Ir
:Pewirim lamas Puskesmas Pembantu pada setiap kecamatan dan desa. 1. ft:minlie boom= pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat yang tergolong iidak inampu, miskin.
Sam* dengan tahun 2001, Jumlah Sekolah Dasar di Kabupaten Kuantan Singingi adalah
stharryak 222 buah yang terdiri dari SD Negeri, SD Swasta dan Ibtidaivah. Murid Seluruh
fah ini adalah sebanyak 33.900 orang dengan tenaga pengajar sebanyak 1.908 orang.
3esarti seorang guru mengajar Iebih kurang 18 orang siswa. Sedangkan untuk pendidikan
menengah ada sebanyak 34 SLTP dan 20 Madrasah Tsanawiyah dengan perbandingan
nlah siswa dan guru (10.404: 876) atau seorang guru mengajar sekitar 12 orang murid. Untuk tingkat SLTA ada sebanyak 15 SLTA dan 7 Madrasah Aliah dengan perbandingan jurnlah siswa dan guru (4.816 : 272) atau seorang guru mengajar sekitar 18 irang siswa.
D. Sejarah Pacu Jalur Pacu jalur adalah tradisi masyarakat Kuansing yang tak akan pernah lekang oleh waktu dan zaman. Karena itu, tradisi yang unik dan banyak mengandung nilai-nilai sosial kemasyarakatan perlu dipertahankan walaupun harus terpaksa menyeberang sungai di malam hari. Jalur mulai ada di Rantau Kuantan sejak abad ke 17, pada waktu itu digunakan untuk membawa tairm-tamu kehormatan seperti raja, sultan atau para pembesar lainnya. Jalur menurut arti aslinya adalah perahu yang panjangnya mencapai 25-30m, dengan lebar 1,5 in dan dapat dimuati oleh 40-60 anak pacu. Jalur dibuat berdasarkan musyarawah anak negeri dibentuk atas dasar musyawarah mufakat disertai dengan pawang piawai dan biaya sepenuhnya ditanggung oleh warga negeri. Kegiatan pacu jalur sudah ada sejak awal tahun 1900an. Pacu jalur ini pada awalny a dilakukan dikampung-kampung sepanjang batans kuantan untuk memperingati hari besar Islam seperti Maulid Nabi. Hari Ray a ataupun 1 Muharram. Pada tahun 1903 diperkirakan sejak kedatangan Belanda. jalur yang ikut berpacu mulai diberikan hiasan seperti ukiran bermotif pada haluan. Disamping itu pacu juga ditambahkan hiasan seperti payung. tali temali. kain dan selendang... tiang tengah dan lain sebagainya. Sejak saat itu jalur seperti inilah yang digunakan untuk berpacu setiap tahunnya, setiap jalur juga dilengkapi dengan dukun dan pawang jalur. Sejak beberapa tahun terakhir kegiatan budaya pacu jalur di kabupaten Kuansing telah dijadikan satu even wisata budaya nasional. sehingga pesta rakyat ini merupakan sebualt .,:giatait tab unan v ang meriah dan melibatkan seluruh lapisan masyarakat. 9
E. Pei3k.sanaan Pacu Jalur Per_ Aaktu yang cukup lama untuk mewujudkan sebuah jalur yang baik disampinQ itu
_lap
persyaratan dan upacara tertentu. Dalam hal ini tidak hanya seremonial yang warna tapi sakral. Pembuatan jalur dapat menghabiskan waktu 3 sampai 6 bulan biaya jutaan rupiah. Pohon yang digunakan untuk membuat jalur harus dari jenis yang
mss. liat tapi ringan, berserat halus tapi tahan lapuk, lurus tapi tidak tirus, tidak berlobang berbingkah. Secara adat pohon harus tumbuh ditanah yang berani, pohon yang ber mambang pada akar, batang serta pucuk daunnya. Pohon inipun dimentrai sebelum :ebang. Setelah jalur setengah jadi, dikampung dibunyikan gong, tua muda, besar kecil anak negeri beramai-ramai ke hutan tempat pohon berada, semuanya bekerjasama untuk membawa jalur kedalam kampung. Setelah dibawa ke dalam kampung, pembuat jalur kembali melanjutkan pekerjaan untuk menghaluskan jalur sehingga mendapatkan jalur yang bagus, 2.ang mudah dikendalikan pada waktu berpacu. Sebelum acara puncak "Pacu Jalur' ini dimulai, biasanya di adakan acara-acara hiburan rakyat berupa tarian dan nyanyian untuk menghibur seluruh peserta dan masyarakat sekitar, terutama yang berada di Taluk Kuantan. Pada acara Festival Pacu Jalur tahun 2009 yang lalu, mulai di perkenalkan oleh Pemerintah Daerah setempat istilah "Jalur" Expo 2009, yaitu sebuah acara Pekan Raya berkaitan dengan Festival Pacu Jalur tersebut. Tradisi pacu jalur yang diadakan sekali setahun pada peringatan perayaan hari kemerdekaan Indonesia meniadikan kola Taluk Kuantan sebagai tujuan v isata nasional. Perlombaan perahu panjane yang berisi lebih kurang 60 orang di Sungai Kuantan ini biasanya diikuti mas n arakat setempat. kabupaten tetangga. bahkan juga ikut pula pesertapeserta dari negara-nezara tetangga seperti Malaysia. Singapura. dan Thailand. Pacu Jalur yang diadakan tahun 2003 di tandai oleh momentum Peringatan satu abad Pacu Jalur.
F. Pengaruh Pacu Jalur terhadap Kegiatan Masyarakat Kuansing
10
Air Morn kehidupan sosial rnasaraka - t kampung rantau Kuantan merupakan wujud sezbaszai benda hasil karya manusia (U.U. Hamidy, 1986). Hasil karya ini mimninkri sebuah perahu yang panjang yang dibentuk sedemikan rupa sehingga mempunya *musk dengan nilai keindahannya yang tersendiri. Jalur telah merupakan sebuah karya yang A21.2171ES
mencakup kreatif dan imaginatif. Hasil kara ini memuat seni ukir, seni tari. seni
mus' dan seni sastra. Jalur diwujudkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan mereka aim& menyatakan rasa keindahan serta sekaligus untuk menikmati keindahan itu sendiri. Deng.an panjang kira-kira antara 25-27 meter, jalur dapat memuat 40 — 60 orang. Untuk pestbuatannya memerlukan jumlah tenaga manusia yang banyak, jalur ini juga tidak mungkin ilE12:x
menjadi milik pribadi ataupun beberapa orang saja, melainkan menjadi milik sebuah
Ikarnpung yang melibatkan semua anggota masyarakatnya. Proses ini merupakan sebuah aictifitas yang memerlukan kebersamaan yang utuh. Pacu Jalur di Kuantan Singingi (Kuansing), selain ajang olahraaa juga jadi ajang taruhan. Taruhan atau undian jalur tersebut dikenal dengan nama Ranji. Kertas Ranji ini ternyata banyak dijual oleh anak-anak sekolah. Ranji berbentuk satu lembar kertas berukuran HVS rang berisi nama-nama jalur dan daerah asal, yang akan bertanding pada Pacu Jalur di Tepian Narosa, Taluk Kuantan pada hari itu juga. Kertas tersebut memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi, siapa-siapa saja yang akan tampil pada event itu. Setiap event pacu jalur di Tepian Narosa digelar, penjual Ranji pasti bermunculan. Namun rata-rata mereka yang berjualan Ranji merupakan anak-anak sekolah. khususnya siswa Sekolah Dasar (SD). Yang berdagang Ranji bukan hanya anak-anak kurang mampu. tetapi juga anak-anak yang ekonominya menengah ke atas. "Baal anak yang mampu. uang hasil jualan Ranji biasa digunakan untuk jajan dan menraktir teman-temannya di sekolah, bagi yang orang tuanya yang kurang mampu. uang Rp 20 ribu tersebut sangat membantu meskipun mereka melakukan tanpa paksaan orang tua, tapi kemauan saga sendiri. Selain berjualan ranji yang dilakukan oleh anak-anak. even pacu jalur juga merupakan kesempatan untuk masyarakat untuk membuka warun2-w, arung sepanjang tepian sungai selama even pacu jalur. Selama musim pact' jalur tepian sungai berobah menjadi pasar kaget. Men_jadi tempat pertemuan berbagai lapisan masyarakat.
11