RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
DAFTAR ISI
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH PAPUA
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………..
1–1
BAB I.
SYARAT – SYARAT UMUM DAN ADMINISTRASI…………………………….....
1 – 35
BAB II.
TATA CARA EVALUASI KUALIFIKASI…………………………………………….
1–2
BAB III.
URAIAN DAN SYARAT – SYARAT UMUM PELAKSANAAN…………………….
1 – 17
BAB IV.
SYARAT TEKNIS PEKERJAAN…………………………………………………….
1 – 16
BAB V.
SYARAT – SYARAT TEKNIS PEKERJAAN SIPIL………………………………...
1 – 20
BAB VI.
SYARAT – SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR………………………
1 – 29
BAB VII.
SPESIFIKASI TEKNIS UMUM PEKERJAAN MEKANIKAL & ELEKTRIKAL PROYEK BPD – PAPUA……………………………………………………………
1 – 15
BAB VIII.
PEKERJAAN SANITASI, DRANASE, PEMIPAAN ( SDP )………………………
1 – 13
BAB IX.
SISTEM FIRE FIGHTING…………………………………………………………..
1 – 19
BAB X.
SISTEM TATA UDARA DAN VENTILASI MEKANIS…………………………….
1 – 14
BAB XI.
SISTEM LISTRIK…………………………………………………………………….
1 – 41
BAB XII.
SISTEM GENERATING SET ( GENSET )………………………………………...
1 – 14
BAB XIII.
SISTEM FIRE ALARM………………………………………………………………
1 – 13
BAB XIV.
PEKERJAAN TELEPON…………………………………………………………….
1 – 16
BAB XV.
PEKERJAAN SISTEM CCTV……………………………………………………….
1–4
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
DI - 1
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
BAB I. SYARAT – SYARAT UMUM DAN ADMINISTRASI PELELANGAN
1.1.
PENJELASAN UMUM PERATURAN PELELANGAN
a. Lingkup Pekerjaan 1. Pokja ULP mengumumkan kepada para peserta untuk menyampaikan penawaran atas paket Pengadaan Barang sebagaimana tercantum dalam LDP. 2. Nama paket dan lingkup pekerjaan sebagaimana tercantum dalam LDP. 3. Penyedia yang ditunjuk berkewajiban untuk menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu sebagaimana tercantum dalam LDP, berdasarkan syarat umum dan syarat khusus kontrak dengan mutu sesuai spesifikasi teknis dan harga sesuai kontrak. b. Sumber dana Pengadaan ini dibiayai dari sumber pendanaan sebagaimana tercantum dalam LDP. c. Perserta Pelelangan 1. Pelelangan [Umum/Sederhana] pengadaan barang ini terbuka dan dapat diikuti oleh semua peserta pengadaan yang berbentuk badan usaha, Kemitraan/KSO atau peserta perorangan yang memenuhi kualifikasi. 2. Dalam hal
peserta akan atau sedang melakukan Kemitraan/KSO, baik
dengan perusahaan nasional maupun asing maka peserta harus memiliki Perjanjian Kemitraan / Kerja Sama Operasi yang memuat persentase Kemitraan/KSO dan perusahaan yang mewakili Kemitraan/KSO tersebut. 3. Peserta Kemitraan/KSO dilarang untuk mengubah perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi. d. Larangan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) serta Penipuan 1. Peserta dan pihak yang terkait dengan pengadaan ini berkewajiban untuk mematuhi etika pengadaan dengan tidak melakukan tindakan sebagai berikut: berusaha mempengaruhi anggota Pokja ULP dalam bentuk dan cara apapun, untuk memenuhi keinginan peserta yang bertentangan dengan Dokumen Pengadaan, dan/atau peraturan perundang-undangan; membuat dan/atau menyampaikan dokumen dan/atau keterangan lain yang tidak benar untuk memenuhi persyaratan dalam Dokumen Pengadaan ini.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
I-1
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
2. Peserta yang terbukti melakukan tindakan sebagaimana dimaksud pada poin “ 1(Satu) “ dikenakan sanksi sebagai berikut: sanksi administratif, seperti digugurkan dari proses pelelangan atau pembatalan penetapan pemenang; sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam; Jaminan Penawaran dicairkan dan disetorkan ke kas Negara/Daerah sebagaimana tercantum dalam LDP; gugatan secara perdata; dan/atau pelaporan secara pidana kepada pihak berwenang. e. Larangan Pertentangan Kepentingan 1. Para pihak dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan perannya, menghindari dan mencegah pertentangan kepentingan para pihak terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung. 2. Pertentangan kepentingan sebagaimana dimaksud pada angka (1). antara lain meliputi: dalam suatu badan usaha, anggota Direksi atau Dewan Komisaris suatu Badan Usaha dilarang merangkap sebagai anggota Direksi atau Dewan Komisaris pada Badan Usaha lainnya yang menjadi peserta pada Pelelangan yang sama. pengurus koperasi pegawai dalam suatu K/L/D/I atau anak perusahaan pada BUMN/BUMD yang mengikuti Pengadaan dan bersaing dengan perusahaan lainnya, merangkap sebagai anggota Pokja ULP atau pejabat yang berwenang menetapkan pemenang Pelelangan. PPK dan/atau anggota Pokja ULP, baik langsung maupun tidak langsung mengendalikan atau menjalankan perusahaan peserta; hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan, baik langsung maupun tidak langsung oleh pihak yang sama yaitu lebih dari 50% (lima puluh perseratus) pemegang saham. Pegawai K/L/D/I dilarang menjadi peserta kecuali cuti diluar tanggungan K/L/D/I. f. Pendayagunaan Produksi dalam Negeri 1. Peserta berkewajiban untuk menyampaikan penawaran yang mengutamakan material/bahan produksi dalam negeri. 2. Dalam pelaksanaan Pengadaan Barang yang terdiri atas bagian atau komponen dalam negeri dan bagian atau komponen yang berasal dari luar negeri (impor), dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
I-2
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
pemilahan atau pembagian komponen harus benar-benar mencerminkan bagian atau komponen yang telah dapat diproduksi di dalam negeri dan bagian atau komponen yang berasal dari luar negeri (impor); pekerjaan pemasangan, pabrikasi, pengujian dan lainnya sedapat mungkin dilakukan di dalam negeri; peserta diwajibkan membuat daftar Barang yang berasal dari luar negeri (impor)yang dilengkapi dengan spesifikasi teknis, jumlah dan harga yang dilampirkan pada Dokumen Penawaran. semaksimal mungkin menggunakan jasa pelayanan yang ada di dalam negeri, seperti jasa asuransi, angkutan, ekspedisi perbankan, dan pemeliharaan; 3. Pengadaan barang yang berasal dari luar negeri (impor), dimungkinkan dalam hal: Barang tersebut belum dapat diproduksi /dihasilkan di dalam negeri; spesifikasi teknis Barang yang diproduksi di dalam negeri belum memenuhi persyaratan; dan/atau volume produksi dalam negeri tidak mampu memenuhi kebutuhan. 4. Atas penggunaan produksi dalam negeri, penawaran peserta diberikan preferensi harga untuk pekerjaan sebagaimana tercantum dalam LDP yang diwajibkan menggunakan produksi dalam negeri. 1.2. PENJELASAN PROYEK Lingkup pekerjaan untuk proyek Pembangunan Gedung Kantor Cabang Pembantu SP. IV Timika, Lokasi Jalan Yos Sudarso - Papua adalah ( paket pekerjaan Struktur, Arsitektur, Mekanikal, Elektrikal dan Lansekap ) sesuai dengan lingkup pekerjaan yang telah direncanakan / ditetapkan di dalam dokumen
lelang
kecuali
paket – paket
khusus
yang
akan
ditentukan
kemudian, dengan ketentuan pelaksanaan pekerjaan yang memenuhi syarat administrasi,
sub
bidang
usaha
sipil, mekanikal dan elektrikal, dengan
kualifikasi minimal M1 1.3. DOKUMEN PELELANGAN a. Isi Dokumen 1. Dokumen Pengadaan terdiri atas Dokumen Pemilihan dan Dokumen Kualifikasi; 2. Dokumen Pemilihan meliputi: a. Umum PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
I-3
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
b. Pengumuman Pelelangan; c. Instruksi Kepada Peserta; d. Lembar Data Pemilihan; e. Bentuk Dokumen Penawaran: Surat Penawaran; Surat Kuasa; Surat Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi (KSO) (apabila peserta berbentuk Kemitraan/KSO); Dokumen Penawaran Teknis; [Formulir Rekapitulasi Perhitungan TKDN, apabila memenuhi syarat untuk diberikan preferensi harga]; Jaminan Penawaran; f. Bentuk Surat Perjanjian; g. Syarat-Syarat Umum Kontrak; h. Syarat-Syarat Khusus Kontrak; i. Spesifikasi Teknis dan Gambar; j. Daftar Kuantitas (apabila dipersyaratkan); k. Tata cara evaluasi penawaran; l. Bentuk Dokumen lain: Surat Penunjukan Penyedia/Jasa (SPPBJ); Surat Pesanan (SP); Jaminan Sanggahan Banding; Jaminan Pelaksanaan; [Jaminan Uang Muka (apabila dipersyaratkan)]. Jaminan Pemeliharaan 3. Dokumen Kualifikasi meliputi: a. Lembar Data Kualifikasi; b. Pakta Integritas; c. Formulir Isian Kualifikasi; d. Petunjuk Pengisian Formulir Isian Kualifikasi; e. Tata Cara Evaluasi Kualifikasi; 4. Peserta berkewajiban memeriksa keseluruhan isi Dokumen Pengadaan ini. Kelalaian menyampaikan Dokumen Penawaran yang tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan ini sepenuhnya merupakan risiko peserta. 5. Peserta dapat meminta penjelasan secara tertulis mengenai isi Dokumen Pengadaan kepada Pokja ULP sebelum batas akhir pemasukan penawaran. PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
I-4
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
6. Pokja ULP wajib menanggapi setiap permintaan penjelasan yang diajukan peserta secara tertulis. b. Bahasa Dokumen Dokumen Pengadaan beserta seluruh korespondensi tertulis dalam proses pengadaan menggunakan Bahasa Indonesia. c. Pemberian Penjelasan 1. Pemberian Penjelasan dilakukan di tempat dan pada waktu sebagaimana tercantum dalam LDP serta dihadiri oleh peserta yang terdaftar. 2. Ketidakhadiran peserta pada saat Pemberian Penjelasan tidak dapat dijadikan dasar untuk menolak/menggugurkan penawaran. 3. Perwakilan peserta yang hadir pada saat Pemberian Penjelasan menunjukkan tanda pengenal dan surat tugas kepada Pokja ULP. 4. Bagi peserta perorangan yang hadir pada saat Pemberiaan Penjelasan tidak boleh diwakilkan, dan menunjukkan tanda pengenal kepada Pokja ULP. 5. Dalam Pemberian Penjelasan, Pokja ULP menjelaskan kepada peserta mengenai: a. lingkup pekerjan; b. metode Pemilihan; c. cara penyampaian Dokumen Penawaran; d. kelengkapan yang harus dilampirkan bersama Dokumen Penawaran; e. jadwal batas akhir pemasukan dan pembukaan Dokumen Penawaran; f. tata cara pembukaan Dokumen Penawaran; g. metode evaluasi; h. hal-hal yang menggugurkan penawaran; i. jenis kontrak yang akan digunakan; j. [ketentuan dan cara evaluasi berkenaan dengan preferensi harga atas penggunaan produksi dalam negeri]; k. [ketentuan tentang penyesuaian harga (hanya berlaku untuk kontrak harga satuan yang waktu pelaksanaannya lebih dari 12 bulan)]; l. [ketentuan dan cara sub kontrak sebagian pekerjaan kepada Usaha Mikro dan Usaha Kecil serta koperasi kecil] (apabila ada); m. besaran, dan masa berlaku jaminan; dan n. ketentuan tentang asuransi dan ketentuan lain yang dipersyaratkan. 6. Apabila dipandang perlu, Pokja ULP dapat memberikan penjelasan lanjutan dengan cara melakukan peninjauan lapangan. Biaya peninjauan lapangan ditanggung oleh peserta. PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
I-5
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
7. Apabila dipandang perlu, Pokja ULP dapat memberikan penjelasan lanjutan (ulang) 8. Pemberian Penjelasan mengenai isi Dokumen Pengadaan, pertanyaan dari peserta, jawaban dari Pokja ULP, perubahan substansi dokumen, hasil peninjauan lapangan, serta keterangan lainnya harus dituangkan dalam Berita Acara Pemberian Penjelasan (BAPP) yang ditandatangani oleh anggota Pokja ULP dan minimal 1 (satu) wakil dari peserta yang hadir dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Dokumen Pengadaan. Apabila tidak ada satupun peserta yang hadir atau yang bersedia menandatangani BAPP, maka BAPP cukup ditandatangani oleh anggota Pokja ULP yang hadir. d. Perubahan Dokumen Pengadaan 1. Pemberian Penjelasan dilakukan di tempat dan pada waktu sebagaimana tercantum dalam LDP serta dihadiri oleh peserta yang terdaftar. 2. Ketidakhadiran peserta pada saat Pemberian Penjelasan tidak dapat dijadikan dasar untuk menolak/menggugurkan penawaran. 3. Perwakilan
peserta
yang
hadir
pada
saat
Pemberian
Penjelasan
menunjukkan tanda pengenal dan surat tugas kepada Pokja ULP. 4. Bagi peserta perorangan yang hadir pada saat Pemberiaan Penjelasan tidak boleh diwakilkan, dan menunjukkan tanda pengenal kepada Pokja ULP. 5. Dalam Pemberian Penjelasan, Pokja ULP menjelaskan kepada peserta mengenai: a. lingkup pekerjan; b. metode Pemilihan; c. cara penyampaian Dokumen Penawaran; d. kelengkapan yang harus dilampirkan bersama Dokumen Penawaran; e. jadwal batas akhir pemasukan dan pembukaan Dokumen Penawaran; f. tata cara pembukaan Dokumen Penawaran; g. metode evaluasi; h. hal-hal yang menggugurkan penawaran; i. jenis kontrak yang akan digunakan; j. [ketentuan dan cara evaluasi berkenaan dengan preferensi harga atas penggunaan produksi dalam negeri]; k. [ketentuan tentang penyesuaian harga (hanya berlaku untuk kontrak harga satuan yang waktu pelaksanaannya lebih dari 12 bulan)]; l. [ketentuan dan cara sub kontrak sebagian pekerjaan kepada Usaha Mikro PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
I-6
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
dan Usaha Kecil serta koperasi kecil] (apabila ada); m. besaran, dan masa berlaku jaminan; dan n. ketentuan tentang asuransi dan ketentuan lain yang dipersyaratkan. 6. Apabila dipandang perlu, Pokja ULP dapat memberikan penjelasan lanjutan dengan cara melakukan peninjauan lapangan. Biaya peninjauan lapangan ditanggung oleh peserta. 7. Apabila dipandang perlu, Pokja ULP dapat memberikan penjelasan lanjutan (ulang) 8. Pemberian Penjelasan mengenai isi Dokumen Pengadaan, pertanyaan dari peserta, jawaban dari Pokja ULP, perubahan substansi dokumen, hasil peninjauan lapangan, serta keterangan lainnya harus dituangkan dalam Berita Acara Pemberian Penjelasan (BAPP) yang ditandatangani oleh anggota Pokja ULP dan minimal 1 (satu) wakil dari peserta yang hadir dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Dokumen Pengadaan. 9. Apabila tidak ada satupun peserta yang hadir atau yang bersedia menandatangani BAPP, maka BAPP cukup ditandatangani oleh anggota Pokja ULP yang hadir. 10. Apabila dalam BAPP sebagaimana dimaksud pada angka 10.8 terdapat halhal/ketentuan baru atau perubahan penting yang perlu ditampung, maka Pokja ULP menuangkan ke dalam Adendum Dokumen Pengadaan yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari Dokumen Pengadaan. 11. Perubahan rancangan kontrak, spesifikasi teknis, gambar dan/atau nilai total HPS, harus mendapatkan persetujuan PPK sebelum dituangkan dalam Adendum Dokumen Pengadaan. 12. Apabila ketentuan baru atau perubahan penting tersebut tidak dituangkan dalam Adendum Dokumen Pengadaan, maka ketentuan baru atau perubahan tersebut dianggap tidak ada dan ketentuan yang berlaku adalah Dokumen Pengadaan yang awal. 13. Setelah Pemberian Penjelasan dan sebelum batas akhir waktu pemasukan penawaran, Pokja ULP dapat menetapkan Adendum Dokumen Pengadaan berdasarkan informasi baru yang mempengaruhi substansi Dokumen Pengadaan. 14. Setiap Adendum yang ditetapkan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Dokumen Pengadaan. 15. Peserta diberitahu oleh Pokja ULP untuk mengambil
salinan BAPP dan
salinan Adendum Dokumen Pengadaan (apabila ada). PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
I-7
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
16. Peserta dapat mengambil salinan BAPP dan salinan Adendum Dokumen Pengadaan
(apabila
ada)
yang
disediakan
oleh
Pokja
ULP
atau
mengunduhnya melalui website sebagaimana tercantum dalam LDP. e. Tambahan Waktu Pemasukan Dokumen Penawaran Dalam Adendum Dokumen Pengadaan, Pokja ULP dapat memberikan tambahan waktu untuk memasukkan Dokumen Penawaran. 1.4.
PENYIAPAN DOKUMEN PENAWARAN
a. Biaya dalam Penyiapan Dokumen 1. penyiapan dan penyampaian penawaran. 2. Pokja ULP tidak bertanggungjawab atas kerugian apapun yang ditanggung oleh peserta. b. Bahasa Dokumen Penawaran 1. Semua Dokumen Penawaran harus menggunakan Bahasa Indonesia. 2. Dokumen penunjang yang terkait dengan Dokumen Penawaran dapat menggunakan Bahasa Indonesia atau bahasa asing. 3. Dokumen penunjang yang berbahasa asing perlu disertai penjelasan dalam Bahasa Indonesia. Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran, maka yang berlaku adalah penjelasan dalam Bahasa Indonesia. c. Dokumen Penawaran Dokumen Penawaran meliputi: 1. surat penawaran yang didalamnya mencantumkan: 1) tanggal; 2) masa berlaku penawaran; 3) total harga penawaran; dan 4) tanda tangan: a) direktur utama/pimpinan perusahaan/pengurus koperasi; b) penerima
kuasa
dari
direktur
utama/pimpinan
perusahaan/pengurus koperasi yang nama penerima kuasanya tercantum dalam Akte Pendirian/Anggaran Dasar; c) Pihak lain yang bukan Direksi/ pimpinan perusahaan/pengurus koperasi yang namanya tidak disebutkan dalam Akta Pendirian/ Anggaran
Dasar,
sepanjang
pihak
tersebut
adalah
pengurus/karyawan perusahaan/karyawan koperasi yang berstatus sebagai
tenaga
kerja
tetap
dan
mendapat
kuasa
atau
pendelegasian wewenang yang sah dari Direktur Utama atau
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
I-8
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
pengurus perusahaan/ koperasi berdasarkan Akta Pendirian/ Anggaran Dasar. d) Kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat yang dibuktikan dengan dokumen otentik pada saat pembuktian kualifikasi; e) pejabat yang menurut perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi berhak mewakili Kemitraan/KSO; atau f)
peserta perorangan.
2. Jaminan Penawaran asli; 3. [Daftar Kuantitas dan Harga, apabila dipersyaratkan]; 4. surat kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan/pengurus koperasi kepada penerima kuasa (apabila dikuasakan); 5. surat perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi (apabila peserta berbentuk Kemitraan/KSO); 6. dokumen penawaran teknis yang terdiri dari: 1) [jadwal dan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sampai dengan serah terima pekerjaan]; 2) spesifikasi teknis barang yang ditawarkan berdasarkan contoh, brosur dan gambar-gambar; 3) identitas (jenis, tipe dan merek) yang ditawarkan tercantum dengan lengkap dan jelas (apabila dipersyaratkan); 4) [layanan purnajual (apabila dipersyaratkan)]; 5) asuransi (apabila dipersyaratkan); 6) tenaga teknis (apabila dipersyaratkan); dan 7) bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan (apabila ada). 7. [formulir rekapitulasi perhitungan TKDN, apabila dipersyaratkan untuk mendapatkan preferensi harga]; dan 8. Dokumen Kualifikasi. d. Harga Penawaran 1. Harga penawaran ditulis dengan jelas dalam angka dan huruf. 2. [Untuk kontrak harga satuan atau kontrak gabungan lump sum dan harga satuan, peserta mencantumkan harga satuan dan harga total untuk tiap mata pembayaran/pekerjaan dalam Daftar Kuantitas dan Harga. Jika harga satuan ditulis nol atau tidak dicantumkan maka pekerjaan dalam mata pembayaran tersebut dianggap telah termasuk dalam harga satuan pekerjaan yang lain dan pekerjaan tersebut tetap harus dilaksanakan.] PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
I-9
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
[untuk kontrak lump sum (apabila dipersyaratkan), peserta mencantumkan harga satuan untuk tiap mata pembayaran/pekerjaan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.] 3. Biaya overhead dan keuntungan serta semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain yang sah serta biaya asuransi yang harus dibayar oleh penyedia untuk pelaksanaan pengadaan barang ini diperhitungkan dalam total harga penawaran. 4. [Untuk Kontrak yang masa pelaksanaannya lebih dari 12 (dua belas) bulan, “Penyesuaian harga dapat diberlakukan sebagaimana diatur dalam SyaratSyarat Umum/Khusus Kontrak]”. e. Mata Uang Penawaran dan Cara Pembayaran 1. Semua harga dalam penawaran harus dalam bentuk mata uang sebagaimana tercantum dalam LDP. 2. Pembayaran atas pelaksanaan pengadaan barang ini dilakukan sesuai dengan sebagaimana tercantum dalam LDP dan diuraikan dalam SyaratSyarat Umum/Khusus Kontrak. f. Masa waktu Penawaran dan Jangka Waktu Pelaksanaan 1. Masa
berlaku
penawaran
sesuai
dengan
ketentuan
sebagaimana
tercantum dalam LDP. 2. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang
ditawarkan tidak melebihi
jangka waktu sebagaimana tercantum dalam LDP. g. Pengisian Dokumen dan Kualifikasi 1. Peserta berkewajiban untuk mengisi dan melengkapi Pakta Integritas dan Formulir Isian Kualifikasi. 2. Pakta Integritas dan Formulir Isian Kualifikasi ditandatangani oleh: direktur utama/pimpinan perusahaan/ pengurus koperasi; penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan/pengurus koperasi yang nama penerima kuasanya tercantum dalam Akta Pendirian/Anggaran Dasar; pihak lain yang bukan direktur utama/pimpinan perusahaan/ pengurus koperasi
atau
yang
Pendirian/Anggaran pengurus/karyawan
namanya
Dasar,
tidak
sepanjang
perusahaan/karyawan
tercantum pihak koperasi
dalam
tersebut yang
Akta adalah
berstatus
sebagai tenaga kerja tetap dan mendapat kuasa atau pendelegasian wewenang yang sah dari Direktur Utama/pimpinan perusahaan/pengurus PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
I - 10
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
koperasi berdasarkan Akta Pendirian/ Anggaran Dasar; kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat yang dibuktikan dengan dokumen otentik pada saat pembuktian kualifikasi; atau pejabat yang menurut perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi berhak mewakili Kemitraan/KSO; atau peserta perorangan. h. Pakta Integritas 1. Pakta integritas berisi ikrar untuk mencegah dan tidak melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN) serta akan mengikuti proses pengadaan secara bersih, transparan, dan profesional. 2. Pakta integritas dimasukkan dalam Dokumen Kualifikasi dan menjadi bagian Dokumen Penawaran. i.
Surat Jaminan Penawaran 1. Peserta menyerahkan Surat Jaminan Penawaran dalam mata uang penawaran dengan nilai nominal tidak kurang sebagaimana tercantum dalam LDP. 2. Surat Jaminan Penawaran memenuhi ketentuan sebagai berikut: a. diterbitkan oleh Bank Umum, perusahaan penjaminan atau perusahaan asuransi yang mempunyai program asuransi kerugian (suretyship) sebagaimana ditetapkan oleh Menteri Keuangan; b. Jaminan
Penawaran
dimulai
sejak
tanggal
terakhir
pemasukan
penawaran dan masa berlakunya tidak kurang dari sebagaimana tercantum dalam LDP; c. nama peserta sama dengan nama yang tercantum dalam
Jaminan
Penawaran; d. besaran nilai Jaminan Penawaran tidak kurang dari nilai nominal sebagaimana tercantum dalam LDP; e. besaran nilai Jaminan Penawaran dicantumkan dalam angka dan huruf; f.
nama Pokja ULP yang menerima Jaminan Penawaran sama dengan nama Pokja ULP yang mengadakan pelelangan;
g. paket pekerjaan yang dijamin sama dengan paket pekerjaan yang dilelangkan; h. Jaminan Penawaran harus dapat dicairkan tanpa syarat (unconditional) sebesar nilai Jaminan dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja, setelah surat pernyataan wanprestasi dari Pokja ULP diterima oleh PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
I - 11
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
Penerbit Jaminan; i.
Jaminan Penawaran atas nama perusahaan Kemitraan (Kerja Sama Operasi/KSO) harus ditulis atas nama perusahaan kemitraan/KSO.
3. Surat Jaminan Penawaran dari pemenang lelang serta peserta yang tidak ditetapkan sebagai pemenang dikembalikan setelah pemenang lelang menyerahkan Jaminan Pelaksanaan. 4. Jaminan Penawaran dicairkan dan disetorkan ke Kas Negara/Daerah sebagaimana tercantum dalam LDP apabila a. peserta terlibat KKN; b. calon pemenang, calon pemenang cadangan 1 atau 2 tidak bersedia menambah nilai jaminan pelaksanaan dalam hal harga penawarannya dibawah 80% HPS; c. calon pemenang, calon pemenang cadangan 1 atau 2 tidak hadir dalam klarifikasi dan/atau verifikasi kualifikasi dengan alasan yang tidak dapat diterima; d. calon pemenang, calon pemenang cadangan 1 atau 2 pada saat pembuktian kualifikasi terbukti melakukan pemalsuan data; atau e.
calon pemenang, calon pemenang cadangan 1 atau 2 mengundurkan diri dengan alasan yang tidak dapat diterima atau gagal tanda tangan kontrak.
1.5.
RAPAT PEMBERIAN PENJELASAN
1. Para penawar diwajibkan untuk membaca
secara teliti dan mengerti
sepenuhnya isi dan arti dari keseluruhan dokumen penawaran. Apabila ada hal – hal kurang jelas maupun hal – hal yang memerlukan penjelasan lebih lanjut, maka penawar diharuskan mengajukan pertanyaan – pertanyaan kepada panitia lelang. Pertanyaan – pertanyaan tersebut akan dijawab dalam rapat pemberian penjelasan 2. Pertanyaan – pertanyaan yang diajukan harap dikelompokkan dalam tiga bagian: a. Masalah administrasi, mengenai hal – hal yang bersangkutan dengan masalah administrasi pada umumnya dan syarat – syarat kontrak pada khususnya. b. Masalah teknis, mengenai hal – hal yang bersangkutan dengan rencana kerja dan syarat – syarat pelaksanaan pekerjaan dan gambar – gambar teknis pada umumnya. PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
I - 12
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
c. Masalah yang berhubungan dengan daftar uraian pekerjaan, baik mengenai uraiannya maupun kuantitas ( volume ) dari suatu jenis pekerjaan. Para penawar diminta perhatiannya mengenai metode
perhitungan kuantitas
maupun metode perhitungan harga satuan. Metode yang sama harus dipakai oleh para penawar di dalam mengecek kuantitas pekerjaan yang tertera di dalam daftar uraian pekerjaan maupun dalam menghitung harga satuan untuk penawarannya. 3. Rapat pemberian penjelasan akan diadakan pada : Hari / tanggal
: ……………………….
Jam
: ……………………….
Bertempat di
: …………………….....
4. Bilamana lanjutan
dianggap pada
perlu akan diadakan rapat
waktu
dan tempat
yang
pemberian penjelasan
ditetapkan
kemudian
dalam
pemberian penjelasan yang pertama. Wakil peserta pelelangan yang akan mengesahkan risalah rapat penjelasan ( aanwijizing ) ditetapkan dari ……….dan………. 5. Dari hasil rapat pemberian penjelasan tersebut akan dibuat risalah rapat penjelasan pengesahannya akan dilakukan oleh wakil dari 2 ( dua ) peserta lelang dan panitia pelelangan. Risalah ini berisikan jawaban atas pertanyaan dari para pserta lelang, penjelasan dan perubahan terhadap isi dari dokumen pelelangan serta keterangan – keterangan tambahan. Risalah rapat penjelasan tersebut juga merupakan bagian dari dokumen pelelangan. 6. Berita Acara Rapat Penjelasan ( aanwijizing ) pekerjaan dapat diambil pada :
1.6.
Hari / tanggal
: ………………………
Jam
: ……………………….
Bertempat di
: …………………….....
PEMASUKAN PENAWARAN
a. Penyampulan dan Penandaandan sampul pewarnaan 1. Dokumen penawaran terdiri dari: a. Penawaran administrasi; b. Penawaran teknis; c. Penawaran harga; dan d. Dokumen Kualifikasi. 2. Dokumen Penawaran dan Dokumen
Kualifikasi disampaikan sebanyak 2
(dua) rangkap yang terdiri dari: dokumen asli 1 (satu) rangkap dan salinannya 1 (satu) rangkap ditandai “ASLI” dan “REKAMAN”. Jika terdapat PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
I - 13
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
ketidaksesuaian antara dokumen asli dan rekaman, maka yang berlaku adalah dokumen asli. 3. Dokumen Penawaran dan Dokumen Kualifikasi dimasukkan dalam 1 (satu) sampul kemudian direkat/dilak dan ditulis “Dokumen Penawaran”, nama paket pekerjaan, nama dan alamat peserta serta ditujukan kepada Pokja ULP dengan alamat sebagaimana tercantum dalam LDP. 4. Bila sampul Dokumen Penawaran tidak direkat/dilak, Pokja ULP tidak bertanggung jawab atas risiko yang mungkin timbul terhadap Dokumen Penawaran. b. Penyampaian Dokumen Penawaran 1. Peserta menyampaikan Dokumen Penawaran secara langsung atau melalui pos/jasa pengiriman kepada Pokja ULP sesuai jadwal sebagaimana tercantum dalam LDP dan Pokja ULP memasukkan ke dalam kotak/tempat pemasukan. 2. Apabila penyampaian Dokumen Penawaran melalui Pos/jasa pengiriman maka segala risiko keterlambatan dan kerusakan dokumen menjadi risiko peserta. 3. Dalam hal Dokumen Penawaran disampaikan melalui pos/jasa pengiriman, maka
sampul
penutup
dimasukkan
ke
dalam
sampul
luar
yang
mencantumkan nama paket pekerjaan dan alamat Pokja ULP. 4. Peserta dapat menarik, mengganti, mengubah atau menambah dokumen penawarannya,
sebelum
batas
akhir
waktu
pemasukan
Dokumen
penambahan
Dokumen
Penawaran. 5. Penarikan,
penggantian,
perubahan,
atau
Penawaran harus disampaikan secara tertulis dan disampul serta diberikan tanda
dengan
penambahan
pencantuman
kata
“PENARIKAN”,
“PENGGANTIAN”, “PERUBAHAN” atau ”PENAMBAHAN”, sesuai dengan isi sampul tanpa mengambil Dokumen Penawaran yang sudah disampaikan sebelumnya. c. Batas Akhir Waktu pemasukan 1. Dokumen Penawaran harus disampaikan kepada Pokja ULP atau harus sudah diterima oleh Pokja ULP paling lambat di tempat dan pada waktu sebagaimana tercantum dalam LDP. 2. Tidak diperkenankan mengubah tempat dan waktu batas akhir pemasukan penawaran kecuali keadaan kahar. Apabila terpaksa dilakukan perubahan tempat dan waktu batas akhir pemasukan penawaran maka perubahan PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
I - 14
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
tersebut harus dituangkan dalam Adendum Dokumen Pemilihan dan disampaikan kepada seluruh peserta. d. Dokumen Penawaran Terlambat 1. Dokumen penawaran yang disampaikan secara langsung kepada Pokja ULP setelah batas akhir waktu pemasukan penawaran akan ditolak dan dikembalikan kepada peserta yang bersangkutan dalam keadaan tertutup (sampul tidak dibuka) disertai dengan bukti pengembalian. 2. Terhadap Dokumen Penawaran yang terlambat yang disampaikan melalui pos/jasa pengiriman, Pokja ULP membuka sampul luar untuk mengetahui nama dan alamat peserta, serta memberitahukan kepada peserta yang bersangkutan untuk mengambil kembali penawaran tersebut disertai dengan bukti pengambilan. 1.7.
PEMBUKAAN PENAWARAN
a. Pembukaan Penawaran 1. Pembukaan Dokumen Penawaran dihadiri paling kurang 2 (dua) peserta sebagai saksi pada waktu dan tempat sesuai ketentuan sebagaimana tercantum dalam LDP. 2. [Peserta
yang
hadir
pada
saat
pembukaan
Dokumen
Penawaran
menunjukkan tanda pengenal dan surat tugas dari direktur utama/pimpinan perusahaan/pengurus
koperasi/kepala
cabang/pejabat
yang
menurut
perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi berhak mewakili Kemitraan/KSO (apabila dikuasakan) kepada Pokja ULP kepada Pokja ULP]. [Peserta perorangan yang hadir pada saat pembukaan Dokumen Penawaran tidak boleh dikuasakan, dan menunjukkan tanda pengenal kepada Pokja ULP]. 3. Pembukaan Dokumen Penawaran dilakukan pada hari yang sama segera setelah batas akhir pemasukan penawaran. 4. Apabila tidak terdapat peserta atau hanya ada 1 (satu) peserta sebagai saksi, maka Pokja ULP menunda pembukaan Dokumen Penawaran selama 2 (dua) jam. 5. Apabila setelah ditunda selama 2 (dua) jam, hanya ada 1 (satu) atau tidak ada peserta sebagai saksi, maka pembukaan Dokumen Penawaran tetap dilanjutkan dengan menunjuk saksi tambahan di luar Pokja ULP yang ditunjuk oleh Pokja ULP. PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
I - 15
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
6. Pokja ULP membuka kotak/tempat pemasukan Dokumen Penawaran dihadapan para peserta. 7. Pokja ULP meneliti isi kotak/tempat pemasukan Dokumen Penawaran dan menghitung jumlah Dokumen Penawaran yang masuk dihadapan peserta. 8. Apabila penawaran yang masuk kurang dari 3 (tiga) peserta maka pelelangan dinyatakan gagal. 9. Dokumen
Penawaran
dengan
sampul
bertanda
“PENARIKAN”,
“PENGGANTIAN”, “PENGUBAHAN” atau ”PENAMBAHAN”, harus dibuka dan dibaca terlebih dahulu. 10. Dokumen Penawaran yang telah masuk tidak dibuka, apabila dokumen dimaksud telah disusuli dokumen dengan sampul bertanda “PENARIKAN”. 11. Pokja ULP membuka sampul Dokumen Penawaran dihadapan peserta kemudian
dijadikan
lampiran
Berita
Acara
Pembukaan
Dokumen
Penawaran. 12. Pokja ULP memeriksa dan menunjukkan dihadapan para peserta mengenai kelengkapan Dokumen Penawaran yang terdiri dari: a. surat penawaran yang didalamnya tercantum masa berlaku penawaran dan mencantumkan harga penawaran; b. Jaminan Penawaran asli; c. rincian harga penawaran (daftar kuantitas dan harga), apabila diperlukan; d. Surat kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan/pengurus koperasi kepada penerima kuasa (apabila dikuasakan); e. surat perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi (apabila berbentuk Kemitraan/KSO); f. dokumen penawaran teknis; g. [Formulir rekapitulasi perhitungan TKDN], (apabila dipersyaratkan untuk mendapatkan preferensi harga); dan h. Dokumen Kualifikasi. 13. Pokja ULP tidak boleh menggugurkan penawaran pada waktu pembukaan penawaran. 14. Salah satu anggota Pokja ULP bersama 1 (satu) orang saksi memaraf Dokumen Penawaran asli yang bukan miliknya paling kurang pada surat penawaran, spesifikasi teknis, rekapitulasi daftar kuantitas dan harga (apabila ada) dan formulir isian kualifikasi. 15. Pokja ULP membuat Berita Acara Pembukaan Dokumen Penawaran yang paling sedikit memuat: PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
I - 16
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
a. jumlah Dokumen Penawaran yang masuk; b. jumlah Dokumen Penawaran yang lengkap dan tidak lengkap; c. harga penawaran masing-masing peserta; d. kelainan-kelainan yang dijumpai dalam Dokumen Penawaran (apabila ada); e. keterangan lain yang dianggap perlu; f. tanggal pembuatan Berita Acara; dan g. tandatangan anggota Pokja ULP dan wakil peserta yang hadir atau saksi yang ditunjuk oleh Pokja ULP bila tidak ada saksi dari peserta. 16. Dalam hal terjadi penundaan waktu pembukaan penawaran, maka penyebab penundaan tersebut harus dimuat dengan jelas dalam Berita Acara Pembukaan Dokumen Penawaran. 17. Setelah dibacakan dengan jelas, Berita Acara Pembukaan Dokumen Penawaran ditandatangani oleh anggota Pokja ULP yang hadir dan 2 (dua) orang saksi. 18. Apabila peserta tidak bersedia menandatangani Berita Acara Pembukaan Dokumen Penawaran, Berita Acara Pembukaan Dokumen Penawaran tersebut tetap sah. 19. Berita
Acara
Pembukaan
Dokumen
Penawaran
dilampiri
Dokumen
Penawaran. 20. Salinan Berita Acara Pembukaan Dokumen Penawaran dibagikan kepada peserta yang hadir tanpa dilampiri Dokumen Penawaran dan bagi peserta yang tidak hadir dapat meminta Salinan Berita Acara Pembukaan Dokumen Penawaran kepada Pokja ULP. 21. Pokja ULP dapat mengunggah Salinan Berita Acara Pembukaan Dokumen Penawaran melalui website sebagaimana tercantum dalam LDP yang dapat diunduh oleh peserta. b. Evaluasi Dokumen Penawaran 1. Evaluasi penawaran dilakukan dengan metode sistem gugur. 2. Sebelum evaluasi penawaran, dilakukan koreksi aritmatik dengan ketentuan: a. [untuk kontrak Harga Satuan atau kontrak Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan pada bagian Harga Satuan :
volume dan/atau jenis pekerjaan yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga (apabila ada) disesuaikan dengan yang tercantum dalam Dokumen Pemilihan;
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
I - 17
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
apabila terjadi kesalahan hasil perkalian antara volume dengan harga satuan pekerjaan, maka dilakukan pembetulan, dengan ketentuan harga satuan pekerjaan yang ditawarkan tidak boleh diubah;
jenis pekerjaan yang tidak diberi harga satuan dianggap sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan yang lain dan harga satuan pada daftar kuantitas dan harga tetap dibiarkan kosong;
Jenis pekerjaan yang tidak tercantum dalam daftar kuantitas dan harga (apabila ada) disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang tercantum dalam dokumen Pemilihan dan harga satuan pekerjaan dianggap nol; dan
Hasil koreksi aritmatik pada bagian harga satuan dapat mengubah nilai total harga penawaran sehingga urutan peringkat dapat menjadi lebih tinggi atau lebih rendah dari urutan peringkat semula;]
b. [untuk kontrak Lumpsum atau kontrak Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan pada bagian Lump Sum :
volume dan/atau jenis pekerjaan yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga (apabila ada) disesuaikan dengan yang tercantum dalam Dokumen Pemilihan;
Jenis pekerjaan yang tidak tercantum dalam daftar kuantitas dan harga (apabila ada) disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang tercantum dalam Dokumen Pemilihan; dan
Hasil koreksi aritmatik pada bagian lumpsump tidak boleh mengubah nilai total harga penawaran pada bagian Lump Sum.]
3. Total harga penawaran setelah koreksi aritmatik yang melebihi nilai total HPS, dinyatakan gugur. 4. [Apabila semua harga penawaran setelah koreksi aritmatik untuk kontrak harga satuan atau kontrak gabungan Lump sum yang melebihi nilai total HPS, pelelangan dinyatakan gagal dan harga satuan di atas nilai total HPS, pelelangan dinyatakan gagal.] [apabila semua total harga penawaran yang masuk untuk Kontrak Lump Sum diatas nilai total HPS, pelelangan dinyatakan gagal]. 5. Berdasarkan hasil koreksi aritmatik Pokja ULP menyusun urutan dari penawaran terendah. 6. Pelaksanaan evaluasi sistem gugur, dilakukan oleh Pokja ULP untuk mendapatkan 3 (tiga) penawaran yang memenuhi syarat yang dimulai dengan penawaran terendah setelah koreksi aritmatik. PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
I - 18
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
7. Apabila setelah koreksi aritmatik terdapat kurang dari 3 (tiga) penawar yang menawar harga kurang dari nilai total HPS maka proses lelang tetap dilanjutkan dengan melakukan evaluasi penawaran. 8. Pokja ULP melakukan evaluasi penawaran yang meliputi : a. evaluasi administrasi; b. evaluasi teknis; c. evaluasi harga dan d. evaluasi kualifikasi. 9. Ketentuan umum dalam melakukan evaluasi sebagai berikut: a. Pokja ULP dilarang menambah, mengurangi, mengganti, dan/atau mengubah kriteria dan persyaratan yang telah ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan ini; b. Pokja
ULP
dan/atau
peserta
dilarang
menambah,
mengurangi,
mengganti, dan/atau mengubah isi Dokumen Penawaran; c. penawaran yang memenuhi syarat adalah penawaran yang sesuai dengan ketentuan, syarat-syarat, dan spesifikasi teknis yang ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan ini, tanpa ada penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau penawaran bersyarat; d. penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau penawaran bersyarat adalah: penyimpangan dari Dokumen Pemilihan ini yang mempengaruhi lingkup, kualitas dan hasil/kinerja pekerjaan; dan/atau penawaran dari peserta dengan persyaratan tambahan yang akan menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan/atau tidak adil diantara peserta yang memenuhi syarat. e. Pokja ULP dilarang menggugurkan penawaran dengan alasan:
ketidakhadiran dalam pemberian penjelasan dan/atau pembukaan penawaran; dan/atau
kesalahan yang tidak substansial, misalnya kesalahan pengetikan, penyebutan sebagian nama atau keterangan, warna sampul, surat penawaran tidak berkop perusahaan, tidak distempel, dan/atau dokumen penawaran tidak dilak/tidak dijilid. f. para pihak dilarang mempengaruhi atau melakukan intervensi kepada Pokja ULP selama proses evaluasi; g. apabila dalam evaluasi ditemukan bukti adanya persaingan usaha yang tidak sehat dan/atau terjadi pengaturan bersama(kolusi/persekongkolan) PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
I - 19
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
antara peserta, ULP dan/atau PPK, dengan tujuan untuk memenangkan salah satu peserta, maka: 1) peserta yang ditunjuk sebagai calon pemenang dan peserta lain yang terlibat dimasukkan ke dalam Daftar Hitam; 2) proses evaluasi tetap dilanjutkan dengan menetapkan peserta lainnya yang tidak terlibat; dan 3) apabila tidak ada peserta lain sebagaimana dimaksud pada angka 2), maka pelelangan dinyatakan gagal. 10. Evaluasi Administrasi: a. evaluasi terhadap data administrasi hanya dilakukan terhadap hal-hal yang tidak dinilai pada saat penilaian kualifikasi; b. penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi, apabila: 1) syarat-syarat substansial yang diminta berdasarkan Dokumen Pemilihan
ini dipenuhi/dilengkapi (khusus untuk peserta yang
tidak menyampaikan formulir TKDN, maka penawarannya tidak digugurkan dan nilai TKDN nya dianggap 0 (nol)); 2) surat penawaran memenuhi ketentuan sebagai berikut: a) ditandatangani oleh:
direktur utama/pimpinan perusahaan/pengurus koperasi; penerima
kuasa
dari
direktur
utama/pimpinan
perusahaan/pengurus koperasi yang nama penerima kuasanya tercantum dalam akta pendirian/anggaran dasar;
pihak
lain
yang
bukan
perusahaan/pengurus tercantum
dalam
direktur
koperasi Akta
yang
utama/pimpinan namanya
Pendirian/Anggaran
tidak Dasar,
sepanjang pihak tersebut adalah pengurus/karyawan perusahaan/karyawan koperasi yang berstatus sebagai tenaga
kerja
pendelegasian
tetap
dan
wewenang
mendapat yang
sah
kuasa dari
atau
direktur
utama/pimpinan perusahaan/pengurus koperasi atau pihak yang sah berdasarkan Akta Pendirian/Anggaran Dasar;
kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat yang dibuktikan dengan dokumen otentik; atau
pejabat yang menurut perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi berhak mewakili Kemitraan/KSO.
Peserta Perorangan. PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
I - 20
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
b) jangka waktu berlakunya surat penawaran tidak kurang dari waktu sebagaimana tercantum dalam LDP; dan c) bertanggal. 3) Surat Jaminan Penawaran memenuhi ketentuan sebagai berikut: a) diterbitkan oleh Bank Umum, perusahaan penjaminan atau perusahaan asuransi yang mempunyai program asuransi kerugian (suretyship) sebagaimana ditetapkan oleh Menteri Keuangan; b) Jaminan Penawaran dimulai sejak tanggal terakhir pemasukan penawaran dan masa berlakunya tidak kurang dari waktu sebagaimana tercantum dalam LDP; c) nama peserta sama dengan nama yang tercantum dalam Jaminan Penawaran; d) besaran nilai Jaminan Penawaran tidak kurang dari nilai jaminan sebagaimana tercantum dalam LDP; e) besaran nilai Jaminan Penawaran dicantumkan dalam angka dan huruf; f) nama Pokja ULP yang menerima Jaminan Penawaran sama dengan nama Pokja ULP yang mengadakan pelelangan; dan g) paket pekerjaan yang dijamin sama dengan paket pekerjaan yang dilelangkan. h) Jaminan Penawaran harus dapat dicairkan tanpa syarat (unconditional) sebesar nilai Jaminan dalam waktu paling lambat 14
(empat
belas)
hari
kerja,
setelah
surat
pernyataan
wanprestasi dari Pokja ULP diterima oleh Penerbit Jaminan; i) Jaminan Penawaran atas nama perusahaan kemitraan/KSO harus ditulis atas nama perusahaan Kemitraan/KSO, dan j) substansi dan keabsahan/keaslian Jaminan Penawaran kepada penerbit jaminan telah dikofirmasi dan diklarifikasi secara tertulis oleh Pokja ULP kepada penerbit jaminan apabila kurang jelas dan meragukan. c. Pokja ULP dapat melakukan klarifikasi terhadap hal-hal yang kurang jelas dan meragukan; d. apabila dari 3 (tiga) penawaran terendah ada yang tidak memenuhi persyaratan
administrasi
maka
pokja
ULP
melakukan
evaluasi
administrasi terhadap penawar terendah berikutnya (apabila ada) PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
I - 21
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
e. apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang memenuhi persyaratan administrasi, maka evaluasi tetap dilanjutkan dengan evaluasi teknis; dan f. apabila tidak ada peserta yang memenuhi persyaratan administrasi, maka pelelangan dinyatakan gagal. 11. Evaluasi Teknis: a. evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang memenuhi persyaratan administrasi; b. unsur-unsur yang dievaluasi teknis sesuai dengan yang ditetapkan sebagaimana tercantum dalam LDP; c. evaluasi teknis dilakukan dengan sistem gugur dengan ketentuan. 1) Pokja ULP menilai persyaratan teknis monimal yang harus dipenuhi dengan
membandingkan
pemenuhan
persyaratan
teknis
sebagaimana tercantum dalam LDP;. 2) Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan teknis apabila:
spesifikasi teknis barang yang ditawarkan berdasarkan contoh, brosur dan gambar-gambar sebagaimana tercantum dalam BAB VII Spesifikasi Teknis Dan Gambar;
jadwal dan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sampai dengan serah
terima
pekerjaan
tidak
melebihi
jangka
waktu
sebagaimana tercantum dalam LDP ;
identitas (jenis, tipe dan merek) yang ditawarkan tercantum dengan lengkap dan jelas (apabila dipersyaratkan);
layanan purnajual (apabila dipersyarat-kan);
tenaga teknis (apabila dipersyaratkan); dan
bagian pekerjaan yang akan disubkontrakan sebagaimana tercantum dalam LDP.
d. [evaluasi teknis dalam sistem gugur menggunakan sistem ambang batas terhadap unsur teknis yang dinilai. e. [dalam hal evaluasi teknis dengan sistem gugur menggunakan ambang batas nilai teknis, penawaran dinyatakan lulus teknis apabila masingmasing unsur maupun nilai total keseluruhan unsur memenuhi ambang batas minimal yang ditetapkan dalam LDP;] f. Pokja ULP (apabila diperlukan) dapat meminta uji mutu/teknis/fungsi untuk bahan/alat tertentu sebagaimana tercantum dalam LDP ; g. apabila dalam evaluasi teknis terdapat hal-hal yang kurang jelas atau meragukan, Pokja ULP melakukan klarifikasi dengan peserta. Dalam PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
I - 22
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
klarifikasi peserta tidak diperkenankan mengubah substansi penawaran. Hasil klarifikasi dapat menggugurkan penawaran; h. peserta yang dinyatakan lulus evaluasi teknis dilanjutkan ke tahap evaluasi harga); dan i. apabila dari 3 (tiga) penawaran terendah setelah koreksi aritmatik ada yang tidak memenuhi persyartan teknis maka Pokja ULP dapat melakukan evaluasi terhadap penawaran terendah berikutnya (apabila ada) dimulai dari evaluasi administrasi; j. apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang lulus evaluasi teknis, maka evaluasi tetap dilanjutkan dengan evaluasi harga; dan k. apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi Teknis maka pelelangan dinyatakan gagal 12. Evaluasi Harga: a. Unsur-unsur yang perlu dievaluasi adalah hal-hal yang pokok atau penting, dengan ketentuan: (1) untuk kontrak harga satuan atau kontrak gabungan lump sum dan harga satuan: a) harga satuan penawaran yang nilainya lebih besar dari 110% (seratus sepuluh perseratus) dari harga satuan yang tercantum dalam HPS, dilakukan klarifikasi. Apabila setelah dilakukan klarifikasi, ternyata harga satuan tersebut dinyatakan timpang maka harga satuan timpang hanya berlaku untuk volume sesuai dengan Daftar Kuantitas dan Harga. Jika terjadi penambahan volume, harga satuan yang berlaku sesuai dengan harga dalam HPS; b) Mata pembayaran yang harga satuannya nol atau tidak ditulis dilakukan
klarifikasi
dan
kegiatan
tersebut
harus
tetap
dilaksanakan. Harganya dianggap termasuk dalam harga satuan pekerjaan lainnya; (2) [untuk kontrak lump sum]: a) apabila ada perbedaan antara penulisan nilai harga penawaran antara angka dan huruf maka nilai yang diakui adalah nilai dalam tulisan huruf; b) apabila penawaran dalam angka tertulis dengan jelas sedangkan dalam huruf tidak jelas, maka nilai yang diakui adalah nilai dalam tulisan angka; atau PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
I - 23
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
c) apabila penawaran dalam angka dan huruf tidak jelas, maka penawaran dinyatakan gugur]. b. Dilakukan evaluasi kewajaran harga dengan ketentuan sebagai berikut: 1) klarifikasi
terhadap
hasil
koreksi
aritmatik,
apabila
ada
koreksi/perubahan; 2) [klarifikasi dalam hal penawaran komponen dalam negeri berbeda dibandingkan
dengan
perkiraan
Pokja
ULP
dan/atau
Daftar
Inventarisasi Barang/Jasa Produksi Dalam Negeri;] 3) klarifikasi kewajaran harga apabila harga penawaran dibawah 80% (delapan puluh perseratus) HPS dengan ketentuan:
apabila peserta tersebut ditunjuk sebagai pemenang lelang, harus bersedia untuk menaikkan Jaminan Pelaksanaan menjadi 5% (lima perseratus) dari nilai total HPS; dan
apabila peserta yang bersangkutan tidak bersedia menaikkan nilai Jaminan Pelaksanaan, maka penawarannya digugurkan dan Jaminan
Penawaran
dicairkan
dan
disetorkan
ke
Kas
Negara/Daerah untuk negara serta dimasukkan dalam Daftar Hitam. c. Apabila dari 3 (tiga) penawaran terendah setelah koreksi aritmatik ada yang tidak memenuhi evaluasi harga maka Pokja ULP dapat melakukan evaluasi terhadap penawaran terendah berikutnya (apabila ada) dimulai dari evaluasi administrasi; d. Apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang lulus evaluasi teknis, maka evaluasi tetap dilanjutkan dengan evaluasi harga; dan e. Apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi Sampul I maka pelelangan dinyatakan gagal. 13. Apabila dalam evaluasi penawaran ditemukan bukti terjadinya persaingan usaha
tidak
sehat
dan/atau
terjadi
pengaturan
bersama
(kolusi/persekongkolan), maka pelelangan dinyatakan gagal dan peserta yang terlibat dimasukkan dalam Daftar Hitam. 14. Dalam hal terdapat 2 (dua) calon pemenang memiliki harga penawaran yang sama, maka Pokja ULP memilih peserta yang mempunyai kemampuan teknis yang lebih baik dan hal ini dicatat dalam Berita Acara Hasil Pelelangan. 15. Pokja ULP menyusun urutan 3 (tiga) penawaran sebagai calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada). PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
I - 24
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
c. Evaluasi Kualifikasi 1. Evaluasi kualifikasi dilakukan terhadap calon pemenang lelang serta calon pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada) 2. Evaluasi formulir isian kualifikasi dilakukan dengan menggunakan metode sistem gugur. 3. Pakta integritas telah diisi dan ditandatangani oleh peserta sebelum pemasukan penawaran. 4. Tata Cara Evaluasi Kualifikasi dilakukan sesuai dengan Bab VIII Dokumen Pengadaan ini. 5. Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka dilakukan klarifikasi secara tertulis namun tidak boleh mengubah substansi formulir isian kualifikasi. 6. Evaluasi kualifikasi dalam proses pascakualifikasi sudah merupakan ajang kompetisi, maka data yang kurang tidak dapat dilengkapi. 7. Apabila tidak ada yang lulus evaluasi kualifikasi, maka lelang dinyatakan gagal. d. Pembukaan Kualifikasi 1. Pembuktian kualifikasi dilakukan terhadap peserta yang lulus evaluasi kualifikasi. 2. Pembuktian kualifikasi dilakukan dengan cara melihat dokumen asli atau dokumen yang sudah dilegalisir oleh pihak yang berwenang, dan meminta rekamannya. 3. Pokja ULP melakukan klarifikasi dan/atau verifikasi kepada penerbit dokumen, apabila diperlukan. 4. Apabila hasil pembuktian kualifikasi ditemukan pemalsuan data, peserta digugurkan, badan usaha dan/atau pengurusnya atau peserta perorangan dimasukkan dalam Daftar Hitam, Jaminan Penawaran yang bersangkutan dicairkan dan disetorkan ke kas Negara/Daerah serta dilaporkan kepada Kepolisian atas perbuatan pemalsuan tersebut. 5. Apabila tidak ada penawaran yang lulus pembuktian kualifikasi, pelelangan dinyatakan gagal
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
I - 25
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
1.8.
PENETAPAN PEMENANG PELELANGAN
a. Penetapan Pemenang 1. Kelompok Kerja ULP dapat menetapkan pemenang lebih dari 1 (satu) penyedia dalam hal terdapat keterbatasan kapasitas/layanan Penyedia yang memenuhi kualifikasi, dan/atau keragaman item Barang/Jasa dalam suatu paket pengadaan barang tertentu. 2. Apabila terjadi keterlambatan dalam menetapkan pemenang dan akan mengakibatkan Surat Penawaran dan Jaminan Penawaran habis masa berlakunya, maka dilakukan konfirmasi kepada calon pemenang, calon pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada) untuk memperpanjang surat penawaran dan jaminan penawaran secara tertulis sampai dengan perkiraan jadwal penandatanganan kontrak. 3. Calon pemenang, calon pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada) yang tidak bersedia memperpanjang masa berlaku surat penawaran dan jaminan penawaran dianggap mengundurkan diri dan tidak dikenakan sanksi. b. Pengumuman Pemenang Pokja ULP mengumumkan pemenang dan pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada) di website sebagaimana tercantum dalam LDP dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat yang memuat sekurang-kurangnya: 1) nama paket pekerjaan dan nilai total HPS; 2) nama, alamat dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Penyedia; 3) harga penawaran atau harga penawaran terkoreksi;dan 4) hasil evaluasi penawaran administrasi, teknis, harga, dan evaluasi kualifikasi untuk seluruh peserta yang dievaluasi. c. Sanggahan 1. Peserta yang memasukkan penawaran dapat menyampaikan sanggahan secara tertulis atas penetapan pemenang kepada Pokja ULP dalam waktu [5 (lima) hari kerja (untuk pelelangan umum)]/[3 (tiga) hari kerja (untuk pelelangan sederhana)] setelah pengumuman pemenang, disertai bukti terjadinya penyimpangan, dengan tembusan kepada PPK, PA/KPA dan APIP sebagaimana tercantum dalam LDP. 2. Sanggahan diajukan oleh peserta baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan peserta lain apabila terjadi penyimpangan prosedur meliputi:
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
I - 26
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
penyimpangan terhadap ketentuan dan prosedur yang diatur dalam Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012 beserta petunjuk teknisnya dan yang telah ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan; rekayasa tertentu sehingga menghalangi terjadinya persaingan usaha yang sehat; dan/atau penyalahgunaan wewenang oleh Pokja ULP dan/atau pejabat yang berwenang lainnya. 3. Pokja ULP wajib memberikan jawaban tertulis atas semua sanggahan paling lambat [5 (lima) hari kerja (untuk pelelangan umum)]/[3 (tiga) hari kerja (untuk pelelangan sederhana)] setelah menerima surat sanggahan. 4. Apabila sanggahan dinyatakan benar maka Pokja ULP menyatakan pelelangan gagal. 5. Sanggahan yang disampaikan kepada PA/KPA, PPK, atau disampaikan diluar masa sanggah, dianggap sebagai pengaduan dan tetap harus ditindaklanjuti. d. Sanggahan Banding 1. Peserta yang tidak puas dengan jawaban sanggahan dari Pokja ULP, dapat mengajukan sanggahan banding secara tertulis kepada [Menteri/Pimpinan Lembaga/Kepala
Daerah/
Pimpinan
Institusi/Pejabat
yang
menerima
penugasan menjawab sanggahan banding] sebagaimana tercantum dalam LDP, paling lambat [5 (lima) hari kerja untuk pelelangan umum]/[3 (tiga) hari kerja untuk pelelangan sederhana] setelah menerima jawaban sanggahan, dengan tembusan kepada PPK, Pokja ULP, dan
APIP
sebagaimana
tercantum dalam LDP. 2. (Menteri/Pimpinan Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi/Pejabat yang menerima
penugasan
menjawab
sanggahan
banding)
sebagaimana
tercantum dalam LDP wajib memberikan jawaban secara tertulis atas semua sanggahan banding paling lambat [15 (lima belas) hari kerja untuk pelelangan umum]/[5 (lima) hari kerja untuk pelelangan sederhana] setelah surat sanggahan banding diterima. 3. Peserta yang akan melakukan sanggahan banding harus memberikan Jaminan Sanggahan Banding sebagaimana tercantum dalam LDP (sebesar 1% (satu perseratus) dari nilai total HPS) dengan masa berlaku [15 (lima
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
I - 27
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
belas) hari kerja untuk pelelangan umum]/[5 (lima) hari kerja untuk pelelangan sederhana] sejak tanggal pengajuan sanggahan banding. 4. Penerima Jaminan Sanggahan Banding adalah Pokja ULP. 5. Dalam hal substansi sanggahan banding pada pelelangan dinyatakan salah, Jaminan
Sanggahan
Banding
dicairkan
dan
disetorkan
ke
kas
Negara/Daerah, kecuali jawaban Sanggahan Banding melampaui batas akhir menjawab sanggahan banding. 6. Sanggahan banding menghentikan proses pelelangan. 7. Sanggahan banding yang disampaikan bukan kepada [Menteri/Pimpinan Lembaga/Kepala penugasan
Daerah/
wewenang
Pimpinan
menjawab
Institusi/Pejabat
sanggahan
yang
banding]
menerima
sebagaimana
tercantum dalam LDP atau disampaikan diluar masa sanggah banding, dianggap sebagai pengaduan dan tetap harus ditindaklanjuti. 1.9.
PENUNJUKKAN PEMENANG
a. Penunjukan Penyedia/ Jasa 1. Pokja ULP menyampaikan Berita Acara Hasil Pelelangan (BAHP) kepada PPK dengan tembusan kepada Kepala ULP sebagai dasar untuk menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia/Jasa (SPPBJ). 2. PPK menerbitkan SPPBJ, apabila pernyataan peserta
pada formulir isian
kualifikasi masih berlaku dengan ketentuan: a. tidak ada sanggahan dari peserta; b. sanggahan dan/atau sanggahan banding terbukti tidak benar; atau c. masa sanggah dan/atau masa sanggah banding berakhir. 3. Penyedia yang ditunjuk wajib menerima keputusan tersebut, dengan ketentuan: a. apabila yang bersangkutan mengundurkan diri dan masa penawarannya masih berlaku dengan alasan yang dapat diterima secara Pokja ULP, maka
Jaminan
obyektif oleh
Penawaran yang bersangkutan dicairkan
dan disetorkan ke Kas Negara/ Daerah sebagaimana tercantum dalam LDP; b. apabila yang bersangkutan mengundurkan diri dan masa penawarannya masih berlaku dengan alasan yang tidak dapat diterima secara obyektif oleh Pokja ULP, maka Jaminan Penawaran yang bersangkutan dicairkan dan disetorkan ke Kas Negara/ Daerah sebagaimana tercantum dalam LDP serta dimasukkan dalam Daftar Hitam, atau PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
I - 28
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
c. apabila yang bersangkutan tidak bersedia ditunjuk karena
masa
penawarannya sudah tidak berlaku, maka jaminan penawaran yang bersangkutan tidak boleh dicairkan. 4. Apabila pemenang yang ditunjuk mengundurkan diri, maka penunjukan pemenang dapat dilakukan kepada pemenang cadangan sesuai dengan urutan peringkat, selama masa surat penawaran dan Jaminan Penawaran pemenang cadangan masih berlaku atau sudah diperpanjang masa berlakunya. 5. Apabila semua
pemenang
yang ditunjuk mengundurkan diri, maka
pelelangan dinyatakan gagal oleh PA/KPA setelah mendapat laporan dari PPK. 6. SPPBJ diterbitkan paling lambat [6 (enam) hari kerja untuk pelelangan umum /4 (empat) hari kerja untuk pelelangan sederhana] setelah pengumuman penetapan pemenang, apabila tidak ada sanggahan. 7. SPPBJ diterbitkan paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah semua sanggahan dan sanggahan banding dijawab. 8. Dalam SPPBJ disebutkan bahwa penyedia harus menyiapkan Jaminan Pelaksanaan sebelum penandatanganan kontrak. 9. Dalam hal PPK tidak bersedia menerbitkan SPPBJ karena tidak sependapat atas penetapan pemenang, maka diberitahukan kepada PA/KPA untuk diputuskan dengan ketentuan: a. apabila PA/KPA sependapat dengan PPK, dilakukan evaluasi ulang atau pelelangan dinyatakan gagal; atau b. apabila
PA/KPA
sependapat
dengan
ULP,
PA/KPA
memutuskan
penetapan pemenang oleh ULP bersifat final dan PA/KPA memerintahkan PPK untuk menerbitkan SPPBJ. 10. Kontrak ditandatangani paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah diterbitkannya SPPBJ. b. Kerahasiaan Proses Evaluasi penawaran yang disimpulkan dalam Berita Acara Hasil Pelelangan (BAHP) oleh Pokja ULP bersifat rahasia sampai dengan saat pengumuman pemenang. 1.10. PENARIKAN DIRI 1. Penarikan diri sebagai peserta hanya dapat dilakukan sebelum pemasukan surat
penawaran atau selambat – lambatnya sebelum pembukaan surat
penawaran oleh Panitia Pelelangan. PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
I - 29
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
2. Setelah surat – surat penawaran masuk dan dibuka, kepada siapapun yang berhasil ditunjuk wajib melaksanakan pekerjaan pembangunan ini. Penarikan diri setelah ada keputusan sebagai pemenang mengakibatkan peserta yang bersangkutan diwajibkan membayar uang sebesar selisih harga antara harga penawarannya dengan harga penawaran di atasnya yang ditunjukkan sebagai pemenang. 3. Pengunduran diri setelah diajukannya penawaran atau penolakan sebagai pemenang lelang akan mengakibatkan jaminan penawarannya menjadi milik pemberi tugas. 1.11. PELELANGAN GAGAL a. Pelelangan Gagal 1. Pokja ULP menyatakan Pelelangan gagal, apabila: a. jumlah peserta yang memasukan Dokumen Penawaran kurang dari 3 (tiga); b. tidak ada penawaran yang lulus evaluasi penawaran; c. dalam evaluasi penawaran ditemukan bukti/indikasi terjadi persaingan tidak sehat; d. [harga penawaran terendah terkoreksi untuk Kontrak Harga Satuan atau Kontrak gabungan Lump Sum dan Harga Satuan lebih tinggi dari HPS;] [seluruh harga penawaran yang masuk untuk Kontrak Lump Sum di atas HPS;] e. sanggahan dari peserta yang memasukkan Dokumen Penawaran atas pelaksanaan pelelangan yang tidak sesuai dengan ketentuan Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012 beserta petunjuk teknisnya dan Dokumen Pengadaan ternyata benar; f. sanggahan dari peserta yang memasukkan Dokumen Penawaran atas kesalahan substansi Dokumen Pengadaan ternyata benar; atau g. calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2, setelah dilakukan evaluasi dengan sengaja tidak hadir dalam klarifikasi dan/atau pembuktian kualifikasi. 2. PA/KPA menyatakan Pelelangan Gagal, apabila: a. PA/KPA sependapat dengan PPK yang tidak bersedia menandatangani SPPBJ karena proses Pelelangan tidak sesuai dengan Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
I - 30
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012 beserta petunjuk teknisnya; b. pengaduan masyarakat adanya dugaan KKN yang melibatkan Pokja ULP dan/atau PPK ternyata benar; c. dugaan KKN dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan pelelangan dinyatakan benar oleh pihak berwenang; d. sanggahan dari peserta yang memasukan Dokumen Penawaran atas kesalahan prosedur yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan Penyedia Barang/Jasa ternyata benar; e. Dokumen Pengadaan tidak sesuai dengan Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012 beserta petunjuk teknisnya; f. pelaksanaan Pelelangan
tidak sesuai atau menyimpang dari Dokumen
Pengadaan; g. calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 mengundurkan diri; atau h. pelaksanaan Pelelangan melanggar Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012 beserta petunjuk teknisnya. 3. [Menteri/ Pimpinan Lembaga/ Pimpinan Institusi menyatakan pelelangan gagal, apabila: a. Sanggahan banding dari peserta atas terjadinya pelanggaran prosedur dalam pelaksanaan pelelangan yang melibatkan KPA, PPK dan/atau Pokja ULP, ternyata benar; b. Pengaduan masyarakat atas terjadinya KKN yang melibatkan KPA, ternyata benar.] [Kepala Instansi menyatakan pelelangan gagal, apabila: a. Sanggahan banding dari peserta atas terjadinya pelanggaran prosedur dalam pelaksanaan pelelangan yang melibatkan PA, KPA, PPK dan/atau Pokja ULP, ternyata benar; b. Pengaduan masyarakat atas terjadinya KKN yang melibatkan PA dan/atau KPA, ternyata benar. 4. Setelah pelelangan
dinyatakan gagal, maka Pokja ULP memberitahukan
kepada seluruh peserta.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
I - 31
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
5. Setelah pemberitahuan adanya pelelangan
gagal, maka Pokja ULP atau
Pokja ULP pengganti (apabila ada) meneliti dan menganalisis penyebab terjadinya pelelangan
gagal, menentukan langkah selanjutnya, yaitu
melakukan: a. evaluasi ulang; b. penyampaian ulang Dokumen Penawaran; c. pelelangan ulang; atau d. penghentian proses pelelangan 6. PA/KPA, PPK dan/atau ULP dilarang memberikan ganti rugi kepada peserta pelelangan apabila penawarannya ditolak atau pelelangan dinyatakan gagal. 7. Apabila
dari
hasil
evaluasi
penyebab
terjadinya
pelelangan
gagal,
mengharuskan adanya perubahan Dokumen Pengadaan, maka dilakukan pelelangan ulang dengan terlebih dahulu memperbaiki Dokumen Pengadaan. 1.12. JAMINAN PELAKSANAAN a. Jaminan Pelaksanaan 1. Jaminan pelaksanaan diberikan penyedia setelah diterbitkannya SPPBJ dan sebelum penandatanganan kontrak. 2. Jaminan Pelaksanaan dikembalikan setelah: a. penyerahan seluruh pekerjaan atau; b. penyerahan Sertifikat Garansi. 3. Jaminan Pelaksanaan memenuhi ketentuan sebagai berikut: a. diterbitkan oleh Bank Umum, perusahaan penjaminan atau perusahaan asuransi yang mempunyai program asuransi kerugian (suretyship) sebagaimana ditetapkan oleh Menteri Keuangan; b. masa berlaku Jaminan Pelaksanaan sejak tanggal penandatanganan kontrak sampai serah terima barang sebagaimana tercantum dalam LDP ; c. nama penyedia sama dengan nama yang tercantum dalam surat Jaminan Pelaksanaan; d. besaran nilai Jaminan Pelaksanaan tidak kurang dari nilai jaminan yang ditetapkan; e. besaran nilai Jaminan Pelaksanaan dicantumkan dalam angka dan huruf; f. nama PPK yang menerima Jaminan Pelaksanaan sama dengan nama PPK yang mengadakan pelelangan; g. paket pekerjaan yang dijamin sama dengan paket pekerjaan yang tercantum dalam SPPBJ. PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
I - 32
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
h. Jaminan Pelaksanaan harus dapat dicairkan tanpa syarat (unconditional) sebesar nilai Jaminan dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja, setelah surat pernyataan wanprestasi dari PPK diterima oleh Penerbit Jaminan; i. Jaminan Pelaksanaan atas nama Kemitraan/KSO ditulis atas nama Kemitraan/KSO atau masing-masing anggota Kemitraan/KSO (apabila masing–masing mengajukan Jaminan Pelaksanaan secara terpisah); j. memuat nama, alamat, dan tanda tangan pihak penjamin. 4. PPK mengkonfirmasi dan mengklarifikasi secara tertulis substansi dan keabsahan/keaslian Jaminan Pelaksanaan kepada penerbit jaminan 5. Kegagalan Penyedia yang ditunjuk untuk menyerahkan Jaminan Pelaksanaan dipersamakan dengan penolakan untuk menandatangani Kontrak. 6. Ketentuan lebih lanjut mengenai pencairan Jaminan Pelaksanaan diatur dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak. 1.13. PERJANJIAN PEKERJAAN / PENANDATANGAN KONTRAK a. Penandatangan Kontrak 1. Sebelum penandatangan kontrak PPK wajib memeriksa apakah pernyataan dalam Formulir Isian Kualifikasi masih berlaku. Apabila salah satu pernyataan tersebut sudah tidak terpenuhi, maka penandatanganan kontrak tidak dapat dilakukan. 2. Penandatanganan kontrak dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah diterbitkan SPPBJ, dan setelah penyedia menyerahkan Jaminan Pelaksanaan, dengan ketentuan: a. nilai Jaminan Pelaksanaan untuk harga penawaran terkoreksi antara 80% (delapan puluh perseratus) sampai dengan 100% (seratus perseratus) nilai total HPS adalah sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai Kontrak; atau b. nilai Jaminan Pelaksanaan untuk harga penawaran terkoreksi atau dibawah 80% (delapan puluh perseratus) nilai HPS adalah sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai total HPS. 3. PPK dan penyedia tidak diperkenankan mengubah substansi Dokumen Pengadaan
sampai
mempersingkat
waktu
dengan
penandatanganan
pelaksanaan
pekerjaan
Kontrak, dikarenakan
kecuali jadwal
pelaksanaan pekerjaan yang ditetapkan sebelumnya akan melewati batas tahun anggaran.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
I - 33
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
4. Dalam hal kontrak tahun tunggal perubahan waktu pelaksanaan pekerjaan melewati batas tahun anggaran, maka penandatanganan kontrak dilakukan setelah mendapat persetujuan kontrak tahun jamak. 5. PPK dan penyedia wajib memeriksa konsep Kontrak meliputi substansi,
bahasa, redaksional, angka dan huruf serta membubuhkan paraf pada setiap lembar Dokumen Kontrak. 6. Menetapkan urutan hirarki bagian-bagian Dokumen Kontrak dalam Surat Perjanjian, dengan maksud apabila terjadi pertentangan ketentuan antara bagian satu dengan bagian yang lain, maka berlaku urutan sebagai berikut: a. adendum Surat Perjanjian b. pokok perjanjian; c. surat penawaran, beserta penawaran harga; d. syarat-syarat khusus Kontrak; e. syarat-syarat umum Kontrak; f. spesifikasi khusus; g. spesifikasi umum; h. gambar-gambar; i.
daftar kuantitas dan harga (apabila ada); dan
j. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP, BAPP. 7. Banyaknya rangkap Kontrak dibuat sesuai kebutuhan, yaitu: a. sekurang-kurangnya 2 (dua) Kontrak asli, terdiri dari: b. Kontrak asli pertama untuk PPK dibubuhi materai pada bagian yang ditandatangani oleh penyedia; dan c. Kontrak asli kedua untuk penyedia dibubuhi materai pada bagian yang ditandatangani oleh PPK; d. rangkap Kontrak lainnya tanpa dibubuhi materai, apabila diperlukan. 8. Pihak yang berwenang menandatangani Kontrak atas nama Penyedia adalah Direktur Utama/Pimpinan Perusahaan/Pengurus Koperasi yang disebutkan namanya dalam Akta Pendirian/Anggaran Dasar, yang telah didaftarkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan atau penyedia perorangan. 9. Pihak lain yang bukan Direktur Utama/Pimpinan Perusahaan/Pengurus Koperasi
atau
yang
Pendirian/Anggaran Dasar, Barang/Jasa,
sepanjang
namanya
tidak
disebutkan
dalam
Akta
dapat menandatangani Kontrak Pengadaan pihak
tersebut
adalah
pengurus/karyawan
perusahaan/karyawan koperasi yang berstatus sebagai tenaga kerja tetap dan mendapat kuasa atau pendelegasian wewenang yang sah dari Direktur PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
I - 34
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
Utama/Pimpinan Perusahaan/Pengurus Koperasi atau pihak yang sah berdasarkan Akta Pendirian/Anggaran Dasar untuk menandatangani Kontrak. 1.14. MASA KONTRAK 1. Seluruh pekerjaan harus diselesaikan oleh pemenang lelang dalam jangka waktu yang telah ditetapkan di dalam dokumen penawaran 2. Masa kontrak dihitung mulai 7 ( tujuh ) hari setelah dikeluarkannya surat perintah
kerja
dari pemberi tugas dan tidak sejak ditandatanganinya surat
perjanjian pekerjaan.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
I - 35
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
BAB II. TATA CARA EVALUASI KUALIFIKASI A. Dokumen Kualifikasi yang akan dievaluasi harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1. formulir isian kualifikasi ditandatangani oleh: a. direktur utama/pimpinan perusahaan/ pengurus koperasi; b. penerima koperasi
kuasa yang
dari direktur nama
utama/pimpinan perusahaan/pengurus
penerima
kuasanya
tercantum
dalam
akta
pendirian/anggaran dasar; c. Pihak lain yang bukan Direksi/ pimpinan perusahaan/pengurus koperasi yang namanya tidak disebutkan dalam Akta Pendirian/ Anggaran Dasar, sepanjang pihak tersebut adalah pengurus/karyawan perusahaan/karyawan koperasi yang berstatus sebagai tenaga kerja tetap dan mendapat kuasa atau pendelegasian wewenang yang sah dari Direktur Utama atau pengurus perusahaan/ koperasi berdasarkan Akta Pendirian/ Anggaran Dasar; d. kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat yang dibuktikan dengan dokumen otentik pada saat pembuktian kualifikasi; atau e. pejabat yang menurut perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi berhak mewakili Kemitraan/KSO; f. peserta perorangan. 2. memiliki izin usaha sesuai dengan peraturan perundang-undangan; 3. menyampaikan
pernyataan/pengakuan
tertulis
bahwa
perusahaan
yang
bersangkutan dan manajemennya tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan dan/atau direksi yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan atau peserta perorangan
tidak
sedang dalam menjalani sanksi pidana; 4. salah satu dan/atau semua pengurus dan badan usahanya atau peserta perorangan tidak masuk dalam Daftar Hitam; 5. memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun pajak terakhir (SPT Tahunan) serta memiliki laporan bulanan PPh Pasal 21, PPh Pasal 23 (bila ada transaksi), PPh Pasal 25/Pasal 29 dan PPN (bagi Pengusaha Kena Pajak) paling kurang 3 (tiga) bulan terakhir dalam tahun berjalan. Peserta dapat mengganti persyaratan ini dengan menyampaikan Surat Keterangan Fiskal (SKF) yang dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Pajak dengan tanggal penerbitan paling lama 1 (satu) bulan sebelum tanggal mulai pemasukan Dokumen Kualifikasi.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
II - 1
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
[Persyaratan perpajakan dikecualikan untuk penyedia asing (khusus untuk International Competitive Bidding]; 6. khusus untuk penyedia berbentuk badan usaha, memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai penyedia dalam kurun waktu
4
(empat) tahun
terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman subkontrak, kecuali bagi peserta Usaha Mikro, Usaha Kecil dan koperasi kecil yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun; 7. memiliki kemampuan pada bidang pekerjaan yang sesuai yang sesuai untuk Usaha Mikro, usaha Kecil dan koperasi kecil serta kemampuan pada subbidang pekerjaan yang sesuai untuk usaha non-kecil; 8. dalam hal peserta akan melakukan kemitraan: a. peserta wajib mempunyai perjanjian Kerja Sama Operasi/kemitraan yang memuat persentase kemitraan dan perusahaan yang mewakili kemitraan tersebut; b. evaluasi persyaratan pada angka 1 sampai dengan angka 7 dilakukan untuk setiap perusahaan yang melakukan kemitraan. 9. memiliki Sertifikat Manajemen Mutu ISO apabila dipersyaratkan. B. Pokja ULP memeriksa dan membandingkan persyaratan dan data isian peserta dalam Dokumen Kualifikasi dalam hal: 1.
kelengkapan Dokumen Kualifikasi; dan
2.
pemenuhan persyaratan kualifikasi.
C. Formulir Isian Kualifikasi yang tidak dibubuhi materai tidak digugurkan, peserta diminta untuk membayar denda materai sesuai ketentuan peraturan perundang – undangan. D. Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka Pokja ULP dapat meminta peserta untuk menyampaikan klarifikasi secara tertulis namun tidak boleh mengubah substansi formulir isian kualifikasi. E. Evaluasi kualifikasi sudah merupakan kompetisi, maka data yang kurang tidak dapat dilengkapi.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
II - 2
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
BAB III. URAIAN DAN SYARAT – SYARAT UMUM PELAKSANAAN 3.1. SYARAT ADMINISTRASI Dalam syarat – syarat umum pelaksanaan juga dalam bagian – bagian lain dari dokumen kontrak terdapat istilah – istilah sebagai berikut : 1. Pemberi Tugas / Pemilik Yang dimaksud dengan pemberi tugas / pemilik adalah orang atau badan yang memiliki proyek / bangunan yang dalam hal ini adalah ……………….. 2. Direksi Yang dimaksud dengan Direksi adalah suatu Tim Pengawas Pembangunan (TPP) yang dibentuk oleh Pemberi tugas / pemilik yang akan bertindak untuk dan atas namanya dalam mengikuti perkembangan pekerjaan kontrak ini. 3. Perencana Yang dimaksud dengan Perencana adalah Konsultan yang akan ditunjuk oleh Pemberi tugas untuk merencanakan proyek tersebut yang dalam hal ini adalah PT. SANTIKA CONSULINDO 4. Pengawas Yang dimaksud dengan Konsultan Pengawas adalah Konsultan yang ditunjuk oleh pemberi tugas untuk mengatur dan mengawasi pekerjaan pelaksanaan dalam hal ini PT…………………untuk mengatur dan mengawasi pekerjaan pelaksanaan, untuk selanjutnya disebut Direksi lapangan / supervisor 5. Kontraktor Yang dimaksud dengan Kontraktor adalah pihak yang ditunjuk sebagai pelaksana dari pembangunan proyek tersebut di atas, sesuai dengan lingkup pekerjaan yang telah disepakati. Pihak ini bertindak sebagai pelaksana yang bekerja di bawah koordinasi Konsultan Pengawas. 6. Kontraktor Spesialis Yang dimaksud dengan Kontraktor Spesialis adalah pihak yang secara langsung
ditunjuk
dan diserahi
melaksanakan pekerjaan – administrative,
kontraktor
tugas
pekerjaan spesialis
oleh khusus
mengadakan
Pemberi
Tugas
dan spesialis. kontrak
kerja
untuk Secara
langsung
dengan Pemberi tugas tetapi bekerja di bawah koordinasi Kontraktor utama 7. Sub Kontraktor Yang dimaksud dengan Sub Kontraktor adalah pihak yang diserahi tugas oleh kontraktor untuk melaksanakan
sebagian
dari
pekerjaan
di
mana
penunjukkannya dengan sepengetahuan dan persetujuan pemberi tugas dan konsultan pengawas PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
III - 1
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
3.2. KEWENANGAN PEMBERI TUGAS PROYEK 1. Pemilik proyek mempunyai pertimbangan dan kebijakan dalam menetapkan kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan ini dan penetapannya didasarkan pada item penawaran yang dapat dipertanggung jawabkan. 2. Pemilik proyek akan memberitahukan hasil lelang secara tertulis kepada masing –
masing kontraktor.
Selama
kontraktor
belum
menerima
pemberitahuan resmi dari pemilik proyek, tidak diperkenankan untuk bertanya tentang hasil tender tersebut secara tertulis maupun lisan. 3. Pemilik proyek dapat mengambil alih secara sepihak pekerjaan tersebut dengan hanya memberitahukan secara tertulis kepada kontraktor dan biaya penyelesaian
pekerjaan selanjutnya akan dibebankan kepada kontraktor,
bilamana: a. Dalam jangka waktu 7 ( tujuh ) hari sejak SPK / SPL dikeluarkan, kontraktor belum memulai pekerjaan tersebut. b. Jangka waktu
7
( tujuh )
hari
berturut – turut
tidak
melanjutkan
pembangunan tersebut atau melalaikan perintah – perintah yang sesuai dengan kerja dari pengawas. c. Secara langsung atau tidak langsung, dengan sengaja memperlambat penyelesaian pekerjaan tersebut. d. Memberi keterangan tidak benar yang bisa dan dapat merugikan pihak pemilik proyek. e. Melanggar / atau menyimpang dari ketentuan – ketentuan yang tercantum dalam gambar pelaksanaan. f. Pekerjaan terlambat dan tidak sesuai dengan rencana waktu pelaksanaan ( time schedulle) yang telah disetujui pengawas yang mana jika diperhitungkan dendanya telah melebihi 5% dari harga kontrak g. Bilamana ternyata kontraktor menyimpang dari AV dengan cara mengalihkan atau menjual pekerjaan
borongan
tersebut
kepada
pihak
ketiga
demi
keuntungan pribadi / perusahaannya. 3.3. KEWAJIBAN KONTRAKTOR 1. Kontraktor diwajibkan melihat, meneliti keadaan setempat di lokasi pekerjaan yang
akan dilaksanakan
sehingga
sudah
memperhitungkan
semua
konsekuensinya sehubungan dengan pekerjaan pemborongan ini. 2. Kontraktor harus
menghadiri pembukaan surat
penawaran, diwakili oleh
pemimpin / direkturnya masing – masing atau orang yang dikuasainya dengan surat kuasa. PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
III - 2
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
3. Kontraktor diwajibkan menyelesaikan pekerjaan borongan dalam keadaan baik dan selesai 100% setelah dilaksanakannya dalam waktu yang sitentukan ……….. ( ……… ) hari kalender terhitung sejak 7 hari setelah Surat Perintah Kerja ( SPK ) / Surat Penyerahan Lapangan ( SPL ) dikeluarkan 4. Masa
pemeliharaan
sejak
penyerahan
pertama
(sejak
pekerjaan
selesai
100%) minimal 180 ( Seratus Delapan Puluh ) hari kalender untuk paket struktur, arsitektur dan masa perawatan minimal selama 1 tahun untuk peralatan utama mekanikal elektrikal. 5. Menepati jangka waktu pelaksanaan yang ditetapkan, dengan sangsi denda bila terjadi keterlambatan. Tiap hari keterlambatan dihitung dendanya menurut ketentuan kontrak sebesar 1/∞ ( satu perseribu ) dari nilai kontrak perhari keterlambatan. 6. Menepati petunjuk dan perintah – perintah ( sesuai dengan bestek ) dari direksi dengan sanksi denda teguran sebesar Rp. 1.000.000,- ( satu juta rupiah,- ) untuk surat peringatan ketiga yang dikeluarkan oleh direksi. 3.4. DOKUMEN SURAT PERJANJIAN PEMBORONGAN 1. Pada pemberian pekerjaan ini akan dibuatkan Surat Perjanjian Pemborongan 2. Biaya material dibebankan kepada kontraktor 3. Dokumen
Surat
Perjanjian
Pemborongan
merupakan
dasar
daripada
pekerjaan yang harus ditaati oleh kedua belah pihak. 4. Kontraktor harus menanggung sendiri biaya – biaya yang diperlukan untuk kebutuhan tersebut, seperti : a. Biaya pencetakan gambar kerja ( kontrak ) b. Biaya gambar – gambar dan data – data penjelasan c. Biaya untuk ijin pejabat / instansi di lingkungan proyek d. Biaya – biaya premi asuransi yang diisyaratkan e. Biaya pengetesan bahan – bahan dan pekerjaan – pekerjaan yang diisyaratkan f. Biaya penggunan listrik, air, telepon dan fasilitas lainnya yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan g. Dan biaya – biaya lain yang diperlukan 5. Kontraktor tidak diperkenankan untuk menggunakan dokumen yang ada untuk sesuatu maksud atau pekerjaan lain di luar kontrak ini.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
III - 3
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
3.5. DOKUMEN KONTRAK 1. Yang dimaksud dengan dokumen kontrak adalah : a. Petunjuk – petunjuk bagi penawar b. Surat penawaran c. Surat perjanjian pekerjaan d. Surat – surat kontrak e. Uraian dan syarat – syarat pelaksanaan f. Berita acara rapat
klarifikasi, berita acara rapat penjelasan ( berita acara
aanwijizing) g. Surat penunjukkan pemenang lelang h. Surat pernyataan kesanggupan penyediaan tenaga dan peralatan yang diisyaratkan dan daftar tenaga ahli beserta curriculum vitaenya i.
Surat Perintah Kerja
j. Jaminan Penawaran k. Surat Fiskal yang masih berlaku l. Jaminan pelaksanaan ( fotocopy ) m. Bank Garansi untuk down payment ( fotocopy ) n. Polis asuransi o. Jadwal waktu pelaksanaan ( bar chart maupun berupa netwaork planning beserta S – Curvenya) p. Gambar – gambar pelaksanaan atau gambar – gambar yang timbul dalam pelaksanaan tersebut q. Surat pernyataan telah meneliti kondisi di lapangan Lampiran – lampiran tersebut merupakan bagian yang tak terpisahkan dari surat perjanjian pemborongan. 2. Kuantitas, kualitas dan keterangan dari item pekerjaan yang tertera di dalam Bill Of Quantitas telah dihitung seteliti mungkin dan menggambarkan total pekerjaan yang dibutuhkan untuk kontrak ini sesuai dengan gambar – gambar, RKS dan ketentuan – ketentuan lainnya di dalam kontrak. Kecuali ditentukan lain secara spesifik, kuantitas dan setiap item pekerjaan di dalam Bill Of Quantitas 3. Dokumen
kontrak
menjadi
pegangan
yang
mengikat
di
mana
harga
borongan adalah tetap. Apabila kontraktor merasa bahwa volume di dalam bill of quantitas kurang sesuai, maka resiko tersebut harus sudah diperhitungkan di dalam harga
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
III - 4
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
4. Kontraktor diharuskan menyediakan sedikitnya 1 ( satu ) set dokumen dan gambar – gambar kontrak di tempat pekerjaan dalam keadaan yang tepat, rapi dan bersih yang dapat dilihat setiap saat oleh pemberi tugas, pengawas ataupun petugas – petugas lainnya. 5. Kontraktor sejumlah
bertanggung
jawab
dalam
mempersiapkan
dokumen kontrak seperti tersebut di atas,
dan
menyediakan
baik untuk tujuan
penandatanganan kontrak dengan tujuan – tujuan lainnya selama masa kontrak. Untuk tujuan penandatanganan kontrak sebanyak 2 ( dua ) buah bentuk asli yang sama bunyinya, masing – masing bermaterai 6.000 6. Kontraktor bertanggung jawab atas biayanya sendiri untuk pembiayaan keperluan – keperluan yang tersebut di atas. 7. Kontraktor tidak boleh mempergunakan satupun dari dokumen yang telah disebutkan dan keterangan lain mengenai kuantitas pekerjaan yang telah diberikan kepadanya, untuk keperluan lain kecuali kontrak ini. 3.6. HARGA KONTRAK 1. Harga kontrak harus sudah termasuk segala hal yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pembangunan proyek ini bbaik biaya kuantitas, kualitas maupun keterangan
yang
tertera
di dalam bill of Quantities dianggap masih harus
mencakup kebutuhan tersebut. 2. Harga kontrak harus mencakup semua biaya yang dibutuhkan untuk penyelesaian pelaksanaan pembangunan proyek ini (lumpsum fixed price) baik volume (kuantitas) maupun mutu (kualitas) 3. Semua keterangan yang tertera di dalam Bill Of Quantities merupakan acuan dari
perencana yang dibenarkan untuk ditambah, dikurangi atau dirubah oleh
Pihak Kontraktor apabila dirasa perlu. 4. Tidak ada biaya tambah yang dapat dituntut setelah harga kontrak disetujui, baik mengenai masalah teknis maupun masalah non teknis. Biaya semua masalah perubahan yang akan diajukan oleh kontraktor setelah kontrak disetujui menjadi tanggungjawab kontraktor. 5. Selain persyaratan tersebut di atas 1 s/d 4 harga kontrak tidak akan ditinjau untuk dipertimbangkan karena sebab – sebab sebagai berikut : Apabila terjadi fluktuasi kurs terhadap mata uang Negara asing Fluktuasi harga barang baik yang ada hubungannya secara langsung atau tidak langsung sengan pelaksanaan proyek 6. Harga kontrak adalah Lumpsum atau Fixed Price untuk pelaksanaan seluruh pekerjaan sesuai dengan semua ketentuan di dalam kontrak ini. Harga kontrak PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
III - 5
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
tidak akan berubah untuk alas an apapun
juga
kecuali
untuk
perubahan
pekerjaan – pekerjaan sebagai akibat dari perubahan rencana sebagaimana diinstruksikan sesuai dengan syarat – syarat umum ini. Fluktuasi besarnya upah / harga bahan yang terjadi selama masa kontrak adalah sepenuhnya menjadi resiko kontraktor 7. Bila terjadi tindakan moneter yang dikeluarkan secara resmi oleh Pemerintah yang secara langsung mempengaruhi biaya pelaksanaan, maka hanya akan dipertimbangkan sesuatu kompensasi harga kontrak sesuai dengan keputusan resmi yang dikeluarkan oleh Pemerintah yang berlaku untuk pembangunan proyek gedung yang sejenis. 8. Khusus apabila ada fluktuasi kurs rupiah terhadap mata uang asing, maka hal ini tidak dipertimbangkan untuk peninjauan harga kontrak. 9. Setelah rekanan menerima pemberitahuan, maka dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kalender kontrak harus diserahkan kembali dan sudah ada persetujuan
dengan ditandatangani oleh direksi
/ pimpinan perusahaan.
Penyerahan kembali kontrak oleh rekanan harus disertai dengan penyerahan jaminan pelaksanaan sebesar minimal 5% dari nilai kontrak. 10.
Apabila dalam batas waktu 14 ( empat belas ) hari kalender dilalui, kontraktor
tidak mengambil / mengembalikan kontrak, maka PROYEK
PANITIA PELELANGAN
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV
TIMIKA, PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH PAPUA mengalihkan
kepada
pemenang pertama dan tidak diikutkan pada 3x ( tiga kali ) pelelangan sejenis berikutnya. 3.7. JAMINAN PELAKSANAAN 1. Kontraktor yang memenangkan pelelangan ini, harus menyerahkan jaminan pelaksanaan sebesar 5% (lima persen) dari harga yang tercantum dalam surat perjanjian (harga kontrak) menurut cara dan bentuk yang ditentukan oleh pemberi tugas. 2. Jaminan tersebut harus diperoleh dari Bank Pemerintah atau Lembaga Keuangan / Bank lainnya yang ditetapkan dan yang disetujui oleh Pembari Tugas sebagai jaminan (Garansi) untuk pelaksanaan kontrak oelh kontraktor. 3. Jaminan pelaksanaan harus diserahkan oleh pemenang lelang dalam jangka waktu 14 (empat belas) sari sejak dikeluarkannya surat penunjukkan pemenang lelang, maka ketentuan sebagai pemenang lelang akan batal
dan jaminan
penawaran akan sepenuhnya menjadi milik pemberi tugas. PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
III - 6
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
4. Apabila pemenang lelang tidak menyerahkan jaminan pelaksanaan dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari sejak dikeluarkan surat penunjukkan pemenang lelang, maka ketentuan sebagai pemenang lelang akan batal dan jaminan penawaran akan sepenuhnya menjadi milik pemberi tugas. 5. Jaminan pelaksanaan harus berlaku sampai tanggung jawab kontraktor dalam kontrak telah selesai, atau banyaknya yang ditahan oleh pemilik adalah sama 6. Pada
waktu
penyerahan
pertama
dari
seluruh
pekerjaan,
jaminan
pelaksanaan tersebut dikembalikan kepada kontraktor yang telah menyelesaiakan seluruh pekerjaan. 3.8. PENAWARAN YANG DIMINTA 1. Penawaran yang diminta adalah sesuai dengan yang dimaksud dalam dokumen surat perjanjian pemborongan. 2. Dalam penawaran ini tidak diadakan koreksi perhitungan kembali atas jumlah satuan yang dimajukan kontraktor maupun terhadap perhitungan harga satuan ataupun kesalahan – kesalahan. Hal – hal tersebut adalah menjadi resiko dan tanggung jawab kontraktor. 3. Lampiran – lampiran harga satuan, daftar harga bahan dan upah serta analisa sarga satuan dari beberapa jenis pekerjaan, dimaksudkan untuk perhitungan pekerjaan tambah kurang. 4. Jika terdapat perbedaan – perbedaan yang tidak logis antara harga satuan dalam penawaran dengan daftar harga bahan dan upah maka direksi / pengawas akan memilih perhitungan yang menguntungkan ( minimal ) buat pemberi tugas. 3.9. SURAT PERNYATAAN Kontraktor diwajibkan untuk membuat surat pernyataan yang menyatakan bahwa kontraktor telah pernah meninjau keadaan setempat di mana pekerjaan akan dilaksanakan atau kontraktor dianggap telah mengetahui keadaan setempat dimana pekerjaan akan dilaksanakan, di atas materai Rp.6.000,3.10. JAMINAN PENAWARAN DAN JAMINAN PELAKSANAAN 1. Guna melengkapi dan sebagai lampiran dari dokumen penawaran, para penawar
diharuskan menyerahkan jaminan penawaran bersama
– sama
penawarannya.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
III - 7
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
2. Jaminan penawaran harus berbentuk sebuah Bank Garansi yang dikeluarkan oleh sebuah Bank Umum selain Bank BPD atau Perusahaan Asuransi kerugian yang mempunyai program Surety Bond, dengan nilai jaminan sebesar Rp…………..,(………..) dan ditujukan kepada panitia lelang proyek Pembangunan Gedung Kantor Cabang Pembantu SP.IV Timika, PT. Bank Pembangunan Daerah Papua 3. Masa berlaku jaminan penawaran adal 3 ( tiga ) bulan, dimulai sejak tanggal penutupan / pembukaan sampul penawaran pelelangan. Penarikan diri dari pelelangan akan berakibat jaminan penawaran menjadi milik pemberi tugas. 4. Jaminan penawaran akan segera dikembalikan kepada para penawar yang tidak berhasil mendapat pekerjaan. Kepada pemenang lelang, jaminan penawaran akan dikembalikan setelah dikeluarkannya surat penunjukkan pemenang lelang dan diganti dengan jaminan pelaksanaan. 5. Apabila pelelangan dibatalkan, jaminan penawaran akan dikembalikan kepada para penawar segera setelah diumumkan pembatalan lelang 6. Jaminan pelaksanaan harus diserahkan oleh Pemenang lelang selambat – lambatnya sejak ditandatanganinya Surat Perintah Kerja ( SPK ) 7. Jaminan Pelaksanaan harus berbentuk sebuah Bank Garansi yang dikeluarkan oleh Bank Umum ( selain Bank BPD ) atau Perusahaan Asuransi kerugian yang mempunyai program Surety Bond, dengan bilai jaminan sebesar 5% (lima persen) dari nilai kontrak dan ditujukan kepada Divisi Umum PT. Bank Pembangunan Daerah Papua Cabang Timika yang berada di alamat Jalan Yos Sudarso. 8. Masa berlaku jaminan pelaksanaan adalah sejak tanggal dikeluarkannya SPK / SPL sampai tanggal diselesaikannya seluruh pekerjaan ( Serah terima Pertama ) 9. Apabila pemenang lelang tidak menyerahkan Jaminan Pelaksanaan pada saat penantanganan Surat
Perintah Kerja
maka
ketentuan sebagai pemenang
lelang akan batal dan jaminan penawaran akan sepenuhnya menjadi mulik pemberi tugas. 10. Jaminan
penawaran
dimaksud
ditujukan
kepada
Panitia
Lelang
Proyek
Pembangunan Gedung Kantor Cabang Pembantu SP.IV Timika dan jaminan pelaksanaan yang dimaksud di atas ditujukan kepada PT. Bank Pembangunan Daerah Papua Cabang Timika dengan sekurang – kurangnya memuat judul, nama dan alamat bank penerbit, tanggal diterbitkan, transaksi antara pihak yang dijamin dengan penerima garansi, jumlah uang yang dijamin, tanggal mulai berlaku s/d berakhir,penegasan batas waktu klaim dan pemilihan pasal PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
III - 8
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
1831
atau 1832 HUHP perdata bila pihak yang dijamin cedera janji atau
wanprestasi. 3.11. BERITA ACARA PEMBAYARAN 1. Berita acara yang menyatakan besarnya prestasi pekerjaan di lapangan yang harus dibayarkan kepada
kontraktor
oleh
pemilik,
akan
dikeluarkan
oleh
pengawas. Untuk kebutuhan itu sebelumnya kontraktor diwajibkan mengajukan perhitungan jumlah prestasi pekerjaan di lapangan sesuai dengan laporan kemajuan
pekerjaan,
untuk
meneliti
kebenarannya.
Berita acara harus
ditandatangani oleh pemilik, pengawas dan kontraktor. 2. Jumlah barang – barang dan material – material yang telah masuk ke site tidak diperhitungkan sebagai nilai prestasi pekerjaan (yang dinilai adalah yang terpasang) 3.12. ASURANSI 1. Tanpa mengurangi arti dan tanggung jawab, kontraktor spesialis diwajibkan mengasuransikan terhadap asuransi
tenaga
kerja
segala untuk
kemungkinan
yang
K3= Keselamatan
bisa
dan
terjadi,
Kesehatan
baik Kerja.
Kontraktor diharuskan mengantisipasi kecelakaan yang mungkin terjadi di lapangan, serta melengkapi seluruh tenaga kerjanya dengan perlengkapan keselamatan kerja antara lain sepatu boat, helm pengaman dan sabuk pengaman yang sesuai dengan standar kerja. 2. Kontraktor bertanggung jawab penuh atas segala klaim, tuntutan dan / atau gugatan yang diajukan oleh buruh / tenaga kerja kontraktor, agen – agennya, suppliernya
dan
/
atau
pihak ketiga yang ebrhubungan dengan kontraktor
sehubungan dengan kecelakaan kerja yang terjadi dan
/
atau
kerugian –
kerugian lainnya atas buruh / tenaga kerja kontraktor, supplier – suppliernya dan / atau pihak ketiga yang berhubungan dengan ini membebaskan pemilik dari segala
klaim,
membebaskan
dan
/
pemilik
atau
gugatan.
Demikian
juga
kontraktor
akan
dari segala klaim, gugatan dan / atau tuntutan yang
diajukan dari pihak ketiga sehubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan
yang
disebabkan karena kesalahan atau kelalaian kontraktor, kontraktor spesialis, tenaga kerja / buruhnya, agen – agennya, supplier – suppliernya, serta pihak – pihak yang ada hubungannya dengan pelaksanaan pekerjaan. 3. Perusahaan Asuransi yang dipakai harus perusahaan asuransi yang disetujui oleh pemilik dan pengawas dan polis asuransi yang ditutup harus atas nama bersama dan mempunyai pasal – pasal cross liability antara pemilik dan PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
III - 9
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
kontraktor, dengan menempatkan pihak pemilik sebagao The Exclusive Loss Payee dalam polis asuransi 4. Asuransi terhadap pekerjaan harus ditutup dengan polis asuransi Contruction‟s All Risk ( CAR ) yang tercakup di dalam Asuransi Third Party Liablity ( TPL ) dan Asuransi Personel Accident ( PA ) yang dikeluarkan oleh perusahaan asuransi PT. Auransi Tripakarta, serta asuransi Tenaga Kerja Kontraktor menjadi tanggung jawab kontraktor, terhitung sejak Surat Perintah Kerja ( SPK ) dikeluarkan sampai dengan masa pemeliharaan berakhir / Serah Terima Kedua 5. Perincian dan nilai pertanggungan tersebut adalah sebagai berikut : a. Asuransi untuk bangunan adalah sebesar nilai kontrak b. Asuransi untuk TPL dengan rincian sebagai berikut : Untuk kerusakan dan kehancuran barang – barang, perhitungannya disesuaikan dengan nilai riil barang – barang yang rusak atau hancur Untuk kecelakaan manusia yang berakibat cacat tetap, cacat mental atau meninggal dunia, nilai pertanggungannya sebesar Rp.100.000.000,per orang per kejadian maksimal 5 orang Semua biaya perawatan dan pengobatan di rumah sakit ditanggung oleh perusahaan asuransi dengan inilai pertanggungannya sebesar Rp. 40.000.000,0 per orang per kejadian maksimal 5 orang 6. Asuransi
PERSONEL
ACCIDENT terdiri
dari
karyawan
Pemberi
Tugas,
Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas, dan tamu – tamu proyek. Isi Asuransi minimal menyebutkan bahwa apabila personil dimaksud mendapat kecelakaan dalam proyek maka biaya pengobatan di rumah sakit ( perawatan kelas
satu )
ditanggung
oleh
asuransi.
Apabila
pertanggungan
biaya
pengobatan di rumah sakit dan pertanggungan cacat fisik dan atau cacat mental atau meninggal dunia
pihak
asuransi
memberi
santunan
sebesar
Rp.
35.000.000,- per orang per kejadian maksimum untuk 3 orang, maka apabila lebih dari 3 orang menjadi tanggung jawab kontraktor. 7. Asuransi tenaga kerja harus dirurup sesuai dengan ketentuan yang berlaku 8. Kontraktor diwajibkan menyerahkan copy dari polis asuransi dari polis asuransi dan kwitansi – kwitansi pembayaran premi asuransi – asuransi tersebut di atas kepada pemilik dan bila sewaktu – waktu diminta oleh pemilik, maka kontraktor dan / atau kontraktor spesialis harus mampu menunjukkan asli dari polis dan kwitansi – kwitansi pembayaran premi asuransi tersebut. Dalam hal apapun juga tidak menutup asuransi – asuransi tersebut di atas atau tidak membuat perubahan dan / atau pembaharuan terhadap polis asuransi pada saat diperlukan PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
III - 10
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
sedangkan hasil pekerjaan belum diserahterimakan kepada pemilik untuk kedua kalinya, maka pemilik berhak mengasuransikan segala sesuatunya kepada perusahaan
asuransi,
di
mana pembayaran
akan
dipotong
dari
harga
borongan masing – masing pekerjaan yang seharusnyadibayarkan kepada kontraktor dan / atau kontraktor spesialis oleh pemilik. Dan setelah itu pemilik akan meyerahkan polis asuransi tersebut berikut kwitansi pembayaran premi asuransi kepada kontraktor. 9. Terlepas dari bentuk polis maupun nilai tanggungan yang ditutup, kontraktor bertanggungjawab penuh untuk mengganti semua kerugian yang diderita sebagai akibat dari terjadinya hal – hal tersebut di atas. 10. Asuransi yang ditutup harus berlaku untuk jangka waktu selama kontrak ditambah masa pemeliharaan sebagaimana ditentukan. 11. Segala polis asuransi tersebut di atas, diserahkan maksimal 30 ( tiga puluh ) hari kalender sesudah Kontrak Perjanjian ditandatngani. 3.13. PAJAK DAN CUKAI 1. Harga kontrak harus dianggap telah termasuk semua pajak, bea materai dan cukai yang resmi dapat dipungut oleh alat – alat Pemerintah menurut peraturan dan tata tertib. Kontraktor tidak memperoleh kelonggaran dari wajib membayar pajak dan cukai dalam pelaksanaan kontrak ini. 2. Khusus untuk barang – barang impor yang oleh pihak pemilik dimintakan keringanan pajak biaya masuk dan pajak maka kepada kontraktor diwajibkan mengembalikan uang senilai keringan yang diperoleh kepada pemilik. 3.14. PEMBAYARAN KEPADA KONTRAKTOR 1. Pembayaran
kepada
kontraktor
dilakukan
secara
bertahap
berdasarkan
prestasi fisik yang telah dicapai di lapangan dan akan diberikan uang muka 2. Secara terperinci, pembayaran kepada kontraktor akan diatur dalam kontrak 3. Yang dimaksud dengan prestasi fisik yang dicapai di lapangan adalah nilai pekerjaan yang telah dilaksanakan dengan baik menurut pandangan direksi / pengawas dan telah terpasang di lokasi proyek. 4. Pembayaran berakhirnya
terakhir
kepada
kontraktor
akan
dilaksanakan
setelah
masa pemeliharaan dan telah diperbaikinya semua pekerjaan –
pekerjaan cacat dengan baik dimana pengawas telah mengeluarkan Sertifikat penyelesaian pekerjaan perbaikan ( SP3 ) 5. Pemilik berhak Sertifikat
memotong
jumlah
pembayaran
yang
disebut
di
dalam
Penyelesaian Pekerjaan Perbaiakan ( SP3 ) dalam hal terjadinya
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
III - 11
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
pengalihan pekerjaan kepada pihak lain yang disebabkan oleh kontraktor tidak memenuhi instruksi yang diberikan oleh Direksi dimana biaya yang timbul merupakan beban kontraktor 6. Pembayaran akan dilaksanakan melalui rekening / giro Bank Pembangunan Daerah
Papua
Cabang
Timika
( dalam hal ini pemborong harus memiliki
rekening / giro di Bank BPD ) 3.15. PENUNDAAN PEMBAYARAN 1. Pemilik berhak untuk menunda pelaksanaan pembayaran yang telah menjadi hak kontraktor bilamana : a. Terjadinya kesalahan – kesalahan dalam pelaksanaan pekerjaan di mana hasil yang dicapai kurang memuaskan atau tidak sesuai gambar dengan ebstek. b. Terjadinya kerusakan yang tidak atau belum diperbaiki c. Belum memenuhi ketentuan – ketentuan administrasi d. Adanya kelalaian dan pelanggaran atas ketentuan yang telah diberikan e. Adanya keraguan pengawas atas tidak seimbangnya antara pembayaran sisa dengan prestasi pekerjaan f. Belum adanya penyesuaian dalam perhitungan klaim kenaikan harga terjadi pada angsuran 2. Apabila terjadi kelambatan dalam pelaksanaan pekerjaan yang disebabkan oleh kesalahan kontraktor, maka pemberi tugas berhak untuk menahan sebagian dari jumlah pembayaran yang telah berdasarkan
ketentuan,
di
mana
berhak besarnya
diterima uang
oleh
yang ditahan
kontraktor dihitung
dengan cara membandingkan prestasi pekerjaan yang direncanakan dengan prestasi yang sebenarnya dicapai sebagaimana tercantum di dalam bagan kemajuan pekerjaan. 3. Uang yang ditahan akan dicairkan kembali apabila kontraktor telah berhasil mengejar keterlambatan terjadi. 3.16. PERIJINAN 1. Semua perijinan dan persyaratan yang mungkin diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini harus dilakukan oleh kontraktor atas tanggungan dan biaya kontraktor, kecuali bila ditentukan lain. Biaya resmi dari Pemda / Instansi terkait dapat dimintakan penggantian biayanya kepada BPD Papua, khusus untuk biaya resmi PLN, PAM dan Telepon
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
III - 12
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
2. Semua pemeriksaan, pengujian, dan lain – lain beserta keterangan resmi dari pihak yang mungkin diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan instalasi ini harus dilakukan oleh kontraktor atas tanggungan dan biaya kontraktor 3. Kontraktor harus menyerahkan surat – surat perijinan atau keterangan resmi dari
pihak berwajib yang diperolehnya mengenai instalsi proyek ini kepada
pengawas lapangan, konsultan atau pihak yang ditunjuk untuk ini. 4. Kontraktor harus bertanggung jawab atas penggunaan alat – alat yang dipatenkan
atas kemungkinan timbulnya ganti rugi dan biaya – biaya yang
diperlukan untuk ini. 5. Untuk keperluan ijin PLN,PAM,Telpon tetap dilakukan oleh kontraktor sejak awal proyek. 3.17. BEBERAPA KETENTUAN DALAM MASA PELAKSANAAN 1.
Apabila di dalam masa pelaksanaan ternyata terdapat kesulitan mendapatkan sesuatu material / bahan di pasaran, maka perencana akan menetapkan material / bahan pengganti dianggap mutu / kwalitasnya setaraf atau lebih baik dari persyaratan yang ditetapkan dalam RKS / gambar. Kontraktor wajib mengikuti instruksi perencana dan dalam hal demikian tidak ada klaim tambahan biaya
2.
Demikian pula kontraktor mengusulkan system / cara pelaksanaan yang menggunakan peralatan / teknologi khusus dan usul tersebut disetujui pengawas, maka untuk hal tersebut tidak ada klaim tambahan biaya.
3.
Kontraktor tidak diijinkan merubah suatu dsesain konstruksi dan arsitektur. Apabila hal tersebut dianggap perlu maka perubahan disain hanya dilakukan oleh perencana.
4.
Apabila kontraktor mengajukan suatu usul perubahan design konstruksi dan ternyata usul tersebut dianggap lebih baik dan disetujui oleh perencana, maka perubahan tersebut baru dianggap sah bila dikeluarkannya instruksi tertulis dari Pemberi Tugas dengan dilengkapi gambar dan persyaratan teknis. Selanjutnya semua keterlambatan waktu dalam proses usul tersebut sampai instruksi perubahan dikeluarkan dan dilaksanakan tidak merubah jangka waktu pelaksanaan yang ditetapkan dalam Surat Perjanjian Pemborongan
5.
Apabila selama pelaksanaan, ternyata kontraktor tidak menggunakan peralatan yang memadai, maka kontraktor wajib menambah / mengganti / melengkapi peralatan tersebut untuk mengejar target prestasi ataupun untuk meningkatkan hasil / mutu pekerjaan.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
III - 13
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
6.
Dalam hal kontraktor tidak memenuhi instruksi, maka dapat dikenakan sangsi seperti dalam syarat kontraktor.
7.
Berdasarkan “ Master Time Schedule “ serta “ Network Planning “ yang telah ada, kontraktor spesialis wajib membuat semacam “ Time Schedule “ dan “ Network Planning “ yang terpadu khusus untuk peekrjaannya, dengan petunjuk dan persetujuan Direksi Lapangan
3.18.
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
1. Waktu penyelesaian untuk keseluruhan pekerjaan kontraktor Spesialis ini adalah
sesuai
dan
mengikuti
master
schedule,
yaitu
………………………………. ( …………………….) hari kalender terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Kerja ( SPK ) dari pemberi tugas / SPL 2. Pekerjaan dianggap telah selesai dan dapat dibuatkan Berita Acara Serah Terima Pertama apabila Kontraktor telah : a. Menyerahkan seluruh pekerjaan dengan baik / sempurna menurut pengawas b. Meyerahkan laporan mengenai seluruh pengetesan yang dilaksanakan c. Menyerahkan foto – foto dokumentasi d. Semuanya itu harus sudah disetujui oleh pengawas secara tertulis 3. Pekerjaan dianggap telah selesai dan dapat dibuatkan Berita Acara Serah Terima Kedua apabila kontraktor telah : a. Menyerahkan seluruh pekerjaan b. Menyerahkan laporan mengenai seluruh pengetesan yang dilaksanakana c. Menyerahkan laporan mengenai hal – hal yang terjadi selama pekerjaan. Dimana
menurut penilaian Direksi Lapangan semuanya telah dilaksanakan
dengan baik d. Menyerahkan gambar – gambar instalasi terakhir ( as build drawing ) e. Menyerahkan foto –foto dokumentasi f. Menyerahkan surat – surat yang berhubungan dengan proyek seperti kartu pembayaran PLN,PAM, Telepon kartu garansi material, kartu pedoman Pemberi Tugas / Kartu petunjuk pemeliharaan (owner manual), Berita Acara melatih tenaga operator dari unit pemakai gedung, dll g. Semuanya itu harus sudah disetujui oleh Direksi / Pengawas secara tertulis. 3.19. FOTO – FOTO PROYEK Kontraktor
diwajibkan
membuat
foto –
foto
dokumen
yang
sesuai
dengan
keadaan kemajuan pekerjaan. Biaya foto – foto tersebut termasuk dalam anggaran kontraktor. PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
III - 14
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
3.20.
PERPANJANGAN WAKTU
1. Keadaan yang dapat dipertimbangkan dalam perpanjangan waktu ialah : a. Adanya force majeure yaitu : Kemungkinan tindakan penghentian sementara kegiatan kontraktor atas instruksi pengawas akibat adanya sesuatu alas an tertentu, yang bukan karena kelalaian kontraktor 2. Keterlambatan akibat tindakan pemberi tugas / pemilik 3. Pada prinsipnya kontraktor harus menyelesaikan seluruh pekerjaan yang disebutkan di dalam kontrak dalam jangka waktu seperti yang dicantumkan. 4. Di dalam penyusunan rencana kerja kontraktor harus sudah memperhitungkan dengan sebaik – baiknya hari libur, hari raya, hari – hari dimana buruh libur dll maka waktu – waktu tersebut tidak dapat diterima sebagai klaim perpanjangan waktu 5. Pada peristiwa dihentikannya suatu bagian / keseluruhan pekerjaan oleh pengawas sebagai akibat kelalaian kontraktor sendiri, tidak dapat diperhitungkan sebagai perpanjangan waktu 6. Demikian pula akibat kelalaian / kesalahan kontraktor sehingga diperlukan waktu untuk memperbaiki suatu bagian pekerjaan tidak dapat diterima sebagai klaim perpanjangan waktu 7. Kemungkinan
tindakan
penghentian
sementara
kegiatan
kontraktor
atas
instruksi direksi / pengawas akibat adanya sesuatu alasan tertentu, yang bukan karena kelalaian kontraktor. 8. Semua
keadaan yang
disebut
di
atas,
akan
dipertimbangkan
dengan
seksama oleh pengawas apabila hal tersebut benar – benar mempengaruhi “ critical path “ dari netwaork planning 9. Untuk keterlambatan akibat tindakan pemberi tugas atau direksi, keadaan force majeure dan sebagainya dapat diadakan perpanjangan waktu setelah dinilai dengan seksama oleh Direksi, atas permintaan tertulis dari kontraktor. 10. Permohonan perpanjangan waktu tersebut diajukan secara tertulis oleh kontraktor selambat – lambatnya 3 ( tiga ) haris setelah terjadinya peristiwa tersebut. 3.21. PENYELESAIAN PERSELISIHAN DAN TEMPAT PERADILAN 1. Bilamana terjadi perselisihan mengenai hal – hal pembangunan, maka hal ini akan diselesaikan dengan cara bermusyawarah. 2. Bilamana dengan cara musyawarah belum juga diperoleh kata sepakat, maka persoalan tersebut akan diselesaikan oleh panitia arbitrase yang lazim berlaku dalam dunia pembangunan. PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
III - 15
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
3. Jika hal ini pun tidak mendapat hasil, maka penyelesaian akhir terletak pada keputusan pengadilan dan kedua belah pihak terikat oleh keputusan tersebut. Dalam hal ini kedua belah pihak terikat oleh keputusan tersebut. Dalam hal ini kedua belah pihak memilih domisili yang tetap dan tidak tetap berubah pada pengadilan negeri setempat. 3.22. PEKERJAAN TAMBAH KURANG 1. Pelaksanaan pekerjaan tambah dan kurang baru dapat dilaksanakan oleh kontraktor setelah diberi ijin tertulis dari pengawas dengan persetujuan pemberi tugas. 2. Apabila terjadi pekerjaan tambah dalam pelaksanaan dimana pekerjaan tersebut tidak terdapat dalam
perincian penawaran,
maka
kontraktor
diharuskan
mengajukan penawaran pekerjaan tersebut untuk mendapatkan persetujuan dan harga satuan sesuai dengan penawaran yang telah disetujui 3. Sebaliknya apabila terjadi pekerjaan kurang, maka penilaian pekerjaan kurang tersebut adalah untuk jenis pekerjaan, material dan upah pekerjaan yang bersangkutan saja ( real cost ) berikut keuntungan pekerjaan yang bersangkutan tersebut
yang
telah
tercantum
di
dalam
/
kurang,
kontrak
( Surat Perjanjian
Pemborongan ) 4. Apabila
terjadi
pekerjaan
tambah
maka
akan
diatur
secara
terperinci di dalam addendum kontrak. 5. Tidak ada
perhitungan kembali atas jumlah satuan yang dihitung kontraktor
dengan demikian perhitungan pekerjaan tambah / kurang ialah bagian pekerjaan atau suatu pekerjaan yang lain dari yang dimaksud di dalam RKS dan gambar – gambar.
Perhitungan
pembayaran
tambah
atau
kurang
dilakukan
pada
pembayaran angsuran berikutnya. 3.23. KEWAJIBAN MEMENUHI UNDANG – UNDANG 1. Pemborong harus mematuhi peraturan perundangan yang berlaku dalam melaksanakan pekerjaan. 2. Segala akibat yang timbul dari perjanjian ini tunduk kepada Undang – Undang Republik Indonesia. 3.24.
HAK PATEN
Segala pembayaran yang ada hubungannya dengan penyediaan dan pemakaian dalam melaksanakan pekerjaan seperti diuraikan dan disebut dalam uraian dan syarat – syarat pelaksanaan mengenai barang – barang paten, proses – proses atau penemuan – penemuan harus dianggap telah termasuk dalam harga kontrak, dan kontraktor harus membebaskan pemberi tugas dari
segala
tuntutan,
tindakan
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
III - 16
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
kerugian, ongkos – ongkos dan pengeluaran yang mungkin merugikan pemberi tugas atau kedalam mana ia dapat terlibat karena kontraktor melanggar hak paten
yang
menyangkut
barang,
proses
dan
penemuan
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
tersebut.
III - 17
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
BAB IV. SYARAT TEKNIS PEKERJAAN 4.1. KRITERIA DAN TATA CARA PENETAPAN PEMENANG LELANG 1. Sesuai dengan ketentuan dalam Penjelasan Administrasi mengenai Surat Penawaran
dan lampiran – lampirannya yang diserahkan oleh peserta lelang
antara lain : a. Sampul A berisi data Administrasi dan Teknis b.Sampul B berisi data harga penawaran 2. Kriteria evaluasi penawaran pada saat pembukaan pelelangan adalah sbb: Sampul penutup berikut 2 ( dua ) sampul di dalamnya harus dilak pada 5 ( lima ) tempat. a. Sampul A berisi data Administrasi dan Teknis b. Lampiran yang diminta lengkap, apabila kebenaran, kelengkapan dan keabsahan tidak lengkap maka penawaran tidak memenuhi syarat ( gugur ) c. Sampul B berisi harga penawaran d. Langsung dibuka jika Sampul A lengkap ( lulus ) atau memenuhi syarat e. Angka dan huruf rekapitulasi harga penawaran san surat penawaran harus sama dan benar, jika tidak sama maka penawaran dinyatakan tidak memenuhi syarat ( gugur ) 3. Faktor – faktor yang dievaluasi : a. Persyaratan Administrasi : a.1. Neraca Perusahaan Tahun Terakhir a.2. Daftar susunan pemilik perusahaan a.3. Daftar susunan pengurus perusahaan a.4. Akta Pendirian Perusahaan / Perubahannya a.5. Referensi Bank dari Bank BPD Papua a.6. Jaminan Penawaran a.7. Surat pernyataan telah meneliti kondisi lapangan b. Persyaratan Teknis : b.1. Brosur dan data teknis b.2. Metode Pelaksanaan b.3. Rencana Pelaksanaan b.4. Struktur organisasi proyek & daftar tenaga ahli b.5.Jadwal pengadaan material b.6. Rencana alokasi tenaga kerja b.7. Referensi pekerjaan
Bobot nilai Ada / tidak ada Ada / tidak ada Ada / tidak ada Ada / tidak ada Ada / tidak ada Ada / tidak ada Ada / tidak ada Bobot nilai 5% 15 % 10 % 10 % 5% 5% 10%
Sub Total c. Unsur – unsure penawaran harga: c.1. Aritmatika c.2. Kesesuaian Harga Satuan c.3. Kewajiban Total Harga Penawaran
60 %
Sub Total Total Bobot
5% 20 % 15 % 40 % 100 %
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
IV - 1
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
4. Kriteria penetapan pemenang lelang adalah sebagai berikut : a. Harga penawaran yang diajukan adalah harga wajar dan dalam batas ketentuan mengenai harga satuan ( harga standar ) yang telah ditetapkan dan tidak perlu dilakukan analisis tertulis secara profesional apabila : a.1. Telah memenuhi evaluasi administrasi dan teknis a.2. Tidak lebih tinggi dari OE b. Harga penawaran terendah ( calon pemenang ) yang lebih rendah dari 80% dari OE atau lebih tinggi dari OE, tetapi masih berada dibawah dana yang tersedia atau harga standar yang berlaku harus dilakukan analisis tertulis secara professional atas eprbedaan tersebut. c. Harga penawaran adalah yang paling menguntungkan bagi Negara dan Bank BPD dalam arti : c.1. Penawaran secara teknis dapat dipertanggung jawabkan c.2. Perhitungan harga yang ditawarkan dapat dipertanggung jawabkan d. Dalam hal dua peserta atau lebih mengajukan harga yang sama, dipilih peserta yang menurut pertimbangan panitia mempunyai kecakapan dan kemampuan yang lebih besar. 4.2. CARA PENGHITUNGAN VOLUME PADA BILL OF QUANTITY Secara umum, volume perencanaan sudah termasuk bahan terbuang. Apabila volume dihitung net . actual, harga satuan yang diperhitungkan terhadap bahan terbuang. 4.3. PEMERIKSAAN DAN PENGETESAN 1. Ketentuan dari kontrak ini adalah kontraktor harus melaksanakan seluruh pekerjaan mengikuti dan sesuai dengan spesifikasi, gambar – gambar, bill of quantities dan instruksi tertulis dari direksi / MK dan ketentuan lainnya di dalam kontrak 2. Semua material
bangunan yang akan digunakan sesuai dengan ketentuan di
dalam uraian dan syarat – syarat pelaksanaan ( USP ). Untuk jenis material bangunan tertentu harus disertai pengetesan, dan / atau surat pernyataan ( sertifikat / klasifikasi ) dari instansi yang ditunjuk oleh pemberi tugas untuk kebutuhan tersebut. Direksi / Pengawas berhak menginstruksikan kepada Kontraktor untuk segera mengeluarkan material – material yang ternyata tidak memenuhi Uraian dan Syarat – Syarat Pelaksanaan ( Kontrak – kontrak ) keluar dari site, dalam waktu 24 jam. Semua biaya yang diperlukan baik untuk field-test ataupun “Lab-test “ menjadi tanggung jawab kontraktor.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
IV - 2
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
3. Direksi / MK berhak memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor setiap waktu Bagaimanapun juga kelalaian konsultan pengawas di dalam pengontrolan dan pengawasan
terhadap
kekeliruan atas
pekerjaan
yang
dilaksanakan
oleh
kontraktor bebas dari tanggung jawab atas diselesaikannya pekerjaan sesuai dengan ketentuan tersebut di atas. 4. Kontraktor bertanggung jawab dan harus memperbaiki dan apabila perlu, membongkar pekerjaan –
pekerjaan
yang telah
dilaksanakan
yang
tidak
memenuhi syarat merupakan tanggung jawab di dalam kontrak ini. 5. Biaya – biaya yang diperlukan untuk pengetesan bahan pengeluaran bahan – bahan yang tidak memenuhi syarat
keluar lapangan dan perbaikan atau
pembongkaran pekerjaan – pekerjaan yang tidak memenuhi syarat merupakan tanggung jawab kontraktor. 4.4. PENANGGUNG JAWAB PELAKSANAAN 1. Kontraktor harus menempatkan seseorang penanggung jawab pelaksanaan seorang sarjana yang ahli dan berpengalaman minimal 5 ( lima ) tahun dan harus selalu berada di lapangan yang bertindak sebagai wakil kontraktor di lapangan dan mempunyai kemampuan untuk memberikan keputusan – keputusan teknis dengan tanggung jawab penuh di lapangan untuk menerima segala instruksi dari Direksi / Pengawas. Semua langkah dan tindakannya oleh Direksi / Konsultan Pengawas dianggap sebagai langkah dan tindakan kontraktor. 2. Penanggung jawab harus terus menerus berada di tempat pekerjaan selama jam – jam kerja dan saat diperlukan dalam pelaksanaan atau pada setiap saat yang dikehendaki Direksi / Konsultan Pengawas. 3. Petunjuk dan perintah Direksi / Konsultan Pengawas di dalam pelaksanaan disampaikan langsung kepada kontraktor melalui penanggung jawab tersebut sebagai penanggung jawab di lapangan. 4. Kontraktor diwajibkan pada setiap saat menjalankan disiplin dan tata tertib yang ketat terhadap semua buruh, pegawai, termasuk pengurus bahan – bahan
yang
berwenang melanggar terhadap peraturan umum, mengganggu
ataupun merusak ketertiban, berlaku tidak senonoh melakukan perbuatan yang merugikan pelaksanaan pembangunan, harus segera dikeluarkan dari tempat pekerjaan atas perintah Direksi / Konsultan Pengawas. Pada pengeluaran yang kedua berarti kontraktor lalai.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
IV - 3
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
4.5. PENANGGUNG JAWAB PEKERJAAN YANG CACAT 1. Semua cacat – cacat akibat penyusutan atau kesalahan – kesalah lain yang timbul selama jangka waktu tanggung jawab dari kontraktor, yang disebabkan oleh penggunaan bahan – bahan yang tidak sesuai atau cara pengerjaan yang tidak sesuai dengan syarat – syarat yang ditentukan di dalam USP, menjadi tanggung jawab penuh dari kontraktor untuk mengadakan perbaikan sampai dianggap cukup oleh Direksi atas biaya kontraktor 2. Direksi / Konsultan Pengawas juga berhak untuk setiap saat minta kepada kontraktor untuk mengadakan perbaiakan – perbaikan dengan biaya kontraktor atas semua pekerjaan yang cacat yang timbul selama masa pemeliharaan tersebut. 4.6.
WEWENANG PEMBERI TUGAS UNTUK MEMASUKI TEMPAT PEKERJAAN
Pemberi tugas dan para wakilnya mempunyai wewenang untuk memasuki tempat pekerjaan dan bengkel kerja atau tempat – tempat lainnya di mana kontraktor melaksanakan dilaksankan Kontraktor,
di
pekerjaan bengkel
maka
untuk kontrak, kerja
kontraktor
dan
bilamana
atau
tempat – tempat
menurut
ketentuan –
pekerjaan
harus
lain kepunyaan
Sub –
ketentuan
dalam
sub –
kontraknya itu harus bisa mendapatkan jaminan agar pemberi tugas dan para wakilnya mempunyai wewenang untuk memasuki bengkel kerja dan tempat lain kepunyaan Sub – Kontraktor itu. 4.7.
FASILITAS LAPANGAN
1. Kontraktor penunjang
harus
menyediakan
atas
biayanya
sendri
fasilitas –
fasilitas
yang dibutuhkan didalam pelaksanaan dan penyelesaian proyek
seperti: a. Kantor kontraktor b. Ruangan – ruangan lainnya seperti gudang bahan – bahan, tempat – tempat kerja, pos keamanan, kamar mandi, WC / toilet dan lain – lain. c. Bangunan – bangunan yang disediakan harus kuat, cukup luas sesuai dengan
kebutuhan dan
dilaksanakan
sesua
dengan
gambar
bestek,
bersih, dan lengkap dengan peralatannya dan harus dengan persetujuan Direksi / Pengawas. d. Ruangan rapat dan direksi keet berikut fasilitasnya ( white board , meja, kursi, ) 2. Kontraktor harus menyediakan atas biayanya sendiri (selama proyek berlangsung) fasilitas – fasilitas pembantu untuk melaksanakan pekerjaan seperti :
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
IV - 4
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
a. Computer dan printer b. Listrik untuk melaksanakan pekerjaan, keamanan dan penerangan di dalam bangunan – bangunan sementara, halaman – halaman dan tempat – tempat pekerjaan yang dianggap perlu. c. Alat bantu test ( kepmet, siku, theodolith dll) d. Air
bersih
yang
sesuai
untuk
kebutuhan,
baik
untuk
pelaksanaan
pekerjaan, air minum, kebersihan, pemadam kebakaran dan lain – lain. 3. Alat – alat pemadam kebakaran. Cukup diletakkan di tempat strategis di lokasi pekerjaan dan dilengkapi dengan sirine / alarm untuk keadaan darurat 4. Alat – alat P3K yang lengkap guna keperluan pertolongan pertama pada kecelakaan dan harus selalu berada di tempat pekerjaan. 4.8.
PERALATAN / KELENGKAPAN PEKERJAAN
1. Untuk melaksanakan tugasnya kontraktor wajib menyediakn atas biayanya sendiri seluruh kebutuhan peralatan dan perlengkapan kerja sesuai kebutuhan untuk menunjang pelaksanaan fisik di lapangan seperti : genset cadangan, jala pengaman ( safety screen), schafolding dan lain sebagainya. Demikian pula alat – alat ukur penyipat datar ( waterpass ), theodolith, helm kerja, helm untuk tamu pada waktu peninjauan proyek, peralatan keamanan kerja yang lainnya yang harus selalu tersedia di proyek. Semua biaya untuk penyediaan peralatan tersebut menjadi tanggung jawab kontraktor. Untuk peralatan milik kontraktor yang telah tersedia di lapangan, maka kontraktor Spesialis / Sub Kontraktor / Direksi / Konsultan Pengawas dapat menggunakan peralatan tersebut apabila sedang dalam keadaan tidak dipakai. 2. Kontraktor wajib merawat / memelihara seluruh peralatan dengan sebaik – baiknya agar dapat dipergunakan pada saat diperlukan. 3. Direksi / Konsultan Pengawas berhak memberikan instruksi kepada kontraktor untuk melengkapi / menambah jumlah peralatan bila
dirasa
peralatan yang
tersedia kurang memadi dalam usaha mencapai target prestasi. 4. Apabila kontraktor tidak mengindahkan instruksi serupa, maka kontraktor dapat dikenakan penalti seperti yang tersebut di dalam dokumen kontrak ini. 4.9.
HALAMAN PEKERJAAN, KEBERSIHAN DAN KESEJAHTERAAN
1. Pengaturan
dan
penggunaan
halaman
kerja
ditentukan oleh
Konsultan
Pengawas, Kontraktor dapat memberikan usul – usulnya dengan memberikan peta penetapan gudang – gudang, los – los kerja tempat penimbunan bahan –
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
IV - 5
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
bahan dan sebagainya sesuai dengan proyek yang tersedia, baik untuk keperluan Kontraktor Utama, Kontraktor Spesialis dan para Sub Kontraktor. 2. Selama berlangsungnya pembangunan kebersihan halaman, kantor, gudang bersih dan tertib, bebas dari bahan – bahan bekas, tumpulan tanah dan lain – lain.
Kelalaian dalam hal ini dapat menyebabkan
diberhentikannya seluruh
pekerjaan oleh Konsultan Pengawas. Akibat dari hal ini seluruhnya menjadi tanggungan kontraktor. 3. Kontraktor dan sub – sub Kontraktor dalam menempatkan barang – barang dan material – material kebutuhan pelaksanaan, baik di dalam gudang – gudang ataupun di halaman terbuka, harus mengatur sedemikian rupa sehingga : a. Tidak mengganggu ketentraman dan keamanan umum b. Memudahkan jalannya pemeriksaan dan penelitian bahan – bahan oleh Direksi / Konsultan Pengawas. c. Menjaga kebersihan dari sampah – sampah, kotoran – kotoran bangunan (puing – puing), air yang menggenang d. Tidak menyumbat saluran air e. Terjaminnya keamanannya. 4. Cara penempatan bahan dan peralatan pun harus disesuaikan dengan kondisi yang diisyaratkan oleh
produsen,
untuk menghindarkan
kerusakan –
kerusakan yang diakibatkan oleh cara penyimpangan yang salah. 5. Barang – barang dan material yang tidak akan digunakan untuk kebutuhan langsung
pada pekerjaan yang bersangkutan, tidak diperkenankan untuk
disimpan dalam site. 6. Tidak diperkenankan : a. Buruh menginap di tempat pekerjaan kecuali dengan ijin Direksi / Konsultan Pengawas. Bila ijin khusus tersebut diberikan, maka kontraktor tetap bertanggung jawab atas kemungkinan kerugian – kerugian apapun yang disebabkan oleh buruh yang menginap tersebut. b. Memasak di tempat pekerjaan kecuali atas ijin Direksi / Konsultan Pengawas. c. Memberikan ijin masuk kepada penjual – penjual makanan, buah buahan, minuman, rokok dan lain – lain. d. Tanpa seijin petugas keamanan proyek, kepada siapapun terkecuali petugas dari Direksi / konsultan Pengawas, tidak dibenarkan untuk keluar masuk secara bebas ke lapangan. e. Melanggar peraturan lain mengenai penertiban yang akan dikeluarkan oleh pemilik / Direksi / Konsultan Pengawas pada waktu pelaksanaan. PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
IV - 6
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
7. Peraturan
lain
mengenai
penertiban
akan dikeluarkan
oleh
Direksi
/
Pengawas pada waktu pelaksanaan. 4.10. PENJAGAAN DAN KEAMANAN 1. Kontraktor wajib mengadakan penjagaan yang baik dan terus menerus selama 24 jam perhari dan bertanggung jawab atas keamanan selama berlangsungnya pekerjaan
pembangunan,
baik
yang
meliputi
pekerjaan
dalam
penyelenggaraan, los – los kerja, gudang – gudang bahan, peralatan kerja mesin – mesin dan lain – lain. Apabila diperlukan kontraktor harus membangun sarana – sarana penunjang yang dibutuhkan seperti pagar dan jalan proyek, menara jaga saluran pembuangan di areal proyek dan lain – lain. 2. Selama berlangsungnya pekerjaan,semua bahan – bahan, mesin – mesin dan peralatan – peralatan harus tetap dirawat dengan baik dan diperbaiki setiap diperlukan . 3. Kehilangan dan kerusakan bahan – bahan, mesin – mesin dan peralatan – peralatan
karena kelalaian penjaga / pemelihara menjadi tanggung jawab
kontraktor. 4.11. PENGAWASAN 1. Pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh Direksi / Konsultan Pengawas. 2. Direksi / Konsultan Pengawas berhak pada setiap waktu yang dianggap perlu
tanpa memberitahukan
sebelumnya,
untuk
mengadakan
inspeksi
/
pemeriksaan kepada kontraktor atau sub kontraktor : a. Terhadap jenis pekerjaan yang dipersiapkan di dalam atau di luar site. b. Terhadap gudang penyimpangan bahan – bahan. c. Terhadap pengolahan material maupun sumber – sumbernya. 3. Bagian – bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan tapi luput dari pengawasan adalah menjadi tanggung jawab kontraktor, pekerjan tersebut jika diperlukan harus segera dibuka sebagian atau seluruhnya untuk kepentingan pemeriksaan. 4. Jika diperlukan pengawasan oleh Direksi / Konsultan Pengawas di luar jam kerja, maka segala biaya untuk itu menjadi beban kontraktor. 5. Di tempat pekerjaan, direksi konsultan pengawas menempatkan petugas – petugas bagian pengawasan. Jam kerja direksi / pengawas dari jam 08.00 s/d 16.00 waktu setempat. 6. Apabila kontraktor akan bekerja lembur dimana item pekerjaan tersebut diperlukan pengawasan maka kontraktor harus memberitahukan satu hari PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
IV - 7
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
sebelumnya dan biaya tersebut termasuk biaya lembur direksi / konsultan pengawas menjadi tanggungan kontraktor. Atas dasar petunjuk seorang Project Enggineer dan 2 orang foreman pengawas biaya lembur direksi adalah Rp. 15.000 ( lima belas ribu rupiah,-) per jam per orang untuk jam lembur jan 17.00 s/d selesai pada hari kerja, dan pada hari – hari libur. Kontraktor dikenakan tambahan sesuai ketentuan yang dikeluarkan oleh Depnaker. 4.12. KEAMANAN, KESELAMATAN DAN KESEJAHTERAAN 1. Segala pelaksanaan pekerjaan, kontraktor wajib mengadakan segala yang diperlukan untuk menjamin keamanan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia / barang di proyek. 2. Kontraktor juga wajib memenuhi segala peraturan tata tertib, organisasi pemerintah pusat ataupun pemerintah setempat. 3. Kontraktor bertanggung jawab atas biaya, kerugian ataupun tuntutan ganti rugi (kalim) yang diakibatkan oleh adanya peristiwa yang mengakibatkan lukanya atau meninggalnya
seseorang dalam
melaksanakan
pekerjaan
pelaksanaan
tersebut, bilamana hal itu disebabkan oleh kelalaian kontraktor. 4. Jika terjadi kecelakaan yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini, maka kontraktor diwajibkan
untuk
mengambil
segala
tindakan
guna
kepentingan dari korban / para korban, baik pegawainya ataupun pihak lain. 5. Kontraktor wajib memenuhi peraturan – peraturan hokum mengenai perawatan dan tunjangan / ganti rugi bagi korban atau keluarganya. 6. Di tempat pekerjaan kontraktor harus menyediakan kotak P3K dengan isinya yang lengkap 4.13.
KETENTUAN – KETENTUAN DARI PEMBERI TUGAS
1. Kelalaian – kelalaian yang dibuat oleh kontraktor seperti : a. Tanpa ada alasan ternyata meninggalkan pekerjaan sebelum pekerjaan seluruhnya selesai atau b. Apabila tidak mengindahkan segala instruksi yang diberikan oleh MK atau c. Apabila tidak dapat melanjutkan pekerjaan secara teratur dan baik d. Atau dalam hal telah menyerahkan apa – apa menjadi tanggung jawab kepada
aorang
lain tanpa persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan
Pengawas. e. Tidak menghadiri rapat – rapat teknis.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
IV - 8
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
2. Direksi / Konsultan Pengawas dapat mengeluarkan Surat Peringatan tertulis yang merupakan Surat Peringatan Pertama. Apabila dalam waktu 3 hari sesudah menerima instruksi tertulis tersebut masih belum ada tanda – tanda adanya perubahan yang berarti atau belum dilaksanakan instruksi termaksud, maka Direksi / Konsultan Pengawas akan mengeluarkan Surat Peringatan Kedua dan apabila dalam waktu 3 hari sesudah menerima Surat Peringatan Kedua belum ada tanda – tanda adanya perubahan yang berarti atau belum dilaksanakan instruksi termaksud maka selanjutnya Peringatan Ketiga yang langsung pada saat tersebut mulai dikenakan denda sebesar Rp.250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah,-) per hari per surat peringatan. Apabila dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkannya Surat Peringatan Ketiga masih belum ada perubahan yang berarti maka Direksi / Konsultan Pengawas dapat mengambil tindakan dengan tidak mempertimbangkan alasan – alas an apapun yang terjadi sebelumnya. Tindakan tersebut dapat berupa dialihkannya tugas termaksud kepada pihak lain dengan biaya dibebankan kepada kontraktor. 3. Apabila
ternyata
kontraktor
tersebut
mengalami
kebangkrutan
atau telah
terjadi pengambilalihan oleh pihak lain atas perusahaannya secara hukum atau tindakan - tindakan lain yang senada dengan tindakan tersebut di atas, maka pekerjaan kontraktor dibawah kontrak ini akan diadakan tindakan lebih lanjut. Pekerjaan tersebut dapat dilanjutkan sesuai. dengan kontrak tersendiri, hanya apabila telah terdapat persetujuan antara Pemberi Tugas dengan pihak lain yang mengambil alih semua kegiatan Kontraktor tersebut. 4. Apabila dengan tindakan seperti tercantum di atas ternyata pekerjan tidak dapat berjalan dengan baik dan lancar, maka : a. Pemberi tugas akan menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan memberikan kepada pihak lain, berada
di
dengan
lapangan
menggunakan semua peralatan
seperti bangunan – bangunan
yang
darurat,
telah
gudang,
peralatan – peralatan kerja, barang – barang yang telah dibeli ( tetap belum sampai di tempat ) yang akan digunakan untuk penyelesaian pekerjaan di lapangan. b. Bila dipandang perlu oleh Pemberi Tugas / Konsultan Pengawas maka dalam waktu 1 ( satu ) hari sesudah dikenakannya suatu tindakan, kontraktor harus tetap menyerahkan barang – barang dan material yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan di lapangan sesuai dengan isi kontrak ini, melalui supplier atau sub-kontraktor yang menyerahkan barang PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
IV - 9
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
- barang dan material sesuai dengan kontrak dibayar oleh kontraktor, yaitu dengan memotong bagian yang harus dibayarkan kepada kontraktor, sesuai penilaian prestasi. c. Apabila dianggap perlu oleh Pemberi Tugas
maka semua barang /
material milik kontraktor yang masih tinggal di lapangan seperti peralatan – peralatan kerja, barang – barang material dan barang – barang yang disewanya, harus segera dikeluarkan dari lapangan dan semua biaya untuk hal tersebut menjadi beban kontraktor. Apabila dalam waktu 7 (tujuh)
hari
ternyata
diselesaikan menurut
hal
tersebut
kebijaksanaan
tidak
dilaksanakan,
Pemberi
Tugas,
maka
akan
dengan
tidak
bertanggung jawab atas kerusakan atau hilangnya barang – barang tersebut. d. Ketentuan tersebut juga berlaku bagi kontraktor yang karena satu dan lain hal ternyata dihentikan kontrak kerjanya oleh pemberi tugas. 4.14. RAPAT RUTIN YANG SIFATNYA TEKNIS 1. Rapat teknis diadakan berkala setiap minggu dan setiap dianggap perlu yang dipimpin oleh Direksi / MK dan dihadiri oleh Site Manager dari Kontraktor dan wakil – wakil dari Sub – Kontraktor / Kontraktor Spesialis. 2. Jika kontraktor tidak menghadiri rapat – rapat teknis ini dianggap lalai dan dapat dikenakan sanksi – sanksi. Risalah rapat teknis tersebut di atas dibuat oleh pihak yang mengadakan rapat, dan disampaikan sebelum rapat berikutnya untuk disetujui. 4.15. BAGAN KEMAJUAN DAN RENCANA KERJA 1. Setelah 1 (satu) minggu dinyatakan sebagai pemenang lelang, kontraktor harus telah siap dengan bagan skema kemajuan pekerjaan ( progress schedule ) sesuai dengan waktu maksimal yang telah ditetapkan dalam master schedule yang dibuat oleh kontraktor. 2. Progress schedule tersebut harus disesuaikan dengan bagan yang disusun dan dilengkapi : a. b. c. d. e. f.
Barchart ( bagan secara konvensional ) Network planning Volume masing – masing pekerjaan Mandays ( tenaga harian ) yang diperlukan S-curve Gambaran mengenai nilai dan harga pekerjaan – pekerjaan sesuai dengan schedule yang dibuat kontraktor.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
IV - 10
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
3. Dalam bagan kemajuan pekerjaan ini dicantumkan besarnya (volume) masing –
masing pekerjaan
dan
waktu
penyelesaian
setiap
item
pekerjaan.
Sedangkan didalam rencana kerja tercantum secara terperinci program setiap tahapan tentang kapasitas kerja, peralatan, tenaga kerja dan target perharinya. 4. Dalam progress schedule, harus dibuat juga S-curve, gambaran mengenai nilai harga pekerjaan – pekerjaan sesuai dengan schedule yang dibuat kontraktor. (S-curve
tersebut
adalah
suatu diagram yang menggambarkan progres
pekerjaan terhadap skala waktu mulai dari awal sampai dengan penyelesaian proyek yang dihitung berdasarkan time schedule) 5. Kontraktor harus secara terpisah menyusun „” bagan pengerahan tenaga “ dan “bagan penyediaan bahan “ yang diperlukan. 6. Bagan – bagan tersebut harus diperlihatkan kepada Direksi / Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan. 7. Kelalaian
dalam
memasukan
bagan – bagan
yang
dimaksud
dapat
menyebabkan ditundanya permulaan pekerjaan. Akibat dari penundaan ini menjadi tanggung jawab kontraktor seluruhnya. 8. Kontraktor wajib melaksanakan pekerjaan tersebut sesuai dengan patokan waktu yang telah disetujui bersama di dalam menyusun bagan kemajuan pekerjaan. Demikian juga dengan pengerahan buruh dan bahan harus sesuai dengan personalia dan bahan yang ada. 9. Bagan kemajuan pekerjaan dan S-curve sebagaimana tersebut di atas yang merupakan
suatu target
prestasi
akan
merupakan
pedoman
untuk
mengadakan penilaian progress kerja kontraktor atas suatu tahap maupun waktunya atau lebih cepat dari yang direncanakan dan hasil dari penilaian progres kerja ini akan dikaitkan dengan pembayaran kepada kontraktor sebagaimana dicantumkan pada syarat – syarat pekerjaan ini. 10. Jika diperlukan, maka kontraktor wajib membuat
network planning dari
kegiatan pembangunan tersebut. 4.16. LAPORAN – LAPORAN 1. Kontraktor diwajibkan membuat catatan – catatan berupa “ Laporan Harian “ yang memberikan gambar dan catatan yang singkat dan jelas mengenai : a. Tahap berlangsungnya pekerjaan b. Pekerjaan – pekerjaan yang dilaksanakan oleh Sub-Kontraktor ( jika diijinkan ) c. Catatan dan perintah Direksi / Pengawas yang disampaikan secara tertulis maupun lisan d. Hal ikhwal mengenai bahan – bahan ( yang masuk, yang dipakai maupun yang ditolak ) PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
IV - 11
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
e. Hal ikhwal mengenai keadaan pesanan barang – barang, baik di dalam maupun di luar negeri ( pembukuan L/C, pengaspalan, datangnya barang di pelabuhan, dan sebagainya ) f. Hal ikhwal mengenai buruh / pekerjaan dan sebagainya g. Kadaan cuaca dan sebagainya. 2. Setiap laporan harian pada tanggal yang sama harus diperiksa dan disetujui kebenarannya oleh petugas mengenai
ini
Direksi
/
Konsultan
Pengawas.
Perselisihan
mengakibatkan diberhentikan sementara untuk diadakan
pemeriksaan. 3. Berdasarkan laporan akhir tersebut, maka setiap minggu oleh kontraktor dibuat “ Laporan Mingguan “ yang disampaikan langsung kepada Direksi / Konsultan Pengawas. 4. Salah satu tembusan laporan mingguan harus selalu di tempat pekerjaan agar dapat diteliti kembali oleh Direksi / Konsultan Pengawas setiap saat 5. Penugasan – penugasan dan perintah Direksi / Pengawas baru dianggap berlaku mengikat apabila telah dimuat dalam laporan harian dan telah diperiksa serta disetujui oleh pengawas. 6. Kontraktor diwajibkan membuat foto – foto kegiatan proyek dalam bagian atau tahapan yang penting sesuai dokumentasi. Untuk keseluruhan foto dari awal hingga selesainya proyek diperkirakan perlu 240 eks film berwarna. Masing – masing foto dicetak dalam ukuran post card ( color ) dan diserahkan masing – masing 3 ( tiga ) set kepada Direksi / Pengawas berikut album dan klisenya. Semua
biaya
untuk
pembuatan foto
tersebut
menjadi
tanggung
jawab
kontraktor. 7. Berdasarkan laporan mingguan terakhir, kontraktor membuat “Laporan Bulanan “ di dalam form yang ditentukan oleh Direksi / Konsultan Pengawas. 8. Gambar – gambar pelaksanaan ( As Built Drawing ) ; setelah disetujui Direksi
/
Konsultan Pengawas, digambar dengan mempergunakan program
AUTOCAD , yang disimpan dalam CD 4 ( empat ) set print out di atas kertas A3 4.17. PERUBAHAN RENCANA 1. Atas
intruksi dan persetujuan Direksi / Perencana / Pengawas berhak
mengadakan suatu perubahan atas rencana yang telah ada dengan memberi instruksi
tertulis
kepada
kontraktor untuk
dilaksanakan.
Dalam
hal
ini
kontraktor harus bertanggung jawab atas pekerjaan yang tidak sesuai dengan instruksi tersebut. 2. Yang dimaksud dengan perubahan tersebut adalah perubahan ( alternative atau modifikasi ) daripada desain kualitas maupun kuantitas dari pekerjaan seperti PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
IV - 12
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
tercantum di dalam gambar – gambar kerja ( kontrak ) dan Bill of Quantities. Perubahan termasuk penambahan, pembatalan atau penggantian dari suatu pekerjaan, perubahan dari jenis atau standar dari suatu bahan, peralatan atau mesin yang dipergunakan di dalam pekerjaan. 3. Kuantitas dan nilai semua perubahan akan dihitung oleh Direksi /konsultan Pengawas menurut ketentuan yang berlaku di dalam kontrak ini dan apabila diperlukan.
Kontraktor
diberi kesempatan untuk mengikuti perhitungan yang
dibuat. Untuk perhitungan nilai dan perubahan, metode atau cara berikut ini harus dipakai : a. Harga – harga yang tertera di dalam kontrak dipakai untuk menghitung nilai dari item pekerjaan yang bersifat sama b. Untuk item pekerjaan di mana sifatnya berbeda maka harga – harga yang tertera di dalam Bill of Quantities merupakan dasar perhitungan dari nilai suatu perubahan, sepanjang nilai yang didapat adalah wajar dan hanya untuk sifat yang berbeda saja yang dinilai perubahannya. c. Untuk item pekerjaan perubahan dimana kuantitas dan nilainya tidak dapat dihitung secara pasti dan tidak terdapat di dalam daftar harga pokok bahan / upah di dalam kontrak ini, maka perhitungannya dilakukan dengan menghitung volume bahan serta upah dan ongkos lainnya yang riil ( nyata ) pada saat tersebut ( analisa praktis ) dengan ditambah keuntungan 10% dan PPN 10%. Semua bukti pembayaran yang sah perlu dilengkapi kontraktor, akan dilakukan penelitian yang seksama pada harga – harga di pasaran. 4.18. PENYESUAIAN BIAYA 1. Penilaian terhadap prestasi pekerjaan didasarkan atas nilai – nilai bobot sesuai volume dan harga – harga yang tercantum pada surat penawaran kontraktor sebagai bagian yang tak terpisahkan dari USP dan Surat Perjanjian Pemborongan. 2. Untuk pekerjaan yang dilaksanakan tidak sesuai dengan kondisi teknis semula ataupun yang sulit penilaiannya di dalam pelaksanaan, maka dasar – dasar biaya tersebut akan tetap menjadi patokan sejauh penilaian tersebut masih dapat diterima. 3. Penilaian pekerjaan yang terpaksa dibatalkan adalah sesuai dengan biaya di dalam Kontrak ( surat Perjanjian Pemborongan ).
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
IV - 13
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
4. Apabila suatu perubahan rencana / gambar ternyata menimbulkan pekerjaan tambah / kurang maka pelaksanaannya baru dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan izin tertulis dari Pemberi Tugas. 4.19. PENYERAHAN PEKERJAAN 1. Penyerahan pertama harus dilaksanakan selambat – lambatnya pada tanggal yang telah ditetapkan dalam Surat Perjanjian Pemborongan, sesuai dengan penjelasan tentang waktu penyelesaian yang ditetapkan dalam aanwijizing. 2. Perpanjangan waktu penyerahan hanya dapat diterima jika alasan – alasan tersebut sesuai dengan alasan – alasan yang diperkenankan dan tertulis dalam USP. 3. Rencana dan tanggal penyerahan pertama harus diajukan kepada konsultan pengawas, selambat – lambatnya 2 ( dua ) minggu sebelum tanggal yang dimaksudkan, dimana konsultan pengawas akan mengadakan pemeriksaaan seksama atas hasil keseluruhan. Hasil pemeriksaan ini akan disampaikan kepada kontraktor. Sebelum penyerahan pertama, pemeriksaan dapat diadakan lebih dari satu kali. Pada saat – saat pemeriksaan maupun penyerahan dibuatkan Berita Acara 4. Keadaan
yang
permohonan
dapat
digunakan
perpanjangan waktu
sebagai
alasan
penyelesaian
atau
dalam
mengajukan
pengunduran waktu
penyerahan adalah keadaan – keadaan force majeure. Keadaan force majeure yang dimaksud adalah : a. b. c. d. e.
Banjir Gempa bumi Hujan terus menerus dari hari ke hari Kebakaran Demonstrasi dan pemogokan yang langsung mempengaruhi jalannya pekerjaan f. Dan lain – lain menurut pertimbangan Direksi / Pengawas dapat diterima 5. Keterlambatan yang diakibatkan oleh kelalaian kontraktor, mengakibatkan denda yang dibebankan kepada kontraktor, yaitu sebsar 1 %₀ ( satu perseribu ) per hari. 4.20. PENYESUAIAN DAN MASA PEMELIHARAAN 1. Setelah pekerjaan dianggap terlaksana 100% maka pihak Pemberi Tugas, Konsultan Pengawas dan kontraktor bersama – sama menandatangani suatu berita
Acara
Penyerahan
Pertama. Bertepatan dengan ini berlangsunglah
penyerahan pekerjaan pertama.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
IV - 14
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
2. Masa pemeliharaan dalah terhitung sejak tanggal dilakukannya penyerahan pertama pekerjaan dari kontraktor kepada Pemberi Tugas. 3. Kontraktor bertanggung jawab untuk mengganti atau memperbaiki cacat – cacat
maupun kekurangan –
pemeliharaan yang
disebabkan
kekurangan
yang
oleh pemakaian
timbul
bahan –
dalam bahan
masa maupun
kualitas pekerjaan yang tidak memenuhi ketentuan – ketentuan di dalam kontrak. Penggunaan ataupun perbaikan harus dilaksanakan secepat mungkin setelah ditemukannya cacat – cacat atau kekurangan – kekuarangan tersebut. Apabila hal ini tidak segera dilakukan. Direksi / Konsultan Pengawas berhak untuk menunjuk pihak lain untuk melaksanakan perbaikan tersebut dan biaya untuk itu merupakan beban kontraktor. 4. Lama masa pemeliharaan untuk paket pekerjaan struktur adalah minimal 90 hari kalender sejak dilakukannya penyerahan pertama pekerjaan dari kontraktor kepada Pemberi Tugas. 5. Jika pemberi tugas menganggap perlu, pemberi tugas beleh mengeluarkan instruksi agar kontraktor memperbaiki segala cacat, susut dan kesalahan lainnya yang akan timbul dalam masa pemeliharaan dan yang disebabkan oleh bahan – bahan dan cara – cara pelaksanaan yang tidak sesuai dengan kontrak. Kontraktor harus melaksanakan perbaikan dalam waktu selambat – lambatnya 3 (tiga) dari sejak menerima instruksi itu, seluruhnya atas biaya kontraktor. 6. Setelah semua instruksi perbaikan selesai dilaksanakan, maka dibuatkan Berita Acara. 7. Setelah masa pemeliharaan dilampaui dan sesudah semua perbaikan – perbaikan dilaksanakan dengan baik, Direksi / Konsultan Pengawas akan mengeluarkan Sertfikat Penyelesaian Pekerjaan Perbaikan ( SP3 ) yang berarti penyerahan kedua
belah
pihak
kontraktor
kepada pemberi tugas dan merupakan
berakhirnya masa pemeliharaan. 4.21. PENGGUNAAN SEBAGIAN Bilamana dianggap perlu pemilik dapat menggunakan bagian – bagian tertentu yang sudah selesai dengan persetujuan kontraktor 4.22. PENUTUP Apabila dalam syarat – syarat administrasi, masih terdapat kekurang – lengkapan, akan digunakan ketentuan / peraturan yang berlaku.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
IV - 15
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
4.23. TAMBAHAN PENJELASAN PERSYARATAN ADMINISTRASI Selama pekerjaan berlangsung kontraktor harus menjaga ketentraman, kegiatan operasional Bank BPD tidak boleh terganggu. Untuk itu kontraktor harus sudah memperhitungkan keamanan kerja seperti jaring pengaman dan lain – lain.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
IV - 16
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
BAB V. SYARAT – SYARAT TEKNIS PEKERJAAN SIPIL 5.1. PERATURAN UMUM TEKNIS PEMBANGUNAN YANG DIGUNAKAN 1. Dalam melaksanakan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalam rencana kerja dan syarat – syarat ( RKS ) ini, berlaku dan mengikat ketentuan – ketentuan di bawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya : a. Keppres 16 tahun 1994 dengan lampiran – lampirannya b. Peraturan umum tentang pelaksanaan pembangunan di Indonesia atau algemene voorwaarden voor de uitvoering bij aaneming van openbare werken ( AV ) 1941….. c. Keputusan – keputusan dari Majelis Indonesia untuk arbitrase teknik dari Dewan Teknik Pembangunan Indonesia ( DTPI ) d. Peraturan umum dari Dinas Kesehatan dan Departemen Tenaga kerja e. Peraturan Umum Bangunan Indonesia ( NI – 03 ) f.
Peraturan Semen Portland Indonesia ( NI-08 )
g. Peraturan dan ketentuan – ketentuan lain yang dikeluarkan oleh jawatan / instansi pemerintah setempat, yang bersangkutan dengan permasalah bangunan. 2. Untuk melaksanakan pekerjaan dalam butir tersebut di atas, berlaku dan mengikat pula : a. Gambar bestek yang dibuat konsultan perencana yang sudah disahkan oleh
pemberi tugas
termasuk
juga
gambar –
gambar
detail
yang
diselesaikan oleh kontraktor dan sudah disahkan / disetujui pengawas. b. Rencana Kerja dan Syarat – syarat ( RKS ) c. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan ( Aanwijizing ) d. Berita Acara Penunjukkan e. Surat Keputusan Pemberi Tugas tentang penunjukkan Kontraktor f.
Surat Perintah Kerja ( SPK )
g. Surat Penawaran beserta lampirannya h. Jadwal pelaksanaan ( Tentative Time Schedule ) yang telah disetujui i.
Kontrak / Surat Perjanjian Pemborongan
j.
Berita acara / surat – surat klarifikasi tender
k. Notulensi rapat berkala l.
Instruksi – instruksi direksi dan pengawas
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
V-1
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
5.2. PEKERJAAN PERSIAPAN / PENDAHULUAN 1. PENGUKURAN TAPAK KEMBALI a. Kontraktor
diwajibkan
mengadakan
pengukuran
dan
penggambaran
kembali lokasi pembangunan dengan dilengkapi keterangan – keterangan mengenai peil ketinggian tanah, letak batas – batas tanah dengan alat – alat yang sudah ditera kebenarannya. b. Ketidakcocokan lapangan
yang
mungkin
terjadi
antara
gambar
dan
keadaan
harus segera dilaporkan kepada pengawas untuk dimintakan
keputusannya. c. Penentuan titik ketinggian dan sudut – sudut yang dilakukan dengan alat – alat waterpass/theodolith yang ketepatannya dapat dipertanggungjawabkan. d. Kontraktor harus menyediakan theodolith / waterpass beserta petugas yang
melayaninya
untuk kepentingan pemeriksaan pengawas selama
pelaksanaan proyek. e. Pengukuran sudut siku dengan prisma atau barang secara asas segitiga phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian – bagian kecil yang disetujui oleh pengawas. 2. PEKERJAAN PENYEDIAAN AIR DAN DAYA LISTRIK UNTUK BEKERJA a. Air untuk bekerja harus disediakan kontraktor dengan menyambung pipa ke sumur yang ada di proyek atau disuplai dari luar. Air harus bersih, bebas dari debu, bebas dari lumpur, minyak dan bahan – bahan kimia lainnya yang merusak. Penyediaan air harus sesuai dengan petunjuk dan persetujuan dari pengawas. 3. PEKERJAAN PENYEDIAAN ALAT PEMADAM KEBAKARAN Selama pembangunan berlangsung, kontraktor wajib menyediakan tabung alat pemadam kebakaran ( fire extinguisher ) kapasitas 3.5 minimal 2 tabung 4. DRAINASE TAPAK a. Dengan mempertimbangkan keadaan topographi / kontur tanah yang ada di tapak, kontraktor wajib membuat saluran sementara yang berfungsi untuk pembuangan air yang ada. b. Arah aliran ditujukan ke daerah / permukaan yang terendah yang ada di tapak atau kesaluran yang sudah ada di lingkungan daerah pembuangan. c. Pembuatan
saluran
sementara
harus
sesuai
dengan
petunjuk
dan
persetujuan pengawas.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
V-2
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
5. PAPAN DASAR PELAKSANAAN ( PENENTUAN TITIK ) a. Papan dasar pelaksanaan dipasang pada patok kayu kasau meranti 5/7, tertancap di tanah sehingga tidak bisa digerak – gerakkan atau diubah – ubah. b. Papan patok ukur dibuat dari kayu meranti dengan ukuran tebal 3 cm, lebar 20 cm, lurus dan diserut rata pada sisi sebelah atasnya ( di waterpass ) 5.3. PEKERJAAN TANAH 1. UMUM a. Lingkup pekerjaan Pekerjaan
ini
meliputi
penyediaan
tenaga
kerja,
bahan,
alat – alat
dan
pengangkutan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan semua pekerjaan tanah seperti tertera pada gambar rencana b. Pekerjaan yang berhubungan : Pekerjaan pembersihan lokasi Pekerjaan struktur poer, sloof Pekerjaan pengukuran dan pemadatan tanah Pekerjaan lansekap Pekerjaan pembuatan titik – titik penempatan as – as kolom 2. PELAKSANAAN a. Pembersihan persiapan daerah yang akan dikerjakan : Semua daerah urugan harus dipadatkan baik urugan yang telah ada maupun terhadap urugan baru. Tanah urugan harus bersih dari sisa – sisa tumbuhan atau bahan – bahan yang dapat menimbulkan pelapukan dikemudian hari. Semua
pekerjaan
pengukuran
dan
persiapan
adalah
termasuk
tanggungan kontraktor. Kontraktor harus menyediakan alat – alat ukur sepanjang masa pelaksanaan berikut ahli ukur yang berpengalaman. Pada papan dasar pelaksanaan ( rambu ukur ) harus dibuat tanda – tanda yang menyatakan as – as atau level / peil – peil dengan warna yang jelas dan tidak mudah hilang jika terkena air hujan. b. Pekerjaan urugan dan galian Semua galian harus dilaksanakan sesuai dengan gambar dan syarat – syarat yang ditentukan menurut keperluan. PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
V-3
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
Semua tanah kelebihan yang berasal dari pekerjaan galian, setelah mencapai jumlah tertentu harus segera disingkirkan dari lokasi proyek. Bagian – bagian yang akan diurug dengan timbunan pilihan dan memenuhi syarat – syarat. Pelaksanaannya secara berlapis – lapis dengan penimbrisan lubang – lubang galian yang terletak di dalam garis bangunan harus diisi kembali dengan timbunan pilihan yang diratakan dan diairi serta dipadatkan. Bila pekerjaan pelayanan umum terganggu sebagai akibat pekerjaan kontraktor, kontraktor harus segera mengganti yang dapat berupa perbaikan dari barang yang rusak akibat pekerjaan kontraktor. c. Pekerjaan pemadatan dan perataan urugan Yang dimaksud di sini adalah pekerjaan pemadatan dan perataan urugan
dengan syarat khusus dimana urugan hasil pemadatan akan
dipergunakan sebagai pemikul beban. Semua bagian / daerah urugan dan timbunan harus diatur berlapis sedemikian, sehingga suatu lapisan setebal 20 cm dalam keadaan padat dan sisa urugan sampai dengan peil yang ditentukan dalam gambar. Daerah urugan datau daerah yang terganggu harus dipadatkan dengan alat pemadat / compactor vibrator yang disetujui oleh pengawas. Pemadatan dilakukan sampai dengan mencapai hasil kepadatan maksimum. Kelebihan
material
harus
dibuang
oleh
kontraktor
ke
tempat
pembuangan yang ditentukan oleh pengawas. Jika material tidak cukup, material tambahan harus didatangkan dari tempat lain, tanpa tambahan biaya. 5.4. PEKERJAAN ANTI RAYAP (TERMITE CONTROL) 1. UMUM a. Lingkup pekerjaan Pekerjaan ini meliputi : tapak sekeliling bangunan dan permukaan dasar galian
tanah untuk pondasi, permukaan tanah untuk lantai dasar, permukaan
dinding setinggi 30cm dari muka tanah, permukaan pondasi dan sloof. 2. BAHAN Bahan yang digunakan adalah : Premise 200SL merk Bayer a. Bahan pelarut yang dipergunakan adalah air bersih ( kriterianya air yang bisa diminum) b. Bahan anti rayap ini harus mendapat rekomendasi dari Dinas / Instansi terkait yang berwenang. PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
V-4
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
3. SYARAT – SYARAT PELAKSANAAN a. Untuk calon lantai, setiap 1m² area yang akan disemprot anti rayap dipergunakan 5 liter. c. Kontraktor wajib menyerahkan bahan kimia di tempat pekerjaan dalam keadaan tertutup baik ( sealed ) serta berlabel seperti waktu diterima dari distributor atau pabrik guna mendapatkan persetujuan pengawas. d. Cara
pelaksanaan
pekerjaan,
pekerjaan
mengikuti
uraian
dan
syarat –syarat
petunjuk dan ketentuan dari pabrik yang bersangkutan serta
petunjuk pengawas. e. Semua tenaga kerja harus benar – benar ahli dan keamanan kerja diperhatikan, penyediaan alat –
alat
kerja
yang
baik
dan memenuhi
persyaratan ( helm, masker, sepatu,dll ) f. Semua pelaksanaan pekerjaan sampai pekerjaan aman disentuh manusia adalah kewajiban
kontraktor
untuk
menjaga
keamanan
tersebut
dan
alat – alat
dan
keselamatan terhadap diri manusia disekitarnya. 5.5. PEKERJAAN JALAN DAN PARKIR 1. UMUM Lingkup Pekerjaan : Pekerjaan
ini
meliputi penyediaan
tenaga
kerja,
bahan,
pengangkutan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan semua pekerjaan subgrade, sub-base, dan pemasangan paving blocks, seperti yang ditunjukkan gambar rencana dan spesifikasi ini, tetapi tidak terbatas pada hal – hal sebagai berikut : a. Pembersihan lahan. b. Persiapan subgrade di tempat – tampat yang ditimbun. c. Pekerjaan pendahuluan antara lain , saluran pipa ( drainpipe ) dan yang berada di bawah permukaan tanah bawah jalan ( subgrade ), termasuk pemadatan tanah timbunan kembali dari pekerjaan - pekerjaan tersebut. 2. LAPIS PERKERASAN a. Subgrade harus memenuhi daya dukung CBR 20%, yang dibuktikan dengan pengujian di lapangan. Jumlah titik uji dan posisinya akan ditentukan oleh pengawas. b. Bilamana CBR 20% tidak dipenuhi, maka kontraktor diminta memadatkannya terlebih dahulu.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
V-5
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
c. Lapaisan
sub-base
berupa
urugan timbunan pilihan
yang
mampu
memberikan CBR 60 % setelah dipadatkan. Tebal sub-base adalah 150 mm d. Lapisan permukaan adalah paving block yang dialasi oleh satu lapis pasir ( sand bedding ) setebal 50 mm. 3. BAHAN a. Sub-base 1. Sumber bahan : Kontraktor harus mencari lokasi sumber bahan untuk lapis ini. Biaya dari pencarian dan pekerjaaan muat, angkut bongkar ke lokasi pekerjaan harus sudah diperhitungkan dalam penawaran kontraktor. Kontraktor harus melaporkan lokasitersebut kepada pengawas secepatnya secara tertulis disertai keterangan tentang kualitas bahan, perkiraan kuantitas bahan dan rencana operasi pengangkutan bahan ke lokasi proyek. Bahan tersebut harus memenuhi persyaratan misalnya tidak mengandung pesel dan batu – batuan yang besar. 2. Bahan
dihamparkan
setelah
CBR
20%
tercapai
pada
subgrade.
Kepadatan kering sari sub-base harus mencapai 95% kepadatan kering modified proctor di laboratorium. b. Sand bedding 1. Bahan lapisan ini termasuk pasir halus dapat berbentuk runcing lebih baik
karena memberikan hasil yang stabil, tetapi juga memerlukan
pengontrolan kadar air yang lebih menghindarkan
karakteristik
ketat
pada
saat
pemadatan.
Untuk
pemadatan yang berbeda – beda harus
diusahakan agar sumber dari pasir tersebut adalah satu. 2. Kadar air pemadatan pasir ini harus tepat sehingga memberikan suatu kondisi yang stabil / terikat. 3. Bahan pasir tersebut tidak harus memenuhi persyaratan gradasi limit seperti di bawah ini :
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
V-6
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
Ukuran lapis
Prosentase ( % ) lolos terhadap: Berat :
9,52 mm 4,75 mm 2,36 mm 1,16 mm 600 mm 300 mm 150 mm 75 mm
100 95-100 80-100 50-95 25-60 10-30 5-15 0-10
c. Bahan lapis permukaan Paving block yang dipakai adalah tebal 8 cm K-400, jenis / warna ditentukan kemudian, untuk jalan . sirkulasi kendaraan. Type
segi enam, lengkap
dengan type tepi / pengakhir. Merk / produk lokal. Untuk bahan lapis permukaan selain spesifikasi di atas dapat ditentukan lain oleh pengawas. 5.6. PEKERJAAN DRAINASE TAPAK 1. UMUM Lingkup pekerjaan : a. Pengadaan dan pemasangan saluran – saluran drainase horizontal dari bangunan dan tapak ke saluran kota yang tersedia. b. Pengadaan dan pemasangan bak – bak control pada pembelokan pipa, perubahan ukuran pipa dan pada jarak – jarak tertentu. c. Pengurusan segala perijinan yang dilakukan ke instansi yang berwenang untuk penyambangunan / pembuangan saluran air dan untuk pembuatan saluran air hujan di luar tapak. 2. BAHAN / PRODUK a. Saluran air yang dipakai adalah dari cor beton, sebagian tertutup dengan penutup dari plat beton dan sebagian terbuka dengan penutup dari grill besi beton yang finishingnya dianti karat dan dicat. b. Untuk bak control dan pekerjaan – pekerjaan beton lainnya syarat – syarat bahan harus sesuai dengan syarat – syarat untuk pekerjaan beton non struktur. 3. PELAKSANAAN a. Sebelum memulai pekerjaan, kontraktor harus menyerahkan shop drawing kepada pengawas. Shop drawing tersebut harus memperlihatkan dengan lengkap ukuran dimensi lokasi, elevasi, kemiringan dari saluran dan bak – bak
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
V-7
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
control gambar – gambar tersebut harus dibuat dalam skala yang cukup besar sehingga memudahkan pemeriksaan dan pelaksanaan. b. Galian tanah Dinding galian tanah dibuat dengan kemiringan yang cukup, disesuaikan dengan keadaan
/
kondisi
setempat,
dalam
hubungan
untuk
menghindarkan keruntuhan. Terutama waktu musim hujan. Segala akibat yang timbul akibat dari pekerjaan galian merupakan tanggung jawab dari kontraktor. c. Urugan pasir Sebelum saluran dipasang, dasar galian harus diurug dengan pasir setebal 5 cm dan harus sesuai gambar. d. Penawaran pipa Apabila
dalam
gambar
dalam
saluran
air
memakai
pipa,
maka
diletakkan di atas landasan pasir yang tidak dipadatkan sengan posisi sesuai dengan linier grade yang tertera pada gambar. Landasan pasir di bawah pipa dibuat sedemikan sehingga pipa mendapat tekanan merata. Urugan
pasir
dilakukan
pada
posisi – posisi
pipa
sampai
tinggi
setengah pipa dan pasir dipadatkan denagn alat penimbris dari kayu dan selama pekerjaan berlangsung pipa harus tetap pada posisi semula, tidak boleh terjadi pergeseran.. Urugan selanjutnya menggunakan tanah urug dan dipadatkan secara merata dengan tanah urug. 5.7. PEKERJAAN BEKISTING BETON 1. UMUM a. Lingkup pekerjaan Kayu untuk bekisting beton cor di tempat, lengkap dengan perkuatan dan angkur - angkur yang diperlukan. Penyediaan angkur – angkur untuk hubungan dengan pekerjaan lain. b. Pekerjaan yang berhubungan Struktur beton poer, sloof, kolom, balok Pekerjaan pasangan bata Sparing – sparing pekerjaan mekanikal Sparing – sparing pekerjaan elektrikal
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
V-8
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
c. Standar – standar yang dipakai Standar Indonesia : Peraturan Umum Bahan Bangunan di Indonesia ( PUBI ) – 1982,NI-3 Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia – 1961,NI-5 Peraturan Beton Bertulang Indonesia ( PBI ) – 1971, NI-2 Recommended Practice For Concrete Formwork ( ACI 347-68 ) d. Shop drawing Di mana diperlukan, menurut pengawas atau perencana, harus dibuat shop drawing Siapkan shop drawing tipikal untuk tiap rancangan bekisting yang berbeda, yang memperhatikan: Dimensi Metode konstruksi Bahan Hubungan dan ikatan – ikatan ( ties ) 2. BAHAN a. Bekisting beton biasa Multipleks tebal 12 mm Pas. ½ bata 1:3 + plester 1:3 Paku, angkur dan sekrup – sekrup, ukuran sesuai dengan keperluan dan cukup kuat untuk menahan bekisting agar tidak bergerak ketika dilakukan pengecoran. b. Syarat – syarat umum bekisting Tidak mengalami deformasi, bekisting harus cukup tebal dan terikat kuat Kedap air dengan menutup semua celah dengan tape Tahap terhadap getaran vibrator dari luar maupun dari dalam bekisting Pemakaian bekisting selain ketentuan di atas harus dengan persetujuan pengawas. 5.8. PEKERJAAN BETON STRUKTUR PRIMER 1. UMUM a. Lingkup pekerjaan 1. Pembesian Tulangan besi, lengkap dengan kawat pengikatnya. Beton decking ( support chairs ), bloster, spacer for reinforcing
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
V-9
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
2. Pengecoran beton Beton cor di tempat untuk rangka bangunan, lantai, dinding, pondasi dan slab pendukung. Slab beton di atas tanah dan pedestrian / side walks. Finishing permukaan beton pada dinding, plat, balok dan kolom b. Produk beton Produk beton yang dipakai adalah beton dengan mutu beton K – 250 dan telah mendapatkan persetujuan pengawas. c. Pekerjaan yang berhubungan Bekisting beton Finishing beton Pasangan bata Struktur baja Waterproofing Bagian – bagian pekerjaan mekanikal yang harus dicor dalam beton. Bagian – bagian pekerjaan eletrikal yang harus dicor dalam beton. d. Standar Pengendalian pekerjaan ini harus sesuai dengan : Peraturan Beton Bertulang Indonesia ( PBI ) – 1971,NI-2 Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia 1982, NI-3 Peraturan Sement Portland Indonesia 1972,N-8 Peraturan Bangunan Nasional 1978 SK SNI T – 1991 – 03 Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983 Buku Pedoman Perencanaan untuk Struktur Beton Bertulang Biasa dan Struktur Tembok 1983 Ketentuan – ketentuan Umum untuk pelaksanaan pemborongan Pekerjaan Umum ( AV ) No.9 tanggal 28 Mei 1994 dan tambahan lembaran Negara
nomor
1457. Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah
Setempat Standar Normalisasi Jerman ( DIN ) American Society for Testing and Material ( ASTM ) C 33 ( concrete aggregates ) C 150 ( portlant cement ) American Concrete Institute ( ACI ) PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
V - 10
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
211 ( recommended practice for selecting proportions for normal and heavy weigt concrete ) 212 ( guide for use admixtures in concrete ) 214 ( recommended practice for evaluation of compression test of field concrete ) 2. BAHAN Persyaratan bahan a. Portland Cement : Yang dimaksud adalah jenis II SII 0013-81, menurut NI-8 ( type I ), menurut ASTM dan memenuhi
S.400,
menurut standar
Portland
cement
yang
ditentukan asosiasi semen Indonesia dan terdiri dari satu jenis merk. b. Aggregates : Kualitas aggregates harus memenuhi syarat – syarat PBI – 1971. Aggregate kasar harus berupa batu pecah ( split ) yang memenuhi susunan gradasi yang baik, cukup syarat kekerasannya dan padat ( tidak porous ). Kadar lumpur dari pasir beton tidak boleh melebihi dari 5 % berat kering. Dimensi maksimum dari aggregates kasar tidak lebih dari 3,0 cm dan tidak lebih dari seperempat dimensi beton yang terkecil dari bagian konstruksi yang bersangkutan. Pasir harus terdiri dari butir – butir yang bersih, tahan dan bebas dari bahan – bahan organis, lumpur, tanah lempung dan sebagainya. c. Air : Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, asam alkali dan bahan – bahan organic atau bahan – bahan lain yang dapat mengurangi mutu pekerjaan. Kandungan Klorida tidak boleh melebihi 500 ppm dan komposisi sulfat ( SO3 ) tidak boleh melebihi 1000 ppm. d. Besi beton : 1. Besi beton harus bebas dari karat sisik dan lain – lain lapisan yang dapat mengurangi lekatnya pada beton. Kecuali ditentukan lain dalam gambar, digunakan besi mutu TP 30
≤ 12 mm
dan TD 40 ≥ 13 mm
.
Untuk mendapatkan jaminan akan kualitas besi yang diminta, maka di samping adanya sertfikat dari pabrik, juga harus ada / dimintakan sertifikat
dari laboratorium baik pada saat pemesanan maupun secara
periodik minimum masing – masing 2 contoh percobaan ( stresstrain ) dan pelengkungan untuk setiap 20 ton besi. e. Admixture
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
V - 11
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
Pada umumnya dengan pemilihan bahan – bahan yang seksama, cara mencampur dan
mengaduk yang
baik
dan cara
pengecoran
yang
cermat tidak diperlukan penggunaan sesuatu admixture. Jika menggunakan admixture masih dianggap perlu, kontraktor diminta terlebih dahulu memberitahukan nama perdagangan admixture tersebut dengan keterangan mengenai tujuan, data – data bahan, nama pabrik produksi, jenis
bahan mentah utamanya, cara – cara
pemakaiannya,
resiko – resiko dan keterangan – keterangan lain yang dianggap perlu. 3. PELAKSANAAN a. Kualitas beton : 1. Kecuali ditentukan lain dalam gambar, kualitas beton adalah K-250 (tegangan tekan hancur karakteristik untuk kubus beton ukuran 15 x 15 x x15 cm pada usia 28 hari kalender). Evaluasi penentuan karakteristik ini digunakan ketentuan – ketentuan yang terdapat dalam PBI 1971. Mutu beton pekerjaan beton bertulang sekunder
K-175 digunakan
untuk struktur sekunder seperti kolom praktis dan bagian – bagian lain yang tidak memikul beban kecuali ditentukan lain. 2. Kontraktor harus memberikan jaminan atas kemampuan membuat kualitas beton ini dengan memperhatikan data – data pelaksanaan di lain tempat atau dengan mengadakan trial mixes di laboratorium yang ditunjuk oleh pengawas. 3. Test selama pekerjaan. Buat 3 kubus 15 x 15 x 15 cm dari setiap 5 m³ atau sebagian dari pada itu atau dari pengecoran setiap hari, pilih yang paling menentukan dari setiap mutu beton yang berbeda dan dari setiap perencanaan campuran yang dicor. Buat dan simpan kubus – kubus menurut ASTM 31. Test satu kubus pada hari ke 7 dan satu kubus pada hari ke 28 menurut ASTN C 39. Simpan satu kubus sebagai cadangan untuk test pada hari ke 56 jika test pada hari ke 28 gagal. Jika test kubus pada hari ke 28 berhasil, test kubus cadangan untuk menghasilkan kekuatan rata – rata dari kedua kubus pada hari ke 28. Sediakan fasilitas
pada lokasi proyek untuk menyimpang contoh –
contoh yang diperlukan oleh badan penguji. 4. Kontraktor harus membuat laporan tertulis atas data – data kualitas beton yang dibuat dengan disahkan oleh pengawas dan laporan tersebut harus dilengkapi dengan nilai karakteristiknya. Laporan tertulis tersebut
harus
disertai
sertifikat
dari
laboratorium.
Penunjukkan
laboratorium harus dengan persetujuan pengawas. PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
V - 12
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
5. Selama pelaksanaan harus ada pengujian slump 10-12 cm 6. Pengujian kubus percobaan harus dilakukan di laboratorium yang disetujui pengawas. 7. Perawatan kubus percobaan tersebut adalah dalam pasir basah tapi tidak tergenang air, selama 7 ( tujuh ) hari dan selanjutnya dalam udara terbuka. 8. Jika dianggap perlu, maka digunakan juga pembuatan kubus percobaan untuk umur 7 ( tujuh ) hari dengan ketentuan bahwa hasilnya tidak boleh kurang dari 65% kekuatan yang diminta pada 28 hari, tanpa additives. Jika hasil kuat tekan benda – benda uji tidak memberikan angka kekuatan yang diminta, maka harus dilakukan pengujian beton setempat dengan cara – cara seperti yang ditetapkan dalam PBI 1971 dengan tidak menambah beban biaya bagi Pemberi Tugas. 9. Penyampaian beton ( adukan ) dari mixer ke tempat pengecoran harus dilakukan dengan cara yang tidak mengakibatkan terjadinya pemisahan komponen – komponen beton. 10. Harus digunakan vibrator untuk pemadatan beton. b. Siar – siar konstruksi dan pembongkaran bekisting Pembongkaran sepanjang
acuan
dan
tidak ditentukan
penempatan lain
dalam
siar –
siar
gambar,
pelaksanaan,
harus
mengikuti
persyaratan dari PBI 1971. Siar – siar tersebut harus dibasahi lebih dahulu dengan air semen tepat sebelum pengecoran lanjutan dimulai. Letak siar – siar tersebut harus disetujui oeleh pengawas. c. Penggantian besi 1. Kontraktor harus mengusahakan supaya besi yang dipasang adalah sesuai dengan apa yang tertera pada gambar. 2. Dalam
hal
pendapatnya
dimana terdapat
berdasarkan kekeliruan
pengalaman atau
kontraktor
kekurangan
atau
atau
perlu
dengan
tidak
penyempurnaan pembesian yang ada, maka : Kontraktor
dapat
menambah
ekstra
besi
mengurangi pembesian yang tertera dalam gambar. Secepatnya hal ini diberitahukan pada perencana konstruksi untuk sekedar informasi. Jika hal tersebut di atas dimintakan pekerjaan tambah oleh kontraktor, maka penambahan tersebut hanya dapat dilakukan setelah ada persetujuan tertulis dari Perencana Konstruksi PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
V - 13
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
Jika
diusulkan
perubahan
dari
jalannya
pembesian
maka
perubahan tersebut hanya dapat dijalankan dengan persetujuan tertulis dari Perencana Konstruksi. Mengajukan usul dalam rangka tersebut di atas adalah merupakan juga keharusan dari kontraktor. 3. Jika kontraktor tidak berhasil mendapatkan berhasil mendapatkan diameter besi yang sesuai dengan yang ditetapkan dalam gambar, maka dapat dilakukan penukaran diameter besi dengan diameter yang terdekat dengan catatan : Harus ada persetujuan dari Perencana Konstruksi dan pengawas. Jumlah besi persatuan panjang atau jumlah besi di tempat tersebut tidak boleh kurang dari yang tertera dalam gambar ( dalam hal ini yang dimaksudkan adalah jumlah luas ) Penggantian tersebut tidak boleh mengakibatkan kemampuan penampang berkurang. Penggantian
tersebut
tidak
boleh
mengakibatkan
keruwetan
pembesian di tempat tersebut atau di daerah overlapping yang dapat menyulitkan pembetonan atau penyampaian penggetar. d. Perawatan beton 1. Beton harus dilindungi dari pengaruh panas, hingga tidak terjadi penguapan cepat 2. Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya hujan, harus diperhatikan 3. Beton harus dibasahi paling sedikit selama 10 hari setelah pengecoran 4. Khusus elemen vertikal harus dipakai curing compound e. Tanggung jawab kontraktor Kontraktor bertanggung jawab penuh atas kualitas konstruksi sesuai dengan ketentuan – ketentuan di atas dan sesuai dengan gambar – gambar konstruksi yang diberikan. Adanya atau kehadiran pengawas selaku wakil Pemberi
Tugas
mengawasi
/
atau
menegur
Perencana atau
yang sejauh mungkin
member
nasihat
melihat
/
tidaklah mengurangi
tanggungjawab penuh tersebut di atas. f. Contoh yang harus disediakan 1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, kontraktor harus memberikan contoh material : split, pasir, besi beton, semen untuk mendapatkan persetujuan pengawas. PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
V - 14
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
2. Contoh – contoh yang telah disetujui oleh pengawas akan dipakai sebagai standar / pedoman untuk memeriksa / menerima material yang dikirim oleh kontraktor ke lapangan. 3. Kontraktor diwajibkan untuk membuat tempat penyimpangan contoh – contoh yang telah disetujui pengawas. g. Sparing conduit dan pipa – pipa 1. Letak dari sparing supaya tidak mengurangi kekuatan struktur 2. Tempat – tempat dari sparing dilaksanakan sesuai dengan gambar pelaksanaan dan bila tidak ada dalam gambar, maka kontraktor harus mengusulkan dan minta persetujuan dari pengawas. 3. Bilamana
sparing
pengecoran
(
pipa,
conduit
)
harus
dipasang
sebelum
dan diperkuat sehingga tidak akan dipindahkan tanpa
persetujuan dari pengawas. 4. Semua sparing – sparing ( pipa, conduit ) harus dipasang sebelum pengecoran
dan diperkuat sehingga tidak akan bergeser pada saat
pengecoran beton. 5.9. PEKERJAAN BETON STRUKTUR SEKUNDER 1. UMUM a. Lingkup Pekerjaan 1. Menyediakan tenaga kerja, bahan – bahan, peralatan dan alat – alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar dengan hasil yang baik dan sempurna 2. Pekerjaan ini meliputi kolom praktis, beton ring balok untuk bangunan yang dimaksudkan termasuk pekerjaan besi beton dan pekerjaan bekisting / acuan dan semua pekerjaan beton yang bukan struktur sesuai yang ditunjukkan di dalam gambar. b. Standar Pengendalian pekerjaan ini harus sesuai dengan : 1. Peraturan Beton Bertulang Indonesia ( PBI ) – 1971,NI-2 2. Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia 1982,Ni-3 3. Peraturan Semen Portland Indonesia 1972,N-8 4. Peraturan Bangunan Nasional 1978 5. SK SNI T – 15 – 1991 – 03 6. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk gedung 1983 7. Buku pedoman perencanaan untuk struktur beton bertulang biasa dan struktur tembok 1983 PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
V - 15
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
8. Ketentuan – ketentuan Umum untuk pelaksanaan pemborong pekerjaan umum ( AV ) No.9 tanggal 28 mei 194 dan tambahan lembaran Negara no.1457 9. Peraturan – peraturan / standar setempat yang biasa dipakai 10. Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat 11. Petunjuk – petunjuk dan peringatan – peringatan lisan maupun tertulis yang diberikan perencana 12. Standar Noemalisasi Jerman ( DIN ) 13. American Society for Testing and Material ( ASTM ) -
C 33 ( concrete aggregates )
-
C 150 ( portlant cement )
14. American Concrete Institute ( ACI ) -
211 ( recommended practice for selecting proportions for normal and heavy weigt concrete )
-
212 ( guide for use admixtures in concrete )
-
214 ( recommended practice for evaluation of compression test of field concrete )
2. BAHAN a. Persyaratan Bahan 1. Sement Portland : Yang digunakan harus dari mutu yang terbaik, terdiri dari satu jenis merk dan atas persetujuan pengawas dan harus memenuhi NI-8. Semen yang telah mengeras sebagian
/
seluruhnya
tidak
dibenarkan
untuk
digunakan.
Penyimpanan semen Portland harus diusahan sedemikian rupa sehingga bebas dari kelembaban, bebas dari air dengan lantai terangkat dari tanah dan ditumpuk sesuai dengan syarat penumpukan semen. 2. Pasir beton : Pasir harus terdiri dari butir – butir yang bersih dan bebas dari bahan – bahan organis, lumpur dan sebaginya dan harus memenuhi komposisi butir serta kekerasan yang dicantumkan dalam PBI 1971 3. Koral beton / split : Digunakan koral yang bersih, bermutu baik tidak berpori serta mempunyai gradasi kekerasan sesuai dengan syarat – syarat PBI 1971. Penyimpanan / penimbunan pasir koral beton harus dipisahkan satu dengan yang lain, PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
V - 16
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
hingga
dapat
dijamin kedua
bahan
tersebut
tidak
tercampur
untuk
mendapatkan perbandingan adukan beton yang tepat. 4. Air : Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, asam, alkali dan bahan – bahan organis / bahan lain yang dapat merusak beton. 5. Besi beton Digunakan besi mutu U 24, besi harus bersih dari lapisan minyak / lemak dan bebas dari cacat seperti serpih – serpih. Penampang besi bulat serta memenuhi persyaratan NI-2 ( PBI 1971 ). Bila dipandang perlu kontraktor diwajibkan
untuk memeriksa
mutu
besi
beton
ke
laboratorium
pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas biaya kontraktor. 6. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, kontraktor harus memberikan contoh – contoh material misalnya besi, koral, pasir, PC untuk mendapatkan persetujuan dari pengawas. 7. Contoh – contoh yang telah disetujui oleh pengawas, akan dipakai sebagai standar / pedoman untuk memeriksa / menerima material yang dikirim oleh kontraktor ke site b. Syarat – syarat pengiriman dan penyimpanan bahan 1. Bahan harus didatangkan ke tempat pekerjaan dalam keadaan utuh dan tidak bercacat. Beberapa bahan tertentu harus masih di dalam kotak / kemasan aslinya yang masih tersegel dan berlebel pabriknya. 2. Bahan harus disimpan di tempat yang terlindung dan tertutup, kering, tidak lembab dan bersih sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan pabrik. 3. Tempat penyimpanan harus cukup, bahan ditempatkan dan dilindungi sesuai dengan jenisnya. 4. Kontraktor bertanggung jawab terhadap kerusakan selama pengiriman dan penyimpanan. Bila ada kerusakan, kontraktor wajib mengganti atas beban kontraktor.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
V - 17
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
3. PELAKSANAAN a. Mutu Beton Mutu beton yang dicapai dalam pekerjaan beton bertulang sekunder adalah K – 175 dan harus mememnuhi persyaratan yang ditentukan dalam PBI 1971 b. Pembesian 1. Pembuatan
tulang –
tulangan
untuk
batang
lurus
atau
yang
dibengkokkan, sambungan kait – kait dan pembuatan sengkang ( ring ), persyaratannya harus sesuai dengan PBI 1971 2. Pemasangan
dan
penggunaan
tulangan
beton,
harus
disesuaikan
dengan gambar konstruksi 3. Tulangan beton harus diikat dengan kuat untuk menjamin besi tersebut tidak berubah tempat selama pengecoran dan harus bebas dari papan acuan atau lantai kerja dengan memasang selimut beton sesuai dengan ketentuan dalam PBI – 1971. 4. Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lapangan kerja dalam waktu 1 x 24 jam setelah ada perintah tertulis dari pengawas. c. Cara pengadukan 1. Cara pengadukan harus menggunakan beton molen yang kondisi mesin dan fisiknya baik ( tidak rusak). 2. Takaran untuk semen Portland, pasir dank oral harus sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan dan harus disetujui oleh pengawas. Operator beton molen harus orang ahli dalam bidangnya. 3. Selama pengadukan kekentalan adukan beton harus diawasi dengan jalan memeriksa slump pada setiap campuran baru. Pengujian slump 8 cm. d. Pengecoran beton 1. Kontraktor
diwajibkan
membersihkan dan
melaksanakan menyiram
pekerjaan
persiapan
sengan
cetakan – cetakan sampai
jenuh,
pemeriksaan ukuran – ukuran dan ketinggian, pemeriksaan penulangan dan penempelan penahan jarak. 2. Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan pengawas. 3. Pengecoran
harus
dilakukan
dengan
sebaik
mungkin
dengan
menggunakan alat penggetar untuk menjamin beton cukup padat dan harus dihindarkan terjadinya cacat pada beton seperti keropos dan sarang – sarang koral / split yang dapat memperlemah konstruksi.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
V - 18
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
4. Apabila pengecoran beton akan dihentikan dan diterusakan pada hari berikutnya, maka tempat perhentian tersebut harus disetujui pengawas. e. Pekerjaan acuan / bekisting 1. Acuan harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran – ukuran yang telah ditetapkan / yang diperlukan dalam gambar. 2. Acuan harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan – perkuatan, sehingga cukup
kokoh
dan
dijamin
tidak
berubah
bentuk
dan
kedudukannya selama pengecoran dilakukan. 3. Acuan harus rapat ( tidak bocor ), permukaan licin, bebas dari kotoran – kotoran ( tahi gergaji), potongan kayu, tanah, lumpur dan sebagainya, setelah
pengecoran dilakukan harus mudah dibongkar tanpa merusak
permukaan beton. 4. Kontraktor harus memberikan contoh – contoh material ( besi, koral / split, pasir dan sement Portland ) kepada pengawas, untuk mendapatkan persetujuan sebelum pekerjaan dilakukan. 5. Bahan – bahan
yang
digunakan
harus
tersimpan
dalam
tempat
penyimpanan yang aman, sehingga mutu bahan dan mutu pekerjaan tetap terjamin sesuai persyaratan. 6. Kawat pengikat besi beton / rangka adalah dari baja lunak dan tidak disepuh seng, diameter kawat lebih besar atau sama dengan 0,40 mm. kawat pengikat besi beton / rangka
harus
memenuhi
syarat – syarat
yang
ditentukan dalam NI-2 ( PBI tahun 1971 ) 7. Beton
harus
penguapan
dilindungi
dari
pengaruh
panas,
hingga
tidak
terjadi
cepat. Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya
hujan, harus diperhatikan. 8. Beton harus dibasahi paling sedikit selama sepuluh hari setelah pengecoran. f. Pekerjaan pembongkaran acuan / bekisting Pembongkaran bekisting hanya boleh dilakukan dengan ijin tertulis dari pengawas. Setelah bekisting dibuka, tidak diijinkan mengadakan perubahan apapun pada permukaan beton tanpa persetujuan dari pengawas. g. Pengujian mutu pekerjaan 1. Sebelum
dilaksanakan
pemasangan, kontraktor
diwajibkan untuk
membrikan pada pengawas certificate test bahan besi dari produsen / pabrik. 2. Bila tidak ada certificate test, maka kontraktor harus melakukan pengujian atas besi / kubus di laboratorium yang ditunjuk kemudian.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
V - 19
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
3. Mutu beton tersebut harus dibuktikan oleh kontraktor dengan mengambil benda uji berupa kubus / silinder yang ukurannya sesuai dengan syarat – syarat / ketentuan dalam PBI 1971. Pembuatannya harus disaksikan oleh MK dan diperiksa di laboratorium konstruksi beton yang ditunjuk pengawas. 4. Kontraktor
diwajibkan
membuat
trial
mix
terlebih
dahulu,
sebelum
memulai pekerjaan beton. 5. Hasil pengujian dari laboratorium diserahkan kepada pengawas secepatnya. 6. Seluruh biaya yang berhubungan dengan pengujian bahan tersebut, menjadi tanggung jawab kontraktor. h. Syarat – syarat pengamanan pekerjaan 1. Beton yang telah dicor dihindarkan dari benturan benda keras minimal selama 3 x 24 jam setelah pengecoran. 2. Beton
dilindungi
dari
kemungkinan
cacat
yang
diakibatkan
dari
pekerjaan – pekerjaan lain. 3. Bila terjadi kerusakan, kontraktor diwajibkan untuk memperbaikinya dengan tidak mengurangi mutu pekerjaan. Seluruh biaya perbaikan menjadi tanggung jawab kontraktor. 4. Bagian beton setelah dicor selama dalam pengerasan harus selalu dibasahi dengan air terus menerus minimal selama 10 hari atau lebih ( sesuai dengan ketentuan dalam PBI 1971 ).
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
V - 20
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
BAB VI. SYARAT – SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR 6.1.
PEKERJAAN ADUKAN DAN PASANGAN
1. UMUM 1. Lingkup Pekerjaan a. Adukan untuk pasangan bata b. Pasangan bata untuk dinding interior dan exterior c. Pasangan untuk arsitektur interior ( built in ) 2. Pekerjaan yang berhubungan a. Pekerjaan batu bata b. Pekerjaan waterproofing c. Pekerjaan kolom dan balok praktis 3. Standar Pengendalian pekerjaan ini harus sesuai dengan : a. NI-3, standar untuk pasir b. NI-8, standar untuk semen c. NI-10, standar untuk pasangan bata d. PUBI – 9, standar untuk aggregate. e. ASTM : C 144, aggregate for masonry mortar C 150, Portland cement C 270, mortan for unit masonry 2. BAHAN / PRODUK 1. Portland cement : ASTM C 150 type V dan NI – 8 jenis semen dari merk : semen gresik atau semen tiga roda 2. Aggregate : Standar type pasangan, ASTM C 144 bersih, kering dan terlindung dari minyak. 3. Air : Bebas dari minyak, alkali organik. 4. Adukan : a. Untuk interior
: 1 pc : 5 ps + air
b. Untuk exterior ( kedap air )
: 1 pc : 3 ps + air
c. Grouting
: 1 pc : 3 ps + air
5. Batu bata : a. Bata yang dipakai harus kualitas baik tidak mudah hancur, harus matang tidak rapuh. PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
VI - 1
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
b. Semua batu bata harus berukuran sama besar, baik tebal, panjang dan lebar c. Ukuran batu bata ditentukan oleh kondisi setempat dan harus ada persetujuan dari pengawas. 3. PELAKSANAAN 1. Untuk bidang kedap air, pasangan dinding batu bata yang berhubungan dengan udara luar dan semua pasangan batu bata dari bawah permukaan tanah sampai ketinggian 30 cm dari permukaan lantai dan 160 cm dari permukaan lantai untuk toilet, pantry dan daerah basah lainnya dipakai plesteran 1 pc : 2 ps ( trasraam). 2. Untuk bidang yang tidak kedap air memakai pasangan bata biasa 1 pc : 5 ps. 3. Sebelum pelaksanaan pekerjaan harus diberikan contoh untuk disetujui oleh pengawas dan dilakukan testing kekuatan / kekerasan bahan. 4. Teknis pelaksanaan pasangan batu bata adalah pasang ½ bata ( 15 cm jadi ) ketebalan spesi waterpass
pada
harus
kurang
dari
2
cm.
pemasangan
bata
harus
bidang horisontol dan spesi – spesi bidang tegak harus
bersilangan. 5. Tiap area 12 cm pasangan bata harus diperkuat dengan kolom praktis dan akhiran pasangan bata yang bebas darus diikat dengan balok praktis. 6. Kontrol pelaksanaan : a. Koreksi pasangan sari segi pandangan : waterpass bidang horizontal dan tegak lurus bidang vertikal, tidak bergelombang. b. Koreksi sudut – sudut ruangan harus tegak lurus c. Kontrol kelembaban bata bekas rendaman d. Batu
bata
yang
tidak
memenuhi
syarat
menurut
pertimbangan
pengawas harus segera dikeluarkan dari lokasi dalam tempo 1 x 24 jam. 7. Plesteran dan tali air : a. Lingkup pekerjaan meliputi plesteran trasram 1 pc : 2 ps ( kedap air ) dan plesteran biasa 1 pc : 5 ps. b. Plesteran harus rata, rapi, padat tidak bergelombang. Semua bidang plesteran harus diaci dengan acian air semen, harus licin, tidak kasar. c. Untuk plesteran yang berhubungan dengan sloof, kamar mandi harus memakai adukan 1 pc : 2 ps d. Pertemuan plesteran antara sudut – sudut dinding harus siku dan tajam. e. Plesteran yang berhubungan dengan kusen harus dibuat tali air lebar 7 mm dalam 1 cm, rapi dan tajam. PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
VI - 2
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
8. Tebal minimal plesteran dinding 15 mm, tebal plesteran tidak boleh lebih tipis dari 10 mm dan bila lebih tebal dari 15 mm harus dibuat 2 lapis dengan bonding agent antaralapisan 1 dan 2. Lapisan akhir pada plesteran dinding berupa acian semen yang dilakukan dengan trowel besi untuk memperoleh permukaan yang halus. 6.2. PEKERJAAN PLESTER DAN SCREEDING 1. UMUM 1. Lingkup pekerjaan a. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan – bahan,
peralatan dan
alat – alat
bantu
yang
diperlukan
dalam
terlaksananya pekerjaan ini, sehingga dapat diperoleh hasil pekerjaan yang baik. b. Pekerjaan
plester
ini
meliputi
seluruh
detail
yang
disebutkan /
ditunjukkan dalam gambar. 2. Pekerjaan yang berhubungan a. Batu bata b. Pasangan keramik lantai 3. Standar Pengendalian pekerjaan ini harus sesuai dengan : a. Peraturan Beton Bertulang Indonesia ( PBI ) – 1971,NI-2 b. Peraturan Semen Portland Indonesia 1972,N-8 c. SK SNI T – 15 – 1991 – 03 d. Petunjuk – petunjuk dan peringatan – peringatan lisan maupun tertulis yang diberikan perencana e. Portland Cement Associatin, USA f.
Plasterer‟s Manual, PVB 1962
g. American Society for Testing and Material ( ASTM ) -
C 144, aggregate for masonry morta
-
C 150, Portland cement
-
C 631, bonding Coumpound for Interior Plastering
4. Persetujuan : a. Kontraktor wajib membuat shopdrawing dan memperlihatkan contoh bahan plaster / screeding untuk disetujui oleh pengawas. b. Pekerjaan plesteran dan screeding toleransi kerataan 0,5 cm terhadap level yang direncanakan dan dalam jengkal 2 meter persegi max.2 mm.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
VI - 3
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
2. BAHAN a. Semen
yang
memenuhi
persyaratan
ASTM
C-150.
Campuran
untuk
screeding berupa beton dengan kerikil 0,5 mm – 1 mm ( K-175 ) b. Pasir harus bersih, tajam dan bebas dari minyak c. Air untuk campuran plester bebas dari unsur – unsure asing, minyak, asam, zat nabati / organis yang dapat merugikan dan mempengaruhi awal plester / screeding d. Zat tambah ( admixture ) tidak boleh digunakan tanpa adanya persetujuan pengawas. 3. PELAKSANAAN 1. Lantai beton yang akan discreeding harus dibersihakan dan dibasahi dengan air. Permukaan beton tersebut harus di chipping dan diberi bonding agent. 2. Screeding pada lantai harus berupa beton dengan agregat kasar 0,5 mm – 1 mm mutu min K-175 dan dengan slump rendah 5 cm. 3. Toleransi kerataan dan lood max.5 mm pada setiap jengkal 2 m ke segala arah 2 mm. 4. Sparing conduit dan pipa – pipa 6.3. PEKERJAAN WATER PROOFING 1. UMUM 1. Lingkup Pekerjaan a. Yang termasuk pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan – bahan, peralatan dan alat – alat bantu lainnya termasuk pengangkutannya yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini sesuai dengan yang dinyatakan
dalam
gambar, memenuhi spesifikasi dari pabrik yang
bersangkutan. b. Bagian yang di waterproofing : - Daerah plat dak, talang beton, daerah km/wc, tandon, sparing pembuangan - Bagian – bagian lain yang dinyatakan dalam gambar 2. Pekerjaan yang berhubungan Pekerjaan plumbing 2. Standar Pengendalian peekrjaan ini harus sesuai dengan : a. Persyaratan Umum bahan Bangunan Indonesia 1992,NI-3 b. American Society for testing and material 9 ASTM ) 828 PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
VI - 4
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
c. ASTME : TAPP I 803 dan 407 3. Persetujuan Kontraktor harus menyediakan data – data teknis produk dan spesifikasi untuk persiapan permukaan dan aplikasi untuk diperiksa dan disetujui pengawas. 4. Gambar – gambar detail pelaksanaan a. Kontraktor wajib membuat shopdrawing ( gambar detail pelaksanaan ) berdasarkan pada gambar dokumen kontrak dan telah disesuaikan dengan keadaan di lapangan. b. Kontraktor wajib membuat shopdrawing untuk detail – detail khusus yang belum tercakup lengkap dalam gambar kerja / dokumen kontrak. c. Dalam shopdrawing harus jelas dicantumkan semua data yang diperlukan termasuk keterangan produk, cara pemasangan atau persyaratan khusus yang belum tercakup secara lengkap di dalam gambar kerja / dokumen kontrak sesuai dengan spesifikasi pabrik. d. Shopdrawing sebelum dilaksanakan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari pengawas. 5. Contoh a. Kontraktor wajib mengajukan contoh dari semua bahan, brosur lengkap dan jaminan dari pabrik. b. Kontraktor wajib membuat mock – up sebelum pekerjaan dimulai. 6. Pengangkutan, penyimpanan dan penanganan bahan a. Material harus dipersiapkan dalam kemasan yang akan melindunginya dari kerusakan pada pekerjaan b. Di bagian luar tiap kemasan tersebut harus diberi label yang menyebutkan nama generic dan merk dagang dari produk, berat bersih dan nama pabrik, nama kontraktor dan nama proyek. c. Di lapangan bahan harus disimpan di dalam kemasan yang masih tertutup, terlindungi dari sinar matahari langsung dan dilindungi dari percikan api, panas dan lain – lain. d. Jangan keluarkan material dari gudang ke area pekerjaan lebih dari yang diperlukan untuk 1 ( satu ) hari kerja dan pembukaan kemasan hanya dilakukan setelah aplikator siap melaksanakan aplikasi bahan tersebut. 7. Jaminan pemeliharaan dan tenaga ahli Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh tenaga ahlinya yang ditunjuk penyalur dan pekerjaan harus mendapat sertifikat jaminan pemeliharaan secara Cuma – Cuma selama 5 ( lima ) tahun berupa : PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
VI - 5
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
a. Jaminan ketepatan pemakaian bahan ( Producer‟s Process Performance Warranty ) b. Jaminan ketepatan aplikasi ( Aplikcator‟s Workmanship Warranty ) 8. BAHAN 1. Waterproofing untuk dinding dan lantai toilet, dinding dan lantai tandon bawah tanah memakai Sika Top 107 Seal ex. Sika, plat dak beton memakai merk Sika Raintite ex. Sika,. a. Pemakaian lapisan waterproofing dengan komposisi seperti disebutkan pada manual pelaksanaan. b. Cara pemasangan mulai dari persiapan permukaan yang akan dilapisi, cara pelapisan, permukaan
ketebalan
setelah
pelapisan
pemasangan
sampai harus
dengan
mengikuti
perlindungan
petunjuk
yang
dikeluarkan oleh pabrik / produsen. c. Pelaksanaan : 1. Permukaan harus
dibersihkan dari debu,
kotoran dan minyak
dengan menggunakan air bertekanan tinggi, termasuk juga bagian yang keropos harus dipahat dan dicuci. 2. Kelembaban harus tetap dipertahankan selama 6 hari dn jangka waktu tersebut 3. permukaan dinding harus disiram air. 4. Dapat memakai applicator dari product yang bersangkutan 2. Waterproofing pada sparing pipa pembuangan air. Pada pipa sparing pembuangan terutama pada talang beton memakai waterproofing merk bitadur warna abu – abu product Bital Asia type elastic ( lentur ) dengan 3 lapis ( lapis I memakai slurry waterproofing, lapis II dan III memakai coating bitadur ). Pada waktu pelaksanaan permukaan disiapkan sebersih mungkin dari debu, lumut atau minyak dan kemudian dipasang pada setiap sparing pipa pembuangan air terutama areal toilet / kamar mandi. Pelaksanaan dapat memakai applicator dari product yang bersangkutan. 6.4. PEKERJAAN LANTAI DAN DINDING 1. UMUM 1. Lingkup Pekerjaan a. Plesteran kasar dan sreeding untuk dasar pasangan keramik di dinding dan lantai b. Pasangan lantai keramik dan dinding pada area – area, disesuaikan dengan yang ditunjukkan pada gambar PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
VI - 6
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
2. Pekerjaan yang berhubungan a. Pekerjaan pasangan bata b. Pekerjaan plesteran 3. Standar Pengendalian pekerjaan ini harus sesuai dengan : a. PUBI : Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia – 1982 ( NI-3 ) b. ANSI : American National Standar Institute c. TCA : Tile Coundil Of America, USA ( I ) TCA 137.I- Recommended Standar specification of Ceramic Tile 4. Persetujuan a. Contoh Bahan Guna
mendapatkan
persetujuan
dari
pengawas,
kontraktor
harus
menyerahkan contoh – contoh semua bahan yang akan dipakai yaitu keramik,
bahan –
bahan additive untuk adukan dan bahan untuk tile
grouts. b. Mock – up / contoh pemasangan Sebelum memulai pemasangan, kontraktor harus membuat contoh pemasangan yang memperlihatkan dengan jelas pola pemasangan, warna dan groutingnya. Mock-up yang telah disetujui akan dijadikan standar minimal untuk pemasangan keramik. c. Brosur Kontraktor harus menyediakan brosur bahan guna pemilihan jenis bahan yang dipakai 2. BAHAN / PRODUK 1. Finishing lantai dan dinding : a. Granite tile 60 x 60 cm Polish ex. Granito b. Granite tile Citrin Unpolish ex. Granito b. Granite tile Titanium Unpolish ex. Granito c. Granite tile Moonstone Unpolish ex. Granito d. Granite tile Carnelian Unpolish ex. Granito e. Karpet f. Border granite tile 60 x 60 cm Polished ex. Granito g. Keramik lantai gol.B Jasper Gianda 33,3 x 33,3 cm ex. Roman h. Keramik dinding gol. A Jasper Verde 33,3 x 50 cm ex. Roman i.
Keramik list dinding Eva Verde Listello 7,5 x 33,3 cm ex. Roman
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
VI - 7
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
2. Mortar / adukan / perekat : a. Untuk semua pemasangan finishing lantai / dinding memakai AM 40. b. Grout keramik memakai AM 50 + 54 3. PEMASANGAN 1. Level a. Kecuali ditentukan lain pada spesifikasi ini atau pada gambar, level yang tercantum pada gambar adalah level finish lantai karenanya screeding dasar harus diatur hingga memungkinkan pada tiles dengan ketebalan yang berbeda permukaan finisnya terpasang rata. b. Lantai harus benar – benar terpasang rata baik yang ditentukan datar maupun yang ditentukan mempunyai kemiringan. c. Jika
ketebalan
kemiringan
screed
tidak
yang ditentukan,
memungkinkan kontraktor
untuk
harus
segera
mendapatkan melaporkan
kepada pengawas untuk mendapatkan jalan pemecahan masalah. 2. Persiapan Permukaan : a. Kontraktor harus menyiapkan permukaan sehingga memenuhi syarat yang diperlukan, sebelum memasang keramik b. Secara
tertulis,
kontraktor
harus
memberikan
laporan
kepada
pengawas tiap kondisi yang menurut pendapatnya akan berpengaruh buruk pada pelaksanaan pekerjaan. c. Permukaan beton yang akan diplester untuk penempelan keramik, harus dikasarkan dan dibersihkan dari debu dan bahan – bahan lepas lainnya. 3. Pemasangan Keramik dinding di bagian dalam ( internal ) a. Sebelum pemasangan dimulai, plesteran dasar dan keramik harus dibasahi. Pakai benang untuk menentukan lay out keramik, yang telah ditentukan dan pasang keramik sebaris keramik guna jadi patokan untuk pemasangan selanjutnya. b. Kecuali ditentukan lain, pemasangan keramik harus
dimulai
dari
bawah dan dilanjutkan ke bagian atas. c. Tiap hari pemasangan, tidak diperkenankan memasang keramik dengan ketinggian lebih dari ketentuan berikut : 1,2 m – 1,5 m, untuk keramik tebal 6 mm 0,7 m – 0,9 m, untuk keramik tebal 9 – 20 mm d. Pemasangan keramik grant ( pengisian nat ) harus sesuai dengan ketentuan gambar kerja yang telah disetujui oleh pengawas. PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
VI - 8
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
4. PERLINDUNGAN DAN PEMBERSIHAN 1. Kontraktor harus melindungi keramik maupun terraso cor yang telah terpasang maupun adukan perata dan harus mengganti, atas biaya sendiri setiap kerusakan yang terjadi. Penyerahan pekerjaan dilakukan dalam keadaan bersih dan tidak cacat. 2. Setelah pemasangan, kontraktor harus melindungi keramik dan terraso cor yang telah terpasang, jika mungkin dengan mengunci area tersebut. Batas lalu lintas di atasnya hanya untuk yang penting saja. 3. Pembersihan keramik dan terraso cor tetap dilakukan selama belum diadakan searah terima
pekerjaan. Kontraktor tetap
bertanggungjawab
apabila terjadi kerusakan pada keramik. 6.5. PEKERJAAN PERALATAN 1. UMUM Lingkup Pekerjaan a. Termasuk dalam pekerjaan pemasangan sanitair ini adalah penyediaan tenaga
kerja, bahan – bahan, peralatan dan alat – alat bantu lainya yang
digunakan dalam pekerjaan ini hingga tercapai hasil pekerjaan yang bermutu dan sempurna dalam pemakaiannya / operasinya. b. Pekerjaan pemasangan wastafel, urinal, penyekat urinal, shower, paper holder, floor drain. 2. BAHAN / PRODUK a. Untuk closet, wastafel, urinal, penyekat urinal, shower spray, hand shower dan kran air merk toto. b. Untuk floor drain, tempat sabun dan clean out serta assesories lain memakai merk toto. 3. PELAKSANAAN a. Sebelum pemasangan dimulai, kontraktror harus meneliti gambar – gambar yang
ada dan kondisi di lapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola
penempatan, pemasangan sparing – sparing, cara pemasangan dan detail – detail sesuai dengan gambar. b. Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian / pemeriksaan untuk kesempurnaan hasil pekerjaan dan fungsinya. c. Kontraktor
wajib
memperbaiki
/
mengulangi
/
mengganti
bila
ada
kerusakan yang terjadi selama pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya kontraktor, selama kerusakan bukan disebabkan oelh tindakan pemilik.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
VI - 9
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
d. Pekerjaan wastafel : o Wastafel yang digunakan adalah merk Toto lengkap dengan segala aksesoriesnya seperti tercantum dalam brosurnya. o Ketinggian dan konstruksi pemasangan harus disesuaikan gambar untuk itu serta petunjuk – petunjuk dari produsennya dalam brosur. Pemasangan harus baik rapi waterpas dan dibersihkan dari semua kotoran dan noda dan penyambungan instalasi plumbingnya tidak ada kebocoran – kebocoran. e. Pekerjaan Urinal o Urinal berikut kelengkapannya yang digunakan adalam merk Toto, type yang dipakai adalah dengan fitting standar. o Urinal yang dipasang adalah urinal yang terseleksi dengan baik, tidak ada bagian – bagian gompal, retak dan cacat lainnya dan telah disetujui pengawas. o Pemasangan urinal pada tembok menggunakan baut fisher atau stainless steel dengan ukuran yang untuk menahan beban seberat 20 kg tiap baut. o Setelah urinal terpasang, letak dan ketinggian pemasangan harus sesuai dengan gambar sambungan instalasi plumbingnya harus baik tidak ada kebocoran – kebocoran. f. Pekerjaan kloset o Kloset duduk berikut segala kelengkapannya yang dipakai adalah Toto, type yang dapat dipakai dapat dilihat pada gambar. o Kloset jongkok beserta kelengkapannya yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik, tidak ada bagian yang gompal, retak atau cacat – cacat lainnya dan telah disetujui pengawas. o Untuk dudukan dasar kloset papan jati tua tebal 3 cm dan telah dicelup dalam larutan pengawet tahan air, dibentuk seperti dasar kloset. Kloset disekrupkan papan tersebut dengan sekrup kuningan. o Kloset harus terpasang dengan kokoh dan letak ketinggian sesuai gambar, waterpass.
Semua
noda – noda
harus
dibersihkan,
sambungan - sambungan pipa tidak boleh ada kebocoran – kebocoran. g. Pekerjaan kran air Semua kran air yang dipakai kecuali kran dinding adalah merk Toto demhan
chromed finish. Ukuran disesuaikan keperluan masing – masing
sesuai dengan gambar plumbing dan brosur alat – alat sanitair. PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
VI - 10
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
6.6. PEKERJAAN PENGECATAN 1. UMUM 1. Lingkup Pekerjaan a. Persiapan permukaan yang akan dicat b. Pengecatan permukaan dengan bahan - bahan yang telah ditentukan c. Pengecatan semua permukaan dan area yang ada pada gambar dan yang disebutkan secara khusus, dengan warna dan bahan yang sesuai petunjuk pengawas. 2. Pekerjaan yang berhubungan a. Pekerjaan dinding b. Pekerjaan plafond c. Pekerjaan konstruksi besi 3. Persetujuan a. Contoh dan bahan untuk perawatan selama pemeliharaan Guna mendapatkan persetujuan dari pengawas, kontraktor harus membuat contoh pengecatan tiap warna dan jenis pada bidang – bidang transparan ukuran 100 x 100 cm. dan pada bidang – bidang tersebut harus dicantumkan dengan jelas warna, formula cat, jumlah lapisan dan jenis lapisan ( dari cat dasar s/d lapisan akhir ) Kontraktor harus menyerahkan minimal 20 kg tiap warna dan jenis cat yang disetujui kepada pemilik untuk dipakai sebagai cadangan saat perawatan. b. Mock – up / contoh pemasangan Sebelum pengecatan dimulai, kontraktor harus melakukan pengecatan pada satu bidang untuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan. Bidang – bidang tersebut akan
dijadikan
contoh
pilihan
warna,
texture, material dan cara pengerjaan. Bidang – bidang yang akan dipakai sebagai mock-up ini akan ditentukan oleh pengawas. Jika masing – masing bidang tersebut telah disetujui oleh pengawas, perencana dan
pemilik,
maka
bidang –
bidang
tersebut
akan
dipakai sebagai standar minimal keseluruhan pekerjaan pengecatan. 2. BAHAN / PRODUK a. Untuk dinding luar bangunan digunakan cat luar merk Jotun Wheather Shield b. Untuk dinding dalam bangunan merk Jotun c. Untuk plafond digunakan cat merk Jotun
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
VI - 11
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
d. Plamur yang digunakan adalah plamur tembok merk Catylac ex.ICI ( untuk ruang bagian dalam /interior ) e. Alkali ex.ICI untuk dinding exterior f. Untuk cat besi memakai cat merk Kansai ex. Kansai Paint g. Untuk cat duco gloss ex. Siken h. Untuk fancy ex.IMPRA i.
Untuk cat zinchromate merk anti rust zinchromate ex. Kansai dan finisnhing cat besi dan baja memakai merk Ftalit ex. Knasai
3. PELAKSANAAN 1. Pekerjaan Dinding : a. Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan dan plamur seluruh plesteran bangunan dan / atau bagian – bagian lain yang ditentukan gambar. b. Lapisan
pengecatan
untuk
dinding
dalam
adalah
3
lapis
dengan
kekentalan sama setiap lapisnya. c. Lapisan pengecatan dinding luar terdiri dari 1 lapis alkali resistance sealant
yang dilarutkan dengan 3 lapis emulsion dengan kekentalan cat
sebagai berikut :
Lapis I encer ( tambahan 20% air )
Lapis II kental
Lapis II encer
d. Setelah pekerjan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh, rata, licin, tidak ada bagian yang belang / bergelombang kalau disinar dan bidang dinding dijaga terhadap pengotoran – pengotoran. 2. Pekerjaan Cat Besi : a. Yang termasuk pekerjaan ini adalah pengecatan seluruh pekerjaan besi. b. Cat
yang
dipakai
adalah
merk Kansai
jenis
dan
tipe
ditentukan
kemudian. Sedangkan untuk cat zinchromate sebagai dasar cat memakai merk anti rust zinchromate merk kansai. c. Pekerjaan
cat
dilakukan
setelah
bidang
yang
akan
dicat,
selesai
diampas halus dan bebas debu, oli dan lain – lain. d. Sebagai lapisan dasar anti karat dipakai sebagai cat dasar 1x e. Setelah pengecatan selesai, bidang cat harus licin, utuh, mengkilap, tidak
ada gelembung – gelembung dan dijaga terhadap pengotoran –
pengotoran. PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
VI - 12
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
3. Pekerjaan Cat langit – langit : a. Yang termasuk dalam cat langit – langit adalah langit – langit plat beton expose langit – langit gypsum, atau bagian lain yang ditentukan dalam gambar. b. Cat digunakan merk dulux Jotun, warna ditentukan perencana setelah melakukan percobaan pengecatan. c. Plamur yang digunakan adalah plamur merk Catylac ex.ICI d. Sambungan – sambungan harus diberi flexible sealant agar tidak terlihat sebagai retakan sesudah dicat. e. Methode pengecatan seperti pada proses pengecatan cat dinding. 6.7. PEKERJAAN LANGIT – LANGIT 1. UMUM 1. Lingkup Pekerjaan a. Yang termasuk pekerjaan ini adalah penyediaan bahan langit – langit gypsumboard, wet tempat
serta
area
dan
konstruksi
penggantungnya,
penyiapan
pemasangan pada tempat – tempat yang tercantum pada
gambar kerja. b. Pemasangan untuk langit – langit yang ditunjukkan dalam gambar kerja. 2. Standar a. ANSI ( American National Standar Institute, USA ) b. A 42.4 ( Interior Lighting and Furning ) 3. Persetujuan Kontraktor harus menyediakan data –data teknis produk dan spesifikasi untuk persiapan permukaan dan aplikasi untuk diperiksa dan disetujui pengawas. 4. Gambar Detail Pelaksanaan a. Kontraktor wajib membuat shopdrawing ( gambar detail pelaksanaan ) berdasarkan pada gambar dokumen kontrak dan telah disesuaikan dengan keadaan di lapangan. c. Kontraktor wajib membuat membuat shopdrawing untuk detail – detail khusus yang belum tercakup lengkap dalam gambar kerja / dokumen kontrak. d. Dalam shopdrawing harus jelas dicantumkan semua data yang diperlukan termasuk keterangan produk, cara pemasangan atau persyaratan khusus yang belum tercakup secara lengkap di dalam gambar kerja / dokumen kontrak sesuai dengan spesifikasi pabrik. PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
VI - 13
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
e. Shopdrawing sebelum dilaksanakan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari pengawas. 5. Contoh a. Kontraktor wajib mengajukan contoh dari semua bahan, brosur lengkap dan jaminan dari pabrik. b. Kontraktor wajib membuat mock-up sebelum pekerjaan dimulai. 6. Pengangkutan, penyimpanan dan penanganan bahan a. Material harus disiapkan dalam kemasan yang akan melindunginya dari kerusakan pada pekerjaan. b. Jangan keluarkan material dari gudang ke area pekerjaan lebih dari yang diperlukan untuk 1 ( satu ) hari kerja dan pembukaan kemasan hanya dilakukan setelah aplikator siap melaksanakan aplikasi bahan tersebut. 2. BAHAN 1. Material plafond yang dipakai adalah : a. Plafond
gypsum
/ gypsum
tile
adalah
merk
Jayaboard
dengan
ketebalan 9 mm produk Jayaboard b. Plafond km/wc memakai Area dengan ketebalan 10 mm produk Jayaboard c. Plafond spandrill allumunium ex. Indal 2. Rangka plafond yang dipakai adalah rangka Boral Metal System ex. Jayaboard 3. PELAKSANAAN Pemasangan lembaran gypsumboard : a. Bahan
penutup
langit – langit
gypsumboard
yang
digunakan
adalah
gypsumboard tebal 9 mm atau ukuran lain sesuai dengan gambar kerja. b. Bahan penutup langit – langit khusus km/wc yang digunakan adalah memakai Wet Area tebal 10 mm produk Jayaboard c. Sambungan antara panel – panel gypsum ditutup dengan tape dan plester gypsum d. Toleransi kerataan max.5 mm dan pada setiap jengkal 2 mm ke segala arah max.2 mm. 6.8. PEKERJAAN KAYU DAN PINTU KAYU 1. UMUM 1. Lingkup Pekerjaan a.
Termasuk dalam pekerjaan ini adalah penyedian tenaga kerja, bahanbahan
yang
diperlukan
peralatan
termasuk
alat-alat
bantu
dan
pengangkutan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang maksimal. PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
VI - 14
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
b.
Pekerjaan meliputi : -
Kusen pintu dan jendela
-
Daun pintu
2. Pekerjaan yang berhubungan Pekerjaan pengecatan 3. Standar a. PKKI ( Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia ) b. AWI ( Architectural Wood Work Institute, USA ) c. PUB 82 4. Persetujuan a. Shop drawing Sebelum pelaksanaan, kontraktor harus membuat shop drawing yang memperlihatkan
cara
konstruksi,
cara –
cara
hubungan,
lokasi
hardware, lokasi vison dan lokasi louver b. Contoh bahan Semua bahan yang akan dipakai harus diperlihatkan untuk disetujui 2. BAHAN / PRODUK Yang dimaksud dengan pekerjaan kayu, yaitu semua pekerjaan yang meliputi : pekerjaan kusen pintu dan jendela daun pintu dan jendela dan lain-lain yang ditunjukkan pada gambar
Syarat Kayu Yang Dipakai a. Harus benar-benar kayu mutu terbaik dari jenisnya masing-masing b. Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu,
pecah-pecah, mata kayu, melinting dan lain sebagainya. c. Syarat-syarat kelembaban kayu yang dipakai harus memenuhi syarat PKKI.
Kelembaban semua bahan kayu tidak dibenarkan melebihi 12% WMC. d. Semua kayu yang dipasang / dipakai ialah yang disetujui oleh Direksi
Teknis / Konsultan Pengawas. e. Pintu panel kayu diisi dengan kaca ataupun tidak diisi dengan kaca
dilaksanakan dengan bahan kayu besi Drykiln 14% yang dilaksanakan tanpa
cacat,
lubang
atau
retak
dan
dipasang
lengkap
dengan
accesoriesnya dan spesifikasi seperti yang diuraikan didalam pekerjaan kunci dan alat penggantung.
Jenis Kayu Yang Dipakai a. Pemborong harus mengajukan contoh dari bahan yang akan dipakai untuk
mendapatkan persetujuan dari direksi PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
VI - 15
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
b. Jenis kayu yang dipakai kayu besi dan atau yang telah disetujui Direksi
Teknis / Konsultan Pengawas / Perencana c. Bahan yang dipakai dibagi dalam kelompok
Bahan kayu padat ( solid wood) Bahan kayu papan buatan pabrik seperti multiplak, teakwood, dan lainlain. Bahan kayu lapisan yang bersifat dekoratif (dekoratif veneers) Kayu padat harus benar-benar kayu mutu terbaik dari jenisnya masingmasing dengan serat lurus, harus dihindarkan adanya cacat-cacat kayu yang merupakan cacat bawaan seperti terlalu banyaknya mata kayu, putih kayu, pecah-pecah atau penebangan pemotongan dan penyimpanan seperti melenting, mengeliat dan kebirian seperti cacat-cacat yang mebuatnya tidak dapat memenuhi persyaratan standar untuk pekerjaan ini. Persyaratan kelembapan kayu yang dipakai harus memenuhi syarat NI-5 (PKKI tahun 1961) Untuk pekerjaan ini sebaiknya padat maupun papan yang diijinkan tidak boleh melebihi 12 % WCM (water counten mixture) khusus untuk kayu kamper atau kapur tidak boleh diperkenankan melebihi 10% WCM. Semua kayu yang dipasang / dipakai adalah yang sudah disetujui oleh Direksi/Direksi Teknis / Konsultan Pengawas. Kayu yang dapat dipakai dalam proyel ini meliputi kayu – kayu jenis: 1. Kayu merbabu 2. Kayu sungkai kelas A, keawetan kelas 1, kekuatan kelas II 3. Kayu Jati kelas 1 4. Kayu kamper oven Samarinda Kayu dapat dipergunakan untuk pekerjaan rangka, moulding, lipping, endging maupun pekerjaan yang lebih halus seperti inlay, banding, intorsia ataupun marquetry. Ukuran-ukuran dan kondisi. a) Semua ukuran kayu yang tertera pada gambar adalah ukuran jadi (sudah diserut atau diproses atau difinish) b) Semua ukuran kayu yang diuraikan diatas dipotong, diserut, diamplas dan diproses atau difinish dengan mesin-mesin pekerjaan kayu (wood Working machinery) tanpa kecuali. c) Setelah melalui proses pengeringan yang disyaratkan 5 (12 WMC) diawetkan dengan bahan Tanalith CT-106 atau bahan lain yang
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
VI - 16
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
memenuhi syarat yang disetujui oleh perencana / direksi/Direksi Teknis / Konsultan Pengawas d) Pemeriksaan terhadap jenis bentuk ukuran maupun mutu wajib dilakukan seteliti mungkin . penyimpanan ditempat harus sebaik mungkin dalam ruang kering dan sirkulasi udara baik dan dijaga agar tidak terkena cuaca langsung . pencegahan kerusakan oleh benturan amat mutlak baik sebelum maupun sesudah terpasangan. e) Kayu-kayu harus mempunyai 4 (empat sisi permukaan) yang rata dan lurus – lurus dalam ukuran –ukuran yang sesuai dengan persyaratan di gambar-gambar. f)
Kayu-kayu harus utuh, tanpa ada cacat atau celah seperti mata kayu, lubang-lubang dan sebagainya.kayu-kayu harus dikerjakan mengikiuti pola-pola seperti yang tertera pada gambar – gambar atau yang yang dipersyaratkan atau atas petunjuk direksi
3. PELAKSANAAN a. Seluruh pekerjaan kayu harus mengikuti persyaratan-persyaratan dalam NI-3,
1970 b. Semua ukuran kayu yang tertera pada gambar adalah ukuran jadi (sudah
diserut atau diproses atau difinish). c. Semua ukuran kayu yang diuraikan diatas dipotong, diserut, diamplas dan
diproses atau difinish dengan mesin-mesin pekerjaan kayu (wood Working machinery) tanpa kecuali. d. Setelah melalui proses pengeringan yang disyaratkan 5 (12 WMC) diawetkan
dengan bahan Tanalith CT-106 atau bahan lain yang memenuhi syarat yang disetujui oleh perencana / direksi/Direksi Teknis / Konsultan Pengawas. e. Pemeriksaan terhadap jenis bentuk ukuran maupun mutu wajib dilakukan
seteliti mungkin . penyimpanan ditempat harus sebaik mungkin dalam ruang kering dan sirkulasi udara baik dan dijaga agar tidak terkena cuaca langsung . pencegahan kerusakan oleh benturan amat mutlak baik sebelum maupun sesudah terpasangan. f.
Khusus untuk pekerjaan finishing kayu, baik yang masuk kedalam kelompok kayu padat, papan maupun lapisan dekoratif. Persyaratan finishing yang diminta adalah : Pada dasarnya persyaratan finishing yang dipakai adalah “natural” dengan syarat intensitas warna sama antara satu bagian kayu dengan
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
VI - 17
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
lainnya. Bagian - bagian kayu yang telah difinish tidak boleh menampakan adanya kayu atau skrup bekas paku atau sekrup maupun dempulan. Finishing akhir (Top Coat) yang digunakan adalah dari jenis polyurethane g. Pembutan persiapan pemasangan alat-alat pengancingan yang terbuat dari
logam (iron mongery) pada kayu harus dikerjakan dengan mesin kayu sehingga tercapai kerapian dan ketepatan yang setinggi- tingginya h. Pemeriksaan terhadap jenis, bentuk, ukuran maupun mutu, wajib dilakukan
dengan teliti. i.
Penimbunan ditempat pekerjaan harus sebaik mungkin disuatu ruang yang kering dan dijaga agar tidak kena cuaca langsung dan rusak oleh benturan.
j.
Setelah dipasang, Pemborong wajib memberikan perhatian sepenuhnya dan memberikan
perlindungan
terhadap
benturan-benturan
lain,
termasuk
pemakaian pada bidang yang terlihat apalagi sampai membekas. k. Untuk pekerjaan kayu (bahan penutup) tidak dibenarkan menggunakan paku-
paku melainkan dengan sekrup dan ini sedapat mungkin dihilangkan dari pandangan. l.
Pekerjaan Pelaksanaan dapat dimulai setelah ada persetujuan Direksi Teknis / Konsultan Pengawas Pelaksanaan.
m. Pekerjaan harus tepat, ukuran – ukuran harus diambil dilapangan pekerjaan,
gambar arsitektur hanyalah sebagai pedoman. n. Harus dikerjakan oleh tenaga ahli yang benar-benar berpengalaman tentang
pekerjaan pintu. o. Apabila ada pekerjaan yang membutuhkan angker di dinding atau struktur,
pasangannya harus disesuaikan dengan keadaan di tempat secara cermat p. Kayu yang sudah terpasang dilindungi dari kemungkinan cacat/rusak yang
diakibatkan dari pekerjaan-pekerjaan lain. q. Apabila waktu kurang dari 6 bulan pintu menunjukan tanda-tanda berubah
bentuk maka Pemborong atas biaya sendiri harus menggantinya. 4. Pengiriman dan Penyimpanan Bahan a. Bahan harus didatangkan ketempat pekerjaan dalam keadaan utuh dan tidak bercacat. b. Bahan harus disimpan ditempat yang terlindung dan tertutup, kering dan tidak lembab serta bersih, sesuai dengan petunjuk Direksi/Direksi Teknis / Konsultan Pengawas – Direksi Teknis / Konsultan Pengawas lapangan. PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
VI - 18
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
c. Tempat penyimpanan bahan harus cukup untuk proyek ini, bahan ditimbun dan dilindungi sesuai dengan jenisnya d. Bahan-bahan kayu dihindarkan/dilindungi dari hujan, terik matahari dan pengaruh dari pekerjaan. e. Pemborong
bertanggung
jawab
terhadap
kerusakan
selama
dalam
pengiriman, penyimpanan dan Pelaksanaan. f. Bila ada kerusakaan Pemborong wajib mengganti atas beban Pemborong.
6.9. PEKERJAAN KUSEN ALUMINIUM 1. UMUM 1. Lingkup Pekerjaan Pekerjaan
ini
meliputi
kusen
pintu,
kusen
jendela,
seperti
yang
dinyatakan / ditunjukkan dalam gambar serta shopdrawing dari kontraktor yang disetujui pengawas. 2. Pekerjaan yang berhubungan a. Pekerjaan sealant b. Pekerjaan jendela rangka aluminium c. Pekerjaan kaca 2. BAHAN DAN PRODUK 1. Kusen aluminium yang digunakan : a. Bahan
: dari aluminium framing system ex. Indal ( kondisi allumunium terbungkus dengan plastic )
b. Bentuk profil
: sesuai dengan shopdrawing yang disetujui pengawas
c. Warna profil
: ditentukan kemudian ( contoh warna diajukan kontraktor )
d. Lebar profil
: tebal 4” ( pemakaian lebar bahan sesuai yang ditunjukan dalam gambar )
e. Pewarnaan
: anodized warna clear
f. Nilai deformasi:yang diijinkan maksimal 2 mm 2. Konstruksi kusen allumunium yang dikerjakan seperti yang ditunjukkan dalam gambar detail termasuk bentuk dan ukurannya. 3. Ketahanan terhadap air dan angin untuk setiap type harus disertai hasil test, minimum 100 kg/m² yang harus disertai dengan hasil test. 4. Bahan yang akan diproses fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu sesuai dengan bentuk toleransi ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan dan pewarnaan yang dipersyaratkan
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
VI - 19
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
5. Aksessories yang dipakai adalah sekrup dari stainlees steel galvanized tertanam, weather
strip
dari
vinyl,
pengikat
alat
penggantung
yang
dihubungkan dengan allumunium harus ditutup caulking dan sealant. Angkur – angkur untuk rangka / kusen allumunium terbuat dari steel plate tebal 2-3 mm, dengan
lapisan
zink
tidak
kurang dari 13 mikron sehingga dapat
bergeser. 6. Bahan finishing treatment untuk permukaan kusen jendela dan pintu yang bersentuhan dengan bahan alkaline seperti beton, aduk atau plaster dan bahan lainnya harus diberi lapisan finish dari laquer yang jernih atau anti corrosive treatment dengan insulating varnish seperti asphaltic varnish. 3. PELAKSANAAN 1. Sebelum memulai pelaksanaan kontraktor diwajibkan meneliti gambar – gambar dan kondisi di lapangan ( ukuran dan peil lubang dan membuat contoh jadi untuk semua detail sambungan dan profil aluminium yang berhubungan dengan system konstruksi bahan lain ) 2. Prioritas proses fabrikasi, harus sudah siap sebelum pekerjaan dimulai dengan membuat
lengkap
dahulu
shopdrawing
dengan
petunjuk
pengawas meliputi gambar denah, lokasi, merk, kualitas, bentuk, ukuran. 3. Semua frame / kusen baik untuk dinding, jendela dan pintu dikerjakan secara fabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. 4. Pengelasan dibenarkan menggunakan non active gas ( argon ) dari arah bagian dalam agar sambungannya tidak tampak oleh mata 5. Angkur – angkur untuk rangka / kusen aluminium terbuat dari steel plate setebal 2-3 mm dan ditempatkan pada interval 600 mm. 6. Tepi bawah ambang kusen exterior agar dilengkapi flashing untuk penahan air hujan 7. Sekeliling tepi kusen yang terlihat berbatasan dengan dinding agar diberi sealant supaya kedap air dan kedap suara 8. Untuk
fitting
allumunium
hardware akan kontak
dan
reinforcing
dengan
besi,
materials
yang
tembaga
atau
mana
kusen
lainnya
maka
permukaan metal yang bersangkutan harus diberi lapisan chromium untuk menghindari kontak korosi. 9. Diisyaratkan bahwa
kusen aluminium dilengkapi oleh kemungkinan –
kemungkinan sebagai berikut : a. Dapat menjadi kusen untuk dinding kaca mati b. Dapat cocok dengan jendela geser, jendela putar dan lain – lain PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
VI - 20
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
c. System kusen dapat menampung pintu kaca frameless d. Untuk system partisi, harus mampu moveable dipasang tanpa harus dimatikan secara penuh yang merusak baik lantai maupun langit – langit e. Mempunyai aksessories yang mampu mendukung kemungkinan di atas. 6.10. PEKERJAAN SILICONE SEALANT 1. UMUM 1. Lingkup Pekerjaan a. Yang termasuk pekerjaan ini adalah pengadaan bahan, tenaga kerja, peralatan dan lain sebagainya, untuk pekerjaan silicone sealant secara lengkap, terpasang sempurna b. Pekerjaan – pekerjaan yang harus diselesaikan dengan silicone sealant antara lain :
Setiap hubungan antara kaca dengan rangka aluminium
Setiap hubungan antara rangka aluminium dengan dinding beton
Setiap hubungan antara kaca dengan kaca
Setiap hubungan antara alumunium panel
2. Pekerjaan yang berhubungan a. Pekerjaan kusen allumunium b. Pekerjaan kaca dan cermin 2. PERSYARATAN BAHAN 1. Silicone sealant yang digunakan adalah merk DOW CORNING TYPE 793 ex Australia, harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
Pengeringan netral
Modulus elastisitas tinggi 100% ( gerakan )
Kering sentuh 15 menit
Waktu pengerjaan ( kurang dari 10 menit )
Menyatu sepenuhnya 24 jam
Warna ditentukan kemudian
Tidak
terpengaruh
terhadap
sinar
matahari,
hujan
ozon
dan
perubahan temperature yang tinggi ( 62:C s/d 205:)
File rating tidak kurang dari 2 jam
Daya kedap suara 30 db. ( khusus untuk perlakuan terhadap allumunium yang menggunakan finishing fluorocarbon, sealant harus dipilih dari silicon rubber yang compatible terhadap fluorocarbon ).
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
VI - 21
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
2. Bahan pelindung Allumunium
harus
dilindungi
dengan
blue
protection
masking
tape
sekualitas GINZA Filter menggunakan polyurethane backer rod dengan sel terbuka yang direkomendasi dari dow corning. 3. PERSYARATAN PELAKSANAAN 1. Pekerjaan silicone sealant ini harus dilaksanakan oleh kontraktor khusus yang ahli dalam bidang pekerjaan sealant. 2. Untuk kaca, allumunium, concrete dan steel sebelum diberi perlakuan sealant harus dilakukan pembersihan yang mengakibatkan kurangnya daya rekat sealant. 6.11. PINTU KHASANAH DAN VENTILATOR DARURAT 1. UMUM 1. Lingkup Pekerjaan a. Yang termasuk pekerjaan ini adalah pengadaan unit pintu utama khasanah, unit pintu darurat khasanah dan unit ventilator darurat berikut perlengkapannya yang diperlukan untuk dapat mengoperasikannya dengan baik. b. Mengirim ke lokasi, melaksanakan pemasangan dan penyetelan semua perangkat perlengkapan sehingga dapat berfungsi dengan baik. c. Menyelenggarakan training pengoperasikan perangkat perlengkapan tersebut kepada petugas – petugas yang ditunjuk oleh pemberi tugas. d. Menyediakan jaminan Cuma – Cuma atas semua perangkat perlengkapan tersebut selama 360 hari kalender. 2. Pekerjaan Yang Berhubungan Pekerjaan beton 3. Standar a. PBI 1971 NI-2 b. American Society for Testing and Material ( ASTM ) 50 4. BAHAN / PRODUK 1. Pintu khasanah yang dipakai dalam proyek ini termasuk assesorie adalah merk Bostico / Lion 2. Control box ventilator yang dipakai adalah Bastico / Lion 5. TESTING Semua unit pintu – pintu khusus tersebut dilengkapi dengan brosur – brosur. Kelengkapan dari unit – unit pintu yang diisyaratkan oleh pabrik.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
VI - 22
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
6. KONTROL PENGAWAS 1. Pemasangan sesuai dengan rencana yang ditentukan 2. Posisi pemasangan tegak lurus ( vertical dan horizontal ) 3. Penyerahan terakhir dibuatkan berita acara supplier, kontraktor dan pihak Bank Pembangunan Daerah disaksikan oleh Pengawas. 7. PEMASANGAN 1. System pemasangan secara umum harus mengikuti petunjuk pelaksanaan pemasangan sesuai dengan yang dikeluarkan oleh pihak Bostico / Lion 2. Pemasangan perangkat peralatan – peralatan tersebut pada konstruksi dinding khasanah
harus
dilakukan
sedemikian
rupa
termasuk
pengangkaran dengan rangka batang – batang besi beton dengan cara pengelasan
dan
kemudian
dicor
dengan konstruksi dinding khasanah
sehingga mengurangi kekuatan konstruksinya. 8. GAMBAR DAN BROSUR Gambar dan brosur penjelasan dari pintu khasanah harus dilampirkan dalam penawaran. Brosur tersebut harus menunjukkan dan menerangkan dengan jelas akan bentuk, feature, spesifikasi teknis dan cara pemasangannya pada dinding khasanah. 9. KONSTRUKSI DAUN PINTU Daun pintu mempunyai ketebalan keseluruhan paling kurang 183 mm, termasuk plat baja setebal 1” ( 25 mm ) sebagai inti kekuatan untuk perlindungan maximal terhadap kebakaran, las, pengeboran dan peledakan. Daun pintu harus dapat terbuka dan berputar pada engselnya 180. 10. RANGKA PINTU Rangka harus terbuat dari logam ally yang sama dengan daun pintu. Rangka
pintu
harus dilengkapi
dengan
saklar
mekanis
yang
akan
memutuskan semua alairan listrik di dalam ruang khasanah begitu pintu dalam posisi tertutup. 11. PENGUNCIAN Dua pengunci dengan derajat keamanan tinggi harus mempunyai sebuah kunci
8
lever Bostico
menghasilkan Batang
/
100.000.000
pengunci
Lion
dan
sebuah
kombinasi
kombinasi penguncian
sepanjang
sisi
kiri
dan
kanan
dengan
4
roda
memutar
pintu harus
dapat dial.
menjamin
penguncian yang terlindung dari segala macam perusakan. Engsel harus merupakan satu unit yang memegang daun pintu kepada rangka pintu dengan menggunakan anti friction bearings yang mampu memikul 3 kali berat daun pintu. PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
VI - 23
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
12. BAHAN FINISHING PINTU Bahan finishing untuk pintu utama dan pintu darurat seluruh permukaan yang terlihat terbungkus dengan pelat besi massif ( solid ), warna chubb abu – abu muda dikombinasikan dengan panel, handle dan escutcheon warna abu – abu tua. 13. BUKAAN PINTU Pintu utama harus mempunyai bukaan bersih paling kurang 80 cm untuk memudahkan keluar masuk. Bagian dalam pintu harus dilengkapi pintu terali berupa daygate terdiri dari batang – batang besi solid arah vertical. 14. DIMENSI 1. Pintu utama termasuk rangka kusennya : a. Tebal lapisan pelindung
: 70 mm
b. Tebal daun pintu
: 183 mm
c. Tinggi bersih
: 2000 mm
d. Lebar bersih jika dibuka 180 : 920 mm 2. Pintu darurat termasuk rangka kusennya : a. Tebal lapisan pelindung
: 70 mm
b. Tebal daun pintu
: 183 mm
c. Tinggi bersih
: 2000 mm
d. Lebar bersih jika dibuka 180 : 580 mm 15. PEMASANGAN VENTILATOR DARURAT RUANG KHASANAH 1. Kegunaan Adalah
suatu
alat
yang
dapat
dipergunakan
pada
situasi
darurat
manakala seseorang terkunci di dalam khasanah, untuk mendapatkan udara, cahaya, makanan, dan komunikasi, sementara sampai pintu – pintu khasanah dapat dibuka 2. Kelengkapan alat harusmempunyai perunjuk pemakaian yang diterangi lampu fluorescent. 3. Dimensi Control box + lebar 185 mm x tinggi 324 mm x tebal 66 mm ventilator exterior plug dia. 50 mm. penempatan sesuai dengan gambar untuk itu.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
VI - 24
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
6.12. PEKERJAAN KACA DAN CERMIN 1. UMUM 1. Lingkup Pekerjaan a. Menyediakan tenaga kerja, bahan – bahan, peralatan dan alat bantu lainnya
untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna b. Pekerjaan kaca
dan cermin meliputi seluruh gambar detail
yang
disebutkan / ditunjukkan dalam detail gambar. 2. Pekerjaan yang berhubungan Pekerjaan kusen alumunium 3. Persyaratan Bahan a. Kaca adalah benda terbuat dari bahan glass yang sama pipih pada umumnya mempunyai ketebalan yang sama, mempunyai sifat tembus cahaya, dapat diperoleh dari proses – proses tarik tembus cahaya, dapat diperoleh deri proses – proses tarik, gilas dan pengembangan ( float glass ) b. Toleransi lebar panjang. Ukuran panjang dan lebar tidak boleh melampaui toleransi seperti yang ditentukan oleh pabrik. c. Kesikuan,. Kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai sudut serta tepi potongan yang rata dan lurus. d. Cacat – cacat
Cacat – cacat lembaran bening yang diperbolehkan harus sesuai ketentuan dari pabrik
Kaca yang digunakan harus bebas dari gelembung ( ruang – ruang yang berisi gas yang terdapat pada kaca )
Kaca yang harus bebas dari keretakan ( garis – garis pecah pada kaca baik sebagian atau seluruh tebal kaca )
Kaca harus bebas dari gumpalan tepi ( tonjolan pada sisi panjang dan lebar kea rah luar / masuk )
Harus bebas dari benang ( string ) dan gelombang ( wave ) benang adalah cacat garis
timbul
yang
tembus
pandangan, gelombang
adalah permukaan kaca yang berubah dan mengganggu pandangan.
Harus bebas dari bintik – bintik ( spots ), awan ( cloud ) dan goresan (scratch)
Bebas lengkungan ( lembaran kaca yang bengkok )
Ketebalan kaca lembaran yang digunakan tidak boleh melampaui toleransi pabrik.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
VI - 25
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
2. BAHAN / PRODUK 1. Bahan kaca dan cermin, harus sesuai SII 0189/78 dan PBVI 1982 2. Semua bahan kaca dan cermin sebelum dan sesudah terpasang harus mendapat persetujuan dari konsultan pengawas. 3. Sisi kaca yang tampak maupun yang tidak tampak akibat pemotongan, harus digurinda / dihaluskan, sehingga membentuk tembereng. 6.13. PEKERJAAN LANDSEKAP 1. UMUM 1. Lingkup pekerjaan a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga, bahan – bahan, peralatan, dan alat – alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang terbaik 2. Pekerjaan yang berhubungan a. Pekerjaan tapak b. Elektrikal c. Plumbing d. pengecoran 3. Sarana Kerja a. Semua sarana kerja yang digunakan harus benar – benar baik dan memenuhi persyaratan kerja sehingga memudahkan dan melancarkan kerja di lapangan b. Penyediaan tempat penyimpanan bahan / material di lapangan harus aman dari segala kerusakan, hilang dan hal – hal yang dapat mengganggu pekerjaan lain yang sedang berjalan. 4. Persyaratan Pekerjaan Landsekap a. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk – petunjuk dan syarat – syarat bahan
pekerjaan
landsekap,
peraturan
persyaratan pemakaian
bangunan yang berlaku, standar spesifikasi dari bahan yang
dipergunakan dan sesuai petunjuk – petunjuknya yang diberikan oleh Konsultan Pengawas dengan saran perencana b. Pekerjaan landsekap yang dilaksanakan harus mengikuti semua petunjuk gambar – gambar landsekap terlampir dan apa yang ditentukan kemudian oleh Konsultan Pengawas atas petunjuk Perencana.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
VI - 26
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
2. BAHAN / MATERIAL 1. Griil besi : besi cor / tuang dengan kadar karbon kurang dari 2% 2. Pipa saluran induk menggunakan batu kali dan bis beton diameter 30 cm. pipa saluran menggunakan bahan pipa PVC dia ³∕₄ “ jenis AW, produk vinilon atau setara. 3. Paving block, K.300 tebal 8 cm, bentuk segi persegi panjang, warna ditentukan 4. Perencana 5. Lampu taman minimal 2 grouping 6. Garis parkir cat” Road line “ lebar 10 cm . XIV. PEKERJAAN CLADDING ALUMUNIUM 1. UMUM 1. Lingkup Pekerjaan a. Pengadaan, pengangkutan dan fabrikasi sistem penutup dinding luar dari alumunium composite panel, lengkap dengan system rangkanya, pengangkutan ke struktur bangunan perakitan, pemasangan sealant, dan segala kelengkapannya. b. Pemotongan, penekukan dan pemberian rangka perkuatan, hingga menjadi panel – panel siap dipasang dilaksanakan di pabrik 2. Pekerjaan yang berhubungan a. Pekerjaan Glazed Alumunium Curtain Walls b. Pekerjaan Struktur neoprene Glazing Gasket 3. Dengan Kriteria a. Desain sistem harus memungkinkan gerakan thermal dan struktur dari komponen tanpa menimbulkan tekanan, kerusakan pada joint sealt, tidak menimbulkan stress pada fastener, ketika terkena tekanan angin dan perubahan suhu uadar. b. Structural tests : Design harus teruji terhadap structural test untuk bebas angin dengan “ chamber method “, ASTM E72. Beban angin ( positif dan negative ) : 120 kg / m² Beban diflesi : L/180, beban positif atau negatif c. Kekauatan rekatan : Tidak boleh terjadi kerusakan pada rekatan sandwich panel maupun pada lapisan finishingnya hingga suhu 57
C dan kelembaban 100%,
setelah 100 jam. PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
VI - 27
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
d. Infiltrasi udara Kebocoran udara tidak boleh lebih dari 0,018 M²/M³, dinding ketika test dengan ASTM E283-73 pada perbedaan tekanan statis udara 36 kg/M² 4. Standar ASTM : a. D 659-74
: Evaluating degree of chalking of Exterior paints.
b. D 968-51
: test of abrasion resistance of coating of paints, varnish,
lacquer, and related products by the falling sand method. c. D 2247-68 : Testing coated metal specimen at 100% relative humidity. d. D 72-77
: Conducting strength test of panels for building instruction.
e. D 283-73
: test for rate of air leakage through exterior windows, curtain
wall and dors 5. Persetujuan – persetujuan Shop drawing : a. Harus memperlihatkan lokasi dimensi, profil panel, panel lay out, ukuran panel,flashing and trims, joints, angkur – angkur dan system pengangkuran metodainstalasi dan detail – detail khusus. b. Harus memperlihatkan detail fabrikasi dan instalasi, sealant, fastening, aksessories,type, dan berat material, finishing, dan sebagainya untuk memperlihatkankesesuaian dengan gambar dan RKS c. Harus memperlihatkan detail – detail hubungan dengan kaca, dinding dalam, langit– langit dan lain – lain. 6. Contoh : Sampel yang harus disediakan minimal 1 buah type panel standar yang telahditekuk
sesuai
dengan
desain,
lengkap
dengan
perkuatan –
perkuatannya, bracketdan komponen – komponen rangka untuk retakan ke struktur bangunan. 2. BAHAN / PRODUK 1. Manufacturer : a. Alucopan b. Alconel c. Indal d. Seven
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
VI - 28
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
2. Alumunium Composite Panels : a.
System : Panel terdiri dari 2 lapis alumunium tebal 0,6 mm, diantara ke 2 lapis tersebut (core ) terdiri dari phenolie resin, yang direkatkan pada kedua lapis alumuniumdalam, keadaan panas dan tekanan tinggi dengan thermo setting adhesive.
b. Ukuran panel, disesuaikan dengan ukuran rencana dan disesuaikan dengan panjangstandar panel. c. Ketebalan panel : 4 mm d. Coating : Fluoro carbon PVF2 ( Kynar 500 ), warna akan ditentukan kemudian. 3. Rangka dan accessories lainnya : a. Perakitan
dan
instalasi
fastener,
bracket,
clips,
angkur,
flashing,
closures, jointsealar, dan komponen lainnya yang diperlukan, harus weather proof secara permanent dan lengkap. Komponen – komponen besi bracket dan rangka, harus digalvanis -
Fastener dan pop rivets : stainless steel
-
Sealant : silicon, sesuai dengan standar pabrik dan compatible dengan panel.
-
Gasket : neoprene gasket
b. Panel end joint : form trimless joint, ditekuk 25 cm semua panel eng joint harus diisi dengan open cell back up dan sealant. c. Panel sill dan parapet : Form trimless joint, ditekuk 25 mm d. Panel corner : Semua cornenr atau perubahan dalam posisi dinding harus dibentuk di pabrik / bengkel, trimless design.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
VI - 29
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
BAB VII. SPESIFIKASI TEKNIS UMUM PEKERJAAN MEKANIKAL & ELEKTRIKAL PROYEK BPD – PAPUA 7.1. PENJELASAN UMUM Persyaratan umum, persyaratan teknis, gambar-gambar yang disertakan juga instruksi, informasi resmi yang disampaikan kepada peserta lelang paket ini adalah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Dokumen Lelang secara keseluruhan serta prosedur pelelangan paket pekerjaan ini. Dokumen pelelangan ini merangkum seluruh informasi dan spesifikasi baik administrasi maupun teknis yang diberikan oleh Pihak Pemberi Tugas, Perencana dan Konsultan Pengawas, di dalam proses pelelangan. 1. Lingkup Pekerjaan Secara Umum Secara umum pekerjaan ini adalah pengadaan, pemasangan, testing & adjusting dan commissioning sistem Mekanikal dan Elektrikal pada Gedung Kantor Cabang Pembnatu SP.IV Timika, Bank Pembangunan Daerah PAPUA, sehingga berfungsi dengan baik dan pekerjaan ini merupakan 1 (satu) paket pekerjaan yang meliputi beberapa sub-disiplin sebagai berikut : i. Pekerjaan Sistem Mekanikal, meliputi : 1. Pekerjaan Sistem Plumbing 2. Pekerjaan Sistem Tata Udara & Ventilasi Mekanik 3. Pekerjaan Sistem Fire Fighting. ii. Pekerjaan Sistem Elektrikal, meliputi : 1. Pekerjaan Sistem Listrik & Penangkal Petir 2. Pekerjaan Sistem Generating Set 3. Pekerjaan Sistem Telepon 4. Pekerjaan Sistem Fire Alarm 5. Pekerjaan CCTV Rincian detail lingkup pekerjaan dijelaskan dalam lingkup pekerjaan masingmasing disiplin. 2. Waktu Pelaksanaan Lamanya waktu pelaksanaan pengadaan, pemasangan dan pemeliharaan dari paket pekerjaan Mekanikal & Elektrikal pembangunan Gedung BPD – Papua di Timika di sesuaikan dengan jadwal yang telah ditentukan. Waktu pelaksanaan adalah . . . . hari kalender.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
VII - 1
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
3. Gambar-gambar Lelang a. Gambar-gambar yang termasuk di dalam paket pelelangan ini adalah gambar yang disertakan dalam Dokumen Pelelangan dengan simbol / code sesuai dengan masing-masing disiplin/sistem. b. Gambar-gambar Arsitektur, Sistem Mekanikal, Sistem Elektrikal , struktur Sipil dan lain-lain harus pula diperhatikan oleh Pemborong sesuai kebutuhannya. c. Gambar-gambar disiplin lain tersebut di atas adalah untuk membantu Pemborong dalam mendapatkan gambaran yang lebih lengkap dari setiap jenis bahan dan pemasangannya, terutama untuk koordinasi pemasangan serta korelasi antar pekerjaan. d. Gambar-gambar dan spesifikasi teknis serta informasi lainnya, pada hakekatnya menyangkut sistem, peralatan serta penjelasan teknis yang secara menyeluruh saling melengkapi sehingga sistem dapat beroperasi dengan baik dan sempurna. e. Bilamana di dalam penyajian gambar-gambar maupun pelaksanaannya terdapat beberapa hal yang sedemikian rupa sehingga material atau peralatan penunjang tertentu tidak disebutkan/tergambarkan di dalam dokumen ini namun merupakan bagian yang menunjang sistem M & E untuk dapat beroperasi, maka semua itu harus disediakan serta dipasangkan dan menjadi tanggung jawab Pemborong 4. Pemeriksaan Gambar, Design dan Spesifikasi Teknis a. Pemborong wajib memeriksa design, spesifikasi teknis dan isian dokumen dalam proses lelang ini terhadap kemungkinan kesalahan/ketidak cocokan baik dari segi besaran-besaran termal, listrik,
fisik maupun pemasangan,
klausal-klausal, yang berakibat kepada biaya dan lain-lain. b. Termasuk di sini secara khusus kesesuaian material-material produksi pabrik dan aplikasinya pada gambar design dan spesifikasi teknis serta "Standard Product" juga performance daripada supplier/pabrik yang bersangkutan. c. Tanggapan atau koreksi berupa pertanyaan terhadap hal-hal di atas harus diajukan dalam bentuk tertulis maupun secara lisan atau gambar pada waktu penjelasan Tender/Aanwijzing.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
VII - 2
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
d. Seluruh pertanyaan yang diajukan sedemikian rupa serta jawaban yang telah diberikan merupakan tolok ukur pelaksanaan, sehingga tidak ada alasan bagi Pemborong
untuk
mengajukan
atau
melakukan
penyimpangan atau
perubahan dikaitkan dengan hal di atas dikemudian hari (atau setelah dilakukan penunjukkan pemenang lelang). e. Penyebutan yang kurang lengkap pada spesifikasi teknis dan gambar : Di
dalam
penyebutan/penjelasan
ataupun
penggambaran
pada
spesifikasi teknis maupun pada gambar mungkin saja terjadi kurang sempurna di dalam penyajiannya apabila hal ini terjadi maka tidak berarti bahwa Pemborong di dalam menawarkan dan pemasangannya boleh pula kurang lengkap. Untuk hal ini seluruh item atau komponen yang disebutkan atau digambar diartikan adalah sebagai unit yang lengkap secara kefungsian operasi begitu pula dalam hal kelengkapannya termasuk accessoriesnya, peralatan penunjangnya serta untuk pemasangannya. Pemborong harus melihat paket pekerjaan ini secara keseluruhan sebagai suatu kelengkapan dari sistem yang berfungsi, terpasang dan operasional secara sempurna. 5. Perbedaan Interpretasi Apabila terjadi kesalahan atau perbedaan interpretasi atau adanya klausal yang berlainan ataupun bertentangan antara spesifikasi teknis, gambar perencanaan maupun informasi-informasi teknis, dan atau gambar maupun informasiinformasi resmi lainnya di dalam dokumen dan proses lelang ini, maka yang akan menjadi pegangan adalah klausal yang mempunyai nilai teknis terbaik dan mempunyai nilai biaya yang paling tinggi. Butir ini berlaku pula terhadap (atau apabila terjadi) adanya butir yang satu mengecilkan nilai teknis dimaksud atau menghilangkan butir yang lain. 6. Klausal yang Disebutkan Kembali Apabila ada hal-hal yang disebutkan kembali pada bagian/bab/gambar yang lain, maka ini harus diartikan bukan untuk menghilangkan atau mengecilkan satu terhadap yang lain tetapi malah untuk lebih menegaskan masalahnya (lihat butir sebelum ini yaitu butir : perbedaan interpretasi).
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
VII - 3
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
7. Lampiran Penawaran 1) Daftar Bahan/Material Semua material yang tercantum dalam skedul material/brosur bersifat mengikat, dan merupakan lampiran dokumen penawaran. Pemborong harus menyerahkan daftar material lengkap dengan brosur aslinya Daftar dibuat rangkap 3 (tiga) disertai brosur dan keterangan lain yang diperlukan, termasuk sertifikat pabrik bila diperlukan. 2) Brosur dan Informasi Pada waktu penawaran Pemborong wajib menyertakan (lampirkan) informasi dan brosur mengenai semua material yang ditawarkan. Informasi dan brosur ini harus mencakup dan menjelaskan mengenai isian dan spesifikasi teknis material yang ditawarkan serta pemborong wajib memberi tanda pada brosur tipe atau jenis material tersebut. Apabila ada material-material atau fasilitas-fasilitas dengan kategori "Standard" serta "Optional", agar hal ini diberi tanda dan ditegaskan, begitupula terhadap hal-hal tertentu lainnya yang dianggap penting untuk dipertegas. Hal ini agar jelas dan memudahkan di dalam mengevaluasi kelengkapan material dan sistem yang ditawarkan.
Apabila pemborong tidak
menyertakan
hal
brosur
dengan
lengkap,
ini
akan
merugikan
Pemborong di dalam proses evaluasi. Merk/produk dari peralatan dan bahan/material yang dilampirkan di dalam penawaran sifatnya mengikat. 8. Ketentuan Peralatan/material yang ditawarkan a. Apabila dalam spesifikasi teknis ini disebutkan nama pabrik/merk dari suatu jenis peralatan/bahan/komponen/material tertentu maka Pemborong wajib menawarkan dan memasang sesuai dengan yang ditentukan (Daftar Material/Material List). b. Jadi tidak ada alasan bagi Pemborong pada waktu pemasangan menyatakan barang tersebut sudah tidak terdapat lagi dipasaran ataupun sukar didapatkan. c. Hal ini berlaku pula kepada peralatan atau material yang tidak disebutkan secara spesifik baik merk atau type pada dokumen ini namun oleh Pemborong telah disebutkan atau dimasukkan di dalam penawarannya. d. Untuk barang-barang yang harus diimport, segera setelah ditunjuk sebagai PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
VII - 4
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
pemenang, Pemborong harus sesegera mungkin memesan melalui agennya di Indonesia. e. Jadi setelah 1 (satu) bulan penunjukkan pemenang, Pemborong harus memberikan foto copy dari pemesanan material yang diimport pada keagenan ataupun importir lainnya, yang menyatakan bahwa materialmaterial tersebut telah dipesan sesuai prosedur dari pihak MK. f. Supplier harus menunjukkan tanda keagenan peralatan dan bertanggung jawab secara teknis terhadap material yang diajukannya. g. Keterlibatan pihak agen manufacturer sampai kepada supervisi dan commissioning/trial diperhitungkan
run
dengan
atas
tanggungan
seksama
serta
Pemborong
termasuk
dan
dalam
sudah
pengajuan
penawarannya. 9. Peninjauan ke Tapak/site a. Menjadi keharusan bagi setiap peserta Pelelangan untuk melakukan peninjauan ke tapak dan mengetahui keadaan lapangan serta bangunanbangunan yang ada di sekitar bangunan yang akan dibangun. b. Perlu pula diperhatikan oleh Pemborong, sejauh mana keadaan serta instalasi dan lain-lain dari setiap bangunan dan tapak/site yang dalam hal ini mempunyai hubungan atau memberi akibat kepada material dan sistem yang akan ditawarkan atau akan dipasang di dalam paket pekerjaan ini. 10. Supplier dan Sub-kontraktor a. Apabila karena sesuatu dan lain hal daripada prosedur pelelangan yang dilakukan sedemikian rupa sehingga adanya jenis/paket pekerjaan yang harus dikerjakan/disupply oleh pihak lain, maka semua ketentuan daripada persyaratan teknis/persyaratan lelang ini berlaku pula bagi pihak lain ini. b. Pihak lain yang dimaksudkan ini dapat diartikan misalnya : Sub-Kontraktor, Supplier khusus, namun semua tanggung jawab kontraktual tetap berada pada Pemborong pemenang lelang ini, dengan ijin Pemilik. c. Secepat mungkin setelah penanda-tanganan Kontrak Pemborong harus memperoleh persetujuan pemilik proyek/Konsultan Pengawas atas Sub Pemborong-Sub Pemborong yang diusulkan untuk pelaksanaan Kontrak. d. Keterlambatan dari pihak Pemborong dalam memperoleh persetujuan tersebut tidak dapat diterima sebagai alasan yang sah untuk menuntut perpanjangan waktu Kontrak.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
VII - 5
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
11. Perijinan a. Semua izin-izin dan persyaratan-persyaratan yang diperlukan untuk melaksanakan
instalasi
ini
harus
dilakukan
oleh
Pemborong
atas
tanggungan dan biaya Pemborong. b. Semua proses pengurusan pemeriksaan, pengujian dan rekomendasi beserta keterangan-keterangan resminya dari suatu instansi berwenang yang diperlukan untuk instalasi yang telah terpasang ini harus dilakukan oleh Pemborong atas tanggungan dan biaya Pemborong. c. Pemborong harus bertanggung jawab atas penggunaan alat-alat yang dipatentkan, kemungkinan tuntutan ganti rugi dan biaya-biaya yang diperlukan untuk ini. Pemborong wajib menyerahkan surat pernyataan mengenai hal ini. d. Pemborong harus menyerahkan izin atau keterangan resmi dari pihak yang berwajib (terkait) yang diperolehnya mengenai instalasi proyek ini kepada pemilik proyek/Pengawas atau pihak yang ditunjuk untuk ini. 12. Ketentuan Pelaksanaan 1) Pengajuan Approval/persetujuan Peralatan/material Setelah menerima Surat Penunjukan (SPK), Pemborong di wajibkan untuk segera mengajukan daftar peralatan/material pesan/dipasang
kepada
yang akan di
pihak Pengawas/MK untuk dimintakan
persetujuannya. Bersama-sama Perencana, Pengawas/MK akan melakukan evaluasi terhadap aspek-aspek teknis dan kesesuaian dengan spesifikasi dari peralatan/material yang diajukan tersebut. Untu
peralatan/material
produk
import,
Pemborong
harus
memperhatikan rentang waktu pemesanan/pengiriman barang dan skedul pelaksanaan. Oleh sebab itu tidak dibenarkan mengganti suatu product/merk dengan alasan keterbatasan waktu pengiriman yang disebabkan oleh keterlambatan pemesanan oleh pihak Pemborong. 2) Contoh Barang/material/bahan Sebelum dilakukan approval/persetujuan material, Pemborong wajib mengirimkan contoh-contoh bahan yang akan digunakan dalam pelaksanaan,
kepada
pemilik
proyek/Perencana/Pengawas
atau
brosur-brosur dari alat-alat tersebut dan menunggu persetujuan dari PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
VII - 6
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
pemilik proyek/ Perencana/Pengawas sebelum alat-alat tersebut dipesan. Contoh-contoh
barang
yang
sudah
disetujui
oleh
pemilik
proyek/Perencana/ Pengawas harus disimpan di Direksi Keet guna dijadikan Referensi bagi pemasangan di lapangan. Bila menurut penilaian Perencana dan Pengawas/MK data teknis dari bahan/material/peralatan tersebut dinyatakan kurang atau diragukan kualitasnya,
maka
kewajiban
bahan/material/peralatan
tersebut
Pemborong ke
untuk
lembaga
atau
mengirim institusi
independent (Laboratorium atau lembaga riset) untuk dilakukan pengetesan dan pengujian atas tanggungjawab dan biaya biaya dari Pemborong/Kontraktor. 3) Material Yang dipasang Semua material yang dipasang haruslah baru (Brand New) dan dalam keadaan baik/layak untuk dipasang serta dilengkapi dengan brosure maupun sertifikat pabrik pembuatnya (Certificate of Product). Material-material import yang digunakan harus melewati keagenan resmi di Indonesia dan dapat diperlihatkan sertifikat keagenannya sebelum material dipasang. Pengecualian terhadap ayat ini adalah apabila ada disebutkan secara khusus. 4) Shop Drawing Segera setelah dikeluarkan Surat Penunjukan (SPK), Pemborong diharuskan membuat “Shop Drawing”. Untuk semua macam pekerjaan baik material/komponen maupun pekerjaannya maka Pemborong wajib membuat "Shop Drawing" sebelum pemasangan, kepada pemilik proyek/Konsultan Pengawas untuk diperiksa bersama Perencana. "Shop Drawing" adalah merupakan penggambaran yang lebih detail daripada setiap pemasangan dimana penempatan peralatan telah dikoordinasikan dengan peralatan pekerjaan disiplin lainnya, serta spesifikasi yang lebih teliti daripada setiap komponen dan telah disesuaikan ukuran/kapasitas/serta detail dari peralatan/instalasi yang akan dipasang Shop Drawing harus disiapkan sebanyak 3 (tiga) set, dimasukkan untuk diperiksa paling lambat 2 (dua) minggu kalender terhitung PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
VII - 7
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
setelah dikeluarkannya Surat Perintah Kerja atau akan ditentukan oleh Konsultan Pengawas. 5) As Built Drawing Sebelum pekerjaan selesai seluruhnya ataupun secara bertahap, Pemborong
wajib
menyerahkan
kepada
pemilik
proyek/MK/
Perencana 6 (enam) set gambar yang disebut "as built drawing", yaitu gambar dari semua material dan instalasi yang terpasang dan disesuaikan dengan as/poros kolom bangunan maupun terhadap site/tapak untuk jaringan yang dipasangkan di luar bangunan (atau di tapak/site). Untuk gambar "as built drawing" ini ditentukan 3 set gambar blue print,1 set kalkir, 1 set gambar sepia brown, 1 CD (Compack Disk). 1 set gambar blue print diserahkan pada saat serah terima pertama, 2 set gambar blue print , 1 set kalkir, 1 set sepia brown dan 1 set gambar CD (yang sudah dikoreksi bila ada perubahan dan lain-lain), diserahkan pada saat serah terima kedua. 6) Konflik Pelaksanaan Apabila terjadi konflik teknis pengerjaan daripada masing-masing instalasi ataupun dengan instalasi lain yang tidak digambarkan pada gambar pelelangan/tender ini dan kesemuanya baru muncul pada waktu pelaksanaan maka kewajiban Pemborong untuk mencari jalan ke luar yang disarankan oleh Pemilik proyek/ Perencana melalui perantaraan Konsultan Pengawas. Konsekwensi biaya terhadap hal ini adalah menjadi tanggungan Pemborong. Untuk hal inilah maka sebelum penjelasan Tender maka semua gambar,
spesifikasi
teknis
dengan
segala
kaitan
serta
konsekwensinya harus dipelajari dengan teliti dan ditanyakan pada waktu penjelasan lelang/aanwijzing. 7) Koordinasi Koordinasi
dimaksudkan
untuk
saling
member
informasi
dalam
mengerjakan paket pekerjaan ini, maka kewajiban Pemborong untuk mengikuti dan mengadakan koordinasi kerja dengan seluruh Pemborong yang bekerja pada proyek ini dan atas petunjuk/bimbingan pemilik proyek/Konsultan Pengawas. PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
VII - 8
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
8) Pengiriman Material Material yang dikirim ke tapak haruslah dilakukan dengan baik dan hati-hati, material dilengkapi dengan hasil test dan sesuai brosure yang ditawarkan dan telah disetujui Pemilik proyek / perencana / Konsultan Pengawas. Pengiriman terutama untuk peralatan seperti unit panel daya, unit AC, Fan, pompa-pompa dan peralatan mekanikal/elektrikal lainnya haruslah dibungkus, dipak atau di dalam koli dan harus dicegah terhadap kemungkinan material tersebut kena hujan, debu dan lainlain. Penempatannyapun setelah tiba di tapak harus ditempatkan ditempat yang telah ditentukan oleh Pemilik/Konsultan Pengawas dan dijaga dengan baik (terlindung). 9) PROTEKSI Seluruh material dan peralatan harus dengan sebenarnya dan diproteksi secara memadai oleh Pemborong, sebelum/selama pengerjaan dan sesudah selesainya pekerjaan instalasi (dalam masa garansi). Material dan peralatan yang mengalami kerusakan sebagai akibat dari pemasangan yang ceroboh dan proteksi yang tidak memadai tidak dapat diterima untuk pekerjaan instalasi pada proyek ini dan harus diganti. 10)
Pengecatan Apabila peralatan-peralatan yang akan digunakan sudah dicat dari pabrik dan tambahan pengecatan di lapangan tidak dispesifikasikan maka seluruh permukaan yang cacat harus diperbaiki ataupun harus mengalami proses pengecatan kembali untuk memperoleh hasil pengecatan yang uniform. Apabila peralatan belum dicat dari pabrik, Pemborong harus bertanggung
jawab
atas
pengecatan
tersebut,
sehingga
mendapatkan hasil yang sempurna sesuai spesifikasi. Seluruh rangka, penutup, cover plate dan pintu panel listrik, seluruhnya harus diberi cat dasar atau prime coat dan diberi pelapis cat akhir (finishing paint).
Cat akhir ini dengan warna sementara
ditentukan 'abu-abu', kecuali kalau diadakan perubahan warna. PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
VII - 9
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
Penentuan jenis warna dan merk cat, sebelumnya harus dimintakan persetujuan pada Perencana/Konsultan Pengawas serta Pemilik. Pengecatan dikerjakan dengan proses "stove ennameled" untuk lampu, sedangkan untuk panel listrik harus dibuat tahan karat (anti korosi) dengan cara "galvanized cadmium plating" atau dengan "zinc chromatic primer" dan harus dicat akhir dengan cat bakar, merk cat Dulux ICI atau setara. 11)
Pengetesan Pemborong harus melakukan pengetesan/percobaan seperti operasi sesungguhnya secara tepat dari seluruh sistem untuk peralatan, material
dan
cara
bekerjanya,
peralatan
yang
mengalami
kerusakan/cacat/salah harus diganti/ dibetulkan dan percobaan diulangi untuk operasi yang sebenarnya/normal/ dan benar terhadap seluruh bidang pekerjaan atau sistem. Tatacara
atau
metode
pengetesan,
pengaturan,
dll.
(testing,
adjusting, balancing, commissioning) dan besaran-besaran listrik, termal, hidronik, dan besaran-besaran lainnya yang harus dilakukan pengukuran, pengaturan dan pencatatan, serta alat/instrument ukur yang akan digunakan terlebih dulu harus diajukan oleh Pemborong sebelum
melaksanakan
pekerjaan
tersebut
kepada
pihak
Pengawas/MK dan Perencana untuk dimintakan persetujuannya. 12) Tenaga Ahli dan Pengawas Lapangan Pemborong harus menyediakan tenaga akhli yang terampil, dan berpengalaman di dalam menangani dan mengerjakan paket pekerjaan ini. Pemilik Proyek/Konsultan Pengawas/MK dapat meminta penggantian atau penambahan tenaga ahli yang sesuai serta mempunyai pengalaman kerja dan keterampilan cukup dengan melampirkan pengalaman kerjanya apabila dianggap perlu. Seluruh pekerjaan yang dicakup dalam instalasi ini harus diawasi oleh seorang yang cukup berpengalaman. Ia bertanggung jawab penuh atas segala pekerjaan instalasi pada proyek ini. Nama, perincian pengalaman kerja, struktur organisasi Pengawas Lapangan hendaknya diberikan oleh Pemborong kepada pemilik proyek/Pengawas untuk dimintakan persetujuannya. PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
VII - 10
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
Bilamana
ternyata
menurut
pendapat
pihak
pemilik
proyek/Pengawas/ Perencana atau pihak yang berwenang Pengawas Lapangan yang ditunjuk itu kurang cakap memimpin maka Pemborong harus menggantinya dengan orang lain dan tidak terbatas pada jumlah personil yang dimintakan. 13) Pembersihan Lapangan Lapangan yang dipergunakan harus setiap hari dibersihkan setelah selesai bekerja. Pemborong hendaknya menghubungi pihak-pihak lain untuk koordinasi pembersihan lapangan. Segera
setelah
Kontrak
selesai
maka
Pemborong
harus
memindahkan semua sisa bahan pekerjaannya dan peralatannya kecuali yang masih diperlukan selama pemeliharaan. Segala macam kotoran-kotoran dan puing atau peralatan tersebut harus dibuang dan atau dikeluarkan dari site serta atas tanggung jawab Kontraktor. 13. Dokumentasi, Informasi Manual dan lain-lain Segera setelah pekerjaan selesai secara keseluruhan atau sebagian, selain "as built drawing" (butir di atas) yang juga bagian dari dokumentasi teknis, maka Pemborong diwajibkan menyerahkan kepada pihak Pemilik beberapa informasi dan manual dari masing-masing disiplin/sistem M & E sebanyak 3 (tiga) set, dan diserahkan sesuai dengan kebutuhan proyek dan kebutuhan Pemilik. Ketiga set ini minimal terdiri atas 1 (satu) set asli dan 2 (dua) set cetakan/foto copy dalam edisi lux dalam bahasa Indonesia. Informasi dan manual tersebut antara lain (namun tidak terbatas kepada) adalah: a. Manual, yang terdiri atas : o Material and Drawings; Yang menjelaskan baik berupa tulisan maupun gambar-gambar secara detail teknis, isi ataupun perincian kefungsian dan struktural dari peralatan yang dipasang. o Installation Manuals; Yang menjelaskan mengenai cara pemasangan dan persyaratan pemasangan. o Instruction, Operation and Services Manuals; Yang menjelaskan mengenai cara pemakaian dan operasi peralatanperalatan. PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
VII - 11
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
o Trouble Shooting and Fault Finding; Petunjuk atau gambaran rinci dari peralatan untuk secara cepat dapat melihat atau mencari ada gangguan atau kerusakan serta batasanbatasan yang masih dapat dilakukan oleh Pemilik/ Operator. o Administration and Maintenance Services Prosedur atau tata cara pemeliharaan peralatan yang berhubungan dengan waktu
pemakaian serta informasi perihal sumber pengadaan
peralatan terpakai. b. Part Lis Pemborong wajib menyediakan daftar material atau suku cadang dari peralatan terpakai dan diserahkan kepada Pemilik, sehubungan dengan pengoperasian dan bekerjanya sistem/peralatan secara baik dan sempurna. Daftar material atau suku cadang yang disediakan hendaknya dalam suatu susunan peralatan atau material yang mudah mengalami kerusakan dalam kurun waktu tertentu atau dalam masa pemeliharaan. 14. Uji-Coba dan Acceptance Prosedure a. Proses pengadaan material, pemasangan, supervisi dirangkaikan dengan proses commissioning dan uji-coba harus dilaksanakan oleh pihak Pemborong. b. Prosedur dan pelaksanaan Commissioning dan pengujian terhadap fisik peralatan, elektris, operasional, proses, sertifikasi dan hasil
penyiapan
laporan test harus disiapkan oleh Pemborong. "Acceptance" oleh pihak Pemilik akan dilakukan setelah uji-coba secara khusus dengan menyertakan pihak Pemilik proyek/Konsultan Pengawas/ Perencana dan menyampaikan hasil/laporan commissioning dan sertifikat/ hasil test yang telah dilaksanakan. c.
Uji coba Acceptance ini dilaksanakan sebelum Serah Terima Pertama atau mengikuti jadwal yang ditentukan Konsultan Pengawas.
d. Biaya dan peralatan uji serta kebutuhan lainnya adalah menjadi tanggungan Pemborong. 15. Masa Pemeliharaan dan Garansi a.
Untuk semua pekerjaan Sistem Mekanikal dan Elekrikal ini Pemborong harus mengadakan pemeliharaan selama 6 (enam) bulan, sejak Serah Terima Pertama, yang dinyatakan dengan suatu Berita Acara yang ditanda
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
VII - 12
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
tangani oleh Pemilik sesuai prosedur yang telah ditetapkan dan dibuat oleh Konsultan Pengawas/MK. b. Untuk hal tersebut maka dalam masa pemeliharaan, Pemborong wajib menyediakan peralatan khusus terpakai dan menjamin tersedianya suku cadang serta tenaga kerja terampil minimum 2 orang yang selalu berada di lokasi selama 24 jam dengan catatan tenaga kerja yang berkwalitas. c.
Seluruh peralatan utama dari tiap-tiap bidang pekerjaan atau sistem harus diberi garansi selama 1 (satu) tahun, baik terhadap pengadaan baru maupun terhadap peralatan/unit existing yang telah diservis. Untuk keperluan tertentu seperti harus “Re-garansi” atau “Re-waranty” terhadap peralatan atau instalasi tertentu, maka hal itu harus dilakukan dan biaya dimasukkan (atau diserap) di dalam penawaran.
16. Kontrak Pemeliharaan dan Spare Parts Terlepas dari kewajiban mengenai butir masa pemeliharaan dan masa garansi diatas, serta terlepas dari penawaran pelelangan ini, maka merupakan keharusan Pemborong untuk :
Mengajukan jaminan keberadaan spare parts list terhadap material atau parts yang dianggap perlu untuk disiapkan/ dipunyai oleh Pemilik untuk suatu masa operasi tertentu (selama 2 [dua] tahun). Spare parts list ini (item dan volume harus disebutkan dengan jelas) dapat pula diajukan atau dimasukkan di dalam material yang disuplai di dalam paket lelang ini sebagai "service" dan untuk ini dinyatakan sebagai "free of charge".
"Service" dan "free of charge", adalah sulit untuk mendefinisikan dan menentukan jumlah/volume yang pasti dan seragam untuk part/spare parts bagi setiap merk/manufacturer. Kalau Pemborong akan memasukkan ini ke dalam penawarannya sebagai "service" maka ini harus dimasukkan ke dalam uraian pekerjaan/BQ
dari
Pemborong,
di
mana
biaya/jumlah
harganya
dinyatakan sebagai "free of charge" (atau sudah terhitung pada unit price item-item pekerjaan) selain itu isiannya/partnya harus diuraikan/diperinci.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
VII - 13
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
17. Asistensi dan Training Termasuk di dalam paket ini adalah kewajiban bagi Pemborong untuk melaksanakan Asistensi/membantu Pemilik di dalam menyiapkan, menyusun dan melakukan training bagi Pemilik/Operator-operator untuk dapat : mengenal, mengoperasi, memprogram, trouble shooting, dan lain-lain sedemikian rupa sehingga pihak Pemilik dapat menggunakan peralatan dengan sebaik-baiknya. Pemborong harus menyusun program training sesuai jadwal yang diberikan Pemberi Tugas dan melaksanakan training operasional. Peserta training dari pihak Pemilik akan ditentukan kemudian. Materi training adalah teori (40%) dan praktek lapangan (60%) meliputi antara lain a. Dasar-dasar teori tentang sistem Mekanikal dan Elektrikal, control system dan semua hal yang berkaitan dengan sistem yang terpasang. b. Tata cara pengoperasian dan perawatan dari seluruh komponen sistem serta perbaikan-perbaikan kecil. Pemborong wajib menyediakan diktat training yang disusun dalam bahasa Indonesia dan dalam edisi lux. Seluruh biaya yang diakibatkan oleh perihal training hingga pembuatan diktat merupakan tanggung jawab Pemborong. 18. Buku Petunjuk Operasi dan Pemeliharaan a. Apabila pekerjaan telah diselesaikan, Pemborong harus menyerahkan pekerjaan tersebut untuk mendapatkan persetujuan pemilik proyek/ Konsultan Pengawas, konsep dari buku petunjuk operasi/pemeliharaan dan daftar suku cadang untuk instalasi utama serta semua perlengkapan bantu yang diserahkan menurut Kontrak harus dilengkapi. b. Buku yang diserahkan harus dalam bentuk edisi lux dan dijilid dengan rapih dan bagus. c. Data-data yang diberikan harus mencantumkan diagram satu garis, diagram bagan dengan penjelasan seperlunya, gambar detail dari instalasi, jadwal rutin pengoperasiannya dan penghentian, pelumasan, pemeliharaan dan toleransi yang diijinkan.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
VII - 14
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
d. Petunjuk pemeliharaan harus mencantumkan ringkasan dari pengujian berkala
yang
direkomendasikan
oleh
pabrik
pembuat
dan
buku
pemeliharaan yang disetujui dan disediakan untuk peralatan yang dimaksud. e. Daftar suku cadang peralatan harus cukup terperinci untuk memungkinkan pemilik proyek/Konsultan Pengawas menemukan nomor referensi pabrik pembuat untuk setiap suku cadang dari peralatan bantu/utama yang diserahkan menurut Kontrak, dan harus berisi gambar pengaturan dan gambar terperinci seperlunya. f. Brosur standard dari pabrik pembuat dapat pula dimasukkan asal secara khusus menunjukkan perlengkapan yang diserahkan. Gambar dan diagram yang merupakan gambar yang berlaku dan disetujui sesuai ukuran gambar yang diminta oleh pemilik proyek/Konsultan Pengawas dijilid menjadi satu. g. Apabila naskah terlampau tebal maka buku pegangan itu harus dibagi dalam bagian-bagian dan diterbitkan dalam bentuk berjilid-jilid. Jika disetujui, empat copy dari naskah lengkap beserta diagram dan gambar-gambar seperti yang dibuat dalam bentuk konsep final harus diserahkan kepada pemilik proyek/Konsultan Pengawas pada waktu serah terima instalasi.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
VII - 15
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
BAB VIII. PEKERJAAN SANITASI, DRANASE, PEMIPAAN ( SDP ) 8.1.
PERSYARATAN TEKNIS UMUM
PERATURAN-PERATURAN / PERSYARATAN - Peraturan Daerah (PERDA) setempat - Peraturan-peraturan Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum - Perencanaan & Pemeliharaan Sistem Plambing, Soufyan Nurbambang & Morimura. - Pedoman Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000 - Standard Nasional Indonesia Th. 2000 - SNI 03-6481-2000, Sistem Plambing 2000
8.2. PERSYARATAN TEKNIK KHUSUS
LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan pada paket pekerjaan sistem Plumbing adalah Sistem Plumbing
pada areal Gedung Kantor Cabang Pembantu SP. IV Timika,
Bank Pembangunan Daerah PAPUA meliputi dan tidak terbatas pada penguraian tersebut dibawah ini, antara lain adalah sebagai berikut : a. Pengadaan dan pemasangan Pompa Distribusi air bersih, Pompa Treatment,
Pompa Sewage lengkap dengan pemipaan dan peralatan
pemipaan (gate valve, check valve, strainer, dll.). b. Pengadaan dan pemasangan pemipaan dari Pipa Induk PDAM (bila ada) ke Ground Water Tank. c. Pengadaan dan pemasangan Booster Pump tipe Packaged dengan kapasitas sesuai dengan gambar perencanaan, lengkap dengan panel kontrol pemipaan dan valve-valve. d. Pengadaan dan pemasangan jaringan pemipaan air bersih lengkap dengan flange, elbow, reducer, dan lain-lain sampai ke setiap fixtures outlet serta pengadaan dan pemasangan faucet. e. Pengadaan dan pemasangan fondasi pompa, penggantung dan support pipa dan peralatan penunjang lainnya. f. Pengadaan dan pemasangan sistem pemipaan air kotor, pipa air hujan, pipa ventilasi, roof drain, floor drain, clean out, instalasi buangan air bekas/air kotor,
sistem drain,
U-trap dan
dan peralatan penunjang
lainnya. g. Pengadaan dan pemasangan sistem
Sewage Treatment Plan tipe
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
VIII - 1
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
Packaged
lengkap
dengan
fondasi/pekerjaan
fan/blower,
pompa
submersible, panel kontrol dan accessories lainnya. h. Pengadaan
dan pemasangan
sistem
instalasi
listrik dari setiap
peralatan pompa sampai ke panel termasuk unit panelnya. i.
Mengadakan Testing and Commissioning terhadap seluruh peralatan maupun pekerjaan dalam paket pekerjaan plumbing ini hingga berfungsi dengan
baik dan memenuhi
persyaratan/standard
yang
telah
ditentukan didalam spesifikasi teknis ini. 8.3. SPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN UTAMA DAN INSTALASI PERALATAN UTAMA a. Pompa Delivery - Type pompa
: Centrifugal End Suction
- Kapasitas
: 250 liter/menit
- Total head
: 20 m
- Putaran pompa
: 2.900 RPM
- Daya pompa
: 1.4 kW
- Karakteristik listrik : 380 V, 3 ph, 50 Hz -Jumlah
: 2 (dua) unit (1 unit standby)
b. Level Switch Pump Control -T y p e : electric dengan sistem relay ex Jerman - Control voltage
: 220 V, 1 ph, 50 Hz
- Dipasang pada reservoir . c. Pompa Booster (Packaged) - Type pompa : Centrifugal Pump - Kapasitas
: 2 x 105 liter/menit
- Head pompa
: 25 m
- Putaran pompa
: 1.450 rpm
- Daya pompa
: 2 x 0.8 kW
- Jumlah
: 2 unit
Lengkap dengan Pressure Tank dan Panel Kontrol Data pompa dan peralatan lainnya, lihat pada Gambar perencanaan. d. Pompa Water Treatment Plan ( WTP ) - Type pompa
: Centrifugal End Suction
- Kapasitas
: 2 x 100 liter/menit
- Total head
: 30m
- Putaran pompa
: 2.900 RPM
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
VIII - 2
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
- Daya pompa
: 1.0 kW
- Karakteristik listrik : 380 V, 3 ph, 50 Hz -Jumlah
: 2 (dua) unit (1 unit standby).
Data Filter dan peralatan lainnya, lihat pada Gambar perencanaan.
SEWAGE TREATMENT PLAN 1). Lingkup Pekerjaan Lingkup pekerjaan Sewage Treatment Plan ( STP ) meliputi dan tidak terbatas dari apa yang disesuaikan dan apa yang di uraikan tersebut dibawah ini. Pekerjaan
meliputi
pengadaan
pemasangan,
pengujian
dan
bekerjanyaa sistem sehingga out put yang dihasilkan dapat memenuhi persyaratan umum yang berlaku serta ketentuan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pengawasan Lingkungan Hidup (KLH) Pengadaan dan pemasangan instalasi pengolahan air limbah (STP) dengan sistem packaged dengan kapasitas : 15 m3/ hari. Jaminan spare parts dan pemeliharaan selama masa berlakunya pemeliharaan yang diterakan dalam kontrak pekerjaan. 2). Persyaratan Septic Tank Septic Tank direncanakan untuk mengolah air buangan domestik dengan asumsi : Kapasitas
:
30 m3 / hari
Influent BOD
:
300 mg / l
Influent SS
:
200 mg / l
Dan menghasilkan air hasil pengolahan
Effluent BOD
:
20 mg / l
Effluent SS
:
60 mg / l
PEMIPAAN DAN PERALATAN PEMIPAAN AIR BERSIH a. Pemipaan Air Bersih
Bahan
: Poly propylene Random , PN-10 & PN-20.
Standard
:
Standard yang berlaku umum
b. Pipa Air Kotor/buangan
Bahan
: PVC, Klas AW, 10 kg/cm2
Standard
: Standard Industri Indonesia (SII) 034 -82/ISO 4065, JIS.K.674 979 dan JIS.K.6742-1979.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
VIII - 3
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
c. Valve - valve Working Pressure : 150 psi / 10barg. 1). Gate Valve : Tipe bronze body non rising stem
screwed bonnet
solid
wedge disk screwed end untuk valve sampai dengan Diam. 50 mm danbisa digunakan tipe Butterfly untuk diameter 12 s/d 25 mm Tipe flanged or lugged body stainless steel disk stainless steel shaft hand wheel operated with position indicator untuk valve lebih besar dari 50 mm dengan body material cast iron untuk tekanan 150 psi. 2). Check Valve : Material : bronze body swing type Y pattern screwed cup metal disk screwed end untuk valve sampai dengan diameter 50 mm. Tipe : swing silent type dengan stainless steel disk dengan body material cast iron untuk tekanan 150 psi dan carbon steel untuk tekanan 200 psi. Khusus untuk pompa-pompa hydrophor digunakan dual plate water type check valve. 3). Strainer : Tipe bronze body screwed
cap
stainless steel mess end
untuk strainer sampai dengan diameter 50 mm Tipe : Y pattern stainless steel perforated screen bolted bonnet flanged end untuk strainer lebih besar dari diameter 50 mm. 4). Flexible Connection Flexible connection memakai
model
sphere dengan material
Rubber
Neoprene
double yang
dapat
pompa
delivery
menahan tekanan sampai 10 kg/cm2. Tekanan kerja valve-valve untuk peralatan adalah minimum 220 psi. Tekanan
kerja valve-valve
untuk
pipa-pipa distribusi selain
tersebut di atas bisa dipakai valve dengan tekanan kerja 150 psi.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
VIII - 4
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
8.4. SYARAT-SYARAT PEMASANGAN
PERSYARATAN UMUM
a. Pemborong
harus
membuat jadwal/schedule
terperinci untuk setiap pekerjaannya dan pemilik proyek/Pengawas/ Perencana
waktu
yang
diserahkan kepada
atau pihak yang ditunjuk
untuk mendapatkan persetujuannya. b. Pemborong harus melaporkan hasil kemajuan pekerjaannya setiap minggu
serta
perbandingannya
dengan jadwal yang telah
tersusun. Bilamana terjadi perbedaan harus disertakan
juga
alasan-alasan serta cara-cara penanggulangannya. c. Bagi setiap tahap-tahap instalasi yang telah selesai dikerjakannya Pemborong harus mendapatkan pernyataan tertulis dari pihak pemilik proyek/Pengawas/ Perencana dan pihak yang ditunjuk bahwa
tahap
instalasi
ini
telah
selesai dikerjakan sesuai
dengan persyaratan yang ada. Tahap-tahap instalasi ini ditentukan kemudian berdasarkan jadwal perincian wakta yang diserah kan oleh Pemborong. d. Di dalam setiap pelaksanaan pengujian, balancing dan sistem
instalasi
ini
haruslah
pula
dihadiri
pihak
trial run pemilik
proyek/Pengawas /Perencana dan Ahli serta pihak-pihak lain yang bersangkutan.
Untuk ini hendaklah diberikan
pula sertifikat
pernyataan hasil pengujian oleh yang berwenang memberikannya. e. Pemboron wajib melaporkan kepada pemilik proyek/Pengawas/ Perencana atau Ahli yang ditugaskan bilamana sekiranya terjadi kesulitan atau gangguan-gangguan yang mungkin ada. f. Air kerja dan listrik kerja untuk keperluan test merupakan tanggung Pemborong dan sudah termasuk dalam item penawarannya. g. Lapangan
yang dipergunakan
setiap hari
setelah selesai bekerja. Pemborong
harus dibesihkan
hendaknya menghubungi
pihak-pihak lain untuk koordinasi pembersihan lapangan. h. Segera setelah
Kontrak
selesai
maka
Pemborong
harus
memindahkan semua sisa bahan pekerjaannya dan peralatannya kecuali yang masih diperlukan selama pemeliharaan.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
VIII - 5
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
8.5. PEMASANGAN PERALATAN UTAMA a. Sebelum unit-unit pompa dipasang pada lokasi yang telah ditentukan, pemborong diwajibkan untuk membuat gambar shopdrawing yang menunjukkan detail penempatan, detail pemasangan, potongan-potongan
gambar.
Shop-drawing
tersebut
harus
dimintakan persetujuannya kepada Pengawas dan Perencana. b. Seluruh unit pompa harus di pasang pada dudukan/fondasi dan diberi peredam getaran pada bagian baseplate pompa. c. Alignment antara motor dan pompa harus betul-betul segaris sehinggan dapat memperkecil proses keausan dan getaran yang ditimbulkan akibat dari perputaran motor pompa. Pemasangan pengkabelan dari Panel pompa ke tiap-tiap unit harus menggunakan konduit dari jenis high-impact d. Pada masing-masing fondasi pompa harus dibuatkan tali air untuk menampung drainase dari tetesan-tetesan yang mungkin timbul dari pompa. e. Pemborong harus membuat pemipaan dari pompa penguras sampai ke saluran pembuangan 8.6. INSTALASI PEMIPAAN a. Sistem Penyambungam Pipa 1.) Pipa Air bersih ,Kotor/Buangan, Air Hujan dan Ventilasi : Memakai sistem lem/solvens cemend untuk pengikatnya terutama
untuk
pipa-pipa
cabang
atau
pipa
yang
berdiameter kecil. Sistem penyambungan uPVC harus memenuhi standard JIS 101 1967 dimana untuk ukuran nominal pipa 50 mm kebawah menggunakan solvens cement dan untuk pipa 65 mm keatas menggunakan solvens cement Joint. Khususnya untuk pemakaian di-lapangan (site) jumlah maupun takaran solvens cement
harus
memenuhi
antara lain : Pada penggunaan pipa 50 mm kebawah dipakai minimaì sebanyak 20 gram pada setiap penyambungan. Untuk pemipaan 65 mm keatas dipakai bahan solvens cement minimal sebanyak 120
gram
pada setiap
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
VIII - 6
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
penyambungan. Pemakaian bahan perekat pada sistem penyambungan pipa uPVC ini harus benar-benar mengikuti petunjuk pabrik dan minimal pada pelaksanaannya
dilapangan
Kontraktor harus menyertakan tenaga ahli/supervisor dari pabrik pembuatnya. Sistem penyambungan pipa induk dan pipa cabang (Jointing
pipe) uPVC menggunakan
sistem
Flanged
diberi rubber ring set gasket dan di-bout .Hal ini berlaku pula untuk sistem pencabangan pipa air
hujan dan
ventilasi. b. Penggantung / Penumpu Pipa Semua pipa harus diikat/ditetapkan dan dibout dengan kuat lengkap dengan penggantung atau (rigid) getaran
angker yang kokoh
agar inklinasinya tetap untuk mencegah
timbulnya
Standard merk yang dipersyaratkan harus buatan
pabrik . Pipa horizontal harus digantung dengan penggantung yang dapat diatur dengan jarak maksimum
tidak lebih dari 2,0
meter. Pipa-pipa yang menembus dinding harus diberikan
Sleeve
dengan rongga 10 mm. Rongga pipa karena adanya sleeve harus diberi bahan khusus rubber eal yang elastis. Pemasangan pipa harus rata dan rapih
serta rigid baik
untuk pipa horizontal maupun untuk sistem pemipaan vertikal. Untuk mencegah getaran pada penggantung harus dipakai dudukan terbuat dari karet getas. Penggantung atau penumpu pipa adalah product pabrik dan harus disekrup/terikat pada konstruksi
bangunan dengan
insert angker yang dipasang pada waktu pengecoran beton atau dengan Ramset. Pipa-pipa ditumpu dengan clem
clam dan dibuat dengan
jarak tidak lebih dari 250 cm untuk setiap clam. c.
Pemasangan Fixtures, Fitting dan sebagainya Semua fixture harus dipasang dengan baik dan di dalamnya bebas dari kotoran yang akan mengganggu
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
aliran atau VIII - 7
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
kebersihan air dan harus terpasang
dengan kokoh (Rigid)
ditempatnya dengan tumpuan yang mantap. Semua fixtures, fitting, pipa-pipa air dilaksanakan harus rapi tidak mengganggu waktu pemasangan-pemasangan/dinding porselen dan sebagainya. Dengan pemasangan fixtures yang baik dan serasi juga kuat kedudukannya untuk komponen misalnya fixtures, fittings dan sebagainya. Kontraktor bertanggung jawab untuk melengkapi komponen tersebut di dalam kelengkapan jaringan instalasi tersebut. Untuk pipa-pipa
yang
tekanan
airnya
tinggi/pipa
induk
dipasang balok-balok dari beton dengan campuran yang kuat dan dipasang setiap ada sambungan pipa, tee, elbow, valve dan sebagainya. d. Pipa-pipa Dalam Tanah Galian pipa dalam tanah harus dibuat dengan ke dalamam 60 cm untuk pipa diameter 100 mm ke bawah dan 80 -100 cm untuk pipa diameter 125 mm keatas. Dasar lubang galian harus cukup stabil dan rata sehingga seluruh panjang pipa terletak tertumpu dengan baik. Untuk pipa-pipa air bersih dan pipa-pipa air buangan tidak boleh diletakkan pada lubang-lubang yang sama. Setelah pipa dipasang pada lubang galian dan
setelah
diperiksa oleh Pengawas/Perencana yang ditunjuk semua kotorar dibuang dari lubang galian ditimbun kembali dengan baik pasir urug atau tanah bekas galian atau dengan bahan yang ditentukan Pengawas/Perencana dengan mendapatkan izin tertulis. Patokan/pedoman
yang
dipakai
untuk
adalah diukur dari garis tengah pipa
dalamnya galian (as pipa)
sampai
kepermukaan jalan/tanah asli atau bila tidak akan digunakan ketentuan-ketentuan
persyaratan
minimal
menurut buku
petunjuk Pedoman Plumbing Indonesia Tahun 1971 untuk dalamnya galian. Pipa-pipa yang melewati jalan ditambah lapisan beton tebal 10 cm. PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
VIII - 8
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
Harus dibuat tanda-tanda dari balok beton atau tanah untuk memudahkan Indentifikasi pipa di dalam tanah. 8.7. PEKERJAAN AIR KOTOR a. Air Kotor dan Buangan Diadakan pemisahan antara air kotor, buangan dari closed/WC dan air buangan dari urinoir dengan air buangan dari Wastafel atau floor drain. Pengumpulan digunakan sistem bercabang yang berupa
pipa-pipa
horizontal kemudian disalurkan ke Sewage Treatment Plant. b. Pipa Ventilasi Untuk
pipa ventilasi dipasang bersatu dengan
dinding dengan
diameter pipa 25 mm - 65 mm. Pada akhir pipa ventilasi
dipasang
vent cup pada lokasi paling atau (ceiling lantai atap atau di atap bangunan). Instalasi harus rapih
tidak bocor
dan untuk sistem
maupun layoutnya bisa dilihat pada detail gambar perencanaan. 8.8. INSTALASI LISTRIK Sistem Instalasi Listrik untuk melayani kebutuhan pompa-pompa air bersih, deep well dan lain-lain sesuai
dengan peraturan PUIL 1987
(edisi terbaru) dan peraturan lain yang berlaku seperti SPLN, VDE, BS. Pemasangan kabel daya kabel kontrol dari panel
pompa ketiap
motor atau peralatan sensor/pressure switch/elektroda kontrol harus dilindungi dengan pipa galvanis dan dilengkapi dengan socket/Lock Nut agar supaya kabel tidak lecet. Jenis kabel listrik untuk kemotor dengan memakai isolasi uPVC sedangkan untuk sensor elektroda Deep Well dengan isolasi karet dan berserabut. a. Panel Listrik Terbuat dari bahan plat baja dengan tebal minimum 2 mm atau dibuat dari bahan lain seperti polyester atau bakelite. Frame / rangka panel harus digalvanized dan ditanahkan (Grounding System) dengan baik serta harus
dapat
mendukung/menopang
beban panel beserta komponen dan tahan terhadap tekanan mekanis bila terjadi hubung singkat.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
VIII - 9
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
Panel harus dibuat di pabrik yang sudah mendapat rekomendasi dari PLN. Semua kabinet harus dicat dengan warna abu-abu atau warna lain yang ditentukan pemilik proyek/Pengawas/Perencana dimulai dengan cat dasar kemudian dibuat
tahan karat dengan cara
Galvanized
Cadmium Planting atau dengan Zinc Chromate Primer . Kabinet harus buatan pabrik tebal minimal yang untuk bahan kabinet plate 2 mm
dipersyaratkan
lengkap dengan komponen serta
accessoriesnya. b. Komponen-komponen Panel Seluruh komponen-komponen panel yang digunakan harus mengacu pada yang dipersyaratkan di dalam ketentuan-ketentuan Sistem Listrik. 8.9. SYARAT-SYARAT PENERIMAAN
MATERIAL
Kontraktor harus menjamin seluruh unit peralatan yang didatangkan adalah baru bebas dari defective
material
improved material dan
menjamin terhadap kualitas atau mutu barang sesuai dengan tujuan spesifikasi. Setiap material atau peralatan yang tidak memenuhi spesifikasi harus diganti dengan yang sesuai dalam jangka waktu tidak lebih dari 1 (satu) minggu setelah ditanda tangani berita acara penerimaan barang. Seluruh biaya yang timbul akibat penggantian material/peralatan menjadi tanggungan/beban Kontraktor.
PENGUJIAN INSTALASI DISTRIBUSI AIR BERSIH a. Sebelum dilakukan pengujian terhadap
pemipaan
ke seluruh
jaringan distribusi air bersih ke tiap-tiap bangunan,
Pemborong
diwajibkan untuk melakukan pengujian secara parsial terhadap perlalatan utama (pompa-pompa, panel listrik, dan panel kontrol, pressure tank, dll.). Pengujian yang harus dilakukan minimum antara lain : putaran pompa, arus kerja motor, cut-in/cut-off Pressure Tank. Hasil
pengujian
ini,
harus
dicatat
dan
dilaporkan
kepada
Pengawas/MK untuk dimintakan persetujuannya. PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
VIII - 10
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
b. Bersama-sama Pengawas/MK, Pemilik Proyek dan Perencana, Pemborong
diwajibkan
untuk
melakukan
pengujian
terhadap
performasi peralatan utama dengan sistem telah di fungsikan secara penuh. Pengujian ini meliputi : kapasitas pompa, arus kerja motor, kerja Pressure Tank, tekanan air pada fixture terjauh, dan lain-lain. Hasil
pengujian
ini,
harus
dicatat
dan
dilaporkan
kepada
Pengawas/MK untuk dimintakan persetujuannya. c. Sebelum dipasang fixtures-fixtures seluruh sistem harus diuji dengan tekanan 10 kg/cm²
distribusi air
untuk pipa air bersih
sedangkan untuk pipa air kotor dengan tekanan 5 kg/cm² tanpa mengalami kebocoran dalam waktu minimum 24 jam tekanan ter sebut tidak turun/berubah. Pada prinsipnya pe ngetesan dilakukan dengaa cara bagian demi bagian dari panjang pipa maximum 150 meter. d. Biaya pengetesan serta alat-alat yang diperlukan adalah menjadi tanggung jawab Pemborong/Kontraktor dilaksanakan
dengan
disaksikan
Pengetesan pipa harus oleh
pemilik
proyek/Pengawas/Perencana dan selanjutnya apabila telah diterima/ memenuhi syarat akan dibuatkan Berita Acaranya. 8.10. DATA SPARE PART Secepat mungkin setelah persetujuan atas Serah Terima Pekerjaan Pertama, Pemborong harus memberikan data mengenai spare parts untuk tiap-tiap peralatan yang terdaftar (masing-masing). Data tersebut harus mencakup suatu daftar yang lengkap mengenai "parts" dan "supplies" yang baik, biasanya diberikan secara cuma-cuma bersama pembelian peralatan tersebut ataupun ditentukan kemudian harus diberikan sebagai bagian dari Kontrak ini, dan suatu daftar alat-alat tambahan yang dianjurkan oleh Pembuat (pabrik) untuk menjamin pemakaian yang effisien untuk jangka waktu 120 (seratus dua puluh) hari setelah pemasangan alat-alat itu masing-masing. 8.11. SYARAT-SYARAT OPERASIONAL SISTEM a). Pompa Delivery secara automatis mengisi air bersih dari Ground Water Tank ke Reservoir Atas. b). Sistem distribusi air bersih untuk lantai 1,2 dialirkan dengan sistem pompa booster. Hydrophore (Pressure Tank) berfungsi untuk mempertahankan tekanan pada tiap-tiap titik fixture. PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
VIII - 11
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
c). Pengoperasian sistem pompa, bekerja secara bergantian (Pompa-1 dan pompa-2) yang di lakukan secara manual. d). Pengisian Ground Water Tank dari PDAM dikontrol oleh kontrol level yang ada pada Reservoir. Level kontrol ini dapat disetting , disesuaikan dengan kebutuhan. 8.12. SYARAT-SYARAT PEMELIHARAAN SYARAT UMUM a. Pada saat penyerahan untuk pertama kalinya Pemborong harus menyerahkan gambar-gambar, data-data peralatan petunjuk operasi dan cara-cara perawatan dari mesin-mesin terpasang di bawah Kontrak ini. Data-data tersebut haruslah diserahkan kepada pemilik proyek/Pengawas sebanyak 4 (empat) set dan kepada Perencana 1 (satu) set. b. Pada saat penyerahan pertama harus diserahkan antara lain : Instruction
Manual,
Installation
Manual,
Maintenance
Manual,
Operating Instruction, Trouble Shooting Instruction. c. Hendaknya diberikan pula 2 (dua) set singkatan petunjuk operasi dan perawatan kepada Pemilik, sebuah dipasang dalam suatu kaca berbingkai dan ditempelkan di dinding dalam ruang mesin utama atau tempat lain yang ditunjuk oleh pemilik proyek/Pengawas. d. Pemborong harus memberikan pendidikan praktek mengenai operasi dan
perawatannya
kepada
petugas-petugas
teknis
(Team
Engineering) yang ditunjuk oleh pemilik proyek secara cuma-cuma sampai cakap menjalankan tugasnya. e. Pemborong harus memberikan Surat Garansi dari pemakaian peralatan-peralatan utama kepada Pemberi Tugas.
JAMINAN SELAMA MASA PEMELIHARAAN
a. Pemborong
harus memberikan
product) kepada pemilik
proyek
jaminan
pabrik (Guarantee of
terhadap
peralatan yang
digunakan pada proyek ini. b. Pemborong harus memberikan service secara cuma-cuma selama setahun untuk peralatan dan 6 (enam ) bulan untuk instalasi semenjak serah terima
pekerjaan untuk pertama kali
kecuali
dinyatakan lain secara tersendiri. c. Pemborong wajib mengganti atas biaya sendiri
setiap bagian
pekerjaannya yang ternyata bercacat atau rusak selama jangka PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
VIII - 12
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
waktu jaminan/yang tersebut di atau setelah proyek ini diserah terimakan untuk pertama kalinya
kecuali dinya takan lain secara
tersendiri. d. Pemborong wajib mengganti atas biaya sendiri setiap kelompok barang-barang atau sistem yang tidak sesuai dengan persyaratan spesifikasi akibat dari kesalahan pabrik atau pengerjaan yang salah selama jangka waktu jaminan setelah
proyek ini diserah
terimakan untuk pertama kali.
PETUNJUK UMUM PEMELIHARAAN
Selama masa pemeliharaan, Pemborong wajib melakukan pemeliharaan secara berkala terhadap seluruh Instalasi Sistem, baik peralatan utama maupun instalasi pemipaannya. Pelaksanaan pemeliharaan menyangkut item-item dan tidak terbatas pada berikut ini : a. Pemeriksaan terhadap : o Fungsi dan mekanisme kerja panel listrik o Mekanisme kerja panel-panel kontrol b. Testing terhadap bekerjanya unit-unit sistem, yaitu pompa-pompa, hydrophor, dan peralatan lainnya. c. Bersihkan seluruh peralatan dari kotoran d. Bearing, motor dan perlatan pompa lainnya. e. Sistem dan peralatan pemipaan (pipa, valve-valve).
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP. IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
VIII - 13
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
BAB IX. SISTEM FIRE FIGHTING 9.1.
PERSYARATAN UMUM. 1) Material Dalam memasukkan penawaran, Pemborong wajib melampirkan hal-hal berikut ini dengan jelas : a. Melampirkan
keterangan dari merk,
type,
data-data teknis yang
penting dari item-item peralatan seluruhnya dari yang ditawarkan pada lembar kertas tersendiri, pada dokumen penawaran. b. Melampirkan brosure, minimum 1 (satu) set asli dari setiap item unit yang ditawarkan. c. Pada
brosure tersebut spesifikasi
teknis
yang terkait terhadap
peralatan terpilih harus diberi tanda dengan stabilo, misalnya, kapasitas, pemakaian daya, kurva performansi, part load, performansi, kondisi, performansi kebisingan dan vibrasi,
berat
operasi, dimensi
dan
lainnya, sehingga dapat diketahui secara jelas/detail kondisi unit terpilih. d. Mengisi Daftar Isian material yang ditawarkan sesuai dengan Form Daftar Isian yang disertakan pada buku RKS yang tersebut di bawah. Setiap kekurangan dari butir-butir a s/d d di
atas akan
mengurangi
penilaian evaluasi atas Penawaran Pemborong di mana bobot penilaian akan
hal-hal
tersebut
di atas sangat menentukan dalam
evaluasi
penawaran. Kontraktor harus menjamin seluruh unit peralatan yang didatangkan adalah baru dan bebas dari defective material, improper material dan menjamin terhadap kualitas atau mutu barang sesuai dengan tujuan spesifikasi. Setiap material atau peralatan yang tidak memenuhi spesifikasi harus diganti dengan yang sesuai dalam jangka waktu tidak lebih dari 1 (satu) minggu setelah ditanda-tangani berita acara penerimaan barang. Seluruh
biaya
yang
timbul
akibat
penggantian
atau
penolakan
material/peralatan menjadi tanggungan /beban Kontraktor. 2) Gambar-gambar dan Spesifikasi Gambar-gambar dan spesifikasi perencanaan-perencanaan ini merupakan satu kesatuan dan tidak dipisah-pisahkan. PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
IX - 1
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
Apabila ada sesuatu bagian pekerjaan atau peralatan yang diperlukan agar instalasi ini dapat bekerja dengan baik, dimana hal tersebut tidak dinyatakan dalam salah satu gambar perencanaan atau spesifikasi perencanaan ini, tetapi bagian pekerjaan atau peralatan tersebut merupakan satu kesatuan sistem maka Kontraktor harus tetap melaksanakan dan pengadakan peralatan/material/bahan dari bagian pekerjaan atau peralatan tersebut tanpa ada biaya tambahan. 3) Gambar-gambar Perencanaan - Gambar-gambar rencana yang termasuk lingkup pekerjaan fire fighting dalam Dokumen Tender ini adalah gambar-gambar dengan nomor kode gambar FF. - Pemborong wajib memeriksa design terhadap kemungkinan kesalahan/ ketidakcocokan baik dari segi besaran-besaran diameter pipa maupun pemasangan dan lain-lain.
Hal-hal diatas harus disampaikan dalam
bentuk tertulis atau gambar pada waktu penjelasan tender/aanwijzing. Di dalam gambar-gambar perencanaan ini tidak dimaksudkan untuk menunjukan semua pipa-pipa, fitting-fitting, katup-katup dan fixture secara terperinci. Semua bagian-bagian tersebut diatas walaupun tidak digambarkan atau disebutkan secara spesifik
tetapi merupakan
kelengkapan sistem atau instalasi maka pekerjaan tersebut harus disesuaikan dan dipasang oleh Kontraktor agar instalasi ini lengkap dan dapat bekerja dengan baik sesuai dengan pelaksanaan yang wajar. 4) Gambar-gambar Kerja Gambar-gambar kerja untuk seluruh pekerjaan harus selalu berada di lapangan (site). Termasuk perubahan-perubahan atau usulan-usulan dan lain sebagai-nya. Selama pelaksanaan instalasi ini berjalan, Kontraktor harus memberikan tanda-tanda dengan pensil/tinta merah pada set gambar atas segala perubahannya, penghapusan atau penambahan pada instalasi tersebut, gambar kerja harus dibuatkan pemborong sejumlah 1(satu) set kalkir 3(tiga) set blue print. 5) Gambar Pelaksanaan Sebelum kontraktor melakukan pemasangan instalasi, kontraktor harus membuat gambar instalasi secara mendetail (shop drawing) untuk disetujui oleh Direksi, juga harus menyerahkan Gambar Pelaksanaan Drawing)
yang
meliputi
denah,
instalasi
yang
(As Built
terpasang,
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
detail IX - 2
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
pemasangan, detail peralatan dari seluruh instalasi diatas/ digambar di kertas kalkir. Pelaksanaan pemasangan harus memenuhi syarat-syarat yang
umum
berlaku
baik
standard
nasional
maupun
standard
internasional. As built drawing dibuatkan sejumlah 1 (satu) set kalkir 3 (tiga) set blue print. 6) Contoh-contoh Barang Pemborong
wajib
mengirimkan
contoh-contoh
bahan
yang
akan
digunakan dalam pelaksanaan, kepada MK atau brosur-brosur dari alat-alat tersebut dan menunggu persetujuan dari MK sebelum alat-alat tersebut dipasang. Bila bahan-bahan tersebut diragukan kualitasnya akan dikirimkan ke kantor penyelidikan bahan-bahan atas biaya Pemborong/ Kontraktor. Bila ternyata terdapat bahan-bahan yang telah dinyatakan tidak baik/tidak bisa dipakai oleh MK, maka Pemborong harus mengangkut bahan-bahan tersebut ke luar lapangan dalam jangka waktu 3 (tiga) hari, harus sudah tidak ada dilapangan 7) Tenaga Pelaksanaan Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan baik oleh orang/tenagatenaga ahli dalam bidangnya (Skilled Labour), agar dapat memberikan hasil kerja yang terbaik dan rapi. Untuk
pelaksanaan
pernyataan
yang
khusus,
Pemborong
membuktikan
harus
bahwa
memberikan
tukang-tukangnya
surat yang
melaksanakan pekerjaan tersebut memang mempunyai pengalaman dan kecakapan. 8) Pengamanan Kontraktor bertanggung jawab atas pencegahan bahan/peralatan-peralatan untuk instalasi ini dari pencurian atau kerusakan. Bahan-bahan/peralatanperalatan yang hilang atau rusak harus diganti oleh Kontraktor tersebut tanpa tambahan biaya. 9) Koordinasi Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Pemborong diwajibkan mengadakan koordinasi dengan Pemborong lain yang mengerjakan pekerjaan AC, Plumbing,
struktur,
elektrikal,
interior
dan
sebagainya,
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
sehingga IX - 3
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
kemungkinan terjadinya kesalahan-kesalahan dalam pemasangan dapat diperkecil/dihilangkan. 10) I z i n a. Semua izin-izin dan persyaratan-persyaratan yang diperlukan untuk melaksanakan instalasi ini harus dilakukan oleh Pemborong atas tanggungan dan biaya Pemborong. b. Semua pemeriksaan, pengujian laik pakai dari Dinas Pemadam Kebakaran
(DPK)
dan
lain-lain beserta
keterangan-keterangan
resminya yang mungkin diperlukan untuk pelaksanaan instalasi ini harus dilakukan oleh Pemborong atas tanggungan dan biaya Pemborong. c. Pemborong harus bertanggung jawab atas penggunaan alat-alat yang dipatentkan, kemungkinan tuntutan ganti rugi dan biaya-biaya yang diperlu-kan
untuk
ini.
Pemborong
wajib
menyerahkan
surat
pernyataan mengenai hal ini. d. Pemborong harus menyerahkan izin atau keterangan resmi dari pihak yang berwajib yang diperolehnya mengenai instalasi proyek ini kepada MK, Konsultan atau pihak yang ditunjuk untuk ini. 11) Korelasi Pekerjaan a. Semua pekerjaan galian dan penimbunan yang akan dilakukan oleh pihak lain Pemborong harus memberikan data-data, ukuran-ukuran dan gambar-gambar pekerjaan ini bilamana ada kepada pihak yang melaksanakannya. b. Semua pekerjaan pembuatan dudukan untuk mesin dilakukan oleh Pemborong. Pemborong harus memberikan data-data, ukuran-ukuran, gambar-gambar dan peralatan yang diperlukan kepada pihak lain yang memerlukannya. c. Semua penarikan kabel-kabel listrik sampai ke panel peralatan dilakukan oleh pihak lain. Pemborong wajib memberikan data-data dan gambargambar yang diperlukan kepada pihak lain yang mengerjakannya. d. Semua penarikan pipa air termasuk pipa air bersih, pipa dan ducting AC, rak kabel, dll. spesifikasi
yang
yang tidak tercantum dalam gambar-gambar dan dilakukan
oleh
pihak
lain,
Pemborong
harus
berkoordinasi dan memberikan data-data, ukuran dan gambar-gambar kepada pihak lainnya yang mengerjakannya.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
IX - 4
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
e. Semua fasilitas listrik, air, saniter darurat hendaknya diusahakan oleh Pemborong. Pemborong harus berkoordinasi dengan pihak lainnya untuk menanggulangi persoalan ini. 12) Sub Kontraktor a. Apabila diperlukan tenaga-tenaga ahli khusus atau tenaga-tenaga pelaksana yang ada tidak mampu melaksanakan pemasangan, penyetelan,
pengujian
dan
lain-lain
maka
Pemborong
dapat
menyerahkan sebagian instalasinya kepada Sub Kontraktor lain setelah mendapatkan persetujuan MK. b. Pemborong wajib bertanggung jawab penuh atas segala lingkup pekerjaan-nya, baik yang dilaksanakannya sendiri maupun yang telah di sub-kontrakkan. c. Pemberi Tugas dan MK tidak dapat dituntut bila ada gugatan sub Kontraktor karena tidak lancarnya pembayaran yang harus diberikan oleh Kontraktor. 13) Pengawas Lapangan a. Seluruh pekerjaan yang dicakup dalam instalasi ini harus diawasi oleh seorang yang cukup berpengalaman. Ia bertanggung jawab penuh atas segala pekerjaan instalasi pada proyek ini. b. Nama, perincian pengalaman kerja, struktur organisasi Pengawas Lapangan hendaknya diberikan oleh Pemborong kepada MK untuk dimintakan persetujuannya. c. Bilamana ternyata menurut pendapat pihak MK, Konsultan atau pihak yang berwenang Pengawas Lapangan yang ditunjuk itu kurang cakap memimpin maka Pemborong harus menggantinya dengan orang lain. 14) Laporan Instalasi a. Pemborong harus memberikan contoh semua bahan-bahan yang akan dipergunakannya kepada MK, Konsultan atau pihak yang ditunjuk untuk dimintakan persetujuan tertulis pemasangannya. b. Dengan mencantumkan secara lengkap merk, type, spesifikasi dari semua contoh bahan yang diajukan. c. Pemborong harus membuat jadwal/ schedule waktu yang terperinci untuk setiap pekerjaannya dan diserahkan kepada MK, Konsultan atau pihak yang ditunjuk untuk mendapatkan persetujuannya.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
IX - 5
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
d. Pemborong harus mengadakan : 1. Buku Laporan Harian 2. Buku Laporan Mingguan 3. Buku Laporan Bulanan 15) Hasil Pekerjaan a. Pemborong harus melaporkan hasil kemajuan pekerjaannya setiap minggu serta perbandingannya dengan jadwal yang telah tersusun. b. Bilamana terjadi perbedaan, harus disertakan juga alasan-alasan serta cara-cara penanggulangannya. c. Bagi setiap tahap-tahap instalasi yang telah selesai dikerjakannya, Pemborong harus mendapatkan pernyataan tertulis dari pihak MK, Konsultan dan pihak yang ditunjuk bahwa tahap instalasi ini telah selesai dikerjakan sesuai dengan persyaratan yang ada. d. Tahap-tahap instalasi ini ditentukan kemudian berdasarkan jadwal perincian waktu yang diserahkan oleh Pemborong. e. Di dalam setiap pelaksanaan pengujian, balancing dan "trial run" sistem instalasi ini haruslah pula dihadiri pihak MK, Konsultan, Ahli dan wakil pemberi tugas, serta pihak-pihak lain yang bersangkutan. Untuk ini hendaklah diberikan pula sertifikat pernyataan hasil pengujian oleh yang berwenang memberikannya. 16) Pembersihan Lapangan a. Lapangan/ruangan yang dipergunakan harus setiap hari setelah selesai bekerja
dibersihkan
oleh
Pemborong.
Pemborong
hendaknya
menghubungi pihak- pihak lain untuk koordinasi pembersihan lapangan. b. Segera setelah Kontrak selesai maka Pemborong harus memindahkan semua sisa bahan pekerjaannya dan peralatannya kecuali yang masih diperlukan selama pemeliharaan. 17) Petunjuk Operasi a. Pada saat penyerahan untuk pertama kalinya Pemborong harus menyerahkan gambar-gambar, data-data peralatan petunjuk operasi dan cara-cara perawatan dari mesin-mesin terpasang di bawah Kontrak ini dalam bahasa Indonesia. b. Data-data tersebut haruslah diserahkan kepada Pemilik sebanyak 3 (tiga) set dan kepada Konsultan 1 (satu) set.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
IX - 6
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
c. Pada saat penyerahan pertama harus diserahkan antara lain : Instruction Manual, Instalation Manual, Maintenance Guide, Operating Instruction, Traoble Shooting Instruction dan brosur-brosur harus asli. d. Pemborong harus memberikan 2 (dua) set singkatan petunjuk operasi dan perawatan kepada Pemilik, hendaknya dipasang dalam suatu kaca berbingkai dan ditempelkan di dinding dalam ruang mesin utama atau tempat lain yang ditunjuk oleh MK. e. Pemborong harus memberikan pendidikan praktek mengenai operasi dan perawatannya kepada petugas-petugas teknik yang ditunjuk oleh Pemilik/ MK secara cuma-cuma sampai cakap menjalankan tugasnya. f.
Kontrator harus memberikan surat garansi atas peralatan-peralatan utama kepada Pemberi Tugas.
18) Surat Keterangan Kontraktor harus memberikan Surat Keterangan/ sertifikat dari Dinas Pemadam Kebakaran daerah yang menunjukkan bahwa unit tersebut dapat dipergunakan
terutama
pada
pekerjaan
sistem
instalasi
pemadam
kebakaran. 19) Data Suku Cadang Kontraktor harus menjamin dengan Surat Jaminan adanya suku cadang yang mudah diperoleh pada peralatan-peralatan yang sekiranya akan mengalami gangguan atau kerusakan dalam waktu yang pendek, baik peralatan utama maupun peralatan penunjang. 9.2.
INFORMASI SISTEM
1) Sistem yang diterapkan System pemadaman kebakaran Gedung Kantor Cabang Pembantu SP.IV Timika, Bank Pembangunan Daerah Papua. Pada dasarnya terbagi menjadi 2 bagian/sistem : a. Fire Hydrant System hydrant dicatu oleh satu sistem pompa. Sistem Fire Pumps tersebut terdiri dari 3 set pompa kebakaran : a. Pompa kebakaran listrik (Electric Fire Pump) b. Pompa kebakaran diesel (Diesel Fire Pump) c. Pompa pacu listrik (Jockey Pump).
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
IX - 7
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
Fire extinguisher (Alat Pemadam Api Ringan – APAR) bila tidak dinyatakan lain dalam gambar, pada dasarnya ditempatkan untuk setiap area seluas 200 m minimal 1(satu) buah APAR (masuk dalam Sistem Fire Alarm). 2) Uraian Singkat Sistem
Fire Hydrant
a. Uraian Umum Gambar instalasi fire hydrant menunjukkan letak dari fire hose dan instalasi pipingnya secara garis besar, 1 (satu) titik indoor hydrant dapat memproteksi area maksimal untuk setiap ±800 m (ruang terbuka tanpa sekat) dan 2 (dua) titik indoor hydrant untuk setiap ±800 m² (ruang dengan sekat). b. Sistem Pompa a). Pompa Hydrant/Sprinkler electric dari jenis Centrifugal End Suction dengan performance curve yang landai sehingga pada 65 % Head nominal, tidak kurang dari 150 % terjadi penambahan debit, dan shut off Head adalah tidak lebih dari 140 % Rated Head. Motor listrik mempunyai putaran yang sama dengan putaran pompa (direct driver) dengan daya poros nominal, sesuai dengan daya poros yang dibutuhkan pompa. Tiap-tiap Pompa kebakaran harus lengkap dengan Fire Control Panel, base plate dan peredam getar. b). Jockey pump dari jenis Vertical Multistage dengan kapasitas nominal sebagaimana ditunjukkan oleh gambar. Pompa harus disupply lengkap dengan Fire Control Panel, base plate dan peredam getar. c). Pompa diesel adalah pompa dengan penggerak diesel Engine. Data dan spesifikasi pompa sama dengan Spesifikasi Pompa Fire Electric. Diesel engine yang digunakan dari jenis “Stationary Four Stroke Water Cooled (Radiator) lengkap dengan Fly wheel, Tube Oil Filter, Tube Oil Cookle dan lain-lain, Battery Charger dilengkapi dengan AMF.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
IX - 8
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
Daya yang dimiliki oleh engine harus paling kurang 20 % lebih besar dari daya maksimum yang dibutuhkan untuk menggerakan pompa kebakarannya pada rating putaran pompa. d). Kelengkapan pompa adalah sebagai berikut : -
Fire Control Panel
-
Pressure Gauge & Pressure Switch
-
Safety Valve & Flow Meter
-
Anti Water Hammer Check Valve
-
Flexible Joint (Standard Pressure Rating 450 psi)
-
Gate (OS&Y) Valve, Strainer, Inlet Vortex
-
Dan kelengkapan lain yang diperlukan sesuai dengan sistem yang digunakan.
9.3.
LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup Pekerjaan Fire Fighting terdiri dari pengadaan & pemasangan Sistem Fire Hydrant. Bagian-bagian pekerjaan yang menjadi Lingkup tugas dan pelaksanaan kerja dilapangan pada paket pekerjaan Fire Fighting antara lain adalah : 1. Pengadaan dan pemasangan peralatan utama sistem Fire Hydrant dan Sprinkler yang meliputi
: Electric Fire Pumps, Diesel Fire Pumps tipe
Centrifugal End Suction dan Jockey Fire Pumps lengkap dengan Panel Kontrol, yang seluruhnya harus NFPA. Standard. Untuk Diesel Pump, harus lengkap dengan tanki BBM dan pemipaannya. 2. Pengadaan dan pemasangan peralatan dari sistem dan instalasi/pemipaan, riser, vertikal dan horizontal pipe dari seluruh pemipaan Hydrant maupun pemipaan Sprinkler, didalam
bangunan dan diluar bangunan. Seluruh
pemipaan harus Schedule 40. 3. Pengadaan dan pemasangan fixtures kebakaran seperti Fire Hydrant Box (HB), Hydrant Pillar (HP), Seamese Connection (SC). 4. Mengurus proses perijinan serta persyaratan lain yang diperlukan untuk mendapatkan persetujuan bahwa Instalasi sistem Fire Hydrant dan Sprinkler dapat dinyatakan baik dan layak pakai dari instansi PMK Pemda setempat. 5. Membuat Standard Operation and Prosedure (SOP) dari pekerjaan Hydrant &
Sprinkler .tersebut. Mengadakan Training Operasional kepada Team
Engineering Pemilik proyek dan untuk waktu serta kesiapannya akan ditentukan kemudian bersama Pemilik proyek/Konsultan Pengawas. 6. Testing dan Commisioning
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
IX - 9
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
Mengadakan testing dan commisioning semua sistem pekerjaan yang terpasang agar memperoleh sistem yang baik sesuai dengan syarat undangundang dan peraturan-peraturan yang berlaku saat ini di Indonesia. Serta tidak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dari Jawatan Keselamatan Kerja. 9.4.
PERSYARATAN TEKNIS KHUSUS PEKERJAAN FIRE FIGHTING Peraturan-peraturan/ Persyaratan Tata cara pelaksanaan dan lain-lain petunjuk yang berhubungan dengan peraturan-peraturan Pembangunan yang sah berlaku di Republik Indonesia. Selama pelaksanaan Kontrak ini harus betul-betul ditaati. Pada umumnya peraturan-peraturan berikut ini berkenan dengan pasal sebagai berikut : a. SNI 03-1745-2000 : Tata cara perencanaan dan pemasangan sistem pipa tegak dan selang pencegah bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung. b. SNI 03-1735-2000 : Tata cara perencanaan akses bangunan dan akses lingkungan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung. c. SNI 03-3989-2000 : Tata cara perencanaan dan pemasangan sistem sprinkler otomatik untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung. d. SNI 03-6570-2001 : Instalasi pompa yang dipasang tetap untuk proteksi kebakaran. e. NFPA-14 : Standard for the Installation of Standpipe, Private Hydrant and Hose System. f. NFPA-20 : Standard for the Installation of Stationary Pumps for Fire Protection. g. NFPA-2001: Standard on Clean Agent Fire Extinguishing System. h. Satandar, acuan dan Perda dari Pemerintah dan Instansi setempat. Material/ Bahan-bahan yang dipakai : Fire fighting ( fire hydrant ) BSP Sch 40, ASTM A 53. Sistem Pemipaan 1). Sistem Penyambungan Pipa Pipa fire fighting : Sambungan/fitting : Pipa
40 mm ke bawah malleable iron ANSI B.
16.3 class 300 lb Screwed end, Pipa
50 mm ke atas , wrought steel
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
IX - 10
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
Butt
weld fitting ANSI B 16.9 SCH 40. Flange:Dia. 40 mm kebawah
Black malleable cast iron RF class 300 lb, scewed,Dia. 50 mm keatas, Forged steel RF class 300 lb, welding joint Untuk memperkuat terhadap kebocoran, penyambungan pipa dengan ulir harus terlebih dahulu diberi lapisan Primatone epoxy adhesive & sealants. Sedangkan untuk sambungan flanged harus dilengkapi ring dari karet secara homogen. 2). Pemasangan Fixtures, Fitting dan sebagainya a. Semua fixtures harus dipasang dengan baik dan di dalamnya bebas dari kotoran yang akan mengganggu aliran atau kebersihan air, dan harus terpasang dengan kokoh (rigit) ditempatnya dengan tumpuan yang mantap. b. Semua fixtures, fitting, pipa-pipa air harus dilaksanakan dengan rapi tidak mengganggu waktu pemasangan-pemasangan/ dinding keramik dan sebagainya. Disamping pemasangan fixtures yang baik dan serasi, juga harus kuat dalam kedudukannya untuk komponen, misalnya fixture, fitting dan sebagainya. Kontraktor bertanggung jawab untuk melengkapi komponen tersebut di dalam kelengkapan jaringan instalasi tersebut. c. Untuk pipa-pipa yang tekanan airnya tinggi/pipa induk, dipasang balok-balok dari beton dengan campuran yang kuat dan dipasang setiap ada sambungan pipa, tee, elbow, valve dan sebagainya. 3). Penggantung / Penumpu Pipa a. Semua
pipa
harus
diikat/ditetapkan
dengan
kuat
dengan
penggantung atau angker yang kokoh (rigit), agar inklinasinya tetap, untuk mencegah timbulnya getaran. b. Pipa horizontal harus digantung dengan penggantung yang dapat diatur dengan jarak antara tidak lebih dari 2,5 m. c. Semua
pipa
yang
melewati
daerah
dilokasi
bangunan,
dipergunakan flexible joint untuk mencegah patahnya pipa dari pergeseran bangunan. d. Penggantung atau penumpu pipa harus disekrup/ terikat pada kontruksi bangunan dengan insert/ angker yang dipasang pada waktu pengecoran beton dengan Ramset. e. Pipa-pipa vertikal harus ditumpu dengan clem-clam dan dibuat dengan jarak tidak lebih dari 3 m. PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
IX - 11
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
Valve - valve a. Valve sampai dengan 50 adalah jenis "screwed bronze body dengan external spendle ". b. Valve
65 -
80 adalah jenis "bronze flanged body dengan internal
screwed spendle ". c. Valve lebih besar 80 adalah jenis "flanged steel body dengan external spendle yoke ". d. Tekanan kerja dari valve-valve harus disesuaikan dengan fungsinya, untuk pekerjaan fire fighting digunakan valve dengan tekanan kerja minimum 450 psia (30 bar). Pipa Dalam Tanah a. Galian pipa dalam tanah harus dibuat dengan kedalaman 60 cm untuk pipa 100 ke bawah dan 80-100 cm untuk pipa
125 keatas. Dasar
lubang galian harus cukup stabil dan rata sehingga seluruh panjang pipa terletak tertumpu dengan baik. Untuk pipa-pipa air bersih dan pipa-pipa air buangan tidak boleh diletakkan pada lubang-lubang yang sama. b. Galian tanah harus dibersihkan dari kotoran-kotoran/puing-puing. Setelah bersih diurug dengan pasir urug setebal
5 cm kemudian
pipa dipasang dalam lubang galian dan diperiksa oleh MK, ditimbun kembali dengan pasir urug dan tanah bekas galian yang bebas dari puing-puing. c. Patokan/ pedoman yang dipakai untuk dalamnya galian adalah diukur dari garis tengah pipa (as pipa) sampai ke permukaan jalan/ tanah asli atau bila tidak supaya disesuaikan gambar rencana. d. Syarat penyeberangan pipa yang melintasi jalan atau drainase setempat harus sesai dengan standard pemasangan seperti yang tercantum pada gambar perencanaan. e. Khusus untuk pipa fire hydrant diluar bangunan (site plan) harus di coating terlebih dahulu dengan bahan flinkote kemudian dilapis dengan jacketing yang terbuat dari bahan karung goni. Pengecatan Semua pipa dari besi/baja dalam tanah harus dilapisi dengan Tar (Tor corted) atau coating untuk penahan Korosi. Sedangkan untuk pipa-pipa terlihat (exposed) harus diberi tanda dengan warna atau cat yang warnanya
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
IX - 12
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
akan ditentukan kemudian oleh MK. Untuk pipa-pipa dalam ceiling agar mudah dikenali diberikan tanda warna/ cat pada setiap jarak
4 m pada pipa-pipa induk begitu pula pipa-pipa pada shaft
dimana terletak pintu pemeriksaan. Sebagai patokan dipakai warna cat untuk jaringan Pipa Hydrant dan Sprinkler berwarna Merah.
9.5.
SPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN UTAMA
Pompa fire fighting merupakan unit yang terdiri dari pompa pembantu, pompa utama penggerak electric lengkap dengan Control Panel dan harus sesuai dengan standard NFPA 20 Standard ( Lihat Gambar Perencanaan ). Panel Kontrol. Panel kontrol merupakan kelengkapan unit sistem fire fighting yang dapat mengatur kerja pompa secara automatic baik jockey pump sebagai pompa pembantu, pompa utama penggerak electric maupun pompa penggerak diesel. Tiap-tiap unit pompa harus mempunyai panel kontrol sendiri-sendiri. Sistem tersebut diatur oleh panel khusus untuk pompa pemadam kebakaran yang sesuai dengan NFPA 20 standard. Pengaturan Fire Pump Set adalah sebagai berikut : a. Pada jalur pemipaan utama dari setiap sistem, dipasang 3 (tiga) buah Pressure Switch. Switch pertama akan mendeteksi penurunan tekanan air dalam pipa dan memberikan signal ke panel kontrol pompa Jockey bila tekanan menurun mencapai tingkat yang lebih rendah dari batas bawah pada Pressure Switch, panel kontrol pompa Jockey akan menghidupkan pompa Jockey sampai tekanan kembali mencapai batas atas dari Pressure Switch tersebut dan secara otomatis panel kontrol akan mematikan pompa tersebut. b. Bila tekanan menurun terus sampai mencapai pada switch kedua, maka panel kontrol pompa utama akan menghidupkan pompa utama secara otomatis. Cara mematikan pompa utama harus dilakukan secara manual. c. Bila sumber daya dari PLN terputus, pompa kebakaran penggerak Engine akan bekerja secara otomatis dengan triger tekanan di bawah tekanan pompa utama penggerak listrik. PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
IX - 13
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
d. Daya listrik untuk pompa-pompa kebakaran disediakan melalui panel khusus yang mendapat daya listrik dari sumber PLN dan Genset. Masingmasing dihubungkan ke panel kontrol pompa Jockey dan panel kontrol pompa utama. 9.5.1. Electric Driven Fire Pumps a. Fire Pump set harus mampu mencatu kebutuhan air pemadam kebakaran sampai batas maksimum kemampuan pompa pada setiap saat secara otomatis. b. Fire Pump Set harus terdiri dari satu atau lebih pompa utama dan Jockey Pump. c. Motor Pompa harus mendapat sumber daya dari listrik ( PLN dan Genset secara otomatis). d. Sumber daya dari PLN harus diambil dari Switch khusus sebelum main switch. e. Fire pump set antara lain harus terdiri dari peralatan sebagai berikut: - Jockey pump c/w Motor, Main pump c/w motor. - Outlet Header, Inlet and Outlet Valve , - Check valve against water hamer, Inlet Strainer. - Power and controle panel , Pressure switch, pressure gauge. - Flexible connection, Hydraulic connections. - Electric connections, Base frame. - Flow meter untuk keperluan testing reguler. - Safety valve - Inlet strainer c/w screen filter. f.
Announciating Pump Status: - Jockey Pump On , indicating lamp - Main Pump with motor, Water level drop, Alarm horn & indicating lamp, Water level too low , Alarm horn & indicating lamp. -
9.5.2. Engine Driven Fire Pumps a. Engine driven fire pump berfungsi untuk memasok kebutuhan air pemadam kebakaran pada saat pompa listrik gagal atau diperlukan lebih banyak air untuk pemadaman. b. Engine driven fire pump harus diuji coba minimal sekali seminggu selama satu jam dalam masa pemeliharaan.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
IX - 14
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
c. Engine driven fire pump harus merupakan satu paket yang dirancang khusus untuk keperluan pemadam kebakaran terdiri dari : - Vertical Turbine fire pump, Diesel Engine. - Staring device with pully or motor starter. - Battery starter and outside battery charger - Engine speed controle, Fuel oil tank. - Hydraulic Connentions, Electric connections. - Controle board, Instrumentations. d. Perlengkapan Engine
:
- Flexible coupling, Coupling guard, Heat exchanger loop - Batteries, Battery rack, Battery cable, Battery charger - Silencer, Flexible ex hose connector - Cooling water heater + thermostat. e. Perlengkapan pemipaan
:
- Compound suction gauge, Discharge pressure gauge - Automatic air release valve, Main relief valve - Enclosed waste cone, ± 165 gallon fuel tank - Fuel system accessories, Fitting package - dan lain-lain. 9.5.3. Fire Hydrant Box Box tersebut terbuat dari plat baja dengan tebal ± 2 mm. Dimensi box : lihat gambar perencana. Tinggi pemasangan dari lantai ± 20 cm. Perletakan engsel disesuaikan dengan keadaan setempat sehingga mudah untuk dibuka. Seluruh box dan pintu dicat merah dengan cat Duco ex Dana Paints dan diberi tulisan Hydrant dengan warna putih. Panjang fire house tidak kurang dari 30 m, mudah dilipat dilengkapi hose rack, tahan terhadap tekanan dan penyambungannya dengan sistem coupling. Nozzle variable (set spray)
40 dan landing valve
65
semua dalam keadaan baru dan fabricated, minimal class 225 psi, material bronze. 9.5.4. Hydrant Pillar a. Jenis two-way, terbuat dari baja tuang diberi penguat pondasi beton secukupnya. b. Pillar dicat merah dengan cat Duco ex Dana Paints.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
IX - 15
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
c. Disediakan fire house lengkap dengan nozzlenya, coupling disesuaikan dengan standar penggunaan coupling PMK setempat, panjang house tidak kurang dari 30 m dengan ukuran
100x65x65 dan dilengkapi
dengan gate valve dalam bak kontrol. 9.5.5. Seamese Connection a. Digunakan seamese connection jenis two way type Y terbuat dari baja tuang. b. Dalam pemasangan unit seamese connection harus diberikan pondasi penguat sebagai dudukan. c. Lokasi seamese connection mudah dilihat dan dekat dengan lalu lalang mobil agar mudah untuk dipakai bila diperlukan (lihat gambar perencanaan). d. Di lengkapi Chek valve dalam bak kontrol 9.5.6. Fire Hose Cabinet Jenis
:
Semi-recessed wall mounted indoor hydrant
:
Pelat Baja tebal 2,0 mm dengan konstruksi
box Kabinet / Box
rangka, sambungan dengan di las dicat warna merah terang. Pintu
:
Pintu berengsel, institutional (heavy duty).
Hose Rack
:
One piece 16 US gauge steel.
Accessories
:
40 mm hose rack dilengkapi ; 40 mm nipple
40 mm cast brass valve 40 mm rubber lined hose, panjang 30 meter. Nozzle
:
40 mm x 250 mm smooth bore, straight type, 400 psi test pressure.
Standart
:
ANSI.
Jenis
:
Hydrant underground check valve cast iron,
Ukuran
:
150 mm
Standart/ kelas
:
ANSI, 300 psi WOG .
9.5.7. Hydrant Check Valve
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
IX - 16
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
9.5.8. Hydrant Main Valve Jenis
:
Hydrant underground Gate valve cast-iron,
Ukuran
:
150 mm
Standart/ kelas
:
ANSI, 300 psi WOG
Jenis
:
Ukuran Kelengkapan
: :
Oblique cast-iron landing valve dicat merahterang, 65 mm Cap and chain, hose coupling, handwheel operated, cadmium plated escutcheon. ANSI. 300 psi WOG.
9.5.9. Landing Valve
Standard/ kelas 9.5.10. Air Realese Valve
:
Dipasang pada setiap ujung akhir dari pipa tegak hydrant dalam bangunan, Jenis
: Cast-iron floating Ball
Ukuran
: 0.75 inch connection, 1.625 inch valve
Standard / kelas
: ANSI / 300 psi WOG
9.5.11. Pressure Reducing Valve Assy Harus terdiri dari kelengkapan yang mengikuti ketentuan sebagai berikut: Valve fitting, Strainer, pilot reducer dan coloum control valve, Maximun pressure reducing ratio 10 : 1, Body dan case dari cast-iron, Disc dan diagram dari Synthetic Rubber, end connection dari flange. Tekanan sisi masuk dan tekanan sisi keluar yang diperlukan harus sesuai dengan yang tercantum pada gambar.Harus dilengkapi peralatan untuk Bypass. 9.5.12. Orifice Plate - Harus dipasang pada setiap katup pengatur cabang pemipaan sprinkler dan katup pengeluaran selang hydrant untuk mengatur tekanan air pada keadaan operasi sehingga sesuai dengan kriteria tekanan yang ditentukan oleh standard yang diikuti. - Orifice plate boleh tidak dipasang bila ternyata dalam pemeriksaan ulang terhadap tekanan air menunjukkan besar tekanan yang memenuhi kriteria tekanan yang ditentukan oleh standard yang diikuti. 9.5.13. Peralatan Bantu Pompa (Accessories) a. Jika tidak ditentukan lain maka pemakaian accessories pemipaan harus menggunakan :
Dia. 15 s/d 50 mm type ulir
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
IX - 17
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
Dia. 65 keatas type Flens
Standard / kelas : ANSI / 450 PSI
b. Gate Valve
Ukuran dia. 15 s/d 50 mm : Valve body, steam disc bronze material, female thread.
Ukuran dia. 65 keatas : Non Rising Stem, cast iron body, Henged end
c. Check Valve
Ukuran dia. 15 s/d 50 mm : Valve body, steam disc bronze material, female thread.
Ukuran dia. 65 keatas : Cast iron body, flanged end, cast steel disc.
d. Strainer
Ukuran dia. 15 s/d 50 mm : Valve body, steam disc bronze material, female thread, Y type
Ukuran dia. 65 keatas : Cast iron body, stainless steel screen, flanged end,
Y type.
e. Flexible Connection
Ukuran dia. 50 s/d 200 mm : Synthetic rubber material flanged end
f. Pressure Gauge
Dial type 4"
Pressure Range 0 s/d 10 kg/cm2
g. Floater Valve
Bronze body, plastic ball, male thread
h. Water Level Control 3 electroda i.
Foot Valve
9.6.
Bronze body
MASA JAMINAN, PEMELIHARAAN DAN SERAH TERIMA Serah Terima Pekerjaan a. Pekerjaan tersebut harus selesai seluruhnya dan diserahkan untuk pertama kalinya pada waktu seperti tersebut diatas. b. Pemberitahuan penyerahan pekerjaan, harus dinyatakan secara tertulis oleh
Pemborong
dengan
menyebutkan
secara
tertulis
tanggal
penyerahan yang dikehendaki, dalam waktu 1 minggu sebelum penyerahan yang dikehendaki kepada Manajemen Konstruksi. c. Jika pekerjaan telah memenuhi syarat, maka Manajemen Konstruksi akan menerima pekerjaan tersebut untuk yang pertama kali, dinyatakan secara tertulis dalam Berita Acara Penyerahan Pertama. PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
IX - 18
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
9.7.
PERSYARATAN BAHAN / MATERIAL 1. Umum a. Semua material yang disuplai dan dipasang oleh Pemborong harus baru dan material tersebut cocok untuk dipasang di daerah tropis. b. Material-material haruslah dari produk dengan kualitas baik dan produksi terbaru. Untuk material-material yang disebut dibawah ini maka Pemborong harus menjamin bahwa barang tersebut adalah baik dan baru dengan jalan menunjukkan surat order pengiriman dari dealer/ agen/pabrik. c. Pemborong harus bersedia mengganti material yang tidak disetujui karena
menyimpang
dari
spesifikasi
atau
hal
lainnya,
dimana
penggantian tersebut tanpa biaya extra. 2. Daftar Material Untuk semua material yang ditawarkan maka Pemborong wajib mengisi daftar material yang menyebutkan merk, type, kelas lengkap dengan brosur/katalog yang turut dilampirkan pada waktu tender. Tabel daftar material ini diutamakan untuk komponen-komponen yang berupa barangbarang produksi pabrik. Material yang menyangkut peralatan utama / pompa harus di lengkapi dengan “Certificate of Origin “ dan di sahkan oleh Chamber Of Commerce, dan Bill Of Lading atau Air Way Lading. 3. Penyebutan Merk / Produk Pabrik a. Apabila pada spesifikasi teknis ini atau pada gambar disebutkan beberapa merk tertentu atau kelas mutu (quality preformance) dari material atau komponen tertentu terutama untuk material yang dalam taraf mutu/pabrik yang disebutkan itu. b. Apabila nanti selama proyek berjalan terjadi bahwa material yang disebutkan pada tabel material tak dapat diadakan oleh Pemborong yang diakibatkan oleh sesuatu alasan kuat yang dapat diterima Pemilik, MK, maka dapat dipikirkan penggantian merk/type dengan suatu sanksi tertentu kepada Pemborong.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
IX - 19
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
BAB X. SISTEM TATA UDARA DAN VENTILASI MEKANIS 10. PERSYARATAN TEKNIS UMUM 10.1. STANDARD DAN PERSYARATAN Referensi dan standard material serta pengerjaannya yang berkaitan dengan pekerjaan ini harus mengikuti beberapa ketentuan namun tidak terbatas kepada apa yang tertulis dibawah ini, antara lain : a. ASHRAE Standard b. Peraturan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL-2000). c. Peraturan mengenai keselamatan kerja (Depnaker). d. Ketentuan-ketentuan/aturan-aturan yang dikeluarkan oleh pihak Pemilik, khusus mengenai adanya pembangunan gedung maupun lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan ini. e. Ketentuan-ketentuan lain yang berlaku di dalam negara Republik Indonesia seperti ketentuan Pemda Setempat. f. Referensi/acuan Instalasi dari Unit Manufacturer. 10.2. KONDISI RUANGAN Temperatur Ruangan Secara umum, kondisi udara ruangan dicapai pada : yang
yang dikondisikan harus dapat
22 - 24°C / 50 - 60% RH (RH mengikuti nilai temperatur),
diukur pada bidang kerja dan harus merata diseluruh ruangan
yang dibuktikan dengan hasil pengukuran. Tingkat Kebisingan Tingkat kebisingan pada bidang kerja tidak boleh melebihi kriteria NC-40 dan dibuktikan dengan hasil pengukuran. 10.3. PERSYARATAN TEKNIS KHUSUS LINGKUP PEKERJAAN Pemborong
harus melaksanakan pekerjaan
pengadaan, pemasangan
dan pengujian (testing & balancing) dari seluruh
unit ac
yang akan
dipasang dalam proyek ini dengan lengkap dan berfungsi dengan baik sehingga
seluruhan sistem dapat memberi kan
performansi yang
diinginkan. Lingkup pekerjaan yang dicakup dalam instalasi ini di antaranya adalah: PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
X-1
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
Pengadaan dan pemasangan Unit-unit AC
Split Cassette dan Wall
Mounted pada areal, lengkap dengan Evaporator Unit, Condensing Unit, Temp.
Control,
dan accessories lainnya beserta pengaturan dan
pengujian nya, pada lokasi dan tipe serta kapasitas yang sesuai dengan gambar prencanaan (dukumen lelang). a. Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pengujian Unit-unit AC Split dengan tipe dan kapasitas sesuai dengan Gambar Skedul Peralatan lengkap dengan instalasi sistem pipa refrigerant dan pipa drain. b. Pengadaan dan pemasangan pipa drainase dari evaporator blower unit
sampai
ketempat
pembuangan
yang
terdekat
yang
diperkenankan lengkap dengan isolasi. c. Pengadaan, pemasangan, pengaturan instalasi listrik. Untuk sistem ini termasuk penarikan kabel dari panel AC kesemua unit peralatan. d. Pengadaan
peralatan
temperatur
control
yang
meliputi
pengoperasian on/off dan pengaturan temperatur . e. Pengadaan dan pemasangan fondasi dan rangka/rak unit, penggantung Evaporating Unit,
dan
condensing
peredam getaran untuk
masing-masing unit yang dipasang dalam instalasi ini. f. Pembobokan, penutup serta finishing kembali dinding, atap lantai dan lain-lain akibat pemasangan pipa kabel, mesin-mesin AC dan lainlainnya. g. Pengadaan dan pemasangan unit-unit Exhaust & Intake Fan lengkap dengan ducting system dan dengan dudukan, penyangga dan lain-lain pada lokasi yang sesuai dengan gambar perencanaan (dokumen lelang). h. Pengadaan dan pemasangan instalasi listrik dari Panel Daya ke unitunit AC dan Exhaust Fan (catatan : daya listrik Exhaust Fan mengambil dari Stop Kontak yang disediakan oleh Bagian Sistem Listrik) , lengkap dengan klem, konduit, dll. i.
Memberikan pendidikan praktek mengenai operasi dan perawatan sistem instalasinya kepada petugas yang ditunjuk sampai cakap menjalankan tugasnya.Memberikan garansi terhadap perawatan atau mesin yang dipasangnya atau yang dipasang untuk instalasi sistem ini.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
X-2
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
10.4. SPESIFIKASI TEKNIS UNIT AC SPLIT DAN EXHAUST FAN 10.4.1. AC SPLIT a. Condensing Unit Pemborong harus memasang "Condensing Unit" untuk "Split System” dengan jenis, ukuran dan kapasitas lengkap sesuai dengan spesifikasi dan gambar. Unit ini harus factory built" dan telah diuji pabriknya. Tipe : lihat skedul peralatan Kapasitas
: lihat skedul peralatan
b. Kompressor Tipe
: "Fully Hermetic, Reciprocating/scroll"
Pendinginan : gas refrigerant c. Koil Kondenser Material
: tembaga dengan "fin" dari almunium yang direkatkan secara mekanis.
Koil ini harus telah diuji terhadap kebocoran, telah di "dehidrated" dan diisi gas refrigerant secukupnya dari pabrik. d. Fan Kondenser Tipe
: propeller, direct drive
e. Fan Motor Tipe
: permanent split
capicator dilindungi secara
"inherent" serta mempunyai bantalan peluru yang dilumasi secara tetap. f. Casing Casing dan rangka hendaknya telah dicat anti karat dan sesuai untuk pemasangan di luar g. Peredam Getaran Hendaknya pada semua kaki mesin ini dipasang peredam getaran yang sesuai dengan persyaratan pabriknya. 10.4.2. Evaporator Blower Unit Pemborong harus memasang "Evaporator Blower Unit" untuk "Spilit System" dengan jenis, ukuran dan kapasitas lengkap sesuai dengan spesifikasi dan gambar. Unit ini hendaknya "factory built" & telah diuji oleh pabriknya. Khusus untuk Unit Tipe Cassette, pada bagian casing box fan & evaporator harus dilengkapi dengan lubang untuk fresh air. Tipe dan Kapasitas
:lihat skedul peralatan
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
X-3
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
a. F a n Tipe
:
forward curved
Fan hendaknya telah ditimbang dan dibalans secara statis maupun dinamis di dalam rumah fan oleh pabriknya. b. Casing Casing unit minimal dari plat besi ukuran "20 gauge" Semua
panel atau lubang-lubang berpintu harus
dapat
dengan mudah dan cepat dibuka. c. Koil Pendingin Material : tembaga dengan "fin" dari aluminium yang direkatkan secara mekanis. Koil
ini telah diuji
terhadap kebocoran dipabriknya. d. Isolator Dinding unit ini harus diisolasi mulai dari masuknya sampai pada keluarnya udara pada unit. Isolator harus cukup kuat, tebal serta berat jenisnya harus cukup untuk menghalangi terjadinya pengembunan. Isolasi harus tahan terhadap aliran udara
dan
tahan
api.
Tempat
penampungan
air
pengembunan harus diisolasi untuk menghindari terjadinya pengembunan dibagian luarnya. 10.4.3. Peredam Getaran a. Semua mesin/peralatan yang menghasilkan getaran harus diberi
landasan
atau
penggantung
peredam
getaran
(vibration eliminator) yang sesuai. b. Peralatan yang digantung harus dipasang peredam getaran jenis spring yang diletakkan diberi landasan peredam getaran jenis Kinetic neoprene isolator. 10.4.4. EXHAUST & INTAKE FAN a.
Tipe
:
lihat skedul unit
b.
Bahan
:
Galvanized steel sheet
c.
Kapasitas
:
lihat skedul unit
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
X-4
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
10.5. SYARAT-SYARAT PEMASANGAN 10.5.1. SHOP DRAWING Untuk semua macam pekerjaan baik material/komponen maupun pekerjaannya/maka Pemborong wajib membuat "Shop Drawing" sebelum dilakukan pemasangan/instalasi dan diserahkan kepada pemilik proyek/Pengawas untuk diperiksa bersama Perencana. "Shop Drawing" adalah merupakan penggambaran yang lebih detail daripada setiap pemasangan dimana penempatan peralatan telah dikoordinasikan dengan peralatan pekerjaan disiplin lainnya, serta spesifikasi yang lebih teliti daripada setiap komponen dan telah disesuaikan ukuran/kapasitas /serta detail dari peralatan/instalasi yang akan dipasang. Shop drawing harus disiapkan sebanyak 4 (empat) set dan disampaikan untuk diperiksa dengan rentang waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung setelah dikeluarkannya Surat Perintah Kerja atau akan ditentukan oleh Pengawas. Shop drawing bukanlah (tidak boleh) merupakan penjiplakan dari gambar perencanaan (gambar lelang). 10.5.2. PEMASANGAN UNIT AC SPLIT a. Condensing Unit 1. Condensing Unit harus diletakkan pada dudukan/fondasi dengan diberi peredam getaran untuk menjamin tidak terjadinya vibrasi/getaran. 2. Tata cara instalasi unit condensing harus mengikuti dan sesuai dengan rekomendasi pabrik, baik dalam hal jarak antar unit dan unit dengan dinding, maupun jarak pemipaan antara unit condensing dengan unit evaporating. 3. Condensing Unit harus diletakkan sedemikian rupa sehingga udara discharge dari fan condenser lepas langsung ke udara lingkungan dan tidak terjadi aliran balik.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
X-5
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
b. Evaporating Unit 1. Tiap-tiap Evaporating Unit (Indoor Unit) harus di pasang pada tempat-tempat yang sesuai dengan gambar perencanaan. 2. Sebelum melakukan
pemasangan indoor unit, Pemborong
diharuskan melakukan koordinasi dengan pihak Interior dan pihak-pihak terkait dan dimintakan persetujuannya dari Pengawas, agar unit tersebut secara teknis dan estetika interior dapat bersesuaian. 3. Indoor Unit harus dipasang secara kokoh pada dudukan sehingga tidak menimbulkan getaran/vibrasi. c. Pipa Refrigerant. 1. Hendaknya semua pipa refrigerant dikerjakan secara hatihati dan sebaik mungkin. Semua bagian-bagian pipa ini harus bersih, kering dan bebas dari debu dan kotoran. Hendaknya dipakai pipa tembaga
jenis L atau K yang
"dihydrated" & "sealed". Ukuran (diameter) dan panjang pipa harus sesuai dengan rekomendasi pabrik. 2. Sambungan Pipa jenis "hard drawn tubing" harus disambung dengan perantaraan "wrought copper fitting" atau "non purous brass fitting". Dianjurkan dipakai solder perak dengan ditiupkan gas mupia seperti Nitrogen kering kedalam pipa yang
sedang
disambung
untuk
menghindarkan
terbentuknya kerak oksida di dalam pipa. Solder lunak semacam "50-50" tidak boleh digunakan. Solder "95-95" dapat dipergunakan kecuali pada pipa "discharge" gas panas. Pipa jenis "soft drawn tubing" dapat disambung dengan solder, nyala api atau lainnya yang sesuai untuk pipa refrigerant.
Bilamana
"precharged
refrigerant
lines"
disediakan oleh pabrik, hendaknya diperhatikan benarbenar instruksi pabrik. Bila
terjadi kelebihan pipa
"precharged"
hendaknya
dibentuk gulungan dan disangga pada bidang mendatar. PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
X-6
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
3. Instalasi Pemipaan Refrigerant hendaknya disangga baik-baik untuk mencegah melentur. Pipa refrigerant yang direncanakan dan dipasang dilapangan harus dilaksanakan sesuai dengan "ASHRAE GUIDE BOOK" atau rekomendasi pabrik.Pengering refrigerant (filter drier) dengan kapasitas yang cukup serta "sight glass moisture indicator" hendaknya dipasang pada bagian
"liguid
line"
setiap
pipa
yang
terpasang
di
lapangan.Perbedaan tinggi dan jarak antara condensing unit dengan evaporator blower unit hendaknya masih memenuhi persyaratan pabrik.Setelah selesai pekerjaan instalasi pipa maka seluruh rangkaian harus diuji terhadap kebocoran 4. Isolasi Pipa Pipa suction/discharge dengan isolasi
line refrigerant
harus diisolasi
panas seperti armaflex/aeroflex atau yang
setara. DIAMETER PIPA 5/8" - 1" 1«" - 2" ---------------------------------------------------------Tebal Isolator 1" 1" Isolasi hendaknya ditutup dengan lapisan isolasi uap air jenis metal jacktet. Pipa harus disanggah pada setiap 2 meter & pada setiap belokan dan percabangan. d. Pengisian Refrigerant 1. Sistem dipasang dengan precharged dan sistem dipasang
di lapangan harus dihampakan.
Sama
yang sekali
dilarang memakai kompressor dari sistem sebagai vacuum pump. 2. Penghampaan
harus dilakukan dengan suatu
pompa
penghampa tinggi dengan pengukur tekanan mutlak yang baik. Diharuskan penghampaan dilakukan sampai tekanan dibawah 300 mikron selama 1,5 jam. 3. Tekanan sistem setelah pengisian freon tidak boleh lebih dari yang disyaratkan oleh pabriknya. 4. Persyaratan
pabrik
tentang
jumlah
hendaknya dipatuhi dan dipergunakan
pengisian suatu
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
freon
Charging X-7
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
Cylinder untuk memastikan jumlah dan jenis refrigerant yang diisikan adalah sesuai. 10.5.3.
PEMIPAAN DRAIN
Pemborong harus memasang pipa pembuangan air (drain) dari mesinmesin AIR CONDITIONING sampai ketempat pembuangan yang terdekat dalam saluran yang tersembunyi atau tidak mengganggu. a. Peralatan Pipa kondensasi drain harus diperlengkapi dengan bak kontrol, leher angsa (U-trap) serta peralatan lain yang perlu. Harus diberikan lapisan isolasi sampai sepanjang kira-kira 3 meter atau sampai daerah dimana tidak terjadi pengembunan bagian luar pipa. b. Penembusan Dinding Bilamana menembus dinding, lantai dan lain-lain pipa ini harus diberi lapisan peredam getaran dan dilindungi dengan pipa yang lebih besar ukurannya. c. Kemiringan Pipa Kemiringan (slope) pipa horizontal minimal sebesar 2%. 10.5.4. PENGECATAN a. Pemborong harus mengecat semua rangka penggantung, rangka penyangga, semua unit-unit yang dirakit dilapangan dan bahanbahan yang mudah berkarat dengan lapisan cat dasar (prime coating) dan cat akhir sesuai dengan persyaratan pengecatan yang sesuai untuk bahan masing-masing dan disetujui oleh Konsultan Pengawas, Perencana atau Pihak lain yang ditunjuk untuk ini. b. Pengecatan tidak diperlukan bila alat-alat sudah dicat dari pabriknya atau dinyatakan lain dari dalam spesifikasinya. Tetapi bila cacat akibat pemasangan Pemborong wajib mencat kembali khusus ditempat yang cacat tadi dengan warna yang disetujui oleh Konsultan Pengawas, Perencana. c. Untuk peralatan-peralatan yang tampak maka bahan-bahan tersebut harus dicat akhir (spray) dengan warna yang disetujui oleh Konsultan Pengawas, Perencana. d. Pengecatan harus dilakukan sebelum peralatan-peralatan tersebut dipasang. e. Pemborong harus memberikan tanda-tanda huruf atau nomor identifikasi bagi peralatannya. Sebelumnya Pemborong wajib PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
X-8
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
memberitahukan mengenai tanda-tanda yang hendaknya dipasang pada peralatan-peralatan itu. 10.6. SYARAT-SYARAT PENERIMAAN 10.6.1. UNIT-UNIT UTAMA a. Setiap unit AC dan Exhaust Fan yang akan dipasang, harus sesuai dengan spesifikasi teknis yang diminta, baik kapasitas, tipe maupun konsumsi daya listrik. b. Tidak dibenarkan dengan alasan tidak ada dipasaran, pemborong mengganti merk, kapasitas, dan tipe
dari unit
yang akan dipasang. Apabila ternyata terjadi kasu yang demikian maka harus ada surat pernyataan yang mendukung bahwa unit-unit tersebut memang tidak ada dipasaran. Untuk keperluan tersebut, pemborong harus minta persetujuan dari Pengawas dan Perencana. 10.6.2.
PENGIRIMAN MATERIAL Material yang dikirim ke tapak haruslah dilakukan dengan baik dan hati-hati, material dilengkapi dengan hasil test dan sesuai brosure yang ditawarkan dan telah disetujui Pemilik proyek/perencana. Pengiriman terutama untuk peralatan Unit AC Split, Unit Fan, panel listrik dan lain-lain haruslah dibungkus, dipak atau di dalam koli dan sangat dicegah terhadap kemungkinan material tersebut kena hujan, debu dan lain-lain. Penempatannyapun setelah tiba di tapak harus ditempatkan ditempat yang telah ditentukan oleh Pemilik/Pengawas dan dijaga dengan baik (terlindung).
10.6.3.
CONTOH MATERIAL Pemborong wajib mengirimkan contoh-contoh bahan yang akan
digunakan
dalam
pelaksanaan
kepada
pemilik
proyek/Perencana/Pengawas atau Brosur-brosur dari alat-alat tersebut
dan
menunggu
persetujuan
dari
pemilik
proyek/Perencana/ Pengawas sebelum alat-alat tersebut dipasang. Contoh-contoh barang yang sudah disetujui oleh pemilik Proyek / Perencana / pengawas harus disimpan di Direksi Keet guna dijadikan Referensi bagi
pemasangan
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
X-9
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
lapangan. Bila bahan-bahan tersebut diragukan kualitasnya akan dikirimkan
ke
kantor
penyelidikan
bahan-bahan
bangunan atas biaya Pemborong/Kontraktor. Bila ternyata terdapat bahan-bahan yang telah di nyatakan tidak baik/tidak bisa
dipakai
oleh
pemilik
proyek/Pengawas/Perencana
Pemborong harus mengangkut bahan-bahan tersebut ke luar lapangan dalam jangka waktu 3 (tiga) hari harus sudah tidak ada di lapangan (site). 10.6.4.
INSTALASI a. Pemborong harus melaporkan hasil kemajuan pekerjaannya setiap minggu serta perbandingannya dengan jadwal yang telah tersusun. Bilamana terjadi perbedaan harus disertakan juga alasan-alasan serta cara-cara penanggulangannya. b. Bagi
setiap
tahap-tahap instalasi
yang
telah selesai
dikerjakannya Pemborong harus mendapatkan pernyataan tertulis dari pihak
pemilik
proyek/Pengawas/ Perencana
dan pihak yang ditunjuk bahwa tahap instalasi ini telah selesai dikerjakan sesuai dengan persyaratan yang ada. Tahap-tahap instalasi ini ditentukan kemudian berdasarkan jadwal perincian wakta yang diserah kan oleh Pemborong. c. Di dalam setiap pelaksanaan pengujian, balancing dan trial run sistem instalasi ini haruslah pula dihadiri pihak pemilik proyek/Pengawas/Perencana dan Ahli serta pihak-pihak lain yang bersangkutan.
Untuk ini hendaklah diberikan pula
sertifikat pernyataan hasil pengujian oleh yang berwenang memberikannya. d. Pemboron
wajib
melaporkan
kepada
pemilik
proyek/Pengawas/Perencana atau Ahli yang
ditugaskan
bilamana
gangguan-
sekiranya terjadi
kesulitan
atau
gangguan yang mungkin ada. e. Segera setelah Kontrak selesai maka Pemborong harus memindahkan semua sisa bahan pekerjaannya peralatannya kecuali yang masih
diperlukan
dan selama
pemeliharaan.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
X - 10
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
10.6.5.
PERBAIKAN Semua akibat dari pekerjaan instalasi ini, berupa kerusakan atau sisa-sisa bahan harus dirapihkan kembali antara lain : bobokan dinding harus dilakukan perbaikan sesuai dengan kwalitas dan warna yang sama dan merupakan tanggung jawab Pemborong.
10.6.6.
PENGETESAN Pemborong harus melakukan seluruh pengetesan seperti disebutkan
pada
penjelasan
sebelumnya
dan
harus
melakukan percobaan seperti operasi sesungguhnya secara tepat dari seluruh sistem
untuk peralatan, material dan cara
bekerjanya peralatan yang mengalami kerusakan/cacat /salah harus diganti/dibetulkan dan percobaan diulangi untuk operasi yang sebenarnya/normal/ dan benar pada
seluruh
instalasi Unit AC Split, thermostat dan lain-lain. Selama melakukan pengetesan,
Pemborong
wajib
melakukan pengamatan maupun pencatatan terhadap hasil kondisi dari operasi sistem mencakup
minimum dan tidak
terbatas pada item-item berikut : Temperatur ruang. Kondisi operasi Unit AC Split Temperatur dan tekanan suction/discharge refrigerant Kerja Thermostat 10.7. SYARAT-SYARAT OPERASIONAL 10.7.1. UNIT AC a. Setiap Condensing Unit harus mampu beroperasi pada kondisi udara tropis, dengan temperatur 28 - 35 der.C/50 - 90 % RH. b. Sistem AC harus mampu menyerap beban pendinginan puncak
ruangan
sehingga
temperatur
ruangan
dapat
mencapai 20 - 24 °C. c. Sebelum dilakukan serah terima pertama, Pemborong harus melaksanakan testing running seluruh unit AC selama minimal 3 x 24 jam terus menerus. Dimana pada selama rentang waktu tersebut Pemborong harus melakukan pengukuran dan PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
X - 11
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
pencatatan terhadap besaran-besaran fisis dan listrik sistem, anatara lain : temperatur dan RH Ruangan, arus running compressor dan motor evaporator, tekanan suction dan discharge refrigerant dan lain-lain yang dianggap perlu. Pemborong harus membuat berita acara hasil test yang diserahkan
kepada
Pengawas
&
Perencana
untuk
mendapatkan persetujuan. d. Seluruh sistem kontrol dan proteksi sistem AC harus dapat bekerja dengan baik dan sempurna, yang meluputi : kontrol temperatur, proteksi over current, proteksi over pressure, dan lain-lain. 10.7.2.
UNIT EXHAUST FAN
a. Pada saat operasi, tiap-tiap unit Exhaust harus mampu menghisap udara buangan dari dalam ruangan dengan kapasitas exhaust yang sesuai dengan skedul unit dan dibuktikan dengan hasil pengukuran. b. Pada waktu operasi, tiap unit exhaust tidak menimbulkan getaran dan bising yang mengganggu, maksimum berada pada NC-50 pada jarak 1 meter dari unit dan dibuktikan dengan hasil pengukuran. 10.8. SYARAT-SYARAT PEMELIHARAAN 10.8.1.
MASA PEMELIHARAAN DAN GARANSI
Untuk peralatan Sistem AC dan Exhaust ini Pemborong harus mengadakan pemeliharaan selama 6 (enam) bulan setelah serah terima pertama, dan menjamin sistem dapat bekerja dengan baik dan sempurna, yang dinyatakan dengan suatu Berita Acara yang ditanda tangani
oleh Pemilik sesuai prosedur yang telah
ditetapkan dan dibuat oleh Pengawas. Untuk hal tersebut maka dalam masa pemeliharaan Pemborong wajib menyediakan peralatan khusus terpakai dan menjamin tersedianya suku cadang serta tenaga kerja terampil minimum 2 orang yang selalu berada di lokasi selama 24 jam dengan catatan tenaga kerja yang berkwalitas.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
X - 12
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
10.8.2.
ASISTENSI DAN TRAINING Selama masa pemeliharaan dan sebelum serah terima kedua, Pemborong diwajibkan untuk melaksanakan asistensi dan training terhadap personil-personil dari Pemilik yang jumlahnya akan ditentukan kemudian. Termasuk di dalam pekerjaan
ini adalah kewajiban bagi
Pemborong untuk : Asistensi/membantu Pemilik di dalam menyiapkan, menyusun dan melakukan training bagi Pemilik/Operator-operator untuk : mengenal, mengoperasi, memprogram, trouble shooting, dan lain-lain
sedemikian
rupa
sehingga
pihak
Pemilik
dapat
menggunakan peralatan dengan sebaik-baiknya. Pemborong harus menyusun program training sesuai jadwal yang diberikan Pemberi Tugas dan melaksanakan training operasional. Peserta training dari pihak Pemilik akan ditentukan kemudian. Materi
training
adalah teori
(40%)
dan
praktek lapangan
(60%) meliputi antara lain : a. Dasar-dasar teori tentang sistem tata udara dan refrigerasi, control system
dan semua hal yang berkaitan dengan
sistem yang terpasang. b. Tata
cara pengoperasian dan perawatan dari
seluruh
komponen sistem serta perbaikan-perbaikan kecil. Pemborong wajib menyediakan diktat training yang disusun dalam bahasa Indonesia dan dalam edisi lux. Seluruh yang diakibatkan
oleh
biaya
perihal training hingga pembuatan
diktat merupakan tanggung jawab Pemborong. 10.8.3.
PEMELIHARAAN UNIT/PERALATAN
a. Selama masa pemeliharaan, Pemborong harus melaksanakan pekerjaan pemeliharaan terhadap seluruh unit AC dan Exhaust Fan dengan metode yang baku dan sistematis. b. Apabila
dalam
masa
pemeliharaan
tersebut
terdapat
komponen/bagian dari unit dan sistem yang mengalami kerusakan dan atau tidak berfungsi, maka Pemborong harus PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
X - 13
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
mengganti
komponen/bagian
unit/sistem
tersebut
dengan
beban biaya yang ditanggung oleh Pemborong. c. Komponen/bagian
unit
dan
sistem
yang
membutuhkan
pemeliharaan secara berkala antara lain, dan tidak terbatas pada item-item berikut : Pembersihan koil-koil kondenser dan evaporator Pembersihan Filter Pengecekan dan pengukuran besaran-besaran fisis dan listrik sistem. Dan lain-lain yang dianggap perlu.
10.8.4. PETUNJUK PEMELIHARAAN a. Sebelum dilakukan serah terima pekerjaan, Pemborong harus menyerahkan terhadap
seluruh
Buku Petunjuk Pemeliharaan
peralatan
utama
(Condensing
Unit,
Evaporating Unit, Exhaust Fan, Unit Control, dll.) dan Instalasi serta daftar material/komponen yang memerlukan penggantian secara berkala. Buku yang diserahkan harus dalam bentuk edisi lux dan dijilid dengan rapih dan bagus. Petunjuk pemeliharaan harus mencantumkan ringkasan dari pemeliharaan berkala yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat dan standard/aturan yang berlaku secara umum. b. Di dalam buku pentunjuk pemeliharaan tersebut harus diuraikan
secara
tatacara/prosedur
jelas
dan
pemeliharaan,
ringkas contoh
mengenai
data
logbook
pencatatan (harian, mingguan, bulanan dan tahunan). c. Jumlah buku yang harus disediakan oleh Pemborong sebanyak 5 (empat) set, masing-masing 3 set untuk Pemilik Proyek, 1 set untuk Pengawas/MK dan 1 set untuk Perencana. Seluruh biaya yang diakibatkan oleh pembuatan dan pengadaan buku tersebut ditanggung oleh Pemborong
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
X - 14
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
BAB XI. SISTEM LISTRIK 11. 1. PERSYARATAN UMUM 1. LINGKUP SECARA UMUM Lingkup pekerjaan ini akan meliputi pengadaan, pemasangan, pengujian, garansi, sertifikasi, service, pemeliharaan, penyediaan gambar terinstalasi (as built-drawings), petunjuk operasi dan pemeliharaan serta pelatihan petugas instalasi ini dari pihak Pemilik bangunan. Pemborong harus bertanggung jawab untuk mengenali dengan baik semua persyaratan yang diminta di dalam spesifikasi ini, termasuk gambar-gambar, perincian penawaran (bills of item/ quantity), standard dan peraturan yang terkait, petunjuk dari pabrik pembuat, peraturan setempat dan perintah dari Direksi/ MK Lapangan selama masa pelaksanaan pekerjaan. Klaim yang terjadi atas pengabaian hal-hal di atas tidak akan diterima. Bila ternyata terdapat perbedaan antara spesifikasi peralatan dan material yang dipasang dengan spesifikasi yang dipersyaratkan, merupakan kewajiban Pemborong untuk menggantinya tanpa ada penggantian biaya. Secara
umum
paket
pekerjaan
elektrikal
ini
meliputi
pengadaan,
pemasangan, uji coba, testing dan pemeliharaan peralatan serta instalasi listrik khususnya terhadap , Transformator , Panel Hubung Bagi Utama Tegangan Rendah (PHBUTR), Kabel Utama Tegangan Rendah, Panel Sub Distribusi (SDP), Panel Penerangan (LP), Panel Daya (PP) serta Panel UPS di masing-masing gedung, kotak kontak di dinding & di lantai, sakelar, serta instalasi penerangan dan stop kontak. 2. Material Dalam memasukkan penawaran, Pemborong wajib melampirkan hal-hal berikut ini dengan jelas : a. Melampirkan keterangan dari merk, type, data-data teknis yang penting dari item-item peralatan seluruhnya dari yang ditawarkan pada lembar kertas tersendiri, pada dokumen penawaran. b. Melampirkan brosure, minimum 1 (satu) set asli dari setiap item unit yang ditawarkan. c. Pada brosure tersebut spesifikasi teknis yang terkait terhadap peralatan terpilih harus diberi tanda dengan stabilo, misalnya,
kapasitas daya,
breaking capacity, ampere rating, kurva performansi, part load, kondisi PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XI - 1
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
operasi,
dimensi
dan
lainnya, sehingga
dapat
diketahui
secara
jelas/detail kondisi unit terpilih. d. Mengisi Daftar Isian material yang ditawarkan sesuai dengan Form Daftar Isian yang disertakan pada buku RKS yang tersebut di bawah. Setiap kekurangan dari butir-butir a s/d
d di
atas akan
mengurangi
penilaian evaluasi atas Penawaran Pemborong di mana bobot penilaian akan
hal-hal
tersebut
di atas sangat menentukan dalam
evaluasi
penawaran. Kontraktor harus menjamin seluruh unit peralatan yang didatangkan adalah baru dan bebas dari defective material, improper material dan menjamin terhadap kualitas atau mutu barang sesuai dengan tujuan spesifikasi. Setiap material atau peralatan yang tidak memenuhi spesifikasi harus diganti dengan yang sesuai dalam jangka waktu tidak lebih dari 1 (satu) minggu setelah ditanda-tangani berita acara penerimaan barang. Seluruh
biaya
yang
timbul
akibat
penggantian
atau
penolakan
material/peralatan menjadi tanggungan /beban Kontraktor. 3. Gambar-gambar dan Spesifikasi Gambar-gambar dan spesifikasi perencanaan ini merupakan satu kesatuan dan tidak dipisah-pisahkan. Apabila ada suatu bagian pekerjaan atau peralatan yang diperlukan agar instalasi ini dapat bekerja dengan baik, dimana hal tersebut tidak dinyatakan dalam salah satu gambar perencanaan atau spesifikasi perencanaan ini, tetapi bagian pekerjaan atau peralatan tersebut merupakan satu kesatuan sistem maka Kontraktor harus tetap melaksanakan dan pengadakan peralatan/material/bahan dari bagian pekerjaan atau peralatan tersebut tanpa ada biaya tambahan. 4. Gambar-gambar Perencanaan Gambar-gambar rencana yang termasuk lingkup pekerjaan Listrik dalam Dokumen Tender ini adalah gambar-gambar dengan nomor kode gambar EE. Pemborong wajib memeriksa design terhadap kemungkinan kesalahan/ ketidakcocokan baik dari segi besaran-besaran diameter kabel, rating ampere maupun pemasangan dan lain-lain.
Hal-hal diatas harus
disampaikan dalam bentuk tertulis atau gambar pada waktu penjelasan PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XI - 2
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
tender/aanwijzing. Di dalam gambar-gambar perencanaan ini tidak dimaksudkan untuk menunjukan semua detail instalasi listrik dan fixture secara terperinci. Semua bagian-bagian tersebut diatas walaupun tidak digambarkan atau disebutkan secara spesifik
tetapi merupakan
kelengkapan sistem atau instalasi maka pekerjaan tersebut harus disesuaikan dan dipasang oleh Kontraktor agar instalasi ini lengkap dan dapat bekerja dengan baik sesuai dengan pelaksanaan yang wajar. 5. Gambar-gambar Kerja Gambar-gambar kerja untuk seluruh pekerjaan harus selalu berada di lapangan (site). Termasuk perubahan-perubahan atau usulan-usulan dan lain sebagai-nya. Selama pelaksanaan instalasi ini berjalan, Kontraktor harus memberikan tanda-tanda dengan pensil/tinta merah pada set gambar atas segala perubahannya, penghapusan atau penambahan pada instalasi tersebut, gambar kerja harus dibuatkan pemborong sejumlah 1(satu) set kalkir 3(tiga) set blue print. 6. Gambar Pelaksanaan Sebelum kontraktor melakukan pemasangan instalasi, kontraktor harus membuat gambar instalasi secara mendetail (shop drawing) untuk disetujui (As Built
oleh Direksi, juga harus menyerahkan Gambar Pelaksanaan Drawing)
yang
meliputi
denah,
instalasi
yang
terpasang,
detail
pemasangan, detail peralatan dari seluruh instalasi diatas dan digambar di kertas kalkir. Pelaksanaan pemasangan harus memenuhi syarat-syarat yang
umum
berlaku
baik
standard
nasional
maupun
standard
internasional. As built drawing dibuatkan sejumlah 1 (satu) set kalkir 3 (tiga) set blue print. 7. Contoh-contoh Barang Pemborong
wajib
mengirimkan
contoh-contoh
bahan
yang
akan
digunakan dalam pelaksanaan, kepada MK atau brosur-brosur dari alat-alat tersebut dan menunggu persetujuan dari MK sebelum alat-alat tersebut dipasang. Bila bahan-bahan tersebut diragukan kualitasnya akan dikirimkan ke kantor penyelidikan bahan-bahan atas biaya Pemborong/ Kontraktor. Bila ternyata terdapat bahan-bahan yang telah dinyatakan tidak baik/tidak bisa dipakai oleh MK, maka Pemborong harus mengangkut bahan-bahan PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XI - 3
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
tersebut ke luar lapangan dalam jangka waktu 3 (tiga) hari, harus sudah tidak ada dilapangan (site). Tenaga Pelaksanaan Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan baik oleh orang/tenagatenaga ahli dalam bidangnya (Skilled Labour), agar dapat memberikan hasil kerja yang terbaik dan rapi. Untuk pelaksanaan khusus, Pemborong harus memberikan surat pernyataan yang membuktikan bahwa tukang-tukangnya yang melaksanakan pekerjaan tersebut memang mempunyai pengalaman dan kecakapan. Pengamanan Kontraktor bertanggung jawab atas pencegahan bahan/peralatan-peralatan untuk instalasi ini dari pencurian atau kerusakan. Bahan-bahan/peralatanperalatan yang hilang atau rusak harus diganti oleh Kontraktor tersebut tanpa tambahan biaya. Koordinasi Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Pemborong diwajibkan mengadakan koordinasi dengan Pemborong lain yang mengerjakan pekerjaan AC, Plumbing,
struktur,
elektrikal,
interior
dan
sebagainya,
sehingga
kemungkinan terjadinya kesalahan-kesalahan dalam pemasangan dapat diperkecil/dihilangkan. 8. I z i n a. Semua izin-izin dan persyaratan-persyaratan yang diperlukan untuk melaksanakan instalasi ini harus dilakukan oleh Pemborong atas tanggungan dan biaya Pemborong. b. Semua pemeriksaan, pengujian laik pakai dari instansi berwenang dan lain-lain
beserta
keterangan-keterangan
resminya
yang
mungkin
diperlukan untuk pelaksanaan instalasi ini harus dilakukan oleh Pemborong atas tanggungan dan biaya Pemborong. c. Pemborong harus bertanggung jawab atas penggunaan alat-alat yang dipatentkan, kemungkinan tuntutan ganti rugi dan biaya-biaya yang diperlu-kan untuk ini. Pemborong wajib menyerahkan surat pernyataan mengenai hal ini. d. Pemborong harus menyerahkan izin atau keterangan resmi dari pihak yang berwajib yang diperolehnya mengenai instalasi proyek ini kepada MK, Konsultan atau pihak yang ditunjuk untuk ini. PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XI - 4
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
Korelasi Pekerjaan a. Semua pekerjaan galian dan penimbunan yang akan dilakukan oleh pihak lain Pemborong harus memberikan data-data, ukuran-ukuran dan gambar-gambar pekerjaan ini bilamana ada kepada pihak yang melaksanakannya. b. Semua pekerjaan pembuatan dudukan untuk panel-panel atau peralatan listrik lain
dilakukan oleh Pemborong lain, . Pemborong harus
memberikan data-data, ukuran-ukuran, gambar-gambar dan peralatan yang diperlukan kepada pihak lain yang memerlukannya. c. Semua penarikan kabel-kabel listrik sampai ke panel peralatan dilakukan oleh pihak lain. Pemborong wajib memberikan data-data dan gambargambar yang diperlukan kepada pihak lain yang mengerjakannya. d. Semua penarikan pipa air termasuk pipa air bersih, pipa dan ducting AC, pipa hydrant & sprinkler yang tidak tercantum dalam gambar-gambar dan spesifikasi yang dilakukan oleh pihak lain, Pemborong harus berkoordinasi dan memberikan data-data, ukuran dan gambar-gambar kepada pihak lainnya yang mengerjakannya. e. Semua fasilitas listrik, air, saniter darurat hendaknya diusahakan oleh Pemborong. Pemborong harus berkoordinasi dengan pihak lainnya untuk menanggulangi persoalan ini. 9. Sub Kontraktor a. Apabila diperlukan tenaga-tenaga ahli khusus atau tenaga-tenaga pelaksana yang ada tidak mampu melaksanakan pemasangan, penyetelan,
pengujian
dan
lain-lain
maka
Pemborong
dapat
menyerahkan sebagian instalasinya kepada Sub Kontraktor lain setelah mendapatkan persetujuan MK. b. Pemborong wajib bertanggung jawab penuh atas segala lingkup pekerjaan-nya, baik yang dilaksanakannya sendiri maupun yang telah di sub-kontrakkan. c. Pemberi Tugas dan MK tidak dapat dituntut bila ada gugatan sub Kontraktor karena tidak lancarnya pembayaran yang harus diberikan oleh Kontraktor.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XI - 5
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
10. Pengawas Lapangan a. Seluruh pekerjaan yang dicakup dalam instalasi ini harus diawasi oleh seorang yang cukup berpengalaman. Ia bertanggung jawab penuh atas segala pekerjaan instalasi pada proyek ini. b. Nama, perincian pengalaman kerja, struktur organisasi Pengawas Lapangan hendaknya diberikan oleh Pemborong kepada MK untuk dimintakan persetujuannya. c. Bilamana ternyata menurut pendapat pihak MK, Konsultan atau pihak yang berwenang Pengawas Lapangan yang ditunjuk itu kurang cakap memimpin maka Pemborong harus menggantinya dengan orang lain. Laporan Instalasi a. Pemborong harus memberikan contoh semua bahan-bahan yang akan dipergunakannya kepada MK, Konsultan atau pihak yang ditunjuk untuk dimintakan persetujuan tertulis pemasangannya. b. Dengan mencantumkan secara lengkap merk, type, spesifikasi dari semua contoh bahan yang diajukan. c. Pemborong harus membuat jadwal/ schedule waktu yang terperinci untuk setiap pekerjaannya dan diserahkan kepada MK, Konsultan atau pihak yang ditunjuk untuk mendapatkan persetujuannya. d. Pemborong harus mengadakan : 1. Buku Laporan Harian 2. Buku Laporan Mingguan 3. Buku Laporan Bulanan Hasil Pekerjaan a. Pemborong harus melaporkan hasil kemajuan pekerjaannya setiap minggu serta perbandingannya dengan jadwal yang telah tersusun. b. Bilamana terjadi perbedaan, harus disertakan juga alasan-alasan serta cara-cara penanggulangannya. c. Bagi setiap tahap-tahap instalasi yang telah selesai dikerjakannya, Pemborong harus mendapatkan pernyataan tertulis dari pihak MK, Konsultan dan pihak yang ditunjuk bahwa tahap instalasi ini telah selesai dikerjakan sesuai dengan persyaratan yang ada. d. Tahap-tahap instalasi ini ditentukan kemudian berdasarkan jadwal perincian waktu yang diserahkan oleh Pemborong.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XI - 6
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
e. Di dalam setiap pelaksanaan pengujian, balancing dan "trial run" sistem instalasi ini haruslah pula dihadiri pihak MK, Konsultan, Ahli dan wakil pemberi tugas, serta pihak-pihak lain yang bersangkutan. Untuk ini hendaklah diberikan pula sertifikat pernyataan hasil pengujian oleh yang berwenang memberikannya. Pembersihan Lapangan a. Lapangan/ruangan yang dipergunakan harus setiap hari setelah selesai bekerja
dibersihkan
oleh
Pemborong.
Pemborong
hendaknya
menghubungi pihak- pihak lain untuk koordinasi pembersihan lapangan. b. Segera setelah Kontrak selesai maka Pemborong harus memindahkan semua sisa bahan pekerjaannya dan peralatannya kecuali yang masih diperlukan selama pemeliharaan. 11. Petunjuk Operasi a. Pada saat penyerahan untuk pertama kalinya Pemborong harus menyerahkan gambar-gambar, data-data peralatan petunjuk operasi dan cara-cara perawatan dari panel-panel, trafo dan peralatan listrik lainnya yang terpasang di bawah Kontrak ini dalam bahasa Indonesia. b. Data-data tersebut haruslah diserahkan kepada Pemilik sebanyak 3 (tiga) set dan kepada Konsultan 1 (satu) set. c. Pada saat penyerahan pertama harus diserahkan antara lain : Instruction Manual, Instalation Manual, Maintenance Guide, Operating Instruction, Trauble Shooting Instruction dan brosur-brosur harus asli. d. Pemborong harus memberikan 2 (dua) set singkatan petunjuk operasi dan perawatan kepada Pemilik, hendaknya dipasang dalam suatu kaca berbingkai dan ditempelkan di dinding dalam ruang mesin utama atau tempat lain yang ditunjuk oleh MK. e. Pemborong harus memberikan pendidikan praktek mengenai operasi dan perawatannya kepada petugas-petugas teknik yang ditunjuk oleh Pemilik/ MK secara cuma-cuma sampai cakap menjalankan tugasnya. f. Kontrator harus memberikan surat garansi atas peralatan-peralatan utama kepada Pemberi Tugas. 12. Data Suku Cadang Kontraktor harus menjamin dengan Surat Jaminan adanya suku cadang yang mudah diperoleh pada peralatan-peralatan yang sekiranya akan mengalami gangguan atau kerusakan dalam waktu yang pendek, baik peralatan utama maupun peralatan penunjang.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XI - 7
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
13.
Pas Instalatir Seluruh pekerjaan instalasi listrik yang dilaksanakan harus dikerjakan oleh instalatur yang dapat dipercaya, mempunyai reputasi yang baik dan mempunyai pekerja-pekerja yang cakap dan berpengalaman dalam bidangnya serta perusahaan tersebut terdaftar sebagai instalatur resmi PLN dengan memegang pas instalatur kelas C atau yang setara yang masih berlaku untuk tahun takwin yang berjalan.
14.
Standard, Acuan dan Pedoman Pelaksanaan Referensi/pedoman dan standard material serta pengerjaannya harus mengikuti beberapa ketentuan namun tidak terbatas pada yang tersebut dibawah ini : a. SNI 04-0225-2000 Peraturan Umum Instalasi Listrik th 2000. b. SNI 04-0225-2000 Amd 1 Peraturan Umum Instalasi Listrik Amandemen 1 th. 2006 c. SNI 02-6574-2000 Tata Cara Perancangan Pencahayaan Darurat, Tanda Arah dan sistem peringatan bahaya pada bangunan gedung. d. SNI 03-6197-2000 Konservasi Energi Sistem Pencahayaan Pada Bangunan Gedung e. SNI 03-2396-2000 Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Alami Pada Bangunan Gedung. f. SNI 03-6575-2001 Tata
Cara
Perancangan Sistem
Pencahayaan
Buatan
Pada
Bangunan Gedung. g. SNI 03-7015-2004 Sistem Proteksi Petir Pada Bangunan Gedung h. International Electrotechnical Committee (IEC), IEC 60947-2 atau yang berkaitan dengan perancangan bangunan ini. i. National Electrical Manufactures Association (NEMA) j. Insulated Power Cable Engineers Association (IPCEA) k. American Wire Gauge (AWG) l. National Fire Protection Association (NFPA) m. British Standard (BS) dan Deutch Industries Norm (DIN)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XI - 8
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
n. Peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh pihak PLN (SPLN) yang menyangkut di dalam lingkup pekerjaan ini. o. Peraturan mengenai keselamatan kerja (Depnaker). p. Ketentuan-ketentuan/aturan-aturan yang dikeluarkan oleh pihak Pemilik, khusus mengenai adanya pembangunan gedung maupun lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan ini. q. Ketentuan-ketentuan lain yang berlaku di dalam negara Republik Indonesia seperti ketentuan Pemda Setempat 11.2. PERSYARATAN TEKNIS KHUSUS 1. INFORMASI SISTEM SUMBER DAYA LISTRIK a. Sumber daya listrik utama untuk kebutuhan daya pada kawasan ini disuplai dari PLN dengan menggunakan langganan tengangan Rendah , 3 Phase, 50 Hz, 4 Kabel. b. Sumber utama listrik Utama berasal dari PLN dan apabila PLN mengalami gangguan pelayanan (Black Out), maka daya akan disuplai dari Diesel Generating Set yang terletak di power house (site plan). DISTRIBUSI LISTRIK a. Dari
PLN
Ke
Transformator
400V/3PH/50Hz/4
kabel.
Dari
tranformator, daya di salurkan ke Panel Hubung Bagi Utama Tegangan Rendah (PHBUTR) melalui kabel udara. b. Dari PHBUTR, Daya didistribusikan ke Panel Sub Distribusi gedung, ke Panel Penerangan luar, serta ke peralatan utilitas lainnya seperti pompa fire fighting, pompa air bersih. SISTEM PROTEKSI Sistem proteksi yang direncanakan menggunakan sistem proteksi bertingkat pada panel distribusi utama, panel daya dan panel penerangan. Peralatan proteksi yang direncanakan mempunyai karakteristik proteksi : Terhadap gangguan hubung singkat Terhadap beban lebih Terhadap tegangan menurun
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XI - 9
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
Untuk proteksi terhadap tegangan sentuh, maka semua frame/material dari peralatan listrik dihubungkan kepada suatu sistem pengetanahan pengamanan/ grounding sistem (maximal 2 ohm). Sistem penyambungan antara sistem pentanahan ke frame / material / menggunakan sistem cad weld. 2. LINGKUP PEKERJAAN Lingkup pekerjaan
pekerjaan sistem listrik Gedung BPD – PAPUA di
TIMIKA antara lain meliputi : Tegangan Rendah di Power House . 1. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Panel Hubung Bagi Utama Tegangan Rendah (PHBUTR). 2. Pengadaan, pemasangan dan pengujian kabel daya dari Transformator Step Down ke sisi incoming PLN pada PHBUTR dengan tipe kabel NYY 4 x 120 3. Pengadaan, pemasangan dan pengujian kabel daya dari sisi outgoing Panel Kontrol Genset (PKG) ke sisi incoming Genset pada PHBUTR dengan tipe kabel NYY 4C x 120 mm² 4. Lihat Gambar Perencanaan. 5. Pengadaan, pemasangan dan pengujian armature penerangan luar. 6. Melakukan testing dan commissioning instalasi tersebut 7. As built drawing Tegangan Rendah Di Gedung 1. Lihat Gambar perencanaan. 2. Pengadaan, pemasangan dan pengujian grounding dari seluruh panel sesuai dengan gambar perancangan. 3. Melakukan testing dan commissioning instalasi tersebut 4. As built drawing Penerangan, Kotak-Kontak Daya dan Biasa 1. Pengadaan, pemasangan dan pengujian semua armatur lampu penerangan umum (general lighting) lengkap dengan ballast elektro magnetic tipe low loss, tube, kapasitor, fitting, starter, holder serta aksesoris lainnya sehingga dapat berfungsi dengan baik. 2. Pengadaan, pemasangan dan pengujian ballast electronik tipe standard untuk lampu TL‟5 tipe High Efficiency.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XI - 10
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
3. Pengadaan, pemasangan dan pengujian instalasi lampu penerangan dan kotak kontak lengkap dengan pelindung kabel. 4. Pengadaan, pemasangan dan pengujian kabel kontrol untuk tata lampu khusus lengkap dengan pelindung kabel. 5. Pengadaan, pemasangan dan pengujian semua armatur lampu penerangan darurat dan tanda keluar (emergency lighting dan exit light) di dalam bangunan, baik tipe maintained dan non-maintained. 6. Pengadaan dan pemasangan fixture kotak kontak 1 Phase maupun 3 Phase termasuk saklar dan grid switch yang sesuai dengan gambar perancangan. 7. Pengadaan dan pemasangan Kotak kontak lantai lengkap dengan aksesoris pendukungnya seperti socket kotak kontak, box kotak kontak dan peralatan penunjang lainnya. 8. Pengadaan, pemasangan dan pengujian armatur lampu penerangan luar (outdoor lighting) di luar bangunan lengkap dengan tiang setinggi 3.5 dan 11 meter. 9. Pengadaan, pemasangan dan pengujian semua KKB dan KK daya 10. Pengadaan, pemasangan dan pengujian semua instalasi titik lampu dan KKB serta KK Daya 11. Melakukan testing instalasi tersebut 12. As built drawing Penangkal Petir. 1. Pengadaan, pemasangan dan pengujian penangkal petir tipe elektro static (Perletakan penangkal petir dilihat pada gambar perancangan). 2. Pengadaan , pemasangan dan pengujian kabel grounding dengan tipe sesuai gambar perancangan. 3. Pengadaan, pemasangan dan pengujian test link, Cadweild dan connection tee sesuai dengan gambar perancangan. 4. Pengadaan, pemasangan dan pengujian elektroda ROD lengkap dengan bak kontrol dengan ukuran 600 x 400 x 400 mm. Kabel Tray & Riser Tray 1. Pengadaan dan pemasangan kabel tray dengan ukuran dan dimensi sesuai gambar perancangan. 2. Pengadaan dan pemasangan equal tee, flat wise elbow, serta straig reducer. PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XI - 11
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
3. Pengadaan dan pemasangan support, hanger beam, hanger rod, besi UNP serta peralatan pendukung lainnya sehingga kabel tray dapat dipasang secara kokoh. 4. As built drawing Sistem Pentanahan 1. Pengadaan, pemasangan dan pengujian sistem pentanahan pada masing-masing bangunan. Sistem Pentanahan untuk setiap gedung menggunakan sistem ring. Antara bangunan disambung dengan bangunan yang lainnya. 2. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Elektroda ROD pada masingmasing terminal box. 3. Pengadaan dan pemasangan terminal box. Ukuran box panel sesuai gambar perancangan. 4. Testing & Commissioning seluruh sistem pentanahan. 5. As built drawing
Lain-lain Pengadaan, pemasangan dan pengujian paket-paket pekerjaan yang tidak tercantum pada lingkup diatas, namun ada dalam gambar perancangan dan Bill Of Quantity (BOQ).
11.3. SPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN & INSTALASI 1. KABEL TEGANGAN MENENGAH Teknis Peralatan a. Kabel tegangan menengah berikut perlengkapannya yang akan dipergunakan hendaknya mengikuti standard VDE/DIN, Australia (AS), SII, SPLN dan mengikuti peraturan-peraturan IEC dan PUIL serta peraturan lainnya yang berlaku di Indonesia. b. Kabel tegangan menengah yang dipergunakan adalah kabel yang mempunyai spesifikasi sebagai berikut : XLPE insulated, PVC sheath atau PVC sheath/over sheath, tegangan kerja antar phase 20 kV dan frequensi 50 Hz. c. Untuk
kawasan
ini,
Kabel
dari
Gardu
PLN
ke
PHBUTM
menggunakan tipe kabel tegangan menengah jenis bawah tanah atau N2XSEFGbY dengan ukuran disesuaikan dengan gambar perancangan. PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XI - 12
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
d. Dari
PHBUTM
sisi
outgoing
ke
Transformator
sisi
primer
menggunakan tipe kabel tegangan menengah jenis udara atau N2XSY dengan ukuran disesuaikan dengan gambar perancangan.
Instalasi
a. Kabel tegangan menengah yang ditanam di dalam tanah harus mempunyai kedalaman minimum 800 mm, sedang persyaratan lainnya harus mengikuti PUIL 2000 Bab 7, Pasal 750 dan Bab 9, Pasal 913 tentang pemasangan kabel tanah. b. Untuk kabel feeder yang dipasang di dalam trench harus mempergunakan kabel support, minimum setiap 30 cm. c. Kabel tegangan menengah yang dipasang di shaft harus dipasang pada tangga kabel, atau kanal, diklem dan disusun yang rapi. d. Kabel tegangan menengah yang dipasang di atas plafond harus dipasang pada rak kabel, atau kanal, diklem dan disusun yang rapi. e. Kabel tegangan menengah yang dipasang menembus dinding atau beton harus dibuatkan sleeves dari pipa PVC dengan diameter minimum 2.5 kali penampang kabel. f. Semua kabel di kedua ujungnya harus diberi tanda dengan kabel mark yang jelas dan tidak mudah lepas untuk mengidentifikasikan arah beban. g. Setiap kabel daya pada ujungnya harus diberi isolasi berwarna untuk mengidentifikasikan phasanya sesuai dengan PUIL. h. Setiap tarikan kabel tidak diperkenankan adanya sambungan. i. Untuk kabel dengan diameter 16 mm2 atau lebih harus dilengkapi dengan sepatu kabel untuk terminasinya. j. Pemasangan sepatu kabel yang berukuran 70 mm2 atau lebih harus mempergunakan alat pres hidraulis yang kemudian disolder dengan timah pateri.
Pengujian
a. Kabel tegangan menengah yang akan dipasang harus mempunyai sertifikat lulus uji dari PLN yang terutama menjamin bahan isolasi kabel sudah memenuhi persyaratan. b. Pengujian dengan megger harus tetap dilaksanakan dengan nilai tahanan isolasi minimum 2 ohm. PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XI - 13
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
2. TRANSFORMATOR Teknis Peralatan Transformator yang akan dipasang dengan persyaratan sebagai berikut : a. Standard Transformator di design, dibuat dan ditest berdasarkan pada : - IEC 60076-1 s/d 60076-5
: Power Transformers
- IEC 60076-12
: Oil Immersed Transformator
- IEC 906 (1987)
: Load Guide for Oil Immersed type power transformer
b. Kondisi Kerja Transformator itu akan dipasang pada tempat dengan ketinggian tidak lebih dari 1000 m di atas permukaan laut dan maksimum ambient temperature tidak melebihi 40o C. c. Relay Proteksi Transformator harus mempunyai relay proteksi yang meliputi : - Over load relay - Short Circuit ( Internal atau external) - Earth Fault - Over flow d. Data Transformator - Jenis Transformator
: Basah
- Jumlah unit
: 1 (satu)
- Kapasitas masing-masing
: 200 kVA
- Jumlah phasa
: 3(RST) sisi Primer, 4 (RSTN) sisi sekunder
- Frekwensi
: 50 Hz
- Bahan Kumparan
: Copper
- Pendinginan
: ONAN
- Tegangan : a. Primer b. Sekunder - Tapping Voltage
: 20.000 V : 400 V : + 2 x 2,5 %
- Vektor group
: Dyn 5
- Karakteristik Listrik
:
a. Insulation class
: primary voltage 24 kV
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XI - 14
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
b. Basic Impuls voltage
: Primary winding 125 kV
c. Test voltage for 1 minute
:
Primary winding
: 50 kV
Secondary winding
: 1 kV
d. Isolasi
: klas A
e. Kenaikan temp.
: max. 60/65o C pada winding oil
f.
: 3100 watt
No load losses
g. Load Losses at 75°C
: 14000 watt
h.
Load Losses at 120°C
: 16000 watt
i.
Impadance voltage
: 4.0 %
j.
No load Current
: 1.2 %
k. Index Protection
: IP 31 Metal Enclosure
l.
: 98.53 % at 120°C (cos φ = 0.8
Efisiency at Load 100% pf)
m. Efisency at Load 75%
: 98.76 % at 120°C (cos φ = 0.8
pf) n. Noise Level
: 62 dB pada jarak 1 meter
Instalasi a. Unit trafo harus dipasang sesuai dengan petunjuk pabrik pembuat. b. Unit trafo harus dipasang dengan jarak yang cukup untuk pemeliharaan dan ventilasi serta syarat keamanan c. Transformator jenis basah harus mempunyai ruang yang cukup dengan sirkulasi udara yang sangat baik. d. Unit
trafo
harus
ditanahkan baik
pada
sistem
maupun
kerangkanya sesuai dengan PUIL 2000. Pengujian a. Sebelum masuk ke lapangan, unit transformator harus diuji di workshop. Pengujian tersebut antara lain : - Test Arus Hubung singkat sesuai dengan standard IEC 60076-5 - Test tegangan impuls sesuai dengan standard IEC 60076-3 - Pengujian tegangan induksi. - Pengujian tegangan impulse PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XI - 15
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
- Pengujian-pengujian dielektrik lainnya yang dipersyaratkan oleh PUIL 2000. b. Unit trafo yang akan dipasang harus mempunyai sertifikat lulus uji dari pabrik pembuat dan mempunyai sertifikat uji dari PLN atau pihak yang berwenang. c. Pengujian dengan simulasi gangguan pada unit kontrolnya 3. PANEL TEGANGAN RENDAH
Teknis Peralatan. a. Panel tegangan rendah harus mengikuti standard VDE/DIN, AS dan juga harus mengikuti peraturan IEC dan PUIL. b. Panel-panel harus dibuat dari plat besi tebal 2.0 mm (termasuk finishing) untuk PHBUTR & Panel Distribusi gedung dan 2.0 mm untuk Panel Daya dan Panel Penerangan
dengan rangka besi
dan seluruhnya harus dizinchromat dan di duco 2 kali dan harus dipakai cat dengan cara powder coating , warna dan cat harus menggunakan warna RAL 7032..Pintu dari panel-panel tersebut harus dilengkapi dengan master key. c. Indeks Proteksi pada PHBUTR harus memenuhi standard IP 44 d. Indeks Proteksi pada Panel Distribusi, Panel Daya dan dan Panel Penerangan harus memenuhi standard IP 44 e. Kontruksi
dalam
panel-panel
serta
letak
dari
komponen-
komponen dan sebagainya harus diatur sedemikian rupa, sehingga
bila
penyambung dapat
perlu
dilaksanakan
an-penyambungan
dengan
mudah
pada
dilaksanakan
perbaikan-perbaikan, komponen-komponen tanpa
mengganggu
komponen-komponen lainnya. f. Setiap panel harus mempunyai 5 busbar copper terdiri dari 3 busbar phase R-S-T, 1 busbar neutral dan 1 busbar untuk grounding. Besarnya busbar harus diperhitungkan untuk besar arus
yang
akan
mengalir
dalam
busbar
tersebut
tanpa
menyebabkan kenaikan suhu yang lebih dari 65 oC. Setiap busbar copper harus diberi warna sesuai dengan peraturan PLN, lapisan yang dipergunakan untuk memberi warna busbar dan seluruh harus dari jenis yang tahan terhadap kenaikkan suhu yang diperbolehkan. Kapasitas Busbar harus sesuai dengan hasil perancangan. PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XI - 16
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
g. Alat ukur yang dipergunakan adalah jenis semiflush mounting dalam kotak tahan getaran, untuk Amperemeter dan Voltmeter dengan ukuran 96 x 96 mm dengan skala linier dan ketelitian 1% dan bebas dari pengaruh induksi serta ada sertifikat tera dari LMK/PLN (minimum 1 buah untuk setiap jenis alat ukur). h. Ukuran dari tiap-tiap unit panel harus disesuaikan dengan keadaan dan keperluan sesuai dengan yang telah disetujui oleh Direksi/Perancang. i.
Komponen-komponen pengaman yang dapat dipakai di antaranya adalah : 1. Moulded Case Circuit Breaker (MCCB)
Setiap MCCB harus mempunyai standard IEC 60947-2 dan SPLN
Untuk MCCB dengan kapasitas kurang dari atau sama dengan 80 A menggunakan unit trip dengan jenis thermal magnetis.
Untuk MCCB dengan kapasitas antara 80A sampai dengan 400A menggunakan unit trip electronic dengan setelan waktu tunda yang dapat dirubah.
Untuk
MCCB
dengan
kapasitas
lebih
dari
400A
menggunakan unit trip elektronik yang mempunyai 5 setelan unit trip.
Setiap MCCB terdiri dari 4 kutub dan berjenis tetap (Fixed)
Seluruh kapasitas pemutus harus sesuai dengan gambar perancangan.
2. Mini Circuit Breaker (MCB) Setiap MCB harus mempunyai standard IEC 60947-2 dan SPLN Seluruh MCB terdiri dari 1 kutub dan berjenis tetap (Fixed) Semua MCB menggunakan unit trip Magnetis Seluruh kapasitas pemutus harus sesuai dengan gambar perancangan. 3. Surge Protection Device (SPD) / Surge Arrester Setiap SPD harus mempunyai standard IEC 61643-1/EN 61643-1
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XI - 17
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
Untuk PHBUTR, PD Chiller, PP-CHWP menggunakan jenis sambaran petir langsung (10/350) Untuk Panel yang berada didala gedung menggunakan jenis sambaran petir tidak langsung (8/20) 4. Recidual Current Release (RCR) Semua RCR disesuaikan dengan kapasitas pemutus di MCCB/ACB incoming panel. Seluruh RCR terdiri dari 4 kutub. 5. Soft Starter Semua
soft
starter
yang
dipasang
di
proyek
ini
menggunakan sistem koneksi In Line. Untuk soft starter dengan sistem 3 phasa dan tegangan 400Vac dengan daya motor kurang dari 4 kW menggunakan jenis soft starter yang mempunyai fasilitas indikasi LED, kontaktor by pass serta ramp start/stop. Untuk Soft starter dengan sistem 3 phasa dan tegangan 400Vac dengan daya motor lebih dari 4 kW menggunakan jenis soft starter yang mempunyai fasilitas proteksi arus tinggi, proteksi arus tidak imbang/phasa terbalik, proteksi motor terkunci, proteksi beban lebih motor, kontrol batas arus.
Instalasi a. Panel-panel harus dipasang sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuatnya dan harus rata (horisontal). b. Setiap kabel yang masuk/keluar dari panel harus dilengkapi dengan gland dari karet atau penutup (cable srout) yang rapat tanpa adanya permukaan yang tajam. c. Semua panel harus ditanahkan. Pengujian a. Pembuat panel harus merupakan anggota dari Asosiasi Pembuat Pelaratan Listrik Indonesia (APPI). b. Sebelum melakukan pengiriman ke tapak, pembuat panel harus melampirkan sertifikat dari semua breaker yang dipasang di unit panel dari Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM) breaker dan komponen panel pendukung lainnya.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XI - 18
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
c. Pembuat Panel harus sudah memiliki sertifikat uji panel yang dipersyaratkan oleh PLN dan sertifikat tersebut masih berlaku pada saat proyek ini berjalan. d. Panel-panel tersebut harus dilengkapi dengan sertifikat lulus pengujian dari pembuat panel yang menjamin bahwa setiap peralatan dalam panel tersebut berfungsi baik dan bekerja sempurna dalam keadaan operasional maupun gangguan berupa undervoltage, over current, overthermis, short circuit dan lain-lain serta megger antara fasa, fasa netral, fasa nol. Pembuat panel harus menjamin bahwa komponen-komponen panel tersebut akan mempunyai tingkat diskriminasi yang baik. 11.4. KOMPONEN PANEL Kubikel Penyulang dari trafo (transformer Incoming Feeder Cubicle), berisi dan terdiri atas : 1. Low Voltage Circuit Breaker : sesuai gambar perencanaan -
"Four poles circuit breaker" yang dilengkapi dengan "delayed thermal" (adjustable type) and short-delayed electromagnetic over-current releases (az-releases), under voltage releases, motor operating mechanism.
-
Auxiliary contacts
-
Rated voltage
:
660 V
-
Jenis Pemutus
:
Air Circuit Breaker
-
Jumlah Kutub
:
4P
-
Rated current
:
400 - 1000 A
-
Rated breaking capacity
:
50kA
-
Antara CB ini dengan Down Stream adalah full discrimination.
2. Transformator Arus -
Toroidal type CT
: 3 (tiga) buah
-
Rated voltage
:
660 V
-
Rated primary current
:
1000 A
-
Rated secondary current
:
1Amp atau 5 Amp
-
Rated short time thermal current :
60 x rated current
-
Max. continuous current
:
1,2 x rated current
-
Kelas ketepatan
:
0,5
-
Faktor kejenuhan
:
<5
-
Rated burden
:
15 VA
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XI - 19
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
3. Ampere Meter -
"Bimetal movement type" untuk pengukuran arus rata-rata dan arus maximum
-
Measuring range/skala
:
0-1000 Amp
-
Dimensi
:
96 x 96 mm
-
Kapasitas beban lebih
:
1,2x continuosly
4. Volt Meter
:
2 (dua)buah
-
Moving coil type
-
Skala
:
0 - 500 V
-
Dimensi
:
96 x 96 mm
-
Lengkap dengan selector switch
5. kWH Meter kWH meter pada PHBUTM dan Panel Kontrol Genset harus digital yang mempunyai beberapa ketentuan, yaitu : Multi Measurement & Metering. Harmonic analysis. Monitoring parameters Energi management. Control/command 6. Busbar Busbar utama harus harus berjenis Hard Drawn High Conductivity Copper (HDHC) dengan jumlah bar sebanyak 5 bar yang terdiri dari 3 bar phasa + 1 bar Neutral serta 1 bar earthing. Kapasitas busbar harus mengacu pada gambar kerja. 7. Lampu Indikator Semua lampu indikator baik di PHBUTR, PKG, Panel Distribusi, Panel Sub Distribusi maupun panel penerangan dan daya lainnya harus dari jenis yang dioperasikan trafo (Transformer operated type) dan mudah untuk di bongkar dan dipasang secara manual dari arah depan panel. Tipe lampunya harus bening dan harus cocok dipasang dengan fitting standard.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XI - 20
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
Warna lampu harus mengikuti standard PUIL 2000 seperti warna merah, hijau, kuning dan lain sebagainya. Warna lampunya harus asli (Tidak boleh di cat). 8. Auxilaries Switches Auxilaries switch dengan jumlah yang mencukupi harus dipasang pada setiap switch untuk indikasi, proteksi, metering, control, interlocking, supervisory dan sebagainya. Auxilaries switch harus di wiring menuju terminal board. Semua peralatan diatas harus dipasang dengan posisi mudah untuk di jangkau dan aman serta bagian kontak dari auxilaries harus kuat. 9. Label Semua pintu kubikal panel harus diberi label untuk memudahkan service. Label juga harus dipasang untuk identifikasi peralatan. 10. Cover Bagian Dalam Panel Setiap panel harus diberi cover yang terbuat dari plate baja dengan tebal minimum 2.0 mm dan di cat oven dengan finishing powder coating. Di bagian ujung panel diberi mur sehingga dapat dengan mudah untuk dibuka guna melakukan pemeliharaan. Kubikel Outgoing yang terdiri dari : Moulded Case Circuit Breaker -
Rated voltage
:
660 V
-
Jumlah kutub
:
4P
-
Breaking capacity
:
36/50kA
-
Rated Current Seperti pada gambar perancangan
-
Lengkap dengan delayed thermal and short delayed electromagnetic over current release (AZ-release) untuk proteksi terhadap hubung singkat dan beban lebih, adjustable trip.
Kapasitor Bank di PHBUTR - Kapasitas
:
600 kVA
- Jenis
:
Terpolusi Harmonik
- Jumlah kapasitor
:
8 buah
- Desain
:
3 Phase, inti besi
- Indeks Proteksi
:
IP 00 utk penggunaan dalam ruangan
- Pendinginan
:
Udara
- Standard
:
IEC 76
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XI - 21
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
- Gulungan belitan
:
Pita aluminium
- Terminal blok
:
Batang Tembaga
- Uji Sumber tegangan :
Belitan ke inti 3kV selama 1 menit
- Tegangan Kerja
:
525 V
- Faktor reaktor
:
7%
- Frekwensi resonansi
:
189 Hz
- Toleransi induktansi
:
± 3%
- Frekwensi kerja
:
50 Hz
- Toleransi tegangan
:
≥ 10%
- Toleransi arus lebih
:
≥ 30%
- Tegangan Operasi
:
100 – 440Vac
- Komsumsi Daya
:
15 VA
- Jenis Koneksi
:
3 Phase
- Frekwensi
:
50 Hz, ± 5%
- Arus Masukan
:
5A rms
- Impedansi arus
:
0.1 Ohm
- Konfigurasi step
:
Automatic, fixed, disable
- Jumlah keluaran
:
6 step
- Suhu operasi
:
20⁰C – 70⁰C
Regulator Faktor Daya
masukan
- Informasi jaringan dan grafik harus memuat cos phi, daya aktif, reaktif dan daya nyata, tegangan, arus, tegangan harmonik, arus harmonik, suhu, frekwensi, jumlah switsing per keluaran. 11.5. KABEL TEGANGAN RENDAH 1. Teknis Peralatan a. Spesifikasi ini menjelaskan persyaratan bagi kabel tanah Tegangan Rendah. Kabel tanah Tegangan Rendah ini harus memenuhi persyaratan dan standard seperti yang diuraikan pada butir di atas. Sifat umum listrik dari sistem yang akan dilayani adalah : - Tegangan kerja
:
400 V
- Tegangan nominal
:
600 V
- Tegangan uji tipe
:
3000 V
:
2500 V
- Tegangan uji pada test rutin (15 menit)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XI - 22
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
- Frekuensi pengenal
:
50 Hz
- Titik netral
:
dibumikan langsung.
Kabel yang dimaksud adalah kabel 2 inti atau 4 inti (3 fasa + 1 netral) terbuat dari tembaga yang di-anneal, dengan isolasi padat yang diektrusi serta pelindung dari bahan tembaga. Bahan Isolasi : PVC atau Polietylen yang dicross linked (XLPE). Kabel ditanam langsung di dalam tanah pada kedalaman rata-rata 0,8
meter.Kemampuan
hantar
arus
diperhitungkan
terhadap
temperatur tanah 20 deg. C dan koefisien hambatan panas tanah 85 deg. C cm/W. b. Konstruksi - Empat penghantar yang terbuat dari kawat tembaga pilin atau tembaga "compacted" yang dipilin. - Lapisan isolasi bahan PVC atau bahan polythlene yang di-cross linked pada setiap penghantar fasa maupun penghantar netral. Lapisan ini harus dapat dengan mudah dikupas. - Lapisan pengedap
yang
tahan air
di sekeliling
urat-urat
penghantar fasa dan pengisi ruangan di antara kawat fasa. - Lapisan pengedap kedua di luar lapisan pengedap di atas. - Pelindung dari pita baja di atas lapisan pengedap kedua sesuai dengan persyaratan IEC. - Di luar lapisan pelindung pita baja, ada lapisan plastik sebagai lapis pelindung. - Temperatur maksimum kabel yang diizinkan adalah : 70⁰C untuk kabel PVC 90⁰C untuk kabel XLPE. c. Kabel-kabel yang dipakai harus dapat dipergunakan untuk tegangan minimum 0,6 kV dan 0,5 kV untuk kabel NYM. d. Pada prinsipnya kabel-kabel daya yang dipergunakan adalah jenis NYFGbY dan NYY, untuk kabel penerangn dipergunakan kabel NYM dan NYFGbY atau NYY. e. Sebelum dipergunakan, kabel dan peralatan bantu lainnya harus dimintakan persetujuan terlebih dahulu pada Direksi/Perancang, kemudian diajukan kembali ke Managemen Konstruksi. f. Penampang kabel minimum yang dapat dipakai adalah 2,5 mm 2. PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XI - 23
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
2. Instalasi a. Semua kabel di kedua ujungnya harus diberi tanda dengan kabel mark yang jelas dan tidak mudah lepas untuk mengindentifikasikan arah beban. b. Setiap kabel daya pada ujungnya harus diberi isolasi berwarna untuk mengindentifikasi phasanya sesuai dengan PUIL. c. Kabel daya yang dipasang di shaft harus dipasang pada tangga kabel, diklem dan disusun yang rapi. d. Setiap tarikan kabel tidak diperkenankan adanya sambungan, kecuali pada kabel penerangan. e. Untuk kabel dengan diameter 16 mm2 atau lebih harus dilengkapi dengan sepatu kabel untuk terminasinya. f. Pemasangan sepatu kabel yang berukuran 70 mm2 atau lebih harus mempergunakan alat pres hidraulis yang kemudian disolder dengan timah pateri. g. Semua kabel yang ditanam harus pada kedalaman 100 cm minimum, di mana sebelum kabel ditanam ditempatkan lapisan pasir setebal 15 cm dan di atasnya diamankan dengan blok beton sebagai pelindungnya. Lebar galian minimum adalah 40 cm yang disesuaikan dengan jumlah kabel. h. Kabel yang ditanam dan menyeberangi selokan atau jalan atau instalasi lainnya harus ditanam lebih dalam dari 50 cm dan diberikan pelindung pipa galvanis dengan diameter minimum 2 ½ kali penampang kabel. i.
Pada route kabel setiap 25 m dan di setiap belokan harus ada tanda arah jalannya kabel.
j. Untuk kabel feeder yang di pasang di dalam trench harus mempergunakan kabel support, minimum setiap 50 cm. k. Kabel yang ditanam dan menyeberangi selokan atau jalan atau instalasi lainnya harus di tanam lebih dalam dari 50 cm dan diberikan pelindung pipa galvanis dengan diameter minimum 2 1/2 kali penampung kabel. l. Semua kabel yang akan dipasang menembus dinding atau beton harus dibuatkan sleeve dari pipa
galvanis dengan diameter
minimum 2 1/2 kali penampang kabel.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XI - 24
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
m. Semua kabel yang dipasang di atas langit-langit harus diletakkan pada suatu rak kabel. n. Kabel penerangan yang terletak di atas rak kabel harus tetap di dalam konduit. o. Semua kabel yang akan dipasang menembus dinding atau beton harus dibuatkan sleeve dari pipa galvanis dengan diameter minimum 2½ kali penampang kabel. p. Penyambungan kabel untuk penerangan dan kotak-kontak harus di dalam kotak terminal yang terbuat dari bahan yang sama dengan bahan konduitnya dan dilengkapi dengan skrup untuk tutupnya di mana tebal kotak terminal tadi minimum 4 cm. q. Setiap pemasangan kabel daya harus diberikan cadangan kurang lebih 1 m di setiap ujungnya. r. Penyusunan konduit di atas rak kabel harus rapi dan tidak saling menyilang. s. Penyambungan kabel untuk penerangan dan kotak-kontak harus di dalam kotak penyambungan dan memakai alat penyambung berupa lastdop. 3. Pengujian a. Kabel tegangan rendah yang akan dipasang harus mempunyai sertifikat lulus uji dari PLN yang terutama menjamin bahan isolasi kabel sudah memenuhi per-syaratan. b. Pengujian dengan megger harus tetap dilaksanakan dengan nilai tahanan isolasi minimum 2 ohm 11.6. KOMPONEN LAMPU, ARMATURE & INSTALASI 1. Komponen Lampu Lihat Gambar Perencanaan. 2. Instalasi - Pemasangan lampu penerangan harus disesuaikan dengan rencana plafond dari Arsitek dan disetujui oleh Direksi/Perancang lalu kemudian diajukan kembali ke Managemen Konstruksi. - Lampu tidak diperkenankan memberikan beban kepada rangka plafond yang terbuat dari bahan alumunium.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XI - 25
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
- Kabel
instalasi
penerangan
dan
general
outlet
jenis
NYM,
penampang 2,5 mm2 dipasang dalam konduit jenis PVC HI 3/4" lengkap accessories. - Pemasangan instalasi lampu harus dilengkapi dengan fleksibel konduit. 3. Pengujian Setiap lighting fixtures yang menggunakan ballast dan kapasitor harus dilakukan pengujian/pengukuran faktor dayanya. Dalam hal ini faktor daya yang diperbolehkan minimal 0,85. 11.7. KOTAK KONTAK, SAKLAR, PANEL PENERANGAN & DAYA 1. Umum - Kotak-kontak dan saklar yang akan dipasang pada dinding tembok bata adalah type pemasangan masuk/inbow (flus - mounting). - Kotak-kontak biasa (inbow) yang dipasang mempunyai rating 13 A sampai dengan 16 A dan mengikuti standard VDE atau AS, sedangkan kotak-kontak khusus/tenaga atau (outbow) mempunyai rating 20 A atau lebih dan mengikuti standard BS (3 pin) dengan lubang bulat atau ditentukan lain. - Flush-box (inbouw doos) untuk tempat saklar, kotak-kontak dinding dan push button harus dipakai dari jenis bahan bakely atau metal dari merk yang sama. - Pemasangan panel penerangan dan daya harus kuat dan ditempel pada dinding/tembok sesuai dengan kaidah-kaidah yang telah dipersyaratkan dalam PUIL 2000. 2. Instalasi - Kotak-kontak dinding yang dipasang 30 cm dari permukaan lantai dari ruang-ruang yang basah/lembah harus jenis water dicht (WD) sedang untuk saklar dipasang 100 cm dari permukaan lantai atau sesuai gambar. - Kotak-kontak yang khusus di dalam box di bawah lantai, harus dari pabrik pembuat yang sama dengan underfloor duct atau built in. - Komponen panel tidak boleh dipasang di site melainkan harus dipasang di workshop pembuat panel.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XI - 26
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
3. Pengujian - Kotak-kontak harus diuji kebenaran phasa, pentanahan dan kekuatan penyambungan kabelnya. - Kotak-kontak harus diuji kekuatan pemasangannya sehingga tidak mudah lepas dalam operasinya seperti memasukkan dan menarik steker kabel. - Setiap kotak kontak dan saklar harus terbebas dari adanya arus bocor yang merambat dari sekrup atau peralatan pengunci pada kedua komponen tersebut diatas. 4. Fixture Stop Kontak, Sakelar, Panel Penerangan dan daya a. Stop Kontak Dinding - Pole phase + neutral + earth - Tegangan
: 250 Volt, 1 phase, 50 Hz
- Rating
: 13 A sampai dengan 16 A
- Plates
: Stainless Steel
b. Stop Kontak Lantai - Bahan
: Plate Baja 2.0 mm dengan warna crem
- Tegangan
: 250 Volt, 1 phase, 50 Hz
- Rating
: 13 A sampai dengan 16 A
- Modul
: 4 Module (2 Stop kontak, 1 Data, 1 Telepon) : 4 Module (2 Stop kontak, 2 Data) : 2 Module (1 Stop kontak dan 1 Data)
c. Sakelar Tunggal/ Ganda / triple a. Rocker Mechanisme, Modular, Rating 10 A, 250 Volt,AC. b. T y p e
: Decorative push-push, flush,Segi empat/bulat.
c. Model
: One Way
d. Plates
: Stainless Steel/Bronze.
d. Grid Switch Rocker Mekanisme, Modular, Grid System a. Rating Switch
: 16 A setiap module, Sp Switch
b. G r o u p
: 4,5,6,10,12 & 24 group
c. P l a t e s
: Stainless Steel
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XI - 27
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
e. Panel Penerangan & Daya - Panel harus dibuat dari plat baja yang di galvanized, tebal plat 2 mm, lipatan dan bentuk sudut plat melalui proses mekanis. - Peralatan panel penerangan dan daya : Moulded Case Circuit Breaker (MCCB) Rating tegangan
: 380 V, 50 Hz
Breaking cap.
: 16/25 kA
- Kontaktor Rating arus
: 15 A, 25 A s/d 160A
Rating tegangan
: 380 V, 50 Hz
Pole
: 4 pole
11.8. KONDUIT 1. Umum Konduit instalasi penerangan dan kotak-kontak yang dipakai adalah dari jenis uPVC High Impact (di dalam beton dan di atas rak kabel) atau metal konduit (di luar beton), di mana diameter dalam dari konduit minimum1,5 kali diameter kabel dalam dan minimum diameter dalam adalah 19 mm, atau dinyatakan lain pada gambar. Khusus untuk Ruang Khazanah seluruhnya harus menggunakan metal conduit. 2. Instalasi - Konduit instalasi penerangan dan kotak-kontak harus dipasang dengan mempergunakan fitting dan accessories dari pabrik pembuat yang sama. - Konduit yang dipasang pada rak kabel harus diikat dengan cable tie. - Konduit yang dipasang di dalam beton atau dinding bata harus diikat sedemikian rupa sehingga tidak akan lepas atau berubah posisi pada waktu dicor. 3. Pengujian - Konduit yang dipasang harus diuji kekuatan pemasangannya. - Konduit yang dipasang harus diuji kekuatan penyambungannya. 11.9. RAK KABEL & TANGGA KABEL - Lihat gambar detail untuk kabel tray. - Cara pemasangan kabel trunking harus digantung pada dak beton dengan besi bunder berulir (iron rod diameter 10 mm) PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XI - 28
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
- Pada setiap belokan atau pencabangan bentuk trunking harus dibuat sedemikian rupa sehingga belokan kabel sesuai dengan bending yang diperkenankan. Sebelum dipasang kabel trunking tersebut harus dizinchromate dua kali dan dicat finishing dua kali merk ICI, warna akan ditentukan kemudian. - Kabel Ladder yang dipasang di dalam shaft/pada dinding kabel menggunakan bahan UNP – 10 dan di pasang setiap jarak 12 (satu) meter. Dilengkapi dengan klem-klem kabel, sebelum dipasang cable ladder ini harus dizinchromate dua kali dan dicat finishing dua kali merk ICI, warna akan ditentukan kemudian. - Kabel yang dipasang di atas trunking harus dikoordinasikan terlebih dahulu dengan instalalsi lainnya (AC, Plumbing) 11.10. SISTEM PERTANAHAN 1. Elektroda Pentanahan Elektroda pentanahan adalah dari "Cooper Metal Clad" diameter 3/4" ditanamkan sampai kedalaman minimal 12 meter atau mencapai pentanahan maximum 2 ohm. Bila elektroda pentanahan dikehendaki penyambungan, maka penyambungan dilakukan dengan sistem ulir, yaitu dengan memakai bahan bronze kuningan dengan ukuran yang sesuai, di mana ujung/ ulir-ulirnya dilapisi terdahulu dengan timah (ditinned), dibuat sedemikian rupa sehingga menjadi satu kesatuan tanpa adanya rongga-rongga udara yang memudahkan oxidasi pada sambungan. 2. Kawat Konduktor - Untuk
pentanahan
body
(tegangan
sentuh)
dalam
ruangan
digunakan pelat tembaga ±25x4 mm yang diklem setiap jarak 50 cm secara kokoh dan rapih. - Untuk pentanahan netral dari terminal ke elektroda digunakan BC dengan penampang 90 mm2. - Untuk luar bangunan ditanam BC dengan ukuran 90 mm2 pada kedalaman 80 cm menghubungkan titik-titik elektroda pentanahan dan
masuk dalam bangunan
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XI - 29
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
3. Pekerjaan dan Alat Bantu Setiap penyambungan/pencabangan dari NYA harus menggunakan "Cadweld Connection". Bila ada terminasi yang menggunakan terminal jenis sepatu kabel maka harus memperhatikan hal-hal : a. Sepatu kabel harus digunakan yang mempunyai 2 (dua) lubang baut. b. Harus dari bahan anti karat dan telah ditreatment agar tidak akan berproses bila kontak dengan jenis metal lainnya. Seluruh bahan termasuk sambungan-sambungan sebelum dipesan agar diberikan contoh untuk mendapat persetujuan Pemilik dan Perencana serta diketahui Pengawas. 11.11. SYARAT-SYARAT PEMASANGAN SYARAT - SYARAT UMUM Pekerjaan yang tercakup pada bab ini meliputi penyediaan semua peralatan
untuk pemasangan, pengujian, pengawasan (supervision),
material, penyediaan tenaga ahli dan pekerja sesuai bidang keperluannya dan melaksanakan semua pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan lingkup pekerjaan secara lengkap. Seluruh pekerjaan dalam spesifikasi teknis khusus pemasangan ini harus memenuhi ketentuan PUIL 2000 edisi terakhir. 1. Shop Drawing a. Untuk semua macam pekerjaan baik material/komponen maupun pekerjaannya
maka
Pemborong
wajib
memasukkan
"Shop
Drawing" sebelum pemasangan, kepada pemilik proyek/Pengawas untuk diperiksa bersama Perencana. b. "Shop Drawing" adalah merupakan penggambaran yang lebih detail
daripada
setiap pemasangan dimana penempatan
peralatan
telah dikoordinasikan dengan peralatan pekerjaan
disiplin lainnya, serta spesifikasi yang lebih teliti daripada setiap komponen dan telah disesuaikan ukuran/kapasitas/serta detail dari peralatan/instalasi yang akan dipasang
serta harus disiapkan
sebanyak 4 (empat) set, dimasukkan untuk diperiksa paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung setelah dikeluarkannya Surat Perintah Kerja atau akan ditentukan oleh Pengawas. c. Shop drawing bukanlah (tidak boleh) merupakan penjiplakan dari gambar perencanaan (gambar lelang).
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XI - 30
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
2. Pemeriksaan, Pematokan dan Pengukuran a. Sebelum
memulai
pekerjaan,
Pemborong
diwajibkan
untuk
mempelajari semua gambar-gambar, peraturan-peraturan dan syarat-syarat teknis yang diberikan kepadanya dan memeriksa semua ukuran-ukuran letak dan ketinggian-ketinggian. b. Bilamana
Pemborong
menemukan
kesalahan-kesalahan,
perbedaan ataupun hal-hal lain yang memerlukan penjelasan lanjut, maka Pemborong harus melaporkan hal-hal tersebut kepada pemilik proyek/Pemborong dalam bentuk tertulis. c. Pemborong
baru diperbolehkan memulai pekerjaan setelah
menerima penjelasan-penjelasan, pembetulan- pembetulan serta persetujuan tertulis dari pemilik proyek/Pengawas dan Perencana. d. Penyesuaian-penyesuaian oleh Pemborong tanpa prosedur di atas akan merupakan tanggung jawabnya sendiri, sepenuhnya. e. Pemborong wajib menyediakan tenaga, waktu, peralatan yang cukup untuk pekerjaan pematokan dan pengukuran-pengukuran. f. Pemborong tidak dibenarkan memulai pekerjaan selanjutnya, sebelum patok-patok serta pengukurannya diperiksa oleh pemilik proyek/ Pengawas dan Perencana. g. Pemborong harus memelihara semua titik-titik datum, titik referensi dan patok-patok yang dipasang serta disetujui selama pelaksanaan pekerjaan ini. 3. Perkakas dan Peralatan Pemborong harus menyediakan semua perkakas dan peralatan yang diperlukan olehnya untuk melaksanakan semua pekerjaan yang ditentukan,
termasuk
perlengkapan
semua
penyambungan,
gardu,
saluran
perlengkapan
penyulang
dan
pengangkutan
dan
angkat mengangkat peralatan. Perincian mengenai buatan, tipe dan jumlah banyaknya semua perkakas dan peralatan yang harus disediakan oleh Pemborong harus dimasukkan dalam daftar-daftar yang menyertai dokumen ini. semua perkakas dan peralatan yang disediakan oleh Pemborong harus tetap berada di tapak kerja sampai semua pekerjaan selesai, kecuali apabila telah diterima izin sebelumnya dari pemilik proyek/Pengawas.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XI - 31
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
4. Keamanan Karyawan dan Pekerja Keamanan yang semaksimal mungkin serta konsisten dengan kelaziman pembangunan yang baik harus diselenggarakan bagi karyawan yang terlibat langsung sesuai Kontrak ini, atau bagi orang-orang yang dalam kegiatan
sehari-harinya
merasa
perlu
menggunakan
pekerjaan-
pekerjaan sementara yang dibangun oleh Pemborong atau harus sering melalui daerah kerja itu. pemborong harus menjamin bahwa segala pekerjaan diawasi oleh petugas-petugas, pengawas dan mandor yang berwenang pada setiap saat sehingga pekerjaan dapat berlangsung dengan lancar dan aman. 5. Pemeliharaan Pemborong harus memberi jaminan/garansi, sejauh mengenai teknik pembangunan yang dipergunakannya, selama masa Pelaksanaan yang sesuai dengan syarat-syarat Kontrak. 6. Tipe Test dan Pengujian PLN - Untuk semua material dan system yang diajukan dan dipasang haruslah sudah memperoleh sertifikasi dari pihak PLN atau instansi lain yang berwewenang. - Sertifikat, Type test atau pengujian tertentu terhadap suatu jenis material atau sistem oleh pihak PLN (Pusat Penyelidikan Masalah Kelistrikan) yang sesuai ketentuan yang berlaku harus dilampirkan pada waktu mengajukan penawaran. - Pemborong bertanggung jawab penuh terhadap hal-hal yang menyangkut pengujian dan pengesahan PLN terhadap material dan instalasi yang dipasang. - Beban biaya untuk type test atau pengujian tertentu terhadap panel TR & TM, atau material tertentu serta semua biaya pengetesan / keur terhadap instalasi sistem kelistrikan dari pihak PLN maupun instansiinstansi lainnya bila hal itu ada, adalah menjadi tanggungan Pemborong. termasuk menjadi tanggung jawab Pemborong adalah pengujian terhadap seluruh instalasi mengikuti prosedur PLN yang berlaku (Keur PLN).
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XI - 32
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
PEMASANGAN PANEL Pemasangan panel dilakukan sedemikian rupa sehingga setiap peralatan dalam panel dengan mudah dapat dijangkau, tergantung dari pada macam/tipe
panel.
Maka
bila
dibutuhkan
alas/pondasi/penumpu/
penggantung, maka Pemborong harus menyediakannya dan memasangnya sekalipun tidak tertera pada gambar tanpa ada biaya tambahan. Untuk pemasangan distribusi utama (PHBUTR/PHBUTM) harus seperti ditunjuk pada gambar, kecuali ditunjuk lain. Seluruh assembly termasuk housing, busbar, alat-alat pelindung harus direncanakan, dibuat, dicoba dan dimana perlu diperbaiki sesuai dengan persyaratan panel distribusi utama harus terbuat dari jenis in door type dari plat baja tebal minimum 2 mm. Rangka ini secara lengkap dibungkus pada bagian bawah, atas dan sisi dengan plat-plat penutup (metal clad) harus cukup louvers untuk ventilasi dimana perlu untuk mengatasi kenaikan temperatur dari bagian-bagian yang mengalirkan arus dan bagian-bagian yang bertegangan sesuai dengan persyaratan PUIL/LMK/VDE untuk peralatan yang tertutup Material-material yang bertegangan harus betul-betul dicegah terhadap kemungkinan percikan air. Semua
meteran
dan
tombol
transfer
yang
dipersyaratkan
harus
dikelompokkan pada satu papan panel yang berengsel yang tersembunyi. PEMASANGAN KABEL TANAH TEGANGAN RENDAH DAN MENENGAH a. Pemasangan kabel tanah tegangan rendah yang akan ditanam langsung ditanah pada kedalaman rata-rata 0,8 meter dengan cara pemasangan harus sesuai dengan ditail gambar perencanaan. Pada saat masuk bangunan harus menggunakan pipa konduit. b. Kemampuan melakukan arus kabel ini pada temperatur tanah sekitar 20 deg. C dan koefisien hambat panas 85 deg. C cm/W dengan kemampuan arus sesuai dengan penampang kabel yang terpasang. Temperatur maksimum kabel dalam keadaan berbeban tidak boleh melebihi 90oC. c. Sebelum dilakukan pemasangan Pemborong harus menberikan data tentang kemampuan mengalirkan arus
kabel
untuk
waktu
singkat 0,1; 0,2; 0,5;1 detik, temperatur maksimum kabel untuk arus PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XI - 33
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
singkat ini tidak boleh melebih 250 deg. C, untuk mendapatkan persetujuan dari Pengawas/MK. Kabel diserahkan dalam gulungan drum sepanjang 300 meter.
Drum
tidak dapat dikembalikan. INSTALASI DI DALAM BANGUNAN a. Instalasi kabel dalam pipa conduit metal Ø20 mm pada pemasangan expose dan ruang khazanah dan yang tertanam dalam beton, sedangkan yang diatas plafon menggunakan pipa PVC Ø20 mm kelas high super impact. b. Pipa metal harus dengan sambungan yang baik antara pipa maupun ke box terminal. c. Kotak (box) terminal, pencabangan/penyambungan dibuat dari bahan yang sama dengan konduit, yang dilengkapi dengan baut / mur serta tahan terhadap getaran. d. Klem untuk konduit dipasang setiap jarak 50 cm, jumlah kabel dalam konduit sesuai dengan regulasi PUIL 2000, untuk instalasi daya conduit warna putih, instalasi tata suara warna hitam dan untuk instalasi fire alarm warna merah. e. Pencabangan di dalam kotak (box) harus secara mekanis serta kokoh. f. Semua sambungan cable harus ditutup dengan isolasi buatan 3M. PEMERIKSAAN LOKASI DAN PEMASANGAN PERALATAN 1. Pembukaan Koli / Bungku a. Pembukaan koli harus dilakukan di tempat di mana peralatan akan dipasang (di gardu). b. Pembukaan koli di tempat lain (gudang) diperbolehkan hanya apabila ada alasan yang kuat dan disetujui oleh pihak Pemilik Proyek. c. Kecuali material-material yang di dalam koli tersebut mempunyai bungkus/pengaman tersendiri maka apabila koli sudah dibuka dan material tersebut belum dipasang di dalam panel dan lain-lain, maka Pemborong wajib mengamankan material tersebut dengan jalan membungkusnya dengan bungkus plastik dan lain sebagainya. d. Semua koli yang telah dibuka harus dicatat, begitu pula catatan daripada isian material di dalam koli tersebut, termasuk pula catatancatatan.catatan daripada isian koli seperti jumlah, tipe, defect list dan lain sebagainya.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XI - 34
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
2. Pemeriksaan Terhadap Lokasi / Gardu a. Pemborong harus memeriksa keadaan fisik gardu atau lokasi panel sehingga siap untuk membuka koli dan memasang peralatan. b. Gardu lokasi panel dan instalasi harus sudah siap dan dalam keadaan "well-finished". c. Gardu harus sudah dalam keadaan bersih. d. Jalur-jalur kabel maupun dudukan peralatan, seperti trench, racks, dudukan panel, lubang, baut-baut dudukan panel dan lain sebagainya harus sudah disiapkan. e. Lantai di mana panel/alat akan didudukkan harus diratakan maupun di"grouting". f. Pengawatan untuk sistem pentanahan harus sudah terpasang. 3. Pemasangan Peralatan a. Selama pemasangan maka selain adanya tenaga pekerja yang terampil, pemasangan harus dilaku-kan dan diawasi oleh "supervisor engineer" dari pihak manufacturer atau agennya. b. Pemasangan harus dilaksanakan sesuai dengan "installation manual" dari manufacturer. 11.12. SYARAT-SYARAT PENERIMAAN PENGIRIMAN MATERIAL Material yang dikirim ke tapak harus dilakukan dengan baik dan hati-hati, material dilengkapi dengan hasil test dan sesuai brosure yang ditawarkan dan telah disetujui Pemilik proyek/perencana. Peralatan-peralatan yang harus dilengkapi dengan sertifikat hasil test pabrik antara lain dan tidak terbatas pada : -
TR
-
Tranformator
-
Fixture dan armatur Lampu
Pengiriman terutama untuk peralatan Panel TR & TM, Transformator, panel penerangan, panel daya, kabel, Fixtures dan Armature dan lain-lain haruslah dibungkus, dipak atau di dalam koli dan sangat dicegah terhadap kemungkinan material tersebut kena hujan, debu dan lain-lain. Penempatannyapun setelah tiba di tapak harus ditempatkan ditempat yang telah ditentukan oleh Pemilik/Pengawas dan dijaga dengan baik (terlindung).
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XI - 35
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
CONTOH Pemborong harus menyerahkan contoh-contoh dari seluruh material sesuai schedule/daftar yang dibuat MK untuk mendapatkan persetujuan sebelum dilakukan pemasangan/instalasi.
Seluruh biaya yang timbul merupakan
tanggung jawab dan atas biaya Pemborong termasuk penggantian apabila ada yang ditolak. PROTEKSI Seluruh material dan peralatan harus dengan sebenarnya dan diproteksi secara memadai oleh Pemborong, sebelum/selama pengerjaan dan sesudah selesainya pekerjaan instalasi (dalam masa garansi). Material dan peralatan yang mengalami kerusakan sebagai akibat dari pemasangan yang ceroboh dan proteksi yang tidak memadai tidak dapat diterima untuk pekerjaan instalasi pada proyek ini dan harus diganti PAPAN NAMA Seluruh kabinet, panel kontrol, panel listrik, pemutus daya (CB), saklar, kabel dan bagian-bagian lainnya dari peralatan, jika tidak disebutkan dalam hal-hal
lain,
harus
dibuatkan
papan
nama
untuk
mengindikasi
/
mengidentifikasi / penggunaan /peralatan tersebut. Papan nama harus terbuat dari lapisan plat stainless steel ukuran sesuai kebutuhan dengan huruf gravir, dicat pada bagian dasar warna hitam dalam bahasa Indonesia. Untuk keseluruhan, papan nama harus berukuran 4 cm (tinggi) dengan lebar seperlunya serta tinggi huruf 2,5 cm untuk ukuran yang lebih kecil di mana penutupnya terbatas digunakan 4 cm tinggi dari plat.
Ketebalan plat
stainless steel minimum 0,7 mm. Di belakang pintu-pintu panel harus dibuatkan diagram satu garis sistem panel tersebut lengkap dengan indikasi besaran-besaran listriknya dan kode pengenal seperti yang tersebut di atas. Bahan terbuat dari lembaran kertas copy diberi lapisan plastik putih (laminasi) dengan proses laminating, gambar-gambar dan huruf dapat dengan jelas dibaca. PENGETESAN Pemborong harus melakukan seluruh pengetesan seperti disebutkan pada penjelasan sebelumnya dan harus melakukan percobaan seperti operasi sesungguhnya secara tepat dari seluruh sistem
untuk peralatan, material
dan cara bekerjanya peralatan yang mengalami kerusakan/cacat /salah PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XI - 36
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
harus diganti/dibetulkan dan percobaan diulangi untuk operasi yang sebenarnya/normal/ dan benar pada seluruh pengkabelan, instalasi "keur", Pemborong harus bertanggung jawab untuk memperoleh persetujuan PLN bagi pemasangan sistem jaringan listrik dan seluruh biaya yang timbul atas beban Pemborong. PERBAIKAN Semua akibat dari pekerjaan instalasi ini, berupa kerusakan atau sisa-sisa bahan harus dirapihkan kembali antara lain : bobokan dinding harus dilakukan perbaikan sesuai dengan kwalitas dan warna yang sama dan merupakan tanggung jawab Pemborong. Sisa-sisa bahan atau bekas bongkaran harus dibuang di tempat yang ditentukan oleh pemilik proyek/Pengawas dan atas biaya Pemborong. UJI-COBA DAN ACCEPTANCE PROSEDURE Proses pengadaan material, pemasangan, supervisi dirangkaikan dengan proses commissioning dan uji-coba harus dilaksanakan oleh pihak Pemborong. Prosedur dan pelaksanaan Commissioning dan pengujian terhadap fisik peralatan, elektris, operasional, proses, sertifikasi dan hasil penyiapan laporan test harus disiapkan oleh Pemborong. "Acceptance" oleh pihak Pemilik akan dilakukan
setelah uji-coba secara
khusus dengan menyertakan pihak Pemilik proyek/Pengawas/Perencana dan menyampaikan hasil/laporan commissioning dan sertifikat/hasil test yang telah dilaksanakan. Uji coba Acceptance ini dilaksanakan sebelum serah terima tahap I atau mengikuti jadwal yang ditentukan Pengawas. Biaya dan peralatan uji serta kebutuhan lainnya adalah menjadi tanggungan Pemborong. 11.13. SYARAT-SYARAT OPERASIONAL SYSTEM PERIHAL IKLIM - Temperatur luar ruangan antara 18 derajat sampai dengan 35 derajat C dengan curah hujan yang tinggi, dan dengan ketinggian + 15 m dari permukaan laut (sea level). - Temperatur dalam ruangan antara 20 derajat sampai dengan 33 derajat C, dengan kelembaban bisa mencapai 90%. PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XI - 37
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
- Seluruh peralatan harus tahan terhadap pengoperasian secara terus menerus (continue) pada temperatur maksimum 50 derajat C atau dengan temperatur rata-rata 30 derajat C untuk periode 24 jam. - Seluruh peralatan juga harus tahan terhadap iklim tropis dan lembab atau diberi suatu sistem proteksi tertentu yang memadai. BUKU PETUNJUK OPERASI 1. Apabila pekerjaan telah diselesaikan, Pemborong harus menyerahkan pekerjaan tersebut untuk mendapatkan persetujuan pemilik proyek/ Pengawas, konsep dari buku petunjuk operasi dan daftar suku cadang untuk instalasi utama serta semua perlengkapan bantu yang diserahkan menurut Kontrak harus dilengkapi. Buku yang diserahkan harus dalam bentuk edisi lux dan dijilid dengan rapih dan bagus. Data-data yang diberikan harus mencantumkan diagram pengawatan (wiring), diagram bagan dengan penjelasan seperlunya, gambar detail dari
instalasi,
jadwal
rutin
pengoperasiannya
dan
penghentian,
pelumasan, pemeliharaan dan toleransi yang diijinkan. Petunjuk pemeliharaan harus mencantumkan ringkasan dari pengujian berkala yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat dan buku pemeliharaan yang disetujui dan disediakan untuk peralatan yang dimaksud. 2. Daftar
suku
cadang
peralatan
harus
cukup
terperinci
untuk
memungkinkan pemilik proyek/Pengawas menemukan nomor referensi pabrik pembuat untuk setiap suku cadang dari peralatan bantu/utama yang diserahkan menurut Kontrak, dan harus berisi gambar pengaturan dan gambar terperinci seperlunya. 3. Brosur standard dari pabrik pembuat dapat pula dimasukkan asal secara khusus menunjukkan perlengkapan yang diserahkan. Gambar dan diagram yang merupakan gambar yang berlaku dan
disetujui
sesuai ukuran gambar yang diminta oleh pemilik proyek/ pengawas dijilid menjadi satu. Apabila naskah terlampau tebal maka buku pegangan itu harus dibagi dalam bagian-bagian dan diterbitkan dalam bentuk ber jilid-jilid. Jika disetujui, empat copy dari naskah lengkap beserta diagram dan gambar-gambar seperti yang dibuat dalam bentuk konsep final harus diserahkan kepada pemilik proyek/MK pada waktu serah terima instalasi.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XI - 38
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
4. Tanda-tanda Untuk Pemasangan Semua peralatan yang terdiri dari bahan / material yang sama umpama : kerangka baja, pasangan kabel/pipa dan sebagainya, harus diberi tanda dengan angka-angka dan/atau huruf-huruf yang jelas serta yang sesuai dengan angka yang tercantum pada gambar-gambar yang telah disetujui atau sesuai dengan daftar alat-alat. Garis berwarna pada kode yang telah disetujui harus dipergunakan untuk alat-alat dari bentuk dan jenis yang sama tetapi berbeda dalam kekuatan atau tingkatan. 5. Part List Pemborong wajib menyediakan daftar material atau suku cadang dari peralatan terpakai dan diserahkan kepada Pemilik, sehubungan dengan pengoperasian dan bekerjanya sistem / peralatan secara baik dan sempurna.
Daftar material atau suku cadangan yang disediakan
hendaknya dalam suatu susunan peralatan atau material yang mudah mengalami kerusakan dalam kurun waktu tertentu atau dalam masa pemeliharaan TESTING DAN COMMISSIONING 1. Sesudah Semua Pemasangan Instalasi dan Sistem Setelah
seluruh
dilaksanakan,
instalasi
selesai
terpasang
dan
Sistem
telah
maka harus dilakukan pengetesan disaksikan oleh
Pemilik, MK/Pengawas dan Perencana. Minimum 1 minggu sebelumnya pihak pemborong harus memberitahu secara tertulis berikut metoda test yang akan dilakukan. Biaya testing tersebut dan lain-lain menjadi beban Pemborong sesudah dilakukan testing akan dibuat Berita Acara testing dan commissioning sesuai keadaan saat itu dengan diketahui Pemilik / Pengawas dan Perencanaan 2. Sebelum dilakukan penyerahan instalasi di lapangan Sebelum penyerahan pekerjaan instalasi harus ditest dihadapan Pemilik proyek, MK/Pengawas dan Perencana dengan kapasitas beban maximum dan secara terus menerus selama 3 x 24 jam. Apabila selama proses pengetesan berlangsung terjadi kerusakan atau ketidak sempurnaan opresi yang diakibatkan oleh pekerja/ pemasangan tersebut maka Pemborong harus mengembalikan seperti dalam keadaan semula secepatnya dan atas beban/ tanggungan pelaksana pekerjaan PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XI - 39
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
11.14. SYARAT-SYARAT PEMELIHARAAN 7.1
TOOL KIT Pemborong wajib menyediakan semua peralatan kerja (tool kit) untuk pekerjaan pemeliharaan setiap sistem Elektrikal. Peralatan kerja tersebut minimal, Tool Kit maupun peralatan mekanis yang diperlukan dalam masa perawatan/ pemeliharaan.
7.2.
MASA PEMELIHARAAN DAN GARANSI Untuk peralatan listrik ini Pemborong harus mengadakan pemeliharaan selama 6 (enam)
bulan, sejak pemasangan dan bekerja dengan baik
setelah serah terima pertama, yang dinyatakan dengan suatu Berita Acara yang ditanda tangani oleh Pemilik sesuai prosedur yang telah ditetapkan dan dibuat oleh Pengawas. Untuk hal tersebut maka dalam masa pemeliharaan Pemborong wajib menyediakan peralatan khusus terpakai dan menjamin tersedianya suku cadang serta tenaga kerja terampil minimum 2 orang yang selalu berada di lokasi selama 24 jam dengan catatan tenaga kerja yang berkwalitas. 7.3.
ASISTENSI DAN TRAINING Selama masa pemeliharaan adalah kewajiban bagi Pemborong untuk : Asistensi/membantu Pemilik di dalam menyiapkan, menyusun dan melakukan training bagi Pemilik/Operator-operator untuk : mengenal, mengoperasi, memprogram, trouble shooting, dan lain-lain sedemikian rupa sehingga pihak Pemilik dapat menggunakan peralatan dengan sebaik-baiknya. Pemborong harus menyusun buku tentang pengoperasian sistem secara keseluruhan yang disusun dalam bahasa Indonesia dan edisi lux serta program training sesuai jadwal yang diberikan Pemberi Tugas dan melaksanakan training operasional. Peserta training dari pihak Pemilik akan ditentukan kemudian.
7.4.
KONTRAK PEMELIHARAAN DAN SPARE PARTS Terlepas dari kewajiban mengenai butir masa pemeliharaan dan masa garansi diatas, serta terlepas dari penawaran pelelangan ini, maka merupakan keharusan Pemborong untuk : -
Mengajukan jaminan keberadaan spare parts list terhadap material atau parts yang dianggap perlu untuk disiapkan/ dipunyai oleh Pemilik untuk suatu masa operasi tertentu (selama 2 [dua] tahun).
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XI - 40
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
Spare parts list ini (item dan volume harus disebutkan dengan jelas) dapat pula diajukan atau dimasukkan di dalam material yang disuplai di dalam paket lelang ini sebagai "service" dan untuk ini dinyatakan sebagai "free of charge". "Service" dan "free of charge", berhubung adalah sulit untuk
-
mendefinisikan dan menentukan jumlah /volume yang pasti dan seragam untuk part/spare parts bagi setiap merk/manufacturer. Kalau Pemborong akan memasukkan ini ke dalam penawarannya sebagai "service" maka ini harus dimasukkan ke dalam uraian pekerjaan/BQ dari Pemborong, di mana biaya/jumlah harganya dinyatakan sebagai "free of charge" (atau sudah terhitung pada unit price
item-item
pekerjaan)
selain
itu
isiannya/partnya
harus
diuraikan/diperinci. 7.5.
PETUNJUK OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN a.
Sebelum dilakukan serah terima pekerjaan, Pemborong harus menyerahkan
Buku Petunjuk Operasional dan Pemeliharaan
terhadap seluruh peralatan utama (Panel-panel TM dan TR, Panel Kontrol, Transformator,dll.) dan Instalasi dan Armatur serta daftar material/komponen yang memerlukan penggantian secara berkala. Buku yang diserahkan harus dalam bentuk edisi lux
dan dijilid
dengan rapih dan bagus. Petunjuk
pemeliharaan
harus
mencantumkan
ringkasan
dari
pemeliharaan berkala yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat dan standard/aturan yang berlaku secara umum. b. Di dalam buku pentunjuk operasional dan pemeliharaan tersebut harus diuraikan secara jelas dan ringkas mengenai tatacara/prosedur pemeliharaan, contoh data logbook pencatatan (harian, mingguan, bulanan dantahunan),
daftar peralatan ukur/uji yang dibutuhkan
untuk keperluan pemeliharaan. c. Jumlah buku yang harus disediakan oleh Pemborong sebanyak 5 (lima) set, masing-masing 3 set untuk Pemilik Proyek, 1 set untuk Pengawas/MK dan 1 set untuk Perencana. Seluruh biaya yang diakibatkan
oleh
pembuatan
dan
pengadaan
buku
tersebut
ditanggung oleh Pemborong.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XI - 41
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
BAB XII. SISTEM GENERATING SET ( GENSET ) 12.1. PERSYARATAN TEKNIS UMUM 1.1.
STANDARD DAN PERSYARATAN Referensi dan standard material serta pengerjaannya harus mengikuti beberapa ketentuan namun tidak terbatas pada yang tersebut dibawah ini -
Peraturan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL-2000).
-
Peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh pihak PLN (SPLN) yang menyangkut di dalam lingkup pekerjaan ini.
-
Peraturan mengenai keselamatan kerja (Depnaker).
-
Ketentuan-ketentuan/aturan-aturan
yang
dikeluarkan
oleh
pihak
Pemilik, khusus mengenai adanya pembangunan gedung maupun lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan ini. -
Ketentuan-ketentuan lain yang berlaku di dalam negara Republik Indonesia seperti ketentuan Pemda Setempat.
-
Ketentuan-ketentuan internasional/negara-negara lain sejauh tidak bertentangan dengan spesifikasi dan aturan-aturan yang ada antara lain : IEC, VDE, DIN, BS, NEMA, ANSI, VTE & EDF, NEC/ NFPA.
-
Peraturan Umum Instalasi Penangkal Petir (PUIPP) untuk bangunan di Indonesia
12.2. PERSYARATAN TEKNIS KHUSUS 2.1.
1. LINGKUP PEKERJAAN Paket pekerjaan sistem Genset ini untuk cadangan daya listrik proyek
:
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV BANK PEMBANGUNAN DAERAH PAPUA di TIMIKA, antara lain meliputi : a. Pengadaan, pemasangan, penyempurnaan, start-up, testing dan trial operation : o (satu) unit genset kapasitas 150 kVA. o phase, 415/380 V, 50 Hz beserta perlengkapannya sampai siap dipergunakan. b. Pengadaan, pemasangan panel genset lengkap Automatic Main Failure (AMF), serta accessoriesnya. c. Pengadaan, pemasangan, testing dan penyempurnaan peralatan pendukung lainnya yang memungkinkan diesel genset tersebut bekerja dengan baik (antara lain tangki & pompa bahan bakar dan sebagainya).
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XII - 1
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
d. Pekerjaan ini termasuk pula penyediaan peralatan kontrol dan monitoringnya, serta penyediaan tools untuk pemeliharaannya dan dijelaskan di dalam penawaran. e. Semua peralatan power panel dan kontrol untuk menjalankan engine accessories dan generator accessories (Diesel Genset Accessories). f. Pengadaan dan persiapan obat pembersih radiator. g. Pemasangan sistem peredam suara (sound proff) & getaran (spring / vibrator) termasuk Sound Attennuator Radiator, Exhaust dan Intake Air . h. Pengadaan dan pemasangan charging battery panel. i. Pengadaan dan pemasangan sistem pentanahan netral genset dan pentanahan ruang power house dengan sistem ring menggunakan kawat BC 50 mm2. j. Grounding Genset k. Pemasangan engine mounting type spring l. Pengadaan dan pemasangan manual hand pump dan electric pump berikut pemipaannya, dan lain - lain m. Pengadaan dan pemasangan sistem bahan bakar Genset : Penyediaan dan pemasangan : tangki harian kapasitas 1000 liter dan pemasangan tangki utama 10.000 liter type cilynder lengkap dengan support dan gelas pengukur, lubang tempat pembersih dan pipa-pipa: o Pipa pengisian ke mesin diesel genset lengkap dengan pipa over flow dan check valve. o Pipa drain yang dilengkapi dengan gate valve. o Pipa ventilasi dia. 1". o Elektroda kontrol. Penyediaan dan pemasangan gate valve dan check valve. Penyediaan dan pemasangan pipa dan katup untuk pengukuran dengan batang pengukur, berikut batang pengukur yang terbuat dari tembaga atau kuningan. Penyediaan motor dan pompa untuk pengisian bahan bakar ke tanki harian dan manual hand pump. Penyediaan bak kontrol atau kontrol box untuk pipa-pipa pengisian dan Ventilasi. Penyediaan saluran buangan di ruangan genset.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XII - 2
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
2.2.
2. SPESIFIKASI PERALATAN
2.2.1. Diesel Generating Set ( Silent Type ) a. Rating Engine Kapasitas
: 150 KVA
Jumlah
: 1 (satu) unit
Daya output putaran nom : 200 BHP Prime Putaran nominal
: 1.500 rpm
Jumlah Selinder
: 6 Cylinder inline
Daya output putaran nom. : 200 BHP Power Continous Ambient temperature
: 35 deg C
Sistem pendingin
: Radiator
Humidity
: 90 %
DIN.6271 dengan kemampuan overload 10% selama 1 jam setiap 12 jam. b. Generator Daya Output
: 150 kVA
Tegangan output
: 415/380 V hubungan bintang
Frequency
: 50 Hz
Phasa
:3
Generator type
: sinkron, Compound Brushless exitation (exitasi tanpa sikat) dan automatic self regulated Degree of protection IP.23 (VDE)
dan
radio
frequency
noise
suppression Insulation class
: H dengan 100% impregnation epoxy dan suatu lapisan isolasi untuk
reduksi
yang resilient
kemung-kinan
jamur
abrasion detorition. Double bearing c. Kontrol Panel Panel Kontrol ini diperlukan untuk generator terhadap mesin dan outputnya. Generator panel harus dilengkapi dengan: -
Circuit Breaker
:
pemutus
beban
otomatis
lengkap dengan proteksi over current dan thermal over load dengan thermis dan magnetis tripping,
serta
under
voltage Trip (seperti gambar). PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XII - 3
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
Minimum rating arus
:
600 AF
Breaking Capacity
:
± 120 kA (rms), minimum
Tegangan
:
380 Volt
Motor operator
:
220 Volt.
Meter-meter : ampere meter 3 buah lengkap dengan trafo arusnya, voltmeter dengan selector switch dan pengaman lampu indikator, frequency meter, cos phi meter, kW meter, kWH meter, hour counter, double volt meter dan lain-lain. Di samping fasilitas otomatis dilengkapi pula sistem manual (antara lain : Source Change Over, Speed Adjuster). Automatic Main Failure untuk start otomatis Diesel Genset terhadap hilangnya tegangan/supply dari PLN Automatic Battery Charger d. M e s i n Mesin adalah full compression ignition, 4 langkah atau 2 langkah, vertical V type atau in line, pendinginan air. Secara integral dilengkapi dengan : - Sistem supply/penghisapan bahan bakar (fuel) - Sistem pelumasan dan pendinginannya - Sistem penyaringan udara supply - Sistem pendinginan mesin dengan radiator - Sistem pembuangan (exhaust) dan peredam suara (silincer) e. Pelumasan Mesin Sistem pelumasan adalah integrated di dalam mesin dengan sistem full pressure lubrication. Sistem dilengkapi dengan drain, pemipaan, katup, pompa pelumas dengan strainer, filter. f. Pendinginan Sistem pendinginan air dilengkapi dengan jacket water cooling system integral dalam mesin, yang dilengkapi radiator dengan kapasitas untuk bekerja pada iklim tropis. g. Sistem Supply Udara dan Pembuangan Sistem supply udara integrated dalam mesin dan dilengkapi dengan filter.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XII - 4
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
Sistem exhaust yang sudah integrated harus dihubungkan ke silencer dengan pemipaan dan expantion joint. Silencer harus mempunyai karakteristik sebagai peredam noise level tetap rendah (type residential). Untuk bagian exhaust pipe yang menembus lantai, harus memakai flexible type, indepedence system supaya tidak merambatkan getaran dan panas. h. Starting Secara electric dengan menggunakan battery yang menggerakkan built-in electric motor starter. i. Kontrol/Monitoring Unit Mesin harus dilengkapi dengan unit kontrol type Analog yang terdiri dari peralatan tachometer, oil pressure meter, water temperature meter, di mana alat-alat kontrol ini harus sudah terhubung dengan bagian-bagian mesin, sesuai dengan keperluannya dan terpasang di diesel engine panel. j. Protection Mesin harus dilengkapi dengan proteksi yang diperlukan dan sudah terpasang secara integral, alat-alat tersebut harus berfungsi sebagai berikut : Peralatan-peralatan yang akan mematikan konsumsi fuel : - bila perputaran mesin 10% melebihi putaran sinkronnya - bila temperatur mesin melebihi dari yang seharusnya - bila tekanan minyak pelumas turun dari batas yang seharusnya. Selain mematikan mesin, maka alat-alat tersebut juga harus men-trip circuit breaker pengaman. k. Peralatan Radiator, expansion tank Battery rack + battery + battery charger apid & float type lengkap dengan meter dan pengaman yang terpasang battery type : 120 AH - 24 Volt, lead acid battery Fuel daily tank Generator panel, diesel panel Weekly Tank Lain-lain. PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XII - 5
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
l. Sistem Pengaturan Tegangan Pengaturan tegangan harus ± 2% dari keadaan tanpa beban penuh. Daerah pengaturan adalah
±
5%
tegangan nominal. Modul
pengaturan adalah solid state. m. Sistem Bahan Bakar Sistem bahan bakar adalah integral dalam mesin Tangki harian dilengkapi dengan level indicator katup-katup pemipaan yang menghubungkan ke mesin, kapasitas tangki 300 liter dilengkapi juga dengan pompa manual untuk pengisian Tanki utama kap. 5.000 liter tebal plat 8 mm Filter dan pengatur tekanan bahan bakar terpasang di mesin Dilengkapi dengan pompa pengisian listrik dan manual Electrical dan Manual. 2.2.2. 3. Sistem Bahan Bakar a. Plat tanki bahan bakar terbuat dari besi plat dengan ketebalan minimal 8 mm, dengan bentuk cilynder. b. Plat tanki harus dicat UPOX-EPOXY (Danapaint atau ICI) dan pada lapisan akhirnya dengan cat alluminium (bronze), perihal warna cat akan ditentukan kemudian (termasuk tanki mingguan kap. 4.000 liter) c. Motor Pompa Minyak/Gear Pump untuk Motor Pompa Pengisian tangki bahan bakar diesel genset. d. Motor
:
-
Merk
: AEG /setara
-
Daya
: ± 0.5 kWt, 3 phase
-
Putaran
: ± 1.500 rpm
-
Tegangan
: 380 Volt
-
Frekwensi
: 50 Hz.
-
Jumlah
: 2 (dua) unit
e. Pompa Minyak : -
Merk
: Ebara, Torishima atau setara
-
Kapasitas
: min. 15 l/menit dan 25 l/menit
-
Total head
: ± 15 m.
-
Jumlah
: masing-masing 1 unit
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XII - 6
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
f. P i p a Pipa untuk bahan bakar dari jenis Black Steel, BS 1387 medium class,
ukuran-ukuran
pipa
disesuaikan
dengan
gambar
perencanaan. Merk : Bakrie atau Bumi Kaya sesuai dengan standard. 12.3. SYARAT-SYARAT PEMASANGAN 1. Diesel Generating Set a. Diesel Generator Set harus terpasang lengkap dengan peralatan penunjangnya - Sistem supply bahan bakar - Sistem pembuangan gas dan peredam suara - Sistem listrik dan proteksinya - Sistem starting - Sistem pendinginannya, dan lain-lain. Sehingga diesel generator set dapat beroperasi dengan memuaskan dan memenuhi standard yang ditentukan. b. Diesel generator set dipasang di atas bantalan skid, baut pengikat dilengkapi dengan bantalan (spring/karet) minimal 12 buah untuk 1 (satu) unit genset atau sesuai dengan manufacture, untuk meredam getaran. c. Bantalan skid dipasang di atas pondasi beton, secara presisi sesuai standard manufacture. 2.
Sistem Bahan Bakar
a. U m u m Pekerjaan-pekerjaan yang tercakup dalam bagian ini meliputi : menyediakan seluruh pekerja, material, perlengkapan, peralatan dan melaksanakan seluruh pekerjaan sistem penyimpanan dan pemipaan bahan bakar sehingga dapat beroperasi secara benar dan sempurna. Melaksanakan
pengujian/testing
untuk
mengetahui
sistem
bekerja secara sempurna. Gambar-gambar dan spesifikasi adalah merupakan bagian yang saling melengkapi dan sesuatu yang tercantum di dalam gambar dan spesifikasi bersifat mengikat. Pemipaan harus sesuai ASTM PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XII - 7
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
b. Teknis Instalasi Seluruh pipa yang menyambung pada tangki harian harus melalui socket yang berulir dan dilas dengan sempurna pada dinding tangki. Penyambungan socket dengan pipa harus diseal tape dengan sempurna tanpa adanya ebocoran sedikitpun. Pipa-pipa penghubung tangki harian/utama yang ditanam harus dibersihkan dengan amplas besi, kemudian diflincode dan dibungkus memakai karung. Sedangkan pipa-pipa yang dipasang di atas permukaan, harus dibersihkan dahulu dengan amplas besi, lalu dicat dengan cat Upox-Epoxy, Danapaint, kemudian dicat lagi dengan cat alluminium (bronze) atau ditentukan kemudian. Semua bak kontrol atau kontrol box pengisian bahan bakar harus dibuat lengkap dengan penutup yang dapat dibuka guna pengontrolan. Tanki harus dilengkapi dengan pipa ventilasi, pipa drain dan man-hole/handhole. Tanki bahan bakar harian terbuat dari besi plat tebal 6 mm bahan mild steel, yang diberi penulangan secara presisi dibuat celynder type. Antara besi penulangan dengan besi plat tanki dilas secara penetrasi penuh sebanyak dua kali (but welded/pengisian dan full welded). Pengelasan tanki dilakukan dari luar dan dalam tangki. Tanki mingguan terbuat dari besi plat tebal 8 mm bahan mild steel. Tanki harian harus dipasang perangkat kontrol khusus minyak, yang akan /mengontrol kapasitas/ volume pengisian bahan bakar. Untuk tanki harian harus di buatkan penyangga (support) setinggi + 250 mm dari pipa black steel dia. 75 mm dan diberi penguat memakai pipa diameter 32 mm dan dicat sesuai dengan warna tanki. Untuk tanki harian harus diberi pipa penguras (drain). Semua instalasi pipa bahan bakar harus ditest dengan 2 (dua) PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XII - 8
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
kali daya kerjanya. Tanki BBM harus ditest dengan jaminan dari Pemborong, lampiran hasil
pengujian
dimasukkan
pada
MK/Perencana
sebelum
dilaksanakan pemasangan tanki. 3. Pentanahan/Grounding a. Hantaran Pentanahan/Ground Cable Hantaran pentanahan harus menerus (continuous) dan dalam setiap bangunan harus
membentuk
rangkaian
tertutup (loop) dengan junction pada panel. Penghantar harus terlindungi dari gangguan mekanis. Pada setiap panel harus disediakan rel hantaran tanah, dan frame/penutup metal tidak
boleh dipergunakan sebagai
penghantar. b. Grounding Setiap
panel
harus
diketanahkan
dengan
elektroda
pentanahan. Apabila ada beberapa panel yang terletak berdekatan maka elektroda pentanahan dapat digabung, jarak antar panel maximum adalah 5 meter. Elektroda pentanahan harus dilengkapi kontrol box dan terminal pengujian. Elektroda pentanahan dipasang di luar bangunan. Tahanan pentanahan maximum adalah 2 ohm. Pengetanahan titik netral generator harus terpisah dari sistem pengetanahan yang lain. 4. Peredam Suara Ruang Genset a. Noise level ± 60 dB pada jarak satu meter dari ruang genset. b. Semua bagian dalam ruangan genset di lapisi dengan Rock Wool Density ± 100 kg/m¨ dan dibungkus dengan glass cloth. c. Pekerjaan harus rapi sesuai persyaratan ruang genset (lihat gambar) d. Opening Intake Air dan Opening Discharge Air ke dan dari ruang genset dilengkapi dengan sound attennuator dengan drop tekanan ± 30 pa, ukuran di sesuaikan dengan opening / design yang ada.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XII - 9
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
12.4. SYARAT-SYARAT PENERIMAAN 1. Persyaratan Bahan/material Semua material yang disuplay dan dipasang oleh Pemborong harus baru dan material tersebut harus cocok untuk dipasang di daerah beriklim tropis. Material-material haruslah dari produk dengan kualitas baik dan produksi terbaru. Untuk material-material yang disebut di bawah ini maka Pemborong harus menjamin bahwa barang tersebut adalah baik dan baru dengan jalan menunjukan Surat Order Pengiriman dari Dealer/ Agen/Pabrik apabila dimungkinkan : - Peralatan Panel : Switch, circuit breaker dan kontaktor. - kabel - Bahan-bahan peredam suara (rockwool, glasscloth, dll.). 2. Perapihan / Perbaikan Sisa Pekerjaan Semua akibat dari pekerjaan Genset, berupa kerusakan atau sisa-sisa Pekerjaan harus dirapihkan kembali. Sisa-sisa bahan atau bekas bongkaran harus dibuang di tempat yang ditentukan oleh Pengawas. 3. Pengecatan Di mana perlengkapan-perlengkapan yang sudah di-"finish" di pabrik dan pengecatan tambahan di lapangan tidak dipersyaratkan, maka untuk semua permukaan yang cacat harus difinish kembali untuk memperoleh "finish" yang sama/merata. Di mana tidak ada atau tidak ditentukan "finish" pabrik dan dipersyaratkan adanya "finish" di lapangan maka pengecatan di lapangan harus sesuai dengan persyaratan yang berlaku, baik terhadap mutu cat maupun teknis pelaksanaannya. 4.
Pengujian Instalasi dan Uji Coba Pengujian instalasi dan uji coba harus dilakukan Pemborong pada Paket ini, antara lain : a. Pengujian terhadap instalasi harus dilakukan sesuai aturan dan prosedur yang berlaku atas biaya Pemborong. b. Uji coba dari seluruh instalasi yang terpasang di mana pelaksanaannya menjadi tanggung jawab Pemborong, termasuk pengadaan bahan bakar/pelumas. c. Pengujian ini dilakukan dengan jalan dibebani secara bertahap
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XII - 10
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
0% - 25% 50% - 75% - 100% selama masing-masing satu jam dan 110% dari penuh kapasitas genset dengan menggunakan beban bangunan. d. Sarana uji coba terhadap beban listrik tersebut diadakan oleh Pemborong. e. Test Automatic Main Failure dan Test Load Sharing. 5. Manual dan Instruksi Sebelum dilakukan Serah Terima Pertama,
Pemborong harus
memberikan kepada Pemilik manual dan instruksi mengenai operasi dan pemeliharaan dari peralatan-peralatan serta instruksi lisan kalau dipersyaratkan di sini. a. Manual Manual mengenai operasi dan pemeliharaan dari peralatanperalatan harus disampaikan kepada Pemilik dalam waktu segera setelah dimulainya pengoperasian dari peralatan.
Manual ini
harus lengkap dengan petunjuk-petunjuk yang mendetail untuk pemeliharaan dan operasi dari peralatan-peralatan serta sistem secara lengkap meliputi informasi yang perlu untuk memulai menyetel, menjalankan/operasi yang continue untuk jangka panjang, pembongkaran dan pemasangan kembali dari unit-unit lengkap dan komponen sub-assemble yaitu 2 (dua) set asli dan 3 (tiga) foto copy.
Manual ini harus menjelaskan model/type
peralatan dan ukuran dari perlengkapan serta sistem yang dipakai. Manual yang menjelaskan perlengkapan yang serupa, tapi dari model/type dan ukuran yang lain tidak akan diterima. Manual ini harus diserahkan sebanyak 5 (lima) rangkap asli untuk digunakan pada operasional peralatan dalam bentuk bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Petunjuk
cara
Pengoperasian
berupa
display
edisi
lux
ditempatkan di ruang genset. b. Intruksi Pemborong harus menyediakan wakil-wakil dari Manufacturer yang ahli dan terlatih untuk memberikan instruksi yang mendetail kepada personil-personil yang ditunjuk oleh Pemilik untuk menjalankan
serta
memelihara
perlengkapan-perlengkapan
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XII - 11
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
tersebut. Pemberian instruksi ini harus diatur menurut jadwal Pemilik dan dilakukan dalam jam kerja biasa. Biaya latihan dan jumlah personil yang ditunjuk pemilik proyek termasuk dalam penawaran Pemborong. 12.5. SYARAT-SYARAT OPERASI SISTEM 2.5.1. 1. Sistem Operasi Genset Sistem operasional dilengkapi dengan unit AMF (Automatic Main Failure), yaitu peralatan yang dapat mendeteksi sistem listrik dari panel utama dan memerintahkan diesel start. Unit diesel yang dilengkapi AMF akan start (ON) dan langsung dapat mensuplai beban listrik dengan waktu yang dibutuhkan 10 - 20 detik. Sistem operasi secara otomatis seperti uraian di atas harus dapat dilakukan pula secara manual. Bila sumber PLN datang kembali maka supply daya dari diesel terputus dan pelayanan kembali dari sumber PLN, Gensetpun akan mati (off), tapi exhaust fan masih bekerja sampai mesin dingin. 2. Sistem Pengaturan Putaran Mesin Sistem Pengaturan Putaran mesin harus bisa dijaga tidak lebih dari 3% (1,8 Hz) dari keadaan tanpa beban sampai beban penuh, menggeser turunnya beban dapat diatur dari 0 s/d 3%. Governor harus adjustable, electronic type, dengan centrifugal speed sensing atau electric sensing dengan kemampuan yang sama servo motor 24 Volt. 12.6. SYARAT-SYARAT PEMELIHARAAN 1. Prosedur Pemeliharaan Masa pemeliharaan atas seluruh material dan pengerjaan yang sesuai ketentuan ditetapkan selama 180 (seratus delapan puluh) hari kalender setelah instalasi terpasang dan dioperasikan. Garansi peralatan yang diberlakukan pada Pemborong ini harus sesuai dengan ketentuan garansi pabrik mesin diesel/generator, yakni selama 12 (dua belas) bulan terhitung sejak start pertama dilaksanakan atau selama 8000 jam kerja.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XII - 12
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
Pemborong harus melaksanakan Pemeliharaan sebagai berikut : a. Setiap 60 jam
Memeriksa dan menambah bak minyak pelumas pompa penyemprotan bahan bakar.
Memeriksa dan menambah minyak pelumas pada governor (Mekanikal).
Memeriksa dan menambah minyak pelumas pada
saringan
udara (jenis minyak).
Membuang bahan bakar, kotoran dan air pada saringan bahan bakar.
Pemeriksaan dan menguras
bahan bakar, membuang dan
membersihkan tangki bahan bakar
Membongkar dan membersihkan, mencuci elemen saringan udara (jenis minyak).
Membersihkan rumah dan elemen pada saringan udara (jenis kertas) / dalam keadaan sangat kotor.
Membersihkan sirip-sirip pendingin pada radiator. Memelihara dan menyetel tegangan kipas utama sistem pendingin.
Memeriksa jumlah air pada batteray.
Mengukur berat jenis air batteray.
b. Setiap 120 jam
Mengganti minyak pelumas pada bak minyak pelumas.
Mengganti minyak pelumas pada bak minyak pelumas pada pompa penyemprotan bahan bakar.
Melumasi Diafragma Governor.
Mengganti minyak pelumas Governor (Mekanikal)
Mengganti minyak pelumas dan cuci bak minyak pada saringan udara (jenis minyak)
Memberikan gemuk pada bantalannya puli penarik tali kipas.
Mengganti elemen saringan pada minyak pelumas
Mencuci rumah saringan pada saringan minyak pelumas.
Membersihkan saringan pompa pengisi bahan bakar.
Memeriksa kotoran dan air tangki bahan bakar
Membersihkan rumah dan elemen saringan udara (jenis kertas)
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XII - 13
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
c. Setiap 250 Jam
Memeriksa tekanan penyemprotan dan kondisi pencabutannya penyemprot bahan bakar.
Membersihkan kerak karbon dan kotoran penyemprot bahan bakar.
Memeriksa dan menyetel celah besar katup pada sistem udara.
Mengganti air pendingin dan cuci radiator pada radiator.
Pemborong harus memberikan kepada Pemilik manual dan instruksi mengenai operasi dan pemeliharaan dari peralatanperalatan serta instruksi lisan kalau dipersyaratkan di sini
2. Petunjuk Pemeliharaan a. Sebelum dilakukan serah terima pekerjaan, Pemborong harus menyerahkan
Buku Petunjuk Pemeliharaan terhadap seluruh
peralatan utama dan Instalasi serta daftar material/komponen yang memerlukan penggantian secara berkala. b. Buku yang diserahkan harus dalam bentuk edisi lux
dan dijilid
dengan rapih dan bagus. c. Petunjuk
pemeliharaan
harus
mencantumkan
ringkasan
dari
pengujian berkala yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat dan standard/aturan yang berlaku secara umum. d. Di dalam buku pentunjuk pemeliharaan tersebut harus diuraikan secara jelas dan ringkas mengenai tatacara/prosedur pemeliharaan, contoh data logbook pencatatan (harian, mingguan, bulanan dan tahunan). e. Jumlah buku yang harus disediakan oleh Pemborong sebanyak 5
(empat) set, masing-masing 3 set untuk Pemilik Proyek, 1 set untuk Pengawas/MK dan 1 set untuk Perencana. Seluruh biaya yang diakibatkan oleh pembuatan dan pengadaan buku tersebut ditanggung oleh Pemborong.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XII - 14
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
BAB XIII. SISTEM FIRE ALARM 13.1. PERSYARATAN TEKNIS UMUM 1. U M U M Persyaratan umum, persyaratan teknis, gambar-gambar yang disertakan juga instruksi, informasi resmi yang disampaikan kepada peserta lelang paket ini adalah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Dokumen Lelang secara keseluruhan serta prosedur pelelangan paket pekerjaan ini. Dokumen pelelangan ini merangkum seluruh informasi dan spesifikasi baik administratif maupun teknis yang diberikan oleh Pihak Pemberi Tugas, Perencana dan Pengawas, di dalam proses pelelangan. Secara umum paket pekerjaan ini meliputi pengadaan, pemasangan, uji coba, testing dan pemeliharaan peralatan serta instalasi Fire Alarm khususnya
terhadap
Master
Control
Fire
Alarm, Instalasi/Sistem
pengkabelan , Terminal Box, Fixtures (detector, alarm bell, manual push buttom), sehingga sistem dapat beroperasi secara baik dan sempurna. 2. STANDARD DAN PERSYARATAN Referensi dan standard material serta pengerjaannya tidak terbatas kepada apa yang tertulis dibawah ini, antara lain : - Perda tentang Penanggulangan Kebakaran - NFPA Standard - Peraturan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL-2000). - Peraturan mengenai keselamatan kerja (Depnaker). -
Ketentuan-ketentuan/aturan-aturan
yang
dikeluarkan
oleh
pihak
Pemilik, khusus mengenai adanya pembangunan gedung maupun lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan ini. -
Ketentuan-ketentuan lain yang berlaku di dalam negara Republik Indonesia seperti ketentuan Pemda Setempat.
-
Ketentuan-ketentuan internasional/negara-negara lain sejauh tidak bertentangan dengan spesifikasi dan aturan-aturan yang ada antara lain : IEC, VDE, DIN, BS, NEMA, ANSI, VTE & EDF, NEC/ NFPA.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XIII - 1
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
13.2. PERSYARATAN TEKNIS KHUSUS 1. LINGKUP PEKERJAAN Paket pekerjaan ini terutama ditujukan kepada pengadaan, pemasangan, testing, commissioning dan trial run serta masa pemeliharaan sistem Fire Alarm Gedung Kantor Cabang Pembantu SP. IV Timika, Bank Pembangunan Daerah PAPUA. Secara garis besar peralatan sistem Fire Alarm untuk gedung ini terdiri, namun tidak terbatas kepada yang disebutkan disini, antara lain : a. Master Control Fire Alarm (MCFA) dengan kapasitas 2 Zones MCFA harus mempunyai kemampuan untuk dapat di integrasikan dengan Sound System dan peralatan sistem lainnya apabila diperlukan. b. Peralatan deteksi dan alarm kebakaran : -
Manual push button/manual call stations
-
Optical smoke detectors / Ionization Smoke Detectors Heat detectors Rate of Rise Detector
-
Dan lain-lain.
c. Peralatan indikasi alarm (alarm indicating devices). d. Peralatan sistem monitor dan sistem kontrol. e. Sinyal kepada sistem public address untuk voice evacuation system messages, sebagai suatu alternatif/option. f. Sistem pengkabelan, konduit, pipa, peralatan penyangga kabel dan accessoriesnya untuk menghubungkan seluruh peralatan utama. g. Sistem pengkabelan dan penyambungan (kabel, konduit, pipa, peralatan bantu dan lain-lain) yang diperlukan untuk menghubungkan peralatan di dalam paket kontrak ini atau dengan paket/ lingkup pekerjaan lainnya sehingga beroperasi dengan baik dan sempurna seperti : o Fire hydrant valve supervisory switches o Dan lain-lain, untuk hal ini Pemborong wajib mencari informasi dan mempelajari semua sub-system lain, yang perilaku operasinya dikaitkan
dengan sistem fire alarm, khususnya pada saat terjadi
kebakaran h. Semua informasi peralatan seperti disebut pada persyaratan umum (informasi peralatan) dan informasi Non-teknis lainnya serta seluruh perijinan yang diperlukan oleh pihak pemilik/ Pengawas dan Perencana serta otorita PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XIII - 2
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
lokal. i.
Contoh material dan instalasi, shop drawing dan As-built drawings. Equipment and installation manuals, Operator manuals, Maintenance manuals.
j. Testing dan Trial Run. k. Program latihan kepada calon operator. l. System warranty terhadap seluruh komponen dan sistem operasi selama 1 (satu) tahun setelah statement serah terima kepada pihak pemilik/ User. m. Pengurusan untuk mendapatkan perijinan terhadap penerapan serta penggunaan sistem dan peralatan/instalasi fire alarm ini dari semua instansi terkait (misalnya : Pemda Timika, Departement Tenaga Kerja dan lain-lain). 2. SPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN MASTER CONTROL FIRE ALARM / MCFA a. MCFA berbasis 'Microprocessor' software, memory dan UL 864 listed. MCFA bekerja secara 'Stand-alone mode'. b. Pintu panel harus dilengkapi dengan kunci dan bagian depan diberi bahan transparant tertentu sehingga dapat dilihat semua indikator yang ada didalamnya. Semua 'Control Unit' secara struktur haruslah modular sedemikian rupa sehingga memudahkan untuk melakukan instalasi, maintenance dan penambahan dikemudian hari. c. Memory data untuk konfigurasi panel dan operasi; non-volatile memory (EPROM).
Penggantian board harus tidak boleh mengganggu atau
hilangnya memory.
Bila penggantian board dapat mengakibatkan
hilangnya memory, maka card yang berisi memory harus dilengkapi dengan 'Back-up Battery'. d. MCFA
harus
dapat
berkomunikasi
dengan
peralatan/komponen
monitor, kontrol dan module-module lainnya. Suatu kegagalan, gangguan, terputusnya hubungan dari setiap module/komponen fungsi dari MCFA harus dapat dideteksi, diketahui dan dilaporkan. e. MCFA harus dapat mengsupervisi seluruh jaringan deteksi ('detection circuits') dan setiap gangguan pada jaringan harus memberi sinyal, indikasi dan alarm ke panel kontrol MCFA dan 'Central-Control'. f. MCFA harus dilengkapi dengan input points untuk penggunaan umum seperti untuk monitoring rendahnya battery, AC power failure dan lainPEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XIII - 3
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
lain. Begitu pula MCFA harus dilengkapi dengan outputs points misalnya untuk operasi relay atau 'Logic Level Devices' tertentu dan lain sebagainya. MCFA harus dilengkapi dengan indikator untuk komunikasi dengan 'Central Console' serta alarm dan kondisi gangguan pada setiap line/ sensor loops. g. MCFA
harus
mempunyai
kemampuan
dan
dilengkapi
dengan
peralatan/ komponen/sistem untuk monitoring dan kontrol kepada satu area/satu lantai / satu zone maupun kepada multi area/ multi lantai/multi area yang diatur/diset melalui program tertentu. Pada MCFA untuk setiap line/loop yang melayani smoke detector dan detector lainnya, harus dapat dilakukan 'Alarm Verification' dan dilengkapi dengan 'Field-Adjustable 0 - 60 seconds'. Selama dilakukan 'Alarm Verifikasi' MCFA akan menunda adanya alarm sampai akhir periode. h. Penyajian secara digital numeric pada MCFA harus dilengkapi/diadakan dengan fungsi memberi indikasi titik/detektor/yang sedang alarm atau dalam keadaan gangguan. 'Trouble LED' atau alarm tersebut baru akan hilang apabila alarm dan gangguan itu telah di 'Cleared' atau direset dari jaringan/loop. Sistem harus dimungkinkan untuk dilakukan komando test, reset dan 'Alarm Silence' dari panel MCFA maupun dari panel 'Central Control'. i.
Sistem
sentral
dan
switch
pada
MCFA
harus
dimungkinkan/memungkinkan bagi seorang 'Authorized Personel' untuk melakukan secara bebas dari central console : o Membangkitkan kondisi 'General Alarm' o Mendiamkan 'Local Audible' o Mendiamkan sinyal alarm tanpa menghilangkan indikasi terjadinya alarm o Melakukan 'Reset' terhadap seluruh zone (Logical PointGroups) / points,
setelah semua peralatan pendeteksi telah
kembali pada keadaan normal o Melakukan pengujian operasi terhadap
Microprocessor' dan
'Memory' o Melakukan test terhadap semua LED tanpa menimbulkan / mengakibatkan perubahan kondisi pada setiap zone (Logical Point Group). PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XIII - 4
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
j. Setiap loop harus dilengkapi dengan satu atau beberapa 'Fault Isolation Modules' sedemikian rupa sehingga bila terjadi hubung singkat pada beberapa zone's dapat dicegah tidak berfungsinya secara total dan terbatasi hanya pada sejumlah peralatan/ devices.
Sekitar 15 - 20
peralatan untuk setiap 'Fault Isolation Modules'. k. Terhadap Intelligent smoke dan heat detector dapat dilakukan 'Sence Level'/'Value' secara analog (khusus terhadap analog detektor). l. Dilengkapi dengan 'Monitor Modules'/'Addressable Modules' dengan fungsi monitor terhadap 'Manual Push Station', 'Flow Switcs' dan lainlain peralatan 'Contact-type inputs'. m. MCFA harus dapat melakukan program dan operasi untuk 'Cross Zoning' terhadap antar 'Addressable Detectors' atau antar zone/ sehingga
'Outputs'
dapat
dilaksanakan
apabila
dua
detector
terdeteksi/teraktifkan. Dalam hal program 'Cross-Zoning' ini, maka apabila suatu detektor (satu zone) telah mendeteksi, maka alarm dan sinyal pada panel MCFA sudah akan memberi tanda-tanda begitu pula pencatatan pada printer. n. Setiap MCFA harus dilengkapi dengan sistem power supply (AC-DC) tersendiri termasuk dilengkapi dengan charger dan 'Stand bye maintenance free battery' dengan kemampuan minimum 12 jam sistem beroperasi, lengkap dengan alarm dan indikator terhadap kondisi dan status dari sistem power supply. Sistem power supply MCFA harus disiapkan mampu untuk melayani seluruh kebutuhan sistem; detektor, manual push station, alarm/bell, komunikasi dan lain-lain kontrol yang dibutuhkan. o. Komunikasi antar MCFA melalui 'Twisted Pair Shielded Cable' dengan kecepatan transmisi minimum 9600 bit atau standard kabel lainnya yang direkomendasikan oleh pihak manufacturer namun dengan penampilan dan kemampuan minimum sama dengan yang dispesifikasi teknis dalam dokumen ini.
Untuk kabel yang dipasang/ditanam
ditanah, maka jenis kabel harus pula sesuai untuk keadaan ini. Seluruh 'Bus-to-Bus Communications Control and MCFA' haruslah memenuhi/ listed UL 864 dan UL 916 dijamin untuk integritas sistem. p. Hal-hal ini seperti 'Display Interface Board' (menyediakan semua controls dan indicators yang diperlukan oleh system operator untuk dapat digunakan dalam memprogram semua parameter dari panel), 'Serial Interface Board', 'Power Supply Unit' dan lain-lain kelengkapan PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XIII - 5
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
harus tersedia untuk menjamin beroperasi sistem. FIELD DEVICE a. Smoke Detector 1). Intelligent (analog) smoke detector 2). 'Conventional Smoke Detector' o Dengan
prinsip
photo
electric/optical
system
melakukan
pengukuran terhadap'Smoke Density'. o Semua komponen elektronik haruslah 'Solid State Devices' dan di 'Hermetically Sealed' sedemikian rupa sehingga menghindari gangguan dari debu, kotor dan kelembaban. o Harus diamankan terhadap 'Electrical Tran-sient' dan 'Electro Magnetic Interference'. Detektor tidak akan rusak bila terjadi polaritas yang salah (reverse polarity). o Harus
dilengkapi
dengan
'Screen/Wire
Mesh'
untuk
memproteksi masuknya insekta kedalam 'Measuring Chamber'. o Detector dipasangkan pada 'Base' dengan cara mekanisme putar-tarik yang dijamin tidak akan lepas/jatuh (kokoh) namun mudah
di
dalam
pencabutan
saat
maintenance
dan
pembersihan. o 2 (dua) atau 4 (empat) wire system harus dimungkinkan untuk Class A wiring o Dilengkapi
ataupun konfigurasi star.
dengan
Pemborong/Supplier
peralatan harus
test,
functional
menyediakan
test
switch
peralatan
untuk
memungkinkan pengetesan. o Dilengkapi dengan LED warna merah yang akan menyala dengan kedipan lama menandakan detektor bekerja baik/standbye dan akan kedip-kedip cepat
bila
sedang
kondisi
alarm/deteksi. o Ambient temperatur
: 10°C - 75°C.
o Relative humidity
: s/d 90% RH, selama 30 hari
o Operating voltage
: 24 Volt normal , (18 - 28 V)
3). Ionization type smoke detector o Harus dapat merespons secara dini terhadap, 'Invisible dan Visible Conbution Gases'. o Arus keadaan stand-bye/'Quiescent Current Draw' : 60 mikro A max. o Kategori proteksi IEC 529 : IP-43 PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XIII - 6
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
o Kecepatan udara : maksimum 10 m/detik horizontal 4). Photo electric type smoke detector o Merespons secara dini 'Light Scattering' terhadap cahaya
putih
asap kebakaran o Arus keadaan stand-bye/'Quiescent Current Draw' : 130 mikro ampere maximum o Arus keadaan alarm : 100 mili ampere max. b. Thermal Detector o Detektor harus tahan terhadap getaran. o Fixed temperatur (57,5 C ~ 60°C) dan rate of rise temperatur detector 15°F/menit, dipasangkan di daerah tertentu yang disebut pada gambar. o Dilengkapi dengan 'Visible Indicator' untuk melihat bahwa detektor telah bekerja. o Kontak normally open/normally closed dari bahan perak. o Operating voltage : 24 Volt nominal (18 - 28 Volt) c. Manual Alarm Station (Call Point) o 'Break Glass Type' atau 'Pull Lever' berwarna merah menyolok dengan tulisan warna perak yang kontras, rumahan dari bahan metal/baja tuang. o 'Manual Alarm Push Button/'Call Point' haruslah 'Electrically Compatible' dengan fire detector lainnya serta terhadap MCFA sehingga bila diperlukan 'Manual Call Station' dan 'Fire Detector' berada dalam satu zone/satu loop-line, hal ini dimungkinkan dan dijamin sistem harus dapat berfungsi. o Semua komponen electronik/'Solid State Devices' haruslah 'Hermetically Sealed'
diproteksi terhadap debu, kotoran, humidity serta diproteksi
terhadap 'Elektrical
Transient', 'Electro Magnetic Interference'/EMI
dan lain-lain. o Dapat dilengkapi atau dapat dipasangkan 'Addressable Module,' bila diperlukan 'Addressable Manual Call Station' begitu pula beberapa 'Conventional Manual Call Station' dapat dirangkai dalam satu wiring/zone dan dilayani oleh sebuah 'Addressable Monitor Module'. o 'Surface Mounted Type' atau semi-flush mounted type tergantung kepada lokasi pemasangan yang dispesifikasikan. o 'Sealed Switch', 'Positive Contact' dan aman terhadap korosi dan pengotoran lainnya o 'Manual Call Station' yang terpasang di luar bangunan sekalipun tidak PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XIII - 7
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
diindikasikan khusus pada gambar, maka haruslah dipasang dari type; 'Weather Proof Type' dan 'Tamper Proof Type' begitu pula yang dipasang di daerah di mana kemungkinkan
tertabrak/tersenggol
benda keras harus ditambahkan pengaman 'Wire Guard'/' Steel Bracket Protected'. d. Peralatan Announciating Alarm Bell o 'DC Vibrating Bell', 24 Volt nominal/(18 - 30 Volt), 80 M Amp. rated current max. 85 dBA minimum pada jarak 3 meter terhadap referensi 20 M Pa sound pressure) o Bila dinyatakan pada gambar bell harus dilengkapi dengan Semua alarm
bell/horn,
harus
dipasangkan
dengan
kabel
yang
disupervisi/'Supervized Cable' dan bell harus UL listed o 'Low-voltage vibrating bell type', dicat akhir ('baked-enamel point') warna merah
menyala, 'Corrosion-proof; diameters 15 cm, jenis 'Surface
Mounted' atau 'Semiflush mounting' tergantung keadaan lokasi penempatan o 'Strobe Light' maka harus dilengkapi dengan lampu/'Strobe Light Intensity' 8000 CD minimum, 42 M Amp. max. strobe current. e. Remote Announciator Panel o 'Weather Proof Cabinet'. o Mempunyai jumlah zone/lamp indicator sama dengan yang ada di MCFA. o Dilengkapi dengan testing terminal. o Kabinet harus 'Fully Sealed' sehingga semua peralatan akan aman diproteksi terhadap debu, kotoran, kelembaban dan lain-lain. 2.2.3. KABEL DISTRIBUSI a. Pemborong menyediakan dan memasang semua sistem kabel di dalam konduit sesuai dengan persyaratan manufacturer. b. 'Twisted
Pair
Shielded Cable' untuk kabel 'Wiring' dan kabel
konvensional NYY/NYM, NYA berpenampang minimum 1,5 mm2 untuk jaringan antar detektor konvensional. Semua jaringan kabel adalah 'Class A Wiring' ataupun konfigurasi star. c. Kabel-kabel yang ditanam atau ditarik di luar bangunan haruslah dari jenis outdoor type dan underground type cable.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XIII - 8
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
3. SYARAT-SYARAT PEMASANGAN -
Semua material yang di dalam pengirimannya dalam keadaan terbungkus apabila bungkus/kolinya akan dibuka, maka harus dilakukan secara hati-hati dan rapih.
-
Material harus dihindari dari air, debu dan kemungkinan kerusakan lainnya.
-
Finishing tambahan dan penyiapan ruangan sesuai persyaratan / requirement peralatan harus disiapkan oleh Pemborong.
PEMASANGAN SISTEM KABEL a. Kabel-kabel di dalam bangunan, harus menggunakan konduit.
Satu
hal yang harus diperhatikan dan diikuti adalah : semua kabel Fire Alarm sekalipun berada dalam konduit metal harus mempunyai jarak minimal 10 cm terhadap kabel listrik dan kabel telepon. b. Konduit pipa metal di dalam pemotongannya sebelum disambungkan dengan potongan lainnya terlebih dahulu bekas potongan tersebut harus dihaluskan. Hal ini untuk mencegah terbukanya kabel pada saat ditarik di dalam konduit.Antar konduit harus dihubungkan sedemikian rupa
sehingga
tersambung
secara
elektrikal
dengan
jalan
menggunakan sambungan yang diulir atau melalui sambungan sekrup, pipa metal hanya digunakan pada instalasi yang masuk dalam beton dan terexpose, yang di atas ceiling menggunakan konduit uPVC hig impack. c. Konduit harus dipasangkan secara kokoh dan rapih pada struktur bangunan ataupun digantung dan diklem pada setiap jarak 60 cm. d. Pemasangan kabel bawah tanah harus menggunakan kabel jenis underground cable dengan menanamkan kabel di dalam tanah menggunakan konduit high impact dan dengan metoda yang sesuai dengan gambar perencanaan atau atas petunjuk dari Pengawas serta harus sesuai dengan standard dan aturan yang berlaku. PEMASANGAN PERALATAN UTAMA a. MCFA dipasang di dalam ruang Operator pada lantai Dasar. Pemasangan MFCA harus dilakukan dengan teliti dan kokoh. Sebelum
dilakukan
pemasangan,
Pemborong
diwajibkan
untuk
melakukan koordinasi dengan pihak/disiplin lain dengan dibantu oleh Pengawas/MK, untuk mendapatkan posisi/tataletak peralatan secara tepat di dalam ruangan. PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XIII - 9
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
b. Pemasangan peralatan detector di dalam bangunan harus pada posisi yang sesuai dengan gambar perencanaan dan telah berkoordinasi dengan pihak-pihak interior, listrik/lampu dan Pengawas/MK. Posisi detector harus sedemikian rupa sehingga terbebas dari pengaruh-pengaruh
fisis
dan
termis
yang
kemungkinan
akan
mengurangi sensitivitas pendeteksian detektor. c. Alarm bell, announciator dan manual push-bottom harus diletakkan pada posisi yang dengan mudah dicapai dan terlihat oleh petugas atau penghuni 4. SYARAT-SYARAT PENERIMAAN PENGIRIMAN MATERIAL Material yang dikirim ke tapak haruslah dilakukan dengan baik dan hatihati, material dilengkapi dengan hasil test dan sesuai brosure yang ditawarkan dan telah disetujui Pemilik proyek/perencana. Pengiriman terutama untuk peralatan MCFA, MDF, TB, dan komponenkomponen fire alarm haruslah dibungkus, dipak atau di dalam koli dan sangat dicegah terhadap kemungkinan material tersebut kena hujan, debu dan lain-lain. Penempatannyapun setelah tiba di tapak harus ditempatkan ditempat yang telah ditentukan oleh Pemilik/Pengawas
dan dijaga
dengan baik
(terlindung). AS BUILT DRAWING Sebelum
pekerjaan
Pemborong
selesai
wajib
seluruhnya
ataupun
menyerahkan
secara
kepada
bertahap, pemilik
proyek/Pengawas/Perencana 6 (enam) set gambar yang disebut "as built drawing", yaitu gambar dari semua material dan instalasi yang terpasang dan disesuaikan dengan as/poros kolom bangunan maupun terhadap site/tapak untuk jaringan yang dipasangkan di luar bangunan (atau di tapak/site). Untuk gambar "as built drawing" ini ditentukan 5 set gambar blue print,1 set kalkir, 1
set gambar sepvia brown dan dalam bentuk Compack Disk
(CD) dan diserahkan
pada saat serah terima
pertama
Pemborong juga diwajibkan menyerahkan gambar diagram segaris sistem yang berada disetiap ruang ME di atas papan kayu berlapis formika
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XIII - 10
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
minimum 9 mm ukuran 100 x 100 cm lengkap dengan besaranbesarannya. PENGETESAN Pemborong harus melakukan seluruh pengetesan dan harus melakukan percobaan seperti operasi sesungguhnya secara tepat dari seluruh sistem untuk peralatan, material dan cara bekerjanya peralatan yang mengalami kerusakan/cacat /salah harus diganti/dibetulkan dan percobaan diulangi untuk operasi yang sebenarnya/normal/ dan benar pada seluruh deteksi kebakaran. Pemborong harus bertanggung jawab untuk memperoleh persetujuan dari Dinas Kebakaran setempat atau pihak yang berwenang bagi pemasangan sistem fire alarm dan seluruh biaya yang timbul atas beban Pemborong. Seluruh hasil test yang telah dilakukan harus dibuatkan Berita Acara Pengetesan yang
dimintakan persetujuan kepada
Pengawas/MK dan
Perencana. 5. SYARAT-SYARAT OPERASIONAL SISTEM PERIHAL IKLIM Seluruh peralatan juga harus tahan terhadap iklim tropis dan lembab atau diberi suatu sistem proteksi tertentu yang memadai. OPERASIONAL SISTEM SECARA UMUM a. Deteksi Alarm Bila terjadi alarm/deteksi oleh salah satu detektor/zone serentetan kefungsian yang secara umum terjadi :
Indikator LED menyala dan bell berbunyi di ruang kontrol/MCFA.
'Local Sounding' di panel akan diaktifkan/ berbunyi.
Display akan memberi indikasi lokasi/zone
yang terjadinya
`alarm/deteksi.
Semua program otomatis yang telah disusun berkaitan dengan setiap titik alarm akan terproses dan terlaksana dan semua indikator/ alarm yang terkait serta relay dan kontrol akan diaktifkan.
b. Deteksi Gangguan / 'System Trouble Detection' Bila suatu kondisi gangguan/'Trouble' terdeteksi oleh salah satu alat maka urutan kefungsian yang berlaku : -
Indicator LED akan menyala.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XIII - 11
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
-
'A local sounding' di panel akan diaktifkan.
-
Display akan mengindikasi lokasi yang tepat serta
macam
gangguan 6. SYARAT-SYARAT PEMELIHARAAN MASA PEMELIHARAAN DAN GARANSI Untuk
peralatan
Fire
Alarm
ini
Pemborong
harus
mengadakan
pemeliharaan selama 6 (enam) bulan, sejak selesainya pemasangan dan bekerja dengan baik setelah serah terima pertama, yang dinyatakan dengan suatu Berita Acara yang ditanda tangani
oleh Pemilik sesuai
prosedur yang telah ditetapkan dan dibuat oleh Pengawas. Untuk hal tersebut maka dalam masa pemeliharaan Pemborong wajib menyediakan peralatan khusus terpakai dan menjamin tersedianya suku cadang serta tenaga kerja terampil minimum 2 orang yang selalu berada di lokasi selama 24 jam dengan catatan tenaga kerja yang berkwalitas. ASISTENSI DAN TRAINING Selama dalam masa pemeliharaan, termasuk di dalam paket ini adalah kewajiban bagi Pemborong untuk : Asistensi/membantu Pemilik di dalam menyiapkan, menyusun dan melakukan training bagi Pemilik/Operator-operator untuk: mengenal, mengoperasi, memprogram, trouble shooting, dan lain-lain sedemikian rupa sehingga pihak Pemilik dapat menggunakan peralatan dengan sebaik-baiknya. Pemborong harus menyusun program training sesuai jadwal yang diberikan Pemberi Tugas dan melaksanakan training operasional. Peserta training dari pihak Pemilik akan ditentukan kemudian. PROSEDUR PEMELIHARAAN a. Pemeliharaan terhadap peralatan atama meliputi pemeriksaan dan perbersihan
terhadap:
Panel
MFCA
(pada
Display),
terminasi
dari/ke/pada Panel Kontrol, komponen-komponen, Battery back-up. b. Pemeliharaan dan pemeriksaan terhadap sensor meliputi : pemeriksaan fisik pada seluruh peralatan fire alarm, terminasi dari/ke/pada TB (announciator) setiap bangunan, pada MDF, pembersihan detector dan peralatan lainnya.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XIII - 12
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
PETUNJUK PEMELIHARAAN a. Sebelum
dilakukan
menyerahkan
serah
terima
pekerjaan,
Pemborong
harus
Buku Petunjuk Pemeliharaan terhadap seluruh
peralatan utama dan Instalasi/fixtures serta daftar material/komponen yang memerlukan penggantian secara berkala. Buku yang diserahkan harus dalam bentuk edisi lux dan dijilid dengan rapih dan bagus. Petunjuk pemeliharaan harus mencantumkan ringkasan dari pengujian berkala
yang
direkomendasikan
oleh
pabrik
pembuat
dan
standard/aturan yang berlaku secara umum. b. Di dalam buku pentunjuk pemeliharaan tersebut harus diuraikan secara jelas dan ringkas mengenai tatacara/prosedur pemeliharaan, contoh data logbook pencatatan (harian, mingguan, bulanan dan tahunan). c. Jumlah buku yang harus disediakan oleh Pemborong sebanyak 5 (empat) set, masing-masing 3 set untuk Pemilik Proyek, 1 set untuk Pengawas/MK dan 1 set untuk Perencana. Seluruh biaya yang diakibatkan oleh pembuatan dan pengadaan buku tersebut ditanggung oleh Pemborong.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XIII - 13
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
BAB XIV. PEKERJAAN TELEPON 14.1. PERSYARATAN TEKNIS UMUM 1. U M U M Persyaratan Umum dan Persyaratan Teknis, termasuk gambar-gambar yang disertakan serta instruksi dan informasi resmi kepada peserta lelang paket ini adalah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Dokumen keseluruhan serta prosedur pelelangan paket pekerjaan ini. Dokumen Pelelangan ini meliputi pula antara lain semua informasi dan spesifikasi yang diberikan oleh Pihak Pemberi Tugas dan Perencana, di dalam proses pelelangan. 1.2.
2. STANDARD DAN PERSYARATAN o Referensi dan standard material serta pengerjaannya yang berkaitan dengan pekerjaan ini harus mengikuti beberapa ketentuan antara lain o Peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh pihak Perumtel yang menyangkut di dalam lingkup pekerjaan ini. o Peraturan mengenai keselamatan kerja (Depnaker) o Peraturan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL-2000). o Ketentuan-ketentuan/aturan-aturan
yang
dikeluarkan
oleh
pihak
Pemilik. o Ketentuan-ketentuan lain yang berlaku di dalam negara Republik Indonesia. o Ketentuan-ketentuan internasional/negara-negara lain sejauh tidak bertentangan dengan spesifikasi dan aturan-aturan yang ada antara lain : CCITT dan lain-lain. 1.3.
3. PAS INSTALATIR Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh Pemborong yang mempunyai Pas pemasangan telepon dan instalasi telepon dari PT TELKOM serta terdaftar sebagai instalatir telepon pada PT TELKOM Witel Timika dan masih berlaku untuk kurun waktu/tahun 1997.
14.2. PERSYARATAN TEKNIS KHUSUS 1. LINGKUP PEKERJAAN Secara umum paket pekerjaan ini meliputi pengadaan, pemasangan, ujicoba dan masa pemeliharaan untuk sistem telepon, instalasi jaringan telepon , pengetesan terhadap perangkat PABX dan keseluruhan sistem.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XIV - 1
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
Mencakup di dalamnya semua peralatan, perlengkapan dan material yang tergambar didalam gambar rencana/ gambar lelang, hal-hal yang disebut didalam spesifikasi teknis maupun juga semua peralatan dan perlengkapan bantu (material elektronis maupun mekanis dan lain-lain) yang tidak tergambarkan secara nyata (baik gambar umum maupun gambar detail /rinci) dan yang tidak dituliskan didalam spesifikasi teknis namun adalah merupakan bagian dari sistem secara menyeluruh bagi sistem telepon ini untuk dapat bekerja secara sempurna. Lingkup pekerjaan yang diuraikan dibawah ini adalah pengadaan dan pemasangan: a). 1 (SATU) Set PABX kapasitas 4 / 10 b). Set MDF (Main Distribution Frame) kapasitas 25 points c). Panel atau Terminal Box (TB) d). Kabel dari MDF ke Panel sampai ke outlet telepon dan dari terminal/outlet telepon ke pesawat telepon, termasuk disini semua konduit dan pelindung kabel yang diperlukan. e). Pesawat-pesawat telepon f). Testing dan Commissioning g). Melakukan
supervisi,
commissioning,
pengetesan
dan
uji-coba
sehingga sistem telepon diatas ini mulai dari Distribution Box, Panel, kabel didalam bangunan sampai kepesawat telepon, dapat berfungsi dengan benar dan baik untuk selanjutnya dapat diserahkan kepada Pemilik bangunan. h). Melakukan Training dan Asistensi kepada petugas-petugas Pemilik. i). Melaksanakan masa pemeliharaan selama 6 (enam) bulan, termasuk penyediaan suku cadang untuk peralatan yang dipasang. j). Melaksanakan masa garansi untuk selama 1 (satu) tahun masa kerja peralatan yang dipasang. k). Menyerahkan dokumentasi, as built drawing, informasi, manuals, drawing/ diagrams, parts list, administration and maintenance service dan lain-lain. l). Dan lain-lain hal yang menyangkut terpasangnya
dan bekerjanya
sistem telepon.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XIV - 2
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
2. SPESIFIKASI TEKNIS PERALATAM UTAMA 2.2.1. PABX a. Kapasitas -
Kapasitas PABX/TRO 4 ss
10 ss, saluran pesawat cabang 25
extention. 2.2.2. MDF (main Distribution Frame) -
Sistem Penyambung
: Slip dengan connection/discription, Solderless
-
Model
: Tegak pasang dilembah
-
Penyusunan
: 15 pair per block vertikal/horizontal. Total : 30
pairs 2.2.3. Pesawat Cabang : a. Standard Telephone Set : - Memory Dialling
: 13 destination numbers
- Dial Mode
: DTMF/LD selection DTMF sesuai CCITT Q23 LD dengan 10 PPS atau 20 PPS
- Radial Button
: Available
- Hand Set Volume Control
: Available
- Ringer
: 3 Type, volume adjustable
- Recall
: Earth/time break recall switchable
70-
100 MS
- Impedance
: 600 ohms ± 20% (300-3400 Hz)
- Kondisi
: Operational - 10% + 45°C, 20/90%
RH b. Fasilitas, Features Fasilitas dan features Hand Set Telephone (Pesawat Cabang) : -
Music On Hold : Suara music dapat diperdengarkan baik kepada pesawat trunk line atau kepada pesawat cabang, apabila hubungan sedang diproses atau menunggu.
-
Call Forwarding : Apabila ada panggilan kepada satu pesawat cabang tidak diangkat, maka setelah selang waktu tertentu panggilan tersebut segera dipindahkan kepada extension lain yang telah ditentukan.
-
Group Hunting :
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XIV - 3
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
Sejumlah pesawat cabang, umumnya yang termasuk dalam satu group untuk hunting. Nomor individu setiap pesawat cabang berfungsi seperti biasa. Apabila nomor group yang diputar, pesawat yang bebas dari group tersebut akan berdering baik secara siklis atau urutan yang tetap. -
Executive/Secretary : Kombinasi Executive/Secretary dapat diprogram sehingga dapat saling berhubungan dengan memutar nomor yang telah disingkat. Panggilan kepada executive dapat dijatuhkan ke sekretaris.
-
Call Pick Up : Setiap pesawat cabang dapat mengambil panggilan untuk pesawat cabang lain yang masih ada didalam pick-up group, dengan memutar kode tertentu.
-
Abbreviated Dialling : Ada 3 (tiga) cara penyingkatan nomor yang memudahkan penyederhanaan pemutaran nomor ialah : *
Common Pool Abbreviated Dialling : Penyingkatan nomor berlaku secara umum untuk seluruh pesawat cabang.
*
Individual Abbreviated Dialling : Nomor-nomor yang disingkat hanya dipakai untuk pesawat cabang yang bersangkutan saja.
*
Last External Number Repetition : Nomor terakhir yang diputar tetapi gagal tersambung, dapat diputar lagi dengan menekan kode tertentu.
-
Follow Me : Sebuah panggilan kepada satu pesawat cabang A yang telah diprogram follow me ke pesawat cabang B, akan secara otomatis pesawat cabang B yang akan dipanggil.
-
Priority Operator Access : Pesawat cabang dengan fasilitas khusus dapatmenghubungi operator dengan prioritas.
-
Emergency Alarm : Pesawat cabang alarm dapat diputar oleh cabang dengan Traffic Class tertentu dengan memutar kode Alarm. Apabila yang
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XIV - 4
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
memutar menaruh handsetnya, sebelum panggilan dijawab panggilan tersebut masih aktif. Selanjutnya pesawat cabang alarm darurat diangkat, prosedur Automatic Ring Back bekerja dan pesawat originator (yang memulai berdering). -
Automatic Ring Back : Apabila sebuah pesawat cabang memanggil pesawat cabang lain tetapi pesawat tersebut sedang bicara. Pesawat cabang yang memanggil bisa memutar kode Automatic Ring Back dan meletakan handset. Apabila pesawat cabang yang memanggil akan berdering, begitu juga yang dipanggil akan berdering pula.
-
Break-In : Pesawat cabang dengan fasilitas break-in dapat menengahi pembicaraan
yang
sedang
berlangsung.
Inisiatif
break-in
dilakukan oleh pesawat cabang dengan memutar kode Break-In. Break-In akan diikuti dengan nada peringatan terdengar oleh semua pihak yang berbicara. -
Enquiry : Sebuah pesawat cabang yang sedang melakukan pembicaraan dapat memanggil pihat ketiga dengan menekan tombol enquriy. Inisiator akan menerima nada panggil dan dapat memanggil pihak ketiga. Pihak kedua akan menunggu dan mendengar nada musik apabila disediakan. Setelah
selesai
dengan
pihak
ketiga
pembicaraan
bisa
diteruskan dengan pihak kedua lagi. -
Shuttle : Selama enquiry, inisiator bisa membantu pihak ketiga agar menunggu dan pembicaraan dengan pihak kedua dan ketiga dapat dilakukan bergantian dengan menekan ulang enquiry.
-
Transfer : Dalam keadaan enquiry, inisiator bisa menghubungkan pihak kedua dengan pihak ketiga dengan meletakan gagang telepon. Pesawat cabang originator akan iddle (bebas) dan pihak kedua dan ketiga akan berhubungan.
-
Add-on Conference :
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XIV - 5
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
Dengan fasilitas ini, pesawat cabang dapat bicara bertiga yaitu, dengan cara menekan code ADD-on conference sebelum memutar nomor pihak ketiga. - Post Dialling Outgoing : Informasi dialling dari pesawat cabang atau operator dapat dikirimkan ke PT TELKOM ketika sambungan pembicaraan telah diperoleh. Dengan menyampaikan dialling tambahan ini, pesawat cabang dapat memperoleh jasa otomatis seperti voice mail, jasa data bank komputer dan jasa publik lainnya. -
Fixed Follow-Me : Pemakaian pesawat cabang dapat mengaktifkan pemindahan tujuan panggil kesuatu pesawat cabang yang tetap/fixed, dengan menekan tombol tertentu. Setiap kali follow-me dikehendaki, nomor pesawat cabang tujuan tidak perlu dimasukkan, karena tujuan tetap tersebut telah diatur sebelumnya.
-
Dialling Follow-me Originator : Peng-aktif follow-me dapat di-dial dari nomor tujuan follow-me (secara langsung maupun didalam suatu enquriy). Fasilitas ini sangat berguna, bila si pengaktif follow-me lupa meng-cancel follow-me nya, dan panggilan disampaikan ke nomor pesawat cabang yang dijadikan tujuan follow-me.
-
Queuing Initiated by a Calling Party : Pesawat cabang yang memanggil pesawat cabang lainnya, dapt meng-aktifkan "User Activated Camp On Busy" dan indikasi call waiting
(nada
tertentu)
dengan
menekan
tombol-tombol
tambahan. Dengan fasilitas ini dipemanggil dapat memutuskan apakah membatalkan call, bila yang dipanggil sedang bicara, atau memberikan kode tunggu sampai terjadi hubungan. -
General Facility Cancel Code : Dengan menekan tombol tertentu, pemakai pesawat cabang dapat menghapuskan suatu set fasilitas yang disediakan untuk pesawat cabang tersebut, secara bersamaan dan sekaligus.
-
Call Transfer Before Answer : Pemakaian pesawat cabang dapat mentransfer call/panggilan luar atau panggilan intern kepadanya, ke pesawat cabang lainnya, sebelum pesawat cabang tersebut sempat menjawab
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XIV - 6
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
atau bahkan ketika pesawat cabang lainnya, hanya saja harus memasukan nomor pesawat cabang lainnya, hanya saja harus memasukan nomor pesawat cabangnya sendiri sebelum fasilitas berfungsi, untuk pencatatan biaya pulsa yang digunakan. -
Password Direct Dialling Out : Dengan password, seseorang dapat menaikkan traffic class pesawat cabangnya hanya untuk satu call, dan kemudian setelah selesai pembicaraan traffic class akan otomatis kembali semula. Pemilik password tersebut dapat pula menggunakannya pada pesawat cabang lainny, hanya saja harus memasukan nomor pesawat cabangnya sendiri sebelum fasilitas berfungsi, untuk pencatatan biaya pulsa yang digunakan.
-
Password Attempts Blocking : Jika
seseorang
mencoba
menggunakan
password,
dan
beberapa kali gagal atas suatu pesawat cabang, maka pesawat cabang tersebut akan secara otomatis di blokir/tidak bisa digunakan. -
Password Up/Down Grading of Traffic Class : Pemakaian pesawat cabang dapat menaikkan dan menurunkan traffic class pesawatnya sendiri dengan mudah setiap saat, baik siang maupun malam.
-
Shuttle With Forced Released : Pesawat cabang yang melakukan shuttle dengan pihak yang di enquiry, dapat memilih untuk meng-hold pihak tersebut atau melepaskan untuk membuat enquiry lainnya.
-
Repeated paging Calls : Jika suatu panggilan melalui paging system tidak dijawab dalam suatu interval waktu, maka PABX akan mengulang panggilan tersebut sampai mendapat jawaban.
-
Multi Line : Pesawat cabang dapat berhubungan dengan beberapa pihak luar melalui beberapa saluran Perumtel pada waktu bersamaan : berbicara satu persatu dengan yang lainnyadi hold, atau sekaligus dengan fasilitas conference.
-
Multi User/Tenants :
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XIV - 7
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
Pesawat cabang tipe fully digital dapat berfungsi sebagai operator console,
dan panggilan dari luar dapat langsung
masuk ke operator kelompok tersebut. 14.3. SYARAT – SYARAT PEMASANGAN -
Semua material yang di dalam pengirimannya dalam keadaan terbungkus
apabila
bungkus/kolinya
akan dibuka,
maka
harus
dilakukan secara hati-hati dan rapih. -
Material harus dihindari dari air, debu dan kemungkinan kerusakan lainnya.
-
Finishing tambahan dan penyiapan ruangan sesuai persyaratan / requirement peralatan harus disiapkan oleh Pemborong.
1. KABEL JARINGAN TELEPON a. Harus memenuhi spesifikasi SII. b. Meliputi kabel jaringan telepon : dari MDF ke Terminal Box/TB bangunan. c. Jenis kabel : Unshielded Twisted Pair (UTP) katagori 3 -
Seluruh jaringan exposed harus dilindungi dengan metal conduit pipe, diameter disesuaikan termasuk Main Cable ke PABX.
-
Mempunyai impedansi 100 ohm dengan konduktor tembaga ukuran 24 AWG diisolasi dengan polythilene.
-
Harus memenuhi standard EIA/TIA 568, TSB 36, TPDDI, IEEE 802.3/5, ICEA S80-S76, 9/88.
-
Harus terdaftar pada UL-Under writer Lab dengan type CM dan CMP.
-
Imunitas terhadap gangguan radiasi elektro maknetik EMC haruslah sesuai dengan IEC 801-213/4.
d. Jumlah pair : jumlah pair kabel disesuaikan dengan apa yang tertera pada gambar petunjuk. 2. PEMASANGAN PENGKABELAN a. Kabel yang keluar dari MDF (Main Distribution Frame) ke TB (Cable Terminal Box) sampai ke pesawat dengan jumlah pair seperti tertera pada gambar, dari kabel berisolasi PVC dengan pita pelindung statis (sesuai dengan ketentuan VDE 0815 atau Perumtel K.9-1-011). Sedangkan untuk kabel di luar bangunan menggunakan kabel tanah. Seluruh instalasi kabel telepon dalam conduit unit (High Impact conduit) PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XIV - 8
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
dan setiap pencabangan harus dilakukan dalam junction box dari bahan besi tuang (bahan metal). b. Untuk instalasi di dalam bangunan di beberapa tempat, kabel telepon dalam konduit uPVC High Impact diletakkan bersama-sama kabel listrik dalam jalur kabel/rack-way (berjarak maximal 15 cm). Selain itu terdapat juga instalasi telepon di dalam conduit yang menempel di dinding maupun tertanam di dalam beton lengkap dengan terminal maupun junction box. c. Kabel-kabel dari TB (Cable Terminal Box) ke setiap outlet dapat juga menggunakan kabel 1 pair atau multi pair untuk beberapa outlet asalkan disambung melalui outlet/terminal. d. Conduit, junction box, MDF dan TB selain conduit yang ditanam pada dinding atau pilar /beton maka terdapat conduit untuk telepon di atas langit-langit, dan juga kabel telepon dalam feeder duct yang berdekatan dengan kabel listrik untuk floor outlet. e. Pipa-pipa konduit telepon dari MDF sampai TB, dan dari TB sampai outlet telepon adalah dari bahan uPVC high impact. Conduit telepon di atas ceiling / langit-langit dari MDF ke TB, atau dari TB ke tiap outlet telepon yang penyambungannya dilakukan secara rapih dan kuat dengan penyambung yang sesuai untuk konduit telepon. Bagian ujung dari konduit ini harus ditanahkan (yaitu pada TB). Pemborong harus membuat gambar detail/gambar kerja untuk sistem pentanahan (grounding) pada TB, MDF dan untuk PABX. f. Penghubung conduit yang berada di atas ceiling dengan conduit vertical (pada pilar/kolom/dinding) atau dengan conduit yang arah 90 derajat dengan lainnya harus dilakukan melalui junction box dari bahan cast iron, dan penyambungan harus dengan "brass compression gland". g. Conduit untuk telepon dari TB ke pesawat dan lain-lain terpasang di dinding atau tertanam di tiang beton, Pemborong harus meneliti dengan sempurna pada gambar. Pada pemasangan Pemborong harus menyesuaikan letak conduit tersebut dengan gambar instalasi, serta dilengkapi dengan junction box dan accessories lain sekalipun pada gambar tidak dinyatakan dengan jelas. Semua belokan dan cabangan harus melalui junction box. -
Segala
syarat
dan
cara
pemasangan
outlet
telepon
dan
penginstalasiannya menjadi tanggungan Pemborong telepon. PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XIV - 9
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
-
Outlet-outlet yang dipasang harus sudah lengkap dengan kabel sampai ke TB.
-
Semua conduit yang terpasang pada ceiling atau di tempat lain secara op-bouw harus dilapisi dengan cat dasar dan cat akhir yang warnanya akan ditentukan
-
kemudian oleh perencana.
Kotak-kotak TB atau MDF harus terbuat dari bahan plat besi dengan ketebalan minimum 1,5 mm difinished dengan cat dasar dan cat
akhir, -
dengan warna yang ditentukan kemudian.
Semua TB dan MDF harus dilengkapi dengan kunci "Master Key
Type" 3. PEMASANGAN MDF a. MDF dipasang kokoh di atas lantai atau menempel di dinding. b. Penyambungan
kabel
ke
terminal
ataupun
jumpers
harus
menggunakan alat penyambung ('connection tool') yang khusus untuk jenis 'solderless connection terminals type'. c. Penyambungan kabel ke terminal dipisahkan antara out going dan incoming termasuk di terminal box. 4. PENGETANAHAN (Functional and Protective Ground) a. Pengetanahan ini harus diadakan dan dipasang sesuai dengan pengarahan dari manufacturer/ maximum 2 ohm. b. Untuk yakin mendapatkan hubungan pengetanahan yang efisien (effisient ground connection), maka 'lock-washers' harus dipasangkan pada sekrup sambungan. c. Seluruh peralatan utama dan terminal-terminal box harus digrounding. 5. PEMASANGAN PESAWAT TELEPON a. Dipasang pada outlet terminal yang telah ada pada tempat/lokasi yang akan ditentukan oleh Pemilik pada saat pemasangan. b. Mencoba operasi/bekerjanya pesawat telepon. c. Hubungan antara kabel pesawat telepon dengan kabel instalasi harus dengan outlet tidak boleh dengan terminal strip.
Outlet
telepon dipasang secara "flush-mounted" pada dinding atau kolom. 6. COMMISSIONING a. Setelah seluruh sistem terpasang dan testing, maka perlu dilakukan commissioning/trial run. PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XIV - 10
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
b. Commissioning terhadap seluruh fasilitas dan performance sistem telepon yang dipasang. 14.4. SYARAT-SYARAT PENERIMAAN 1. MATERIAL DAN PERALATAN a. Semua peralatan dan instalasi yang akan dipasang haruslah, sesuai spesifikasi teknis, baru dan belum pernah dipakai/dipasang. b. Semua
peralatan
dan
instalasi
yang
akan
dipasang
haruslah
'TROPICALIZED' dan diproteksi terhadap suasana/kondisi lokasi yang mempunyai kelembaban tinggi yang dapat mencapai RH 65% - 95% serta temperature rata-rata 34°C dan dapat mencapai dan dapat beroperasi secara kontinue tanpa mengalami kegagalan karena pemanasan atau penurunan kefungsian dan penampilannya. c. Semua peralatan dan sistem dan instalasi yang tercakup di dalam paket kontrak ini haruslah dari kwalitas tinggi/baik dan harus dari satu merk/manufacturer. Pemilik/Pengawas
dan
perencana
dapat
meminta
pernyataan
'Compatibility' ini dari manufacturer/merk yang diajukan melalui Pemborong. 2. TYPE TEST DAN PENGUJIAN PT TELKOM Untuk semua material dan system yang diajukan dan dipasang haruslah sudah memperoleh pengesahan dari pihak PT.Telkom. Type test atau pengujian tertentu oleh (Lit.Bang. PT. Telkom) terhadap sentral telepon, pesawat telepon dan peralatan-peralatan lainnya sesuai ketentuan yang harus dilampirkan pada waktu mengajukan penawaran. Pemborong bertanggung jawab penuh terhadap hal-hal yang menyangkut pengujian dan pengesahan Telkom terhadap material dan instalasi yang dipasang. Beban biaya daripada type test terhadap PABX dan pesawat telepon serta semua biaya pengetesan/keur terhadap instalasi sistem telepon baik itu yang dilakukan Telkom maupun oleh instansi-instansi lainnya bila hal itu ada, adalah menjadi tanggungan Pemborong. 3. UJI-COBA DAN ACCEPTANCE PROSEDURE a. Proses pengadaan material, pemasangan, supervisi dirangkaikan dengan proses commissioning dan uji-coba harus dilaksanakan oleh pihak Pemborong. PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XIV - 11
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
Semua biaya untuk proses commissioning dan uji-coba baik untuk material, peralatan, orang maupun untuk pihak ketiga dan lain-lain adalah menjadi tanggungan Pemborong. b. Commissioning dan pengujian terhadap fisik, elektris, operasional, features dan services, proses, sertifikat dan hasil test harus disiapkan oleh Pemborong. c. 'Acceptance' oleh pihak Pemilik setelah dilakukan uji-coba secara khusus dengan menyertakan pihak Pemilik dan menyampaikan hasil/laporan commissioning dan sertifikat/ hasil test yang telah dilaksanakan. Commissioning, uji coba, Acceptance
harus dilaksanakan sebelum
Serah Terima Pertama atau mengikuti jadwal yang ditetapkan Pengawas. 4. PERBAIKAN Semua akibat dari pekerjaan instalasi ini berupa bobokan, kerusakan atau sisa-sisa harus dirapihkan kembali. Sisa-sisa bahan atau bekas bongkaran harus dibuang di tempat yang ditentukan oleh Pengawas. 5. TEST EQUIPMENT DAN TOOLS a. Peralatan untuk melakukan test pengukuran dan maintenance di dalam operasional (dilengkapi dengan insertion tools). Dan seluruh peralatan tersebut diserahkan ke pihak pemilik. b. Seluruh kabel dan peralatan yang digunakan harus ditest sesuai dengan persyaratan yang tersebut dalam dokumen ini. c. Sesudah instalasi selesai maka seluruh kabel harus ditest satu per satu oleh peserta tender dengan peralatan test yang telah mendapatkan persetujuan pemilik dan Pengawas/Perencana. d. Peralatan test tersebut haruslah ditera ulang paling lama satu minggu sebelum test dimulai oleh suatu badan atau instalasi yang dapat menyakinkan pemilik, Perencana dan Pengawas , dan disegel sedemikian hingga menyakinkan bahwa tidak ada perubahan yang dilakukan oleh Kontraktor/Pemborong pada penyetelan alat tersebut. e. Kriteria penerimaan hasil test adalah di atas 90%. f. Seluruh test penerimaan pekerjaan itu harus dicatat dalam dokumen yang diserahkan pada pemilik dan pengguna. PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XIV - 12
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
14.5. SYARAT-SYARAT OPERASIONAL 1. KONDISI OPERASIONAL PABX/TRO harus mampu bekerja dengan baik di daerah tropis dengan temperatur keliling 45 deg. Celcius, bagian switching haruslah dari type yang dapat bekerja cepat + 6 ms, dan tidak menimbulkan bunyi yang mengganggu, serta harus minimum maintenance dan mempunyai fasilitas untuk Office system facility. 2. PESAWAT PELAYANAN Jumlah pesawat pelayanan yang terpasang adalah 2 (dua) buah, di mana pada waktu jam kerja, semua telepon dipanggil untuk masuk ataupun keluar melalui operator dilayani oleh operator di ruang operator, sedangkan untuk jam-jam di luar jam kantor, telepon nada panggil akan masuk melalui operator yang dilayani di ruang monitor/ruang jaga. Jadi pesawat pelayanan mempunyai fasilitas yang memungkinkan untuk mengadakan extention, yang mempunyai kemampuan standard bagi operator set seperti transfer of trunk call, camp-on busy, holding of trunk call dan sebagainya. 3. PESAWAT TELEPON Pesawat telepon adalah dari type meja ataupun dinding. Fasilitas pesawat adalah : a. Untuk pembicaraan intern langsung "dial" pada nomor yang dituju. b. Untuk telepon keluar melalui operator, dial '9' untuk menghubungi operator. c. Untuk telepon sambungan langsung keluar, dial '0' terlebih dahulu. d. Dengan earth button extention dapat memanggil kembali operator dalam hal
hubungan keluar.
e Semua pembicaraan adalah private, interupsi yang terjadi harus disertai dengan signal akustic. f. Setiap telepon dari luar harus melalui sekretaris. g. Dapat menunda pembicaraan dari luar, tanpa memutuskan sambungan apabila sekretaris mengadakan hubungan dengan Direksi/Kepala Bagian. h Direksi/Kepala Bagian dapat menginterupsi/ memutuskan pembicaraan apabila saluran sedang dipergunakan oleh sekretaris. PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XIV - 13
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
h. Nada panggilan telepon dari luar dapat dialihkan ke telepon lainnya, setelah diadakan pengalihan panggilan dari pesawat telepon yang satu dengan pesawat telepon lainnya (dengan cara memakai fasilitas "followme"). 14.6. SYARAT-SYARAT PEMELIHARAAN 1. MASA PEMELIHARAAN DAN GARANSI a. Untuk
peralatan
telepon
ini
Pemborong
harus
mengadakan
pemeliharaan selama 6 (enam) bulan, sejak pemasangan ke jaringan dan dapat bekerja baik, yang dinyatakan dengan suatu Berita Acara penyambungan
yang
ditanda
tangani
oleh
Pemilik/Pengawas/Perencana . Khusus hal ini maka Pemborong wajib menyediakan dan menjamin tersedianya spare parts, tenaga kerja minimal 2 (dua) orang yang selalu berada di lokasi selama 10 jam dengan catatan kerja yang berkwalitas. b. Apabila dianggap perlu, Pemborong dapat menyampaikan ketentuanketentuan mengenai hal ini yang disertakan di dalam penawaran dengan menyebutkan hal-hal antara lain sebagai berikut : -
Semua komponen Soft ware, parts dan asembling yang disupplai dan dipasang oleh manfacturer /Pemborong harus digaransi terhadap kerusakan pada material selama 1 (satu) tahun setelah serah terima terakhir.
-
Labour/tenaga dan engineering didalam hal trouble shoot, repair, reprogram, replace dan lain-lain terhadap sistem komponen selama masa 'warranty' ini harus dilakukan dan disiapkan oleh pihak pemborong/manufacturer dan tanpa biaya pihak pemilik.
-
Semua perbaikan perubahan dan lain-lain harus dimasukkan kedalam dokumentasi dan harus di 'up date' dimasukkan kedalam 'user documenta-tion up dating'. Semua 'soft ware adjustment' selama masa warranty ini haruslah atas biaya Pemborong.
2. SPARE PARTS DAN KONTRAK PEMELIHARAAN Terlepas dari kewajiban mengenai butir masa pemeliharaan dan masa garansi di atas, maka Pemborong : -
Harus mengajukan spare parts list terhadap material atau parts yang dianggap perlu untuk disiapkan/ dipunyai oleh Pemilik untuk suatu masa operasi tertentu (selama 2 [dua] tahun).
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XIV - 14
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
Spare parts list ini (item dan volume harus disebutkan dengan jelas) dapat pula diajukan atau dimasukkan di dalam material yang disuplai di dalam paket lelang ini sebagai 'service' dan untuk ini dinyatakan sebagai 'free of charge'. 'Service'
dan
'free
of
charge',
berhubung
adalah
sulit
untuk
mendefinisikan dan menentukan jumlah/volume yang pasti dan seragam untuk part/ spare parts bagi setiap merk/manufacturer. -
Mengajukan usulan kepada Pemilik mengenai kontrak pemeliharaan (maintenance
contract)
dengan
menjelaskan
dan
menguraikan
ketentuan-ketentuannya selama 5 (lima) tahun dan kontrak jaminan suku cadang peralatan utama selama 5 (lima) tahun berikut perinciannya pada saat Serah Terima Kedua. -
Spare part / alat - alat yang diajukan pada kontrak pemeliharaan : a. Kunjungan pemeliharaan berkala sebanyak 12 kali dalam 1 tahun. -
Perawatan / pemeriksaan CPU / PPU
-
Perawatan / pemeriksaan Traffic Analysis
-
Perawatan / pemeriksaan Performance System
-
Tes Tie - line Signal
-
Pemeriksaan saluran - saluran induk TELKOM
-
Pemeriksaan Analisa Penggunaan Pulsa
b. Melakukan kunjungan perbaikan, dimana jenis perbaikan akan dijelaskan pada pasal - pasal dalam perjanjian pemeliharaan yaitu sebanyak 6 x per tahun. -
Respone time tidak lebih 2 jam setelah menerima pemberitahuan gangguan
-
Pengadaan suku cadangan sebagai pengganti.
3. ASISTENSI DAN TRAINING Selama masa pemeliharaan adalah kewajiban bagi Pemborong untuk : -
Asistensi/membantu Pemilik di dalam menyiapkan dan menyusun 'userdata'/'user-program' untuk menentukan dan mendapatkan 'classes of service', features tertentu serta operasi lain-lain.
-
Melakukan training bagi Pemilik/Operator-operator untuk : mengenal, mengoperasi, memprogram, trouble shooting, dan lain-lain sedemikian rupa sehingga pihak Pemilik dapat menggunakan peralatan dengan sebaik-baiknya.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XIV - 15
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
Pemborong harus menyusun program training ini, Peserta training dari pihak Pemilik ditentukan sebanyak 6 orang, dan akan ditentukan kemudian tambahannya 4. PETUNJUK PEMELIHARAAN a. Sebelum
dilakukan
menyerahkan
serah
terima
pekerjaan,
Pemborong
harus
Buku Petunjuk Pemeliharaan terhadap seluruh
peralatan utama (PABX, MDF, IDF, BATTERY ) dan Instalasi/fixtures serta daftar material/komponen yang memerlukan penggantian secara berkala. Buku yang diserahkan harus dalam bentuk edisi lux dan dijilid dengan rapih dan bagus. Petunjuk
pemeliharaan
pemeliharaan
harus
mencantumkan
ringkasan
dari
berkala yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat
dan standard/aturan yang berlaku secara umum. b. Di dalam buku pentunjuk pemeliharaan tersebut harus diuraikan secara jelas dan ringkas mengenai tatacara/prosedur pemeliharaan, contoh data logbook pencatatan (harian, mingguan, bulanan dan tahunan). c. Jumlah buku yang harus disediakan oleh Pemborong sebanyak 5 (empat) set, masing-masing 3 set untuk Pemilik Proyek, 1 set untuk Pengawas/MK dan 1 set untuk Perencana. Seluruh biaya yang diakibatkan oleh pembuatan dan pengadaan buku tersebut ditanggung oleh Pemborong.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XIV - 16
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
BAB XV. PEKERJAAN SISTEM CCTV 15.1. PERSYARATAN TEKNIS UMUM 1.1.
1. U M U M Persyaratan umum, persyaratan teknis, gambar-gambar yang disertakan juga instruksi, informasi resmi yang disampaikan kepada peserta lelang paket ini adalah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Dokumen Lelang secara keseluruhan serta prosedur pelelangan paket pekerjaan ini. Dokumen pelelangan ini merangkum seluruh informasi dan spesifikasi baik administratif maupun teknis yang diberikan oleh Pihak Pemberi Tugas, Perencana dan Pengawas, di dalam proses pelelangan. Secara
umum paket pekerjaan elektrikal
ini meliputi pengadaan,
pemasangan, uji coba, testing dan pemeliharaan peralatan serta instalasi Sistem Tata Suara khususnya peralatan utama ( digital multiplexer DVR, Personal computer, Keyboard controller, monitor LCD full screen dan multi screen ), kamera , serta Instalasi/Sistem pengkabelan, sehingga sistem dapat beroperasi secara baik dan sempurna. 1.2.
2. STANDARD DAN PERSYARATAN Referensi dan standard material serta pengerjaannya yang berkaitan dengan
pekerjaan ini harus mengikuti ketentuan namun tidak terbatas
kepada antara lain : -
Peraturan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL-2000).
-
Memenuhi standard FCC Part 15, Class B, EMC directive 89/336/EEC, EN61000-3-2, UL6500 2nd edition, EN60950: 2000
-
Peraturan yang dibuat oleh pemberi tugas
15.2. LINGKUP PEKERJAAN a. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Digital video recorder lengkap dengan instalasi dimasing-masing gedung. b. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Keyboard controller disetiap gedung. c. Pengadaan, pemasangan dan pengujian monitor LCD multi screen dan Full screen lengkap dengan instalasi di setiap gedung. d. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Personal Computer (PC) lengkap dengan software dimasing-masing gedung. PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XV - 1
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
e. Pengadaan, pemasangan dan pengujian UPS dengan kapasitas sesuai gambar lengkap dengan instalasi. f. Pengadaan, pemasangan dan pengujian switch hub dan transceiver fiber optic lengkap dengan konektor di masing-masing gedung. g. Pengadaan dan pemasangan rak penyimpan peralatan lengkap dengan surge arrester di masing-masing gedung. h. Pengadaan dan pemasangan serta pengujian instalasi kamera dengan menggunakan kabel coaxial RG 6 dan kabel UTP RG 45 Cat 5e untuk kamera khusus dimasing-masing gedung. i.
Pengadaan, pemasangan serta pengujian instalasi power dengan menggunakan kabel NYM 3 x 2.5 mm² lengkap pelindung uPVC HI, klem, sock serta aksesoris lainnya dimasing-masing gedung.
j. Pengadaan, pemasangan serta pengujian kabel transmisi dengan menggunakan kabel fiber optic multi mode 4 core lengkap dengan pelindung uPC HI serta aksesoris lainnya. k. Pengadaan, pemasangan dan pengujian sistem pentanahan pada sistem CCTV dengan tegangan maksimal sebesar 1 Volt di masingmasing gedung. l. Mengadakan testing dan trial run serta penyetelan secara menyeluruh untuk CCTV sehingga sistem menghasilkan performance terbaik serta berfungsi dengan tepat dan benar. m. Mengadakan Training dan Asistensi kepada operator/owner berikut penyediaan buku training. n. Mengadakan pemeliharaan dan servis terhadap seluruh sistem selama masa pemeliharaan. o. Seluruh pekerjaan spesialis ini harus dikerjakan oleh instalatir atau sub kontraktor
yang
berkompeten
dan
merupakan
Agen
Tunggal
Pemegang Merk(ATPM) atau dealer yang sudah ditunjuk oleh ATPM. 15.3. SYARAT-SYARAT PEMASANGAN 3.1.
1. PEMASANGAN PERALATAN UTAMA Perlengkapan CCTV harus terpasang pada tempat yang aman dan diketahui oleh sebagian personal.
3.2.
2. INSTALASI KABEL DISTRIBUSI a. Semua conduit yang masuk ke panel dan junction box harus diberi ulir dan diikat dengan "locknut” yang terbuat dari braso atau nickel plated termasuk pipa conduit dan fleksible pipa yang ke kamera.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XV - 2
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
Sedangkan conduit yang keluar dari DVR, pada permukaan harus dilengkapi dengan brass/nikel-plated compression gland. Seluruh pengadaan dan pemasangan conduit dan junction box serta peralatan untuk
enggantungkan
ceiling
speaker
dilaksanakan
oleh
Kontraktor/Sub Kontraktor dengan dikoordinasikan bersama pihak lainnya yang terlibat dalam pelaksanaan. Penentuan warna conduit pipe untuk sistem instalasi CCTV menggunakan warna biru. b. Kabel distribusi yang melalui tanah harus dimasukkan kedalam konduit atau menggunakan kabel bawah tanah yang khusus dengan cara pemasangan yang sesuai dengan spesifikasi pemasangan. 15.4. SYARAT-SYARAT OPERASIONAL SYSTEM 4.1.
1. PERIHAL IKLIM Seluruh peralatan juga harus tahan terhadap iklim tropis dan lembab atau diberi suatu sistem proteksi tertentu yang memadai.
4.2.
2. PENGETESAN Pemborong harus melakukan seluruh pengetesan seperti disebutkan pada penjelasan sebelumnya dan harus melakukan percobaan seperti operasi sesungguhnya secara tepat dari seluruh sistem
untuk peralatan, material
dan cara bekerjanya peralatan yang mengalami kerusakan/cacat /salah harus diganti/dibetulkan dan percobaan diulangi untuk operasi yang sebenarnya/normal/ dan benar pada seluruh pengkabelan, instalasi "keur", 15.5. SYARAT-SYARAT PEMELIHARAAN 5.1.
1. MASA PEMELIHARAAN DAN GARANSI Untuk peralatan sistem ini Pemborong harus mengadakan pemeliharaan selama 6 (enam)
bulan, sejak pemasangan dan bekerja dengan baik
setelah serah terima pertama, yang dinyatakan dengan suatu Berita Acara yang ditanda tangani oleh Pemilik sesuai prosedur yang telah ditetapkan dan dibuat oleh Pengawas. Untuk hal tersebut maka dalam masa pemeliharaan Pemborong wajib menyediakan peralatan khusus terpakai dan menjamin tersedianya suku cadang serta tenaga kerja terampil minimum 2 orang yang selalu berada di lokasi selama 24 jam dengan catatan tenaga kerja yang berkwalitas.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XV - 3
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
5.2.
2. ASISTENSI DAN TRAINING Selama masa pemeliharaan adalah kewajiban bagi Pemborong untuk : -
Asistensi/membantu Pemilik di dalam menyiapkan dan menyusun 'userdata'/'user-program' untuk menentukan dan mendapatkan 'classes of service', features tertentu serta operasi lain-lain.
-
Melakukan training bagi Pemilik/Operator-operator untuk : mengenal, mengoperasi, memprogram, trouble shooting, dan lain-lain sedemikian rupa sehingga pihak Pemilik dapat menggunakan peralatan dengan sebaik-baiknya. Pemborong harus menyusun program training ini, Peserta training dari pihak Pemilik ditentukan sebanyak 6 orang, dan akan ditentukan kemudian tambahannya
5.3.
3. PETUNJUK PEMELIHARAAN a. Sebelum
dilakukan
menyerahkan peralatan
serah
terima
pekerjaan,
Pemborong
harus
Buku Petunjuk Pemeliharaan terhadap seluruh
utama
(conference
delegate,
sistem
integrasi,sistem
proyektor dan spesialist sound system) dan Instalasi/fixtures serta daftar material/komponen yang memerlukan penggantian secara berkala. Buku yang diserahkan harus dalam bentuk edisi lux dan dijilid dengan rapih dan bagus. Petunjuk
pemeliharaan
pemeliharaan
harus
mencantumkan
ringkasan
dari
berkala yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat
dan standard/aturan yang berlaku secara umum. b. Di dalam buku pentunjuk pemeliharaan tersebut harus diuraikan secara jelas dan ringkas mengenai tatacara/prosedur pemeliharaan, contoh data logbook pencatatan (harian, mingguan, bulanan dan tahunan) c. Jumlah buku yang harus disediakan oleh Pemborong sebanyak 5 (lima) set, masing-masing 3 set untuk Pemilik Proyek, 1 set untuk Pengawas/MK dan 1 set untuk Perencana. Seluruh biaya yang diakibatkan oleh pembuatan dan pengadaan buku tersebut ditanggung oleh Pemborong.
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG PEMBANTU SP.IV, TIMIKA [BPD PAPUA]
XV - 4
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT