LAPORAN KEBERLANJUTAN PT ADARO INDONESIA 2009
PT ADARO INDONESIA
Daftar Isi [3.12] Cover: Keceriaan Anak-anak pada saat bermain di sekitar Rumah Pengasapan Karet, Kelompok Kebun Karet Unggul, Desa Tamiang, Tabalong, Kalimantan Selatan
Daftar Isi
00
Tentang Laporan ini
01
Sambutan Presiden Direktur
02
Apa & Siapa Adaro Indonesia
04
Bagaimana Strategi Kami
12
Bagaimana Kinerja Kami
14
Mendukung Pembangunan Masyarakat Dan Negara Kinerja Ekonomi
16
Manfaat Produk
17
Pembangunan Daerah Pemasok lokal
18
Pekerja Lokal
18
Pemberdayaan Masyarakat
19
Fasilitas Publik
42
Dampak Ekonomi tidak Langsung
43
Mengutamakan Keselamatan Dan Kelestarian Lingkungan Menjaga Kesehatan dan Keselamatan Kerja
46
Melestarikan Lingkungan Hidup
48
Mengembangkan Karyawan
62
Bagaimana Stakeholder Memandang Kami
68
Bagaimana Kami menyusun Laporan ini
72
00
Tentang Laporan ini
Pesan untuk Pembaca Laporan ini adalah Laporan Keberlanjutan kedua yang disusun oleh PT Adaro Indonesia (selanjutnya disebut Adaro Indonesia), namun merupakan laporan pertama yang disusun berdasarkan Panduan Global Reporting Initiative (GRI). Laporan ini berisi upaya Adaro Indonesia dalam menjaga keseimbangan kinerja ekonomi, kinerja lingkungan dan kinerja sosial kami.
bagi peningkatan kinerja kami. Sampaikan saran, kritik dan masukan Anda kepada:
Lingkup Pelaporan Laporan ini meliputi kinerja ekonomi, sosial dan lingkungan hidup Adaro Indonesia selama tahun 2009, dan dua tahun sebelumnya (untuk beberapa data). Laporan tidak hanya terbatas pada aktivitas di lokasi pabrik dan kantor Adaro Indonesia, namun juga aktivitas Adaro Indonesia di masyarakat. Beberapa data terkait dari kontraktor juga dituliskan dalam Laporan ini. Karena keterbatasan pencatatan dan dokumentasi, belum semua aktivitas dapat kami laporkan dalam Laporan ini.
2. Kantor Operasional: PT Adaro Indonesia Wara KM73, Hauling Road PO BOX TTB 110 Tanjung 71500 Kalimantan Selatan Telp. (62-526) 2021-997 / 98 Fax (62-526) 2021-996 Email:
[email protected]
1. Kantor Pusat: PT Adaro Indonesia Menara Karya 22nd-23rd floor, Jl. HR. Rasuna Said, Blok X-5 Kav 1-2 Jakarta, 12950, Indonesia Telp: (62-21)2553-3000 Fax: (62-21)5211-266 Email:
[email protected]
Informasi Lain Informasi lain mengenai Adaro Indonesia dapat diperoleh di website, www.adaro.com dan www.comdev-adaro.com
Panduan Kami menggunakan panduan penyusunan Laporan yang dikeluarkan oleh GRI (Sustainability Reporting Guidelines G3). Umpan Balik dari Pembaca Laporan ini kami susun untuk dapat dibaca oleh semua stakeholder kami, baik stakeholder internal maupun eksternal. Dengan demikian, para stakeholder dapat memberikan kritik, saran dan masukan
Laporan ini berisi upaya Adaro Indonesia dalam menjaga keseimbangan kinerja ekonomi, kinerja lingkungan dan kinerja sosial...
01
Sambutan Presiden Direktur
Para stakeholder yang terhormat, Indonesia menyimpan banyak kekayaan alam yang memberikan manfaat besar yang dapat kita nikmati bersama. Batubara sebagai salah satu sumber daya alam berlimpah yang dimiliki Indonesia memberikan manfaat yang besar untuk kemudian diolah menjadi sumber energi. Dari sisi pasar, permintaan dunia akan kebutuhan batubara pun semakin meningkat. Selain harganya yang murah, kualitas batubara yang dimiliki Indonesia pun beragam yang dapat disesuaikan dengan manfaat yang ingin diperoleh. Melihat peluang ini, kami Adaro Indonesia pun tergerak untuk memberikan kontribusi dalam hal eksplorasi dan penambangan batubara untuk kemudian dapat diolah oleh pihak-pihak tertentu menjadi sumber energi yang dapat kita nikmati bersama manfaatnya. Tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility CSR) menjadi bagian penting dalam setiap kegiatan yang kami lakukan. Inti CSR bagi kami adalah suatu niat baik bersama. Kami sadar, bahwa kegiatan kami sedikit banyak telah mengubah tatanan tidak hanya lingkungan alam, namun juga tatanan ekonomi dan sosial pada daerah tempat kami beroperasi. Sudah menjadi niat bersama dari para pemilik saham untuk bertanggungjawab mengembalikan apa yang sudah kami dapatkan dan mengembangkan potensi yang ada untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik dari lingkungan sekitar tempat kami beroperasi. Tetapi niat baik yang kami
02
miliki juga tidak cukup, kami pun sadar dan bertanggung jawab untuk memenuhi kepentingan dari stakeholder kami yang lain. Kepentingan stakeholder secara menyeluruh inilah yang mendasari strategi perusahaan yang kami kembangkan agar kami dapat tetap bertahan. Kehadiran Adaro Indonesia di Kalimantan Selatan sedikit banyak telah mempengaruhi aspek ekonomi, lingkungan dan sosial yang ada. Mulai dari meningkatnya pertumbuhan ekonomi, berkembangnya fasilitas sosial dan fasilitas umum, pengembangan masyarakat hingga kegiatan reklamasi dan pelestarian lingkungan. Namun kami sadar, apa yang telah kami lakukan tidak boleh hanya memberikan manfaat sesaat bagi lingkungan di sekitar kami, tetapi dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan untuk kemudian menjadi lingkungan yang mandiri dan serasi dengan alam di kemudian hari, khususnya setelah kami tidak dapat beroperasi lagi. Kami tidak ingin meninabobokan masyarakat dengan program-program yang mereka inginkan, tetapi lebih melihat pada program apa yang lebih dibutuhkan, dengan menggali lebih banyak sumber potensi apa yang dimiliki. Inilah yang menjadi tantangan kami untuk tidak putus asa menciptakan programprogram yang tidak hanya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, tapi juga mengembangkan kemampuan masyarakat menuju masyarakat yang mandiri dan serasi dengan alam. Dengan
Kepentingan stakeholder secara menyeluruh inilah yang mendasari strategi perusahaan yang kami kembangkan ...kami sadar, apa yang telah kami lakukan tidak boleh hanya memberikan manfaat sesaat bagi lingkungan di sekitar kami, tetapi dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan untuk kemudian menjadi lingkungan yang mandiri dan serasi dengan alam di kemudian hari, khususnya setelah kami tidak dapat beroperasi lagi.
Garibaldi Thohir, Presiden Direktur PT Adaro Indonesia
demikian apabila waktunya tiba bagi kami untuk berhenti berproduksi, masyarakat yang kami tinggalkan pun tetap dapat bertahan. Dalam upaya mencapai apa yang kami sampaikan di atas, kami pun berbenah diri dengan meningkatkan kemampuan kami dalam hal manajemen organisasi, termasuk di dalamnya memperhatikan keselamatan dan kesejahteraan para pekerja kami. Dalam hal ini, kami mengadopsi SOP yang diperlukan bagi usaha pertambangan dengan standar Internasional, karena kami menyadari bahwa pekerja kami memiliki tingkat resiko yag tinggi dalam bekerja. Selain itu kami juga mengacu pada Tujuan Pembangunan Milenium (Millenium
Development Goals - MDGs) untuk setiap program pengembangan masyarakat yang kami lakukan. Penghargaan dan pengakuan terhadap aktivitas dan kualitas batubara kami tidak hanya datang dari dalam negeri tapi juga dari luar negeri. Namun kami tidak ingin terlena. Kami sadar bahwa kami masih harus terus mengembangkan dan memperbaiki diri untuk menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi stakeholder kami. Apa yang kami sampaikan dalam laporan ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi kami atas apa yang telah kami peroleh, namun juga menjadi evaluasi bagi kami. Untuk itu kami menunggu masukan, saran dan kritik untuk dari pembaca sekalian. Selamat membaca! Garibaldi Thohir Presiden Direktur Adaro Indonesia
03
Apa & Siapa ADARO INDONESIA
Lokasi Penambangan Lokasi penambangan Adaro Indonesia terletak di Kabupaten Balangan dan Kabupaten Tabalong Kalimantan Selatan. Sedangkan lokasi peremukan batubara (crushing plant) dan pelabuhan muat berada di Desa Kelanis, Kabupaten Barito Selatan, Propinsi Kalimantan Tengah [2.5]. Tambang Adaro Indonesia terdiri dari 3 lokasi penambangan, yaitu 1. Tambang Paringin 2. Tambang Tutupan 3. Tambang Wara
Adaro Indonesia adalah salah satu kontraktor Pemerintah untuk Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) Generasi Pertama yang melakukan kegiatan eksplorasi dan penambangan batubara di Kabupaten Balangan dan Kabupaten Tabalong, Propinsi Kalimantan Selatan, serta pemasaran hasil produksinya berdasarkan kontrak No. J2/J.i.DU/52/82 tertanggal 16 Nopember 1982.
Adaro Indonesia memulai tahap produksi pada tahun 1991, sedangkan untuk produksi komersialnya dimulai pada tahun 1992. Adaro Indonesia ditetapkan sebagai perusahaan OBVITNAS (Obyek Vital Nasional) di Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral sesuai dengan KepMen ESDM No. 1762 K/07/MEM/2007 tentang Pengamanan Obyek Vital Nasional di Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral.
N Balikpapan Kalimantan Timur Kalimantan Tengah
Kelanis Barge Loading Facility
Tanjung
PT ADARO INDONESIA Tutupan Mine
Dahai Office Paringin Mine
Coal Haul Road
Kandangan Rantau
Kalimantan Selatan
Binuang Banjarmasin Martapura Pulau Sebaku
Pulau Laut Offshore Transhipment Site Pulau Laut Coal Terminal
Pulau Laut Airstrip
KALIMANTAN
04
Adaro Indonesia ditetapkan sebagai perusahaan OBVITNAS (Obyek Vital Nasional) di Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral
Our Coal Supply Chain [2.2]
1. Tambang Tutupan
2. Pengeboran Eksplorasi
3. Pengupasan lapisan tanah penutup
4. Pembuangan lapisan tanah penutup
5. Penambangan batubara
6. Pengangkutan batubara dari tambang
7. Pemuatan batubara ke atas truk pengangkut batubara
8. Pengangkutan batubara sepanjang jalur transportasi
9. Pemindahan batubara di Kelanis
10. Peremukan batubara di Kelanis
11. Penumpukan Penyimpanan batubara di Kelanis
12. Pemuatan batubara ke kapal tongkang di Kelanis
13. Pengangkutan batubara dengan tongkang sepanjang Sungai Barito
14. Pengangkutan batubara di pelabuhan Taboneo
15. Kapal curah dengan derek
16. Pemuatan ke kapal curah dengan derek terapung
17. Pemuatan ke kapal curah di terminal IBT
05
Batubara produksi Adaro Indonesia lebih dikenal dengan nama Envirocoal [2.2] yang saat ini telah dipasarkan di lebih dari 18 negara seluruh dunia antara lain India, Jepang, China, Inggris, Spanyol dan Amerika sebagai sumber energi untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) [2.7].
Adaro Indonesia adalah Pensuplai Terbesar kebutuhan batubara dalam negeri dengan prosentase berkisar 25%-30% dari total pemasaran Adaro Indonesia, terutama untuk kebutuhan PLTU di Pulau Jawa-Bali (PLTU PEC, PLTU Paiton 1-2, PLTU Jawa Power, PLTU Cilacap, dan PLTU Suralaya), Industri Semen dan Industri Pulp & Paper.
Eropa Utara Finlandia Denmark Jerman Belanda Prancis Inggris Amerika Serikat Chile
Asia Tenggara Philipina Malaysia Thailand
Eropa Selatan Spanyol Italia Sloveria Asia Selatan India
Pangsa pasar Envirocoal di Indonesia
Pangsa pasar Envirocoal di dunia
Industri Semen
INDONESIA
26%
Industri lain
5%
Pembangkit Listrik (PLN)
69%
06
27%
AMERIKA
3%
EROPA
11%
ASIA
59%
Total Aset tahun 2009
(US$)
Land Road Building-Silos/Workshop/Storage Facility Crushing & Stockpiling System #1 Weigh Bridge & Handling System Vehicles Building-Mess/Canteen Bridge Settling Pond Survey Equipment
13.862.578,22 1.426.858,52 349.972,63 6.284.173,8 145.449 59.780,41 8.220,75 38.771,12 713.970,8 1.416.689,51
TOTAL
24.306.464,76
Asia Utara Jepang Korea Selatan China Taiwan Hong Kong
dipasarkan di lebih dari 18 negara...... pensuplai terbesar kebutuhan batubara dalam negeri
Gambaran Umum Pemasaran Sesuai dengan kontrak, Adaro Indonesia memiliki hak untuk melakukan kegiatan ekplorasi, penambangan dan pemasaran batubara hingga tahun 2022 (perjanjian ini dapat diperpanjang dua kali 10 tahun atas kesepakatan bersama) dengan luas wilayah kontrak sebesar 35.800,80 ha (mengalami penciutan beberapa kali berdasarkan hasil ekplorasi dari luas semula sebesar 1.480 km2). Nama perusahaan [2.1] Kantor operasional [2.4]
: PT Adaro Indonesia : Mine Office Wara KM 73, Hauling Road PO BOX 110 TTB 110 Tanjung 71500 Kalimantan Selatan : Menara Karya Lt 22-23, Jl. HR. Rasuna Said, Blok X-5 Kav1-2 Jakarta : Privat, perseroan terbatas. Adaro Indonesia adalah anak perusahaan PT Adaro Energy : Jumlah pegawai: 513 orang Penjualan bersih tahun 2009 : US $ 2.406.903.867
Kantor Pusat [2.4] Sifat kepemilikan dan bentuk legal [2.6] Indonesia
Skala Perusahaan [2.8]
TOTAL MODAL 459
2009 256
2008
502
107
2007
200
400
1.007 600
Jumlah ekuitas angka dalam juta US$
1.849
1.029
550
0
Oceania Selandia Baru
1.209
800
Pinjaman berbunga
1.000
1.200
1.400
1.600
1.800
2.000
Jumlah kewajiban
VOLUME PRODUKSI DAN PENJUALAN 42.000 41.000 40.000 39.000 38.000 37.000 36.000 35.000 34.000 33.000
41.080 39.798
40.590
38.524 36.076
36.078
2007 vol penjualan (ribu ton)
2008
2009 vol produksi (ribu ton)
07
Penghargaan selama 2009 [2.10]
a. Meraih Indonesian CSR Awards dari Menteri Sosial untuk periode penilaian selama 2008 1. Peringkat Gold, Bidang Sosial dan Lingkungan untuk program Pertanian Terpadu 2. Terbaik Pertama Bidang Sosial untuk Program Peningkatan Kualitas Pendidikan Formal melalui LP3AP 3. Terbaik Kedua Bidang Lingkungan untuk Program Produk Air Bersih dengan Memanfaatkan Air Limbah Tambang 4. Terbaik ketiga Bidang Ekonomi dan Lingkungan Untuk Program Pertanian Terpadu b. Pembayar Pajak Terbesar Pertama Tahun 2009 di Kantor pelayanan Pajak Penanaman Modal Asing c. Pembayar Pajak Terbesar Tahun 2009 di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tanjung. d. KSN Awards 2009, Dari Menteri Sosial 1. Peringkat Platinum, kategori Ekonomi/Kemitraan Program Lembaga Keuangan Mikro, Program: Banua Bauntung Mikrofinance Cab. Paringin 2. Peringkat Gold, kategori Sosial /Lingkungan Program Pendidikan Dasar 9th, Program: Peningkatan mutu pendidikan melalui LP3AP Dampingan Adaro Indonesia 3. Peringkat Silver, kategori Program Kesehatan Masyarakat, Program: Kesehatan Ibu Bayi Baru Lahir dan Anak. 4. Peringkat Silver, kategori Ekonomi/Kemitraan Program Kelompok Usaha Masyarakat Tani. Program: Kelompok Tani Sahabat e. PROPER, Peringkat HIJAU, Kinerja 2008-2009 dari Kementrian Negara Lingkungan Hidup f. Penghargaan dari Direktorat Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral: 1. Peringkat Utama, kategori Pemantauan Lingkungan Pertambangan 2. Peringkat Utama, kategori Pengelolaan Reklamasi Lahan Bekas Tambang 3. Peringkat Utama, kategori Pengelolaan Batuan Penutup 4. Peringkat Utama, kategori Pengelolaan Kegiatan Sarana Penunjang 5. Peringkat Utama, kategori Pengelolaan Pembibitan 6. Peringkat Pratama, kategori Pengelolaan Keselamatan Pertambangan kanan: Beberapa penghargaan yang berhasil diraih Adaro Indonesia selama tahun 2009
08
meraih berbagai penghargaan di bidang sosial, lingkungan, dan ekonomi
PROPER
Peringkat HIJAU, Kinerja 2008-2009 Kementrian Negara Lingkungan Hidup
09
Struktur Organisasi
Presiden Director Director of Operations
[2.3]
Chief Operating Officer
General Manager Operation
Secretary
Deputy GM Strategic Planning
Coal Hauling Manager
Strategic Planning Manager
Coal Hauling Supt.
Long Term Planning Supt.
Haul Road Maintenance Supt.
Statutory Planning & Statistic Supt.
Road Safety Supt.
Deputy GM Production
Geotechnical Manager
Geology & Exploration Manager
Business Improvement Manager
Paringin Project Manager
HSE Manager
Production Manager
Production Planning Manager
Mine Infrastructure Manager
Geotechnical Supt.
Geology & QC Supt.
Bussiness Improvement Supt.
Administration Supt.
Reclamation Supt.
Central Prod. Supt.
Short Term Planning Supt.
PIT Infrastructure Supt.
Mine Supt.
Environmental Mgt Supt.
North. Prod. Supt.
Survey Supt.
Technical Supt.
Compliance, R & D Supt.
Wara Prod. Supt.
Mine Health & Safety Supt.
South Prod. Supt.
Maintenance Health & Safety Supt.
10
Operati
PT ADARO INDONESIA
n
Legal Compliance Officer Legal Representative Officer
Deputy GM Coal Processing & Barge Loading
Deputy GM Coal Admin & External Affairs
Sr. Operation &
ions Supt.
Maintenance Manager
HSE Supt.
Administration Supt.
HRGA-IT Manager
CSR Manager
Land Acquisition Manager
External Relations Manager
HR Supt.
CSR Project Supt.
Land Acquisition Supt.
Gov. Rel. Supt.
General Affair Supt.
CSR Bina Program Supt.
Bjrn. Rep. Office Manager
Fin. & Acc. Manager
Shipping Manager
Shipping Supt.
Public Media Rel. Supt.
Maintenance Supt. IT Supt. Maintenance Planning Supt.
Purchasing & Warehouse Supt.
11
Bagaimana STRATEGI KAMI
Adaro Indonesia menyadari bahwa sumber daya alam berupa batubara mempunyai sifat tidak dapat diperbaharui (unrenewable). Oleh karena itu diperlukan pengelolaan dan pemanfataan secara bijak dan efisien agar bermanfaat bagi seluruh pemangku kepentingan, termasuk masyarakat di sekitar wilayah tambang.
Visi
Misi [4.8]
Menjadi kelompok perusahaan tambang dan energi Indonesia yang terkemuka
Bergerak di bidang pertambangan dan energi untuk: Memuaskan kebutuhan pelanggan Mengembangkan karyawan Menjalin kemitraan dengan pemasok Mendukung pembangunan masyarakat dan Negara Mengutamakan keselamatan dan kelestarian lingkungan Memaksimalkan nilai bagi pemegang saham
Nilai-nilai yang dianut Adaro Indonesia [4.8] Nilai-nilai yang dianut Adaro Indonesia 1. Fokus pada pelanggan 2. QCDS (Quality, Cost, Delivery, Safety) 3. Memiliki karakteristik: A ttitude (Sikap mental) D etermined (Berketetapan) A daptive (Mudah beradaptasi) R esponsive (Tanggap) O pen minded (Berwawasan Terbuka) I ntegrity (Integritas) B alance (Seimbang) T eam spirit (Semangat kerjasama)
12
4.
PDCA (Plan Do Check Action)
5.
KISS (Keep It simple Spirit)
6.
MbL (Management by Love)
Adaro Indonesia sejak awal berkomitmen untuk menjadi tetangga yang baik. Untuk itu dalam segala kegiatannya selalu merajut kasih menjalin mitra dengan semua pihak sehingga dapat tumbuh berkembang bersama masyarakat sekitar.
Memahami Dampak Untuk mengkaji dampak operasi perusahaan terhadap komunitas lokal, kami melakukan serangkaian kajian, antara lain [1.2, SO1]: Sebelum masuk ke komunitas: Studi Kelayakan, Studi AMDAL (Analisa mengenai dampak lingkungan) Studi ini dilakukan oleh tim penyusun, termasuk di dalamnya Tim Adaro Indonesia sebagai nara sumber dan Tim konsultan sebagai pelaksana studi. Ketika beroperasi: pemetaan sosial (social mapping) Studi pemetaan sosial dilaksanakan oleh tim peneliti yang kompeten di bidang sosial dan kemasyarakatan. Adapun responden yang disurvei adalah masyarakat di Ring I atau komunitas yang memperoleh dampak langsung dari aktivitas perusahaan. Ketika memutuskan untuk keluar dari komunitas atau rencana pasca tambang: Dokumen pasca tambang. Kajian khusus juga dilakukan untuk mengetahui persepsi masyarakat serta dampak 15 tahun program pemberdayaan masyarakat Adaro Indonesia. Hasil kajian digunakan untuk merencanakan strategi pemberdayaan masyarakat ke depan.
Memahami Tantangan [1.2] · ·
· · ·
Wilayah operasional meliputi lebih dari 50 desa di enam kabupaten & dua provinsi Seiring target produksi meningkat dari tahun ke tahun maka luasan sebaran daerah serta dampak operasional juga bertambah Masih terbatasnya sarana pendukung koordinasi, monitoring serta evaluasi program Kebijakan pemerintah di setiap daerah tidaklah sama Target dan waktu tim perusahaan haruslah bisa bersesuaian dengan pihak Pemda sebab baik perusahaan maupun Pemda punya agenda program yang harus dijalankan
Mengacu pada Peraturan serta Standar dan Inisiatif Internasional [4.12]: ·
·
Keputusan Menteri Pertambangan Energi tentang Kesehatan dan Keselamatan kerja pada pertambangan umum (1995), KEPMEN 555.K/26/ Occupational health and safety management systems-requirements 18991:2007,
·
· · · · ·
Pedoman teknis audit sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja sesuai Permenaker No.05/MEN/96 SNI14001 (2005): Standar Nasional Indonesia mengenai sistem manajemen lingkungan ISO 9001 : 2000 mengenai sistem manajemen mutu ISO 14001: 2004 mengenai sistem manajemen lingkungan OHSAS18001: 2007 mengenai sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja Tujuan Pembangunan Milienium (Millenium Development Goals MDG's) yang digunakan sebagai acuan dalam pemberdayaan masyarakat.
Meningkatkan Kinerja [4.12]
Untuk mengelola dampak dan menjawab tantangan di atas, Adaro Indonesia memfokuskan upaya peningkatan kinerjanya pada misi: 1. MENDUKUNG PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAN NEGARA 2. MENGUTAMAKAN KESELAMATAN DAN KELESTARIAN LINGKUNGAN 3. MENGEMBANGKAN KARYAWAN
13
Mendukung Pembangunan Masyarakat dan Negara
Bagian ini menggambarkan dampak Adaro Indonesia terhadap kondisi ekonomi pemangku kepentingan dan terhadap sistem ekonomi di tingkat lokal dan nasional.
Program pemberdayaan masyarakat merupakan komitmen perusahaan untuk pelestarian lingkungan dan meningkatkan status sosial ekonomi masyarakat pada masa eksplorasi dan pasca tambang.
14
15
37.31%
Kinerja Ekonomi
dari budget Pemberdayaan masyarakat 2009 untuk bidang ekonomi
Nilai Ekonomi Langsung [EC1] Pendapatan
Penjualan bersih (US$) 3.000 2.407
2.500 2.000 1.500
1.618
1.000
1.003
697
500
2005
2006
1.146 2007
2008
2009
angka dalam juta US$
Nilai ekonomi yang didistribusikan (US$) [EC1] Biaya operasi
Technical Services Dept
3.780.217,77
Geology Dept
8.250.650,03
Mining Dept
10.956.430,27
Road & Infrastructure Dept
12.349.748,96
Safety Dept
603.944,43
Enviro Dept
8.394.765,83
Land Acquisition Dept
1.102.987,65
Crushing Dept
30.989.238,69
Shipping Dept
41.462.768,54
Accounting/Finance Dept Adm Dept
7.386.911,75
External Relation Dept
7.637.048,96
Community Development Dept
3.354.656,53
Banjarmasin Office Representative Dept TOTAL Investasi Komunitas [EC1]
187.720,15
232.288,57 136.689.378,13
Anggaran Pemberdayaan Masyarakat 2009 Adaro Indonesia
332 Ekonomi
6.045
Pendidikan 11.437 3.575
Kesehatan Kebudayaan Biaya Operasi
9.263
16
(dalam jutaan rupiah)
1-2.5%
Manfaat Produk [EC9]
Kandungan Abu Envirocal terendah di pasaran batubara global
Semua batubara di dalam wilayah perjanjian Adaro Indonesia sangat bersih dengan tingkat sulfur dan abu yang sangat rendah, dan tingkat nitrogen yang rendah. Oleh karena kualitas lingkungannya yang sangat unik, batubara ini dikenal secara global sebagai Envirocoal. Envirocoal adalah bahan bakar padat yang paling ramah lingkungan dan dijuluki sebagai gas alam padat
Kandungan abunya terendah (1-2,5%) di antara jenisjenis batubara yang diproduksi untuk perdagangan ekspor global, sehingga: Menghemat biaya bagi pelanggan karena menurunkan biaya pembuangan abu. Mengurangi endapan dalam tungku sehingga meningkatkan efiisiensi termal dan mengurangi biaya pemeliharaan.
Kandungan nitrogen yang rendah (0,9%)
memungkinkan: Pelanggan menekan biaya untuk menurunkan kadar nitrogen oksida dari cerobong asap Menghasilkan lebih banyak energi yang dapat dijual dan biaya produksi listrik yang lebih rendah
Kandungan sulfur yang sangat rendah (0,1%)
memungkinkan pelanggan: Memenuhi standar lingkungan yang berlaku Menunda belanja modal untuk memasang peralatan cerobong desulfurisasi gas, sehingga mengurangi biaya operasional pabrik (unit desulfurisasi memerlukan biaya sampai 20% dari total belanja modal pembangkit listrik yang baru)
Kandungan nitrogen yang rendah (0,9%) dan Kandungan sulfur yang sangat rendah (0,1%)
Kandungan abunya terendah (1-2,5%) di antara jenis-jenis batubara yang diproduksi untuk perdagangan ekspor global
17
Pembangunan Daerah
Pemasok Lokal [EC6] Selama tahun 2009, Adaro Indonesia telah menjalin kerjasama dengan 504 pemasok lokal, yaitu pemasok yang berdomisili di Kalimantan. Total pengeluaran untuk pemasok lokal ini mencapai US$ 54.891.814,33. Pekerja Lokal [EC7] Dalam penerimaan calon karyawan, Adaro Indonesia memberikan kesempatan kerja yang sama dan mengutamakan tenaga kerja setempat untuk mengisi kesempatan kerja yang tersedia, namun perusahaan juga memberikan kesempatan dan menerima tenaga kerja di luar daerah yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
Jumlah pekerja lokal (76,22%), yaitu tenaga kerja yang berasal dari tempat kelahiran di Pulau Kalimantan, jauh melebihi pekerja non-lokal.
Setiap calon karyawan mempunyai kesempatan dan hak yang sama dalam berjuang untuk diterima menjadi karyawan sesuai dengan kemampuan dan keahlian yang dimilikinya, juga berdasarkan hasil seleksi dan pengujian yang diadakan oleh Perusahaan.
Perbandingan Jumlah Karyawan Lokal Dan Non-Lokal
Perbandingan Karyawan Lokal dan Non Lokal antar Grade
TENAGA KERJA Per 31 Desember 2009
TENAGA KERJA Per 31 Desember 2009
700* 100.00%
600
90
500 400 300
513 76.22% 391
58.5%
23.78% 122
40 NON LOKAL
TOTAL
*KARYAWAN (orang)
61.2%
50
0 LOKAL
11.1% 88.9%
80
60
200 100
38.8%
70
Pekerja lokal juga mengisi level manajemen sebanyak kurang lebih 40%.
18
100*
30
41.5%
20 10 0 MANAGEMENT
STAFF
NONSTAFF
*KARYAWAN (orang) LOKAL %
NON LOKAL%
Pemberdayaan Masyarakat [S01]
Pendekatan Manajemen
Program pemberdayaan masyarakat merupakan komitmen perusahaan untuk pelestarian lingkungan dan meningkatkan status sosial ekonomi masyarakat pada masa eksplorasi dan pasca tambang. Oleh karena itu di dalam program pemberdayaan masyarakat terdapat program pembangunan masyarakat yang memperhatikan potensi dan budaya lokal serta tujuan pembangunan secara keseluruhan.
Sesuai misi perusahaan, Adaro Indonesia menjalankan program pemberdayaan masyarakat dengan Strategi:
masyarakat dan pemerintah dengan tetap mengacu pada regulasi dan
aspek sosial dan budaya/ adat istiadat setempat yang bersifat normatif,
Pemberdayaan Masyarakat Adaro Indonesia Tujuan
Meningkatkan kehidupan sosial dan ekonomi Meminimalkan dampak negatif terhadap masyarakat sekitar tambang.
Moto
Merajut Kasih, menjalin mitra, tumbuh berkembang bersama masyarakat.
Prinsip pengembangan program
1. 2. 3. 4. 5.
Wilayah Pemberdayaan Masyarakat
disesuaikan dengan wilayah cakupan operasional kegiatan pertambangan [2.5], yaitu di: Propinsi Kalimantan Selatan: 1. Kabupaten Tabalong 2. Kabupaten Balangan 3. Kabupaten Hulu Sungai Utara 4. Kabupaten Barito Kuala Propinsi Kalimantan Tengah: 1. Kabupaten Barito Timur 2. Kabupaten Barito Selatan
4 pilar pemberdayaan masyarakat
1. 2. 3. 4.
Kemandirian Berkesinambungan Kehati-hatian Amanah Saling menguntungkan
Pengembangan Bidang Ekonomi Pengembangan Bidang Pendidikan, Pengembangan Bidang Kesehatan dan Pengembangan Bidang Sosial Budaya.
Internal: Membentuk Departemen CSR Meningkatkan koordinasi internal mengenai rencana perluasan tambang agar mampu memprediksi secara dini potensi konflik yang mungkin muncul Meningkatkan kemampuan komunikasi agar mampu merespon keluhan secara cepat, selalu mengedepankan musyawarah mufakat dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah. Ekternal: Memantau kondisi sosial masyarakat dan perkembanganya secara periodik Melakukan komunikasi intensif dengan
Pemberdayaan masyarakat khususnya ibu rumah tangga dengan memberikan pelatihan ketrampilan menjahit
19
Untuk mencapai tahapan seperti sekarang ini Adaro sudah melakukan kegiatan CSR sejak lama dimulai tahun 1994. Pada awalnya kegiatan pemberian bantuan tanpa adanya perencanaan yang sistematis, lama kelamaan kegiatan yang dilakukan semakin sistematis dan terencana dan melibatkan pemangku kepentingan lain untuk juga berkontribusi memberikan perannya dalam rangka memberdayakan masyarakat.
TAHAP PERKEMBANGAN PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN) Tim Perumus Pemda, Adaro Partner Tim CD Lokal
Tim Perumus Pemda, Adaro Partner Tim CD Lokal
Tim CD Lokal YYSKSI
YYS KSI
LPB Adaro Pama
LPB Adaro Pama
LP3 Adaro Pama
LP3 Adaro Pama
Melibatkan Tim CD Lokal Pola Tim Perumus
Program Kayuh baimbay Bantuan Tanpa Program
YYS KSI
Tim CD Lokal YYSKSI LPB Adaro Pama
Program Dilaksanakan Langsung Perusahaan
1996
1999
2000
2002
RINTISAN
2004
2006
2009
PEMBENTUKAN
2010 PENYEMPURNAAN
Program pemberdayaan masyarakat Adaro Indonesia dikelola oleh Departemen CSR, yang dipimpin oleh seorang Kepala Departemen. TOLOK UKUR KEBERHASILAN PROGRAM
SASARAN ANTARA
TUJUAN AKHIR
EKONOMI PENDIDIKAN KESEHATAN SOSBUD
Adaro Indonesia telah menetapkan sasaran antara dan tujuan akhir yang jelas untuk mengukur keberhasilan program pemberdayaan masyarakatnya
Unit Usaha meningkat Pelayanan Pendidikan meningkat Pelayanan Kesehatan meningkat Program Sosal Budaya berjalan Program berkelanjutan Harmonis dengan masyarakat
MASYARAKAT MANDIRI
KRITERIA MASYARAKAT MANDIRI: Memiliki sumber pendapatan yang mampu menopang kehidupan keluarga serta tidak tergantung kepada perusahaaan atau pemerintah Memiliki intelektual yang mampu bersaing dengan masyarakat lainnya Memiliki kemampuan dalam pengelolaan diri dan masyarakat sehingga tidak tergantung pada pihak lain
KERANGKA PELAKSANA Program pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan sosial budaya, disusun berdasarkan potensi dan kebijakan daerah serta kebijakan perusahaan
20
MASYARAKAT MANDIRI EKONOMI
PENDIDIKAN
KESEHATAN
KEBIJAKAN PERUSAHAAN POTENSI DAN KEBIJAKAN DAERAH
SOSIAL BUDAYA
Kelompok sasaran: 1. Prioritas 1 adalah desa-desa/ masyarakat yang bersentuhan atau akan bersentuhan dengan operasional dan atau dampak operasional 2. Prioritas 2 adalah desa-desa/ masyarakat yang rentan dengan berbagai kebutuhan berkaitan dengan operasional Adaro 3. Prioritas 3 adalah desa-desa/ masyarakat yang berada dalam wilayah kabupaten yang bersangkutan dan memiliki kepentingan Sistem Pengelolaan Program Pemberdayaan Masyarakat Program CSR dirancang untuk melibatkan masyarakat dalam berbagai kegiatan, dari tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun monitoring evaluasi. Pada tahap perencanaan dilakukan musyawarah desa. Tahap pelaksanaan dilakukan dengan pola partisipatif. Program CSR disusun berdasarkan potensi dan kebijakan daerah yang disinkronkan dengan kebijakan perusahaan. Melalui rapat program dengan tim perumus terjadi sinkronisasi program CSR dengan program pembangunan daerah, sehingga tidak terjadi tumpang tindih program. Kegiatan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan masyarakat yang dilakukan lewat penelusuran kebutuhan (need asessment) yang bekerjasama dengan Universitas negeri terkemuka di Indonesia, serta dialog konstruktif dengan masyarakat yang dilakukan langsung oleh Adaro Indonesia. Lewat dialog ini diharapkan insiatif masyarakat akan lahir dengan mempertimbangkan potensi di daerahnya tersebut [EC8].
masyarakat yang bersentuhan atau akan bersentuhan dengan operasional adalah prioritas utama dari sasaran Program CSR
Hasil penelitian serta dialog itu kemudian dijadikan sebagai rencana jangka menengah perusahaan yang realisasinya disesuaikan dengan perkembangan masyarakat setempat. Berdasarkan hasil penelusuran tersebut, Adaro kemudian berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten setempat untuk pelaksanaan kegiatannya. Koordinasi ini dilakukan untuk menghindari tumpang
tindihnya kegiatan dengan program kerja pemerintah, yang kemudian dituangkan dalam bentuk SK Bupati setiap tahunnya [EC8]. Disamping itu Adaro Indonesia juga selalu berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan musyawarah perencanaan pembangunan daerah (musrenbang) yang ada di 6 kabupaten mitra.
21
37.31%
dari budget Pemberdayaan masyarakat 2009 untuk bidang ekonomi
SISTEM PENGELOLAAN PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KEBIJAKAN/ VISI/ MISI
PLANNING
VISI/MISI
MUSYAWARAH DESA
MONITORING & PENGAWASAN
>
IMPLEMENTASI & STRATEGI
KEBIJAKAN CD PENETAPAN BUDGET CD KONSEP CD RENSTRA
POTENSI WILAYAH PROPOSAL MASYAR/ INDIVIDU HASIL PENELITIAN, TIM AHLI
KONTINYU PROGRAM
CAMAT TIM CD LOKAL PROPOSAL
TIM CD PUSAT ADARO DAFTAR USULAN PROGRAM
Singkronisasi dengan Pembangunan Daerah
Bidang Program CD
Tim Pelaksana
Tim Pengawas & Monitoring
EKONOMI
LPB,
Camat Terkait
PEMDA, DINAS TERKAIT
PENDIDIKAN
LP3AP
PERUSAHAAN (TIM CD Pusat)
KESEHATAN
YKI (KATARAK)
BPD
SOSIAL BUDAYA
Kontraktor/ Konsultan
TIM TEKNIS PERUSAHAAN
Program Khusus
Masyarakat Setempat
TIM KHUSUS/ AUDITOR
STRATEGI PELAKSANAAN
HASIL PELAKSANAAN PROGRAM
TIM PERUMUS CD PERSETUJUAN PROGRAM CD ADARO PEMDA Program, Budget, Tujuan, Sasaran
Menentukan Budget & Program CD tahun selanjutnya
BUPATI
MANAGEMENT REVIEW
LAPORAN
Top management Adaro mereview kelayakan laporan & keberhasilan program, kualitas, tujuan, sasaran, realisasi budget & sesuai planning MANAGEMENT REVIEW
22
Kualitas, tujuan, sasaran, budget, kendala, usulan perbaikan program
EVALUASI
Kualitas, tujuan, sasaran, budget, kendala program
EVALUASI & PELAPORAN
PELAKSANAAN CSR [EC8] CONTOH
PELAKSANA
JENIS
SIFAT
PERUSAHAAN
Bantuan-bantuan charity sebagai community services dan community relation
Hibah
Bea Siswa Bibit Bantuan
MASYARAKAT
Proyek sedernaha yang mampu dilaksanan masyarakat
Pemberdayaaan Hibah
Pembangunan Titian Jalan desa Pembersihan sungai
LEMBAGA BENTUKAN ADARO INDONESIA
Proyek-proyek jangka panjang dan kerkesinambungan
Pemberdayaan Keberlanjutan Kemandirian
LKM Pengembangan UMKM Mutu Sekolah
PIHAK KETIGA/ KONTRAKTOR
Proyek-proyek besar yang perlu keahlian khusus
Kontrak Kerja
Gedung RS GOR
Pemantauan dan evaluasi program pemberdayaan masyarakat (community development CD) dilakukan oleh: Camat Badan Perwakilan Desa Petugas Perusahaan Tim Eksternal ARAH MENUJU KEBERLANJUTAN DANA CD
PASCA TAMBANG
> Bidang Ekonomi
LKM
>
Sebagian Keuntungan LKM
LKM Executing Channeling UMKM Usaha Produktif
Bidang Pendidikan Bidang Kesehatan Bidang Sosbud Masyarakat Sasaran
UMKM Usaha Produktif
Bidang Pendidikan Bidang Kesehatan Bidang Sosbud Masyarakat Sasaran
23
62
Kinerja Sosial dan Ekonomi
desa di Kab. Balangan sejak 1997 menjadi sasaran program pengembangan kebun karet unggulan
Bidang Ekonomi
Kinerja Sosial dan Ekonomi
Pengembangan Kebun Karet Unggulan
I. BIDANG EKONOMI
Perkebunan karet adalah salah satu potensi daerah. Pengembangan kebun karet ini diharapkan dapat mendukung perekonomian masyarakat yang bisa menyerap tenaga kerja produktif sehingga dapat menjadi sumber pendapatan sampingan rumah tangga ataupun pendapatan pokok yang dapat diandalkan.
Bidang ekonomi yang dikembangkan adalah sektorsektor yang memiliki daya saing dan keunggulan di setiap kabupaten. Pemberdayaan dilakukan secara menyeluruh dari hulu sampai hilir, dengan tetap memperhatikan aspek kemandirian. Sektor ekonomi yang dikembangkan oleh Adaro Indonesia adalah: 1. Pengembangan kebun karet unggulan 2. Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) 3. Pengembangan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) 4. Pertanian Terpadu 5. Program Pengembangan Ekonomi lainnya: perikanan, peternakan, pertanian, pengembangan produk unggulan daerah 6. Gerakan Ekonomi Masyarakat Desa (Gema) 7. Gerbang AMAN
Perkebunan karet merupakan salah satu program unggulan Adaro Indonesia dalam rangka mewujudkan masyarakat yang mandiri
Sasaran
meningkatkan luas areal meningkatkan kualitas diversifikasi produk untuk meningkatkan nilai tambah.
Kegiatan
bantuan bibit, obat, sarana produksi (saprodi), penyuluhan, dinamika kelompok, pelatihan budidaya, pelatihan pasca panen serta peningkatan mutu hasil melalui pengelolaan rumah pengasapan karet.
Lokasi
62 desa di Kabupaten Balangan (sejak 1997), 31 desa di Kabupaten Tabalong, dan 16 Desa di Kabupaten Barito Timur
Akumulasi Jumlah Peserta & Luas Lahan Kebun Karet Unggulan
Akumulasi Peserta
24
Akumulasi Ha Lahan
20 09
20 08
20 07
20 04
20 02 /2 00 3
20 02
20 01
19 99 /2 00 0
19 99
19 98 /1 99 9
19 97 /1
99 8
6.000 5.000 4.000 3.000 2.000 1.000
Akumulasi Kelompok
Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
UKM Madu
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan salah satu penggerak perekonomian yang telah terbukti memilki daya lentur dan ketahanan luar biasa pada era krisis ekonomi. Untuk itu UMKM ini juga dijadikan sebagai salah satu andalan dalam mendorong pembangunan daerah dan penciptaan lapangan kerja.
Kabupaten Tabalong adalah salah satu sentra pemasaran Madu yang sudah cukup terkenal di Propinsi Kalimantan Selatan.
Arah
menjadi pelaku ekonomi yang berdaya saing melalui perkuatan kewirausahaan, peningkatan produktivitas, fasilitasi teknologi, pembiayaan dan pemasaran
Kegiatan
pengembangan SDM, pelatihan, pendampingan usaha, pendampingan manajemen, pendampingan mendapatkan modal, pendampingan pemasaran dan pendampingan teknologi.
Mitra
Lembaga Pengembangan Bisnis Adaro-Pama
Lokasi
Kabupaten Tabalong
Beberapa hasil dari pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan UMKM oleh Adaro Indonesia
Kondisi Awal
Kadar air dalam madu cukup tinggi Beberapa produsen madu belum memiliki SIUP, HO, BPOM/Dinkes sebagai standar kelayakan produk. Tempat pemasaran belum permanen, tidak mampu memenuhi permintaan karena modal kurang, mutu kurang optimal karena sistem pengolahan sederhana
Dana
Hibah dan bergulir
Hasil
Memiliki ijin usaha Stok madu mencukupi permintaan pasar Kegiatan usaha legal dan dilindungi hukum Penghasilan meningkat Sebagai percontohan usaha jual beli madu yang mampu bersaing dengan kualitas yang maksimal. Meningkatkan citra kabupaten Tabalong sebagai penyuplai Madu yang asli dan terjaga kualitasnya.
Rencana Tindak Lanjut
Pembangunan bangunan pemasaran dan pengolahan Pelatihan teknologi pengolahan madu dan manajemen usaha
25
Rp 7.965.427.594
dana LKM yang disalurkan pada tahun 2009
Pengembangan Lembaga Keuangan Mikro (LKM)
UKM Susu Kedelai
Kondisi Awal
Belum memiliki ijin Belum mampu memenuhi permintaan pasar karena kurangnya modal usaha
Dana
Bergulir melalui LKM
Hasil
Meningkatnya jumlah produksi sehingga mampu memenuhi kebutuhan pasar Meningkatnya penghasilan pemilik usaha Kegiatan usaha yang legal dan dilindungi hukum Meningkatnya kualitas susu kedelai yang dihasilkan/diproduksi.
Rencana Tindak Lanjut
Dalam rangka menyukseskan kegiatan pemberdayaan UMKM, maka didirikanlah LKM untuk menjawab kebutuhan akan akses permodalan. Melalui Lembaga Pengembangan Bisnis serta campur tangan dari Lembaga Keuangan Mikro CSR Adaro Indonesia berniat mengembangkan industri industri potensial yang bahan bakunya tersedia dan dikuasai masyarakat. Arah
menjadi lembaga keuangan penunjang sektor ekonomi masyarakat di sekitar daerah operasional Adaro Indonesia
Tujuan
Menyediakan akses permodalan bagi UMKM yang memiliki kelayakan usaha namun belum memiliki kelayakan perbankan Memfasilitasi dana pinjaman lunak dari program channeling untuk masyarakat/UMKM sekitar operasional Adaro Indonesia yang memiliki rintisan usaha dan layak dikembangkan.
Monitoring kemajuan usaha dan evaluasi kelancaran pengembalian kepada LKM Pelatihan manajemen usaha
LKM Banua Bantung lembaga yang membuka akses permodalan bagi kegiatan UMKM
Kegiatan
Jumlah Dana LKM yang disalurkan [EC1] Waktu dimulai
Rp. 8.522.206.496 5.406 nasabah
Rp. 7.965.427.594
Rp. 5.220.827.436 5.398 nasabah
Rp. 6.415.446.689
4.217 nasabah
5.833 nasabah
Rp. 1.402.710.057 1.951 nasabah
2005
2006
2007
2008
Program pengembangan ekonomi masyarakat melalui LKM dimulai Juni 2005 dengan pendirian LKM Banua Bauntung Cabang Tanjung.
Mitra
PT PNM, LPB, UMKM
Lokasi
Kabupaten Tabalong, Kabupaten Balangan, Kabupaten Barito Timur, Kabupaten Barito Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Utara
Nasabah
UKM karet, rotan, gula aren, bengkel
2009
Jumlah dana yang disalurkan
26
Pemberian kredit, pembelajaran menabung bagi masyarakat, pembinaan usaha dan pembukuan bagi nasabah, konsultasi dan pendampingan lapangan
Pertanian Terpadu Sebagai perusahaan pertambangan yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan sosial, Adaro Indonesia selalu berupaya menyelaraskan kebutuhan dengan daya dukung alam dan potensi yang ada. Interaksi yang sesuai di antara komponenkomponen diharapkan menghasilkan respon komplementari (saling melengkapi) dan sinergetik sehingga dapat mendorong peningkatan efisiensi produksi dan memperkuat ekonomi dari sistem pertanian yang terpadu.
Integrasi sumber-sumber hewan ternak dan tumbuhan untuk memperoleh keluaran biomassa yang optimal dalam lingkungan ekologi dan sosio-ekonomi tertentu merupakan pilihan yang diambil Adaro Indonesia.
Sasaran
Memberikan contoh bagi masyarakat sekitar dalam pengelolaan pertanian terpadu Menciptakan lapangan kerja dan peluang usaha Merintis kerjasama dengan para pihak sebagai langkah awal untuk kerjasama dengan masyarakat Wahana pembelajaran bagi masyarakat sekitar operasional
Kegiatan
Pengembangan ternak sapi; pemagangan masyarakat calon peternak ayam; pengembangan kompos, biourine dan biogas; pengembangan tanaman hijauan; pengembangan hortikultura
Waktu
Program pertanian terpadu dimulai tahun 2006 dengan pembelian dimulainya100 ekor sapi Bali
Mitra
PT Japfa, PT Fajar Indo Mandiri, PT Bank BRI
Perkembangan
Jumlah Sapi Bali Sapi Unggul Ayam Pedaging Pupuk Bio Gas Hijauan Tenaga kerja (sapi) Tenaga kerja (ayam)
: 100 ekor berkembang menjadi 190 ekor : 325 ekor : 18.000/siklus : 70 karung/hari : 1 Unit : 38,8 Ha : 34 orang : 6 orang
POLA PERTANIAN ADARO INDONESIA JAFPA
PT FAJAR INDO MANDIRI
INTI Peternakan Sapi
INTI Peternakan Ayam KOMPOS Masyarakat Pelatihan & Magang Fasilitasi dengan JAPFA Fasilitasi dengan BRI Kompos
LKM
KELOMPOK TANI
INTI Hijauan Ternak
Tanaman hortikultura Tanaman perkebunan
Bio Gas
Masyarakat Menerima sapi bakalan Menyerahkan anak sapi pertama Pemanfaatan Kompos & Bio Gas
Manfaat Lingkungan Penghematan Energi Pengurangan pemanasan global Pengurangan perusakan ozon Mengurangi pencemaran limbah
27
Program Pengembangan Ekonomi Lainnya
Program Pengembangan Ekonomi Lainnya Usaha Potensial lain yang ada di sekitar lokasi pertambangan Adaro Indonesia adalah perikanan, peternakan, pertanian dan pengembangan produk unggulan daerah. Kegiatan yang dilakukan oleh Adaro Indonesia adalah: Perikanan: Sesuai dengan potensi sungai dan rawa yang ada di Kalimantan Selatan, maka pengembangan perikanan didominasi oleh pengembangan ikan keramba, jaring, dan kolam. Kegiatan berupa: Dana hibah dan pinjaman untuk usaha perikanan keramba di Desa Suput, dengan hasil: meningkatnya jumlah produksi dan penghasilan Budidaya ikan nila dan patin di Kabupaten Tabalong Budidaya ikan patin dan pengadaan alat tangkap di Kabupaten Barito Selatan Pengembangan ikan dalam keramba di Kabupaten Barito Kuala
28
Peternakan: Pembinaan peternakan kambing peranakan Etawa di Pondok Pesantren Al-Islam Desa Kambitin, Pembinaan peternakan itik Alabio di Desa Banua Lawas,Tabalong, Pembinaan ternak sapi di kelompok ternak Lampihong-Balangan, Pembinaan peternakan ayam pedaging di Desa Dahai dan Padang Panjang. Pengembangan peternakan ayam buras dan ayam pedaging di Kabupaten Barito Kuala, bekerjasama dengan Dinas Peternakan Barito Kuala. Pada program ini juga dibentuk kelompok pengolah limbah kotoran sapi.
Pertanian: Pembinaan Kelompok Tani Sumber Rejeki, Desa Manduin berupa dana hibah perbaikan HT, pembuatan gudang penyimpanan alat, dan peralatan pertanian (traktor tangan, power thereser), dan pencetakan lahan sawah serta demplot pembuatan pematang sawah; dengan hasil: meningkatnya hasil panen serta menghemat waktu dan biaya pengolahan lahan dan hasil panen.
Usaha Potensial adalah perikanan, peternakan, pertanian dan pengembangan produk unggulan daerah.
Pengembangan produk unggulan daerah: Produk unggulan ciri khas daerah yang sedang dikembangkan di antaranya adalah madu alam di Kabupaten Tabalong, gula aren di Kabupaten Balangan dan kerajinan rotan di Kabupaten Barito Selatan. Agar pemasarannya semakin maju dan aksesnya semakin terjangkau, saat ini sedang dibangun sebuah ruang pameran (show room) produk unggulan daerah bekerjasama dengan Dekranasda Kabupaten Balangan.
Pengembangan Listrik desa Listrik desa dikembangkan dalam rangka meningkatkan aktivitas perekonomian masyarakat desa. Solar sel diberikan kepada 18 rumah di RT 7 Desa Wonorejo Kecamatan Juai Kabupaten Balangan dan 18 buah untuk Desa Gudang Seng, Kecamatan Banua Lima Kabupaten Barito Timur.
SID (Survey identification design ) dan DED (detailed engineering design) penanggulangan banjir dan optimalisasi lahan persawahan: Potensi lahan di desa Lajar, Mundar dan Papuyuan selama ini masih kurang optimal karena sering tergenang. Untuk itu, Adaro Indonesia bekerjasama dengan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Balangan dan konsultan tengah melakukan kegiatan Kajian pemanfaatan lahan.
29
Gerakan Ekonomi Masyarakat Desa (Gema Desa)
Gerakan Ekonomi Masyarakat Desa (GEMA DESA)
memacu masyarakat desa dalam pengembangan bidang ekonomi bekerjasama dengan Pondok Pesantren, Lembaga Swadaya Masyarakat, Kelompok Pemuda Pelopor dan Kodim.
Adaro Indonesia melaksanakan Program Gerakan Ekonomi Masyarakat Desa (Gema Desa) yang bertujuan untuk memacu masyarakat desa dalam pengembangan bidang ekonomi. Supaya lebih efektif pelaksanaan program ini bekerjasama dengan Pondok Pesantren, Lembaga Swadaya Masyarakat, Kelompok Pemuda Pelopor dan Kodim. Adapun program-program tersebut mempunyai istilah sebagai berikut : GEMA Desa Santri Gema Desa Santri yang pelaksanaannya bekerjasama dengan: Pondok pesantren Darul Mustafa, Desa Masingai I, Kec. Upau. Kegiatan: pengembangan kebun hortikultura dan peternakan. Pondok Pesantren Al Islam, di Desa Kambitin, dengan kegiatan pengembangan peternakan terpadu GEMA Desa Pelopor Gema Desa Pelopor, dengan tujuan memberi atau menambah peluang usaha bagi para pemuda pelopor maupun kader di desa.
GEMA Desa LSM Gema Desa LSM, yaitu berupa kompetisi pembuatan konsep CSR dan implementasinya bagi pemenang juara I. LSM Langsat sebagai juara saat ini sedang membina industri kerajinan khas Tabalong yang diharapkan dapat menyerap tenaga kerja pemuda desa. GEMA Desa Patriot Gema Desa Patriot, yakni program ketahanan pangan yang dirancang bersama dengan Kodim Tabalong.
Pinjaman lunak bergulir bagi usaha perikanan Kelompok Usaha Makmur Jaya, dengan hasil: meningkatnya jumlah produksi dan penghasilan; dan menjadi tempat rekreasi warga Pembentukan pra koperasi di Desa Bilas, yang merupakan cikal bakal koperasi serba usaha. Hasil: menjadi usaha bersama Desa Bilas, menjadi media pembelajaran dan latihan berorganisasi, mengeratkan kerjasama dan kegotongroyongan, serta menghambat pertumbuhan rentenir dan tengkulak.
30
Pembentukan pra koperasi menjadi media pembelajaran dan latihan berorganisasi, mengeratkan kerjasama dan kegotongroyongan
Gerbang Aman (Gerakan Pembangunan Adaro Mandiri) Komitmen Adaro Indonesia terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan, termasuk upaya penyiapan masyarakat mandiri pasca tambang. Dalam rangka percepatan terwujudnya masyarakat mandiri dan mengingat bahwa wilayah kegiatan mencakup 61 desa Ring 1 (prioritas utama) terletak di 6 kabupaten 2 provinsi, maka perlu dikembangkan model desa mandiri dan keberhasilannya dapat dijadikan model untuk desa lainya.
Kriteria Desa Mandiri
Kepemimpinan kepala desa merupakan pimpinan aspiratif terhadap kepentingan masyarakat Institusi-institusi yang ada di desa dapat saling sinergis dalam mendukung proses pembangunan di desa Administrasi desa dapat berjalan dengan lancar guna mendukung terciptanya proses pelayanan publik yang prima Desa memiliki agenda perencanaan jangka pendek, menengah dan jangka panjang Adanya kelompok-kelompok masyarakat yang memiliki usahausaha ekonomi sebagai penunjang terbentuknaya perekonomian rakyat yang mandiri Tersedianya kebutuhan dasar dengan tingkat aksesibilitasnya terjangkau oleh masyarakat dan melayani kebutuhan dasar masyarakat
Tujuan
Pengembangan masyarakat di wilayah sekitar perusahaan menjadi desa mandiri dalam pembangunan. Hubungan yang serasi antara perusahaan dan masyarakat sekitarnya
Kondisi Awal
Kebiasaan masyarakat menerima bantuan menjadikannya cenderung memiliki sikap ketergantungan, suka menuntut dan konsumsif (kurang / tidak produktif) Pada awal kegiatan masyarakat sudah memiliki presepsi dan kecurigaan bahwa Tim Care IPB adalah pihak yang sekedar membela kepentingan Adaro Indonesia Pada awalnya masyarakat memiliki presepsi yang negatif terhadap Adaro Indonesia masyarakat cenderung mudah terprovokasi, mudah menyalahkan pihak lain, kurang memikili sikap realistis dan proposional Mulai hilangnya kebiasaan gotong royong sebagai kearifan lokal Rendahnya partisipasi masyarakat terhadap pembangunan desa Rendahnya kualitas dan kinerja aparat desa Rendahnya kerjasama antar masyarakat dan pihak pemangku kepentingan Sumber daya lahan belum didayagunakan secara produktif dan optimal
dikembangkan model desa mandiri dan keberhasilannya dapat dijadikan model untuk desa lainnya
31
Perkembangan
1. Sudah ada kepercayaan bahwa Tim Care IPB dan Adaro bersungguh-sungguh memberdayakan untuk menuju kepada kemandirian masyarakat. 2. Sudah mulai tumbuh kesadaran masyarakat tentang perlunya membangun masa depan dan meraih kemandirian 3. Sudah mulai tumbuh presepsi dan sikap untuk tidak bergantung pada pihak lain dan lebih produktif 4. Mulai terbangunnya kerjasama dan kemitraan sinergi berbagai pihak terkait 5. Mulai berkembangnya partisipasi masyarakat terhadap pembangunan desa 6. Kepala desa dan aparatnya mulai tersadarkan untuk meningkatkan kualitas dan kinerja pelayanannya 7. Masyarakat sudah mau mengikuti dan melakukan program kegiatan ekonomi produktif yang berpotensi berkelanjutan (secara melembaga) 8. Sudah terbentuknya kelembagaan berupa kelompokkelompok ekonomi produktif 9. Sudah terbentuknya tim pengelola aset desa.
Mitra
Tim Care IPB
Lokasi
Desa Dahai dan Desa Padang Panjang
Sudah mulai tumbuh kesadaran masyarakat tentang perlunya membangun masa depan dan meraih kemandirian
32
Kinerja Sosial dan Ekonomi
Bidang Pendidikan
Kinerja Sosial dan Ekonomi
Program peningkatan kualitas guru dan manajemen sekolah
II. BIDANG PENDIDIKAN
Pembinaan Guru
Program pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan pendidikan, moral dan nilai-nilai keagamaan dengan tetap memperhatikan potensi daerah. Adaro Indonesia terpanggil untuk turut serta dalam bidang ini karena pendidikan merupakan faktor kunci dalam kemajuan suatu daerah. Sebelum menyusun program, dilakukan survei kondisi pendidikan di wilayah kerja sebagai dasar penyusunan program.
Dilakukan melalui berbagai pelatihan dan workshop, baik kepada guru maupun kepala sekolah dan pengawas di Kabupaten Tabalong (142 sekolah), Kabupaten Balangan (22 sekolah), dan Kabupaten Barito Timur (13 sekolah) Hingga tahun 2009, jumlah guru dan kepala sekolah yang mengikuti pelatihan: Peserta Pelatihan untuk Sekolah (orang)
5500
4359
4500 4000
Bentuk program yang dilakukan adalah: 1. Program peningkatan kualitas guru dan manajemen sekolah untuk menyetarakan mutu pendidikan dengan daerah maju 2. Perpustakaan keliling, untuk memenuhi minat baca siswa yang terus meningkat 3. Program beasiswa bagi siswa kurang mampu, dan beasiswa prestasi untuk memacu prestasi sekolah 4. Penyempurnaan dan penyediaan fasilitas pendidikan
3871
3500 3000
2729
2500 2000 1500
1142
1000
527
500
488
615
0
2006
2007
2008
2009
Akumulasi jumlah peserta pelatihan guru, kepala sekolah, pengawas
Mitra
Lembaga Pengembangan Potensi Pendidikan Adaro Pama (LP3AP)
Hasil
Terjadi peningkatan: Wawasan terhadap perkembangan dunia pendidikan (35 %). Ketrampilan mengajar (25 %) Dorongan untuk menjadi guru yang berprestasi (34 %) Tanggung jawab terhadap tugas sebagai seorang pendidik (16%) Keyakinan untuk membimbing siswa berhasil (42%) Semangat untuk meningkatkan kemampuan mengajar (24%). Penggunaan media dan alat peraga yang tepat (32%) Percaya diri (26%) Gairah mengajar (30%) Kreatifitas dan inovasi (30%) Kebutuhan terhadap pelatihan peningkatan kualitas (29%) Gairah mengajar (30%) Kreatifitas dan inovasi (30%) Kebutuhan terhadap pelatihan peningkatan kualitas (29%)
33
Sekolah Percontohan
Pembinaan Madrasah
Konperensi Guru Nusantara
Tujuan: menjadi sekolah referensi bagi peningkatan mutu pendidikan di wilayah operasional Adaro Indonesia Target: menjadi sekolah yang berkualitas dari segi mutu pendidikan, proses belajar mengajar, maupun manajemen pada tahun 2012 Jumlah sekolah percontohan: 3 Sekolah Dasar, 3 Sekolah Menengah Pertama dan 2 Sekolah Menengah dikembangkan di Kabupaten Tabalong (Kalimantan Selatan) dan Barito Timur (Kalimantan Tengah)
diarahkan agar menjadi lembaga yang mampu mengelola dan mencari biaya sendiri Mitra: Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Antasari Banjarmasin
Telah 3 tahun berturut-turut Adaro Indonesia mengirimkan 25 orang guru untuk mengikuti Konperensi Guru Nusantara, yang bertujuan untuk memberikan wawasan dan pengetahuan baru pada para guru di sekitar wilayah operasional
Kegiatan dimulai tahun 2009, berupa: Pelatihan dan workshop bagi semua tenaga pengajar di sekolah ini untuk meningkatkan pengetahuan dan proses belajar-mengajar. Penyusunan standar mutu pendidikan yang melibatkan guru, kepala sekolah siswa, dan kultur sekolah Melengkapi sekolah dengan Sistem Informasi Manajemen Sekolah sebagai komponen pengukur sekolah model. Membekali kepala sekolah agar memiliki kompetensi, antara lain merancang dan mengimplementasikan sistem manajemen mutu sekolah sehingga sekolah memiliki visi, misi, strategi, jaminan kualitas lulusan, program, dan SOP dan kendali mutu. Membekali siswa agar mampu menerapkan ketrampilan belajar yang baik seperti menghapal, peta pikiran, membaca cepat dan membuat resumenya. Mitra: Lembaga Pengembangan Potensi Pendidikan Adaro Pama (LP3AP)
peningkatan pendidikan, moral dan nilai-nilai keagamaan
34
Perpustakaan Keliling
Program Beasiswa
Dalam rangka meningkatkan semangat belajar dan membaca di kalangan siswa dan masyarakat, Adaro Indonesia melalui LP3AP juga meluncurkan perpustakaan keliling sejak Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2006
Pemberian beasiswa untuk siswa SD/SMP/SMA dan S1 dilakukan mulai dari tahun 2000 kepada pelajar di 5 Kabupaten yakni Kabupaten Tabalong, Balangan, Barito Timur, Barito Selatan dan Barito Kuala.
3 buah unit mobil difungsikan menjadi perpustakaan keliling dan beroperasi di Kabupaten Balangan, Tabalong dan Barito Timur.
Tujuan: mendukung program pemerintah dalam upaya peningkatan sumber daya manusia dan meningkatkan motivasi siswa untuk lebih berprestasi.
Buku terus ditambah dan kini mencapai lebih dari 15.698 eksemplar dan lebih dari 5000 judul, yang terdiri dari buku-buku pelajaran, buku ilmu pengetahuan, dongeng, dan buku-buku life skill seperti buku-buku tentang perkebunan karet, pertanian maupun perikanan.
Jumlah penerima Beasiswa berdasarkan tingkat sekolah:
Buku yang dipinjam dari Perpustakaan Keliling rata-rata 201 eksemplar per hari atau 1207 buku per minggu Mitra: Lembaga Pengembangan Potensi Pendidikan Adaro Pama (LP3AP)
Jumlah Penerima Beasiswa Adaro Indonesia 2500
S1, 167 2000
SLTA, 264 S1, 91 SLTA, 180
1500
1000
S1, 53 SLTA, 100
S1, 44 SLTA, 118
S1, 38 SLTA, 135
SLTP, 197
SLTP, 188
SLTP, 183
SLTP, 430
SLTP, 466
500
SD, 729
0 2005
SD, 689 2006
S1
SD
SD, 701 2007 SMP
Adaro Indonesia bekerjasama dengan Pemkab Balangan dan Dinas Pendidikan setempat menggandeng Lembaga Pendidikan dengan tujuan membekali para siswa agar benar-benar siap dalam Ujian Akhir Nasional (UAN).
SD, 1037 2008
SD, 1436 2009
SMA
atas: Pemberian beasiswa untuk siswa SD/SMP/SMA dan S1 dilakukan mulai dari tahun 2000 kepada pelajar di 5 Kabupaten yakni Kabupaten Tabalong, Balangan, Barito Timur, Barito Selatan dan Barito Kuala.
35
TAHUN
TABALONG SD
SLTP
SLTA
S1
BALANGAN SD
SLTP
SLTA
S1
BARSEL SD
BARTIM
BATOLA SD SLTP SLTA S1
JUMLAH SLTA
S1
80
12
6
220
18
12
60
12
6
360
42
24
0
2001
132
36
6
186
30
18
68
16
4
386
82
28
0
2002
182
40
15
204
30
18
138
30
18
0
2003
216
33
6
170
42
18
48
30
6
100
15
12
2004
214
36
4
15
170
42
28
13
48
30
12
114
15
15
5
2005
234
78
40
25
222
42
35
19 121
59
13
152
18
18
9
2006
195
65
40
25
228
49
35
19 119
50
19
147
24
24
2007
277 107
60
23
228
42
36
15
2008
350 182
70
23
384
80
48
19
2009
376 194
70
50
384
77
40
45 120
7
SD
SLTP SLTA S1
2000
20
SLTP SLTA S1
SD
SLTP
524
100
51
534
120
42
0
546
123
59
33
729
197
106
53
669
188
118
44
176
27
36
701
183
135
38
45 18
235
45
17 21
90 5 1037
456
180
91
60 124 33
456
99
30 33 120 60 122 6 1436
430
264 167
0 159
3
68 32
2010 JUMLAH 2.256 783 317 166 2.376 452 288 130 742 453 250
- 1.380 243 152 14
-
Bukti nyata keberhasilan program bimbingan belajar:
-
- - 4.469 1.931 1.007 426
Peringkat ke II untuk SLTA dan Peringkat I untuk SLTP seKalimantan Selatan
Jumlah Peserta Bimbingan Belajar 2.230
2500 2000
Dari hasil ujian akhir nasional Tahun ajaran 2007/2008, Kabupaten Balangan berhasil mendapat peringkat 3 Tingkat SLTA dan peringkat 2 untuk tingkat SLTP se-Kalimantan Selatan. Pada tahun ajaran 2008/2009, prestasi siswa meningkat. Kabupaten Balangan meraih Peringkat ke II untuk SLTA dan Peringkat I untuk SLTP se-Kalimantan Selatan.
1500 1000
2.002
500
1.877
0
2007/2008
2008/2009
Akumulasi jumlah peserta pelatihan
Prosentase Kelulusan Siswa pada Try out 2009 84% 85%
Try Out 4
68% 68%
Try Out 3 Try Out 2 Try Out 1
Adaro Indonesia juga melaksanakan try out untuk siswa di Kabupaten Balangan dan telah terbukti efektif meningkatkan kelulusan siswa.
36
2009/2010
27% 1% 4%
0% SLTA
36%
10%
20% SLTP
30%
40%
50%
60%
70%
80% 90%
Sumber: Primagama cabang Balangan
Penyempurnaan dan Penyediaan Fasilitas Pendidikan Infrastruktur [EC8]: Pembangunan instalasi air bersih di SD dan SMP Banua Lima Barito Timur Pembangunan gerbang dan WC SD Plus Murung Pudak, Pembangunan Lab Fisika dan biologi SMP Plus Murung Pudak. Penyempurnaan bangunan dan fasilitas SDN Laburan. Program Gerakan Orang Tua Asuh (GN-OTA) Dilaksanakan dengan Tim GN-OTA masingmasing Kabupaten, dengan memberikan bantuan berupa pakaian dan peralatan sekolah kepada para siswa kurang mampu. Bantuan Tas sekolah 3000 tas sekolah setiap tahun dibagikan kepada para siswa baru SD sekitar wilayah operasional Adaro Indonesia. Pembinaan Perguruan Tinggi Perguruan Tinggi merupakan salah satu institusi penggerak dan agen pembangunan. Untuk itu Adaro Indonesia memberikan kontribusi terhadap perguruan tinggi lokal, di antaranya adalah Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Tabalong. Bantuan diberikan dalam penerimaan siswa baru dan penyempurnaan sarana prasarana. Komitmen Adaro Indonesia di bidang pendidikan ini membuahkan hasil, diantaranya: 1. Tahun 2009, Adaro mendapat penghargaan KSN Awards, Peringkat Gold, kategori Sosial/Lingkungan Program Pendidikan Dasar 9 tahun, untuk program: Peningkatan mutu pendidikan melalui LP3AP Dampingan Adaro Indonesia. 2. CSR Awards 2009, Terbaik Pertama Bidang Sosial, program peningkatan kualitas pendidikan formal melalui LP3AP
Bantuan tas sekolah merupakan pemberian yang sangat berarti dan bermanfaat bagi siswa-siswi sekolah dasar.
Tengah: Pembagian Tas Sekolah di SD Negeri Walangkir, Tanta - Tabalong bawah: Kegembiraan dan keceriaan siswasiswa di SD Negeri Banyu Tanjun, Tanjung - Tabalong
37
3.608
Kinerja Sosial dan Ekonomi
jumlah pasien yang telah disembuhkan melalui operasi katarak
Bidang Kesehatan
Akumulasi jumlah pasien katarak
Kinerja Sosial dan Ekonomi
4000*
III. BIDANG KESEHATAN Program kesehatan CSR Adaro Indonesia diarahkan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Screening dan Operasi Katarak Berawal dari keprihatinan karena banyaknya penderita penyakit katarak, Adaro Indonesia bekerjasama dengan Yayasan Kemanusiaan Indonesia melaksanakan program operasi katarak gratis bagi masyarakat sejak Mei 2003 di 6 Kabupaten di wilayah operasional Adaro, yaitu Kabupaten Tabalong, Balangan, Hulu sungai Utara, Barito Timur, Barito Selatan, dan Barito Kuala Tujuan dari program ini adalah untuk mengurangi penderita katarak di sekitar wilayah operasional dan mengurangi rasio tingkat ketergantungan masyarakat penderita. Sampai dengan akhir 2009, Adaro telah menyembuhkan penderita katarak sebanyak 3.608 orang. Kegiatan Operasi Katarak dilakukan di Mobil Klinik Mata dan Operasi katarak yang telah dimodifikasi untuk kemudahan mobilisasi di setiap daerah-daerah yang sulit dijangkau.
38
Tujuan dari program ini adalah untuk mengurangi penderita katarak di sekitar wilayah operasional dan mengurangi rasio tingkat ketergantungan masyarakat penderita. Sampai dengan akhir 2009, Adaro telah menyembuhkan penderita katarak sebanyak 3.608 orang.
3420
3500 3000
2534
2500 2000 1500
1439
3608
3067
1933
1000 500 0
623 2005
2004
Akumulasi Pasien
2005
2006
2007
2008
2009 *orang
peningkatan pelayanan kesehatan, mensosialisasikan cara hidup bersih, dan sehat.
Desa KIBLLA (Kesehatan Ibu Bayi Baru Lahir Dan Anak
Di Kalimantan Selatan, tahun 2004, tercatat angka kematian bayi mencapai 60 perseribu kelahiran hidup sedangkan angka kematian Ibu saat melahirkan tercatat 126 perseratus ribu.Tingginya angka kematian bayi ini antara lain karena Aspexia (sesak nafas) dan hypotermi (kedinginan). Mitra
Aliansi Pita Putih Indonesia (APPI)
Tujuan
Meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap upayaupaya penyelamatan/perlindungan Ibu, bayi dan balita agar terhindar dari kematian siasia. Membangun jaringan sebanyak-banyaknya dari organisasi/lembaga/individu yang peduli pada keselamatan ibu saat hamil hingga melahirkan, bayi baru lahir dan balita. Memfasilitasi peningkatan pelayanan kesehatan, mensosialisasikan cara hidup bersih, dan sehat. Membantu program pemerintah di bidang kesehatan dan kemanusiaaan
Bentuk Kegiatan
Penyuluhan kepada masyarakat untuk menjalankan perilaku hidup sehat dan bersih khususnya saat kehamilan hingga persalinan sehingga bayi dan balita memiliki tingkat kesehatan yang baik Peningkatan ekonomi perempuan dan peran mereka dalam pembangunan di desa. Misalnya, para ibu didorong
untuk memiliki kemampuan meningkatkan ekonominya dengan cara menanam produk sayur-sayuran, budidaya jamur tiram dan seledri. Selain bisa untuk memenuhi kebutuhan asupan gizi sehari-hari, sebagian dapat dijual untuk menambah pemasukan bagi keuangan keluarga. Ke depan, diharapkan hasil dari kebun sayur para Ibu dapat digunakan untuk menambah nilai makanan bergizi di Posyandu. Pemberian Beasiswa bidan bagi remaja setempat dengan harapan ia akan kembali ke desanya dan ikut memberikan kontribusi bagi desanya di bidang kesehatan. Hal ini telah mendapat dukungan dari Dinas Kesehatan, baik di Kabupaten Tabalong maupun Balangan. Pembangunan infrastruktur di bidang kesehatan dan pelayanan untuk peningkatan kesehatan Ibu, Bayi dan Balita berupa Poskedes (Pos Kesehatan Masyarakat) di Dahai Kalimantan Selatan. Daerah lain yang menjadi desa percontohan KIBBLA yaitu Desa Warukin. Tahun 2009 Desa KIBBLA bertambah di Kabupaten Balangan. Desa yang dipilih yaitu desa yang sangat terpencil dengan fasilitas kesehatan yang terbatas. Selain itu Adaro juga menggulirkan dana sosial bersalin Dasolin. Awalnya dana pinjaman tanpa bunga ini diperuntukkan bagi ibu hamil yang membutuhkan dana persalinan. Namun kini, peminjam dana tersebut diperluas yaitu bagi keluarga miskin.
penyelamatan/perlindungan Ibu, bayi dan balita agar terhindar dari kematian sia-sia.
Pembangunan infrastruktur di bidang kesehatan dan pelayanan untuk peningkatan kesehatan Ibu, Bayi dan Balita berupa Poskedes (Pos Kesehatan Masyarakat)
39
20
liter per detik air bersih yang mampu diproduksi oleh Water Treatment Plant
Penyediaan Air Bersih Berawal dari konsep 3R (Reduce, Reuse & Recycle), Adaro Indonesia memanfaatkan sumber daya air yang berasal dari tambang untuk diolah menjadi air bersih sehingga mempunyai nilai tambah bagi masyarakat. Adaro Indonesia membangun instalasi pengolahan air (Water treatment plant WTP) T300 yaitu sebuah sistem pengolahan air dari tambang menjadi air bersih yang sesuai standar baku mutu dan layak dikonsumsi [EC8] WTP mampu memproduksi air bersih sebesar 20 liter/detik atau 72 m3/jam dengan 2 tangki penampungan hasil olahan berkapasitas 450 m3 dan 72 m3. Saat ini air dari WTP T-300 telah dimanfaatkan oleh karyawan Adaro Indonesia, mitra kerjanya dan beberapa desa di Desa Dahai dan Padang Panjang dan didistribusikan melalui truk tangki air Rencananya dalam waktu dekat ini akan dilakukan pendistribusian air bersih melalui pipanisasi ke dua desa, yakni desa Dahai dan Padang Panjang. Proyek pipanisasi saat ini sedang dalam tahap konstruksi.
pengolahan air dari tambang menjadi air bersih
40
Adaro Indonesia membangun instalasi pengolahan air (Water treatment plant - WTP) T300 yaitu sebuah sistem pengolahan air dari tambang menjadi air bersih yang sesuai standar baku mutu dan layak dikonsumsi
109
Kinerja Sosial dan Ekonomi
bangunan ibadah dan fasilitas umum didanai pada tahun 2009
Bidang Sosial Budaya
Kinerja Sosial dan Ekonomi
Jumlah Bantuan Fisik Bidang Sosial Budaya 140*
IV. BIDANG SOSIAL BUDAYA
120 57
100
Bidang sosial budaya diarahkan agar masyarakat memiliki kesempatan untuk mengaktualisasikan dirinya dalam bidang keagamaan, olah raga, kesenian dan kebudayaan. Dalam konteks pemberdayaan masyarakat, modal sosial masyarakat (Social capital) dan kearifan lokal (local wisdom) adalah kunci utama untuk pemberdayaan yang berkelanjutan. Partisipasi masyarakat dimiliki oleh masyarakat yang bermodal sosial gotong royong seperti modal sosial yang dimiliki masyarakat Indonesia.
80 60
3 58
40 20
7 28
2 11
0
2007
2008
2009
*unit mesjid
gereja
fasilitas umum
mencapai terbentuknya masyarakat mandiri melalui pembangunan masyarakat yang berkelanjutan
Untuk dapat mencapai terbentuknya masyarakat mandiri melalui pembangunan masyarakat yang berkelanjutan, Adaro Indonesia melaksanakan program sosial budaya dengan menggali kearifan lokal serta memupuk social capital. Bentuk kegiatan: 1. Pembinaan bidang keagamaan: bantuan renovasi dan pembangunan tempat ibadah [EC8], kegiatan hari besar, dan kegiatan keagamaan. 2. Pembinaan bidang olahraga: bantuan penyediaan fasilitas olahraga dan bantuan penyelenggaraan kegiatan olahraga, seperti Bola Volly Adaro Cup, Tenis Adaro Cup, Sepak Bola Adaro Cup. 3. Pembidaan bidang kesenian dan kebudayaan: mengangkat potensi kesenian dan budaya daerah ke dalam kancah kabupaten, provinsi, nasional dan internasional. Di antaranya pembinaan kesenian daerah Upau, Kesenian daerah Warukin, kesenian Daerah Halong, seni budaya Islam, Drum Band di Tanjung, Balangan dan Batola.
74
Lokasi Bantuan Fisik Bidang Sosial Budaya 140* 120 100 80 60 40 20 0 Tabalong
Balangan
Bartim
Barsel
HSU
Batola
Total
*unit 2007
2008
2009
41
Rp 4.110.600.000
Fasilitas Publik[EC8]
total budget dalam rupiah pada pembangunan Pipanisasi Air Bersih
Berikut ini adalah beberapa fasilitas publik yang dibangun oleh Adaro Indonesia Kinerjabagian Sosialdari danprogram Ekonomi sebagai pemberdayaan masyarakat: DAFTAR INFRA STRUKTUR PROGRAM CSR PT ADARO 2009 [EC8] No.
Nama Program
Lokasi
Keterangan
1.
Pembangunan Stadion Balangan Tahap I
Balangan
Sudah dibuatkan lintasan lari dan saluran drainase. Program dilaksanakan bertahap.
2.
Pembangunan Sarana OR Sumber Rejeki
Balangan
Berupa Lapangan Bulu Tangkis dan Lapangan Bola Volley
3.
Laboratorium SMP Plus Murung Pudak
Tabalong
Lab Fisika & lab Biologi
4.
WC dan Pagar Plus Murung Pudak
Tabalong
-
5.
Pembangunan TK Rehab WC dan Taman Bacaan SD
Tabalong
-
Unggulan Laburan 6.
TK Pirsus
Balangan
-
7.
Pipanisasi Air Bersih
Dahai-Padang Panjang
Program dilaksanakan bertahap, target selesai tahun 2010, Total budget Rp.
8.
Balai Desa Padang Panjang
Tabalong
Dalam proses pembangunan
9.
Masjid Dahai Siraturrahman
Tabalong
Bantuan Material
10.
Poliklinik Dokter Spesialis dan UGD RSUD Tamiyang Layang
Bartim
Dalam proses pembangunan
11.
UGD RS. Dorys Sylvanus Palangkaraya dan fasilitas lainnya
KAlteng
Bangunan dan Peralatan. Fisik dalam proses pembangunan
12.
Pembangunan ruang Perpustakaan & UKS TK Harapan
Ambahai, HSU
-
4.110.600.000,-
Mulia 13.
Pembanguna WC TK Al-Madina
Paringin, HSU
-
14.
Showroom produk unggulan daerah
Balangan
Dalam proses pembangunan
Beberapa fasilitas publik yang dibangun oleh Adaro Indonesia
42
Dampak Ekonomi tidak Langsung[EC9]
Dampak tidak langsung dengan adanya Adaro Indonesia ditunjukkan melalui usaha-usaha yang tumbuh di daerah operasional. Penelitian telah dilakukan khususnya di ibukota Kabupaten Tabalong yaitu Tanjung. Berdasarkan hasil survei untuk sektor ini rata-rata jumlah tenaga kerja yang diserap setiap terjadi penciptaan usaha baru sebanyak 2 orang, jenis usaha perdagangan yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah jenis usaha yang bermodal besar yaitu dealer motor, toko elektronik, dan toko auto elektronik. Jenis usaha, omzet dan laba sektor non pertambangan akibat keterkaitan ekonomi dengan Adaro Indonesia yang pernah diteliti tahun 2007: Sektor Non Pertambangan Sektor Jasa
Sektor Perdagangan
Sektor Perikanan
Jenis Usaha
Omset per Minggu (Rupiah)
Hotel, Losmen, R.Penginapan Salon Parkir Sepeda Motor Warung Makan Cuci Mobil Bengkel Dinamo Variasi dan Aksesoris Mobil Bengkel Mobil Arena Permainan Anak Supplier Mobil Tangki Air Toko Elektronik Toko Alat Safety Tambang Toko Obat Toko Alat Teknik Warung Kelontong Alat & Bahan Bangunan Peralatan Rumah Tangga Alat Tulis Kantor Optik Tukang Penjahit Toko Roti Dealer Motor Toko Meubel Toko Sepatu Perdagangan Pulsa, Aksesoris Pembudidayaan Ikan
43.165.000 3.350.000 700.000 12.000.000 896.000 2.500.000 73.800.000 2.100.000 3.500.000 1.215.000 162.500.000 3.750.000 300.000 7.000.000 27.100.000 60.000.000 29.375.000 10.000.000 2.500.000 350.000 1.700.000 400.000.000 12.500.000 1.750.000 200.000 200.000
Laba per Minggu (Rupiah)
22.605.000 1.400.000 700.000 3.600.000 436.000 875.000 5.200.000 700.000 200.000 60.000.000 36.800.000 3.750.000 280.000 210.000 13.340.000 3.000.000 3.825.000 2.000.000 800.000 35.000 100.000 67.500.000 3.125.000 210.000 125.000 200.000
usaha-usaha yang tumbuh di daerah operasional, mengakibatkan terciptanya model percontohan yang baik di bidang ekonomi sehingga makin mendorong kemandirian masyarakat
Dampak lain bagi masyarakat: terciptanya model percontohan yang baik di bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan dan sosial budaya sehingga makin mendorong kemandirian masyarakat Dampak bagi perusahaan: terciptanya hubungan harmonis antara perusahaan-masyarakatpemerintah; meningkatkan citra perusahaan serta terjaminnya keberlangsungan operasional. Dampak bagi pemerintah: terbantunya program pembangunan daerah, khususnya di bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan dan sosial budaya.
43
Mengutamakan Keselamatan dan Kelestarian Lingkungan
Adaro Indonesia mengembangkan sistem manajemen yang disebut Adaro Safety, Environmental, Production (ASEP) Management System yang terintegrasi.
Revegetasi Hydroseeding, sebagai upaya Rehabilitasi bekas area tambang dengan menyemprotkan bibit tanaman.
44
45
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Kesehatan dan Keselamatan kerja Mengacu pada peraturan dan standar, khususnya ISO 14001 dan OHSAS 18000, Adaro Indonesia mengembangkan sistem manajemen yang disebut Adaro Safety, Environmental, Production (ASEP)
Management System yang terintegrasi. ASEP Management System ini adalah unsur penting bagi karyawan dalam meningkatkan produktivitas dan produksi perusahaan serta pengelolaan lingkungan sesuai dengan peraturan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dan Lingkungan yang berlaku.
SHE DIVISION
MINE & HAUL DIVISION
Management Involvement, Planning & Leadership
Recruitment, Selection, Placement & training
Risk Management, Emergency Crisis Preparedness & Contigency Planning
Inspection, Audits, review, Evaluation & Remedial Actions
Communication & Behaviour Management
Incident Reporting, Investigation & Analysis
HRGA DIVISION CSR & Off The Job SHE
Operational & Process Safety
KONTRAKTOR
46
BARGE & LOADING DIVISION
EXT REL DIVISION
Adaro Indonesia menyediakan secara cuma-cuma alat pelindung diri, seragam dan alat keselamatan kerja kepada semua karyawan
Perusahaan menanggung semua hal yang terkait kesehatan dan keselamatan kerja yang dituangkan dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) [LA9], yaitu: Masalah kesehatan: Adaro Indonesia menyediakan fasilitas pengobatan, pemeliharaan kesehatan berkala, rawat jalan, perawatan dan operasi di rumah sakit, melahirkan, bantuan alat pendengaran, dan mengikutsertakan karyawan dalam program jaminan sosial ketenagakerjaan (Jamsostek) untuk jaminan kematian, jaminan kecelakaan kerja dan jaminan hari tua. Masalah keselamatan: Adaro Indonesia menyediakan secara cumacuma alat pelindung diri kepada semua karyawan, seragam, alat keselamatan kerja untuk karyawan yang melaksanakan pekerjaan tertentu, dan alat transportasi kerja yang aman dan sesuai standard keselamatan. Penyuluhan kepada karyawan dan keluarganya, dilakukan terus-menerus sebagai bentuk pencegahan dan pengendalian resiko atas penyakit yang berbahaya [LA8]: Penyuluhan kesehatan dilakukan oleh Dokter Perusahaan secara rutin/berkala. Pengobatan bagi karyawan yang sedang mengidap penyakit berbahaya dilakukan secara kontinu oleh dokter perusahaan.
Untuk prestasi dalam perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja karyawan ini sejak tahun 2001-2005, serta 2009 Adaro mendapatkan penghargaan keselamatan dari kementerian pertambangan dan sumber daya mineral. Berikut data kecelakaan kerja yang terjadi pada tahun 2009 beserta para kontraktor [LA7]. Data Kecelakaan Kerja 25*
80
75
70
22
20
60 40
12
40
10
30
7
29
5
6
20
20 5 5
0 ADARO *) Jumlah
salah satu papan peringatan keselamatan kerja
50
15
PAMA
BUMA
SIS
RA
10 0
ADARO-Sub*))
*)) Perusahaan Minor Injury Lost Time Injury
Fatal Serious
Untuk menanggulangi potensi bahaya yang ada, Adaro memiliki beberapa nilai dasar yang menjadi landasan tindakan, yaitu: Penanggulangan potensi bahaya harus menjadi kewajiban Penanggulangan potensi bahaya harus menjadi kebutuhan Penanggulangan potensi bahaya harus menjadi culture
Property damage, Environmental Contaminated
Sumber SHE Report 2009
Adaro Indonesia menerapkan disiplin yang tinggi untuk semua karyawannya, terutama pekerja yang berhubungan dengan kegiatan pertambangan secara langsung (erat kaitannya dengan keselamatan kerja). Untuk menerapkan kesadaran kedisipilinan yang tinggi ini pihak Adaro melakukan berbagai upaya seperti: mendatangkan psikolog untuk memberikan konseling kepada karyawan, penyadaran tentang pentingnya disiplin kerja terutama dalam kaitannya dengan keselamatan kerja, antara lain melalui President Message. memberikan Induksi kepada seluruh pihak (tamu dan karyawan) yang memasuki kawasan tambang/PKP2B. Sosialisasi dan evaluasi kecelakaan tambang yang telah terjadi. Memiliki komite disiplin yang anggotanya terdiri dari General Manager Operations, kepala divisi, kepala departemen, Seksi sumber daya manusia, Serikat Pekerja OPA.
beberapa perangkat keamanan bagi karyawan di tempat kerja
47
Melestarikan Lingkungan Hidup
untuk print serta pembuatan jaringan internal. Walaupun catatan pengurangan penggunaan kertas masih belum tersedia namun sudah dapat dirasakan manfaatnya.
Inisiatif Mengurangi Dampak Lingkungan [EN26] Adaro Indonesia telah berinisiatif untuk mengurangi dampak lingkungan yang terjadi selama proses operasinya. Beberapa kegiatan yang telah dilakukan di antaranya:
7. Perbaikan design waste dump, untuk mengurangi erosi dengan cara dibuat lebih landai dengan kemiringan 20° dimana sebelumnya kemiringan design adalah 26°. Perubahan tersebut dilakukan setelah melalui proses studi erosi di area timbunan sampah (waste dump) oleh geotech section.
1. Pengurangan emisi gas rumah kaca dengan mengurangi penggunaan solar, yang dilakukan dengan: a. penggunaan panel surya untuk beberapa alat pendukung operasi b. penggunaan pelumas bekas sebagai campuran bahan peledak. 2. Pengurangan kebisingan (kebisingan air blast): menggunakan material batu split dan plug system sehingga mencapai 90 dB (A) (masih dibawah batas normal/bakumutu yaitu 110 dB (A), Ref. SNI 7570-2010)
8. Meminimalkan dampak transportasi dengan merawat kendaraan, mengurangi debu dan tumpahan batubara serta memantau kebisingan Beberapa inisiatif pengurangan dampak lingkungan tersebut, dipaparkan dalam penjelasan berikut ini.
Pengecekan panel surya yang rutin dilakukan oleh para petugas lapangan Adaro Indonesia
3. Pengurangan getaran (vibration): membuat line drill dan air deck di area peledakan. Getaran dapat dikurangi dari 3 mm/s menjadi 2,5 mm/s. Nilai tersebut masih dibawah batas normal/baku mutu yaitu 3 mm/s (SNI 7571-2010). 4. Pengurangan sampah makanan menjadi kompos sejak tahun 2007 dengan bekerja sama dengan Universitas Hokkaido dan Universitas Lambung Mangkurat. 5. Penggunaan mud slayer, sejak akhir tahun 2009 untuk mengurangi penggunaan consumable drilling pada saat pengeboran. Beberapa bahan consumable drilling di antaranya berupa drill mud, bentonit, dan stargel. 6. Pengurangan jumlah kertas, dimulai dengan penggunaan kertas bolak-balik
48
Adaro Indonesia bertanggung jawab untuk mengurangi dampak lingkungan yang terjadi selama proses operasinya, seperti debu kendaraan dan sampah organik.
Beberapa inisiatif pengurangan dampak lingkungan tersebut, dipaparkan dalam penjelasan berikut ini: Penggunaan energi langsung bahan bakar dari energi yang tidak Terbaharukan (solar)
Energi [EN3]
(x 1.000 L)
Adaro Indonesia dalam proses operasinya menggunakan energi langsung (direct energi) yang bersumber dari: Energi tidak terbaharukan (nonrenewable energy): Solar Bahan bakar tersebut disediakan Adaro Indonesia untuk digunakan oleh para kontraktornya dalam proses produksi termasuk peledakan. Terjadi peningkatan penggunaan energi langsung sebesar 49% di tahun 2009. Hal ini terjadi karena adanya peningkatan produksi.
Energi terbaharukan (renewable energy): Tenaga Surya Tenaga surya digunakan sebagai pengganti solar untuk menghasilkan listrik bagi peralatan pendukung operasi. Besar energi tenaga surya ini setara dengan energi solar yang berhasil dikurangi, yaitu: Energi tenaga surya yang setara dengan energi solar yang diturunkan tahun 2008-2009 (x100 GJ)
(x1000 L)
40 35 30 25 20 15 10 5
14
12 34 7 20
2008 Liter
12 10 8 6 4 2
(x 1.000 GJ)
16.000
450.000 14.460
400.000 350.000
396.644
12.000
9.696
300.000 250.000
10.000 8.000
265.968
200.000
14.000
6.000
150.000 100.000
4.000
50.000
2.000
0 2008 Liter
2009 Gigajoule (GJ)
Total energi langsung Dengan demikian, total energi langsung (penjumlahan total energi yang tidak terbaharukan dan energi terbaharukan) yang digunakan Adaro Indonesia adalah:
Total Penggunaan Energi Langsung (x 1.000 L)
(x 1.000 GJ)
450.000 400.000 350.000 300.000 250.000 200.000 150.000 100.000 50.000
16.000 14.461 14.000 12.000 396.664 10.000 8.000 6.000 4.000
9.697 266.001
2.000
2009 Gigajoule (GJ)
2008 Liter
2009 Gigajoule (GJ)
49
Penghematan Energi & Penggunaan Energi Terbaharukan [EN5] Produk Adaro Indonesia adalah batubara yang energinya sangat efisien, karena memiliki tingkat efisiensi pembakaran yang tinggi (sekitar 99,7%). Adaro Indonesia juga telah melakukan beberapa usaha untuk penghematan energi, yaitu: 1. Penggunaan tenaga surya (Solar Cell), yaitu penggunaan panel surya penghasil listrik untuk beberapa perangkat pendukung bagi: a. kegiatan suvey, antara lain: AWS (Automatic Weather Station) di 2 (dua) lokasi, Radio RTK GPS repeater di 4 (empat) lokasi dan penggunaan kantor lapangan (field office) di 1 (satu) lokasi. Berapa besar jumlah pemakaian listrik untuk kesemua perangkat tersebut belum dapat diketahui secara pasti. b. Kegiatan operasional tambang antara lain alat monitoring kestabilan lereng, Pama repeater T300, UT alat komunikasi view point, SIS repeater dan transmitter. Penggantian energi diesel ke tenaga surya ini dilakukan secara bertahap. Penghematan solar per hari sebagai sumber energi listrik dari tahun 20082009 sebagai berikut:
Akibat substitusi dengan panel surya tersebut, jumlah total penghematan solar per tahun (asumsi 1 tahun alat bekerja 365 hari) adalah: Penghematan penggunaan solar sebagai sumber listrik 40 35 30 25 20 15 10 5
(x100 GJ)
14
12 34 7 20
2008 Penghematan penggunaan solar akibat subtitusi dengan panel surya 100 80 60
92
40
55
20 2008 Liter/hari
50
2009
Liter
2009 Gigajoule (GJ)
12 10 8 6 4 2
2. Pengurangan konsumsi solar dengan memanfaatkan pelumas bekas (waste oil). Adaro Indonesia juga berhasil mengurangi konsumsi solar untuk kegiatan peledakan, dengan memanfaatkan pelumas bekas. Awalnya, sebagai bahan campuran Ammonium Nitrate (AN) pada bahan peledak ANFO hanya digunakan bahan bakar solar. Namun dengan persetujuan Kementerian Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia, penggunaan solar dapat diganti oleh pelumas bekas sebanyak 25% (20082009), dan dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.20 tahun 2010, penggunaan solar dapat dikurangi hingga 50%. Penggunaan pelumas bekas tersebut akan menghemat penggunaan solar sebanyak 50% tanpa mengurangi produktifitas material peledakan. 3. Efisiensi bahan bakar, yaitu mematikan mesin jika dalam keadaan standby yang cukup lama. Besarnya penghematan belum dapat diketahui karena belum pernah dilakukan pengukuran.
Keanekaragaman Hayati & Habitat yang Dipulihkan
Kondisi keanekaragaman hayati di masingmasing lokasi tambang adalah [EN11]: 1. Lokasi Tambang Tutupan
Dari 35.800,80 Ha luasan PKP2B yang dimiliki Adaro Indonesia, tidak ada area yang merupakan kawasan konservasi ataupun memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dan tidak ada yang termasuk di dalam daerah habitat atau kawasan yang dilindungi [EN11] Meskipun demikian, Adaro Indonesia tetap memberikan kontribusi dalam upaya penghijauan dan melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan secara progresif. Kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan didasarkan pada dokumen AMDAL yang telah disetujui Pemerintah [EN14]. Komponen flora dan fauna merupakan salah satu indikator lingkungan yang terkena dampak, yang akan terus dikaji dan dipantau keberadaan maupun perkembangannya. Dampak yang ditimbulkan di antaranya adalah pada saat pembukaan lahan atau pembersihan lahan untuk areal yang akan ditambang (land clearing). Lamanya dampak tersebut berlangsung adalah hingga area tambang tersebut telah selesai di eksplorasi. Baru kemudian dilanjutkan dengan rehabilitasi bekas area tambang tersebut [EN12]. Kegiatan pemantauan terhadap flora dan fauna untuk area yang terganggu dan alami dilakukan sekali setahun. Hasil pemantauan terhadap flora dan fauna yang telah dilakukan, menemukan bahwa tidak terdapat species langka yang habitatnya terganggu dampak operasi penambangan
Nilai ekologis yang cukup baik dari formasi vegetasi hutan sekunder dan kebun campuran juga ditunjukkan oleh indikator fauna baik dari keanekaragaman mamalia, burung maupun reftilia yang ditemukan. Hasil analisis vegetasi maupun matriks daftar spesies di awal tahun 2010 di daerah Tutupan, formasi vegetasi alami dan kebun campuran: 1) Hutan sekunder pada lokasi pengamatan ini dalam beberapa tingkatan vegetasi termasuk dalam kategori keanekaragaman rendah dan sangat rendah terutama pada tingkatan vegetasi pancang dan semai 2) Keanekaragaman fauna relatif mengikuti keanekaragaman tumbuhan, kecuali kasus khusus seperti vegetasi semak yang merupakan habitat mamalia dan burung. Pada kasus semak dengan keanekaragaman buruk untuk tingkat pohon, pancang dan sangat rendah untuk tingkat semai menunjukkan keanekaragaman yang sedang untuk keberadaan jenis burung dan mamalia.
51
2. Lokasi Tambang Wara Nilai ekologis yang cukup baik dari formasi vegetasi hutan sekunder dan kebun campuran juga ditunjukkan oleh indikator fauna baik dari keanekaragaman mamalia, burung maupun reftilia yang ditemukan. Hasil analisis vegetasi maupun matriks daftar spesies yang dihasilkan di awal tahun 2010: 1) Vegetasi monokultur seperti kebun karet murni, tegakan kelapa sawit dan revegetasi dengan sedikit jenis (<3 jenis) memberikan nilai keanekaragaman tumbuhan dengan kategori buruk sampai sangat rendah untuk beberapa tingkatan vegetasi; 2) Keanekaragaman fauna relatif mengikuti keanekaragaman tumbuhan, kecuali kasus khusus seperti vegetasi semak yang merupakan habitat mamalia dan burung. Pada kasus semak dengan keanekaragaman buruk untuk tingkat pohon, pancang dan sangat rendah untuk tingkat semai menunjukkan keanekaragaman yang sedang untuk keberadaan jenis burung dan mamalia;
52
3. Lokasi Tambang Paringin Formasi vegetasi alami dan kebun campuran berupa tanaman yang bercampur tanaman buah maupun vegetasi alami memiliki nilai ekologis yang cukup tinggi dibanding bentuk formasi lainnya seperti semak/areal kosong, areal revegetasi, karet murni atau kebun sawit. Hasil analisis vegetasi maupun matriks daftar spesies di awal tahun 2010 di daerah Paringin: 1) Hutan sekunder pada lokasi pengamatan ini dalam beberapa tingkatan vegetasi termasuk dalam kategori keanekaragaman rendah dan sangat rendah terutama pada tingkatan vegetasi pancang dan semai. 2) Keanekaragaman fauna relatif mengikuti keanekaragaman tumbuhan, kecuali kasus khusus seperti vegetasi semak yang merupakan habitat mamalia dan burung. Pada kasus semak dengan keanekaragaman buruk untuk tingkat pohon, pancang dan sangat rendah untuk tingkat semai menunjukkan keanekaragaman yang sedang untuk keberadaan jenis burung dan mamalia.
Sesuai dokumen AMDAL, Adaro Indonesia melakukan kegiatan reklamasi dan revegetasi terhadap areal bekas pertambangan yang sudah tidak aktif atau daerah yang tidak ada kegiatan penambangan lagi untuk mengelola dampak terhadap keanekaragaman hayati dan agar dapat menjadi daerah yang bermanfaat dan berdaya guna, dengan [EN14]: mengembangkan tanaman lokal Kalimantan bekerjasama dengan Universitas Lambung Mangkurat dan Balai Penelitian Kehutanan Banjarbaru [EN13]. Melaksanakan reklamasi dalam beberapa tahapan yaitu: penataan lahan, pengendalian erosi, penanaman tanaman penutup (hydroseeding), penanaman tanaman yang cepat tumbuh (fastgrow) dan penanaman tanaman keras. Jenis tanaman di area reklamasi yaitu tanaman hutan asli Kalimantan, tanaman tahunan, dan tanaman buah-buahan; seperti sengon, akasia, lamtoro, trembesi, gamal, ekaliptus, dan turi. Beberapa area yang telah selesai direhabiltasi di antaranya di daerah bekas tambang Paringin [EN13].
Emisi Gas Rumah Kaca [EN16]
Total emisi gas rumah kaca di Adaro Indonesia dapat dihitung berdasarkan data jumlah konsumsi bahan bakar di tahun 2009 yaitu sekitar 396.664.379 Liter atau setara dengan 104.787.662 gallon. Nilai tersebut hanya data penggunaan bahan bakar untuk para kontraktor dan belum termasuk penggunaan bahan bakar untuk keperluan lain. Metodologi perhitungan emisi gas rumah kaca atau CO2 equivalent mengikuti perhitungan yang dikeluarkan USEPA (2005): Emission Facts: Average Carbon Dioxide Emissions Resulting from Gaspelumasne and Diesel Fuel. EPA420F-05-001 dan IPCC (2006): Rumus perhitungan adalah sebagai berikut [3.9]: 2,425 grams C/gallon * 100% oxidation factor * 44 g CO2/12 g C * 1 metric ton/1,000,000 g = 8.89*10-3 metric tons CO2/gallon of gaspelumasne Sumber: www.epa.gov/cleanenergy/energyresources/calculator.html
Berdasarkan perhitungan diatas maka emisi gas rumah kaca di ADARO Indonesia adalah sekitar 931.562 metric tons CO2.
Emisi Udara [EN20]
Pengukuran dilakukan terhadap kualitas udara ambien. Parameter yang diukur adalah: Debu, partikulat (PM10 dan PM2,5), debu jatuh, NH3, Cl2, HF, H2S, HCl, SO2, NO2, Opasitas, Pb Cd, Zn, Sb, As dan Hg. Pengukuran dilakukan setiap enam bulan sekali di setiap sumber utama emisi, yaitu 21 genset yang beroperasi setiap harinya. Hasil pemantauan menunjukkan emisi masih di bawah ambang baku mutu pemerintah (KEP. 13/MEN LH/3/1995).
Hasil pemantauan emisi udara di 21 Genset Pengukuran Emisi NH3 C12 HF H2S HCL SO2 NO2 Debu Opasitas Pb Cd ZN Sb As Hg
Satuan mg/m3 mg/m3 mg/m3 mg/m3 mg/m3 mg/m3 mg/m3 mg/m3 % mg/m3 mg/m3 mg/m3 mg/m3 mg/m3 mg/m3
Rentang Hasil Pemantauan 0,0242 - 0,4904 0,5 - 9,5 0-9 0,0111 - 0,8685 0 - 2,4498 3,163 - 36,3559 18,403 - 537,9563 1,9239 - 325,0872 0 - 30 0 - 9,6768 0 - 0,0877 0 - 5,4318 0 - 0,0423 0 - 0,0549 0 - 0,0005
Baku Mutu 0,5 10 10 35 5 800 1000 350 35 12 8 35 12 8 5
Sumber: Data primer,Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Sekjen Pusat Keselamatan dan Kesehatan Kerja 2009.
Emisi Udara akibat jalannya operasi terus dipantau dan diminimalisasi
Monitoring emisi dilakukan secara berkala
53
air tersebut digunakan untuk menyiram jalan tambang dan beberapa lokasi di jalan hauling road dari Km 73 s/d ROM 1 (High Wall), dari Km 68,5 s/d Km 73 dan Pasar Panas Kelanis. Kegiatan penyiraman jalan ini dilakukan dengan menggunakan kendaraan tangki air berkapasitas 20.000, 50.000 dan 80.000 liter.
Air dan Air Limbah
Di loading facility di Kelanis, air sungai diambil untuk konsumsi domestik, termasuk air minum; dan juga untuk penyemprotan batubara (untuk menjaga kualitas batubara). Volume total air sungai yang diambil adalah sebanyak 656.355 m3 [EN8].
Upaya daur ulang dilakukan dengan mengolah sekitar 150.000 m3 atau 0.1% (2009) air tersebut menjadi air bersih melalui Instalasi pengolahan air minum (Water Treatment Plant-WTP). WTP T.300 dibangun pada tahun 2008, dengan lokasi berada sebelah barat dari tambang Tutupan. Kemampuan produksi dapat mencapai 20 liter/detik dengan kapasitas tampung air hasil olahan sekitar 450 m3 dan 75 m3 [EN10].
Total Pengambilan dan Penggunaan Air Sungai di Kelanis
33.739
Pengambilan dan pemanfaatan air tahun 2009 No
622.616
Item
Jumlah (m3)
Pengambilan air 1
total volume air baku (m3 ) water spray (m3 )
Air dari sump pit dan
153.000.000
air limpasan permukaan (runoff) di Tutupan
Dalam proses penambangan, sejumlah besar air akan keluar dari tanah dan tergenang di areal pertambangan. Air tanah tersebut dikeluarkan dari aquifer dinding tambang, untuk meningkatkan kestabilan dinding tambang sehingga aktivitas penambangan dapat berlangsung lebih aman. Air tanah ini dan air limpasan permukaan (runoff), sebanyak 153.000.000 m3 [EN8], dikelola oleh Adaro Indonesia. Air tersebut ditampung dalam kolam atau pond. Sebagian akan dimanfaatkan kembali dan sebagian lagi akan di alirkan kembali ke badan air penerima setelah diproses terlebih dahulu. Sekitar 2.600.000 m3 atau 2% (2009) dari
54
atas: Kegiatan menyiram jalan tambang dilakukan berkala setiap harinya guna mengurangi debu yang berterbangan
Penggunaan Air 2
Pengolahan Air Minum
153.000
(WTP T300) 3
Pemakaian untuk penyiraman jalan
2.600.000
Konsep pengelolaan air tambang tersebut [EN21]: Mencegah masuknya air permukaan dari area yang tidak terganggu ke dalam kolam pengendap (settling pond) Design kolam pengendap mempertimbangkan catchment area dan curah hujan Design standart kolam pengendap terdiri dari tiga kompartemen yang masing-masing mempunyai fungsi berbeda Pengolahan secara fisik dan kimiawi Perawatan kolam pengendap dari sedimentasi Pemantauan hasil di titik penaatan, parameter pH, TSS, Fe, Mn, debit harian
Diagram Alir Sispal (Sistem Pengolahan Air Limbah)
RUN OFF & IN PIT SUMP
IN PIT POND
WATER TREATMENT PLANT
SETTLING POND
BADAN AIR
Usaha Adaro Indonesia untuk memanfaatkan air limbah tambang dan mengupayakannya kembali menjadi air bersih menghasilkan penghargaan dari Mentri Sosial dalam CSR Awards.
Berdasarkan SK Bupati Tabalong No 274 tahun 2008, SK Bupati Balangan No 188.45/021/Kum Tahun 2008, SK Bupati Balangan No 188.45/126/Kum Tahun 2009, dan SK Bupati Barsel No 389 Tahun 2006, Adaro Indonesia mendapat izin untuk mengeluarkan air limbah yang telah diolah ke badan-badan sungai utama di antaranya adalah Sungai Balangan dan Sungai Tabalong. 55
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Limbah Padat [EN22]
Adaro Indonesia setiap harinya menghasilkan limbah, berupa: Limbah non B3: ·
·
Berasal dari areal perkantoran: dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) milik Pemerintah Kabupaten setempat. Berasal dari catering makanan kontraktor yang ada di sekitar wilayah kerja: diolah menjadi kompos, bekerjasama dengan Universitas Hokkaido dan Universitas Lambung Mangkurat Jumlah sampah dan kompos yang dihasilkan adalah sebagai berikut: Jumlah sampah yang diolah dan kompos yang dihasilkan.
Jumlah sampah yang diolah dan kompos yang dihasilkan 154,76
160* 140 120 100 80 60 40 20 0
115,73 86,56 38,89
2007
36,25
2008
42,15
2009
*Ratusan (Kg)
Pengolahan limbah padat dari sisa makanan catering di sekitar wilayah kerja menghasilkan KOMPOS yang dapat dimanfaatkan kembali
56
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3): dikirim ke pihak ketiga untuk diproses lebih lanjut sesuai dengan izin yang telah ditetapkan oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Direktorat Jendral Perhubungan. Adaro Indonesia tidak melakukan pengiriman limbah B3 ke luar negeri [EN24].
1-2.5%
Kandungan Abu Envirocal terendah dipasaran batubara global
Jumlah limbah B3 yang dikelola tahun 2009 No Jenis Limbah
Satuan
Sumber
Adaro
Buma
Puma
RA
SIS
KELANIS
1
Pelumas bekas
Liter
Workshop
49,700
583,540
1,534,600
382,360
909,682
18,000
2
Baterai bekas
Pcs
Workshop
6
590
1,337
6
427
*
3
Filter bekas
Pcs
Workshop
100
22,425
37,095
20,588
130,378
*
4
Grease bekas
Kg
Workshop
2,980
0
3,417
0
0
1,255
5
Kaleng cat,thiner, solvent
Kaleng
Workshop
0
0
0
0
1,241
*
6
Majun bekas
Karung
Workshop
330
395
23,096
0
2,318
4,700
7
Serbuk gergaji bekas
Karung
Workshop
0
0
0
0
103
*
8
Cartridge/ Pita Printer bekas
Pcs
Office
0
92
0
10
310
*
9
Lampu TL
Pcs
Office
0
0
0
1,021
0
*
10 Drum eks Fuel
Pcs
Workshop
0
0
0
215
1,482
0
11 Solar Bekas
Liter
Workshop
0
0
147
0
0
*
12 Drum eks Grease
Liter
Workshop
0
0
0
0
66
*
13 Hose Bekas
Pcs
Workshop
0
1,028
1,139
10
10,512
*
14 Kawat Las bekas
Kg
Workshop
0
0
0
20
6,325
*
15 Sarung tangan bekas
Pcs
Workshop
0
45,558
0
0
369,456
*
Sumber: neraca limbah B3 Adaro Indonesia Ket: *) satuan di loading facility di Kelanis menggunakan satuan drum yang merupakan gabungandari berbagai limbah padat B3, seperti: Accu, selang, Lampu Neon TL, Filter, kawat las, kaca, DL. Jumlah total limbah padat yang dikelola adalah 149 Drum.
Penggunaan pelumas bekas selama tahun 2009 untuk campuran bahan peledak 30.000 25.000
27.500
26.360 20.000
20.000 15.000 10.000
20.874 14.500
12.500 12.150 10.000
5.000
16.627 14.020
4.000 0
0
ja nu fe ari br ua ri m ar et ap ril m ei ju ni ju ag li u se stu pt s em b ok er to no be ve r m de ber se m be r
Sebagian pelumas bekas yang dihasilkan dari kegiatan operasional tambang telah dimanfaatkan kembali (reuse) sebagai bahan bakar pembantu dalam peledakan (ANFO-emulsi). Sekitar 178.521 liter pelumas bekas telah digunakan selama tahun 2009. Komposisi yang diijinkan 50% pelumas bekas (used oil) dan 50% solar. Hal ini merupakan peningkatan dari izin sebelumnya untuk pemanfaatan pelumas dengan komposisi 25%. Penggunaan pelumas bekas selama tahun 2009 untuk campuran bahan peledak
Pelumas bekas (liter)
57
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Kegiatan pemanfaatan pelumas bekas sebagai bahan bakar pembantu dalam kegiatan Blasting di Adaro Indonesia
Unit Services
Keluar masuknya pelumas bekas dicatat pada logbook
Pencampuran amonium nitrat dengan solar+pelumas bekas (ANFO) untuk peledakan
58
Treatment dengan penirisan
Disimpan di TPS
Hasil campuran dibawa dengan unit khusus
Pencampuran solar dengan pelumas bekas di mixing plant
Hasil peledakan menghasilkan zero oksigen balance (asap putih)
Hasil peledakan menghasilkan fragmentasi tidak berbentuk boulder
1-2.5%
Kandungan Abu Envirocal terendah dipasaran batubara global
Tumpahan [EN23]
·
Dampak Transportasi [EN29]
Selama tahun 2009 terjadi kejadian tumpahan hidrokarbon (oli dan solar), namun Adaro Indonesia telah memiliki SOP Manajemen Hidrokarbon dan tim penanggulangan bila terjadi tumpahan hidrokarbon sehingga proses penanganan dapat segera dilakukan. Untuk tindakan dari semua kejadian tumpahan hidrokarbon telah berhasil diisolasi sehingga tidak keluar dari wilayah penambangan.
Dampak lingkungan yang ditimbulkan dari kegiatan tranportasi produk dan jasa di antaranya adalah sebagai berikut: ·
Emisi gas buang kendaraan, yang akan menimbulkan pencemaran udara. Usaha untuk meminimisasinya adalah perawatan kendaraan secara rutin dan pengukuran emisi. Penggunaan bahan bakar, yang digunakan oleh kendaraan. Usaha meminisasinya adalah perawatan kendaraan secara rutin dan dilakukan program penghematan energi.
·
Frekuensi Tumpahan selama 2009 14 12
·
·
Debu batubara yang beterbangan akibat kegiatan pemuatan, pengangkutan maupun dumping batubara. Usaha untuk meminimisasinya adalah dilakukan pengukuran debu di lokasi tersebut untuk mengetahui besarnya kadar debu dan dilanjutkan dengan prosedur penanganan batubara. Tumpahan batubara akibat kegiatan pemuatan, pengangkutan maupun dumping batubara. Usaha untuk meminimisasinya adalah dilakukan prosedur penanganan tumpahan batubara. Kebisingan akibat kegiatan dumping batubara. Usaha untuk meminimisasinya adalah dilakukan pemantauan kebisingan dan pengaturan prosedur dumping.
10 8 6 4 2 0 PAMA
BUMA
SIS
RA
ADARO
Biaya Pengelolaan Lingkungan [EN30]
Biaya Pengelolaan Lingkungan (jutaan rupiah)
Adaro Indonesia telah berkomitmen dalam melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan. Selama tahun 2009 dikeluarkan biaya sebesar Rp 47.901.200.679 untuk melakukan pengelolaan lingkungan.
18.000 16.000 14.000 12.000 10.000 8.000 6.000 4.000 2.000 0
16.305
15.654
7.982 3.914
2.849 637
h
ola ng Pe
b
im
ir l
a an
ah
m Pe
an
ara
h eli
SP
l ge
n Pe
op nt
a ola
s
oil
353
206
i an an dll an tas ng n, ng n d osi ge a u u a r e k k r v o g ah e ing Re lap Lin n l ali DL Pe an taa end & u a k n R nta Pe ma Pe
59
Mengembangkan Karyawan
Bagian ini menggambarkan dampak dan kinerja Adaro Indonesia terhadap karyawannya.
Adaro Indonesia menjamin dan mengikutsertakan karyawan dalam Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
60
61
Mengembangkan Karyawan
MENGEMBANGKAN KARYAWAN 513 orang karyawan bekerja di Adaro Indonesia. Mereka terbagi dalam 3 tingkatan, yakni: Manajemen, Staf dan Non Staf., dengan komposisi [LA1]: Berdasar status: sebagian besar adalah pekerja tetap Karyawan Berdasarkan Status 600* 101
500 25
400 300
412
388
200
Berdasar usia: sebagian besar merupakan usia produktif kerja (31-40 tahun)
100 0 2008
2009
*KARYAWAN (orang) Kontrak
Tetap
Karyawan Berdasarkan Komposisi Umur
Tenaga Kerja Per 31 Desember 2009
600*
600* 19
500
110
300
205
175
200 100
300
391
513
2008
23,78% 122
0
2009
LOKAL
*KARYAWAN (orang) 41-50th
76,22%
100
162 4
>50th
400
200
112
0
100,00%
500
123
16
400
62
Berdasarkan asal daerah: sebagian besar merupakan pekerja lokal karena Adaro Indonesia memberikan kesempatan kerja yang sama dan mengutamakan tenaga kerja setempat. 40% pekerja lokal telah mengisi level manajemen.
*KARYAWAN (orang) 31-40th
21-30th
<20th
sumber: Laporan HR 2009
NON LOKAL
TOTAL
1-2.5%
Kandungan Abu Envirocal terendah dipasaran batubara global
Perbandingan Karyawan Lokal dan Non-Lokal antar Grade 100% 90%
58,5%
38,8%
11,1%
Posisi Jabatan Berdasarkan Gender
88,9
80%
100%
70%
90%
60%
80%
61,2
50%
39
40
288
297
1
1
10
10
60%
41,5
20
50%
20%
14
MANAGEMENT
NON LOKAL %
STAFF
NONSTAFF
LOKAL %
20%
1181
3500
30%
0%
4500 4000
40%
10%
Data ini merupakan jumlah pekerja Adaro Indonesia saja. Sementara apabila ditambah dengan sub kontraktornya, seluruhnya menjadi berjumlah 1.117 orang; dan apabila ditambah dengan karyawan keempat kontraktornya (PT Pamapersada Nusantara (Pama), PT Bukit Makmur Mandiri (Buma), PT Sapta Indra Sejati (SIS), dan PT Rahman Abdi Jaya (RA)), jumlahnya menjadi 12.623 orang. Perbandingan Jumlah Antar Perusahaan Per 31 Desember 2009
70%
40% 30%
Berdasarkan gender: terjadi penambahan jumlah pekerja wanita, dan telah ada wanita yang berada di posisi manajemen.
121
3000
145
3044
2500
10%
1026
2000
0% 2008
2009 PRIA
MANAJEMEN
2009 2008 WANITA
NON STAFF
STAFF
1197
1500 1000 500
1693 180 937
833
339 1207
316 668
0 ADARO PAMA BUMA
NON LOKAL %
RA
SIS
OTHER
LOKAL %
Meningkatnya jumlah karyawan pada tahun 2009, dibandingkan tahun sebelumnya, sejalan dengan meningkatnya volume produksi perusahaan di tahun 2009.
63
Memiliki Perjanjian Kerja Bersama
Remunerasi dan tunjangan
Hak dan kewajiban karyawan dan Perusahaan tertuang dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB), yang ditinjau setiap 2 tahun sekali lewat mekanisme Rapat dengan Organisasi Pekerja Adaro
Remunerasi bagi karyawan diberikan sesuai dengan ketentuan perundangundangan ketenagakerjaan dengan tetap memperhatikan dan tidak kurang dari Nilai UMP (Upah Minimun Provinsi) dan UMSP (Upah Minimum Sektoral Provinsi) yang sudah ditetapkan Pemerintah Propinsi/Daerah [EC5].
Perjanjian kerja bersama ini secara umum memuat berbagai aturan ketenagakerjaan yang meliputi soal: hak dan kewajiban karyawan serta aturan mengenai hubungan kerja dan penyelesaian perselisihan industrial/ketenagakerjaan. Aspek-aspek yang dimuat dalam PKB ini antara lain berisi tentang: 1. Status dan fasilitas, 2. Hubungan Kerja, hari dan Jam kerja., 3. Cuti Tahunan, 4. Ijin Meninggalkan Pekerjaan, 5. Upah dan tunjangan, pelayanan kesehatan termasuk kesehatan dan keselamatan kerja [LA9], Fasilitas, 6. Peningkatan keterampilan, 7. Tata tertib dan pelanggaran disiplin, 8. Penyelesaian keluh kesah, 9. Pemutusan hubungan kerja 100% karyawan Adaro Indonesia dilindungi oleh Perjanjian Kerja Bersama ini [LA4]
64
Kenaikan upah diberikan berdasarkan promosi atau bila karyawan mencapai suatu hasil kerja yang luar biasa setelah melewati proses penilaian dari pimpinan perusahaan. Hal ini berlaku juga untuk insentif yang akan diterima karyawan.
Bebas Berserikat Dalam keberadaannya di Perusahaan, karyawan memiliki organisasi yang diakui eksistensinya dalam mewakili karyawan untuk menyampaikan aspirasi kepada Perusahaan, yaitu OPA (Organisasi Pekerja Adaro) Setiap karyawan merupakan anggota dari OPA, yang sifat keanggotaannya adalah sukarela.
Selain gaji pokok, karyawan Adaro Indonesia memperoleh di antaranya [LA3]: 1. Upah lembur untuk non-staf 2. Cuti tahunan, cuti hamil, cuti haid 3. Tunjangan Hari Raya Keagamaan 4. Tunjangan Pengobatan 5. Tunjangan Lapangan, (khusus karyawan Kelanis dan Permata Barito) 6. Tunjangan Perumahan (khusus bagi karyawan site Kalimantan) 7. Jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek) 8. Pelayanan Kesehatan 9. Fasilitas transportasi ke lokasi kerja, fasilitas ibadah, hiburan, biaya mobilisasi, pakaian kerja 3 pasang setiap tahun
1-2.5%
Kandungan Abu Envirocal terendah dipasaran batubara global
Memberikan Perlindungan Kerja [LA3] Dalam hal perlindungan kerja, Perusahaan mengikutsertakan karyawan dalam Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Program ini merupakan Program Pemerintah, bagi Pengusaha dan Tenaga Kerja wajib ikut serta dalam program ini. Ruang lingkup yang wajib diikuti : Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JK), Jaminan Hari Tua (JHT). Sedangkan untuk Jaminan Pemeliharaan Kesehatan, Perusahaan tidak mengikutsertakan karyawan pada program ini karena telah menyelenggarakan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan yang lebih baik dari Program Jamsostek. Bagi karyawan yang sakit bukan karena akibat kecelakaan kerja dan diharuskan istirahat, maka selama tidak masuk bekerja perusahaan akan tetap memberikan gaji dengan 4 (empat) tahapan : Empat bulan pertama : 100% x upah Empat bulan kedua : 75% x upah Empat bulan ketiga : 50% x upah Empat bulan berikutnya 25% x upah (hingga sebelum terjadi pemutusan hubungan kerja dari Pengusaha)
Mengembangkan Pembelajaran sepanjang Hayat dan Karir [LA11] Sejak tahun 2009, Adaro Indonesia telah memiliki Prosedur Standar Operasional (Standard Operating Procedure SOP) mengenai pengelolaan pelatihan, untuk memastikan bahwa setiap karyawan dan manajer mendapat pelatihan sehingga tingkat pengetahuan, ketrampilan dan perilakunya meningkat. Pelatihan disusun berdasarkan Performance Development System dan analisa kebutuhan pelatihan. Dari hasil identifikasi kebutuhan pelatihan ini, kemudian dibuat jadwal pelatihan tahunan yang terbagi menjadi 3 kategori: Pelatihan Umum, Pelatihan Teknis, dan Pelatihan Kepemimpinan. Karyawan yang telah memperoleh pelatihan, harus melakukan presentasi dan dievaluasi kinerjanya oleh Kepala Divisi/Kepala Bagian. Jenis pelatihan: Level Managerial, yaitu berupa soft skill seperti pembinaan mental, ESQ, External Leader Camp. Level Technical, pelatihan ini umumnya dilaksanakan berdasarkan kebutuhan per departemen. Safety, yaitu pelatihan tentang keselamatan kerja dan sertifikasi yang dibutuhkan. Adaro Indonesia juga memberikan pelatihan Lintas Level untuk tingkat non staff, staff (officer, foreman, supervisor), dan middle up. Contohnya adalah pelatihan BINTALSIK (Pembinaan Mental & Fisik) secara militer, dengan instruktur dari militer Karyawan yang memasuki masa pensiun juga menerima pelatihan, yaitu PRA PURNA BAKTI. Satu tahun menjelang berusia 55 tahun, karyawan diikutsertakan dalam pelatihan kewirausahaan. Pelatihan terdiri dari pelatihan persiapan mental (Post Power Syndrome), pelatihan
pengaturan keuangan dan pelatihan lain sesuai bidang usaha yang ingin digelutinya setelah pensiun. Pelatihan tidak hanya diberikan pada karyawan, tetapi juga kepada istri/suami karyawan tersebut. Adaro Indonesia pun memberikan kesempatan kepada karyawan yang sudah pensiun untuk dikaryakan kembali bila memang diperlukan. Umumnya pengkaryaan kembali karyawan yang sudah pensiun ini lebih ditujukan untuk membimbing, mendidik dan menanamkan nilai-nilai perusahaan kepada karyawan baru . Selama tahun 2009: rata-rata 20,6 jam pelatihan/karyawan Jumlah peserta dan jam pelatihan (orang)
(jam)
600
12.000 9.936
500 400
10.000
10.000 8.000
496 488
300
6.000
200 100
4.400
2.752 2.176 110 128
212
2008 2009 2008 2009 MANAJEMEN STAFF G R A D
2008 2009 NON STAFF E
Jumlah Peserta
2.952 145
4.000 2.000
Jumlah Jam
Jumlah Jam Pelatihan Rata-rata per-Karyawan (orang)
70.00 60.00 50.00
20.75
20.36
20.03
20.49
19.78
21.50
2008
2009
40.00 30.00 20.00 10.00 0.00
non-staff
staff
manajemen
65
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Terdapat penurunan jumlah peserta pelatihan, namun terjadi sedikit kenaikan jumlah hari pelatihan per orangnya pada tahun 2009, bila dibandingkan dengan tahun 2008. Hal ini disebabkan adanya perbaikan mekanisme. Sejak 2009 dilakukan analisis kebutuhan pelatihan (TNA - Training Need Analysis) terlebih dahulu agar pelatihan yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan perusahaan dengan memperhatikan/menganalisis pekerjaan. Pembuatan TNA ini cukup memakan waktu sehingga pelaksanaan pelatihan di tahun 2009 mengalami keterlambatan. Pengembangan karir bagi karyawan Adaro Indonesia dikenal dengan program Performance Development System, yaitu program pengembangan selama 1 tahun yang mencakup proses: a. Penentuan bobot kerja di awal tahun b. Kesepakatan antara atasan dan bawahan c. Coaching-conseling d. Performance Review di akhir tahun sekaligus menentukan karyawan teladan e. Fit & proper test Jumlah karyawan yang memperoleh promosi karir selama tahun 2009 [LA12]: Jumlah karyawan yang memperoleh promosi karir selama tahun 2009 4.5 4 4
3.5 3 2.5
3
3
2 2
1.5 1 0.5 0
66
supervisor
manajemen
non-staff
staff/ foreman
1-2.5%
Kandungan Abu Envirocal terendah dipasaran batubara global
Memotivasi & Menghargai Kinerja Karyawan [LA12] Untuk menghargai kinerja karyawan, mulai tahun 2008 hingga tahun 2009 dilakukan pemberian Penghargaan Karyawan Teladan. Penghargaan Karyawan Teladan diberikan kepada : Karyawan Adaro (Staff, Non Staff) Karyawan Sub Kontraktor (Karyawan Labour Supply dan Driver, serta karyawan kontraktor yang ditempatkan bekerja di Adaro Indonesia) Pengumuman karyawan teladan disampaikan pada Acara General Morning Talk pada awal tahun. Pada tahun 2009, Karyawan Teladan Adaro Indonesia adalah: Karyawan Teladan Adaro Indonesia tahun 2009 adalah Level
Pemenang
Staff
1. Kadarisman (External) 2. Syamsul Bahri (Geology) 3. Diki Wandani (Production)
Non Staff
1. Ageng Prasongko (TDS) 2. Supian Syarif (Geology) 3. Rahmat (CPBL)
Labor Supply 1. Supriadi (Production) 2. Emanuel (HRGA) 3. Bijuri (TSD) Driver
Untuk memacu motivasi belajar anak karyawan, perusahaan juga memberikan Bantuan Pendidikan Khusus bagi anak karyawan yang berprestasi di sekolah (tingkat SD s/d SLTA: rangking 1-5 di kelas, Perguruan Tinggi, IP: 2.75 keatas untuk jurusan Teknik, IP : 3.00 keatas untuk jurusan Non Teknik). Turn Over [LA2] Sejauh ini tingkat keluar karyawan selama tahun 2009 adalah sebesar 4% (25 orang) yang mengundurkan diri dengan berbagai alasan. Alasan paling utama adalah telah berakhirnya masa kontrak, dan berikutnya masalah keinginan meningkatkan jenjang karier. Tiga orang di antaranya mengalami PHK karena pelanggaran disiplin. Turn Over Karyawan 12 8
2 0 MANAJEMEN Non Voluntary
0 STAFF
3 NON STAFF Voluntary
1. Amrullah (Environmental) 2. Gazali Rahmat (TSD) 3. Supriatin (Production)
67
Bagaimana Para Pemangku Kepentingan Memandang Kami
68
Pemangku Kepentingan Adaro Indonesia [4.14] Pemangku kepentingan Adaro Indonesia dapat dikelompokkan menjadi: Pemegang Saham Karyawan Kontraktor PT Pamapersada Nusantara PT Bukit Makmur Mandiri PT Sapta Indra Sejati (SIS) PT Rahman Abdi Jaya Masyarakat LSM dan Organisasi Masyarakat YABN PonPes Darut Tauhid PonPes Hidayatullah PonPes Al-Islam PonPes Darul Musthafa Yayasan Daniel, Barito Timur PonPes Ihya Ulumudin CRDS Perguruan tinggi dan lembaga penelitian Universitas Hokkaido, Jepang LIPI Limnologi IPB Universitas Gajah Mada Institut Teknologi Bandung Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru Balai Penelitian Kehutanan Banjarbaru. IAIN Antasari, Banjarmasin STIPER Amuntai, Hulu Sungai Utara
Pemerintah Daerah: Bappeda Propinsi dan Bappeda Kabupaten dari budget Pemberdayaan masyarakat 2009 Pemda Kabupaten Tabalong, untuk bidang ekonomi Balangan, Hulu Sungai Utara, Barito Kuala, Barito Timur, Barito Selatan Badan Lingkungan Hidup Daerah Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Dinas Pertambangan dan Energi Dinas Kehutanan Dinas Imigrasi Dinas Pendidikan Dinas Kesehatan Dinas Perkebunan Dinas Pertanian Dinas Peternakan Dinas Perikanan Dinas Koperasi & UKM Dinas Ketenagakerjaan Dinas Perindustrian & Perdagangan Dinas Sosial Kantor Statistik Aparatur keamanan Badan Pertanahan Nasional DPRD Media massa Harian Kompas, Harian Banjarmasin Post, Tabloid Bebas Baru
Menentukan Pemangku Kepentingan [3.5] Pemangku kepentingan ditentukan berdasarkan beberapa kriteria, yaitu kedekatan lokasi, pengaruh terhadap perusahaan, kepentingan, pengalaman dan profesionalitas, sehingga pemangku kepentingan bisa dikelompokkan berdasarkan: Kemitraan kerja Wilayah kerja Relevansi organisasi dan kewenangan institusi dalam permasalahan Ketokohan dan pengaruh. Dalam melibatkan pemangku kepentingan, pendekatan yang digunakan adalah dengan melakukan perencanaan yang baik dan pelibatan sejak dari awal. Hal ini dilakukan dengan mengadakan dialog dengan pemangku kepentingan terkait dengan kebutuhan mereka dan mengajak mereka ikut serta dalam pelaksanaan program secara partisipatif [4.16]. Paguyuban CSR Barubaru ini dibentuk sebuah paguyuban CSR pemegang PKP2P dan KK se Kalimantan Selatan dan Adaro Indonesia dipilih sebagai ketua. Melalui paguyuban tersebut diharapkan dapat terjalin hubungan baik antar Perusahaan perusahaan pertambangan khususnya dengan stakeholdernya serta diharapkan organisasi dapat menelurkan ide ide atau peraturan untuk perbaikan kinerja sosial perusahaan [4.13].
perencanaan yang baik dan pelibatan sejak dari awal
Persepsi Pemangku Kepentingan [1.2] Karyawan (Teguh Budirianto, Geotech Support (Electrical) Teguh telah bekerja di Adaro Indonesia selama tiga tahun. Menjadi bagian dari Adaro Indonesia merupakan hal yang membanggakan bagi ketua Serikat Pekerja, Organisasi Pekerja Adaro (OPA) ini. Pelatihan keahlian dua kali setahun serta pelibatan dalam program efisiensi/penghematan di segala bidang, dalam program EDUTAMBANG, dan dalam program CSR, baginya merupakan bukti bahwa, Perusahaan, khususnya pihak manajemen memiliki kepedulian yang cukup tinggi akan kualitas karyawannya. Ia terkesan akan pengalamannya bersama rekan-rekannya mendapatkan satu emas dalam lomba fire & rescue yang diadakan Departemen Pertambangan. Atas prestasinya ini, Adaro Indonesia memberikan penghargaan berupa uang dan kesempatan berlibur. Menyadari besarnya animo masyarakat untuk bekerja di Adaro Indonesia, ia berharap perusahaan lebih meningkatkan sosialisasi proses rekrutmen bagi calon tenaga kerja, agar informasi lebih mudah diperoleh.
Pemerintah (Bpk. Ansharudin, Wakil Bupati Kabupaten Balangan) Bapak Ansharudin tidak dapat memungkiri bahwa pembangunan di Kabupaten Balangan berkembang pesat dengan adanya dukungan dari Adaro Indonesia, melalui program tanggung jawab sosialnya. Ia menilai program yang dilakukan Adaro Indonesia, langsung menyentuh kebutuhan masyarakat sehingga manfaatnya dapat dirasakan langsung. Adaro Indonesia cukup bertanggung jawab dengan membangun jalan khusus untuk kegiatan pertambangan, dan mereklamasi lahan bekas tambangnya dengan cukup baik, ujarnya. Di samping itu, hubungan baik dengan Pemda serta pelibatan Pemda dan stakeholder lain dalam perencanaan CSR, dilihatnya sebagai hal positif yang telah dilakukan Adaro Indonesia. Bapak Ansharudin berharap Adaro Indonesia tetap memprioritaskan penduduk lokal dalam proses rekrutmen tenaga kerja dan meningkatkan programprogram yang langsung menyentuh masyarakat.
69
dari budget Pemberdayaan masyarakat 2009 untuk bidang ekonomi
70
Ulama (KH. Ahmad Rasyidi Amin, Ketua MUI Kab. Tabalong-Kalsel)
Kontraktor (Bpk. Agung Hadi Widiyono, CDI Section Head PT. BUMA)
Bapak KH. Ahmad Rasyidi Amin, menilai kehadiran dan bantuan yang diberikan Adaro Indonesia telah membawa perubahan positif di daerah mereka, termasuk dalam bidang keagamaan. Namun secara tegas beliau menyoroti perlunya ditingkatkan kerjasama Adaro Indonesia dengan para ulama. Peran para ulama sangat penting sebagai jembatan antara Adaro Indonesia dengan masyarakat, media massa dan lembaga swadaya masyarakat. Para ulama telah melakukan pertemuan multipihak dan akan melakukannya rutin setiap bulan untuk mencari solusi atas permasalahan yang mungkin ada, tanpa merugikan pihak lain. Ia berharap, Adaro Indonesia dapat lebih terbuka dalam memberikan informasi kepada masyarakat.
Sejak bergabung dengan salah satu kontraktor Adaro Indonesia pada tahun 1993, Bapak Agung melihat banyak dampak positif dari kehadiran Adaro Indonesia, di antaranya adalah pertumbuhan ekonomi dan taraf hidup masyarakat. Ia melihat beberapa kejadian seperti pencemaran air, sengketa tanah hingga tuntutan rakyat yang ingin bekerja di Adaro Indonesia dan kontraktornya menjadi pembelajaran bagi Adaro Indonesia untuk berusaha mencari solusi yang tidak merugikan pihak manapun. Bapak Agung sangat terkesan dengan pengalamannya dilibatkan oleh Adaro Indonesia dalam program CSR bidang kesehatan yaitu pelaksanaan operasi katarak dan di bidang pendidikan yaitu program perpustakaan keliling. Para kontraktor selalu dilibatkan dalam setiap perencanaan suatu program, termasuk dalam penyusunan anggarannya. Kebersamaan dan kekompakan yang terjalin menciptakan suasana kerja yang kondusif, akunya sambil berharap bahwa kerjasama yang sudah terjalin selama ini dapat lebih ditingkatkan dengan tetap menjaga kekompakan dan kebersamaan.
Pada tahun 2009, Adaro Indonesia bekerja sama dengan Tim Pusat Penelitian Kependudukan Universitas Lambung Mangkurat, melakukan penelitian mengenai persepsi masyarakat di 10 desa sekitar tambang terhadap program CSR Adaro Indonesia, dengan hasil [SO1]: Persepsi terhadap program pemberdayaan masyarakat umumnya cukup baik, kecuali di daerah yang hanya memperoleh program dan dana terbatas atau yang merasa program tidak sesuai dengan kondisi daerahnya. Saran perbaikan adalah: mengucurkan dana dan program dengan lebih merata di ring 1, khususnya di bidang pengembangan ekonomi melibatkan masyarakat dan aparat desa dalam perencanaan program meneliti lebih lanjut dampak program pemberdayaan masyarakat terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat.
Masyarakat (Ibu Nordinah S. Ag (50 th) - orangtua penerima beasiswa Adaro Indonesia) Ibu Nordiah sangat bahagia karena putranya, Habibi, terpilih menjadi satu dari sepuluh orang yang memperoleh beasiswa dari Adaro Indonesia untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Habibi diterima di Institut Pertanian Bogor. Bagi Ibu Nordiah, orang tua tunggal yang bekerja sebagai guru, kepedulian Adaro Indonesia ini merupakan anugerah yang sangat ia syukuri. Ia berharap, Adaro Indonesia tetap berkomitmen untuk memajukan pendidikan dan kualitas putera/i daerah melalui program beasiswa ini. Pilihan Universitas dan fakultas juga diharapkan semakin bertambah, sehingga keahlian putera/i daerah juga semakin beragam. Pada akhirnya, ilmu yang telah mereka pelajari dapat mereka terapkan pada saat mereka kembali nanti untuk memajukan daerah asalnya. Terimakasih Adaro!
kepedulian Adaro Indonesia ini merupakan anugerah yang sangat ia syukuri. Ia berharap, Adaro Indonesia tetap berkomitmen untuk memajukan pendidikan dan kualitas putera/i daerah melalui program beasiswa ini
penelitian mengenai persepsi masyarakat di 10 desa sekitar tambang terhadap program CSR Adaro Indonesia
71
Bagaimana Kami Menyusun Laporan Ini
Laporan ini merupakan Laporan Keberlanjutan Adaro Indonesia yang kedua, namun merupakan laporan pertama yang disusun sesuai dengan standar GRI versi 3 (GRI3). Adapun rentang waktu pelaporan adalah satu tahun terhitung dari Bulan Januari hingga Desember 2009 [3.1]. Selanjutnya pelaporan akan dilakukan rutin setiap tahun [3.3]. Laporan mencakup semua kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial, khususnya di wilayah operasional perusahaan dan sekitarnya, yaitu di Dahai, Tutupan, Klanis, dan Banjarmasin. Isi laporan ditetapkan melalui serangkaian diskusi lintas divisi dan lintas level manajemen. Dalam diskusi, peserta menggunakan Panduan terbaru dari GRI, yaitu GRI3, untuk memahami prinsip dan panduan menentukan isi laporan dan untuk memastikan mutu laporan, serta
untuk menuntun peserta dalam mengungkapkan kinerja. Peserta diskusi berasal dari Departemen Environmental, Safety, CSR, HRGA, ERD, Accounting, Geologi, Geotech, Land acquisition, PSSP, PNSP, Hauling & infrastructure, serta dua lokasi proyek yaitu Paringin dan Kelanis [3.5]. Materialitas dan prioritas topik ditentukan berdasarkan pengamatan dan pengalaman manajemen dan staf yang terlibat dalam penyusunan ini, serta berdasarkan ketersediaan data pada periode pelaporan. Hasil yang tertuang dalam Laporan, selanjutnya menjadi dasar bagi pihak manajemen untuk upaya perbaikan terusmenerus, baik perbaikan dalam pelaporan maupun perbaikan kinerja ekonomi, sosial dan lingkungan perusahaan secara menyeluruh pada periode selanjutnya. Ketentuan dan indikator dalam GRI3 yang berhasil kami rangkum dalam Laporan Keberlanjutan ini adalah:
Aspek Pernyataan Dirut Dampak, Resiko dan peluang signifikan Nama Perusahaan Merek, produk dan/atau layanan utama Struktur operasional perusahaan Lokasi kantor utama organisasi Wilayah dimana perusahaan beroperasi Sifat kepemilikan dan bentuk legal Pasar yang dilayani Skala organisasi Penghargaan yang diterima Periode pelaporan Siklus pelaporan Pihak yang dapat dihubungi untuk informasi lebih detail Proses penentuan isi laporan Batasan laporan Dasar perhitungan Tabel yang berisikan lokasi halaman Misi atau nilai, kode etik, dan prinsip
1 13 7 5, 6 10-11 7 4 7 6 7 8 72 72 1
Komitmen terhadap 4.12 segala bentuk hubungan eksternal
Piagam, prinsip atau inisiatif eksternal lain
13
Keterlibatan Pemangku kepentingan
Daftar kelompok pemangku kepentingan yang terlibat Keanggotaan dalam asosiasi Pendekatan untuk pelibatan pemangku kepentingan
68
Strategi & Analisa Profil Organisasi
Parameter Laporan
Profil Laporan
Lingkup Laporan
Komitmen dan Keterikatan dengan Tata Kelola Perusahaan
72
Hal
Daftar Isi GRI Tata Kelola Perusahaan
1.1 1.2 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 2.8 2.10 3.1 3.3 3.4 3.5 3.6 3.9 3.12 4.8
4.14 4.13 4.16
69,72 1 53 00 12
69 69
Aspek Indikator Ekonomi
Kinerja ekonomi Pasar
Dampak ekonomi tidak langsung Indikator Lingkungan
Energi Air Keanekaragaman hayati
Hal EC1 EC5 EC6 EC7 EC8 EC9 EN3 EN5 EN8 EN10 EN11 EN12 EN13 EN14
Emisi, Efluen dan Limbah
Indikator Kinerja Ketenagakerjaan
Produk & Jasa
EN16 EN20 EN21 EN22 EN23 EN24 EN26
Transportasi Keseluruhan
EN29 EN30
Ketenagakerjaan
LA1 LA2 LA3 LA4
Hubungan Manajemen/Buruh Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Pelatihan dan pendidikan
Indikator Kinerja Masyarakat
Komunitas
LA7 LA8 LA9
Nilai ekonomi langsung Perbandingan upah karyawan dengan UMR Pemasok lokal Pegawai lokal Pembangunan dan dampak dari investasi infrastruktur untuk kepentingan publik Dampak ekonomi tidak langsung Energi tidak langsung Penghematan energi Pengambilan air Daur ulang dan penggunaan kembali air Daerah yang dilindungi/memiliki keanekaragaman hayati tinggi Dampak signifikan terhadap keanekaragaman hayati Habitat yang dilindungi atau dipulihkan Strategi, tindakan, rencana pengelolaan dampak terhadap keanekaragaman hayati Emisi gas rumah kaca Emisi udara Air limbah Limbah padat dan cair Tumpahan Transportasi limbah B3 Inisiatif untuk mengusangi dampak lingkungan Dampak lingkungan akibat transportasi Pengeluaran untuk perlindungan lingkungan Jumlah tenaga kerja Jumlah turn over karyawan Manfaat bagi karyawan Perjanjian kerja bersama
Kecelakaan dan penyakit kerja Pencegahan penyakit berbahaya Kesehatan dan keselamatan kerja dalam perjanjian kerja bersama LA10 Pelatihan karyawan LA11 Peningkatan keterampilan dan pembelajaran sepanjang hayat LA12 Peninjauan kinerja dan pengembangan karir SO1 Praktek untuk menilai dan mengelola dampak operasi perusahaan terhadap komunitas
16 64 18 18 21,23, 37,41 17,43 49,51 50,54 54 54 51 51 52 51,52 53 53 55 56 59 56 48 59 59 62 67 64,65 64 47 46 46,64 65 65 66,67 13, 19-41, 71
73
PT Adaro Indonesia copyright 2010