Nama : Herda Septa D NPM : 0926010138 Keperawatan IV D
Curah jantung Definisi Kontraksi miokardium yang berirama dan sinkron menyebabkan darah dipompa masuk ke dalam sirkulasi paru dan sistemik. Volume darah yang sirkulasi dan sistemik. Volume darah yang dipompa oleh tiap ventrikel per menit adalah curah jantung. Curah jantung rata-rata adalah 5L/menit. Curah jantung adalah jumlah jantung yang dipompa kedalam aorta oleh jantung setiap menit. Jumlah ini adalah jumlah darah yang mengalir melalui sirkulasi dan bertanggung jawab untuk transportasi subtansi-subtansi ked an dari jaringan. Oleh karena itu curah jantung barang kali adalah factor terpenting yang harus kita pikirkan dalam hubungannya dengan sirkulasi. Namun demikian, curah jantung bervariasi untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi bagi jaringan perifer.Kebutuhhan curah jantung bervariasi sesuai ukuran tubuh, sehingga indicator yang lebih akurat untuk fungsi jantung adalah indeks jantung(cardiac index). Index jantung diperoleh dengan membagi curah jantung dengan luas permukaan tubuh. Volume sekuncup adalah volume adalah volume darah yang dipompa oleh setiap ventrikel perdetik. Sekitar dua pertiga dari volume darah yang tersisa di dalam ventrikel pada akhir diastolic(volume akhir diastolic) dikeluarkan selama sistolik. Jumlah darah yang dikeluarkan tersebut disebut fraksi ereksi, sedangkan volume darah yang tersisa disebut volume akhir sistolik. Penekanan fungsi ventrikel menghambat kemampuan pengosongan ventrikel sehingga mengurangi volume sekuncup dan fraksi ejeksi, yang berakibat pada peningkatan volume sisa pada ventrikel. Faktor Penentu Curah Jantung Curah jantung tergantunng dari hubungan yang terdapat antara dua buah variabel: Frekuensi jantung dan curah sekuncup. Meskipun terjadi perubahan pada salah satu variabel, curah jantung dapaat tetap dipertahankan konstan melalui penyesuaian kompensantorik dalam variabel lainnya. Pengaturan Denyut Jantung Frekuensi jantung sebagian besar berada dibawah pengaturan ekstrinsik system saraf otonom; serabut parasimpatis dan simpatis mempersarafi nodus SA dan AV, mempengaruhi kecepatan dan frekuensi impuls. Stimulus serabut parasimpatis akan mengurangi frekuensi denyut jantung, sedangkan stimulasi simpatis akan mempercepat denyut jantung. Pada saat jantung normal dala keadaan istirahat, maka pengaruh system parasimpatis tampaknya dominan dalam
mempertahankan kecepatan denyut jantung sekitar 60-80 dpm. Apabila terhambat , kecepatan instrinsik menjadi sekitar 100 dpm.
Pengaturan Volume Sekuncup Tiga variabel yang mempengaruhi volume sekuncup: Preload (beban awal), afterload (beban akhir), dan kontraktilitas jantung. Beban awal Yaitu derajat perpegangan serabut miokardium segera sebbelum kontraksi, bergantung pada volume darah yang merenggangkan ventrikel pada akhir diastolik. Aliran balik darah vena ke jantung menentukan volume akhir diastolic ventrikel. Peningkatan aliran balik vena meningkatkan volume akhir diastolic ventrikel, yang memperkuat peregangan serabut miokardium. Beban akhir Yaitu penentu kedua pada volume sekuncup, tegangan serabut miokardium yang harus terbentuk untuk kontraksi dan pemompaan darah. Kontraktilitas Yaitu penentu ketiga pada volume sekuncup. Merupakan perubahan kekuatan kontraksi yang terbentuk yang terjadi tanpa tergantung perubahan pada panjang serbut miokardium. Peningkatan kontraktilitas merupakan hasil intensifikasi hubungan jembatan hubungan jembatan penghubung pada sarkomer. Kontraksi miokardium secara langsung sebanding dengan jumlah kalsium intrasel. Pengaturan Curah Jantung oleh alir balik Vena-Peran Mekanisme FRANK-STARLING dari jantung Yang dimaksud adalah bahwa tidak hanya jantung itu sendiri sebagai pengatur utama curah jantung. Terdapat beberapa factor pada sirkulasi perifer yang mempengaruhi aliran darah kedalam jantung yang berasal dari vena disebut alir balik vena. Peran utama dari factor perifer yang biasanya lebih penting dalam pengaturan curah jantung adalah bahwa jantung memiliki suatu mekanisme didalam jantung itu sendiri yang secara normal memngkinkannya untuk memompa secara otomatis berapapun jumlah darah yang mengalir kedalam atrium kanan yang berasal dari vena. Mekanisme ini disebut hukum Frank-Starling pada jantung. Pada dasarnya, hokum tersebut menyatakan bahwa jumlah darah yang mengalir kedalam jantung mengalami peningkatan, hal ini akan meraanggangkan dinding ruang jantung. Akibat perenggangan ini otot jantung akan berkontraksi dengan kekuatan yang lebih besar dan dalam waktu terbatas akan mengosongkan ruang-ruang yang telah mengembang sebesar mungkin.
Pengaturan Curah Jantung adalah Jumlah Seluruh Pengaturan Aliran Darah LokalMetabolisme Tubuh Mengatur Sebagian Besar Aliran Darah Lokal Alir balik vena ke jantung adalah penjumlahan dari seluruh aliran darah lokal yang berasal dari seluruh aliran darah lokal yang berasal dari setiap segmen sirkulasi perifer. Oleh karena itu, dapat dinyatakan bahwa pengaturan curah jantung adalah penjumlahan dari seluruh pengaturan aliran darah lokal. Curah Jantung yang Rendah Penurunan Curah Jantung yang disebabkan oleh factor-faktor jantung. Kapan saja jantung menjadi rusak berat, apapun penyebabnya, nilai batas pemompaannya dapat turun dibawah yang diperlukan untuk mengalirkan darah yang adekuat ke jaringan. Beberapa contoh dari keadaan ini adalah infark miokard yang berat, penyakit katup jantung yang berat, miokarditis, tamponade jantung dan kekacauan jantung tertentu. Bila curah jantung turun sedemikian rendah sehingga jaringan di seluruh tubuh menderita kekurangan makanan, kondisi ini disebut syok karsiogenik. Penurunan Curah Jantung yang disebabkan oleh Faktor-Faktor Perifer-Penurunan Alir Balik Vena: 1. Penurun volume darah. Sejauh ini, factor perifer yang paling sering menyebabkan penurunan volume darah, yang terutama disebabkan oleh pendarahan. 2. Dilatasi vena akut. Pada beberapa peristiwa, vena-vena perifer berdilatasi secara akut. Sering terjad ketika system saraf simpatis dengan tiba-tiba menjadi tidak aktif. Contoh: pingsan sering disebabkan oleh hilangnya aktifitas system saraf siimpatik secara mendadak, yang menyebabkan pembuluh kapasittif perifer, terutama vena, unntuk mendilatasi secara menyolok. Keadaan ini menurun tekanan pengisian system vascular karena volume darah tidak dapat lagi membuat tekanan yang adekuat didalam pembuluh darah perifer yang sudah lemah. 3. Penyumbatan vena-vena besar. Pada peristiwa yang jarang terjadi, vena besar yang mengarah kejantung menjadi tersumbat. Sehingga darah dalam pembuluh perifer tidak dapat mengalir kembali kedalam jantung. Akietnya curah jantung turun dengan nyata. Jantung Hiperefektif dan Faktor-Faktor yang dapat menyebabkan Hiperefektivitas 1. Pengaruh Perangsangan saraf terhadap peningkatan pemompaan jantung. Kombinasi dari perangsangan simpatis dan penghambatan parasimpatis adalah dua hal yang meningkatkan efetivitas pemompaan jantung. 2. Peningkatan Efektifitas Pemompaan yang disebabkan oleh hipertropi jantung. Jantung merupakan subjek bagi peningkatan beban kerja, tetapi tidak sampai berlebihan hingga dapat merusak jantung, menyebabkan massa dan kekuatan kontraktil otot jantung meningkat dengan cara yang sama seperti kerja fisik berat menyebakan otot rangka menjadi hipertrofi. Factor penyebab hiperefektifitas: Penghambat perangsangan saraf jantung
Faktor patologis yang menyebabkan irama frekuensi denyut jantung yang abnormal Penyakit katup jantung Peningkatan tekanan arteri, di mana jantung harus memompa melawan tekanan tersebut Penyakit jantung congenital Miokarditis Anoksia jantung Difteri(keracunan)
Curah Jantung Yang Rendah Secara Patologis Dan Tinggi Secara Patologis Pada manusia normal, curah jantung secara mengejutkan bersifat konstan dari satu orang ke orang lain. Curah jantung yang tinggi hampir selalu disebabkan oleh penurunan tekanan perifer total. Metode-Metode Untuk Mengukur Curah Jantung Pada binatang percobaan, dapat dipasang kanula pada aorta, arteri pulmonal, atau venavena besar yang memasuki jantung, dan jantung dapat diukur dengan memakai pengukur aliran jenis apa saja. Pada manusia, kecuali pada kejadian-kejadian yang jarang, curah jantung diukur dengan metode tidak langsung digunakan adalah metode fick oksigen dan metode pengeceran indicator. Curah jantung yang tinggi selalu disebabkan oleh penurunan perifer total, beberapa faktor perifer yang dapat menurunkan tahanan perifer dan pada saat yang bersamaan meningkatkan curah jantung diatas normal : 1.Beriberi : penyakit yang disebabkan oleh kekurangan vitamin tiamin dalam konsumsi makanannya, kekurangan vitamin ini menyebabkan mekanisme aliran darah jaringan setempat kemudian menyebabkan vasodilatasi perifer yang menyolok. Kadang-kadang tahanan perifer total menurun sampai setengah dari normal, akibatnya derajat curah jantung dalam jangka panjang juga seringkali meningkat sampai dua kali normal. 2.Fistula arteriovenosa, terdapat diantara sebuah arteri utama dan vena utama, terdapat sejumlah besar darah yang mengalir secara langsung drai arteri ke vena. Keadaan ini juga sangat menurunkan keadaan perifer total dan dengan demikian meningkatkan aliran balik vena dan curah jantung. 3.Hipertirodisme, pada hipertirodisme metabolisme jaringan tubuh menjadi sangat meningkat, oleh karena itu tahanan perifer total menurun dengan menyolok akibat reaksi pengaturan aliran darah jaringan setempat di seluruh tubuh, akibatnya curah jantung sering meningkat sampai 40 hingga 80% di atas normal 4.Anemia, pada anemia terdapat dua pengaruh perifer yang sangat menurunkan perifer total satu diantaranya adalah pengurangan viskositas darah akibat dari penurunan konsentrasi sel-sel darah
merah. Berkurannya pengiriman oksigen akibat penurunan hemoglobin, akibatnya curah jantung akan sangat meningkat.