PERANAN HUKUM DALAM PERUBAHAN sOsrAL I^ASyARAKAT TNDUSTRT
")
poraHubunliln[i:l,t',itif;iril,illnganBebas Oleh :Drs. Mohd. SyaufiiSyamsuddin, SH, MH
A.
Hal ini akan mendorong penduduk
PENDAHULUAN
usia kerja lebih cepat Krisis ekonomi dan gejolak moneter yang berkepanjangan
di
Iapangan kerja.
memasuki
Di lain pihak,
Iesunya
Indonesia telah
perekonomian Indonesia berdampak
terpuruknya
pada keterbatasan Iapangan kerja
menyebabkan
perekonomian Indonesia
dan
produktif, sehingga kemampuan untuk
berdampak pada semakin kompleksnya
mempekerjakan angkaun kerja baru
masalah ketenagakerjaan
berkurang, Sebagai akibatnya
khususnya
masalah hubungan Industrial. Sebagai
pengangguran
akibat Iesunya dunia usaha,
pengangguran meningkat.
banyak
perusahaan berupaya mempertahankan
dan
Bersamaan dengan
angka
setengah
itu, kita
segera
kelangsungan usaha antara lain dengan
akan memasuki pasar bebas regional
cara menghapuskan kerja lembur, mengurangi iam kerja atau
dan
merumahkan sebagian
dari dalam negeri maupun dari
pekerjanya.
Bahkan ada perusahaan yang terpaka mengadakan pemutusan hubungan kerja
terhadap sebagian atau
seluruh
internasional. Akibatnya dunia
usaha
kiu
menghadapi tanungan baik
negeri.
OIeh karena itu tidak banyak pilihan bagi kita kecuali mampu mengatasinya dengan
pekerjanya.
luar
kebersamaan,
gotong royong/ saling mendukung dan
Kondisi tersebut
di
satu
pihak
bekeria keras. Hanya dengan ialan ini
menyebabkan menurunnya penghasilan
kita dapat meningkatkan produksi
yang berdampak pada menurunnya tingkat kesejahteraan
produktivitas nasional yang
gilirannya akan
masyarakat.
kesejahteraan kepada kita semua.
masyarakat
dan
pada
memberikan
IDlo Eukum Edlsl 6 lahun Ke-V
2003 I
B.
administrasi tertentu, karena dinilai
POLA HUBUNGAN INDUSTRIAL
berkembang
di dunia
usaha akhir-akhit'
bukan kegiatan utama dari bisnis perusahaan. Praktek yang demikian
ini adalah
melakukan pemborongan
sebenarnya belum merupakan lingkup
Kencenderungan baru
Yang
karena
pekerjaan dengan perusahaan lain untuk
ketenagakeriaan,
melakukan pemborongan pekerjaan atas
merupakan hubungan diantara
sebagian pekeriaan
di perusahaannya,
dan/atau membuat perianiian
keria
masih dua
perusahaan, masalah ikutan yang terjadi
dari praktek yang demikian
1)
biasanya
perianjian pemborongan
waktu tertentu dengan pekeria. Secara
berupa:
hukum perbuatan tersebut adalah perbuatan yang sah, karena seiak hampir satu abad yang lalu Kitab
pekerjaan dilakukan
terbatas, biasanya satu sampai tiga
Undang-undang Hukum Perdau (KUH
penawaran kembali.
Perdata) telah mengenal dan mengatur
perusahaan pemborong selalu membuat
tiga bentuk hubungan melakukan pekerjaan, yaitu perianilan keria,
perjanjian kerja untuk waktu tertentu
dan perjaniian
syarat kerja perusahaan pemborong
pemborongan pekeriaan
untuk
tahun, yang kadang-kadang dilakukan
dengan pekerjanya;
2) upah
Akibatnya
dan syarat-
selalu lebih rendah, bahkan
untuk melakukan jasa tertentu.
Sebagai badan usaha
Yang
waktu
sangat
rendah, dibanding dengan upah dan
di
perusahaan yang
dan
keseniangan ini
untuk mendaPatkan keuntungan/ antara lain tentunya dilakukan berbagai upaya untuk
syarat-syarat keria
mendapatkan efisiensi yang tinggi. Satu
merupakan awal dari masalah hubungan
dari sekian banyak bentuk
industrial di kedua perusahan, baik yang
mengutamakan
upaya
efisiensi tersebut adalah menyikapi
hubungan Langkah
keria dengan
itu
Pekerja.
dilakukan antara lain
dengan melakukan Pemborongan pekerjaan dengan perusahaan Iain misalnya untuk pekeriaan-pekeriaan angkutan, kebersihan,
dan
iasa
memborongkan.
Keadaan
memborong maupun
yang
menrborongkan pekeriaan, walaupun
secara hukum memang perusahaan
yang
diluar
memborongkan,
namun dalam kenyataanya pertikaian
itu terjadi di dalam
perusahaan yang
nrentborongkan.
Inlo Eulium Edlsl 6 fahun Ke"Y
nffi
2
Apabila pekerja
dari
perusahaan
tertentu
pekerjaan-pekeriaan
yang
pemborong melakukan tindakan seperti
boleh dibuat perjanjian untuk waktu
slow down atau mogok,
tertentu
maka
perusahaan induk (yang memberikan
borongan pekerjaan
) tentu
iuga
:
1
) yang selesai sekali
bersifat sementara,
2)
aGu
diperkirakan
selesainya tidak lebih dari tiga tahun, 3)
bersifat musiman atau yang berulang
terganggu.
Bentuk kecenderungan lain yang
kembali, 4) bukan merupakan kegiatan
juga semakin banyak dilakukan adalah
yang bersifat tetap dan tidak terputus-
perjanjian kerja dengan waktu tertentu,
putus, 5) yang berhubungan dengan
yang secara salah kaprah umumnya
produk baru, atau kegiatan baru atau
disebut dengan kerja kontrak (dalam
umbahan yang masih dalam percobaan
bahasa Belanda/lnggris kontrak adalah
atau penjajagan, dan
perjanjian). Dengan
mengenai lamanya waktu tertentu,
maksud-malaucj
tertentu banyak pengusaha
6) pembatasan
yang
yang dapat dilakukan paling lama dua
menggunakan sistem hukum asing
uhun dan dapat diperpanjang satu kali
dengan nrembuat perjanjian seperti ini.
paling lama satu tahun.
Hukum kita sebenarnya iuga
perjanjian kerja untuk waktu tertentu/
Dengan demikian sebenarnya pembuatan perjanjian pemborongan dengan perusahan lain dan melakukan perjanjian kerja untuk waktu tertentu dengan pekerja, bukan merupakan
karena banyaknya angkatan
perbuatan
tidak
melarang perjanjian kerja untuk waktu
tertentu dilakukan, kebijakan politik hukum kita sekedar membatasi praktek
kerja/penganggur
kita
sehingga daya
yang melanggar
hukum,
itu dilakukan
dengan
sepanjang perbuatan
tawar mereka untuk meminta
syarat
didasarkan pada hukum yang nasional kiu.
kerja yang baik, umumnya
sangat
Untuk
Iemah.
Kelemahan daya tawar ini,
perusahan pemborong
selain
ketentuan hukum yang berlaku seyogynya
),ang dalam praktek banyak dimanfaatkan oleh perusahaan,
juga memberikan syarat kerja dan
walupun sadar atau tidak perbuatan
dari
dimaksud sebenarnya menyirnpang dari
pekerjaannya yang sementara/ juga kepada
ketentuan
yang
Peraturanperundangan
kita
upah
yang sama bahkan sebaiknya lebih tinggi peerusahaan
induk, karena sifat
ada.
pekerja yang diperkerjakan dengan waktu
membatasi
tertentu, mestinya upah dan syrat-syarat Info Eukum Edlst 6 Tahun Ke.Il
2003
3
kerjanya juga iauh lebih baik,
nrereka menaggung resiko
karena
singkatnya
hubungan kerja.
c.
PEN
INGKATAN PRODUKTIVITAS
Sekarang dan
dalam
menghadaoi
persaingan bebas pada era pasar global,
OIeh karena itu kalau tuiuan efiensi
sebagaimana dikaukan
oleh
Michail
yang menjadi latar belakang dilakukannya
Porter dan Gary Hamel,
hal-hal yang diuraikan diatas, kuranglah
produktivitas semakin
tingkat
keberhasilannya. Tingkat keberhasilannya yang tinggi baru akan
Pengertian produktivitas dari semula
didapat kalau dilakukan
kini
dengan
pengertian meluas.
hanya sebagai ratio output dan input,
diperluas dengan
memasukkan
mengabaikan peraturan perundangan dan
aspek baru yaitu aspek persaingan.
memberikan upah dan syarat kerja yang
Menurut Michail Porter dan Gary Hamel, bagi para pelaku ekonomi,
itu yang dilakukan, yang dihadapai adalah resiko kerawanan rendah. Kalau
persaingan akan bermanfaat dalam
hubungan industrial yang t!nggi, berupa
membentuk sikap yang selalu in$n
terganggungnya ketenangan berusaha dan
umpil produktif
ketentraman bekerja.
persaingan harus dimasukkan sebagai
Tentunya tidak disarankan hal itu dilakukan oleh perusahan yang baik, dalam menghadapi persaingan bebas dan iuga era
kebebasan berserikat dewasa
ini. Secai-a
kita dapat melihat
sehingga
aspek
salah satu aspek produktivitas.
Berbicara mengenai produktivitas,
terdapat banyak faktor
yang
mempengaruhi produktivitas,
satu
bahwa,
diantaranya adalah faktor hubungan
upaya yang paling tepat dilakukan untuk
industrial. Dalam hubungan industrial,
mampu mengahadapi tantangan
peranan manusia memegang peranan
konvesional
baru
dibidang hubungan industrial dan era pasar
sentral. Tidak diperlukan
bebas adalah dengan
memperkuat
industrial dalam satu proses produksi
ketahanan perusahaan. Upaya
itu dilakukan
kalau disana tidak ada manusia sebagai
itu
hubungan
dengan meningkun peran bersama dalam
pelakunya. Untuk
nreningkatkan produktivitas
dan
hubungan industrial dapat berperan
memantapkan budaya hubungan industrial
besar dalam mewuiudkan produktivitas,
di perusahaan.
harus dipelihara keseimbangan
agar
Info Eukum Edlsl 6IahunKe"V
proses
yang
2003 4
harmonis antara hak dan kewajiban
sosial ekonomi masyarakat secara
ciiantara para piirak.
nasional.
Kaiun antara Produktivius pekeria
dengan hubungan
industrial,
dan
perlindungan pekerja
Melihat situasi
ketenagakerjaan
sebagaimana tersebut diatas, maka
jarninan
dalam upaya nremperbaiki hubungan
sosial, berdasarkan studi empiris di
industrial, dan perlindungan terhadap
banyak negara telah membuktikan
pekerja,
nrempunyai hubungan yang
dilakukan dalam
sangat
menjadi
penting
kerangka
untuk
kebijakan
signifikan. Kurang baiknya pelakanaan
nasional. Upaya tersebut
hubungan industrial dan jaminan sosial
memberikan sumbangan berharga bagi
tenaga kerja disuatu unit usaha, serta
peningkatan produktivitas tenaga kerja
lenrahnya perlindungan pekeria baik
oleh pengusaha maupun pemerintah,
yang pada akhirnya meningkarkan produktivitas perusahaan. Secara
akan berakibat terhambatnya
konseptual dan berdasarkan bukti yang
upaya
akan
mengoptimalkan kinerja perusahaan.
teriadi di berbagai negara/ peningkatan
Oleh karena itu, ketiga hal
produktivitas hanya akan
tersebut
terjadi
harus didorong sebagai bagian dalam
bilamana hubungan anura tenaga kerja
upaya peningkatan
pruduktivius
dan
perusahaan melalui
peningkatan
adanya motivasi untuk berbuat Iebih
baik, jelasnya jaminan sosial dan
produktivitas tenaga kerja.
Di
pengusaha berjalan harmonis,
Indonesia,
nrasalah
ketenagakerjaan yang menyangkut hal-
hal tersebut di atas
perlindungan terhadap pekerja.
Dari sudut pandang produktivitas,
cukup
hubungan industrial haruslah menjadi
nremprihatinkan. Kurang harmonisnya
media antar tenaga kerja dan pengusaha, untuk membangun kebersamaan dalam meningkatkan
hubungan industrial, masih rendahnya
janrinan sosial dan
lemahnya
perlindungan terhadap peker-ja, sangat
kinerja perusahaan agar
perusahaan
ying terefleksi
mampu meningkatkan nilai ambah,
dengan semakin maraknya pemogokan
sehingga dapat memberikan jaminan
dan pemutus hubungan kerja. Kondisi
kehidupan yang layak bagi
ini telah
kerianya, meningkatkan investasi dan
jelas terlihat di lapangan,
nremberikan kontribusi
terhadap semakin parahnya
konCisi
pengembangan usaha Iilo ilukum
tenaga
yang
Edlsl 6 TaXur Ke.Y
pada
2003
5
akhirnya diharapkan akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
lndustrial diantara pelakunya, karena itu segala peraturan perundang-undangan
D.
Agar hubungan Industial
dapat
berialan dengan baik maka disetiap perusahaan
perlu adanya
serikat
pekerja sebagai sarana utama hubungan
industrial. Melalui serikat
pekerja,
pelaksanaan hubungan industrial dapat
dibangun bersama antara pekerja dan
perusahaan. Kegiatan
dimaksud
dilaksanakan dengan dilandasi sikap utama yaitu merasa ikut memiliki, ikut memelihara dan mempertahankan dan senantiasa mawas
diri. Dengan
konsepsi
sikap mental tersebut dilakukan upayaupaya bersama pengusaha dan pekerja
dengan mengembangkan s!kap untuk memanusiakan manusia dengan cara:
taat
1)
peraturan perundangan, 2)
melaksanakan
sarana
4)
pendidikan dan latihan, dan
sesuai
jiwa dan semangat Hubungan
lndustrial.
Untuk
itu
pentaatan peraturan
perundangan harus dimulai dari
pengusaha, karena
dalam
kenyataannya yang paling banyak dibebani kewajiban oleh peraturan
perundangan
adalah
pihak
pengusaha. Dalam menjalankan usahanya apabila pengusaha telah
taat aturan tentunya akan
berani
terbuka terhadap siapa
saia,
terutama pekerja. Demikian
pula
sebaliknya pekerja merasa tertekan apabila ada hak-haknya yang belum
dipenuhi pengusaha.
Dalam
hal ini
pekerja
sebagai mitra yang baik mampu
mengingatkan
5) membangun komunikasi.
harus
dilaksanakan dengan baik dan benar
hubungan
industrial, 3) pengupahan yang adildan
layak,
yang ada
ketenagakerjaan
PEMN BERSAMA
dibidang
dan
mendorong
pengusaha untuk mentaati semua 1
.
peratu ra n- peru nda n gan
Taat Peraturan Perundangan
Peraturan
ketenagakerjaan
perundang-undangan
ketenagakerjaan berfungsi untuk mempercepat pembudayaan
sikaP
mental dan sikap sosial hubungan
yang
kewajibannya, tentunya
menjadi
hal
itu
dilakukan dengan cara-cara yang
baik dan benar dalam suasana kebersamaan dan kekeluargaan.
IaIa Eukum Edist 6 lahaa Ko-V
2003
6
2. Melalaanakan Sarana Hubungan
kerja dan usaha,
dan
lndustr!al
peningkatan partisiBasi pekerja
Dalam hubungan industrial ditingkat
dalam penetapan tata
perusahaan banyak sarana yang
Dengan tugas-tugas tersebut,
dapat dijadikan sarana untuk membangun kerja sama. Dua
jelas bahwa posisi
ker-ja.
lembaga
diantaranya yang terpenting adalah
Kerjasama Bipartit tidak mengambil alih peran dan
membentuk lembaga
kerjasama
kedudukan lembaga lainnya,
Bipartit dan membuat
Perjanjian
seperti peran organisasi pekerja
Kerja Bersama (PKB),
tentunya
maupun peran pengusaha dalam
perusahaan
pengelolaan badan usahannya.
dengan anggapan
di
telah berdiri Serikat Pekerja.
Hasil kerja Lembaga Bipartit
(a)
Lembaga Kerjasama Bipartit
menjadi masukan bagi
semua
Lembaga kerjasama Bipartit
pihak dalam usaha
untuk
adalah suatu badan pada tingkat
perusahaan
auu unii
produksi
yang dibentuk oleh
Pekerja
bersama-sama
dengan
Pengusaha. Anggota Bipartit ditunjuk
kesepakatan
berdasarkan
dan
keahlian.
menciptakan ketenangan kerja, ketenangan usaha, produktivitas
kerja dan keseiahteraan.
(b) Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
jian Kerja Bersama merupakan kelembagaan Perjan
Lembaga Bipartit merupakan
partisipasi
forum konsultasi,
pada
komunikasi,
dan nrusyawarah dengan
utama sebagai pengetrapan
tugas
media
Hubungan
lndustrial dalam kehidupan kerja
praktek
sehari-hari,
peningkatan
yang
berorientasi
usaha-usaha
untuk
melestarikan
dan
mengembangkan
keserasian
hubungan kerja, usaha kesejahteraan
Berdasarkan
dan
bersama.
peran
yang
khususnya dalam kaitan usaha
diharapkan dari Perianiian Kerja
untuk
Bersama tersebut,
meningkatkan
produktivitas kerja, ketenangan
pekerja dan
Itto Eukum Edlsl
organisasi
Pengusaha/
6 Tahun Ke.V
2003
1
Organisasi Pengusaha dalam
kerjanya dan
menyusun secara bersama-sama
prestasinya. Kedepan dengan sistern
keria
berdasarkan
harus
pengupahan yang ada di perusahaan
sikaP-
akan memberikan prospektif kepada
sikap keterbukaan Yang berorientasi kedePan,
pekerja untuk mendorongnya agar
kekeluargaan, gotong royong,
adanya jaminan dan harapan bagi
dan mufakai, bertanggung jawab atas
kesejahteraan masa depannya yang
syarat-syarat melandaskan
diri
pada
musyawarah
pelakanaan perianiian telah
bekeria secara produktif,
sangat ielas.
Yang
dibuat.
4. Pendidikan dan Latihan
industrial ticiak saja
Hubungan
memerlukan perubahan
3. Pengupahan yang adil dan layak Pengupahan
yang adil dan
laYak
akan teupi
pelakunya,
menghargai seseorang
pengetahuan
karena
pengabdiannYa
sikaP
mental maupun sikap sosial pelaku'
adalah pengupahan yang mamPu
prestasi dan
karena
dan
iuga
ketramPilan
dibidang pengelolaan teknis
dan
terhadap perusahaan. UPah Yang
manajemen perusahaan. Oleh
adil ialah upah yang diberikan
karena
memperhatikan
dengan
itu
perusahaan yang ingin
di pasar bebas harus menyiapkan konsePsi
siap bersaing
pendidikan, pengalaman dan ketrampilan seorang Pekeria.
pula
Sedangkan upah yang laYak adalah
hidup di perusahaannya. Pendidikan
yang dapat memberikan
iaminan
dan latihan akan berperan banYak,
kepastian hidup dalam memenuhi
dapat sebagai jalur tukar menukar
kebutuhan pekeria
informasi, konsepsi
keluarganya,
baik
beserta
kebutuhan
yang
dan latihan
seumur
dan
pengalaman. Namun yang tidak kurang petingnya diklat yang teratur
nrateriel maupun spiritual.
Pengupahan
pendidikan
baik
dan
terencana meniadi
media
adalah pengupahan yang manlPu
peningkatan ketrampilan
menghargai orang berdasarkan masa
untuk memacu produktiviusnya.
Inll
Eukum Edlsl 6 Tahut Ke'I/
Pekeria
2003
8
Pendidikan
dan
latihan
garis formal yang harus dipatuhi oleh
memang nrernerlukan biaya, tetapi
para pekerja. Bila para
proses produksi yang ditangani oleh
nrisalnya, diminta untuk terlebih dulu
pekerja yang ahli nrerupakan harga
mengkomunikasikan setiap keluhan
yang bagus yang akan diterima oleh
yang berkaitan dengan pekerjaan
Pengusaha. Dengan
kepada atasan langsungnya,
perusahaan
telah
diklat,
pekerja,
sesuai
membuktikan
dengan uraian tugasnya, atau sesuai
menempatkan pekerja tidak semata-
dengan kebijakkan perusahaan, harus
mata sebagai alat produksi, tetapi
dipenuhi oleh pekerja, sementara itu
menempatkan pekerja sebagai asset
atasan (pengusaha) harus
perusahaan yang sangat berharga
menerima komunikasi
dan harus dirawat dengan
salah satu fungsi kontrol. Disamping
sebaik-
itu
pula
sebagai
itu komunikasi dapat juga dilakukan
baiknya.
secara informal dalam mengendalikan
5.
perilaku, melalui jalur olah
Membangun Komunikasi
Suatu gagasan, tidak peduti betapa besar sekalipun, tidak ada gunanya
sebelum diteruskan kepada semua
mitra kerja dan dipahami oleh orang lain. Untuk itu diper-lukan
untuk
meneruskan
gagasan atau sesuatu
hal didalam
komunikasi
Organisasi. Karena
melalui
komunikasi juga akan terjadi kendali
(kontrol, pengawasan),
motivasi/
pengungkapan emosional,
dan
informasi.
K-omunikasi berperan untuk
mengendalikan perilaku anggota dalanr berbagai cara. Setiap organisasi
nrempunyai hirarki wewenang dan
kesenian
raga,
atau sekedar rekreasi,
nrisalnya.
Komunikasi
membantu
oei-kembangan motivasi
dengan
menjelaskan kepada karyawan apa
yang harus dilakukan,
bagaimana
mereka bekerja baik, dan apa yang dapat dikerjakan untuk memperbaiki
kinerja guna memperbaiki
kualitas
kerja. Bagi banyak kelompok kerja
komunikasi merupakan sumber pertama untuk interaksi sosial. Komunikasi yang terjadi diantara kelompok itu merupakan mekanisme
fundamentai dimana
anggota
kelompok menunjukkan kekecewaan nrereka atau rasa puas mereka. Oleh
tnlo Eukum Edlsl 6 Tahun Ko-V
2003
9
komunikasi meruPakan
pertentangan. Selaniutnya yang akan
media ungkapan emosi dai-i perasaan
ditumbuhkembang adalah hubungan
dan penrenuhan kebutuhan sosial.
industrial yang ingin mewuiudkan
karena
D.
itu,
Apabila Unsur-unsur perusahaan
ketahanan
telah berialan dengan
baik, hal itu akan daPat mencegah gejolak hubungan industrial. Karena
tujuan hubungan industrial ingin ketenangan,
menciptakan
ketentraman, ketertiban kegairahan
kerja serta
ketenangan
meningkatkan produtai
produktivitas
dan
usaha,
dan
atau
meningkatkan
kesejahteraan pekeria serta deraiatnya
sesuai dengan martabat manusia.
Didalam suasana Yang kalau pu
n
ad
a
Perselisiha
demikian
n
a ka
n
diselesaikan secara musyawarah atau
melalui prosedur yang telah diatur
dalam peraturan
Perundangan.
Pengusaha dapat tenang berusaha dan
pekerja tentram bekeria
,
Yang Pada
akhirnya menciptakan pertumbuhan ekonomi dan hubungan industrial
yang harmonis (
economic
development and industria! harmony
menyingkirkan iauh-iauh
akan
konsep
perimbangan kekuatan
keadilan. Dengan demikian para pihak
tidak akan saling bermusuhan dalam
berproduksi, tetaPi
saling
menghormati, saling mengerti hak dan kewaiiban dalam proses produki,
dan saling membantu untuk meningkatkan nilai tambah perusahaan,
dalam
menghadaPi
persaingan bebas.
Melalui proses bersama itu akan
diperoleh kesejahteraan Pekeria, kesejahteraan meruPakan suatu kehidupan dan penghiduPan Yang secara materil dan sprituil diliputi
oleh
rasa keselamatan, kesusilaan,
dan ketentraman lahir bathin, memungkinkan seseorang
Yang
Pekeria
untuk mengusahakan Pemenuhan kebutuhan iasmaniah, rohaniah dan
sosial yang sebaiknya-baiknya
diri, keluarganya serta
bagi
kewaiibannya
kepada Tuhannya. Untuk memenuhi ).
Hubungan yang harmonis dan berkeseintbangan,
produktivius, sikaP kebersamaan, kepatutan dan rasa peningkatan
KETENANGAN INDUSTRIAL
atau
kesejahteraan
tersebut
oleh
perusahaan dapat dilakukan dengan
berbagai upaya/ Program
ditujukan untuk
Yang
mewujudkan,
membina, memerlihara memulihkan Info Eukum Edlsl 6 fahun Ks'V
2003 10
dan mengembangkan kesejahteraan,
3. Sikap bersama bahwa antara Pekerja
yang dalam hubungan industrial dapat
dan
berupa upah, jaminan sosial, pensiun,
mempunyai kepentingan
keselamatan
dan
bukanlah
bertentangan, akan
kesehatan kerja,
yang
tetapi
koperasi, Iatihan dan pendidikan.
mempunyai kepentingan yang sama
Apabila hal-hal yang diuraikan diatas
yaitu kemaiuan perusahaan. Karena
dapat dilakukan
akan
dengan perusahaan yang majulah
tercapai
semua pihak akan
Hubungan lndustrial yang harmonis,
karena diantara para pelakunya (pengusaha dan pekerja) telah terdapat suatu kondisi adanya
l.
Pengusaha
dimana
menin gkatkan keseiahteraan.
4. Setiap perbedaan pendapat antara
Pekerja
:
Pengakuan
dan keyakinan
dapat
dan
Pengusaha
akan
diselesaikan dengan
jalan
musyawarah
bahwa
untuk
mencapai
bekerja bukan hanya bertujuan
mufakat yang dilakukan
untuk sekedar mencari nafkah
kekeluargaan. Karena
saia,
secara
itu
akan tetapi sebagai pengabdian
penggunaan tindakan penekanan
manusia kepada Tuhannya, kepada
dan aksi-aksi sepihak sepeni mogok
sesama manusia,
(srrike), penutupan
kepada
(lock out) dan lain-lain tidak
Masyarakat, Bangsa dan Negara.
dengan prinsip-prinsip
2. Kesadaran bersama bahwa pekerja
bukan hanya sekedar produksi belaka, tetapi
perusahaan sesuai
Hubungan
lndustrial.
laktor
sebagai
manusia pribadi dengan
segala
5.
Keseimbangan antara
hak
dan
harkat dan marubatnya. Karena itu
kewajiban kedua belah pihak dalam
perlakuan Pengusaha kepada
perusahaan,
Pekerja bukan hanya dilihat dari
didasarkan
segi kepentingan produksi belaka,
kekuatan (balance
akan
tetapi
haruslah dilihat dalam
rangka meningkatkan harkat martabat nranusia.
dan
dicapai bukan atas perimbangan of power),
akan
tetapi atas dasar rasa keadilan dan kepatutan. Disamping itu hasil-hasil
yang telah dicapai berdasarkan kerja sama antara perusahaan
Inl|
Eukum Edlsl 6
fahur Ke-v 2003 | |
Pekeria
dan Pengusaha,
dapat
industrial yang harmonis
dinikmati secara adil dan merata
pertumbuhan ekonomi yang dinamis.
sesuai dengan pengorbanan masing-
Ketenangan industrial akan dapat
masing.
mendorong produktivitas
dan
aman, dengan demikian B.
dan
rasa
melalui
PENUTUP
hubungan industrial yang harmonis dan
Demikianlah beberapa ulasan dalam
dinarnis akan diperoleh produktivitas
upaya menyikapi dan menyiasati pola
kerja yang baik dan
hubungan industrial
di era pasar
bebas,
kesejahteraan
pekerja. Kondisi ini pasti meningkatkan
berkeadilan dalam dunia usaha sebagai
nilai umbah perusahaan, dengan demikian perusahaan ikut berperan
prasyarat untuk menciptakan hubungan
dalam mencipukan iklim berusaha yang
industrial yang harmonis. Rasa aman
kondusif bagi penanaman modal secara
yang berkeadilan akan
nasional, dan mampu menang bersaing
yang dapat menciptakan rasa aman dan
mendorong
produktivitas perusahaan
dan
para
pekerja, disamping menangkal geiolak
dalam situasi dan keadaan yang terus bgrubah.
**********
sosial iuga akan menumbuhkan ketenangan industrial dimana pengusaha tenang berusaha dan pekerja
tentram bekerja. Situasi ini akhirnya secara nasional mendorong terwujudnya
pada akan
hubungan
Inlo Eukum Edlsl 6 Tahun Ke-"i
2003 12