311
DAFTAR PUSTAKA Abdulhak, I., (1995). Strategi Membangun Motivasi dalam Pembelajaran Orang Dewasa. Bandung: Andira -----------------(2000). Metodologi Pembelajaran Orang Dewasa, Bandung:Andira. -----------------(2001). Komunikasi Pembelajaran: Pendekatan Konvergensi Dalam Peningkatan Kualitas dan Efektivitas Pembelajaran, Depdikdas, Universitas Pendidikan Indonesia. Abler & Gould. (1972). Spatial Organization. London: Prentice Hall. Anwar. (2003). Pengembangan Model Pengelolaan Pembelajaran Keterampilan Berbasis Sosial Budaya Bagi Perempuan Nelayan (Sudi Perubahan Sosial Melalui Introduksi Teknologi Pada Keluarga Nelayan Suku Bajo Kabupaten Kendari), Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia, Tidak diterbitkan Arif, Z. 2001. Andragogi. Bandung. Angkasa. Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:Bumi Aksara Arsyad, M.(2005). Pembangunan berkelanjutan. Makalah Konperensi Hijau, Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh, 21–23 Juni 2005. Astrid, S. (1991). Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial. Bandung: Bina Cipta. Barrie, D. (1995). Manajemen Konstruksi Profesional. Jakarta : Erlangga. Barttle, Phil. (2003). Key Word C of Community Development, Empowerment, Participation. Tersedia : http://www.scn.org/ip/cds/cmp/key-c.htm. Bloom, M. And Fishert,J. (1982). “Evaluating Practice, Guidelines for the Accountable Professional. London : Prentice-Hall.Inc Boen, T. (2007). Tata Cara Pembangunan Rumah Sederhana Tahan Gempa. Jakarta : Word Seismic Safety Initiative (WWSI). ----------.(2006b). “Performance of Masonry Houses in Past Earthquakes in Indonesia.” 8NCEE Conference, JAEE Special Session, San Francisco, USA, 2006. Botkin, JW. (1979). No Limits to Learning: Bridging the Human Gap. New York : McGrawHill Book Company. Budiningsih, C.A.(2004). Belajar Dan Pembelajaran, Bandung: Rineka Cipta. Borg R. Walter and Gall, M D. (2003). Educational Research, London, Longman Inc. Cook, J.B. (1994). Community Development Theory, Community Development Publication MP568, Dept. Of Community Development, University of Missouri-Columbia.
312 Creswell, J.W. (1994). Research Design Qualitative & Quantitative Approaches, Thausand Oaks London New Delhi: SAGE Publications International Educational and Professional Publisher. Dahar, RW (1989). Teori-Teori Belajar. Jakarta : P2LPTK Ditjen Dikti. Departemen Pekerjaan Umum. (1999). Perencanaan Bangunan Sederhana Tahan Gempa Modul C_4. Jakarta : Departemen Pekerjaan Umum. Departemen Pekerjaan Umum. 1991. Buku Kerja Departemen Pekerjaan Umum. Jakarta : DPU. Depdiknas, (2002). Pendidikan Berorientasi Kecakapn Hidup . Jakarta Ditjen Dikdasmen. Depdiknas, (2002) Pelaksanaan Teknis Operasional Kebijakan Depdiknas Bidang Diklusepa, Jakarta : Diklusepa. Dimyati dan Moedjiono. (1993). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Dikti Depdikbud. Dirjen PLSP, (2003), Pedoman Umum Pelaksanaan Penddikan Berorientasi Keterampilan Hidup (Life skills) Melalui Pendekatan Broad Based Educaton (BBE) Dalam Bidang Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda, Jakarta : Dirjen PLSP Dimyati dan Mudjiono. (1999). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Djayadiningrat, J. (2001). Pemikiran, tantangan, dan permasalahan lingkungan. Bandung : Institut Teknologi Bandung. Fraenkel & Wallen. (1993). How to Design and Evaluate Research in Education. New York: McGraw-Hill.Inc. Giarci, G.G. (2001). Caught in Nets: A Critical Examination of the Use of the Concept of “Network” in Community Development Studies. Community Development Journal Vol. 36 No. 1 Januari 2001 pp 63-71, Oxford University Press. Gravemeijer, K.P.E. (2000). Developmental Research : Fostering a Dialectic Relation between Theory and Practice. Utrecht : Freudental Institute. Hake, RR. (1999). Analyzing change/gain scores. AERA-D-American Educational Research Association’s Division, Measurment and Research Methodology. [Online]. Tersedia : http://lists.asu.edu/cgibin/wa?A2=ind9903&L=aera-d&P=R6855. [14 September 2004] Hake, R.R (1998) Interactive-engagement versus traditional methods : a six-thousand-student survey of mechanics test data for introductary physics courses. American Journal of Physics, 66(1), pp. 64-74 Hamalik, O. (1999). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito. Hanafi, A. (1987). Memasyarakatkan Ide-ide Baru. Surabaya : Usaha Nasional.
313 Hasan, E.S. (2001). Pengembangan Model Pendidikan Keterampilan Dalam Sistem Pendidikan Terpadu Pesantren Sebagai Proses Pemberdayaan (Studi Kasus di Pondok Pesantren Darussalam Kabupaten Ciamis Jawa Barat. Universitas Pendidikan Indonesia, Tidak diterbitkan.. Herman, ND., (2000). Penyesuaian Diri Tenaga Kerja Menengah pada Industri Konstruksi terhadap Adopsi Inovasi Teknologi. Laporan Penelitian, FPTK UPI, tidak diterbitkan. _______________.2000. Pola Pengupahan, Segmentasi Tenaga Kerja, dan Pola Belajar dalam Pekerjaan. Laporan Penelitian, FPTK UPI, tidak diterbitkan. Hikmat, Harry,(1999), Pembangunan Sosial yang Berpusatkan Pada Rakyat.: Reorientasi Paradigma Pembangunan Kesejahteraan Sosial Pasca Krisis. Bandung Universitas Pajajaran. Hikmat, H. (2001). Strategi Pemberdayaan Masyarakat. Bandung: Humaniora Utama. IASPD. (1988). Competency Based Training, Pelatihan dan Program Pemahaman Pengujian, IASPD, Australia. Kaufman. (1972). Educational System Planning. New Jersey: Prentice Hall. Kaufman, JM dan Hallahan, DP. (1982). Exeptional Children: Introduction to Special Education. Englewood Cliffs, NJ : Prentice Hall. Kindervatter, S. (1979) Nonformal Educations an Empowering Process, Massachusetts: Center for International Educational University of Massachusetts. Kirmanto, D. (2006) Strategic Partnering For Educational Management Model Manajemen Pendidikan Berbasis Kemitraan, Bandung: Alfabeta. Knowles, M. (1977). The Modern Practice of Adult Education. Andragogy Versus Pedagogy, New York: Association Press. -----------------(1984). Andragogy in Action; Applying Modern Principles of Adult Learning, California: Jossey-Bass Inc. Publishers. Korten D.C. (1992). Pembangunan Berdimensi Kerakyata. Jakarta Indonesia.
: Yayasan Obor
KPP Mitigasi Bencana ITB. (2003). Program Kesiapan Sekolah Terhadap Bahaya Gempa Buku 1,2,dan 3. Jakarta : Ditjen Mandikdasmen Depdiknas. Kreitner &Kinichi. (2001). Organization Behavior. Boston: McGraw-Hill. Kusnadi. (2003). Pendampingan Masyarakat. Jakarta : Erlangga. Lee, D. (1980). The Problem of Sociologi: an introduction to the discipline. London: Unwin Hyman.
314 Lewin, K. (1951). Field Theory In Social Science: Selected Theoritical Papers. New York: Haper & Row. Logario, (1990), Earthquake an Architect’s Guide to Non-Structural Seismic Hazard, JohnWiley & Sons Mappa, S & Baseman, A. (1994) Teori Belajar Orang Dewasa, Jakarta:Ditjen Dikti Depdikbud. McGavin, & Gary, L., (1981), Earthquake Protection of Essential Building Equipment, JohnWiley & Sons. Meleong, L.J. (1991).Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Karya Muhadjir, N., (1983). Adopsi Inovasi pada Industri Kecil. Makalah, Seminar Nasional di IKIP Yogyakarta, tahun 1983. Mulyadi, A., (2006). Pokok-Pokok & Ihtisar Manajemen Stratejik Perencanaan dan Manajemen Kinerja, Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. Nasikun. (2000). Globalisasi dan Paradigma Baru Pembangunan Pariwisata Berbasis Komunitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Nasution, S. (1992). Metodologi Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito. Natawijana, R., (1998). Pengembangan Standarisasi Kemampuan Profesi Pelaksana Lapangan dalam Industri Konstruksi Indonesia. Tesis Magister, Bidang Khusus Manajemen Rekayasa Konstruksi Program Teknik Sipil ITB, tidak diterbitkan. Nolker, H. (1983). Pendidikan Kejuruan : Pengajaran, Kurikulum, dan Perencanaan. Jakarta : Gramedia. Ogburn, WF. (1953). On Culture and Social Change. Chicago : University of Chicago Press. Okamoto, S., (1973). Introduction to Earthquake Engineering, University of Tokyo Press. Papilaya. (1999). Pendekatan Pemberdayaan Masyarakat. Bandung: Sinar Dunia. Pranaka dan Vidhyandika. (1996). Pemberdayaan: Konsep, Kebijakan, dan Implementasi. Jakarta: CSIS. Priyono O.S. dan Pranaka A.M.W. (1996) Pemberdayaan, Konsep, Kebijakan dan Implementasi, Jakarta: CSIS. Rindjin, K. (2004). Etika Bisnis dan Implementasinya. Jakarta : Gramedia. Rivai, A dan Sudjana, N. (2005). Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Rogers. (1985). Industrial Sociology. New Delhi : McGraw Hill Publishing Company Ltd.
315 Rogers, E.M. (1983) Diffusion of Inovations, New York: Division of Macmillan Publishing Co.Inc. Sadiman. (2003). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo. Sardiman, AM. (1986). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press. Saroso, W. (2002). A framework for the analysis of urban sustainability linking theory and practice. Urban Regional Development Series. 2: 5-21. Setiawan, A (1996). Pengantar Pendidikan Anak Tunalaras Ortopedagogik E-2. Bandung: Yayasan Biruwangi Tigabelas. Singarimbun dan Efendi. (1987). Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES. Slamento. (1999). Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Bina Aksara. Soedomo. (1989). Pendidikan Luar Sekolah ke Arah Sistem Belajar Masyarakat. Jakarta: P2LPTK – Depdikbud. Srinivasan, L. (1977). Perspektif on Nonformal Adult Learning: Functional Education for Individual, Community an National Development, New York: World Education. Subejo, Iwamoto (2003). Labor Institution in Rural Java : A Case Study in Yogyakarta Province. Working Paper Series No. 03-H-01, Departemen of Agriculture and Resource Economics, The University of Tokyo. Sudjana, HD. (1993). Pengantar Manajemen Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: Nusantara Press. Sudjana, HD. (2000) Metoda & Teknik Pembelajaran Partisipatif, Bandung: Falah Production. ---------------, (2000), Manajemen Program Pendidikan untuk Pendidikan Luar Sekolah dan Pengembangan Sumberdaya Manusia: Bandung Falah Production. -----------------,(2000), Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif, Bandung : Falah Produktion. -----------------,(2000), Strategi Pembelajaran, Bandung : Falah Produktion. -----------------,(2005), Pendidikan Luar Sekolah Wawasan, Sejarah Perkembangan, Falsafah, Teori Pendukung, Azas, Bandung : Falah Produktion. Sukmadinata, NS. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Supriyanto. (2004). Metodologi Pendekatan Pemberdayaan Masyarakat. Makalah Disampaikan pada Kuliah Intensif Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan. Fakultas Pertanian UGM tanggal 16 Mei 2004.
316 Susanto, A. (1988). Masyarakat Indonesia Memasuki Abad 21. Jakarta: Ditjen Dikti. Sutoyo, D. 1995. Studi Mengenai Peningkatan Kualitas Tenaga Mandor di Sektor Industri Bangunan Sebagai Sarana Pembinaan Sumber Daya Manusi. Laporan Penenlitian, FPTK IKIP Bandung, Tidak Diterbitkan. Suwasono. (2005). Perubahan Sosial dan Pembangunan. Jakarta : LP3ES Tilaar, HAR. (1998). Manajemen Pendidikan Nasional, Kajian Pendidikan Masa Depan. Bandung: Remadja Rosdakarya. Timmer, V., and Kate, N. (2006). The sustainable region initiative. Paper presented at The World Urban Forum. Canada, 10-12 March 2006.
Trisnamansyah, S. (1988). Pendidikan Kemasyarakatan, Bandung:PLS FIP ------------------. (1982). Perencanaan Pendidikan Luar Sekolah, Bandung : FIP – IKIP. Bandung. ____________, (1987). Segi-Segi Sitimatika dalam Pembaharuan Pendidikan Non Formal Menjelang Abad Ke. 21, Kertas Kerja Pada Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia. Bandung. _____________,(1989). Perubahan Sikap dan Perubahan pembangunan dan Modernisasi, IKIP- Bandung.
Sosial
dalam
Konteks
Todaro, MP. (2000). Economic Development in the Third Word. New York : Longman. Undang-Undang RI. No. 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional. Winkel, W.S. (1996). Psikologi Pengajaran. Jakarta : Grasindo.
317 Lampiran 1 . INSTRUMEN PENELITIAN
Kuesioner Pemerintah Pertanyaan Umum 1. Apakah prioritas program pembangunan di Kabupaten Pesisir Selatan ? 2. Apa dan di mana lokasi prioritas pembangunan di Kabupaten Pesisir selatan ? 3. Sejauh mana dan bagaimana peran pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan dalam rencana pengembangan Kota Terpadu Mandiri ? 4. Adakah program khusus untuk pengembangan Kota Terpadu Mandiri ? Aspek Sosial Kependudukan dan Budaya 1. Bagaimana bentuk peran serta masyarakat dalam pembangunan ? 2. Menurut anda bagaimanakah kesiapan masyarakat Kecamatan Lunang Silaut dalam pengembangan Kota Terpadu Mandiri ? 3. Apakah kebudayaan/kepercayaan yang masih ada di lingkungan/desa sekitar Lunang Silaut ? (terkait dengan kehidupan social, pengaruhnya terhadap pembangunan, penataan ruang) 4. Apa sajakah bentuk koordinasi yang telah dilakukan dengan masyarakat maupun pihak swasta dalam pengembangan Kota Terpadu Mandiri ? Aspek Ekonomi 1. Bagaimanakah kondisi ekonomi dan pendapatan penduduk di Kabupaten Pesisir Selatan ? 2. Adakah program khusus yang diadakan pemerintah dalam rangka meningkatkan kondisi ekonomi penduduk Kabupaten Pesisir selatan ? 3. Apakah terdapat rencana pengembangan SPT baru ? 4. Bagaimanakah bangkitan usaha dari kegiatan agro di Kabupaten Pesisir selatan ? 5. Adakah program pengembangan kegiatan lain yang dapat mendukung Kota terpadu Mandiri ? Bagaimana keterlibatan masyarakat di dalamnya ? Apakah terdapat program penyuluhan peningkatan kompetensi masyarakat sesuai potensi lingkungan mengenai kewirausahaan/kegiatan ekonomi yang diselenggarakan oleh pemerintah untuk masyarakat ? 6. Bagaimana kondisi investasi di Kabupaten Pesisir Selatan ? Bagaimana perkembangannya Aspek Fisik dan Lingkungan 1. Apakah penggunaan lahan yang terbesar di lingkungan anda ? a. Perumahan e. Industri pengolahan hasil perkebunan dan pertanian b. Pertanian f. Hutan bakau/hutan lindung c. Perdagangan dan jasa g. Lainnya, sebutkan ………………………………… d. Peternakan 2. Bagaimana kecenderungan perubahan penggunaan lahan setiap tahunnya di lingkungan/desa ? 3. Apakah potensi penggunaan lahan di sebagian besar wilayah ini ?
318 4. 5. 6. 7. 8.
Bagaimanakah kondisi lahan atau tanah di lingkungan anda ? Adakah bencana alam yang sering terjadi ? Bencana apa ? Frekuensi setiap tahun ? Masalah lahan apa yang sering terjadi di lingkungan anda ? Bagaimanakah status kepemilikan lahan di wilayah ini ? Apakah penduduk lingkungan/desa ini memiliki keinginan untuk menjual lahan miliki mereka kepada investor/swasta/pemerintah ? Mengapa ? 9. Bagaimana tingkat investasi lahan di lingkungan anda ? 10. Berapakah rata-rata nilai Pajak Bumi dan Bangunan di lingkungan/desa ini ? 11. Bagaimanakah kecenderungan dan rata-rata peningkatan harga lahan di lingkungan/desa ini ? 12. Bagaimana konsep penataan ruang adat di lingkungan anda
Aspek Sarana dan Prasarana 1. Kebijakan/rencana apakah yang terkait dengan pembangunan sarana dan prasarana di wilayah sekitar kawasan Lunang Silaut ? 2. Apakah terdapat koordinasi dengan kawasan lainnya dalam pengembangan Kota Terpadu Mandiri ? Bagaimanakah implementasinya ?
319
Kuesioner Masyarakat
Kegiatan ini merupakan penelitian untuk mengetahui pendapat dan kebutuhan masyarakat dari berbagai aspek, terhadap perkembangan kompetensi masyarakat dalam pembangunan Kota Terpadu Mandiri Lunang Silaut dan sekitarnya. Kegiatan ini akan menghasilkan kajian sebagai rekomendasi untuk rencana pengembangan wilayah yang diharapkan akan bermanfaat bagi masyarakat umum, pemerintah, maupun pihak-pihak terkait lainnya. Nagari
: ……………….............
Nama Agama Pekerjaan
: : :
Pendapatan per bulan : a. b. c. d. Pendidikan terakhir : a. TK b. SD
Desa : …………………\…… Jenis kelamin : Asal daerah Lokasi kerja
: :
< Rp 500.000 Rp 500.000 – Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000 > Rp 2.000.000 c. SLTP d. SMA
e. Sarjana (S1/S2/S3)
Pertanyaan Umum 1. Menurut anda, bagaimana peran pemerintah dalam pembangunan lingkungan/desa anda ? 2. Apakah anda bersedia apabila lingkungan/desa ini menjadi Kota Terpadu Mandiri ? a. Tidak, alasan ……………………………………………………………………... b. Ya, alasan ………………’……………………………………………………….. Aspek Sosial Kependudukan dan Budaya 5. Bagaimana pendapat anda mengenai rencana pengembangan Kota Terpadu Mandiri ? 6. Apakah masalah d/konflik social yang biasa terjadi di lingkungan anda ? 7. Menurut anda, apakah masyarakat sudah dilibatkan dalam pembangunan desa oleh pemerintah maupun swasta ? 8. Apa harapan anda terhadap rencana pengembangan Kota Terpadu Mandiri untuk lingkungan anda ? Aspek Ekonomi 7. Menurut anda kegiatan apa yang cocok untuk Kota Terpadu Mandiri ? 8. Pekerjaan apa yang anda inginkan, yang belum ada di lingkungan/desa ini ? 9. Apabila lingkungan/desa anda berkembang menjadi kawasan agropolitan, apakah anda ingin bekerja di bidang agro industry ?
320 Aspek Fisik dan Lingkungan 13. Bagaimana kondisi lahan atau tanah di lingkungan anda ? e. Tanah rawa f. Cocok untuk pertanian g. Tanah kering h. Tanah berbatu 14. Masalah lahan apa yang sering terjadi di lingkungan anda ? a. Perijinan b. Permukiman liar c. Perebutan lahan 15. Bagaimana status kepemilikan lahan yang anda tempati saat ini ? 16. Apakah anda memiliki keinginan untuk menjual lahan kepada investor/pemerintah ? 17. Berapa nilai Pajak Bumi dan Bangunan lahan anda ? Aspek Sarana dan Prasarana 3. Bagaimanakah menurut anda kelengkapan sarana dan prasarana di lingkungan anda ? a. Sangat baik c. Kurang baik b. Baik d. Sangat tidak baik 4. Fasilitas apa yang sudah cukup di lingkungan anda ? a. Air g. Pasar b. Listrik h. Tempat rekreasi c. Telepon i. Taman d. Jalan j. TPS e. Sekolah k. Tempat olah raga f. Rumah sakit/puskesmas l. Lainnya, sebutkan ………………………… 5. Fasilitas apa yang perlu ditambah ? a. Air g. Pasar b. Listrik h. Tempat rekreasi c. Telepon i. Taman d. Jalan j. TPS e. Sekolah k. Tempat olah raga f. Rumah sakit/puskesmas l. Lainnya, sebutkan ………………………… 6. Bagaimanakah menurut anda kondisi sarana dan prasarana di lingkungan anda? a. Sangat baik c. Kurang baik b. Baik d. Sangat tidak baik 7. Fasilitas atau sarana dan prasarana apa yang sudah baik kondisinya ? a. Air g. Pasar b. Listrik h. Tempat rekreasi c. Telepon i. Taman d. Jalan j. TPS e. Sekolah k. Tempat olah raga f. Rumah sakit/puskesmas l. Lainnya, sebutkan …………………………
321 8. Fasilitas atau sarana dan prasarana apa yang perlu diperbaiki ? a. Air g. Pasar b. Listrik h. Tempat rekreasi c. Telepon i. Taman d. Jalan j. TPS e. Sekolah k. Tempat olah raga f. Rumah sakit/puskesmas l. Lainnya, sebutkan ………………………… 9. Menurut anda apakah fasilitas atau sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan Kota Terpadu Mandiri yang sudah mencukupi dalam hal kelengkapan maupun kondisi ? a. Yang sudah mencukupi b. Yang belum mencukupi
322 Kuesioner Tokoh Masyarakat Kegiatan ini merupakan penelitian untuk mengetahui pendapat dan kebutuhan masyarakat dari berbagai aspek, terhadap perkembangan kompetensi masyarakat dalam pembangunan Kota Terpadu Mandiri Lunang Silaut dan sekitarnya. Kegiatan ini akan menghasilkan kajian sebagai rekomendasi untuk rencana pengembangan wilayah yang diharapkan akan bermanfaat bagi masyarakat umum, pemerintah, maupun pihak-pihak terkait lainnya. Nagari : …………………… Desa : ………………………………… Nama : Jenis kelamin : Agama : Asal daerah : Pekerjaan : Lokasi kerja : Pendapatan per bulan : Rp ……………………/bulan Pendidikan terakhir : c. TK c. SLTP e. Sarjana (S1/S2/S3) d. SD d. SMA Pertanyaan Umum 3. Menurut anda, bagaimana peran pemerintah dalam pembangunan lingkungan/desa anda ? 4. Apakah anda bersedia apabila lingkungan/desa ini menjadi Kota Terpadu Mandiri ? c. Tidak, alasan ……………………………………………………………… d. Ya, alasan ………………………………………………………………… Aspek Sosial Kependudukan dan Budaya 9. Mayoritas penduduk lingkungan/desa anda berasal dari mana ? 10. Apakah masalah dan konflik sosial yang biasa terjadi di lingkungan anda ? 11. Apakah kebudayaan/kepercayaan yang masih ada di lingkungan/desa anda ? (terkait dengan kehidupan social, pengaruhnya terhadap pembangunan, penataan ruang, dll) 12. Bagaiman pendapat anda terhadap rencana Kota Terpadu Mandiri di lingkungan anda Aspek Ekonomi 10. Apakah dominasi pekerjaan penduduk lingkungan/desa anda (mencakup lokasi)? 11. Bagaimanakah dominasi tingkat pendidikan masyarakat lingkungan/desa anda 12. Menurut anda kegiatan apa yang cocok dijadikan sebagai pendukung Kota Terpadu Mandiri ? 13. Pekerjaan apa yang anda/penduduk lingkungan/desa ini inginkan, yang belum ada di lingkungan/desa ini ? 14. Apabila lingkungan/desa anda berkembang menjadi Kota Terpadu mandiri, menurut anda apakah penduduk bersedia untuk bekerja di bidang agro industry Aspek Fisik dan Lingkungan 18. Apakah penggunaan lahan yang terbesar di lingkungan anda ? i. Perumahan e. Industri pengolahan hasil perkebunan dan pertanian j. Pertanian f. Hutan bakau/hutan lindung k. Perdagangan dan jasa g. Lainnya, sebutkan ………………………… l. Peternakan
323 19. Bagaimana kecenderungan perubahan penggunaan lahan setiap tahunnya di lingkungan/desa ? 20. Apakah potensi penggunaan lahan di sebagian besar wilayah ini ? 21. Bagaimanakah kondisi lahan atau tanah di lilngkungan anda ? 22. Adakah bencana alam yang sering terjadi ? Bencana apa ? Frekuensi setiap tahun ? 23. Masalah lahan apa yang sering terjadi di lingkungan anda ? 24. Bagaimanakah status kepemilikan lahan di wilayah ini ? 25. Apakah penduduk lingkungan/desa ini memiliki keinginan untuk menjual lahan miliki mereka kepada investor/swasta/pemerintah ? Mengapa ? 26. Bagaimana tingkat investasi lahan di lingkungan anda ? 27. Berapakah rata-rata nilai Pajak Bumi dan Bangunan di lingkungan/desa ini ? 28. Bagaimanakah kecenderungan dan rata-rata peningkatan harga lahan di lingkungan/desa ini ? 29. Bagaimana konsep penataan ruang adat di lingkungan anda Aspek Sarana dan Prasarana 10. Menurut anda apakah fasilitas atau sarana dan prasarana yang ada di lingkungan anda akan dapat mendukung mendukung Kota Terpadu Mandiri ? 11. Untuk mendukung Kota Terpadu Mandiri ke depannya, fasilitas/sarana dan prasarana apa yang perlu ditambahkan ? 12. Apakah pembangunan fasilitas umum sudah dilakukan dengan cara partisipasi
324 PANDUAN WAWANCARA INSTANSIONAL PENGEMBANGAN PROGRAM PENINGKATAN KOMPETENSI MASYARAKAT MELALUI PERENCANAAN MASTER PLAN KOTA TERPADU MANDIRI LUNANG SILAUT
Nama Instansi
: Dinas Perikanan
Responden Nama : Jabatan :
1. Apa saja komoditas unggulan yang telah ditetapkan pada tingkat kabupaten? ♦ Primer . . . . . . . ♦ Sekunder . . . . . . ♦ Tersier . . . . . . . 2. Berapa potensi luas lahan (ha) dari komoditas unggulan tersebut? ♦ Primer . . . . . . . ♦ Sekunder . . . . . . ♦ Tersier . . . . . . . 3. Berapa banyaknya petani yang mengusahakan (KK) dari komoditas unggulan tersebut? ♦ Primer . . . . . . . ♦ Sekunder . . . . . . ♦ Tersier . . . . . . . 4. Faktor faktor apa saja yang mempengaruhi terhadap produksi komoditas unggulan tersebut? ♦ Primer . . . . . . . ♦ Sekunder . . . . . . ♦ Tersier . . . . . . . 5. Apa masih dapat dikembangkan bila dalam pengkajian kesesuaian dan ketersediaan lahan untuk komoditas unggulan tersebut? 6. Berapa kebutuhan tenaga kerja dalam pengembangan komoditas unggulan tersebut? ♦ Primer . . . . . . . ♦ Sekunder . . . . . . ♦ Tersier . . . . . . . 7. Bagaimana kultur teknis dan pasca panen yang biasa petani lakukan dari komoditas unggulan tersebut? ♦ Primer . . . . . . . ♦ Sekunder . . . . . . ♦ Tersier . . . . . . .
325 8. Berapa biaya pemeliharaan untuk biaya kerja, bahan dan alat serta biaya sarana produksi dari komoditas unggulan tersebut? ♦ Primer . . . . . . . ♦ Sekunder . . . . . . ♦ Tersier . . . . . . . 9. Dimana lokasi sentra produksinya komoditas unggulan tsb? ♦ Primer . . . . . . . ♦ Sekunder . . . . . . ♦ Tersier . . . . . . . 10. Kemana dipasarkannya (pengumpul tingkat kampung, distrik dan kota) dan berapa kapasitas yang diperdagangkan (ton) komoditas unggulan tsb? ♦ Primer . . . . . . . ♦ Sekunder . . . . . . ♦ Tersier . . . . . . . 11. Berapa harga per kg dan jarak di tingkat pengumpul tingkat kampung, distrik dan kota dari komoditas unggulan tsb? ♦ Primer . . . . . . . ♦ Sekunder . . . . . . ♦ Tersier . . . . . . . 12. Bagaimana pola pemasaran yang digunakan dalam pengembangan komoditas unggulan? 13. Sistem Transaksi apa yang biasa dikakukan petani dalam menjual hasil pertanianya? 14. Bagaimana prospek pengembangan komoditas unggulan? 15. Bagaimana permasalahan dalam pengembangan komoditas 16. unggulan(pemasaran,SDM, SDA, sarana prasarana, kelembagaan, dll? 17. Bagaimana rencana pengembangandalam mendukung komoditas kedepan? Peningkatan produksi . . . . . . . Peningkatan pemasaran . . . . . Peningkatan pelayanan prasarana (transportasi dll). . . . . . Peningkatan kualitas SDM (pelatihan) . . . . Peningkatan kelembagaan . . . . .
Budidaya Perikanan 1. Jenis budidaya perikanan apa yang banyak dilakukan petani? • Kolam • Keramba
326 2. Berapa jumlah jenis usaha ? • Kolam • Keramba 3. Berapa biaya budidaya Kolam dan berapa populasi ikan per m2/Ha? Kolam Ikan Patin • Populasi ( . . . . ekor./ . . . m2/Ha • Sumber biaya ( . . . . . . . ) • Biaya Pemeliharaan (Rp . . . . . . . /musim ) Kolam Ikan Lele • Populasi ( . . . . ekor./ . . . m2/Ha • Sumber biaya ( . . . . . . . ) • Biaya Pemeliharaan (Rp . . . . . . . /musim ) Kolam Ikan Mujair • Populasi ( . . . . ekor./ . . . m2/Ha • Sumber biaya ( . . . . . . . ) • Biaya Pemeliharaan (Rp . . . . . . . /musim ) Kolam Ikan Gabus • Populasi ( . . . . ekor./ . . . m2/Ha • Sumber biaya ( . . . . . . . ) • Biaya Pemeliharaan (Rp . . . . . . . /musim ) Kolam Ikan Mas • Populasi ( . . . . ekor./ . . . m2/Ha • Sumber biaya ( . . . . . . . ) • Biaya Pemeliharaan (Rp . . . . . . . /musim ) 4. Berapa biaya budidaya Keramba dan berapa populasi ikan per Unit? Kolam Ikan Patin • Populasi ( . . . . ekor./ Unit) • Sumber biaya ( . . . . . . . ) • Biaya Pemeliharaan (Rp . . . . . . . /musim ) Kolam Ikan Lele • Populasi ( . . . . ekor./ ekor./ Unit) • Sumber biaya ( . . . . . . . ) • Biaya Pemeliharaan (Rp . . . . . . . /musim ) Kolam Ikan Mujair • Populasi ( . . . . ekor./ Unit) • Sumber biaya ( . . . . . . . ) • Biaya Pemeliharaan (Rp . . . . . . . /musim ) Kolam Ikan Gabus • Populasi ( . . . . ekor./Unit) • Sumber biaya ( . . . . . . . ) • Biaya Pemeliharaan (Rp . . . . . . . /musim ) Kolam Ikan Mas • Populasi ( . . . . ekor./Unit) • Sumber biaya ( . . . . . . . ) • Biaya Pemeliharaan (Rp . . . . . . . /musim )
327 5. Bagaimana penerapan teknologi bila dilihat dari ? • Pengelolaan Kualitas air ( . . . . . . . . ) • Pengelolaan penanganan Hama dan penyakit ( . . . . . . . . ) 6. Berapa Rincian biaya produksi budidaya Kolam per Ha bila dilihat dari jenis ikan ? Ikan Patin • Pembuatan Kolam ( . . . . . . . . ) • Sarana Produksi ( . . . . . . . . ) • Tenaga Kerja ( . . . . . . . . ) Ikan Lele • Pembuatan Kolam ( . . . . . . . . ) • Sarana Produksi ( . . . . . . . . ) • Tenaga Kerja ( . . . . . . . . ) Ikan Mujair • Pembuatan Kolam ( . . . . . . . . ) • Sarana Produksi ( . . . . . . . . ) • Tenaga Kerja ( . . . . . . . . ) Ikan Gabus • Pembuatan Kolam ( . . . . . . . . ) • Sarana Produksi ( . . . . . . . . ) • Tenaga Kerja ( . . . . . . . . ) Ikan Mas • Pembuatan Kolam ( . . . . . . . . ) • Sarana Produksi ( . . . . . . . . ) • Tenaga Kerja ( . . . . . . . . ) 7. Berapa Rincian biaya produksi budidaya Keramba per Unit bila dilihat dari jenis ikan Ikan Patin • Pembuatan Kolam ( . . . . . . . . ) • Sarana Produksi ( . . . . . . . . ) • Tenaga Kerja ( . . . . . . . . ) Ikan Lele • Pembuatan Kolam ( . . . . . . . . ) • Sarana Produksi ( . . . . . . . . ) • Tenaga Kerja ( . . . . . . . . ) Ikan Mujair • Pembuatan Kolam ( . . . . . . . . ) • Sarana Produksi ( . . . . . . . . ) • Tenaga Kerja ( . . . . . . . . ) Ikan Gabus • Pembuatan Kolam ( . . . . . . . . ) • Sarana Produksi ( . . . . . . . . ) • Tenaga Kerja ( . . . . . . . . ) Ikan Mas • Pembuatan Kolam ( . . . . . . . . ) • Sarana Produksi ( . . . . . . . . ) • Tenaga Kerja ( . . . . . . . . )
328 8. Bagaimana bentuk cara penanganan/pengolahan hasil ? • Segar • Asin • Asap 9. Bagaimana sistem pemasaran hasil Ikan dan berapa harga per kg? Patin • Pengumpul tingkat kampung (Rp . . . . /kg) • Distrik (Rp . . . . /kg) • Pabrik (Rp . . . . /kg) Lele • Pengumpul tingkat kampung (Rp . . . . /kg) • Distrik (Rp . . . . /kg) • Pabrik (Rp . . . . /kg) Mujair • Pengumpul tingkat kampung (Rp . . . . /kg) • Distrik (Rp . . . . /kg) • Pabrik (Rp . . . . /kg) Gabus • Pengumpul tingkat kampung (Rp . . . . /kg) • Distrik (Rp . . . . /kg) • Pabrik (Rp . . . . /kg) Mas • Pengumpul tingkat kampung (Rp . . . . /kg) • Distrik (Rp . . . . /kg) • Pabrik (Rp . . . . /kg) 10. Kelembagaan apa yang sudah ada di tingkat petani? • Kelompok tani ikan • Koperasi • dll 11. Kelembagaan apa yang sudah ada di tingkat lokal? • Lembaga Pekreditan • Lembaga pendidikan dan pelatihan Nama Instans
:
Dinas Perkebunan dan Kehutanan
Responden : Nama : Jabatan : 1
Apa saja komoditas unggulan yang telah ditetapkan pada tingkat kabupaten? ♦ Primer . . . . . . . ♦ Sekunder . . . . . . ♦ Tersier . . . . . . .
2
Berapa potensi luas lahan (ha) dari komoditas unggulan tersebut? ♦ Primer . . . . . . . ♦ Sekunder . . . . . . ♦ Tersier . . . . . . .
329
3
Berapa banyaknya petani yang mengusahakan (KK) dari komoditas unggulan tersebut? ♦ Primer . . . . . . . ♦ Sekunder . . . . . . ♦ Tersier . . . . . . .
4
Faktor faktor apa saja yang mempengaruhi terhadap produksi komoditas unggulan tersebut? ♦ Primer . . . . . . . ♦ Sekunder . . . . . . ♦ Tersier . . . . . . .
5
Apa masih dapat dikembangkan bila dalam pengkajian kesesuaian dan ketersediaan lahan untuk komoditas unggulan tersebut?
6
Berapa kebutuhan tenaga kerja dalam pengembangan komoditas unggulan tersebut? ♦ Primer . . . . . . . ♦ Sekunder . . . . . . ♦ Tersier . . . . . . .
7
Bagaimana kultur teknis dan pasca panen yang biasa petani lakukan dari komoditas unggulan tersebut? ♦ Primer . . . . . . . ♦ Sekunder . . . . . . ♦ Tersier . . . . . . .
8
Berapa biaya pemeliharaan untuk biaya kerja, bahan dan alat serta biaya sarana produksi dari komoditas unggulan tersebut? ♦ Primer . . . . . . . ♦ Sekunder . . . . . . ♦ Tersier . . . . . . .
9
Dimana lokasi sentra produksinya komoditas unggulan tsb? ♦ Primer . . . . . . . ♦ Sekunder . . . . . . ♦ Tersier . . . . . . .
10 Kemana dipasarkannya (pengumpul tingkat kampung, distrik dan kota) dan berapa kapasitas yang diperdagangkan (ton) komoditas unggulan tsb? ♦ Primer . . . . . . . ♦ Sekunder . . . . . . ♦ Tersier . . . . . . . 11 Berapa harga per kg dan jarak di tingkat pengumpul tingkat kampung, distrik dan kota dari komoditas unggulan tsb? ♦ Primer . . . . . . . ♦ Sekunder . . . . . . ♦ Tersier . . . . . . .
330
12 Bagaimana pola pemasaran yang digunakan dalam pengembangan komoditas unggulan? 13 Sistem Transaksi apa yang biasa dikakukan petani dalam menjual hasil pertanianya? 14 Bagaimana prospek pengembangan komoditas unggulan? 15 Bagaimana permasalahan dalam pengembangan komoditas 16 unggulan(pemasaran,SDM, SDA, sarana prasarana, kelembagaan, dll? 17 Bagaimana rencana pengembangandalam mendukung komoditas kedepan? Peningkatan produksi . . . . . . . Peningkatan pemasaran . . . . . Peningkatan pelayanan prasarana (transportasi dll). . . . . . Peningkatan kualitas SDM (pelatihan) . . . . Peningkatan kelembagaan . . . . .
Budidaya Tanaman Perkebunan 1
2
3
Jenis budidaya tanaman perkebunan apa yang banyak dilakukan petani? • Sawit • Karet • Lada • Kopi • Kakao Berapa banyak petani (KK) dan luasan Jenis budidaya tanaman perkebunan ? • Sawit (. . . KK/ . . . Ha) • Karet (. . . KK/ . . . Ha) • Lada(. . . KK/ . . . Ha • Kopi(. . . KK/ . . . Ha) • kakao(. . . KK/ . . . Ha) Berapa biaya produsi dari TBM s/d TM dan produktifitas tahun pertama s/d tahun ke 10 dari Tanaman Perkebunan rakyat ? Sawit • Biaya Produksi tahun ke 1 (Rp . . . . . . ./Ha ), tahun ke 2 dst • Produtifitas tahun 1( . . . . ./ . . . Ha), tahun ke 2 dst Karet • Biaya Produksi tahun ke 1 (Rp . . . . . . ./Ha ), tahun ke 2 dst • Produtifitas tahun 1( . . . . ./ . . . Ha), tahun ke 2 dst Lada • Biaya Produksi tahun ke 1 (Rp . . . . . . ./Ha ), tahun ke 2 dst • Produtifitas tahun 1( . . . . ./ . . . Ha), tahun ke 2 dst Kopi • Biaya Produksi tahun ke 1 (Rp . . . . . . ./Ha ), tahun ke 2 dst • Produtifitas tahun 1( . . . . ./ . . . Ha), tahun ke 2 dst
331 Kakao • Biaya Produksi tahun ke 1 (Rp . . . . . . ./Ha ), tahun ke 2 dst • Produtifitas tahun 1( . . . . ./ . . . Ha), tahun ke 2 dst 4
Bagaimana penerapan teknologi bila dilihat dari ? • Penggunaan bibit ( . . . . . . . . ) • Pengolahan tanah ( . . . . . . . . ) • Pengairan ( . . . . . . . . ) • Pemupukan ( . . . . . . . . ) • Penyiangan ( . . . . . . . . . ) • Pengelolaan hama dan penyakit ( . . . . . . . . ) • Pengelolaan penen ( . . . . . . . . ) • Pengelolaan pasca panen ( . . . . . . . . )
5
Berapa biaya produksi per ha bila dilihat dari ? Saprodi Sawit • Pembelian bibit ( . . . . . . . . ) • Pembelian pupuk ( . . . . . . . . ) • Pembelian pestisida ( . . . . . . . . ) Ongkos Tenaga kerja • Pengolahan tanah ( . . . . . . . . ) • Penanaman ( . . . . . . . . ) • Pemupukan ( . . . . . . . . ) • Penyiangan ( . . . . . . . . . ) • Pengelolaan hama dan penyakit ( . . . . . . . . ) • Pengelolaan penen ( . . . . . . . . ) • Pengelolaan pasca panen ( . . . . . . . . ) Saprodi Karet • Pembelian bibit ( . . . . . . . . ) • Pembelian pupuk ( . . . . . . . . ) • Pembelian pestisida ( . . . . . . . . ) Ongkos Tenaga kerja • Pengolahan tanah ( . . . . . . . . ) • Penanaman ( . . . . . . . . ) • Pemupukan ( . . . . . . . . ) • Penyiangan ( . . . . . . . . . ) • Pengelolaan hama dan penyakit ( . . . . . . . . ) • Pengelolaan penen ( . . . . . . . . ) • Pengelolaan pasca panen ( . . . . . . . . ) Saprodi Kopi • Pembelian bibit ( . . . . . . . . ) • Pembelian pupuk ( . . . . . . . . ) • Pembelian pestisida ( . . . . . . . . ) Ongkos Tenaga kerja • Pengolahan tanah ( . . . . . . . . ) • Penanaman ( . . . . . . . . ) • Pemupukan ( . . . . . . . . ) • Penyiangan ( . . . . . . . . . )
332 • Pengelolaan hama dan penyakit ( . . . . . . . . ) • Pengelolaan penen ( . . . . . . . . ) • Pengelolaan pasca panen ( . . . . . . . . ) Saprodi Kakao • Pembelian bibit ( . . . . . . . . ) • Pembelian pupuk ( . . . . . . . . ) • Pembelian pestisida ( . . . . . . . . ) Ongkos Tenaga kerja • Pengolahan tanah ( . . . . . . . . ) • Penanaman ( . . . . . . . . ) • Pemupukan ( . . . . . . . . ) • Penyiangan ( . . . . . . . . . ) • Pengelolaan hama dan penyakit ( . . . . . . . . ) • Pengelolaan penen ( . . . . . . . . ) Pengelolaan pasca panen 6
Bagaimana bentuk cara penanganan/pengolahan hasil ? Sawit • TBS (Tandan Buah Segar) • BR (Buah Rontok) Karet • Slab (Onjol/tahu) • Sheet( lembar kering) Kopi • BK(Biji kering) • BB(Biji basah) Kakao • BK1(Biji kering dengan diperam) • BK 2 (Biji kering tanpa diperam)
7
Bagaimana sistem pemasaran hasil Sawit dan berapa harga per kg? • Pengumpul tingkat kampung (Rp . . . . /kg) • Distrik (Rp . . . . /kg) • Pabrik (Rp . . . . /kg)
8
Bagaimana sistem pemasaran hasil Karet dan berapa harga per kg? • Pengumpul tingkat kampung (Rp . . . . /kg) • Distrik (Rp . . . . /kg) • Pabrik (Rp . . . . /kg)
9
Bagaimana sistem pemasaran hasil Kopi dan berapa harga per kg? • Pengumpul tingkat kampung (Rp . . . . /kg) • Distrik (Rp . . . . /kg) • Pabrik (Rp . . . . /kg
333 10 Bagaimana sistem pemasaran hasil Kakao dan berapa harga per kg? • Pengumpul tingkat kampung (Rp . . . . /kg) • Distrik (Rp . . . . /kg) • Pabrik (Rp . . . . /kg) 11 Kelembagaan apa yang sudah ada di tingkat petani? • Kelompok tani perkebunan . . . . • Koperasi • dll 12 Kelembagaan apa yang sudah ada di tingkat lokal? • Lembaga Pekreditan • Lembaga pendidikan dan pelatihan • dll
Nama Instansi
: Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Responden : Nama : Jabatan : 1
Apa saja komoditas unggulan yang telah ditetapkan pada tingkat kabupaten? ♦ Primer . . . . . . . ♦ Sekunder . . . . . . ♦ Tersier . . . . . . .
2
Berapa potensi luas lahan (ha) dari komoditas unggulan tersebut? ♦ Primer . . . . . . . ♦ Sekunder . . . . . . ♦ Tersier . . . . . . .
3
Berapa banyaknya petani yang mengusahakan (KK) dari komoditas unggulan tersebut? ♦ Primer . . . . . . . ♦ Sekunder . . . . . . ♦ Tersier . . . . . . .
4
Faktor faktor apa saja yang mempengaruhi terhadap produksi komoditas unggulan tersebut? ♦ Primer . . . . . . . ♦ Sekunder . . . . . . ♦ Tersier . . . . . . .
5
Apa masih dapat dikembangkan bila dalam pengkajian kesesuaian dan ketersediaan lahan untuk komoditas unggulan tersebut?
334 6
Berapa kebutuhan tenaga kerja dalam pengembangan komoditas unggulan tersebut? ♦ Primer . . . . . . . ♦ Sekunder . . . . . . ♦ Tersier . . . . . . .
7
Bagaimana kultur teknis dan pasca panen yang biasa petani lakukan dari komoditas unggulan tersebut? ♦ Primer . . . . . . . ♦ Sekunder . . . . . . ♦ Tersier . . . . . . .
8
Dimana lokasi sentra produksinya komoditas unggulan tsb? ♦ Primer . . . . . . . ♦ Sekunder . . . . . . ♦ Tersier . . . . . . . Kemana dipasarkannya (pengumpul tingkat kampung, distrik dan kota) dan berapa kapasitas yang diperdagangkan (ton) komoditas unggulan tsb? ♦ Primer . . . . . . . ♦ Sekunder . . . . . . ♦ Tersier . . . . . . .
9
10 Berapa harga per kg dan jarak di tingkat pengumpul tingkat kampung, distrik dan kota dari komoditas unggulan tsb? ♦ Primer . . . . . . . ♦ Sekunder . . . . . . ♦ Tersier . . . . . . . 11 Bagaimana pola pemasaran yang digunakan dalam pengembangan komoditas unggulan? 12 Sistem Transaksi apa yang biasa dikakukan petani dalam menjual hasil pertanianya? 13 Bagaimana prospek pengembangan komoditas unggulan? 14 Bagaimana permasalahan dalam pengembangan komoditas unggulan(pemasaran,SDM, SDA, sarana prasarana, kelembagaan, dll? 15 Bagaimana rencana pengembangandalam mendukung komoditas kedepan? Peningkatan produksi . . . . . . . Peningkatan pemasaran . . . . . Peningkatan pelayanan prasarana (transportasi dll). . . . . . Peningkatan kualitas SDM (pelatihan) . . . . Peningkatan kelembagaan . . . . .
Budidaya Tanaman Pangan 16 Jenis budidaya tanaman pangan apa yang banyak dilakukan petani? • Sawah
335 • Lahan Kering • Lahan pekarangan 17 Berapa banyak petani (KK) dan luasan Jenis budidaya tanaman pangan ? • Sawah (. . . KK/ . . . Ha) • Lahan Kering (. . . KK/ . . . Ha) • Lahan pekarangan(. . . KK/ . . . Ha) 18 Komoditas Tanaman Pangan apa saja yang biasa dibudidayakan ? Padi Sawah • Jenis apa ( . . . . . . . . . . . . ) • Produtifitas ( . . . . ./ . . . Ha) • Biaya Produksi (Rp . . . . . . ./Ha ) Padi Ladang/gogo • Jenis apa ( . . . . . . . . . . . . ) • Produtifitas ( . . . . ./ . . . Ha) • Biaya Produksi (Rp . . . . . . ./Ha ) Padi Jagung • Jenis apa ( . . . . . . . . . . . . ) • Produtifitas ( . . . . ./ . . . Ha) • Biaya Produksi (Rp . . . . . . ./Ha ) Padi Kacang Tanah • Jenis apa ( . . . . . . . . . . . . ) • Produtifitas ( . . . . ./ . . . Ha) • Biaya Produksi (Rp . . . . . . ./Ha ) Padi Kacang Kedelei • Jenis apa ( . . . . . . . . . . . . ) • Produtifitas ( . . . . ./ . . . Ha) • Biaya Produksi (Rp . . . . . . ./Ha ) 19 Bagaimana penerapan teknologi bila dilihat dari ? • Penggunaan bibit ( . . . . . . . . ) • Pengolahan tanah ( . . . . . . . . ) • Pengairan ( . . . . . . . . ) • Pemupukan ( . . . . . . . . ) • Penyiangan ( . . . . . . . . . ) • Pengelolaan hama dan penyakit ( . . . . . . . . ) • Pengelolaan penen ( . . . . . . . . ) • Pengelolaan pasca panen ( . . . . . . . . ) 20 Bagaimana penggunaan tenaga kerja bila dilihat dari ? • Sumber tenaga kerja ( . . . . . . . . ) • Jumlah tenaga kerja ( . . . . . . . . ) 21 Berapa biaya produksi per ha bila dilihat dari ? Saprodi • Pembelian bibit ( . . . . . . . . ) • Pembelian pupuk pakan ( . . . . . . . . ) • Pembelian pestisida ( . . . . . . . . )
336
Ongkos Tenaga kerja • Pengolahan tanah ( . . . . . . . . ) • Pengairan ( . . . . . . . . ) • Pemupukan ( . . . . . . . . ) • Penyiangan ( . . . . . . . . . ) • Pengelolaan hama dan penyakit ( . . . . . . . . ) • Pengelolaan penen ( . . . . . . . . ) • Pengelolaan pasca panen ( . . . . . . . . ) 22 Bagaimana bentuk cara penanganan/pengolahan hasil ? Padi • GKP (Gabah kering Panen) • GKG ( Gabah Kering Giling) • Beras Jagung • PPK (Pipilan kering) • JS ( Jagung Segar) Kacang Tanah • BK(Biji kering) • PK (Polong Kering) Kedelei • BK(Biji kering) • PK (Polong Kering) 23 Berapa jumlah KK per Desa/UPT? 24 Berapa jumlah anggota keluarga rata rata /KK? 25 Tingkat pendidikan rata rata petani per Desa/UPT? 26 Bagaimana sistem pemasaran hasil (pengumpul tingkat kampung, distrik dan kota) jarak dan berapa harga per kg? • Padi ( . . . . . . . . . . . ./ . . . km/Rp. . . . . . /kg) • Jagung ( . . . . . . . . . . . ./ . . . . . km, Rp. . . . . . /kg) • Kacang tanah ( . . . . . . . . . . . ./ . . . . . km, Rp. . . . . . /kg) • Kedelei ( . . . . . . . . . . . ./ . . . . . km, Rp. . . . . . /kg) • Ubi kayu ( . . . . . . . . . . . ./ . . . . . km, Rp. . . . . . /kg) 27 Bagaimana sistem transfortasi pengangkuta hasil pertanian yang banyak dilakukan petani? • •
Darat Air
28 Berapa kapasitas angkut (ton/trip), berapa biaya pengangkutan( ton/km) dan berapa prekwensi (ton/hari/minggu/bulan/musim)? • • • • •
Padi (. . . . ton/trip, Rp . . . ton/km, . . .kali/hari) Jagung (. . . . ton/trip, Rp . . . ton/km, . . .kali/hari) Kacang tanah (. . . . ton/trip, Rp . . . ton/km, . . .kali/hari) Kedelei (. . . . ton/trip, Rp . . . ton/km, . . .kali/hari) Ubi kayu (. . . . ton/trip, Rp . . . ton/km, . . .kali/hari)
337
29 Bagaimana sistem transaksi hasil pertanian yang banyak dilakukan petani? • • •
Cash & carry Yarnen Kemplang
30 Kelembagaan apa yang sudah ada di tingkat petani? • Kelompok tani tanaman pangan • Koperasi • dll 31 Kelembagaan apa yang sudah ada di tingkat lokal? • Lembaga Pekreditan • Lembaga pendidikan dan pelatihan
Nama Instansi
: Dinas Peternakan
Responden : Nama : Jabatan :
1
Apa saja komoditas unggulan yang telah ditetapkan pada tingkat kabupaten? ♦ Primer . . . . . . . ♦ Sekunder . . . . . . ♦ Tersier . . . . . . .
2
Berapa potensi luas lahan (ha) dari komoditas unggulan tersebut? ♦ Primer . . . . . . . ♦ Sekunder . . . . . . ♦ Tersier . . . . . . .
3
Berapa banyaknya petani yang mengusahakan (KK) dari komoditas unggulan tersebut? ♦ Primer . . . . . . . ♦ Sekunder . . . . . . ♦ Tersier . . . . . . .
4
Faktor faktor apa saja yang mempengaruhi terhadap produksi komoditas unggulan tersebut? ♦ Primer . . . . . . . ♦ Sekunder . . . . . . ♦ Tersier . . . . . . .
5
Apa masih dapat dikembangkan bila dalam pengkajian kesesuaian dan ketersediaan lahan untuk komoditas unggulan tersebut?
338
6
Berapa kebutuhan tenaga kerja dalam pengembangan komoditas unggulan tersebut? ♦ Primer . . . . . . . ♦ Sekunder . . . . . . ♦ Tersier . . . . . . .
7
Bagaimana kultur teknis dan pasca panen yang biasa petani lakukan dari komoditas unggulan tersebut? ♦ Primer . . . . . . . ♦ Sekunder . . . . . . ♦ Tersier . . . . . . .
8
Berapa biaya pemeliharaan untuk biaya kerja, bahan dan alat serta biaya sarana produksi dari komoditas unggulan tersebut? ♦ Primer . . . . . . . ♦ Sekunder . . . . . . ♦ Tersier . . . . . . .
9
Dimana lokasi sentra produksinya komoditas unggulan tsb? ♦ Primer . . . . . . . ♦ Sekunder . . . . . . ♦ Tersier . . . . . . .
10 Kemana dipasarkannya (pengumpul tingkat kampung, distrik dan kota) dan berapa kapasitas yang diperdagangkan (ton) komoditas unggulan tsb? ♦ Primer . . . . . . . ♦ Sekunder . . . . . . ♦ Tersier . . . . . . . 11 Berapa harga per kg dan jarak di tingkat pengumpul tingkat kampung, distrik dan kota dari komoditas unggulan tsb? ♦ Primer . . . . . . . ♦ Sekunder . . . . . . ♦ Tersier . . . . . . . 12 Bagaimana pola pemasaran yang digunakan dalam pengembangan komoditas unggulan? 13 Sistem Transaksi apa yang biasa dikakukan petani dalam menjual hasil pertanianya? 14 Bagaimana prospek pengembangan komoditas unggulan? 15 Bagaimana permasalahan dalam pengembangan komoditas unggulan(pemasaran,SDM, SDA, sarana prasarana, kelembagaan, dll? 16 Bagaimana rencana pengembangandalam mendukung komoditas kedepan? Peningkatan produksi . . . . . . . Peningkatan pemasaran . . . . .
339
Peningkatan pelayanan prasarana (transportasi dll). . . . . . Peningkatan kualitas SDM (pelatihan) . . . . Penilngkatan kelembagaan . . . . .
Budidaya Peternakan 17 Jenis budidaya peternakan apa yang banyak dilakukan petani? • Sapi • Kerbau • Kambing • Ayam Ras • Ayam Buras • Itik 18 Berapa banyak jumlah peternak (KK) dan ternak (ekor) ? • Sapi • Kerbau • Kambing • Ayam Ras • Ayam Buras • Itik 19 Berapa populasi ternak per KK/Kandang? Sapi • Populasi ( . . . . ./ . . . KK/kandang) • Sumber biaya ( . . . . . . . ) • Biaya Pemeliharaan (. . . . . . . . . . . . ) Kerbau • Populasi ( . . . . ./ . . . KK/kandang) • Sumber biaya ( . . . . . . . ) • Biaya Pemeliharaan (. . . . . . . . . . . . ) Doba • Populasi ( . . . . ./ . . . KK/kandang) • Sumber biaya ( . . . . . . . ) • Biaya Pemeliharaan (. . . . . . . . . . . . ) Kambing • Populasi ( . . . . ./ . . . KK/kandang) • Sumber biaya ( . . . . . . . ) • Biaya Pemeliharaan (. . . . . . . . . . . . ) Ayam Buras • Populasi ( . . . . ./ . . . KK/kandang) • Sumber biaya ( . . . . . . . ) • Biaya Pemeliharaan (. . . . . . . . . . . . ) Ayam Ras • Populasi ( . . . . ./ . . . KK/kandang) • Sumber biaya ( . . . . . . . ) • Biaya Pemeliharaan (. . . . . . . . . . . . )
340 Itik • Populasi ( . . . . ./ . . . KK/kandang) • Sumber biaya ( . . . . . . . ) • Biaya Pemeliharaan (. . . . . . . . . . . . ) 20 Bagaimana penerapan teknologi bila dilihat dari ? • Pengelolaan Sanitasi ( . . . . . . . . ) • Pengelolaan penyakit ( . . . . . . . . ) 21 Berapa biaya produksi per Unit/KK bila dilihat dari ? • Biaya Kandang ( . . . . . . . . ) • Pembelian bibit ternak( . . . . . . . . ) • Pembelian pakan ( . . . . . . . . ) • Pembelian pestisida ( . . . . . . . . ) • Ongkos Tenaga kerja ( . . . . . . . . ) 22 Berapa jumlah produksi bila dilihat dari ? • Per kandang ( . . . . . . . .kg/KK) • Per Unit ( . . . . . . . ton/unit) 23 Bagaimana bentuk cara penanganan/pengolahan hasil ? • Hidup • Daging Segar ( . . . . . . . . ) • Dendeng ( . . . . . . . . . ) • Abon ( . . . . . . . . ) 24 Bagaimana sistem pemasaran hasil dan berapa harga per kg? Sapi • Pengumpul tingkat kampung (Rp . . . . /kg) • Distrik (Rp . . . . /kg) • Kota (Rp . . . . /kg) Kerbau • Pengumpul tingkat kampung (Rp . . . . /kg) • Distrik (Rp . . . . /kg) • Kota (Rp . . . . /kg) Domba • Pengumpul tingkat kampung (Rp . . . . /kg) • Distrik (Rp . . . . /kg) • Kota (Rp . . . . /kg) Ayam Buras • Pengumpul tingkat kampung (Rp . . . . /kg) • Distrik (Rp . . . . /kg) • Kota (Rp . . . . /kg) Ayam Ras • Pengumpul tingkat kampung (Rp . . . . /kg) • Distrik (Rp . . . . /kg) • Kota (Rp . . . . /kg)
341 25 Berapa pendapatan petani /KK dari hasil peternakan ? • Sapi • Kerbau • Kambing • Ayam Ras • Ayam Buras • Itik 26 Bagaina Sistem produksi dan Manajemen bila dilihat dari (bibit, pakan dan penanggulangan penyakit ? • Sapi • Kerbau • Kambing • Ayam Ras • Ayam Buras • Itik 27 Berapa orang yang terlibat tenaga kerja dalam budidaya peternakan ? • Sapi • Kerbau • Kambing • Ayam Ras • Ayam Buras • Itik 28 Bagaimana kondisi fisik lahan bila dilihat dari ? • Jenis tanah • Ketersediaan air • Luas lahan • Jenis hijauan • Komposisi botani topografi • Kapasitas angkut 29 Bagaimana kondisi ternak bila dilihat dari ? • Populasi • Jenis • Komposisi Ternak • Asal usul ternak • Kemampuan berproduksi • Tingkat laku merumput • Jenis penyakit • Keuntungan dan kelemahan memelihara ternak 30 Hal hal yang mendukung peternakan bila dilihat dari ? • Iklim • Sarana prasarana • Informasi pasar • Penggunaan limbah • Support Pemerintah • Peran Swasta
342 • • •
Industri Rumah Tangga Adat istiadat
31 Kelembagaan apa yang sudah ada di tingkat petani? • Kelompok tani peternakan • Koperasi • dll 32 Kelembagaan apa yang sudah ada di tingkat lokal? • Lembaga Pekreditan • Lembaga pendidikan dan pelatihan
DAFTAR PERTANYAAN SURVEY SOSIO-AGRO-EKONOMI A. DATA RESPONDEN 1. Nama Responden
: . . . . . . . . . . . . . . . . Umur
Tempat dan Tinggal Responden
: . . . . . . . . . . . . . . . . Tahun
:
Kampung
:................
Desa
:................
Kecamatan
:................
Kabupaten
:................
2. Jumlah Anggota keluarga yang ditanggung : . . . . . . . . . . . . . . . .Orang Nama Istri
: . . . . . . . . . . . . . . . ., Umur : . . . . . . . . . . . . . . . .Tahun
Anak yang ditanggung
:
- Anak umur 10 tahun ke atas : . . . . . . . . . . . . . . . .Orang - Anak umur dibawah 10 tahun : . . . . . . . . . . . . . . . .Orang Anggota keluarga lain yang ditanggung
:
- Anak umur 10 tahun ke atas : . . . . . . . . . . . . . . . .Orang - Anak umur dibawah 10 tahun : . . . . . . . . . . . . . . . .Orang 3. Pendidikan Terakhir Responden : . . . . . . . . . . . .
(. . Tahun)
B. PENGUSAHAAN/PEMILIKAN LAHAN PERTANIAN 1. Pengusahaan Lahan: -
Pekarangan : . . . . . . . . . . . . . . . .Hektar
-
Sawah
: . . . . . . . . . . . . . . . .Hektar
-
Ladang
: . . . . . . . . . . . . . . . .Hektar
-
Kebun
: . . . . . . . . . . . . . . . .Hektar
343 2. Status Pemilikan
:
- Tanah milik
: . . . . . . . . . Hektar
- Tanah milik orang lain : . . . . . . . . . Hektar
Sistem perjanjian dalam penguasaan lahan milik orang lain adalah : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . .
C. PENGUSAHAAN PERTANIAN 1. Jenis Komoditas Pertanian yang Diusahakan Jenis Tanaman -
Padi Sawah Padi Ladang Palawija Kebun Karet Kebun Kopi Tanaman lain Ternak - Ayam dan Itik - Kambing - Sapi - Kerbau
Luas/ Banyaknya
Keterangan
. . . . . . . . . Hektar . . . . . . . . . Hektar . . . . . . . . . Hektar
.................. .................. ..................
. . . . . . . . . Pohon . . . . . . . . . Pohon
.................. ..................
. . . . . . . . . Hektar
..................
. . . . . . . . . Ekor . . . . . . . . . Ekor . . . . . . . . . Ekor . . . . . . . . . Ekor
.................. .................. .................. ..................
2. Pola Tanam Tanaman Pangan yang Biasa Dilakukan Dalam Satu Tahun, adalah : a. Padi - - bera b. Padi - - palawija c. Padi - - palawija - - palawija d. Padi - - padi e. Padi - - padi - - palawija f. Palawija - - palawija
344 3. Penggunaan Masukan/ sarana Produksi Dalam Pengusahaan Tanaman (padi) Dalam Satu Musim Tanam, adalah :
-
-
Jenis Masukan
Jumlah
Harga/ kg
(Rp)
(Kg)
(Rp)
...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
........ ........ ........ ........ ........ ........ ........
........ ........ ........ ........ ........ ........ ........
........ ........ ........ ........ ........ ........ ........
........ ........ ........ ........ ........ ........ ........
...... ......
........ ........
........ ........
........ ........
........ ........
Bibit Pupuk : - Urea - TSP - KCL - Organik - Pupuk lain Pestisida -
Nilai (Rp)
Ongkos
Keterangan
Angkot
345
4. Penggunaan Tenaga Kerja (TK) dalam Usaha Tani :
Kegiatan
Waktu (Bulan)
Jumlah TK (Orang)
Jam Kerja Sehari (Jam)
Jumlah hari kerja (Hari)
Tenaga Kerja Upahan Jml
Jml
Rp./
TK
Hari
Hari
Tanaman Pangan Tanaman : . . . . . Pengolahan lahan - pembukaan - pembakaran - pencangkulan Pesemaian Penanaman Pemupukan Penyiangan Pengendalian Hamapen Pemanenan Pasca panen
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
Tanaman Perkebunan Pengolahan lahan Pembibitan
... ...
... ...
... ...
... ...
... ...
... ...
... ...
Penanaman Pemupukan
... ...
... ...
... ...
... ...
... ...
... ...
... ...
Penyiangan Pengendalian Hamapen Pemanenan Pasca panen
... ... ... ... ...
... ... ... ... ...
... ... ... ... ...
... ... ... ... ...
... ... ... ...
... ... ... ...
... ... ... ...
...
...
...
... ...
... ...
... ...
... ...
...
...
...
...
...
...
Usaha Pekarangan
346
5. Produksi Pertanian per musim panen Jenis Komoditi Padi Jagung Ubi kayu Kacang tanah Kopi Karet Kelapa sawit Coklat
Produksi (Kg/ Ha)
Harga per satuan (Rp/ Kg) ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ...
Keterangan GKG Pipilan Umbi segar Biji kering Biji kering Slab. TBS Biji kering
6. Masalah utama dalam usaha tani (pilih dua utama) a. hama dan penyakit b. pengolahan hasil c. penyelidikan bibit dan seprotan d. pemanenan e. pemasaran f. pengolahan tanah g. lainnya
D. PENDAPATAN DAN PENGELUARAN KELUARGA 1. Pendapatan Keluarga per Tahun Sumber pendapatan - Pertanian tanaman pangan - Perkebunan / tanaman keras - Peternakan - Mencari ikan - Mencari hasil hutan - Pekerjaan lain di luar pertanian Jumlah
Jumlah (Rp) ... ... ... ... ... ...
% ... ... ... ... ...
Keterangan ... ... ... ... ...
...
...
2. Biaya Hidup Keluarga per Tahun Jenis Pengeluaran -
Beras
-
Ikan/ daging
-
Minyak goreng
Jumlah satuan ... ... ... ...
Harga satuan ... ... ... ...
Nilai Biaya (Rp) ... ... ... ...
347
-
Minyak tanah
-
Garam
-
Bumbu-bumbu
-
Gula
-
Kopi/ teh
-
Bahan bakar lain
-
Sabun mandi/ odol
-
Sabun cuci
-
Pakaian
-
Pendidikan
-
Transportasi
-
Kesehatan
-
Perbaikan rumah
-
Pembelian alat-alat rumah tangga dan dapur
-
Pajak dan zakat
-
Perayaan/ selamatan Jumlah
... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
...
...
...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
3. Biaya lain-lain per tahun Pembelian / perbaikan alat pertanian
= Rp . . . . . . . .
Pengangkutan hasil pertanian
= Rp
Pengolahan hasil pertanian
= Rp. . . . . . . . . . . . . . .
Pemeliharaan ternak
= Rp. . . . . . . . . . . . . . .
Jumlah ..........................
= Rp . . . . . . . . . . . . . .
........
E. KELEMBAGAAN DAN PERANANNYA 1. Bagaimana cara Bapak mendapatkan sarana produksi pertanian (bibit, pupuk dan pestisida) terutama untuk pengusahaan tanaman pangan : a. membeli di kios/ toko yang ada di pasar terdekat b. membeli di KUD/ koperasi c. membeli di kota kabupaten
348
2. Bagaimana Bapak memasarkan hasil pertanian tanaman pangan dan tanaman perkebunan : a. dijual sendiri ke pasar terdekat b. dijual lewat pedagang pengumpul c. dijual ke KUD d. . . . . . . . . . . . 3. Jika sudah ada KUD, apakah manfaat utama yang dirasakan dengan adanya KUD ? a. penyediaan sarana produksi pertanian b. pemasaran hasil pertanian c. fasilitas kredit d. pengolahan hasil e. tak ada manfaat f. lainnya (sebutkan)... 4. Jika sudah ada PPL, apakah manfaat utama yang dirasakan dengan adanya pertemuan/ penyuluhan dari PPL ? a. mendapat pengetahuan tentang cara dan tehnik mengolah tanah, pembibitan dan penanaman b. mendapat pengetahuan tehnik pemberantasan hama dan penyakit c. mendapat pengetahuan tehnik pemanenan dan pengolahan hasil d. tak ada manfaat 5. Apakah bapak ikut sebagai anggota/ pengurus kelompok tani ? a. ya b. Tidak Jika ya, apakah manfaat utama yang dirasakan dengan menjadi anggota kelompok tani? a. membantu mengatasi masalah hama dan penyakit b. membantu mengatasi masalah pengairan c. membantu dalam pengolahan tanah, penanaman, pemupukan dan panen d. ikut membantu dalam pengolahan dan pemasaran hasil e. tak bermanfaat 6. Berapa kali dalam sebulan diadakan pertemuan anggota kelompok : a. sekali b. lebih dari sekali c. jarang dan kadang kala saja d. tidak pernah 7. Berapa kali rata-rat.a dalam sebulan bapak menghadiri pertemuan kelompok tani a. sekali b. lebih dari sekali c. jarang dan kadang kala saja d. tidak pernah e.
349
F. TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP PROYEK STUDI 1. Apakah sebelumnya Bapak sudah pernah mendengar tentang adanya rencana proyek Kota Terpadu Mandiri di daerah ini ? a. Sudah b. Belum 2. Bagaimana pendapat Bapak sehubungan dengan program tersebut ? a. Setuju b. Kurang setuju Jika setuju apakah alasannya menurut Bapak ? (pilih dua jawaban utama) a. mendapat pengetahuan/ keterampilan yang baru b. meningkatkan pendapatan dan kesempatan kerja c. lebih banyak memperoleh perhatian dan bantuan pemerintah d. memperlancar perhubungan dan pemasaran Jika kurang setuju, apakah alasannya ? (pilih dua jawaban utama) a. mengurangi areal pertanian yang mungkin dimiliki/ diusahakan b. menimbulkan perubahan cara bertani yang biasa dilakukan c. tidak akan menambah pendapatan ataupun kesempatan kerja d. menimbulkan pertentangan masyarakat dan gangguan keamanan 3. Jika proyek jadi dilaksanakan, dan sebagian dari tanah milik Bapak terpaksa digunakan, apakah Bapak bersedia melepaskannya ? a. Ya, tanpa ganti rugi b.Ya, dengan ganti rugi c. Tidak Jika “ya, dengan ganti rugi”, berapakah ganti rugi yang Bapak inginkan ? 4. Jika proyek jadi dilaksanakan, apa yang akan bapak lakukan ? (pilih dua jawaban utama) a. Bimbingan keterampilan dan penyuluhan b. Menetap menjadi Petani disekitar Proyek c. Bimbingan keterampilan dan penyuluhan d. Fasilitas kredit dan sarana produksi e. Fasilitas transfortasi/ perhubungan
350
351
352
Riwayat Hidup Promovendus, NANANG DALIL HERMAN lahir dari pasangan Hj. Siti Sofiah dan KH. Sofyan Apandi, lahir di sebuah dusun di Tasikmalaya, pada tanggal 02 Februari 1962, berasal dari keluarga besar merupakan anak ke 9 dari 13 bersaudara. Menikah dengan Hj. Hanny R tahun 1989, dikaruniai tiga anak Luthfi Arif F, Marytha Nur Waffa dan Deyadra Nur Safa’, berdomisili tetap di Jl. Alexandri 9 Bandung. Pendidikan SD diselesaikan pada tahun 1976 dari SD Bugel I Kecamatan Ciawi Kabupaten Tasikmalaya, dan melanjutkan ke SMPN Ciawi dan SMAN II Tasikmalaya dan tamat tahun 1982. Pada tahun yang sama diterima di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil IKIP Bandung, menyelesaikan studi S1 pada tahun 1987. Pada tahun 1993 melanjutkan studi ke jenjang S2 di IKIP Jakarta KPK IKIP Yogyakarta sekaligus mengambil S1 di Jurusan Teknik Sipil Universitas Gajah Mada dan selesai tahun 1996. Pada September 2003 ia melanjutkan ke jenjang S3 program studi Pendidikan Luar Sekolah pada Sekolah Pascasarjana UPI. Untuk menunjang kepofresiannya ia juga pernah ikut berbagai kursus baik lokal, nasional maupun international misalnya Skill Training, Aplikasi Komputer, maupun Kode Etik Profesi PII, ia sekarang bersertifikat insinyur madya untuk quantity, surveying dan Teknik Sipil Umum. Setelah tamat jenjang S1, mengikuti tes CPNS pada lingkungan FPTK IKIP Bandung, diterima sebagai tenaga edukatif pada Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan golongan III-a. Sepanjang kariernya di lembaga ini, ia pernah menjadi Ketua Workshop Kayu, Sekretaris Jurusan dan Ketua Jurusan, masing-masing tahun 1990, 1997 dan 2002. Sekarang ia ditugaskan jurusan untuk menjadi Ketua Laboratorium Struktur dan Material Tes serta Lektor Kepala pada mata kuliah yang dibina berkaitan dengan stuktur konstruksi, diantaranya Mekanika Rekayasa, Struktur Beton, Ilmu Bahan Bangunan dan lain-lain.
353
Kegiatan akademik ilmiah dan profesional yang pernah diikuti dalam lima tahun terakhir antara lain menjadi pemakalah dalam : (1) Seminar Nasional: Gagasan Inovatif dalam Pengembangan Pendidikan Teknologi dan Kejuruan – 2009 (2) Seminar International Optimalization of Vocational Education for the Human Resource development.- 2008 (3) Seminar nasional Pendidikan Lingkungan Hidup-2008 (4) Seminar Teknologi di Bidang Konstruksi Sipil dan Arsitektur dalam Rangka Dies Natalis UPI- 2005. Karya ilmiah yang dipublikasikan antara lain: (1) “Substitusi Semen dengan Limbah Marmer terhadap Kuat Tekan Mortar” Jurnal Sipil KOKOH-2008 (2) “Model Peningkatan Kompetensi Masyarakat Trasmigrasi Berbasis Potensi Lingkungan” Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan INVOTEC-2010. (3)
“Pelaksanaan
Manajemen Konstruksi pada Proyek Perkuatan Bangunan Sekolah.” Prosiding Ikatan Arsitek Indonesia/Jurusan Arsitektur UPI-2009 (4) “Keikutsertaan Masyarakat dalam Program Pendidikan Lingkungan Hidup : Isu-isu Perencanaan.” Prosiding Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat/Jurusan Arsitektur UPI-2009. Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat antara lain: (1) “Strategi Pengurangan Risiko
Bencana
melalui
Peningkatan
Kompetensi
Buruh
Bangunan
untuk
Menghasilkan Bangunan Tahan Gempa.” Hibah Penelitian DIKTI Strategi Nasional Batch 1 DIPA UPI (2) “Keandalan Model Struktur Bangunan Tinggi dengan Pola Bracing Terhadap Pengaruh Gaya Lateral Gempa Bumi.” dana Masyarakat (Eks Diks) Tabungan UPI-2008 (3) “Aplikasi Model Eksplanatoris untuk Meningkatkan Pemahaman Mahasiswa Pendidkan Teknik Sipil pada mata Kuliah Teknik Penyehatan.”. dana Masyarakat (Eks Diks) Tabungan UPI.-2007
(4) “Model Peningkatan
Kualitas
Keterampilan
dan
Kemampuan Adopsi Inovasi Teknologi Tenaga Kerja Konstruksi”-2007. (5) “Tingkat Pengetahuan Siswa Tentang Kesempatan Kerja di Industri di Jawa Barat”-2006 Disamping mengajar dan meneliti, ia juga berpraktek sebagai konstruktor/Insinyur Profesional, dan menjadi anggota PII (Persatuan Insinyur Indonesia). Sebagai
konstruktor pernah bekerja di salah satu kontraktor
BUMN terbesar dan kontraktro swasta yang selanjutnya bersama para arsitek profesional consultan.
lainnya mengembangkan perusahaan konsultasi (engineering
354
Karya- karya terbaik dalam bidang ini antara lain Pembangunan Pabrik Textil PT. Jaya Sunli (Tangerangl), PT. Central Filamen Mill (Cibaligo Bandung), Central Georgette Nusantara (Cibaligo Bandung), Peningkatan Jalan Sukajadi – Kopo - Rancabali serta Jagorawi (Jawa Barat). Pengembangan kawasan
kampus SMK Agroindustri (Pemalang, Jawa
Tengah), Laboratorium Komputer dan IPA SMU Plus Mutahhari (Bandung), Rumah tinggal di Pondok Indah, Sentul, Pluit (Jakarta) dan Limbangan Asri (Cianjur), Pengembangan Kawasan Kampus Universitas Haluoleo- IDB poject (Kendari, Sulawesi Tenggara), Universitas Pendidikan Indonesia-IDB Project (Bandung), Kampus IAIN Al-raniry –IDB- Projek (Banda Aceh). Politeknik Kesehatan (Cirebon), SMP Plus Babussalam (Solok, Sumatra Barat), serta Perencanaan Master plan, site plan dan detail engineering pada Fasilitas Publik dan Komersial di Kota Terpadu Mandiri (KTM) di Mesuji Kabupaten Tulang Bawang (Lampung), KTM Lunang Silaut Kabupaten Pesisir Selatan ( Sumatra Barat), KTM Banyuasin, Ogan Komering Ulu, dan KTM Telang Kabupaten Ogan Komering Ilir
(Sumatra Selatan), KTM Sarudu- Baras
Kabupaten Mamuju (Sulawesi Barat), serta KTM Tampo-Lore Kabupaten Palu (Sulawesi Tengah)