ﻦ اﻟ ﱠﺮﺣِﻴ ِﻢ ِ ِﺑﺴْ ِﻢ اﻟﱠﻠ ِﻪ اﻟ ﱠﺮﺣْﻤَـ ﺳﻴﺪﻧﺎ ﻣﺤﻤﺪ، واﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم ﻋﻠﻰ ﺳﻴﺪ اﻟﻤﺮﺳﻠﻴﻦ وﺧﺎﺗﻢ اﻟﻨﺒﻴﻴﻦ،اﻟﺤﻤﺪ ﷲ رب اﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ واﻟﺘﺎﺑﻌﻴﻦ ﻟﻬﻢ ﺑﺈﺣﺴﺎن إﻟﻰ ﻳﻮم اﻟﺪﻳﻦ.اﻟﻨﺒﻲ اﻷﻣﻲ وﻋﻠﻰ ﺁﻟﻪ وﺻﺤﺒﻪ أﺟﻤﻌﻴﻦ
1) Tawakkal Dalam Kitab Riyadus Sholihin oleh Imam Nawawi, Tetang Tawakkal ini Imam Nawawi Memasukkan dalam Bab Yaqin Dan Tawakkal SubBab dari KITAB NIAT ( آـﺘﺎب اﻟﻨﻴﺔ7- )ﺑﺎب اﻟﻴﻘﻴﻦ واﻟﺘﻮآﻞ Sedangkan Di Kitab Ihya’ Ulumiddin , Oleh Imam Gazali, Tetang Tawakakal ini Imam Gazali memasukkan dam Kitab TAUHID dan TAWAKKAL ( آﺘﺎب اﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ) واﻟﺘﻮآﻞYang mana Imam Gazali membagi Tawakkal menjadi 10 Bab Setelah pembukakan, Imam Gazali menjelaskan tetang Tawakkal, menurut Imam Gazali Sesungguhnya tawakkal itu suatu tempat diantara tempat2 agama dan suatu maqam / kedudukan diantara kedudukan2 orang2 yang meyakini. Bahkan Tawakkal itu sebagian dari derajat2nya orang yang mendekatkan diri kepada Allah SWT (Almuqorrabin) yang tinggi, Kata Imam Gazali Tawakkal itu sendiri tidak terang dari segi ilmu, kemudian sulit dari segi amal. Bagi Yang berminat memahami lebih dalam dalam Kitab Ihya Ulumiddin Imam gazali menjelaskan panjang lebar selahkan lihat di Buku Jilid ke 8 terjemahannya terbitan Assyifa’ Semarang bisa diperoleh di toko2 buku agama di Senen, Walisongo/gunung agung atau Toha putra. Dalam kitab Riyadus sholihin dan Syarahnya disebutkan: Adapun maksud tawakkal yang diperintahkan oleh agama itu ialah menyerahkan diri kepada Allah SWT sesudah berdaya- upaya dan berusaha serta bekerja sebagaimana mestinya. Misalnya meletakkan sepeda di muka rumah, setelah dikunci baik-baik, lalu bertawakkal. Artinya apabila setelah dikunci itu masih juga hilang umpama dicuri orang, maka dalam pandangan agama orang itu sudah tidak bersalah, sebab telah melakukan ikhtiar supaya jangan sampai hilang.
Hal yang semacam itu pernah terjadi di zaman Rasulullah s.a.w., yaitu ada seorang sahabatnya yang meninggalkan untanya tanpa diikatkan pada sesuatu, seperti pohon, tonggak dan lain-lain, lalu ditinggalkan. 1
Beliau s.a.w. bertanya: "Mengapa tidak kamu ikatkan?" Ia menjawab: "Saya sudah bertawakkal kepada Allah." Rasulullah s.a.w. tidak dapat menyetujui cara berfikir orang itu, lalu bersabda: Artinya:
"Ikatlah dulu lalu bertawakkallah." Ringkasnya tawakkal tanpa usaha lebih dulu adalah salah dan keliru menurut pandangan Islam. Allah Ta'ala berfirman :
.{ }وﺗﻮآﻞ ﻋﻠﻰ اﻟﺤﻲ اﻟﺬي ﻻ ﻳﻤﻮت:(58 وﻗﺎل ﺗﻌﺎﻟﻰ )اﻟﻔﺮﻗﺎن "Dan bertawakkallah kepada Tuhan yang Maha Hidup yang tidak akan mati." (al-Furqan: 58) Lagi Allah Ta'ala berfirman:
.{ }وﻋﻠﻰ اﻟَﻠّﻪ ﻓﻠﻴﺘﻮآﻞ اﻟﻤﺆﻣﻨﻮن:(11 وﻗﺎل ﺗﻌﺎﻟﻰ )إﺑﺮاهﻴﻢ "Dan
kepada Allah, hendaklah orang-orang yang beriman itu sama bertawakkal," (Ibrahim: 11) Allah Ta'ala berfirman pula:
.{ }ﻓﺈذا ﻋﺰﻣﺖ ﻓﺘﻮآﻞ ﻋﻠﻰ اﻟَﻠّﻪ:(159 وﻗﺎل ﺗﻌﺎﻟﻰ )ﺁل ﻋﻤﺮان "Jikalau engkau telah bulat tekad - untuk melaksanakan sesuatu maka bertawakkallah kepada Allah." (ali-lmran: 159) Ayat-ayat mengenai hal bertawakkal itu banyak dan dapat dimaklumi. Juga Allah Ta'ala berfirman:
. أي آﺎﻓﻴﻪ:{ }وﻣﻦ ﻳﺘﻮآﻞ ﻋﻠﻰ اﻟَﻠّﻪ ﻓﻬﻮ ﺣﺴﺒﻪ:(3 وﻗﺎل ﺗﻌﺎﻟﻰ )اﻟﻄﻼق "Dan barangsiapa bertawakkal kepada Allah, maka Dia pasti mencukupi untuknya." (at- Thalaq: 3) Lagi firmannya Allah Ta'ala:
2
وﻗﺎل ﺗﻌﺎﻟﻰ )اﻷﻧﻔﺎل } :(2إﻧﻤﺎ اﻟﻤﺆﻣﻨﻮن اﻟﺬﻳﻦ إذا ذآﺮ اﻟَﻠّﻪ وﺟﻠﺖ ﻗﻠﻮﺑﻬﻢ ،وإذا ﺗﻠﻴﺖ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﺁﻳﺎﺗﻪ زادﺗﻬﻢ إﻳﻤﺎﻧﺎ ،وﻋﻠﻰ رﺑﻬﻢ ﻳﺘﻮآﻠﻮن{. "Hanyasanya orang-orang yang beriman itu, ialah mereka yang apabila disebutkan nama Allah, maka hati mereka itu menjadi ketakutan, juga apabila ayat-ayatNya dibacakan kepada mereka, maka bertambah-tambahlah keimanan mereka dan mereka itu sama )bertawakkal kepada Tuhannya." (al- Anfal: 2
Doa Tawakkal ) (54ـﺮوﻳﻨﺎ ﻋﻦ أ ّم ﺳﻠـﻤﺔ رﺿﻲ اﷲ ﻋﻨﻬﺎ ،واﺳﻤﻬﺎ هﻨﺪ :أن اﻟﻨﺒـﻲ آﺎن إذا ﺧﺮج ﻣﻦ ﺑـﻴﺘﻪ ﻗﺎل:
ﺿ َّﻞ َأوْ أُﺿ َﻞّ، ﻚ َأنْ َأ ِ ﺖ ﻋﻠـﻰ اﷲ ،اﻟَّﻠ ُﻬ َّﻢ إﻧـﻲ أﻋُﻮ ُذ ِﺑ َ » ِﺑﺴْﻢ اﷲ َﺗ َﻮ َآّﻠْ ُ ﻲ« ﻋﻠَـ َّ أو َأ ِز َلّ ،أو ُأ َز َلّ ،أو َأﻇْﻠِـ َﻢ َأوْ ُأﻇْﻠَـﻢَ ،أو َأﺟْ َﻬ َﻞ أو ُﻳﺠْ َﻬ َﻞ َ ل ﻞّ ،أو أ ِز َّ ﺿَ ﻞ أو ُأ َ ﺿ َّ .ﺣﺪﻳﺚ ﺻﺤﻴﺢ ،رواﻩ أﺑﻮ داود ،واﻟﺘﺮﻣﺬي ،واﻟﻨﺴﺎﺋﻲ ،واﺑﻦ ﻣﺎﺟﻪ .ﻗﺎل اﻟﺘﺮﻣﺬي :ﺣﺪﻳﺚ ﺻﺤﻴﺢ .هﻜﺬا ﻓـﻲ رواﻳﺔ أﺑـﻲ داود» :أنْ َأ ِ ﻞ« .ﺑﻠﻔﻆ اﻟـﺠﻤﻊ .وﻓـﻲ رواﻳﺔ أﺑـﻲ ﻞّ ،و َﻧﻈْﻠِـﻢََ ،وﻧَـﺠْ َﻬ َ ﻀَ ﻚ » َﻧ ِ ل« وآ َﺬِﻟ َ ﻚ ِﻣﻦْ أن َﻧ ِﺰ َّ ل« ،وآﺬا اﻟﺒـﺎﻗـﻲ ﺑﻠﻔﻆ اﻟﺘﻮﺣﻴﺪ .وﻓـﻲ رواﻳﺔ اﻟﺘﺮﻣﺬي» :أﻋُﻮ ُذ ِﺑ َ أو ُأ ِز َّ داود» :ﻣﺎ ﺧﺮج رﺳﻮل اﷲ ﻣﻦ ﺑـﻴﺘـﻲ إﻻ رﻓﻊ ﻃﺮﻓﻪ إﻟـﻰ اﻟﺴﻤﺎء ﻓﻘﺎل» :اﻟَّﻠ ُﻬ َّﻢ إﻧـﻲ أﻋُﻮ ُذ ﺑِﻚ« .وﻓـﻲ رواﻳﺔ ﻏﻴﺮﻩ» :آﺎن إذا ﺧﺮج ﻣﻦ ﺑـﻴﺘﻪ ﻗﺎل آﻤﺎ ذآﺮﻧﺎ« واﷲ أﻋﻠـﻢ.
اﻷذآﺎر Dari Ummul Mu'minin Ummu Salamah dan namanya sendiri adalah Hindun binti Abu Umayyahyaitu Hudzaifah al-Makhzumiyah radhiallahu 'anha bahwasanya Nabi s.a.w. itu apabila keluar dari rumahnya, bersabda - yang artinya:
"Dengan menyebut nama Allah, saya bertawakkal "kepada Allah. "Ya Allah, sesungguhnya saya mohon perlindungan kepadaMu kalau-kalau saya sampai tersesat atau disesatkan, tergelincir - dari kebenaran - atau digelincirkan, menganiaya atau dianiaya, menjadi bodoh - tidak mengerti sesuatu - ataupun dianggap bodoh oleh orang "lain atas diriku. Hadis shahih yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Termidzi dan lain-lainnya dengan sanad-sanad yang shahih. Termidzi berkata bahwa ini adalah Hadis hasan shahih. Hadis di atas adalah menurut lafaznya Imam Abu Dawud. ﺳَﻠّﻢ آﺎن إذا ﺧﺮج ﻋَﻠﻴْ ِﻪ َو َ ﺻَﻠّﻰ اﻟَﻠّ ُﻪ َ ﻋﻨْﻬﺎ أن اﻟﻨﺒﻲ َ ﻲ اﻟَﻠّ ُﻪ َ ﺿَ -اﻟﺘﺎﺳﻊ ﻋﻦ أم اﻟﻤﺆﻣﻨﻴﻦ أم ﺳﻠﻤﺔ ،واﺳﻤﻬﺎ هﻨﺪ ﺑﻨﺖ أﺑﻲ أﻣﻴﺔ ﺣﺬﻳﻔﺔ اﻟﻤﺨﺰوﻣﻴﺔ َر ِ
ﻣﻦ ﺑﻴﺘﻪ ﻗﺎل :ﺑﺴﻢ اﻟَﻠّﻪ ﺗﻮآﻠﺖ ﻋﻠﻰ اﻟَﻠّﻪ ،اﻟﻠﻬﻢ إﻧﻲ أﻋﻮذ ﺑﻚ أن أﺿﻞ أو أﺿﻞ ،أو أزل أو أزل ،أو أﻇﻠﻢ أو أﻇﻠﻢ ،أو أﺟﻬﻞ أو ﻳﺠﻬﻞ ﻋﻠﻲ ﺣﺪﻳﺚ ﺻﺤﻴﺢ رواﻩ أﺑﻮ داود واﻟﺘﺮﻣﺬي وﻏﻴﺮهﻤﺎ ﺑﺄﺳﺎﻧﻴﺪ ﺻﺤﻴﺤﺔ .ﻗﺎل اﻟﺘﺮﻣﺬي ﺣﺪﻳﺚ ﺣﺴﻦ ﺻﺤﻴﺢ .وهﺬا ﻟﻔﻆ أﺑﻲ داود. -
ﺳَﻠّﻢ) :ﻣﻦ ﻗﺎل )ﻳﻌﻨﻲ إذا ﺧﺮج ﻣﻦ ﺑﻴﺘﻪ( ﻋَﻠﻴْ ِﻪ َو َ ﺻَﻠّﻰ اﻟَﻠّ ُﻪ َ ﻋﻨْ ُﻪ ﻗﺎل ،ﻗﺎل َرﺳُﻮل اﻟَّﻠ ِﻪ َ ﻲ اﻟَﻠّ ُﻪ َ ﺿَ اﻟﻌﺎﺷﺮ ﻋﻦ أﻧﺲ َر ِ
:ﺑﺴﻢ اﻟ َﻠّﻪ ،ﺗﻮآﻠﺖ ﻋﻠﻰ اﻟ َﻠّﻪ ،وﻻ ﺣﻮل وﻻ ﻗﻮة إﻻ ﺑﺎﷲ .ﻳﻘﺎل ﻟﻪ :هﺪﻳﺖ وآﻔﻴﺖ ووﻗﻴﺖ ،وﺗﻨﺤﻰ ﻋﻨﻪ اﻟﺸﻴﻄﺎن( رواﻩ أﺑﻮ داود واﻟﺘﺮﻣﺬي واﻟﻨﺴﺎﺋﻲ وﻏﻴﺮهﻢ وﻗﺎل اﻟﺘﺮﻣﺬي ﺣﺪﻳﺚ ﺣﺴﻦ .زاد أﺑﻮ داود :ﻓﻴﻘﻮل )ﻳﻌﻨﻲ اﻟﺸﻴﻄﺎن( ﻟﺸﻴﻄﺎن ﺁﺧﺮ :آﻴﻒ ﻟﻚ ﺑﺮﺟﻞ ﻗﺪ هﺪي وآﻔﻲ ووﻗﻲ .
3
Dari Anas r.a. katanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang mengucapkan, yakni ketika keluar dari rumahnya: Bismillah, tawakkaltu 'alallah wala haula wala quwwata illabitlah artinya: Dengan menyebut nama Allah, saya bertawakkal kepada Allah dan tiada daya serta tiada kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah, maka kepada orang itu dikatakanlah: "Engkau telah diberi petunjuk, telah pula dicukupi keperluanmu, jika telah drberi penjagaan. Syaitanpun menyingkirlah dari orang tersebut." Diriwayatkan oleh Abu Dawud, Termidzi dan Nasa'i serta lain-lainnya. Termidzi mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan. Abu Dawud menambahkan lalu berkata: "Bahwa syaitan yang satu berkata kepada syaitan lainnya: "Bagaimana engkau dapat menggoda orang yang telah diberi petunjuk telah dicukupi dan telah pula diberi penjagaan." ) ﺣﺴﺒﻨﺎ اﻟَﻠّﻪ وﻧﻌﻢ اﻟﻮآﻴﻞ ﻗﺎﻟﻬﺎ إﺑﺮاهﻴﻢ ﻋﻠﻴﻪ:ﻋﻨْ ُﻪ ﻗﺎل َ ﻲ اﻟَّﻠ ُﻪ َﺿ ِ اﻟﺜﺎﻟﺚ ﻋﻦ اﺑﻦ ﻋﺒﺎس أﻳﻀﺎ َر-76 إن اﻟﻨﺎس ﻗﺪ ﺟﻤﻌﻮا ﻟﻜﻢ:ﺳَﻠّﻢ ﺣﻴﻦ ﻗﺎﻟﻮا َ ﻋَﻠﻴْ ِﻪ َو َ ﺻَﻠّﻰ اﻟَّﻠ ُﻪ َ وﻗﺎﻟﻬﺎ ﻣﺤﻤﺪ،اﻟﺴﻼم ﺣﻴﻦ أﻟﻘﻲ ﻓﻲ اﻟﻨﺎر .ي ُّ ﻓﺰادهﻢ إﻳﻤﺎﻧﺎ وﻗﺎﻟﻮا ﺣﺴﺒﻨﺎ اﻟَﻠّﻪ وﻧﻌﻢ اﻟﻮآﻴﻞ( َروَا ُﻩ اﻟْ ُﺒﺨَﺎ ِر،ﻓﺎﺧﺸﻮهﻢ ﺳَﻠّﻢ َ ﻋَﻠﻴْ ِﻪ َو َ ﺻَﻠّﻰ اﻟَّﻠ ُﻪ َ )آﺎن ﺁﺧﺮ ﻗﻮل إﺑﺮاهﻴﻢ:ﻋﻨْﻬُﻤﺎ ﻗﺎل َ ﻲ اﻟَّﻠ ُﻪ َﺿ ِ وﻓﻲ رواﻳﺔ ﻟﻪ ﻋﻦ اﺑﻦ ﻋﺒﺎس َر .(ﺣﻴﻦ أﻟﻘﻲ ﻓﻲ اﻟﻨﺎر ﺣﺴﺒﻲ اﻟَﻠّﻪ وﻧﻌﻢ اﻟﻮآﻴﻞ 76. Ketiga: Dari Ibnu Abbas radhiallahu'anhuma pula, katanya: "Lafaz: Hasbunallah wa ni'mal wakil, artinya: Cukuplah Allah itu sebagai penolong kita dan Dra adalah sebaikbaiknya yang diserahi, itu pernah diucapkan oleh Ibrahim a.s. ketika beliau dilemparkan ke dalam api, Juga pernah diucapkan oleh Nabi Muhammad s.a.w. ketika orang-orang sama berkata: "Sesungguhnya orang-orang banyak telah berkumpul-bersatu-untuk memerangi engkau,maka takutilah mereka itu," tetapi ucapan sedemikian itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang beriman melainkan keimanan belaka dan mereka berkata: Hasbunallah wa ni'mal wakil. (Riwayat Bukhari) Dalam riwayat Bukhari pula dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma disebutkan: Ucapan Nabi Ibrahim yang terakhir sekali ketika beliau dilemparkan ke dalam api yaitu: Hasbiallah wa ni'mal wakil artinya: "Cukuplah Allah itu sebagai penolongku dan Dia adalah sebaik-baiknya yang diserahi."
2) LAA ILLAHA ILLAA ANTA SUBHANAKA INNIE KUNTU MINADH DHAALIMIEN
Inilah doa Nabi Yunus as ketika ada didalam perut Ikan 4
(87 :)اﻷﻧﺒﻴﺎء
ﻦ َ ﻦ اﻟﻈﱠـِﻠﻤِﻴ َ ﺖ ِﻣ ُ ﻚ ِإﻧﱢﻰ آُﻨ َ ﺳﺒْﺤَـ َﻨ ُ ﺖ َ ﻻ أَﻧ ﻻ ِإﻟَـ َﻪ ِإ ﱠ ﱠ
LAA ILLAHA ILLAA ANTA SUBHANAKA INNIE KUNTU MINADH DHAALIMIEN
"Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang lalim." (QS.Al AnBiya’/21:87)
Penjelasan Mufassir (QS.Al AnBiya’/21:87) Pada ayat ini Allah SWT. mengingatkan Rasul-Nya dan kaum Muslimin semuanya, kepada kisah Nabi Yunus, yang pada permulaan ayat ini disebutkan dengan nama "Zun Nun". Zu berarti "yang mempunyai", sedang An Nun berarti "ikan paus". Maka Zun An Nun berarti "Yang empunya ikan paus". Ia dinamakan demikian, karena pada suatu ketika ia pernah dijatuhkan ke laut dan ditelan oleh seekor ikan paus. Kemudian, karena pertolongan Allah, maka ia dapat keluar dari perut ikan tersebut dengan selamat dan dalam keadaan utuh. Dalam ayat ini, mula-mula Allah berfirman, "Dan ingatlah kisah Nabi Yunus, ketika ia pergi dalam keadaan marah. Yang dimaksudkan ialah bahwa pada suatu ketika Nabi Yunus sangat marah kepada kaumnya, karena mereka tidak juga beriman kepada Allah. Ia telah diutus Allah sebagai Rasul-Nya untuk menyampaikan seruan kepada umatnya, untuk mengajak mereka kepada agama Allah. Tetapi sedemikian jauh, hanya sedikit saja di antara mereka itu yang beriman, sedang sebagian besar lainnya tetap saja ingkar dan durhaka. Keadaan yang demikian itu menjadikan ia marah, lalu ia pergi ke tepi laut, menjauhkan diri dari kaumnya Kisah ini memberi kesan bahwa Nabi Yunus tidak dapat berlapang hati dan sabar menghadapi umatnya. Akan tetapi memang demikianlah keadaannya; ia termasuk Nabinabi yang sempit dada. Memang dari sekian banyak Nabi dan Rasul yang diutus Allah, hanya lima orang saja yang disebut "Ulul Azmi", yaitu Rasul-rasul yang amat sabar dan ulet. Mereka adalah Nabi Ibrahim, Musa, Isa, Nuh dam Muhammad saw. Sedang yang lain-lainnya, walaupun mereka maksum dari dosa besar dan sifat-sifat yang tercela, namun pada saat-saat tertentu sempit juga dada mereka menghadapi kaum yang ingkar dan durhaka kepada Allah SWT. Akan tetapi, walaupun Nabi Yunus pada suatu ketika marah kepada kaumnya, namun kemarahannya itu dapat dipahami, karena ia sangat ikhlas kepada mereka, dan sangat ingin agar mereka memperoleh kebahagiaan dunia akhirat dengan menerima dan menjalankan agama Allah yang disampaikannya kepada mereka. Tetapi ternyata sebagian besar diri mereka itu tetap ingkar dan durhaka. Inilah yang menyakitkan hatinya, dan mengobarkan kemarahannya. Nabi Muhammad sendiri, walaupun sudah termasuk ulul azmi, namun Allah beberapa kali memberikan peringatan kepada beliau agar jangan sampai marah dan bersempit hati menghadapi kaumnya yang ingkar. Allah berfirman dalam ayat yang lain:
ﻓﺎﺻﺒﺮ ﻟﺤﻜﻢ رﺑﻚ وﻻ ﺗﻜﻦ آﺼﺎﺣﺐ اﻟﺤﻮت 5
Artinya: Maka bersabarlah kamu (hai Muhammad) terhadap ketetapan Tuhanmu, dan janganlah kamu seperti orang (Yunus) yang berada dalam (perut) ikan. (Q.S Al Qalam: 48) Firman-Nya lagi kepada Nabi Muhammad saw:
ﻓﻠﻌﻠﻚ ﺗﺎرك ﺑﻌﺾ ﻣﺎ ﻳﻮﺣﻰ إﻟﻴﻚ وﺿﺎﺋﻖ ﺑﻪ ﺻﺪرك Artinya: Maka boleh jadi kamu hendak meninggalkan sebagian dari apa yang diwahyukan kepadamu, dan sempit karenanya dadamu. (Q.S Hud: 12) Ringkasnya sifat marah yang terdapat pada Nabi Yunus bukanlah timbul dari sifat yang jahat, melainkan karena kekesalan hatinya melihat keingkaran kaumnya yang semula diharapkannya untuk menerima dan melaksanakan agama Allah yang disampaikannya. Selanjutnya dalam ayat ini Allah berfirman, "Maka Yunus mengira bahwa Kami tidak akan membiarkan timbulnya kesulitan baginya". Ini merupakan kritikan Allah terhadap Nabi Yunus. Kemarahannya itu menimbulkan kesan bahwa seolah-olah dia mengira bahwa dia sebagai Nabi dan Rasul Allah tidak akan pernah dibiarkan-Nya menghadapi kesulitan, sehingga jalan yang dilaluinya akan selalu datar dan rata. Akan tetapi dalam kenyataan bukan demikian. Pada umumnya para Rasul dan Nabi Allah banyak menemui rintangan, bahkan siksaan dan ejekan terhadap dirinya dari orang-orang yang ingkar. Hanya saja dalam keadaan yang sangat gawat, baik dimohon atau tidak oleh yang bersangkutan, Allah SWT. mendatangkan pertolongan-Nya, sehingga Rasul-Nya selamat dan umatnya yang ingkar itu mengalami kebinasaan. Menurut riwayat, ketika Nabi Yunus dalam keadaan marah, ia lalu menjauhkan diri dari kaumnya pergi ke tepi pantai. Di sana ia menjumpai sebuah perahu, lalu ja ikut serta naik ke perahu itu dengan wajah yang muram. Di kala perahu itu hendak berlayar, datanglah gelombang besar yang menyebabkan perahu itu mungkin akan tenggelam apabila muatannya tidak segera dikurangi. Maka nahkoda perahu itu berkata, "Tenggelamnya seseorang lebih baik daripada tenggelamnya kita semua". Lalu diadakan undian untuk menentukan siapakah di antara mereka yang harus dikeluarkan dari perahu itu. Setelah diundi, ternyata bahwa Nabi Yunuslah yang harus dikeluarkan. Akan tetapi, penumpang kapal itu merasa keberatan mengeluarkannya dari perahu itu. Maka undian dilakukan sekali lagi, tetapi hasilnya tetap demikian. Bahkan undian yang ketiga kalinyapun demikian pula. Akhirnya Yunus melepaskan pakaiannya, lalu ia terjun ke laut atas kemauannya sendiri. Allah mengirim seekor ikan paus yang berenang dengan cepat lalu menelan Yunus. Dalam ayat ini selanjutnya Allah menerangkan bahwa setelah Nabi Yunus berada dalam "kegelapan berganda", maka ia berdoa kepada Allah,
ﻦ َ ﻦ اﻟﻈﱠـِﻠﻤِﻴ َ ﺖ ِﻣ ُ ﻚ ِإﻧﱢﻰ آُﻨ َ ﺳﺒْﺤَـ َﻨ ُ ﺖ َ ﻻ أَﻧ ﻻ ِإﻟَـ َﻪ ِإ ﱠ ﱠ "Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau sesungguhnyalah aku termasuk orang-orang yang zalim". Yang dimaksud dengan "kegelapan berganda" di sini ialah bahwa Nabi Yunus sedang berada di dalam perut ikan yang gelap, dalam laut yang dalam dan gelap, dan di malam hari yang gelap pula Dan pengakuan Nabi Yunus bahwa dia "termasuk golongan orang-orang yang zalim", berarti kesadarannya atas kesalahannya yang telah dilakukannya sebagai Nabi dan Rasul, yaitu tidak sabar dan tidak berlapang dada menghadapi kaumnya Seharusnya ia bersabar sampai menunggu datangnya ketentuan Allah atas kaumnya yang ingkar itu. Karena kesadaran itu maka ia mohon ampun kepada Allah SWT., dan mohon pertolongan-Nya untuk menyelamatkan dirinya dari malapetaka itu. 6
(١٤٤) ن َ ﺚ ﻓِﻰ َﺑﻄۡ ِﻨ ِﻪۦۤ ِإَﻟﻰٰ َﻳﻮۡ ِم ُﻳﺒۡ َﻌﺜُﻮ َ ( َﻟَﻠ ِﺒ١٤٣) ﻦ َ ﺴ ﱢﺒﺤِﻴ َ ﻦ ٱﻟۡ ُﻤ َ ن ِﻣ َ َﻓَﻠﻮَۡﻟﺎٓ َأﻧﱠ ُﻪ ۥ آَﺎ Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit. (QS.Ash Shaffaat/37:143-144)
Penjelasan Mufassir (QS.Ash Shaffaat/37:143-144)
Dalam ayat ini Allah SWT menjelaskan bahwa sekiranya Yunus bukan orang yang banyak mengingat Tuhan, berzikir, tasbih dan tahmid sepanjang umurnya, tentulah dia tinggal di perut ikan itu sampai mati dan barulah dibangkitkan pada Hari Kiamat. Di dalam perut dia akan hancur lumat pada zat-zat dan darah seperti halnya makananmakanan ikan lainnya; tetapi Allah Maha Pengampun lagi Pengasih membiarkannya tetap hidup dalam perut ikan beberapa waktu lamanya, dan selama di dalam perut itu, dia tetap mengucapkan tasbih dan bertobat kepada Allah SWT. Firman Allah SWT:
ﻓﻨﺎدى ﻓﻲ اﻟﻈﻠﻤﺎت أن ﻻ إﻟﻪ إﻻ أﻧﺖ ﺳﺒﺤﺎﻧﻚ إﻧﻲ آﻨﺖ ﻣﻦ اﻟﻈﺎﻟﻤﻴﻦ ﻓﺎﺳﺘﺠﺒﻨﺎ ﻟﻪ وﻧﺠﻴﻨﺎﻩ ﻣﻦ اﻟﻐﻢ وآﺬﻟﻚ ﻧﻨﺠﻲ اﻟﻤﺆﻣﻨﻴﻦ Artinya: ... maka Yunus menyeru ia dalam keadaan yang sangat gelap: Bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim. Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman. (Q.S. Al Anbiya: 87-88)
ﺣﺴﺒﻨﺎ اﷲ وﻧﻌﻢ اﻟﻮآﻴﻞ ﻧﻌﻢ، ﻓﺘﺒﺎرك اﷲ رب اﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ،واﷲ أﻋﻠﻢ ﺑﺎﻟﺼﻮاب وإﻟﻴﻪ اﻟﻤﺮﺟﻊ واﻟﻤﺂب واﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم ﻋﻠﻰ ﺳﻴﺪﻧﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﺳﻴﺪ،اﻟﻤﻮﻟﻰ وﻧﻌﻢ اﻟﻨﺼﻴﺮ وﻻ ﺣﻮل وﻻ ﻗﻮة إﻻ ﺑﺎﷲ اﻟﻌﻠﻲ اﻟﻌﻈﻴﻢ . وﻋﻠﻰ ﺁﻟﻪ وﺻﺤﺒﻪ أﺟﻤﻌﻴﻦ، وﺧﺎﺗﻢ اﻟﻨﺒﻴﻴﻦ، وإﻣﺎم اﻟﻤﺘﻘﻴﻦ،اﻟﻤﺮﺳﻠﻴﻦ
Semoga bermanfaat . Salam, اﻟﻔﻘﻴﺮ اﻟﻰ اﷲ و رﺣﻤﺘﻪ Achmad Muzammil اﻟﻔﻘﻴﺮ اﻟﻰ ﻋﻔﻮ رﺑﻪ و ﻣﻐﻔﺮﺗﻪ و رﺣﻤﺘﻪ و رﺿﻮاﻧﻪ اﺣﻤﺪ ﻣﺰﻣﻞ و اهﻠﻪ وﺟﻤﻴﻊ اﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ 7