DAFTAR PUSTAKA Burhan Bungin, Komunikasi Pariwisata tourism communication – Pemasaran dan Brand Destination, Jakarta: Prenadamedia Group, 2015 Bill Baker, Destination Branding for Small Cities, Portland Oregon: Creative leap Books, 2007 Deddy Mulyana.Metode Rosdakarya;Bandung 2001
Penelitian
Komunikasi.PT
Remaja
Batey, Asian Branding A Great Way To Fly, Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2002 “ City Branding Solo Sebagai Kota Wisata Budaya Jawa (Studi Deskriptif Kualitatif tentang City Branding Solo sebagai kota wisata budaya Jawa oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Solo)” Ina Primasari, Widodo Muktiyo, Diah Kusumawati, Jurnal Program Studi Ilmu Komunikasi Keith Dinnie. City Branding Theory and Cases, New York:Palgrave Macmillan,2011 Kevin, lane keller. Strategic Brand Management:building,Measuring, and Managing Brand Equity. NJ:prentice hall, 1998 Lexy.J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosda karya,2006 M.Rahmat Yananda dan Ummi Salamah, Branding Tempat – membangun kota,kabupaten,dan provinsi berbasis identitas, Jakarta;Makna Informasi,2014. Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen pemasaran Edisi 13 jilid 2. Jakarta:Penerbit Erlangga.2009 Philip Kotler and Kevin Jakarta;Penerbit Erlangga, 1997
lane
Manajemen
Keller,
Pemasaran,
Prof.Dr.H.M.Burhan Bungin S.sos.,M.si, Penelitian Kualitatif, Prenada Media Group, 2007. Rakmat Jalaludin, Rosdakarya,Bandung, 1995
Metode
Penelitian
Komunikasi,
PT
Remaja
Ronny Kountur.Metode Penelitian Skripsi dan Tesis,Jakarta :PPM.2003.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Rd.Soemanagara. Strategic Marketing Communication.,Bandung;Penerbit AlfaBeta.2012. Sutisna. Perilaku Rosdakarya,2003
dan
Komunikasi
Pemasaran.Bandung:
Remaja
Surachman, S.A., Dasar – Dasar Manajemen Merek, Malang; Bayumedia Publishing, 2008 Prof.Dr.Mukhtar,M.Pd, Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif, Ciputat: REFERENSI ( GP Press Group), 2013. Siswomihardjo, Koento Wibisono. Arti Perkembangan Menurut Filsafat Positivistime August Comte. Yogyakarta: Gajah Mada University. 1996 Sumber lain; www.gambaranbrand.com “Apakah kita mengerti tentang city Branding?”, Reza Adhiatma, Brand development director community&heritage specialist, 1 Mei 2015, www.kemenpar.go.id .Pariwisata Kini Andalan Pendulang Devisa Negara.Jurnal Biro Hukum dan Komunikasi Publik. www.kompasiana.com .Terselip Asa dalam country branding Pariwisata Nasional Wonderful Indonesia dan pesona Indonesia. 28 Desember 2014 www.kanal.web.id, Pengertian city branding untuk membentuk identitas kota, oleh Achmad Maulidi, 30 agustus 2015.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
http://digilib.mercubuana.ac.id/
http://digilib.mercubuana.ac.id/
http://digilib.mercubuana.ac.id/
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Transkrip Wawancara Peneliti Wawancara Dengan Nama : Ibu Yuni Hartini Jabatan : Kabid Pemasaran dan Bina Usaha Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul Tanggal : 19 Januari 2017 Isi Deskripsi Hasil Wawancara Sub Tema : Kebijakan yang mendukung branding Kabupaten Gunungkidul Pertanyaan : “Sejak kapan Kabupaten Gunungkidul gencar melakukan promosi dalam meningkatkan potensi pariwisata?” Jawaban : “Sejak Otonomi daerah diberlakukan di Indonesia melalui Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3839) Ini merupakan kesempatan yang sangat baik bagi pemerintah daerah untuk membuktikan kemampuannya dalam melaksanakan kewenangan yang menjadi hak daerah. Maju atau tidaknya suatu daerah sangat ditentukan oleh kemampuan dan kemauan untuk melaksanakan yaitu pemerintah daerah. Pemerintah daerah bebas berkreasi dan berekspresi dalam rangka membangun daerahnya, tentu saja dengan tidak melanggar ketentuan perundang-undangan. Berdasarkan hal tersebut Pemerintah Kabupaten Gunungkidul membentuk Dinas yang akan menangani bidang –bidang tertentu sesuai kebutuhannya, yang salah satunya adalah Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Kabupaten Gunungkidul, yang saat ini telah dipecah menjadi Dinas Kebudayaan dan Dinas Pariwisata.Sejak berdirinya Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan itulah mulai terbentuk Bidang Usaha dan Pemasaran Wisata untuk mulai menggencarkan promosi wisata dan meningkatkan potensi wisata di Kabupaten Gunungkidul.” Pertanyaan : “Apa yang menjadi latar belakang Kabupaten Gunungkidul Melakukan branding?” Jawaban : “Sesuai dengan Visi Kabupaten Gunungkidul “Mewujudkan Gunungkidul sebagai Daerah Tujuan Wisata yang Terkemuka dan Berbudaya menuju masyarakat yang berdaya saing, maju, mandiri, dan sejahtera Tahun 2021” , dan Kabupaten Gunungkidul sebagai bagian Kawasan Gunungsewu baru saja ditetapkan sebagai Gunungsewu Unesco Global Geopark memiliki keunikan dan keragaman wisata alam berupa kekayaan alam pantai, goa,bukit, sungai, pegunungan, air terjun dan pantai yang tersebar di 18 Kecamatan. Deretan pantai yang membentang sejauh 70 km menyajikan keindahan yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
mempesona.Keunikan bentang alam karst Gunungsewu juga menyajikan daya tarik wisata minat khusus petualangan yang dikemas di beberapa desa wisata.Paket wisata dikemas dalam berbagai kegiatan antara lain jelajah wisata/trekking, penulusuran goa,camping,outbond,rafting, cave tubing,serta pengalaman menikmati alam pedesaan dengan kearifan budaya lokal.potensi wisata dan budaya destinasi wisata Kabupaten Gunungkidul perlu diinformasikan, dipromosikan dan diperkenalkan secara luas baik tingkat lokal, regional maupun internasional.”
Pertanyaan : “Apa tujuan dan target dari kegiatan city branding yang dilakukan Kabupaten Gunungkidul? Jawaban : “Tujuannya adalah melaksanakan Promosi Wisata dengan memanfaatkan secara maksimal Teknologi Informasi, Pengembangan Jaringan Kerjasama Promosi Wisata, Koordinasi dengan Sektor Pendukung Pariwisata, Promosi Wisata Nusantara di dalam dan Luar Negeri” Dan target yang ingin dicapai adalah semakin tersebarnya informasi tentang Potensi Wisata dan Destinasi Wisata di Kabupaten Gunungkidul.” Pertanyaan: “Apa saja program – progam Kabupaten Gunungkidul selama periode 2016 dan perencanaan program – program Kabupaten Gunungkidul selama periode 2017 untuk mendukung kegiatan city branding khususnya promosi potensi objek wisata ?” Jawaban : “Adapun program – program promosi Kabupaten Gunungkidul selama periode tahun 2016 adalah; analisa pasar untuk Promosi dan Pemasaran Obyek Wisata, Peningkatan Pemanfaatan TI dalam Pemasaran Pariwisata, Pengembangan Jaringan Kerjasama Promosi Pariwisata melalu Travel Dialog ke Jawa Barat, Jawa Timur dan Kalimantan , Pelaksanaan Promosi Pariwisata Nusantara dengan mengikuti kalender Pameran Wisata ke berbagai daerah di Indonesia, diantaranya Yogyakarta,Surabaya,Jakarta, Pelaksanaan Promosi Pariwisata melalui media elektronik, TV dan radio, Media Online dan Media Sosial, booklet dan leaflet dan Melaksanakan kegiatan-kegiatan lainnya untuk menunjang promosi wisata seperti Fam Tour dengan Biro Perjalanan Wisata, Blogger, Fotografer Dan Akademisi, Bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan Geopark Night Specta di Gunung Api Purba Nglanggeran, dengan menghadirkan artis nasional, Rally Wisata ke Kawasan Geosite Ngalang, Gunung Api Purba dan Lomba Lari Baron 10 k yang diselenggarakan di Baron” Untuk Perencanaan Program Promosi Wisata Kabupaten Gunungkidul Selama Periode 2017adalah Peningkatan Pemanfaatan TI dalam Pemasaran Pariwisata,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Pengembangan Jaringan Kerjasama Promosi Pariwisata melalu Travel Dialog ke Jawa Barat, Jawa Tengah dan Luar Jawa dengan para pelaku wisata di Kabupaten Gunungkidul dengan sasaran peserta Kepala Sekolah dan Biro Perjalanan Wisata, Pelaksanaan Promosi Pariwisata Nusantara dengan mengikuti kalender Pameran Wisata ke berbagai daerah di Indonesia(Yogyakarta,JawaBarat, Jawa Timur,Jabodetabek, Luar Jawa), Pelaksanaan Promosi Pariwisata melalui media elektronik, TV lokal Jawa Tengah dan TV Nasional, Radio , Media Online dan Media Sosial, majalah/tabloid, Surat Kabar,booklet dan leaflet dan Melaksanakan kegiatankegiatan lainnya untuk menunjang promosi wisata seperti ; Fam Tour dengan Biro Perjalanan Wisata, Blogger, Fotografer Dan Akademisi, Bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan Geopark Night Specta di kawasan pantai, dengan menghadirkan artis nasional, Rally Wisata ke Kawasan Geosite , Lomba Lari Baron 10 k yang diselenggarakan di Baron, Festival Kuliner, Pemilihan Dimas Diajeng Gunungkidul, Lomba Foto dan Rally Foto, Lomba Branding Wisata dam Lomba Video Pendek Wisata” Pertanyaan : “Berapa anggaran yang dianggarkan pemerintah daerah Kabupaten Gunungkidul dalam melakukan branding?” Jawaban : “Budget yang dianggarkan oleh pemerintah Kabupaten Gunungkidul untuk promosi adalah Rp.1.702.715.000.000,- dengan alokasi seperti program – program yang telah direncanakan pada periode 2016 – 2017 disamping itu juga untuk pengadaan booklet, leaflet, paper bag, kalender wisata, peta wisata, peta jalur wisata, branding mobil wisata, lomba foto, lomba video pendek, pemilihan dimas diajeng sekaligus pembekalannya, dan pelatihan untuk pemandu wisata.” Pertanyaan : “Apa tujuan jangka panjang dari kabupaten Gunungkidul khususnya di sektor pariwisata?” Jawaban : “Tujuan jangka panjang adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat khususnya di sektor pariwisata” Pertanyaan : “Dengan adanya logo, slogan, promosi - promosi yang dilakukan maka kabupaten Gunungkidul sudah melakukan yang nama namanya branding. Seberapa besar dukungan yang diberikan pemerintah daerah Kab. Gg.Kidul dalam program ini?” Jawaban : “Pemerintah Daerah pastinya mendukung dengan program baru dari SKPD yang melakukan sesuatu yang baru demi kemajuan Gunungkidul 1. Proses Branding Kabupaten Gunungkidul Pertanyaan : “Apa potensi daerah yang menjadi kekuatan dan memiliki daya Tarik dari Kabupaten Gunungkidul ?” Jawaban :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
“Pertama adalah Wisata alam pantai,yaitu Baron, Kukup, Drini,Sepanjang,Krakal, Sundak,Pulangsawal,Siung,Ngrenehan,Ngobaran, Nguyahan,Nglambor,Wediombo,dll, kedua Wisata alam Goa : Goa Pindul, Kalisuci,Goa Cokro, Goa Jomblang dan Grubug,Cokro dan Gremeng, Goa Jlamprong, Goa Sinden, Goa Ngingrong, Goa Cerme, Goa Songgilap, Goa Glatik, Goa Rancang Kencono dan Goa Senen. Ketiga Wisata Berbasis Budaya yang meliputi Upacara Adat Sedekah Laut, Sedekah Goa Sigologolo, upacara Nyadran, Bersih Desa, Cing cing Goling dan Pertapaan Kembang Lampir,Pesanggrahan Gambirowati,Petilasan Gunung Gambar, Situs Megalitik Sokoliman. Keempat Wisata Kuliner, yang menyajikan aneka makanan khas Gunungkidul seperti Gatot, Walang goring, Ulat goring.Kelima Atraksi wisata dan budaya diantaranya Wayang Kulit, Reog, Jathilan,Campursari,Tayub,musik Gejok Lesung, kesenian Rinding Gubeng, Karawitan,Thoklik, Sholawat,Doger, Kethoprak, Jlantur,Wong Ireng, dll.Keenam Daya Tarik Wisata Berbasis Buatan, yang meliputi Embung Nglanggeran, Embung Sriten, Embung Jlamprong. Ketujuh Wisata Pendidikan, yang meliputi Monumen Radio AURI, Monumen Gelaran Jendral Sudirman,Monumen Perjuangan, Penelitian Biota Laut, Kawasan Karst Pegunungan Sewu, Geo site Gunung Api Purba Nglanggeran, Geosite Goa Pindul, Geosite Air Terjun Sri Gethuk,Geo site Lembah Karst Mulo, Geo site Lembah Bengawan Solo Purba, Geo site Turunan, Geosite Pantai Siung, Wediombo, Gunungbatur, Geosite Wanagama.” Pertanyaan : “Bagaimana cara yang dilakukan agar masyarakat luar tertarik dengan dengan apa yang ditawarkan oleh Kabupaten Gunungkidul ?” Jawaban : “Dengan melakukan berbagai kegiatan promosi sebagaimana dijabarkan pada point - point diatas seperti;Peningkatan Pemanfaatan TI dalam Pemasaran Pariwisata, Pengembangan Jaringan Kerjasama Promosi Pariwisata melalu Travel Dialog ke Jawa Barat, Jawa Tengah dan Luar Jawa dengan para pelaku wisata di Kabupaten Gunungkidul dengan sasaran peserta Kepala Sekolah dan Biro Perjalanan Wisata, Pelaksanaan Promosi Pariwisata Nusantara dengan mengikuti kalender Pameran Wisata ke berbagai daerah di Indonesia(Yogyakarta,JawaBarat, Jawa Timur,Jabodetabek, Luar Jawa), Pelaksanaan Promosi Pariwisata melalui media elektronik, TV lokal Jawa Tengah dan TV Nasional, Radio , Media Online dan Media Sosial, majalah/tabloid, Surat Kabar,booklet dan leaflet, Melaksanakan kegiatankegiatan lainnya untuk menunjang promosi wisata seperti;Fam Tour dengan Biro Perjalanan Wisata, Blogger, Fotografer Dan Akademisi, Bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan Geopark Night Specta di kawasan pantai, dengan menghadirkan artis nasional, Rally Wisata ke Kawasan Geosite , Lomba Lari Baron 10 k yang diselenggarakan di Baron, Festival Kuliner, Pemilihan Dimas Diajeng Gunungkidul, Lomba Foto dan Rally Foto, Lomba Branding Wisata, Lomba Video Pendek Wisata” Pertanyaan :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
“Unique Selling apa yang ditawarkan oleh Kabupaten Gunungkidul yang membedakan dengan daerah lain ?” Jawaban : “Daya Tarik Wisata Unggulan alam pantai dengan pendukung wisata budaya, wisata kuliner dan wisata petualangan,Daya Tarik Wisata Unggulan alam pegunungan dengan pendukung wisata pendidikan, konservasi dan petualangan dan wisata budaya, Daya Tarik Wisata Unggulan alam bentang alam Karst dengan pendukung wisata petualangan, Infrastruktur jalan dan sarana prasarana yang cukup memadai dan Masyarakatnya yang masih mengedepankan tradisi gotong royong dan keramah tamahan” Pertanyaan : “Apakah Kabupaten Gunungkidul menjalin kerjasama dengan pihak televise untuk mempromosikan objek - objek wisata yang ada di Kabupaten Gunungkidul?” Jawaban : “Selama ini telah terjalin kerjasama dengan Media Elektronik baik TV Nasional Maupun TV Lokal untuk menayangkan spot-spot wisata Kabupaten Gunungkidul, disamping itu juga kegiatan- kegiatan yang dilakukan di obyek wisata juga diliput oleh media tersebut.” Pertanyaan : “Apakah program Kabupaten Gunung Kidul dalam melakukan kegiatan promosinya memperhatikan hal tersebut?” Jawaban : “Kabupaten Gunungkidul mempunyai slogan atau tagline untuk mendukung kegiatan promosi wisatanya. Tagline yang selama ini dipakai adalah “EXOTIC GUNUNGKIDUL”. Tagline ini mulai dipublikasikan sejak tahun yang lalu tepatnya 2016. Tahun ini ada program untuk lomba branding wisata Gunungkidul” Pertanyaan : “Bentuk iklan seperti apa yang telah dan akan dilakukan oleh kabupaten Gunung Kidul? Jawaban : “Kabupaten Gunungkidul menggunakan baik jasa iklan cetak maupun elektronik sebagai sarana untuk memasarkan produk-produk pariwisatanya. Iklan cetak tersebut berupa Banner, Baliho, Spanduk, Bookleat, Leaflet dan Browsur. Sedangkan Elektronik Kab. Gunungkidul juga menjalin kerjasama dengan partner swasta seperti stasiun-stasiun TV baik local maupun nasional seperti RCTI, ANTV, TRANS TV dan sebagainya” Pertanyaan : “Bentuk promosi penjualan seperti apa yang telah dan akan dilakukan oleh kabupaten Gunung Kidul?” Jawaban : “Promosi Penjualan Kami lakukan melalui kegiatan TRAVEL DIALOG dimana dalam kegiatan ini kami bekerjasama dengan lembaga swasta seperti lembaga-
http://digilib.mercubuana.ac.id/
lembaga pendidikan, perusahaan-perusahaan sektor swasta baik di Gunungkidul maupun di luar DIY yang terdiri dari Biro-biro dan Agen-agen perjalanan, juga melibatkan pengrajin dan pelaku seni dan sebagainya.” Pertanyaan : “Kegiatan hubungan masyarakat dan publisitas apa yang telah dan akan dilakukan oleh kabupaten Gunung Kidul?” Jawaban : “Hubungan masyarakat atau publisitas Kab. Gunungkidul bekerjasama dengan asosiasi-asosiasi yang ada seperti misalnya POKDARWIS, Para pelaku wisata kuliner, toko oleh oleh, hotel/penginapan, dan Desa Wisata” Pertanyaan : “apakah Kabupaten Gunungkidul juga melakukan pameran untuk mengenalkan potensi pariwisatanya?” Jawaban : “Kabupaten Gunungkidul khususnya Pariwisata mempunyai agenda event untuk menyelenggarakan pameran wisata yang sejauh ini telah banyak digelar di kotakota besar di Indonesia seperti Surabaya, Bandung, Semarang, Batam, Tahun 2017 ini kami mengagendakan untuk pameran sebanyak 6 kali, baik di Jawa dan luar jawa” Pertanyaan : “Bagaimana peran promosi dari mulut ke mulut melalui travel bloger, komunitas backpacker, web site, internet, maupun review dari para traveler?” Jawaban : “Untuk memasifkan promosi wisata Kab. Gunungkidul kami juga menjalin relasi dengan komunitas Blogger, Website, Komunitas Sosial Media khususnya yang bertema atau mempunyai peminatan di bidang pariwisata.” Pertanyaan : “citra daerah seperti apa yang ingin ditonjolkan oleh Kabupaten Gunungkidul kepada khalayak luas?” Jawaban: “JOGJA ISTIMEWA adalah citra yang menjadi acuan untuk kabupaten Gunungkidul dan juga seluruh kabupaten di wilayah Jogja.” Pertanyaan : “Apa arti dari slogan Handayani dan logo handayani? Apakah telah mencerminkan karakteristik Kabupaten Gunungkidul? Jawaban : " Brand Gunungkidul Handayani mempunyai arti sebagai berikut: Hijau . Penghijaun harus terus dilakukan, karena penghijauan sebagai kunci dari pembangunan Aman . Suasana di gunungkidul harus senantiasa aman dan tenteram demi mewujudkan stabilitas nasional Normatif . Semua kegiatan aparatur pemerintah dan masyarakat senantiasa berpedoman dengan undang2 dab hukum yang berlaku demi mewujudkan masyarakat yang sadar terhadap hukum
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dinamis . Dalam melaksanakan pembangunan, masyarakat dilandasi dengan penuh semangat jiwa dan tenaga, sehingga mudah beradaptasi dengan lingkungan dan mencapai keberhasilan Yakin . Keyakinan sebagai modal dasar untuk melangkah dalam menjalankan program2 kerja, baik dalam bertindak ataupun dalam mengambil keputusan, sehingga permbangunan akan berhasil dengan baik dan lancar. Asah Asih Asuh . Dalam melaksanakan pembangunan, senantiasa mengembangkan sikap2 mendidik dengan penuh kasih sayang, membimbing dan memelihara supaya berkemampuan untuk menjadi mandiri. Nilai Tambah . Hasil dari setiap apa yang dilakukan diharapkan akan mempunyai nilai tambah yang nantinya akan menaikkan kesejahteraan masyarakat Indah. Keindahan Gunungkidul harus senantiasa dijaga, baik objek2 wisata, budaya, religi, dan sejarah. sehingga akan meningkatkan pendapatan daerah setempat.
Logo City branding ini terdiri dari 3 ( tiga ) elemen yaitu: logotype, ambigram dan tagline; Logotype terbentuk dari nama Kabupaten Gunungkidul, Logotype berwarna coklat ( C:50,M:70,Y:80,K:65) melambangkam bidaya bekerja keras masyarakat Kabupaten Gunungkidul, Ambrigram terbentuk dari inisial Gunungkidul yaitu “gk” yang dikombinasikan dengan keseimbangan yin-yang dan belalang terbang sehingga membentuk sebuah “ambrigram gk” yang teap terbaca “gk” meskipun diputar 180 derajat. Hal ini melambangkan masyarakat Kabupaten Gunungkidul yang percaya diri, harmonis,dinamis dan empan papan ( mamapu menempatkan diri sesuai dengan situasi dan kondisi)” 3. Wisatawan/turis yang menjadi segmentasi Kabupaten Gunungkidul “Siapakah segmentasi dari program-program promosi yang dilakukan oleh Kabupaten Gunungkidul?” Jawaban : “Segmen usia adalah remaja, pelajar, mahasiswa dan karyawan sedangkan Segmen Geografis adalah Wisatawan Nusantara dan Mancanegara” Pertanyaan : “Apa saja media yang digunakan untuk menunjang kegiatan promosi kabupaten Gunungkidul?” Jawaban : “Media yang digunakan untuk menunjang kegiatan promosi adalah media cetak, elektronik, media online, dan media social”
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Pertanyaan : “Media apa yang dianggap paling berperan dalam meningkatkan brand awareness masyarakat tentang Kabupaten Gunungkidul ?” Jawaban : Pertanyaan : “Apakah media social sangat berpengaruh ?” Jawaban : “Media Sosial Facebook, Twitter dan Instagram sangat berpengaruh terhadap program promosi” Pertanyaan : “Apa Perbedaan yang unik dari Kabupaten Gunung Kidul yang kira – kira dapat menarik perhatian turis, dibandingkan daerah lain? Baik dari sisi kebudayaan, pariwisata, adat istiadat maupun kehidupan penduduk local dalam keseharian. Dan dengan pembeda tersebut turis akan kembali lagi ke Kabupaten Gunung Kidul”. Jawaban : “Gunungkidul memiliki segudang destinasi wisata yang unik dan menarik untuk dijelajahi. Gunungkidul juga mempunyai kuliner-kuliner ekstrim seperti belalang goreng yang merupakan makanan khas Gunungkidul, kaya juga akan pantaipantai pasir putih yang indah, Goa-goa eksotik dan tebing-tebing terjal di pesisir pantai. Banyaknya potensi-potensi wisata di Gunungkidul inilah yang menjadi kekuatan daya tarik utama karena keunikan dan kekhasannyalah mampu menarik minat para wisatawan lokal maupun manca untuk selalu datang berkunjung. Keunikan ynag lain adalah Gunungkidul termasuk dalam wilayat karst, formasi batuan unik yang masuk dalam Global Geopark Network UNESCO” Pertanyaan : “Apa strategi pemerintah daerah untuk menarik turis local maupun turis mancanegara untuk dating ke Kab.Gunung Kidul” Jawaban : “Strategi Kab. Gunungkidul untuk mempromosikan pariwisata adalah Melalui jaringan social media Website, blog dan juga melalui pameran yang digelar pihak ketiga seperti ARSITA Jogja dimana kemudian kami akan menitipkan browser atau leaflet dsb sebagai alat promosi wisata Kab. Gunungkidul. Hal menarik yang dijual tentu saja keunikan obyek wisata dan pelayannya”. Pertanyaan : “apakah Pemerintah daerah melakukan riset kecil terhadap turis local maupun turis mancanegara tentang persepsi mereka terhadap Kabupaten Gg.Kidul sebelum menetapkan strategi promosi?” Jawaban : “Pemerintah daerah telah melakukan riset kecil dengan cara analisa pasar pariwisata yang diselenggarakan dari Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA. (terlampir)”
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Pertanyaan : “Tempat – temapt wisata / adat –istiadat / budaya mana/apa sajakah yang menjadi favorit turis jika dating ke Kab.Gg.kidul?” Jawaban : “Semua obyek turis domestik dan mancanegara senang dengan obyek di GK dan semua tergantung dengan kebutuhan turis tersebut mau wisata minat khusus atau yang lain. Semua ada di Gunungkidul.” Pertanyaan : “Berapa jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Gunungkidul Tahun ? Jawaban : Wisatawan No.
Tahun Anggaran Mancanegara
Nusantara
Jumlah
1.
2011
1.299
615.397
616.696
2.
2012
1.800
998.587
1.000.387
3.
2013
3.751
1.333.687
1.337.438
4.
2014
3.060
1.952.747
1.955.817
5.
2015
4.125
2.638.634
2.642.759
4.Investasi sebagai salah satu factor pendukung Branding sebuah kota Pertanyaan : “untuk mengembangkan potensi daerah tentu saja dibutuhkan infrastruktur , infrastruktur -infrastruktur apa sajakah yang sudah diwujudkan Kabupaten Gg.Kidul untuk meningkatkan potensi - potensi daerah sehingga mecapai sesuatu yang lebih baik?” Jawaban : “Sarplas jalan sudah dan sedang dilakukan unrtuk menunjang seperti Jalan Jalur lintas selatan dan pengeprasan jalan yang susah diakses, rambu2 petunjuk jalan sudah di perbanyak untuk mempermudah akses.” Pertanyaan : “Apakah pemerintah daerah melakuakan kerjasama dengan pihak swasta dalam membangun networking agar promosi Kab.Gg kidul dapat dilakukan maksimal? Hal ini juga dapat memancing investor untuk berinvestasi, atau pemerintah pusat, atau Negara lain” Jawaban: “Pihak swasta namun dari sosmed” 5. Budaya sebagai latar belakang branding Kabupaten Gunungkidul Pertanyaan :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
“Dalam kegiatan Promosi kabupaten Gunung Kidul memilki tujuan, pesan atau citra seperti apa yang ingin dibentuk oleh pemerintah daerah ? misalnya makasar punya tujuan menjadikan makasar smart city mereka memiliki aplikasi khusus ttg kota makasar agar mempermudah masyarakat local maupun wisatawan untuk lebih mengenal makasar. Atau Solo ingin menjadi spririt of java menjadi kota yang memiliki jiwa atau adat yang sangat kental.” Jawaban : “JOGJA ISTIMEWA adalah citra yang menjadi acuan untuk kabupaten Gunungkidul dan juga seluruh kabupaten di wilayah Jogja.” Pertanyaan : “Bagaimana citra Kabupaten Gunung Kidul menurut Bpk/Ibu?” Jawaban : “Gunungkidul dahulu mempunyai citra susah air namun sekarang sudah lain cerita untuk obyek wisata ada berbagai macam dan masyarakat berlomba untuk mengelola atau menemukan obyek baru
5. Warga local sebagai penggerak dan pelaksana yang mendukung kemajuan pariwisata Kabupaten Gunungkidul Pertanyaan : “Dalam menghadapi era globaliasi dan persaingan apa yang dilakukan pemerintah daerah untuk mempersiapkan penduduk local dalam menghadapi situasi tersebut?” Jawaban : “Menyiapkan sumber daya manusia masyarakat agar tidak kaget dengan cara pelatihan pelatihan Bina Usaha” Pertanyaan : “Apakah pemerintah daerah Kab.Gunung Kidul memiliki program atau pelatihan – pelatihan atau sosialiasi dalam peningkatan kompetensi penduduk local dalam melayani turis?” Jawaban : “Pelatihan pemanduan setiap tahun dilakukan berisi materi bahasa inggris
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Transkrip Wawancara Peneliti Wawancara Dengan Nama : Ibu kencana Suluh Hikmah Jabatan : Bappeda DIY selaku analis sub bidang kesejahteraan rakyat. Tanggal : 7 Januari 2017 Isi Deskripsi Hasil Wawancara Pertanyaan : “Dalam membangun brand sebuah daerah , tidak luput dari beberapa factor seperti kekuatan brand itu sendiri, arahan investasi, kekuatan masyrakat local, Budaya, dan kebijakan? Apa dan bagaimana bentuk dukungan dari pemerintah Provinci Daerah Istimewa Jogjakarta untuk mendukung program pembangunan daerahnya?” Jawaban : “Pemerintah Daerah DIY menyusun Perda no 1 tahun 2012 tentang RIPPARDA (Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah DIY) dan Pemkab GK menyusun Perda Kab GK no. 3 tahun 2014 tentang Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah Kabupaten GK). Detail bisa dilihat di file Ripparda dan Ripparka yang saya attach.” Pertanyaan : “Menteri Arief Yahya menjadikan sector pariwisata sebagai andalan perolehan devisa baik devisa negara maupun pendapatan daerah , Apakah yang dilakukan provinsi Daerah Istimewa Jogjakarta untuk mendukung program dari kementerian pariwisata ini?” Jawaban : “Menyusun Ripparda (Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah DIY) yang dituangkan dalam Perda No, 1 Tahun 2012. bisa dilihat di file Ripparda” Pertanyaan : “Apakah potensi utama yang dimiliki kabupaten Gunung Kidul agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyaratnya? Apakah sector budaya, pariwisata, perdagangan, pertanian atau lainnya?” Jawaban : ”Pariwisata menjadi potensi utama kab GK. Terbukti, pengembangan pariwisata di wilayah ini telah menaikkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari 4M pada tahun 2012 menjadi 24 M pada tahun 2016.” Pertanyaan : “Kabupaten Gunung Kidul merupakan salah satu kabupaten yang memiliki stigma merupakan daerah miskin, tandus dan taraf kehidupan yang masih rendah. Apakah hal itu benar? Jika benar , apa factor – factor yang menyebabkan hal tersebut?” Jawaban : “Data tahun 2013, Gunungkidul menduduki angka kemiskinan tertinggi seDaerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Namun, prosentase kemiskinan Kabupaten Gunungkidul berdasarkan rilis yang diterima dari Badan Pusat Statistik tahun 2013 menurun 1,01 persen. Dari 22,71 persen pada tahun 2012 menjadi 21,7 persen pada tahun 2013. Menurut perhitungan BPS, transaksi mewakili daya beli masyarakat. Tradisi yang menjadi budaya, masyarakat Gunungkidul lebih senang menyimpan dan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
melakukan barter dibandingkan transaksi perdagangan hasil panen. Dengan kebiasaan ini seolah-olah tidak terjadi peningkatan konsumsi masyarakat sehingga Gunungkidul ditetapkan sebagai kabupaten tertinggi yang memiliki banyak penduduk miskin di DIY. Namun, Kabupaten Gunungkidul sejatinya mempunyai ketahanan pangan yang baik. Hingga tahun 2015, sembilan dari total 18 kecamatan di GK masih dinyatakan sebagai kecamatan miskin, meski saat ini perekonomian di wilayah tersebut sudah menggeliat. Kecamatan- kecamatan yang dinyatakan masih miskin di antaranya Wonosari, Karangmojo, Playen, Semin, Ngawen, Patuk, Saptosari, Ponjong dan Nglipar.Dengan jumlah ini, GK menjadi kabupaten yang jumlah kecamatannya paling banyak mendapatkan pendampingan pengentasan kemiskinan di DIY.” Pertanyaan : “Kabupaten Gunung Kidul adalah merupakan bagian dari provisi Daerah Istimewa Jogjakarta. Seperti apakah latar belakang masyarakat Kabupaten Gunung Kidul? Baik pendidikan, social budaya, ekonomi, agama dan lain – lain” Jawaban : “Secara sosial ekonomi, GK masih menjadi kabupaten yang paling miskin di DIY. Hingga tahun 2015, sembilan dari total 18 kecamatan di GK masih dinyatakan sebagai kecamatan miskin.Dengan jumlah ini, GK menjadi kabupaten yang jumlah kecamatannya paling banyak mendapatkan pendampingan pengentasan kemiskinan di DIY. Secara kependudukan, berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas 2015), mayoritas penduduk GK (65,46%) berusia produktif, yakni 15-64 tahun. Sebanyak 21,55% nya berusia muda (0-14tahun) dan 12,99%-nya adalah lansia (65 tahun lebih). Degan demikian angka ketergantungan (dependency ratio) GK adalah sebesar 52,77.Ini berarti, setiap 100 penduduk usia produktif di GK menanggung sekitar 53 penduduk usia muda dan tua. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dependency rate DIY yang menurut hasil perhitungan Proyeksi Penduduk 2010-2035 yang dilakukan oleh BPS hanya berada pada angka 44,9. Secara pendidikan, Angka Partisipasi Sekolah hasil susenas pun menunjukkan bahwa seluruh penduduk GK usia 7-15 tahun bersekolah pada jenjang pendidikan SD dan SMP. Namun, hanya 77,18 % penduduk usia 16-18 tahun yang melanjutkan pendidikannya ke SMA dan hanya 20,04% yang berkuliah. Lebih lanjut, menarik juga untuk diketahui bahwa 15, 20% penduduk GK yang berusia 10 tahun ke atas masih buta huruf. Sementara itu di Kabupaten Gunung Kidul pun tercatat sebagai daerah yang memiliki rata-rata lama sekolah terendah diatara kabupaten.kota lainnya. Dilaporkan bahwa rata-rata lama sekolah pada tahun 2015 di Gunung Kidul adalah sebesar 6,46 atau setara dengan kelas 6 SD. Perbedaan rata-rata lama sekolah yang mencolok antara Kota Yogyakarta dan Gunung Kidul memperlihatkan adanya ketimpangan pembangunan sumber daya manusia antar dua daerah tersebut. Hal ini tentunya akan menjadi input dalam mendesain pembangunan pendidikan kedepan. Pembangunan pendidikan, selain berupaya untuk pengembangan aspek askesibilitas dan kualitas namun juga harus menekankan aspek pemerataan (menghilangkan ketimpangan antar wilayah)” “Program – program pemberdayaan masyrakat seperti apa yang diberikan pemerintah Daerah Istimewa Jogjakarta untuk mendukung kesejahteraan masyrakat Kabupaten Gunung Kidul?”
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Pembentukan LPMD, BUMDES, Posyandu, PKK, dan Desa Prima (Perempuan Indonesia Maju Mandiri). Bisa dianalisis dari file RKPD 2018 sektor Pemberdayaan Masyarakat dan file Desa Prima.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Transkrip Wawancara Peneliti Wawancara Dengan Nama : Dwi,34 Tahun Tanggal : 16 Januari 2017 Isi Deskripsi Hasil Wawancara Pertanyaan : “Siapa nama Anda ? “ Jawaban : “Dwi” Pertanyaan : Apa pekerjaan anda ? Jawaban : “Wiraswasta” Pertanyaan: “darimana Anda mengetahui atau mendapatkan informasi tentang wisata di kabupaten Gunungkidul?” Jawaban : “ dari teman dan dari media sosial” Pertanyaan : “Berapakali Anda telah berkunjung ke sini ( Pantai sepanjang) ? Jawaban : “pertama kali” Pertanyaan : “Bagaimana menurut Anda objek wisata ini ( pantai Sepanjang)? Jawaban : “ cukup bagus, masih asri dengan background tebing yang bagus dan tidak terlalu ramai. Namun terlalu banyak pedagang sehingga mengurangi keindahan dan kebersihan pantai” Pertanyaan: “ berapa banyak objek wisata yang Anda Kunjungi” Jawaban : “2 , pantai sepanjang, pantai baron ” Pertanyaan : “ berapa lama Anda tinggal disini? Jawaban : “ saya tidak menginap datang pagi dan sore kembali ke jogja” Pertanyaan: “Bagaimana fasilitas objek wisata di Kabupaten Gunungkidul?” Jawaban: “cukup baik, jalanan bagus, petunjuk arah juga jelas, fasilitas umum seperti toilet juga ada. Namun perlu ditingkatkan kerapihan dan kebersihan saja” Pertanyaan: “Apakah Anda akan kembali lagi ke sini ?” Jawaban : “ iya pasti” Pertanyaan : Apa pendapat Anda tentang Kabupaten Gunungkidul?
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Jawaban : Sebenarnya tidak seperti yang saya bayangkan. Karena bayangan saya Gunungkidul itu gersang, susah air, daerah yang terpencil. Tapi sebenarnya tidak. Kalua saya lihat banyak sekali bukit-bukit dan rerimbunan pepohonan dan menurut saya kebutuhan air juga dapat terpenuhi. Pertanyaan: Tahukah Anda bahwa Kabupaten Gunungkidul ini sedang melakukan branding dengan melakukan promosi – promosi? Jawaban: Tidak tahu. Tapi setahu saya cukup banyak liputan -liputan di Tv tentang objek wisata di sini. Dan posting – posting di media sosial tentang objek wisata di sini. Jadi saya dan keluarga jadi tertarik dan ingin tahu. Pertanyaan: Menurut Anda bagaiman pelayanan dan sikap warga local terhadap pendatang atau wisatawan? Jawaban: Cukup ramah ya. Seperti ketika saya tadi salah jalan mereka dengan jelas dan ramah memberi petunjuk. Dan juga harga makanan relative murah. Pertanyaan: Bagaimana dengan harga tiket masuk ke objek wisata? Jawaban : Relative terjangkau. Untuk masuk daerah objek wisata pantai membayar tiket masuk Rp.20.000,- namun kan pantai nya banyak yang bisa dimasuki ada 12 titik pantai kalau engga salah. Pertanyaan: “Apa harapan Anda kedepannya tentang objek – objek wisata di Kabupaten Gunungkidul? Jawaban : “ Harapan saya objek wistaa di sini lebih dikemas secara baik, dikelola lebih rapi,dan lebih banyak fasilitas pendukung seperti rumah makan, hotel, atau paket – paket wisata agar memudahkan untuk pengunjung dalam memilih objek wisata. Karena objek wisata cukup banyak disini.”
http://digilib.mercubuana.ac.id/
http://digilib.mercubuana.ac.id/