DAFTAR PUSTAKA
Abdullah H. 1985. Manusia Bugis Makassar. Jakarta: Inti Idayu Press. 191 hlm. Arancibia AY, Dolninguez ALL, Galaviz JLR, Lomeli DJZ, Zapata GJV, Gil PS. 1999. Integrating science and management on coastal marine protected areas in the Southern Gulf of Mexico. Ocean and Coastal Management. 42:3 19-344. Arancibia AY, Lomeli DZ, Cruz MG, Orantes RG, Fandino VS. 1999. The ecosystem fiamework for planning and management the Atlantic coast of Guatemala. Ocean and Coastal Management. 42:283-317. Baehaqie A, Helvoort BS. 1993. Potensi dan konservasi kawasan pesisir untuk ekoturisme d~ Indonesia. Di dalam: Manajemen Kawasan Pesisir untuk Ekoturisme Makalah Seminar Nasional Dalam Rangka Dies Natalis ke30 IPB; 17 September 1993. Bogor: Program Studi Magister Manajemen. Institut Pertanian Bogor. 11 hlm. [BPS] Badan Pusat Statistik. 2000. Makassar: Ebadan Pusat Statistik.
Kota Makassar Dalam Angka 2000.
Brockman FC. 19'59. Recreational Use of Wild Lands. New York: McGraw Hill., Inc. 346 hlm. Burbridge PR. 1997. A generic framework for measuring success in integrated coastal management. Ocean and Coastal Management. 37: 175-189. Carpenter PL, Walker TD, Lanphear FO. 1975. Plants in the Landscape. San Francisco: WH Freeman Company. 48 1 hlm. '
Catanese AJ, and Snyder JC. 1992. Perencanaan Kota (Terjemahan). Jakarta: Penerbit Ai~langga. 45 1 hlm. Chiara JDe, Koppe [manLE. 1997. Standar Perencanaan Tapak. Jakarta: Penerbit Erlangga. 3130 hlm. Dahuri HR. 1993. Daya dukung lingkungan dan pengembangan pariwisata bahari berkelanjutm. Di dalam: Manajemen Kawasan Pesisir Untuk Ekoturisme. Makalah Seminar Nasional Dalam Rangka Dies Natalis ke-30 IPB; 17 September 1993. Bogor: Program Studi Magister Manajemen IPB. 9 hlm.
Dahwi HR. 1998. The aplication of design with nature concept in sustainable coastal devc:lopment. Di dalam: Landscape Archtecture Quest to The 2 lst Century. Rt:sponsibilities, Chalenges, Opportunities. Proceedings of the 35Th World Congress of The International Federation of Landscape Architects; 9- 15 Okt 1998. Bali: International Federation of Landscape Architects. 18 hlrn. Dahuri HR, Rais J, Ginting SP, Sitepu MJ. 1996. Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. Jakarta: Pradnya Paramita. 305 hlm. [Depdagri] Departemen Dalam Negeri. 1988. TNMENDAGRI Nomor 14 Tahun 1988 tentang Penataan Ruang Tebuka Hijau di Wilayah Perkotaan. Jakarta: Di rektorat Jenderal Pembangunan Daerah Departemen Dalam Negeri. 22 hlm. Douglass RW. 1982. Forest Recreation. New York: Pergarnon Press. 326 hlm. Duxburry CA. 19?6. The Earth and It's Oceans. Washington: Addison Wesly, Publ. Co. 264 hlm. Farina A. 1998. Principles and Methods in Landscape Ecology. London: Chapman and Hall. 235 hlm. Gold SM. 1980. Recreation Planning and Design. New York: McGraw Hill Co. 322 hlm. Gunn CA. 1994. Tourism Planning : Basics, Concepts, Cases. Washington: Taylor & Francis. 460 hlm. Hakim R. 1993. lJnsur Perancangan dala~nArsitektur Lanskap. Jakarta: Bwni Aksara. 17tj hlm. Hamid, P. 1982. Faktor-Faktor dan Keanekaragaman yang Mempengaruhi Pemukiman di Sulawesi Selatan. Ujung Pandang: Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional. 79 hlm. Harnid P, Mappasel-e,Batong H. 1990. Astronomi dan Meteorologi Tradisional di Daerah Propinsi Sulawesi Selatan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaar~.76 him. Hamzah AP, Badaruddin M, Salim M. 1984. Monografi Bugis di Sulawesi Selatan. Uj ung Pandang: Pemda Tingkat I Sulawesi Selatan. 166 hlm. Hardjowigeno S, 1994. Kesesuaian Lahan untuk Pengembangan Pertanian, Daerah Rekreasi, dan Bangunan. Bogor: Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat IPB dan Fakultas Pertanian IPB bekerjasama dengan Badan Pertanahan Nasional. 171 hlm.
Hardjowigeno S, lvlarsudi DS, Subagyo H, Suharta N, Djaenuddin D, Dai J, Basuni, Widagdo, Suwandi V, Halum L, Bachri S, Jordens ER. 1994a. Evaluasi Lahan untuk Pariwisata. Bogor: Centre for Soil and Agroclimate Research. 18 hlm. Hardjowigeno S, Ilai J, Subagyo H, Marsudi DS, Suharta N, Djaenuddin D, Widagdo, Elasuni, Suwandi V, Hakim L, Bachri S, Jordens ER. 1994b. Evaluasi Lslhan untuk Daerah Pemukiman. Bogor: Centre for Soil and Agroclimatc Research. 29 hlm. Haris CW, Dines NT. 1988. Time Saver Standards for Landscape Architecture. United States of America: McGraw-Hill Inc. Haviland, WA. 1988. Antropologi, Jilid I. Jakarta: Penerbit Erlangga. Hoedhijatmoko. 15\93. Perencanaan dan pengembangan kawasan pesisir untuk kelestarian alam. Di dalam: Manajemen Kawasan Pesisir Untuk Ekoturisme Makalah Seminar Nasional Dalam Rangka Dies Natalis ke-30 IPB; 17 September 1993. Bogor: Program Studi Magister Manajemen IPB. 13 hlm. Jayadinata JT. 1999. Tata Guna Tanah dalam Perencanaan Pedesaan, Perkotaan, dan Wilayali. Bandung: ITB. 444 hlm. Knudson DM. 1980. Outdoor Recreation. New York: Macmillan Publishing Co. Inc. 655 hlm. Koenjtaraningrat. 1986. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: 391 hlm.
Aksara Baru.
Koesoebiono, Colller WL, Burbridge PR. 1982. Indonesia: resources use and management in the coastal zone. Di dalam: Soysa CH, Sien CL, Collier WL, editor. Man, Land, and Sea. Coastal Resource Use and Management in Asia and the Pacific. Bangkok: The Agricultural Development Council. hlrn 115-13:). Libosada CMJr. 1998. Ecotourism in the Philippines. Makati City: Bookmark. 202 hlm. Limbugau D. 1989. Perjalanan Sejarah Kota Maritim Makassar. Di dalam: Mukhlis, editor. Persepsi Sejarah kawasan Pantai. Proyek Pengkajian dan Pengembangan Masyarakat Pantai. Ujung Pandang: Unhas. Hlm 1-90. Mackkinnon J, Mackinnon K, Child G, Thorsell J. 1990. Pengelolaan Kawasan yang Dilindungi di Daerah Tropika. Amir HH, penerjemah. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Terjemahan dari: Managing Protected Areas in the Tropics. 328 hlm.
Manyarnbeang AK., Yoesoef WP, Alwi M, Anta GY, Suharningsih. 1984. Upacara Tradsional Dalain Kaitannya Dengan Peristiwa Alam dan Kepercayaan di Sulawesi Selatan. Ujung Pandang: Depdikbud Propinsi Sulawesi Stlatan. 162 hlm. Newrnan PWG. 1999. Sustainability and cities: extending the metabolism model. Landscape 2nd Urban Planning. 44(1):2 19-226. Nugroho H. 1999. Kemiskinan, Ketimpangan, dan Pemberdayaan. Dewanta AS, Editor. Kemiskinan dan Kesenjangan di Indonesia. Yogyakarta: Aditya Media. 242 hlm. [Pemkot M a k a s s ~ Pemerintah l Kota Makassar. 1999a. Revisi Rencana Umurn Tata Ruanz Wilayah Kota Makassar. Makassar: Pemerintah Kota Makassar. [Pemkot Makassa~-]Pemerintah Kota Makassar. 1999b. Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Perkotaan (RIPPP) Kota Makassar. Makassar: Pemerintah Kota Makassar. Simonds JO. 1983 Landscape Architecture. New York: McGraw Hill Book Co. 331 hlm. Soemanvoto 0. 1!397. Ekologi, Lingkungan Hidup dan pembangunan. Jakarta: Djarnbatan. 381 hlm. Sternloff RE, Warren R. 1984. Park and Recreation Maintenance Management. Canada: John Wiley & Sons. 326 hlm. Supriharyono. 20010. Pelestarian dan Pengelolaan Sumber Daya Alam di Wilayah Pesisir Tropis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 248 hlm. Wong PP. 1998. Coastal tourism development in Southeast Asia: relevance and lessons for coastal zone management. Ocean & Coastal Management 38: 89-108. Yoeti OA. 1990. E'emasaran Pariwisata. Bandung: Angkasa. 305 hlm.
LAMPIRAN
Tabel Lampiran 1. Standar kesesuaian lahan USDA 1968 untuk tempat wisata (Hardjowigeno 1994) SIFAT TANAH
BAIK
KELAS KESESUAIAN DAN FAKTOR PENGHAMBAT SEDANG BURUK Arena Tempat Bermain
Drainase Tanah
Cepat, baik dan agak baik Air tanah > 75 cm
Bahaya Baniir I Tidak vernah Permeabilitas 1 Sangat cepat, cepat, sedang Lereng Tekstur tanah perrnukaanDalannva batuan Kerikil d m kerakal(2mm - 25 cm) 0 % Batu (325 cm) 0% 10% Batuan (bedrock)
Agak buruk, buruk, sangat buruk Air tanah< 50 cm
Agak baik dan agak buruk Air tanah > 50 cm
I Sekali dalam setahun
I Agak lambat, lambat Lli, llip, llid, pl 50 - 100 cm <20% 0,Ol - 3 % 10,OI -0,1%
I Lebih satu kali dalam setahun 1 Sangat lambat
I
>6% Lip, lid, li, p, pl, tanah organik < 50 cm >20% >3% >0,1%
Piknik
-Cepat, baik dan agak baik Air tanah > 50 cm
Drainase Tanah
Bahaya Banjir I Tidak pernah 10-8% LerengTekstur tanah permukaan lp, lph, lpsh, 1, id Kerikil dan kerakal (2mm - 25 cm) I 0 - 20 % Batu (> 25 cm) Batuan (bedrock) 10-0,l %
1 8
I
Agak baik dan agak buruk Air tanah <50 cm
/
Banjir 1 kali setahun 18-15 % Ili, Ilip, llid, pl, p (tidak lepas) , 20-50 % 3 -15 % 0,l - 3 %
Buruk, sangat buruk Air tanah < 50 cm dan sarnpai dekat permukaan 1 Baniir lebih dari 1 kali setahun 1>15% lip, lid, li,p (lepas), organik , >50% >15% >3%
-
Tabel Lampiran 1. Lanjutan
Drainase Tanah
Keterangan:
at cepat, baik dm agak
Lp = lempung berpasir; Iph = lempung berpasir halus; lpsh = lempung berpasir sangat halus; 1 = lempung; Id = lempung berdebu; lli = lempung liat; llip = lempung liat berpasir; llid = lempung liat berdebu; pl = pasir berlempung; lip = liat berpasir; lid = liat berdebu; li = liat; p = pasir
Tabel Lampiran 2. Hasil evaluasi kesesuaian lahan untuk tempat wisata di kawasan Tanjung Bunga
Tabel Lampiran 2. Lanjutan HASlL EVALUASI
SWAT TANAH
Tempat Berkemah Drainase Tanah Bahava Baniir
I Sedang 1 Buruk
/
Baik
I Buruk
/
Sedang
/ Buruk
I
KELAS KESESUAIAN LAHAN
1 Buruk 1 Buruk
1 Buruk 1 Buruk
I Sedang 1 Buruk
I Sedang I Sedane
I Buruk
Buruk (t)
Buruk (db)
Jalan Setapak / Lintas Alam
Buruk tb
Buruk (tb)
Buruk (tb)
Buruk (tdb)
Buruk (tb)
Sedang (b)
Tabel Lampiran 3. Standar kesesuaian lahan USDA 1971 untuk penbnbunan sampah berbentuk galian (trench-type sanitaly landfills) (Hardjowigeno 1994) SIFAT TANAH
Keterangan :
* Makin permeabel semakin besar pengaruhnya sebagai sumber polusi.
Tabel Lampiran 4. Standar kesesuaian lahan USDA 1981 untuk tempat tinggal berupa gedung maksimum tiga lantai (Hardjowigeno 1994) KESESUAIAN LAHAN SIFAT TANAH Drainase - Dengan ruang di bawah tatlah - Tanpa ruang bawah tanah --
Baik sampai sangat baik Sedang sampai sangat cepat
-
Banjir
Tanpa
I
Sedang Agak buruk
Agak buruk sampai terhambat Buruk sampai terhambat
Tanpa
Jarang - sering
Air Tanah (cm) - Dengan ruang bawah tanah - Tanpa ruang bawah tanah
Potensi Mengembang Mengerut (nilai cole)
I Rendah (< 0,03)
I Sedang (0,03 - 0,09)
I Tinggi (> 0,09)
Kelas Unified
GW, GP, SP, GM, GC, SM, SC, CL dengan PI < 15 -
ML, CL dengan PI L 15
Lereng (%j
<8
8 - 15
>15
Batu kecil
Tanpa - sedikit
Sedang
Thggi
Batu besar (batuan) Dalamnya harnparan batuan (cm) - Dengan ruang di bawah tanah - Tanpa ruang bawah tanah Keterangan : G = gravel; S = sand; W = well graded, P = poor graded, M = medium, C = chi; L = low liquid limit; H = high liquid limit; 0 = organic, PI = plastisitas index
I
Tabel Lampiran 5. Standar kesesuaian lahan USDA 1983 untuk jalan dan tangki septik (Hardjowigeno 1994b)
SIFAT TANAH
Tanpa > 75
30-75
Sering < 30
Potensi Mengembang Mengerut (nilai cole)
Rendah (< 0,03)
Sedang (0,03-0,09)
Tinggi (> 0,09)
Kelas Unified
CL dengan PI < 15
AASHTO
GW,GP,SW,SP,GM,GC, SM,SC <5
5-8
CL dengan PI > I 5, CH,MH,OH,OL,PT >8
Lereng
<8
8-15
> 15
Kedalaman Hamparan batuan (cm) - Keras - Lunak
> 100 > 50
50-100 < 50
< 50
Kedalaman padas Keras (cm) - Tebal - Tipis
> 100 > 50
< 50
Batu/Kerikil(> 7,5c1n) (%) *
< 25
50-100 < 50 25-50
Banjir Air Tanah (cm)
Longsor
I
Jarang
-
-
> 50 Ada
Tabel Lampiran 5. Lanjutan
Keterangan :
* Rata-rata yang dibobotkan dari permukaan tanah sampai kedalaman 100 cm G = gravel; S = sand; W = well graded; P = poor graded; M = medium; C = clai; L = low liquid limit; H = high liquid limit; 0 = organic; PI = plastisitas index
Tabel Lampiran 6. Hasil evaluasi kesesuaian lahan untuk daerah pemukiinan di kawasan Tanjung Bunga HASIL EVALUASI
SWAT TANAH
SPTl
I Drainase
1
SPT2
1
SPT3
1
SPT4
I
SPTS
1
SPT6
1
SPT7
Tempat Tinggal Berupa Gedung Maksimum 3 Lantai
1
SPT8
Tabel Lampiran 6. Lanjutan
1
SIBATTANAH
I Batu/Kerikil(> 7,5cm)
SPT1
I Baik
SPT2
/
Baik
SPT3
1
HASIL EVALUASI SPT4 SPTS
I
1
SPT6
I Baik
I
SPT7
I Baik
1
SPT8
I Baik
5
Tabel Lampiran 6. Lanjutan HASIL EVALUASI
SWAT TANAH
1 Dalamnya air tanah musirnan Drainase Ancaman banjir
-
Penimbunan Sampah Berbentuk Galian
&!-._-I-BK@L JB&.- JJ 1 Sedang 1 Buruic I mmlk I Seciang 1 Buruk / Buruk 1 Buruk 1 Buruk
KELAS KESESUAlAN LAHAN
Buruk (ta db
Buruk (tapb)
Buruk (ab)
Buruk (tapdb)
II Buru_k Bun*/Burlx~~ - CI Seciang 1 Seciang IBud 1Bud
Buruk (tapdb)
1 Buruk
Buruk (ab)
/
Sedang
Buruk (tap)
1 Buruk
Buruk (adb)