DAFTAR PUSTAKA
Buku Durianto, Darmadi dkk. 2001. Strategi Menaklukan Pasar Melalui Riset Ekuitas Merek dan Perilaku Merek. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Ferrinadewi, Erna. 2008. Merek dan Psikologi Konsumen. Jakarta: Graha Ilmu Hasan, Abdul Saragih. 1996. Paradigma dan Penyusunan Teori dalam Penelitian Kualitatif, Ilmu dan Budaya Hoyle , Leonard H. 2006. Event Marketing. Jakarta: PPM K. Yin, Robert. 2002. Studi Kasus (Desain dan Metode). Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada Keller, Kevin Lane. 2003. Strategic Brand Management: Building, Measuring, and Managing Brand Equity, second edition Kennedy, John E. 2006. Manajemen Event. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer Kelompok Gramedia. Kennedy, John E. dan R. Dermawan Soemanagara. 2006. Marketing Communication, Taktik dan Strategi. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer Kelompok Gramedia. Lievrouw, Leah. 2011. Alternative and Activist New Media, Digital Media and Society Series. Wiley. Miles, Mathew B. & Michael A. Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif; Buku Sumber Tentang Metode-metode Baru. Jakarta: UI-Press Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif edisi revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Mondry. 2008. Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik. Bogor: Ghalia. Mulyana, Deddy. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Muslih, Muhammad. Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Belukar Noor , Any. 2009. Manajemen Event. Bandung: Alfabeta http://digilib.mercubuana.ac.id/
Pudjiastuti, Wahyuni. 2010. Special Event. Jakarta: Elex Media Rangkuti, Freddy. 2002. The Power of Brands, Teknik Mengelola Brand Equity dan Strategi Pengembangan Merek. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Sulyus, Natoradjo. 2011. Event Organizing Dasar-Dasar Event Management. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Susanto, A.B. dan Himawan Wijanarko. 2004. Power Branding, Membangun Merek Unggul dan Organisasi Pendukungnya. Bandung: Quantum The Official MIM Academy Coursebook. 2010. Brand Operation. Jakarta: Erlangga Tjiptono, Fandy. 2011. Manajemen dan Strategi Merek. Yogyakarta
Jurnal Dolge , Laura and Malin Marmbrandt. 2012. Creating Brand Awareness Through Event Marketing. Journal of Malardalen University. Kose, Huseyin. 2011. Special Event Management and Event Marketing: A Case Study of TKBL All Star 2011 in Turkey. Journal of Anadolu University. Purtanto, Agus dan Dina. 2013. Strategi Komunikasi Pemasaran Melalui Event dalam Pembentukan Brand Equity: “Studi Deskriptif Strategi Komunikasi Pemasaran Melalui Event Pocari Sweat Futsal Championship 2013 (PSFC 2013) Regional Yogyakarta dalam Pembentukan Brand Equity Pocari Sweat Pada YGO Event Management”. Jurnal ISIIP Yogyakarta. Schmitt , Bernd H. and Lia Zarantonello. 2013. The impact of event marketing on brand equity: the mediating roles of brand experience and brand attitude. Journal of Columbia University. Soraya. Analisis Penyelenggaraan Special Event "Cashless" Bagi Awareness Karyawan Bank Mandiri oleh Pt. Digital Artha Media. Skripsi Universitas Bina Nusantara, Jakarta. Sven, Damm. Best Practices in Event Management. 2010. Journal of Unitec New Zealand.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Internet Anam, Khairul. Tertinggi, Konsumsi Media Online di Jawa. Tempo online. 17 Desember 2015. http://bisnis.tempo.co/read/news/2014/05/21/090579417/tertinggikonsumsi-media-online-di-jawa/ Bidik, Berita. Media Online Jadi Jawara Industri Media. Media Bidik. 17 Desember 2015. http://www.mediabidik.com/2014/05/media-online-jadijawara-industri-media.html Fauzia, Hanum dan Dewi Irma. Livingloving.net, Menginspirasi Sekaligus ‘Menghasilkan’. Hitsss. 7 Januari 2016. http://hitsss.com/living-loving-netmenginspirasi-plus-menghasilkan-bisa-kok/ Wijaya, Ketut Krisna. Berapa jumlah pengguna website, mobile, dan media sosial di Indonesia?. Tech in Asia. 17 Desember 2015. https://id.techinasia.com/laporan-pengguna-website-mobile-media-sosialindonesia/
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dokumentasi Event
Brush Lettering http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dokumentasi Event
Play with Flowers http://digilib.mercubuana.ac.id/
TRANSKRIP WAWANCARA PENGELOLAAN EVENT LIVING LOVING CLASS DALAM MENINGKATKAN BRAND AWARENESS LIVINGLOVING.NET PERIODE 2014-2015
Narasumber : Nike Prima dan Miranti Jabatan
1.
: Founder livingloving.net
Upaya apa saya yang dilakukan oleh livingloving.net dalam meningkatkan brand awareness nya? Nike dan Miranti: Bikin event rutin Living Loving Class aja sih.
2.
Di antara upaya yang disebutkan, manakah yang paling berperan bagi livingloving.net dalam meningkatkan brand awareness? Nike dan Miranti: Offline event, Living Loving Class
3.
Apa yang melatar belakangi diadakannya event Living Loving Class? Nike Prima: Alasan awal adanya Living Loving Class sih supaya kami sebagai media bisa membentuk engagement yang kuat aja terhadap pembaca, tapi lama kelamaan tujuan kami jadi lebih spesifik lagi yakni meningkatkan brand awareness livingloving. Tadinya kita mikir mau bikin event gathering tapi kok kayaknya biasa banget, jadinya kita bikin sebuah workshop supaya pembaca itu ga cuma ketemu aja tapi juga bisa mengambil ilmu dari workshop ini.
Miranti: Living Loving Class sengaja dibuat supaya orang-orang bisa mendapatkan ilmu lebih, membuka kesempatan juga bagi orang awam yang ingin belajar hal hal kreatif juga. Selain itu pembentukan brand awareness melalui event ini juga penting.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4.
Apakah event Living Loving Class rutin diadakan? Nike Prima: Living Loving Class itu event rutin 3 atau 4 bulan sekali, bentuknya workshop tujuannya selain untuk mempererat hubungan antara media dan pembaca juga sebagai upaya meningkatkan brand awareness
5.
Apa kelebihan/kekuatan yang paling utama dari penyelenggaraan event ini? Nike Prima: livingloving.net adalah media online baru yang masih bayi dan sedang tumbuhtumbuhnya. Banyak sekali hal yang harus kami gali lagi demi meningkatkan kualitas dari berita yang kami sajikan. Tapi karena berita yang kami sajikan ini unik dan beda dari yang lain, kami jadi memiliki kekuatan sendiri yang ga ada di media lain. Menurut kami, kekuatan dari livingloving.net adalah unik dan menarik karena kami adalah satu satunya media yang menyediakan konten kreatifitas, home décor, dan crafting, jadi saingan kami bisa dibilang kalo di Indonesia sih belum ada. Selain itu kelebihan dari event kami, Living Loving Class adalah menyediakan kesempatan bagi para UKM untuk menjual produkproduknya selama event kami berlangsung.
Miranti: Sebenarnya keunikan dari Living Loving Class selain dari segi konsep, yaitu kami menyediakan kesempatan bagi orang awam untuk bisa mengikuti workshop kreatif dan belajar mengenai crafting atau hal-hal yang berbau creativity. Dari situ orang awam akan merasakan experience nya dan mereka akan berpikir bahwa semua orang juga bisa melakukan hal-hal kreatif seperti ini.
6.
Apa kelemahan/kekurangan dari pelaksanaan event ini? Nike Prima: Kelemahan dari event kami adalah karena yang ngurus cuma bertiga dan itu repot banget jadi kita ga bisa terlalu banyak membuat event. Makanya Living Loving Class ini cuma diadakan 3-4 bulan sekali aja.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Miranti: Kelemahannya adalah kekurangan tim, karena kami cuma bertiga sedangkan ternyata peminat event ini banyak. Kita buka slot hanya 20 ga taunya yang daftar 40. Akhirnya solusi dari kita yaa kita bikin beberapa sesi untuk setiap event nya sih, supaya semuanya bisa tetep ikutan.
7.
Bagaimana dengan peluang dan ancaman yang ada dalam pelaksanaan event ini? Nike Prima: Event yang serupa dengan Living Loving Class masih jarang banget sedangkan peminatnya cukup banyak, jadinya peluang kami adalah mendapatkan peserta untuk ikutan event ini. Ancamannya apa ya? Kayaknya engga ada.
Miranti: Sama seperti Nike sih, banyak yang minat tapi kita liat di Indonesia agak susah mencari workshop kreatif yang sesuai dengan maunya aku dan Nike jadi akhirnya kita create sendiri deh. Selain itu peserta yang ikutan Living Loving Class biasanya sharing di sosial media mereka atau cerita ke temen mereka sehingga next event nya kami mendapatkan peserta baru lagi.
Ancamannya kayaknya engga ada. Mungkin nantinya akan ada media yang bikin event yang mirip dengan kita tapi itu emang udah resiko sih jadi ngatasinnya ya perkuat Living Loving itu sendiri aja supaya tetep bisa diinget oleh pembaca kita.
8.
Bagaimanakah langkah-langkah livingloving.net dalam menyusun perencanaan event Living Loving Class? Nike Prima: Sebelum kita melakukan event Living Loving Class, kita adain survey kecilkecilan dulu, pertama survey nya dengan datang ke event-event yang mirip dengan event yang ingin kita bikin, terus kita juga menyebarkan kuesioner menggunakan mailchimp yang kita pasang di livingloving.net. Berdasarkan hasil survey tersebut diambil keputusanlah bahwa kita emang harus bikin sesuatu dan akhirnya kita putusin untuk bikin Living Loving Class. Selanjutnya saya dan Miranti mulai bikin konsep dengan cara membuat mood board. Mood board itu adalah panduan kita dalam membuat event/postingan blog. Bentuknya cuma
http://digilib.mercubuana.ac.id/
tempelan gambar aja sih supaya lebih memudahkan kita aja dan supaya bisa kasih kita gambaran kira kira mau bikin apa ya.
Setelah sepakat sama mood board, baru deh contact pihak yang mau kita ajak kerja sama dalam event ini, bikin proposal yang rinci dan detail, bikin e-poster buat ditaro di sosmed kita dan juga di blog dan eksekusi event. Kita juga biasa bikin evaluasi pasca event sih buat refleksi supaya event berikutnya lebih baik lagi.
9.
Apakah Living Loving melakukan riset sebelum mengadakan Living Loving Class? Nike Prima: Kami memang melakukan riset namun tidak seribet perusahaan besar pada umumnya. Yang kami lakukan saat riset antara lain mendatangi event-event yang serupa dengan event kami, yaitu workshop kreatif. Namun sayangnya, workshop kreatif di Indonesia masih jarang dan kalaupun ada konsepnya juga itu-itu aja sehingga sebenarnya kami kurang memiliki bayangan untuk Living Loving Class.
Kita sempet juga tanya ke beberapa orang, ke pembaca Living Loving juga, kirakira gimana ya kalo Living Loving adain workshop dan ternyata respon mereka cukup positif dan baik.
10. Bagaimana penyusunan desain event dari Living Loving Class? Nike Prima: Setelah kita riset, kita bikin desain event sederhana menggunakan mood board. Mood board itu isinya konsep event seperti apa, temanya, tone and manner, decorasi, run down mentah, dll. Tapi ga hanya sampe disitu aja, kita bener-bener bikin mood board yang detail sehingga bisa langsung dimasukan ke dalam proposal untuk diajukan kepada pihak yang ingin kita ajak kerja sama.
Miranti: Iya.. semua desain itu kami yang pegang karena kami tim nya emang baru bertiga aja. Mood board yang kami buat cukup detail sehingga pas diturunkan menjadi proposal lebih mudah. Kami bener-bener coba bikin mood board dalam
http://digilib.mercubuana.ac.id/
sebuah draft yang jelas banget konsepnya supaya Living Loving Class menjadi event yang menarik dan diminati oleh banyak orang.
11. Setelah membuat desain, langkah apalagi yang dilakukan oleh Living Loving? Nike Prima: Iya, kami tidak berlama-lama dalam merencanakan event, begitu konsep dan mood board tergambar jelas, langsung kami buatkan proposalnya. Biasanya persiapannya 2-3 bulan sih per event karena kita tidak ada tim khusus untuk event ini alias garap sendiri
Miranti: Setelah kita berpikir tentang konsep event, kita langsung aja bikin detailnya dalam bentuk proposal mulai dari konsep event, tema, desain, mekanisme, pengisi, dll. Semuanya disesuaikan dengan kebutuhan event kami.
12. Apakah
livingloving.net
menggunakan
jasa
event
organizer
dalam
menyelenggarakan event Living Loving Class? Jika ya, mengapa? Nike dan Miranti: Gak. Bertiga aja, aku, Miranti dan Asisten kami, Wulan
13. Lalu bagaimana cara koordinasi Living Loving jika tanpa menggunakan EO dalam pembuatan event nya? Nike Prima: Iya kita ga ada tim khusus karena cuma garap ini bertiga, makanya biasanya setelah event ada off sehari karena urus event dengan orang yang sedikit itu capek banget.
Miranti: Karena event kita masih kecil, jadi yang urus cuma kita bertiga aja, aku, Nike sama anak magang satu dan ini yang menyebabkan kita capek banget. Kita ga melibatkan EO atau pihak ketiga di event ini, walau kadang event kita ini kebanjiran peserta. Biasanya cara kita mensiasati peserta yang banyak dengan membagi event ini menjadi beberapa sesi sehingga semuanya bisa tetap ikutan. Koordinasi yang kita buat sederhana aja bikin timeline sesuai job desk masing-
http://digilib.mercubuana.ac.id/
masing walaupun pada prakteknya kita semua nyampur job nya karena belum ada tim yang settle untuk handle ini. Pada hari H kita udah set run down supaya tetep berjalan sesuai dengan rencana yang udah disusun.
14. Evaluasi apa saja yang dilakukan oleh Living Loving pasca event Living Loving Class diadakan? Miranti: Kita pasti ada evaluasi event tapi ga terlalu ribet. Evaluasinya itu lebih ke jumlah pesertanya berapa, meningkat or ga, lalu ada masukan apa dari peserta supaya next event nya lebih baik lagi. Itu aja sih.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
TRANSKRIP WAWANCARA PENGELOLAAN EVENT LIVING LOVING CLASS DALAM MENINGKATKAN BRAND AWARENESS LIVINGLOVING.NET PERIODE 2014-2015
Narasumber : Alexandria Jessie Jabatan 1.
: Peserta Living Loving Class
Apakah anda sering mengikuti kegiatan yang dibuat oleh livingloving.net? Beberapa kali sih.
2.
Darimana Anda mengetahui adanya event Living Loving Class? Dari livingloving.net
3. Apakah sebelum mengikuti event Living Loving Class, Anda sudah mengetahui/mengenal livingloving.net? Sudah.
4.
Sudah berapa lama Anda mengetahui livingloving.net? Sejak 2013.
5.
Apakah Anda tertarik dengan dunia crafting atau baru mengetahui crafting setelah livingloving.net itu ada? Tertarik sama crafting udah lama, dulu kan jarang ada workshop begituan kan,, nah Living Loving tuh oke banget bisa fasilitasi hal itu, tau Living Loving juga bukan karena workshop nya, tapi karena blog nya, baru setelah itu mereka bikin workshop makin dikenallah sama orang-orang dalam dunia kekinian ini apalagi networking mereka berdua kan juga kuat di dunia art & craft
5.
Bagaimana pendapat Anda tentang event Living Loving Class? Keren setiap bikin workshop selalu laku walau mahal. Dekornya juga oke, beneran diperhitungkan jadi orang betah. Followersnya jg banyak kan, si duo ini cukup disegani di dunia crafter kan. Jd trendsetter bisa banget.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6.
Menurut Anda, apakah Living Loving Class sudah berhasil meningkatkan brand awareness Living Loving? Udah banget
7.
Alasannya? Ya karena seperti yang aku bilang, setiap kelas pasti penuh, di ig followers byk, kalo dia kasi link ke blog tentang topik baru, orang2 pasti liat. Liat aja subscribernya berapa. Dan Living Loving tuh menjawab minat orang, yang mau gambar sama Diela bisa, bikin boneka sama cemprut bisa, mau belajar sama Kitty, Puri bisa.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
http://digilib.mercubuana.ac.id/
http://digilib.mercubuana.ac.id/
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Ruth Kartika Chandra Rini Art Director Kalbe Digital House
0812 9361 3022
[email protected] behance.net/utetika @utetika
Experience Art Director Kalbe Digital house (January 2015 – Now) • Making creative concept for Kalbe Farma digital campaign or ads. • Directing graphics designer to make a creative visual content for Kalbe’s social media. • Designing brand activation materials for Kalbe Farma.
Jr. Art Director Creative Center (January 2014 – February 2015) • • • •
Helping Senior Art Director for making creative concept for the campaign or ads. Designing some “Below The Line” stuff. Developing Creative Brief from Account Executive. Handled projects: Unilever Food Solutions – Bango; Banks – HSBC, Bukopin, BII, Commonwealth; Annual report – Petrosea; Retail – Courts Megastore.
Senior Graphics Designer EMAX Group (September 2012 – November 2013) • Making draft and layout for iCreate Magazine, apple gadget magazine. • Designing some promotion collateral for EMAX like flyer, brochure, banner. • Develop info graphics for farragoindonesia.com.
Creative Designer – Web Development Division Snapy Waralaba Sukses (March 2011 – April 2012) • Making some template designs for snapyphotobook.com. • Doing photo session for snapyphotobook.com. • Develop UI design for snapyphotobook.com and cetakdong.com. • Develop social media content of snapyphotobook and monitoring its traffic.
Education Mercu Buana University (2012 – present) Majoring Marketing Communication and Advertising (GPA: 3.74)
Desa Putera Vocational High School (2006 – 2009) Majoring Prepress/Desktop Publishing (Score: 36.00 out of 40.00)
Organizations/Community CeweQuat Sisterhood Batch 4 - Director of Community Service CeweQuat is an Indonesia woman community which focus in helping and educating young woman through 6 months mentorship program. The program are about Public Speaking, Team Work, Create Event, Leadership, etc.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
OSIS at Desa Putera Vocational High School Chairman (2007 – 2008)
Seni Beladiri Kekeluargaan Elang Putih (Martial Art) Chairman (2007 – 2009)
Honors and Awards The Best Young On Top Article of The Month youngontop.com (September 2012) This article is about the power of self integrity (http://www.youngontop.com/notes/your-integrity-is-yourbest-marketing-strategy-cqtm9ywm).
3rd Winner of YCAB Merchandise Design Competition www.ycabfoundation.org
Additional Info Interests Reading, Singing, Doodling, Copywriting, Branding, Strategic Brand, Crafting, Packaging.
Skills Multitasking Communication Teamwork Leadership Conceptualization
••••••••• ••••••••••••••••••• •••••••••••••• ••••••••••••••••••• •••••••••
Language English (intermediate) Indonesia (native)
••••••••• •••••••••••••••••••
http://digilib.mercubuana.ac.id/