th.XIV/16 September 2016
113
Unika Soegijapranata
snap QR code
Peluang Berkarya di Dunia Global
D
alam sambutan Rektor pada acara Wisuda Periode II tahun 2016, Prof. Dr. Ir. Y. Budi Widianarko, M.Sc sebagai Rektor Unika Soegijapranata, menyoroti tulisan Victoria Fanggidae dari perkumpulan prakarsa di salah satu media surat kabar nasional yang menyatakan bahwa “Indonesia terpuruk di peringkat paling bawah pada hampir semua jenis kompetensi yang diperlukan orang dewasa untuk bekerja dan berkarya sebagai anggota masyarakat.” Victoria Fanggidae menyuarakan keprihatinan tentang mutu sumber daya manusia Indonesia dewasa yang mengacu pada hasil survey Programme For The International Assesment of Adult Competencies (PIAAC) yang dirilis OECD ( Organisasi untuk Kerja sama dan Pembangunan) (Kompas, 2 September 2016). Menurut Prof. Budi, ia pun memaklumi hasil tersebut karena setelah ditelaah lebih lanjut, pembanding bagi Indonesia adalah negara-negara maju. Namun yang unik adalah bahwa sebaran kompetensi di berbagai daerah
di Indonesia itu lebih tinggi daripada negara lain atau kemampuan kompetensi manusia dewasa di Indonesia memiliki kemampuan yang sangat beragam dan lebih beragam dari negara-negara maju. Dan keragaman ini berimbas pada penghasilan, hasil survey di Jakarta menunjukkan bahwa meningkatnya lama pendidikan formal itu berhubungan langsung dengan peningkatan penghasilan, artinya semakin tinggi pengetahuan seseorang dengan belajar di sekolah atau perguruan tinggi maka akan semakin tinggi tingkat penghasilannya. “Peningkatan masa studi sekitar 3 tahun di Indonesia akan meningkatkan penghasilan sampai hampir 30%. Hal ini berbeda jika dibandingkan dengan negaranegara maju di OECD ternyata peningkatan masa studi sekitar 3 tahun hanya berpengaruh terhadap kenaikan penghasilan sebesar 14%. Maka para wisudawan yang masuk dalam kelompok yang memiliki kesempatan studi termasuk beruntung, karena memiliki kesempatan untuk mendapatkan penghasilan lebih tinggi” tutur Prof. Budi.
Kronik Edisi 113/Th.XIV
16 September 2016
1
“Asumsi lain, kita hendaknya memiliki kemampuan literasi, numerasi dan menguasai teknologi khususnya teknologi informasi yang digunakan bukan sebagai konsumen tetapi bisa digunakan untuk sesuatu yang produktif,” tambahnya.
terbuka bagi siapapun, yang penting adalah kompetensi” ungkap Prof. Budi
You Are What You Are Good at
Dalam Wisuda Periode II ini, acara dilaksanakan di Gedung Sporthall, pada hari Sabtu (10/9), dengan jumlah wisudawan sebanyak 421 wisudawan. Banyak kisah menarik yang dapat diulas dalam rekam jejak para wisudawan acara Wisuda Periode II ini, yang dapat menginspirasi setiap orang dalam mencoba membangun kehidupannya demi masa depannya seperti halnya Arif Gunarso dan Panduning Rat Swasti Budiharjo. (calvin)
Kemudian, Prof. Budi juga menjelaskan ”Di tengah sejumlah kritik terhadap kinerja pendidikan di Indonesia yang masih dibawah negera-negara lain, tetapi hari ini semakin banyak lulusan di Indonesia termasuk lulusan Unika Soegijapranata yang bekerja di luar negeri. Fakta ini menunjukkan sebenarnya kita harus lebih percaya diri dalam menilai mutu pendidikan tinggi di Indonesia” jelasnya.
“Hal lain, adalah memadukan antara kemampuan hardskill dan softskill serta menguasai literasi dalam teknologi komunikasi, sehingga diharapkan akan memudahkan kita untuk mendapatkan pekerjaan,”tambahnya.
Selain itu juga dijelaskan oleh Prof. Budi bahwa di era globalisasi siapapun anda, lulusan manapun anda yang penting adalah kompetensi anda atau dalam istilah Prof Budi “You Are What You Are Good at” artinya kalau kita menguasai suatu bidang atau memiliki kompetensi di suatu bidang dengan sangat baik maka kita bisa mendapat peluang untuk dapat berkarya di pelbagai belahan dunia. “Berdasarkan sejumlah fakta menunjukkan, pertama adalah bahwa mereka yang berkarya di luar negeri bukan hanya terbuka bagi mereka yang studi di luar negeri. Kedua, mereka yang berkarir dan berhasil di luar negeri bukanlah mereka yang memulai pekerjaannya di luar negeri. Artinya sebagai contoh ada seorang alumnus Unika Soegijapranata mengawali karirnya selama 10 tahun di sebuah kota yang sangat kecil yaitu kota Pati, namun setelah itu dia sudah memimpin sebuah perusahaan industri yang dimiliki oleh multi corporation di Petaling Jaya, Malaysia. Ada juga yang awalnya bekerja di Tangerang berkarya pada perusahaan lokal, lalu hijrah ke Johor Baru dan sekarang bekerja di Singapura. Mereka adalah mahasiswa yang lulus dari Unika 10 atau 8 tahun yang lalu, tidak pernah belajar di luar negeri tetapi belajar di Indonesia, dalam hal ini di Unika. Jadi artinya peluang itu
Gratia Choir Rekrut Anggota Baru
P
aduan Suara Mahasiswa (PSM) Unika Soegijapranata atau yang biasa kita kenal dengan nama Gratia Choir membuka audisi anggota Gratia Choir untuk seluruh mahasiswa Unika Soegijapranata. Audisi kali ini dibuka untuk para mahasiswa baru Unika angkatan 2016, walau tidak menutup kemungkinan untuk angkatan lainnya bergabung di UKM Paduan Suara Gratia Choir. Audisi anggota Gratia Choir ini dilaksanakan selama empat hari berturut-turut (29/81/9), di Ruang Rapat LPPM, Gedung Mikael lantai 4 pada pukul 16.00-18.00. Audisi kali ini diadakan selama empat hari karena melihat antusiasme teman-teman
2
16 September 2016
Kronik Edisi 113/Th.XIV
mahasiswa yang cukup besar. Para calon anggota Gratia Choir juga diwajibkan untuk mengeluarkan biaya sebesar dua puluh ribu rupiah, yang mana uang itu akan digunakan untuk membeli makanan untuk para calon anggota Gratia Choir pada saat audisi. Untuk sebagian mahasiswa, mengeluarkan biaya untuk mendaftar di sebuah UKM di kampusnya sendiri adalah hal yang tabu. Namun strategi ini dikeluarkan oleh Gratia Choir untuk “menyaring” teman-teman baru yang benarbenar serius mengikuti UKM Gratia Choir. Mengingat telah berhasil membawa Gold dan Silver medal di Singapore International Choral Festival (SICF) 2016 kemarin, UKM Gratia Choir akan lebih selektif dalam memilih anggota-anggota baru. Selain itu, Gratia Choir juga akan mengikuti kompetisi paduan suara yang lebih bergengsi tahun depan, maka tentunya Gratia Choir sangat membutuhkan anggota-anggota baru yang lebih berkualitas. “Masa depan Gratia Choir sendiri akan ada di tangan para anggota-anggota baru Gratia Choir, maka kami akan lebih selektif dalam memilih bibit-bibit unggul di Unika.” Tandas ketua PSM Gratia Choir, Agustinus Dian.
Dalam proses seleksi , para calon anggota baru UKM Gratia Choir, melewati dua tahap, yaitu; tahap wawancara, dan setelah itu tahap teknis, yaitu menyanyi. Para calon anggota baru diwajibkan menyayikan satu buah lagu, dari beberapa lagu pilihan, seperti; Tanah Airku, Ambilkan Bulan dan Burung Kutilang. Dari beberapa lagu pilihan tersebut, terlihat banyak calon anggota baru yang memilih lagu Tanah Airku, karena menurut mereka lagu tanah airku adalah lagu yang paling familiar. Setelah menggelar audisi selama empat hari, maka terpilihlah 41 anggota baru Gratia Choir. Beberapa diantaranya berasal dari angkatan 2014 dan 2015, namun para anggota baru didominasi oleh para mahasiswa baru angkatan 2016. Setelah berhasil menjadi anggota Gratia Choir, mereka akan mengikuti Latihan Dasar (Latsar) selama dua hari dan mengkuti Malam Keakraban (Makrab). Kegiatan latsar sendiri akan diisi oleh pemberian pengetahuan-pengetahuan seputar dunia musik dan teknik bernyanyi, yang mana akan sangat berguna untuk para anggota baru nantinya ketika berdinamika bersama para anggota Gratia Choir yang lainnya. (Sita)
Teknologi Pangan Pecahkan Rekor MURI
M
emperingati Dies Natalis Fakultas Teknologi Pertanian Unika Soegijapranata yang ke21, FTP Unika bekerjasama dengan BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) serta Pemerintah Kabupaten Grobogan mengadakan acara “Pemecahan Rekor MURI Mie Jagung dengan Varian Pewarna Alami Terbanyak Sebanyak 21 Pewarna Alami”. Acara ini diadakan pada hari Minggu (28/8) bertempat di Alun- Alun Kota Magelang, bersamaan dengan acara Pesta Rakyat Jateng yang merayakan HUT Provinsi Jawa Tengah serta dihadiri oleh Gubernur Provinsi Jawa Tengah H. Ganjar Pranowo, SH. M.IP.
Dalam acara pemecahan Rekor MURI tersebut, dihidangkan mie jagung dengan bahan dasar jagung mokaf dan maizena, selanjutnya mie jagung yang ditampilkan dicampur dengan 21 macam pewarna. Ke-21 macam pewarna alami tersebut antara lain: warna hijau pada Daun Suji, Sawi, Bayam, Spirulina; warna merah pada Angkak, Bit Merah, Buah Naga, Bunga Rosela, Cabai Merah; warna kuning pada Labu Kuning, Ekstrak Kunyit Dan Wortel; warna jingga pada Ekstrak Daun Jati dan Kayu Secang; warna coklat, hitam dan biru pada kulit manggis, kayu manis, tinta cumi, beras hitam dan bunga telang; warna ungu pada ubi jalar ungu dan kulit anggur ungu. Dari Pemerintah Kabupaten Grobogan banyak menampilkan
Kronik Edisi 113/Th.XIV
16 September 2016
3
produk yang ramah lingkungan yang merupakan hasil karya BPPT Kabupaten Grobogan antara lain: beras tela jagung, tepung jagung putih, nasi jagung instan, nasi tiwul instant, kerupuk jagung waloh, brownies jagung, pie jagung, dodol jagung, lepet jagung.
“Jagung merupakan salah satu bahan pangan lokal hampir setiap daerah di Jawa Tengah, sehingga diharapkan dari adanya mie jagung ini diharapkan dapat memberikan manfaat lebih lagi dalam pemanfaatan jagung”, tutur Ganjar.
Banyak manfaat yang bisa diperoleh dengan mengonsumsi mie jagung dengan pewarna alami misalnya saja mie jagung dengan pewarna dari daun suji, dimana Daun Suji banyak mengandung pigmen klorofil yang berfungsi mengoptimalkan fungsi metabolik, sistem imunitas, detoksifikasi, meredakan radang, dan melancarkan peredaran sistem hormonal dalam tubuh. Adapun mie jagung dengan pewarna Angkak memiliki fungsi yang bermacam-macam antara lain: sebagai antioksidan, menurunkan kadar trigliserida dan mengandung asam amino esensial, asam organik dan enzim aktif seperti protease, glukoamilase, ergosterol yang dapat meningkatkan kadar lemak baik (HDL) dalam tubuh.
“Kegiatan pemecahan rekor MURI ini sebagai tindak lanjut dari MoU yang telah disepakati antara Fakultas Teknologi Pertanian Unika Soegijapranata Semarang dengan Pemerintah Kabupaten Grobogan dalam rencana pengembangan Technopark di Kabupaten Grobogan”, jelas Dr Victoria Kristina Ananingsih ST MSc selaku Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Unika Soegijapranata. “Pembuatan Mie Jagung merupakan salah satu contoh diversifikasi dari bahan pangan lokal yang dibuat dengan bantuan teknologi ekstruksi dalam proses pembuatan mie”, kata Dr. Ir. Unggul Priyanto, M.Sc sebagai Kepala BPPT. (calvin)
The Ambassador of Communication and Law Faculty 2016
P
erasaan senang bercampur terharu menyelimuti hati Emmanuela Natasha, mahasiswi Ilmu Komunikasi angkatan 2014 yang telah berhasil menjadi Ambassador of Communication and Law Faculty (AOCL) 2016. Pada hari Senin (29/8), Badan Ekskutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum dan Komunikasi (FHK) Unika Soegijapranata menggelar kegiatan Ambassador of Communication and Law Faculty. Kegiatan yang diselenggarakan oleh BEM FHK ini diselenggarakan dengan tujuan mencari seorang ambassador FHK atau duta FHK. Kegiatan AOCL ini diikuti oleh tujuh peserta yang berasal dari Fakultas Hukum dan Komunikasi angkatan 2014-2015. Para peserta AOCL ini diwajibkan membuat satu buah karya tulis, yang kemudian pada saat Grand Final hari Senin kemarin, kemudian dipresentasikan di depan juri dengan menggunakan Bahasa Inggris. Ketujuh peserta ini sebelumnya telah mengikuti pembekalan public speaking, Bahasa Inggris dan pengetahuan seputar FHK. Pembekalan ini diberikan
4
16 September 2016
oleh beberapa dosen FHK. Seluruh panitia sangat bekerja keras untuk mencari seorang duta yang pantas untuk Fakultas Hukum dan Komunikasi tercinta. Selain diuji presentasinya, para peserta juga melaksanakan kegiatan uji publik, dengan cara menjawab pertanyaan acak seputar permasalahan yang ada di Fakultas Hukum dan Komunikasi. “Kami ingin AOCL 2016 yang akan terpilih sudah fasih berbahasa inggris karena seorang duta FHK harus memiliki kemampuan dalam berbahasa inggris, selain itu duta FHK yang akan terpilih ini akan mewakili FHK untuk maju ke kompetisi yang lebih bergengsi, yaitu Student of The Year (SOTY) 2017 di tingkat Universitas Katolik Soegijapranata. Kami juga ingin membuktikan bahwa FHK Unika memiliki mahasiswa yang unggul” ujar Eunike, salah satu panitia AOCL 2016 Kemampuan berbahasa Inggris memang sangat dibutuhkan di era globalisasi ini, karena jika seseorang sudah fasih berbahasa inggris maka orang itu akan memiliki kesempatan yang lebih untuk berkomunikasi
Kronik Edisi 113/Th.XIV
dengan orang yang berasal dari negara lain.
2. Sita Nariswari, Progdi Ilmu Komunikasi angkatan
Aspek-aspek yang dinilai dalam AOCL 2016 ini adalah; kemampuan berbahasa inggris, keaktifan dalam berorganisasi, kepribadian dan penampilan serta yang terakhir adalah wawasan tentang FHK. Setelah juri menimbang beberapa faktor tersebut akhirnya terpilih tiga pemenang, yaitu : 1. Emmanuela Natasha, Progdi Ilmu Komunikasi angkatan 2014 terpilih menjadi Ambassador of Communication and Law 2016 dengan judul karya tulis “How to Prevent and Overcome the Bad Impact of Spreaded Crime News in Social Media Againts Childern Interpersonal Communication.”
2015 terpilih menjadi Runner Up Winner AOCL FHK 2016 dengan judul karya tulis “Green Micro Library in Communication and Law Faculty” 3. Elizabeth Elvira, Progdi Ilmu Komunikasi angkatan 2014 terpilih menjadi Thrid Place AOCL FHK 2016 dengan judul karya tulis “Unika Kelola Sampah” Kegiatan yang sangat bergengsi ini akan diadakan setiap tahunnya untuk mencari bibit unggul di FHK, dan sekaligus diharapkan dapat memotivasi para mahasiswa FHK untuk selalu berkarya. (Sita)
Fyligorti 2016 Ajang Pemersatu Mahasiswa Psikologi
M
eskipun Pembekalan Terpadu Mahasiswa Baru (PTMB) 2016 telah usai dilaksanakan, namun panitia PTMB Fakultas tak sekedar memperkenalkan Fakultas Psikologi hanya melalui kegiatan orientasi saja, namun melalui ajang pesta seluruh mahasiswa Fakultas Psikologi dan diperuntukan bagi mahasiswa baru angkatan 2016 untuk semakin mengenal lebih dekat fakultas Psikologi dengan mengikuti kegiatan Fyligorti atau Family of Psychology on Party. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Sabtu (27/8) bertempat di Auditorium Gedung Albertus. Dalam kegiatan tersebut yang berkonsep karnaval, para mahasiswa baru diperkenalkan mengenai UKM, Pra UKM, dan Club yang ada di Fakultas Psikologi. Dan diharapkan seluruh mahasiswa baru psikologi 2016 semakin dekat dengan fakultas yang dimasukinya, “Kami menyelenggarakan kegiatan ini dengan maksud agar mahasiswa baru 2016 semakin mengerti apa saja kegiatan yang ada di Fakultas Psikologi serta bagaimana dinamika yang akan mereka hadapi selama di Fakultas Psikologi. Selain itu, melalu ajang Fyligorti pula mahasiswa baru diajak untuk saling mengenal teman seangkatannya satu sama lain, agar mereka semakin akrab dan semakin tahu keluarga barunya dan dapat mewujudkannya kedalam tagline khas mahasiswa Psikologi, yakni PSIKOLOGI SATU!” ungkap Ketua Panitia, Tito Yuniar. Kegiatan ini tak hanya diperuntukan untuk mahasiswa
baru saja, melainkan mahasiswa aktif Fakultas Psikologi mulai dari angkatan 2013 hingga 2015 pula. Mereka diajak ke pesta ini agar dapat mengetahui keluarga barunya dari angkatan 2016 sehingga seluruh mahasiswa dari lintas angkatan juga dapat mengetahui pula anggota baru dari Fakultas Psikologi tersebut. Selain memperkenalkan berbagai UKM, PraUKM, dan Club yang ada di Fakultas Psikologi, para anggora UKM tersebut juga memberikan suguhan yang menarik kepada seluruh mahasiswa baru agar nantinya mereka mendapatkan pandangan mengenai kegiatan apa yang menarik untuk diikuti, seperti kegiatan PraUKM Hypnomorphosis, Psikoplak, Psychovocustic dan lain sebagainya, “Tak hanya sekedar penampilan dari teman-teman UKM, Pra UKM dan Club, mahasiswa baru juga diajak untuk berpartisipasi dengan menyumbangkan penampilannya dari berbagai kelas untuk dapat dijadikan sebagai hiburan dalam Fyligiorty 2016. Sebagai contohnya adalah drama komedi yang ditampilkan oleh kelas tertentu, kemudian acapella juga” lanjut Tito. Di akhir acara Fyligiorti tersebut, ditutup dengan pemutaran video dinamika selama PTMB di Fakultas Psikologi berlangsung dan diakhiri dengan menyanyikan lagu Rumah Kita serta Sahabat Kecil. Selamat datang di Fakultas Psikologi, selamat berdinamika bagi seluruh Mahasiswa Baru 2016. (wahyu)
Kronik Edisi 113/Th.XIV
16 September 2016
5
Ilmu apa? Di workshop ini para peserta diajak untuk lebih memahami mengenai teknik dalam berkomunikasi. Teknik yang di ajarkan seperti, cara memegang mic yang benar, cara mengolah vokal dan masih banyak lagi. Kegiatan ini ditutup dengan pembagian doorprize kepada para peserta.
Semakin Mengudara Bersama Soepra Fm Unika
S
oepra Fm Your Favorite Campus Radio Station. Sebuah tagline yang diucapkan dengan rasa bangga pada workshop Soepraction Sabtu (27/8), dalam rangka memperingati ulang tahun Soepra Fm yang ke-14. Workshop ini diadakan pada Gedung Antonius Lt.4, dengan pembicara Eqhna Ariani selaku Station Manager salah satu radio swasta di Semarang. Kegiatan Soepraction ini adalah kegiatan pertama yang diadakan Soepra Fm, dan akan berlanjut ke tahun berikutnya seperti kegiatan Soepra Fm yang lalu (Seafood fest). Kegiatan yang dihadiri oleh lebih dari 100 mahasiswa dari berbagai fakultas ini jelas memberikan banyak ilmu.
Sore harinya Soepra Fm mengajak para alumni atau kakak angkatan Soepra Fm untuk kembali bernostalgia bersama Soepra FM sebagai Soepra Fm familiy sekaligus juga mengundang UKM yang ada di Unika Soegijapranata untuk turut serta menikmati acara ulangtahun Soepra FM yang di adakan di Restoran Selasih, dengan dihibur musik akustik oleh Bos coustic dan Psycovoice. Tidak lupa juga sebelum acara ditutup ada ucapan dan harapan dari peserta. Ini diadakan sebagai harapan untuk soepra fm kedepannya. Sehubungan juga dengan rencana Soepra Fm yang akan berubah menjadi Soepra Tv. Sehingga Soepra Fm tidak hanya radio melainkan ada tv. Untuk kalian yang masih penasaran dengan soepra fm. Bisa di download di play store dengan keyword soepra fm. “Kegiatan Soepraction dan malam puncak sangat keren dan seru. Ini bisa menjadi sarana untuk semakin mempersatukan soepra fm family, melalui kegiatan perayaan ulang tahun soepra fm yang ke-14. Untuk kedepannya semoga soepra fm semakin mengudara.” tutur Teh Wendy. (Jeffry)
WORKSHOP PRODUK INOVATIF BERBASIS LIMBAH PANGAN
F
TP Unika Soegijapranata mengadakan Workshop “Pengembangan Produk Inovatif Berbasis Limbah Pangan” pada hari Sabtu, 27 Agustus bertempat di Gedung Albertus. Acara terdiri dari 2 sesi: sesi pertama diisi material class, sedangkan sesi ke-2 diisi cooking class oleh Robby Chaniago. Pada sesi material class ada 3 pembicara yang mengisi sesi tersebut antara lain : Dr. Probo Y. Nugrahedi, S.T.P., M.Sc. yang banyak membahas mengenai bidang pengembangan produk; Dr. V. Kristina Ananingsih, S. T., M.Sc. yang banyak membahas mengenai bidang rekayasa pangan; Dr. Ir. B. Soedarini, M.P. yang banyak membahas bidang keamanan pangan dan pengolahan limbah.
6
16 September 2016
Pengembangan Produk Banyak definisi yang diperoleh dari makanan itu sendiri, menurut perusahaan makanan adalah suatu produk dengan fungsi dasar, dikemas, diberi sentuhan estetika, brand, harga dan iklan. Sedangkan menurut konsumen makanan merupakan usatu paket keuntungan yang memiliki keterkaitan dengan suatu hal yang tampak atau tidak tampak sesuai kebutuhan, keinginan dan perilaku konsumen. Ada berbagai macam inovasi dalam bidang pengembangan produk makanan antara lain: me too, line extensions, repositioned existing products, new
Kronik Edisi 113/Th.XIV
forms of existing products, reformulated new products, new packaging of existing products, creative, true new product. Pengembangan produk baru perlu dilakukan, hal ini dilatarbelakangi oleh perubahan kebutuhan dan keinginan konsumen; kompetisi di antara produsen; teknologi; pengaruh peraturan pemerintah. Untuk itu, dibutuhkan terobosan baru dalam pengembangan produk dimana pada saat ini mulai dikembangkan produk baru yang berbasis limbah contoh kulit manggis yang merupakan limbah dapat diolah menjadi berbagai produk seperti brownies dan kue.
Pengolahan Limbah Pengolahan limbah pangan dapat dilakukan dengan berbagai macam cara seperti: pengeringan, penepungan, ekstraksi komponen aktif, pembuatan biogas, pembuatan produk bakteri. Contoh limbah pangan antara lain: kulit manggis, biji nangka, ampas susu kedelai, tulang ikan Ada berbagai macam produk olahan pangan misalnya nata de soya yang terbuat dari limbah cair tahu; nata de pitaya yang terbuat dari kulit buah naga; tepung dan produk bakteri yang terbuat dari limbah padat tahu atau padatan susu kedelai; teh yang bisa dibuat dari limbah kulit lidah buaya, limbah kulit kacang hijau, maupun limbah rambut jagung; dodol yang terbuat dari kulit pisang. Pada workshop ini, Bu Tina membahas salah satu metode pengolahan limbah yaitu pengeringan, yang mempunyai definisi penghilangan sebagian besar kandungan air hingga tersisa 5% sampai 30% pada bahan dengan menggunakan energi panas. Dalam metode pengeringan ini, banyak faktor yang mempengaruhi antara lain: metode pengeringan yang meliputi suhu pengeringan, aliran udara, kelembaban udara, waktu pengeringan; ukuran bahan; perlakuan awal terhadap bahan misal perendaman dalam larutan gula, garam, asam askorbat, sodium metabisulfit. Ada berbagai alat yang dapat digunakan dalam penggunaan metode pengeringan antara lain menggunakan energi panas matahari seperti sun drying,
Mengasah Skill Debat Bersama FHK
solar tunnel drying, atau dengan menggunakan energi panas dari listrik misal oven atau penegringan kabinet, spray drying, freeze drying, fluidized bed drying, drum drying, vacuum drying. Sejak tahun 2000, FTP Unika Soegijapranata telah mengembangkan teknologi dalam metode pengeringan. Salah satunya dengan menggunakan alat Solar Tunnel Dryer, banyak keuntungan dari STD antara lain : umur simpan produk lebih lama dan kualitas produk lebih baik. Solar Dryer memiliki bentuk lain seperti Tent Solar Dryer dan Brace Solar Dryer. Pada Tent Solar Dryer menggunakan peralatan yang mudah didapat serta harga yang murah, bahan yang akan dikeringkan terletak di bagian tengah kemudian ditutup dengan plastik yang dibentuk seperti tenda segitiga. Pada Brace Solar Dryer terdiri dari box kayu dengan penutup transparan, dengan bahan diletakkan pada tray yang berwarna hitam dan di bagian depan diberikan lubang angin sehingga udara panas dapat masuk.
Sertifikasi P-IRT Industri Rumah Tangga Pangan memiliki definisi suatu perusahaan pangan yang memiliki tempat usaha di tempat tinggal dengan peralatan pengolahan pangan manual hingga semi otomatis. Pada sertifikasi berbagai macam produk, masalah yang utama terletak pada produk yang memiliki beragam kualitas serta status higiene dan sanitasi dari suatu produk. Setiap produk dari suatu perusahaan diharuskan memiliki hanya 1 kode P-IRT meskipun nyatanya rata-rata perusahaan memiliki banyak produk misalnya pada 2 jenis sale, sesuai peraturan diharuskan memiliki 2 kode P-IRT yang berbeda. Dalam pengajuan P-IRT, ada 3 hal yang diperhatikan antara lain: alamat perusahaan, komposisi bahan, dan merk dagang. Misalnya saja pada kode P- IRT 206337401499, 2 merupakan kode kemasan plastik yang digunakan; 06 merupakan kode bahan tepung olahan yang digunakan; sedangkan 33 merupakan kode provinsi produk berasal. Setiap kode P-IRT diharuskan memiliki jumlah minimal sebanyak 15 digit. (calvin)
U
ntuk menciptakan lulusan terbaik sebagai salah satu Fakultas di Unika Soegijapranata. Fakultas Hukum dan Komunikasi (FHK) mengadakan kegiatan Lomba Debat antar Fakultas. Kegiatan ini dilaksanakan pada Jumat (26/7) di ruang 107 A, gedung Antonius. Kegiatan Debat ini tidak hanya sebagai kegiatan yang rutin. Melainkan ini menjadi salah satu sarana untuk melatih skill mahasiswa FHK, terutama terfokus pada mahasiswa Hukum, seperti penjelasan Dekan FHK B. Danang Setianto, SH., LLM, “Lomba debat ini melatih kecerdasan para mahasiswa untuk berpikir lebih cepat dan melatih sisi-sisi yang berbeda jadi kebenaran itu tidak hanya satu” jelasnya. Kegiatan ini diikuti sebanyak 8 kelompok dimana masingmasing kelompok berisi 3 orang. Sama seperti struktur debat bahasa inggris. Debat ini juga memiliki pola yang
Kronik Edisi 113/Th.XIV
16 September 2016
7
tidak jauh beda dengan peraturan yang ada di debat bahasa inggris. Setiap anggota mempunyai tugas yang berbeda. Dibagi menjadi 3 jenis pembicara. Pembicara pertama memiliki tugas untuk memberikan penjelasan mengenai tema yang akan mereka bahas, pembicara kedua menjelaskan lebih rinci mengenai argumentasi mereka sebelumnya, dan memberikan jawaban atas sanggahan tim lawan (tim Pro atau Kontra) serta sekaligus mengajukan pertanyaan atas penjelasan tema yang dibahas tim lawan. Tema yang dipakai dalam kegiatan debat ini ada 5 tema. Yang pertama ada ‘Perkawinan sesama jenis di Indonesia’, ‘BPJS sebagai asuransi kesehatan bagi masyarakat kecil’, ‘Pemilihan kepala daerah oleh DPRD’, ‘Penghapusan hukuman mati di Indonesia’. ‘Hukuman kebiri di Indonesia’. Dari tema-tema tersebut jelas bukanlah hal baru bagi masyarakat Indonesia, karena sebagian dari tema memang diangkat dari keresahan sosial yang muncul akhir-akhir ini di Indonesia.
P
Juri dari kegiatan debat ini adalah dosen FHK Unika yaitu Petrus Soerjowinoto, SH.CN., M. Hum, Valentinus Suroto, SH., M. Hum, dan Yuni Kusniati, SH., M. Hum. Setelah berhasil menggugurkan tim tim yang bersaing akhirnya tersisa dua tim yang akan berdebat di babak grand final. Pada babak grand final ini tidak di laksanakan di 107A melainkan di selasar Antonius dengan diselingi musik dari UKM Musik FHK. Kelompok yang berhasil masuk kedalam babak grandfinal adalah kelompok D dan Kelompok F, dan dimenangkan oleh kelompok F. Kegiatan ini dinilai sangat bagus, terutama bagi para mahasiswa hukum, seperti yang disampaikan oleh Awang sebagai salah satu panitia debat ini, “Kegiatan ini merupakan kegiatan yang sangat bagus untuk mengembangkan kemampuan dalam mempertahankan argumen dan juga pendalaman substansi materi” jelasnya. (jeffry)
Rekoleksi Pengurus Campus Ministry
ara pengurus Campus Ministry Unika Soegijapranata mengawali rekoleksi dengan berdoa bersama dan tabur bunga di Makam Mgr. Alb. Soegijapranata. Doa dipimpin oleh Kanisius Paskalis Soro selaku ketua OMK Campus Ministry dan berkat dari Romo Yohanes Gunawan Pr. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu (27/8) di kompleks Makam Pahlawan Giri Tunggal Semarang, di Jalan Sriwijaya.
pengurus bernyanyi, berjoged, bersharing dan saling berbagi gagasan untuk melayani civitas academica Unika Soegijapranata ke depan yang lebih baik. Disadari pentingnya para dosen dan tenaga kependidikan memberikan teladan untuk aktif dalam kegiatan kerohanian di kampus, misalnya terlibat dalam tugas koor saat fakultas bertugas, aktif ikut misa setiap Jumat siang, dan sebagainya.
Selain Romo Yohanes Gunawan Pr, hadir pula dalam rekoleksi itu Sr. Theresia Dua Rosa Nona Elsa, CM selaku Sekretaris Campus Ministry. Para pengurus Campus Ministry mengadakan acara sharing pengalaman atas pelayanan, tantangan dan harapan ke depan terkait dengan pelayanan reksa pastoral kampus di Unika Soegijapranata.
“Saya prihatin saat di kelas ada dosen yang malah terkesan meremehkan dan sinis jika saya terlibat di dalam kegiatan kerohanian kampus. Tidak menyemangati, tapi malah mencibir ”, tutur salah seorang pengurus.
Selama ini Campus Ministry menaungi lima organisasi yang terlibat dalam pelayanan di kampus, yaitu Orang Muda Katolik (OMK), Pelayanan Kaum Muda (PKM), Putra-Putri Altar (PPA), Ecclesia Christi (EC), dan Historia Maker (HM). “Kegiatan ini menjadi kesempatan kita saling meneguhkan, membangun persaudaran dan keakraban sesama pengurus. Diharapkan api semangat pelayanan dan keterlibatan menghidupkan Gereja Kampus terus terjaga”, ujar Rama Gunawan. Dalam suasana sukacita dan penuh keakraban para
8
16 September 2016
Romo Gunawan memberikan semangat dan peneguhan seusai sharing bersama. Pelayanan di Campus Ministry, tegas Romo Gun, menjadi motor penggerak kehidupan rohani di kampus. Semangat yang terus dihidupi adalah
“Hendaklah terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatan yang baik dan memuliakan Bapamu di surga” (Mat 5:16). “Memperjuangkan tegaknya nilai-nilai Kristiani dan mengajak warga kampus terus aktif terlibat, menjadi panggilan dan tantangan para pengurus Campus Ministry”, papar Romo Gunawan. #
Kronik Edisi 113/Th.XIV
PMLP Hadirkan Pemenang Festival Cannes-Perancis
B
aru-baru ini, film Prenjak berhasil menyabet gelar juara kategori Prix Découverte Leica Cine du court métrage
dari La Semaine de la Critique – Cannes 2016 yang berasal dari festival film di Perancis. Film ini terpilih menjadi juara dalam kategori short films dan berhasil menyingkirkan 9 film dari berbagai negara di Dunia. Menurut Wregas, film prenjak tersebut dibuat olehnya dalam kurun waktu yang cukup singkat. “Film Prenjak ini hanya dibuat selama 2 hari saja, serta mengalami editing selama 7 hari. Saya mencoba untuk mengirimkan film pendek tersebut ke panitia mepet deadline yang telah ditentukan. Dari 1500 film pendek yang telah dikirimkan dari seluruh dunia, hanya ada 10 peserta yang berhasil lolos dari saringan tersebut, salah satunya film Prenjak” tuturnya.
Memulai debut pembuatan film pendek tahun 2012 Wregas Bhanuteja sendiri merupakan lulusan dari Fakultas Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta. Ia memulai debut pembuatan film pendek sejak tahun 2012 dengan film pertamanya adalah senyawa. Dalam penuturannya, film senyawa ini dibuat untuk tugas kuliahnya.
Film Prenjak yang merupakan salah satu karya Wregas Bhanuteja beserta 4 judul film lainnya pada hari Senin (22/8) telah diputar di Ruang Theater Gd. Thomas Aquinas Lantai 3 Unika Soegijapranata dalam kegiatan “Ruang Rabu” yang merupakan forum ilmiah dan non ilmiah yang digagas oleh Program Magister Lingkungan Perkotaan (PMLP) Unika Soegijapranata. Film yang dipertunjukkan merupakan 5 film pendek karya Wregas Bhanuteja, diantaranya Senyawa, Lembusura, Lemantun, The Floating Chopin, Prenjak.
“Film senyawa ini merupakan tugas kuliah saya yang pertama dan menceritakan tentang perbedaan agama. Ibu dan anak tersebut beragama katolik, sedangkan ayahnya seorang pemeluk agama islam. Ketika ibunya yang sudah meninggal akan berulang tahun, ia ingin untuk memberikan kado terindah berupa rekaman suaranya yang menyanyikan lagu Ave Maria kesukaan ibunya, namun seringkali gagal karena banyak gangguan suara dari lingkungannya. Ketika ia berkonsultasi dengan ayahnya, ia menemukan ide yang tepat untuk kado tersebut. Ia menyanyikan lagu Ave Maria sedangkan ayahnya mengumandangkan ayat-ayat suci Al-Quran sehingga terciptalah senyawa yang tidak biasa” ungkapnya.
Film Prenjak bercerita mengenai perempuan yang hamil diluar nikah, ditambah dengan laki-laki yang menghamilinya pergi meninggalkannya, pastilah bagi seorang perempuan akan mengalami guncangan dan harus memikirkan bagaimana mengurus anak tersebut sendirian. Melalui korek api yang dijualnya seharga sepuluh ribu, ia berusaha untuk bagaimana menafkahi anaknya dengan caranya sendiri.
Selain itu, masih terdapat 4 karya Wregas yang bisa dinikmati yakni Lembusura, Lemantun, The Floating Chopin dan Prendjak. Film Lembusura serta The Floating Chopin ini merupakan film eksperimental, yakni tidak menggunakan alur dari awal hingga akhir, sehingga tidak memliki struktur film naratif. Dan Film Lemantun ini merupakan tugas akhir dari Wregas yang menceritakan mengenai latar belakang keluarganya sendiri.(wahyu)
Kronik Edisi 113/Th.XIV
16 September 2016
9
FEB Sosialisasikan Tax Amnesty
T
ax Amnesty berlaku bagi para wajib pajak baik individu maupun lembaga/instansi/perusahaan. Hal ini merupakan suatu kesempatan bagi para wajib pajak yang belum melaporkan harta kekayaannya dan bagi mereka yang sudah punya penghasilan tapi belum mempunyai NPWP. Dengan adanya Tax Amnesty, pemerintah berupaya mencari sumber pendapatan terbaru demi mengatasi pertumbuhan ekonomi yang menurun dengan membuka peluang merepatriasi atau membawa pulang kembali harta Warga Negara Indonesia yang tersebar di seluruh dunia. Tax Amnesty sendiri mempunyai pengertian pokok yaitu suatu penghapusan pajak yang terutang dengan cara mengungkap harta dan membayar uang tebusan. Pajak terutang sendiri merupakan pajak yang harus dibayarkan sesungguhnya tapi belum dibayarkan. Dengan adanya Tax Amnesty maka pajak terutang pada tahun-tahun sebelumnya akan dihapuskan. Para peserta Tax Amnesty selanjutnya akan terbebas dari seluruh sanksi pidana perpajakan di Indonesia dengan syarat cukup melaporkan harta kekayaannya dan membayar tebusan yang relatif sangat kecil (2%) dibanding apabila tidak melaporkannya. Adapun resiko yang ditanggung wajib pajak apabila tidak melaporkan harta kekayaan sementara jangka waktu Tax Amnesty periode I sudah berakhir (tanggal 31 Maret 2017) maka wajib pajak akan kemungkinan kena sanksi diperiksa harta kekayaan mulai kurun waktu 5 tahun sebelumnya dan apabila terbukti belum melaporkan maka harta kekayaan tersebut langsung dianggap sebagai penghasilan dan wajib pajak akan dikenai tebusan hampir 35%. Dalam rangka sosialisasi Tax Amnesty tersebut serta dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-34 Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unika Soegijapranata, maka HMPSP FEB Unika Soegijapranata mengadakan “Seminar
10
16 September 2016
dan Workshop Kewajiban Perpajakan dan Tax Amnesty bagi Wajib Pajak” pada hari Rabu (24/8) bertempat di Ruang Teater Gedung Thomas Aquinas lantai 3, dengan narasumber Abdul Syukur, SH., MM. sebagai pakar perpajakan dan Agnes Arie Mientarry C., M.Si., Akt., BKP., Ca. sebagai Ketua Program Studi Perpajakan FEB Unika Soegijapranata.
Tarif Spesial Ada beberapa catatan tarif yang dikenakan apabila melaporkan harta yang berada di dalam negeri maupun di luar negeri saat masa amnesti pajak. Misalnya dengan mengungkapkan harta yang berada dalam wilayah NKRI sejak periode I akan dikenakan tarif pajak 2% dan meningkat untuk periode II sebesar 3% serta 5% untuk periode III. Sedangkan untuk pengungkapan harta yang berada di luar negeri dikenai tarif pajak 4% dan meningkat menjadi 6% dan 10% pada periode II dan III (Catatan: periode I berlaku sejak UU Tax Amnesty berlaku sampai dengan akhir bulan ke-3 dari pemberlakuan UU Tax Amnesty; periode II berlaku mulai bulan ke-4 sampai 31 Desember 2016, Periode III berlaku dari 1 Januari 2017 sampai dengan 31 Desember 2017) Selain tarif yang diberlakukan berbeda untuk posisi harta yang diungkapkan, berbeda pula apabila kita memindahkan harta yang berada di luar negeri ke dalam negeri dari yang semula dikenakan 4 % dari tarif akan mengalami dispensasi menjadi 2%. Dengan berdasar pada omzet, dikenakan 0,5% tarif apabila harta yang diungkapkan besarannya sampai dengan 10 miliar, sedangkan yang lebih dari 10 miliar dikenakan 2% untuk tarif. (Calvin)
Kronik Edisi 113/Th.XIV
Game Technology Luncurkan 13 game edukasi
S
ebanyak 13 mahasiswa sebagai hasil dari tugas akhir. Ke-13 game ini diperkenalkan kepada publik pada Hari Selasa (2/8) bertempat di Gedung Mikael lantai 4. Ke 13 game yang diperkenalkan antara lain: Dorang (Dolan Semarang); Momoka (Monopoli Modern Kebudayaan); Game Sensor Raspberry Pi; Serbat (Serba-Serbi Tanaman Obat); Lahirnya Gatotkaca; Let’s Clean Up; Children Safety; Yummy Snack; The World of Gigi; Super Bagas; The Pets; Smart Puzzle; Si Nau. Tiga belas game ini ada di Playstore sepuluh buah, dua dimainkan di website, dan satu buah konsol game. Game diciptakan dengan latar belakang yang berbeda dan membawa misi tertentu dalam peluncurannya. Misalnya saja pada “Dorang”, berangkat dari sebuah penelitian sebanyak 30 responden yang mewakili 34 provinsi di Indonesia, banyak dari mereka yang belum mengenal berbagai obyek wisata di wilayah Kota Semarang maupun Kabupaten Semarang, hal ini dikarenakan media promosi mengenai wisata di Semarang melalui bidang teknologi masih kurang. Seperti pada game “Lahirnya Gatotkaca” , yang berawal dari fenomena banyaknya teknologi yang dapat berguna menjadi sarana hiburan kemudian dipadukan dengan unsur budaya. Cerita lain datang dari game “Serbat” yang memadukan unsur teknologi dan pengetahuan ini berawal dari keprihatinan mengenai kurangnya pengetahuan anak-anak terhadap dunia obat. Fokus dalam dunia kesehatan juga ditunjukkan pada game yang berjudul “Yummy Snack” diawali dari fenomena banyaknya usia anak-anak yang mengkonsumsi jajanan tanpa memperhitungkan kemungkinan bahaya kuman yang terkandung didalamnya. Dorang, game yang merupakan hasil karya Lidya Oktorina mengambil latar berbagai obyek wisata di Kota Semarang dan Kabupaten Semarang. Game yang bergenre adventure dari 2 karakter Denok dan Kenang menjelajahi 10 stage yang mewakili wisata di Kota Semarang dan Kabupaten Semarang. Cara bermainnya pun cukup menarik, karakter harus mengumpulkan koin dengan menghindari berbagai rintangan untuk menuju stage selanjutnya. Pada koin terdapat gambar beberapa kuliner khas Kota Semarang dan Kabupaten Semarang, setiap mengenai koin kemudian akan
muncul informasi mengenai kuliner khas Kota Semarang dan Kabupaten Semarang. Lahirnya Gatotkaca, game karya Leocadia Desy Pranatalisa ini mengambil kisah lahirnya salah satu tokoh terkenal dalam perwayangan yaitu Gatotkaca. Dalam tampilan utamanya game ini menggunakan 2 tampilan yaitu versi klasik dan kontemporer. Dalam versi klasik, ditampilkan karakter wayang dalam bentuk wayang kulit, sedangkan versi kontemporer tokoh wayang ditampilkan dalam bentuk gambar animasi. Game diawali dari cerita Gatotkaca yang telah dibagi menjadi 6 stage disertai dengan cerita pengantar dan mini games. Di akhir setiap stage terdapat penyampaian pesan moral yang terkandung dari tiap stage tersebut. Serbat, game karya Yenni Oktyani Wijaya ini mengajak anakanak untuk lebih mengenal dunia obat. Diawali dengan 2 menu utama yaitu koleksi dan racik. Baik koleksi dan racik mempunyai 15 level yang harus dilalui, tidak lupa dalam game ini terdapat herbpedia sebagai sarana untuk mengetahui serba-serbi tanaman obat. Dalam herbpedia, tersedia 55 tanaman obat dari yang sering ditemui sampai dengan yang langka. Pada gameplay koleksi, pemain harus melalui segala rintangan baik itu capung, cacing, laba-laba. Adapun pemain dapat menangkap lebah untuk meningkatkan kecepatan karakter ataupun siput untuk memperlambat karakter. Pada gameplay racik, pemain akan ditunjukkan sebuah resep obat dari tanaman obat kemudian pemain diminta untuk meraciknya sesuai resep. Si Nau, berawal dari hasil penelitian yang menunjukkan kurang intensnya penggunaan Bahasa Jawa dalam aktivitas sehari-hari, membuat Irsye Surya Bagaskara tergerak membuat game ini. Diharapkan melalui game ini, anak-anak yang menjadi tujuan utama dapat mengerti dan memahami “unggah-ungguh” dalam Bahasa Jawa atau dalam Bahasa Indonesia berarti sopan santun. Game penggabungan 2 genre trivia dan adventure ini mempunyai 10 stage. Tiap stage menceritakan pemain diharuskan melewati berbagai rintangan dengan cara menjawab dengan benar pertanyaan pembelajaran Bahasa Jawa. (calvin)
Kronik Edisi 113/Th.XIV
16 September 2016
11
SIDANG REDAKSI wakil rektor 4 unika, humas unika REDAKTUR PELAKSANA humas unika REPORTER wahyu, calvin, jeffry, sita LAYOUT e®nanto KANTOR REDAKSI Humas Unika Gedung Mikael Lt. 3 Telp. 024 - 8441 555, 850 5003 ext. 1433 email :
[email protected]
12
16 September 2016
Kronik Edisi 113/Th.XIV