1 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABE...
Lampiran 22 Gambar Alat Uji Indirect Tensile Strength
127
Lampiran 23 Gambar Alat Uji Poisson Ratio
128
Lampiran 24 Gambar Alat Uji Cantabro
129
xvii
DAFTAR NOTASI a
=
Prosentase aspal terhadap batuan (%)
b
=
Prosentase aspal terhadap campuran (%)
c
=
Berat kering sebelum direndam (gr)
d
=
Berat benda uji jenuh SSD (gr)
e
=
Berat benda uji didalam air (gr)
f
=
Volume benda uji (cc)
g
=
Berat isi sampel (gr/cc)
h
=
Berat jenis maksimum teoritis campuran
i
=
Prosen aspal terhadap campuran dikalikan berat isi benda uji dibagi berat jenis aspal (%)
j
=
Prosentase hasil pengurangan 100 dengan prosentase aspal terhadap campuran dikalikan berat isi benda uji dibagi berat jenis agregat (%)
k
=
Jumlah kandungan rongga (%)
l
=
Rongga terhadap agregat (VMA) (%)
m
=
Rongga terisi aspal (VFWA) (%)
n
=
Rongga dalam campuran (VITM) (%)
o
=
Nilai pembacaan arloji stabilitas
p
=
Nilai pembacaan arloji stabilitas dikalikan dengan kalibrasi proving ring
q
=
Stabilitas (kg)
r
=
Flow (mm)
t
=
Tebal benda uji (cm)
xix
DAFTAR ISTILAH
Aspal
:
bahan yang bersifat melekat, berwarna hitam dan tahan terhadap air.
Aspal beton
:
ampuran agregat halus dengan agregat kasar, dan bahan pengisi ( Filler ) dengan bahan pengikat aspal dalam kondisi suhu panas tinggi.
Termoplastis
:
material yang lunak bilak dipanaskan.
Additive
:
Bahan
tambah
yang
digunakan
untuk
meningkatkan kualitas aspal. Marshall
:
adalah pemeriksaan stabilitas dan kelelehan (flow), serta analisis kepadatan dan pori dari campuran padat yang terbentuk.
Stabilitas
:
beban yang dapat ditahan campuran beton aspal sampai terjadi kelelehan plastis.
Density
:
kepadatan suatu campuran perkerasan agregat dan aspal.
VITM
:
persentase antara rongga udara dengan volume total campuran setelah dipadatkan.
VMA
:
rongga udara antar
butiran agregat
dalam
campuran agregat aspal padat, termasuk rongga udara dan kadar aspal efektif dinyatakan dalam prosen terhadap campuran. Flow
:
besarnya penurunan deformasi.
Workability
:
kemudahan pelaksanaan.
Skid resistance
:
ketahanan geser atau kekesatan yang diberikan oleh agregat.
Rutting
:
kerusakan aspal berupa terjadinya alur.
Fly ash
:
abu terbang hasil pembakaran batu bara
Hotmix
:
pencampuran panas
Bleeding
:
keluarnya aspal dari permukaan jalan
xix
Filler/ bahan pengisi
:
Butiran yang lolos saringan No. 200 (0,075 mm)
Fatique resistance
:
ketahanan kelelahan.
Marshall quotient
:
Hasil bagi dari stabilitas dan flow.
Hot rolled asphalt
:
campuran dengan gradasi senjang (gap graded) yang telah lama dipakai di negara Inggris.
Immersion test
:
pengujian perendaman selama 0,5 jam dan 24 jam.
Index of retained strength :
indeks tahanan campuran aspal.
Indirect tensile strength
pengujian untuk mengetahui gaya tarik
:
suatu
campuran aspal. Penetration index
:
indeks penetrasi.
Poisson ratio
:
perbandingan antara regangan lateral dengan regangan aksial.
Cantabro test
:
pengujian yang bertujuan untuk menentukan ketahanan benda uji terhadap keausan.
Portland cement
:
jenis semen yang paling umum digunakan karena merupakan bahan dasar beton.
Flexible pavement
:
konstruksi perkerasan lentur.
Rigid pavement
:
konstruksi perkerasan kaku.
Composite pavement
:
kombinasi
konstruksi
perkerasan
kaku
dan
perkerasan lentur. Subgrade
:
lapisan tanah dasar.
Wearing coarse
:
lapisan permukaan.
Base coarse
:
lapisan pondasi atas.
Sub base coarse
:
lapisan pondasi bawah.
Laston
:
lapisan aspal beton.
Lataston
:
lapisan tipis aspal beton.
Viskositas
:
kekentalan aspal.
Gradasi
:
distribusi dari ukuran partikelnya dan dinyatakan dalam persentase terhadap total beratnya.
Agregat
:
sekumpulan butir-butir batu pecah, kerikil, pasir atau mineral lainnya, baik berupa bahan alam atau
xx
buatan. Dense graded
:
agregat dengan gradasi rapat.
Gap graded
:
agregat dengan gradasi senjang.
Agregat kasar
:
Butiran yang tertahan saringan No. 8 (2,36 mm).
Agregat halus
:
Butiran yang lolos saringan No. 8 (2,36 mm).
Participle shape
:
bentuk butiran.
Angular
:
bentuk butiran yang menyudut.
Asphaltenese
:
material berwarna hitam atau coklat tua yang larut dalam heptane.
Resins
:
cairan berwarna kuning atau coklat tua yang memberikan sifat adhesi dari aspal, merupakan bagian yang mudah hilang atau berkurang selama masa pelayanan jalan.
Oil
:
media dari asphaltenes dan resin, berwarna lebih muda.
Mortar
:
campuran agregat halus, filler, dan aspal.
Kohesi
:
kemampuan aspal untuk melekat dan mengikat agregat.
Adhesi
:
kemampuan partikel aspal untuk melekat satu dengan yang lainnya.
Significance level
:
tingkat signifikansi.
Daktilitas
:
keuletan nilai elastis aspal.
Deformasi
:
perubahan bentuk perkerasan setelah menerima beban.