DAFTAR PUSTAKA
Ambarjaya, B. S. 2008. Budidaya Tiram Mutiara. Mutiara Books, Jakarta Pusat. iii+52 hlm. Andre, R. B. 2007. Aplikasi Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis Dalam Menentukan Kesesuaian Lahan Budidaya Rumput Laut (Gracilaria sp.) Di Wilayah Babelan, Jawa Barat. Skripsi. IPB, Bogor. 71 hlm. Arief, Muchjisin dan Lestari Laksmi W. 2006. Analisis Kesesuian Perairan Tambak di Kabupaten Demak Ditinjau dari Nilai Klorofil-a, Suhu Permukaan Perairan dan Muatan Padatan Tersuspensi Menggunakan Data Citra Satelit Landsat ETM 7+. LAPAN, Jakarta. Ariyati, R. W., L. Sya’rani dan Endang Arini. 2005. Analisis Kesesuaian Perairan Pulau Karimunjaa dan Pulau Kemujan Sebagai Lahan Budidaya Rumput Laut Menggunakan Sistem Informasi Geografis. UNDIP, Semarang. 45 hlm. Bakorsutanal. 1996. Pengembangan Prototipe wilayah Pesisir dan Maritim Kupang Nusa Tenggara Timur. Pusat Bina Aplikasi Inderaja dan Sistem Informasi Geografis. Barnes, R. D. 1976. Invertebrate Zoology. 5th Ed. Saunder Collage Publishing, Philadelphia. p 263-270. Basmi, J. 1999. Planktonologi : Bioekologi Plankton Algae. Fakultas Perkanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. hal 33-35. BBL. 2006. Paket Usaha Pedederan Tiram Mutiara (Pinctada maxima) Skala Kecil. Balai Budidaya Laut, Lombok. Departemen Kelautan dan Perikanan. 2002. Modul Sosialisasi dan Orientasi Penataan Ruang, Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Ditjen Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Direktorat Tata Ruang Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Jakarta. DKP Pesawaran. 2010. Laporan Akhir Penyusunan Master Plan Minapolitan Kabupaten Pesarawan. Dinas Kelautan dan Perikanan, Pesawaran. Edward dan M. S. Tarigan. 2003. Pengaruh Musim Terhadap Fluktuasi Kadar Fosfat dan Nitrat di Laut Banda. Makara, 7(2) : 82 – 89
60
61
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air. Kanisius, Yogyakarta. Harramain, E. M. 2008. Kajian Faktor Lingkungan Habitat Kerang Mutiara (Stadia Spat) Di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Skripsi. IPB, Bogor. xiii+108 hlm. Hartoko, A dan M. Helmi. 2004. Development of Digital Multilayer Ecological Model for Padang Coastal Water (West Sumatera). Jurnal of Coastal Development. VII (3): hal 129-136. Ilahude, Abdul Gani. 1999. Pengantar ke Oseanologi Fisika. P2O-LIPI, Jakarta. Hutabarat, S. dan Stewart M. E. 1986. Pengantar Oseanografi. UI-Press, Jakarta. Hutabarat, S. 2000. Peranan Kondisi Oceanografi terhadap Perubahan Iklim, Peroduktivitas dan Distribusi Biota Laut. UNDIP, Semarang. Kamali, Dzikrulloh. 2004. Kelimpahan Fitoplankton Pada Keramba Jaring Apung Di Teluk Hurun Lampung. Skripsi. IPB, Bogor. ix+35 hlm. Kangkan, A.L. 2006. Studi Penentuan Lokasi Untuk Pengembangan Budidaya Laut Berdasarkan Parameter Fisika, Kimia Dan Biologi Di Teluk Kupang, Nusa Tenggara Timur. Tesis. UNDIP, Semarang. 102 hlm. Martin, C. 2004. Population Structure of The Black-Lipped Pearl Oyster. Hohonu a Journalof Academic Writing. 2 (2) : 1-6 Meneg LH. 2004. Baku Mutu Air Laut. Keputusan Meneg. KLH No 51 tahun 2004, Jakarta. Millero, J. F dan Mary L. Sohn. 1992. Chemical Oceanography. CRC Press, London. Muhajir, Fasmi Ahmad dan Edward. 2004. Variasi Kadar Oksigen Terlarut di perairan Tanimbar Bagian Utara dan Selatan. Jurnal Ilmiah Sorihi, III (1) : 1 - 9. Nontji, A. 2005. Laut Nusantara. Edisi Revisi. Penerbit Djambatan, Jakarta. Nyebakken, J. W. 1988. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologi. Diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia oleh M. Eldman, Koesoebiono dan D.G Bengen. Penerbit Gramedia. Jakrta. 459 hlm.
62
Odum, E. P. 1979. Dasar-Dasar Ekologi. Edisi Ketiga. Gajah Mada University Press. Original English Edition. Fundamental of Ecology. Thrid Edition, Yogyakarta. Pemkab Pesawaran. 2010. Profil Kabupaten Pesawaran. Pemerintah Kabupaten Pesawaran, Pesawaran. Pramono, Gatot H. (2004). Analisis Data Tematik Digital – Perbandingan Metode Interpolasi Pada Sebaran Total Suspended Sediment di Kabupatan Maros, Sulawesi Selatan. Cibinong: PSSDAL, Bakosurtanal. Radiarta, I. Ny., A. Saputra., O. Johan. 2005. Pemetaan Kelayakan Lahan untuk Pengembangan Usaha Budidaya Laut dengan Aplikasi Inderaja dan Sistem Informasi Geografis di Perairan Lemito, Profinsi Gorontalo. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia. XI (1): hal 1-13. Rizani, dkk. 2009. Menuju Demokratisasi Pemetaan, Refleksi Gerakan Pemetaan Partisipatif di Indonesia. Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif, Bogor. xv+248 hlm. Romimohtarto, K. 2003. Kualitas Air dalam Budidaya Laut. http://www.fao.org/. Di akses pada 13 Mei 2012. Santoso, A.D. 2004. A Study on the Hydrography and Water Quality in the Tropical Aquaculture Field, Hurun Bay, Indonesia. Master thesis Ehime University. Santoso, A. D. 2005. Pemantauan Hidrografi Dan Kualitas Air Di Teluk Hurun Lampung dan Teluk Jakarta. Jurnal Teknologi Lingkungan. P3TL-BPPT. VI. (3): 433 - 473 Santoso, A. D. 2006. Kualitas Nutrien Perairan Teluk Hurun, Lampung. Jurnal Teknologi Lingkungan. P3TL-BPPT. VII. (2): 140 - 144 Saoruddin. 2004. Pengaruh Pembenihan Berbagai Jenis Pakan Alami Terhadap Perkembangan dan Kelangsungan Hidup Larva Tiram Mutiara Pinctada maxima (Jameson)(Bivalvia : Ptridae). Tesis. IPB, Bogor. xii+57 hlm. Sastrawijaya, A. T. 2000. Pencemaran Lingkungan. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Sitorus, Santun R.P. 1985. Bandung.
Evaluasi Sumberdaya Lahan.
Penerbit Tarsito.
63
Subardi. 2000. Sedimen Dasar di Perairan Teluk Lampung. Aspek Oseanografi Bagi Peruntukan Lahan di Wilayah Pantai Teluk Lampung. Proyek Inventarisai dan Evaluasi Potensi Laut dan Pesisi, Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jakarta. Sujoko, A. 2010. Membenihkan Kerang Mutiara. PT Pustaka Insan Madani, anggota IKAPI, Yogyakarta. xiii+89 hlm. Surinati, Dewi. 2009. Upwelling dan Efeknya Terhadap Perairan Laut. Oseana, XXXIV (4) : 35 - 42. Suryanto, H., A. Ari Dartoyo, Gatot Haryo Pramono. Norma, Prosedur, Pedoman, Spesifikasi, dan Standar (NPPSS) - Prosedur dan Spesifikasi Teknis Analisis Kesesuaian Budidaya Tiram Mutiara. Pusat Survei Sumberdaya Alam Laut. Bakosurtanal, Cibinong Susana, Tjutju dan Suyarso. 2008. Penyebaran Fosfat dan Deterjen di Perairan Pesisir dan Laut Sekitar Cirebon Jawa Barat. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia, 34 : 117 - 131. Susanti, I. I. 2001. Produktifitas Primer Fitoplankton Serta Keterkaitannya Dengan Nutrien Dan Intensitas Cahaya Di Perairan Teluk Hurun, Bandar Lampung. Skripsi. IPB, Bogor. vii+43 hlm. Sutaman. 1993. Tiram Mutiara Teknik Budidaya dan Proses Pembuatan Mutiara. Kanisius, Yogyakarta. 93hlm. Syarifuddin, A. N. 1996. Persyaratan Teknis Budidaya Mutiara. Prosiding Seminar Nasional Budidaya Mutiara. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan, Departemen Pertanian. Jakarta. vii+117 hlm. Wibisono, M. S. 2005. Pengantar Ilmu Kelautan. PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta. xiv+226 hlm. Winanto, T. 1992. Pembenihan Tiram Mutiara. Buletin Volume 1. Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut, Lampung. Wiradisastra, U.S. dkk. 2004. Laporan Akhir – Analisis Tingkat Kesesuaian Marine Culture Wilayah ALKI II, Buku I (Teknis – analisis). Bogor: Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat, IPB.
Yudha, I. G. 2004. Karakteristik Biofisik Perairan Dan Permasalahan Pengembangan Wilayah Pesisir Di Kecamatan Padang Cermin Dan Punduh Pidada, Kabupaten Lampung Selatan. Jurnal. UNILA, Lampung. 17hlm.
64
Zainuddin, M. 2006. Aplikasi Sistem Informasi Geografis dalam Penelitian Perikanan dan Kelautan. http://regional.coremap.or.id/. Diakses pada 5 Juni 2012 Zonneveld. N., E. A. Huisma dan J. H. Boon. 1991. Prinsip-Prinsip Budidaya Ikan. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.