Jurnal Natural Vol. 10, No. 1, 2010
CORRESPONDENCE ANALYSIS ON PUBLIC SERVICE IN SABANG TOURISM AREA Evi Ramadhani, Asep Rusyana Jurusan Matematika FMIPA Universitas Syiah Kuala Darussalam - Banda Aceh Abstract. This research is proposed to identify the most visited tourism sites in Sabang, to see if there is any different perceptions of the tourist and the public service providers, in this case, accommodation providers and sellers, towards the services (facilities, publication, sanitation, beauty, hospitality, transportation, and prices), prices), and to study how the tourism sites relate to each other and the attributes (sanitation, hospitality, beauty, transportation, publication, facilities, and prices). The research is conducted in 20 tourism areas in Sabang and results in the fact that Gapang Ga Beach, Tugu KM 0, and Iboih Beach are the most visited tourism places in Sabang. Another fact says that the main activities performed by most of the tourists are, respectively, going to the beach, snorkeling, visiting historical sites, fishing, and shopping. shopping. The research also finds out that the tourists and the accommodation providers are in the same perception regarding location services, hospitality, water supply, and facilities, with 0.920, 0.247, 0.667, 0.163, as the Asymp Sig Value. Last, the tourists ists have similar perception as the sellers do in terms of location services and bargaining attitudes, with Asymp Sig Value of 0.526 and 0.164. The correspondence analysis shows that the majority of the tourism sites have been in good level in terms of publication, publication, beauty, sanitation, and hospitality.
Keywords : deskriptif, skala likert scale, Mann Whitney test, and Correspondence analysis.
I. PENDAHULUAN Salah satu sektor strategis pembangunan yang mampu menunjukkan kinerjanya sebagai sektor prospektif tif dan handal dalam menopang pembangunan perekonomian termasuk penangpenang gulangan kemiskinan adalah sektor pariwisata. Bila dikembangkan secara terpadu, sektor pariwisata akan melebihi sektor migas serta industri lainnya. Industri pariwisata akan berfungsi sebagai katalisator pembangunan sekaligus akan mempercepat proses pembangunan itu sendiri, antara lain akan berperan dalam peningkatan perolehan devisa, memperluas dan mempercepat proses kesempatan berusaha, memperluas kesempatan kerja, memepercepat pemerataan pemera pendapatan, meningkatkan penerimaan pajak Negara, memperkuat posisi neraca pembayaran, mendorong pertumbuhan pembangunan wilayah yang memiliki potensi alam yang terbatas. (Yoeti, 2008). Pariwisata di kawasan kota Sabang mempunyai potensi besar dalam rangka meningkatkan
pendapatan daerah dan peluang investasi yang besar untuk kemajuan daerah. Akan tetapi jika tidak didukung dan diiringi dengan pelayan yang maksimal maka sulit bagi kota Sabang ini untuk merebut hati wisatawan baik lokal maupun mancanegara gara untuk berkunjung. Apakah sektor pariwisata di kota Sabang Prov Aceh sudah menjalankan peranannya dengan baik dalam Pelayanan Publik, menarik untuk dikaji lebih lanjut. Untuk itu akan dilakukan penelitian untuk melihat tingkat kepuasan wisatawan terhadap dap pelayanan publik di kota Sabang. Tujuan Penelitian : 1. Menentukan lokasi wisata yang paling banyak diminati oleh pngunjung. 2. Mengidentifikasi hubungan antar objek wisata dan juga atributnya (kebersihan, keramahan, keindahan, transportasi, publikasi, fasilitas litas dan biaya). 3. Mengidentifikasi perbedaan persepsi antara wisatawan dan pengelola atau
Correspondence Analysis on Public Service in Sabang Tourism Area (Evi Ramadhani, Asep Rusyana) _______________________________________________________________________________________________________
pemilik hotel terhadap pelayanan (lokasi, keramahan, ketersediaan listrik, persediaan air, fasilitas dan kebersihan). 4. Membandingkan persepsi wisatawan dan pedagang terhadap lokasi, keramahan dan kesamaan harga).
tujuan utama wisatawan mengunjungi kota Sabang, prioritas utama yang dikunjungi di kota Sabang , sumber informasi Kota sabang. 2. Uji mann Whitney Uji ini digunakan untuk membandingkan pendapat penerima layanan (masyarakat /wisatawan) dengan pemberi layanan (pemilik hotel atau penginapan dan pedagang).
II. METODOLOGI Lokasi Penelitian
3. Analisis Korespondensi
Lokasi penelitian dilakukan di Kota Sabang, tepatnya di 20 lokasi wisata Kota Sabang, yaitu pasir putih, teupin sirkui, danau aneuk laot, pantai kasih, teluk sabang, air terjun, air panas keuneukai, tugu kilometer nol, balohan, pantai reuteuk, pantai arun, pantai anoi itam, pantai paradiso, pantai sumur tiga, pulau rubiah, lueng angina, pantai iboih, teupin layee, pantai pria laot dan pantai gapang.
Analisis korespondensi adalah sebuah teknik peubah ganda secara grafik yang digunakan untuk eksplorasi data dari sebuah tabel kontingensi. Memproyeksikan baris-baris dan kolom-kolom dari matriks data sebagai titiktitik ke dalam sebuah grafik dalam sebuah jarak Euclid. Mereduksi jumlah kategori dalam peubah, kategori-kategori yang mirip digabungkan dalam satu kategori. Menggambarkan hubungan antara dua atau lebih gugus peubah.
Data dan Teknik Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini umumnya bersifat kuantitatif. Sumber data yang diambil adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer diperoleh langsung dari lapangan melalui wawancara dan juga menggunakan kuesioner; sedangkan sumber data sekunder diperoleh dari instansi pemerintah, media, dan juga hasil penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah quota sampling, yaitu memilih sebanyak 5 responden untuk setiap tempat wisata yang sering dikunjungi oleh wisataan.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN 1.
Keadaan Responden Wisatawan
Responden dari wisatawan sebanyak 100 orang. Laki-laki sebanyak 53 persen dan perempuan sebanyak 47 persen. Perbandingan banyaknya wisatawan laki-laki dan perempuan tidak jauh berbeda supaya hasil penelitian dapat berlaku untuk jenis kelamin laki-laki atau perempuan.
Responden terdiri dari tiga kelompok. Kelompok pertama terdiri dari wisatawan lokal sebanyak 100 orang, kelompok kedua terdiri dari pedagang souvenir sebanyak 7 orang dan kelompok ketiga terdiri dari pemilik pengelola penginapan/hotel /bungalow sebanyak 18 orang.
Jenis pekerjaan dan pendidikan terakhir wisatawan adalah berbeda-beda (Tabel 1). Dari jenis pekerjaan, mahasiswa adalah yang paling banyak berkunjung yaitu 33 persen, selanjutnya wiraswasta sebanyak 20 persen, responden yang bekerja di sektor swasta sebanyak 13 persen, PNS 12 persen, dan ibu rumah tangga sebanyak 9 persen sisanya berasal dari jenis pekerjaan lainnya. Dari pendidikan terakhir responden, responden yang paling banyak berkunjung adalah SMA, dan S1 masing-masing 57persen , dan 25 persen.
Metode Penelitian 1. Statistika Deskriptif Analisis ini digunakan untuk melihat karakteristik responden diantaranya jenis kelamin, jenis pekerjaan wisatawan, pendapatan wisatawan,
Tabel 1. Jenis Pekerjaan Wisatawan Pendidikan Terakhir Wisatawan SMP n % SMA
n
Diploma
% n
Total Mahasiswa
Jenis Pekerjaan Wisatawan PNS Wiraswasta
IRT
Swasta
Lainnya
0
2
0
1
1
0
4
.0%
2.0%
.0%
1.0%
1.0%
.0%
4.0%
25 25.0% 2
4 4.0% 2
4 4.0% 1
10 10.0% 1
7 7.0% 0
7 7.0% 1
57 57.0% 7
37
Correspondence Analysis on Public Service in Sabang Tourism Area (Evi Ramadhani, Asep Rusyana) _____________________________________________________________________________ _____________________________________________________________________________ __________________________ % S1
2.0%
2.0%
1.0%
1.0%
.0%
1.0%
7.0%
1
1
6
8
4
5
25
1.0%
1.0%
6.0%
8.0%
4.0%
5.0%
25.0%
0
0
1
0
1
0
2
.0%
.0%
1.0%
.0%
1.0%
.0%
2.0%
n %
S2
n %
Lainnya
Total
n
5
0
0
0
0
0
5
%
5.0%
.0%
.0%
.0%
.0%
.0%
5.0%
n
33 33.0%
9 9.0%
12 12.0%
20 20.0%
13 13.0%
13 13.0%
100 100.0%
%
hal ini dapat disebabkan mayoritas wisatawan yang berkunjung ke Sabang adalah mahasiswa.
Persenatese Wisatawan
Pendapatan responden paling banyak adalah kurang dari Rp 1 juta dan paling sedikit Rp 3 juta s.d. 5 juta (Gambar 1). ). Pendapatan responden paling banyak adalah kurang dari 1 juta yaitu sebanyak 54 persen,
60 50 40 30 20 10 0
54
26 10 3 <= Rp. 1.000.000
Rp 1.000.0001Rp 2.000.000
Rp 2.000.001Rp 3.000.000
Rp 3.000.001Rp 5.000.000
7
> Rp 5.000.000
Pendapatan per Bulan
Gambar 1. Diagram Pendapatan Wisatawan
Responden datang ke Sabang mempunyai tujuan yang berbeda-beda beda yaitu kepentingan rekreasi, pendidikan, tugas kerja, penelitian, dan lain-lain. lain Menurut Gambar 2,, mayoritas responden datang untuk rekreasi yaitu 90 persen. Sedangkan responden sisanya sebanyak 10 persen datang ke tempat wisata sebagai kegiatan sampingan. Hal ini
Tujuan Datang
Lainnya
pada menunjukan unjukan bahwa Sabang sebagai kawasan wisata sudah diketahui oleh banyak responden.
2
Pendidikan
4
Rekreasi
90
Tugas Kerja Penelitian
3 1 Total Wisatawan (%)
Gambar 2. Tujuan utama Pendatang mengunjungi Sabang
38
Correspondence Analysis on Public Service in Sabang Tourism Area (Evi Ramadhani, Asep Rusyana) _______________________________________________________________________________________________________
Prioritas3
Pantai Iboih (15) Tugu KM 0 (8) Pantai Gapang (14)
Prioritas2
Pantai Iboih (39) Pantai Gapang (27)
Prioritas1
Prioritas Tempat yang akan dikunjungi
Setiap responden memiliki prioritas tempat yang akan dikunjungi, lihat Gambar 3. Pantai Gapang, Tugu KM 0, dan pantai Iboih adalah prioritas utama tempat kunjungan. Pantai Gapang dipilih oleh 45 persen responden, tugu km dipilih oleh 17 persen, dan pantai Iboih dipilih oleh 15 persen. Prioritas tempat kunjungan kedua adalah pantai Gapang, Pantai Iboih, dan Pantai Sumur Tiga. Prioritas
Pantai Iboih (15) Tugu KM 0 (17) Pantai Gapang (45)
tempat kunjungan ketiga adalah pantai Iboih, pantai Gapang, dan tugu KM 0. Hal ini menunjukan responden memiliki minat yang sangat tinggi pada daerah pantai Gapang, Tugu KM 0, dan pantai Iboih. Tiga daerah ini harus menjaga citranya sehingga wisatawan yang datang ke tempat tersebut tertarik untuk melanjutkan ke tempat wisata lainnya di Sabang.
Pantai Sumur Tiga (7)
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
Frekuensi Wisatawan
Gambar 3. Tiga Prioritas Utama Tujuan Wisatawan
Sumber informasi tentang Sabang bermacammacam sumbernya. Wisatawan memperoleh informasi berasal dari teman atau keluarga ada sebanyak 81 persen. Informasi berasal dari internet
adalah 15 persen. Selainnya informasi berasal dari pameran, media elektronik, media cetak, dan brosur.
Tabel 2. Asal Informasi Mengenai Kawasan Wisata di Sabang
Asal Informasi mengenai Sabang Tidak
n %
Ya
n
Media Elektronika
Media Cetak
Brosur
Internet
Teman/ Keluarga
Lainnya
90
92
93
92
83
19
94
91.84
93.88
94.90
93.88
84.69
19.00
95.92
8
6
5
6
15
81
4
8.16
6.12
5.10
6.12
15.31
81.00
4.08
n
98
98
98
98
98
100
98
%
100
100
100
100
100
100
100
% Total
Pameran Pariwisata
(TS) terhadap kemudahan memperoleh penginapan totalnya adalah 15 persen. Wisatawan mempunyai penilaian kurang terhadap keramahan pengelola hotel adalah 19 persen, dapat dilihat yang menjawab R dan TS masing-masing 16 persen dan 3 persen. Wisatawan mempunyai penilaian ketersediaan listrik kurang baik adalah
2. Tingkat Kepuasan Wisatawan terhadap Penginapan Hasil penelitian menunjukkan Responden wisatawan (penerima layanan) masih banyak yang belum puas terhadap penginapan di kawasan Sabang. Responden mempunyai penilaian ragu-ragu (R) dan tidak setuju 39
Correspondence Analysis on Public Service in Sabang Tourism Area (Evi Ramadhani, Asep Rusyana) _______________________________________________________________________________________________________
18 persen. Wisatawan menganggap air belum lancar dan bersih adalah 35 persen. Wisatawan menganggap biaya kurang terjangkau adalah 22 persen. Wisatawan menganggap fasilitas di kamar kurang baik adalah 28 persen. Wisatawan menganggap kamar mandi penginapan sudah bersih dan terawat adalah 34 persen.
memperoleh penginapan. Keramahan dari pelayan penginapan harus ditingkatkan. Ketersediaan listrik lebih ditingkatkan, listrik ini diusahakan cukup untuk penerangan dan sumber arus alat-alat elektronik. Air di penginapan diusahakan menjadi lebih lancar. Biaya penginapan supaya tidak mahal. Fasilitas kamar supaya disesuaikan dengan standar kamar. Kamar mand dipeihara kebersihannya.
Tingkat kepuasan wisatawan yang rendah terhadap peubah-peubah masih diatas 15 persen. Hal ini berarti peubah-peubah masih harus ditingkatkan. Pihak terkait sebaiknya melakukan usaha-usaha untuk lebih mempermudah wisatawan dalam
Tabel 3. Tabel Frekuensi dan rata-rata jawaban responden wisatawan mengenai penginapan
Penilaian (%) No
Pernyataan pada Kuesioner
SS
S
R
TS
Skor Ratarata
1
Penginapan di kawasan Sabang mudah diperoleh
24
61
9
6
3.03
2
Pelayanan di penginapan sangat ramah
18
63
16
3
2.96
3
14
68
14
4
2.92
4
Ketersediaan listrik di tempat penginapan sudah baik Air di tempat penginapan lancar dan bersih
13
52
19
16
2.62
5
Biaya penginapan sangat terjangkau
9
69
15
7
2.8
6
Fasilitas di kamar hotel/ cottage/ bungalow Saudara sudah sesuai dengan standarisasi kamar yang dipilih Kamar mandi di tempat menginap Saudara bersih dan terawat
10
62
21
7
2.75
14
52
17
17
2.63
7
Wisatawan dan pengelola penginapan memiliki persepsi yang tidak berbeda secara signifikan terhadap peubah lokasi, keramahan, air, dan fasilitas. Hasil uji pada Tabel 3 menunjukan Asymp. Sign. lebih besar dari 0.1 untuk keempat peubah diatas, artinya tidak ada perbedaan yang nyata antara wisatawan dan tempat penginapan terhadap lokasi, keramahan, air, dan fasilitas. Wisatawan memiliki nilai rata-rata 3.03, 2.96, 2.62, dan 2.75 masingmasing untuk lokasi, keramahan, air, dan fasilitas dapat dilihat pada Lampiran. Pengelola penginapan memiliki rata-rata 3.11, 3.17, 2.50, 3.00 (lihat Lampiran). Nilai rata-rata tingkat kepuasan wisatawan dan pengelola penginapan tidak berbeda secara nyata. Berdasakan nilai score 4 = sangat setuju, 3= setuju, 2 = ragu-ragu, dan 1 = tidak setuju, maka wisatawan dan pengelola penginapan menganggap lokasi penginapan, keramahan pelayanan, dan fasilitas kamar sudah baik; sedangkan air masih harus diperbaiki.
sedangkan persepsi pengelola hotel untuk kelayakan listrik adalah 2.39 atau belum baik artinya wisatawan menganggap listrik sudah cukup sedangkan pengelola menganggap listrik belum cukup. Rata-rata persepsi wisatawan untuk kebersihan adalah 2.63, sedangkan rata-rata persepsi pengelola hotel adalah 3.06, hal ini menandakan pengelola hotel menganggap keadaan hotel sudah bersih sedangkan wisatawan menganggap kurang bersih.
Wisatawan dan pengelola penginapan memiliki persepsi yang berbeda mengenai listrik, dan kebersihan. Rata-rata persepsi wisatawan untuk kelayakan listrik adalah 2.92 atau sudah baik; 40
Correspondence Analysis on Public Service in Sabang Tourism Area (Evi Ramadhani, Asep Rusyana) _______________________________________________________________________________________________________
Tabel 5. Hasil Uji-Mann-Whitney untuk membandingkan Pendapat Wisatawan dan Penginapan
Mann-Whitney U Wilcoxon W Z Asymp. Sig. (2tailed)
Lokasi 888.500 5938.500 -.101
Ramah 768.500 5818.500 -1.157
Listrik 613.000 784.000 -2.577
Air 847.500 1018.500 -.430
Fasilitas 743.500 5793.500 -1.396
Bersih 687.000 5737.000 -1.791
.920
.247
.010
.667
.163
.073
3. Tingkat Kepuasan Wisatawan terhadap Pedagang.
Wisatawan menyatakan sebanyak 29 persen tamu yang menginap belum puas, lihat Gambar 9. Angka 29 persen belum puas bisa dilihat dari jawaban responden yang memilih R = ragu-ragu dan TP = tidak puas, memilih R sebanyak 20 persen dan TP sebanyak 9 persen. Hal ini menunjukan kualitas penginapan dan pelayanannya perlu ditingkatkan agar tingkat kepuasan menjadi 100 persen.
Ada wisatawan masih menganggap barang-barang/ souvenir tidak mudah dibeli, pedagang tidak ramah, barang-barang mahal, pedagang memberikan harga yang tidak sama terhadap pembeli. Wisatawan yang kurang puas memilih ragu-ragu (R) atau Tidak Setuju (TS). Pihak terkait harus meningkatkan halhal diatas agar memperkecil wisatawan yang tidak puas.
Tabel 6. Tabel frekuensi dan rata-rata jawaban responden wisatawan mengenai barang-barang
No 1 2 3 4 5
Pernyataan pada Kuesioner Barang-barang yang pantas untuk oleh-oleh/ souvenir mudah di beli di kawasan Sabang Para pedagang barang-barang/ souvenir di kawasan Sabang ramah-ramah Harga barang-barang/ souvenir di kawasan Sabang sudah sesuai dengan barangnya ( tidak mahal ) Pedagang menerapkan harga yang sama kepada semua pembeli Pedagang selalu melayani dengan ramah bila calon pembeli menawar barang
Wisatawan dan pedagang memiliki persepsi yang sama terhadap lokasi dan pelayanan pedagang ketika ada tawaran dari pembeli. Kesamaan persepsi antara wisatawan dan pedagang bisa dilihat pada angka Asymp. Sign. yang lebih dari 0.1, sedangkan perbedaan persepsi sebaliknya (lihat Tabel 7). Wisatawan dan pedagang menganggap lokasi berjualan sudah strategis dan pedagang sudah melayani dengan baik ketika pembeli menawar barang dagangannya.
SS
S
R
TS
Ratarata
23
55
15
7
2.94
29
56
10
5
3.09
14
41
24
21
2.48
11
31
45
13
2.4
23
65
10
2
3.09
sedangkan rata-rata pendapat pedagang mengenai keramahan adalah 3,57. Hal ini menunjukan, wisatawan menganggap pedagang sudah ramah; sedangkan pedagang menganggap mereka sudah sangat ramah. Rata-rata tingkat kepuasan wisatawan mengenai kesamaan harga adalah 2,40; sedangkan rata-rata pendapat pedagang mengenai kesamaan harga adalah 3,86. Hal ini menunjukan, wisatawan menganggap pedagang tidak memberikan harga yang sama kepada semua pembeli; sedangkan pedagang menganggap mereka sudah membelikan harga yang sama kepada semua pembeli.
Wisatawan dan pedagang memiliki persepsi yang berbeda terhadap keramahan dan kesamaan harga (lihat Tabel 7). Rata-rata tingkat kepuasan wisatawan mengenai keramahan adalah 3,09;
41
Correspondence Analysis on Public Service in Sabang Tourism Area (Evi Ramadhani, Asep Rusyana) _______________________________________________________________________________________________________
Tabel 7.Hasil Uji-Mann-Whitney untuk Membandingkan Pendapat Wisatawan dan Pedagang
Mann-Whitney U Wilcoxon W
Lokasi 304.500
Keramahan 229.000
Kesamaan_Harga 59.500
Ramah_Nawar 256.500
332.500
5279.000
5109.500
5306.500
-.634
-1.702
-3.873
-1.391
.526
.089
.000
.164
Z Asymp. Sig. (2-tailed)
melayani dengan prima, tersenyum kepada tamu, memberikan fasilitas yang cukup, dan memberikan informasi mengenai keadaan sabang.
4. Pendapat Pengelola Penginapan terhadap Penginapannya di Kota Sabang. Secara umum penginapan memiliki letak yang strategis. Hanya 1 orang atau sebanyak 5,56 persen menyatakan ragu-ragu ( R ) terhadap lokasi penginapannya, lihat Tabel 8. Beberapa alasan yang dikemukakan adalah penginapan dekat dengan jalan raya, mudah dijangkau alat transportasi, dekat dengan pantai atau laut, pemandangan sekitar disekitar penginapan sangat indah, dan dekat pusat kota.
Pengelola masih ada yang menyatakan lingkungan penginapan belum bersih, listrik di penginapan belum memadai, dan air belum cukup memadai. Alasan lingkungan penginapan belum bersih adalah tidak ada perhatian dari pemko dan tidak terdapat tong sampah dilingkungan penginapan. Alasan listrik di penginapan belum memadai adalah hotel masih dalam perbaikan, hotel baru buka, sering mati lampu, dan genset kapasitasnya kecil. Alasan air penginapan belum memadai adalah air dibatasi tidak 24 jam, jika listrik mati maka air akan mati, kurang sejak bencana tsunami.
Secara umum pelayanan terhadap tamu dipenginapan sudah ramah. Hanya 1 orang atau 5,56 persen menyatakan ragu-ragu (R) terhadap keramahan ini. Alasan yang digunakan adalah pelayan penginapan sering menyapa tamu,
Tabel 8.Tabel frekuensi dan rata-rata jawaban responden pengelola/ pemilik penginapan mengenai usahanya
NO 1 2 3 4 5 6 7
Pernyataan pada Kuesioner Penginapan Saudara letaknya strategis Pengelola penginapan melayani tamu dengan ramah Lingkungan hotel sudah bersih Listrik di penginapan Saudara sudah memadai Air pada penginapan Saudara sudah memadai Fasilitas di kamar sudah sesuai dengan standar kelas kamar Kamar mandi pada penginapan Saudara sudah memadai
Penilaian
Penilaian (%)
SS
S
R
TS
Rata-rata
SS
S
R
TS
3
14
1
0
3,11
16,67
77,78
5,56
0,00
4
13
1
0
3,17
22,22
72,22
5,56
0,00
0
15
1
2
2,72
0,00
83,33
5,56
11,11
0
11
3
4
2,39
0,00
61,11
16,67
22,22
1
11
2
4
2,5
5,56
61,11
11,11
22,22
1
16
1
0
3
5,56
88,89
5,56
0,00
1
17
0
0
3,06
5,56
94,44
0,00
0,00
indah dan menarik. Hal ini dapat dilihat rata-rata penilaian lebih dari 3, lihat Tabel 9. Alasan sudah melayani wisatawan dengan ramah adalah pembeli merupakan raja, dan pembeli merupakan segalasegalanya. Alasan sudah menerapkan harga yang sama adalah pembeli sama saja, supaya mempunyai kesan yang baik, penting untuk menjaga
5. Pendapat Pedagang terhadap Usahanya di Kawasan Kota Sabang Responden pedagang menganggap sudah melayani wisatawan dengan ramah, menerapkan harga yang sama, sudah menyediakan waktu untuk melayani pertanyaan wisatawan, dan tempat berjualan sudah 42
Correspondence Analysis on Public Service in Sabang Tourism Area (Evi Ramadhani, Asep Rusyana) _______________________________________________________________________________________________________
kepercayaan dan kepuasan pelanggan, dan supaya pembeli tidak pindah ke tempat lainnya. Alasan menyediakan waktu untuk melayani wisatawan adalah kewajiban sebagai penjual, dan souvenir akan banyak terjual jika wisatawan puas datang ke Sabang.
Responden pedagang masih ada yang menganggap lokasi belum strategis, dan lingkungan berjualan belum bersih. Alasan lokasi tidak strategis adalah terletak tidak di tempat wisata. Alasan lingkungan berjualan belum bersih adalah tidak ada petugas khusus yang membersihkan di tempatnya berjualan.
Tabel 9. Tabel frekuensi dan rata-rata jawaban responden pedagang mengenai usahanya
Penilaian No 1 2 3 4 5 6
Pernyataan Kuesioner
SS
Lokasi tempat Saudara berjualan cukup strategis untuk di jangkau wisatawan Saudara melayani wisatawan yang belanja dengan ramah Lingkungan tempat berjualan sudah bersih Saudara memberikan harga yang sama kepada semua pembeli Saudara menyediakan waktu untuk melayani pertanyaan wisatawan Tempat saudara berjualan kelihatan indah dan menarik
6. Analisis Korespondensi Hasil Plot Korespondensi pada Gambar 4 di bawah ini menunjukkan bahwa sebagian besar objek wisata bergerombol di atribut publikasi, kebersihan, keindahan, dan keramahan. Terlihat pada Gambar 4 Pantai Iboih, Pantai Kasih, Balohan, Air Terjun, Teupin Sirkui, Pantai Pria laot, Pantai Gapang, Pulau Rubiah, Air Panas Keunuekai, Teupin Layee, Teluk Sabang, Danau Aneuk Laot bergerombol di atribut publikasi, kebersihan, keindahan, dan keramahan. Hal ini menunjukan bahwa objek wisata diatas relative telah lebih baik pada atribut publikasi, kebersihan, keindahan, dan keramahan. Tugu KM 0 terlihat bergerombol dengan fasilitas; Pantai Paradiso, Pantai Sumur Tiga bergerombol dengan atribut Transportasi; sedangkan pantai Aroun dan Pantai Reuteuk bergerombol dengan atribut Harga. Tugu KM 0 dianggap memiliki fasilitas yang lebih baik
S
R
TS
Ratarata
1
4
1
1
2,71
4
3
0
0
3,57
0
5
1
1
2,57
6
1
0
0
3,86
3
4
0
0
3,43
1
6
0
0
3,14
dibandingkan dengan tempat wisata lainnya. Pantai Paradiso, Pantai Sumur Tiga relative lebih mudah di jangkau oleh kendaraan dan memiliki jalan yang baik. Harga-harga di pantai Aroun dan Pantai Reunteuk relative lebih murah.
43
Correspondence Analysis on Public Service in Sabang Tourism Area (Evi Ramadhani, Asep Rusyana) _______________________________________________________________________________________________________
menawar barang, sedangkan pada kesamaan harga dan keramahan berbeda. 6. Sebagian besar objek wisata telah baik untuk atribut publikasi, keindahan, kebersihan dan keramahan. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Aceh Institute dan Pemerintah Kota Sabang , sehingga penelitian ini dapat terlaksana dengan baik. REFERENSI
Gambar 4. Plot Analisis Korespondensi
1.
Demosthenes dkk, 2004, Interpretation of Epidemiological Data Using Multiple Correspondence Analysis and Log-linear Models, Journal of Data Science 2, hal 75-86.
2.
Hendri Dermawan, 13 September 2005, Kota Sabang, http://www.unhabitat-indonesia.org /files/rep-598.pdf
3.
Chandra Ismayani, 2009, Perancangan dan Pembuatan Paket Aplikasi Promosi Wisata Kota Sabang. Skripsi. Unsyiah
4.
Maryatin dkk, Analisis Korespondensi Data Kriminologi Polres Jember (Correspondence Analysis of Criminology list in Polres Jember), Jurusan Matematika, FMIPA Universitas Jember.
5.
Michael dkk, 2006, Multiple Correspondence Analysis, Taylor and Francis Group, German.
6.
Simar, W.Hardle L., 2003, Applied Multivariate Statistical Analysis, Springer, Germany.
7.
Tim Penyusun LGSP, 2009, Pengawasan DPRD terhadap Pelayanan Publik, LGSP, Jakarta,http://pdf.usaid.gov/pdf_docs/PNADQ1 17.pdf.
8.
Wayne dkk, 1989, Statistika Nonparametrik Terapan, Gramedia, Bandung.
KESIMPULAN 1. Lokasi yang paling diminati adalah Pantai Gapang, Tugu KM 0, dan Pantai Iboih. 2. Kegiatan utama wisatawan berturut-turut adalah mengunjungi pantai, menyelam/ renang, mengunjungi tempat sejarah, memancing dan belanja. 3. Persepsi wisatawan dan pengelola penginapan mengenai listrik dan 4. kebersihan penginapan adalah berbeda, sedangkan mengenai lokasi, keramahan, ketersediaan air, dan fasilitas adalah sama. 5. Persepsi wisatawan dan pedagang adalah sama pada lokasi dan pelayanan dalam
44