161 Perpustakaan Unika
DAFTAR PUSTAKA
Akil, M. 2005. “Fenomena Etnisitas di Kalimantan Barat”. Dalam Florus (dkk). Kebudayaan Dayak: Aktualisasi dan Transformasi. Pontianak: Institut Dayakology. Arman, S. 2005. “Analisa Budaya Manusia Dayak”. dalam Florus (dkk). Kebudayaan Dayak: Aktualisasi dan Transformasi. Pontianak: Institut Dayakology. Ashmore, R. 2001. Social Identity, Intergroup Conflict, and Conflit Reduction. New York: Oxford University Press. Aten, H. 2005. “Pembinaan Kebudayaan di Wilayah Kalimantan Barat”. Dalam Florus (dkk) Kebudayaan Dayak: Aktualisasi dan Transformasi. Pontianak: Institut Dayakology. Azwar, S. 1997. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Bamba, J. 2004. “Saving a House in Fire: Challenges, Options and Strategis for Revitalizating Dayak Cultural Heritage”. dalam Regina, Petronella. Dayakologi Journal Vol. I No. 2, July 2004. Pontianak: Institut Dayakologi. , 2004. “War or Headhunting? Violence Phenomena in West Kalimantan”. dalam Regina, Petronella. Dayakologi Journal Vol. I No. 1 January 2004. Pontianak: Institut Dayakologi. Berry, J. (dkk). 1999. Psikologi Lintas-Budaya: Riset dan Aplikasi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Bungin, B. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Coomans, M. 1987. Manusia Dayak Dahulu, Sekarang, Masa Depan. Jakarta: PT. Gramedia.
162 Perpustakaan Unika
Danim, S. 2000. Metode Penelitian untuk Ilmu-Ilmu Prilaku. Jakarta: PT Bumi Aksara. Djuweng, S (dkk). 2003. Tradisi Lisan Dayak yang Tergusur dan Terlupakan. Pontianak: Institut Dayakology. Faisal, S. 2005. Format-Format Penelitian Sosial. Jakarta: PT Raya Grafindo Persada. Flavia, E (dkk). 2004. “Interethnic Conflict and Reconsiliation Potentials in West Kalimantan”. dalam Regina, Petronella. Dayakologi Journal Vol. I No. 2, July 2004. Pontianak: Institut Dayakologi. Florus (dkk). 2005. Kebudayaan Dayak: Aktualisasi dan Transformasi. Pontianak: Institut Dayakology. Frans, J. 2005. “Rumah Panjang sebagai Pusat Kebudayaan Dayak”. Dalam Florus (dkk). Kebudayaan Dayak: Aktualisasi dan Transformasi. Pontianak: Institut Dayakology. Geddes, W.R. 1968. Nine Dayak Nights. New York: Oxford University Press. Goreti, M. 2002. “Bekal Sukses Kuliah di Yogya”. dalam Kalimantan Review No. 82/Th. 10 Juni 2002. hal 25. Hadi, S. 2000. Metodologi Research Jilid 1. Yogyakarta: Andi Offset. Jackson, J. W., & Smith, E. 1999. “Conceptualizing social identity: A new framework and evidence for the impact of different dimensions”. Personality and Social Psychology Bulletin, 25, 120-135. King, V.T. 1993. The People of Borneo. Oxford UK & Cambridge USA: Blackwell. Koentjaraningrat. 1990. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
163 Perpustakaan Unika
Laksono, P.M (dkk). 2006. Pergulatan Identitas Dayak dan Indonesia: Belajar dari Tjilik Riwut. Yogyakarta: Penerbit Galangpress. Lamria, M. 2004. “Analisa Penyebab Terjadinya Konflik Horizontal di Kalimantan Barat”. dalam Jurnal HAM, Volume I, No. 1, Oktober 2004. Lebar, F. M. 1972. Ethic Groups of Insular Southeast Asia, Volume I: Indonesia, Andaman Island, and Madagaskar. New Heaven: Human Relations Area Files Press. Lindblad, J. T. 1988. Between Dayak and Dutch: The economic History of Southheast Kalimantan 1880-1942. Dordrecht-Holand: Foris Publications. Matsumoto, D. 2004. Pengantar Psikologi Lintas Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Maunati, Y. 2004. Identitas Dayak: Komodifikasi dan Politik Kebudayaan. Yogyakarta : PT. LKiS Pelangi Aksara. McKinley, R. 1976. “Human and Proud of it! A Structural Treatment of Headhunting, Rites and the Social Definition of Enemies”. dalam G.N. Appell (dkk). Studies in Borneo Society: Social Process and Anthropological Explanation. Centre for Southeast Asian Studies, Northern Illnois University, Special Report No. 12. Moleong, J. L. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mudiono. 2005. “Perubahan Struktur Pedesaan Masyarakat Dayak: dari Rumah Panjang ke Rumah Tunggal”. dalam Florus (dkk). Kebudayaan Dayak: Aktualisasi dan Transformasi. Pontianak: Institut Dayakology. Najib, M (dkk). 1996. Demokrasi dalam Perspektif Budaya Nusantara. Yogyakarta: LKPSM.
164 Perpustakaan Unika
Nihin, A. Dj. 2005. “Model Pembangunan yang Sesuai dengan Aspirasi dan Harapan Orang Dayak”. dalam Florus (dkk). Kebudayaan Dayak: Aktualisasi dan Transformasi. Pontianak: Institut Dayakology. Poerwandari, E. K. 1998. Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi. Jakarta: LPSP3 Universitas Indonesia. Sarwono, S. W. 2001. Psikologi Sosial: Psikologi Kelompok dan Psikologi Terapan. Jakarta: Balai Pustaka. Semedi, P. 1996. “Demokrasi di Kalangan Masyarakat Dayak”. dalam Najib, Mohammad (dkk). Demokrasi dalam Perspektif Budaya Nusantara. Yogyakarta: LKPSM. Slamet, Y. 1993. Analisis Kuantitatif untuk Data Sosial. Surakarta: Dabara Publisher. Surakhmad, W. 1985. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito. Susetyo, D.P.B. 2006. “Identitas Sosial Orang Jawa: Studi Deskriptif pada Mahasiswa Jawa”. dalam Psikodimensia Vol. 5. No 1, Januari-Juni 2006, hal 1-16. Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Susetyo, D.P.B. 2010. Stereotip dan Relasi Antarkelompok. Yogyakarta: Graha Ilmu. Tajfel, 1981. Social Identity and Intergroup relation. London: Cambridge University Press Ukur, F. 1992. “Kebudayaan Dayak: Suatu Tinjauan Umum tentang CiriCiri Pokok Kebudayaan Suku-Suku Asli di Kalimantan”. dalam Mubyarto (dkk). Perekonomian Rakyat Kalimantan. Yogyakarta: Penerbit Aditya Media. Yitno, A. 1996. “Kebudayaan Dayak dan Pembangunan: Upaya Pemahaman Prinsip-Prinsip Demokrasi”. dalam Najib, Mohammad (dkk). Demokrasi dalam Perspektif Budaya Nusantara. Yogyakarta: LKPSM.
165 Perpustakaan Unika
Yusnono, P. 2005. ”Peranan Strategis yang Semestinya Diperankan Dewan Adat”. dalam Florus (dkk). Kebudayaan Dayak: Aktualisasi dan Transformasi. Pontianak: Institut Dayakology.