DAFTAR PUSTAKA
Arionim, 2000. Makalah Disampaikan Oleh Kepala BKRLT Wilayah V Dalam Lokakarya Taman Nasional Karimunjawa. Maret 1999. Jepara. Badan Intag, 1986. Petunjuk Teknis Inventarisasi Hutan Bakau. Kerja Sama Antara Badan Inventarisasi dan Tata Guna Hutan dengan Lembaga Penelitian IPB Bogor. Bappeda, 1999. Studi Pemetaan dan Rencana Pengelolaan Kawasan Teluk Kendari dan Bungkutoko Kotamadya Kendari. Laporan Penelitian. Kerja sama Antara Bappeda Kotamadya Kendari dengan Fakultas Pertanian Universitas Haluoleo. Kendari. Alimjid, H. 1975. Pemakaian Sistem Hutan Tambak dalam rangka Reboisasi dan Konversi Hutan Payau, kmbaga Penelitian Hutan. Bogor. Aji, S., 2001. Pemanfaatan Hutan Mangrove Sebagai Sumber Bahan Kayu bakar (Studi Kasus di BKPH Rawa Timur, KPH Banyumas Barat, Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah). Skripsi S1. Jurusan Konsewasi Sumberdaya Hutan. Fakultas Kehutanan IPB. Bogor
Bio Pusat Statistik, 2000. Kota Kendari Dalam Angka. BPS Kendari. Ch.apman, V.J. 1976. Mangrove Vegetation. Strauss and Cramer. Leutershausen. Iectona. Coiuan, W. G. 1991. Teknik Penarikan Sampel. Terjemahan. UI Press. Jakarta. Cuiacy-Wantrup, S.V., dan R. Bishop. 1975. Commond Property as A concept in Natural Resources Policy. Natural Resources Journal No. 15. pp 15-2 1 Dahuri, R. 1986. Dampak Perikanan Sudu Terhadap ~eles&an Stok Udang Penaidae di Perairan Pantai Cirebon dan Altematif Pengelolaannya. Tesis S2. Program Pasca Sarjana IPB. Bogor.
-- . 1999. Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Berkelanjutan. Pelatihan Untuk Pelatih Bidang Pengelolaan Wilayah Pesisir Secara Terpadu. Bogor, 19 April - 1 Mei 1999. Kerja sama Antara PKSPL IPB dan BAPEDAL.
Dinas Tata Kota, 1999. Proyek Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Kendari Tahun 2000-2010. Pemerintah Kota Kendari. Kendari. Sulawesi Tenggara. Davis, C.C. 1955. The marine and Freshwater Plankton. Michigan State University Press. Michigan. Departemen Kehutanan, 1986. Diskusi Panel Daya Guna dan Batas Lebar Jalur Hijau Hutan Mangrove. 27 Februari - 1 Maret. Proyek Lingkungan Hidup - LIP1 dan Departemen Kehutanan. Ciloto. De La Cruzz, A.A. 1980. The Function of Mangrove. (Symposium on Mangrove and Estuarine Vegetation in South East Asia), Biotrop. Bogor. Dixon, J. A. 1991. Pilihan Kebijaksanaan yang Dipilih Untuk Produksi dan Penggunaan Kayu Bakar di Filipina dalam Dixon clan Hufschmidt. Teknik Penilaian Ekonomi Terhadap Lingkungan. Terjemahan. UGM Press. Yogyakarta. Hanlin, G. 1973. The Tragedy of Commons. Dalam Toward a Steady State Economy, ed. H.E. Dailiy. San Fransisco: Freeman. Hardjosentono, H. P. 1981. Hutan mangrove di Indonesia dan Peranannya dalam Peletarian sumberdaya Alam. Warta Pertanian 10: pp 6-4. Hamilton, L.S. dan S.C. Snedaker. 1984. (4).Handbook for Mangrove Area Management. Environment and Policy Institute East-West Center, NCN, UNESCO dan United Nations Educational Scientific and Cultural Organization. Hawaii. Hufschrnidt, M. M., er al. 1987. Lingkungan Sistem Alami dan Pembangunan. Terjemahan. UGM Press. Yogyakarta. Hutcihings, P. and P. Saenger. 1987. Ecology of Mangrove. University of Queensland Press, St. Lucia. Hainim, K. 1996. Dampak Konversi dan Pengelolaan Lahan Mangrove Terhadap Kehidupan Nelayan di kabupaten Bengkalis. Tesis S2. Program Pasca Sarjana. IPB Bogor Jamtts, D. E. 1991. Suatu Studi b u s Hipotesis: Proyek Perikanan Danau Burley dalam Dixon dan Hufschmidt. Teknik Penilaian ~ k o n o m iTerhadap lingkungan. UGM Press. Yogyakarta. Kusrnana, C dan Istomo, 1994. Buku Petunjuk Penelitian Aspek Ekologis Silvofishery. Fakultas Kehutanan IPB Bogor
Kusmana, C. 1997. Ekologi dan Sumberdaya Ekosistem Mangrove. Materi Kuliah Pada Pelatihan Pengelolaan Hutan Mangrove Lestari Angkatan I. Tanggal 18 Agustus - 18 Oktober 1997. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB dan Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah. Bogor. Martusubroto, P dan N. Naamin. 1977. Relationship Between Tidal Forest and Commercial Shrimp Production in Indoensia. Marine Research in Indonesia 18 : pp 81-86. M. Anur. 1982. Aspek-Aspek Sosial Ekonomis Hutan Bakau. Makalah Disampaikan Pada Prosiding Pertemuan Teknis Evaluasi Hasil Survey Hutan Bakau Tanggal 1 - 3 Juni 1982. Direktorat Bina Sumber Hayati. Direktorat Jenderal Perikanan. Depertemen Pertanian. Jakarta. McKenzie, G. W. 1983. Measuring Economic Wellfare, New Methods. Cambridge University Press. Cambridge. Munangsihe, M. 1993. Environmental Economics and Sustainable Development. World Bank Environment Paper Number 2. Narunin, N. 1991. Penggunaan Lahan mangrove untuk Budidaya Tambak Keuntungan dan Kerugiaannya dalam Subagjo Soemodihardjo et al. Prosiding Seminar N Ekosistem Hutan Mangrove. Panitia Nasional Pangan MAB Indonesia. LIPI. Jakarta. NRM Program, 1998. Pelatihan Valuasi Ekonomi Sumberdaya Alam. Suatu Pengantar. NRM Program. Jakarta. Nyt~akken,J. W. 1992. Biologi Laut suatu Peildekatan Ekologis. Tejemahan. PT. Gramedia. Jakarta.
Od~un,E.P. 1971. Fundamentals of Ecology, Third Ed. W. B. Sounders Company, Philadelphia. Perc:ival, M. and S. Womersley. 1975. Floristics and Ecology of the Mangrove Vegetation of PNG. Botany Bulletin 8 : pp 35 - 48 Pearce, D. W. dan R. K Turner. 1990. Economics of Natural Resources and The Environment. Harvester Wheatsheaf. New York. Ponleroy, R. S. 1992. Economic Valuation: Available Methods dalam Chua T. E. dan L. F. Scura. Integrative Framework and Methods for Coastal Area Management Association of Southeast Asian Nation/United States Coastal Resources Management Project. Pearce, D. dan D. Moran. 1994. The Economics Value of Biodeversity. Earthscan Publication Ltd., London.
Penlm Perhutani, 1984. Laporan Telaah Tata Guna Ekosistem Mangrove Pantai Utara Jawa Barat. Tim Ekosistem Mangrove MSB-LIP1 dan PERUM PERHUTANI. Jakarta. Paqrono, T.J. 1999. Kajian Ekonomi Pengelolaan Ekosistem Mangrove di Kawasan Segara Anakan Kabupaten Cilacap Jawa Tengah. Tesis S2. Program Pasca Sarjana IPB. Bogor Ruitenbeek, H. J. 1991. Mangrove Management: An Economic Analysis of Management Option With a Focus an Bintury Bay. Irian Jaya. Proyek EMDI - KLH. S m m , B. 1994. Aspek Sosial Ekonomi Hutan Mangrove Dalam Pengelolaan Hutan (Produksi) Mangrove Secara Lestari. Makalah Disampaikan Dalam Lokakarya Seminar Pengelolaan Hutan Mangrove Lestari Dalam Rangka Persiapan Penerapan Ekolabeling. Tanggal 13 Januari 1994. Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Mangrove. Bogor. Soe~nanvoto, 0. 1991. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Djarnbatan. Jakarta. Soerianegera., I dan A. Indrawan. 1998. Ekologi Hutan Indonesia. Laboratorium Ekologi Hutan. Fakultas Kehutanan. IPB. Bogor. Suhaeb, A. 2000. Analisis Kebijakan Pengelolaan Ekosistem Hutan Mangrove di Teluk Kendari. Tesis S2. Program Pasca Sarjana IPB. Bogor. Setielwan, A. 2000. Nilai Ekonomi Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman Propinsi Lampung. Tesis S2. Program Pasca Sarjana IPB. Bogor. Saenger, P. E.J. Hegerl dan J.D.S. Davie (eds) 1981. Fist Report on the Global Status of Mangrove Ecosystem. Commission on Ecology Paper No.3. International Union for Conversation of Nature and Natural Resources, Gland. Switzerland. Sukardjo, S. 1980. The Mangrove Ecosystem of the Northern Coast of West Java. The Proceeding of the Jakarta Workshop on Coastal Resources Management. U.N. University, Tokyo.
-, 1982. Symposium on mangrove Forest Ecosystem Productivity. Tanggal 20 - 22 April. Biotrop, Bogor.
-- . 1985. Hutan berair melimpah di Indonesia. Oseana 10 (2): pp 62-77.
. 1986. Memahami Beberapa Asek Sosial Ekonomi Hutan Mangrove di Delta Cimanuk. Oseana 1:pp 17-27. Turner, R. D. K., et a1 . 1994. Environmental Economics. An Elemantry Introduction. Harvester Wheatsheaf. Singapore. Ward, B. 1967. Elemantry Price Theory. The Mc Millan Company. Texas.
Watson, S.G. 1928. Mangrove Forest of the Malay Peninsula. Malay. For. Res. 6 : pp 1-275. KVirakusumah, S. dan M. Sutisna. 1979. Sedikit tentang aspek sosial ekonomi hutan mangrove Kalimantan Timur. Prosiding Seminar Ekosistem Hutan mangrove, LON-LIPI. Jakarta. pp 45-53. Vlliryodarmoyo, H. et al. 1979. Pengelolaan Hutan Payau Cilacap, Prosiding Seminar Ekosistem Hutan Mangrove. Jakarta. LON-LIPI. pp 72-80.
Lanipiran 1. Hasil Tabulasi Analisa Vegetasi Dengan Cara Jalur Lebar Jalur (20 m) Dengan Luas Plot Pohon (10 m x 10 m), Plot Pancang (5m x 5m) dan Plot Semai (2 m x 2 m) di Hutan
. ....--
-. - Rhizopora sp B~guierasp B~guierasp Bruguiera sp R n ~ n ~ ~ im nm
. ... 12.4 13.2 15.3 12.2
5 4 3.5
17
3
.0.0121 0.0137 0.0184 0.0117
0.0422 0.0383 0.0450 0.0245
36
00113
0.0285
Lampiran 2. Has11Anallsa Vegetasl Tlngkat Pohon (Luas Plot 0,01 Ha) di Hutan Mangrove Teluk Kendari Jalur 9. No. Jenls IND JmlPohon JmlPetak K F KR FR D DP. 1. A vicenia sp 8 1 800 80 1 33.33 9.76000E-04 71.502 184.835 2. Rhizopora sp 1 1 10 100 1 33.33 1.49000E-04 10.916 54.249 3. Sonneratie sp 1 1 1 33.33 2.40000E-04 100 10 17.582 60.916 Jumlah 10 1 1000 3 100 100 0.001 365 100.000 300.000
...,
C 0.3796 0.0327 0.04123 0.45353
ii 0.298397 0.309255 0.323725 0.931377
Jalur 2
Jalur 3 No. I Jenls 1. (Avicenia sp IJumlah Jalur 4 Jenis
1 Jml Pohon 1 Jml Petak 12 I17 117 12
I 1 1
K 1 8501 8501
KR 1 100) 1001
F
1JmlPohon 1
I
K I
KR
I
F
Jml Petak
I 1) 11
FR I D 1001 1.20150E-031 I 11 1.20150E-031
I FR I
n
I
DR INP I 100.0001I 300.000) 100.0001 300.000(
no
C
I
II I
H 0 0
..
Jalur 7
115
Jalur 8 No. Jenis Avicenia sp 2. Sonneratia sp 3. Rhizopora sp 4. Bmguiera sp Jumlah
Jml Pohon 14 2 9 5 30
Jalur 9 No. Jenis 1. Avicenia sp 2. Rhizopora sp Jumlah
Jml Pohon Jml Petak 5 1 7 1 12 1
'
Jalur 13
Jalur $4
Jml Petak 2 1 2 1 2
K KR 700 37.8378 200 10.8108 450 24.3243 500 27.027 1850 100
F
K KR 500 41.6667 700 58.3333 100 1200
F
1 0.5 1 0.5 3
1 1 2
FR 33.33 16.67 33.33 16.67 . 100
D 1.05700E-03 1.81905E-04 6.45000E-04 3.63500E-04 2.24740E-03
DR INP C H 47.032 118.203 0.155244 0.366973 8.094 35.571 0.014059 0.252823 28.700 86.357 0.082862 0.358466 16.174 59.868 0.039824 0.321619 100.000 300.000 0.29199 1.29988
FR D 50 6.68000E-04 50 1.14700E-03 100 1.81500E-03
DR INP C H 36.804 128.471 0.183387 0.363179 63.196 171.529 0.326913 0.319633 100.000 300.000 0.5103 0.682812
Jalur 15 No. Jenis 1. Avicenia s 3. 4.
JmlPohon JmlPetak K p 12 3 ---400 3 367 Sonneratia sp 7 2 350 Bruguiera sp 4 1 400 Jumlah 30 3 1117
Jalur 17
Jalur 18
Jalur 21
KR
F
1 35.8209 32.8358 1 31.3433 0.6667 35.8209 0.3333 100 2.6667
FR 37.5 37.5 25 12.5 100
D 4.66667E-04 5.37000E-04 4.87500E-04 4.88500E-04 1.49117E-03
DR INP C H 31.295 104.616 0.121606 0.367372 36.012 106.348 0.125665 0.367633 32.693 89.036 0.088082 0.360519 32.760 81.080 0.073045 0.353603 100.000 300.000 0.335354 1.449126
Jalur 22 No. Jenis 1. Avicenia sp Rhizopora sp ,2. Jumlah Jalur 23
Jml Pohon Jml Petak 24 -2 4 2 28 2
K KR 1200 85.7143 200 14.2857 1400 100
F 1 1 2
FR D 50 1.63950E-03 50 2.99500E-04 100 1.93900E-03
DR INP C H 84.554 220.268 0.53909 0.22883 15.446 79.732 0.070635 0.352179 100.000 300.000 0.609725 0.579009
Lampiran 3. Hasil Analisa Vegetasi Tingkat Pancang (luas Plot 0,0025 ha) di Hutan Mangrove Teluk Kendari Jalur 1
Jalur 2
Jalur 4
Jalur 9 Jenis sp F!hizopom sp
Jml Pancang 2 9 11
Petak 1 1 1
K KR F FR INP C 800 18.2 1 50 68.182 0.1162 1 50 131.82 0.4344 3600 81.8 2 100 200 0.5506 4400 100
H 0.367 0.275 0.642
119
Jalur 13
Jalur i 4
Jalur '15
Jl
Jalur 21
Jalur 22 Jenis sp Rt~izoporasp
Jml Pancang Petak 15 2 7 2 22 2
K 3000 1400 4400
KR F FR INP C 68.2 1 50 118.18 0.3492 31.8 I 50 81.816 0.1674 100 2 100 200 0.5165
H 0.311 0.366 0.677
Lampiran 4. Hasil Analisa Vegetasi Tingkat Semai (luas plot 0.0004 ha) di hutan di Hutan Mangrove di Teluk Kendari Jalur I
Jalur 7
Jalur !3
Jalur 13
Jalur 14
Jalur 17
Jalur :21 Jenis Avicenia sp Rhizopora sp Jumlah
JmlSemai Petak 4 2 1 1 5 2
Jenis Avicenia sp Rhizopora sp Jumlah
4 2 6
Jenis Avicenia sp Rhizopora sp Jumlah
2 4 6
Jml Semai
Petak 2 I 2
Jml Semai
Petak
2 2 2
K KR 5000 66.667 2500 33.333 7500 100
F
KR 50 50 100
F
K KR 2500 33.333 5000 66.667 100 7500
F
K 5000 5MX) 10000
FR INP C H 1 66.67 133 0.444 0.27 0.5 33.33 66.7 0.111 0.366 1.5 100 200 0.556 0.637
FR I 66.67 0.5 33.33 1.5 100
1 1 2
FR 50 50 100
INP C H 117 0.34 0.314 83.3 0.174 0.365 200 0.514 0.679
INP C H 83.3 0.174 0.365 117 0.34 0.314 200 0.514 0.679
Lampiran 5. Analisis NPV Usahatani Semi lntensif Tambak Udang Windu dan Bandeng di Kawasan Jalur Hijau Hutan Mangrove per Hektar per Tahun Selama 20 Tahun
df 18% df 50% NPV Tambak Udang Per Hektar 19,056,066.08 7,176,779.20 NPV Tanpa Discount Factor selama 20 Tahun sebesar Rp. 68,070,000.00
I
3,530,000.001
I
I
3,530,000.001 3,630,000.001 3,530,000.00) 3,630,000.00) catatan : Dadat Denebaran benur 20.000 ekorlha. haraa benur RD. 80lekor " badat benebaran nener 3000 ekorlha, harganener ~ ~ . ' 6 0 l e k o r
3,530,000.001
I
3,630,000.001
I
I
I
3,630,000.00
t
I
I
I
I
I
3,530,000.001 3,630,000.001 3,530,000.001 3,630,000.001 3,530,000.001 3,630,000.001 3,530,000.001 survival rate : 50% x 20.000 ekor = 10.000 x 30 gr = 300 kg, harga udang windu size 30 gr = Rp. 60.0001kg survival rate :50% x 3000 ekor = 1500 x 300 gr = 450 kg, harga bandeng size 300 gr = Rp. 30001kg
3,630,000.00
Larnpiran 6. Struktur Biaya Usahatani Konvensional Kelapa Rakyat di Kawasan Jalur Hijau Hutan Mangrove per Hektar Selama 20 Tahun
Lampiran 7. Analisis NPV Usahatani Konvensional Kelapa Rakyat di Kawasan Jalur Hijau Hutan Mangrove per Hektar Selama 20 Tahun
df 18% df 50% NPV Usahatani Kelapa Rakyat Per Hektar 1,359,293.29 535,616.14 Nilai NPV Tanpa Discount Factor selama 20 Tahun Sebesar Rp. 4,000,000.00
Lampinn 8. Struktur Biaya Usahatani Konvensional Jambu Mete Rakyat di Kawasan Jalur Hijau Hutan Mangrove per Hektar Selama 20 Tahun
Lampiran 9. Analisis NPV Usahatani Konvensional Jambu Mete Rakyat di Kawasan Jalur Hijau Hutan Mangrove per Hektar Selama 20 Tahun
INO.
l~raianl~nalysis
df 18% df 50% NPV Usahatani Jambu Mete Rakyat Per Hektar 1,778,956.83 664,555.89 Nilai NPV Tanpa Discount Factor selama 20 Tahun Sebesar Rp. 5,860.000.00 Produktivitas rata-rawthlha 280 kg dengan harga rata-rata Rp.3,500.001kg
1
Lampiran 10. Struktur Biaya Usahatani Konvensional Kakao Rakyat di Kawasan Jalur Hijau Hutan Mangrove per Hektar Selama 20 Tahun
Lampiran 11. Anaiisis NPV Usahatani Konvensional Kakao Rakyat di Kawasan Jalur Hijau Hutan Mangrove per Hektar Selama 20 Tahun No. 1.
UraianlAnalysis - - InvestasilBiaya Tetap Pembelian Lahan - Pembersihan Lahan - Penanaman Pembuatan Rumah Jaga (Perbaikan setiap 3 tahun) Pengadaan Bibit Tanaman Jambu Mete (1000Pohon) Total Biaya lnvestasi
-
-
:
2.
Biaya Variabel Biaya Pupuk dan Obat-obatan Biaya Upah Tenaga Kerja Biaya Panen (mulai Tahun ke-3) Total Biaya Variabel
-
-
I
3.
1,OOO.M)O.OO 400,000.00 500.000.00 300,000.00 3,000,000.00
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 100,000.00 0
5,200,000.00
0
0
100,000.00
l~endapatanbersih
350,000.00 400,000.00 0
350,000.00 400,000.00 0
350,000.00 400,000.00 150.000.00
750,000.00
750,000.00
750,000.00
900,000.00
I
5,950,000.001
I
750,000.001
750.000.001
I
I
01
01
01
I
- 750,000.00lI
- 5,950,000.001
df 18% df SOX NPV Usahatani Kakao Rakyat Per Hektar 3,606,773.66 1,363,845.42 Nilai NPVTanpa Discount Factor selama 20 Tahun Sebesar Rp. 11,810,000.00 E u k t i v i t a s rata-ratalthlha 326 kg dengan harga rata-rata Rp.5,000.001kg
I
I
I
1
4
350,000.00 400,000.00 0
INilai Produksi
I 4.
3
I
ITotal Biaya (Biaya investas11BiayaTetap + B~ayaVariabel)
I
2
1
I
- 750,000.001
1,000,000.00
630,000.00
Lampiran 12. Volume Kayu Bakar per lkat yang dikonsurnsi Responden di 4 Desa
