ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR PUSTAKA Abdulgani, N., Aunurohim dan A. Wijaya. 2009. Konsentrasi Kadmium (Cd) Pada Kerang Hijau (Perna Viridis) Di Surabaya dan Madura. FMIPA-ITS Angga, Sony., 2011. Pendugaan tingkat akumulasi logam berat Merkuri (Hg) pada kerang batik (Paphia undulata) berdasarkan ukuran kerang di perairan Sidoarjo Afriansyah, A. 2009. Konsentrasi Kadmium (Cd) dan Tembaga (Cu) Dalam Air, Seston, Kerang dan Fraksinasinya Dalam Sedimen di Perairan Delta Berau, Kalimantan Timur. FPIK-IPB Afrianto E. dan E. Liviawati. 1993. Budidaya Rumput Laut dan cara pengolahannya. PT Bhatara Niaga Media, Jakarta. 58 hal. Aji N, Murdjani M. 1986. Budidaya rumput laut. Ditjen Perikanan Budidaya– International Development Research Centre. Jakarta. Apriadi, D. 2005. Kandungan Logam Berat Hg, Pb, dan Cd Pada Air, Sedimen dan Kerang hijau (Penna viridis L.) di Perairan Muara Kamal, Teluk Jakarta. Institut Pertanian Bogor. Alamendah, 2011. Tingkat Pencemaran Laut Indonesia. Alberty, R.A. dan Silbey, R.J., 1992, Physical Chemistry, John Wiley & Sons, Inc, Canada Amarullah. 2006. Pengelolaan sumberdaya perairan Teluk Tamiang Kabupaten Kotabaru untuk pengembangan budidaya rumput laut (Eucheuma cottonii). [Tesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Istitut Pertanian Bogor. Amiluddin. 2007. Kajian pertumbuhan dan kandungan karagenan rumput laut K.alvarezii yang terkena penyakit ice-ice di Perairan P.Pari Kepulauan Seribu. [Tesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Istitut Pertanian Bogor. Amin M et al. 2008. The Assessment of seaweed (Eucheuma cotonii) growing practice of different systems and planting seasons in Bangkep Regency Central Sulawesi. Indonesian Journal of Agriculture 1(2): 132-139. Andriyani, R dan Trias, M. 2007. Kadar Logam Berat Cadmium, Protein dan Organoleptik Pada Daging Bivalvia dan Efektivitas Perendaman Larutan Asam Cuka. FKM-UNAIR.
36 Skripsi
ANALISIS PERBEDAAN NILAI
DENNY SETIABUDI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Anggadiredja JT. 2007. Prospek pasar rumput laut Indonesia di pasar global. Lokakarya Implementasi Program Berkelanjutan Sulawesi Selatan Menuju Sentra Rumput Laut Dunia. Makasar, 7 Mei 2007. Anggadiredja JT. 2011. Laporan forum rumput laut. Pusat Riset Pengolahan Produk dan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan. Jakarta. Anggadiredja, JT, Zatnika A, Purwanto H, Istini S. 2006. Rumput laut: pembudidayaan, pengelolaan, dan pemasaran komoditas perikanan potensial. Penebar Swadaya. Jakarta. Anna S. 2003. Model embedded dinamik ekonomi interaksi perikananpencemaran [Disertasi]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Anonim. 2006. Crash program Provinsi Sulawesi Utara: Rencana pengembangan budidaya rumput laut. Armita D. 2011. Analisis perbandingan kualitas air di daerah budidaya rumput laut dengan daerah tidak ada budidaya rumput laut, di Dusun Malelaya, Desa Punaga, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar. [Skripsi]. Aslan LM. 1993. Budidaya rumput laut. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Aslan LM. 2010. Mengembangkan potensi rumput laut di Wakatobi. FPIK Unhalu. Lembar Informasi 2010-05. Aslan, L. M..1998. Budidaya Rumput Laut. Kanisius, Yogyakarta Atmadja WS, Kadi A, Sulistijo, Satari R. 1996. Pengenalan jenis-jenis rumput laut Indonesia. Puslitbang Oseonologi Lipi. Jakarta Atmadja, W. 1996. Pengenalan Jenis Alagae Merah (Rhodophyta). Pengenalan Jenis Jenis Rumput Laut Indonesia. Atmadja, W. S., A, Kadi., Sulistijo dan Rahmaniar (Edd). Puslitbang Oseanologi LIPI, Jakarta Bangun, J. M. 2005. Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) dalam Air, Sedimen dan Organ tubuh Ikan Sokang (Triacanthus nieuhofi) di Perairan Ancol, Teluk Jakarta. Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. 64 hal. Barbieri A, Simona M. 2003. Trophic evaluation of Lake Lugano related to external load reduction: changes in phosphorus and nitrogen as well as oxygen balance and biological parameters. Lakes & Reservoirs: Reseach and Management 6 (1) : 37 – 47.
37 Skripsi
ANALISIS PERBEDAAN NILAI
DENNY SETIABUDI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Barg UC. 1992. Guedelins for the Promotion of environmental management of coastal aquaculture development. FAO Fisheries Technical Paper. Rome. Bat, L. dan M. Oztork. 1999. Copper, Zinc, Lead and Cadmium Concentrations in the Mediterranean Brown, Frederick G. 1975. Principles of Educational and Psycho-logical Testing. New York: Holt, Rinehart and Winston. Connel. D. W. and Miller. 1995. Kimia dan Ekotoksikologi Pencemaran. Universitas Indonesia. Jakarta. Dahuri. R. 2001. Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan Terpadu Dalam Mendukung Pembangunan Kelautan dan Perikanan Berkelanjutan. Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta. Darmono, 1995. Logam dalam Sistem Biologi Mahluk Hidup. Penerbit Universitas Indonesia. Darmono. 2001. Lingkungan hidup dan pencemaran: Hubungannya dengan Toksikologi senyawa logam. Universitas Indonesia Press. Jakarta Davis, T. A., Volesky, B. dan Vieira, R. H. S. F., 2000, Sargassum Seaweed As Biosorbent For Heavy Metals, J Wat. Res, 34 (17), 4270 – 4278. Ditjenkan Budidaya, 2005. Profil Rumput Laut Indonesia Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Departemen Perikanan dan Kelautan Jakarta.
Duxbury, Linda dan Higgins, Chris. 2002. Work-Life Conflict in Canada in the New Millenium.A Status Report. October 2002. Figueira, M. M. Volesky, B., Ciminelli, V. S. T. , Dan Roddick, F. A., 2000, Biosorption Of Metals In Brown Seaweed Biomass, J,Wat. Res. 34 (1) 196 – 204. Ghufran, H., K. Kordi., B. Andi. 2005. Pengelolaan Kualitas Air Dalam Budidaya Perairan. Rhineka Cipta. Jakarta. Gerung G, Ngangi E, Mudeng J, Manengkey H, Manoppo L. 2009. Uji pertumbuhan dan pengembangan budidaya rumput laut Kappaphycus alvarezii di Pantai Ratatotok Minahasa. Laporan Penelitian FPIK Unsrat bekerjasama dengan PT Newmont Minahasa Raya. Gerung G, Ngangi E. 2009. Pengembangan rumput laut berdasarkan seleksi bibit alam untuk peningkatan produksi. Laporan Penelitian. FPIK Unsrat. Manado.
38 Skripsi
ANALISIS PERBEDAAN NILAI
DENNY SETIABUDI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Gerung G, Soeroto B, Ngangi E. 2008. Study on the environment and trials Ccultivation of Kappaphycus and Eucheuma in Nain Island, Indonesia. IFC PENSA. Gerung G. 2006. Seaweeds from Manado Bay Indonesia. Advances in Seaweed Cultivation and Utilisation in USA. Phang, Critchley & Ang eds. Proceedings of a workshop held in conjuction with the 7th Asian Fisheries Forum, Penang, Malaysia, December 2004. University of Malaysia Research Centre. p 35-40. Harahap. S. 1991. Tingkat Pencemaran Air Kali Cakung ditinjau dari Sifat FisikaKimia Khususnya Logam Berat dan Keanekaragaman Jenis Hewan Benthos Makro. Tesis. Bogor : Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Hutagalung, H. P., S. Deddy, R. S. Hadi. 1997. Metode Analisis Air Laut, Sedimen, dan Biota. Buku 2. Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanografi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Jakarta. Hal. 136-141.
Jana-Anggadiredjo, 2006. Rumput Laut. Penebar Swadaya, Jakarta. Jardine, C. G. 1993. Effect of Pollutant at the Ecosystem Level. Environmental Toxicology Seminar. October 20, 1993. Diponegoro University. Semarang Central Java. 15hal. Karimah, Aniyatul, (2002), Profil Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) dalam Cangkang Kupang Beras (Tellina versicolor), UNEJ, Jember.
Kementerian Lingkungan Hidup. 2004. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Kementrian Lingkungan Hidup. Jakarta. Lamai, C., Maleeya. K., Prayad. P., E. Suchart.U. dan Varasaya. S. 2005. Toxicity and Accumulation of Lead and Cadmium In The Filamenous Green Algae Cladopora fracta (O. F. Muller ex Vahl) Kutzing : A Laboratory Study. Scienceasia.Vol 31, hal. 121-127. Lodeiro, P., Barriada, J.L., Herrero, R., dan Sastre de Vicente, M.E., 2005, The marine macroalga Cystoseira baccata as biosorbent for cadmium(II) and lead(II) removal: Kinetic and equilibrium studies, Environmental Pollution, 1 (142), 264-273. Low, K.S., C.K. Lee and S.G. Tan. 1997. Sorption of Trivalent Chromium fromTannery Waste by Moss. J. Environmental Technology. 18 : 449 – 454
39 Skripsi
ANALISIS PERBEDAAN NILAI
DENNY SETIABUDI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Luning, K. 1990. Seaweed Their Environment, Ecophysiology. John Wiley and Sons, New York
Biogeography
and
Mannion, A. M. dan S. R. Bowlby. 1992. Environtmental Issues in the 1990’s, England : John Wiley & Sons. England Murtini, J. T., Y. Yusma dan P. Rosmawaty. 2003 Kandungan Logam Berat pada Kerang Darah (Anandara Granosa), Air Laut dan Sedimen di perairan Tanjung Balai dan Bagan Siapi - Api. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia. 9 (5) : 1-7 Mansur,S. 1982, Kandungan dan Deskripsi Logam Berat di Perairan Pantai Cilacap dan Segara Anakan, Karya Ilmiah (tidak dipublikasikan). Fakultas Perikanan. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Marganof, 2003, Potensi Limbah Udang Sebagai Penyerap Logam Berat (Timbal, Kadmium, Dan Tembaga) di Perairan, Makalah Pribadi Pengantar Ke Falsafah Sains, Program Pasca Sarjana/S3. Institut Pertanian Bogor. Martaningtyas, D. 2004. Bahaya Cemaran Logam Berat. Cakrawala. Muawanah, T. dan A. K. Kurniastuty. 2006. Evaluasi Kandungan Logam Berat (Pb, Hg, dan Cu) Pada Kerang Hijau (Perna viridis) di Perairan Panimbang Banten. Banten Mukadar, S., Mukhtasor, Aunurohim, 2008. Studi Bioakumulasi Logam Berat (Hg, Cd dan Pb) pada Kekerangan di Pesisir Sidoado, Seminar Nasional Pascasarjana VIII-ITS 2008.
Moerniati, E. S. 2003. Evaluasi Prokasih di Kota Semarang Pada Kondisi FisikaKimia Air Sungai Kaligarang. Tesis. Program Studi Magister Manajemen Sumberdaya Pantai. Universitas Diponegoro. 72 hal. Moore S. Ramamoorthy 1984, Organic Chemicals in Natural Waters – Applied Monitoring and Impact Assessment. New York – Berlin – Heidelberg – Tokyo, Springer Verlag. Nazir, M. 2011. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Bogor. hal 55-56. Nasution. 2003. Metode Research: Penelitian Ilmiah. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Nicodemus, M. 2003. Kerusakan lingkungan akibat Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI). Rapat Regional: Penanggulangan kerusakan lingkungan SeKalimantan Tahun 2003. Bapedalda. Palangka Raya. Nontji, A. 1987, Laut Nusantara, Djambatan. Jakarta.
40 Skripsi
ANALISIS PERBEDAAN NILAI
DENNY SETIABUDI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Nybakken, J. W. 1992, Biologi Laut: Suatu Pendekatan Ekologis (diterjemahkan oleh H. M. Eidman, Koesoebiono, D. G. Bengen, M. Hutomo dan S. Sukardjo), P. T. Gramedia, Jakarta. Palar. H., 1994, Pencemaran dan Toksikologi logam berat, Rineka Cipta, Jakarta. Palar, H., 2004. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat . Rineka Cipta. Jakarta. 90 hal. Pikir, S. 1994. Studi Tentang Kandungan Logam Berat Dalam Sedimen dan Dalam Kupang di Daerah Estuari Pantai Timur Surabaya. Jurnal Penelitian Universitas Airlangga. Vol. 2 no. 1. Hal. 28-36. Pranaditia, Rendy., 2011, Studi kandungan logam berat Kadmium (Cd) pada beberapa species ikan, Molusca Dan Crustacea di pantai kenjeran, Surabaya Dan Branta pesisir, Pamekasan - Madura Profile Rumput Laut Indonesia. 2003. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. Departemen Kelautan dan Perikanan. Putra, S.E., Buhani, dan Suharso, 2003, Alga Sebagai Bioindikator. Rahman, F. A. 2009. Perancangan Klaster Aquabisnis Rumput Laut Eucheuma cottonii di Kabupaten Lombok Timur. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta . Regine, Vieira, dan Volesky B., 2000, Biosorption: a solution to pollution?, Internatl Microbiol, Canada. Rendy, P. 2011. Budidaya Rumput Laut (Eucheuma cottonii) dengan metode Long line di balai besar pengembangan budidaya air payau Jepara – Kabupaten Jepara. Saeni, M.S., 1997, Penentuan Tingkat Pencemaran Logam Berat dengan Analisis Rambut, Orasi Ilmiah, Guru Besar Tetap Ilmu Kimia Lingkungan, Fakultas Matematika dan IPA IPB.Bogor Scheffler, I. 1987. “Vision and Revolution: A Postcript on Kuhn”. Philosophy of Science 39 (3): 366-374. Silvanindya. 2003. Studi Kandungan Logam Berat Cd Dalam Rumput Laut (Eucheuma cottonii) Hasil Budidaya di Perairan Situbondo. Skripsi. Program Studi Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya
41 Skripsi
ANALISIS PERBEDAAN NILAI
DENNY SETIABUDI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Salt, D. E., Prince, R. C., Pichering, I. J., dan Raskin I., 1995, Mechanisms of Cadmium Mobility and Accumulation in Indian Mustard, Plant Physiol,109, 427-433 Soemirat, J. 2003. Toksikologi Lingkungan. Gajah Mada University Press. Yogyakarta. hal. 72-73. Sorensen, E. M. 1991. Metal poisoning in fish, CRC Press, New York, 95-109 pp Sugiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian. Penerbit Alfabeta : Bandung. Susanto, 2009. Alga merah pengungkap kebenaran taksonomi. Kebenaran itu tidak memihak. Koran Ibukota Jakarta. 40 hal. Surakhmad, Winarno, (1990), Pengantar Penelitian Ilmiah dan Dasar Metode Teknik,Transito, Bandung.
Tondok, 2001, Pemanfaatan Limbah Kulit Kacang (Arachis hypoganea L) sebagai Adsorben Ion Tembaga (II) dalam Air, skripsi tidak diterbitkan, FMIPA UNHAS, Makassar. Waldichuck, M. 1974. Some biological concern in heavy metals pollution. In: VERBERG & VERBEG (ed.) Pollution and Psysiology of Marine Organism. Academic Press, London: 231 pp. Zhu, Y. L., Pilon-Smith, E., Jounain, L., Terry, N., 1999, Cadmium Tolerance and Accumulation in Indian Mustard is Enhanced by Overexpressing gluamycysteine Synhetase, Plant Physiol, 121, 1169-1177.
42 Skripsi
ANALISIS PERBEDAAN NILAI
DENNY SETIABUDI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
LAMPIRAN Lampiran 1. Jumlah sampel yang akan diambil Kecamatan
Saronggi
Jumiang
DKP (2012) Total hasil panen 1 tahun 112.573.52 ton Hasil panen tiap ancak per 38 hari 59.5738 kg Jumlah ancak 16.783 ancak Hasil panen tiap ancak 642.239 - 787.913 10 % dari hasil panen per 38 hari 5.95738 Total hasil tangkapan 1 tahun 1.695.60 ton Hasil panen tiap ancak per 38 hari 43.9583 kg Jumlah ancak 471 ancak Hasil panen tiap ancak 428.391 - 549.948 10 % dari hasil panen per 38 hari 4.39583
kg kg
kg kg
Lampiran 2. Posisi Stasiun Pengambilan Sampel Rumput Laut di perairan Pamekasan dan Sumenep Kode Stasiun Koordinat Derajat 7°14'06.10"S Pamekasan ST-1 113°32'53.19"E 7°14'13.93"S Pamekasan ST-2 113°32'16.27"E 7°07'10.77"S Sumenep ST-1 113°53'38.32"E 7°08'02.64"S Sumenep ST-2 113°48'51.08"E
43 Skripsi
ANALISIS PERBEDAAN NILAI
DENNY SETIABUDI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 3. Data Kualitas Air Suhu
Lokasi
Stasiun 1 Sumenep Stasiun 2
Stasiun 1 Pamekasan Stasiun 2
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5 Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5 Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5 Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5
pH Salinitas Pagi Sore Pagi Sore Pagi Sore 7 30 30 7 30 29 7 30 30 7 30 29 8 28 28 7 27 28 8 29 29 8 30 29 7 30 29 8 27 28 8 29 30 8 28 29 7 29 29 7 30 29 7 28 28 7 29 30 8 28 29 7 29 29 8 30 30 8 30 28 8 30 29 8 29 28 7 29 30 7 29 29 8 29 29 7 30 29 8 30 30 7 29 30 7 29 29 8 29 29 8 28 28 7 27 28 8 28 28 8 29 28 7 29 28 8 30 29 7 30 30 7 30 30 7 30 29 7 29 30
44 Skripsi
ANALISIS PERBEDAAN NILAI
DENNY SETIABUDI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 4. Hasil pengujian sample rumput laut E.cottonii. di Sumenep dan Pamekasan Madura
45 Skripsi
ANALISIS PERBEDAAN NILAI
DENNY SETIABUDI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 5. Hasil uji air pada daerah rumput laut E.cottonii di budidayakan.
46 Skripsi
ANALISIS PERBEDAAN NILAI
DENNY SETIABUDI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 6. Hasil uji sedimen pada daerah rumput laut E.cottonii di budidayakan.
47 Skripsi
ANALISIS PERBEDAAN NILAI
DENNY SETIABUDI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 7. Cara uji kimia penentuan kadar logam berat Kadmium (Cd) pada produk perikanan menurut SNI : 2354.5:2011 1. Prinsip Kerja Unsur Logam Cd dilepaskan dari jaringan dagin contoh dengan cara digesti kering (pengabuan) pada suhu 450oC. Logam dalam abu selanjutnya diikat dengan asam klorida (HCl) 6 M dan asam nitrat (HNO3) 0,1 M secara berurutan. Larutan yang dihasilkan selanjutnya diatomisasi menggunakan graphite furnace. Atom-atom unsure Cd berinteraksi dengan sinar dan lampu Cd. Interaksi tersebut berupa serapan sinar yang biasanya dapat dilihat pada tampilan (monitor) spektrofotometer serapan atom (Atomic Absorption Spectrofotometer). Jumlah serapan sinar sebanding dengan konsentrasi unsure logam Cd tersebut 2. Peralatan a. Aluminium foil b. Gelas beaker 25 ml, 100 ml dan 250 ml c. Blender/homogenizer d. Botol polypropylene e. Cawan porselen bertutup f. Corong plastic g. Desikator h. Gelas ukur 25 ml dan 50 ml i. Hot plate
Skripsi
ANALISIS PERBEDAAN NILAI
DENNY SETIABUDI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
j. Labu takar 50 ml (polypropylene), 100 ml, 1.000 ml k. Microwave, khusus untuk destruksi contoh pengujian logam l. Mikropipet m. Oven n. Pipet tetes o. Pipet volumetric 10 ml, 5 ml, 1 ml p. Pisau q. Refrigerator atau freezer r. Sendok plastic s. Seperangkat alat AAS dengan graphite furnice t. Timbangan analitik dengan ketelitian +- 0,0001 g u. Tungku pengabuan (furnace) v. Wadah plystyrene Catatan :semua peralatan gelas yang digunakan harus terlebih dahulu direndam dalam HNO3 air deionisasi (1:9) kemudian dibilas dengan air deionisasi. 3. Pereaksi a. HCl 37% b. HCl 6 M, encerkan 500 ml HCl 37% dengan air deionisasi dan tepatkan hingga 1.000 ml c. HNO3 0,1 M encerkan 7 ml HNO3 65% dengan air deionisasi dan tepatkan hingga 1.000 ml
49 Skripsi
ANALISIS PERBEDAAN NILAI
DENNY SETIABUDI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
d. NH4H2PO4, larutkan 40 mg/ml sebagai matrik modifier. Timbang 2,42 g kemudian larutkan dengan air deionisasi di dalam gelas beaker. Setelah larut dengan sempurna pindahkan ke dalam labu takar 50 ml dan tepatkan sampai garis batas e. Larutan standar Kadmium (Cd) : -
Larutan standar primer 1000 mg/l
-
Larutan standar sekunder pertama : 10 mg/l Pipet 1 ml larutan standar primer 1000 mg/l, masukkan ke dalam labu takar 100 ml dan encerkan dengan larutan HNO3 0,1 M. Larutan standar ini dapat disimpan selama 1 bulan di dalam botol polypropylene
-
Larutan sekunder kedua : 1 mg/l Pipet 5 ml dari larutan sekunder pertama masukkan ke dalam labu takar 50 ml dan encerkan dengan larutan HNO3 0,1 M. Larutan standar ini dapat disimpan selama 1 bulan di dalam botol polypropylene
-
Larutan sekunder ketiga : 100 µg/l Pipet 5 ml dari larutan sekunder kedua masukkan ke dalam labu takar 50 ml dan encerkan dengan larutan HNO3 0,1 M. Larutan standar ini dapat disimpan selama 1 minggu di dalam botol polypropylene
-
Larutan standar kerja dibuat dari larutan standar sekunder ketiga yang konsentrasinya disesuaikan dengan daerah kerja alat AAS
50 Skripsi
ANALISIS PERBEDAAN NILAI
DENNY SETIABUDI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
yang digunakan untuk logam Cd pada kisaran konsentrasi 1 µg/l – 10 µg/l, larutan standar kerja ini harus dibuat ketika melakukan analisa. 4. Prosedur 4.1 Pengabuan Kering (Dry ashing) a. Timbang produk basah sebanyak 5 gram atau produk kering sebanyak 0.5 gram dalam cawan porselen dan catat beratnya (W) b. Buat control positif Cd c. Uapkan spiked diatas hot plate pada suhu 100oC sampai kering d. Masukkan contoh dan spiked ke dalam tungku pengabuan dan tutup separuh permukaannya. Naikkan suhu tungku pengabuan secara bertahap 100oC setiap 30 menit sampai mencapai 450oC dan pertahankan selama 18 jam e. Keluarkan contoh dan spiked dari tungku pengabuan dan dinginkan pada suhu kamar. Setelah dingin tambahkan 1 ml HNO3 65%, goyangkan secara hati-hati sehingga semua abu terlarut dalam asam dan selanjutnya uapkan diatas hot plate pada suhu 100oC sampai kering f. Setelah kering masukkan kembali contoh dan spiked ke dalam tungku pengabuan. Naikkan suhu tungku pengabuan secara bertahap 100oC setiap 30 menit sampai mencapai 450oC dan pertahankan selama 3 jam g. Setelah abu terbentuk sempurna berwarna putih, dinginkan contoh dan spiked pada suhu ruang. Tambahkan 5 ml HCl 6 M kedalam masing-
51 Skripsi
ANALISIS PERBEDAAN NILAI
DENNY SETIABUDI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
masing contoh dan spiked, goyangkan secara hati-hati sehingga semua abu larut dalam asam. Uapkan diatas hot plate pada suhu 100oC sampai kering h. Tambahkan larutan ke dalam labu takar polypropylene 50 ml dan tambahkan larutan matrik modifier, tepatkan sampai tanda batas dengan menggunakan HNO3 0,1 M 4.2 Destruksi basah menggunakan microwave a. Timbang contoh basah sebanyak 2 g atau contoh kering sebanyak 0,2 g – 0,5 g ke dalam tabung sampel (vessel) kemudian dicatat beratnya (W) b. Untuk control positif (spiked 0,1 mg/kg), tambahkan masing-masing 0,2 ml larutan standar Pb dan Cd 1 mg/l atau larutan standar Pb dan Cd 200 µg/l sebanyak 1 ml ke dalam contoh kemudian di vortex c. Tambahkan secara berurutan 5 ml – 10 ml HNO3 65% dan 2 ml H2O2 d. Lakukan destruksi dengan mengatur program microwave (sesuaikan dengan microwave yang digunakan) e. Pindahkan hasil destruksi ke labu takar 50 ml dan tambahkan larutan matrik modifier tepatkan sampai tanda batas dengan air deionisasi 4.3 Pembacaan kurva kalibrasi dan contoh pada AAS a. Siapkan larutan standar kerja Cd masing-masing minimal 5 (lima) titik konsentrasi
52 Skripsi
ANALISIS PERBEDAAN NILAI
DENNY SETIABUDI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
b. Baca
larutan
standar
kerja,
contoh
dan
spiked
pada
alat
spedtrofotometer serapan atom graphite furnace pada panjang gelombang 228,8 nm untuk Cd Metode pengujian kadar kadmium (Cd) dalam air dengan alat AAS secara tungku karbon sesuai dengan SNI 06-2519-1991 Ruang lingkup Lingkup pengujian meliputi cara pengujian kadar kadmium terlarut dan kadmium total yang terdapat dalam air antara 5-100 µg/l dan penggunaan metode atomisasi dengan tungku karbon alat AAS pada panjang gelombang 283,3 nm. Ringkasan Metode pengujian ini dimaksudkan sebagai pegangan dalam pelaksanaan pengujian kadmium dalam air. Tujuan metode pengujian ini tunguk memperoleh kadar kadmium dalam air. Peralatan yang digunakan antara lain :
Alat AAS sinar tunggal atau sinar ganda yang dilengkapi dengan peralatan tungku karbon dan mempunyai kisaran panjang gelombang antara 190 – 870 nm dan lebar celah antara 0,2 – 2 nm dan telah di kalibrasi
Pipet seukuran 5 dan 10 ml
Labu ukur 50, 100 dan 1000 ml
53 Skripsi
ANALISIS PERBEDAAN NILAI
DENNY SETIABUDI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Persiapan benda uji (kadmium terlarut) antara lain
Sediakan contoh uji yang telah diambil sesuai dengan metode pengambilan uji kualitas air
Saring 100 ml contoh uji secara duplo dengan saringan membrane berpori, air saringan merupakan benda uji
Masukkan benda uji ke dalam tabung reaksi
Benda uji siap diuji
Cara uji kadar kadmium, antara lain :
Suntikkan benda uji ke dalam tungku karbon dan panaskan tungku karbonnya
Baca dan catat serapan masuknya
54 Skripsi
ANALISIS PERBEDAAN NILAI
DENNY SETIABUDI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 8. Peta lokasi stasiun dan titik pengambilan sampel di perairan Sumenep, Kecamatan Saronggi.
55 Skripsi
ANALISIS PERBEDAAN NILAI
DENNY SETIABUDI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 9. Peta lokasi stasiun dan titik pengambilan sampel di Perairan Pamekasan, Kecamatan Jumiang.
56 Skripsi
ANALISIS PERBEDAAN NILAI
DENNY SETIABUDI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 10. Foto produksi Rumput laut E.Cottonii di Sumenep
Lampiran 11. Foto Produksi Rumput Laut E. Cottonii di Pamekasan.
57 Skripsi
ANALISIS PERBEDAAN NILAI
DENNY SETIABUDI
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 12. Data Produksi Rumput Laut di Sumenep Jenis Informasi Data Produksi Produksi Jumlah Tiap Tahun Basah Produksi Kering Ancak 2007 68.487,81 ton 12.917,15 ton 7.486 2008 76.848,19 ton 15.495,79 ton 8.714 2009 89,056,51 ton 18.162,59 ton 10.378 2010 98.839,83 ton 19.767,97 ton 13.493 2011 103.204,12 ton 20.640,82 ton 15.867 2012 112.573,52 ton 22.517,70 ton 16.783 Lampiran 13. Data Produksi Rumput Laut di Pamekasan Jenis Informasi Data Produksi Produksi Produksi Jumlah Tiap Tahun Basah Kering Ancak 2007 402,39 ton 67,065 ton 85 2008 489,03 ton 81,505 ton 139 2009 1.607,667 ton 267,944 ton 506 2010 1.736,938 ton 289,489 ton 680 2011 1.105,02 ton 184,2 ton 307 2012 1.695,6 ton 282,6 ton 471
Pembudidaya 1.165 1.389 1.516 1.765 2.032 2.253
Pembudidaya 25 31 96 223 253 332
58 Skripsi
ANALISIS PERBEDAAN NILAI
DENNY SETIABUDI