Semarang, 1 Maret 2012
Dalam Genggaman Tangan-Nya Seorang anak akan merasa aman dan nyaman saat berada dalam pelukan dan gendongan orang tuanya. Ia berpikir bahwa tak ada orang yang berani mengganggunya karena ia pasti dibela oleh ayah atau ibunya. Demikian halnya dengan kehidupan kita. Hanya ketika kita sadar bahwa hidup kita berada di dalam tangan Tuhan, maka kita merasa aman dan nyaman. Di dalam Dia ada segala sesuatu yang kita butuhkan. Dalam tangan yang telah berlubang paku karena kasih-Nya yang besar itu, hidup kita dijaga dan dilindungi-Nya. Tak ada lagi kekuatiran dan ketakutan. Oleh sebab itu sepanjang bulan ini kita akan terus mengarahkan iman kita kepada Allah yang hidup di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, dan sadar bahwa kita semua berada dalam genggaman tangan-Nya.
Redaksi Sinar Kasih mengucapkan terima kasih atas persembahan yang telah diberikan oleh pembaca yang budiman. Perlu Saudara ketahui bahwa persembahan yang Saudara berikan sangat bermanfaat untuk mendukung pelayanan Sinar Kasih bagi hamba-hamba Tuhan yang melayani di daerah-daerah yang sulit mendapatkan buku renungan harian. Apabila Saudara rindu untuk mendukung pelayanan tersebut, Saudara dapat mengirimkannya melalui wesel pos ke Redaksi Sinar Kasih, Jl. Pringgading 13 Semarang - 50135, atau transfer melalui BCA KCP Bangkong a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C 7830340381. Tuhan Yesus Kristus membalas setiap dukungan doa dan dana Saudara dengan berkat-Nya yang melimpah.
Penasihat : Pdt. Indrawan Eleeas, Budhi Wibowo Pemimpin Redaksi : Lydia Lianawati Redaktur Pelaksana : Pdt. Petrus F. Setiadarma, Pdt. Lukas Budijana, Pdt. Agus Sutrisno, Pdt. Anon D. Lukito Sekretaris : Bibit Gunawan Bendahara : Bambang Santoso Penulis : Pdt. Indrawan Eleeas (IE), Pdt. Petrus F.S. (PF), Pdt. Lukas Budijana (LB), Pdt. Anon Dwi Lukito (ADL), Pdt. Agus Sutrisno (AS), Pdt. Sudra Militanto (SM), Pdt. Lie Yun Ling (YL), Rony Chandra (RC), Leny Pancaningrum (LP), Imeiliana (MI), Lydia Lianawati (LL), Pdt. Dedy Irianto (DI), Teng Yoe Hong (YH) Desain Grafis/Layout : Rahelia Linda Pengganti ongkos cetak : Rp 4000,- (empat ribu rupiah)
.com ahoo sk@y sih.net _ n a ung sinarka : : ren ab w. email sit e : ww an ya Jaw ail.com w e b Ru an g T a s h @ g m m s g 13 kasih gadin sinar
ing 35 Jl. Pr rang-501 63 Sema 024-35405 61 8 Telp. 024-3559 Fax.
Harap diisi dengan huruf cetak
Nama
: _____________________________________________
Alamat
: _____________________________________________ _____________________________________________
Kota & Kode Pos : _____________________________________________ Telepon/HP
: _____________________________________________
Harga berlangganan untuk satu eksemplar (termasuk ongkos kirim): Jawa dan Bali
:
6 bulan Rp 33.000,-
12 bulan Rp 65.000,-
Luar Jawa
:
6 bulan Rp 36.000,-
12 bulan Rp 71.000,-
Pembayaran dapat melalui: Wesel Pos : Redaksi SINAR KASIH Jl. Pringgading 13 Semarang, 50135 Bank : BCA KCP Bangkong a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C 7830340381 Untuk mempermudah proses berlangganan, bukti pembayaran dan formulir berlangganan harap di-fax ke (024)3559861, atau dikirim via pos.
Renungan Sinar Kasih akan segera dikirimkan selambatnya 1 bulan setelah bukti pengiriman biaya berlangganan kami terima.
Tanda tangan pelanggan
(_____________________)
kamis, 1 maret 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Ulangan 32-34
Tangan-Nya Menyelamatkan Matius 14:24-33 Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?" Matius 14:31
Simon Petrus membuktikan kuasa Yesus. Dia mampu berjalan di atas air. Namun dia merasa takut. Dia pun mulai tenggelam. Di saat yang kritis, dia berseru, “Tuhan, tolonglah aku!” Yesus segera mengulurkan tangan-Nya. Memegang tangan Petrus. Petrus selamat. Dalam kehidupan sehari-hari kita terkadang menghadapi badai dan ombak. Bukankah hidup ini bagaikan bahtera yang mengarungi samudera kehidupan yang luas. Terkadang bahtera berlayar tanpa topan dan ombak. Perjalanan hidup lancar-lancar saja. Betapa senang dan sukacitanya hati. Mungkin kita menyanyi-nyanyi penuh gembira dan tawa. Namun saat badai melanda, saat ombak setinggi gunung menerpa, betapa kecutnya hati kita. Pikiran panik. Nyawa terancam. Kematian di pelupuk mata. Tak tahu apa yang harus kita perbuat. Di saat kritis tersebut, kita hanya mampu berseru, “Tuhan, tolonglah aku!” Tuhan adalah Tuhan yang Mahabaik. Tuhan segera mengulurkan tangan-Nya. Tuhan menolong dan menyelamatkan kita dari bahaya maut. Selain tangan Yesus menyelamatkan kita saat menghadapi badai kehidupan, tangan-Nya juga menyelamatkan kita dari hukuman kekal. Akibat dosa adalah maut. Manusia terancam oleh maut. Maut berarti hukuman abadi yang dijatuhkan Tuhan atas manusia dan Iblis. Tuhan sangat mengasihi manusia. Karena Tuhan menciptakan manusia serupa gambar-Nya. Tuhan tidak ingin manusia binasa. Itu sebabnya Yesus tersalib. Tangan-Nya yang berlubang paku menyelamatkan manusia dari maut. Oleh tangan-Nya, kita telah dipindahkan dari maut ke dalam hidup (Yohanes 5:24). (IE) Keselamatan berada di dalam tangan-Nya.
r e n u n g k a n
D O A K A N
Terima kasih Tuhan atas jamuan keselamatan dari Engkau.
Bacaan Alkitab Setahun
Yosua 1-4
jumat, 2 maret 2012
Berharga Di Mata Allah 1 Petrus 1:13-19 Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu. Yesaya 43:4
“Ada uang ada barang” itulah ungkapan yang biasa terlontar untuk mengatakan bahwa harga menentukan kualitas barang yang akan dibeli. Semakin bermutu dan berkualitas, maka semakin tinggi pula harga sebuah barang. Kecuali jika saudara tertipu saat melakukan transaksi jual beli. Oleh karena itu berhati-hatilah dalam melakukan transaksi. Ketika manusia jatuh ke dalam dosa dan terancam vonis hukuman kekal, manusia telah kehilangan pengharapan untuk memperoleh pembebasan dirinya dari vonis hukuman tersebut, karena memang sudah tidak ada lagi cara yang bisa dipakai untuk menyelamatkan dirinya sekalipun dengan perak atau emas. Namun demikian pengharapan itu muncul kembali ketika Allah berkenan hadir menjadi manusia bahkan menjadi seorang hamba yaitu Tuhan Yesus Kristus. Ia rela menjadi korban atas dosa manusia dengan menanggung vonis hukuman mati di atas kayu salib. Rasul Petrus menulis mengenai bukti-bukti betapa berharganya manusia di hadapan Allah. Pertama, dengan darah yang mahal yaitu darah Tuhan Yesus Kristus, manusia ditebus. Kedua, diangkat menjadi anak-anak Allah. Ini merupakan hak yang sangat istimewa bagi orang percaya, karena Allah akan bertanggung jawab penuh dan memelihara dengan sempurna. Ketiga, dikuduskan yaitu dipisahkan dari hal-hal yang buruk dan jahat, sehingga kehidupan manusia yang berharga tidak ternodai lagi oleh dosa yang selalu ditawarkan oleh Iblis. Oleh sebab itu tetaplah hidup kudus dan taat dalam pemeliharaan Tuhan yang sempurna sehingga kita bisa tetap menjadi umat yang berharga di mata Allah dan siap dipakai untuk kemuliaan-Nya. (ADL)
Setiap orang yang diciptakan Allah berharga di mata-Nya.
r e n u n g k a n
D O A K A N
Supaya semua orang mampu menghargai sesamanya dengan tulus dan benar.
sabtu, 3 maret 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Yosua 5-7
Nyata Otoritas-Nya Yosua 10:5-14 Maka berhentilah matahari dan bulanpun tidak bergerak, sampai bangsa itu membalaskan dendamnya kepada musuhnya. Yosua 10:13
Sebuah pertempuran tidak berimbang harus dihadapi Yosua bersama orang Israel. Lima raja orang Amori bersama tentara masingmasing bergabung hendak mengepung dan berperang melawan orang Gibeon yang meminta perlindungan Yosua. Sebagai seorang pemimpin, Yosua adalah seorang pemberani. Ia tidak takut menghadapi musuh. Segera ia kerahkan tentaranya yang gagah perkasa. Lagipula Tuhan berpihak kepadanya. Firman-Nya yang mengatakan, “Jangan takut” sungguh memberikan kekuatan dan Tuhan berjanji akan menyerahkan mereka ke dalam tangan Yosua (ayat 8). Peperangan berakhir dengan kemenangan atas orang Israel karena Tuhan yang berperang bagi mereka (ayat 11). Yang menarik adalah pada saat Yosua memerintahkan matahari dan bulan untuk berhenti bergerak. Maka matahari dan bulan pun berhenti bergerak sampai usainya peperangan itu (ayat 13). Inilah satu kejadian alam yang belum pernah ada dan tidak ada lagi seperti itu atas ucapan seorang manusia (ayat 14). Peristiwa matahari dan bulan berhenti bukan sekedar fenomena alam, tetapi Allah yang memerintah kedua benda langit itu untuk berhenti bergerak melalui ucapan bibir Yosua yang dikendalikan oleh Allah sendiri. Jika Allah tidak menghendaki peristiwa itu terjadi maka ucapan Yosua tidak akan berlaku. Begitu juga matahari dan bulan tidak akan tunduk kepadanya. Jadi di dalam peristiwa tersebut nyatalah bahwa Allah yang berotoritas atas seluruh ciptaan-Nya. Tuhan kita adalah Allah yang berkuasa. Ia memiliki otoritas penuh. Tetapi Dia juga memberi kuasa kepada hamba-hamba-Nya. Marilah kita tunduk pada kuasa-Nya. Dia akan bekerja atas kita dan berperang bagi kita sehingga kita mengalami kemenangan. (LL)
Allah berotoritas penuh atas semua ciptaan-Nya.
r e n u n g k a n
D O A K A N
kuasa Tuhan bekerja atas hamba-hamba-Nya sehingga memperoleh kemenangan melawan kuasa-kuasa di udara dan di dunia ini.
Bacaan Alkitab Setahun
Yosua 8-10
minggu, 4 maret 2012
Tangan Yang Berkuasa 1 Samuel 17:40–51 Sebab di tangan Tuhanlah pertempuran dan Ia pun menyerahkan kamu ke dalam tangan kami. 1 Samuel 17:47b
Daud terlalu muda untuk menghadapi Goliat. Setiap orang yang melihat fisik Daud lalu memandingkan dengan Goliat, pasti mengatakan bahwa Daud bukan tandingan Goliat. Ibarat dunia tinju, Goliat adalah kelas berat, sedangkan Daud pemula dengan berat badan yang tidak ada separuh dari Goliat. Tangan Daud tak sanggup mengangkat perisai yang besar dan pedang yang berat. Sementara bagi Goliat, menggunakan perisai dan pedang besar adalah perkara mudah. Walau semua orang saat itu berkata, bahwa Daud pasti mati konyol di tangan Goliat, namun kenyataan membuktikan sebaliknya. Pertempuran itu dimenangkan oleh Daud secara mutlak! Mengapa Daud menang seperti yang diyakininya? Karena dia tahu bahwa pertempuran yang harus dihadapi bukan miliknya. Tuhan yang memiliki pertempuran itu sendiri. Goliat bukan semata-mata berhadapan dengan seorang anak muda yang ingusan, tetapi dengan tangan Tuhan yang berkuasa. Tidak ada orang yang bisa bertahan menghadapi tangan Tuhan yang teracung. Bukan Daud, tetapi Goliat yang gegabah ketika menertawakan dan menghina Daud yang akan bertempur dengan dirinya. Sebaliknya Daud percaya penuh, hari itu juga Goliat akan dikalahkan dan dipenggal kepalanya. Iman yang besar tidak diukur dari tubuh yang besar! Daud yang tubuhnya kecil dan masih muda disepelekan banyak orang termasuk Goliat, memiliki iman yang hebat. Goliat adalah gambaran tantangan yang begitu besar menurut ukuran kita! Apakah Saudara sedang menghadapi “Goliat” dalam hidupmu? Jangan takut, karena Tuhan membela orang percaya. Hadapi semua raksasa kesukaran dalam hidupmu dan percaya, bahwa pertempuran yang engkau hadapi ada di dalam tangan Tuhan. (LB)
Jangan anggap remeh kuasa Tuhan dalam hidup orang percaya.
r e n u n g k a n
D O A K A N
Para guru yang berjuang untuk mendidik generasi muda Indonesia.
senin, 5 maret 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Yosua 11-13
Tangan Yang Membelai Yesaya 66:5-14 … kamu akan menyusu, akan digendong, akan dibelai-belai di pangkuan. Yesaya 66:12
Salah satu bahasa kasih yang dimiliki anak-anak adalah bahasa sentuhan (touching). Kontak fisik antara orang tua dengan anak menimbulkan rasa aman dan nyaman. Sentuhan dan belaian menyampaikan ribuan kata, jauh lebih banyak dari kata-kata yang diucapkan. Oleh sebab itu banyak nasihat orang tua didengar oleh anak bukan karena hardikan atau teguran keras melainkan karena belaian. Allah menyatakan kepada umat-Nya bahwa memang ada kalanya sebagai seorang Bapa Ia mendisiplin anak-anak-Nya karena mereka lebih menyukai apa yang Ia tidak kehendaki (ayat 4). Tetapi itu hanya sesaat. Sesudah hukuman datang penghiburan, sesudah disiplin datang kasih! Itulah sebabnya Ia – kini bagaikan seorang ibu – memulihkan umat-Nya. Tangan-Nya yang penuh kasih mengendong dan membelai mereka kembali (ayat 12). Sebagai Bapa mendisiplin, sebagai Ibu menghibur dan menguatkan. Allah mau menyatakan kepada kita bahwa ini adalah kerjasama yang baik antara seorang ayah dan seorang ibu dalam mendidik anak-anak mereka. Ketika Bapa mendisiplin, Ibu tidak membela anak yang salah, melainkan memberikan belaian sesudah disiplin diberikan. Jika keduanya digabungkan mendatangkan kegirangan dan pertumbuhan yang sehat (ayat 14). Oleh sebab itu tangan Tuhan berfungsi mendidik sekaligus membelai kita, agar kita bertumbuh menjadi anak Tuhan yang menyenangkan hati-Nya. Terimalah didikan-Nya yang mendewasakan iman kita, terimalah pula belaian-Nya yang menyejukkan hati kita. (PF) Hanya dalam tangan Tuhan, didikan dan belaian kita dapatkan.
r e n u n g k a n
D O A K A N
Agar setiap anak Tuhan memiliki penyerahan hidup total kepada Tuhan.
Bacaan Alkitab Setahun
Yosua 14-16
selasa, 6 maret 2012
Tangan Yang Memberkati Galatia 6:1-10 Bertolong-tolonglah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus. Galatia 6:2
Di sebuah gereja yang kecil, latihan paduan suara gereja diadakan sekali dalam satu minggu. Sebagai seorang isteri hamba Tuhan yang tinggal di pastori gereja, ia rindu menyediakan teh manis setelah mereka latihan. Tiba di suatu masa persediaan gula tidak cukup. Si ibu ini berdoa kepada Tuhan,”Tuhan, aku ingin memberi mereka minum teh. Jika Engkau menghendaki mereka terus latihan di sini, tolonglah sediakan gula yang cukup.” Doa yang nampaknya sederhana ini ternyata didengar oleh Tuhan. Tak lama kemudian dalam minggu-minggu itu datanglah pertolongan Tuhan. Ada seorang bapak mengetuk pintu gereja dan membawa sebuah karung yang besar. Apakah isinya? Ternyata karung itu berisi gula pasir. Setelah ditanya oleh si ibu tadi, bapak tersebut menjawab, “Entah kenapa saya ingin memberikan gula ini ke tempat ibu walaupun saya tidak mengenal ibu.” Sungguh ajaib kejadian ini! Kerinduan ibu tadi sederhana yakni memberkati jemaatnya walau hanya dengan teh manis saja. Tuhan memberkati ibu tadi dengan tersedianya gula sampai berbulan-bulan. Mungkin Saudara tidak memiliki pengalaman seperti ibu tadi. Namun pandanglah di sekeliling Saudara, berdoalah pada Tuhan agar diberi kepekaan untuk menjadi saluran berkat bagi mereka yang membutuhkan. Akhir-akhir ini banyak orang yang kekurangan dan tidak punya siapa-siapa lagi untuk diajak bicara. Maukah Saudara membuka hati untuk menjadi teman bagi mereka, atau menyediakan telinga untuk mendengar, atau menuntun mereka ke jalan yang benar? Kalau tangan Tuhan sudah memberkati Saudara, kini saatnya Saudara dipakai oleh Tuhan untuk menjadi saluran berkat bagi banyak orang! (AS) Berbuatlah baik selama masih ada kesempatan.
r e n u n g k a n
D O A K A N
Agar setiap anak Tuhan memiliki hati Yesus yang mau memberkati orang lain.
rabu, 7 maret 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Yosua 17-19
Jamahan Tangan-Nya Markus 1:29 – 34 Ia pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Ia membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka. Markus 1:31
Suatu kali ibu mertua Simon, murid Yesus jatuh sakit. Terkena demam. Kondisinya lemah. Hanya tergolek di pembaringan. Keluarganya amat menguatirkan kondisinya. Mereka memberitahukan kepada Yesus. Yesus segera ke rumahnya. Melihat kondisi ibu mertua Simon, Yesus mengulurkan tangan-Nya. Tangan ibu mertua Simon dipegangnya. Sungguh ajaib. Demamnya lenyap. Ibu tersebut sembuh. Langsung ibu mertua Simon melayani tamu-tamunya. Jamahan tangan-Nya luar biasa. Peristiwa kuasa-Nya tercatat lebih lanjut. Kemana saja Yesus pergi, ke desa-desa, ke kota-kota, ke kampung-kampung, Yesus menjumpai begitu banyak orang yang sakit. Mereka mengharapkan kesembuhan. Namun mereka sadar, tangan Yesus tidak dapat menjamah mereka masing-masing. Jumlah mereka cukup banyak. Lalu bagaimana? Kalau mereka tidak memperoleh jamahan tangan-Nya, mereka tidak mengalami kesembuhan. Dengan penuh iman, mereka pun menjamah jubah Yesus. Sungguh ajaib. Mereka sembuh. Yah, mereka mengulurkan tangan mereka dan menjamah jubah Yesus, mereka sembuh. Bukan Yesus yang mengulurkan tangan-Nya dan menjamah mereka (Markus 6:5b). Kedua catatan peristiwa tersebut di atas membuktikan kuasa yang super ajaib yang mengalir dari diri Yesus. Khususnya mereka yang sakit, mereka disembuhkan-Nya. Orang-orang yang sakit datang kepada Yesus dengan penuh percaya. Sekalipun Yesus tidak menjamah mereka, merekalah yang berinisiatif menjamah-Nya. Kuasa-Nya bekerja. Luar biasa. Sebab itu, alamilah kuasa-Nya.(IE)
Jamahan-Nya menyembuhkan orang percaya.
r e n u n g k a n
D O A K A N
Kiranya Engkau menjamah mereka yang sakit.
Bacaan Alkitab Setahun
Yosua 20-22
kamis, 8 maret 2012
Tangan Yang Memberi Kemenangan Keluaran 17 : 8-16 Yang menyertai dia adalah tangan manusia, tetapi yang menyertai kita adalah TUHAN, Allah kita, yang membantu kita dan melakukan peperangan kita. 2 Tawarikh 32:8 Pernah suatu kali saya difitnah menjadi penadah dari Laptop yang saya beli dari seseorang. Saya tidak tahu-menahu kalau ternyata Laptop tersebut barang curian. Saya berusaha mencari orang itu sampai ke desanya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Namun orang tersebut justru melaporkan saya kepada polisi dengan tuduhan saya mencuri hewan ternak di daerahnya karena kebetulan waktu itu sedang marak-maraknya pencurian hewan ternak. Ketika itu saya hanya bisa berdoa agar Tuhan turut campur tangan dalam masalah ini. Puji Tuhan, orang yang melaporkan saya, justru yang akhirnya berurusan dengan polisi. Ketika pulang, polisi berjajar-jajar melambaikan tangan pada saya. Sungguh saya merasakan bahwa tangan Tuhan memberi kemenangan ketika saya hanya berharap kepada-Nya. Ketika bangsa Amalek menyerang bangsa Israel di daerah Rafidim, Musa mendapat hikmat Tuhan. Musa harus berdiri di puncak bukit dengan memegang tongkat Allah di tangannya. Saat pertempuran, jika Musa mengangkat tangannya, maka bangsa Israel lebih kuat dari bangsa Amalek. Ketika tangan Musa telah penat maka Harun dan Hur yang saat itu besertanya ikut menolong menopang kedua tangan Musa sehingga sampai matahari terbenam tangannya tidak bergerak. Pada akhirnya, bangsa Israel dapat memenangkan pertempuran itu. Bangsa Israel bisa menang bukan karena tangan Musa, Harun maupun Hur, namun karena tangan Tuhan yang menyertai mereka. Ketika menghadapi persoalan apa pun, jangan pernah memakai kekuatan kita sendiri atau mengandalkan pertolongan orang lain yang terbatas adanya. Mari hadapkan masalah kita kepada Tuhan, maka tanganNya yang penuh kuasa itu akan menolong kita dengan cara-Nya yang ajaib.(LP)
Jika tangan Tuhan selalu menopang, kita akan lebih dari pemenang
r e n u n g k a n
D Setiap orang percaya O memperoleh kemenangan! A K A N
jumat, 9 maret 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Yosua 23-24
Tangan Yang Mendisiplin Ibrani 12:5-17 Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya. Ibrani 12:5
Dalam buku “Berani Mendisiplin”, James Dobson berkata, “Orang tua yang mengasihi anaknya akan menyediakan hukuman dalam rangka mendisiplin mereka ketika berjalan dalam kesalahan.” Betapa sering anak-anak melakukan perbuatan yang dianggapnya betul tetapi sebenarnya salah dan dapat menghancurkan masa depan. Perlu ada disiplin, artinya ganjaran/hukuman agar mengembalikan mereka di jalan yang benar. Jadi mendisiplin anak merupakan tindakan mendidik demi sebuah perubahan yang lebih baik. Mendisiplin merupakan bentuk kasih yang sehat untuk anak. Tetapi orang tua yang tidak mengasihi anaknya membiarkan mereka dalam kesalahan; tanpa teguran, hajaran, atau pendisiplinan. Karena mengasihi anaknya para orang tua tidak rela bila mereka menuju kehancuran oleh kesalahannya, maka tak henti mereka memperingatkan anaknya dan memberi ganjaran atas kesalahan yang dilakukan. Demikian pula kasih Tuhan kepada kita dilukiskan seperti kasih bapa kepada anaknya. Allah rindu agar kita memperolah berkat dengan tidak menjauhkan diri dari kasih karunia Allah dan tetap hidup kudus dalam hadirat Tuhan. Kita begitu dikasihi dan dihargai, maka Tuhan tidak berpangku tangan terhadap pelanggaran kita. Ada banyak cara Tuhan mendisiplin kita, kadang melalui hal-hal yang tidak enak berulang kali diizinkan Tuhan menimpa kita. Penderitaan demi penderitaan silih berganti menghampiri hingga membawa kita sadar akan dosa dan kesalahan yang kita perbuat agar kita bertobat. Tak ada maksud jahat saat Tuhan menghajar kita karena di balik tangan-Nya yang mendisiplin, tersedia berkat yang besar bagi kita. (SM) Kasih dan disiplin merupakan mata rantai yang membimbing kita selalu dekat dengan kasih karunia Allah
r e n u n g k a n
D O A K A N
Tuhan, ku buka hati dan jiwaku terhadap peringatan-peringatan-Mu.
Bacaan Alkitab Setahun
Hakim-Hakim 1-3
sabtu, 10 maret 2012
Umat Kesayangan Tuhan Yesaya 43:1-7 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri … 1 Petrus 2:9
Abraham Maslow sangat terkenal dengan teori hirarki kebutuhan manusia. Dalam teorinya ia menyebutkan bahwa salah satu kebutuhan dasar manusia adalah kebutuhan untuk dihargai oleh orang lain. Oleh sebab itu manusia cenderung bangga ketika ada pujian atau penerimaan oleh orang lain terhadap dirinya. Hidup hanya disayang manusia rupanya tidak lengkap apabila belum disayang oleh Tuhan. Yesaya sebagai nabi Tuhan yang hidup pada zaman pembuangan bangsa Israel di Babel, melihat kesengsaraan yang dialami oleh umat Tuhan. Di tengah-tengah keprihatinan Yesaya, Allah hadir dan memberikan penghiburan, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk umat Tuhan yang harus dilayani. Penghiburan Tuhan yang disampaikan oleh nabi Yesaya adalah perhatian yang besar atas bangsa Israel. Pertama, meskipun bangsa Israel jatuh, Tuhan tetap mengakui bangsa Israel sebagai umat-Nya. Ini membuktikan bahwa Tuhan masih peduli terhadap umat-Nya yang mendapatkan didikan dari Tuhan sendiri. Kedua, Tuhan berjanji akan menebus kembali, seperti Tuhan menebus mereka dari bangsa Mesir dengan melewati laut Teberau, menuntunnya dengan tiang awan dan tiang api. Ini bukti bahwa Tuhan masih ingin memakai mereka untuk menjadi saksi-Nya bagi bangsa-bangsa lain. Ketiga, Janji Tuhan akan mengumpulkan kembali mereka dari penceraiberaian menjadi umat yang bersatu dan berkumpul kembali. Pemulihan besar telah disiapkan Tuhan atas hidup mereka. Tuhan melakukan semua ini karena Ia menempatkan mereka sebagai umat kesayangan-Nya. Tuhan tetap konsisten terhadap janji-Nya, karena tidak ada satu pun kuasa yang bisa memisahkan kasih Allah terhadap umatNya. (ADL) Tidak ada kasih sayang yang suci dan mulia selain kasih Allah dalam Yesus.
r e n u n g k a n
D Supaya setiap orang O beroleh kasih sayang Allah A dan manusia. K A N
minggu, 11 maret 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Hakim-Hakim 4-6
Aku di Hati-Nya Kidung Agung 8:5-7 “Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api Tuhan!” Kidung Agung 8:6
Mau tidur ingat kamu/Mau makan ingat kamu/ Inilah secuplik syair lagu yang menggambarkan tentang seorang yang sedang jatuh cinta. Bila orang sedang jatuh cinta, apa pun yang dia akan kerjakan atau di mana pun dia berada, maka yang diingat adalah kekasihnya. Wajar saja kalau ia selalu mengingat kekasihnya, karena kekasihnya sudah melekat di hatinya. Salomo menuliskan dalam Kidung Agung bahwa cinta kuat seperti maut. Cinta seolah memiliki magnet yang kuat untuk menarik seseorang. Apabila seseorang telah jatuh cinta, maka tak ada yang dapat menghentikannya bahkan harta benda sekalipun. Gambaran seorang yang sedang jatuh cinta inilah yang dipakai Salomo untuk menggambarkan hubungan kita dengan Allah. Allah telah menyatakan kasih-Nya kepada kita, ditempatkannya kita di hati-Nya. Tuhan menaruh kita di hati-Nya, Dijadikan-Nya kita sebagai biji mata-Nya, dijaga dan dilindungi-Nya kita. Karena kasih-Nya kepada kita, Ia melakukan segala yang terbaik bagi kita. Karena cinta-Nya, Tuhan rela memberikan diri-Nya mati di atas salib untuk menggantikan kita, sehingga kita yang seharusnya binasa diselamatkan oleh-Nya. Sebagai bukti cinta kita pada Tuhan, apakah kita sudah menempatkan Tuhan di hati kita? Untuk membalas cinta Tuhan, Tuhan mau kita juga menaruh Dia di hati kita. Menempatkan Tuhan sebagai yang terutama dalam apa pun yang kita lakukan dan apa pun yang kita pikirkan. Tuhan yang penuh kasih juga adalah Tuhan yang cemburu, bila kita mengkhianati kasih-Nya dapat saja Ia murka. Karena itu, hormati dan hargailah cinta-Nya. (YL) Jangan sia-siakan kasih Tuhan pada kita.
r e n u n g k a n
D O A K A N
Agar anak-anak Tuhan lebih mencintai Tuhan.
Bacaan Alkitab Setahun
Hakim-Hakim 7-9
senin, 12 maret 2012
Ada Pengampunan Matius 6:9–15 Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Matius 6 : 14
Orang yang paling menderita adalah orang yang tidak bisa mengampuni sesamanya. Tiap kali berjumpa dengan orang yang dibenci, hatinya panas dan jantung berdebar-debar. Orang yang menyimpan kebencian akan merasakan sesak nafas dan bisa menyebabkan tekanan darahnya naik. Makin lama disimpan makin berat beban yang dirasakan, sehingga dia kehilangan sukacita. Dalam hal doa, perlu diperhatikan kewajiban kita yaitu mengampuni orang yang bersalah. Hati yang keras dan menahan pengampunan terhadap orang lain, sama halnya menempatkan diri sendiri sebagai orang yang tidak mendapat pengampunan Bapa sorgawi. Orang yang demikian, sekalipun berdoa berulangkali tidak akan pernah mendapat jawaban atas doanya. Langit yang seharusnya mencurahkan berkat dari sorga, seolah menjadi tembaga yang menahan berkat-berkat Tuhan untuk turun. Secara rohani, orang yang menyimpan dendam dan akar pahit adalah orang yang tidak menikmati kemerdekaan sejati di dalam Tuhan. Dia tidak mengalami kemenangan dan sukacita. Akibatnya, orang yang demikian menjadi murung dan sering berpikir negatif. Alangkah ruginya apabila menjadi orang Kristen, tetapi hidupnya tertekan karena kebenciannya. Ternyata ada risiko jasmani dan rohani apabila seseorang tidak mau mengampuni orang yang bersalah. Itu sebabnya, mari kita memiliki hati yang lembut. Biarkan firman Tuhan berbicara dalam hidup kita. Mintalah Roh Kudus memberi kuasa agar kita taat pada perintah firman Tuhan. (LB) Orang yang bisa mengampuni adalah orang yang menang.
r e n u n g k a n
D O A K A N
Keluarga Kristen agar memiliki hubungan yang harmonis.
selasa, 13 maret 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Hakim-Hakim 10-12
Kehangatan Kasih Allah Mazmur 89:20-38 Kesetiaan-Ku dan kasih-Ku menyertai dia, dan oleh karena nama-Ku tanduknya akan meninggi. Mazmur 89:25
Saya senang membaca dan belajar dari kehidupan orang-orang yang digolongkan berhasil dalam hidup ini, baik dalam keluarga, dalam bisnis, dan juga dalam pelayanan. Ada seri buku berjudul “God's Generals” (Jendral-jendral Allah) yang menceritakan kisah pelayanan orang-orang yang dipakai Tuhan secara luar biasa di waktu-waktu yang lalu. Banyak orang yang berhasil dalam pelayanan pada awalnya, tetapi tidak finish well, tidak diakhiri dengan baik. Dimulai dengan roh tetapi kemudian mereka akhiri dengan hawa nafsu daging. Mereka tidak bersedia bertobat sehingga pelayanannya hancur. Daud tidak demikian. Sejak semula Tuhan telah jatuh hati terhadap Daud. Kemudian ia mengutus Nabi Samuel untuk mengurapinya sebagai raja atas Israel menggantikan Saul (ayat 21). Tuhan memberinya kemenangan-kemenangan saat Daud pergi berperang (ayat24). Daud senantiasa berada dalam kasih Tuhan, sehingga Tuhan berjanji mengokohkan kerajaannya untuk selama-lamanya (ayat 37-38). Apakah Daud sempurna? Tidak! Ia pernah melakukan beberapa kesalahan fatal, tetapi kasih setia Tuhan memulihkannya. Mengapa? Karena Daud lemah lembut. Ia menerima teguran Tuhan melalui Nabi Natan, mengakui dosa dan kesalahannya, kemudian meminta ampun dan bertobat. Ia tidak mau mengulangi kesalahan yang sama. Kita dapat mengalami kehangatan kasih Allah. Rencana-Nya dalam kehidupan kita begitu indah. Ada masa depan penuh harapan. Kita akan diangkat Tuhan tinggi, sehingga kita bisa menjadi berkat bagi banyak orang. Jika kita pernah menyakiti hati-Nya, sadar dan bertobatlah, maka dalam kasih-Nya Tuhan segera memulihkan kita.(PF)
Orang yang selalu ingat akan kasih-Nya akan tetap setia kepada-Nya.
r e n u n g k a n
D O A K A N
Agar kasih Allah dapat dialami oleh semua orang.
Bacaan Alkitab Setahun
Hakim-Hakim 13-15
rabu, 14 maret 2012
Hajaran Tangan-Nya Yohanes 2:13-16 Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya. Yohanes 2:15
Suatu kali Yesus ke Bait Suci. Yesus melihat suatu pemandangan yang tidak menyenangkan-Nya. Banyak orang berjualan. Ada pedagang lembu, kambing, domba, merpati dan penukar-penukar uang. Yesus tahu pedagang-pedagang tersebut adalah penipu-penipu. Banyak rakyat yang ditipu. Korban hewan-hewan yang dibawa rakyat jelata selalu dikatakan bercacat. Karena itu mereka wajib membeli hewanhewan milik pedagang-pedagang tersebut. Nah, daripada mereka rugi dua kali, hewan-hewan mereka dibeli murah dan hewan pedagang dijual dengan harga mahal, maka mereka lebih baik beli saja ke pedagang-pedagang di Bait Suci tersebut. Praktik semacam ini yang menjengkelkan hati Yesus. Semestinya mereka menolong rakyat. Tapi kenyataannya mereka menipu dan memeras uang rakyat. Yesus pun bertindak. Yesus menghajar mereka. Yesus berkata tegas, “Kamu ini telah menjadikannya sarang penyamun!" (Markus 11:17). Yesus adalah Tuhan yang berkemurahan. Dari tangan-Nya mengalir berkat. Dari tangan-Nya mengalir kesembuhan. Namun dari tangan-Nya mengalir hajaran. Mereka yang hidup tidak benar dihajarNya. Perlu diperhatikan hajaran Yesus tidak timbul dari kebencian. Hajaran-Nya tidak menghancurkan. Karena hajaran-Nya menunjukkan kasih-Nya. Firman-Nya berkata, “Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya" (Ibrani 12:6). Hajaran-Nya berusaha menginsafkan kesalahan-kesalahan kita. Tujuannya agar kita hidup dalam iman yang kokoh. Tidak gampang-gampang jatuh ke dalam dosa. Hajaran-Nya membuat kita kuat melakukan firman-Nya.(IE) Hajaran-Nya merupakan pendisiplinan hidup kita.
r e n u n g k a n
D O A K A N
Insafkanlah aku apabila Engkau menghajar aku.
kamis, 15 maret 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Hakim-Hakim 16-18
Penghiburan Di Kala Duka Mazmur 126:1-6 Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. Matius 5:4
Terkadang Tuhan mengizinkan banyak hal yang bisa membuat kita bersedih. Misalnya, ketika kita sudah menolong dengan tulus, malah dicurigai dan dicemooh; saat kita sudah berbuat baik malah difitnah; kepergian orang yang kita cintai pulang ke rumah Bapa, dan sebagainya. Tidak mudah menghadapi keadaan seperti tersebut di atas. Di dalam ayat 4 dikatakan, “Pulihkanlah keadaan kami ya TUHAN, seperti memulihkan batang air kering di tanah Negeb!” Negeb (artinya: 'yang kering'), menggambarkan suatu keadaan yang sukar, susah, menderita dan penuh kesedihan. Dalam keadaan seperti itu, terkadang orang bisa bersunggut-sungut, emosi, dan bahkan tidak sedikit yang menyalahkan Tuhan, kemudian berkata, “Mengapa hal ini terjadi padaku Tuhan?”. Sesungguhnya keadaan-keadaan sulit dan tidak menyenangkan tersebut adalah alat untuk membuat kita mengerti rencana-Nya yang jauh lebih indah dari yang kita pikirkan. Tuhan selalu menyediakan penghiburan-Nya saat kita sedang berduka. “Berbahagialah orang berdukacita, karena mereka akan dihibur” (Matius 5:4). Dukacita, kesedihan dan air mata tidak akan pernah lepas selama kita masih ada di muka bumi ini. Menangis adalah bahasa kehidupan yang melatih otot-otot rohani kita agar menjadi kuat. No Pain No Gain; No Cross No Crown, inilah yang menjadi penghiburan bagi kita, bahwa di balik penderitaan yang kita alamai ada kemenangan yang tersembunyi; di balik salib yang harus kita 'pikul' setiap hari', ada mahkota yang tersedia. Teruslah menabur bagi kemuliaan-Nya meskipun ada tantangan, kesulitan, dan air mata. Percayalah bahwa Tuhan sudah menyediakan berkat-berkat-Nya bagi kita, sehingga suatu hari nanti kita akan menuai dengan bersorak-sorai. (Mazmur 126:5-6).(DI) Penghiburan dari Tuhan mendatangkan damai sejahtera.
r e n u n g k a n
D O A K A N
Setiap umat Tuhan yang sedang teraniaya karena kebenaran.
Bacaan Alkitab Setahun
Hakim-Hakim 19-21
jumat, 16 maret 2012
Jehovah Jireh 1 Raja-Raja 17:1-9 Pada waktu pagi dan petang burung-burung gagak membawa roti dan daging kepadanya, dan ia minum dari sungai itu. 1 Raja-Raja 17:6
Tuhan menyediakan segala kebutuhan hidup manusia. Sumber makanan dapat diperoleh dari tumbuhan yang menghasilkan bahan-bahan makanan seperti padi, jagung, sagu, gandum, sayur dan dilengkapi dengan lauk berupa daging. Sedangkan air dapat diperoleh dari sumber-sumber air seperti mata air di gunung dan sungai. Yang menjadi masalah adalah apabila terjadi satu kondisi seperti kekeringan yang menyebabkan tanah menjadi tandus dan gersang, sehingga tidak menghasilkan sesuatu apa pun. Kekurangan makan bisa menyebabkan busung lapar dan kekurangan air bisa menyebabkan dehidrasi. Ketika terjadi kekeringan di Israel, apakah Nabi Elia mengalami busung lapar dan dehidrasi? Tidak sama sekali. Tuhan memelihara kehidupan Nabi Elia. Pemeliharaan Tuhan atas hamba-Nya ini sungguh nyata. Ia menyuruh Nabi Elia bersembunyi di tepi sungai Kerit. Setiap pagi dan petang Tuhan mengutus burung gagak secara bergantian mengirim roti dan daging. Sedangkan air di dapat dari sungai Kerit yang tentu saja airnya sehat untuk dikonsumsi. Tetapi ternyata tidak berapa lama, sungai Kerit menjadi kering karena hujan tidak turun. Bagaimana kemudian? Pemeliharaan Tuhan tidak berhenti sampai di situ. Tuhan memiliki banyak cara untuk memelihara umat-Nya. Apa lagi yang Tuhan lakukan kepada Nabi Elia? Ternyata Tuhan telah menyiapkan seorang janda di Sarfat untuk memberi makan kepada Nabi Elia (ayat 9). Tuhan tidak pernah membiarkan anak-anak-Nya dalam “kekeringan”. Sebelum terjadi kekeringan Ia sudah menyiapkan bagi kita sesuatu untuk memenuhi kebutuhan kita. Dia adalah “Jehova Jireh” yang senantiasa menyediakan apa yang kita perlukan. Bagaimana kita tidak 'kan kagum atas pemeliharaan Tuhan yang luar biasa? (LL) Selalu ada penyediaan Allah bagi anak-anak-Nya.
r e n u n g k a n
D O A K A N
Anak-anak Tuhan yang sedang mengalami “kekeringan”.
sabtu, 17 maret 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Rut 1-4
Kelegaan Matius 11:28-30 Marilah kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu. Matius 11:28
“Aduh bebanku sangat berat. Rasanya gelap hidupku ini. Aku sudah tidak kuat lagi memikirkan masalahku. Kenapa masalah terus menindihku dan tidak kunjung selesai? Sampai sakit maagku kambuh terus.” Demikianlah sekelumit keluhan yang biasanya dialami oleh orang yang mengakui Tuhan namun terus mencoba menanggung masalahnya seorang diri. Seringkali yang menjadi masalah bukanlah pada masalah yang ada, melainkan cara kita dalam menghadapi masalah. Bukankah semua orang menghadapinya, termasuk setiap orang yang percaya kepada Tuhan? Satu masalah kecil saja dapat menjatuhkan dan membuat beban hidup seolaholah berat sekali. Padahal di lain tempat masih begitu banyak orang percaya yang memiliki masalah jauh lebih besar, seperti tragedi kematian anggota keluarga, penyakit yang tak tersembuhkan, kelaparan, penganiayaan, bencana alam, kebangkrutan dan segala hal yang mengerikan lainnya, tetapi mereka bisa menghadapinya dengan tenang dan damai. Apa rahasianya? Rahasianya adalah karena mereka telah mengalami kelegaan di dalam Tuhan yang di dalamnya ada kasih, kesembuhan dan kedamaian. Tuhan memang menjanjikan kelegaan namun Tuhan juga mengajak setiap orang percaya punya kehidupan rohani yang menghasilkan buah dan yang memiliki tujuan untuk memuliakan-Nya. Itulah sebabnya Tuhan berjanji memberikan kelegaan dalam menghadapi beban, tekanan, penderitaan bahkan kelelahan. Ketika kita menghadapi semua itu, Tuhan mampu mengubahnya menjadi batu loncatan yang luar biasa atas setiap beban hidup. Apakah beban hidup Saudara begitu berat? Datanglah pada-Nya karena Tuhan sanggup memberikan kelegaan bagi orang yang mempercayaiNya dengan sepenuh hati. (AS) Ada kemenangan atas setiap masalah bagi orang yang beriman.
r e n u n g k a n
D O A K A N
Agar setiap anak Tuhan hidup beriman kepada-Nya.
Bacaan Alkitab Setahun
1 Samuel 1-3
minggu, 18 maret 2012
Tenanglah Jiwaku Matius 8:23-27 .... dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu. Yesaya 30:15
Horatio G. Spafford adalah seorang pengusaha kaya raya yang juga berprofesi sebagai seorang pengacara. Semasa hidupnya dia mengalami sebuah tragedi mengerikan. Tahun 1870 putra tunggalnya meninggal di usia 4 tahun dan pada tahun 1871, usahanya di bidang properti hancur akibat kebakaran besar. Yang lebih tragis lagi pada tahun 1873 keluarganya berencana pergi ke Eropa dengan naik kapal. Saat itu isteri dan empat orang puterinya berangkat lebih dulu. Ternyata kapal itu bertabrakan sehingga tenggelam. Walaupun isterinya selamat, namun dia kehilangan empat puterinya sekaligus. Dalam kegalauan dan kesedihannya, Tuhan menaruh sebuah lagu yang indah dalam hatinya: berjudul ”Nyamanlah Jiwaku” (It is well with my soul). Lagu ini menjadi berkat bagi banyak orang yang sedang mengalami pergumulan hidup. Banyak orang tidak bisa tenang saat persoalan dalam kehidupan datang menimpa. Hal ini pun pernah dialami oleh murid-murid Yesus saat menghadapi angin ribut di danau. Mereka membangunkan Yesus yang saat itu masih tertidur karena kelelahan. Sebelum Yesus meredakan angin ribut tersebut, ada perkataan-Nya yang dapat menjadi refleksi kita yaitu: ”Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?” (ayat 26). Ternyata kepanikan atau rasa tidak tenang dalam hati, salah satu sumbernya berasal dari ketidak-percayaan kita pada kuasa Tuhan yang sanggup melepaskan kita dari pergumulan hidup. Memang tak dapat dipungkiri saat masalah datang menyebabkan hati menjadi resah. Tapi saat kita memandang ke ”atas”, menaruh iman percaya kita kepada Tuhan Yesus, maka yakinlah jiwa kita pun akan menjadi teduh kembali sehingga kita mampu menghadapi setiap persoalan yang ada. (LP)
Selama Tuhan beserta, jiwa kita pun menjadi tenang dan sejahtera.
r e n u n g k a n
D O A K A N
Orang-orang yang stres agar Tuhan memulihkan mereka.
senin, 19 maret 2012
Bacaan Alkitab Setahun
1 Samuel 4-7
Tuhan Besertamu 2 Tawarikh 15:1-19 …. TUHAN beserta dengan kamu bilamana kamu beserta dengan Dia. Bilamana kamu mencari-Nya, Ia berkenan ditemui olehmu, tetapi bilamana kamu meninggalkan-Nya, kamu akan tinggalkan-Nya. 2 Tawarikh 15:2
Seseorang yang ingin hidupnya senantiasa disertai oleh Tuhan, harus hidup benar di hadapan Tuhan dengan mengikuti perintah-Nya, beribadah hanya kepada Tuhan, setia mengiring Dia dan memiliki hati yang tulus ikhlas. Raja Asa memenuhi syarat di atas sehingga ia disebut sebagai seorang yang baik dan benar di mata Tuhan (2 Tawarikh 14:2). Ia mendengarkan perkataan firman Tuhan melalui nabi Azarya bin Oded yang menyampaikan bahwa Tuhan berjanji akan menyertai jika mereka hidup di dalam Tuhan. Sebaliknya jika mereka meninggalkan Tuhan maka Tuhan juga akan meninggalkan mereka. Raja Asa berhasil membawa penduduk Yehuda berbalik kepada Tuhan. Dia bersama seluruh penduduk Yehuda mencari Tuhan dengan segenap hati. Mereka melakukan pembaharuan dengan cara menyingkirkan dewadewa dan melakukan peribadahan yang benar dan setia kepada Tuhan. Bahkan Raja Asa mengambil tindakan tegas yaitu memecat neneknya, Maakha dari pangkat ibu suri karena neneknya membuat patung Asyera. Ia menghancurkan patung neneknya. Benar-benar sebuah tindakan yang berani. Atas semua yang dilakukan oleh raja Asa dan bangsanya, maka Tuhan menyertai mereka yaitu melepaskan mereka dari keadaan yang kacau. Selama 35 tahun Kerajaan Yehuda diperintah oleh raja Asa, Tuhan memberikan keamanan di seluruh penjuru. Tuhan begitu mengasihi dan memperhatikan umat-Nya yang mau berbalik dari jalan-jalannya yang jahat atau dengan kata lain mau bertobat. Inginkah hidup Saudara disertai Tuhan? Hiduplah benar di hadapan-Nya, maka Ia akan memberikan rasa aman dan damai sejahtera di sepanjang hidup kita. (LL). Orang benar mendapat penyertaan Tuhan.
r e n u n g k a n
D O A K A N
Anak-anak Tuhan yang tersesat supaya berbalik kepada Tuhan
Bacaan Alkitab Setahun
1 Samuel 8-10
selasa, 20 maret 2012
Aku Dipagari-Nya Mazmur 91:1-16 … , kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok. Mazmur 91:4
Seorang ibu yang suka bercocok tanam sibuk menyuruh pembantunya memasang pagar sekeliling tanaman bunga di halaman rumahnya. Sesudah pagar jadi, ibu itu merasa lega. Namun begitu, ketika ia hendak masuk ke dalam rumah, seekor kucing melompat dari atap rumah tetangga menimpa tanaman kesayangannya. Ibu itu sedih. Tapi siapa yang akan disalahkan? Ia sudah berusaha melindungi tanamannya, hanya saja tidak menduga akan ada gangguan dari arah atas. Alkitab menggambarkan bahwa kita adalah kesayangan Tuhan (Yesaya 4:1-2). Itu berarti Ia akan melindungi kita dari segala gangguan apa pun. Pemazmur menyatakan bahwa hidup orang benar dikelilingi oleh banyak tantangan: ada 'jerat penangkap burung', yaitu upaya orang untuk menipu kita. Ada pula 'penyakit sampar yang busuk', yaitu penyakit yang mematikan (ayat 3). Ada pula 'kedahsyatan malam' yaitu kesulitan tidur karena pikiran dan hati yang tidak bisa tenang. Ada 'panah yang terbang di waktu siang' yaitu usaha orang untuk mengganggu kita dengan kuasa kegelapan (ayat 5). Kita tidak perlu takut terhadap semua itu, sebab Tuhan adalah tempat perlindungan kita (ayat 9). Oleh sebab itu mari kita lekatkan hati kita kepada-Nya, sehingga kita diluputkan, dibentengi, doa kita dijawab, dan disertai dalam kesesakan (ayat 14-15). Bahkan kepada kita dianugerahkan keselamatan yang kekal (ayat 16). Jangan memberi tempat kepada Iblis dengan memberikan 'lubang kecil' di pagar kehidupan kita yang membuat kita jatuh dalam dosa (Efesus 4:27). Tetaplah melekat kepada-Nya, karena perlindungan-Nya kokoh dan kuat! (PF) Rasa aman sejati dimiliki karena Allah yang memagari.
r e n u n g k a n
D O A K A N
Agar setiap orang percaya memiliki rasa aman di dalam Tuhan
rabu, 21 maret 2012
Bacaan Alkitab Setahun
1 Samuel 11-13
Siapa Takut 1 Samuel 17:20-39 Berkatalah Daud kepada Saul: “Janganlah seseorang menjadi tawar hati karena dia; hambamu ini akan pergi melawan orang Filistin itu.” 1 Samuel 17:32
Anak muda sering kali cepat berkata, tetapi lambat berpikir. Itu sebabnya anak muda acapkali sembrono dengan perkataan yang keluar d a r i m u l u t n y a . Ta n p a p i k i r p a n j a n g d a n t i d a k b i s a mempertanggungjawabkan setiap perkataannya yang sembarangan. Namun tidak demikian dengan seorang anak muda bernama Daud. Dia tidak gentar ketika mendengar, menyaksikan seorang yang tinggi besar bernama Goliat. Bahkan Daud menenangkan hati Raja Saul agar tidak tawar hati. Kakaknya sendiri yang bernama Eliab, marah terhadap Daud dan menilai perkataannya hanya sesumbar dan omong kosong. Semua orang Israel saja merasa takut saat melihat perawakan pendekar Goliat. Para prajurit Israel yang sudah berpengalaman di medan perang sangat gentar terhadap tantangan Goliat. Lalu apa dasar Daud yang justru siap menghadapi Goliat? Ada tiga kemungkinan yang bisa dipikirkan orang saat itu. Pertama, Daud seorang anak muda yang sembrono dan nekad, tanpa dasar apa pun. Kedua, Daud seorang yang sudah “gila”, sehingga tidak mengukur diri sendiri. Ketiga, Daud memiliki kepercayaan yang kuat terhadap kuasa Allah. Mana yang benar? Jikalau Daud berperilaku nekad dan sembrono, dia bisa mati konyol dalam pertempuran! Jikalau Daud memang gila, orang akan menertawakan dan mempermalukan dia. Tetapi ternyata, Daud tidak takut karena percaya pada penyertaan Tuhan yang membuat dia menang. Terbukti, pertempuran yang tidak seimbang itu justru dimenangkan secara mutlak oleh Daud.(LB) Percaya penuh kepada Tuhan menghalau ketakutan.
r e n u n g k a n
D O A K A N
Orang Kristen yang sedang menghadapi kesulitan ekonomi keluarga.
Bacaan Alkitab Setahun
1 Samuel 14-15
kamis, 22 maret 2012
Sang Pemandu Mazmur 73:1-28 Tetapi aku tetap di dekat-Mu; Engkau memegang tangan kananku. Mazmur 73:23
Beberapa saat yang lalu saya berkesempatan menyusuri perkampungan Baduy di Banten. Untuk sampai ke kampung terdekat dari terminal Ciboleger diperlukan waktu 1 jam berjalan kaki. Sedangkan untuk sampai ke kampung Baduy Dalam mesti menempuh waktu 3 jam berjalan kaki. Waktu itu musim penghujan, jalanan setapak berlumpur dan licin, belum lagi melewati jembatan yang dibuat dari rangkaian bambu dan akar-akaran. Beberapa kali saya tergelincir dan jantung berdetak sangat keras karena sebelah kanan saya jurang yang menganga, sehingga saya berusaha mencari dahan atau apa pun yang bisa saya jadikan pegangan. Namun syukurlah ketika jalan naik dan terjal atau pun turun dan curam, Kang Acip yang memandu perjalanan segera mengulurkan tangannya dan memegang agar saya bisa melewati rute-rute sulit tersebut. Nampaknya seperti itu jugalah cara Tuhan memandu langkahlengkah perjalanan kehidupan kita. Seperti yang dilantunkan oleh pemazmur dalam Mazmur 73:1-28. Ia mengalami saat yang sulit dan perjalanan yang berat, “Tetapi aku, sedikit lagi maka kakiku terpeleset, nyaris aku tergelincir” (ayat 2). Bahkan ia berkata “Ketika hatiku merasa pahit dan buah pinggangku menusuk-nusuk rasanya” (ayat 21). Namun demikian dalam perjalanan itu ia tak berada jauh dari pemandunya, “Tetapi aku tetap di dekat-Mu” (ayat 23). Ketika itulah ia menyadari Tuhanlah yang “memegang tangan kananku” (ayat 23) dan “dengan nasihat-Mu Engkau menuntun aku” (ayat 24). Memang rute yang kita lalui terkadang terjal dan curam, namun Tuhan siap sedia mengulurkan tangan-Nya untuk memegang kita erat dan menuntun kita melanjutkan perjalanan. (RC) Ingat kembali masa-masa sulit yang pernah kita lalui.
r e n u n g k a n
D O A K A N
Bersyukur karena Tuhan selalu siap sedia memegang kita.
jumat, 23 maret 2012
Bacaan Alkitab Setahun
1 Samuel 16-18
Tangan-Nya Menerima Anak Kecil Matius 19:13-15 Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan kemudian Ia berangkat dari situ. Matius 19:15
Anak kecil, apa artinya? Umumnya, orang menyepelekan anak kecil. Mengapa? Karena acapkali anak kecil hanya membuat susah orang. Menangis. Menjerit. Meronta-ronta. Berlari-lari tanpa arah. Melempar barang. Itulah macam-macam tingkah polah yang membuat orang jengkel. Bahkan pernah diberitakan karena gara-gara seorang anak kecil kelewat aktif atau hiperaktif, ayahnya merantai satu kakinya. Tujuannya agar tidak dapat bergerak leluasa. Suatu saat terjadi kebakaran. Anak tersebut tidak mampu melarikan diri. Api merambah ke kakinya. Dia meronta. Dia berteriak. Akhirnya dia dapat diselamatkan. Tapi terpaksa dilarikan ke rumah sakit. Kaki dan badannya terbakar. Dokter berusaha menyelamatkan nyawanya. Sayang anak yang tergeletak lemas di pembaringan rumah sakit hanya bertahan beberapa hari. Anak tersebut akhirnya meninggal. Ayahnya sedih. Namun terlambat. Yesus mengasihi anak kecil. Ketika anak-anak kecil datang mendekat-Nya, murid-murid Yesus memarahi orang-orang yang membawa anak-anaknya datang kepada Yesus. Murid-murid-Nya tidak ingin Yesus dibuat repot dengan anak-anak kecil. Namun Yesus menegur murid-muridNya, "Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga." (Matius 19:14). Lalu, Yesus meletakkan tangan-Nya ke atas mereka. Jelas Yesus memberkati anak-anak kecil tersebut. Anak-anak kecil amat penting di mata Yesus. Mengapa? Mereka merupakan generasi penerus. Mereka adalah harapan bangsa. Benih kebenaran yang ditanam sejak kecil akan menjadikan seseorang kuat dan kokoh sampai di hari tua. Anak kecil merupakan tanah subur yang siap ditaburi benih hidup. Sebab itu perhatikanlah anak kecil. (IE)
Anak kecil bertumbuh menjadi harapan di masa depan.
r e n u n g k a n
D O A K A N
Tuhan berkatilah anak-anak kecil bangsa kami.
Bacaan Alkitab Setahun
1 Samuel 19-21
sabtu, 24 maret 2012
Tak Dibiarkan Mazmur 37:1-40 Tuhan tidak menyerahkan orang benar itu ke dalam tangannya, Ia tidak membiarkannya dinyatakan fasik pada waktu diadili. Mazmur 37:33
Suatu kali ada sebuah kisah tentang peristiwa kebakaran hebat yang telah melahap beberapa rumah dalam semalam. Lima mobil pemadam kebakaran tak dapat menepis si jago merah tersebut. Tak semua harta benda tak dapat diselamatkan. Namun yang menarik dari kisah ini ialah keesokan harinya saat api mulai lenyap, petugas pemadam kebakaran menemukan sosok tubuh seorang wanita yang terbakar hangus dengan posisi melengkung karena melindungi sesuatu. Betapa terkejutnya orang–orang yang menyaksikan bahwa ternyata wanita ini rela mengorbankan tubuhnya terbakar hangus karena ia tidak ingin membiarkan bayinya mati, maka ia melindungi bayinya dengan tubuhnya. Kisah tersebut mengingatkan kita akan kasih Allah yang tidak pernah membiarkan kita bergumul sendirian menghadapi sengatan–sengatan api kehidupan ini. Daud sangat mengerti sekali bagaimana Allah tidak pernah membiarkan ia bergumul sendirian di tengah–tengah kejahatan orang fasik. Meskipun orang fasik dengan segala cara senantiasa mengintai, hendak menjatuhkan dan menghancurkan hidupnya, namun Daud percaya bahwa Allah tidak akan membiarkannya jatuh di tangan orang fasik tersebut (ayat 32-33). Lalu bagaimana dengan kita sebagai orang percaya? Gunung–gunung persoalan memang tidak akan pernah hilang dari hadapan kita. Namun Allah berjanji tidak akan membiarkan kita melaluinya sendiri. Sekalipun saat ini kita jatuh, Ia tidak meninggalkan kita. Ia senantiasa menopang, sehingga kita tidak sampai tergeletak. Oleh karena itu marilah kita tetap menantikan Tuhan dan hidup di jalan-Nya.(MI)
Allah tak'kan membiarkan kita bergumul sendirian.
r e n u n g k a n
Orang–orang percaya yang D sedang menghadapi O A kesulitan dalam hidupnya. K A N
minggu, 25 maret 2012
Bacaan Alkitab Setahun
1 Samuel 22-24
Dalam pelukan-Nya Ulangan 33:26-29 Allah yang abadi adalah tempat perlindunganmu, dan di bawahmu ada lengan-lengan yang kekal. Ulangan 33:27
Bangsa Israel merasakan ketentraman dan kenyamanan diam di suatu negeri yang Tuhan berikan. Mereka dapat menikmati hidup tanpa gangguan apa pun. Benar-benar kehidupan yang diinginkan oleh setiap orang. Bukankah keadaan seperti itu bagaikan seorang anak yang merasa nyaman dan tentram berada dalam pelukan orang tuanya? Coba perhatikan ketika seorang anak kecil menangis karena ketakutan atau mengalami sesuatu hal. Begitu orang tuanya datang kepadanya sambil merentangkan tangan dan kemudian memeluknya, maka tangisannya segera hilang. Yah, memang tidak ada tempat yang paling nikmat dan paling nyaman selain berada dalam pelukan orang tua. Pernyataan dalam ayat 26 memberitahukan kepada kita bahwa tidak ada Allah yang seperti Dia. Mengapa? Karena Allah sewaktuwaktu ada di dalam hidup kita ketika kita membutuhkan pertolonganNya. Ia adalah Allah yang abadi yang menjadi tempat perlindungan kita. Ia lebih daripada orang tua kita, karena Ia memiliki lengan yang sangat kuat untuk melindungi kita kapan pun dan di mana pun kita berada. Ia sendiri yang akan segera mengambil tindakan ketika musuh datang hendak menghancurkan kita. Allah tidak hanya melindungi tetapi juga menyediakan apa yang kita butuhkan seperti menyediakan gandum dan anggur bagi bangsa Israel. Berbahagialah kita yang menjadi milik kesayangan-Nya. Kita tidak perlu lari ke sana ke sini mencari pertolongan. Kita bisa berlindung di bawah lengan Allah yang kekal. Kita akan merasa aman, nyaman dan tentram. Musuh akan tunduk kepada kita dan Tuhan akan membawa kita di bukit kemenangan. (LL)
Adakah tempat yang nyaman dan aman selain di dalam Tuhan Yesus Kristus?
r e n u n g k a n
D O A K A N
Ya Tuhan, dekaplah aku dalam pelukan-Mu.
Bacaan Alkitab Setahun
1 Samuel 25-27
senin, 26 maret 2012
Telapak Tangan Berkat Yohanes 6:3-11 Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagibagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki. Yohanes 6:11
Seorang anak membawa bekal roti. Hanya lima roti kecil. Seorang murid Yesus bernama Andreas memintanya. Lalu roti tersebut diberikan kepada Yesus. Kini roti tersebut berada di telapak tangan Yesus. Sambil memegang roti, Yesus mengucap syukur. Selanjutnya, roti tersebut dibagikan kepada orang-orang yang berkumpul. Luar biasa! Lima ribu orang laki-laki makan roti sepuas-puasnya. Dari telapak tangan Yesus mengalir berkat. Sungguh ajaib! Setelah Yesus bangkit dari kematian, Yesus berada di pantai danau Tiberias. Saat itu murid-murid-Nya pergi menjala ikan. Sayang, semalam-malaman mereka menjala namun tidak menangkap seekor ikan pun. Perahu didayungnya kembali ke pantai. Mereka tidak mengetahui orang yang berdiri di pantai itu Yesus. Saat perahu mereka merapat, mereka diminta Yesus kembali menebarkan jalanya. Sekalipun tidak memperoleh ikan semalaman namun mereka diminta Yesus untuk mencoba lagi. Mereka pun mendayung perahunya ke tengah danau. Dilemparkan jalanya. Luar biasa. Sejumlah ikan masuk ke jaring. Mereka kembali ke pantai dengan sukses. Setibanya di pantai Yesus meminta beberapa ekor ikan. Sebetulnya Yesus sudah membakar ikan dan roti. Ikan-ikan tersebut diterima Yesus. Dengan tangan-Nya ikan-ikan tersebut dibakar. Lalu diberikan kepada murid-murid-Nya sambil berkata, “Makanlah.” Semula tidak ada ikan, kini ikan tersedia. Sungguh ajaib! Telapak tangan Yesus mengandung berkat. Segala sesuatu yang berada dalam genggaman-Nya menjadi berkat. Apakah hidup Saudara sudah berada dalam genggaman-Nya? Di dalam tangan-Nya, hidup Saudara diberkati dan menjadi berkat.(IE)
Di dalam tangan-Nya kita hidup dan bergerak.
r e n u n g k a n
D O A K A N
Terima kasih Tuhan, hidupku berada di dalam tangan-Mu.
selasa, 27 maret 2012
Bacaan Alkitab Setahun
1 Samuel 28-31
Tangan Tak Nampak Roma 9:14-18 Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati Roma 9:15
Awal Agustus tahun lalu saya mengalami sesuatu yang menakjubkan. Minggu sore itu saya berangkat ke gereja mengendarai sepeda motor bersama anak saya yang duduk di depan saya, sementara isteri saya mengikuti kami dengan sepeda motor yang lain di belakang. Ketika kami melaju dengan kecepatan sedang di jalan yang melingkar dan menurun serta licin tiba-tiba kami dikejutkan oleh aksi seorang ibu yang berhenti lima meter di depan sepeda motor kami. Ia rupanya hendak menyeberang bersama sepeda yang dikendarainya. Dengan reflek, saya rem sepeda motor saya demi menghindari tabrakan. Seketika itu juga kami terjatuh dan terseret bersama sepeda motor kami. Sebagian saudara pasti menyangka bahwa kecelakaan itu pasti tragis akibatnya. Ternyata tidak, Tuhan Yesus yang ajaib menyelamatkan kami. Isteri saya yang mengikuti dari belakang seperti melihat suatu bayangan sebuah telapak tangan yang meraih kami berdua ketika kami jatuh, sehingga sekalipun pakaian saya robek dan ada luka kecil pada saya dan anak saya, kami diselamatkan Tuhan karena Dia menaruh belas kasih-Nya kepada kami. Roma 9:15 mengungkapkan jika Tuhan itu bermurah hati kepada orang yang Dia kehendaki. Manusia kerap kali menganggap bahwa segala sesuatu yang diraihnya entah itu kesuksesan, kemakmuran, badan yang sehat dan keselamatan jiwa merupakan usaha mereka sendiri. Hal ini tidaklah benar, karena firman Tuhan sudah menjelaskan bahwa itu semua adalah wujud dari kemurahan Tuhan semata. Jadi apa pun yang kita alami itu bukan hasil dari kemampuan dan usaha kita sendiri, tetapi hanya oleh kemurahan hati Allah saja. Tangan-Nya yang tidak nampak itu berkuasa untuk menolong kita.(YH)
Tuhan memperhatikan dan mengasihi kita.
r e n u n g k a n
D O A K A N
Biarlah segala pengharapan dan masa depan kita serahkan dalam tangan Tuhan.
Bacaan Alkitab Setahun
2 Samuel 1-3
rabu, 28 maret 2012
Ada Masa Depan Amsal 19:8–20 Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan. Amsal 19 : 20
Pendidikan akan membentuk hidup seseorang di hari depannya. Orang tua berjuang keras untuk membekali anak-anak dengan pendidikan di sekolah. Bahkan apabila memiliki keuangan lebih, dapat terus mendorong anak-anak untuk terdidik dalam pendidikan formal setinggitingginya. Mengapa demikian? Karena pendidikan adalah bekal untuk masa depan anak-anak. Pendidikan bukan hanya urusan sekolah formal saja. Amsal ini berbicara tentang tanggung-jawab orang tua untuk mendidik anaknya agar tidak menjadi anak bebal. Itu sebabnya jangan pernah mengabaikan tugas mulia ini. Orang tua perlu menyediakan waktu untuk bersama anakanaknya agar anak belajar etika, moral, tanggung-jawab, kejujuran, keadilan, hidup kudus dan seterusnya. Orang tua yang bertumbuh dalam rohani, akan menjadi “guru” yang baik bagi anak-anaknya. Bagaimana bisa menjadi pendidik yang baik? Seorang akan menjadi pendidik yang baik apabila dia mau mendengar didikan firman Tuhan! Itu sebabnya jangan anggap remeh firman Tuhan, tetapi hargailah dengan baik. Amsal 13:13 mengatakan “Siapa meremehkan firman, ia akan menanggung akibatnya, tetapi siapa taat kepada perintah, akan menerima balasan.” Marilah kita makin setia merenungkan firman Tuhan, agar akal budi kita makin dibentuk dan diubahkan menjadi seturut maksud Tuhan sendiri. Orang yang dibentuk oleh firman Tuhan akan menjadi bijak. Bijak dalam bertutur kata dan dalam berperilaku; bijak dalam menyikapi segala peristiwa yang terjadi di sekitar hidupnya. Hikmat Tuhan menyertai, sehingga tiap keputusan yang diambil pun berkenan kepada Tuhan. Jadilah orang yang mau menerima nasihat dan didikan firman Tuhan, sehingga ada hari depan. (LB) Hikmat dari firman Tuhan melampaui hikmat apa pun juga.
r e n u n g k a n
D O A K A N
Anak-anak dan remaja, agar memiliki kerinduan untuk menerima nasihat dan didikan firman Tuhan.
kamis, 29 maret 2012
Bacaan Alkitab Setahun
2 Samuel 4-6
Berserah Pada Allah Mazmur 55:1-24 Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! … Mazmur 55:23
Ada seorang hamba Tuhan yang setia untuk terus mendoakan seorang pria, suami dari salah seorang jemaatnya. Bapak ini sudah berulang kali menyatakan bahwa ia mampu menjalani kehidupan ini dengan kekuatannya sendiri. Ia tidak membutuhkan Tuhan. Hal itu diucapkannya ketika hamba Tuhan ini datang berkunjung ke rumahnya. Hamba Tuhan itu pulang namun tetap mendoakannya. Suatu ketika bapak itu kelelahan bekerja, sehingga jatuh sakit yang cukup parah. Selama ini ia seorang yang 'gila kerja' (workaholic), kurang istirahat dan akhirnya sakit. Untunglah ketika hamba Tuhan itu datang mendoakan, ia mau sadar dan kini setia beribadah kepada Tuhan. Banyak orang belum mau menyerah kepada Tuhan karena masih merasa mampu. Tidak demikian dengan Daud. Sejak semula ia telah merasa bahwa tanpa pertolongan Tuhan ia tidak bisa berbuat apa-apa. Ia memiliki banyak musuh yang bermaksud menghancurkannya (ayat 4). Bahkan juga orang-orang yang selama ini dekat dengannya, teman dan orang kepercayaannya, yang datang beribadah bersama-sama di rumah Tuhan (ayat14-15). Ia tahu bahwa hanya dengan berseru dan berserah kepada-Nya, ia akan memperoleh kemenangan. Hanya Tuhan yang mampu membebaskannya, sehingga ia merasa aman (ayat 19). Kita dinasihati untuk menyerahkan segala kekuatiran kita kepada-Nya. Berhentilah mengatasi tantangan dan pergumulan hidup ini dengan kekuatan kita sendiri yang sangat terbatas. Biarlah Tuhan yang membela dan melindungi kita. Ia akan berperang ganti kita dan kita akan berdiam saja (Kel. 14:14).(PF)
Kepada Tuhan kita berserah, baik di waktu senang atau susah.
r e n u n g k a n
D O A K A N
Agar orang-orang muda tidak mengandalkan kekuatannya sendiri, tetapi kekuatan Tuhan.
Bacaan Alkitab Setahun
2 Samuel 7-9
jumat, 30 maret 2012
Tangan Yang Mengutus Yesaya 48:12-19 … Dan sekarang, Tuhan ALLAH mengutus aku dengan Roh-Nya. Yesaya 48:16
Seorang anak sangat membanggakan kedua orang tuanya. Temantemannya yang lain pun begitu juga. Ayahnya dianggap hebat seperti superman, ibunya dianggap luar biasa kuatnya seperti superwoman. Kehebatan orang tuanya yang dilihatnya sehari-hari mendorongnya untuk bercerita kepada orang lain. Dorongan itu muncul karena si anak telah melihat, mendengar, dan mengalami sendiri kehebatan kedua orang tuanya. Jika kita telah mengalami pertolongan dan kebaikan Tuhan, maka hati kita pun meluap dengan syukur dan mulut kita terbuka untuk menceritakan kebaikan dan kehebatan-Nya kepada orang lain. Tuhan mengutus kita menjadi saksi-Nya. Apa yang harus kita beritakan? Bahwa Ia adalah Pencipta yang Mahakuasa (ayat 12-13), Tuhan adalah sumber pertolongan yang membuat kita berhasil (ayat 15), Tuhan juga mengajar kita dengan firman-Nya tentang hal yang memberi manfaat dan menuntun kita sepanjang kehidupan ini (ayat 17). Jadi sebagai utusan, kita harus terus hidup mendekat kepada Tuhan untuk menerima berita pewahyuan baru yang harus kita sampaikan (ayat 16), serta memperhatikan perintah-perintah-Nya (ayat 18a). Utusan Tuhan yang setia kepada firman-Nya akan mengalami berkat-berkat Tuhan yaitu damai sejahtera melimpah (ayat 18b), dan anak cucu kita diberkati Tuhan dengan melimpah pula. Anak cucu bisa berarti orang-orang yang baru bertobat karena pelayanan kita. Banyaknya seperti pasir dan kersik, suatu keberhasilan pelayanan yang luar biasa (ayat 19b). Jangan menunda menjadi utusan Tuhan. Segeralah bersaksi kapan saja, di mana saja tentang kasih setia-Nya yang besar!(PF) Oleh Tuhan kita ditebus, oleh Tuhan juga kita diutus.
r e n u n g k a n
D Agar semua orang percaya O siap menjadi utusan Tuhan A di mana pun ia berada. K A N
sabtu, 31 maret 2012
Bacaan Alkitab Setahun
2 Samuel 10-12
Di Mana Hatimu? Matius 6:19–21 Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. Matius 6 : 21
Ungkapan “time is money” menunjukkan bahwa orang yang menganut falsafah ini menjadikan “uang” segala-galanya. Semua diukur dengan uang! Ungkapan yang mirip dalam bahasa daerah mengatakan “ ada uang abang sayang, tidak ada uang abang ku tendang”. Kasih pun diukur dengan uang! Apa yang dianggap utama, itu yang dikejar oleh manusia. Orang bekerja keras dari pagi hingga petang karena mengejar “uang”. Renungan hari ini mengingatkan agar manusia tidak mengumulkan harta di bumi! Banyak orang menjadi stres ketika harta miliknya tidak bisa dipertahankan lagi. Mungkin bangkrut dalam usaha, ditipu orang lain, mengalami perampokan dan sebagainya. Biasanya orang yang demikian, hatinya hanya berisi harta benda ataukeuangan dan kekayaan melulu. Orang itu merasa nyaman dan tenang jiwanya karena mengetahui bahwa dia memiliki banyak cadangan keuangan dan kekayaan. Jangan terlalu terbuai oleh kenikmatan kekayaan duniawi, karena semua itu bersifat fana. Bisa terkena ngenat dan berkarat. Bisa dicuri orang. Bukankah kehidupan di muka bumi selalu mengalami goncangan? Bukan hanya gempa bumi dan tsunami yang mengancam tetapi termasuk ekonomi dunia yang bergoncang dan mata uang ikut bergoncang. Kumpulkanlah harta di sorga! Jikalau harta yang utama bukan harta benda dan materi dunia tetapi Tuhan Yesus Kristus sendiri, maka kita akan merindukan perkara rohani juga. Hati kita dengan sukacita menggunakan harta benda dunia untuk menopang pekerjaan Tuhan. Orang yang demikian tidak “kikir” jika kekayaannya dipakai untuk meluaskan pelayanan melalui gereja-Nya.(LB) Apa yang ada di dalam hati terekspresi dalam perbuatan.
r e n u n g k a n
D O A K A N
Pekerjaan Tuhan melalui gereja-Nya.
Oleh :
Pdt. Agus Sutrisno, S.Th & Pdt. Petrus F. Setiadarma, M.Div
A d a b a n y a k pandangan atau pendapat dalam dunia ini mengenai Allah. Ada yang berpendapat bahwa Allah sekedar suatu kuasa (power) atau suatu pengaruh (influence). Alkitab mengajarkan bahwa Allah kita di dalam nama Tuhan Yesus Kristus adalah Pribadi Ilahi yang ada, hidup, dan dinamis. Baik karya-karyaNya maupun sifat-sifat-nya membuktikan bahwa Ia adalah Pribadi Ilahi. Ciri utama kepribadian adalah dimilikinya 3 (tiga) unsur penting, yaitu: pikiran (mind), perasaan (emotion), dan kehendak (will). Jika kita memahami dengan benar ketiga unsur kepribadian Allah ini maka kita akan memiliki sikap dan tindakan yang benar terhadap Allah. Ada orang yang sikap dan tindakannya keliru bahkan cenderung menghina Allah, karena ia tidak mengenal-Nya dengan benar. Ia berteori tentang Allah, padahal seharusnya ia membuka hati menerima pewahyuan atau
penyataan (revelation) Allah tentang diri-Nya dalam Alkitab dan dalam pribadi Tuhan Yesus Kristus. 1. Pikiran Allah Dengan jelas hambahamba Tuhan dalam Alkitab menyatakan bahwa Allah memiliki pikiran yang sempurna dan yang tak terselami oleh siapa pun. Pemazmur mengakui bahwa ia tidak dapat mengerti pikiran Allah yang begitu sulit (Maz. 139:17). Rasul Paulus juga mengungkapkan kekagumannya akan kedalaman pikiran Allah ini, yaitu pikiran yang penuh hikmat dan pengetahuan (Roma 11:33-36; 1 Kor. 2:16). Pikiran Allah ini nampak dalam sifat-sifat dan karya-karya-Nya yang ajaib dan luar biasa. a. A l l a h M a h a t a h u (Omniscient) – Allah yang Mahatahu ini memiliki pengetahuan yang tidak terbatas, mengetahui segala sesuatu tentang
setiap manusia dan segala sesuatu di bumi dan di sorga. Apa bedanya dengan manusia? Setelah kita belajar dalam hidup kita, kita menyadari betapa kita hanya mengetahui sedikit. Setelah Ayub mengalami penderitaan pribadi yang begitu mendalam dan berdebat dengan sahabat-sahabatnya tentang alasan orang benar menderita, Tuhan menunjukkan padanya pengetahuan-Nya yang luar biasa. Hal ini menunjukkan hanya sedikit yang Ayub ketahui. Manusia tahu karena belajar, itu pun sangat terbatas. Dengan rendah hati, Ayub mengakui kebesaran Tuhan dalam pengetahuan (Ayub 39:37). Ayub mengakui kemahatahuan Tuhan ini: ”Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau tetapi sekarang mataku sendiri memandang
Engkau. Oleh sebab itu a k u m e n c a b u t perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu” (Ayub 42:5-6). b. Allah Merencanakan – Dalam kekekalan Allah Tritunggal, dalam hikmatNya yang sempurna Ia merencanakan segala sesuatu. Dalam kekekalan Allah telah menetapkan segala sesuatu yang akan terjadi. Ia telah memilih kita sebelum dunia dijadikan (Efs. 1:4). Ia tak pernah merencanakan kejahatan dalam kehidupan kita, melainkan masa depan kita yang penuh harapan (Yer. 29:11). c. Allah Menciptakan – Dari perencanaan-Nya yang sempurna itulah Allah menciptakan langit dan bumi serta segala isinya. Ia ciptakan segala sesuatu dengan firman-Nya yang hidup dan berkuasa (Kej.
1:1; Yoh. 1:1-3). ”Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta; bukan anak manusia sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?” (Bil. 23:19). Ia melihat apa yang diciptakan-Nya itu … sungguh amat baik! Allah yang Mahabaik menciptakan yang terbaik (Kej. 1:31)! d. A l l a h M e m e l i h a ra – Ciptaan Allah tidak dibiarkan-Nya berjalan secara mekanis, melainkan Ia turut bekerja memelihara ciptaan-Nya itu. Ia menggunakan banyak cara untuk memelihara umat-Nya, dan mampu bekerja dalam segala sesuatu mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi-Nya (Roma 8:28). Untuk melakukan tindakant i n d a k a n y a n g
mendatangkan manfaat besar bagi umat manusia, paling tidak ada intelek sempurna untuk memahami situasi di luar diri-Nya, dan kemauan untuk mengambil langkah yang penting untuk menolong umat-Nya. Ia memberi makanan kepada manusia dan binatang dan memelihara semua kehidupan (Maz. 1 0 4 : 1 4 ) . I n i menggambarkan kebesaran Tuhan dalam segala ciptaan-Nya, kekuasaan atas semua ciptaan-Nya dan Dia patut dipuji atas perbuatanNya. e. Allah Mengendalikan – Allah menyatakan pikiran-Nya dalam mengendalikan seluruh alam semesta. Tidak ada kekuatan apa pun, bahkan dari kuasa kegelapan sekalipun yang bisa sebebas-bebasnya bekerja dalam alam
semesta. Segala sesuatu ada dalam kendali Allah! 2. Perasaan Allah Allah juga memiliki perasaan, di mana Ia bisa sedih, marah, cemburu, mengasihi dan membenci. Yesus Kristus sedih saat berada di taman Getsemani (Mat. 26:31). Allah marah dan murka terhadap orang yang tidak mau memahami cara kerja-Nya (Ayub 42:7). Ia cemburu jika umat-Nya menyembah berhala yang sama artinya dengan membenci Allah dan tidak lagi mengasihi-Nya (Kel. 20:4-6). Namun Allah mengasihi dunia ini dan menyelamatkannya melalui karya penebusan Yesus Kristus, Anak-Nya yang Tunggal (Yoh. 3:16). Ia membenci dosa dan kemunafikan (Yes. 1:14). Mari kita mengasihi hal-hal yang dikasihi Allah dan membenci hal-hal yang dibenci Allah. (Why. 2:6). Kita tidak boleh mendukakan Roh Kudus Allah, oknum ketiga Allah Tritunggal,
melainkan harus menyenangkan-Nya (Efs. 4:30). Jadi, inilah gambaran tentang Allah yang berpribadi yang mencintai keadilan, membenci dosa, sedih dengan ketidaktaatan, dan menjadi marah terhadap dosa manusia. Tindakan-tindakan ini hanya dilakukan oleh Seorang Pribadi. 3. Kehendak Allah Allah juga mempunyai kehendak. Ketika Ia menghendaki sesuatu terjadi, hal itu terjadi (Yes. 46:10)! Kehendak Allah itu sempurna, dan Ia menyatakan kehendak-Nya dengan kemahakuasaan-Nya. Allah memiliki kuasa yang tak terbatas. Dia memiliki kuasa sepenuhnya. Kejadian 17:1 menceritakan saat Abraham berumur 99 tahun, Allah menampakkan diri-Nya kepada Abraham dan b e r f i r m a n kepadanya,”Akulah Allah yang Mahakuasa (Elshaddai), hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela.”
Dalam perjanjian Baru, Tuhan Yesus berkata, ”Akulah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang a k a n d a t a n g , Ya n g Mahakuasa” (Wahyu 1:8). Kata Yunani pantokrator artinya seseorang yang memegang segala sesuatu dalam gengaman-Nya. Ini digunakan oleh Kristus dan Allah Bapa. Tu h a n Ye s u s mengajarkan “Doa Bapa Kami” kepada kita, agar kehendak Allah yang jadi, di bumi seperti di sorga (Mat. 6:9-13). Bahkan Yesus Kristus sendiri berdoa agar kehendak Bapa saja yang jadi (Luk.
22:42). Itu berarti kehendak Allah harus menjadi prioritas kehendak kita dalam seluruh kehidupan kita.Allah juga bisa menyatakan kehendak-Nya untuk hadir di mana pun, sebab Ia adalah Allah yang Mahahadir (omnipresent). Ia bisa hadir di mana-mana (Yer. 23:23, 24). Betapa ajaib Allah kita yang dapat hadir di mana-mana pada waktu yang sama. Bumi penuh dengan kemuliaan-Nya. Karena Ia ada di mana-mana setiap saat, berarti Ia selalu ada bersama kita di mana pun kita berada, dalam setiap keadaan, dalam setiap kebutuhan, dan kita benar-benar tidak pernah sendiri. Itulah sebabnya Yesus Kristus disebut Imanuel yang berarti “Allah beserta dengan kita”.
Sumber : Gordon, Bob 1988 The Foundations of Christian Living. England: Sovereign World. Hunt, June t.t. Counseling Through The Bible (Book 1), Dallas: Hope For The Heart. Liauw, Suhento 2003 “Memahami Dan Menjelaskan Allah Tritunggal Secara Alkitabiah,”, Bulletin Graphe. Jakarta: Graphe. Ryrie, Charles C. 1991 Teologi Dasar Jilid 1 (terj.). Yogyakarta: Yayasan Andi. Sihombing, Lotnatigor 1989 Diktat Kuliah Kristologi, Batu Malang: Institut Injil Indonesia. Swindoll, Charles R. 2004 The Mystery of God's Will. Surabaya: Yakin.
n a i s k es a Tuhan Penolongku K g n a u R Martha Rahayu Pada hari Kamis, 1 Desember 2011 sepanjang hari itu pinggang saya terasa sakit sekali. Sore hari sehabis pulang dari kantor saya memutuskan membeli obat di pasar swalayan yang cukup dekat dengan perumahan tempat saya tinggal ditemani anak saya. Sebelum saya meninggalkan swalayan tersebut, saya berhenti di depan kios penjual kacamata. Setelah memilih dan membayar, saya segera pulang karena pinggang saya terasa sakit sekali. Sesampai di rumah, segera saya oleskan obat sambil terus berdoa. Malam itu saya bisa beraktivitas seperti biasa kemudian beristirahat. Pada pagi hari kira-kira pukul 07.00, ada sebuah SMS dari seseorang yang tidak saya kenal, mengatakan,” Apakah betul ini nomor handphone Ibu Martha?” Saya jawab, “Betul, dengan siapa ya?” Kemudian SMS masuk kembali menyampaikan, “Dompet Ibu semalam jatuh di dekat tempat parkir. Saya mencoba mencari alamat rumah Ibu .. sampai di depan rumah, mengetok pintu rumah Ibu tetapi tidak ada yang membukakan pintu. Apakah bisa bertemu siang ini? Saya ingin mengembalikan dompet Ibu.” Sungguh saya terkejut dan langsung mengambil tas yang semalam saya pakai. Ternyata benar, dompet tidak ada di dalam tas saya. Langsung saya balas, “Bisa sekali! Siapa pun Anda, Anda sangat berhati mulia. Kejujuran dan kebaikan Anda sangat diperhitungkan oleh Tuhan yang Mahakuasa. Suatu saat Anda akan mendapat berkat besar. Terima kasih banyak.” Pada hari itu pk. 10.30 kami bertemu di suatu tempat yang sudah disepakati. Memang terbukti wanita tersebut baik sekali. Dia tidak mau menerima amplop yang sudah saya siapkan sebagai tanda ucapan terima kasih. Terpaksa saya selipkan di kantong jaketnya. Akhirnya dia mau menerima dan langsung memberikan dompet tersebut. Saya cek isinya tidak berkurang satu rupiah pun, demikian juga dengan surat-surat seperti KTP, SIM A dan SIM C yang baru saja saya urus perpanjangannya. Semua isi di dalam dompet masih tersusun rapi, malah wanita itu katakan, “Maaf ya bu, semalam saya sudah membuka dompet Ibu.” Tuhan sungguh luar biasa. Dia Allah yang sangat peduli pada anakNya. Pinggang saya yang sakit disembuhkan. Kecerobohan saya yang mengakibatkan dompat terjatuh dikembalikan utuh. Terima kasih Tuhan Yesus, Engkau teramat baik. Tuhan Yesus Kristus, tetap yang terutama dan segala-galanya dalam kehidupan saya dan Saudara. Kiranya kesaksi an saya dapat menjadi berkat. Amin.
Ulangan 28:2-6 Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu: Diberkatilah engkau di kota dan diberkatilah engkau di ladang. Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu. Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu. Diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.
ha u T t a Berk
n
Ulangan 28:2-6
Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu: Diberkatilah engkau di kota dan diberkatilah engkau di ladang. Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu. Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu. Diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.