Daerah aliran sungai sehat di Indonesia: membutuhkan 30% hutan? atau.. > 70% agroforestry?

Seminar Nasional Pengelolaan DAS Terpadu, UB Malang, 30 September 2014

Daerah aliran sungai sehat di Indonesia: membutuhkan 30% hutan? atau….. > 70% agroforestry? Meine van Noordwijk

Lanskap di Batang Toru, Tapanuli

Dimana hutan Dimana hutan mulai? mulai?

…dalam rencana tata ruang wilayah ditetapkan kawasan hutan paling sedikit 30 (tiga puluh) persen dari luas daerah aliran sungai (UU 26/2007, artikel 17.5)

DAS 1

DAS 2

Yang mana lebih sehat?

Apakah DAS yang sehat membutuhkan tutupan hutan 30 % dari luasan DAS ? Atau agroforestry > 70% ? …dalam rencana tata ruang wilayah ditetapkan kawasan hutan paling sedikit 30 (tiga puluh) persen dari luas daerah aliran sungai (UU 26/2007, artikel 17.5)

1. Apakah itu layak dengan kepadatan penduduk saat ini? 2. Kawasan hutan atau hutan? 3. Mengapa 30%? Jenis hutan yang bagaimana? 4. Apakah 30% cukup? 5. Berapa banyak 'aliran penyangga' yang diinginkan? 6. Apa tutupan lahan memberikan cukup penyangga?

Apakah DAS yang sehat membutuhkan tutupan hutan 30 % dari luasan DAS ? Atau agroforestry > 70% ? …dalam rencana tata ruang wilayah Indonesia (26/2007, artikel 17.5) ditetapkan kawasan hutan paling sedikit 30 (tiga puluh) persen dari luas daerah aliran sungai

1. Apakah itu layak dengan kepadatan penduduk saat ini? 2. Kawasan hutan atau hutan? 3. Mengapa 30%? Jenis hutan yang bagaimana? 4. Apakah 30% cukup?

5. Berapa banyak 'aliran penyangga' yang diinginkan? 6. Apa tutupan lahan memberikan cukup penyangga?

Papua, Mol, NTT, NTB <-10%

Forest cover (all types), %

100

Papua, Mol, NTT, NTB -10_10%

90

Papua,Mol, NTT,NTB >10%

80

Kalimantan, Sulawesi <-10%

70

Kalimantan, Sulawesi -10_10% Kalimantan, Sulawesi >10%

60

Sumatra <-10%

50

Sumatra -10_10

Indonesia Sumatra >+10%

Spatial Planning Law Java+Bali <-10% 26/2007, article 17.5: Java+Bali 30% of-10_10% stream area Java+Bali >10% must be forest

40 30 20 10 0 0,1

1

10

100

1000

10000

Human population density [km-2] (log)

Papua, Mol, NTT, NTB <-10%

Forest cover (all types), %

100

Papua, Mol, NTT, NTB -10_10%

90

Papua,Mol, NTT,NTB >10%

80

Kalimantan, Sulawesi <-10%

70

Kalimantan, Sulawesi -10_10% Kalimantan, Sulawesi >10%

60

Sumatra <-10%

50

Sumatra -10_10

Indonesia

40

Sumatra >+10% Java+Bali <-10%

30

Java+Bali -10_10%

20

Java+Bali >10%

10 0 0,1

1

10

100

1000

10000

Human population density [km-2] (log)




Perkiraan laju deforestasi lebih bergantung pada definisi operasional daripada perubahan luasan hutan dengan waktu; data untuk Indonesia adalah berdasarkan citra satelit standard (umum)




Rainfall

Cloud interception

Canopy water evaporation EvapotransTranspiration piration Soil surface evaporation

Canopy interception Throughfall

{

“Effective rainfall” for Stem-flow farmers

Surface Run-off

Quick“Effective flow

rainfall” Lateral for hydrologists outflows (interflow) Streams & river Base flow

Surface run-on

Litter layer Infil-tration

Subsurface lateral

Recharge

Uptake inflows Percolation

Rainfall

Cloud interception

Canopy water evaporation Transpiration Soil surface evaporation

Canopy interception Throughfall

Surface run-on

Stem-flow Quickflow

{

Surface Run-off

Litter layer

Lateral outflows (interflow)

Infil-tration

Streams & river Base flow

Subsurface lateral

Recharge

Uptake inflows Percolation

Apakah DAS yang sehat membutuhkan tutupan hutan 30 % dari luasan DAS ? Atau agroforestry > 70% ? …dalam rencana tata ruang wilayah Indonesia (26/2007, artikel Pada kawasan dasarnya, 17.5) ditetapkan hutan30% palingtutupan sedikit 30 hutan (tiga puluh) persen darihanya luas daerah aliran sungai30% aliran memberikan

buffering, bila tanah disekitarnya terjadi 1. Apakah itu layak dengan kepadatan penduduk saat ini? pemadatan dgn infiltrasi yang rendah; 2. Kawasan hutanriparian atau hutan? Hutan dapat memiliki lebih dari proporsional efek penyangga; Jadi 3. Mengapa 30%? Jenis hutan yang bagaimana? 4. Apakah30% 30%lahan cukup?dengan infiltrasi tinggi tidak cukup! 5. Berapa banyak 'aliran penyangga' yang diinginkan?

6. Apa tutupan lahan memberikan cukup penyangga?


1. Apakah itu layak dengan kepadatan penduduk saat ini?

2. Kawasan hutan atau hutan? 3. Mengapa 30%? Jenis hutan yang bagaimana? 4. Apakah 30% cukup? 5. Berapa banyak 'aliran penyangga' yang diinginkan? 6. Apa tutupan lahan memberikan cukup penyangga?

Hydrographs with decreasing flow persistence (Fp)

Same rainfall, same total water yield

Flow persistence indicator Fp

0.95

0.6

Proposed threshold

0.8

0.7

0.4

Change of slope for lower envelope; add-ons (1-Fp)

0.2

Flow persistence of river ( H = human control) • Plot-level flow pathways (weighted average of): H overland flow (Fp = 0) Condition of soil Land interflow (Fp = 0.5) surface, macrop cover, la orosity topsoil nd use groundwater (Fp ~ 1.0) • Hillslope buffers and filters, ponding H • Topography of river network, delay times ~ velocity • Buffering effects of riparian wetlands, reservoirs and impoundments (~operating rules) H • Heterogenitas spasial curah hujan di DAS


1. Apakah itu layak dengan kepadatan penduduk saat ini?

2. Kawasan hutan atau hutan? 3. Mengapa 30%? Jenis hutan yang bagaimana? 4. Apakah 30% cukup? 5. Berapa banyak 'aliran penyangga' yang diinginkan? 6. Apa tutupan lahan memberikan cukup penyangga?

Daerah aliran sungai sehat di Indonesia: membutuhkan 30% hutan? atau.. > 70% agroforestry?

Recommend Documents