DAFTAR PUSTAKA Alikodra, H.S. 2000. Pemberdayaan Masyarakat Wilayah Pesisir dalam Konservasi Ekosistem Mangrove di Kabupaten Bekasi Jawa Barat. Prosiding Seminar Sehari Pengelolaan Wilayah Pesisir Yang Berbasis Masyarakat dan Berkelanjutan. Jakarta. Amanah, S. 2004. Perencanaan Strategis Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Terpadu di Kelurahan Pulau Panggang Kecamatan Seribu Utara Kabupaten Kepulauan Seribu Provinsi DKI Jakarta. Buletin Ekonomi Perikanan Vol. V No. 2 Tahun. 2004. Departemen Sosial Ekonomi Perikanan-Kelautan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. Bogor Anonim. 1997. Studi Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional. Buku 1. Tim Konsorsium UI, ITB, UGM. [Bappeprop] Badan Perencana Pembangunan Daerah Propinsi Jawa Timur, 2001. Atlas Potensi Sumberdaya Alam Pesisir Pantai Jawa Timur Selatan. Pemerintah Daerah Propinsi Jawa Timur. Basuni, S. 2003. Inovasi Institusi untuk Meningkatkan Kinerja Daerah Penyangga Kawasan Konservasi (Studi Kasus di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat) [Disertasi]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Bengen, D.G. 2001. Ekosistem dan Sumberdaya Alam Pesisir dan Laut Serta Pengelolaan Secara Terpadu dan Berkelanjutan. Prosiding Pengelolaan Wilayah Pesis ir Terpadu. Bogor, 29 Okt-03 Nov 2001. PKSPL. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Bengen, D.G. 2002. Ekosistem dan Sumberdaya Alam Pesisir dan Laut. Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Bengen, D.G. 2004. Menuju Pembangunan Pesisir dan Laut Berkelanjutan Berbasis Eko-Sosiosistem. Pusat Pembelajaran dan Pengembangan Pesisir dan Laut. Bogor. Bernawis, L.I. 2005. Indonesia; Mengapa Laut Kita Istimewa Untuk Interaksi Laut-Atmosfer? Jurnal Inovasi Vol.4/XVII/Agustus 2005. Jakarta. [BMG] Badan Meteorologi dan Geofisika Kabupaten Malang. 2001. Klimatologi Daerah Kabupaten Malang 2001. Badan Meteorologi dan Geofisika Kabupaten Malang Jawa Timur.
80
[BPS]
Badan Pusat Statistik Kabupaten Malang. 2003. Kecamatan Sumbermanjing Wetan Dalam Angka 2003. Badan Pusat Statistik Kabupaten Malang Jawa Timur.
Cahyono, P.D. 2005. Pengembangan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Pondok Dadap, Dukuh Sendang Biru Kabupaten Malang. Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Malang. Dahuri, R., J. Rais., S.P. Ginting dan M.J. Sitepu. 1996. Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. Pradnya Paramita. Jakarta. Dahuri, R. 1998a. Pendekatan Ekonomi-Ekologis Pembangunan Pulau-Pulau Kecil Berkelanjutan dalam Prosiding Seminar dan Lokakarya Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil di Indonesia. Kerjasama Departemen Dalam Negeri, Direktorat Pengelolaan Sumberdaya Lahan dan Kawasan-TPSA-BPPT-Coastal Resources Management Project (CRMP) USAID. _______. 1998b. Kebutuhan Riset Untuk Mendukung Implementasi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. Jurnal Pesisir dan Lautan. PK-SPL. IPB. Bogor. Darmawidjaya, M. Isa. 1997. Klasifikasi Tanah: Dasar Teori Bagi Peneliti Tanah dan Pelaksana Pertanian di Indonesia. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. [DEPHUTBUN] Departemen Kehutanan dan Perkebunan. 2000. Program Pembangunan Nasional (Propenas) Perlindungan dan Konservasi Alam Tahun 2000-2004. Jakarta: Departemen Kehutanan dan Perkebunan, Direktorat Jenderal Perlindungan dan Konservasi Alam. Dinas Kelautan dan Perikanan. 2001. Identifikasi dan Analisis Potensi Pengembangan Perikanan Sendang Biru Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Perikanan Tangkap). Dinas Kelautan dan Perikanan, Pemerintah Kabupaten Malang Bekerjasama dengan Pusat Pemberdayaan dan Pembangunan Regional, Malang. . 2002. Pemetaan Wilayah Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malang. Dinas Kelautan dan Perikanan, Pemerintah Kabupaten Malang Bekerjasama dengan Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya Malang. Direktorat Wisata Alam dan Pemanfaatan Jasa Lingkungan. 2002. Kriteria Standar Penilaian Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam (Analisis Daerah Operasi). Innovative Development for Eco-Awareness. Direktorat Wisata Alam dan Pemanfaatan Jasa Lingkungan, Departemen Kehutanan RI, Jakarta.
81
[Ditjen P3K] Direktorat Jenderal Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. 2003. Profil Direktorat Jenderal Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Buletin P3K Nomor 01-Edisi Perdana, September 2003. 001-2003. Departemen Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. [DKP] Departemen Kelautan dan Perikanan. 2001. Penyusunan Model Perencanaan di Zona Penyangga dan Pemanfaatan Kawasan Sumberdaya Pesisir yang Berbasis Masyarakat di Sendang Biru Malang Jawa Timur. Direktorat Jenderal Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Direktorat Tata Ruang Laut Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Departemen Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. . 2002. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: KEP. 10/MEN/2002 Tentang Pedoman Umum Perencanaan Pengelolaan Pesisir Terpadu. Departemen Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. . 2003. Urgensi RUU Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil. Departemen Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. http//www.dkp.co.id/. Fauzi, A. 2004. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan; Teori dan Aplikasi. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Fauzi, A., dan Suzy Anna. 2005. Pemodelan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan: Untuk Analisis Kebijakan. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Fandeli, C. 2001. Pengertian dan Kerangka Dasar Kepariwisataan. Dasar-Dasar Manajemen Kepariwisataan Alam, Editor: Chafid Fandeli. Liberty, Yogyakarta. Gunarto, A. M. Pirzan, Suharyanto, R. Daud dan Burhanuddin. 2002. Pengaruh Keberadaan Mangrove Terhadap Keragaman Makrobentos di Tambak Sekitarnya. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Volume 8 Nomor 2 Tahun 2002. Badan Riset Kelautan dan Perikanan. Departemen Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. Hidayati, D. (Editor). 1999. Potensi dan Kendala Dalam Pengelolaan Terumbu Karang; Pedoman Untuk Pengelolaan Berbasiskan Masyarakat. COREMA. LIPI. Husni, S. T, Kusumastanto, dan D, Soedharma. 2002. Kajian Ekonomi Pengelolaan Ekosistem Terumbu Karang (Studi Kasus di Kawasan Twal Gili Indah Kabupaten Lombok Barat NTB). Forum Pascasarjana Volume 25 Nomor 1 Januari 2002. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.
82
Irawati, R. Emma. 2004. Studi Karakteristik Sosial Budaya Yang Berpengaruh Terhadap Pembentukan Ruang Kota Nelayan Sendang Biru Kabupaten Malang. Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Malang. [IUCN] International Union for Conservation of Nature and Natural Resources. 1994. Guidelines for Protected Area Management Categories. CNPPA wiyh the assistance of WCMC. United Kingdom: IUCN, Gland, Switzerland and Cambridge. Kamaluddin, Laode M. 2002. Pembangunan Ekonomi Maritim di Indonesia. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Kartahadimadja, F.A.A. dan J.I. Pariwono. 1994. Penyebaran Padatan Tersuspensi dan Perubahan Bentuk Pantai di Muara Sungai Cimandiri Teluk Pelabuhan Ratu Ditinjau Dari Citra Penginderaan Jauh. Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia Volume II Nomor 1 1994. Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor. Bogor Kautsar, R.A. 2006. Fasilitas Observasi Kelautan di Sendang Biru Malang. Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Malang. Kusmayadi dan E.Sugiarto. 2000. Metodologi Penelitian Dalam Bidang Kepariwisataan. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Lawrence, D. 1998. Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. (Alih Bahasa: Mack.T dan Anggraeni, MS) Buku Pedoman Teori dan Praktek Untuk Peserta Pelatihan. USAID. Department of The Environment. Lewaherilla, N.E. 2002. Pariwisata Bahari; Pemanfaatan Potensi Wilayah Pesisir dan Lautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. MacKinnon J, Mackinnon K, Child G, Thorsell J. 1993. Pengelolaan Kawasan Yang Dilindungi di Daerah Tropika. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. McNeely FA. 1995. Expanding Partnerships in Conservation. IUCN – The World Conservation Union. Washington D.C, Covelo, California: Island Press. Manuputty, Anna E.W. 2002. Karang Lunak (Soft Coral) Perairan Indonesia. Pusat Penelitian Oseanografi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jakarta. Murahman, Guntur dan Soemarno. 2000. Potensi Keragaman Ekosistem dan Sumberdaya Kelautan. Institut Pertanian Malang. Jawa Timur.
83
Nikijuluw, Victor P.H. 2002. Rezim Pengelolaan Sumberdaya Perikanan. Pusat Pemberdayaan dan Pembangunan Regional (P3R). PT Pustaka Cidesindo, Jakarta. Nuryanti, W. 2001. Perencanaan Pembangunan Regional dan Kawasan Untuk Kepariwisataan Alam. Dasar-Dasar Manajemen Kepariwisataan Alam, Editor: Chafid Fandeli. Liberty. Yogyakarta. Rangkuti, F. 2004. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis; Reorientasi Konsep Perencanaan Strategis Untuk Menghadapi Abad 21. PT Gramedia Pustaka Umum, Jakarta. Resosudarmo, B.P., D. Hartono., T. Ahmad., N.I.L. Subiman., Olivia., dan A. Noegroho. 2002. Analisa Penentuan Sektor Prioritas di Kelautan dan Perikanan Indonesia. Jurnal Pesisir dan Lautan, Volume 4, No. 3, 2002. PK-SPL. IPB. Bogor. Rizal, M. 1995. Strategi Pengelolaan Objek Wisata Taman Nasional Tanjung Puting. [Tesis] Bogor: Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Rizqi, M.W. 2006. Wanawisata Pesisir Sendang Biru. Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Malang. Setiawan, A., Alikodra HS. 2001. Tinjauan Terhadap Pembangunan Sistem Kawasan Konservasi di Indonesia. Jakarta : Media Konservasi Vol. VII No. 2 Juni 2001 : 39-46 Sukahar, A. 2001. Ekosistem Pesisir Karakteristik dan Prospeknya Untuk Pembangunan Kepariwisataan Alam. Dalam: Chafid Fandeli, editor. Dasar-Dasar Manajemen Kepariwisataan Alam. Liberty, Yogyakarta. Hal 87-114. Sukiran, H.B. 2000. Perlindungan dan Pengamanan Hutan dan Hasil Hutan serta Pengembangan Sumberdaya Manusianya. Proceeding Workshop Teknik Pengelolaan dan Kebijaksanaan Konservasi Sumberdaya Hayati. Departemen Kehutanan dan Perkebunan. Bogor : Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan dan Perkebunan. Sukmara, A., A.J. Siahainenia dan C. Rotinsulu. 2002. Panduan Pemantauan Terumbu Karang Berbasis Masyarakat dengan Metode Manta Tow. Proyek Pesisir. Publikasi Khusus. University of Rhode Island, Coastal Resources Center, Narragansett, Rhode Island, USA. pp 44. Supriharyono. 2000. Pelestarian dan Pengelolaan Sumber Daya Alam di Wilayah Pesisir Tropis. Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Suryani, N., Siti, A dan Yati, I.K. 2004. Analisis Pendidikan Formal Anak Pada Keluarga Nelayan di Desa Karangjaladri Kecamatan Parigi Kabupaten
84
Ciamis Provinsi Jawa Barat. Buletin Ekonomi Perikanan Vol. V No. 2 Thn. 2004. Departemen Sosial Ekonomi Perikanan-Kelautan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. Bogor. Suwantoro, G. 1997. Dasar-Dasar Pariwisata. ANDI. Yogyakarta. Suyitno. 2001. Perencanaan Wisata (Tour Planning). Kanisius, Yogyakarta. Tetelepta, Johannes M.S. 2002. Ekosistem Pulau-Pulau Kecil di Indonesia dan Pengelolaan Sumberdaya Alamnya Guna Pembangunan Berkelanjutan. www.geocities.com/Colle gePark/Field/4492/uu/kepmen_laut_10_02.ht m-98k. Undang-undang RI Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya [WALHI] Wahana Lingkungan Hidup Aceh. 2002. Laut, Bank Kehidupan Rakyat Yang Dijarah. Kerjasama WALHI Aceh dan CSSP Jakarta. Yakin, A. 1997. Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Teori dan Kebijaksanaan Pembangunan Berkelanjutan. Akademika Presindo, Jakarta. Yoeti, O.A. 1996. Pengantar Ilmu Pariwisata. Angkasa, Bandung. Yoeti, O.A. 1999. Ecotourism, Pariwisata Berwawasan Lingkungan. Makalah pada penataran dosen dan tenaga pengajar bidang pariwisata Lembaga Tinggi Pariwisata Swasta se-Indonesia. 23-27 08 1999, Cisarua. Bogor.
85
Lampiran 1 Kriteria penilaian dan daya tarik objek wisata alam A Daya tarik Bobot: 6 No 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Unsur/sub unsur Keindahan alam: a. air laut bersih dan jernih b. keanekaragaman flora dan fauna banyak c. pandangan ke arah laut indah d. keserasian panorama laut e. variasi pandangan pulau/gunung di laut Pasir
Kejernihan air tampak sampai kedalaman (m): a. 15.0-12.5 b. 12.4-10.0 c. 9.9-7.5 d. 7.4-5.0 e. 4.9-2.5 Banyaknya lokasi yang mempunyai kedalaman sama. Lebar pantai (diukur waktu surut, dan panjang pantai minimal 1 km) dalam meter. Keselamatan/keamanan pantai: a. tidak ada arus balik berbahaya b. tidak ada kecuraman dasar c. bebas gangguan berbahaya d. tidak ada kepercayaan yang mengganggu e. tidak ada gangguan manusia Variasi kegiatan: a. berjemur b. selancar c. berenang d. menikamati pemandangan e. olah raga f. bersampan g. memancing Kebersihan: a. ada pengaruh sungai b. ada pengaruh pelabuhan c. ada pengaruh pemukiman d. ada pengaruh pelelangan ikan / pasar / pabrik e. sumber pencemaran lainnya f. tidak ada pengaruh musim
Nilai ada 5
ada 4
ada 3
ada 2
ada 1
30
25
20
15
10
pasir putih
pasir merah
pasir hitam/c oklat
pasir bergel uh
30 15.012.5
25 12.410.0
20 9.9-7.5
15 7.4-5.0
tidak/s edikit berpas ir 10 4.92.5
30
25
20
15
10
lebih 7
ada 4-5
ada 3
20 76-125
15 50-75
ada 12 10 < 50
30 ada 5
ada 67 25 126150 25 ada 4
20 ada 3
15 ada 2
10 ada 1
30
25
20
15
10
lebih 6
ada 56
ada 3-4
ada 2
ada 1
30
25
20
15
10
ada 12
ada 3
ada 4
ada 5
lebih 5
30
25
20
15
10
30 > 150
86
Lanjutan lampiran 1. 9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Keunikan sumberdaya alam: a. danau air asin b. gua-gua laut/crack c. telaga d. flora fauna e. sumber air tawar
ada 5
ada 4
ada 3
ada 2
ada 1
30
25
20
15
10
Banyaknya potensi sumberdaya alam yang menonjol: a. batuan b. flora c. fauna d. air e. gejala alam Keutuhan sumberdaya alam: a. batuan b. flora c. fauna d. air e. gejala alam Jenis kegiatan wisata alam: a. berenang b. berjemur c. menikmati pemandangan d. memancing e. camping f. pendidikan g. penelitian h. religius i. hiking Kebersihan udara dan lokasi bersih tidak ada pengaruh dari: a. alam b. industri c. jalan ramai motor/mobil d. pemukiman penduduk e. sampah f. binatang g. coret-coret (vandalisme) Kerawanan kawasan a. perambahan b. pencurian c. kebakaran d. gangguan terhadap flora dan fauna e. masuknya flora/fauna Keutuhan potensi (%): a. karang b. danau air asin c. telaga d. gua e. flora dan fauna
ada 5
ada 4
ada 3
ada 2
ada 1
30
25
20
15
10
ada 5
ada 4
ada 3
ada 2
ada 1
30
25
20
15
10
lebih 7
ada 67
ada 4-5
ada 23
ada 1
30
25
20
15
10
tidak ada
ada 12
ada 3-4
ada 56
ada 7
30
25
20
15
10
ada 1
ada 2
ada 3
ada 4
ada 5
30
25
20
15
10
80-100
60-79
40-59
30-39
<30
30
25
20
15
10
87
Lanjutan lampiran 1. 16.
Situasi pandangan dan kenyamanan pantai: a. rindang b. pasir putih c. bersih d. pandangan indah e. tidak ada gangguan
ada 5
ada 4
ada 3
ada 2
ada 1
30
25
20
15
10
10001500 60 70 80 86 95 100 110 ada 3
5001000 48 56 64 68 76 80 88 ada 2
< 500 36 42 48 51 57 60 66 ada 1
20
15
10
Jumlah B Potensi pasar (radius 75 km dari objek) Bobot: 5 1.
2.
Jumlah penduduk/propinsi (x1000) Kepadatan penduduk/km2 100 101 – 200 201 – 300 301 – 400 401 – 500 501 – 600 700 Tingkat kebutuhan wisata a. tingkat pendapatan perkapita tinggi. b. tingkat kesejahteraan baik. c. tingkat kejenuhan penduduk tinggi d. kesempatan ada. e. perilaku berwisata
> 2000 90 100 110 120 130 140 160 ada 5
30
15002000 72 84 96 102 114 120 132 ada 4
25
Jumlah C Kadar hubungan/aksesibilitas Bobot: 5 1.
2.
3. 4.
5.
Kondisi dan jarak jalan darat < 75 km 76 – 150 km 151 – 225 km > 225 km Pintu gerbang udara internasional/regional Medan/Pekanbaru/Manado Denpasar Surabaya Jakarta Waktu tempuh ke obyek dalam jam Kendaraan bermotor/perahu di kabupaten/kota (buah) Frekuensi kendaraan umum dari pusat penyebaran wisata ke obyek (buah/hari)
Baik 80 60 40 20 <150 15 25 30 40 1– 2 30 >7500 30 >50 30
Cukup Sedang 60 40 40 25 20 15 10 5 Jarak dalam km 151301-450 451-600 300 20 5 1 20 15 10 25 20 15 35 30 25 2– 3 3– 4 4– 5 25 20 15 50012501-5000 10007500 2500 25 20 15 40-50 30-40 20-30 25 20 15
Buruk 20 15 5 1 >600 5 10 20 >5 10 <1000 10 <20 10
88
Lanjutan lampiran 1. 6.
Kapasitas tempat duduk kendaraan menuju obyek wisata
>2500 30
20002500 25
1500-2000
10001500 15
20
<1000 10
Jumlah D Kondisi lingkungan sosial ekonomi dan pelayanan masyarakat (radius 1 km dari batas kawasan intensive use atau jarak terdekat) Bobot: 5 No. Unsur/sub unsur Nilai 1.
Tata ruang wilayah obyek
2.
Status lahan
3.
Tingkat pengangguran (%)
4.
Mata pencaharian penduduk
5.
Ruang gerak pengunjung (ha)
6.
Pendidikan
7.
Tingkat Kesuburan Tanah
8.
Sumberdaya alam mineral
9.
Persepsi masyarakat terhadapat pengembangan obyek wisata alam: a. kurang mendukung b. mendukung c. sangat mendukung d. baik e. menguntungkan
ada dan sesuai 30 tanah negara 30 < 10 30 sebagian besar buruh tani dan nelayan
30 > 50 30 sebagian besar lulus SLTA ke atas 30 tidak subur/kritis 30 tidak potensial 30 ada 5
30
ada tapi tidak sesuai 20 tanah adat
dalam proses penyusunan
tidak ada
15 tanah hak
5 tanah milik
25 10-24 25 sebagian besar pedagang kecil, industri kecil dan pengrajin 25 41-50 25 sebagian besar lulus SLTP ke atas 25 sedang
20 25-40 20 petani/nelayan
15 > 40 15 pemilik lahan/kapal /pegawai
20 31-40 20 sebagian besar lulus SD
15 < 30 10 sebagian besar tidak lulus SD
20
25 kurang potensial 25 ada 4
20 potensial
15 sangat subur 10 sangat potensial 15 ada 1-2
25
subur
20 ada 3
20
10
89
Lanjutan lampiran 1. 10.
11.
Pelayanan masyarakat dan fasilitas: a. keramahan b. kesiapan c. kesanggupan d. fasilitas e. kemampuan komunikasi Kemampuan berbahasa a. daerah setempat b. bahasa indonesia c. bahasa inggris d. lainnya
ada 5
ada 4
ada 3
ada 1-2
30
25
20
15
ada 4
ada 3
ada 2
ada 1
30
25
20
10
Jumlah E Kondisi iklim Bobot 4 No. 1
Unsur/sub unsur 2
1
Pengaruh iklim terhadap waktu kunjungan (bulan) Suhu udara pada musim kemarau (0 C)
2
3 4 5
Jumlah bulan kering rata-rata per tahun (bulan) Kelembaban rata-rata per tahun (%) Percepatan angin pada musim angin kemarau (knot/jam)
Nilai 3 10-12 30 20-21 30 8 30 > 65 30 1-2 30
7-9 25 22-24 / 17-19 25 7 25 60-65 25 3-4/0.70.9 25
4-6 20 25-27 / 14-16 20 6 20 59-55 20 5-6/0.40.6 20
4 15 28-30 / 11-13 15 5 15 54-45 15 6-7/0.20.3 10
<4 10 > 30 / < 10 10 4 10 < 45 10 > 7/< 0.2
Jumlah F Akomodasi Bobot: 3 Unsur/sub unsur Sampai dengan 30 30-49 Jumlah kamar (buah) 50-74 75-100 > 100 Jumlah Catatan: Akomodasi dalam radius 15 km dari obyek lokasi.
Nilai 10 15 20 25 30
90
Lanjutan lampiran 1. G Sarana dan prasarana penunjang (radius 20 km dari lokasi obyek) Bobot: 2 No.
1.
2.
Unsur/sub unsur
Prasarana: a. kantor pos b. telepon umu m c. puskesmas/klinik d. wartel dan faksmili e. warnet f. jaringan tv g. jaringan radio h. surat kabar Sarana penunjang: a. rumah makan / minum b. pusat perbelanjaan / pasar c. bank / money changer d. toko cinderamata e. tempat peribadatan f. toilet umu m
4 macam
3 macam
Macam 2 macam Nilai
1 macam
tidak ada
30
25
20
15
10
30
25
20
15
10
Jumlah H Ketersedian air bersih Bobot: 4 No. 1
Unsur/sub unsur 2
1.
Debit air sumber (liter/detik)
2.
4.
Jarak air terhadap lokasi obyek (km) Dapat tidaknya air dialirkan ke obyek atau mudah dikirim dari tempat lain Kelayakan dikonsumsi
5.
Kontinuitas
3.
Jumlah
Nilai 3 2 30 0-3 30 sangat mudah 30 dapat langsung dikonsumsi 30 tersedia sepanjang tahun 30
1-1.9 25 3.1-5 25 mudah
0.5-0.9 20 5.1-7 20 agak sukar
0.4 15 >7 15 sukar
25 perlu perlakuan
20 kurang layak
15 tidak layak
25 tersedia 69 bulan
20 tersedia 36 bulan
10 tersedia < 3 bulan
25
20
10
91
Lanjutan lampiran 1. I Keamanan Bobot 4 No. 1 1
Unsur/sub unsur 2
Nilai 3
Keamanan a. tidak ada binatang pengganggu b. tidak ada ras berbahaya c. tidak ada tanah labil d. bebas kepercayaan mengganggu
4 30
3 25
2 20
1 15
Jumlah J Hubungan objek dengan objek wisata lain (radius 75 km dari objek) Bobot 1 Objek Wisata Sejenis
100
80
60
40
Jumlah Objek Lain 4 5 6 7 Nilai 20 1 -
Tak sejenis
90
100
90
80
70
0
1
2
3
60
50
40
Jum. Nilai 8
9
10
11
12
-
-
-
-
-
30
20
10
1
-
Lampiran 2 Kriteria penilaian potensi wisata Unsur Daya tarik Potensi pasar Kadar hubungan/aksesibilitas Kondisi lingkungan sosial ekonomi dan pelayanan masyarakat Kondisi iklim Akomodasi Sarana dan prasarana penunjang Ketersediaan air bersih Keamanan Hubungan objek dengan objek wisata lain Jumlah
Skor maksimum 2880 950 1200 1500 600 90 120 600 120 190 8250
Lampiran 3 Kriteria pemilihan faktor internal dan eksternal Unsur/sub unsur penilaian
Kekuatan/Peluang
Kelemahan/Ancaman
Keterangan
Faktor internal 1. • • • • • •
Daya tarik keindahan keunikan SDA keutuhan SDA variasi kegiatan wisata kebersihan udara dan lokasi keadaan pasir
•
kejernihan air (m)
-
12.4-10.0
15.0-12.5
9.9-7.5
7.4-5.0
ada 1 ada 1 ada 1 <3 .> 4 tidak/sedikit berpasir 4.9-2.5
•
banyaknya lokasi yang mempunyai kedalaman sama lebar pantai
-
ada 6-7 126-150
>7 > 150
ada 4-5 76-125
ada 3 50-75
ada 1-2 < 50
-
ada 4 ada 5-6 ada 3 ada 4 ada 6-7 ada 2 ada4
ada 5 >6 ada 1-2 ada 5 >7 ada 1 ada 5
ada 3 ada 3-4 ada 4 ada 3 ada 4-5 ada 3 ada 3
ada 2 ada 2 ada 5 ada 2 ada 2-3 ada 4 ada 2
ada 1 ada 1 >5 ada 1 ada 1 ada 5 ada 1
-
3 macam
4 macam
2 macam
1 macam
tidak ada
-
3 macam
4 macam
2 macam
1 macam
tidak ada
• • • • • • • •
keamanan pantai variasi kegiatan kebersihan banyaknya potensi SDA jenis kegiatan wisata alam kerawanan kawasan situasi pandangan dan kenyamanan 2. Sarana dan prasarana • sarana penunjang •
prasarana
ada 5 ada 2 -
ada 4 ada 4 ada 4 ada 6 ada 1 merah
ada 5 ada 5 ada 5 >6 tidak ada putih
ada 3 ada 3 ada 3 ada 4 ada 3 hitam/coklat
ada 2 ada 2 ada 2 ada 3 ada 4 bergeluh
ada 1-3=lemah, ada 4-5=kuat ada 1-3=lemah, ada 4-5=kuat ada 1-3=lemah, ada 4-5=kuat < 3-ada 4=lemah, ada 5-> 6=kuat ada 3-> 4=lemah, ada 2-tidak ada=kuat tidak/sedikit berpasir, bergeluh, hitam/coklat=lemah, merah, putih=kuat (4.9-2.5)-( 9.9-7.5)=lemah, 12.4-10.0, 15.0-12.5=kuat ada (1-2)-(4-5)=lemah, ada 6-7, > 7=kuat < 50-(76-125)=lemah, 126-150, >150=kuat ada 1-3=lemah, ada 4-5=kuat ada 1-(3-4)=lemah, ada (5-6)-> 6=kuat ada > 5-4=lemah, ada 3-(1-2)=kuat ada 1-3=lemah, ada 4-5=kuat ada 1-(4-5)=lemah, ada (6-7)-> 7=kuat ada 3-5=lemah, ada 1-2=kuat ada 1-3=lemah, ada 4-5=kuat
tidak ada-2 macam=lemah, 3-4 macam=kuat tidak ada-2 macam=lemah, 3-4
92
3. 4.
macam=kuat ada 1-3=lemah, ada 4=kuat
Keamanan Kondisi sosial ekonomi dan pelayanan masyarakat • tata ruang wilayah
-
-
ada 4
ada 3
ada 2
ada 1
-
-
status lahan
-
-
ada tapi tidak sesuai hutan adat
dalam proses hutan hak
tidak ada
• • •
tingkat pengangguran (%) mata pencaharian peduduk
-
-
ada dan sesuai hutan negara < 10 sebagian besar buruh tani dan nelayan
25-40 petani / nelayan
> 40 pemilik lahan / kapal / pegawai
• •
ruang gerak pengunjung (ha) pendidikan
-
-
31-40 sebagian besar lulus SD
< 30 sebagian besar tidak lulus SD
< 30-(41-50)=lemah, > 50=kuat sebagian besar tidak lulus SD- sebagian besar lulus SLTP ke atas=lemah, sebagian besar lulus SLTA ke atas=kuat
•
tingkat kesuburan tanah
-
-
sedang
subur
sangat subur
•
sumberdaya alam mineral
-
-
persepsi masyarakat pelayanan masyarakat dan fasilitas kemampuan berbahasa Ketersediaan air bersih debit sumber air (liter/detik) jarak sumber air terhadap lokasi objek (km) dapat tidaknya air dialirkan ke objek atau mudah dikirim
-
-
kurang potensial ada 4 ada 4
potensial
• •
> 50 sebagian besar lulus SLTA ke atas tidak subur tidak potensial ada 5 ada 5
10-24 sebagian besar pedagang kecil, indusrti kecil dan pengrajin 41-50 sebagian besar lulus SLTP ke atas
ada 3 ada 3
sangat potensial ada 1-2 ada 1-2
sangat subur-sedang=lemah, tidak subur=kuat sangat potensial-kurang potensial=lemah, tidak potensial=kuat ada (1-2)-4=lemah, ada 5=kuat ada (1-2)-4=lemah, ada 5=kuat
-
-
ada 4
ada 3
ada 2
ada 1
ada 1-3=lemah, ada 4=kuat
-
-
2
1-1.9
0.5-0.9
0.4
0.4-(1-1.9)=lemah, 2=kuat
-
-
0-3
3.1-5
5.1-7
>7
> 7-(3.1-5)=lemah, 0-3=kuat
-
-
sangat
mudah
agak sukar
sukar
• 5. • • •
tanah milik
tidak ada-ada tapi dalam proses=lemah, ada dan sesuai=kuat tanah milik-tanah adat=lemah, tanah negara =kuat > 40-(10-24)=lemah, < 10=kuat pemilik lahan / kapal / pegawai-sebagian besar pedagang kecil, indusrti kecil dan pengrajin=lemah, sebagian besar buruh tani dan nelayan=kuat
sukar-mudah=lemah, sangat mudah=kuat
93
•
dari tempat lain kelayakan dikonsumsi
-
-
•
kontinuitas
-
-
-
1.5-2
-
mudah dapat langsung diminum tersedia sepanjang tahun
perlu perlakuan
kurang layak
tidak layak
tidak layak-perlu perlakuan=lemah, dapat langsung diminum=kuat
tersedia 6-9 bulan
tersedia 3-6 bulan
tersedia < 3 bulan
tersedia < 3–(6-9) bulan=lemah, tersedia sepanjang tahun=kuat
>2
1-1.49
0.5-0.9
< 0.5
ada 4
ada 5
ada 3
ada 2
ada 1
-
151-300
baik < 150
cukup 301-450
sedang 451-600
buruk > 600
-
2-3
1-2
3-4
4-5
>5
-
5001-7000
> 7000
2501-5000
1000-2500
< 1000
-
40-50
> 50
30-40
20-30
< 20
-
2000-2500
> 2500
1500-2000
1000-1500
< 1000
-
7-9 bulan
4-6 bulan
4 bulan
< 4 bulan
-
22-24/1719 7 bulan
10-12 bulan 20-21
25-27/14-16
> 30/< 10
8 bulan
6 bulan
28-30/1113 5 bulan
Faktor eksternal 1. •
Potensi pasar jumlah penduduk (juta jiwa)
• 2.
tingkat kebutuhan wisata Kadar hubungan/aksesibilitas • kondisi dan jarak jalan darat • jarak pintu gerbang udara • • •
waktu tempuh ke objek (jam) dari pusat kota/kabupaten jumlah kendaraan (buah)
frekwensi kendaraan umum dari pusat penyebaran wisata ke objek • jumlah tempat duduk kendaraan menuju objek wisata 3. Kondisi iklim • pengaruh iklim terhadap waktu kunjungan • suhu udara pada musim kemarau (0 C) • jumlah bulan kering rata-
-
4 bulan
< 0.5-(1-1.49)=ancaman, (1.5-2)-> 2=peluang ada 1-3=ancaman, ada 4-5=peluang buruk-cukup=ancaman, baik=peluang > 600-(301-450=ancaman, (151-300)-< 150=peluang > 5-(3-4)=ancaman, (2-3)-( 1-2)=peluang < 1000-(2501-5000)=ancaman, (50017000)- > 7000=peluang < 20-(30-40)=ancaman, (40-50)-> 50=peluang < 1000-(1500-2000)=ancaman, (20002500)- > 2500=peluang < 4 -(4-6) bulan=ancaman, (7-9)-( 10-12) bulan=peluang (> 30/< 10)-( 25-27/14-16)=ancaman, (22-24/17-19)-( 20-21)=peluang 4-6 bulan=ancaman, 7-8 bulan=peluang
94
rata per tahun • kelembaban rata-rata per tahun (%) • percepatan angin pada musim kemarau 4. Akomodasi (radius 15 km dari objek) • jumlah kamar 5. Hubungan dengan objek wisata lain (radius 75 km) • sejenis • tidak sejenis
-
60-65
> 65
59-55
54-45
< 45
< 45-(59-55)=ancaman, (60-65)- > 65=peluang (> 7/< 0.2)-( 5-6/0.4-0.6)=ancaman, (34/0.7-0.9)-( 1-2)=peluang
-
3-4/0.70.9
1-2
5-6/0.4-0.6
6-7/0.2-0.3
> 7/< 0.2
-
75-100
> 100
50-74
30-49
< 30
< 30-(50-74)=ancaman, (75-100)-> 100=peluang
4-6 4-6
1-3 1-3
0 0
7-9 7-9
10-12 10-12
> 12 > 12
> 12-(7-9)=ancaman, (4-6)-0=peluang > 12-(7-9)=ancaman, (4-6)-0=peluang
95
96 Lampiran 4 Hasil pengkajian potensi kawasan pariwisata pesisir Sendang Biru A Daya tarik Bobot: 6 No 1.
2.
3.
4. 5.
6.
7.
8.
9.
10.
Unsur/sub unsur Keindahan: a. air laut bersih dan jernih b. keanekaragaman flora dan fauna banyak c. pandangan ke arah laut indah d. keserasian panorama laut e. variasi pandangan pulau/gunung di laut Pasir
Kejernihan air tampak sampai kedalaman (m): 15.0-12.5 Banyaknya lokasi yang mempunyai kedalaman sama. Lebar pantai (diukur waktu surut, dan panjang pantai minimal 1 km) dalam meter. Keselamatan/keamanan pantai: a. tidak ada arus balik berbahaya b. bebas gangguan berbahaya c. tidak ada kepercayaan yang mengganggu d. tidak ada gangguan manusia Variasi kegiatan: a. berjemur b. berenang c. menikamati pemandangan d. olah raga e. bersampan f. memancing Kebersihan: a. ada pengaruh pelabuhan b. ada pengaruh pemukiman c. ada pengaruh pelelangan ikan / pasar / pabrik Keunikan sumberdaya alam: a. danau air asin b. gua-gua laut/crack c. telaga d. flora fauna e. sumber air tawar Banyaknya potensi sumberdaya alam yang menonjol: a. flora b. fauna c. air d. gejala alam
Nilai ada 5
30
pasir putih 30 15.012.5 30 lebih 7 30 < 50 10 ada 4
25
ada 56
25
ada 3 25
ada 5
30
ada 4
25
97 Lanjutan lampiran 4. 11.
12.
13.
14.
15.
16.
Keutuhan sumberdaya alam: a. flora b. fauna c. air d. gejala alam Jenis kegiatan wisata alam: a. berenang b. berjemur c. menikmati pemandangan d. memancing e. camping f. pendidikan g. penelitian h. religius i. hiking Kebersihan udara dan lokasi bersih tidak ada pengaruh dari: a. alam b. industri c. jalan ramai motor/mobil d. binatang e. pemukiman penduduk f. sampah g. coret-coret (vandalisme) Kerawanan kawasan a. perambahan b. pencurian c. gangguan pada flora dan fauna Keutuhan potensi (%): a. danau air asin b. telaga c. gua-gua laut/crack d. flora dan fauna Situasi pandangan dan kenyamanan pantai dan pulau: a. rindang b. pasir putih c. bersih d. pandangan indah e. tidak ada gangguan
ada 4 25
lebih 7
30
tidak ada
30
ada 3 20 60-79 25
ada 5
30
Jumlah
2520
B Potensi pasar (radius 75 km dari objek) Bobot: 5 1.
Jumlah penduduk/propinsi (x1000) Kepadatan penduduk/km2 100 101 – 200 201 – 300 301 – 400 401 – 500 501 – 600 700
> 2000
140
15002000
10001499
500999
< 500
98 Lanjutan lampiran 4. 2.
Tingkat kebutuhan wisata a. tingkat pendapatan perkapita tinggi. b. tingkat kesejahteraan baik. c. kesempatan ada. d. perilaku berwisata
ada 4
25
Jumlah
825
C Kadar hubungan/aksesibilitas Bobot: 5 1.
Kondisi dan jarak jalan darat < 75 km
2.
Pintu gerbang udara internasional/regional
3. 4. 5.
6.
Medan/Pekanbaru/Manado Denpasar Surabaya Jakarta Waktu tempuh ke obyek dalam jam dari Kabupaten/Kota Kendaraan bermotor/perahu di kabupaten/kota (buah) Frekuensi kendaraan umum dari pusat penyebaran wisata ke obyek (buah/hari) Kapasitas tempat duduk kendaraan menuju obyek wisata
Baik 80
<150
151300
Jarak dalam km 301-450 451-600
>600 -
25 1-2 30 >7500 30 30-40 20 1500-2000 20
Jumlah
1025
D Kondisi lingkungan sosial ekonomi dan pelayanan masyarakat (radius 1 km dari batas kawasan intensive use atau jarak terdekat) Bobot: 5 No. Unsur/sub unsur Nilai 1.
Tata ruang wilayah obyek
2.
Status lahan
3.
Tingkat pengangguran (%)
4.
Mata pencaharian penduduk
5.
Ruang gerak pengunjung (ha)
6.
Pendidikan
ada dan sesuai 30 hutan negara 30 10-24 25 petani/nelayan 20 <30 10 sebagian besar lulus SD 20
99 Lanjutan lampiran 4. 7.
Tingkat kesuburan tanah
8.
Sumberdaya alam mineral
9.
Persepsi masyarakat terhadapat pengembangan obyek wisata alam: a. mendukung b. baik c. menguntungkan Pelayanan masyarakat dan fasilitas: a. keramahan b. fasilitas c. kemampuan komunikasi Kemampuan berbahasa a. daerah setempat b. bahasa indonesia
10.
11.
sedang 25 kurang potensial 25 ada 3
20
ada 3
20
ada 2 20
Jumlah
1225
E Kondisi iklim Bobot 4 No.
Unsur/sub unsur
1
Pengaruh iklim terhadap waktu kunjungan (bulan) Suhu udara pada musim kemarau (0 C)
2
3 4 5
Jumlah bulan kering rata-rata per tahun (bulan) Kelembaban rata-rata per tahun (%) Percepatan angin pada musim angin kemarau (knot/jam)
Jumlah
Nilai 10-12 30 25-27 / 14-16 20 7 25 59-55 20 5-6/0.40.6 20
460
F Akomodasi Bobot: 3 Unsur/sub unsur
Nilai
Jumlah kamar (buah) > 100 Jumlah Catatan: Akomodasi dalam radius 15 km dari obyek lokasi.
30 90
100 Lanjutan lampiran 4. G Sarana dan prasarana penunjang (radius 20 km dari lokasi obyek) Bobot: 2 No.
Unsur/sub unsur
Macam 4 macam Nilai
1.
2.
Prasarana: a. kantor pos b. telepon umum c. puskesmas/klinik d. wartel dan faksmili e. warnet f. jaringan tv g. jaringan radio h. surat kabar Sarana penunjang: a. rumah makan/minum b. pusat perbelanjaan / pasar c. bank/money changer d. tempat peribadatan e. toilet umum
30
30
Jumlah
120
H Ketersedian air bersih Bobot: 4 No.
Unsur/sub unsur
1.
Debit air sumber (liter/detik)
2.
4.
Jarak air terhadap lokasi obyek (km) Dapat tidaknya air dialirkan ke obyek atau mudah dikirim dari tempat lain Kelayakan d ikonsumsi
5.
Kontinuitas
3.
Jumlah
Nilai 1-1.9 25 0-3 30 sangat mudah 30 perlu perlakuan 25 tersedia sepanjang tahun 30
560
101 Lanjutan lampiran 4. I Keamanan Bobot 4 No. 1
Unsur/sub unsur
Nilai
Keamanan a. tidak ada binatang pengganggu b. tidak ada ras berbahaya c. tidak ada tanah labil d. bebas kepercayaan mengganggu
4 30
Jumlah
120
J Hubungan objek dengan objek wisata lain (radius 75 km dari objek) Bobot 1 Objek Wisata
0
1
2
3
Sejenis
100
80
60
40
Jumlah Objek Lain 4 5 6 7 Nilai 20 1 -
Tak sejenis
90
100
90
80
70
60
50
40
Jum. Nilai 8
9
10
11
12
-
-
-
-
-
30
20
10
1
-
0 0
102
Lampiran 5 Panorama Pantai Sendang Biru Kabupaten Malang Propinsi Jawa Timur
Arah pandang dari pantai Sendang Biru ke arah Barat Laut sejajar dengan Pangkalan Pendaratan Ikan Pondok Dadap
Panorama dari pantai Sendang Biru ke arah Barat Laut, terlihat Pulau Sempu di sebelah kiri dan pelabuhan Pangkalan Pendaratan Ikan di sebelah kanan
103
Lampiran 6 Panorama dan suasana Telaga Lele di dalam area Cagar Alam Pulau Sempu pada siang dan sore hari
Panorama Telaga Lele tampak pada siang hari
Suasana Telaga Lele pada sore hari
104
Lampiran 7 Pemandangan Segara Anakan di dalam area Cagar Alam Pulau Sempu
Panorama Segara Anakan yang dikelilingi buk it-bukit terjal
Tempat masuknya air laut melalui lubang dinding yang curam