DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………... DAFTAR ISI ………………………….…………………………………………… DAFTAR TABEL …………………………………………………………………. DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………………. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang .……………………………………………... 1.2. Maksud dan Tujuan …..…….…..………………………… 1.3. Gambaran Umum BKD ….………………………………… 1.4. Dasar Hukum ….………………………………………….. 1.5. Sistematika Penulisan ……………………………………… 1.6. Isu Strategis ………………………………………………… BAB
BAB
BAB
II
III
IV
i ii iii iii I-1 I-3 I-3 I-18 I-20 I-21
PERENCANAAN KINERJA 2.1. Umum … ……………………….…………….................. 2.2. Renstra BKD ………………………….……………...... 2.3. Strategi dan Arah Kebijakan …………………............ 2.4. Program dan Kegiatan ………………………….……….. 2.5. IKU………………………………………. 2.6. RKT Tahun 2015 ………………………….……………... 2.7. PK Tahun 2015 ………………………….…………….....
II-1 II-2 II-7 II-9 II-12 II-16 II-17
AKUNTABILITAS KINERJA 3.1. Pengukuran Pencapaian Kinerja Tahun 2015 ….…….. 3.2. Analisis dan Evaluasi Capaian Kinerja ………….……… 3.3. Evaluasi Capaian Renstra BKD 2010-2015 …………... 3.4. Akuntabilitas Keuangan …………………………………...
III-1 III-6 III-37 III-38
PENUTUP ………………………...………………………………….. LAMPIRAN
ii
DAFTAR TABEL Tabel 1.1
Daftar Tingkat Pendidikan Pegawai BKD
...........................................................I-9
Tabel 1.2
Daftar Golongan Pegawai BKD
.........................................................I-10
Tabel 1.3
Daftar Aset BKD Provinsi Sumbar
..........................................................I-11
Tabel 1.4
Daftar Kendaraan Dinas BKD Prov Sumbar.........................................................I-13
Tabel 1.5
Pelayanan Formasi dan Pengadaan
..........................................................I-14
Tabel 1.6
Pelayanan Mutasi dan Kepangkatan
..........................................................I-14
Tabel 1.7
Pelayanan Data dan Pengembangan Pegawai………... .................................. I-16
Tabel 1.8
Pelayanan Disiplin dan Pembinaan
…………………............................
Tabel 2.1
Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2015
…………………………………….......II-17
Tabel 2.2
Perjanjian Kinerja BKD Tahun 2015
Tabel 3.1
Pengukuran Capaian Kinerja BKD Tahun 2015 .……………………………………III-3
Tabel 3.2
Pengukuran Capaian Kinerja Pada Sasaran Meningkatnya…………………….. III-7
Tabel 3.3
Daftar Pejabat Struktural, Pejabat Struktural Yang Mengikuti Diklat PIM……….III-12
Tabel 3.4
Pengukuran Capaian Kinerja Pada Sasaran Meningkatnya Kualitas…………..III-15
Tabel 3.5
Pengukuran Capaian Kinerja Pada Sasaran Meningkatnya kualitas data……. III-23
Tabel 3.6
Pengukuran Capaian Kinerja Pada Sasaran Meningkatnya kualitas…………. III-27
Tabel 3.7
Hasil Perngukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)………………………
I-17
........................................................II-19
iii
III-30
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1
Struktur Organisasi Badan Kepegawaian ……………………………..……
I-7
Gambar 1.2
Komposisi Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin
…………………...
I-8
Gambar 1.3
Komposisi Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
…….......
I-9
Gambar 1.4
Komposisi Pegawai BKD Per Golongan
………...………....
I-10
Gambar 1.5
Jumlah Pelayanan Mutasi Pindah PNS
…………………...
I-15
Gambar 1.6
Jumlah Penerimaan Praja IPDN
…………………...
I-16
Gambar 1.7
Jumlah Pelayanan Hukuman Disiplin
…………………...
I-18
iiii
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan karuniaNya maka Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015 dapat diselesaikan tepat waktu. Sebagai pertanggungjawaban atas kinerja Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat selama tahun anggaran 2015 dan amanah Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 dan diperjelas dengan Permenpan & RB Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka disusunlah Laporan Kinerja Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015. Hal ini semata-mata kita tunjukkan kepada masyarakat umumnya dan kepada Pegawai Negeri Sipil pada khususnya bahwa Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat mempunyai komitmen dan tekad yang kuat untuk melaksanakan kinerja organisasi yang berorientasi pada hasil, baik berupa output maupun outcomes. Di sisi yang lain, laporan ini disusun untuk memberikan gambaran tentang tingkat keberhasilan kinerja beserta permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan tugas pokok fungsi dan kewenangan pengelolaan Sumber Daya Manusia Aparatur, sebagai bentuk pertanggungjawaban Pengguna Anggaran kepada Gubernur Sumatera Barat. Sebagai media akuntabilitas kinerja, melalui laporan ini dapat diketahui tingkat efektivitas dan efesiensi kinerja Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat melalui pelaksanaan program dan kegiatan dengan mendasarkan pada Rencana Kerja Tahunan dan Rencana Stratejik yang telah ditetapkan. Mudah-mudahan, penyajian Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015 menjadi cermin bagi kita semua untuk mengevaluasi kinerja organisasi selama satu tahun agar pelaksanaaan kinerja ke depan dapat berjalan lebih produktif, efektif dan efisien. Padang, Januari 2016 Kepala BKD,
JAYADISMAN, SH, M.Kn Pembina Utama Madya NIP. 19571227 198303 1 006
BAB I Pendahuluan Bab ini menjelaskan tentang latar belakang penyusunan Laporan Kinerja, tugas pokok dan fungsi, struktur organisasi BKD, dan sumber daya yang dimiliki untuk melaksanakan kegiatan di tahun 2015
1.1 Latar Belakang Perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pencapaian sasaran strategis Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat yang diukur berdasarkan Indikator Kinerja Utama (IKU) dalam Renstra 2010-2015 merupakan tujuan penyusunan Laporan Kinerja disamping juga sebagai umpan balik untuk memperbaiki kinerja Badan Kepegawaian Daerah di masa yang akan datang. Terwujudnya
tata
pemerintahan
yang
baik
(good
governance)
merupakan harapan semua pihak, langkah untuk mewujudkan hal tersebut ditegaskan dalam berbagai peraturan perundang-undangan diantaranya adalah Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. Setiap Instansi Pemerintah diwajibkan mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP) yang bertujuan untuk mendorong terciptanya Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai salah satu prasyarat untuk terciptanya pemerintahan yang baik. Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
I- 1
Sistem AKIP pada dasarnya adalah sistem manajemen berorientasi pada hasil, yang merupakan salah satu instrumen untuk mewujudkan instansi pemerintah yang akuntabel, sehingga dapat beroperasi secara efisien, efektif, transparan, serta responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungan. Dengan menerapkan Sistem AKIP tersebut, setiap instansi pemerintah harus membuat Rencana Strategis (Strategic Plan), Rencana Kerja (Performance Plan), Penetapan Kinerja (Performance Agreement) serta laporan Pertanggungjawaban Kinerja (Perfomance Accountability Report). Setiap Laporan Kinerja dibuat dalam rangka mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumberdaya dan pelaksanaan kebijakan yang dibebankan kepada setiap SKPD dengan suatu sistem yang diatur secara jelas guna mendorong terciptanya keterbukaan kepada masyarakat luar dengan harapan akan mampu meningkatkan partisipasi masyarakat secara berkesinambungan. Sehubungan
dengan
hal
tersebut
diatas,
sebagai
perwujudan
pertanggungjawaban keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan maka disusun Laporan Kinerja BKD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015 sebagai perwujudan akuntabilitas kinerja yang dicerminkan dari hasil pencapaian kinerja berdasarkan visi, misi, tujuan dan sasaran. Laporan Kinerja BKD Provinsi Sumatera Barat disusun berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2010-2015 dan Renstra BKD Tahun 2010-2015.
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
I- 2
1.2 Maksud dan Tujuan Maksud penyusunan Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera
Barat
tahun
2015
adalah
memberikan
pertanggungjawaban
keberhasilan ataupun kegagalan pelaksanaan kegiatan tahun 2015 kepada Gubernur Sumatera Barat. Tujuan penyusunan Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat tahun 2015 adalah mewujudkan akuntabilitas kinerja pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat. 1.3 Gambaran Umum BKD 13.1. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 10 Tahun 2014 tentang Perubahan Ketiga Atas Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Barat, Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat mempunyai tugas pokok membantu Gubernur dalam penyelenggaraan Pemerintah Provinsi di bidang kepegawaian daerah. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksudkan dalam Perda di atas, Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat mempunyai fungsi sebagai berikut : a) Perumusan kebijakan teknis di bidang kepegawaian; b) Perencanaan dan pengembangan kepegawaian;
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
I- 3
c) Penyiapan dan pelaksanaan pengangkatan, kenaikan pangkat, pemindahan dan pemberhentian Pegawai Negeri Sipil Daerah sesuai dengan norma, standar dan prosedur yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan; d) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kepegawaian daerah; e) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan. Pelayanan adalah suatu usaha membantu menyiapkan apa yang diperlukan orang lain. Dan sesuai Tugas Pokok dan Fungsi Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat, jenis-jenis pelayanan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut: 1. Pelayanan Formasi dan Informasi Pegawai. Pelayanan Formasi dan Informasi Pegawai meliputi pelayanan formasi pegawai, pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah serta penetapan CPNSD menjadi PNSD, pelayanan data Pegawai Negeri Sipil untuk unit kerja dilingkungan Badan Kepegawaian Daerah, pelayanan data Pegawai Negeri Sipil untuk pihak ketiga, pelayanan penerbitan Karpeg Pegawai Negeri Sipil, pelayanan penerbitan Karis/Karsu Pegawai Negeri Sipil. 2. Pelayanan Mutasi Kepegawaian. Pelayanan Mutasi Kepegawaian meliputi pelayanan pemberian kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil, pelayanan pemberian kenaikan gaji berkala Pegawai Negeri Sipil, pelayanan mutasi pindah Pegawai Negeri Sipil, pelayanan pemberian cuti Pegawai Negeri Sipil, pelayanan peninjauan masa kerja dan gaji Pegawai Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
I- 4
Negeri Sipil, pelayanan pemberian pensiun Pegawai Negeri Sipil dan pensiun janda/duda Pegawai Negeri Sipil. 3. Pelayanan Pengembangan Pegawai. Pelayanan Pengembangan Pegawai meliputi pelayanan penugasan Pegawai Negeri Sipil mengikuti pendidikan dan pelatihan, pelayanan penetapan, pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian PNS dalam dan dari jabatan. 4. Pelayanan Pembinaan dan Kesejahteraan Pegawai. Pelayanan
Pembinaan
dan
Kesejahteraan
Pegawai
meliputi
pelayanan pemberian hukuman disiplin PNS, pelayanan pemberian penghargaan PNS berprestasi dan pelayanan pembekalan PNS purna tugas. Pemberian penghargaan berupa Satya Lencana Karya Satya kepada PNS merupakan salah satu kegiatan rutin yang dilaksanakan pada pelayanan disiplin dan pembinaan.
Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi BKD, sebagaimana diatur oleh Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 10 Tahun 2014 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Barat, struktur organisasi yang dibentuk terdiri dari jabatan sebagai berikut: 1. Kepala Badan, 2. Sekretariat terdiri dari; a) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
I- 5
b) Sub Bagian Keuangan c) Sub Bagian Program 3. Bidang Formasi dan Informasi Kepegawaian terdiri dari; a) Sub Bidang Formasi dan Penataan Pegawai b) Sub Bidang Informasi Kepegawaian 4. Bidang Mutasi Kepegawaian terdiri dari; a) Sub Bidang Kepangkatan b) Sub Bidang Pemindahan Pegawai 5. Bidang Pengembangan Pegawai terdiri dari; a) Sub Bidang Pendidikan dan Pelatihan Pegawai b) Sub Bidang Pengembangan Karier 6. Bidang Pembinaan dan Kesejahteraan Pegawai terdiri dari; a) Sub Bidang Pembinaan Pegawai b) Sub Bidang Kesejahteraan Pegawai 7. Kelompok Jabatan Fungsional 1.3.2. Struktur Organisasi Struktur organisasi yang menjelaskan kedudukan dari Kepala Badan hingga Kepala Sub Bagian pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat yang menjelaskan koordinasi antar bagian dan dalam hal pendelegasian perintah dari atasan ke bawahan:
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
I- 6
Lampiran Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor : 10 Tahun 2014 Tentang : Perubahan Ketiga Atas Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Barat, Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat KEPALA BADAN
SEKRETARIAT Kelompok Jabatan Fungsional
Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian
Sub. Bagian Keuangan
Sub Bagian Program
Bidang Formasi dan Informasi Kepegawaian
Bidang Mutasi Kepegawaian
Bidang Pengembangan Pegawai
Bidang Pembinaan dan Kesejahteraan Pegawai
Sub. Bidang Formasi dan Penataan Pegawai
Sub. Bidang Kepangkatan
Sub. Bidang Pendidikan dan Pelatihan Pegawai
Sub. Bidang Pembinaan Pegawai
Sub. Bidang Informasi Kepegawaian
Sub. Bidang Pemindahan Pegawai
Sub Bidang Pengembangan Karier
Sub. Bidang Kesejahteraan Pegawai
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
I- 7
1.3.3. Sumberdaya BKD Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia Aparatur Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat yang menjadi pelaksana tugas pokok dan fungsi BKD yang selanjutnya diuraikan menjadi tugas pokok dan fungsi masing-masing bidang berjumlah 74 orang. Komposisi pegawai tersebut berdasarkan jenis kelamin terdiri dari 44 orang (59,46%) perempuan dan 30 orang (40,54%) laki-laki. Dari data tersebut terdapat ketimpangan jumlah perempuan dengan laki-laki sebesar 18,92 persen, namun ketimpangan tersebut tidak berpengaruh secara signifikan terhadap lingkungan dan budaya kerja serta kinerjanya. Gambar 1.2 Komposisi Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin Pada BKD Provinsi Sumatera Barat
Sumber : Subag Umum dan Kepeg. BKD Provinsi Sumatera Barat
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
I- 8
Berikut adalah tingkat pendidikan pegawai dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1.1. DAFTAR TINGKAT PENDIDIKAN PEGAWAI BKD PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2015 TINGKAT NO JUMLAH PERSENTASE PENDIDIKAN 0% 1 SLTP 0 30% 2 SLTA 22 4% 3 DIPLOMA III/ D-3 3 53% 4 STRATA 1 39 14% 5 STRATA 2 10 0% 6 STRATA 3 0 JUMLAH
74
100,00%
Sumber : Subag. Umum dan Kepegawaian BKD Prop. Sumbar.
Dilihat dari segi pendidikan, komposisi pegawai BKD Provinsi Sumatera Barat sudah memadai untuk melaksanakan tugas-tugas BKD karena lebih dari 53% pegawai sudah berpendidikan sarjana, namun sebanyak 30% adalah tamatan SLTA yang tidak dapat naik pangkat lagi kecuali melalui pendidikan jabatan fungsional atau jabatan struktural. Sehingga perlu adanya pengarahan pegawai dikelompok lulusan SLTA sederajat dan untuk dikembangkan lebih baik melalui diklat teknis/substantif, diklat gelar maupun diklat fungsional. Secara grafik komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat dibawah ini Gambar 1.3. Komposisi Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan Pada BKD Provinsi Sumatera Barat
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
I- 9
Sumber : BKD Prov. Sumatera Barat
Selanjutnya komposisi pegawai berdasarkan golongan dapat dilihat pada tabel di bawah: Tabel 1.2. DAFTAR GOLONGAN PEGAWAI BKD PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2015 NO.
GOLONGAN
JUMLAH
PERSENTASE
1
Golongan I
0
0%
2
Golongan II
7
9%
3
Golongan III
59
80%
4
Golongan IV
8
11%
74
100,00%
JUMLAH
Sumber : Subag. Umum dan Kepegawaian BKD Prop. Sumbar.
Sebagaimana diuraikan pada tabel di atas, tercatat 80% pegawai BKD adalah golongan III. Apabila dibandingkan dengan komposisi kualifikasi pendidikan pegawai, maka sebagian besar pegawai yang berpendidikan SLTA telah memasuki golongan III yang berarti telah memiliki masa kerja lebih dari 20 tahun. Berikut jumlah PNS BKD per golongan: Gambar 1.4. Komposisi Pegawai Berdasarkan Golongan Pada BKD Provinsi Sumatera Barat
Sumber : BKD Prov. Sumatera Barat Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
I- 10
1.3.4. Anggaran Pelaksanaan Program Kerja Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun Anggaran 2015 didukung oleh Dana APBD Provinsi Sumatera Barat sebesar Rp. 14.776.259.906,- yang terdiri dari : a. Belanja Tidak Langsung
: Rp. 6.516.189.982,-
Gaji dan Tunjangan
: Rp. 4.783.168.464,-
Tambahan Penghasilan PNS
: Rp. 1.733.021.518,-
b. Belanja Langsung
: Rp. 8.260.069.924,-
Terdiri dari: Belanja langsung pokok 5 Program, 33 kegiatan. Belanja langsung urusan 1 Program, 27 kegiatan.
1.3.5. Inventarisasi Aset Pada umumnya kondisi sarana dan prasarana yang dimiliki cukup memadai untuk mendukung pelayanan pada Badan Kepegawaian Daerah. Nilai aset yang dikelola BKD per Desember 2015 sebesar Rp. 7.721.043.039,79,terdiri atas aset tetap sebesar Rp. 7.667.716.539,79,- dan aset lainnya sebesar Rp. 53.326.500,00,- Sarana dan prasarana yang dikelola per Desember 2015 sebagai berikut: Tabel 1.3. Daftar Aset BKD Provinsi Sumatera Barat Per Desember 2015 No I. 1
Jenis Barang
ASET TETAP Golongan Tanah Tanah
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
Jumlah 352 M2 I- 11
2
3 4 II. 1
- Golongan Peralatan dan Mesin - Alat-alat besar - Alat-alat angkutan - Alat kantor dan rumah tangga - Alat studio dan alat komunikasi - Alat laboratorium Golongan Gedung dan Bangunan Bangunan Gedung Golongan Aset Tetap lainnya Buku Perpustakaan Barang Bercorak Kebudayaan ASET LAINNYA Aset tak berwujud
3 unit 4 unit 1.003 unit 27 unit 1 unit 1.479 M2 226 Buah 33 Unit 4 Sistim Aplikasi
Sumber : Kartu Inventaris Barang BKD Prov. Sumbar
1.3.6. Sarana dan Prasarana Disamping sumber daya manusia yang profesional, ketersediaan sarana dan prasarana juga merupakan unsur penting dalam mendukung kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi. Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat telah dilengkapi sarana dan prasarana yang diharapkan mampu mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya. Sedangkan untuk prasarana gedung Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat telah
memiliki
gedung
yang
cukup
memadai
untuk
menampung
pelaksanaan tugas. Sarana dan prasarana gedung pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat terdiri dari ruangan Kepala Badan, ruangan Sekretariat, ruangan bidang mutasi kepegawaian, ruangan infomasi dan formasi kepegawaian, ruangan pengembangan pegawai, ruangan pembinaan dan kesejahteraan pegawai. Selain itu pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat juga terdapat ruangan tata naskah yang Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
I- 12
dipergunakan untuk menyimpan arsip pegawai, ruangan rapat, aula dan lain sebagainya. Dalam menunjang pelaksanaan tugas kedinasan Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat memiliki 3 (tiga) unit kendaraan dinas operasional roda empat dan 2 (dua) unit kendaraan dinas roda dua sebagaimana yang terlihat dalam tabel 1.4 dibawah: Tabel 1.4. Daftar Kendaraan Dinas BKD Provinsi Sumatera Barat No
Jenis Kendaraan
Merk
Dipergunakan Untuk
1
Sepeda Motor
Suzuki Smash
Caraka
2
Sepeda Motor
Honda Blade
Operasional Administrasi
3
Mobil
Kijang Innova
Operasional Kepala Badan
4
Mobil
Kijang Innova
Operasional Administrasi
5
Mobil
Toyota Avanza
Operasional Administrasi
Sumber : Data asset BKD BKD Tahun 2015
1.3.7. Informasi Pelayanan Sesuai Tugas Pokok dan Fungsi Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat, jenis-jenis pelayanan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut: 1. Pelayanan Formasi dan Informasi kepegawaian. Pelayanan Formasi dan Pengadaan meliputi pelayanan formasi pegawai, pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah serta penetapan CPNSD menjadi PNSD, pelayanan data Pegawai Negeri Sipil untuk unit kerja dilingkungan Badan Kepegawaian Daerah, pelayanan data Pegawai Negeri Sipil untuk pihak ketiga, pelayanan penerbitan Karpeg Pegawai Negeri Sipil, pelayanan penerbitan Karis/Karsu Pegawai Negeri Sipil.
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
I- 13
Adapun perkembangan kegiatan pada pelayanan formasi dan Informasii kepegawaian dijelaskan pada tabel di bawah ini: Tabel 1.5. Pelayanan Formasi dan Pengadaan BKD Provinsi Sumatera Barat Tahun Kegiatan 2011
2012
2013
2014
2015
-
-
145
180
-
Pengadaan CPNSD
Sumber : Buku Data dan Informasi Pembangunan Tahun 2011-2015
2. Pelayanan Mutasi Kepegawaian. Pelayanan Mutasi kepegawaian meliputi pelayanan pemberian kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil, pelayanan pemberian kenaikan gaji berkala Pegawai Negeri Sipil, pelayanan mutasi pindah Pegawai Negeri Sipil, pelayanan pemberian cuti Pegawai Negeri Sipil, pelayanan peninjauan masa kerja dan gaji Pegawai Negeri Sipil, pelayanan pemberian pensiun Pegawai Negeri Sipil dan pensiun janda/duda Pegawai Negeri Sipil. Untuk melihat perkembangan dari pelayanan mutasi dan kepangkatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2011-2015 sebagai berikut: Tabel 1.6 Pelayanan Mutasi dan Kepangkatan BKD Provinsi Sumatera Barat No
Kegiatan
1
Tahun (orang) 2011
2012
2013
2014
2015
Kenaikan Pangkat
5232
4191
3031
3105
2440
2
Mutasi Pindah
778
1056
1075
1074
1260
3
Pensiun
359
380
414
222
162
Sumber : Buku Data dan Informasi Pembangunan Tahun 2011-2015
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
I- 14
Berdasarkan data dari bidang mutasi dan kepangkatan, setiap tahunnya terdapat 1000 perpindahan yang ditargetkan, namun dalam realisasinya terjadi diatas target dan di bawah target yang ditetapkan. Dari tahun 2011 sampai dengan 2015, angka yang terjadi tidak terlalu signifikan.
Gambar 1.5. Jumlah Pelayanan Mutasi Pindah PNS Tahun 2010-2015 Pada BKD Provinsi Sumatera Barat
Sumber : Bidang Mutasi dan Kepangkatan, 2015
3. Pelayanan Pengembangan Pegawai. Pelayanan Pengembangan Pegawai meliputi pelayanan penugasan Pegawai Negeri Sipil mengikuti pendidikan dan pelatihan, pelayanan penetapan, pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian PNS dalam dan dari jabatan. Kegiatan pelayanan data dan pengembangan Pegawai pada tahun 2011-2015 adalah sebagai berikut:
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
I- 15
Tabel 1.7. Pelayanan Data dan Pengembangan Pegawai BKD Provinsi Sumatera Barat No 1
Tahun (orang)
Kegiatan Tugas
2011
2012
2013
2014
2015
50
77
91
112
113
81
82
82
50
26
Belajar 2
Praja IPDN
Sumber : Buku Data dan Informasi Pembangunan Tahun 2011-2015
Gambar 1.6. Jumlah Penerimaan Praja IPDN dan PNS Tugas Belajar Tahun 2010-2015 Pada BKD Provinsi Sumatera Barat
Sumber : Bidang Data dan Pengembangan BKD Prov.Sumbar
4. Pelayanan Pembinaan dan Kesejahteraan Pegawai. Pelayanan Disiplin dan Pembinaan meliputi pelayanan pemberian hukuman
disiplin
PNS,
pelayanan
pemberian
penghargaan
PNS
berprestasi dan pelayanan pembekalan PNS purna tugas. Pemberian Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
I- 16
penghargaan
berupa
Satya
Lencana
Karya
Satya
kepada
PNS
merupakan salah satu kegiatan rutin yang dilaksanakan pada pelayanan disiplin
dan
pembinaan.
Berikut
adalah
pelayanan
disiplin
dan
pembinaan pada tahun 2011-2015 Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat: Tabel 1.8. Pelayanan Disiplin dan Pembinaan BKD Provinsi Sumatera Barat Tahun (orang) No
1
2
3
Kegiatan
Hukuman Disiplin PNS Penghargaan PNS prestasi Pembekalan PNS Purna Tugas
2011
2012
2013
2014
2015
24
49
39
66
41
12
12
4
4
4
25
25
25
25
30
273
410
708
312
357
Penghargaan 4
Satya Lencana Karya Satya
Sumber : Buku Data dan Informasi Pembangunan Tahun 2011-2015
Pelayanan hukuman disiplin PNS mengalami penurunan yaitu angka 41 kasus pada tahun 2015, sedangkan pada tahun 2014 terdapat 66 kasus yang ditangani pada bidang disiplin dan pembinaan pada BKD Provinsi Sumatera Barat.
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
I- 17
Gambar 1.7. Jumlah Pelayanan Hukuman Disiplin PNS Pada BKD Provinsi Sumatera Barat
Sumber : Bidang Pembinaan dan Kespeg, 2015
1.4 Dasar Hukum Penyusunan Laporan Kinerja Dasar hukum penyusunan Laporan Kinerja adalah sebagai berikut: 1. TAP MPR No. XI/MPR/1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN; 2. Undang-undang Nomor 22 tahun
1999 jo Undang-Undang nomor 32
tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 3. Undang-Undang Nomor 25 tahun 1999 jo Undang-Undang No. 33 tahun 2004 tentang Pertimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah; 4. Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999 Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari KKN;
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
I- 18
5. Peraturan Pemerintah Nomor 108 tahun 2000 dan PP. No. 29 tentang Tata Cara Pertanggungjawaban Kepala Daerah yang dinilai berdasarkan tolok ukur Renstra; 6. Instruksi Presiden RI Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 7. Permenpan & RB Nomor 53 tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah; 8. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/68/2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah. 9. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 16 Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015. 10. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015. 11. Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 99 Tahun 2014 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015. 12. Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 65 tahun 2015 tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015. Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
I- 19
1.5
Sistematika Penulisan Pada dasarnya Laporan Kinerja ini mengkomunikasikan pencapaian kinerja
BKD Provinsi Sumatera Barat selama
tahun 2015. Capaian Kinerja
(performance results) 2015 tersebut diperbandingkan dengan Rencana Kinerja (performance plan) tahun 2014 sebagai tolak ukur keberhasilan tahunan BKD Provinsi Sumatera Barat.
Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana
kinerja ini akan memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (preformance gap) bagi perbaikan kinerja di masa datang. Dengan pola pikir seperti itu, sistematika penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BKD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015 adalah: -
BAB I – Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas latar belakang, maksud dan tujuan, gambaran umum tupoksi dan sumberdaya yang dimiliki untuk melaksanakan kegiatan pada tahun 2015, dasar hukum, dan sistematika penulisan Laporan Kinerja.
-
BAB II – Perencanaan dan Perjanjian Kerja yang berisi Rencana Strategis, menjelaskan muatan rencana strategis BKD Provinsi Sumatera Barat untuk periode 2010-2015, RKT dan PK Tahun 2015.
-
BAB III – Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan Pengukuran Kinerja, Evaluasi dan Analisis Pencapaian Kinerja, pencapaian indikatornya dilaksanakan oleh BKD Provinsi Sumatera Barat, dan membahas Akuntabilitas Keuangan.
-
BAB IV – Penutup, menjelaskan simpulan menyeluruh dari Laporan Laporan Kinerja BKD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015 ini dan menguraikan rekomendasi yang diperlukan bagi perbaikan kinerja di masa datang.
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
I- 20
1.6
Isu Strategis Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BKD dijumpai beberapa permasalahan pokok yang akan diangkat menjadi isu-isu strategis dalam penyusunan rencana strategis ini, yaitu: 1. Informasi kebutuhan pegawai secara kuantitatif dan kualitatif belum tersedia dengan baik. Tugas
utama
Badan
Kepegawaian
Daerah
adalah
menyediakan
sumberdaya manusia yang tepat dalam melaksanakan pekerjaan pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Untuk bisa menyediakan SDM yang tepat dalam melaksanakan tugas yang akan diembannya, memerlukan dasar kajian analisis jabatan dan analisis beban kerja yang akan menjadi dasar dalam melakukan analisis kebutuhan pegawai. Pelaksanaan pemenuhan kebutuhan pegawai tanpa melalui analisis kebutuhan pegawai yang benar tentu akan menghasilkan penyediaan pegawai yang bias terhadap kebutuhan organisasi. 2. Struktur pelaksanaan pekerjaan Pelayanan kepegawaian masih memiliki ketergantungan pekerjaan yang tinggi. Tuntutan pelaksanaan pelayanan sebagaimana diamanatkan oleh UU No. 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik mengharuskan pelayanan yang cepat, tepat, murah, transparan dan akuntabel. Tuntutan paradigma pelayanan tersebut membutuhkan struktur pelaksanaan pekerjaan pelayanan yang ringkas dan memiliki ketergantungan pekerjaan yang
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
I- 21
rendah antara tahapan pekerjaan satu bidang ke tahapan pekerjaan bidang lainnya. Hampir sebagian besar pelaksanaan pekerjaan BKD saat ini memiliki ketergantungan
pekerjaan
dengan
instansi
lain.
Urusan-urusan
pelayanan kepegawaian sebagian besar harus mendapat persetujuan dari pejabat terkait yang berada diluar struktur BKD. Hal ini berakibat pada waktu pelaksanaan pekerjaan menjadi lebih lama. 3. Implementasi reward dan punishment sebagai alat pembinaan dan kedisiplinan pegawai. Pemberian reward and punishment harus tepat dengan kriteria dan ukuran yang jelas serta dilaksanakan secara konsisten sehingga dapat mendorong peningkatan kinerja pegawai. 4. Manajemen kepegawaian berbasis kompetensi. Diperlukan sinergitas antara pengelola kepegawaian provinsi dengan kabupaten/kota agar pelayanan terhadap aparatur dan masyarakat dapat dilaksanakan dengan lancar. Rendahnya tingkat keprofesionalan aparatur, disebabkan tingginya tingkat angka pensiun sebesar 5% sementara sebagai gantinya yakni pegawai baru dan tenaga honor belum mampu untuk menjadi profesional karena belum mendapatkan pendidikan dan pelatihan.
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
I- 22
BAB II PERENCANAAN KINERJA Bab ini secara umum menjelaskan tentang arah kebijakan, program utama, strategi, program dan kegiatan, serta Rencana Strategis Implementatif BKD 2010‐2015 yang berisi visi, misi, tujuan dan sasaran BKD, Rencana Kinerja Tahunan serta Penetapan Kinerja 2015.
2.1 UMUM Diantara misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2010-2015 adalah mewujudkan tata pemerintahan yang baik, bersih dan professional, merupakan persyaratan yang tak kalah pentingnya untuk dapat mendorong proses pembangunan daerah secara cepat dan merata. Misi tersebut diatas memiliki tujuan terkait dengan BKD adalah sebagai berikut: - Terwujudnya pelayanan publik yang prima - Terwujudnya aparatur pemerintahan yang professional dan bebas KKN. Selaras
dengan
kebijakan
yang
telah
ditetapkan
dalam
Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2010-2015 Provinsi Sumatera Barat, maka arah kebijakan BKD adalah untuk melaksanakan pembinaan dan pengembangan aparatur serta melaksanakan peningkatan manajemen SDM aparatur dalam rangka mewujudkan tata pemerintahan yang bersih, transparan dan akuntabel. Strategi yang dilakukan untuk melaksanakan kebijakan yang menjadi tanggung jawab BKD adalah sebagai berikut:
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
II- 1
-
Paradigma pembinaan PNS terutama dalam upaya pengembangan sistem manajemen
kepegawaian
termasuk
di
dalamnya
pengembangan
terhadap norma, standar dan prosedur kepegawaian mengacu pada manajemen yang berlaku secara nasional. Hal tersebut dimaksudkan agar dapat dicapai standar yang sama dalam pembinaan seluruh PNS di Sumatera Barat, meskipun di masa mendatang sebagian operasional manajemennya terdesentralisasikan ke SKPD/Unit kerja seiring dengan perkembangan. -
Menciptakan
kondisi antara
untuk menjembatani tercapainya tujuan
terwujudnya kondisi sistem manajemen kepegawaian di masa yang akan datang -
Menyelenggarakan capacity building kelembagaan untuk mewujudkan keberdayaan BKD agar mampu menghadapi tantangan perubahan dan perkembangan dalam menyelenggarakan kompetensi intinya.
-
Melaksanakan penilaian kinerja dan pemetaan potensi aparatur
2.2 RENSTRA BKD TAHUN 2010-2015 VISI DAN MISI Visi Dalam rangka pelaksanaan Manajemen Kepegawaian Daerah oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat berdasarkan kewenangan daerah dibidang kepegawaian, agar terarah dan terfokus pada hasil yang ingin dicapai supaya tercipta kesamaan pandangan dan partisipasi melalui perumusan, masukan, saran, aspirasi dan inspirasi seluruh bidang-bidang, disusun rumusan Visi Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat. Rumusan Visi Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat
mencerminkan apa yang ingin dicapai Badan Kepegawaian Daerah selama kurun waktu 2010-2015 adalah: ”MEWUJUDKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) YANG PROFESIONAL DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN” Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
II- 2
Makna pokok yang terkandung dalam visi di atas adalah: a. Pegawai Negeri Sipil adalah Pegawai Negeri Sipil Daerah yang bekerja di Lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. b. Profesional
adalah
memiliki
ilmu
pengetahuan,
keterampilan
dan
pengalaman sesuai dengan subtansi dan kompetensi bidang tugas serta perilaku yang baik sehingga mampu melaksanakan tugas dengan cepat, tepat dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. c. Pelayanan adalah pelayanan yang diberikan sesuai standar mutu yang memuaskan dan sesuai harapan atau melebihi harapan.
Misi Misi suatu instansi pemerintah merupakan sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan
oleh
pemerintah,
sebagai
penjabaran
visi
yang
telah
ditetapkan. Dengan pernyataan misi diharapkan seluruh anggota organisasi dan
pihak
yang
berkepentingan
dapat
mengetahui
dan
mengenal
keberadaan dan peran instansi pemerintah negara. Selaras dengan Visi yang telah ditetapkan, Misi Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat merupakan langkah-langkah konkrit yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan pelaksanaan Manajemen Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat. Misi Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat yaitu : a. Meningkatkan kompetensi dan kinerja aparatur b. Mewujudkan sistem manajemen kepegawaian yang efektif dan efisien. c. Mewujudkan pelayanan kepegawaian yang terbaik. Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
II- 3
Penetapan tujuan didasarkan kepada pernyataan Misi yang telah dirumuskan dengan
pertimbangan
faktor-faktor
kunci
keberhasilan
yang
telah
dirumuskan pada Bab sebelumnya. Berdasarkan hal tersebut tujuan pelaksanaan manajemen kepegawaian Provinsi Sumatera Barat secara umum adalah agar tersedianya
Pegawai Negeri Sipil Daerah yang mempunyai
kemampuan melaksanakan tugas secara profesional melalui pembinaan karier berdasarkan sistem prestasi kerja dan karier
dengan titik berat
kepada sistem prestasi kerja, dengan jumlah yang sesuai dengan formasi masing-masing
Dinas/Badan/Kantor/Satuan
Kerja
Daerah
untuk
terlaksananya pemerintahan yang baik yang dapat diukur dengan tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan oleh Pemerintah. Pencapaian tujuan umum pelaksanaan Manajemen Kepegawaian Provinsi Sumatera
Barat
tidak
sepenuhnya
menjadi
tanggung
jawab
Badan
Kepegawaian Daerah, karena pembinaan Pegawai Negeri Sipil dalam melaksanakan
tugas
Dinas/Badan/Kantor/Satuan
berada
pada
Kerja
Daerah
pimpinan dimana
masing-masing
pegawai
dimaksud
ditempatkan dan lembaga yang melaksanakan pendidikan dan pelatihan pegawai. Secara khusus berdasarkan kewenangan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat di bidang kepegawaian, tujuan yang akan dicapai dalam pelaksanaan program dan kegiatan Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat adalah sebagai berikut :
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
II- 4
Misi pertama, Meningkatkan kompetensi dan kinerja aparatur Tujuan: Terwujudnya SDM aparatur yang mempunyai kapasitas kinerja, kompetensi dan perilaku yang baik dalam rangka pelaksanaan reformasi birokrasi tata pemerintahan daerah. Sasaran: 1. Meningkatnya kompetensi aparatur daerah
Misi kedua, Mewujudkan sistem manajemen kepegawaian yang efektif dan efisien. Tujuan: Terwujudnya manajemen kepegawaian yang efektif dan efisien Sasaran: 1. Meningkatnya kualitas manajemen kepegawaian 2. Meningkatnya kualitas data dan informasi kepegawaian
Misi ketiga, Mewujudkan pelayanan kepegawaian yang terbaik. Tujuan: Terwujudnya penyelenggaraan pelayanan kepegawaian yang efektif dan efisien.
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
II- 5
Sasaran: 1. Meningkatnya kualitas pelayanan BKD berikut matrik hubungan tujuan, sasaran dan indikator kinerja yang ditetapkan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat:
Hubungan Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja BKD Provinsi Sumatera Barat No.
Tujuan
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Visi : Mewujudkan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Yang Profesional Dalam Memberikan Pelayanan Misi 1 : Meningkatkan kompetensi dan kinerja aparatur 1
Terwujudnya SDM aparatur yang mempunyai kapasitas kinerja, kompetensi dan perilaku yang baik dalam rangka pelaksanaan reformasi birokrasi tata pemerintahan daerah
Meningkatnya kompetensi aparatur daerah
a
Persentase PNS yang tingkat pendidikannya S1 dan S2
b
Persentase pejabat struktural yang telah mengikuti Diklat Kepemimpinan sesuai dengan tingkat jabatan
Misi 2 : Mewujudkan sistem manajemen kepegawaian yang efektif dan efisien 2
Terwujudnya manajemen kepegawaian yang efektif dan efisien
Meningkatnya kualitas manajemen kepegawaian
Meningkatnya kualitas data dan informasi kepegawaian
c
Persentase formasi jabatan struktural yang terisi sesuai dengan kompetensi jabatan
d
Persentase SKPD yang sesuai dengan formasi minimal 70%
e
Persentase aparatur yang telah menyelesaikan pendidikan formal ditempatkan sesuai dengan kualifikasi pendidikan Persentase record data base aparatur yang terisi lengkap
f
g
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
Persentase SKPD yang terkoneksi dengan SIMPEG BKD Provinsi Sumatera Barat
II- 6
Misi 3 : Mewujudkan pelayanan kepegawaian yang terbaik 3
Terwujudnya penyelenggaraan pelayanan kepegawaian yang efektif dan efisien
Meningkatnya kualitas pelayanan BKD
h
Nilai Indek Kepuasan Masyarakat (IKM)
i
Persentase SK kenaikan pangkat yang dapat diselesaikan tepat waktu Persentase SK pensiun yang diterbitkan tepat waktu Persentase SK mutasi pindah yang dapat diselesaikan tepat waktu Persentase penyelesaian kasus disiplin tepat waktu
j k l
2.3 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat tahun 2010-2015 yang telah dirubah, disusun strategi sebagai berikut: 1. Peningkatan kompetensi aparatur di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui pendidikan dan pelatihan, memfasilitasi tugas belajar bagi PNS yang lulus seleksi. 2. Peningkatan kualitas manajemen kepegawaian melalui penataan SDM aparatur sesuai dengan kebutuhan dan kompetensinya agar dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya berjalan dengan efektif dan efisien, pengangkatan PNS dalam jabatan struktural melalui sistim terbuka dan kompetitif sesuai dengan aturan, pembinaan kedisiplinan pegawai dan pemberian sanksi terhadap PNS yang melakukan pelanggaran disiplin kepegawaian serta memperbaiki kualitas pengadaan seleksi CPNS agar mendapatkan CPNS yang berkualitas; 3. Peningkatan kualitas data dan informasi kepegawaian dengan melakukan koordinasi, sinkronisasi dan simplikasi data informasi kepegawaian dan pengembangan
aplikasi
sistim
informasi
manajemen
kepegawaian
berbasis komputer sesuai dengan perkembangan teknologi. 4. Peningkatan kualitas pelayanan publik di bidang kepegawaian yang semakin mudah, cepat, bebas KKN dan tidak diskriminatif, terutama meningkatkan kompetensi tenaga pelayanan, memperbaiki prosedur dan Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
II- 7
mekanismenya atau menyusun SOP pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat; Untuk mengimplementasikan strategi dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, perlu dirumuskan kebijakan-kebijakan strategis yang menjadi pedoman bagi pelaksanaan program lima tahun dari Rencana Strategis Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2010-2015 yaitu: 1. Upaya
Peningkatan
kompetensi
aparatur
daerah
dengan
tujuan
terwujudnya PNS yang memiliki pengetahuan, keterampilan, integritas, disiplin dan perilaku kerja produktif yang amanah serta berdedikasi tinggi ditetapkan kebijakan: a. Mengembangkan sistim manajemen Sumber Daya Manusia aparatur berbasis kompetensi b. Mengembangkan nilai-nilai budaya kerja, etos kerja PNS dan kedisiplinan PNS c. Mengembangkan dan meningkatkan kualitas sistim pengadaan CPNS melalui Sistim CAT (Computer Assisted Test) yaitu sistim rekruitmen yang berusaha mempertemukan
orang dengan sistem sehingga
mengurangi pertemuan antara penyelenggara dengan pelamar atau rekruitmen diselenggarakan dengan bersih, transparan dan bebas KKN. 2. Upaya Peningkatan kualitas manajemen kepegawaian, ditetapkan dengan kebijakan: a. pendistribusian pegawai sesuai keterampilan dan kompetensinya serta kebutuhan organisasi b. Pemetaan dan bezzeting SDM aparatur sesuai dengan kebutuhan dan kompetensi secara rutin dan berkala dalam rangka menciptakan komposisi SDM aparatur yang ideal berdasarkan analisis jabatan, beban kerja (ABK) dan perilaku 3. Upaya Peningkatan kualitas data dan informasi kepegawaian dalam bentuk sistim informasi manajemen kepegawaian daerah (SIMPEG) di Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
II- 8
lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui verifikasi data, sinkronisasi data, up dating data kepegawaian, pengembangan aplikasi SIMPEG serta pemutakhiran data. 4. Upaya
Peningkatan kualitas pelayanan kepegawaian dengan tujuan
perubahan pola pikir dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan di bidang
kepegawaian,
pelayanan,
dengan
kualitas
mengembangkan
sarana
dan
kualitas
prasarana,
petugas kualitas
mekanisme/prosedur/SOP pelayanan ditetapkan kebijakan: a. Mengembangkan konsep indeks tingkat kepuasan masyarakat (IKM) b. Mengembangkan sistim informasi layanan kepegawaian dengan penyebaran pamflet dan informasi kepegawaian lainnya serta pemanfaatan teknologi informasi kepada pengguna jasa kepegawaian c. Meningkatkan
standar
mutu
layanan
kepegawaian
dengan
memperbaiki SOP pelayanan yang transparan, sederhana dan mudah dimengerti d. Mengembangkan dan meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan publik 2.4 PROGRAM DAN KEGIATAN Perencanaan program dan kegiatan dibuat berdasarkan pada isu strategis bidang pemerintahan yang tertuang dalam RPJMD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2010-2015 yaitu perlu adanya pengembangan aparatur yang memiliki daya inovasi dan kreativitas, optimalisasi kapasitas aparatur daerah serta dibutuhkannya aparat yang memiliki kompetensi dan budaya kerja sebagai abdi masyarakat. Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat menyusun rencana program dan kegiatan dalam rangka memberikan dukungan atas Misi kedua RPJMD 2010-2015 yaitu ”Mewujudkan Tata Pemerintahan yang Baik, Bersih, dan Profesional” dengan tujuan untuk terwujudnya aparatur pemerintah yang profesional dan bebas KKN. Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
II- 9
Sasaran dari misi tersebut adalah meningkatnya kompetensi aparatur daerah, meningkatnya kinerja aparatur daerah dalam bekerja. Sebagai bagian dari sistem perencanaan pembangunan, selanjutnya tingkat SKPD menyusun Rencana Strategis (RENSTRA) Tahun 2010-2015. Renstra merupakan suatu proses yang menyajikan rencana-rencana strategis organisasi dan berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Rencana Strategis ini sebagai implementasi RPJMD di tingkat SKPD. Isu-isu strategis di tingkat SKPD dianalisis untuk menemukan strategi yang efektif untuk mencapai sasaran yang ditetapkan. Pada tahap akhir, pencapaian sasaran melalui pelaksanaan program dan kegiatan untuk mencapai hasil (outcome) oleh pelaksana program dan kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing. Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2010-2015 Provinsi Sumatera Barat, yang menjadi program prioritas Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat adalah: A. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur, dengan kegiatan sebagai berikut: -
Pengelolaan Kenaikan Pangkat PNS
-
Pengelolaan Pensiun dan Kenaikan Pangkat Pengabdian PNS
-
Pengelolaan Mutasi Jabatan
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
II- 10
-
Seleksi Penerimaan dan Pembinaan Praja IPDN
-
Pemindahan dan Penempatan PNS
-
Pembinaan Jabatan Fungsional PNS
-
Pemetaan Potensi Pegawai
-
Pemberian Penghargaan bagi PNS yang berprestasi
-
Penilaian Kinerja Aparatur
-
Bimbingan Teknis Kepegawaian
-
Ujian Dinas Tingkat I dan Tingkat II
-
Seleksi Ujian Penyesuaian Kenaikan Pangkat PNS
-
Pembekalan PNS yang Purna Tugas
-
Pemberian Tanda Kehormatan Satyalencana Karya Satya
-
Pengelolaan dan Pemberian Bantuan Pendidikan Aparatur
-
Proses penanganan kasus-kasus pelanggaran disiplin PNS
-
Penataan dan pengelolaan dokumen/peraturan perundangundangan bidang kepegawaian
-
Fasilitasi Pengelolaan Kartu Identitas Pegawai
-
Pengelolaan SK CPNS , PNS dan Honorer Pemprov Sumbar
-
Pengelolaan tata naskah dan Pemutakhiran DataBase kepegawaian daerah
-
Penyusunan Formasi PNS Pemerintah Prov. Sumbar
-
Rapat Koordinasi kepegawaian
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
II- 11
-
Pembinaan kenaikan pangkat PNS
-
Pelatihan Achievment Motivation Training (AMT)
-
Evaluasi Pelaksanaan Penilaian Prestasi Kerja
-
Pengembangan Sistem Informasi Pelayanan Kepegawaian (SIMPEG)
-
Pelaksanaan Pendataan Ulang PNS
Secara keseluruhan Rencana Strategis (RENSTRA) Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat tahun 2010-2015 telah mengacu pada RPJMD Provinsi Sumatera Barat tahun 2010-2015. Renstra BKD telah mengakomodir keseluruhan program prioritas pembangunan yang terdapat dalam RPJMD tahun 2010-2015, antara lain: 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur 4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 6. Program Pembinaan dan Pengembangan aparatur 2.5 INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Pada Renstra Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat juga telah menampilkan Indikator Kinerja Utama (IKU). Penyusunan IKU berdasarkan pada Peraturan
Menteri
Pendayagunaan
Aparatur Negara
(MENPAN)
Nomor:PER/09/M.PAN/5/2007 tangal 16 Desember 2007 tentang Pedoman Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
II- 12
Umum
Penetapan
Indikator
Kinerja
Utama
di
Lingkungan
Instansi
Pemerintah. Disamping itu, Keputusan
Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor:
239/IK/6/8/2003
Perbaikan
tentang
Pedoman
Penyusunan
Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah maka setiap Instansi Pemerintah diharuskan menyajikan Indikator Kinerja Utama (Key Performance Indicator) pada LAKIP. Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran
strategis organisasi. Tujuan penetapan
IKU di
Lingkungan Instansi Pemerintah adalah untuk memperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam menyelenggarakan manajemen kinerja secara baik dan untuk memperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja. Pemilihan dan Penetapan Indikator Kinerja Utama harus memenuhi karakteristik indikator kinerja yang baik dan cukup memadai guna pengukuran kinerja unit organisasi yang bersangkutan yaitu : spesifik, dapat dicapai, relevan, menggambarkan keberhasilan sesuatu yang diukur dan dapat dikuantifikasi dan diukur. Merujuk pada Peraturan diatas maka Indikator Kinerja Utama Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat sesuai RPJMD dapat diuraikan sebagai berikut:
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
II- 13
DAFTAR INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TERPILIH No.
Tujuan
1
Terwujudnya SDM aparatur yang mempunyai kapasitas kinerja, kompetensi dan perilaku yang baik dalam rangka pelaksanaan reformasi birokrasi tata pemerintahan daerah
1
Terwujudnya manajemen kepegawaian yang efektif dan efisien
2
2
Sasaran Strategis Meningkatnya kompetensi aparatur daerah 1
2 3
Meningkatnya kualitas manajemen kepegawaian 1
2 3 4 5
6 7
8
9
10 11 12
Program / Kegiatan PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN APARATUR Pembinaan Jabatan Fungsional PNS Bimbingan Teknis kepegawaian Pengelolaan & pemberian bantuan pendidikan aparatur
PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN APARATUR Seleksi penerimaan dan pembinaan Praja IPDN Rakor kepegawaian Penilaian Kinerja Aparatur Ujian dinas Tingkat I dan tingkat II PNS Seleksi ujian penyesuaian KP PNS Penyusunan Formasi PNS Penataan & pengelolaan dokumen/ peraturan perundangundangan bidang kepegawaian Pemberian penghargaan bagi PNS berprestasi Pemberian tanda kehormatan satya lencana karya satya Pembekalan PNS Purna Tugas
a
b
c
d
e
Indikator Kinerja Persentase PNS yang tingkat pendidikannya S1 dan S2
Penjelasan
Sumber Data
Jumlah PNS yang telah pendidikan S1 dan S2 dibagi dengan jumlah PNS yang ada
Bidang Pengembangan Pegawai
Persentase pejabat struktural yang telah mengikuti Diklat Kepemimpinan sesuai dengan tingkat jabatan
Jumlah pejabat struktural yang telah mengikuti diklat PIM sesuai tingkat jabatannya dibagi dengan jumlah pejabat struktural
Persentase formasi jabatan struktural yang terisi sesuai dengan kompetensi jabatan
Jumlah jabatan yang terisi sesuai kompetensi dibagi dengan formasi jabatan yang ada
Persentase SKPD yang sesuai dengan formasi minimal 70%
Jumlah SKPD yang sesuai formasi minimal 70% dibagi dengan jumlah SKPD yang ada Jumlah aparatur yang ditempatkan sesuai kualifikasi pendidikan dibagi dengan jumlah aparatur yang menyelesaikan pendidikan
Persentase aparatur yang telah menyelesaikan pendidikan formal ditempatkan sesuai dengan kualifikasi pendidikan
Bidang Pengembangan Pegawai
Bidang Pengembangan Pegawai
Bidang Formasi dan Informasi Kepegawaian
Bidang Pengembangan Pegawai
Pengelolaan mutasi jabatan Evaluasi Pelaksanaan Penilaian Prestasi Kerja
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
II- 14
13
3
Meningkatnya kualitas data dan informasi kepegawaian 1
2
Pemetaan potensi pegawai PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN APARATUR Fasilitasi pengelolaan Kartu Identitas Pegawai Pengelolaan tata naskah dan pemutakhiran data base kepegawaian daerah
f
g
3
Terwujudnya penyelenggaraan pelayanan kepegawaian yang efektif dan efisien
4
Meningkatnya kualitas pelayanan BKD 1
2
3
4
5
6
PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN APARATUR Pengelolaan SK CPNS, PNS & honorer
h
Pengelolaan pensiun dan kenaikan pangkat pengabdian PNS Pemindahan dan penempatan PNS
i
Pengelolaan kenaikan pangkat PNS Proses penanganan kasus-kasus pelanggaran disiplin PNS
j
Pelatihan Achievment Motivation Training (AMT)
k
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
Persentase record data base aparatur yang terisi lengkap
Jumlah record data base masing-masing aparatur yang terisi lengkap dibagi dengan jumlah database PNS
Persentase SKPD yang terkoneksi dengan SIMPEG BKD Provinsi Sumatera Barat
Dengan menghitung jumlah SKPD yang terkoneksi dengan Simpeg BKD
Nilai Indek Kepuasan Masyarakat (IKM)
Nilal IKM dihitung dengan menggunakan “nilai rata-rata tertimbang” masing-masing unsur pelayanan
Persentase SK kenaikan pangkat yang dapat diselesaikan tepat waktu
Jumlah SK kenaikan pangkat yang diterbitkan tepat waktu dibagi dengan jumlah usulan kenaikan pangkat
Persentase SK pensiun yang diterbitkan tepat waktu
persentase SK pensiun yang diterbitkan tepat waktu dibandingkan dengan jumlah usulan pensiun
Persentase SK mutasi pindah yang dapat diselesaikan tepat waktu
Jumlah SK mutasi pindah yang diterbitkan tepat waktu dibandingkan dengan jumlah usulan mutasi pindah
Bidang Formasi dan Informasi Kepegawaian
Bidang Formasi dan Informasi Kepegawaian
Bidang Formasi dan Informasi Kepegawaian
Bidang Mutasi Kepegawaian
Bidang Mutasi Kepegawaian
Bidang Mutasi Kepegawaian
II- 15
l
Persentase penyelesaian kasus disiplin tepat waktu
Jumlah kasus disiplin yang diselesaikan tepat waktu dibagi dengan jumlah kasus yang ada
Bidang Pembinaan dan Kesejahteraan Pegawai
2.6 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 Rencana Kinerja Tahunan (RKT) merupakan perencanaan kinerja dengan target jangka pendek yang memuat sasaran, program serta indikator kinerja. Pada tahun anggaran 2015, Rencana Kinerja Tahunan Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat adalah seperti tabel berikut: Tabel 2.1 Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2015 No. Sasaran Strategis 1 Meningkatnya kompetensi aparatur daerah
Indikator Kinerja a Persentase PNS yang tingkat pendidikannya S1 dan S2 b Persentase pejabat struktural yang telah mengikuti Diklat Kepemimpinan sesuai dengan tingkat jabatan
2
3
Meningkatnya kualitas manajemen kepegawaian
Meningkatnya kualitas data dan informasi kepegawaian
Target 45.00%
75.00%
c Persentase formasi jabatan struktural yang terisi sesuai dengan kompetensi jabatan
85.00%
d Persentase SKPD yang sesuai dengan formasi minimal 70%
90.00%
e Persentase aparatur yang telah menyelesaikan pendidikan formal ditempatkan sesuai dengan kualifikasi pendidikan f Persentase record data base aparatur yang terisi lengkap g Persentase SKPD yang terkoneksi dengan SIMPEG BKD Provinsi Sumatera BaraT
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
82.00%
93.00%
95.00%
II- 16
4
Meningkatnya kualitas pelayanan BKD
h Nilai Indek Kepuasan Masyarakat (IKM) i Persentase SK kenaikan pangkat yang dapat diselesaikan tepat waktu j Persentase SK pensiun yang diterbitkan tepat waktu k Persentase SK mutasi pindah yang dapat diselesaikan tepat waktu l Persentase penyelesaian kasus disiplin tepat waktu
3.7 82.00% 100% 100%
95.00%
2.7 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dokumen Penetapan Kinerja sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang pedoman penyusunan penetapan kinerja dan pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan sumber daya yang dimiliki instansi. Perjanjian kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur
dalam
rentang
waktu
satu
tahun
tertentu
dengan
mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Tujuan khusus perjanjian kinerja antara lain adalah untuk: meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur; sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah
dengan
pemberi
keberhasilan/kegagalan
amanah;
pencapaian
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
tujuan
sebagai dan
dasar sasaran
penilaian organisasi;
II- 17
menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur; dan sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi. Perjanjian Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat tahun 2015 ditetapkan dengan mengacu pada sasaran strategis RPJMD yaitu meningkatnya kompetensi aparatur daerah. Sebagai implementasi pencapaian sasaran tersebut, BKD Provinsi Sumatera Barat menetapkan sasaran strategis yaitu meningkatnya kompetensi aparatur sesuai kompetensi jabatan yang dimiliki, meningkatnya disiplin, etos kerja dan motivasi aparatur, terpenuhinya hak dan kewajiban aparatur sesuai peraturan yang berlaku. Untuk mencapai sasaran strategis instansi menetapkan indikator kinerja utama (IKU). IKU ini diukur dengan beberapa indikator kegiatan untuk mencapai indikator sasaran strategis. Sasaran strategis Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat ditetapkan untuk mendukung pencapaian sasaran RPJMD. BKD telah membuat penetapan kinerja tahun 2015 sesuai dengan kedudukan, tugas, dan fungsi yang ada. Penetapan kinerja ini merupakan tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 2015. Perjanjian kinerja BKD tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.2 Perjanjian Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015 No. (1) 1
Sasaran Strategis (2) Meningkatnya kompetensi aparatur daerah
a b
Indikator Kinerja (3) Persentase PNS yang tingkat pendidikannya S1 dan S2 Persentase pejabat struktural yang telah mengikuti Diklat Kepemimpinan sesuai dengan tingkat jabatan
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
Target (4) 45,00% 75,00%
II- 18
2
Meningkatnya kualitas manajemen kepegawaian
c d e
3
Meningkatnya kualitas data dan informasi kepegawaian
f g
4
Meningkatnya kualitas pelayanan BKD
h i j k l
No. (a) 1
Persentase formasi jabatan struktural yang terisi sesuai dengan kompetensi jabatan Persentase SKPD yang sesuai dengan formasi minimal 70% Persentase aparatur yang telah menyelesaikan pendidikan formal ditempatkan sesuai dengan kualifikasi pendidikan Persentase record data base aparatur yang terisi lengkap Persentase SKPD yang terkoneksi dengan SIMPEG BKD Provinsi Sumatera Barat Nilai Indek Kepuasan Masyarakat (IKM)
85,00%
Persentase SK kenaikan pangkat yang dapat diselesaikan tepat waktu Persentase SK pensiun yang diterbitkan tepat waktu Persentase SK mutasi pindah yang dapat diselesaikan tepat waktu Persentase penyelesaian kasus disiplin tepat waktu
82,00%
90,00% 82,00%
93,00% 95,00% 3,7
100% 100% 95,00%
Program (b) Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
Anggaran (c) Rp
4.569.240.200
JUMLAH
Rp
4.569.240.200
Pada Tahun 2015, anggaran yang telah disepakati dalam Perjanjian Kinerja untuk pencapaian sasaran strategis sebagaimana ditetapkan diatas. Namun pada
mekanisme
perubahan
anggaran
Program
Pembinaan
dan
Pengembangan Aparatur berkurang anggarannya dari Rp. 4.569.240.200,menjadi Rp.4.060.662.550,-.
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
II- 19
BAB III Akuntabilitas Kinerja Bab ini secara umum menjelaskan tentang Pengukuran Kinerja, Evaluasi dan Analisis Pencapaian Kinerja, pencapaian indikatornya dilaksanakan oleh BKD Provinsi Sumatera Barat, dan membahas Akuntabilitas Keuangan.
3.1
PENGUKURAN PENCAPAIAN KINERJA TAHUN 2015
Pengukuran Kinerja adalah pengukuran hasil atau tingkat keberhasilan individu secara keseluruhan selama periode tertentu didalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Dalam ‘’Membangun Kinerja”, disebutkan bahwa kinerja mencakup tiga komponen penting yaitu hasil kerja, proses kerja dan satuan waktu kerja. Hasil kerja merupakan perbandingan antara target normatif organisasi dengan realisasi yang dicapai. Sedangkan proses kerja berkaitan dengan serangkaian aktivitas dalam organisasi. Satuan waktu kerja
berkaitan
dengan
kapan
dilakukan
pengukuran
kinerja.
Untuk
memberikan penilaian tingkat capaian kinerja setiap sasaran, menggunakan pengukuran sebagai berikut: 1. Jika indikator sasaran mempunyai makna progres positif, maka skala penilaian pengukuran yang digunakan sebagai berikut: Skor
Rentang Capaian
Kategori Capaian
4
Lebih dari 100%
Sangat baik
3
75% sampai 100%
Baik
2
55% sampai 75%
Cukup
1
Kurang dari 55%
Kurang
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
III- 1
2. Sebaliknya bila indikator sasaran mempunyai makna progres negatif, maka skala yang digunakan sebagai berikut: Skor
Rentang Capaian
Kategori Capaian
1
Lebih dari 100%
Kurang
2
75% sampai 100%
Cukup
3
55% sampai 75%
Baik
4
Kurang dari 55%
Sangat baik
Pengukuran kinerja melihat seberapa jauh kinerja yang telah dihasilkan dalam suatu periode tertentu dibandingkan dengan yang telah direncanakan. Adapun elemen pada suatu pengukuran kinerja antara lain: 1. Menetapkan tujuan, sasaran dan strategi organisasi 2. Merumuskan indikator dan ukuran kinerja 3. Mengukur tingkat ketercapaian tujuan dan sasaran-sasaran organisasi 4. Evaluasi kinerja Sesuai dengan penetapan kinerja Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat yang terdiri dari 4 sasaran strategis yaitu : 1. Meningkatnya kompetensi aparatur daerah 2. Meningkatnya kualitas manajemen kepegawaian 3. Meningkatnya kualitas data dan informasi kepegawaian 4. Meningkatnya kualitas pelayanan BKD Dari 4 sasaran strategis yang telah ditetapkan sebagai kinerja pada BKD, maka akan diukur kinerja berdasarkan indikator-indikator yang telah ditargetkan dan dirinci sesuai program/kegiatan tahun anggaran 2015 yang
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
III- 2
terdapat pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat. Hasil pengukuran pencapaian kinerja tahun 2015 sesuai sasaran strategis adalah: Tabel 3.1 Pengukuran Capaian Kinerja BKD Provinsi Sumatera Barat Tahun Anggaran 2015
NO.
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALI SASI
1
2
3
4
5
% CAPAIAN KINERJA 6
45,00%
45,24%
100,53
75,00%
79,50%
106
1
Meningkatnya kompetensi aparatur daerah
a. Persentase PNS yang tingkat pendidikannya S1 dan S2
b. Persentase pejabat struktural yang telah mengikuti Diklat Kepemimpinan sesuai dengan tingkat jabatan
Rata-rata prosentase capaian kinerja dalam upaya peningkatan kualitas SDM aparatur 2
Meningkatnya kualitas manajemen kepegawaian
a. Persentase formasi
103,26
85,00%
85,76%
100,89
90,00%
79,59%
88,44
82,00%
82,43%
100,52
jabatan struktural yang terisi sesuai dengan kompetensi jabatan
b. Persentase SKPD yang sesuai dengan formasi minimal 70% c. Persentase aparatur yang telah menyelesaikan pendidikan formal ditempatkan sesuai dengan kualifikasi pendidikan
Rata-rata prosentase upaya peningkatan kualitas manajemen kepegawaian 3
Meningkatnya kualitas data dan informasi kepegawaian
a. Persentase record data base aparatur yang terisi lengkap b. Persentase SKPD yang terkoneksi dengan SIMPEG BKD Provinsi Sumatera Barat
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
96,62
93,00%
94,83%
101,97
95,00%
100,00%
105,26
III- 3
Rata-rata prosentase upaya peningkatan kualitas data dan informasi kepegawaian 4
Meningkatnya kualitas pelayanan BKD
a. Nilai Indek Kepuasan Masyarakat (IKM) b. Persentase SK kenaikan pangkat yang dapat diselesaikan tepat waktu c. Persentase SK pensiun yang diterbitkan tepat waktu d. Persentase SK mutasi pindah yang dapat diselesaikan tepat waktu e. Persentase penyelesaian kasus disiplin tepat waktu
103,61
3,70
3.71
100,27
82,00%
81,33%
99,18
100 %
100%
100
100 %
100%
100
95,00%
100%
105,26
Rata-rata prosentase upaya peningkatan kualitas pelayanan BKD
100,94
Pada tabel di atas mengenai pengukuran capaian kinerja berdasarkan sasaran strategis yaitu 4 (empat) sasaran strategis secara umum berhasil dicapai sesuai dengan target yang ditetapkan atau dengan kategori nilai “Sangat Baik” atau rata-rata persentase berkisar mencapai 100%. Oleh karena itu terhadap berbagai target capaian kinerja yang tercapai, Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat harus melakukan langkah konkrit untuk menganalisis dan mengevaluasi agar dapat dilakukan perbaikanperbaikan penanganan di masa mendatang. Dari capaian kinerja diatas, dapat dibandingkan hasil pengukuran capaian kinerja tahun 2015 dengan 2014 (sesuai sasaran strategis) sebagai berikut:
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
III- 4
NO. 1 1.
2.
SASARAN 2 Meningkatnya kompetensi aparatur daerah
Meningkatnya kualitas manajemen kepegawaian
Meningkatnya kualitas data dan informasi kepegawaian
Meningkatnya kualitas pelayanan BKD
INDIKATOR KINERJA
% CAPAIAN KINERJA 2014
2015
3 Persentase PNS yang tingkat pendidikannya S1 dan S2
5 109,98
6 100,53
Persentase pejabat struktural yang telah mengikuti Diklat Kepemimpinan sesuai dengan tingkat jabatan
106,61
106
Persentase formasi jabatan struktural yang terisi sesuai dengan kompetensi jabatan
99,31
100,89
Persentase SKPD yang sesuai dengan formasi minimal 70%
96,94
88,44
Persentase aparatur yang telah menyelesaikan pendidikan formal ditempatkan sesuai dengan kualifikasi pendidikan
99,20
100,52
Persentase record data base aparatur yang terisi lengkap
99,61
101,97
Persentase SKPD yang terkoneksi dengan SIMPEG BKD Provinsi Sumatera Barat Nilai Indek Kepuasan Masyarakat (IKM)
102,21
105,26
95,14
100,27
Persentase SK kenaikan pangkat yang dapat diselesaikan tepat waktu
99,84
99,18
Persentase SK pensiun yang diterbitkan tepat waktu
100
100
Persentase SK mutasi pindah yang dapat diselesaikan tepat waktu
100
100
Persentase penyelesaian kasus disiplin tepat waktu
89,51
105,26
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
III- 5
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa persentase capaian kinerja sesuai sasaran strategis sebagian besar meningkat dari tahun sebelumnya. Hanya empat indikator kinerja yang capaian presentase tahun 2015 lebih rendah dari tahun 2014 yaitu Persentase PNS yang tingkat pendidikannya S1 dan S2, Persentase pejabat struktural yang telah mengikuti Diklat Kepemimpinan sesuai dengan tingkat jabatan, Persentase SKPD yang sesuai dengan formasi minimal 70%, Persentase SK kenaikan pangkat yang dapat diselesaikan tepat waktu. Rendahnya tingkat presentase kelima indikator kinerja tersebut disebabkan karena faktor eksternal seperti presentase SK Kenaikan Pangkat yang dapat diselesaikan tepat waktu jumlah presentase tahun 2015 lebih rendah
dari
tahun
2014
dikarenakan
dalam
prosesnya kegiatan
ini
berhubungan dengan BKN Kanreg XII Pekanbaru sehingga cepat atau lambat keluarnya SK Kenaikan Pangkat tergantung dari cepat atau lambatnya pihak BKN mengeluarkan SK tersebut.
3.2 ANALISIS DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA Pembahasan Pencapaian Kinerja Per Sasaran I. Sasaran : Meningkatnya Kompetensi Aparatur Daerah Kelancaran penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan nasional
sangat
tergantung
pada
kesempurnaan
aparatur
negara
khususnya Pegawai Negeri. Karena itu, dalam rangka mencapai tujuan pembangunan nasional yakni mewujudkan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern, demokratis, makmur, adil dan bermoral tinggi, diperlukan Pegawai Negeri yang merupakan unsur aparatur negara Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
III- 6
yang professional, memiliki kompetensi baik yang kemudian bertugas sebagai abdi masyarakat yang harus menyelenggarakan pelayanan secara adil dan merata kepada masyarakat dengan dilandasi kesetiaan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Kompetensi aparatur adalah kemampuan dan keterampilan melakukan kerja. Kompetensi setiap orang dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat dikelompokkan dalam dua golongan yaitu: a. Kemampuan dan keterampilan kerja b. Motivasi dan etos kerja Dalam rangka meningkatkan kompetensi dan keahlian Pegawai Negeri Sipil, dilakukan pengaturan dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan jabatan. Pengaturan dan penyelenggaran pendidikan maupun pelatihan jabatan bagi Pegawai Negeri Sipil dimaksudkan agar terjamin keserasian pembinaan PNS. Badan Kepegawaian Daerah mengakomodir kegiatan pemberian bantuan pendidikan bagi PNS yang bertujuan antara lain: -
Meningkatkan mutu, keahlian dan keterampilan.
-
Menciptakan dan mengembangkan metode kerja yang lebih baik.
-
Membina karier Pegawai Negeri Sipil
Meningkatnya kompetensi aparatur daerah merupakan salah satu sasaran yang akan dicapai dalam perencanaan stratejik lima tahunan melalui indikator Persentase PNS yang tingkat pendidikannya S1 dan S2 dan Persentase pejabat struktural yang telah mengikuti Diklat Kepemimpinan sesuai dengan tingkat jabatan, sedangkan capaian indikator kinerjanya sebagai berikut:
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
III- 7
Tabel 3.2 Pengukuran Capaian Kinerja Pada Sasaran Meningkatnya Kompetensi Aparatur Daerah Tahun 2015 NO. 1
1
SASARAN 2
Meningkatnya kompetensi aparatur daerah
INDIKATOR KINERJA
4
5
% CAPAIAN KINERJA 6
45,00%
45,24%
100,53
75,00%
79,50%
106
3
a. Persentase PNS yang tingkat pendidikannya S1 dan S2 b. Persentase pejabat struktural yang telah mengikuti Diklat Kepemimpinan sesuai dengan tingkat jabatan
REALI SASI
TARGET
Rata-rata prosentase capaian kinerja dalam upaya peningkatan kualitas SDM aparatur
103,26
Berdasarkan sasaran “Meningkatnya Kompetensi Aparatur Daerah”, upaya Badan Kepegawaian Daerah untuk mencapai sasaran tersebut diatas didukung melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 1. Pembinaan Jabatan Fungsional PNS 2. Bimbingan Teknis kepegawaian 3. Pengelolaan & pemberian bantuan pendidikan aparatur Pada tabel 3.2 capaian kinerja pada sasaran meningkatnya kompetensi aparatur daerah, berdasarkan hasil pengukuran indikator kinerja dengan progress positif yaitu 103,26% atau tergolong dengan kategori nilai sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengukuran terhadap 2 (dua) indikator kinerja yang mempunyai makna positif yaitu target yang telah ditetapkan dapat dicapai.
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
III- 8
Berikut analisa dan evaluasi indikator kinerja sasaran 1 sebagai berikut: 1. Indikator Kinerja : Persentase PNS yang tingkat pendidikannya S1 dan S2 Agenda prioritas Gubernur Sumatera Barat terkait dengan reformasi birokrasi harus didukung oleh seluruh SKPD di Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, salah satunya meningkatnya kompetensi aparatur daerah agar memiliki pengetahuan, keterampilan dan professional serta berdisiplin diperlukan strategi dan kebijakan yang mengarah pada upaya peningkatan kompetensi aparatur, sehingga setiap Pegawai Negeri Sipil di Provinsi Sumatera Barat mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan oleh organisasinya. Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat telah berupaya untuk meningkatkan kompetensi aparatur melalui manajemen kepegawaian yang professional. Dalam rangka peningkatan pengetahuan, keterampilan melalui pendidikan formal maupun non formal, pendidikan dan pelatihan secara regular sesuai kebutuhan, pemberian fasilitasi tugas belajar bagi PNS. Untuk indikator kinerja Persentase PNS yang tingkat pendidikannya S1 dan S2 pada tahun 2015 ini dapat dilihat pada rekapitulasi PNS yang tingkat pendidikannya S1 dan S2 dibawah: Jenjang Pendidikan
Jumlah (Th. 2015)
S1
2912 orang
S2
809 orang
Jumlah
3721 orang
Jumlah PNS
8225 orang
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
III- 9
Tahun 2015 ini, target PNS di Lingkungan Provinsi Sumatera Barat yang tingkat pendidikannya S1 dan S2 adalah 45%, sedangkan realisasinya 45,24%, dengan capaian kinerja 100,53%. Jika dibandingkan dengan persentase PNS yang tingkat pendidikannya S1 dan S2 pada tahun 2014 dapat direalisasikan sebanyak 43,99% dari target sebesar 40% sehingga capaian kinerja indikator ini pada tahun 2014 adalah 109,98%. Capaian kinerja persentase PNS yang tingkat pendidikannya S1 dan S2 pada tahun 2015 menurun dibandingkan tahun 2014, dengan hasil sebagai berikut:
Indikator kinerja persentase PNS yang tingkat pendidikannya S1 dan S2
Capaian kinerja (%) Tahun 2014
Tahun 2015
109,98
100,53
Penurunan capaian kinerja indikator kinerja persentase PNS yang tingkat pendidikannya S1 dan S2 tidak menunjukkan angka yang signifikan disebabkan karena persyaratan untuk izin belajar diperketat yakni Akreditasi program studi pada perguruan tinggi minimal B. Namun, pengukuran indikator ini memiliki capaian kinerja makna progress positif atau “sangat baik”. Untuk masa yang akan datang, diperlukan pembekalan berupa TPA dan TOEFL bagi aparatur yang akan memasuki perguruan tinggi dalam upaya meningkatkan kompetensi agar aparatur tidak kesulitan menyelesaikan studinya, serta mendaftar pada perguruan tinggi yang kompeten dengan tidak mengabaikan persyaratan yang telah ditetapkan. Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
III- 10
Jika dibandingkan dengan target kinerja pada rencana strategis Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat, pencapaiannya sesuai dengan target yang ditetapkan.
2. Indikator Kinerja : Persentase pejabat struktural yang telah mengikuti Diklat Kepemimpinan sesuai dengan tingkat jabatan Diklat Kepemimpinan (Diklat PIM) merupakan diklat yang diselenggarakan bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk memenuhi persyaratan kompetensi kepemimpinan aparatur pemerintah yang sesuai dengan jenjang dan jabatan struktural. Tujuan
dari
diadakannya
Diklatpim
adalah
untuk
meningkatkan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk melaksanakan tugas jabatan struktural eselon secara profesional, juga memantapkan kesamaan visi dan dinamika pola pikir dalam melaksanakan tugas pemerintahan umum dan pembangunan. Diklatpim terdiri atas: 1. Diklatpim Tingkat I : Diklatpim untuk Jabatan Struktural Eselon I; 2. Diklatpim Tingkat II : Diklatpim untuk Jabatan Struktural Eselon II; 3. Diklatpim Tingkat III : Diklatpim untuk Jabatan Struktural Eselon III; 4. Diklatpim Tingkat IV : Diklatpim untuk Jabatan Struktural Eselon IV.
Seorang
Pejabat
Struktural
harus
dapat
mempunyai
karakter
kepemimpinan sesuai dengan tingkat strukural jabatannya: 1. Diklatpim TK I, Diklat ini dimaksudkan untuk mencapai persyaratan kompetensi kepemimpinan aparatur pemerintah yang sesuai dengan
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
III- 11
jabatan struktural eselon I, sehingga mampu berpikir untuk dapat menciptakan visi yang menjadi landasannya dalam bekerja. 2. Diklatpim TK II, Diklat ini dimaksudkan untuk mencapai persyaratan kompetensi kepemimpinan aparatur pemerintah yang sesuai dengan jabatan struktural eselon II, agar mempunyai jiwa kepemimpinan yang strategik yang bisa secara cepat dapat membuat keputusan yang tepat dan akurat. 3. Diklatpim TK III, Diklat ini dimaksudkan untuk mencapai persyaratan kompetensi kepemimpinan aparatur pemerintah yang sesuai dengan jabatan struktural eselon III, serta memiliki kesamaan pola pikir yang dinamis dan bernalar agar memiliki wawasan pengetahuan yang komprehensif dan semangat pengabdian yang berorientasi kepada pelayanan prima dan pengembangan partisipasi masyarakat. 4. Diklatpim TK IV, Diklat ini dimaksudkan untuk mencapai persyaratan kompetensi kepemimpinan aparatur pemerintah yang sesuai dengan jabatan struktural eselon IV, serta memiliki kesamaan pola pikir yang dinamis dan bernalar agar memiliki wawasan pengetahuan yang komprehensif dan semangat pengabdian yang berorientasi kepada pelayanan prima dan pengembangan partisipasi masyarakat. Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat telah mengusulkan nama-nama pejabat struktural di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat untuk mengikuti Diklat Kepemimpinan yang dianggarkan pada Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Sumatera Barat (Bandiklat). Namun karena keterbatasan anggaran, masih ada pejabat struktural yang belum mengikuti Diklat Kepemimpinan:
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
III- 12
Tabel 3.3 Daftar Pejabat Struktural Yang Mengikuti Diklatpim Pada Provinsi Sumatera Barat
Eselon I
Jumlah Pejabat Struktural Kondisi Desember 2015 (orang) 1
Yang Telah Mengikuti Diklatpim (orang) 1
Yang Belum mengikuti Diklatpim (orang) -
Eselon II
50
44
6
Eselon III
316
269
47
Eselon IV
799
613
186
Jumlah
1167
928
239
Pejabat Struktural
Sumber: Data bagian diklat BKD Prov Sumbar
Sesuai dengan tujuan pelaksanaan Diklat kepemimpinan dan sesuai dengan pencapaian sasaran meningkatkan kompetensi aparatur daerah, telah ditetapkan Persentase pejabat struktural yang telah mengikuti Diklat Kepemimpinan sesuai dengan tingkat jabatan sebagai indikator kinerja dengan target 75%, terhadap pejabat struktural yang telah mengikuti Diklat Kepemimpinan sesuai dengan tingkat jabatan sebanyak 928 orang terhadap jumlah pejabat struktural 1167 orang didapatkan realisasi sebesar 79,50% dan capaian 106%. Jika dibandingkan dengan Persentase pejabat struktural yang telah mengikuti Diklat Kepemimpinan pada tahun 2014 dapat direalisasikan sebanyak 74,63% dari target sebesar 70% sehingga capaian kinerja indikator ini pada tahun 2014 adalah 106,61%. Persentase pejabat struktural yang telah mengikuti Diklat Kepemimpinan sesuai dengan tingkat jabatan pada tahun 2015 meningkat dibandingkan tahun 2014, dengan hasil sebagai berikut: Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
III- 13
Capaian kinerja (%)
Indikator kinerja Persentase pejabat struktural yang telah mengikuti Diklat Kepemimpinan sesuai dengan tingkat jabatan
Tahun 2014
Tahun 2015
106,61
106
Untuk masa yang akan datang, Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat akan lebih intensif berkoordinasi dalam rangka percepatan Pejabat struktural untuk mengikuti Diklat kepemimpinan sehubungan dengan alokasi anggaran untuk diklat kepemimpinan adalah kewenangan Badan Diklat. II.
Sasaran : Meningkatnya kualitas manajemen kepegawaian Dalam Undang- Undang Aparatur Sipil Negara berusaha menekankan bagaimana manajemen kepegawaian merupakan sistem yang kompleks yang berbentuk usaha atau upaya-upaya yang bertujuan membentuk dan menciptakan
efisiensi,
efektivitas
dan
derajat
profesionalisme
penyelenggaraan tugas, fungsi, dan kewajiban kepegawaian. Efisiensi yang diinginkan tentunya kegiatan yang dilakukan benar-benar melayani dengan baik dan bukannya regulasi yang ada malah memberatkan dan mempersulit masyarakat untuk memperoleh layanan, efetivitas yang diharapkan tentunya dengan jumlah pegawai atau PNS yang ada bisa memberikan hasil yang maksimal
dan
memuaskan
masyarakat,
sedangkan
upaya
untuk
meningkatkan derajat profesionalisme tentunya sudah jelas bagaimana pemerintah dengan manajemen kepegawaian mengharapkan agar para pegawai
atau
PNS
bisa
memiliki
kemampuan
maksimal
dalam
menyelenggarakan tugas, fungsi dan kewajiban kepegawaian.
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
III- 14
Dalam
pengenalan
manajemen
manajemen
kepegawaian
kepegawaian
terdapat
beberapa
menjelaskan kegiatan
atau
bahwa lingkup
prosesnya, yaitu : 1. Perencanaan – Formasi; 2. Pengadaan – Rekruitmen; 3. Pengembangan – Diklat Pimpinan, Diklat Teknis, Diklat Fungsional; 4. Penempatan – JFT, JFU; 5. Promosi – Pangkat, Jabatan; 6. Penggajian – gaji, tunjangan; 7. Kesejahteraan – Askes dll; 8. Pemberhentian – Pensiun. Namun,
dalam
rangka
pencapaian
sasaran
meningkatkan
kualitas
manajemen kepegawaian bertahap lebih menitikberatkan pada aspek perencanaan (formasi) dan pengembangan yang dinilai sebagai core bidang kepegawaian, dengan hasil pengukuran sebagai berikut: Tabel 3.4 Pengukuran Capaian Kinerja Pada Sasaran Meningkatnya Kualitas Manajemen Kepegawaian Tahun 2015 NO.
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALI SASI
1
2
3
4
5
% CAPAIAN KINERJA 6
85,00%
85,76%
100,89
90,00%
79,59%
88,44
82,00%
82,43%
100,52
1
Meningkatnya kualitas manajemen kepegawaian
a. Persentase formasi jabatan struktural yang terisi sesuai dengan kompetensi jabatan b. Persentase SKPD yang sesuai dengan formasi minimal 70%
c. Persentase aparatur yang telah menyelesaikan pendidikan formal ditempatkan sesuai dengan kualifikasi pendidikan
Rata-rata prosentase upaya peningkatan kualitas manajemen kepegawaian Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
96,62
III- 15
Sasaran upaya meningkatkan kualitas manajemen kepegawaian tidak terdapat indikator-indikator yang berstandar nasional, sehingga indikatorindikator diatas tidak dapat dibandingkan pencapaian kinerjanya. Berdasarkan realisasi kinerja diatas, merupakan makna progress positif atau rentang capaian kinerjanya 75% sampai 100%. Berdasarkan sasaran “meningkatkan kualitas manajemen kepegawaian”, upaya Badan Kepegawaian Daerah untuk mencapai sasaran tersebut diatas didukung melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 1.
Seleksi penerimaan dan pembinaan Praja IPDN
2.
Rakor kepegawaian
3.
Penilaian Kinerja Aparatur
4.
Ujian dinas Tingkat I dan tingkat II PNS
5.
Seleksi ujian penyesuaian KP PNS
6.
Penyusunan Formasi PNS
7. 8.
Penataan & pengelolaan dokumen/ peraturan perundang-undangan bidang kepegawaian Pemberian penghargaan bagi PNS berprestasi
9.
Pemberian tanda kehormatan satya lencana karya satya
10. Pembekalan PNS Purna Tugas 11. Pemetaan potensi pegawai 12. Pengelolaan mutasi jabatan Meskipun pengukuran indikator kinerja sasaran ini mengandung makna positif atau kategori “baik”, namun langkah-langkah perbaikan di masa datang akan menjadi perhatian untuk lebih ditingkatkan dan dikembangkan Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
III- 16
indikator yang lebih tepat sasaran sesuai dengan perkembangan sarana dan prasarana pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat. Berikut analisa dan evaluasi indikator kinerja sasaran 2 sebagai berikut: 1. Indikator Kinerja : Persentase formasi jabatan struktural yang terisi sesuai dengan kompetensi jabatan Dalam UU ASN Jabatan terdiri atas Jabatan Admistasi, Fungsional Dan Pimpinan Tinggi. Dalam
pelaksanaannya
pada
birokrasi
Pemerintahan
dilingkungan
Pemprov Sumbar masih menggunakan istilah jabatan struktural. Jabatan struktural adalah suatu kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang pegawai negeri sipil dalam rangka memimpin suatu satuan organisasi negara (PP 100 Tahun 2000). Eselon adalah tingkatan jabatan struktural, yang mana jabatan struktural juga merupakan jabatan yang secara tegas ada dalam struktur organisasi, kedudukan jabatan struktural bertingkat-tingkat dari tingkat yang terendah yaitu Eselon IVb hingga tertinggi dari level Eselon Ia, contoh jabatan struktural di instansi pusat adalah Sekretaris Jenderal, Direktur Jenderal, Kepala Biro dan Staf Ahli, sedangkan contoh jabatan struktural di instansi daerah adalah Sekretaris Daerah, Kepala Dinas Kepala Badan dan Kepala Kantor, Kepala Bagian, Kepala Bidang, Kepala Seksi, Camat, Sekretaris Camat, Lurah dan Sekretaris Lurah. Jabatan Fungsional yaitu kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang pegawai negeri sipil dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
III- 17
keahlian dan/atau keterampilan tertentu serta bersifat mandiri (PP No 16 Tahun 1994) misalnya auditor (Jabatan fungsional Auditor JFA) guru,dosen
pengajar,
arsiparis,
perancang
peraturan
perundang-
undangan dan lain-lain. Penekanan untuk sasaran strategis ini adalah pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan struktural yang merupakan salah satu bentuk pembinaan Pegawai Negeri Sipil. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan struktural tersebut dilaksanakan berdasarkan prinsip profesionalisme sesuai dengan kompetensi, prestasi kerja, dan jenjang pangkat yang ditetapkan untuk jabatan, serta syarat-syarat obyektif lainnya. Sekaitan
dengan
maksud
diatas,
pencapaian
terhadap
sasaran
meningkatnya kualitas manajemen kepegawaian, dilakukan pengukuran terhadap indikator kinerja Persentase formasi jabatan struktural yang terisi sesuai dengan kompetensi jabatan. Sesuai dengan ketentuan yang ada pada Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, sekaitan dengan syaratsyarat menduduki jabatan struktural telah dilakukan tes pemetaan potensi
dimana
terhadap
1166
pejabat
struktural
di
lingkungan
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, terdapat 1000 pejabat struktural dengan kompetensi bernilai minimal cukup, dimana realisasinya indikator kinerja ini adalah 85,76% dari target kinerja sebesar 85%. Sehingga didapatkan
capaian
kinerja
indikator
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
persentase
formasi
jabatan
III- 18
struktural yang terisi sesuai dengan kompetensi jabatan sebesar 100,89%. Jika dibandingkan dengan Persentase formasi jabatan struktural yang terisi sesuai dengan kompetensi jabatan pada tahun 2014 dapat direalisasikan sebanyak 84,41% dari target sebesar 85% sehingga capaian kinerja indikator ini pada tahun 2014 adalah 99,31%. Persentase formasi jabatan struktural yang terisi sesuai dengan kompetensi jabatan pada tahun 2015 meningkat dibandingkan tahun 2014, dengan hasil sebagai berikut: Indikator kinerja persentase formasi jabatan struktural yang terisi sesuai dengan kompetensi jabatan
Capaian kinerja (%) Tahun 2014 99,31
Tahun 2015 100,89
2. Indikator Kinerja : Persentase SKPD yang sesuai dengan formasi minimal 70% Formasi adalah jumlah susunan pangkat yang diperlukan dalam satu satuan organisasi untuk mampu melakukan tugas pokok dalam jangka waktu tertentu. Penyusunan formasi didasarkan pada analisa jabatan, bezzeting (persediaan pegawai saat ini) dan analisa beban kerja merupakan sejumlah target pekerjaan atau target hasil yang harus dicapai dalam satu satuan waktu tertentu Analisis kebutuhan pegawai adalah proses yang dilakukan secara logic, teratur, dan berkesinambungan untuk mengetahui jumlah dan kualitas pegawai yang diperlukan. Analisis kebutuhan pegawai dilakukan agar Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
III- 19
pegawai memiliki pekerjaan yang jelas sehingga pegawai secara nyata terlihat sumbangan tenaganya terhadap pencapaian misi organisasi atau program yang telah ditetapkan. Pencapaian sasaran meningkatnya kualitas manajemen kepegawaian diukur dengan indikator Persentase SKPD yang sesuai dengan formasi minimal 70%. SKPD yang sesuai dengan formasi minimal 70% berdasarkan pada penempatan Jabatan fungsional umum dan jabatan fungsional tertentu yang sesuai dengan analisa jabatan dan analisa beban kerja (ABK). Berdasarkan data dan perhitungan terhadap 49 SKPD, terdapat 39 SKPD yang sesuai dengan formasi minimal 70%. Sesuai dengan target kinerja sebesar 90%, dapat terealisasi sebesar 79,59%. Sehingga capaian kinerja indikator ini adalah sebesar 88,44%. Jika dibandingkan dengan Persentase SKPD yang sesuai dengan formasi minimal 70% tahun 2014 dapat direalisasikan sebanyak 77,55% dari target sebesar 80% sehingga capaian kinerja indikator ini pada tahun 2014 adalah 96,94%. Persentase SKPD yang sesuai dengan formasi minimal 70% tahun 2015 menurun dibandingkan tahun 2014, dengan hasil sebagai berikut: Indikator kinerja Persentase SKPD yang sesuai dengan formasi minimal 70%
Capaian kinerja (%) Tahun 2014
Tahun 2015
96,94
88,44
Rendahnya capaian kinerja indikator Persentase SKPD yang sesuai dengan formasi minimal 70% pada tahun 2015 dibandingkan dengan tahun 2014
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
III- 20
terdapat penurunan sebesar 8,50%. Hal ini disebabkan sejumlah jabatan Eselon II (Jabatan Pimpinan Tinggi), Eselon III dan IV (Jabatan Administrasi dan Jabatan Pengawas) dan jabatan fungsional tidak terisi sesuai formasi.
3. Indikator
Kinerja
:
Persentase
aparatur
yang
telah
menyelesaikan pendidikan formal ditempatkan sesuai dengan kualifikasi pendidikan Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Dalam UU No. 20 tahun 2003 Pasal 13 ayat 1 dinyatakan bahwa jalur pendidikan salah satunya melalui pendidikan formal. Pada instansi pemerintah, aparatur diberikan kesempatan untuk menepuh pendidikan formal melalui tugas belajar dan izin belajar. Yang pada hakekatnya adalah dalam rangka meningkatkan kompetensi bidangnya. Setelah aparatur menyelesaikan pendidikan melalui tugas belajar dan izin belajar, untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi maka aparatur yang bersangkutan harus ditempatkan sesuai dengan kualifikasi pendidikannya. Pada tahun 2015, dalam rangka pencapaian sasaran meningkatnya kualitas manajemen kepegawaian telah dilakukan pengukuran indikator persentase aparatur yang telah menyelesaikan pendidikan formal ditempatkan sesuai dengan kualifikasi pendidikan dengan target kinerja sebesar 82%, dari jumlah aparatur yang menamatkan pendidikannya 148 Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
III- 21
orang, penempatan yang sesuai dengan kualifikasi pendidikannya adalah 122 orang, sehingga realisasi kinerja indikator ini adalah 82,43%. Dengan demikian capaian kinerja adalah 100,52%. Jika dibandingkan dengan persentase aparatur yang telah menyelesaikan pendidikan formal ditempatkan sesuai dengan kualifikasi pendidikan pada tahun 2014 dapat direalisasikan sebanyak 79,36% dari target sebesar 80% sehingga capaian kinerja indikator ini pada tahun 2014 adalah 99,20%. Persentase aparatur yang telah menyelesaikan pendidikan formal tahun 2015 meningkat dibandingkan tahun 2014, dengan hasil sebagai berikut: Capaian kinerja (%)
Indikator kinerja persentase aparatur yang telah menyelesaikan pendidikan formal ditempatkan sesuai dengan kualifikasi pendidikan
Pengukuran
terhadap
indikator
Tahun 2014
Tahun 2015
99,20
100,52
persentase
aparatur
yang
telah
menyelesaikan pendidikan formal ditempatkan sesuai dengan kualifikasi pendidikan bukan indikator standar nasional, sehingga tidak dapat dibandingkan capaian kinerjanya. III. Sasaran : Meningkatnya kualitas data dan informasi kepegawaian Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian dibangun sebagai sarana untuk melakukan administrasi data kepegawaian secara terkomputerisasi agar pengelolaan data kepegawaian bisa terarah dan efisien. Selain itu penyimpanan data dalam bentuk elektronik dapat memudahkan dalam pengelolaan maupun penyediaan data yang lebih cepat. Tujuan dari Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
III- 22
implementasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian adalah untuk mendukung efisiensi dan integritas pengelolaan data-data kepegawaian secara terintegrasi. Tujuan untuk mewujudkan Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat sebagai pusat informasi kepegawaian, tidak terlepas dari kerjasama SKPD dalam mengirimkan peremajaan data setiap berkala atau setiap ada perubahan data. Terpenuhinya validasi dan ketepatan data dan informasi kepegawaian berdampak pada meningkatnya kualitas data dan informasi kepegawaian di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, sehingga pelayanan dalam penyediaan informasi yang valid, lengkap, akurat dapat dijadikan pedoman dalam pengambilan keputusan di bidang kepegawaian. Sasaran meningkatnya kualitas data dan informasi kepegawaian diukur melalui 2 (dua) indikator kinerja yaitu Persentase record data base aparatur yang terisi lengkap dan Persentase SKPD yang terkoneksi dengan SIMPEG BKD Provinsi Sumatera Barat. Berikut indikator kinerja, target dan realisasi pada tabel di bawah: Tabel 3.5 Pengukuran Capaian Kinerja Pada Sasaran Meningkatnya kualitas data dan informasi kepegawaian Tahun 2015 NO.
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALI SASI
1
2
3
4
5
% CAPAIAN KINERJA 6
a. Persentase record data base
93%
94,83%
101,97
aparatur yang terisi lengkap b. Persentase SKPD yang terkoneksi dengan SIMPEG BKD Provinsi Sumatera Barat
95%
100%
105,26
1
Meningkatnya kualitas data dan informasi kepegawaian
Rata-rata prosentase upaya peningkatan kualitas data dan informasi kepegawaian Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
103,61 III- 23
Dalam rangka meningkatkan kualitas data dan informasi kepegawaian, maka Badan Kepegawaian Daerah berupaya untuk meningkatkan kinerjanya dengan program dan kegiatan antara lain: 1. Fasilitasi pengelolaan Kartu Identitas Pegawai 2. Pengelolaan tata naskah dan pemutakhiran data base kepegawaian daerah 3. Pengadaan sistem informasi pelayanan kepegawaian SKPD 4. Pendataan ulang PNS
Berdasarkan hasil pengukuran sasaran meningkatkan kualitas data dan informasi kepegawaian pada tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa pencapaian kinerja Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2015 tergolong sangat baik (rata-rata = 103,61%). Pada sasaran ini, indikator-indikator yang dilakukan pengukuran bukan merupakan indikator dengan standar nasional, sehingga tidak dapat dibandingkan capaian kinerjanya. Hal ini terlihat dari hasil pengukuran terhadap 2 (dua) indikator kinerja sasaran tercapai sesuai dengan target yang telah ditetapkan, yaitu: 1. Indikator Kinerja : Persentase record data base aparatur yang terisi lengkap Indikator kinerja Persentase record data base aparatur yang terisi lengkap pada tahun 2015 menargetkan 93% dari jumlah field database PNS yang terisi lengkap dibandingkan dengan jumlah database PNS. Jumlah keseluruhan field database PNS adalah 58 jenis, dari 58 jenis field
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
III- 24
database terisi lengkap sebanyak 55 jenis. Sehingga realisasi indikator kinerja ini adalah sebesar 94,83% atau pada kategori “Baik”. Sementara, Jika dibandingkan dengan persentase Persentase record data base aparatur yang terisi lengkap pada tahun 2014 dapat direalisasikan sebanyak 89,65% dari target sebesar 90% sehingga capaian kinerja indikator ini pada tahun 2014 adalah 99,61%. Persentase record data base aparatur yang terisi lengkap tahun 2015 meningkat dibandingkan tahun 2014, dengan hasil sebagai berikut: Capaian kinerja (%)
Indikator kinerja
Tahun 2014
Tahun 2015
99,61%
101,97%
Persentase record data base aparatur yang terisi lengkap
Pada Renstra Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat, target indikator Persentase record database aparatur yang terisi lengkap adalah
sebesar
85%,
namun
pada
dokumen
penetapan
kinerja
ditargetkan sebesar 90%, karena telah diupayakan langkah percepatan melalui peningkatan sarana prasarana dan sumber daya aparatur yang memadai untuk melaksanakannya sesuai target diatas. Sedangkan indikator ini bukan indikator yang ditetapkan nasional, sehingga tidak dapat dibandingkan pencapaiannya. Untuk masa yang akan datang, akan diupayakan pencapaian indikator ini, melalui koordinasi dan membangun sinergi yang kuat bidang data dan informasi kepegawaian dengan SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
III- 25
2. Indikator Kinerja : Persentase SKPD yang terkoneksi dengan SIMPEG BKD Provinsi Sumatera Barat Pada tahun 2015, ditargetkan persentase SKPD yang terkoneksi dengan SIMPEG BKD Provinsi Sumatera Barat adalah 95% dan target itu dapat terpenuhi sehingga realisasi indikator kinerja ini adalah sebesar 100%, dengan capaian kinerja sebesar 105,26%. Jadi saat ini dari 49 SKPD sudah terkoneksi dengan Simpeg BKD. Capaian kinerja (%)
Indikator kinerja Persentase SKPD yang terkoneksi dengan SIMPEG BKD Provinsi Sumatera Barat
Tahun 2014
Tahun 2015
102,21%
105,26%
Pada Renstra Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat, target indikator Persentase SKPD yang terkoneksi dengan SIMPEG BKD Provinsi Sumatera Barat adalah sebesar 85%, namun pada dokumen penetapan kinerja ditargetkan sebesar 95%, karena telah diupayakan langkah percepatan melalui peningkatan sarana prasarana jaringan. Sedangkan indikator ini bukan indikator yang ditetapkan nasional, sehingga tidak dapat dibandingkan pencapaiannya. IV. Sasaran : Meningkatnya kualitas pelayanan BKD Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundangundangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Pelayanan
publik
sebagai
upaya
pemenuhan
keinginan
dan
kebutuhan masyarakat oleh aparatur pemerintah dalam rangka pelaksanaan
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
III- 26
perundang-undangan yang berlaku. Pelayanan yang baik adalah pelayanan yang berhasil mencapai standar pelayanan yang ditetapkan. Indikator pelayanan yang baik, sebagai berikut: 1. Prosedur pelayanan, yaitu kemudahan tahapan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dilihat dari sisi kesederhanaan alur pelayanan; 2. Persyaratan pelayanan, yaitu persyaratan teknis dan administrative yang diperlakukan
untuk
mendapatkan
pelayanan
sesuai
dengan
jenis
pelayanannya; 3. Kecepatan pelayanan, yaitu target waktu pelayanan dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan oleh unit penyelenggara pelayanan. Pada tahun 2014, dengan beberapa indikator kinerja untuk mencapai sasaran meningkatnya kualitas pelayanan BKD termasuk indikator Indeks Pelayanan Masyarakat (IKM), Badan Kepegawaian Daerah menargetkan IKM sebesar 3,50 dan terealisasi 3,30, sehingga capaian kinerjanya yaitu 95,14% atau bermakna progress positif dengan kategori “baik”. Berikut adalah pengukuran yang dilakukan untuk mencapai sasaran dengan indikatorindikator seperti tabel di bawah:
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
III- 27
Tabel 3.6 Pengukuran Capaian Kinerja Pada Sasaran Meningkatnya kualitas pelayanan BKD Tahun 2015 NO. 1 1
SASARAN 2 Meningkatnya kualitas pelayanan BKD
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALI SASI
3
4 3,70
5 3.71
% CAPAIAN KINERJA 6 100,27
82%
81,33%
99,18
100 %
100%
100
100 %
100%
100
95%
100%
105,26
a. Nilai Indek Kepuasan Masyarakat (IKM)
b. Persentase SK kenaikan pangkat yang dapat diselesaikan tepat waktu c. Persentase SK pensiun yang diterbitkan tepat waktu
d. Persentase SK mutasi pindah yang dapat diselesaikan tepat waktu
e. Persentase
penyelesaian kasus disiplin tepat waktu Rata-rata prosentase upaya peningkatan kualitas pelayanan BKD
100,94
Pada Renstra Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat, indikator-indikator terhadap pencapaian sasaran persentase meningkatkan kualitas pelayanan BKD telah dilakukan sinkronisasi sesuai revisi Renstra Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat, untuk itu diupayakan langkah percepatan melalui peningkatan sarana prasarana dan sumber daya aparatur yang memadai untuk mencapai targetnya. Sedangkan indikator ini bukan
indikator
yang
ditetapkan
nasional,
sehingga
tidak
dapat
dibandingkan pencapaiannya. Dalam rangka pencapaian sasaran meningkatnya kualitas pelayanan BKD didukung dengan kegiatan sebagai berikut:
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
III- 28
1. Pengelolaan SK CPNS, PNS & honorer 2. Pengelolaan pensiun dan kenaikan pangkat pengabdian PNS 3. Pemindahan dan penempatan PNS 4. Pengelolaan kenaikan pangkat PNS 5. Proses penanganan kasus-kasus pelanggaran disiplin PNS
Untuk masa yang akan datang, akan diupayakan pencapaian indikator ini, melalui koordinasi dan membangun sinergi yang kuat dengan SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. 1. Indikator Kinerja : Nilai Indek Kepuasan Masyarakat (IKM) Seiring kemajuan teknologi dan tuntutan masyarakat dalam hal pelayanan,
unit
penyelenggara
pelayanan
publik
dituntut
untuk
memenuhi harapan masyarakat dalam melakukan perbaikan pelayanan. Pelayanan publik yang dilakukan oleh aparatur pemerintah saat ini belum memenuhi harapan masyarakat. Hal ini dapat diketahui dari berbagai keluhan masyarakat yang disampaikan melalui media masa dan jaringan sosial,
sehingga
memberikan
dampak
buruk
terhadap
pelayanan
pemerintah, yang menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat. Salah satu upaya yang harus dilakukan dalam perbaikan pelayanan publik adalah melakukan Survei Kepuasan Masyarakat kepada pengguna layanan. Tujuan melakukan pengukuran kepuasan masyarakat adalah dalam rangka meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelayanan publik di lingkungan Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat. Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang perhitungan Indeks Kepuasan Masyarakat, standar nya adalah sebagai berikut:
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
III- 29
Nilai Interval
Nilai Interval
Mutu
Kinerja Unit
IKM
Konversi IKM
Pelayanan
Pelayanan
1,00 – 1,75
25,00 – 43,75
D
Tidak baik
1,76 – 2,50
43,76 – 62,50
C
Kurang Baik
2,51 – 3,25
62,51 – 81,25
B
Baik
3,26 – 4,00
81,26 – 100,00
A
Sangat Baik
Sarana dan prasarana yang digunakan untuk pengukuran adalah berupa kuisioner, yang mana pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) pada Badan Kepegawaian Daerah menyangkut unsur-unsur sebagai berikut: -
Prosedur pelayanan
-
Persyaratan pelayanan
-
Kejelasan petugas pelayanan
-
Kedisiplinan petugas pelayanan
-
Tanggung jawab petugas pelayanan
-
Kemampuan petugas pelayanan
-
Kecepatan pelayanan
-
Keadilan mendapatkan pelayanan
-
Kesopanan & keramahan petugas
-
Kewajaran biaya pelayanan
-
Kepastian biaya pelayanan
-
Kepastian jadwal pelayanan
-
Kenyamanan lingkungan
-
Keamanan pelayanan
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
III- 30
Hasil pengukuran tersebut memberikan hasil dengan indeks sebesar 3,71 atau pada nilai interval IKM 3,26 – 4,00 dengan mutu pelayanan A (kinerja unit pelayanan “baik sekali”), berikut adalah hasil pengukuran yang dilakukan terhadap indikator kinerja Indeks Kepuasan Masyarakat: Tabel 3.7 Hasil Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat No
Unsur Pelayanan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Prosedur pelayanan Persyaratan pelayanan Kejelasan petugas pelayanan Kedisiplinan petugas pelayanan Tanggung jawab petugas pelayanan Kemampuan petugas pelayanan Kecepatan pelayanan Keadilan mendapatkan pelayanan Kesopanan & keramahan petugas Kewajaran biaya pelayanan Kepastian biaya pelayanan Kepastian jadwal pelayanan Kenyamanan lingkungan Keamanan pelayanan Indeks Sumber : Bidang Formasi dan Informasi BKD
Nilai Unsur Pelayanan 3.65 3.73 3.84 3.73 3.80 3.78 3.79 3.77 3.74 0 0 3.51 3.53 3.61
X 0.083 0.304 0.310 0.320 0.310 0.317 0.314 0.315 0.314 0.311 0 0 0.292 0.293 0.301 3.71
Indikator-indikator pada sasaran ini yang merupakan indikator dengan standar nasional adalah Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM), jika dibandingkan dengan capaian tahun 2014 Badan Kepegawaian Negara memiliki IKM dengan kategori “sangat baik”, sama hal nya dengan capaian kinerja yang dilakukan pengukuran oleh Badan kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat yaitu dengan kategori “sangat baik”.
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
III- 31
2. Indikator Kinerja : Persentase SK kenaikan pangkat yang dapat diselesaikan tepat waktu Sesuai peraturan kepegawaian yang berlaku setiap PNS memiliki hak yang akan diterima dan kewajiban yang harus dilaksanakan menurut ketentuan yang berlaku. Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat bertugas melaksanakan manajemen kepegawaian yang salah satunya adalah kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil. Kegiatan Pengelolaan Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil ini merupakan pelayanan terhadap Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Provinsi, kabupaten/kota se-Sumatera Barat. Pelaksanaan proses usul kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat terdiri atas 2 (dua) periode yaitu Periode April dan Periode Oktober dengan jumlah Surat Keputusan yang diterbitkan tepat waktu adalah 2440 SK dari 3000 SK yang ditargetkan, diolah dan tepat waktu. Pada indikator kinerja Persentase SK kenaikan pangkat yang dapat diselesaikan tepat waktu menargetkan sebesar 82%, sementara realisasi nya adalah sebesar 81,33%, sehingga didapat capaian kinerja untuk indikator ini sebesar 99,18%. Jenis Pelayanan Kenaikan Pangkat
Jml berkas yang diproses
Jml SK yang diterbitkan tepat waktu
Persentase (%)
3000 berkas
2440SK
81,33%
Persentase SK Kenaikan Pangkat yang diselesaikan tepat waktu di bawah target disebabkan beberapa hal yaitu usulan kenaikan pangkat dari
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
III- 32
kabupaten/kota rendah, keterlambatan pengusulan Perhitungan Angka Kredit dan keterlambatan kenaikan pangkat tenaga guru diproses BKN. Jika dibandingkan dengan pengukuran tahun 2014, capaian kinerja indikator ini terjadi penurunan yaitu dari 3105 berkas yang dikelola Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat terdapat 2480 SK yang diterbitkan tepat waktu, dengan realisasinya 79,87% dari target 80% sehingga capaian kinerja indikator ini sebesar 99,84%. Capaian kinerja (%)
Indikator kinerja Persentase SK kenaikan pangkat yang dapat diselesaikan tepat waktu
Tahun 2014
Tahun 2015
99,84%
99,18%
3. Indikator Kinerja : Persentase SK pensiun yang diterbitkan tepat waktu Indikator SK pensiun yang diterbitkan tepat waktu merupakan salah satu indikator
yang
digunakan
untuk
mengukur
pencapaian
sasaran
meningkatnya kualitas pelayanan Badan Kepegawaian Daerah. Sekaitan dengan hal tersebut aparatur yang diberikan pelayanan adalah aparatur yang akan memasuki batas usia pensiun dan non batas usia pensiun. Pensiun aparatur terjadi karena: -
Batas Usia Pensiun;
-
Kemauan Sendiri (pensiun dini);
-
Takdir, misalnya : Sakit, Meninggal dunia;
-
Restrukturisasi / Dinas.
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
III- 33
Pada tahun 2015, Jumlah SK pensiun yang dikelola/menjadi kewenangan Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat adalah sebanyak 162 SK dan semua SK tersebut diterbitkan sesuai dengan jangka waktu yang ditetapkan dengan rincian sebagai berikut: 1. Pensiun dengan hormat dengan hak pensiun karena mencapai BUP sebanyak 39 orang; 2. Pensiun dengan hormat dengan hak pensiun atas permintaan sendiri sebanyak 123 orang. Sehingga capaian kinerja untuk indikator SK pensiun yang diterbitkan tepat waktu adalah 100%.
Indikator kinerja Persentase SK pensiun yang diterbitkan tepat waktu
Capaian kinerja (%) Tahun 2014
Tahun 2015
100%
100%
Pada tahun 2014, jumlah SK pensiun yang dikelola/kewenangan BKD adalah 222 SK, dimana SK pensiun tersebut diterbitkan sesuai jangka waktunya, sehingga capaian kinerja indikator sebesar 100%.
4. Indikator Kinerja : Persentase SK mutasi pindah yang dapat diselesaikan tepat waktu Selanjutnya untuk Pengelolaan mutasi pindah dan penempatan PNS terdiri dari: 1. Pindah antar kabupaten/kota 2. Pindah dari provinsi ke kabupaten/kota 3. Pindah dari kabupaten/kota ke provinsi Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
III- 34
4. Pindah di lingkungan provinsi sumbar 5. Pindah dari kabupaten/kota ke provinsi lain 6. Pindah dari provinsi lain ke kabupaten/kota 7. Pindah dari provinsi sumbar ke provinsi lain 8. Pindah dari provinsi lain ke provinsi sumbar Namun, yang dilakukan pengukuran untuk persentase SK mutasi pindah yang dapat diselesaikan tepat waktu adalah komponen pindah antar kabupaten/kota. Jumlah PNS pindah antar kabupaten/kota se Sumatera Barat pada tahun 2015 yang dikelola oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat berjumlah 1260 orang, SK mutasi pindah diterbitkan sesuai dengan jangka waktu yang ditetapkan, sehingga capain kinerja indikator ini adalah 100%. Pada tahun 2015, jumlah mutasi pindah antar kabupaten/kota adalah 600 orang, dimana SK mutasi pindah tersebut diterbitkan sesuai jangka waktunya, sehingga capaian kinerja indikator sebesar 100%. Indikator kinerja
Capaian kinerja (%) Tahun 2014
Tahun 2015
100%
100%
Persentase SK mutasi pindah yang dapat diselesaikan tepat waktu
Pada tahun 2014 jumlah mutasi pindah antar kabupaten/kota adalah 601 orang dengan capaian indikator kinerja sebesar 100%
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
III- 35
5. Indikator Kinerja : Persentase penyelesaian kasus disiplin tepat waktu Dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin PNS merupakan langkah awal untuk menciptakan aparatur yang profesional. Agar tidak terjadi pelanggaran disiplin, setiap PNS wajib mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan. Namun, apabila pelanggaran disiplin dilakukan oleh seorang PNS maka akan dikenakan sanksi berupa penjatuhan hukuman disiplin. Tingkat dan Jenis Hukuman disiplin terdiri dari : a. Hukuman disiplin ringan b. Hukuman disiplin sedang c. Hukuman disiplin berat Untuk menumbuhkan sikap disiplin PNS dan untuk mewujudkan PNS yang handal, profesional dan bermoral, diperlukan peraturan disiplin PNS yang dapat dijadikan pedoman dalam menegakkan disiplin. Sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta dapat mendorong PNS untuk lebih produktif berdasarkan merit sistem dan sistim prestasi kerja. Namun kenyataannya kasus-kasus pelanggaran
disiplin
PNS
tetap
ada
dan
butuh
proses
untuk
penanganannya sesuai aturan yang berlaku. Pada tahun 2015 dilakukan 6 kali Sidang Majelis Pertimbangan Pegawai (MPP) dan telah dijatuhi hukuman disiplin sebanyak 41 orang, dengan rincian sebagai berikut:
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
III- 36
-
Hukuman disiplin berat
:
12 orang
-
Hukuman disiplin sedang
:
17 orang
-
Hukuman disiplin ringan
:
12 orang
Namun penyelesaian kasus disiplin yang tepat waktu adalah 41 orang, dengan realisasinya adalah sebesar 100% dari target yang ditetapkan sebesar 95%. Sehingga capaian kinerja penyelesaian kasus disiplin tepat waktu 105,26%. Jika dibandingkan capaian indikator kinerja Persentase kasus PNS yang diselesaikan pada tahun 2014 dengan 2015 adalah: Indikator kinerja Persentase penyelesaian kasus disiplin tepat waktu
Capaian kinerja (%) Tahun 2014
Tahun 2015
89,51%
105,26%
Pada tahun 2014 penyelesaian kasus disiplin tepat waktu terealisasi sebanyak 55 orang dari 66 kasus yang diproses sesuai aturan berlaku, realisasi sebesar 83,33%. Sehingga capaian kinerja indikator adalah sebesar 89,51%. 3.3
EVALUASI CAPAIAN RENSTRA BKD 2010-2015
Melalui evaluasi kinerja akan dihasilkan gambaran dan informasi mengenai nilai kinerja yang berhasil dicapai organisasi. Capaian kinerja organisasi dapat dinilai dengan skala pengukuran tertentu. Informasi capaian kinerja dapat dijadikan feedback dan reward-punishment, penilaian kemajuan organisasi dan dasar peningkatan kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas. Rencana Strategis Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2010-2015 merupakan dokumen perencanaan lima tahunan yang disusun dengan mempedomani RPJMD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2010-2015. Sinkronisasi terhadap Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
III- 37
sasaran strategik serta indikator kinerja antara dokumen RPJMD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2010-2015 dengan Renstra BKD Tahun 2010-2015 telah diupayakan konsisten satu sama lainnya. Dengan adanya pengukuran kinerja per triwulan, Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat telah melakukan evaluasi capaian kinerja, evaluasi program dan evaluasi kegiatan dengan mengacu dan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap capaian RPJMD 2010-2015. Adapun pencapaian indikator kinerja secara keseluruhan yang berdasarkan pada pencapaian sasaran strategik RPJMD adalah sebesar 101,11%. Hasil evaluasi kinerja nantinya dimanfaatkan untuk perbaikan perencanaan dan penganggaran di masa yang akan datang pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat. Dengan demikian menjadi jelas urgensi pengukuran kinerja yang merupakan tahapan sangat vital bagi keberhasilan implementasi manajemen strategis. Rencana strategis yang telah ditetapkan oleh organisasi membutuhkan wadah untuk mewujudkannya dalam bentuk aktivitas keseharian organisasi.
3.4 AKUNTABILITAS KEUANGAN Berdasarkan alokasi anggaran Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat tahun 2015, pagu anggaran dan realisasi belanja langsung urusan sampai dengan perubahan APBD terkait dengan pencapaian sasaran strategis adalah sebagai berikut:
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
III- 38
NO
NAMA KEGIATAN Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
JUMLAH DANA (Rp.) 4.060.662.550
1
Rekruitmen CPNS Prov. Sumbar
2
Pengelolaan Kenaikan Pangkat PNS
3
Pengelolaan Pensiun dan Kenaikan Pangkat Pengabdian PNS
4
Pengelolaan Mutasi Jabatan
133.381.500
5
Seleksi Penerimaan dan Pembinaan Praja IPDN
483.018.250
6
Pemindahan dan Penempatan PNS
77.746.250
7
Pembinaan Jabatan Fungsional PNS
38.507.200
8
Pemetaan Potensi Pegawai
285.525.900
9
Pemberian Penghargaan bagi PNS yang berprestasi
173.904.500
10
Penilaian Kinerja Aparatur
204.796.250
11
Bimbingan Teknis Kepegawaian
82.293.750
12
Ujian Dinas Tingkat I dan Tingkat II
25.841.500
13
Seleksi Ujian Penyesuaian Kenaikan Pangkat PNS
14
Pembekalan PNS yang Purna Tugas
62.402.500
15
Pemberian Tanda Kehormatan Satyalencana Karya Satya
85.797.750
16
Pengelolaan dan Pemberian Bantuan Pendidikan Aparatur
723.760.650
17
Proses penanganan kasus-kasus pelanggaran disiplin PNS
138.738.000
18
Penataan dan pengelolaan dokumen/peraturan perundang-undangan bidang kepegawaian
100.817.750
19
Fasilitasi Pengelolaan Kartu Identitas Pegawai
59.441.100
20
Pengelolaan SK CPNS, PNS dan Honorer Pemprov Sumbar
72.427.600
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
417.110.750 92.136.100
117.833.250
III- 39
21
Pengelolaan Tata naskah dan Pemutakhiran kepegawaian daerah
59.297.500
22
Penyusunan Formasi PNS Pemerintah Prov. Sumbar
114.183.750
23
Rapat Koordinasi kepegawaian
73.571.750
24
Pembinaan kenaikan pangkat PNS
39.800.000
25
Pelatihan Achievment Motivation Training (AMT)
59.362.500
26
Evaluasi Pelaksanaan Penilaian Prestasi Kerja
55.898.000
27
Pengembangan Sistem Informasi Pelayanan Kepegawaian (SIMPEG)
186.818.500
28
Pelaksanaan pendataan ulang PNS
96.250.000
Pelaksanaan Kegiatan Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun Anggaran 2015 adalah sebagai berikut menurut sasaran yang dicapai adalah sebagai berikut: Sasaran 1: Meningkatnya kompetensi aparatur daerah, dengan kegiatan: 1.Pembinaan Jabatan Fungsional PNS Dana yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Pembinaan Jabatan Fungsional PNS sebesar Rp. 38.507.200,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 37.835.600,-
dengan capaian kinerja keuangan sebesar 98,26%.
2.Bimbingan Teknis Kepegawaian Dana yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Bimbingan Teknis Kepegawaian sebesar Rp. 82.293.750,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 77.065.050,- atau dengan capaian kinerja keuangan sebesar 93,65%
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
III- 40
3.Pengelolaan dan Pemberian Bantuan Pendidikan Aparatur Dana yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Pengelolaan dan Pemberian Bantuan Pendidikan Aparatur sebesar Rp. 723.760.650,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 720.629.400,- atau dengan capaian kinerja keuangan sebesar 99,57%. Capaian kinerja keuangan untuk PNS yang mengikuti tugas belajar di perguruan tinggi negeri Pulau Jawa di bawah target yang direncanakan, hal ini dikarenakan persyaratan untuk seleksi memasuki perguruan tinggi berupa TOEFL tidak dapat dicapai oleh peserta seleksi. Sehingga PNS yang mengikuti seleksi tidak diterima di perguruan tinggi tersebut, namun dapat diterima di Perguruan Tinggi Sumbar yang pembiayaan lebih rendah dari Pulau Jawa Sasaran 2 : Meningkatnya kualitas manajemen kepegawaian 1. Rekruitmen CPNS Provinsi Sumatera Barat Kegiatan ini tidak dilaksanakan dikarenakan adanya surat dari Kementrian Pendayagunaan
Aparatur
Negara
dan
Reformasi
Birokrasi
perihal
moratiorium. 2. Seleksi Penerimaan dan Pembinaan Praja IPDN Dana yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Seleksi Penerimaan Praja IPDN sebesar Rp. 483.018.250,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 202.463.700,- atau capaian kinerja keuangan sebesar 41,92%. Capaian kinerja
kegiatan
ini
penerimaan/rekrutmen
rendah, Praja
disebabkan IPDN
karena
berdasarkan
SE
perubahan
sistem
Menagri
Nomor
892.1/5612/SJ tanggal 2 Oktober 2015, bahwa biaya seleksi penerimaan calon Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
III- 41
praja IPDN ditanggung oleh APBD (Provinsi hanya memfasilitasi pelaksanaan kegiatan) 3. Rakor Kepegawaian Dana yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan
Rapat Koordinasi
Kepegawaian sebesar Rp. 73.571.750,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 63.003.825,- atau dengan capaian kinerja keuangan sebesar 85,64 %. 4. Penilaian Kinerja Aparatur Dana yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan penilaian kinerja PNS sebesar Rp. 204.796.250,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 175.025.343,atau dengan capaian kinerja keuangan sebesar 85,46% Rendahnya realisasi keuangan kegiatan ini disebabkan karena adanya efisiensi belanja perjalanan dinas dalam daerah (UPTD di kab/kota) karena penilaian kinerja dilaksanakan di SKPD induk. 5. Ujian Dinas Tingkat I dan Tingkat II PNS Dana yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Ujian Dinas Tingkat I dan Tingkat II sebesar Rp. 25.841.500,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 24.001.500,- atau dengan capaian kinerja keuangan sebesar 92,88%. 6. Seleksi Ujian Penyesuaian KP PNS Dana yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Seleksi Ujian Penyesuaian Kenaikan Pangkat PNS sebesar Rp. 117.833.250,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 105.056.500,- atau dengan capaian kinerja keuangan sebesar 89,16%.
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
III- 42
7. Penataan
dan
pengelolaan
dokumen/peraturan
perundang-
undangan bidang kepegawaian Dana yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Penataan dan Pengelolaan Dokumen/ Peraturan Perundang-undangan Bidang Kepegawaian sebesar Rp. 100.817.750,- terealisasi sebesar Rp. 92.596.850,- atau dengan capaian Kinerja keuangan sebesar 91,85%. 8. Pemberian penghargaan bagi PNS yang berprestasi Dana yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Pemberian Penghargaan bagi PNS yang Berprestasi sebesar Rp. 173.904.500,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 170.974.100,- atau dengan capaian kinerja keuangan sebesar 98,31%. 9. Pemberian Tanda Kehormatan Satya Lencana Karya Satya Dana yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Pemberian Tanda Kehormatan Satya Lencana Karya Satya sebesar Rp. 85.797.750,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 85.518.810,- atau dengan capaian kinerja keuangan sebesar 99,67%. 10. Pembekalan PNS Purna Tugas Dana yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Pembekalan PNS Purna Tugas adalah sebesar Rp. 62.402.500,- dan dapat direalisasi sebesar
Rp.
62.359.900,- atau dengan capaian kinerja keuangan sebesar 99,93%. 11. Pemetaan Potensi Pegawai Dana yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Pemetaan Potensi Pegawai adalah sebesar Rp. 285.529.900,- dan dapat direalisasi sebesar
Rp.
272.906.900,- atau dengan capaian kinerja keuangan sebesar 95,58%. Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
III- 43
12. Pengelolaan Mutasi Jabatan Dana yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Pengelolaan Mutasi Jabatan sebesar Rp. 133.381.500,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 114.688.500,- atau 85,99%. Sasaran 3 : Meningkatnya Kualitas Data dan Informasi Kepegawaian 1. Fasilitasi Pengelolaan Kartu Identitas Pegawai Dana yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Fasilitasi Pengelolaan Kartu Identitas Pegawai sebesar Rp. 59.441.100,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 59.351.500,- atau dengan capaian kinerja keuangan sebesar 99,85%. 2. Pengelolaan
tata
naskah
dan
Pemutakhiran
Data
Base
Kepegawaian Daerah Dana yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Pengelolaan Tata Naskah dan
Pemutakhiran
Data
Base
Kepegawaian
Rp.59.297.500,- dan dapat direalisasi sebesar
Daerah
sebesar
Rp. 59.158.516,-
atau
dengan capaian kinerja keuangan sebesar 99,77 %. 3. Pengembangan
Sistem
Informasi
Pelayanan
Kepegawaian
(SIMPEG) Dana yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Peningkatan dan Pengembangan
Sistem
Informasi
Kepegawaian
Daerah
sebesar
Rp.186.818.500,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 175.950.000,- atau capaian kinerja keuangan sebesar 94,18%.
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
III- 44
4. Pendataan Ulang PNS Dana yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Pendataan Ulang PNS sebesar Rp.96.250.000,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 95.551.800,atau capaian kinerja keuangan sebesar 99,27%. Sasaran 4 : Meningkatnya Kualitas Pelayanan BKD 1. Pengelolaan SK CPNS, PNS & honorer Dana
yang
tersedia
untuk
pelaksanaan
kegiatan
ini
sebesar
Rp.72.427.600,- dan dapat direalisasi sebesar Rp.72.361.482,-
atau
capaian kinerja keuangan sebesar 99,91%. 2. Pengelolaan Pensiun dan Kenaikan Pangkat Pengabdian PNS Dana yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Pengelolaan Pensiun dan Kenaikan
Pangkat
Pengabdian
Pegawai
Negeri
Sipil
sebesar
Rp.92.136.100,- dan dapat direalisasikan sebanyak Rp.89.098.200,- atau capaian kinerja keuangan adalah sebesar 96,70%. 3. Pemindahan dan Penempatan PNS Dana yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Pemindahan dan Penempatan PNS sebesar Rp. 77.746.250,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 65.966.400,- atau capaian kinerja keuangan sebesar 84,85 %. 4. Pengelolaan Kenaikan Pangkat PNS Dana yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Pengelolaan Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil sebesar Rp. 417.110.750,- terealisasi sebesar Rp. 415.012.950,- atau capaian kinerja keuangan sebesar 99,50%.
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
III- 45
5. Proses Penanganan kasus-kasus pelanggaran disiplin PNS Dana yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Proses Penanganan Kasus-kasus Pelanggaran Disiplin PNS sebesar Rp. 138.738.000,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 135.280.100,- atau dengan capaian Kinerja ke uangan sebesar 97,51%.
Berdasarkan pagu anggaran pada Perjanjian Kinerja BKD Tahun 2015 sebesar Rp. 4.569.240.200,- , namun telah dilakukan perubahan anggaran menjadi Rp.4.060.662.550,-,
sehingga
realisasi
anggaran
adalah
sebesar
Rp.3.627.240.186,-, dengan capaian kinerja keuangan adalah sebesar 89,33% (untuk belanja langsung urusan) Pencapaian realisasi kuangan dibawah 90% lebih disebabkan pada faktor eksternal
khususnya
kegiatan
seleksi
penerimaan
Praja
IPDN
yang
dilaksanakan oleh pusat pada akhir tahun anggaran sehingga tidak memungkinkan melakukan perubahan anggaran.
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
III- 46
BAB IV PENUTUP
Bab ini secara umum menjelaskan simpulan menyeluruh dari Laporan Kinerja BKD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015 ini dan menguraikan rekomendasi yang diperlukan bagi perbaikan kinerja di masa datang
4.1 KESIMPULAN Laporan Kinerja BKD Tahun 2015 merupakan cerminan capaian kinerja kegiatan dan sasaran Tahun 2015 berdasarkan Rencana Stratejik (Renstra) dan Rencana Kinerja (Renja) yang telah disusun sebelumnya. Laporan Kinerja BKD disusun berdasarkan realisasi program kegiatan bidang-bidang di lingkungan BKD. Dengan demikian Laporan Kinerja BKD merupakan laporan terintegrasi dan terkonsolidasi (integrated and consolidated report) terhadap pencapaian kinerja BKD secara keseluruhan. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap Laporan Kinerja dari bidang-bidang dan keterkaitan antara realisasi Renstra dan Renja dengan tingkat capaiannya, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan oleh setiap bidang berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Renstra Lima Tahunan BKD 2010 – 2015. Program tersebut adalah Program Pembinaan dan Pengembangan Pegawai.
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
IV- 1
2. Renstra Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat telah menampilkan Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi. 3. Pada
sasasaran
strategis
meningkatnya
kompetensi
aparatur
daerah capaian kinerja termasuk pada katagori “Sangat Baik” atau rata-rata 107,07%, artinya bahwa upaya untuk meningkatkan kompetensi aparatur di Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui program dan kegiatan berjalan sesuai dengan target yang direncanakan. 4. Pada sasaran meningkatnya kualitas manajemen kepegawaian capaian kinerja termasuk kategori “baik” atau rata-rata 98,%, ini berarti upaya Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat untuk meningkatkan kualitas manajemen berhasil baik dengan menjadikan formasi sebagai core bisniss bidang kepegawaian. 5. Pada
sasaran
meningkatnya
kualitas
data
dan
informasi
kepegawaian capaian kinerja termasuk pada katagori “sangat Baik” atau rata-rata 103,61%, ini berarti upaya Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat untuk menjadi pusat informasi kepegawaian di Jawa Timur cukup berhasil dengan baik, namun pada sisi lain tentang penyediaan informasi di Web Site BKD. 6. Pada sasaran strategis meningkatnya kualitas pelayanan BKD capaian
kinerja
termasuk
pada
katagori
“Sangat
Baik”
atau
100,94%, artinya bahwa image atau pendapat terhadap kinerja Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
IV- 2
pelayanan yang dilakukan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2015 sangat memuaskan. 7. Pencapaian indikator kinerja secara keseluruhan yang berdasarkan pada pencapaian sasaran strategik RPJMD adalah sebesar 101,11%.
Berbagai pencapaian target sasaran-sasaran kinerja Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat yang memberikan gambaran bahwa keberhasilan dan kegagalan
kinerja Badan Kepegawaian Daerah Provinsi
Sumatera Barat sangat ditentukan oleh komitmen, kerjasama, keterlibatan dan dukungan aktif segenap semua bidang dan instansi yang terkait sangat diharapkan dalam mendukung program dan kegiatan Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat yang akan mendatang.
4.2 SARAN Untuk peningkatan capaian kinerja sabagai saran adalah sebagai berikut: 1. Pada sasaran strategis meningkatnya kompetensi Aparatur daerah, Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat menghimbau ke semua SKPD di lingkungan Provinsi Sumatera Barat untuk mengalokasikan anggaran terkait dengan pendidikan dan pelatihan PNS, memberikan dan mempermudah bagi PNS tugas belajar dengan biaya sendiri, dan mempermudah bagi PNS yang mendapatkan fasilitas tugas belajar dari pihak lain (Pemerintah pusat, pemerintah daerah, instansi pemerintah atau swasta, maupun biaya sendiri), serta mempermudah proses ijin
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
IV- 3
belajar bagi PNS yang ingin meningkatkan tingkat pendidikannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 2. Optimalisasi pencapaian kinerja program kegiatan di lingkungan BKD Provinsi Sumatera Barat. 3. Upaya-upaya peningkatan kinerja dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BKD dapat dilakukan antara lain melalui: a. Perencanaan program dan kegiatan secara lebih mantap serta antisipatif
sehingga
tidak
akan
mengalami
permasalahan-
permasalahan dalam pelaksanaannya. b. Peningkatan kompetensi SDM yang akan menjalankan program kegiatan di lingkungan BKD Provinsi Sumatera Barat.
Padang, Januari 2016 Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat,
JAYADISMAN, SH, M.Kn Pembina Utama Madya NIP. 19571227 198303 2 006
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015
IV- 4