Arifin Akhmad, Rika Ramadiyansari: Analisis Perbandingan…
PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, AKTIVITAS, DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY DI BEI TAHUN 2006 – 2008 Corry Winda Anzlina, Rustam Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Abstract: The purpose of this research is to examine the effect of liquidity, solvability, activity, and profitability ratio to the firm’s value in Real Estate and Property companies which have been listed in Indonesia Stock Exchange.This research is classified as causal research and is done during 2006-2008. This research analizes relation among Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Total Asset Turnover (TATO), Return on Equity (ROE) and Market of Value Equity (MVE). Object of this research is Real Estate and Property companies. The data is sampled using purposive sampling method and resulting 23 are used as sample of this research from 48 companies. This research uses secondary data. The data which have already collected are procced with classic assumption test before hypothesis test. Hypothesis test in this research use multiple linear regression, with t test and f test on 5% level of significant.The result indicates that CR, DER, TATO, and ROE variable have significantly influence to MVE. Partially, only CR can explain significantly to MVE, while CR, DER, and ROE do not influence significantly. Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memeriksa pengaruh tingkat likuiditas, solvability, aktivitas, dan rasio profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Real Estate dan properti yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini diklasifikasikan sebagai penyebab penelitian dan dilakukan selama 2006-2008. Penelitian ini menganalisis hubungan antara rasio lancar (CR), utang untuk ekuitas rasio (DER), Total aset omset (TATO), Return on Equity (ROE) dan pasar dari nilai ekuitas (MVE). Tujuan dari penelitian ini adalah perusahaan Real Estate dan properti. Data sampel menggunakan metode purposive sampling dan dihasilkan 23 yang dijadikan sampel penelitian ini dari 48 perusahaan. Penelitian ini menggunakan data sekunder. Data yang telah dikumpulkan yang diolah dengan asumsi klasik test ini sebelum hipotesis tes. Hipotesis tes dalam penelitian ini menggunakan beberapa regresi linear, dengan Uji T dan Uji F pada 5% tingkat significant. Hasil menunjukkan bahwa CR, DER, TATO, dan ROE variabel secara signifikan memiliki pengaruh untuk MVE. Sebagian, hanya CR bisa menjelaskan secara signifikan untuk MVE, sementara CR, DER, dan ROE tidak berpengaruh secara nyata. Kata kunci: likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, nilai perusahaan PENDAHULUAN Perkembangan dunia bisnis yang semakin ketat dan situasi ekonomi yang tidak menentu pada saat sekarang ini membuat perusahaan harus memiliki kemampuan untuk tetap bertahan. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan berbagai kebijakan strategis yang menghasilkan efisiensi dan efektivitas bagi perusahaan. Tentu saja hal tersebut
memerlukan modal yang cukup besar bagi perusahaan yang meliputi usaha untuk memperoleh dana tersebut dan mengalokasikannya dengan optimal. Dalam pelaksanaan dan pengembangan usaha, Industri Real Estate dan Properti memerlukan modal yang secara umum terdapat dua bentuk sumber pembiayaan perusahaan yaitu sumber pembiayaan internal perusahaan dan
67
Jurnal Ekonom, Vol 16, No 2, April 2013
sumber pembiayaan eksternal. Sumber intern yaitu dana yang berasal dari dalam perusahaan, dimana pemenuhan kebutuhan modal berasal dari dana yang dihasilkan oleh perusahaan sendiri. Dalam hal ini sumber intern sering disebut sebagai sumber utama untuk mendanai kegiatan operasional perusahaan. Namun, seiring dengan perkembangan ekonomi serta tuntutan perkembangan usaha, dana yang berasal dari dalam perusahaan tersebut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu, perusahaan berusaha mencari tambahan dana yang berasal dari sumber ekstern yaitu dana yang berasal dari luar perusahaan dengan cara meminjam kepada kreditur atau melalui penerbitan saham. Pasar modal merupakan sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan tambahan dana tersebut. Di pasar modal, perusahaan sebagai pihak yang memerlukan dana dapat dipertemukan dengan investor sebagai pihak yang menyediakan dana. Pada umumnya, tujuan investor melakukan investasi saham pada suatu perusahaan yaitu untuk memperoleh capital gain yang merupakan keuntungan yang diperoleh dari selisih pergerakan harga saham pada saat membeli dan menjual. Tujuan lainnya yaitu untuk memperoleh keuntungan dari pembagian deviden. Setiap investor pasti mengharapkan tingkat pengembalian yang tinggi dan tidak menginginkan resiko dari investasi yang dimilikinya. Oleh karena itu, investor hanya akan berinvestasi pada sektor yang kurang beresiko. Untuk itu, sebelum memutuskan untuk berinvestasi, investor harus terlebih dahulu memiliki pengetahuan dan pemahaman yang tepat mengenai kinerja perusahaan sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan investasi. Untuk membantu investor dalam membuat keputusan investasi, maka perusahaan perlu melakukan pelaporan keuangan. Akuntansi menyajikan informasi mengenai kinerja keuangan perusahaan yang dapat dilihat dari laporan keuangan. Namun, agar memperoleh informasi keuangan yang lebih relevan dengan tujuan dan kepentingan pemakai, maka informasi keuangan tersebut
68
harus terlebih dahulu dianalisis sehingga menghasilkan keputusan bisnis yang tepat. Analisis yang biasa dilakukan adalah analisis laporan keuangan. Salah satu cara yang digunakan dalam analisis laporan keuangan adalah dengan menggunakan rasio keuangan. Rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas. Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimilikinya. Rasio likuiditas yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio lancar (current ratio). Solvabilitas menelaah mengenai stuktur modal perusahaan termasuk sumber dana jangka panjang dan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban investasi dan utang jangka panjangnya. Untuk mengukurnya digunakan Debt to Equity Ratio (DER). Rasio ini menunjukkan faktor resiko yang dihadapi investor. Dalam mengukur efektivitas perusahaan dalam mengoperasikan dana yang dimiliki digunaan rasio aktivitas. Aktivitas perusahaan yang efektif dan efisien dapat mempengaruhi laba dan arus kas perusahaan, dan pada akhirnya akan menambah nilai perusahaan. Pengukuran rasio ini menggunakan Total Asset Turnover (TATO). Profitabilitas merupakan hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan. Tingkat profitabilitas perusahaan yang tinggi akan meningkatkan daya saing perusahaan. Kelompok perusahaan yang tergabung kedalam Real estate dan Property yang go public di BEI dipilih sebagai perusahaan yang diteliti dengan mempertimbangkan bahwa perusahaan yang tergabung dalam kelompok ini memerlukan modal yang besar sehingga menggantungkan diri pada investasi saham oleh para investor. Hal itu mengakibatkan tingkat persaingan yang tinggi di antara perusahaan dalam kelompok ini dalam menarik investor, sehingga menuntut kinerja perusahaan yang selalu prima untuk dapat bersaing.
Corry Winda Anzlina, Rustam: Pengaruh Tingkat Likuiditas…
Penelitian mengenai nilai perusahaan telah dilakukan oleh Luga (2008). Penelitian ini dilakukan menggunakan arus kas operasi dan struktur modal sebagai variabel independennya. Hasilnya menunjukkan arus kas operasi lebih mempengaruhi nilai perusahaan secara simultan. Penelitian lain dilakukan oleh Yuniasih (2008) dengan menggunakan salah satu indikator kinerja keuangan yaitu ROA terhadap perusahaan manufaktur dan hasilnya menunjukkan hubungan yang positif terhadap nilai perusahaan. Dari penelitian terdahulu diatas, belum ada yang menggunakan rasio keuangan yang lengkap sebagai variabel independennya. Penelitian ini juga menggunakan sampel perusahaan Real estate dan Property pada tahun 2006 sampai 2008. Hal itu juga mengingat bahwa pada 2008 telah terjadi krisis global, sehingga peneliti ingin melihat bagaimana kinerja perusahaan selama periode tersebut dan pengaruhnya terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas, peneliti merumuskan masalah apakah Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Total Assets Turnover (TOTA), dan ROE berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap MVE pada perusahaan Real estate dan Property di BEI. Berdasarkan perumusan masalah yang ada, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Total Assets Turnover (TOTA), dan ROE berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap MVE pada perusahaan Real estate dan Property di BEI. TINJAUAN PUSTAKA 1. Analisis Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan produk atau hasil akhir dari suatu proses akuntansi. Akuntansi mampu memberikan informasi tentang kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan seperti tercermin pada laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Oleh karena itu, laporan keuangan dapat dipakai sebagai alat untuk berkomunikasi antara berbagai pihak yang
mempunyai kepentingan dengan perusahaan. Wild et al (2005:16) mengatakan bahwa analisis keuangan (financial analysis) merupakan penggunaan laporan keuangan untuk menganalisis posisi dan kinerja keuangan perusahaan, dan untuk menilai kinerja keuangan di masa depan. 2. Analisis Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering digunakan. Rasio keuangan menghubungkan berbagai perkiraan yang terdapat dalam laporan keuangan sehingga kondisi keuangan dan hasil operasi suatu perusahaan dapat diinterpretasikan. Menurut Harahap (2006:297) ”rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (berarti)”. Dari defenisi ini, rasio keuangan harus menunjukkan hubungan yang sistematis dalam bentuk perbandingan antara perkiraan- perkiraan laporan keuangan. Agar hasil perhitungan rasio keuangan dapat diinterpretasikan, perkiraan-perkiraan yang dibandingkan harus mengarah pada hubungan ekonomis yang penting. 3. Jenis-jenis Rasio Keuangan a. Rasio Likuiditas Rasio likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini dapar dihitung melalui sumber informasi tentang modal kerja yaitu pos-pos aktiva lancar atau aktiva likuid. Rasio lancar mengukur kemampuan perusahaan memenuhi utang jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya. Aktiva lancar umumnya meliputi kas, sekuritas, piutang usaha, dan persediaan. Sedangkan kewajiban lancar terdiri atas utang usaha, wesel tagih jangka pendek, utang jatuh tempo yang kurang dari satu tahun, akrual pajak, dan beban-beban akrual lainnya (terutama gaji).
69
Jurnal Ekonom, Vol 16, No 2, April 2013
b. Rasio Solvabilitas Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya. Rasio ini disebut juga rasio leverage. Menurut Darsono dan Ashari (2005 : 54) “rasio sovabilitas adalah rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajibannya jika perusahaan tersebut dilikuidasi”. Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio yang membandingkan utang perusahaan dengan total ekuitas. DER merupakan financial leverage yang dipertimbangkan sebagai variabel keuangan karena secara teoritis menunjukkan resiko suatu perusahaan sehingga berdampak pada ketidakpastian harga saham. c. Rasio Aktivitas Rasio aktivitas (activity ratio) menurut Van Horne dan Wachowicz (2005: 212) adalah ”rasio yang mengukur seberapa efektif perusahaan mengelola aktivanya”. Rasio-rasio ini dirancang untuk mengetahui apakah jumlah total dari tiap-tiap jenis aktiva seperti yang dilaporkan dalam neraca terlihat wajar, terlalu tinggi, atau terlalu rendah jika dibandingkan dengan tingkat penjualan saat ini dan proyeksinya. Total Asset Turnover (TATO) menggambarkan efektivitas penggunaan seluruh harta perusahaan dalam rangka menghasilkan penjualan atau berapa rupiah penjualan bersih yang dapat dihasilkan dari setiap rupiah yang diinvestasikan dalam bentuk harta perusahaan. Semakin tinggi rasio ini semakin baik. Penelitian ini menggunakan rasio ini dalam mengukur aktivitas perusahaan. d. Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas (profitability ratio) menurut Van Horne dan Wachowicz (2005 : 222) adalah “rasio yang menghubungkan laba dari penjualan dan investasi”. Dari rasio profitabilitas dapat diketahui bagaimana tingkat profitabilitas perusahaan. Setiap perusahaan menginginkan tingkat profitabilitas yang tinggi. Untuk dapat melangsungkan hidupnya, perusahaan harus berada dalam
70
keadaan yang menguntungkan (profitable). Apabila perusahaan berada dalam kondisi yang tidak menguntungkan, maka akan sulit bagi perusahaan untuk memperoleh pinjaman dari kreditor maupun investasi dari pihak luar. Return on equity (ROE) menurut Van Horne dan Wachowicz (2005 : 226) “menunjukkan daya untuk menghasilkan laba atas investasi berdasarkan nilai buku pemegang saham, dan sering kali digunakan dalam membandingkan dua atau lebih perusahaan sebuah industri yang sama”. 4. Nilai Perusahaan Perseroan (corporate) dikenal dengan pemisahan antara pemilik dengan pengelolanya, dalam hal ini pemegang saham dan pihak manajemen perusahaan. Aktivitas manajemen perusahaan berhubungan dengan analisa keuangan dan perencanaan, keputusan investasi, dan keputusan pembiayaan investasi yang diambil untuk mencapai tujuan pemegang saham. Pemegang saham mengharapkan pengembalian atas uang yang diinvestasikannya. Karena itu manajemen bekerja sebagai wakil dari pemegang saham, artinya mereka berusaha untuk meningkatkan nilai dari para pemegang saham. Sehingga tujuan utama manajemen adalah memaksimalkan kekayaan pemegang saham. Hal itu tentu saja dapat dilakukan dengan meningkatkan nilai perusahaan, dalam hal ini, harga saham perusahaan. Jadi, nilai perusahaan dapat diartikan sebagai tingkat ekspektasi nilai investasi pemegang saham (harga pasar ekuitas) ataupun ekspektasi nilai total perusahaan (harga pasar ekuitas dijumlahkan dengan nilai pasar utang), ataupun ekspektasi nilai pasar aktiva. Nilai perusahaan dapat diukur melalui dua pendekatan, yaitu pendekatan ekuitas dan pendekatan aktiva. Pendekatan aktiva dinyatakan dengan jumlah nilai buku dari aktiva-aktiva perusahaan yang disebut market to book value of asset (MBR). Pendekatan ekuitas mengukur jumlah ekuitas yang beredar dikalikan dengan
Corry Winda Anzlina, Rustam: Pengaruh Tingkat Likuiditas…
harga pasarnya pada setiap akhir tahun buku yang dinyatakan sebagai Market value of equity (MVE). Market Value of Equity merupakan kapitalisasi saham-saham yang beredar dengan asumsi pasar modal yang efisien.
Current Ratio
H1
X1
H2 Debt to Equity Ratio X2
H3
Total Asset Turnover MVE
X3 ROE
akan meningkatkan daya saing perusahaan dan mendorong perusahaan untuk melakukan ekspansi usaha sehingga mendorong tumbuhnya investasi baru pada perusahaan. Hal ini tentu saja akan membuat perusahaan mengeluarkan saham yang lebih banyak lagi. Investor cenderung memilih saham dengan ROE yang tinggi.
H4
Y
X4
H5
Nilai perusahaan merupakan cerminan dari harga pasar saham dan jumlah saham yang beredar dari suatu perusahaan. Nilai perusahaan tergantung dari kinerja manajemen perusahaan yang dapat dilihat dari analisis rasio keuangan perusahaan. Analisis yang digunakan antara lain analisis rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profitabiliatas perusahaan. Rasio likuiditas yang dihitung melalui tingkat current ratio mencerminkan kecukupan arus kas dalam menyelesaikan utang jangka pendek. Semakin likuid perusahaan, maka tingkat kepercayaan investor akan meningkat dan ini akan memberikan kesempatan perusahaan untuk berkembang sehingga dapat meningkatkan harga dan jumlah saham perusahaan. DER digunakan sebagai rasio solvabilitas yang menjadi salah satu ukuran yang mencerminkan faktor resiko yang dihadapi investor. Semakin tinggi tingkat DER akan mengakibatkan risiko finansial perusahaan semakin tinggi. Investor cenderung memilih saham dengan DER yang rendah. Rasio aktivitas dalam hal ini TATO menilai keefektifan penggunaan aktiva oleh perusahaan yang dapat meningkatkan laba dan arus kas perusahaan, sehingga menarik para investor untuk menanamkan dananya dalam bentuk saham. Profitabilitas perusahaan ditunjukkan melalui ROE. Rasio ini menunjukkan daya untuk menghasilkan laba atas investasi. Profitabilitas perusahaan
5. Hipotesis Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual yang dibuat. Hipotesisnya adalah Current Asset, Debt to Equity Ratio, Total Asset Turnover, dan Return on Equity mempunyai pengaruh yang simultan maupun parsial terhadap MVE pada Perusahaan Real Estate dan Property di BEI tahun 2006-2008 METODE Desain penelitian yang digunakan dalam hal ini adalah penelitian asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiono 2006:11). Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan Real astate dan Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2006-2008. Berdasarkan data yang diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2008, jumlah perusahaan yang menjadi populasi dari penelitian ini adalah 48 perusahaan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan purposive sampling, yaitu mengambil sampel yang sesuai dengan karakteristik yang telah ditetapkan agar sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian. Adapun kriteria yang ditetapkan adalah: 1. Perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006, 2007, dan 2008. 2. Perusahaan tersebut tidak di delisting pada tahun 2006, 2007, dan 2008. 3. Perusahaan tersebut telah menerbitkan dan melaporkan laporan keuangan yang telah diaudit secara lengkap sesuai dengan kebutuhan data peneliti selama tahun 2006, 2007 dan 2008. Berdasarkan kriteria tersebut, terdapat 23 perusahaan yang dijadikan sampel dalam
71
Jurnal Ekonom, Vol 16, No 2, April 2013
penelitian ini dari 48 populasi perusahaan Real estate dan Property yang terdaftar di BEI. Metode Analisis Data Pengujian Asumsi Klasik Untuk menghasilkan suatu model regresi yang baik, analisis regresi memerlukan pengujian asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis. Apabila terjadi penyimpangan dalam pengujian asumsi klasik perlu dilakukan perbaikan terlebih dahulu. 1. Uji Normalitas Menurut Ghozali (2005:110), cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak ada dua, yaitu analisis grafik dan analisis statistik. Dari hasil pengolahan data diperoleh besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 0.653 dan signifikan pada 0.788. Nilai signifikasi ini lebih besar dari 0.05, maka H0 diterima yang berarti data residual berdistribusi normal. Setelah data berdistribusi normal dapat dilanjutkan dengan uji asumsi lainnya. 2. Uji Multikolinearitas Pengujian multikolonieritas dilakukan untuk melihat apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi multikolonieritas. Dari data pada tabel dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat multikolinearitas pada model karena semua nilai tolerance tidak kurang dari 0,10 dan semua nilai VIF tidak ada yang lebih besar dari 10. 3. Uji Heteroskedastisitas Pengujian heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain dalam model regresi. Dari grafik scatterplot terlihat titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak membentuk suatu pola tertentu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi.
72
4. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya) (Ghozali 2005:95). Dari tabel ditunjukkan bahwa nilai DW test yaitu sebesar 2.070. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan signifikansi 5%, jumlah pengamatan (N) 54, dan jumlah variabel independen (k) 4, maka didapatkan nilai batas atas (du) sebesar 1.724 dan nilai batas bawah (dl) sebesar 1.414. Oleh karena itu, nilai (dw) lebih besar dari 1.724 dan lebih kecil dari 4 – 1.724 atau dapat dinyatakan bahwa 1.724 < 2.070 < 4 1.724 (du < dw < 4 – du). Dengan demikian dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi baik positif maupun negatif. HASIL Berdasarkan Hasil uji ANOVA atau F-test diperoleh F hitung sebesar 2.780 . Nilai F hitung tersebut akan dibandingkan dengan nilai F tabel yang diperoleh melalui fungsi FINV pada Microsoft Excel. Hasilnya diketahui bahwa nilai F tabel untuk FINV ( 0,05, 4, 49 ) adalah 2,5611 dan nilai ini lebih besar dari F tabel (2.780 > 2.5611). Hal ini menunjukkan bahwa H1 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen yaitu Ln_CR, Ln_DER, Ln_TATO, Ln_ROE berpengaruh secara signifikan terhadap Ln_MVE. Hasil uji t pada penelitian ini diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut: Y = 27.340 + 0.370 X1 + 0.226 X2 – 0.481 X3 + 0.127 X4
Pengujian dengan uji t dapat diketahui pengaruh masing-masing variabel independent terhadap variabel dependen. 1. Current ratio (Ln_CR) mempunyai nilai signifikansi sebesar 0.043 yang berarti nilai ini lebih kecil dari 0.05, sedangkan nilai t hitung diperoleh sebesar 2.075. Nilai t hitung ini lebih besar dari nilai t tabel sebesar 2.0049. Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa H1 diterima atau current ratio berpengaruh signifikan terhadap MVE.
Corry Winda Anzlina, Rustam: Pengaruh Tingkat Likuiditas…
2. Debt to equity ratio (Ln_DER) mempunyai nilai signifikansi sebesar 0.102 yang berarti nilai ini lebih besar dari 0.05, sedangkan nilai t hitung diperoleh sebesar 1.664. Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa H2 ditolak atau debt to equity ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap MVE. 3. Total Assets Turnover (Ln_TATO) mempunyai nilai signifikansi sebesar 0.072 yang berarti nilai ini lebih besar dari 0.05, sedangkan nilai t hitung diperoleh sebesar 1.840. Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa H3 ditolak atau total assets turnover tidak berpengaruh signifikan terhadap MVE. 4. Return on Equity (Ln_ROE) mempunyai nilai signifikansi sebesar 0.308 yang berarti nilai ini lebih besar dari 0.05, sedangkan nilai t hitung diperoleh sebesar 1.031. Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa H4 ditolak atau return on equity tidak berpengaruh signifikan terhadap MVE. PEMBAHASAN Implikasi Hasil Analisis Berdasarkan hasil pengujian data periode tahun 2006-2008 untuk CR, DER, TATO dan ROE pada perusahaan Real Estate dan Property menunjukkan pengaruh yang signifikan secara bersama-sama (simultan) terhadap MVE. Sedangkan untuk pengaruh secara parsial dapat dijelaskan berikut ini yaitu: 1. Current Ratio (CR) Current ratio secara parsial berpengaruh signifikan terhadap MVE. Hal ini mengindikasikan bahwa perubahan yang ditunjukkan oleh current ratio akan diikuti oleh peningkatan atau penurunan nilai perusahaan. Keadaan ini dapat dilihat dari hasil regresi yang menunjukkan bahwa nilai t hitung current ratio sebesar 2.075 dengan nilai signifikansi sebesar 0.043 (signifikan) yang berarti secara parsial variabel current ratio berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
2. Debt to Equity Ratio (DER) Berdasarkan hasil regresi dapat dijelaskan bahwa variabel independen debt to ratio (DER) tidak mempunyai berpengaruh terhadap nilai perusahaan, artinya setiap kenaikan debt to equity ratio tidak akan diikuti dengan peningkatan atau penurunan nilai perusahaan. Hasil uji t juga menunjukkan hasil yang sama, Ln_DER menunjukkan bahwa variabel debt to equity ratio memiliki nilai signifikansi sebesar 0.102. Nilai ini lebih besar dari nilai probabilitas 0.05, artinya secara parsial variabel debt to equity ratio tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. 3. Total Asset Turnover (TATO) Total assets turnover secara parsial tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini mengindikasikan bahwa perubahan yang ditunjukkan oleh total assets turnover tidak diikuti oleh peningkatan atau penurunan nilai perusahaan. Keadaan ini dapat dilihat dari hasil regresi yang menunjukkan bahwa nilai t hitung total assets turnover sebesar 0.1840 dengan nilai signifikansi sebesar 0.072 (tidak signifikan) yang berarti secara parsial variabel total assets turnover tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. 4. Return on Equity (ROE) Return on equity secara parsial tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini mengindikasikan bahwa perubahan yang ditunjukkan oleh ROE tidak diikuti oleh peningkatan atau penurunan nilai perusahaan. Keadaan ini dapat dilihat dari hasil regresi yang menunjukkan bahwa nilai t hitung untuk ROE sebesar 1.031 dengan signifikansi sebesar 0.308 (tidak signifikan) yang berarti secara parsial variabel ROE tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan: 1. Pengaruh CR, DER, TATO, dan ROE sebagai variabel independen terhadap MVE sebagai variabel dependen yang mewakili nilai perusahaan secara simultan menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan. 2. Secara parsial, hasil penelitian menunjukkan bahwa CR yang berpengaruh signifikan terhadap MVE.
73
Jurnal Ekonom, Vol 16, No 2, April 2013
Artinya, Current Ratio berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Perusahaan harus terus memperhatikan CR untuk meningkatkan kepercayaan investor terhadap perusahaan. Hal ini juga mengindikasikan bahwa dalam mengambil keputusan investasi, investor harus memperhatikan Current Ratio perusahaan. Jadi, investor harus memprioritaskan investasi pada perusahaan yang memiliki Current Ratio yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki Current Ratio yang lebih kecil. 3. Secara parsial, DER, TATO, dan ROE tidak berpengaruh terhadap MVE. Artinya, informasi mengenai rasio-rasio tersebut tidak dapat membantu investor dalam membuat keputusan investasinya. Hasil penelitian ini memiliki perbedaan dengan hasil penelitian terdahulu. Hal ini dikarenakan perbedaan waktu dan sektor perusahaan yang dijadikan sampel penelitian. SARAN Berdasarkan keterbatasan penelitian ini, terdapat beberapa saran untuk manajemen perusahaan, investor, dan peneliti selanjutnya, yaitu: 1. Bagi manajemen perusahaan, untuk meningkatkan kepercayaan pemegang saham terhadap perusahaan, maka perusahaan harus mampu menunjukkan kinerja perusahaan yang bagus melalui tingkat Current Ratio yang baik dan menyampaikan informasi yang cukup kepada investor mengenai perkembangan perusahaan. 2. Bagi para investor, agar melakukan analisis terhadap rasio keuangan terutama terhadap rasio yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan sebelum melakukan investasi dalam suatu perusahaan. 3. Bagi peneliti selanjutnya, agar mempergunakan sampel yang lebih beragam, memperpanjang periode penelitian, dan juga dapat menambah variabel-variabel yang digunakan sehingga hasil yang diperoleh dapat lebih akurat.
74
DAFTAR RUJUKAN Brigham, F Eugene dan Joel F Houston, 2006. Dasar-dasar manajemen Keuangan terjemahan Ali Akbar Yuliato, Buku satu, Edisi sepuluh, Salemba Empat, Jakarta Barasa, Jhojor Trinawati, 2009. Pengaruh DER dan DAR Terhadap Nilai Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI. Skripsi, Universitas Sumatera Utara, Medan. Darsono dan Ashari, 2005. Pedomen Praktis Memahami Laporan Keuangan, Andi, Jakarta. Erlina dan Sri Mulyani, 2008.Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen.Edisi Kedua,Penerbit USU PRESS,Medan. Garger, John, 2010. “Equity and Market Value: How Much is A Company Worth to An Investor?”.www.brighthub.com/offic e/finance/article/19318.aspx Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariat dengan SPSS, Edisi Ketiga, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Harahap, Sofyan Syafri, 2006. Teori Akuntansi. Edisi Pertama, Cetakan Keempat, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta. Ikatan Akuntan Indonesia, 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Cetakan Kedua, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Indonesia Stock Exchange, 2008. laporan keuangan/detail/soft copy laporan keuangan. www.idx.co.id Indriyantoro, Nur, Bambang Supomo, 2002. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi pertama, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta. Jogiyanto, 2004. Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan PengalamanPengalaman, Edisi 2004/2005, Penerbit:BPFE,Yogyakarta. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara, 2004. Buku Petunjuk Teknik Penulisan Proposal Penelitian dan Penulisan Skripsi, Medan. Kiomn, Arthur J, David F. Scott Jr., John D. Martin, dan J. William Petty,
Corry Winda Anzlina, Rustam: Pengaruh Tingkat Likuiditas…
2005. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Buku satu, Edisi ketujuh, Alih Bahasa oleh Chaerul D. Djakman, Salemba Empat, Jakarta. Sawir, Agnes, 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Cetakan kelima, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Silitonga, Luga Kristina, 2008, Pengaruh Arus Kas Bersih dan Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Terbuka Di Indonesia.Skripsi. Universitas Sumatera Utara, Medan. Simamora, Henry, 2005. Akuntansi: Basis Pengambilan Keputusan, Jilid Dua, Cetakan Pertama, Salemba Empat, Jakarta. Sugiyono, 2006. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan kesembilan, Penerbit Alfabeta, Bandung. Syahyunan, 2004. Manajemen Keuangan I, Cetakan Pertama, USU Press, Medan. Syamsuddin, Lukman, 2000. Manajemen Keuangan Perusahaan: Konsep
Aplikasi Dalam; Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan, Edisi Baru, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Umar, Husein, 2003. Metode Riset Akuntansi Terapan, Cetakan pertama, Ghalia Indonesia, Jakarta. Van Horne, James C. Dan John M. Wachowicz, Jr, 2005. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan, Buku Satu, Edisi Kedua Belas, Alih Bahasa oleh Dewi Fitriasari dan Denny Arnos Kwary, Salemba Empat, Jakarta. Wild, John J, Subramanyam, dan Robert F.Halsey, 2005. Analisis Laporan Keuangan terjemahan Yanivis Bachtiar dan S.Nurwahyu Harahap , Edisi Kedelapan, Jilid 1, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Yuniasih, Ni Wayan, 2008, “Pengaruh kinerja keuangan terhadap Nilai Perusahaan dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility dan Good Corporate Gorvernance sebagai variabel pemoderasi”. Skripsi. Universitas Udayana, Bali.
75