BAB III ANALISA
3.1. Analisa Sasaran
a.
Geografis Wilayah Indonesia.
b.
c.
Demografis Usia
:
15 – 24 tahun
Kelamin
:
Laki – Laki & Perempuan
Status Ekonomi
:
Menengah ke atas
Pendidikan
:
SMA – Universitas
Kelas Sosial
:
Menengah ke atas
Lifestyle
:
Menyukai musik, keramaian, hang
Psikografis
out dengan teman seangkatan. Personality
:
Menyukai musik, senang bergaul,
menyukai keramaian, selalu up to date dengan event – event baru Motivasi dan Need
:
Untuk kesenangan dan hiburan
d.
Perilaku Manfaat yang dicari :
Mendatangi acara ini dan menikmati
musik Jazz yang ditampilkan Sikap terhadap event :
Menikmatinya dan menyukai musik
Jazz Perilaku media
:
Mengetahui acara ini dan tertarik
untuk berpartisipasi dalam acaranya
3.2. Analisa USP
Unique Selling Proportion : Tahun ini, visual JGTC 2011 sebagai acara ke 34 JGTC akan menampilkan Jazz yang sebenarnya dan kembali ke soul awalnya dengan tampilan yang colorful, ilustratif, dan youthful.
3.3. Referensi
3.3.1. Jazzin’it 2009
JazNewzin’it adalah sebuah festival musik Jazz yang diadakan di benua Eropa dan selalu menyebar di daerah yang berbeda – beda setiap tahunnya. Pada tahun 2009, Jazzin’it diadakan di Vignola, Modena. Untuk poster promosinya, dibuat oleh Bomboland dengan mengambil tema improvisasi yang berasal dari sifat Jazz sendiri. Improvisasi dari berbagai alat musik khas Jazz yaitu piano, tJazerompet, saxophone dan gitar.
3.3.2. New Orleans Jazz & Heritage Festival
New Orleans Jazz Festival adalah festival yang diadakan di New Orleans sebagai daerah yang mengusung musik Jazz pertama kalinya. Jazz asli berasal dari daerah ini dan karena itu para musisi Jazz New Orleans ingin membangkitkan semangat keaslian. Untuk poster memiliki konsep berpesta karena semua orang akan bergembira dan berpesta sambil mendengarkan musik Jazz
3.4. Analisa Data
3.4.1. Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara dengan Lilia Zuhara, selaku Project Officer acara JGTC 2011, JGTC adalah event musik Jazz yang diadakan untuk memperkenalkan musik Jazz dan juga memberikan musik Jazz yang murah dan bisa dinikmati oleh siapa saja. JGTC ingin menunjukkan bahwa musik Jazz itu tidak membosankan dan bukanlah musik orang kaya saja. Untuk tahun ini, JGTC 2011 memilih tema ‘Jazz the way it is’ untuk menunjukkan kesederhanaan musik Jazz semata dan menunjukkan passion dan emosi masing – masing musisi yang berbeda – beda dalam memainkan musik Jazz. Secara visual, konsep dari seluruh visual media promosi JGTC 2011 ini yang disusun adalah Jazz yang colorful, festive dan youthful tanpa meninggalkan
soulnya. JGTC 2011 menetapkan empat warna untuk menyusun media komunikasi visual yaitu: -
Merah Melambangkan semangat mahasiswa
-
Kuning Melambangkan kreativitas mahasiswa dan warna almamater Universitas Indonesia
-
Putih Melambangkan keharmonisan dalam acara JGTC 2011
-
Biru Melambangkan profesionalisme mahasiswa
Dalam mendesain visual, JGTC 2011 masih kurang puas dengan hasil desain karena dianggap kurang mengeksplor hasilnya. Berdasarkan hasil wawancara dengan Jazzy Timothy, selaku Kepala Divisi Marketing dan Komunikasi acara JGTC 2011, pesan yang ingin disampaikan melalui acara JGTC 2011 ini adalah ingin membawa JGTC kembali ke akarnya karena tiga tahun belakangan ini, JGTC sudah mulai lebih komersil dan memudar sisi Jazznya. Menurutnya, acara ini berjudul ‘Jazz goes to Campus’ tapi musik yang ditampilkan malah lebih mengaju pada genre ‘pop’ karena dianggap lebih memenuhi pasar target yang menyukai musik pop. Makanya untuk tahun ini, mereka ingin mengembalikan unsur Jazznya dan mengembalikan JGTC ke identitasnya, sehingga terbentulah konsep Jazz the way it is. Untuk konsep desain, mereka membuat sesuatu yang lebih colorful dan bernuansa festive karena tahun lalu JGTC 2010 hanya didominasi dua warna yaitu hitam dan orange. Untuk tahun ini, mereka memutuskan mengambil tiga warna yang menampilkan unsur kemahasiswaan. Namun penerapan warna itu seharusnya menjadi elemen yang menyusun layout Jazz murni yang colorful, festive dan youthful tetapi malah ketiga warna itu langsung diterapkan sehingga visual seolah – olah hanya mengandung pesan tiga warna itu saja dan terkesan kaku serta polos.
3.4.2. Literatur
Jazz adalah sebuah konstruksi. Tidak ada hal alami apapun yang bisa disebut Jazz. Jazz merupakan sebuah hasil improvisasi. Jazz berasal dari New Orleans dan diciptakan oleh orang – orang Afrika Amerika. Jazz berkembang dengan baik diluar sana dengan penambahan peraturan yang berbeda dari masing – masing institusi berdasarkan kebudayaan Amerika, early Jazz, proto Jazz, atau Ur Jazz ditampilkan oleh beragam orang dengan beragam latar belakang. 20 Seorang Penulis Jazz bernama Larkin menyatakan bahwa dirinya menyukai Jazz. Dia bisa mengenal musik Jazz karena itu bisa membuatnya menghentakkan kakinya, memberikan dorongan yang positif, atau bangun dan meloncat – loncat mengelilingi ruangan. (Larkin, 1985 :175) Pada tahun 1913, Ernest J. Hopkins menawarkan beberapa definisi untuk menyebut musik Jazz seperti : sesuatu yang hidup, semangat yang meluap - luap, berenergi, gelembung semangat, kebahagiaan, memiliki daya tarik, kuat, keberanian, kesenangan. (Cooke and Horn, 2002 :1)
3.4.3. Surat Kabar
Menurut surat kabar tahun 1977, dimana Jazz Goes to Campus pertama kalinya diadakan, tujuan pengadaan acara ini pada saat itu adalah untuk memberikan semangat dan hiburan bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia yang saat itu terletak di Salemba. Karena pada tahun 1977, banyak mahasiswa Universitas Indonesia yang ditangkap pemerintah akibat berani melawan kebijakan pemerintah dan dimasukkan ke dalam penjara. Suasana FEUI pun menjadi suram dan hening dimana para dosen yang mendukung mahasiswa yang memberontak pun ikut dipecat. Karena itu seorang mahasiswa pun memutuskan untuk mengadakan acara musik Jazz untuk memberikan semangat dan hiburan bagi mahasiswa dan juga mahasiswa baru yang baru masuk ke kampus.
3.5. Hasil Analisa
JGTC 2011 memilih tema Jazz the way it is untuk JGTC tahun ini ingin mensosialisasikan dan menampilkan Jazz yang sederhana dengan konsep visual Jazz yang colorful, refresh, dan celebration tanpa meninggalkan soul Jazz UI pada awal yang ingin memberikan semangat dan hiburan bagi pendengar dengan menggunakan empat warna yaitu merah, kuning, biru dan putih yang merepresentasikan mahasiswa.