Debt Research Consumers Consumers Mandiri Sekuritas A subsidiary of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Plaza Mandiri 28th Floor, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 - 38, Jakarta 12190, Indonesia March 2014 General: +62 21 526 3445, Fax : +62 21 527 5711 (Debt Research), +62 21 527 5701 (Debt Sales)
Debt Issuance
Siantar Top Cita rasa spesial Kunci berinvestasi:
Negara INDONESIA
Pengalaman yang handal. Perseroan telah lebih dari 40 tahun bergerak di industri makanan ringan. Selama 40 tahun tersebut, Perseroan dapat bertahan di tengah ketatnya persaingan makanan ringan. Produk-produk unggulan Perseroan mampu bertahan lama di tengah persaingan yang ketat yang sampai saat ini telah mencapai sekitar 140 varian produk yang terbagi dalam empat segmen utama yaitu kerupuk, biskuit dan wafer, mie serta produk lainnya (terigu, permen dan printing) guna menargetkan pasar yang luas mencakup anak-anak dan orang dewasa dari semua kalangan (produk premium dan regular).
Kinerja yang solid. Dalam empat tahun terakhir Penjualan bertumbuh double digit dengan CAGR 27% dari Rp627miliar di tahun 2009 menjadi Rp1.3triliun di tahun 2012 dan per 9M13 sudah membukukan penjualan bersih sebesar Rp1.2triliun yang berarti telah mencapai 97% dari penjualan setahun penuh 2012. Perseroan membukukan pertumbuhan EBITDA dengan CAGR sebesar 32.6% dari Rp73miliar di tahun 2009 menjadi Rp171miliar di tahun 2012. Sampai dengan September 2013, EBITDA sudah melampaui pencapaian tahun 2012 yaitu sebesar Rp181miliar. Marjin laba kotor, marjin operasi dan EBITDA marjin masing masing naik dari 16.3%,6.3%, 11.7% menjadi 18.3%, 11.6%, dan 14.5% per 9M13.
Tingkat proteksi terhadap hutang yang masih cukup tinggi. Kapasitas Perseroan untuk memproteksi hutang masih cukup tinggi dengan rasio Debt to equity per 9M13 0.7x, jauh di bawah covenant dari kreditur yang mempersyaratkan maksimum 3.7x. EBITDA Perseroan berada pada level yang cukup tinggi untuk menutup beban bunga, dengan rasio EBITDA interest coverage per 9M13 sebesar 6.3x.
Rating Negara S&P
BB+/stable
Moody’s
Baa3/stable
Fitch
BBB-/stable
Rating Perusahaan Pefindo
A/Stable
id
Pemegang Saham (%) PT Shindo Tiara Tunggal
56.76
Shindo Sumidomo
3.10
Juwita Wijaya
0.03
Publik
40.11
Obligasi yang ditawarkan Obligasi berkelanjutan 1 Siantar Top Tahap 1 Tahun 2014 dengan tingkat bunga tetap Rating
:
Jumlah Pokok
:
Jangka waktu
:
A/Stable
id
Rp250 miliar
Seri A
370 hari
Seri B
3 tahun
PARAMETER INVESTASI Ali Hasanudin +6221 5296 9629
[email protected]
Yulia Ansari +6221 5296 9408
[email protected]
31 Desember (Rp miliar) Penjualan bersih Laba (rugi) tahun berjalan Total Aset Total hutang EBITDA interest coverage (x) Debt to equity (x) Net debt to EBITDA (x)
2010 763 43 649 74 13.2 0.2 0.8
2011 1,028 43 935 251 10.7 0.5 2.3
2012 1,284 75 1,250 398 6.4 0.7 2.0
Sumber: Perseroan dan estimasi Mandiri Sekuritas Seluruh angka dalam laporan ini menggunakan notasi bahasa Inggris
Handy Yunianto +6221 5296 9568
[email protected]
Harap perhatikan pernyataan di bagian akhir laporan ini
2013P 1,720 123 1,442 451 6.6 0.6 1.8
2014P 2,173 155 2,072 870 3.6 1.0 2.8
2015P 2,884 215 2,489 990 4.1 0.9 2.4
SiantarTop Top||March March2014 2014 Siantar ASDF | 17 Februari 2009
TINJAUAN PASAR OBLIGASI TINJAUAN INDUSTRI Mandiri Sekuritas A subsidiary of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Plaza Mandiri 28th Floor, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 - 38, Jakarta 12190, Indonesia Industri Multifinance Pembiayaan General: +62 21 526 3445, Fax : +62 21 527 5711 (Debt Research), +62 21 527/ 5701 (Debt Sales) Yield SUN mengalami penurunan
di bulan Februari, seiring dengan
penguatan rupiah telah mengalami masa pertumbuhan pesat sepanjang lima tahun Industri pembiayaan terakhir, dimana jumlah aset bertumbuh dengan tingkat CAGR 21.93%, sehingga pada Setelah sejak pertengahan bulan Januari dipicu kuartalyield III SUN 2008mengalami mencapai peningkatan Rp153.6triliun. Dalam hal pembiayaan yang yang dikucurkan, oleh kekhawatiran pelemahan pertumbuhan ekonomi di China dan pengurangan pembiayaan anjak piutang tidak mengalami pertumbuhan yang berarti, sedangkan stimulus oleh the FED yangsewa memicu uang negara-negara pembiayaan konsumen, gunapelemahan usaha danmata kartu kredit mengalami berkembang, pertumbuhan yield SUN kembali mengalami penurunan di bulan Februari dengan tingkat CAGR masing-masing 24.41%, 25.77% dan 12.25% seiring dengan terus membaiknya data-data makro ekonomi Indonesia. Angka inflasi bulan Januari tercatat sebesar mompembiayaan (8.22% yoy),dalam yanglima berarti mengalami dibandingkan Kinerja1.07% industri tahun terakhirpenurunan hingga September 2008 akhir dapat tahun lalu yang tercatat sebesar 8.38% yoy. Demikian juga dengan perhitungan core dilihat pada Tampilan I. inflasi (inflasi diluar volatile food dan administered price) yang menurun menjadi 4.5% dari 5%TAMPILAN tahun lalu.1. Faktor perubahan base year baru yang menggunakan tahunTERAKHIR 2012 dari KINERJA INDUSTRI PEMBIAYAAN DALAM LIMA TAHUN tahun 2007 dalam perhitungan bobot di CPI (Consumer Price Index), mendorong angka inflasi turunRpdimiliar bulan Januari meskipun terjadi bencana banjir dan kenaikan harga gas 200,000 3,500dalam LPG. Sementara itu, surplus neraca perdagangan juga dilaporkan terus meningkat tiga bulan terakhir yakni di bulan Oktober, November dan Desember, masing-masing 3,000 150,000 sebesar USD23 juta, USD777 juta dan USD1,525 juta. Cadangan devisa juga 2,500 terus menunjukkan peningkatan menjadi hampir USD100 miliar di akhir tahun 2013 yang 2,000 100,000 mengindikasikan adanya perbaikan dari Current Account Defisit (CAD) tahun ini yang kami 1,500 perkirakan turun menjadi 3.6% dari PDB di tahun 2013 dan 2.7% di tahun 2014. Hal ini, 1,000 seperti yang50,000 kami perkirakan sebelumnya menyebabkan tekanan terhadap Rupiah mereda dan diekspektasikan untuk menguat di akhir tahun 2014 menjadi 500 Rp11,400 0 terhadap USD. 0Di akhir bulan Februari, rupiah ditransaksikan di level 11,600 atau menguat 4.2% ytd. 2003 Faktor-faktor direspon dengan suksesnya 2004 positif 2005 tersebut 2006 juga 2007 Oct-08 penerbitan obligasiTotal pemerintah baik dalam Rupiah ataupun US Dollar di tahun 2014. Asset Pembiayaan Konsumen Sewa awal Guna Usaha Sampai dengan akhir bulan Februari, pemerintah sudah berhasil menerbitkan Rp113.7 Anjak Piutang Kartu Kredit triliun ytd atau 30.7% dari target penerbitan tahun 2014 yang diperkirakan akan mencapai Rp370.6 triliun untuk menutup defisit anggaran 1.7% dari PDB tahun ini. Sumber: Bank Indonesia
Penurunan SUN di bulan Februari,pembiayaan disebabkanadalah derasnya arus danayang asingcukup ke pasar Salah satuyield karakteristik dari industri hubungannya erat obligasi. Kepemilikan investor asing di SUN mencatatkan peningkatan sebesar Rp13.5 dengan lembaga perbankan. Hal ini dibuktikan dari data statistik Bank Indonesia per triliun dari periode 11-21 Januari 2014. secara keseluruhan investor asing September 2008 yang menyatakan bahwaSehingga, sebanyak 78% sumber pendanaan perusahaanmasih mencatatkan net buyer terbesar yakni Rp20.6 triliun menjadi Rp344.5 triliun atau perusahaan pembiayaan bersumber dari dana perbankan, disusul oleh pendanaan obligasi 33.4% dari 11% total outstanding SUN sampai lainnya dengansebesar bulan Februari. Pembeli terbesar sebesar dan pinjaman-pinjaman 12.1%. Data ini SUN mempertegas kedua adalah Asuransi yang mencatatkan net buyer sebesar Rp9.3 triliun menjadi Rp138.8 adanya keterikatan/ketergantungan yang cukup besar atas perusahaan-perusahaan triliun atau 13.5% terhadap total outstanding Kami masih melihat adanya potensi pembiayaan terhadap perbankan. Tampilan 2SUN. menunjukkan komposisi sumber pendanaan penurunan yield SUN di semester kedua tahun ini, seiring dengan terus membaiknya data perusahaan pembiayaan. ekonomi domestik seperti angka inflasi dan perbaikan current account deficit yang bisa mengurangi tekanan terhadap Rupiah. Sementara itu, kami perkirakan supply SUN di semester kedua juga akan jauh berkurang setelah pemerintah melakukan front loading policy – yang mentargetkan untuk bisa menerbitkan SUN minimal 60% dari target tahun ini di akhir semester satu. Faktor positif lainnya datang dari pemilu, dimana dalam dua pemilu terakhir secara konsisten memberikan kenaikan harga SUN atau penurunan yield obligasi.
Page of2416 24 Page222ofof Page
Siantar SiantarTop Top| March | March2014 2014
ASDF | 17 Februari 2009 TAMPILAN 1. YIELD MASIH BERFLUKTUASI MESKIPUN
TAMPILAN 2. INVESTOR ASING MASIH MENCATATKAN NET
TINJAUAN INDUSTRI SECARA DOMESTIK SUDAH TERJADI PERBAIKAN YTD Mandiri Sekuritas A subsidiary of PT Bank MandiriBUYER (Persero)TERBESAR Tbk Plaza Mandiri 28th Floor, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 - 38, Jakarta 12190, Indonesia Net Buy/(Sells) Multifinance Pembiayaan General: +62 21 526 3445, Fax : +62 21 527 Industri 5711 (Debt Research), +62 21 527/ 5701 (Debt Sales)
Feb2014 Bank (5.1) pesat 10.9 42.1 lima tahun 0.7 Industri pembiayaan telah mengalami masa pertumbuhan sepanjang Central Bank 42.8 18.7 35.1 4.5 terakhir, dimana jumlah aset bertumbuh dengan tingkat CAGR 21.93%, sehingga pada Mutual Fund (3.9) (3.9) (0.7) 0.3 kuartal III 2008 mencapai Rp153.6triliun. Dalam hal pembiayaan yang dikucurkan, Insurance 13.8 13.3 23.2 9.3 pembiayaan anjak piutang tidak mengalami pertumbuhan yang berarti, sedangkan Foreign 27.6 47.7 53.3 20.7 pembiayaan konsumen, sewaPension guna Fund usaha dan kartu (2.4) kredit mengalami pertumbuhan (0.7) 5.9 0.3 dengan tingkat CAGR masing-masing 24.41%, 25.77% dan 12.25% Securities 0 0.2 0.6 (0.1) Others 9.6 10.5 15.5 (0.9) buy/tahun (sell) terakhir 82.4hingga96.7 175.02008 34.8 Kinerja industri pembiayaan Total dalamnet lima September dapat
Sumber: Bloomberg
dilihat pada Tampilan I.
2011
2012
2013
Sumber: DJPU dan Mandiri sekuritas
TAMPILAN 1. risiko KINERJA PEMBIAYAAN DALAM TAHUN TERAKHIR Beberapa faktor yangINDUSTRI harus diwaspadai ke depan antaraLIMA lain kenaikan US Treasury yield yang lebih tinggi jika perbaikan kondisi ekonomi di Amerika Serikat disertai dengan Rp miliar kenaikan inflasi yang bisa memicu kenaikan FFR lebih cepat dari yang diperkirakan. Selain 200,000 3,500 itu dari sisi domestik adalah pelemahan rupiah jika penurunan CAD tidak sebesar yang diharapkan yang bisa memicu terjadinya capital outflow dan supply penerbitan3,000 SUN yang 150,000 bisa lebih tinggi dari yang diperkirakan jika terjadi perubahan asumsi variabel2,500 di RAPBN 2,000 SUN 2014. Dalam RAPBN 2014, Pemerintah mentargetkan untuk melakukan penerbitan 100,000 secara Net sebesar Rp205 triliun (lebih rendah dibandingkan tahun 2013 sebesar 1,500Rp232 triliun), namun karena SUN yang jatuh tempo di tahun 2014 lebih banyak, maka 1,000secara 50,000 gross penerbitan SUN tahun 2014 akan lebih tinggi yakni Rp361 triliun (vs. Rp332 triliun di 500 tahun 2013) untuk menutupi defisit anggaran tahun 2014 yang diperkirakan sebesar 0 0 Rp175 triliun atau 1.7% dari PDB. Defisit ini bisa meningkat jika terjadi perubahan asumsi 2003 2004 mengasumsikan 2005 2006 pertumbuhan 2007 Oct-08 makro dimana di RAPBN 2014 masih ekonomi sebesar 6% Total Asset terhadap USPembiayaan Sewa Guna Usaha dan rata-rata rupiah Rp10,500 Dollar. Konsumen Anjak Piutang
Kartu Kredit
Permintaan obligasi korporasi kami perkirakan masih cukup tinggi Sumber: Bank Indonesia
Permintaan pasar terhadap obligasi korporasi masih berpotensi meningkat karena mampu memberikan imbal hasil lebih besar dibandingkan dengan obligasi Pemerintah. Salah satu karakteristik dari industri pembiayaan adalah hubungannya yang cukup erat Hal ini terlihat dari risk premium by rating yang masih cukup menarik, meskipun secara dengan lembaga perbankan. Hal ini dibuktikan dari data statistik Bank Indonesia per rata-rata sudah lebih rendah dibandingkan long term average risk premium-nya. Hal ini September 2008 yang menyatakan bahwa sebanyak 78% sumber pendanaan perusahaandikarenakan kenaikan yield SUN yang sangat tinggi terutama terjadi di kuartal ketiga perusahaan pembiayaan bersumber dari dana perbankan, disusul oleh pendanaan obligasi tahun 2013. Tercatat untuk penerbitan Obligasi di tahun 2013 sampai dengan Desember, sebesar 11% dan pinjaman-pinjaman lainnya sebesar 12.1%. Data ini mempertegas total obligasi korporasi yang telah terbit mencapai Rp58.6 triliun. adanya keterikatan/ketergantungan yang cukup besar atas perusahaan-perusahaan pembiayaan terhadap perbankan. Tampilan 2 menunjukkan komposisi sumber pendanaan perusahaan pembiayaan.
Page 2 of 16
Page 3 of 24 Page 3 of 24
SiantarTop Top||March March2014 2014 Siantar ASDF | 17 Februari 2009 TAMPILAN 3. RISK PREMIUM BERDASARKAN RATING
TINJAUAN INDUSTRI Mandiri Sekuritas of PT Bank Mandiri (Persero)Nov-13 Tbk Rating Des-11 Des-12 Mar-13A subsidiary Jun-13 Sep-13
2004-2013 Average StDev 180 172 63 178 194 193 67 307 190 126 184 189 Industri mengalami 192 masa pertumbuhan pesat 209 sepanjang 216 lima tahun 72 337 pembiayaan 218 telah 137 201 terakhir, jumlah aset tingkat CAGR sehingga pada 371 dimana251 150bertumbuh 201 dengan 213 225 21.93%,243 78 407 289 163 210 226 242 273 85 kuartal III 2008 mencapai Rp153.6triliun. Dalam hal pembiayaan yang dikucurkan, 448 333 178 219 240 261 307 95 pembiayaan anjak piutang tidak mengalami pertumbuhan yang berarti, sedangkan 281 346 106 492 384 194 229 255 pembiayaan konsumen, sewa mengalami 389pertumbuhan 120 540 442 212 guna usaha 240 dan kartu 270 kredit303 dengan masing-masing 24.41%, 25.77% 327 439 138 594tingkat CAGR 509 231 335 251 dan 12.25% 352 495 160 653 586 251 359 262
Plaza Mandiri 28th Floor, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 - 38, Jakarta 12190, Indonesia Multifinance Pembiayaan General: +62 21 526 21 527 Industri 5711 (Debt +62 21 527/ 5701 (Debt Sales)176 AAA 2733445, Fax : +62 270 279 Research), 165 116
AA+ AA AAA+ A ABBB+ BBB BBB-
301 333 367 406 448 495 547 604 667
302 337 376 420 469 524 585 654 730
Des-13
Jan-14
Sumber: BEI dan Estimasi Mandiri SekuritasKinerja
industri pembiayaan dalam lima tahun terakhir hingga September 2008 dapat dilihat pada Tampilan I.
TAMPILAN 4. TOTAL OBLIGASI KORPORASI YANG TERBIT
TAMPILAN 5.SEKTOR FINANSIAL MASIH MENDOMINASI
TAHUN INI, SEDIKIT LEBIH RENDAH DIBANDINGKAN TAHUN INDUSTRI PENERBITAN TAHUN INI TAMPILAN 1. KINERJA PEMBIAYAAN DALAM LIMA TAHUN TERAKHIR 2012
Rp miliar
250
200,000 New Issuances (Rp tn) Mature (Rp tn)
200
148.4
150
100,000
Co nsumer Go o ds KIK EB A 2% 2%
3,500 3,000 Securities Co2,500 mpany 1%
2,000
1,500 Financial Co mpany 1,000
Infrastructure 9%
39%
500
88.8
84.6
73.0
30.0
69.3
29.7
38.9
0 58.6
44.8
2004
P ro perty & Co nstructio 2005 n 11%
2009
2010
2011
2012
0
2006
2007
Oct-08
Pembiayaan Konsumen
Anjak Piutang
2008
2003
Total Asset
12.9
2007
Wo o d B ased & A gro Industries 1%
Transpo rtasi 4%
50,000
115.3
50
M ining Oil & Natural Gas 3%
150,000 190.2
Total Outstanding (Rp tn)
100
Chemicals 1%
224.9
Kartu Kredit
Sewa Guna Usaha
B anking 27%
2013
Sumber: Bank Indonesia
Sumber: IDX dan Mandiri Sekuritas
Sumber: IDX dan Mandiri Sekuritas
Salah satu karakteristik dari industri pembiayaan adalah hubungannya yang cukup erat dengan lembaga perbankan. ini dibuktikan dari RISK dataPREMIUM statistik SEBESAR Bank Indonesia TAMPILAN 6. OBLIGASI RATING AYANG DITRANSAKSIKAN DI PASARHal SEKUNDER: RATA-RATA 307BPS per September 2008 yang menyatakan bahwa sebanyak 78% sumber pendanaan perusahaanSpread over Kupon Tgl Jatuh Tgl Terakhir No. Obligasi perusahaan pembiayaan bersumber dari dana perbankan, disusul Harga oleh YTM (%) risk free pendanaan obligasi (%) Tempo diperdagangkan (Bps) sebesar 11% dan pinjaman-pinjaman lainnya sebesar 12.1%. Data ini mempertegas 1 Obligasi Berkelanjutan I Indomobil Finance Dengan Tingkat 8.3 8-May-16 16-Dec-13 10.0 216 adanya keterikatan/ketergantungan yang cukup besar atas96.2perusahaan-perusahaan Bunga Tetap Thp II Tahun 2013 Seri B pembiayaan terhadap perbankan. Tampilan 2 menunjukkan komposisi sumber pendanaan 2 Obligasi Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 Seri A 8.6 30-Nov-15 19-Dec-13 97.7 9.9 226 perusahaan pembiayaan. 3
Obligasi Berkelanjutan I Indomobil Finance Tahap I Tahun 2012 Seri C
8.3
11-May-16
7-Feb-14
96.0
10.3
260
4
Obligasi I Agung Podomoro Land Tahun 2011 Seri B
11.0
25-Aug-16
25-Feb-14
101.7
10.2
272
5
Obligasi Surya Semesta Internusa I Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap Seri B
9.3
6-Nov-17
25-Feb-14
96.0
10.6
273
6
Obligasi I PNM Tahun 2012
9.1
12-Oct-17
25-Feb-14
95.2
10.7
284
7
Obligasi Indomobil Wahana Trada I Tahun 2012 Seri B
8.4
19-Jun-15
22-Jan-14
97.8
10.1
287
8
Obligasi Berkelanjutan I Indomobil Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Thp III Thn 2013 Seri B
10.8
11-Dec-16
12-Dec-13
99.8
10.8
287
9
Obligasi Berkelanjutan I ADHI Tahap I Tahun 2012 Seri A
9.4
3-Jul-17
17-Feb-14
96.7
10.5
294
10
Obligasi Berkelanjutan I Danareksa Tahap I Tahun 2012 Seri A
8.2
9-Jan-16
3-Jan-14
95.4
10.8
303
Page of2416 24 Page424ofof Page
Siantar SiantarTop Top| March | March2014 2014
ASDF | 17 Februari 2009 Kupon Tgl Jatuh Tempo Mandiri Sekuritas A subsidiary of PT Bank(%) Mandiri (Persero) Tbk
TINJAUAN INDUSTRI No.
Obligasi
Plaza Mandiri 28th Floor, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 - 38, Jakarta 12190, Indonesia
Tgl Terakhir diperdagangkan
Harga
YTM (%)
Spread over risk free (Bps)
11 General: Obligasi+62 Berkelanjutan I ADHI Tahun 2012 Seri B +62 21 527/ 5701 9.8 3-Jul-19 Multifinance Pembiayaan 21 526 3445, Fax : +62Tahap 21 527IIndustri 5711 (Debt Research), (Debt Sales)
25-Feb-14
94.2
11.2
308
12 13 14 15 16 17
Obligasi Indomobil Finance Indonesia IV Tahun 2011 Seri C
10.7
9-Jun-15
26-Feb-14
100.0
10.6
325
Obligasi Berkelanjutan I Indomobil Finance Tahap I Tahun 2012 Seri B
8.0
11-May-15
7-Feb-14
96.0
11.5
431
Industri pembiayaan telah mengalami masa pertumbuhan pesat sepanjang lima tahun Obligasi Berkelanjutan I Agung Podomoro Land Tahap I 9.3 27-Jun-18 25-Feb-14 93.0 328 terakhir, dimana jumlah aset bertumbuh dengan tingkat CAGR 21.93%,11.3 sehingga pada Tahun 2013 kuartal III 2008 mencapai Rp153.6triliun. Dalam hal pembiayaan yang dikucurkan, Obligasi Berkelanjutan I ADHI Tahap II Tahun 2013 Seri A 8.1 15-Mar-18 23-Dec-13 88.8 11.5 353 pembiayaan anjak piutang tidak mengalami pertumbuhan yang berarti, sedangkan Obligasi V Danareksa Tahun 2010 Seri B 10.2 11-Jan-16 19-Feb-14 99.4 10.5 361 pembiayaan konsumen, sewa guna usaha dan kartu kredit mengalami pertumbuhan Obligasi VI Bank Nagari Tahun 2010 9.9 13-Jan-16 20-Feb-14 98.0 11.1 408 dengan tingkat CAGR masing-masing 24.41%, 25.77% dan 12.25% Kinerja industri pembiayaan dalam lima tahun terakhir hingga September 2008 dapat 307 dilihat pada Tampilan I.
Rata-rata
Sumber: BEI dan Estimasi Mandiri Sekuritas
TAMPILAN 1. KINERJA INDUSTRI PEMBIAYAAN DALAM LIMA TAHUN TERAKHIR Rp miliar Tujuan penggunaan dana obligasi 200,000 3,500Umum Perseroan merencanakan untuk menggunakan penerimaan hasil Penawaran 3,000biayaObligasi Berkelanjutan I Siantar Top Tahap I Tahun 2014, setelah dikurangi dengan 150,000 biaya emisi terkait seluruhnya akan digunakan untuk pengembangan usaha 2,500 di industri makanan dan minuman beserta sarana pendukungnya dengan tujuan untuk diversifikasi 2,000 produk dan 100,000 meningkatan kapasitas yang ada dengan detail sebagai berikut: 1,500
1.
Lokasi 50,000 Aset yang akan dibeli
:
1,000
Jawa Timur 500 Mesin serta pembangunan dan pengembangan 0 0 : pabrik Perseroan 2004 2005 2006 pembuat 2007 crackers, Oct-08 biscuit dan Spesifikasi mesin 2003 : Mesin-mesin untuk wafer berupa mixer, oven, packaging serta sarana Total Asset Pembiayaan Konsumen Sewa Guna Usaha pendukung lainnya Anjak Piutang Kartu Kredit Alokasi penggunaan dana : Sekitar 70% Sumber: Bank Indonesia
2.
Lokasi : Jawa Barat dan Sumatera Utara Asetsatu yang akan dibeli dari industri : Mesin serta pembangunan dan pengembangan Salah karakteristik pembiayaan adalah hubungannya yang cukup erat pabrik Perseroan dengan lembaga perbankan. Hal ini dibuktikan dari data statistik Bank Indonesia per Spesifikasi mesin : Mesin-mesin untuk biscuit dan September 2008 yang menyatakan bahwa sebanyak 78%pembuat sumber crackers, pendanaan perusahaanwafer berupa mixer, oven, packaging serta sarana perusahaan pembiayaan bersumber dari dana perbankan, disusul oleh pendanaan obligasi pendukung lainnya sebesar 11% dan pinjaman-pinjaman lainnya sebesar 12.1%. Data ini mempertegas Alokasi penggunaan dana : Sekitar adanya keterikatan/ketergantungan yang 30%. cukup besar atas perusahaan-perusahaan
pembiayaan terhadap perbankan. Tampilan 2 menunjukkan komposisi sumber pendanaan perusahaan pembiayaan.
Page 2 of 16
Page 5 of 24 Page 5 of 24
SiantarTop Top||March March2014 2014 Siantar ASDF | 17 Februari 2009
TINJAUAN BISNIS TINJAUAN INDUSTRI Mandiri Sekuritas A subsidiary of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Perseroan Plaza Mandiri 28th Floor, Sejarah Jl. Jend. Gatotdan Subrotolatar Kav. 36belakang - 38, Jakarta 12190, Indonesia Multifinance Pembiayaan General: +62 21 526 3445, Fax : +62 21 527 Industri 5711 (Debt Research), +62 21 527/ 5701 (Debt Sales)
Berdiri sejak tahun 1972, Perseroan memulai bisnisnya dengan memproduksi makanan Industriseperti pembiayaan telahdengan mengalami masa pertumbuhan sepanjang tahun ringan kerupuk basis industri rumah pesat tangga. Seiringlima dengan terakhir, dimana jumlah aset bertumbuh dengan tingkat CAGR 21.93%, sehingga pada perkembangan bisnis yang pesat, status Perseroan meningkat menjadi Perseroan kuartal (PT) III dengan 2008 mencapai pembiayaan Terbatas nama PT Rp153.6triliun. Siantar Top padaDalam tahun hal 1987. Pada tahunyang 1989,dikucurkan, Perseroan pembiayaan anjak piutang tidak mengalami pertumbuhan yang berarti, sedangkan mendirikan pabrik baru di daerah Tambak Sawah (Waru, Sidoarjo) dengan menempati pembiayaan konsumen, sewa guna usaha dan kartu kredit mengalami area seluas 25,000 m2. Pada tahun 1996, Perseroan mencatatkan sahamnya pertumbuhan di Bursa Efek dengan tingkat CAGR masing-masing 24.41%, 25.77% dan 12.25% Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia). Variasi produk Perseroan semakin berkembang dengan memproduksi permen dan mie instant (hasil penggabungan usaha dengan PT Kinerja Tunggal industri perusahaan pembiayaan afiliasi dalam dari limaPerseroan). tahun terakhir 2008 mulai dapat Saritama Padahingga tahun September 2008, Perseroan dilihat pada Tampilan memproduksi biskuit. I.
TAMPILAN 1. KINERJA INDUSTRI DALAM LIMA TAHUN TERAKHIR Perseroan memiliki pabrik-pabrik yangPEMBIAYAAN tersebar di empat area berikut ini: • 4 (empat) pabrik di Sidoarjo, Jawa Timur dengan jumlah luas area 175,027 m2 dan Rp miliar memproduksi 200,000Mie, Kerupuk, Biskuit, Wafer, dan Tepung. 3,500 • 1 (satu) pabrik di Bekasi, Jawa Barat dengan jumlah luas area 56,160 m2 dan 3,000 memproduksi 150,000Mie, Kerupuk, dan Biskuit. 2,500 • 1 (satu) pabrik di Medan, Sumatera Utara dengan jumlah luas area 54,499 m2 dan 2,000 memproduksi 100,000Mie, Kerupuk, Biskuit dan Wafer. 1,500 • 1 (satu) pabrik di Makassar-Sulawesi Selatan dengan jumlah luas area 6,336 m2 dan memproduksi 1,000 50,000 Kerupuk. 500
Per September 2013, mayoritas saham Perseroan dimiliki oleh PT Shindo Tiara Tunggal 0 0 (56.76%), sisanya dimiliki oleh Shindo Sumidomo (3.1%), Juwita Wijaya (0.03%) dan 2003 2004 2005 2006 2007 Oct-08 masyarakat (40.11%) Total Asset
Anjak Piutang TAMPILAN 7. STRUKTUR PEMEGANG SAHAM PERSEROAN
Pembiayaan Konsumen
Sewa Guna Usaha
Kartu Kredit
Sumber: Bank Indonesia
Salah satu karakteristik dari industri pembiayaan adalah hubungannya yang cukup erat dengan lembaga perbankan. Hal ini dibuktikan dari data statistik Bank Indonesia per September 2008 yang menyatakan bahwa sebanyak 78% sumber pendanaan perusahaanperusahaan pembiayaan bersumber dari dana perbankan, disusul oleh pendanaan obligasi sebesar 11% dan pinjaman-pinjaman lainnya sebesar 12.1%. Data ini mempertegas adanya keterikatan/ketergantungan yang cukup besar atas perusahaan-perusahaan pembiayaan terhadap perbankan. Tampilan 2 menunjukkan komposisi sumber pendanaan perusahaan pembiayaan. *) PT STE: Siantar Tiara Estate PT SMJ: Siantar Megah Jaya PT GPJ: Genta Persada Jaya PT WFJ: Wahana Fantasia Jaya PT MTA: Megah Tanah Abang Surabaya
Sumber: Perseroan dan Estimasi Mandiri Sekuritas Page of2416 24 Page626ofof Page
Siantar SiantarTop Top| March | March2014 2014
ASDF | 17 Februari 2009 Pada saat ini bisnis utama Perseroan adalah memproduksi berbagai jenis makanan ringan
yang terbagi kedalam beberapa unit, sebagai berikut: TINJAUAN INDUSTRI Mandiri Sekuritas A subsidiary of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Plaza Mandiri 28th Floor, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 - 38, Jakarta 12190, Indonesia • Industri Unit produksi kerupuk Multifinance Pembiayaan General: +62 21 526 3445, Fax : +62 21 527 5711 (Debt Research), +62 21 527/ 5701 (Debt Sales)
Perseroan memproduksi bermacam-macam jenis makanan olahan yang berbentuk Industri pembiayaan telah mengalami masa pertumbuhan pesat sepanjang lima tahun kerupuk. Variasi dari berbagai jenis kerupuk seperti: Kerupuk Mentah, Kerupuk terakhir, dimana jumlah aset bertumbuh dengan tingkat CAGR 21.93%, sehingga pada Matang, Kerupuk Extruder dan Kerupuk Puff. kuartal III 2008 mencapai Rp153.6triliun. Dalam hal pembiayaan yang dikucurkan, • Unit Produksi Mie (Noodle) pembiayaan anjak piutang tidak mengalami pertumbuhan yang berarti, sedangkan Pada unit produksi ini, Perseroan memproduksi bermacam-macam jenis makanan pembiayaan konsumen, sewa guna usaha dan kartu kredit mengalami pertumbuhan olahan yang berbentuk mie instant yaitu mie yang dapat langsung dimakan (mie dengan tingkat CAGR masing-masing 24.41%, 25.77% dan 12.25% hancur dan mie kotak) dan mie instant yang memerlukan pengolahan sebelum dimakan. Kinerja industri pembiayaan dalam lima tahun terakhir hingga September 2008 dapat • Unit Produksi Biskuit dan Wafer dilihat pada Tampilan I. Perseroan sudah mengembangkan usaha di bidang biskuit dan wafer sejak tahun 2008 dan kontribusi dari produk ini sudah mampu membantu meningkatkan TAMPILAN 1. KINERJA INDUSTRI PEMBIAYAAN DALAM LIMA TAHUN TERAKHIR penjualan Perseroan. Rp miliarLainnya • Unit Produksi − Permen 200,000 3,500 Produk ini memiliki dua tipe permen, yaitu Hard Candy dan Soft Candy dengan 3,000 berbagai bentuk maupun rasa. 150,000 2,500 − Tepung Terigu 2,000 Pada tahun 2012, Perseroan mulai memproduksi tepung terigu. 100,000 1,500 − Percetakan Sebagian kemasan 50,000 besar dari produk-produk Perseroan yang menggunakan1,000 flexible packaging ditunjang dari unit produksi percetakan. 500
0 TAMPILAN 8. BEBERAPA PRODUK UNGGULAN PERSEROAN
0
2003
2004
2005
2006
2007
Total Asset
Pembiayaan Konsumen
Anjak Piutang
Kartu Kredit
Oct-08 Sewa Guna Usaha
Sumber: Bank Indonesia
Salah satu karakteristik dari industri pembiayaan adalah hubungannya yang cukup erat dengan lembaga perbankan. Hal ini dibuktikan dari data statistik Bank Indonesia per September 2008 yang menyatakan bahwa sebanyak 78% sumber pendanaan perusahaanperusahaan pembiayaan bersumber dari dana perbankan, disusul oleh pendanaan obligasi sebesar 11% dan pinjaman-pinjaman lainnya sebesar 12.1%. Data ini mempertegas adanya keterikatan/ketergantungan yang cukup besar atas perusahaan-perusahaan pembiayaan terhadap perbankan. Tampilan 2 menunjukkan komposisi sumber pendanaan perusahaan pembiayaan.
Sumber: Perseroan
Page 2 of 16
Page 7 of 24 Page 7 of 24
SiantarTop Top||March March2014 2014 Siantar ASDF | 17 Februari 2009
Posisi pasar yang kuat di industri makanan ringan
TINJAUAN INDUSTRI Mandiri Sekuritas A subsidiary of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
memiliki pasar kuat di industri makanan ringan dengan produkPlaza Mandiri 28th Floor, Perseroan Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36posisi - 38, Jakarta 12190,yang Indonesia Industri Multifinance Pembiayaan General: +62 21 526 3445, Fax : +62 21 527 5711 (Debt Research), +62yang 21 527/mampu 5701 (Debtbertahan Sales) produk unggulannya lama di tengah persaingan yang ketat. Kunci dari keberhasilan Perseroan dalam mempertahankan kinerjapesat bisnisnya adalah Industri pembiayaan telah mengalami masa pertumbuhan sepanjang limainovasi tahun produk secara berkesinambungan (140 varian produk), harga yang kompetitif dan terakhir, dimana jumlah aset bertumbuh dengan tingkat CAGR 21.93%, sehingga pada jaringan yang luasRp153.6triliun. serta target pasar yang mencakupyang anak-anak dan kuartal pemasaran III 2008 mencapai Dalam halluas pembiayaan dikucurkan, orang dewasa dari semua kalangan (produk premium dan regular). pembiayaan anjak piutang tidak mengalami pertumbuhan yang berarti, sedangkan
pembiayaan konsumen, sewa guna usaha dan kartu kredit mengalami pertumbuhan Produksi Perseroan menunjukkan tren yang positif dalam beberapa tahun terakhir dengan tingkat CAGR masing-masing 24.41%, 25.77% dan 12.25% dengan masing-masing unit bisnis menunjukkan kinerja yang baik volume produksi Perseroan meningkat dengan pesat sebesar 25.6% CAGR selama periode 2008-2012, dari Kinerja industri pembiayaan dalam lima tahun terakhir hingga September 2008 dapat 23,408ton menjadi 58,170ton. Sementara itu dalam periode Jan-Sep 2013 meningkat dilihat pada Tampilan I. sebesar 136.6% dari periode yang sama tahun sebelumnya menjadi 85,617ton berkat peluncuran lini produk baru yaitu tepung terigu. TAMPILAN 1. KINERJA INDUSTRI PEMBIAYAAN DALAM LIMA TAHUN TERAKHIR
miliar TAMPILAN 9.Rp REALISASI PRODUKSI YANG MENINGKAT PESAT 200,000
3,500
Ton
Ton 20,000
150,000
15,000
100,000
10,000
50,000
136.6%Yoy
CAGR: 25.6%
3,000
100,000 2,500 2,000
75,000
1,500
1,000 50,000 500
5,000
25,000 0
0
2003
0 2008
2004
Total Asset 2010 2009
2005
2006
2007
Pembiayaan 2011 2012Konsumen 9M12
Grand Total (RHS) Anjak Piutang
MieKartu Kredit
Biskuit
Tepung terigu (RHS)
Oct-08 ‐ Sewa Guna Usaha 9M13
Kerupuk
Sumber: Bank Indonesia Sumber: Perseroan
Salah satu karakteristik dari industri pembiayaan cukupuntuk erat Dengan tingkat utilisasi produksi Perseroan yang adalah beradahubungannya pada kisaranyang 46-61% dengan mie, lembaga perbankan. Hal inikerupuk dibuktikan datauntuk statistik Bankbiskuit, Indonesia per produksi 48-83% untuk produk dan dari 28-65% produk potensi September 2008 yang menyatakan bahwa sebanyak 78% sumber pendanaan perusahaanpertumbuhan penjualan Perseroan masih cukup besar. Sementara itu, rencana Perseroan perusahaan pembiayaan bersumber dariuntuk dana perbankan, disusul oleh akan pendanaan obligasi untuk meningkatkan fasilitas produksi kerupuk dan biskuit mendukung sebesar 11% dan pinjaman-pinjaman lainnya sebesar 12.1%. Data ini mempertegas peningkatan penjualan Perseroan di masa datang. adanya keterikatan/ketergantungan yang cukup besar atas perusahaan-perusahaan pembiayaan terhadap UTILISASI perbankan. TampilanPRODUKSI 2 menunjukkan komposisi sumber pendanaan TAMPILAN 10. TINGKAT FASILITAS PERSEROAN perusahaan pembiayaan. 30-Sep Pabrik Sidoarjo Mie Tingkat utilisasi (%) Kerupuk Tingkat utilisasi (%) Biskuit Tingkat utilisasi (%) Tepung Tingkat utilisasi (%)
Page of2416 24 Page828ofof Page
2012
2011
2010
43%
47%
35%
37%
83%
54%
57%
54%
45%
65%
71%
69%
70%
66%
92%
14%
25%
-
-
2013
2012
61%
Siantar SiantarTop Top| March | March2014 2014
ASDF | 17 Februari 2009 30-Sep 2013 TINJAUAN INDUSTRI Mandiri Sekuritas A subsidiary of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
2012
2012
2011
2010
55%
30%
35%
Pabrik Bekasi
Plaza Mandiri 28th Floor, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 - 38, Jakarta 12190, Indonesia Mie (Debt Research), Multifinance Pembiayaan General: +62 21 526 3445, Fax : +62 21 527 Industri 5711 +62 21 527/ 5701 (Debt Sales)
Tingkat utilisasi (%)
45%
41%
Industri pembiayaan telah mengalami masa pertumbuhan pesat sepanjang lima tahun Kerupuk terakhir, dimana bertumbuh dengan tingkat Tingkat utilisasi (%)jumlah aset 48% 31% 34%CAGR 21.93%, 22% sehingga 11% pada kuartal Biskuit III 2008 mencapai Rp153.6triliun. Dalam hal pembiayaan yang dikucurkan, Tingkat utilisasianjak (%) piutang tidak 44% mengalami 51% pertumbuhan 44% 19% pembiayaan yang47% berarti, sedangkan Pabrik Medan pembiayaan konsumen, sewa guna usaha dan kartu kredit mengalami pertumbuhan Mie dengan tingkat CAGR masing-masing 24.41%, 25.77% dan 12.25%
Tingkat utilisasi (%) 46% 37% 58% 37% 43% Kerupuk Kinerja industri pembiayaan dalam lima tahun terakhir hingga September 2008 dapat Tingkat utilisasi (%) 81% 49% 53% 46% 66% dilihat Biskuitpada Tampilan I. Tingkat utilisasi (%) 28% 35% 33% 58% 32% TAMPILAN Grand Total 1. KINERJA INDUSTRI PEMBIAYAAN DALAM LIMA TAHUN TERAKHIR Mie Rp miliar Tingkat utilisasi (%) Kerupuk 200,000 Tingkat utilisasi (%) Biskuit 150,000 Tingkat utilisasi (%) Tepung 100,000 Tingkat utilisasi (%)
56%
41%
50%
35%
37% 3,500
81%
53%
55%
51%
43% 3,000
46%
53%
49%
58%
2,500 39% 2,000
92%
14%
25%
1,500
Sumber: Perseroan
1,000
50,000
500
Pendapatan terdiversifikasi dengan baik 0
0
2003 2004 2005 luas2006 Oct-08 sebanyak 140 Perseroan memiliki diversifikasi produk yang dengan 2007 variasi produk jenis. Masing-masing memberikan yangUsaha signifikan Total unit Asset bisnis Perseroan Pembiayaan Konsumen kontribusi Sewa Guna terhadap Pendapatan. Pada akhir September 2013, kontribusi dari unit bisnis Kerupuk Anjak Piutang Kartu Kredit sebesar 30% dari total pendapatan diikuti oleh biskuit dan wafer (26.2%) dan mie (22.2%), sementara produk lainnya memberikan kontribusi sebesar 21.6%. Sumber: Bank Indonesia
Fasilitas produksi yang tersebar di Sumatera, Jawa adalah Barat dan Jawa Timur serta dengan Salah satu karakteristik dari industri pembiayaan hubungannya yang cukup erat dukungan jaringan perbankan. pemasaran Hal yanginiluas, pendapatan Perseroan terdiversifikasi dengan dengan lembaga dibuktikan dari data statistik Bank Indonesia per baik secara geografis. bagian Timur mendominasi penjualan Perseroan (27%), September 2008 yangIndonesia menyatakan bahwa sebanyak 78% sumber pendanaan perusahaandiikuti oleh Jawa Timur (19%) dan Sumatera (18%). perusahaan pembiayaan bersumber dari dana perbankan, disusul oleh pendanaan obligasi sebesar 11% dan pinjaman-pinjaman lainnya sebesar 12.1%. Data ini mempertegas adanya SEGMEN keterikatan/ketergantungan yang cukup besar atas perusahaan-perusahaan TAMPILAN 11. DIVERSIFIKASI BERDASARKAN BISNIS DAN GEOGRAFIS pembiayaan terhadap perbankan. Tampilan 2 menunjukkan komposisi sumber pendanaan Indonesia Sumatera, perusahaanCrackers, pembiayaan. bagian Timur, Lainnya, 21.6%
18%
30.0%
27%
Jatim, 19%
Mie, 22.2%
Sumber: Perseroan Page 2 of 16
Jabar, 11% Biskuit dan wafer, 26.2%
Jateng, 10% Jabotabek, 15%
Page 9 of 24 Page 9 of 24
SiantarTop Top||March March2014 2014 Siantar ASDF | 17 Februari 2009
Jangkauan pemasaran yang luas
TINJAUAN INDUSTRI Mandiri Sekuritas A subsidiary of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Perseroan memiliki jangkauan pemasaran yang luas mencakup seluruh wilyah Indonesia. Plaza Mandiri 28th Floor, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 - 38, Jakarta 12190, Indonesia Selain itu, Research), Perseroan memasarkan Industri Multifinance Pembiayaan General: +62 21 526 3445, Fax : +62 21 527 5711 (Debt +62 juga 21 527/ 5701 (Debt Sales) produknya
ke luar negeri walaupun kontribusi ekspor masih relatif rendah sekitar 2-3% dari pendapatan Perseroan. Perseroan memiliki 6 Industri pembiayaan telah mengalami masa pertumbuhan pesat sepanjang lima tahun (enam) distributor utama dengan penjualan wholesaler sekitar 85% dan retailer 15% serta terakhir, dimana jumlah aset bertumbuh dengan tingkat CAGR 21.93%, sehingga pada terdapat ribuan outlet yang menjadi titik penjualan produk-produk dari Perseroan yang kuartal III 2008 mencapai Rp153.6triliun. Dalam hal pembiayaan yang dikucurkan, tersebar di seluruh Wilayah Indonesia. pembiayaan anjak piutang tidak mengalami pertumbuhan yang berarti, sedangkan pembiayaan konsumen, sewa guna usaha dan kartu kredit mengalami pertumbuhan TAMPILAN 12. DIVERSIFIKASI BERDASARKAN SEGMEN BISNIS DAN GEOGRAFIS dengan tingkat CAGR masing-masing 24.41%, 25.77% dan 12.25%
Kinerja industri pembiayaan dalam lima tahun terakhir hingga September 2008 dapat dilihat pada Tampilan I. TAMPILAN 1. KINERJA INDUSTRI PEMBIAYAAN DALAM LIMA TAHUN TERAKHIR Rp miliar 200,000
3,500 3,000
150,000
2,500 2,000
100,000
1,500 1,000
50,000
500 0
0
2003 Total Asset
2004
2005
2006
2007
Pembiayaan Konsumen
Oct-08 Sewa Guna Usaha
Anjak Piutang Kartu Kredit Keterangan: Distributor: PT Semestanustra Distrindo (SND), PT Wicaksana Overseas Indonesia (WOI), PT So Good Food (SGF) dan PT Bina San Prima (BSP) Sumber: Perseroan
Sumber: Bank Indonesia
Salah satu karakteristik dari industri pembiayaan adalah hubungannya yang cukup erat Selain itu,lembaga Perseroan selalu melakukan aktivitasdari promosi untuk meningkatan brand dengan perbankan. Hal ini dibuktikan data statistik Bank Indonesia per awareness produk-produk Perseroan. Kegiatan promosi yang dilakukan mencakup September 2008 yang menyatakan bahwa sebanyak 78% sumber pendanaan perusahaankegiatan promosi above-the-line, yang mencakup pemasangan berbagai obligasi media perusahaan pembiayaan bersumber dari dana perbankan, disusuliklan olehdipendanaan massa, termasuk media cetak maupun media elektronik dan kegiatan promosi below-thesebesar 11% dan pinjaman-pinjaman lainnya sebesar 12.1%. Data ini mempertegas line, mencakup event, consumer promotions, promotions untukperusahaan-perusahaan agen penjualan, serta adanya keterikatan/ketergantungan yang trade cukup besar atas kerjasama dengan berbagai point retail berupa pemajangan produk. Selain itu juga, pihak pembiayaan terhadap perbankan. Tampilan 2 menunjukkan komposisi sumber pendanaan Perseroan membagi team marketing berdasarkan kategori produk dan pangsa pasar yang perusahaan pembiayaan. dituju untuk mendorong peningkatkan penjualan serta mempelajari perubahan pola konsumen. Untuk memperluas target pasar, Perseroan berusaha menyasar seluruh segmen masyarakat dengan klasifikasi konsumen Premium dan Reguler yang masing-masing memiliki pengemasan, berat dan metode distribusi yang berbeda.
Page Page10210ofof24 1624 Page
Siantar SiantarTop Top| March | March2014 2014
ASDF | 17 Februari 2009
Tim manajemen yang berpengalaman
TINJAUAN INDUSTRI Mandiri Sekuritas A subsidiary of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Perseroan dipimpin oleh Pitoyo yang memiliki pengalaman yang cukup lama di industri Plaza Mandiri 28th Floor, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 - 38, Jakarta 12190, Indonesia consumer dan telah bergabung Industri Multifinance Pembiayaan General: +62 21 526 3445, Fax : +62 21 527 5711 (Debt goods Research), +62 21 527/ 5701 (Debt Sales) bersama
Perseroan sejak tahun 1992. Beliau menjadi direktur Perseroan pada tahun 2002 dan kemudian diangkat menjadi direktur Industri pembiayaan telah mengalami masa pertumbuhan pesat sepanjang lima tahun utama Perseroan pada bulan Juni 2013. Jajaran direksi yang lain juga merupakan individuterakhir, dimana jumlah aset bertumbuh dengan tingkat CAGR 21.93%, sehingga pada individu yang memiliki pengalaman cukup lama di industri consumer goods. kuartal III 2008 mencapai Rp153.6triliun. Dalam hal pembiayaan yang dikucurkan, pembiayaan anjak piutang tidak mengalami pertumbuhan yang berarti, sedangkan TAMPILAN 13. DEWAN KOMISARIS PERSEROAN pembiayaan konsumen, sewa guna usaha dan kartu kredit mengalami pertumbuhan dengan tingkat CAGR masing-masing 24.41%, 25.77% dan 12.25% Osbert Kosasih
Komisaris Utama
Kinerja industri pembiayaan dalam lima tahun terakhir hingga September 2008 dapat dilihat pada Tampilan I. sekarang. Pertama kali berkarier sebagai Wirausaha di CV. Beliau mengawali karir sebagai wirausaha kontraktor pada tahun
Warga Negara Indonesia, berusia 53 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Utama/Independen Perseroan sejak 2010 hingga 1977. Pada tahun 1980 sampai 1984 sebagai Sales Executive di PT Toppan Printing Indonesia dan menjadi Marketing
TAMPILAN 1. KINERJA PEMBIAYAAN DALAM Manager Sebelumnya pernah menjabat sebagaiINDUSTRI Corporate Secretary Perseroan (2003 – 2004).LIMA SelainTAHUN itu pernah TERAKHIR menjabat sebagai Vice President Director di PT Shindo Tiara Tunggal (2000 - 2005), dan Direktur Fukumura Food Industries (1998).
Rp miliar
Juwita Wijaya
200,000
3,500
Komisaris
3,000
Warga Negara Indonesia, berusia 35 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak 2013. Sebelumnya beliau menjabat 150,000
2,500
sebagai Accounting di PT Siantar Top Tbk dari tahun 2002 sampai 2004, kemudian pada tahun 2004 sampai 2006 sebagai
2,0002006 Kepala Bagian Keuangan di PT Siantar Top Tbk dan menjabat sebagai Direktur di PT Shindo Tiara Tunggal pada tahun sampai sekarang.
100,000
1,500 1,000
50,000
Sumber: Perseroan
500
TAMPILAN 14. DEWAN DIREKSI PERSEROAN Ir. Pitoyo, M.M. Direktur Utama
0
0
2003
2004
2005
2006
2007
Total Asset
Pembiayaan Konsumen
Anjak Piutang
Kartu Kredit
Oct-08 Sewa Guna Usaha
Warga Negara Indonesia, berusia 55 tahun. Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak Juni 2013. Kemudian sebagai
Sumber: Banksampai Indonesia Direktur Perseroan sejak 2002 Juni 2013. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Manajer Produksi Perseroan pada tahun 1996 sampai 2002. Beliau mengawali karir sebagai Kepala Bagian Produksi pada PT Interbat Pharmaceutical Industry
dari sebagai industri adalah1985 hubungannya cukup pada tahun 1982Salah sampaisatu 1985.karakteristik Kemudian menjabat SPVpembiayaan Produksi pada tahun sampai 1988 diyang PT Rama Farmaerat Industry dan tahun 1988 sampai 1992 perbankan. menjabat sebagai Produksi di PTdari Smithdata & Nephew Healthcare pada tahunper dengan lembaga HalKepala ini dibuktikan statistik Bankdan Indonesia 1992 sampai 1996 menjabat sebagai Produksi Perseroan. September 2008Kepala yang Divisi menyatakan bahwa sebanyak
78% sumber pendanaan perusahaanperusahaan pembiayaan bersumber dari dana perbankan, disusul oleh pendanaan obligasi Armin sebesar 11% dan pinjaman-pinjaman lainnya sebesar 12.1%. Data ini mempertegas Direktur adanya berusia keterikatan/ketergantungan yang Perseroan cukup sejak besar Warga Negara Indonesia, 41 tahun. Menjabat sebagai Direktur 2003atas hinggaperusahaan-perusahaan sekarang. Sebelumnya pembiayaan terhadap perbankan. Tampilan 2 menunjukkan komposisi sumber pendanaan pernah menjabat sebagai Koordinator Bekasi dan Medan di Perseroan pada tahun 2002. Beliau mengawali karir sebagai perusahaan pembiayaan. Supervisor Marketing pada UD Serdang Utara – Medan pada tahun 1991-1998. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Koordinator PT Siantar Tama, Sidoarjo pada tahun 1998-2002. Shindo Sumidomo Direktur Warga Negara Indonesia, berusia 60 tahun. Menjabat sebagai Direktur Bisnis dan Development Perseroan sejak 2013. Pada awal karirnya, beliau adalah seorang wirausaha pada tahun 1972 sampai 1994. Kemudian menjabat sebgai Direktur Utama di PT Shindo Tiara Tunggal pada tahun 1994 sampai sekarang. Pada tahun 1996 sampai 2013 menjabat sebagai Direktur Utama di Perseroan.
Sumber: Perseroan
Page 2 of 16
Page 11 of 24 Page 11 of 24
SiantarTop Top||March March2014 2014 Siantar ASDF | 17 Februari 2009
TINJAUAN KINERJA KEUANGAN TINJAUAN INDUSTRI Mandiri Sekuritas A subsidiary of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
tumbuh 27% CAGR 2009-2012 Plaza Mandiri 28th Floor, Penjualan Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 - 38, Jakarta 12190, Indonesia Multifinance Pembiayaan General: +62 21 526 3445, Fax : +62 21 527 Industri 5711 (Debt Research), +62 21 527/ 5701 (Debt Sales)
Lini produk yang dikenal luas oleh masyarakat ditopang dengan harga yang kompetitif Industri pembiayaan telahpenjualan mengalami masa pertumbuhan pesat sepanjang lima 2009tahun menjanjikan pertumbuhan yang signifikan bagi Perseroan. Selama tahun terakhir, dimana jumlah aset bertumbuh dengan tingkat CAGR 21.93%, sehingga pada 2012, penjualan bertumbuh rata-rata dengan CAGR 27% dan per 9M13 sudah kuartal III 2008 mencapai Dalam atau hal pembiayaan dikucurkan, membukukan penjualan bersihRp153.6triliun. sebesar Rp1.2triliun sekitar 97% yang dari pencapaian pembiayaan anjak piutang tidak mengalami pertumbuhan yang berarti, tahun 2012. Lini produk terdiversifikasi dengan baik dengan kontribusi darisedangkan masingpembiayaan konsumen, sewa guna usaha dan kartu kredit mengalami pertumbuhan masing lini produk yang hampir merata yaitu Kerupuk 30%, Biskuit 26%, Mie 22% dan dengan tingkat CAGR masing-masing 24.41%, 25.77% dan 12.25% Terigu 20% dari total penjualan per 9M13. Terigu merupakan lini produk baru Perseroan yang baru di luncurkan pada akhir tahun 2012. Sementara itu, lini produk percetakan Kinerja industri dalamsebagian lima tahun terakhir September 2008 untuk dapat kontribusinya tidakpembiayaan besar karena besar untuk hingga penggunaan internal dilihat pada Tampilan I. dan untuk lini produk permen sudah tidak lagi dikembangkan kemasan produk Perseroan Perseroan sehingga kontribusinya juga kecil. TAMPILAN 1. KINERJA INDUSTRI PEMBIAYAAN DALAM LIMA TAHUN TERAKHIR
Rp PENJUALAN miliar TAMPILAN 15. TUMBUH 36% YOY Rpmilliar 1,500
200,000
3,500 1,284
CAGR: 27%
150,000
1,028 1,000
500
100,000 627
36%yoy
1,247
916
763
3,000 2,500 2,000 1,500 1,000
50,000
500 0
0 0 2009 Sumber: Perseroan
2003 2010 Total Asset Anjak Piutang
2004
2011
2005
2006 2007 Oct-08 2012 9M12 9M13 Pembiayaan Konsumen Sewa Guna Usaha Kartu Kredit
Sumber: Bank Indonesia
TAMPILAN 16. KONTRIBUSI DARI MASING MASING LINI PRODUKSI YANG TERDIVERSIFIKASI DENGAN BAIK
2012 0% 3%
3%
23%
Salah satu karakteristik dari industri pembiayaan adalah hubungannya yang cukup erat 9m13 dengan lembaga perbankan. Hal ini dibuktikan dari data statistik Bank Indonesia per September 2008 yang menyatakan bahwa sebanyak 78% sumber pendanaan perusahaan20%bersumber dari dana perbankan, disusul oleh pendanaan obligasi perusahaan pembiayaan sebesar 11% dan pinjaman-pinjaman lainnya30% sebesar 12.1%. Data ini mempertegas Kerupuk 33% 0% adanya keterikatan/ketergantungan yang cukup besar atas perusahaan-perusahaan Biskuit 2% pembiayaan terhadap perbankan. Tampilan 2 menunjukkan komposisi sumber pendanaan Mie perusahaan pembiayaan. Percetakan Permen 22%
38%
Sumber: Perseroan
Page Page12212ofof24 1624 Page
Lainnya / Terigu 26%
Siantar SiantarTop Top| March | March2014 2014
ASDF | 17 Februari 2009
Marjin usaha yang dapat dipertahankan dengan baik
TINJAUAN INDUSTRI Mandiri Sekuritas A subsidiary of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Di tahun 2013, tantangan terbesar bagi Perseroan adalah kenaikan harga bahan baku Plaza Mandiri 28th Floor, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 - 38, Jakarta 12190, Indonesia utama produksi, terutama Industri Multifinance Pembiayaan General: +62 21 526 3445, Fax : +62 21 527 5711 (Debt Research), +62 21 527/bawang 5701 (Debt dan Sales)terigu.
Harga bawang merah, bawang putih dan terigu di tahun 2013 rata-rata mengalami kenaikan masing-masing sebesar 218%, 43% Industri pembiayaan telah mengalami masa pertumbuhan pesat sepanjang lima tahun dan 8%. Bawang merah, bawang putih dan terigu mencapai sekitar 30% dari total biaya terakhir, dimana jumlah aset bertumbuh dengan tingkat CAGR 21.93%, sehingga pada bahan baku Perseroan (beban pokok penjualan di luar packing dan biaya pabrikasi). kuartal III 2008 mencapai Rp153.6triliun. Dalam hal pembiayaan yang dikucurkan, Selain itu, Perseroan melakukan ekspansi pada tahun 2011-2012 dengan menambah pembiayaan anjak piutang tidak mengalami pertumbuhan yang berarti, sedangkan kapasitas dalam dua tahun tersebut sekitar 84,937ton yang terdiri dari 1,581ton pembiayaan konsumen, sewa guna usaha dan kartu kredit mengalami pertumbuhan tambahan kapasitas lini produk kerupuk, 8,356ton tambahan kapasitas biskuit dan dengan tingkat CAGR masing-masing 24.41%, 25.77% dan 12.25% pendirian pabrik terigu dengan total kapasitas 75ribu ton. Hal ini menyebabkan utang berbunga Perseroan meningkat dan beban bunga meningkat, sehingga marjin laba Kinerja industri pembiayaan dalam lima tahun terakhir hingga September 2008 dapat bersih di tahun 2011 turun menjadi 4.2%. dilihat pada Tampilan I. Pengaruh kenaikan harga bahan baku dan beban bunga tersebut di atas, dapat di TAMPILAN 1. KINERJA INDUSTRI PEMBIAYAAN DALAM LIMA TAHUN TERAKHIR imbangi oleh efisiensi Perseroan dalam menjaga beban operasional sehingga marjin laba Rp meningkat miliar operasi terus dari posisi 6.3% di tahun 2009 menjadi 11.6% per 9M13 dan gross margin hanya turun tipis menjadi 18.3% dari sebelumnya 19.3% di tahun 200,000 3,500 2012. Sementara itu, marjin laba bersih mulai kembali naik menjadi 7.2% per 9M13. 3,000 150,000 TAMPILAN 17. MARJIN USAHA YANG DAPAT DIPERTAHANKAN DENGAN BAIK %
20
100,000
17.4
16.3
17.3
50,000
15 10 5
11.7
11.1 2003
6.5
2004 6.8
Total Asset Anjak Piutang5.6
0
Sumber: Bank Indonesia
2009
1,000
2010 Marjin laba kotor
10.2
14.5
4.2
2011
500
11.6
0
9.8
2005 6.9 2006 2007 Pembiayaan Konsumen Kartu Kredit
2,000 1,500 18.3
13.3
0
6.3
19.3
2,500
Oct-08 Sewa Guna Usaha
5.8 2012 EBITDA Marjin
7.2
9M13
Salah satu karakteristik dari industri pembiayaan adalah hubungannya yang cukup erat laba operasi Marjin laba Bank bersihIndonesia per dengan lembagaMarjin perbankan. Hal ini dibuktikan dari data statistik September 2008 yang Mandiri menyatakan bahwa sebanyak 78% sumber pendanaan perusahaanSumber: Perseroan,estimasi Sekuritas perusahaan pembiayaan bersumber dari dana perbankan, disusul oleh pendanaan obligasi sebesar 11% dan pinjaman-pinjaman lainnya sebesar 12.1%. Data ini mempertegas adanya keterikatan/ketergantungan yangoptimal cukup besar atas perusahaan-perusahaan Likuiditas terjaga pada tingkat yang pembiayaan terhadap perbankan. Tampilan 2 menunjukkan komposisi sumber pendanaan Tingkat likuiditas terjaga pada tingkat yang optimal, dalam artian cukup untuk memenuhi perusahaan pembiayaan. semua kewajiban jatuh temponya tanpa adaya idle aset yang bertengger di neraca Perseroan. Hal ini dapat dilihat dari current ratio yang berada di sekitar 1x dan per Sept13 berada di 1.2x, lebih tinggi dari yang dipersyaratkan oleh kreditur yaitu minimal 1x. Indikator lainnya yaitu Cash conversion cycle (CCC) yang menunjukkan seberapa cepat siklus operasi Perseroan dalam memutar kas mulai dari membeli bahan baku, memproses, dan menjual lalu menagih kepada pembeli dan membayar hutang kepada pemasok. Indikator CCC per Sept13 membaik yaitu menjadi hanya sekitar 75 hari dari posisi tahun 2012 yang selama 100 hari diperlukan untuk memutar kas kembali menjadi kas melalui operasional Perseroan.
Page 2 of 16
Page 13 of 24 Page 13 of 24
SiantarTop Top||March March2014 2014 Siantar ASDF | 17 Februari 2009
TINJAUAN INDUSTRI TAMPILAN CURRENT RATIO Mandiri Sekuritas A 18. subsidiary of PT Bank MandiriTERJAGA (Persero) TbkDI SEKITAR 1X Plaza Mandiri 28th Floor, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 - 38, Jakarta 12190, Indonesia Rpmilliar Multifinance Pembiayaan General: +62 21 526 3445, Fax : +62 21 527 Industri 5711 (Debt Research), +62 21 527/ 5701 (Debt Sales)
X
1,000
2.0
200
0.4
1.7 1.7 Industri pembiayaan telah mengalami masa pertumbuhan pesat sepanjang lima tahun terakhir, dimana jumlah aset bertumbuh dengan tingkat CAGR 21.93%, sehingga1.6 pada 800 1.2 kuartal III 2008 mencapai Rp153.6triliun. Dalam hal pembiayaan yang dikucurkan, 1.0 600 1.2 1.0 pertumbuhan pembiayaan anjak piutang tidak mengalami yang berarti, sedangkan pembiayaan konsumen, sewa guna usaha dan kartu kredit mengalami pertumbuhan 400 0.8 dengan tingkat CAGR masing-masing 24.41%, 25.77% dan 12.25%
Kinerja industri pembiayaan dalam lima tahun terakhir hingga September 2008 dapat 0 0.0 dilihat pada Tampilan I. 2009
2010
2011
2012
Sept13
TAMPILANAset 1. KINERJA PEMBIAYAAN DALAM LIMA TAHUN lancar INDUSTRI Liabilitas jangka pendek Current ratioTERAKHIR (RHS) Rp miliar
Sumber: Perseroan,estimasi Mandiri Sekuritas
200,000
3,500
TAMPILAN 19. SIKLUS PERPUTARAN KAS TERJAGA DENGAN BAIK 150,000 2009 2010 2011 Days Sales Outstanding 100,000 Days Inventory Outstanding Days Payables Oustanding 50,000 Cash Conversion Cycle
3,000 2012
36
54
41
57
2,000
39
78
85
69
85
1,500
55
1,000
29
38
34
42
85
101
76
100
Sumber: Perseroan, estimasi Mandiri Sekuritas
2004
19 75
500 0
0
2003
2,500 Sept13
2005
2006
2007
Oct-08
Kinerja operasional yang mumpuni, solid menopang beban bunga Total Asset
Pembiayaan Konsumen
Sewa Guna Usaha
Seiring dengan laju pertumbuhan penjualan yang pesat dan tingkat efisiensi yang terjaga Anjak Piutang Kartu Kredit dengan baik, Perseroan membukukan pertumbuhan EBITDA dengan CAGR sebesar 32.6% dari Rp73miliar di tahun 2009 menjadi Rp171miliar di tahun 2012. Sampai dengan Sumber: Bank Indonesia September 2013, EBITDA sudah melampaui pencapaian tahun 2012 yaitu sebesar Rp181miliar. kemampuan EBITDA dalam memproteksi beban bunga Salah satu Tingkat karakteristik dari industri pembiayaan adalah hubungannya yangcukup cukuptinggi erat yaitu di sekitar 6.3x per Sept13. dengan lembaga perbankan. Hal ini dibuktikan dari data statistik Bank Indonesia per
September 2008 yang menyatakan bahwa sebanyak 78% sumber pendanaan perusahaanTAMPILAN 20.pembiayaan EBITDA BERADA CUKUP dari TINGGI UNTUK MEMPROTEKSI BEBAN BUNGA obligasi perusahaan bersumber dana perbankan, disusul oleh pendanaan sebesar 11% dan pinjaman-pinjaman lainnya sebesar 12.1%. Data ini mempertegas Rpmilliar X adanya keterikatan/ketergantungan yang cukup besar atas perusahaan-perusahaan 20 200 pembiayaan terhadap perbankan. Tampilan 2 menunjukkan komposisi sumber pendanaan perusahaan pembiayaan. 13.2 16 160 120
10.7
8.8
6.4
80
6.3
8
40
4
0
0 2009 Beban bunga
2010
2011 EBITDA
Sumber: Perseroan, estimasi Mandiri Sekuritas Page Page14214ofof24 1624 Page
12
2012
9M13
EBITDA interest coverage (RHS)
Siantar SiantarTop Top| March | March2014 2014
ASDF | 17 Februari 2009
Tingkat leverage yang masih rendah
TINJAUAN INDUSTRI Mandiri Sekuritas A subsidiary of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Tingkat solvabilitas Perseroan yang tercermin oleh rasio Debt to Equity terbilang cukup Plaza Mandiri 28th Floor, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 - 38, Jakarta 12190, Indonesia rendah yaitu berada+62di21sekitar 0.7x tahun Industri Multifinance Pembiayaan General: +62 21 526 3445, Fax : +62 21 527 5711 (Debt Research), 527/ 5701 (Debt di Sales)
2012 dan per Sept13. Angka tersebut masih cukup jauh di bawah ketentuan maksimum yang sebesar 3.7x pada covenant dari kreditur Industri pembiayaan telah mengalami masa pertumbuhan pesat sepanjang lima tahun (Bank). Namun, rasio tersebut trennya meningkat dari 0.1x di tahun 2009 menjadi 0.7x di terakhir, dimana jumlah aset bertumbuh dengan tingkat CAGR 21.93%, sehingga pada tahun 2012. Hal ini seiring dengan peningkatan hutang Perseroan di dalam mendanai kuartal III 2008 mencapai Rp153.6triliun. Dalam hal pembiayaan yang dikucurkan, peningkatan kapasitas guna menunjang pertumbuhan Perseroan. pembiayaan anjak piutang tidak mengalami pertumbuhan yang berarti, sedangkan pembiayaan konsumen, sewa guna usaha dan kartu kredit mengalami pertumbuhan TAMPILAN 21. LEVERAGE PERSEROAN dengan tingkat CAGR masing-masing 24.41%, 25.77% dan 12.25% Rpmilliar Total Debt (LHS) Debt to Equity X Net Debt to dalam EBITDAlima tahun terakhir Debt to Assets Kinerja industri pembiayaan hingga September 2008 dapat 500 3.0 dilihat pada Tampilan I. 2.5 452 400 TAMPILAN 1. KINERJA INDUSTRI PEMBIAYAAN DALAM 398 LIMA TAHUN TERAKHIR
300 200 100 0
2.0
Rp miliar 200,000
3,500
251
3,000 1.0
150,000
2,500
33
74
2009
2010
100,000 50,000
1.5
0.5
2,000
2011
2012
Sept13
Sumber: Perseroan, estimasi Mandiri Sekuritas
1,500 0.0 1,000 500 0
0
2003
2004
2005
2006
2007
Total Asset
Pembiayaan Konsumen
Anjak Piutang
Kartu Kredit
Oct-08 Sewa Guna Usaha
Sumber: Bank Indonesia
Salah satu karakteristik dari industri pembiayaan adalah hubungannya yang cukup erat dengan lembaga perbankan. Hal ini dibuktikan dari data statistik Bank Indonesia per September 2008 yang menyatakan bahwa sebanyak 78% sumber pendanaan perusahaanperusahaan pembiayaan bersumber dari dana perbankan, disusul oleh pendanaan obligasi sebesar 11% dan pinjaman-pinjaman lainnya sebesar 12.1%. Data ini mempertegas adanya keterikatan/ketergantungan yang cukup besar atas perusahaan-perusahaan pembiayaan terhadap perbankan. Tampilan 2 menunjukkan komposisi sumber pendanaan perusahaan pembiayaan.
Page 2 of 16
Page 15 of 24 Page 15 of 24
SiantarTop Top||March March2014 2014 Siantar ASDF | 17 Februari 2009
TINJAUAN INDUSTRI TINJAUAN INDUSTRI Mandiri Sekuritas A subsidiary of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
bertumbuh dengan 17.7% Plaza Mandiri 28th Floor, GDP Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 - 38, Jakarta CAGR 12190, Indonesia Multifinance Pembiayaan General: +62 21 526 3445, Fax : +62 21 527 Industri 5711 (Debt Research), +62 21 527/ 5701 (Debt Sales)
Pertumbuhan GDP nominal dalam USD Indonesia masih mencatatkan double digit dengan Industri pembiayaan telah mengalami masakurun pertumbuhan pesat sepanjang lima tahun CAGR 17.7% menjadi USD879miliar dalam waktu 2009-2012. Pertumbuhan ini terakhir, dimana jumlah aset bertumbuh dengan tingkat CAGR 21.93%, sehingga pada merupakan tertinggi urutan ke-dua di antara negara-negara ASEAN. Pertumbuhan GDP kuartal mencapaioleh Rp153.6triliun. Dalam hal pembiayaan yangsekitar dikucurkan, yang pesatIIIini2008 di kontribusi konsumsi rumah tangga yang besarnya 62.8% pembiayaan anjak piutang tidak mengalami pertumbuhan yang berarti, sedangkan dari total GDP. pembiayaan konsumen, sewa guna usaha dan kartu kredit mengalami pertumbuhan dengan tingkat CAGR masing-masing 25.77% dan 12.25% TAMPILAN 22. GDP NOMINAL INDONESIA24.41%, BERTUMBUH DOUBLE DIGIT DALAM TIGATAHUN USD miliar GDP Nominal Kinerja industri pembiayaan dalam lima tahun terakhir hingga September 2008 dapat 1,000 CAGR: 17.7% dilihat pada Tampilan I. 800 879 846 TAMPILAN 1. KINERJA INDUSTRI 600 710 PEMBIAYAAN DALAM LIMA TAHUN TERAKHIR 400
539 Rp miliar
200
200,000
-
3,500 3,000
150,000 2009
2010
2011
2,500
2012
2,000
Sumber:IMF 100,000
1,500
1,000 50,000 TAMPILAN 23. PERINGKAT PERTUMBUHAN GDP NOMINAL (USD) INDONESIA 2009-2012 500
BERADA PADA PERINGKAT KE 2 SETELAH CHINA DAN TERTINGGI DIBANDING NEGARA ASEAN 0 0
20% 2003 2004 2005 2006 2007 Oct-08 18.1% 17.7% 18% Total Asset 15.2% Pembiayaan Konsumen Sewa Guna Usaha 14.6% 16% 14.1% 13.6% Anjak Piutang Kartu Kredit 14% 11.5% 10.6% 12% Sumber: Bank Indonesia 10% 8% 6% satu karakteristik dari industri pembiayaan adalah hubungannya yang cukup erat Salah 4% dengan lembaga perbankan. Hal ini dibuktikan dari data statistik Bank Indonesia per 2% September 2008 yang menyatakan bahwa sebanyak 78% sumber pendanaan perusahaan0%
Page Page16216ofof24 1624 Page
South Korea
Thailand
Singapore
Philippines
Malaysia
Vietnam
Indonesia
China
perusahaan pembiayaan bersumber dari dana perbankan, disusul oleh pendanaan obligasi sebesar 11% dan pinjaman-pinjaman lainnya sebesar 12.1%. Data ini mempertegas adanya keterikatan/ketergantungan yang cukup besar atas perusahaan-perusahaan pembiayaan terhadap perbankan. Tampilan 2 menunjukkan komposisi sumber pendanaan perusahaan pembiayaan. Sumber: IMF
Siantar SiantarTop Top| March | March2014 2014
ASDF | 17 Februari 2009
TINJAUAN INDUSTRI TAMPILAN PERTUMBUHAN Mandiri Sekuritas A 24. subsidiary of PT Bank MandiriKONSUMSI (Persero) Tbk RUMAH TANGGA YANG STABIL Plaza Mandiri 28th Floor, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 - 38, Jakarta 12190, Indonesia Rp tn Multifinance Pembiayaan General: +62 21 526 3445, Fax : +62 21 527 Industri 5711 (Debt Research), +62 21 527/ 5701 (Debt Sales)
%
Konsumsi Rumah Tangga
7,000 14.0 Industri pembiayaan telah mengalami masa pertumbuhan pesat sepanjang lima tahun Yoy growth (RHS) 12.0 sehingga pada terakhir, 6,000 dimana jumlah aset bertumbuh dengan tingkat CAGR 21.93%, kuartal III5,000 2008 mencapai Rp153.6triliun. Dalam hal pembiayaan10.0 yang dikucurkan, pembiayaan anjak piutang tidak mengalami pertumbuhan yang berarti, sedangkan 4,000 8.0 pembiayaan konsumen, sewa guna usaha dan kartu kredit mengalami pertumbuhan 3,000 6.0 dengan tingkat CAGR masing-masing 24.41%, 25.77% dan 12.25% 2,000
4.0
1,000 pembiayaan dalam lima tahun terakhir hingga September 2.0 Kinerja industri 2008 dapat dilihat pada Tampilan I. 2009
2010
2011
2012
2013
TAMPILAN 1. KINERJA INDUSTRI PEMBIAYAAN DALAM LIMA TAHUN TERAKHIR Sumber: CEIC Rp miliar
Potensi pasar dengan daya beli yang kuat 200,000
3,500
Indonesia merupakan pasar yang sangat potensial dengan jumlah penduduk terbesar ke 3,000 150,000 empat di dunia. Saat ini jumlah penduduk Indonesia adalah sekitar 248 juta jiwa. Jumlah 2,500 penduduk yang sangat besar tersebut disertai oleh meningkatnya daya beli masyarakat 2,000 yang tercermin oleh peningkatan GDP per kapita dari tahun ketahun. GDP per kapita 100,000 1,500 bertumbuh pesat dengan CAGR 16%. Kami memperkirakan pertumbuhan GDP dalam 1,000 lima tahun ke50,000 depan adalah sekitar 6%. 500 0 TAMPILAN25. POTENSI PASAR YANG BESAR DENGAN DAYA BELI YANG KUAT 270
2003
2004
2005
2006
2007
0
Oct-08
5,000 Sewa Guna Usaha 4,500 260 Anjak Piutang Kartu Kredit 4,000 250 3,500 Sumber: Bank Indonesia 3,000 240 2,500 230satu karakteristik dari industri pembiayaan adalah hubungannya yang cukup 2,000 Salah erat 1,500 dengan 220 lembaga perbankan. Hal ini dibuktikan dari data statistik Bank Indonesia per 1,000 September 2008 yang menyatakan bahwa sebanyak 78% sumber pendanaan perusahaan210 perusahaan pembiayaan bersumber dari dana perbankan, disusul oleh pendanaan 500 obligasi 200 sebesar 11% dan pinjaman-pinjaman lainnya sebesar 12.1%. Data ini mempertegas 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Total Asset-juta jiwa (LHS) Pembiayaan Konsumen Populasi GDP/Capita (US$)
adanya keterikatan/ketergantungan yang cukup besar atas perusahaan-perusahaan terhadap perbankan. Tampilan 2 menunjukkan komposisi sumber pendanaan perusahaan pembiayaan.
Sumber: IMF pembiayaan
Persentase pengeluaran untuk makanan jadi terus meningkat Seiring dengan meningkatnya GDP per kapita, kemampuan untuk memenuhi keinginan (want) disamping kebutuhan (need) hidup juga meningkat. Setelah kebutuhan untuk makanan pokok terpenuhi, maka selanjutnya permintaan untuk barang makanan di luar makanan pokok yaitu makanan ringan (snack) seperti biskuit, roti, kue, permen dan lainnya juga meningkat. Pada umumnya barang makanan tersebut adalah barang makanan jadi yang di produksi oleh industri pengolahan makanan. Bagan di bawah ini menunjukkan bahwa persentase pengeluaran rata-rata per kapita sebulan untuk barang makanan jadi, meningkat terus dari 10.3% di tahun 2006 menjadi 13.11% di tahun 2013. Page 2 of 16
Page 17 of 24 Page 17 of 24
SiantarTop Top||March March2014 2014 Siantar ASDF | 17 Februari 2009
TINJAUAN INDUSTRI TAMPILAN PERSENTASE PENGELUARAN Mandiri Sekuritas A26. subsidiary of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk RATA-RATA PER KAPITA SEBULAN UNTUK Plaza Mandiri 28th Floor, MAKANAN Jl. Jend. Gatot Subroto JADI Kav. 36 - 38, Jakarta 12190, Indonesia Multifinance Pembiayaan General: +62 21 526 3445, Fax : +62 21 527 Industri 5711 (Debt Research), +62 21 527/ 5701 (Debt Sales)
%
Industri pembiayaan telah mengalami masa pertumbuhan pesat sepanjang lima tahun 14 terakhir, dimana jumlah aset bertumbuh dengan tingkat CAGR 21.93%, sehingga pada 13.11 12 12.8 Dalam hal pembiayaan kuartal III 2008 mencapai Rp153.6triliun. yang dikucurkan, 12.6 11.8 11.65 yang berarti, sedangkan 11.4 tidak mengalami pertumbuhan pembiayaan anjak piutang 10 10.5 10.3 konsumen, pembiayaan sewa guna usaha dan kartu kredit mengalami pertumbuhan dengan tingkat CAGR masing-masing 24.41%, 25.77% dan 12.25% 8 6 Kinerja industri pembiayaan dalam lima tahun terakhir hingga September 2008 dapat dilihat pada Tampilan I. 4
TAMPILAN 1. KINERJA INDUSTRI PEMBIAYAAN DALAM LIMA TAHUN TERAKHIR 2 Rp miliar
0
2006 2007 200,000 Sumber: BPS
2008
2009
2010
2011
2012
2013
3,500 3,000
150,000
2,500 2,000
100,000 Tren produksi domestik industri makanan dan minuman
1,500
Industri pengolahan makanan, minuman dan tembakau dalam lima tahun terakhir 1,000 50,000 bertumbuh dengan cemerlang. Nilai output produksi domestik bruto untuk industri ini 500 per Des13 mencapai Rp674triliun dengan tingkat pertumbuhan dalam lima tahun 0 0 terakhir, secara CAGR, mencapai 12.5%. Tingkat pertumbuhan sektor industri ini berada di 2003 (non 2004migas)2005 2006 bertumbuh 2007 Oct-08 atas rata-rata sektor lainnya yang hanya rata-rata 8.2% dalam Total Asset Pembiayaan Konsumen Sewa Guna Usaha periode yang sama. Anjak Piutang
Kartu Kredit
TAMPILAN 27. TREN PRODUKSI DOMESTIK PENGOLAHAN MAKANAN, MINUMAN & Sumber: Bank Indonesia TEMBAKAU
% Rp triliun Salah satu karakteristik dari industri pembiayaan adalah hubungannya yang cukup erat 800 8.0 CAGR: 12.5% dengan lembaga perbankan. Hal ini dibuktikan dari data statistik Bank Indonesia per
7.6 pendanaan perusahaanSeptember 2008 yang 600 7.5 7.5 menyatakan bahwa sebanyak 78% sumber 7.4 7.4 7.2 dari dana perbankan, disusul oleh pendanaan obligasi perusahaan pembiayaan bersumber 400 7.0 sebesar 11% dan pinjaman-pinjaman lainnya sebesar 12.1%. Data674ini mempertegas 623 adanya keterikatan/ketergantungan yang547cukup besar atas perusahaan-perusahaan 465 420 200 6.5 pembiayaan terhadap perbankan. Tampilan 2 menunjukkan komposisi sumber pendanaan 0 6.0 perusahaan pembiayaan. 2009
2010
2011
2012
Produksi domestik pengolahan makanan, minuman & tembakau
Sumber: BPS, CEIC,estimasi Mandiri Sekuritas
Page Page18218ofof24 1624 Page
2013 % of GDP (RHS)
Siantar SiantarTop Top| March | March2014 2014
ASDF | 17 Februari 2009
Tingkat leverage yang masih rendah
TINJAUAN INDUSTRI Mandiri Sekuritas A subsidiary of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Dibandingkan dengan rata-rata seluruh industri, tingkat leverage dari industri makanan Plaza Mandiri 28th Floor, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 - 38, Jakarta 12190, Indonesia dan minuman masih rendah dengan Industri Multifinance Pembiayaan General: +62 21 526 3445, Fax : +62 21 527 5711 (Debt Research), +62cukup 21 527/ 5701 (Debt Sales)
rasio DER (Debt to Equit) 0.85x dibandingkan rata-rata seluruh industri (tidak termasuk Bank dan lembaga keuangan) yang rata-ratanya Industri pembiayaan telah mengalami masa pertumbuhan pesat sepanjang lima tahun mencapai 3.2x per September 2013. Rendahnya tingkat leverage ini memungkinkan terakhir, dimana jumlah aset bertumbuh dengan tingkat CAGR 21.93%, sehingga pada industri ini tidak terlalu terpengaruh akan fluktuasi tingkat suku bunga yang dapat kuartal III 2008 mencapai Rp153.6triliun. Dalam hal pembiayaan yang dikucurkan, mempengaruhi laba perusahaan dari sisi risiko pendanaan (financing risk). pembiayaan anjak piutang tidak mengalami pertumbuhan yang berarti, sedangkan pembiayaan konsumen, sewa guna usaha dan kartu kredit mengalami pertumbuhan TAMPILAN 28. RASIO HUTANG TERHADAP MODAL INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN LEBIH RENDAH DIBANDINGKAN dengan tingkat CAGR masing-masing 24.41%, 25.77% dan 12.25% DENGAN INDUSTRI YANG LAIN
DER (x) 6
Kinerja industri pembiayaan dalam lima tahun terakhir hingga September 2008 dapat dilihat pada Tampilan I.
5 TAMPILAN 1. KINERJA INDUSTRI PEMBIAYAAN DALAM LIMA TAHUN TERAKHIR
4 3
Rp miliar
2
200,000
3,500
1
2,500
CROPS CEMENT PHARMACEUTICALS METAL AND MINERAL … COSMETICS AND … FOOTWEAR ELECTRONICS ENERGY PROPERTY AND REAL… TOURISM, RESTAURANT … HOUSEWARE FOOD AND BEVERAGES OTHERS TOLL ROAD, AIRPORT, … CHEMICALS ADVERTISING, PRINTING … AUTOMOTIVE AND … HEALTHCARE TRANSPORTATION ANIMAL FEED PLANTATION WHOLESALE (DURABLE … RETAIL TRADE COMPUTER AND SERVICES CERAMICS, GLASS, … CRUDE PETROLEUM & … TELECOMMUNICATION PULP & PAPER LAND / STONE… METAL AND ALLIED … TEXTILE, GARMENT OTHERS AGRICULTURE PLASTICS & PACKAGING CABLE MACHINERY AND … COAL MINING TOBACCO … BUILDING… NON BUILDING… FISHERY WOOD INDUSTRIES
0
3,000 150,000
2,000
100,000
1,500 1,000
50,000
500 0
0
2003
Sumber: BEI, estimasi Mandiri Sekuritas
2004
2005
2006
2007
Total Asset
Pembiayaan Konsumen
Anjak Piutang
Kartu Kredit
Oct-08
Sewa Guna Usaha
Payung dari Pemerintah terhadap isu halal Sumber: baru Bank Indonesia Industri makanan di Indonesia yang mayoritas penduduknya muslim sangat sensitif Salah satu karakteristik dari industri pembiayaan adalah hubungannya yang cukup erat mengenai kehalalan suatu produk makanan. Salah satunya adalah mengenai isu lemak dengan lembaga perbankan. Hal ini dibuktikan dari data statistik Bank Indonesia per babi yang pernah terjadi di Indonesia pada beberapa tahun yang lalu yang September 2008 yang menyatakan bahwa sebanyak 78% sumber pendanaan perusahaanmengakibatkan tingkat penjualan dari produsen makanan anjlok drastis. Seperti yang perusahaan pembiayaan bersumber dari dana perbankan, disusul oleh pendanaan obligasi diberitakan pada beberapa media, Indomie di saat masih di bawah bendera PT Sanmaru sebesar 11% dan pinjaman-pinjaman lainnya sebesar 12.1%. Data ini mempertegas Food Manufacture di tahun 1980an, penjualan produknya turun besar 20-30 persen. adanya keterikatan/ketergantungan yang cukup besar atas perusahaan-perusahaan Kecap Bango dan kecap ABC penjualannya pernah merosot 75 dan 25 persen. Produsen pembiayaan terhadap perbankan. Tampilan 2 menunjukkan komposisi sumber pendanaan biskuit Siong Hoe terpaksa mengurangi produksinya menjadi sepertiga produksinya. Es perusahaan pembiayaan. krim merk Campina juga pernah terkena isu lemak babi dan penjualannya turun sekitar 40%. Susu bermerk Dancow juga pernah terkena isu lemak babi sehingga mengeluarkan biaya yang besar untuk mempromosikan nama baiknya lagi. Berkaitan dengan hal tersebut di atas, dalam waktu dekat UU tentang Jaminan Produk Halal akan dikeluarkan oleh Pemerintah dan memberikan perlindungan bagi konsumen maupun bagi Perusahaan terkait dari ancaman isu lemak babi dan kehalalan suatu produk.
Page 2 of 16
Page 19 of 24 Page 19 of 24
SiantarTop Top||March March2014 2014 Siantar ASDF | 17 Februari 2009
OUTLOOK TINJAUAN INDUSTRI Mandiri Sekuritas A subsidiary of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
bertumbuh Plaza Mandiri 28th Floor, Pendapatan Jl. Jend. Gatot Subrotodiproyeksikan Kav. 36 - 38, Jakarta 12190, Indonesia Multifinance Pembiayaan General: +62 21 526 3445, Fax : +62 21 527 Industri 5711 (Debt Research), +62 21 527/ 5701 (Debt Sales)
sekitar 20-30% per tahun
Perseroan merencanakan terus untuk meningkatkan kapasitasnya dalam lima tahun Industri dan pembiayaan telah mengalami masa pertumbuhan pesat sepanjang lima tahun kedepan untuk periode 2014-2017 tambahan kapasitasnya sekitar 22ribu ton terakhir, dimana jumlah aset bertumbuh dengan tingkat CAGR 21.93%, sehingga pada pertahun. Rata-rata tingkat utilitas yang dicapai Perseroan secara konsolidasi pada tahun kuartal III disekitar 2008 mencapai Rp153.6triliun. Dalam hal pembiayaan dikucurkan, 2013 berada 70%, kami memproyeksikan tambahan produksi yang pertahun sekitar pembiayaan anjak piutang tidak mengalami pertumbuhan yang berarti, 11 ribu s.d 25ribu ton pertahun di tahun 2017. Dengan pengalaman yang kuatsedangkan di pasar, pembiayaan sewa gunaakan usahaselalu dan kartu kredit pertumbuhan kami optimis konsumen, produk Perseroan terserap olehmengalami pasar sehingga laju dengan tingkat CAGR masing-masing 24.41%, 25.77% dan 12.25% pertumbuhan penjualan rata-rata 20-30% pertahun dalam lima tahun ke depan akan dapat tercapai. Kinerja industri pembiayaan dalam lima tahun terakhir hingga September 2008 dapat dilihat pada Tampilan I. Profitabilitas yang terjaga Inflasi yang lebih terkendali di tahun PEMBIAYAAN 2014-2017 yangDALAM beradaLIMA di 5-6% lebih TERAKHIR rendah dari TAMPILAN 1. KINERJA INDUSTRI TAHUN laju inflasi rata-rata 2013 yang sekitar 7% diharapkan biaya-biaya Perseroan tidak akan Rp miliar naik signifikan sehingga Margin kotor dan marjin laba usaha akan terjaga di sekitar 3,500 18-19% dan200,000 12-13%. 3,000 150,000 dan proteksi terhadap hutang yang terjaga baik Tingkat leverage
2,500
2,000 Rasio Det to Equity Perseroan per 9M13 berada di 0.7x. dengan total Debt Rp453miliar. 100,000 Sedangkan untuk maksimum DER nya adalah 3.7x yang artinya dengan ekuitas saat ini 1,500 Perseroan masih bisa mencari pinjaman sampai dengan sekitar Rp2.4tn.1,000 Dengan 50,000 Penerbitan obligasi tahap 1 ini yang sebesar Rp250miliar masih berada pada tingkat 500 yang sangat aman. Dengan rencana peningkatan kapasitas dan laju pertumbuhan penjualan 0 0 Perseroan, kami memperkirakan DER akan tetap terjaga di sekitar 0.7-1x.
2003
2004
2005
2006
2007
Total Asset
Pembiayaan Konsumen
Anjak Piutang
Kartu Kredit
Oct-08
Sewa Guna Usaha
Sumber: Bank Indonesia
Salah satu karakteristik dari industri pembiayaan adalah hubungannya yang cukup erat dengan lembaga perbankan. Hal ini dibuktikan dari data statistik Bank Indonesia per September 2008 yang menyatakan bahwa sebanyak 78% sumber pendanaan perusahaanperusahaan pembiayaan bersumber dari dana perbankan, disusul oleh pendanaan obligasi sebesar 11% dan pinjaman-pinjaman lainnya sebesar 12.1%. Data ini mempertegas adanya keterikatan/ketergantungan yang cukup besar atas perusahaan-perusahaan pembiayaan terhadap perbankan. Tampilan 2 menunjukkan komposisi sumber pendanaan perusahaan pembiayaan.
Page Page20220ofof24 1624 Page
Siantar SiantarTop Top| March | March2014 2014
ASDF | 17 Februari 2009
RISIKO TINJAUAN INDUSTRI Mandiri Sekuritas A subsidiary of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
biaya baku Plaza Mandiri 28th Floor, Fluktuasi Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.bahan 36 - 38, Jakarta 12190, Indonesia Multifinance Pembiayaan General: +62 21 526 3445, Fax : +62 21 527 Industri 5711 (Debt Research), +62 21 527/ 5701 (Debt Sales)
Kenaikan biaya produksi Perseroan dipengaruhi fluktuasi harga bahan baku seperti terigu Industri pembiayaan mengalami masakarena pertumbuhan pesatterigu sepanjang tahun yang dipengaruhi olehtelah fluktuasi nilai tukar bahan baku adalahlima gandum terakhir, dimana jumlah aset bertumbuh dengan tingkat CAGR 21.93%, sehingga pada yang harus di impor, harga bawang merah dan bawang putih juga sangat berfluktuasi kuartal 2008tahun mencapai Dalam200% hal pembiayaan yang dikucurkan, yang padaIIItahun 2013 Rp153.6triliun. rata-rata naik sekitar dari sekitar Rp7000 per kg di pembiayaan anjak piutang tidak mengalami pertumbuhan yang berarti, sedangkan tahun 2012 menjadi lebih dari Rp20ribu per kg di tahun 213. Fluktuasi harga bahan baku pembiayaan konsumen, sewa guna usaha dan kartu kredit mengalami pertumbuhan tersebut akan berpengaruh signifikan terhadap marjin profitabilitas Perseroan. dengan tingkat CAGR masing-masing 24.41%, 25.77% dan 12.25%
Perseroan pada tahun 2012 telah mendirikan pabrik terigu yang berkapasitas 75ribu ton Kinerja industri pembiayaan dalam lima tahun Septemberyang 2008berada dapat per-tahun, lebih besar dari kebutuhan bahan bakuterakhir tepung hingga terigu Perseroan dilihat pada Tampilan pada level 27-30ribu tonI. pertahun. Hal ini diharapkan dapat menjaga ketersedian bahan baku Perseroan apabila harga terigu di pasaran melonjak tinggi. Sementara itu, Pengaruh TAMPILAN 1. KINERJA INDUSTRI PEMBIAYAAN DALAM LIMA TAHUN TERAKHIR kenaikan harga bahan baku dapat diimbangi oleh kemampuan dalam melakukan efisiensi biaya yang Rp tercermin miliar dari marjin laba operasi yang terus meningkat dari posisi 6.3% di tahun 2009 menjadi 200,000 11.6% per 9M13. 3,500 3,000
Kompetisi150,000 persaingan terkait produk baru
2,500
Perseroan dalam waktu dekat akan meluncurkan produk baru yaitu kopi, baik kopi 2,000instant 100,000 maupun ground coffee (kopi tubruk) yang akan mulai beroperasi pada akhir tahun 2014. 1,500 Mengingat saat ini banyak bermunculan brand dan varian produk baru di pasar untuk 1,000 jenis produk 50,000 kopi baik itu ground coffee, kopi white, kopi mix dan lainnya, tentu tingkat keberhasilan dalam melakukan penetrasi di Pasar akan sangat di uji karena500 ketatnya 0 0 Persaingan. 2003
2004
2005
2006
2007
Oct-08
Dengan pengalaman yang cukup lama dan juga kreatifitas mengemas TotalPerseroan Asset Pembiayaan Konsumen Sewadalam Guna Usaha Produknya agar dapat disukai oleh konsumen kami cukup percaya produk baru Perseroan Anjak Piutang Kartu Kredit dapat diterima oleh pasar. Sumber: Bank Indonesia
Salah satu karakteristik dari industri pembiayaan adalah hubungannya yang cukup erat dengan lembaga perbankan. Hal ini dibuktikan dari data statistik Bank Indonesia per September 2008 yang menyatakan bahwa sebanyak 78% sumber pendanaan perusahaanperusahaan pembiayaan bersumber dari dana perbankan, disusul oleh pendanaan obligasi sebesar 11% dan pinjaman-pinjaman lainnya sebesar 12.1%. Data ini mempertegas adanya keterikatan/ketergantungan yang cukup besar atas perusahaan-perusahaan pembiayaan terhadap perbankan. Tampilan 2 menunjukkan komposisi sumber pendanaan perusahaan pembiayaan.
Page 2 of 16
Page 21 of 24 Page 21 of 24
SiantarTop Top||March March2014 2014 Siantar ASDF | 17 Februari 2009 TAMPILAN 29. PROYEKSI LAPORAN KEUANGAN SIANTAR TOP
TINJAUAN INDUSTRI Mandiri Sekuritas A subsidiary of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Neraca
Plaza Mandiri 28th Floor, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 - 38, Jakarta 12190, Indonesia 2010 2011 2012 Multifinance Pembiayaan General: +62 21 526 3445, Fax : +62 21 527 Industri 5711 (Debt Research), +62 21 527/ 5701 (Debt Sales)
31 Desember (Rp miliar) Kas dan inv.jk pendek
2013P
2014P
2015P
2016P
2017P
9
6
52
10
13
12
13
7
Aset tetap - bersih
355
615
679
842
1,315
1,489
1,685
1,872
Aset tetap lainnya
3
5
1
2
2
2
2
74
176
323
280
320
310
210
440
65
79
121
111
140
186
254
323
Rp miliar 3
5
5
8
10
14
19
24
6
11
16
19
24
32
43
55
22
59
88
97
107
117
129
-
150,000170
-
19
5
-
-
330
571
521
601
659
23
29
29
31
32
34
-
-
-
-
-
-
9
11
14
17
20
24
-
75
56
166
300
180
-
-
-
-
250
500
202
445
670
734
1,203
1,397
1,594
1,706
0
0
15
20
26
34
47
59
Piutang usaha Persediaan Uang muka pembelian Pajak dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka Total Aset Lancar
TOTAL ASET LIABILITAS JANGKA PENDEK Pinjaman bank jangka pendek Utang usaha
Industri pembiayaan telah115 mengalami masa pertumbuhan pesat421 sepanjang573lima tahun 113 201 251 317 731 terakhir, dimana146 jumlah aset bertumbuh dengan tingkat CAGR 21.93%, sehingga pada 162 243 284 359 476 648 827 kuartal III 2008 22mencapai30Rp153.6triliun. Dalam hal 64pembiayaan dikucurkan, 65 50 84 yang115 147 7 pembiayaan anjak - piutang -tidak mengalami pertumbuhan yang - berarti, - sedangkan2 1 guna usaha 2 3 4 5 7 pembiayaan konsumen, sewa dan2 kartu kredit mengalami pertumbuhan 291 314 570 599 755 997 1,356 1,719 dengan tingkat CAGR masing-masing 24.41%, 25.77% dan 12.25% 2 Kinerja industri pembiayaan dalam lima tahun terakhir hingga September 2008 dapat 649 935 1,250 1,442 2,072 2,489 3,042 3,593 dilihat pada Tampilan I.
TAMPILAN 1. KINERJA INDUSTRI PEMBIAYAAN DALAM LIMA TAHUN TERAKHIR
Utang pajak Biaya masih harus dibayar Lainnya Bagian pinjaman jatuh tempo Total Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas pajak tangguhan Goodwill negatif
200,000
100,000
Cadangan imbalan pasti pasca-kerja Pinjaman Bank
50,000
Obligasi TOTAL LIABILITAS Kepentingan nonpengendali
0
2003
EKUITAS Modal saham
2004
2005
2006
2007
3,500
753,000
7292,500 1,084 352,000
-
29
35
1,500 1,000 -
800500
0
131 Pembiayaan 131 Konsumen 131 0 0 0
131 Sewa Guna131 Usaha 0 0
Saldo laba
316
433
926
Komponen ekuitas lainnya
711
550
Oct-08
131 Total Asset131 0 0
Kartu Kredit 557
37
-
Agio saham
Anjak Piutang 359
142 100
1,271
131 0 1,696
Sumber: Bank Indonesia TOTAL EKUITAS & kepentingan non pengendali 447
-
-
-
-
-
-
-
490
580
708
869
1,092
1,449
1,887
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
935
1,250
1,442
2,072
2,489
3,042
3,593
649
Sumber: Perseroan, estimasi Mandiri Sekuritas Salah satu karakteristik dari industri pembiayaan adalah hubungannya yang cukup erat dengan lembaga perbankan. Hal ini dibuktikan dari data statistik Bank Indonesia per September 2008 yang menyatakan bahwa sebanyak 78% sumber pendanaan perusahaanTAMPILAN 29. PROYEKSI LAPORAN KEUANGAN SIANTAR TOP - LANJUTAN perusahaan pembiayaan bersumber dari dana perbankan, disusul oleh pendanaan obligasi Laba Rugi sebesar 11% dan pinjaman-pinjaman lainnya sebesar 12.1%. Data ini mempertegas 31 Desember (Rp miliar) 2010 2011 2012 2014P 2016P 2017P adanya keterikatan/ketergantungan yang 2013P cukup besar atas2015P perusahaan-perusahaan PENJUALAN BERSIH 763 perbankan. 1,028 1,284 2,173 komposisi 2,884 sumber 3,927pendanaan 5,007 pembiayaan terhadap Tampilan 21,720 menunjukkan BEBAN POKOK PENJUALAN (630) (849) (1,037) (1,408) (1,780) (2,355) (3,121) (4,007) perusahaan pembiayaan.
LABA KOTOR
133
178
247
313
392
529
806
Beban Penjualan
(50)
(68)
(74)
(51)
(64)
(85)
(153)
1,000 (194)
Beban Umum dan administrasi
(31)
(40)
(48)
(59)
(75)
(96)
(127)
(161) 645
LABA USAHA
52
70
125
203
253
348
526
Depreciation and amortization
33
35
45
41
54
56
62
74
EBITDA
85
105
171
244
307
405
588
720
1
(0)
(5)
(1)
37
37
37
36
Beban bunga
Penghasilan dan beban lain-lain
(6)
(10)
(27)
(37)
(84)
(99)
(103)
(115)
LABA SEBELUM PAJAK
46
60
93
165
206
286
460
567
Beban pajak
(4)
(18)
(18)
(41)
(52)
(72)
(115)
(142)
LABA TAHUN BERJALAN
43
43
75
123
155
215
345
425
Sumber: Perusahaan, estimasi Mandiri Sekuritas Page Page22222ofof24 1624 Page
Siantar SiantarTop Top| March | March2014 2014
ASDF | 17 Februari 2009
TINJAUAN INDUSTRI TAMPILAN 29. PROYEKSI LAPORAN KEUANGAN -LANJUTAN Mandiri Sekuritas ASIANTAR subsidiary of TOP PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Plaza Mandiri 28th Floor, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 - 38, Jakarta 12190, Indonesia Multifinance Pembiayaan General: +62 21 526 3445, Fax : +62 21 527 Industri 5711 (Debt Research), +62 21 527/ 5701 (Debt Sales)
Cashflow Statement
31 Desember (Rp miliar) Laba usaha Penyusutan dan amortisasi Perubahan Modal Kerja Lainnya Arus Kas Operasi Belanja Modal Free Cash Flow Arus kas aktivitas investasi lainnya Arus Kas Investasi
Industri pembiayaan mengalami pertumbuhan sepanjang tahun 2010 telah 2011 2012 masa 2013P 2014P pesat 2015P 2016Plima 2017P terakhir, dimana 52 jumlah aset bertumbuh dengan tingkat CAGR 21.93%, sehingga pada 70 125 203 253 348 526 645 kuartal III 2008 33mencapai35Rp153.6triliun. Dalam hal 54pembiayaan dikucurkan, 45 41 56 yang 62 74 (85) piutang32tidak (134) (109) (175) berarti, (261) sedangkan (269) pembiayaan anjak mengalami(65)pertumbuhan yang (9) (28) guna(51) (79) kartu (99) (134) (181) (220) pembiayaan konsumen, sewa usaha dan kredit mengalami pertumbuhan (10) 109 (14) 100 100 96 146 230 dengan tingkat CAGR masing-masing 24.41%, 25.77% dan 12.25% (38)
(296)
(108)
(204)
(527)
(231)
(257)
(262)
(48)
(187)
(123)
(105)
(427)
(135)
(111)
(32)
41
177
147
53
419
120
95
5
Kinerja industri pembiayaan 2008 dapat 9 (2) dalam lima 4 tahun(0)terakhir(0)hingga September (0) (0) (0) dilihat pada Tampilan (29) I. (298) (105) (204) (527) (231) (257) (262)
Penarikan (pembayaran) hutang ekuitas dan dividen Aktifitas Pendanaan lainnya Arus kas pembiayaan Lainnya Perubahan kas Kas awal Kas akhir Sumber: estimasi Mandiri Sekuritas
0 0 15 5 5 LIMA TAHUN 8 12 13 TAMPILAN 1. KINERJA INDUSTRI PEMBIAYAAN DALAM TERAKHIR (3) 9 3 4 5 6 6 8
Rp miliar39
185
165
63
429
134
-
-
-
-
-
-
(0)
(4)
46
(42)
2
(1)
2
(6)
8
9
6
52
10
13
12
13
8
5
52
10
13
12
132,500
200,000 150,000
113 3,500
3,000
Rasio keuangan
500 02010
2011
Profitabilitas (%)
2003
Marjin laba kotor
17.4 Total Asset17.3 11.1 10.2
Margin laba usaha Marjin laba bersih Struktur Modal dan likuiditas(x) Rasio lancar Total hutang/ekuitas Total hutang/kapitalisasi Proteksi kredit (x) Laba usaha/beban bunga EBITDA/beban bunga Total hutang/EBITDA Net debt to EBITDA Sumber: Perseroan, estimasi Mandiri Sekuritas
Page 2 of 16
7
1,500 1,000
EBITDA margin
-
2,000
100,000
TAMPILAN 29. PROYEKSI LAPORAN KEUANGAN SIANTAR 50,000 TOP - LANJUTAN 31 Desember
26
2012
2004
Anjak 6.8 Piutang 6.9
2013P
2005
2006
2014P
2007
19.3 Pembiayaan 18.2 Konsumen 18.1 13.3 14.2 14.1
Kredit 9.8 Kartu 11.8
2015P
2016P0
2017P
Oct-08 18.4 Sewa Guna20.5 Usaha 14.0 15.0
20.0
11.7
12.1
13.4
12.9
14.4
5.6
4.2
5.8
7.2
7.1
7.4
8.8
8.5
1.7
1.0
1.0
1.1
1.3
1.5
1.9
1.6
Sumber: Bank Indonesia
0.2 0.5 industri0.7pembiayaan 0.6 adalah1.0hubungannya 0.9 0.6 Salah satu karakteristik dari yang0.7cukup erat 0.1 0.3 0.4 0.4 0.5 0.5 0.4 0.3 dengan lembaga perbankan. Hal ini dibuktikan dari data statistik Bank Indonesia per September 2008 yang menyatakan bahwa sebanyak 78% sumber pendanaan perusahaan8.1 7.1 4.7 5.5 3.0 3.5 5.1 5.6 perusahaan pembiayaan bersumber dari dana perbankan, disusul oleh pendanaan obligasi 13.2 10.7 6.4 6.6 3.6 4.1 5.7 6.3 sebesar 11% dan0.9 pinjaman-pinjaman 12.1%. Data 2.4 2.3 lainnya 1.9sebesar 2.8 2.4 ini mempertegas 1.8 1.5 adanya keterikatan/ketergantungan yang cukup besar2.8 atas perusahaan-perusahaan 0.8 2.3 2.0 1.8 2.4 1.8 1.5 pembiayaan terhadap perbankan. Tampilan 2 menunjukkan komposisi sumber pendanaan perusahaan pembiayaan.
Page 23 of 24 Page 23 of 24
Mandiri Sekuritas A subsidiary of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Plaza Mandiri 28th Floor, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 - 38, Jakarta 12190, Indonesia General: +62 21 526 3445, Fax : +62 21 527 5711 (Debt Research), +62 21 527 5701 (Debt Sales)
DEBT RESEARCH TEAM Handy Yunianto
Aldian Taloputra
Head of Fixed Income Research
Economist
[email protected]
aldian.taloputra @mandirisek.co.id
+62 21 5296 9568
+62 21 5296 9572
Leo Putra Rinaldi
Ali Hasanudin
Economist
Credit Analyst
[email protected]
[email protected]
+62 21 5296 9406
+6221 5296 9629
Yulia Ansari
Wisnu Trihatmojo
Credit Analyst
Research Assistant
[email protected]
[email protected]
+62 21 5296 9408
+62 21 5296 9569
DEBT CAPITAL MARKET TEAM Dennis Reshijaya Head of Institutional Sales
[email protected] +62 21 527 5378 R. Agung Koenoro
Paul Hadi
Institutional Sales
Institutional Sales
[email protected]
[email protected]
+62 21 527 5378
+62 21 527 5378
Sita Arvianti
Teguh Suwarno
Rahmadita Fitria
Institutional Sales
Institutional Sales
Institutional Sales
[email protected]
[email protected]
[email protected]
+62 21 527 5378
+62 21 527 5378
+62 21 527 5378
Indri Ratnasari
Mohammad Haikal
Ranny Rianovita
Institutional Sales
Institutional Sales
Institutional Sales
[email protected]
[email protected]
[email protected]
+62 21 527 5378
+62 21 527 5378
+62 21 527 5378
DISCLAIMER: This report is issued by PT. Mandiri Sekuritas, a member of the Indonesia Stock Exchanges (IDX). Although the contents of this document may represent the opinion of PT. Mandiri Sekuritas, deriving its judgement from materials and sources believed to be reliable, PT. Mandiri Sekuritas or any other company in the Mandiri Group cannot guarantee its accuracy and completeness. PT. Mandiri Sekuritas or any other company in the Mandiri Group may be involved in transactions contrary to any opinion herein to make markets, or have positions in the securities recommended herein. PT. Mandiri Sekuritas or any other company in the Mandiri Group may seek or will seek investment banking or other business relationships with the companies in this report. For further information please contact our number 62-21-5263445 or fax 62-21-5275711. ANALYSTS CERTIFICATION: Each contributor to this report hereby certifies that all the views expressed accurately reflect his or her views about the companies, securities and all pertinent variables. It is also certified that the views and recommendations contained in this report are not and will not be influenced by any part or all of his or her compensation.
Printed by DKUprint www.dkuprinting.com
Mandiri Sekuritas A subsidiary of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Plaza Mandiri, 28th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36-38 Jakarta 12190 - Indonesia General: +62 21 526 3445 Fax: +62 21 527 5711 (Debt Research) +62 21 527 5701 (Debt Capital Market)