Dinamika, Tahun VIII, Nomor 16, Juli 2016 Dinamika, Tahun VIII, Nomor 16, Juli 2016
ISSN 1979-827X
Kata Pengantar
Halaman i
Daftar Isi
ii
Hubungan Kompetensi Sintaksis dengan Performansi Sintaksis Agus Hamdani ………………………………………………………………………………………….
1
Kajian tentang Rancangan Penilaian Pembelajaran Bahasa Indonesia oleh Guru Madrasah Aliyah di Jawa Barat Tahun 2016 Ika Berdiati ……………………………………………………………………………………………..
12
Kajian Struktural dan Sosiologis terhadap Novel Karya Penulis Perempuan Tahun 2000-an dan Pemanfaatannya untuk Menyusun Bahan dan Kegiatan Pelatihan Menulis Cerpen di Sanggar Sastra Dewan Kesenian Cianjur Sri Rini Wahyuni ………………………………………………………………………………………
26
Pendekatan Saintifik Berbasis Imagine dalam Pembelajaran Menulis Puisi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Cimahi Ilham Ansori Padila …………………………………………………………………………………..
36
Analisis Wacana dalam Blog Jurnal Online serta Pemanfaatannya dalam Menyusun Bahan Ajar dan Kegiatan Pembelajaran Menulis Karya Ilmiah Agusriati………………………………………………………………………………………………..
47
Struktur, Fungsi, dan Nilai-nilai yang Terkandung dalam Cerita Rakyat di Kecamatan Cugenang sebagai Bahan dan Kegiatan Pembelajaran Menulis Dongeng di SMP untuk Meningkatkan Pendidikan Karakter Eutik Julaeha …………………………………………………………………………….…………….
56
Kajian Nilai Pendidikan Karakter pada Biografi Tokoh serta Penerapan Pembelajarannya dengan Metode Discovery Learning Berbasis Hypnoteaching pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Cimahi Castinah……………………………………………………………………………...............................
65
Penggunaan Kata Berimbuhan dalam Karangan Deskripsi Siswa Kelas V SD Negeri Hanjawar 3 Kecamatan Cibeber Tahun Pelajaran 2015-2016 Agus Suhendin………………………………………………………………………………………….
76
Penggunaan Model Pembelajaran Cooperative Script dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Deskripsi Nyimas Dewi …………………………………………………………………………………………………
90
Pembelajaran dengan Menggunakan Pendekatan Kontekstual Rochmat Tri Sudrajat…………………………………………………………………………………………..
101
Kajian Nilai …/ Castinah
`
64
Dinamika, Tahun VIII, Nomor 16, Juli 2016 KAJIAN NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA BIOGRAFI TOKOH SERTA PENERAPAN PEMBELAJARANNYA DENGAN METODE DISCOVERY LEARNING BERBASIS HYPNOTEACHING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 CIMAHI
oleh Castinah SMP Negeri 1 Cimahi
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan nilai pendidikan karakter pada biografi tokoh serta pembelajarannya dengan Metode Discovery Learning berbasis Hipnoteaching pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Cimahi tahun pelajaran 2015/2016. Metode Discovery merupakan suatu rangkaian kegiatan belajar mengajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk menemukan sendiri informasi yang secara tradisional biasa diberitahukan atau diceramahkan saja. Adapaun langka-langkah metode Discovery Learning ini adalah: 1. Stimulation; 2. Problem statement; 3. Data collection; 4. Data processing; 5. Verification; 6. Generalization. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil evaluasi siswa kelas VIII-B terhadap nilai pendidikan karakter tokoh biografi yaitu ratarata nilai pretes 76,9. Sedangkan rata-rata nilai postes 97,25. Jadi rata-rata peningkatan dari nilai pretes ke postes adalah 20,35. Nilai postest yang masuk kategori baik sekali sebanyak 28 orang (77,77%) dan yang termasuk kategori baik sebanyak 8 orang (22,23%). Berdasarkan hasil perhitungan dengan Uji-t di atas diketahui harga t hitung yaitu 10,11. Menurut harga t kritik untuk derajat kebebasan (d.b) yaitu N-1 atau 36-1 = 35 untuk t.s. 0,05 yaitu 2,75. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan. Dengan demikian penerapan pembelajaran dengan metode Discovery Learning berbasis Hypnoteaching dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap nilai pendidikan karakter biografi tokoh. Kata kunci: kajian karakter tokoh, discovery learning, hypnoteaching Abstract The research objective was to describe the value of character education in prominent figures’ biographies and the implementation of its learning by a Hypnoteaching-based Discovery Learning Method to class-VIII students of SMP Negeri 1 of Cimahi academic year of 2015/2016. Discovery method is a series of teaching-learning activities that maximally involves students’ whole capacity of finding information themselves which is traditionally just told or talked. The steps of Discovery Learning method are as follows: 1. Stimulation; 2. Problem statement; 3. Data collection; 4. Data processing; 5. Verification; and 6. Generalization. The research findings revealed that the scores of class-VIII-B students on the values of character education in prominent figures’ biographies were averagely 76.9 and 97.25 in pretest and posttest, respectively. Thus, the increase in average score from pretest to posttest was 20.35. Posttest scores that fell into a category of excellent were gained by 28 students (77.77%), and ones that fell into a category of good were gained by 8 students (22.23%). Based on the result of computation by the t-test above it was found that the value of tcount was 10.11. According to the value of tcritical for a degree of freedom (df) is N-1 or 36-1 = 35 for t.s. 0.05, i.e. 2.75. It showed a significant difference. Thus, the implementation of learning by a Hypnoteaching-based Discovery Learning Method may enhance students’ understanding on the value of character education in prominent figures’ biographies. Keyword: study of prominent figures’ characters, discovery learning, hypnoteaching Kajian Nilai …/ Castinah
65
Dinamika, Tahun VIII, Nomor 16, Juli 2016
memelihara apa yang baik & mewujudkan
1. Pendahuluan Pendidikan adalah hal yang sangat penting dalam
kehidupan,
baik
dalam
kehidupan
kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.
keluarga, masyarakat, maupun berbangsa dan
Pendidikan karakter ini dapat kita peroleh
bernegara. Oleh karena itu kemajuan suatu
diantaranya dari biografi para tokoh yang telah
bangsa dan negara dapat ditentukan dari majunya
sukses mengabdikan diri dan kehidupannya untuk
pendidikan di negara tersebut. Pendidikan selalu
kemajuan bangsa. Karakter-karakter tokoh itu
mengalami pembaharuan dalam rangka mencari
dapat dijadikan pedoman/teladan bagi generasi
struktur kurikulum, sistem pendidikan, dan
muda saat ini.
metode pengajaran yang efektif dan efesien.
Karakter-karakter tokoh itu dapat
kita
Upaya itu tidak lain untuk meningkatkan kualitas
peroleh dengan memahami kisah-kisah hidupnya
pendidikan. Seperti yang kita ketahui saat ini
yang ada dalam buku-buku biografi. Oleh karena
masalah pendidikan di Indonesia menjadi suatu
itu diperlukannya model pembelajaran yang tepat
masalah
kebutuhan
dan efektif untuk mempermudah memahami teks-
masyarakat akan pendidikan sangat tinggi seiring
teks biografi itu, sehingga tercipta proses belajar
dengan perkembangan IPTEK dan pengaruh
mengajar yang berkesan dan menyenangkan.
yang
rumit
dimana
globalisasi.
Namun
Pengaruh
globalisasi
kenyataannya
terdapat
negatif
kesenjangan antara tujuan yang ingin dicapai,
pengaruh-pengaruh buruk yang
materi, dan proses pembelajaran yang dilakukan.
merusak karakter bangsa, yaitu fenomena sosial
Siswa di sekolah dijejali dengan informasi-
yang berkembang yakni meningkatnya kenakalan
informasi
para
seperti
kehidupan di masa depan menuntut pemecahan
perkelahian massal dan berbagai kasus dekadensi
masalah baru secara inovatif. Pembelajaran saat
moral lainnya. Bahkan di kota-kota besar
ini adalah pembelajaran yang beroriantasi pada
tertentu, gejala tersebut telah sampai pada taraf
proyek,
yang sangat meresahkan masyarakat, Sehingga
(discovery) dan penciptaan. Penggunaan prinsip-
diperlukan suatu solusi untuk memecahkan
prinsip belajar yang berorientasi pada masalah,
masalah tersebut.
belajar
diantaranya
remaja
Salah
satu
dalam
yang
dalam
masyarakat,
solusinya
adalah
dengan
yang
harus
masalah,
secara
melakukan
dikuasai,
penyelidikan,
kolaboratif,
kegiatan
yang
sementara
penemuan
belajar berpusat
dengan pada
dikembangkan pendidikan karakter, baik di
masyarakat, serta pembelajaran yang didasarkan
pendidikan formal, informal dan nonformal.
pada dunia nyata diharapkan akan memberikan
Pendidikan
disebutkan
hasil belajar yang lebih baik. Dengan hasil belajar
sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti,
yang lebih baik dapat meningkatkan kemampuan
pendidikan
watak yang
siswa dalam berbagai hal terutama dalam
bertujuan mengembangkan kemampuan peserta
pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, sehingga
didik untuk memberikan keputusan baik-buruk,
bisa bersaing demi kemajuan bangsa.
karakter
moral,
Kajian Nilai …/ Castinah
pendidikan
66
Dinamika, Tahun VIII, Nomor 16, Juli 2016
Beranjak dari hal tersebut, pembelajaran
Melalui payung hypnoteaching dapat mengubah
yang sesuai dengan permasalahan di atas yaitu
perspektif siswa mengenai pembelajaran yang
pembelajaran
Discovery
membosankan
menjadi
Discovery Learning
menyenangkan
dan
Learning.
dengan
pendekatan
Pendekatan
pembelajaran dapat
yang
membantu
merupakan “suatu rangkaian kegiatan belajar
mengarahkan peran seorang guru agar mampu
mengajar yang melibatkan secara maksimal
menguasai
seluruh kemampuan siswa untuk menemukan
sehingga akan tercipta suasana proses belajar
sendiri informasi yang secara tradisional biasa
mengajar yang lebih kondusif, aktif, kreatif, dan
diberitahukan
menyenangkan.
atau
diceramahkan
saja”.
(Suryosubroto, 2002:192).
/mengatur
Pendekatan
kelas
discovery
dan
siswanya
learning
dan
Dalam mencari dan menemukan konsep-
hypnoteaching merupakan perpaduan yang tepat
konsep yang diharapkan dalam pembelajaran,
sehingga diharapkan dapat menjadi salah satu
menuntut kondisi psikologis siswa yang kondusif
alternatif
dan
diimplementasikan pada proses pembelajaran
menyenangkan.
Salah
satu
teknik
model
pembelajaran
pembelajaran yang cocok untuk menciptakan
dalam dunia
pendidikan, khususnya
pembelajaran seperti ini adalah hypnoteaching.
pembelajaran
memahami
Menurut
Heriyanto
(Hajar,
2012:75),
Penemuan
hypnosis
hypnoteaching
teaching.
Dapat
diartikan
dalam karakter
tokoh dalam teks biografi. Perpaduan model
Hypnoteaching secara harfiah berasal dari kata dan
nilai-nilai
untuk
(discovery juga
learning)
dan
diasumsikan
mampu
hypnoteaching adalah seni berkomunikasi dengan
menstabilkan emosi serta meningkatkan motivasi
jalan memberikan sugesti agar para siswa
dan pikiran positif pendidik sehingga jika
menjadi lebih cerdas. Penyajian materi pelajaran
diterapkan secara berkelanjutan diharapkan dapat
menggunakan bahasa-bahasa bawah sadar yang
menghasilkan produk profil pendidik dan peserta
menimbulkan sugesti siswa untuk berkonsentrasi
didik yang cerdas
secara penuh dalam pembelajaran. Alam bawah
Berdasarkan uraian di atas masalah-masalah
sadar lebih besar dominasinya terhadap cara kerja
yang
otak. Hypnoteaching merupakan gabungan dari
dirumuskan sebagai berikut:
lima metode belajar mengajar, yaitu quantum
a. Nilai pendidikan karakter apa saja yang
learning, accelerate learning, power learning, Neuro
linguistic
programming
(NLP),
dan
hypnosis.
dikaji
dalam
penelitian
dapat
terdapat pada tokoh biografi? b. Bagaimana
persiapan pembelajaran
nilai
pendidikan karakter pada biografi tokoh
Berdasarkan beberapa teori pembelajaran discovery
akan
dan
hypnoteaching,
dapat
dengan menggunakan
metode Discovery
Learning berbasis Hypnoteaching pada siswa
diasumsikan bahwa hypnoteaching merupakan
kelas VIII
SMP Negeri 1 Cimahi tahun
salah satu alternatif solusi pembelajaran yang
pelajaran 2015/2016?
dapat mendukung pendekatan discovery learning. Kajian Nilai …/ Castinah
67
Dinamika, Tahun VIII, Nomor 16, Juli 2016
c. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran nilai pendidikan karakter pada dengan menggunakan
disadari maupun tidak. Nilai hanya dapat
biografi tokoh
dipahami, dipikirkan, dimengerti dan dihayati
metode Discovery
oleh manusia. Nilai berkaitan dengan harapan,
Learning berbasis Hypnoteaching pada siswa
cita-cita,
kelas VIII
pertimbangan internal (batiniah) manusia.
SMP Negeri 1 Cimahi tahun
pelajaran 2015/2016? d. Bagaimana
hasil
pembelajaran
menggunakan
dan
segala
sesuatu
Menurut Abidin (2013:53), karakter berasal
pendidikan karakter pada dengan
keinginan,
nilai
dari bahasa Yunani kasairo yang berarti cetak
biografi tokoh
biru atau format dasar. Berdasarkan asal katanya
metode
Discovery
karakter dianggapsebagai sekumpulan kondisi
Learning berbasis Hypnoteaching pada siswa
yang dimiliki oleh seseorang. Kondisi ini bisa
kelas VIII
saja bersifat bawaan ataupun bentukan. Kondisi
SMP Negeri 1 Cimahi Tahun
Pelajaran 2015/2016?
yang bersifat bentukan inilah yang kemudian
e. Bagaimanakah respon siswa terhadap proses
melandasi pemikiran bahwa karakter dapat
pembelajaran nilai pendidikan karakter pada
dibentuk yang salah satu caranya adalah melalui
biografi tokoh dengan menggunakan metode
pendidikan.
Discovery Learning berbasis Hypnoteaching
Berdasarkan keberagaman nilai budaya yang
pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Cimahi
berorientasi karakter di Indonesia, secara umum
tahun pelajaran 2015/2016?
Kemendiknas (2010) dalam Abidin (2013:67) merumuskan 18 nilai karakter yang harus
2. Landasan Teoretis
dikembangkan
a. Nilai Pendidikan Karakter
pembelajaran. Kedelapan belas nilai karakter ini
Nilai
(value)
biasa
digunakan
pada
diri
anak
selama
untuk
tentu saja dapat dikembangkan melalui proses
menunjuk kata benda yang abstrak. Pengertian
pembelajaran memahami teks biografi. Nilai-nilai
nilai dapat kita temukan dalam salah satu cabang
Karakter tersebut adalah (1) Religius, (2) Jujur,
filsafat, yaitu aksiologi (filsafat nilai). Nilai
(3) Toleransi, (4) Disiplin, (5) Kerja keras, (6)
dijadikan landasan, alasan, atau motivasi dalam
Kreatif, (7) Mandiri, (8) Demokratis, (9) Rasa
bersikap dan bertingkah laku, baik didasari
Ingin Tahu, (10) Semangat Kebangsaan, (11)
maupun tidak. Nilai dapat diartikan ssebagai sifat
Cinta Tanah Air, (12) Menghargai Prestasi, (13)
atau kualitas dari sesuatu yang bermanfaat bagi
Bersahabat/Komunikatif, (14) Cinta Damai, (15)
kehidupan manusia, baik lahir maupun batin.
Gemar Membaca, (16) Peduli Lingkungan, (17)
Menurut Kaelan (2004:92), nilai adalah dari
Peduli Sosial, dan (18) Tanggung Jawab.
suatu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, baik lahir maupun batin. Dalam kehidupan
b. Biografi Tokoh
manusia nilai dijadikan landasan, alasan atau
Pengertian biografi menurut Departemen
motivasi dalam bersikap dan bertingkah laku baik
Pendidikan Nasional (2008:120) adalah bi.o.gra.fi
Kajian Nilai …/ Castinah
68
Dinamika, Tahun VIII, Nomor 16, Juli 2016
(n), riwayat hidup (seseorang) yang ditulis orang lain.
Metode rangkaian
Discovery
kegiatan
merupakan
belajar
suatu
mengajar
yang
Biografi merupakan riwayat hidup tokoh
melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan
yang ditulis oleh orang lain baik tokoh tersebut
siswa untuk menemukan sendiri informasi yang
masih hidup atau sudah meninggal. Sedangkan
secara
riwayat hidup yang ditulis sendiri disebut
diceramahkan saja. (Suryosubroto,2002:192).
otobiografi. Menurut Louis M.Smith dalam Denzin dan Lincoln
(2009:367), biografi dan
tradisional
biasa
diberitahukan
atau
Langkah-langkah dalam mengaplikasikan metode discovery di kelas dalam kemendikbud
otobiografi lebih bersifat pengalaman nyata.
(2015:27) adalah ssebagai berikut.
Dalam Kuntowijoyo (2003:205) biografi dan
a. Langkah Persiapan Metode Discovery Learning
otobiografi merupakan refleksi otentik dari
1)
Menentukan tujuan pembelajaran.
pengalaman
2)
Melakukan identifikasi karakteristik siswa
seseorang.
Sementara
memoar
mempunyai kedekatan makna dengan otobigrafi;
(kemampuan awal, minat, gaya belajar, dan
titik perbedaannya adalah memoar ditulis oleh
sebagainya).
tokoh tersebut mengenai satu peristiwa saja, atau
3)
Memilih materi pelajaran.
tonggak peristiwa sejarah yang dianggap penting.
4)
Menentukan dipelajari
discovery
siswa
secara
yang
harus
induktif
(dari
contoh-contoh generalisasi)
c. Metode Penemuan (Discovery Learning) Apabila ditinjau dari kata
topik-topik
5)
Mengembangkan bahan-bahan belajar yang
menurut Illahi (2012: 29) berasal dari discover
berupa contoh-contoh
berarti menemukan, sedangkan discovery adalah
sebagainya untuk dipelajari siswa.
penemuan.
6)
Menurut Abidin (2014:175) discovery dapat dipandang
sebagai
metode
ataupun
ke abstrak, atau dari tahap enaktif, ikonik
pembelajaran. Namun demikian, discovery lebih
model pembelajaran. Oleh karenanya, istilah
Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks, dari yang konkret
model
sering disebut sebagai metode tinimbang sebagai
ilustrasi, tugas dan
sampai simbolik. 7)
Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa
yang sering muncul adalah metode discovery. Metode discovery (dalam bahasa Indonesiasering disebut
metode
penyingkapan)
didefinisikan
sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila siswa disajikan materi pembelajaran yang masih bersifat belum tuntas atau belum lengkap sehingga menuntut siswa menyingkap beberapa
b. Pelaksanaan Metode Discovery Learning Menurut Syah (Kemendikbud, 2015:28) dalam
mengaplikasikan
metode Discovery
Learning di kelas, ada beberapa prosedur yang harus
dilaksanakan
dalam
kegiatan
belajar
mengajar secara umum sebagai berikut:
informasi yang diperlukan untuk melengkapi materi ajar tersebut. Kajian Nilai …/ Castinah
69
Dinamika, Tahun VIII, Nomor 16, Juli 2016
1) 2)
Stimulation (stimulasi/pemberian
yang ingin diraih. patut dijadikan sosok
rangsangan)
yang pantas untuk digugu dan ditiru oleh
Problem statement (pernyataan/ identifikasi
peserta didiknya.\ 2) Pacing
masalah) 3)
Data collection (pengumpulan data).
Pacing berarti menyamakan posisi, gerak
4)
Data processing (pengolahan data)
tubuh, bahasa, serta gelombang otak dengan
5)
Verification (pembuktian)
orang lain.
6)
Generalization (menarik
kesimpulan/
3) Leading Leading
generalisasi)
berarti
memimpin
atau
mengarahkan setelah guru melakukan pacing b.
Hypnoteaching
peserta didik akan terasa nyaman dengan
Secara harfiah hynoteaching berasal dari
suasana
pembelajaran
yang
berlangsung.
kata hypnosis dan teaching. Di masyarakat lebih
Ketika itulah setiap apapun yang diucapkan
dikenal sebutan hipnotis. Sebenarnya terdapat
guru atau ditugaskan guru kepada peserta
perbedaan makna antara kata hypnosis dan
didik, peserta didik akan melakukannya
hypnotis. Hipnosis mengacu pada ilmunya yaitu
dengan suka rela dan senang hati.
suatu keadaan seperti tidur yang diakibatkanoleh
Meskipun materi yang dihadapi sulit akan
sugesti yang disampaikan, sedangkan hipnotis
tetapi pikiran bawah sadar peserta didik
adalah pelakunya yaitu orang yang melakukan
akan menangkap materi pelajaran yang
hipnosis. (KBBI, 2008:50).
sampaikan guru menjadi hal yang mudah.
Metode
hypnoteaching
juga
dapat
4)
Menggunakan Kata-kata Positif
didefinisikan sebagai metode pembelajaran
Penggunaan kata positif ini sesuai dengan
yang
guru
cara kerja pikiran bawah sadar yang
memakai bahasa-bahasa bawah sadar yang bisa
menerima apa saja yang diucapkan oleh
menumbuhkan ketertarikan tersendiri kepada
siapa pun ne g at if m a u p un p osi tif ,
peserta didik”(Yustisia.2012:75).
ja di he n da k n ya gur u membiasakan
dalam
menyampaikan
materi,
Menurut Hajar (2012:99-106) ada
untuk menggunakan kata-kata positif agar
beberapa langkah yang perlu dilakukan oleh
tidak ada hal negatif yang diterima oleh alam
guru dalam menerapkan metode hypnoteaching
bawah sadar peserta didik.
dalam pembelajaran. Langkah-langkah tersebut
5) Memberikan Pujian
sebagai berikut:
Salah satu hal yang penting yang harus
1) Niat dan Motivasi
diingat guru adalah adanya reward dan
Kesuksesan seorang sangat tergantung
punishment.
Pujian
adalah
pada niatnya untuk senantiasa berusaha
peningkatan
harga
diri
dan bekerja dalam mencapai kesuksesan
Pujian ini merupakan salah satu cara untuk membentuk
Kajian Nilai …/ Castinah
konsep
diri
reward seseorang.
seseorang. 70
Dinamika, Tahun VIII, Nomor 16, Juli 2016
Sementara
punishment
merupakan
pembelajaran nilai pendidikan karakter pada teks
hukuman atau peringatan yang diberikan
biografi
guru ketika peserta didik
melakukan
eksperimen semu ini akan diketahui adanya
tindakan yang kurang baik, tentunya dalam
hubungan sebab akibat antara dua variabel.
memberikan
guru
Peneliti
agar
pembelajaran nilai pendidikan karakter pada teks
punishment tersebut tidak membuat peserta
biografi tokoh dan variabel bebasnya adalah
didik
metode
punishment
melakukannya
merasa
dengan
hati-hati
rendah
diri
dan
tidak
bersemangat. 6)
tokoh.
Melalui
menentukan
metode
variabel
discovery
penelitian
terikat,
learning
yaitu
berbasis
hypnoteaching .
Modeling
Desain eksperimen yang akan digunakan
Modeling merupakan proses pemberian
adalah pretest-posttest control group design.
teladan atau contoh melalui ucapan dan
Dalam desain ini terdapat dua kelompok, yaitu
perilaku yang konsisten.
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Desain penelitian
ini
digambarkan
sebagai
berikut.’ 3. Metodologi Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini
Tabel 1 Desain Penelitian
adalah metode deskriptif analitis dan eksperimen
Kelas
semu (Quasi Eksperiment Reseach). Metode
E
X
K
-
deskriptif analitis digunakan untuk pemberian atau
penjelasan
objek
yang
diteliti,
Tes Awal
Perlakuan
Tes Akhir
(Sugiyono, 2008, hlm. 76)
juga
pemaparan aspek-aspek yang menjadi fokus
Keterangan:
perhatian dalam penelitian secara sistematis, yaitu mengenai hal-hal yang berhubungan dengan
E
: Kelas Eksperimen
pemahaman terhadap teks biografi. Komponen-
K
: Kelas Kontrol
komponen tersebut meliputi truktur teks dan
: Tes Awal Kelas Eksperimen
karakter-karakter tokoh yang ada dalam teks
: Tes Akhir Kelas Eksperimen
biografi. Dengan demikian, metode penelitian ini
X :
Perlakuan pada kelompok eksperimen berupa
pembelajaran
nilai
(objektif) sebagai langkah kerja deskriptif analitis
karakter
tokoh
biografi
yang dilakukan penulis.
menggunakan metode discovery learning
dilakukan
melalui
pendekatan
struktural
Metode penelitian eksperimen semu (Quasi
: Tes Awal Kelas Kontrol
penelitian yang digunakan untuk membuktikan
: Tes Akhir Kelas Kontrol
merupakan
adanya pengaruh penerapan learning
berbasis
Kajian Nilai …/ Castinah
metode discovery
hypnoteaching
dalam
dengan
berbasis hypnoteaching.
metode
Eksperiment Reseach)
pendidikan
Desain ini menunjukkan bahwa penulis melakukan tes sebanyak dua kali di setiap kelas, 71
Dinamika, Tahun VIII, Nomor 16, Juli 2016
baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Tes
membaca kurang dari 2 judul teks biografi dalam
awal dilakukan terhadap para siswa di kedua
satu tahun. Kemudian, pengalaman memahami
kelas tersebut untuk mengetahui kemampuan
teks biografi yang dilakukan siswa hanya sebagai
awal memahami nilai pendidikan karakter tokoh
pemenuhan kelengkapan tugas pembelajaran saja.
pada teks biografi (O1, O3). Kemudian, kelas
(2)
eksperimen (E) diberi perlakuan khusus yaitu
pembelajaran memahami teks biografi, yaitu
penerapan metode discovery learning berbasis
siswa merasa kesulitan menemukan nilai-nilai
hypnoteaching dalam pembelajaran memahami
pendidikan karakter tokoh.
kendala
yang
dialami
siswa
dalam
teks biografi (X). Sementara itu, kelas kontrol (K)
Berdasarkan hasil angket setelah perlakuan,
tidak diberi perlakuan khusus tetapi pembelajaran
diperoleh respon siswa terhadap pembelajaran
tetap dilakukan secara optimal sebagaimana
memahami nilai pendidikan karakter tokoh
pembelajaran biasa tanpa menggunakan metode
biografi dengan
discovery
Berbasis Hypnoteaching. Siswa menyatakan lebih
learning
berbasis
hypnoteaching.
metode Discovery Learning
Setelah itu, kedua kelompok diberi tes yang sama
menyukai
sebagai tes akhir (O2, O4).
dibanding sebelumnya. Memahami teks biografi
Hasil
dari
keduanya
kemudian
terutama
kegiatan
pembelajaran
pembelajaran
memahami
tersebut
nilai
dibandingkan atau diuji perbedaannya. Perbedaan
pendidikan karakter tokoh biografi menjadi lebih
yang signifikan antara kedua hasil tes akhir pada
mudah setelah mendapatkan pembelajaran dan
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
latihan dengan metode ini, meskipun ada
menunjukkan pengaruh dari perlakuan yang
beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam
diberikan.
mengikuti
langkah
model
karena
kurang
memperhatikan pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil
4. Analisis dan Pembahasan Berdasarkan hasil analisis nilai pendidikan
evaluasi siswa kelas VIII-B
terhadap nilai
karakter tokoh terhadap 12 (dua belas) teks
pendidikan karakter tokoh biografi yaitu rata-
biografi, diperoleh nilai-nilai pendidikan karakter
rata skor pretes adalah 10,75 dengan rata-rata
yang dimiliki semua tokoh adalah karakter
nilai 76,9. Sedangkan skor rata-rata postes adalah
cerdas, kerja keras, dan berprestasi. Sedangkan
13,6 dengan rata-rata nilai 97,25. Jadi rata- rata
nilai-nilai pendidikan karakter yang paling sedikit
peningkatan dari nilai pretes ke postes adalah
dimiliki adalah rajin menabung, sayang pada
20,35. Nilai postest yang masuk kategori baik
orang tua, rendah hati, hemat, penyabar, optimis,
sekali sebanyak 28 orang (77,77%) dan yang
peduli lingkungan, dan sopan.
termasuk kategori baik sebanyak 8 orang
Berdasarkan
hasil
angket
sebelum
perlakuan, diperoleh sejumlah respon siswa ihwal
(22,23%). Metode
discovery
learning
berbasis
(1) minat siswa dalam memahami teks biografi
hypnoteaching
cenderung
sebagai kelas eksperimen sebanyak dua kali
kurang.
Kajian Nilai …/ Castinah
Rata-rata
siswa
hanya
diterapkan di kelas VIII-B
72
Dinamika, Tahun VIII, Nomor 16, Juli 2016
pertemuan, sedangkan di kelas kontrol (kelas
dapat disimpulkan sebagai berikut, nilai-nilai
VIII-C) digunakan metode ceramah sebagaimana
pendidikan karakter yang dimiliki semua
biasanya.
diberikan,
tokoh (12 tokoh) adalah karakter cerdas,
dilakukanlah tes akhir baik di kelas eksperimen
kerja keras, dan berprestasi. Sedangkan
maupun di kelas kontrol.
nilai-nilai pendidikan karakter yang paling
Tes
Setelah
akhir
perlakuan
(nilai
postes)
kemampuan
sedikit dimiliki (tidak tersirat di dalam teks
memahami nilai-nilai pendidikan karakter tokoh
biografi) adalah rajin menabung, sayang
biografi di kelas VIII-B menunjukkan nilai rata-
pada
rata sebesar 97,25, sedangkan tes awalnya
penyabar, optimis, peduli lingkungan, dan
(pretes) menunjukkan nilai rata-rata sebesar 76,9.
sopan.
Nilai rata-rata tes akhir kemampuan memahami
2)
orang
tua,
rendah
hati,
hemat,
Persiapan pembelajaran dikemas dalam RPP.
nilai-nilai pendidikan karakter tokoh tersebut
Rencana pelaksanaan pembelajaran disusun
menunjukkan bahwa terjadi kenaikan nilai rata-
secara deskripsi sesuai dengan langkah-
rata pada tes akhir dibandingkan pada tes awal.
langkah persiapan pembelajaran penerapan
Berdasarkan hasil perhitungan dengan Uji-t
metode
penemuan
(discovery
learning)
diketahui harga t hitung yaitu 10,11 . Menurut
berbasis hynoteaching. Dengan komponen
harga t kritik untuk derajat kebebasan (d.b) yaitu
yang meliputi identitas, standar kompetensi,
N-1 atau 36-1 = 35 untuk t.s. 0,05 yaitu 2,75. Hal
kompetensi
ini menunjukkan
pembelajaran,
signifikan.
adanya perbedaan yang
Dengan
demikian
dasar,
penerapan
pembelajaran,
pembelajaran dengan metode Discovery Learning
pembelajaran,
berbasis Hypnoteaching dapat meningkatkan
penilaian.
pemahaman siswa terhadap nilai pendidikan
3)
karakter biografi tokoh.
indikator,
tujuan
pelajaran,
metode
materi
langkah-langkah alat
dan
sumber,
serta
Pelaksanaan pembelajaran dilakukan 2 x pertemuan
(4
x
40
menit)
dengan
memperhatikan langkah-langkah penerapan 5. Kesimpulan dan Saran
metode
a.
Kesimpulan
berbasis hypnoteaching yang dikemas dalam
Berdasarkan uraian di atas mengenai kajian
kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan
nilai-nilai pendidikan karakter pada biografi
penutup. Pelaksanaan pembelajaran sesuai
tokoh dan penerapan pembelajarannya dengan
dengan persiapan pembelajaran dan dapat
metode
diaplikasikan dengan baik dan efektif.
discovery
hypnoteaching
diperoleh
learning simpulan
berbasis sebagai
4)
penemuan
(discovery
learning)
Hasil evaluasi siswa kelas VIII-B SMP
berikut.
Negeri 1 Cimahi pada tahun pelajaran
1)
Nilai-nilai pendidikan karakter dari 12 (dua
2015/2016
belas) teks biografi tokoh yang penulis teliti
terhadap teks biografi yaitu skor nilai pretes
terdapat 29 karakter yang muncul, yang
dari 36 siswa berjumlah 387, dengan jumlah
Kajian Nilai …/ Castinah
sebagai
kelas
eksperimen
73
Dinamika, Tahun VIII, Nomor 16, Juli 2016
nilai 2.845, jumlah skor postes 490, dengan jumlah
nilai
3.501,
dan
jadi
jumlah
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,
peningkatannya sebesar 655. Skor nilai
peneliti mengemukakan beberapa saran sebagai
terbesar pretes adalah 13 dengan nilai 93,
berikut.
dan skor terbesar postes adalah 14 dengan
1) Teks biografi tokoh mempunyai nilai-nilai
nilai 100, sedangkan peningkatan nilai dari
pendidikan karakter yang beragam dan
postes ke pretes adalah
7. Adapun skor
sesuai dengan norma-norma yang ada di
pretes terkecil yaitu 6 dengan nilai 43, nilai
masyarakat sehingga dapat dijadikan bahan
postes terkecil yaitu 10 dengan nilai 71, jadi
ajar memahami teks biografi di SMP.
peningkatan terkecil dari postes ke pretes
2) Metode
discovery
learning
berbasis
adalah 28. Jika dilihat dari rata-rata skor
hypnoteaching sangat memerlukan figur
pretes adalah 10,75 dengan rata-rata nilai
guru yang mampu menjadi orang tua,
76,9. Sedangkan skor rata-rata postes adalah
sahabat, fasilitator sekaligus motivator bagi
13,6 dengan rata-rata nilai 97,25. Jadi rata-
siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran,
rata peningkatan dari nilai pretes ke postes
khususnya pada pembelajaran
adalah 20,35. Berdasarkan hasil perhitungan
pendidikan karakter tokoh dalam memahami
dengan Uji-t di atas diketahui harga t hitung
teks biografi yang memerlukan rasa nyaman
yaitu 10,11 . Menurut harga tkritik untuk
dan fokus agar mudah memahaminya.
derajat kebebasan (d.b) yaitu N-1 atau 36-1
3) Metode
discovery
nilai-nilai
learning
hypnoteaching
demikian penerapan pembelajaran dengan
menjalin hubungan harmonis antara siswa
metode
dan guru dalam melaksanakan pembelajaran
Discovery
Learning
dapat
berbasis
meningkatkan
memahami
menekankan
berbasis
= 35 untuk t.s. 0,05 yaitu 2,75. Dengan
Hypnoteaching
5)
b. Saran
teks
perlunya
biografi
dengan
pemahaman siswa terhadap nilai pendidikan
menggunakan ragam teknik dan media
karakter biografi tokoh.
pembelajaran yang khas.
Respon siswa terhadap pembelajaran nilai
4) Terbuka
peluang penelitian bagi para
pendidikan karakter pada biografi tokoh
peneliti dalam dunia keilmuan khususnya
dengan metode
Bahasa Indonesia unruk mengembangkan
(Discovery
pembelajaran penemuan Learning)
berbasis
metode
discovery
learning
Hypnoteaching dapat diikuti siswa dengan
hypnoteaching
baik dan
strategi baru yang lebih inovatif dalam
menyenangkan sehingga siswa
dengan
berbasis
dapat meningkatkan prestasi/kemampuannya
memahami
dalam memahami teks biografi.
membosankan dalam pembelajaran akan berganti
teks
menambahkan
menjadi
sehingga
pembelajaran
stigma
yang
menyenangkan.
Kajian Nilai …/ Castinah
74
Dinamika, Tahun VIII, Nomor 16, Juli 2016
Daftar Pustaka Abidin, Yunus. 2013. Pembelajaran Bahasa Berbasis Pendidikan Karakter. Bandung : Refika Aditama.. Asmani, Jamal Ma’mur. 20113. Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta: DIVA Press . Darmodiharjo, Darji dkk. 1991. Santiaji Pancasila. Surabaya: Usana Offset. Printing. Dahlan. 1990. Model-model Pengajaran (Beberapa Alternatif Interaksi belajar Mengajar). Bandung: Diponegoro. Depdiknas. 2008 Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: PT Gramedia. Emzir. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif & Kualitatif. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Hajar, Ibnu. 2012. HYPNOTEACHING Memaksimalkan Hasil Proses Belajar dengan Hipnoterapi. Yogjakarta: Divapress. Illahi, Mohamad Takdir. 2012. Pembelajaran Discovery Strategi & Mental vocational skill. Jogjakarta: DIVA Press Joyce, Weil dan Calhoun. 2009. Models of Teaching Model-model Pengajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar . Kaelan. 2004. Pendidikan Pancasila. Yogjakarta: Paradigma.
Kemendikbud. 2014. Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Pelajaran Tahun 2014/2015 Mata Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Jakarta: Kemendikbud. ___.
2015. Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Jakarta: Kemendikbud.
Kemendiknas. 2010. Pendidikan Karakter untuk Membangun Karakter Bangsa. Jakarta: Kemendiknas. Mulyatiningsih, Endang. 2010. Pembelajaran Aktif, Kreatif, Inovatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM). Depok: Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suryosubroto, B. 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah: Wawasan Baru, Beberapa Metode Pendukung, dan Beberapa Komponen Layanan Khusus. Jakarta: PT Rineka Cipta. Yustisia, N. 2012. Hypnoteaching Seni Mengeksplorasi Otak Peserta Didik. Jogjakarta : Ar-ruzz Media. Riwayat Penulis Castinah, M.Pd., lahir di Jatiwangi, 5 Maret 1970. Guru di SMP Negeri 1 Cimahi. Alamat rumah Jl. Sukaraja Kec. Cicendo Bandung.
Kajian Nilai …/ Castinah
75
Dinamika, Tahun VIII, Nomor 16, Juli 2016
Kajian Nilai …/ Castinah
76