DAFTAR PUSTAKA
Anwar, A dan Tiro. 1996. Sistem Transportasi di Kawasan Metropolitan dan Implikasinya kepada Kesejahteraan Golongan Masyarakat Kecil. Jurnal Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan IPB Volume 1 No. 2 : 93-123. Bogor Aronoff, S. 1993. Geograpich Information System : A Management Perspective. Ottawa, Canada. Asdak C. 2002. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Barus, B. dan U.S. Wiradisastra. 2000. Sistem Informasi Geografi. Laboratorium Penginderaan Jauh dan Kartografi, Jurusan Tanah. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. [BPPT] Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. 2006. Laporan Akhir Pengembangan Jejaring Transportasi Berbasis Sumberdaya Alam Untuk Mendukung Pengembangan Wilayah Kalimantan Selatan. Kerjasama BPPT dan Balitbangda Propinsi Kalimantan Selatan. Jakarta BPS Kalimantan Selatan. 2007. Kalimantan Selatan Dalam Angka. BPS Kalimantan Selatan. Banjarmasin BPS Kalimantan Selatan. 2004. Data Demografi Kalimantan Selatan. BPS Kalimantan Selatan. Banjarmasin Carolita, I. 2005. Analisis Perubahan Penggunaan Lahan di Jabotabek. Tesis, Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor. Dinas Pertambangan Kalimantan Selatan. 2005. Luasan Konsesi Pertambangan di Kalimantan Selatan. Dinas Pertambangan Kalimantan Selatan. Banjarmasin [Dephub] Departemen Perhubungan. 1998. Peraturan Pemerintah nomor 69 Tahun 1998 tentang Sarana dan Prasarana Kereta Api. Dephub. Jakarta [Dephub] Departemen Perhubungan. 2000. Keputusan Mentri Perhubungan nomor 52 Tahun 2000 tentang jalur kereta api. Dephub. Jakarta [Dephub] Departemen Perhubungan. 2006. Blueprint Perkeretaapian Nasional. Direktorat Jenderal Perkeretaapian Dephub. Jakarta [Dephub] Departemen Perhubungan. 2006. Pengembangan Angkutan Kereta Api Batubara (Sebuah Pemikiran). Direktorat Jenderal Perkeretaapian Dephub. Jakarta 92
[Dephub] Departemen Perhubungan. 2007. Undang-undang nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian. Dephub. Jakarta [Dephut] Departemen Kehutanan. 1980. SK Menteri Kehutanan No 837/KPTS/UM/11/1980 tentang Kriteria Dan Tata Cara Penetapan Hutan Lindung. Dephut. Jakarta [Dephut] Departemen Kehutanan. 1990. Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung. Dephut. Jakarta [Dephut] Departemen Kehutanan. 1990. Undang-undang nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya. Dephut. Jakarta [Dephut] Departemen Kehutanan. 1997. Kriteria Penetapan Lahan Kritis. Direktorat Rehabilitasi dan Konservasi Tanah. Dephut. Jakarta [Dephut] Departemen Kehutanan. 2005. Valuasi Ekonomi. Dephut. Jakarta [Dephut] Departemen Kehutanan. 2008. Peraturan Pemerintah RI Nomor 2 Tahun 2008 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara bukan Pajak yang Berasal dari Penggunaan Kawasan Hutan untuk Kepentingan Pembangunan Diluar Kegiatan Kehutanan yang Berlaku pada Departemen Kehutanan. Dephut. Jakarta [Deppeu] Departemen Pekerjaan Umum. 1993. Peraturan Mentri Pekerjaan Umum nomor 63/PRT/1993 tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Manfaat Sungai, Daerah Penguasaan Sungai dan Bekas Sungai. Deppeu. Jakarta Elias, Grahame, A., Kuswata,K., Machfudh dan Art, K. 2001. Pedoman Reduced Impact Logging Indonesia. Center for International Forestry Research. Bogor [ESDM] Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral. 1967. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertambangan. ESDM. Jakarta [ESDM] Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral. 2005. Indonesia Mineral and Coal Statistics. Direktorat Geologi dan Sumberdaya Mineral. Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. Jakarta Handadhari, T. 2003. Kuantifikasi Nilai Ekonomi Lingkungan. Harian Umum KOMPAS Edisi Minggu, 8 Juni 2003. Jakarta Hanggoro. 2005. Rekayasa Jalan Rel. Diktat Kuliah Jurusan Perkeretaapian Sekolah Tinggi Transportasi Darat. Bekasi
93
Indonesian Coal Mining Association. 2001. Data produksi Batubara Setiap Propinsi. Jakarta Jankowski, P and Richard, L. 1994. Integration of GIS-Based Suitability Analysis and Multicriteria Evaluation in a Spatial Decision Support System for Route Selection. Environment and Planning B : Planning and Desain, Volume 21. Moscow Jaya I N S, 2002. Aplikasi Sistem Informasi Geografis Untuk Kehutanan. Bogor: IPB Press. Jaya, I.N.S. 2006. Teknik-teknik Pemodelan Spasial Dalam Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Laboratorium Inventarisasi Sumberdaya Hutan Fakultas Kehutanan IPB. Bogor Miller, W., M.G. Collins, F.R. Steiner, E. Cook. 1998. An Approach for greenway suitability analysis. Landsc. Urban Plann. 42. 91-105. Mimuroto dan Shugiuchi. 2002. Preliminary Feasibility Study on Railway Coal Transportation in Kalimantan Indonesia. IEEJ edisi Maret 2002. Japan Institute of Energy Economics. Nugraha, B. 2005. Kereta Api Sebagai Moda Transportasi Alternatif. Suara Merdeka, edisi Kamis, 22 September 2005. Jakarta Nugroho, H. 2006. Tinjauan Terhadap Infrastruktur Transportasi Batubara di Kalimantan. Jurnal Perencanaan Pembangunan Edisi 03/Th.XI/ MaretJuni 2006. BAPPENAS. Jakarta Pereira, J. M. C, and L. Duckstein. 1993. A multiple criteria decision making approach to GIS-base land suitability evaluation. International Journal of Geographical Information Systems. 7 (5). 407-424. Prahasta E. 2002. Konsep-Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis, Edisi Revisi. Penerbit Informatika. Bandung Prahasta, E. 2005. Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis. Penerbit Informatika. Bandung. Prasetyo, L.B. 2004. Project Working Paper Series No. 02 : Deforestasi dan Degradasi Lahan DAS Citanduy. Kerjasama Pusat Studi Pembangunan IPB dengan Patnership for Governance Reform in Indonesia-UNDP. Bogor Rajudinnor. 1999. Peranan Jalan Lintas Kalimantan Poros Palangka RayaBanjarmasin Terhadap Pola Interaksi Spasial Sistem Transportasi dan Perekonomian Wilayah Kalimantan Tengah. Thesis Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayah dan pedesaan. Sekolah Pasca sarjana IPB. Bogor
94
Rustiadi, E., A. Medrial, B. H. Trisasongko, D. Shiddiq, J. T., Hidayat, D. Radnawati, D. R. Panuju. 2002. Kajian Pemanfaatan Ruang Jabotabek. Lembaga Penelitian IPB bekerjasama dengan Bappeda Propinsi DKI Jakarta. Bogor Subarkah,I. 1981. Jalan Kereta Api. Idea Dharma. Bandung Sutanto. 1996. Penginderaan Jauh untuk Penggunaan Lahan. Fakultas Geografi. Universitas Gajah Mada. Sutrihadi. 2006. Penentuan Areal Prioritas Rehabilitasi Lahan Menggunakan Sistem Informasi Geografis (Studi Kasus Bagian Hulu Das Cisadane). Thesis Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor Syartinilia. 2004. Penerapan Multicriteria Decision Making (MCDM) dan Geographical Information System (GIS) Pada Evaluasi Peruntukan Lahan (Studi Kasus: DAS Ciliwung Hulu Kabupaten Bogor Jawa Barat). Thesis Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor Utomo, S.H.T. 2005. Jalan Rel.Beta Offset. Yogyakarta Wahyudin, Y. 2007. Potensi Ekonomi Sumberdaya Kawasan. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB. Bogor Wiradisastra US. 1989. Metodologi Evaluasi Lahan Dalam Hubungan Sistem Informasi Sumberdaya Lahan. Makalah Lokakarya Sistem Informasi Sumberdaya Lahan Untuk Perencanaan Tata Ruang, Yogyakarta, 24-25 Desember 1989. Yogyakarta: Diselenggarakan oleh Fakultas Geografi UGM dan Bakosurtanal. Zulfikar. 1999. Aplikasi Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk Mengidentifikasi dan Memetakan Lahan Kritis, Studi Kasus pada Lahan Kritis di Sub DAS Bancak Propinsi Jawa Tengah. Thesis Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor
95
Lampiran 1 Daftar perusahaan batubara pemegang KP dan PKP2B yang telah berproduksi T. Laut/Kota Baru Kota Baru Tabalong/Balangan Tanah Laut Banjar Banjar Banjar Tapin Banjar/tapin/HSS Banjar
Luas (Ha) 29,969 5,871 4,336 7,341 1,575 1,577 1,232 10,920 1,767 1,960
Kalori (Kcl/Kg) 6500-6007 6000-6500 5000-6000 5334-5804 6300-6700 6500-7200 6500-7200 6500-7000 5000-7000 5800-6500
Kapasitas (Ton/Bln) 1,650,000 250,000 2,333,333 300,000 20,000 80,000 20,000 65,000 80,000 10,000
PKP2B PKP2B PKP2B PKP2B PKP2B PKP2B PKP2B PKP2B PKP2B PKP2B
Kota Baru Tanah Bumbu Kota Baru Kota Baru Kota Baru Kota Baru Kota Baru Kota Baru Kota Baru Kota Baru Kota Baru Kota Baru Tanah Bumbu Tanah Bumbu Tanah Bumbu Tanah Bumbu Tanah Bumbu Tanah Bumbu Tanah Bumbu Tanah Bumbu Tanah Bumbu Tanah Bumbu Tanah Bumbu Tanah Bumbu Tanah Bumbu Tanah Bumbu Tanah Bumbu Tanah Bumbu Tanah Bumbu Tanah Bumbu Tanah Bumbu Tanah Bumbu Tanah Bumbu Tanah Laut Tanah Laut Tanah Laut Tanah Laut Tanah Laut Tanah Laut Tanah Laut Tanah Laut Tanah Laut
6,261 24,100 989 171 200 199 100 152 199 98 170 171 106 117 109 200 97 100 98 1,904 200 200 351 127 200 200 99 200 200 100 108 196 199 100 282 425 100 200 97 94 99 400
6000-6700 5400-5800 5800-6800 5000-5500 6000-6300 5400-5800 5000-5800 4500-5500 5400-6000 6000-6500 5000-6200 6000-6500 6000-6400 5400-5800 5400-5900 5400-5800 6000-6300 5800-6600 5300-5500 5000-6000 5600-5800 5000-6000 5500-5800 5300-5800 6200-6500 6200-6500 6000-6300 5900-6000 6200-6500 5000-5500 4800-5500 4800-5500 4800-5500 5200-5800 5200-5800 5200-5800 4800-5800 5800-6600 6300-6700 5300-5700 6300-6700 6000-6300
25,000 100,000 20,000 40,000 40,000 25,000 25,000 25,000 25,000 15,000 20,000 40,000 10,000 25,000 25,000 25,000 15,000 7,000 20,000 40,000 10,000 20,000 20,000 15,000 20,000 25,000 10,000 10,000 35,000 15,000 15,000 10,000 10,000 30,000 0 20,000 40,000 35,000 15,000 10,000 15,000 8,000
PKP2B PKP2B KP KP KP KP KP KP KP KP KP KP KP KP KP KP KP KP KP KP KP KP KP KP KP KP KP KP KP KP KP KP KP KP KP KP KP KP KP KP KP KP
No
Perusahaan Penambangan
Kabupaten
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
PT Arurtmin Indonesia PT Bahari Cakrawala Sebuku PT Adaro Indonesia PT Jorong Barutama Grestone PT Kadya Caraka Mulia PD Baramarta PT Tanjung Alam Jaya PT Sumber Kurnia Buana PT Antang Gunung Meratus PT bangun Banua Persada Kalimantan PT Kalimantan Persada Lestari PT Borneo Indobara PT Bangun Karya Sabumi PT Baramega Citra Mulia Persada PT Sasangga Buana Banjar CV Rahma KUD Gajah Mada PT Tunggal Utama Lestari PT Borneo Internusa CV Bungkukan Putra CV Antara PT Anugerah Bara Hampang PT Berkat Banua Indah PT Prestasi Karsa Mandiri PT Berkat Hanjuang Jaya PT Tapin Sarana Jaya PT Tunggal Mulia Kalimantan KUD Tirta Utama KUD Surya Muda PT Satui Baratama PT Bumi Dharma Kencana PT Kami Kawa Gawe Sabumi CV Rahma Rahman KUD Pelita PT Putra Batu Licin CV Siti Maju Bersama KUD Karya Meratus PT Amanat Baru PT Eka Satya Pratama CV Era Mitra Anugrah PT Berkat Banua Inti PT Berkat Banua Inti PT Berkat Banua Inti PT Pribumi Citra Megah Utama PT Pribumi Citra Megah Utama PT Pribumi Citra Megah Utama PT Surya Sakti Dharma Kencana PT Amanah Anugrah Adi Mulia KUD Tani Jaya Murni KUD Bhakti Membangun CV Taruna Bhakti PT Alkatara
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
96
Jenis
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73
PT Cenko Internasional PT Sehati Bumi Mineral Jaya PT Alfa Riung Jaya CV Anugerah H A PT Bima Penta Prada CV Pratidina PT Bima Penta Prada PT Rahmat Bara Utama CV Makmur Bersama CV Nusantara Citra Jaya Abadi CV Gunung Sambung PT Energi Batu Bara Lestari Koperasi Bangun Prima Mandiri KUD Makmur KUD Iklas Membangun KUD Karya Lestari PT Bumi Rantau Abadi KUD Penerus Baru PT Sumber Energi Kalimantan KUD Karya Murni KUD Bina Iya
Tanah Laut Tanah Laut Tanah Laut Tanah Laut Tanah Laut Tanah Laut Tanah Laut Banjar Banjar Banjar Banjar Tapin Tapin Tapin Tapin Tapin Tapin Tapin Tapin HSS HSS
700 100 485 198 76 100 76 198 192 114 200 1.915 100 100 63 100 1,579 100 92 100 78
Sumber : Dinas Pertambangan Kalimantan Selatan (2005)
97
6200-6700 5800-6000 5400-6200 5200-5500 5300-5700 6000-6300 5300-5700 6500-6800 6500-6800 6400-6700 5100-5800 4500-5500 4465-5880 4800-5600 4442-5830 4500-5300 4812-5830 6000-6700 4413-5880 5300-5500
10,000 11,000 40,000 15,000 0 11,000 0 10,000 25,000 60,000 30,000 0 0 7,500 3,300 2,900 50,000 15,000 0 5,000 5,000
KP KP KP KP KP KP KP KP KP KP KP KP KP KP KP KP KP KP KP KP KP
Lampiran 2 Form daftar pertanyaan untuk ahli (expert judgement) Penentuan rute kereta api berwawasan lingkungan yang akan dijadikan alat transportasi batubara di Kalimantan Selatan ini dicirikan oleh beberapa indikator: 1. Tutupan lahan atau landcover Alasan:
(Nilai : ...........)
2. Jenis Tanah Alasan:
(Nilai : ...........)
3. Slope Alasan:
(Nilai : ...........)
4. Jumlah sungai yang mungkin dilewati Alasan:
(Nilai : ...........)
5. Jumlah perusahaan batubara yang mampu dilewati oleh rute Alasan:
(Nilai : ...........)
6. Proximity/Kedekatan dengan jaringan jalan utama Alasan:
(Nilai : ...........)
Keterangan : Kriteria akan diberi nilai 1, 3, 5, 7 dan 9 : Nilai 1 Æ menyatakan kurang penting (weakly important), Nilai 3 Æ menyatakan cukup penting (moderately important), Nilai 5 Æ menyatakan penting (important) dan Nilai 7 Æ menyatakan sangat penting (very important). Nilai 9 Æ menyatakan sangat penting sekali (extremely important)
98
Lampiran 3 Hasil perhitungan skoring kriteria rute kereta api Karakteristik rute kereta api : Alternatif Rute A B C D E
0-8 % 872.130 843.240 829.200 870.240 860.190
Alternatif Rute
Hutan
A B C D E
124.703 152.656 234.398 105.772 49.836
8-15 % 0 0 0 0 0
Slope (ha) 15-25 % 25-45 % 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Badan air dan Rawa 9.931 1.325 4.513 3.877 3.868
>45 % 0 0 0 0 0
Land Cover (ha) Ladang & Pemukiman Sawah 10.005 119.079 22.994 94.432 21.438 44.057 2.446 388.323 4.783 380.827
Jarak dari jalan utama (km) 3.636 4.890 6.749 2.840 3.196
Belukar & Kebun 579.522 571.832 524.794 369.821 420.875
Aluvial 127.301 56.190 31.823 302.702 369.249
Hidromorf 0.000 0.000 0.000 29.646 54.261
Tanah (ha) Podsol 0.000 0.000 0.000 18.773 18.596
Podsolik 744.829 787.050 797.377 519.119 418.084
Renzina 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
Jumlah sungai 11 11 11 6 5
Jumlah perusahaan 48 41 85 28 7
Hasil perhitungan skor : Alternatif Rute A B C D E Alternatif Rute A B C D
Skor Slope 100 100 100 100 100
Skor Proximty dg jalan 100 100 80 100 100
Aluvial 100 100 100 100 100
Skor tanah andai 100 % dari tiap rute Hidromorf Podsol Podsolik Renzina 0 0 40 0 0 0 40 0 0 0 40 0 100 40 40 0 100 40 40 0
Skor Lc dan Land Use andai 100 % dari tiap rute Badan air Ladang dan Belukar & Pemukiman dan Rawa Sawah Kebun 40 60 100 80 40 60 100 80 40 60 100 80 40 60 100 80 40 60 100 80
Aluvial 15 7 4 35 43
Total Skor tanah Hidromorf Podsol Podsolik 0 0 34 0 0 37 0 0 38 3 1 24 6 1 19
Renzina 0 0 0 0 0
Total Skor Hutan 2.86 3.62 5.65 2.43 1.16
99
Badan air dan Rawa 0.46 0.06 0.22 0.18 0.18
Pemukiman 0.69 1.64 1.55 0.17 0.33
Ladang dan Sawah 13.65 11.20 5.31 44.62 44.27
Belukar dan Kebun 53.16 54.25 50.63 34.00 39.14
Total 49 44 42 63 70
Skor sungai 40 40 40 80 100
Total
Skor Perusahaan
71 71 63 81 85
100 80 100 60 20
100