62
DAFTAR PUSTAKA 1.
Kementerian Kesehatan RI. Profil kesehatan Indonesia 2012. Jakarta; Kementerian Kesehatan RI [Internet]. 2013 [Diakses 27 Apr 2014]. Dari URL www.depkes.go.id
2.
Mazzucco W, Cusimano R, Macaluso M, et al. A retrospective follow up study on maternal age and infant mortality in two Sicilian districts. Biomed Central Ltd. Public health [Internet]. 2011 [Diakses 8 Mei 2014];11(817). Dari URL www.ncbi.nlm.nih.gov
3.
UNICEF. Level & trends in child mortality : Report 2013. UNICEF [Internet]. 2013 [Diakses 18 Feb 2014]. Dari URL www.who.int
4.
WHO. New Borns : reducing mortality. WHO [Internet]. 2012 [Diakses 18 Feb 2014]. Dari URL who.int/mediacentre/factsheets/fs333/en/
5.
BPS. Laporan pendahuluan survei demografi kesehatan Indonesia. Jakarta; Badan Pusat Statistik [Internet]. 2013 [Diakses 25 Feb 2014]. Dari URL www.bkkbn.go.id
6.
Balitbang Kesehatan Kemenkes RI. Laporan Nasional Riskesdas 2007.Jakarta; Balitbang Kesehatan Kemenkes RI [Internet]. 2008 [Diakses 30 Apr 2014]. Dari URL wwww.litbang.depkes.go.id/bl_riskesdas2007
7.
Rini C. Karakteristik perinatal yang meninggal di RSU DR. Pirngadi Medan tahun 2007 – 2008 [Skripsi]. Medan; FKM USU, 2009.
8.
Sosfita E. Karakteristik bayi yang meninggal di RS St. Elisabeth Medan tahun 2004 – 2008 [Skripsi]. Medan; FKM USU, 2009.
9.
Kamus Kemenkes RI. Neonatus. Depkes [Internet] 2014 [Diakses 23 Feb 2014]
10. Kliegman RM, Stanton BF, Gemelll JW, Shcor NF. Nelson textbook of pediatrics. Nineteenth edition. Philadelphia: Elseiver Inc, 2011. 11. Kementerian Kesehatan RI. Pelayanan kesehatan neonatal esensial: panduan teknis pelayanan kesehatan dasar. Jakarta; Kementerian Kesehatan [Internet] 2010 [Diakses 7 Mei 2014]. Dari URL: www.edukia.org 12. WHO. Neonatal and perinatal mortality : country, region, and global estimates. Geneva; WHO [Internet]. 2006 [Diakses 27 Apr 2014]. Dari URL www.freebooks.net
Universitas Sumatera Utara
63
13. Acuin CS, Khor GL, Liabsuetrakul T, Achadi EL, et al. Health in Southeast Asia 2 : Maternal, neonatal and child health in south Asia towards greater regional collaboration. Lancet [Internet]. 2011 [Diakses 12 Mei 2014];377:516–25. Dari URL www.lancet.com 14. Rukiyah AY, Yulianti L. Asuhan neonatus bagi bayi dan anak balita. Jakarta; Trans Info Media, 2010. 15. Sastroasmoro S, editor. Panduan pelayanan medis departemen ilmu kesehatan anak. Jakarta; RSCM, 2007. 16. Adriaansz G. Wiknjosastro GH, Waspodo D, Saifuddin AB, editors. Buku acuan nasional : pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Edisi ke 1. Jakarta; YBP – SP, 2006. 17. Kosim MS. Gangguan napas pada bayi baru lahir. Dalam : Kosim MS, Yunanto A, Dewi R, Sarosa GI, Usman A, Penyunting. Buku Ajar Neonatologi. Edisi Pertama. Jakarta; Badan Penerbit IDAI, 2010:h.126– 146. 18. Bina Pelayanan Kesehatan RI. Paket pelatihan dan pelayanan obstetri dan neonatal emergensi komprehensif (PONEK). Jakarta; Bakti Husada, 2008. 19. Hasan R, Alatas H, editors. Buku kuliah 3 ilmu kesehatan anak. Jakarta; Infomedika, 1985. 20. Maryunani A.Nurhayati. Buku asuhan kegawatdaruratan dan penyulit pada neonatus. Jakarta; Trans Info Media, 2009. 21. Dharmasetiawani N. Asfiksia dan resusitasi bayi baru lahir. Dalam : Kosim MS, Yunanto A, Dewi R, Sarosa GI, Usman A, Penyunting. Buku Ajar Neonatologi. Edisi Pertama. Jakarta; Badan Penerbit IDAI, 2010:h.103– 125. 22. Owais A, Faruque ASG, Das SK, et al. Maternal and antenatal risk factors for stillbirth and neonatal mortality in rural bangladesh : A casecontrol studies. PLoS ONE [Internet]. 2013 [Diakses 14 Mei 2014];8(11). Dari URL www.plosone.org 23. Aminullah A. Sepsis pada bayi baru lahir. Dalam : Kosim MS, Yunanto A, Dewi R, Sarosa GI, Usman A, Penyunting. Buku Ajar Neonatologi. Edisi Pertama. Jakarta; Badan Penerbit IDAI, 2010:h.170 – 187.
Universitas Sumatera Utara
64
24. Gomelia TL, Cunningham MD, Eyal FG, Zenk KE, editors. Neonatology: management, procedures, on-call problems diseases, and drugs. Edisi ke 4. USA; McGraw-Hill, 1999. 25. Damanik SM. Klasifikasi bayi menurut berat lahir dan masa gestasi. Dalam : Kosim MS, Yunanto A, Dewi R, Sarosa GI, Usman A, Penyunting. Buku Ajar Neonatologi. Edisi Pertama. Jakarta; Badan Penerbit IDAI, 2010:h.11–30. 26. Maryunani A.Nurhayati. Buku asuhan kegawatdaruratan dan penyulit pada neonatus. Jakarta; Trans Info Media, 2009. 27. UNICEF. Low birthweight: country, regional, and global estimates. New York; UNICEF [Internet]. 2004 [Diakses 18 Jun 2014 ]. Dari URL www.unicef.org 28. Kementerian Kesehatan RI. Riset kesehatan dasar 2013. Jakarta; Kementerian Kesehatan RI [Internet]. 2013 [Diakses 30 Apr 2014]. Dari URL www.depkes.go.id 29. WHO. Congenital anomalies [Internet]. 2014 [Diakses 8 Mei 2014]. Dari URL www.who.int/mediacentre.factsheets/fs370/en 30. Christianton A, et al. March of dime global report on birth defects. New York : March of Dimes Birth Defects Foundation [Internet]. 2006 [Diakses 13 Mei 2014]. Dari URL www.marchofdimes.com 31. WHO. Prevention and control of birth defects in south-east asia region: strategic framework 2013-2017. India; WHO [Internet]. 2013 [Diakses 12 Mei 2014]. Dari URL www.who.int 32. Fahed AC, Gelb BD, Seidman JG, Seidman CE. Genetic of congenital heart diseases : the glass half empty. National Institute of Health Public Access [Internet]. 2013 [Diakses 12 Mei 2014];112(4). Dari URL www.ncbi.nlm.nih.gov 33. Wu et al. Prevalence of congenital heart defect in Guandong province. 2008 2012. Biomed Central Ltd, Public Health [Internet]. 2014 [Diakses 8 Mei 2014];14(152). Dari URL http://www.biomedcentral.com/14712458/14/152 34. Copp AJ, Stainer P, Greene ND. Neural tube defects: recent advances, unsolved questions, and controversies. Lancet [Internet]. 2013 [Diakses 13 Mei 2014]; 12(8):799 – 810. Dari URL www.lancet.com
Universitas Sumatera Utara
65
35. California Departement of Public Health. Neural tube defect. California Birth Defects Monitoring Program [Internet] 2009 [Diakses 13 Mei 2014]. Dari URL www.cdph.ca.gov 36. WHO. Prevention of neural tube defects. WHO [Internet]. 2006 [Diakses 13 Mei 2014]. Dari URL www.who.int 37. Askin DF, Wilson D. The high-risk newborn and family. Chapter 10. [Internet]. 2010 [Diakses 27 Apr 2014]. Dari URL www.freebookcentre.net 38. Effendi SH, Indrasanto E. Kelainan kongenital (cacat bawaan). Dalam : Kosim MS, Yunanto A, Dewi R, Sarosa GI, Usman A, Penyunting. Buku Ajar Neonatologi. Edisi Pertama. Jakarta; Badan Penerbit IDAI, 2010:h.41–70. 39. CDC.Gastroschsis. CDC [Internet]. 2014. [Diakses 6 Nov 2014]. Dari URL www.cdc.govncbddd/birthdefects/gastroschisis.html 40. Kilby, MD. The incidence of gastroschsis. Biomed journal [Internet]. 2004 [Diakses 6 Nov 2014];332. Dari URL www.biomedcentral.com 41. Werler MM, Sheehan JE, Mitchell AA. Maternal medication use and risks of gastroschisis and small intestinal atresia. American Journal of Epidemiology [internet]. 2002 [Diakses 6 Nov 2014];1(155). Dari URL http://aje.oxfordjournals.org/ 42. Kozuki N, Lee AC, Silviera MF, et al. The associations of parity and maternal age with small-for-gestational-age, preterm, and neonatal and infant mortality: a meta-analysis. BMC Public Health [Internet]. 2013 [Diakses 14 Mei 2014];13(suppl 3):S2. Dari URL www.biomedcentral.com 43. Fitrina R. Faktor – faktor yang berhubungan dengan kematian neonatal di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2003 [Skripsi]. Medan; FKM USU, 2004 44. Ashani TA. Kematian bayi menurut karakteristik demografi dan sosial ekonomi rumah tangga di provinsi jawa barat : analisis data SDKI 2007. Jurnal Bumi Indonesia [Internet]. 2012 [Diakses 13 Mei 2014];1(3). Dari URL www.lib.geo.ugm.ac.id
Universitas Sumatera Utara
66
45. Başer E, Seçkin KD, Erkilinç S, et al. The impact of parity on perinatal outcomes in pregnancies complicated by advanced maternal age. J Turkish-German Gynecol Assoc [Internet]. 2013 [Diakses 14 Mei 2014];14:205–9. Dari URL www.ncbi.nlm.nih.gov 46. BkkbN. Kamus istilah kependudukan dan keluarga berencana. BkkbN [Internet]. 2011 [Diakses 24 Jun 2014]. Dari URL www.bkkbn.go.id 47. Sugiharto M, Kusumawati L. Analisis perbedaan antara paritas ibu dengan kematian neonatal. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan [Internet] 2010 [Diakses 13 Mei 2014];13(4):321–325.Dari URL www.ejournal.litbang.depkes.go.id 48. Ying, TK. Hubungan jumlah paritas dengan pendarahan postpartum di RSUP. H. Adam Malik pada tahun 2009 – 2010 [Skripsi]. Medan; FK USU, 2010 49. Titaley CR, Dibley MJ, Agho K, et al. Determinant of neonatal mortality in Indonesia. Australia; Biomed Central Ltd [Internet]. 2008 [Diakses 5 Mei 2014];8(232). Dari URL www.link.springer.com 50. Jehan I, Harris H, Salat S, et al. Neonatal mortality, risk factors and causes: A prospective population-based cohort study in urban Pakistan. Bulletin WHO [Internet] 2009 [Diakses 30 Apr 2014];87:130–138. Dari URL www.b.ebsohost.com 51. Weiner R, Ronsmans C, Dorman E, et al. Labour complications remain the most important risk factors for perinatal mortality in rural Kenya. Bulletin of the world health organization [Internet]. 2003 [Diakses 4 Jun 2014];81(7). Dari URL www.ncbi.nlm.nih.gov 52. Timmreck TC. Epidemiologi : suatu pengantar. Edisi Kedua. Jakarta; EGC, 2004:h.226. 53. Madiyono B, et al. Perkiraan besar sampel. Dalam: Sastroasmoro S, Ismael S, Penyunting. Dasar – dasar metodologi penelitian klinis. Jakarta; Binarupa Aksara, 1995:h.187–213. 54. Yego FH, Este C, Byles J, Nyongesa P, Williams JS. A case-control study of risk factors for fetal and early neonatal deaths in tertiary hospital in Kenya. Biomed Central Ltd. Kenya [Internet]. 2014 [Diakses 1 Des 2014];14(389). Dari URL: www.biomedcentral.com
Universitas Sumatera Utara
67
55. Prabamurti PN, Purnami CT, Widagdo L, Setyono S. Analisis faktor risiko status kematian neonatal : Studi kasus kontrol di Kecamatan Losari Kabupaten Brebes Tahun 2006. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia [Internet]. 2008 [Diakses 3 Mei 2014];3(1). Dari URL: www.ejournal.undip.ac.id 56. Abdullah AZ, Naiem MF, Mahmud NU. Faktor risiko kematian neonatal dini di rumah sakit bersalin. Jurnal Kesmas Nasional [Internet]. 2012 [Diakses 27 Jun 2014];6(2). Dari URL: www.perpus.stikepppnijabar.ac.id 57. Mercer A, Haseen F, Huq NL, Uddin N, et al. Risk factors for neonatal mortality in rural areas of Bangladesh served by a large NGO programme. Oxford University Press [Internet]. 2006. [Diakses 1 Des 2014]. Dari URL: www.ncbi.nlm.nih.gov 58. Suradi R, et al. Penelitian kasus-kontrol. Dalam: Sastroasmoro S, Ismael S, Penyunting. Dasar – dasar metodologi penelitian klinis. Edisi ketiga. Jakarta; Sagung Seto, 2008:h.127–146. 59. Nabongo P, Verver S, Nangobi E, et al. Two year mortality and associated factors in a cohort of children from rural Uganda. BMC Public Health [Internet] 2014. [Diakses 14 Mei 2014];14(314). Dari URL: http://www.biomedcentral.com/1471-2458/14/31 60. The maternal and child health department.Retrospective analysis of neonates and stillbirths from five hospital in Guyana. 2008 [Diakses 1 Des 2014]. Dari URL: www.unicef.org 61. Aritonang, E. Kebutuhan gizi ibu hamil. Bogor: IPB Press, 2010. 62. Indongo N.Risk factors and causes of neonatal deaths in Namibia.European scientific journal [Internet]. 2014 [Diakses 1 Des 2014]. Dari URL: www.ejournal.org 63. Surasmi A, Handayani S, Kusuma HN. Perawatan bayi risiko tinggi. Jakarta; EGC, 2003 64. Kurinczuk JJ, Hollowell J, Boyd PA, Oakley P. Inequalities in infant mortality project briefing paper 4. The contribution of congenital anomalies to infant mortality. Oxford: National Perinatal Epidemiology Unit [Internet] 2010. [Diakses 6 Nov 2014]. Dari URL: www.npeu.ox.ac.uk/infant-mortality
Universitas Sumatera Utara
68
65. Madi SA, Al-Naggar RL, Al-Awadi SA, Bastaki LA. Profile of major congenital malformations in neonates in Al-Jahra Region of Kuwait. Eastern Mediterranean Health Journal [Internet]. 2005. [Diakses 6 Nov 2014]; 11(4). Dari URL: www.ncbi.nlm.nih.gov
Universitas Sumatera Utara
