Artikel Penelitian
Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Perempuan Usia Reproduksi terhadap Asuhan Antenatal, dan Faktor-Faktor yang Berhubungan
Ardeno Kristianto,* Anton Dharma Saputra,* Anthony Wijaya,* Caroline,* Astari Karina,* Farha Inesary,** Budi Wiweko** *Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, Indonesia **Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ Rumah Sakit Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo
Abstrak Pendahuluan: Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia pada tahun 2007 merupakan salah satu yang tertinggi di ASEAN dan Asia. Asuhan antenatal yang baik diharapkan dapat mendeteksi dan mencegah berbagai kelainan yang dapat timbul selama kehamilan dan persalinan, namun kesadaran dan pengetahuan masyarakat akan asuhan antenatal masih sangat rendah. Metode: Penelitian ini merupakan studi observasional analitis dengan desain potong lintang menggunakan data primer dari kuesioner yang diisi oleh 107 perempuan usia reproduksi (1850 tahun) yang tinggal di Kecamatan Duren Sawit dan sekitarnya. Data dianalisis secara univariat dan bivariat. Hasil: Tidak terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan, sikap, dan perilaku terkait asuhan antenatal dengan karakteristik masyarakat. Walaupun demikian, ditemukan bahwa pengetahuan mengenai asuhan antenatal yang baik akan mempengaruhi perilaku yang baik dari asuhan antenatal (RP 1,902; IK95% 1,158-3,123; p=0,004). Kesimpulan: Diperlukan edukasi khusus untuk wanita usia reproduksi dalam meningkatkan pengetahuan yang akan mengarah pada perilaku asuhan antenatal yang baik. Edukasi dapat diberikan tanpa memperhatikan karakteristik umum di masyarakat tersebut. J Indon Med Assoc. 2012;62:90-4. Kata Kunci: angka kematian ibu, asuhan antenatal, pengetahuan, sikap, perilaku
Koresponden:
[email protected]
90
J Indon Med Assoc, Volum: 62, Nomor: 3, Maret 2012
Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Perempuan Usia Reproduksi terhadap Asuhan Antenatal
Knowledge, Attitude, and Behavior of Antenatal Care among Women in Reproductive Age and Associated Factors Ardeno Kristianto,* Anton Dharma Saputra,* Anthony Wijaya,* Caroline,* Astari Karina,* Farha Inesary,** Budi Wiweko** *Faculty of Medicine Universitas Indonesia, Jakarta, Indonesia **Obstetrics and Gynecology Faculty of Medicine University of Indonesia/ Cipto Mangunkusumo National Hospital
Abstract Introduction: Indonesian Maternal Mortality Rate (MMR) 2007 is still one of the highest in ASEAN and Asia. Proper antenatal care was thought as solution to detect and prevent any abnormalities during pregnancies and births. However, the awareness and knowledge about antenatal care among the comunities were still very low. Method: This was an observational analytical study with cross sectional design using primary data from questionnaire filled by 107 women in reproductive age (18-50 years old) living in Duren Sawit District and its surroundings. We conducted a univariate and bivariate analysis towards acquired data. Results: There were no significant association between knowledge, attitude, behavior of antenatal care and their characteristics. However, it was found that good knowledge level would affect good behavior of antenatal care (PR 1.902; 95%CI 1,158-3,123; p=0.004). Conclusion: These results supported the needs of special education for women in reproductive age, in order to achieve good knowledge which further lead to good behavior of antenatal care. The education could be given wihout putting special attention to their characteristics. J Indon Med Assoc.2012;62:90-4. Keywords: maternal mortality rate, antenatal care, knowledge, attitude, behavior
Pendahuluan Salah satu tujuan dalam Millenium Development Goals (MDGs) adalah peningkatan kesehatan ibu dan kesehatan anak dengan target mengurangi rasio mortalitas maternal sebesar tiga perempat dari jumlah saat ini dan mencapai akses universal terhadap kesehatan reproduksi.1 Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia pada periode 2003-2007 sebesar 228 per 100 000 kelahiran hidup, mengalami penurunan dari periode sebelumnya (2002-2003) yang mencapai 307 per 100 000 kelahiran hidup.2 Angka Kematian Bayi (AKB) pun tercatat mengalami penurunan dari 68 per 1 000 kelahiran hidup pada tahun 1991 menjadi 34 per 1 000 kelahiran hidup pada periode 2003-2007. Meskipun mengalami penurunan, AKI dan AKB di Indonesia masih merupakan yang tertinggi di ASEAN dan Asia.3 Padahal, angka tersebut merupakan indikator penting dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. Berbagai kelainan yang menyebabkan tingginya AKI dan AKB sebenarnya bisa dideteksi dan dicegah lebih awal, yaitu pada masa kehamilan. Asuhan antenatal yang baik dan teratur diharapkan dapat menjadi jawaban atas kebutuhan deteksi dini serta penurunan morbiditas dan mortalitas ibu. J Indon Med Assoc, Volum: 62, Nomor: 3, Maret 2012
Data yang ada menunjukkan bahwa asuhan antenatal selama kehamilan dapat menurunkan mortalitas maternal sebesar 2080% dari berbagai penyebab, seperti perdarahan, sepsis, preeklampsia/eklampsia, persalinan terhambat, aborsi tidak aman, dan penyebab-penyebab lainnya.4 Walaupun demikian, masih terdapat masalah yang menghalangi terwujudnya kunjungan antenatal yang teratur, yaitu kesadaran dan pengetahuan masyarakat akan asuhan antenatal masih sangat rendah. Rendahnya kesadaran tersebut turut diperburuk dengan kondisi sosial ekonomi yang tidak mendukung. Oleh karena itu, perlu diketahui gambaran pengetahuan dan kesadaran masyarakat Indonesia mengenai asuhan antenatal, serta keselarasan peningkatan pengetahuan dengan peningkatan kesadaran terkait asuhan antenatal ini. Studi ini bertujuan untuk menilai tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat mengenai asuhan antenatal dan hubungannya dengan berbagai karakteristik responden. Metode Penelitian ini merupakan studi observasional analitis dengan menggunakan desain potong lintang (cross-sec91
Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Perempuan Usia Reproduksi terhadap Asuhan Antenatal tional). Penelitian dilakukan di Puskesmas Pembina Kecamatan Duren Sawit pada bulan Oktober 2011. Subjek pada penelitian ini adalah perempuan usia reproduksi (18-50 tahun) yang tinggal di kawasan Kecamatan Duren Sawit dan sekitarnya, serta melakukan kunjungan ke Puskesmas Pembina Kecamatan Duren Sawit pada tanggal 17-20 Oktober 2011 dalam rangka mendapatkan layanan kesehatan atau menemani keluarga yang akan mendapatkan layanan kesehatan. Pemilihan sampel didasarkan pada metode consecutive sampling. Sampel penelitian diambil dari masyarakat yang datang ke Puskesmas Pembina Kecamatan Duren Sawit untuk mendapatkan layanan kesehatan atau menemani keluarga yang akan mendapatkan layanan kesehatan dengan mengisi kuesioner yang telah divalidasi sebelumnya. Data yang kami ambil adalah (1) Usia, dikelompokkan berdasarkan stratifikasi risiko obsterik untuk kehamilan dan persalinan, yaitu kelompok usia risiko rendah dengan rentang usia 20-35 tahun, serta kelompok usia risiko tinggi dengan rentang usia <20 tahun dan >35 tahun, (2)Tingkat pendidikan, dikategorikan sebagai tidak berpendidikan, pendidikan rendah (sekolah dasar dan sekolah menengah pertama), pendidikan sedang (sekolah menengah atas dan sederajat), pendidikan tinggi (perguruan tinggi dan sederajat), (3)Tingkat pendapatan, dikategorikan
Rp. 10 000 000,00, (4) Jumlah anak yang dilahirkan hidup, dikategorikan menjadi kurang dari sama dengan dua dan lebih dari dua. Batasan khusus yang diberikan meliputi tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku yang masing-masing dikategorikan menjadi baik dan kurang. Tingkat pengetahuan dikategorikan baik apabila persentase total >53,33%, sementara tingkat sikap dan perilaku dikategorikan baik apabila persentase total nilai >80%. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis univariat untuk mendapatkan gambaran deskriptif umum dan analisis bivariat untuk melihat adanya hubungan antara karakteristik Tabel 2.
Tabel 1. Karakteristik Responden Variabel
Responden (n=107)
Usia (median, IQR) (tahun) Kelompok usia (n, %) Usia risiko rendah Usia risiko tinggi Tingkat pendidikan (n, %) Tidak berpendidikan 0 (0,0) Pendidikan rendah Pendidikan sedang Pendidikan tinggi Tingkat pendapatan (n, %)