DAFTAR PUSTAKA
Adiningsih, S. (2002).Ukuran Pertumbuhan dan Status Gizi Remaja dalam Prosiding Kongres Nasional PERSAGI dan Temu Ilmiah XII.Jakarta : LIPI. Ali, M., & Asrori, M. (2011).Psikologi Remaja. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Almatsier, S. (2003).Prinsip Dasar ILMU GIZI. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Amigo, H., Bustos, P., Leone, C., & Radrigan, M.E. (2001).Growth Deficits in Chilean School Children. The Journal of Nutrition, 131 : 251–254. Artaria, M.D. (2010). Perbedaan antara Laki-laki dan Perempuan: Penelitian Antropometris pada Anak-Anak Umur 6-19 Tahun. Jurnal Masyarakat Kebudayaan
dan
Politik.Diakses
tanggal
7
Februari
2012,
darihttp://mkp.fisip.unair.ac.id/index.php?option=com_content&view=artic le&id=175:perbedaan-antara-laki-laki-dan-perempuan-penelitian-antropom etris -pada-anak-anak-umur-6-19-tahun&catid=34:mkp&Itemid=62. Azinar, M.
(2005). Tingkat Konsumsi Energi dan Konsumsi Protein Serta
Hubuungannya dengan Status Gizi Anak Asuh Usia 10-18 Tahun (Studi Pada Penyelenggaran Makanan di Panti Asuhan Pamardi Putra Kabupaten
Demak).Diakses
tanggal
28
Februari
2012,
dari
http.digileb.unnes.ac.id. Badan Pusat Statistik. (2010). Sensus Penduduk Nusa Tenggara Timur 2010.Diakses
pada
tanggal
28
Februari
2012,
dari
http://sp2010.bps.go.id/index. php/site/tabel?tid=336&wid=5300000000.
95
Batubara, J.R.L. (2006). Growth Diagrams of Indonesian Children. Jakarta. Buyken, A.E., Danckert, N.K., & Remer, T. (2009).Association of Prepubertal Body Composition In Healthy Girls and Boys With The Timing Of Early and Late Pubertal Markers. The American Journal of Clinical Nutrition, 89 : 221–30. Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat UI.(2010). Gizi dan Kesehatan Masyarakat.Jakarta : RajaGrafindo Persada. Franklin, M.F. (1999). Comparison of Weight and Height Relations in Boys and Girls from 4 Countries. The American Journal of Clinical Nutrition, 70(suppl):157S–62S. Hurlock, E.B. (2000). Perkembangan Anak. diterjemahkan oleh Tjandrasa dan Meitasari. Jakarta : Erlangga. IAAF "Introduction to Coaching Teory". (2011). Growth and Development.Diakses tanggal
18
November
2011,
dari
http://www.coachr.org/
growth_and_development.htm. Luzzi, A.F., Norgan, N.G, & Durnin, J.V.G.A. (2002).Food Intake, Its Relationship To Body Weight and Age, and Its Apparent Nutritional Adequacy in New Guinean Children. The American Journal of Clinical Nutrition, 28 : 1443-1453. Nakita.(2010). Sehat dan Bugar Berkat Gizi Seimbang.Jakarta : Gramedia. Oktafiana, N.W.H. (2010). Analisis Status Gizi Tinggi Badan Menurut Umur Anak Usia 7-59 Bulan Berdasarkan Asupan Energi dan Zat Gizi, Pendapatan Perkapita, Tingkat Pendapatan Ibu, dan Jumlah Anggota Keluarga di
96
Kecamatan Watumalang, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Jakarta : Jurusan Gizi, Poltekkes Kemenkes II. Oliveria, S.A., Ellison, R.C., Moore, L.L., Gilman, M.W., Garrahie, E.J., & Singer, M.R. (2001).Parent-Child Relationships in Nutrient Intake : the Framingham Children’s Study. The American Journal of Clinical Nutrition, 56 : 593 - 8. Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur. (2009). Jagung. Diakses 29 Februari 2012, dari http://www.nttprov.go.id/ntt_09/index.php?hal=pot jagung. Power, C., Lake, J.K., & Cole, T.J. (1997).Body Mass Index and Height from Childhood to Adulthood in the 1958 British Birth Cohort. The American Journal of Clinical Nutrition, 66 : 1094-101. Pradono, B.A. (2011). Fakta dan Faktor Dalam Menambah Tinggi Badan. Diakses tanggal
15
Februari
2012,
dari
http://
www.smarttaller.com/2010/
03/fakta-dan-faktor-dalam-menambah-tinggi.html. Pratiwi, E.B. (2010). Gizi Seimbang pada Remaja dan Dewasa. Diakses tanggal 6 Juli
2011,
dari
http://pikkr.wordpress.com/2010/10/29/gizi-seimbang-pada-remaja-dan-dew asa/. Proverawati, A., & Wati, E.K. (2010).Ilmu Gizi untuk Keperawatan dan Gizi Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika. Purnakarya, I. et al. (2010). Studi Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Pada Mahasiswa Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Diakses tanggal 7 Februari 2012, dari
97
http://lp.unand.ac.id/?pModule=news&pSub=news&pAct=detail&detail=22 4. Rahmawati, N.T., & Hastuti, J. (2003).Status Gizi Antropometrik Anak Usia 7-12 Tahun di Daerah lstimewa Yogyakarta. Jurnal diakses tanggal 7 Februari 2012, dari http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/ jurnal/351033947.pdf. Ratna, D.T. (2005). Perbedaan Status Gizi Ditinjau Dari Pendapatan Orangtua Pada Murid TK. Hj. Isriati dan TK Satria Tama Kota Semarang, Semarang : Universitas Negeri Semarang. Riatmoko, F.I. (2011). Kemiskinan Tercermin Pada Derajat Kesehatan. Diakses tanggal
27
Juli
2011,
darihttp://www.batukar.info/news/kemiskinan-tecermin-pada-derajat-keseha tan. Rumini, S. & Sundari, S. (2004). Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Rusanti, M.E. (2010). Hubungan Antara Asupan Energi, Protein dengan Status Gizi pada Anak Sekolah Dasar yang Menggunakan System Full Day School di Ibnu Sina Jakarta Timur. Jakarta : Jurusan Gizi, Poltekkes Kemenkes II. Rosanina, D.D. (1990). Analisa Gabungan Indeks Panjang Badan Menurut Umur (PB/U) Dengan Berat Badan Menurut Umur (BB/U) Untuk Menentukan Suatu Gizi dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Status Gizi Anak 6-36 Bulan.Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
98
Santrock, J.W. (2003). Adolescence Perkembangan Anak, diterjemahkan oleh Shinto B. Adelar dan Sherly Saragih. Jakarta : Erlangga. Satria. (2010) Sepertiga Anak Usia Sekolah di Indonesia Alami Stunted. Diakses tanggal 2 Agustus 2011, dari http://www.ugm.ac.id/index.php?page=rilis& artikel=3070. Semba, Richard, D., & Pee, S.D. (2008).Effect of Parenteral Formal Education on Risk of Child Stunting in Indonesia and Bangladesh.Diakses tanggal 27 November 2011, dari http://academia.edu.documents.s3.amazonaws.com. Sembiring, A. (2010). Hubungan Sikap Orangtua Tentang Jenis Karbohidrat Terhadap Konsumsi Karbohidrat Pada Anak Sekolah Dasar Yang Mengalami Obesitas di Kota Yogyakarta. Diakses tanggal 28 Februari 2012, dari http://muslimpinang.files.wordpress.com/2010/10/anita-sembiring-publikasi .pdf. Soetjiningsih.(1995). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Sudjana.(2005). Metoda Statistika.Bandung : Tarsito. Sugiyono.(2010). Statistika untuk Penelitian.Bandung : Alfabeta. Supariasa, et al. (2002).Penilaian Status Gizi.Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. Supranto, J. (2011). Statistik: Teori dan Aplikasi. Jakarta : Erlangga.
99
Surya, B. (2010). Pertumbuhan Fisik Remaja. Diakses tanggal 6 juli 2011, dari http://bimastyajisurya.blogspot.com/2010/07/pertumbuhan-fisik-remaja.htm l. Susanah, S. (1998). Gambaran Perkembangan Anak Balita di Daerah Kumuh Perkotaan Kelurahan Sukapura Kecamatan Kiaracondong Kotamadya Bandung. Bandung : Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran. Syakiroh, K.N. (2010). Hubungan pengetahuan Gizi Seimbang, Asupan Energi, Protein, dan Zat Besi dengan Status Gizi Remaja di Pondok Pesantren Putri Al-Istiqomah Buntet, Cirebon.Jakarta :Jurusan Gizi, Poltekkes Kemenkes II. United National System.Maternal Nutrition and The Intergenerational Cycle of Growth Failure. Diakses tanggal 15 Februari 2012, dari http://www.unscn. org/files/Publications/RWNS6/report/chapter3.pdf. Wahyuni, I.R. (2010). Perbedaan Gizi Lebih Berdasarkan Aktivitas Fisik pada Anak Umur 10-14 Tahun di Provinsi Sumatera Selatan.Jakarta : Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan, Universitas Esa Unggul. Wait, B. (2002). Protein Intake of Well-Nourished Children and Adolescents. The American Journal of Clinical Nutrition, 26 : 1303-1310. Wait, B., Blair, R., & Roberts, A.J. (2000). Energy Intake of Well-Nourished Children and Adolescents. The American Journal of Clinical Nutrition, 22 : 1383-1396.
100