LATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT LANJUT (LKTL) LGM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG Tanggal, 10 s/d 12 April 2015
MANAJEMEN KONFLIK Afifudin, SE., M.SA., Ak. (Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang) Jl. Mt. Haryono 193 Telp. 0341-57995, Fax. 0341-552249 E_mail:
[email protected] atau
[email protected]
AGENDA
Pengantar Manajemen Konflik Teori-teori konflik Tingkatan Konflik Metode/Model Penyelesiaan Konflik Strategi Penyelesaian Konflik
By Afifudin FE Unisma
11 April 2015
2
PENGANTAR … !
11 April 2015
By Afifudin FE Unisma
3
DEFINISI KONFLIK
Konflik: Segala macam interaksi pertentangan atau antagonistik antara dua pihak atau lebih
Konflik Organisasi: ketidaksesuaian antara dua/lebih anggota atau kelompok organisasi karena beberapa sebab
Konflik setua usia sejarah manusia, dimulai oleh Qobil dan Habil
Konflik terjadi tatkala individu atau kelompok lebih dipengaruhi oleh perbedaan daripada persamaan 11 April 2015
By Afifudin FE Unisma
4
PENYEBAB KONFLIK 1. Komunikasi Salah pengertian yang berkenaan dengan kalimat, bahasa yang sulit dimengerti, atau informasi yang mendua dan tidak lengkap, serta manajer yang tidak konsisten 2. Struktur Pertarungan kekuasaan antar departemen Persaingan memperebutkan sumberdaya yang terbatas Saling ketergantungan dua/lebih kelompok untuk mencapai tujuan 3. Pribadi Ketidaksesuaian tujuan atau nilai-nilai sosial pribadi karyawan dengan perilaku yang diperankan pada jabatan mereka, dan perbedaan persepsi 11 April 2015
By Afifudin FE Unisma
5
KONFLIK DALAM PERSPEKTIF ….. PANDANGAN LAMA
PANDANGAN BARU
1.
Konflik dapat dihindarkan
1. Tidak dapat dihindarkan
2.
Disebabkan oleh kesalahan manajemen dalam perancangan dan pengelolaan organisasi
2. Banyak sebab (SO, perbedaan
Mengganggu organisasi dan menghambat optimalisasi
3. Membantu/menghambat
Tugas manajemen menghilangkan konflik
4. Mengelola tingkat konflik
Optimalisasi membutuhkan penghapusan konflik
5. Membutuhkan tingkat konflik
3. 4. 5.
tujuan, perbedaan persepsi dan nilai-nilai pribadi, dsb.)
kegiatan organisasi dan penyelesaiannya
yang moderat
11 April 2015
By Afifudin FE Unisma
6
KONFLIK DALAM PERSPEKTIF ….2 Kesimpulan dari kedua pandangan tentang konflik: Konflik dapat fungsional atau disfungsional. Konflik mempunyai potensi bagi pengembangan atau pengganggu pelaksanaan kegiatan organisasi. Tergantung pada bagaimana konflik dikelola.
Disinilah dibutuhkan Manajemen Konflik ...? 11 April 2015
By Afifudin FE Unisma
7
RENUNGAN ….! Sikap postitif akan membentuk karakter positif yang akan menghantarkan menjadi pemenang, sedangkan sikap negatif hanya akan melahirkan calon-calon pecundang.
11 April 2015
By Afifudin FE Unisma
8
KEGUNAAN KONFLIK …. 1. Manajer/pemimpin menemukan cara
2. 3. 4. 5.
penggunaan sumberdaya dengan lebih baik Lebih mempersatukan para anggota organisasi Manajer/pemimpin mungkin menemukan cara perbaikan prestasi organisasi Mendatangkan hal baru dalam tujuan dan nilai organisasi Penggantian manajer/pemimpin yang lebih cakap, bersemangat, dan bergagasan baru
11 April 2015
By Afifudin FE Unisma
9
KONFLIK DAN PERFORMANSI
Pada saat tingkat konflik optimal, maka tingkat prestasi organisasi adalah maksimum
Bila tingkat konflik terlalu rendah, prestasi organisasi mengalami stagnasi. Perubahan organisasi terlalu lambat menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan baru, dan kelangsungan hidup organisasi terancan
Di lain pihak jika tingkat konflik terlalu tinggi, kekacauan dan perpecahan bisa membahayakan kelangsungan hidup organisasi 11 April 2015
By Afifudin FE Unisma
10
MANFAAT ADANYA KONFLIK
Bisa menghasilkan ide-ide baru yang lebih baik Memicu orang untuk mencari dan menemukan pendekatan-pendekatan baru dalam menyelesaikan masalah. Memunculkan masalah lama ke permukaan dan kesepakatan tentang adanya masalah tersebut. Memacu orang untuk menjelaskan pandangannya. Menyebabkan tekanan yang akan menstimulasi perhatian dan kreativitas seseorang. Memberikan kesempatan kepada seseorang untuk menguji kapasitas kemampuannya. 11 April 2015
By Afifudin FE Unisma
11
MANFAAT ADANYA KONFLIK …2 Ketidakberadaan suatu konflik dalam organisasi akan bisa menjadi suatu petunjuk ketidaksehatan organisasi, karena keadaan seperti ini dapat mengakibatkan suatu kejenuhan yang akhirnya menghasilkan keputusan-keputusan yang kurang bermutu. Sebaliknya konflik yang terjadi akibat adanya perbedaan opini maupun perspektif akan menimbulkan diskusi-diskusi dan meningkatkan pemecahan masalah serta inovasi-inovasi. Suatu konflik yang terjadi antar kelompok yang saling bersaing akan sangat bermanfaat dalam usaha meningkatkan kekompakan, keeratan, semangat dalam suatu kelompok dan intensitas persaingan.
11 April 2015
By Afifudin FE Unisma
12
MANAJEMEN KONFLIK
By Afifudin FE Unisma
11 April 2015
13
DEFINISI ….
Manajemen konflik merupakan serangkaian aksi dan reaksi antara pelaku maupun pihak luar dalam suatu konflik. Manajemen konflik termasuk pada suatu pendekatan yang berorientasi pada proses yang mengarahkan pada bentuk komunikasi (termasuk tingkah laku) dari pelaku maupun pihak luar dan bagaimana mereka mempengaruhi kepentingan (interests) dan interpretasi. By Afifudin FE Unisma
11 April 2015
14
DEFINISI ….2
Menurut Ross (1993) bahwa manajemen konflik merupakan langkah-langkah yang diambil para pelaku atau pihak ketiga dalam rangka mengarahkan perselisihan ke arah hasil tertentu yang mungkin atau tidak mungkin menghasilkan suatu akhir berupa penyelesaian konflik dan mungkin atau tidak mungkin menghasilkan ketenangan, hal positif, kreatif, bermufakat, atau agresif. Suatu pendekatan yang berorientasi pada proses manajemen konflik menunjuk pada pola komunikasi (termasuk perilaku) para pelaku dan bagaimana mereka mempengaruhi kepentingan dan penafsiran terhadap konflik. By Afifudin FE Unisma
11 April 2015
15
TRANSFORMASI KONFLIK 1.
2.
3.
4.
5.
Pencegahan Konflik, bertujuan untuk mencegah timbulnya konflik yang keras. Penyelesaian Konflik, bertujuan untuk mengakhiri perilaku kekerasan melalui persetujuan damai. Pengelolaan Konflik, bertujuan untuk membatasi & menghindari kekerasan dengan mendorong perubahan perilaku positif bagi pihak-pihak yang terlibat. Resolusi Konflik, menangani sebab-sebab konflik dan berusaha membangun hubungan baru dan yang bisa tahan lama diantara kelompok-kelompok yang bermusuhan. Transformasi Konflik, mengatasi sumber-sumber konflik sosial & politik yang lebih luas & berusaha mengubah kekuatan negatif dari peperangan menjadi kekuatan sosial dan politik yg positif. By Afifudin FE Unisma
11 April 2015
16
PROSES MANAJEMEN KONFLIK Minnery (1980), manajemen konflik perencanaan merupakan bagian yang rasional dan bersifat iteratif, 2. Manajemen konflik perencanaan meliputi beberapa langkah yaitu: 1.
a)
b) c)
d)
e)
penerimaan terhadap keberadaan konflik (dihindari atau ditekan/didiamkan), klarifikasi karakteristik dan struktur konflik, evaluasi konflik (jika bermanfaat maka dilanjutkan dengan proses selanjutnya), menentukan aksi yang dipersyaratkan untuk mengelola konflik, serta menentukan peran perencana sebagai partisipan atau pihak ketiga dalam mengelola konflik. By Afifudin FE Unisma
11 April 2015
17
TEORI-TEORI KONFLIK
By Afifudin FE Unisma
11 April 2015
18
1. 2.
3. 4. 5. 6.
Teori Teori Teori Teori Teori Teori
hubungan masyarakat kebutuhan manusia negosiasi prinsip identitas kesalahpahaman antarbudaya transformasi konflik
By Afifudin FE Unisma
11 April 2015
19
Menganggap bahwa konflik disebabkan oleh polarisasi yang terus terjadi, ketidakpercayaan dan permusuhan di antara kelompok yang berbeda dalam suatu masyarakat. Sasaran: meningkatkan komunikasi dan saling pengertian antara kelompok yang mengalami konflik, serta mengusahakan toleransi dan agar masyarakat lebih bisa saling menerima keragaman yang ada didalamnya. By Afifudin FE Unisma
11 April 2015
20
Menganggap bahwa konflik yang berakar disebabkan oleh kebutuhan dasar manusia (fisik, mental dan sosial) yang tidak terpenuhi atau dihalangi. Hal yang sering menjadi inti pembicaraan adalah keamanan, identitas, pengakuan, partisipasi, dan otonomi. Sasaran: mengidentifikasi dan mengupayakan bersama kebutuhan mereka yang tidak terpenuhi, serta menghasilkan pilihanpilihan untuk memenuhi kebutuhan itu By Afifudin FE Unisma
11 April 2015
21
Bahwa konflik disebabkan oleh posisi-posisi yang tidak selaras dan perbedaan pandangan tentang konflik oleh pihak-pihak yang mengalami konflik. Sasaran: membantu pihak yang berkonflik untuk memisahkan perasaan pribadi dengan berbagai masalah dan isu dan memampukan mereka untuk melakukan negosiasi berdasarkan kepentingan mereka daripada posisi tertentu yang sudah tetap. Kemudian melancarkan proses kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak atau semua pihak. By Afifudin FE Unisma
11 April 2015
22
Berasumsi bahwa konflik disebabkan oleh identitas yang terancam, yang sering berakar pada hilangnya sesuatu atau penderitaan di masa lalu yang tidak diselesaikan. Sasaran: melalui fasilitas lokakarya dan dialog antara pihak-pihak yang mengalami konflik, sehingga dapat mengidentifikasi ancaman dan ketakutan di antara pihak tersebut dan membangun empati dan rekonsiliasi di antara mereka. By Afifudin FE Unisma
11 April 2015
23
Berasumsi bahwa konflik disebabkan oleh ketidakcocokan dalam cara-cara komunikasi di antara berbagai budaya yang berbeda. Sasaran: menambah pengetahuan kepada pihak yang berkonflik mengenai budaya pihak lain, mengurangi streotip negatif yang mereka miliki tentang pihak lain, meningkatkan keefektifan komunikasi antarbudaya.
By Afifudin FE Unisma
11 April 2015
24
Berasumsi bahwa konflik disebabkan oleh masalah-masalah ketidaksetaraan dan ketidakadilan yang muncul sebagai masalah sosial, budaya dan ekonomi.
By Afifudin FE Unisma
11 April 2015
25
TINGKATAN KONFLIK
11 April 2015
By Afifudin FE Unisma
26
TINGKATAN-TINGKATAN KONFLIK Konflik intrapersonal, yaitu konflik internal yang terjadi dalam diri seseorang. Konflik intrapersonal akan terjadi ketika individu harus memilih dua atau lebih tujuan yang saling bertentangan, dan bimbang mana yang harus dipilih untuk dilakukan. Konflik interpersonal, yaitu konflik yang terjadi antar individu. Konflik yang terjadi ketika adanya perbedaan tentang isu tertentu, tindakan dan tujuan dimana hasil bersama sangat menentuan. Konflik intragrup, yaitu konflik antara angota dalam satu kelompok. Setiap kelompok dapat mengalami konflik substantif atau efektif. Konflik substantif terjadi karena adanya latar belakang keahlian yang berbeda, ketika anggota dari suatu komite menghasilkan kesimpulan yang berbeda atas data yang sama. Sedangkan konflik efektif terjadi karena tangapan emosional terhadap suatu situasi tertentu.
11 April 2015
By Afifudin FE Unisma
27
Konflik intergrup, yaitu konflik yang terjadi antar kelompok. Konflik intergrup terjadi karena adanya saling ketergantungan, perbedaan persepsi, perbedaan tujuan, da meningkatkatnya tuntutan akan keahlian. Konflik intraorganisasi, yaitu konflik yang terjadi antar bagian dalam suatu organisasi. Konflik interorganisasi, yang terjadi antar organisasi. Konflik inter organisasi terjadi karena mereka memiliki saling ketergantungan satu sama lain, konflik terjadi bergantung pada tindakan suatu organisasi yang menyebabkan dampak negatif terhadap organisasi lain. Misalnya konflik yang terjadi antara lembaga pendidikan dengan salah satu organisasi masyarakat.
11 April 2015
By Afifudin FE Unisma
28
11 April 2015
By Afifudin FE Unisma
29
METODE PENYELESAIAN KONFLIK
11 April 2015
By Afifudin FE Unisma
30
MODEL/METODE PENYELESAIAN KONFLIK • Dominasi atau Supresi
• Kompromi • Pemecahan Problem Integrative
11 April 2015
By Afifudin FE Unisma
31
1. DOMINASI ATAU SUPRESI • Metode-metode dominasi dan supresi biasanya
memilki dua macam persamaan, yaitu: 1. Mereka menekan konflik, dan bahkan menyelesaikannya dengan jalan memaksakan konflik tersebut menghilang “di bawah tanah”; 2. Mereka menimbulkan suatu situasi manang-kalah, di mana pihak yang kalah terpaksa mengalah karena otoritas lebih tinggi, atau pihak yang lebih besar kekuasaanya, dan mereka biasanya menjadi tidak puas, dan sikap bermusuhan muncul.
11 April 2015
By Afifudin FE Unisma
32
2. KOMPROMIS Melalui tindakan kompromi, para manajer/individu mencoba
menyelesaikan konflik dengan jalan menghimbau pihak yang berkonflik untuk mengorbankan sasaran-sasaran tertentu, guna mencapai sasaran-sasaran lain. Keputusan-keputusan yang dicapai melalui jalan kompromi, agaknya tidak akan menyebabkan pihak-pihak yang berkonflik untuk merasa frustasi atau mengambil sikap bermusuhan. Tetapi, dipandang dari sudut pandangan organisatoris, kompromis merupakan cara penyelesaian konflik yang lemah, karena biasanya tidak menyebabkan timbulnya suatu pemecahan, yang paling baik membantu organisasi yang bersangkutan mencapai tujuan-tujuannya. Justru, pemecahan yang dicapai adalah bahwa ke dua belah pihak yang berkonflik dapat “hidup” dengannya.
11 April 2015
By Afifudin FE Unisma
33
3. INTEGRATIVE • Ada tiga macam tipe metode penyelesaian
konflik secara integrative yaitu metode: 1) Consensus (Concencus); 2) Konfrontasi (Confrontation); dan 3) Penggunaan tujuan-tujuan superordinat
(Superordinate goals)
11 April 2015
By Afifudin FE Unisma
34
STRATEGI PENYELESAIAN KONFLIK
11 April 2015
By Afifudin FE Unisma
35
TAKTIK PENYELESAIAN KONFLIK Rujuk: Merupakan suatu usaha pendekatan dan hasrat
untuk kerja-sama dan menjalani hubungan yang lebih baik, demi kepentingan bersama. Persuasi: Usaha mengubah po-sisi pihak lain, dengan menunjukkan kerugian yang mungkin timbul, dengan bukti faktual serta dengan menunjukkan bahwa usul kita menguntungkan dan konsisten dengan norma dan standar keadilan yang berlaku. Tawar-menawar: Suatu penyelesaian yang dapat diterima kedua pihak, dengan saling mempertukarkan konsesi yang dapat diterima. Dalam cara ini dapat digunakan komunikasi tidak langsung, tanpa mengemukakan janji secara eksplisit.
11 April 2015
By Afifudin FE Unisma
36
TAKTIK PENYELESAIAN KONFLIK …2 Pemecahan masalah terpadu: Usaha menyelesaikan masalah
dengan memadukan kebutuhan kedua pihak. Proses pertukaran informasi, fakta, perasaan, dan kebutuhan berlangsung secara terbuka dan jujur. Penarikan diri: Suatu penyelesaian masalah, yaitu salah satu atau kedua pihak menarik diri dari hubungan. Cara ini efektif apabila dalam tugas kedua pihak tidak perlu berinteraksi dan tidak efektif apabila tugas saling bergantung satu sama lain. Pemaksaan dan penekanan: Cara ini memaksa dan menekan pihak lain agar menyerah; akan lebih efektif bila salah satu pihak mempunyai wewenang formal atas pihak lain. Cara ini sering kurang efektif karena salah satu pihak hams mengalah dan menyerah secara terpaksa. Intervensi (campur tangan) pihak ketiga: Apabila fihak yang bersengketa tidak bersedia berunding atau usaha kedua pihak menemui jalan buntu, maka pihak ketiga dapat dilibatkan dalam penyelesaian konflik.
11 April 2015
By Afifudin FE Unisma
37
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGAUHI PENDEKATAN KITA PADA KONFLIK • KNOWLEDGE (Pengetahuan)
Sejauh mana anda mengetahui isu pihak lain? Sejauh mana pihak lain mengetahui isu anda? Sejauh mana anda mengetahui masalahnya? • AUTHORITY (Wewenang)
Apakah anda punya wewenang untuk mengambil keputusan? Apakah pihak lain punya wewenang untuk mengambil
keputusan? • POWER (Kekuatan) Sejauh mana anda dapat memberi pengaruh terhadap situasi? Seberapa besar kekuatan yang dimiliki pihak lain atas diri anda?
11 April 2015
By Afifudin FE Unisma
38
• OTHER (Relasi) Seberapa tinggi pentingnya relasi bagi anda? Seberapa tinggi pentingnya relasi bagi pihak lain? • WINNING (Kemenangan) Seberapa pentingnya unsur kemenangan? Apakah anda harus menang?
Apakah pihak lain harus menang? Apakah kompromi dapat diterima? Apakah kekalahan dapat diterima?
11 April 2015
By Afifudin FE Unisma
39
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MENGATASI KONFLIK Ciptakan sistem dan pelaksanaan komunikasi yang efektif. Cegahlah konflik yang destruktif sebelum terjadi. Tetapkan peraturan dan prosedur yang baku terutama yang
menyangkut hak karyawan. Atasan mempunyai peranan penting dalam menyelesaikan konflik yang muncul. Ciptakanlah iklim dan suasana kerja yang harmonis. Bentuklah team work dan kerja-sama yang baik antar kelompok/unit kerja. Semua pihak hendaknya sadar bahwa semua unit/eselon merupakan mata rantai organisasi yang saling mendukung, jangan ada yang merasa paling hebat. Bina dan kembangkan rasa solidaritas, toleransi, dan saling pengertian.