DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 DAFTAR RESPONDEN dan POKOK-POKOK PERTANYAAN YANG DIAJUKAN I.
DAFTAR RESPONDEN
Agar penelitian ini hasilnya semakin maksimal, maka Responden yang dipilih ialah orang Toraja yang dianggap bisa menjadi representasi dari berbagai kelompok dalam masyarakat Toraja. Kelompok tersebut yaitu: A. Kelompok A, yakni mewakili agama aluk (agama suku Toraja). Dari mereka ini diharapkan dapat diperoleh informasi dan data mengenai peran dan pengaruh aluk dalam budaya kombongan kalua’’ dalam masyarakat Toraja. Bagaimana adat, budaya Toraja dan aluk menyatu dalam kehidupan masyarakat Toraja. Kelompok ini terdiri dari: a) Imam aluk (tomenani) sebanyak satu orang b) Pemuka aluk sebanyak tiga orang Umur imam aluk antara 77 tahun, umur. Umur pemuka Aluk yang satu umur 47 tahun, dan 53 tahun dan yang satu berumur 102 tahun. Karena jumlah pemeluk aluk sangat kurang, maka hanya 4 orang yang itulah yang penulis dapat temui untuk diwawancara. B. Kelompok B, yakni mewakili agama Kristen. Dari mereka ini diharapkan dapat diperoleh informasi dan data mengenai
108
pandangan orang Kristen (gereja Toraja sebagai penganut mayoritas di Toraja) tentang budaya kombongan kalua’’ dalam masyarakat Toraja. Kelompok ini terdiri dari: a) Para pendeta yang masih aktif sebagai pengurus Sinode Gereja Toraja (GT) sebanyak 4 orang (3 orang laki-laki, dan ada 1 orang perempuan). Seorang Pendeta emeritus (mantan ketua Sinode GT), dan seorang pendeta GT dosen di STAKN (Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri). b) Anggota majelis gereja Toraja ada 4 orang c) Dua orang (suami-isteri) Tokoh masyarakat (mantan Kepala Desa) dan pengurus LSM AMAN (Aliansi Masyarakat Adat Toraja), juga aktifis LSM AMAN (Aliansi Masyarakat Adat Nusantara). d) Ada 2 perempuan: seorang Pendeta (pengurus Sinode GT) dan seorang mantan kepala Desa (lembang), aktifis LSM AMAT Jadi jumlah responden kelompok B adalah 10 orang C. Kelompok C, yakni mewakili kelompok pemerintah ada empat orang (Toraja Utara: Camat Rantepao dan pejabat Bapeda Toraja Utara; Tana Toraja: Kadis Bapeda dan pengawai Pemda Tana Toraja) Jumlah responden C adalah 4 orang. Jumlah keseluruhan responden adalah 18 orang responden. Ada 10 orang berada di Kabupaten Toraja Utara dan 8 orang berasal dari Kabupaten Tana Toraja.
109
Nama-nama Responden: Antonius Sampetoding, tgl 24 Januari 2012, Rantepao, Toraja Utara Aris Lipa Rantelangi, tgl 20 Januari 2012, Tondon, Toraja Utara Arsiaty Kabangga, tgl 4 Februari 2012, Rantepao, Toraja Utara Benyamin Seru, tgl. 23 Januari 2012, Batutumonga, Toraja Utara Daniel Rori, tgl 30 Januari 2012, Makale, Tana Toraja Daud Sangka Palisungan, tgl 19 Januari 2012, Tallunglipu, Toraja Utara Denoupa Rombelayuk, tgl 18 Januari 2012, Madandan, Tana Toraja Dwin Palungkun, tgl 9 Februari 2012, Tondon, Toraja Utara Elyas Musu’, tgl, 2 Februari 2012, Makale, Tana Toraja Hendra, tgl 22 Januari 2012, Makale, Tana Toraja I.Y. Panggalo, tgl 5 Februari 2012, Rantepao, Toraja Utara L. Sombolinggi, tgl 18 Januari 2012, Madandan, Tana Toraja Ne’ Sonda, tgl 28 Januari 2012, Batutumonga, Toraja Utara Soleman Allolinggi, tgl 21 Januari 2012, Rantepao, Tana Toraja Soleman Batti, tgl 10 Februari 2012, Rantepao, Toraja Utara Tato Dena, tgl 29 Januari 2012, Makale, Tana Toraja Y. Pakombong, tgl 11 Februari 2012, Tallunglipu, Toraja Utara Yunus Sirante, tgl 7 Februari 2012, Makale, Tana Toraja II.
POKOK-POKOK PERTANYAAN YANG DIAJUKAN
Karena teknik wawancara yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah wawancara tak berstruktur, maka pertanyaan-pertanyaan yang diajukan adalah pertayaan-pertanyan
terbuka
(openended
questions).
Dengan
demikian,
110
pertanyaan-pertanyan itu tidak dapat didaftar secara rinci dan tepat rumusan. Berikut ini diutarakan pokok-pokok pertanyaan yang diajukan, antara lain: 1) Bagaimana asal muasalnya budaya kombongan kalua’ dalam masyarakat Toraja? 2) Apakah tujuan dilakukannya budaya kombongan kalua’ dalam masyarakat Toraja? 3) Apakah fungsi dan manfaat pelaksaan kombongan kalua’? 4) Siapakah yang menghimpun atau mengundang masyarakat dalam mengikuti kombongan kalua’? 5) Bagaimanakah kedudukan peserta dalam budaya kombongan kalua’?
(misalnya
perempuan
dan
laki-laki,
pemimpin
masyarakat/tokoh masyarakat dengan warga biasa, serta latar belakang agama yang berbeda) 6) Apakah agenda yang biasa dibicarakan dalam kombongan kalua’? 7) Apakah makna atau nilai yang terkandung dalam budaya kombongan kalua’? 8) Bagaimana gambaran tingkatan pelaksanaan kombongan dalam masyarakat Toraja? 9) Apakah yang membuat orang taat terhadap konsensus yang dihasilkan dalam kombongan kalua’? 10) Mengapa kekuatan Aluk (agama suku Toraja) sangat berpengaruh dalam budaya kombongan kalua’?
111
11) Setelah kekristenan berkembang pesat di Toraja, bagaimanakah pengaruhnya terhadap budaya kombongan kalua’? 12) Bagaimana kedudukan adat Toraja dalam budaya kombongan kalua’? 13) Mengapa konsensus yang dihasilkan dalam kombongan kalua’ itu bersifat sakral? 14) Apakah sanksi dan hukuman yang diberikan kepada mereka yang melanggar kesepakatan/konsensus dalam kombongan kalua’? 15) Adakah
contoh
budaya
kombongan
kalua’
yang pernah
dilaksanakan dalam masyarakat Toraja? 16) Siapakah yang membacakan mantra doa dan sumpah sakti dalam ritus kombongan kalua’? 17) Apakah agenda utama kombongan kalua’ tahun 1947? 18) Mengapa begitu alot percakapan dalam kombongan kalua’ tahun 1947? 19) Apakah pertimbangannya sehingga nama Tana Toraja diterima oleh peserta kombongan kalua’ 1947? 20) Dilakukan dimana kombongan kalua’ tahun 1947? 21) Mengapa kombongan kalua’ tahun 1947 dihadiri oleh unsur dari agama Aluk, Islam dan Kristen? 22) Gambarkan secara singkat pelaksanaan ritus ma’pesung untuk melegitimasi konsensus (basse) yang dihasilkan dalam budaya kombongan kalua’?
112
23) Dapatkah dikatakan bahwa mekanisme pelaksaan kombongan kalua’ tahun 1947 lebih maju dan demokratis dibandingkan yang sebelumnya? 24) Dapatkah dikatakan bahwa konsensus kombongan kalua’ tahun 1947 pun bersifat sakral? 25) Apakah budaya kombongan kalua’ masih dipelihara dan dilakukan dalam masyarakat Toraja sekarang ini? 26) Apakah dapat dikatakan bahwa budaya kombongan kalua’ merupakan demokrasi ala Toraja? Jawaban para responden atas pertanyaan-pertanyan yang diajukan diinventarisasikan, kemudian diklasifikasikan, lalu dikompilasi, untuk selanjutnya dibandingkan dengan hasil penelitian dokumenter, eksploratif, observasi, pengalaman penulis sendiri dan hasil diskusi dengan berbagai pihak. Setelah semua
informasi
dan
data
itu
dibandingkan,
kemudian
ditarik
kesimpulan-kesimpulan untuk selanjutnya dianalisis.
Lampiran 2
113
114
Lampiran 3. Lagu Daerah Toraja
115
CURRICULUM VITAE Biodata Penulis: Nama
: Hans Lura
Tempat dan Tanggal Lahir : Makassar, 25 Juli 1974 Jenis Kelamin
: Laki-laki
Status Perkawinan
: Menikah
Agama
: Kristen Protestan
Pekerjaan
: Pendeta Gereja Toraja (No. 558)
Perguruan Tinggi
: Universitas Kriaten Satya Wacana (UKSW) Salatiga (Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Telp. 0298-321212)
Alamat Rumah
: Jl. Cungkup Sari No.456, Salatiga 50711
Telp/Faks
: 085250022728; 081524517885; 081345075100
Alamat email
:
[email protected] atau
[email protected] Riwayat Pendidikan
Tahun Lulus 1982 1988
Program Pendidikan -
1991 1994 2000
Sarjana Teologia
2013
Magister Sosiologi Agama
Tempat Pendidikan TK Bayangkara Palopo SD Negeri 370 Lagaligo Palopo SMP Negeri 3 Palopo SMA Frater Palopo Sekolah Tinggi Teologia Rantepao, Tana Toraja (Sulawesi Selatan) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga (Jawa Tengah)
Jurusan/Program Studi Fisika Teologi
Agama dan Masyarakat
PENGALAMAN KERJA dan PENGABDIAN Tahun 2003 2004 Sekarang
Jabatan Vicaris/Proponen (Calon Pendeta Gereja Toraja) Pendeta Gereja Toraja
Tempat Jemaat Elim Palu
7 tahun melayani di Jemaat Elim Palu 116
Tahun 1998-2000 1998-2002 1999-2001 1999-2002
2 tahun melayani di Jemaat Moria Samarinda PENGALAMAN ORGANISASI PROFESI/ILMIAH Organisasi Jabatan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Ketua I Cab. Tana Toraja Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Cab. Wakil Sekretaris Tana Toraja Forum Komunikasi Mahasiswa Tana Toraja Koordinator Se-Indonesia Forum Dialog Antar Kita (FORLOG) Makassar Aktifis Sulawesi Selatan Lapangan
Karya Tulis Ilmiah Jenis Judul Skripsi YESUS DALAM DIALOG KRISTEN DAN ISLAM Suatu Tinjauan Teologis Kritis terhadap Kesaksian Alkitab (Perjanjian Baru) dan Al-qur’an tentang Yesus dalam Paradigma Dialog Buku “Gerakan Oikumene di Indonesia: Quo Vadis”, dlm Pelayanan Sampai Akhir: Buku Kenangan Emeritasi Pdt. D.P. Sumbung Tesis KONSENSUS SAKRAL Studi Sosial Kultural Budaya Ma’kombogan Kalua’ pada Kasus Penetapan Nama Tana Toraja dan Hubungannya dengan Integrasi Sosial Masyarakat Tana Toraja
Tahun STT Rantepao, 2000 Jakarta: GT JK, 2012 UKSW Salatiga, 2013
PELATIHAN PROFESIONAL, KONSULTASI dan SEMINAR Tahun Pelatihan Penyelenggara 1999 Semiloka Nasional: Pluralisme, Konflik DIAN/INTERFIDEI Makssar dan Pemberdayaan Untuk Rekonsiliasi Jogyakarta 2001 Workshop Nasional: Konflik dan DIAN/INTERFIDEI Malino Kekerasan dalam Masyarakat Jogyakarta 1999 TOT (Training Of Trainers) PP. GMKI Salatiga di Yayasan Bina Darma 2001 TOT (Training Of Trainers) PP. GMKI Salatiga di Yayasan Bina Darma 2010 Konsultasi Studi Nasional (KONAS): PP. GMKI Samarinda Arah Pendidikan Agama di Indonesia 2011 Evaluasi Standar Pendidikan Tinggi Badan Standar UKSW Berdasarkan Paradigma Pendidikan Nasional Pendidikan Salatiga Nasional Tahun 2011 (BSNP) PENGALAMAN MENGAJAR 117
Mata Kuliah Islamologi Teologi Religionum
Jenjang Strata satu Strata satu
Institusi STT Marturia Palu STT Marturia Palu
Tahun 2005/2008 2005/2008
Salatiga, 24 Januari 2013
118