CIRI-CIRI WIRAUSAHAWAN Penulis : Dandan Hendayana,SP (Koordinator PPL BPP Kec.Cijati Cianjur)
Pendahuluan. Kondisi negara kita dimana semakin banyak orang terdidik, semakin banyak pula orang yang menganggur. Sebaliknya kemampuan pemerintah dalam menyediakan lapangan pekerjaan sangat terbatas. Oleh karenanya untuk mengatasi pengangguran yang semakin banyak harus dilakukan suatu usaha dengan harapan dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat baik untuk diri sendiri maupun untuk masyarakat. Salah satu alternatif yang paling diharapkan dalam memberikan jalan keluar bagi masalah pengangguran adalah dengan wirausaha. Kejelian dalam melihat peluang usaha menjadi salah satu bekal bagi wirausahawan dalam memberikan lapangan pekerjaan Untuk itu sebagai seorang wirausahawan tentunya dituntut antara lain selalu bersifat kreatif, inovatif, berani mengambil resiko, percaya diri, bersemangat dan mampu memecahkan permasalahan. Berbekal dengan hal-hal tersebut maka seorang wirausaha dalam menjalankan usahanya, akan bertolak berupa tuntunan logika rasional, dan didasarkan atas pemahaman dari kekuatan intuisi profesional yang fleksibel. Kemajemukan pasar sebagai tempat menjual produk saat ini semakin menjadi pertimbangan bagi perusahaan karena pasar saat ini telah terbagi dalam segmen-segmen yang besaran range-nya sangat tergantung pada kegunaan produk bagi pasar
itusendiri.
Ketepatan
pemilihan
pasar
sebagai
salah
satu
upaya
wirausahawan/entrepreneur mengembangkan bidang usahanya menjadi sangat penting dalam rangka kontinuitas keberadaan perusahannya. Oleh karena itu penulis akan mencoba mengangkat permasalahan ini sebagai bahan tulisan, seiring dengan perkembangan wirausaha maka penulis berusaha menggali lebih dalam kiat apa yang dilakukan oleh seorang wirausaha dalam menjaring konsumen, agar kontinuitas perusahaan tetap terjaga.
Pengertian wirausaha Dalam membuka usaha baru banyak unsur ketidakpastian antara ide wirausaha dengan peluang, ketidakpastian antar sumber daya dengan peluang dan ketidakpastian antara sumber daya dengan ide wirausaha. Oleh karena itu seorang wirausaha dituntut siap menghadapi tantangan dan mampu mengambil resiko, mempunyai sifat optimis serta sigap dalam pengambilan keputusan. Untuk memberi gambaran tentang wirausaha, penulis kemukakan pendapat dari Geoffrey G. Meredith et al. ”Para wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan sukses” sementara Howard H.Stevenson, mengatakan ”Kewirausahaan merupakan suatu pola tingkah laku manajerial terpadu dimana merupakan upaya pemanfaatan peluang-peluang yang tersedia tanpa mengabaikan sumber daya yang dimilikinya”. Dan H. Leibenstein mendifinisikan entrepreneur sebagai seorang atau sekelompok individu yang memiliki karakteristik, mampu menggandengkan peluangpeluang menjadi pasar, mampu memperbaiki kelemahan pasar, bisa menjadi seorang input
1
complementer, dapat menciptakan atau memperluas time bending dan input transforming entitities. Dengan mengacu pada beberapa pengertian tersebut jelas bahwa seorang intrepreneur atau wirausaha dituntut mempunyai ciri-ciri tertentu yang dapat menunjang keberhasilannya dalam menekuni dunia usaha.
Karakteristik seorang wirausahawan Seorang entrepreneur memiliki kecenderungan sifat sebagai berikut; •
Percaya diri Entrepreneur/wirausahawan memiliki kepribadian yang mantap, tidak mudah terpengaruh oleh pendapat orang lain, memiliki optimisme tinggi atas keputusan yang diambilnya.
•
Berorientasi pada tugas dan hasil Dalam bekerja selalu mendahulukan hasil kerja atau prestasi, tidak malu atau gengsi dalam melakukan pekerjaan. Memiliki tekad yang kuat dalam bekerja.
•
Berani mengambil resiko Wirausahawan tidak takut menjalani pekerjaan dengan resiko besar selama mereka telah memperhitungkannya akan berhasil mengatasi resiko itu. Mereka menyadari bahwa prestasi besar hanya mungkin dicapai jika mereka bersedia menerima resiko sebagai konsekuensi terwujudnya tujuan.
•
Kepemimpinan yang baik Seorang entrepreneur selalu dapat menyesuaikan diri dengan organisasi yang dipimpinnya, berpikiran terbuka dengan mau mendengar kritik dan saran dari bawahan, dan bersifat responsif terhadap masalah-masalah yang dihadapi
•
Originalitas Entrepreneur tidak mau mengekor pada keberhasilan orang lain tapi justru menemukan sesuatu yang baru, mereka kreatif dan inovatif dan mampu mewujudkan ide-ide yang muncul
•
Berorientasi ke masa depan (memiliki visi masa depan) Entrepreneur selalu tahu bagaimana mengembangkan bidang usahanya di masa depan tentunya agar kontinuitasnya tetap terjaga. Seorang entrepreneur dituntut untuk kreatif, karena kreativitas inilah seorang entrepreneur dapat memberikan pilihan-pilihan baru yang belum sempat dipikirkan orang. Kreatif dari akronimnya sendiri dapat diartikan sebagai Keinginan untuk maju, Rasa ingin tahu yang kuat, Enthusiasm (antusiasme/semangat ) yang besar, Analisis yang sistematis, Terbuka untuk menerima saran dan pendapat orang lain, Inisiatif yang menonjol, berani mengambil keputusan dan langkah yang berbeda dari orang lain, dan Pikiran yang terkonsentrasikan pada satu pokok pemikiran.
•
Keinginan untuk maju Sebagai pembangkit motivasi untuk meraih kesempatan, dan membentuk pribadi yang tidak mudah menyerah. Rasa ingin tahu yang kuat mencari sumber informasi, dengan membaca, bertanya pada orang yang berpengetahuan dan berpengalaman dalam bidang profesi dan pengetahuan
•
Enthusiasm ( semangat )
semangat dalam menjalankan pekerjaan merupakan
pendorong motivasi untuk mencapai keberhasilan. Semangat harus tetap dijaga
2
karena dengan menurunnya semangat akan berdampak turunnya target kerja yan telah ditetapkan. •
Analisis yang sistematis Sebelum mengawali pekerjaan yang berorientasi hasil, diperlukan analisis yang sistematis agar segala sesuatu yang berhubungan dengan target dapat diprediksikan.
•
Analisis meliputi : 1. Jangka waktu yang harus ditetapkan 2. Biaya yang diperlukan 3. Jumlah dan jenjang profesi personel yang akan ditugasi melaksanakan pekerjaan 4. Kemungkinan hasil akhir yang ingin dicapai 5. Dampak yang dapat terjadi karena pelaksanaan pekerjaan 6. Terbuka menerima saran dan masukan dari pihak lain 7. Menyadari bahwa setiap orang mempunyai kelebihan dalam pengetahuan dan pengalaman tertentu, sikap terbuka merupakan akses bagi pengetahuan yang memperkaya wawasan
•
Inisiatif yang menonjol Inisiatif adalah upaya untuk melaksanakan suatu pekerjaan atau mewujudkan suatu ide . Keberanian menawarkan inisiatif pada saat kritis pada suatu kondisi sangat diperlukan dalam kehidupan organisasi.
•
Pikiran yang terkonsentrasi Memusatkan pikiran pada suatu hal bukan hal yang mudah. Mengkonsentrasikan pikiran dapat dipelajari, dan tingkat keberhasilannya ditentukan oleh kemempuan memilih problem dalam tata urutan berdasar urgensi.
Ciri seorang entrepreneur yang selalu berorientasi pada hasil memberikan sifat dimana mereka akan mengenali dulu kondisi bidang usaha; peluang yang tersedia, target pasar dari produknya, hambatan-hambatan yang mungkin terjadi dan bagaimana cara-cara untuk mengatasi hambatan-hambatan itu. •
Memperkirakan Hambatan Yang akan dihadapi Hambatan usaha sebetulnya telah diperkirakan sejak usaha dimulai namun dalam kondisi yang tidak menentu dan diluar jangkauan pemikiran kita hal-hal tersebut bisa juga terjadi, apa sebabnya dan bagaimana menyikapinya perlu kita telusuri dan tanggulangi. Beberapa hal yang menyebabkan terjadinya kebuntuan usaha antara lain : a. Kurangnya persiapan atau perencanaan. Dalam suatu usaha bahwa perencanaan yang matang mutlak diperlukan, tanpa perencanaan yang baik mungkin kondisi tertentu akan sulit dihindari. Membuka usaha tertentu harus ada target yang hendak dicapai, strategi apa yang akan diterapkan, bagaimana mengantisipasi kemungkinan hambatan yang muncul secara tiba-tiba, serta cara atau strataegi untuk mengatasinya. Rencana sebenarnya ibarat sebuah peta yang menunjukkan jalan-jalan yang akan dilalui dan gambaran secara keseluruhan lika-liku yang dihadapi, dengan demikian perencanaan yang matang merupakan tuntunan mencapai sasaran yang diharapkan dari usaha yang dilakukan. b. Kurang atau lemahnya pengetahuan yang kita miliki.
3
Pemahaman kita tentang sesuatu usaha patut kita pertanyakan sudah cukupkah pengetahuan kita tentang seluk beluk usaha yang akan kita geluti. Jangan sekalikali melakukan usaha tertentu tanpa pengetahuan yang memadai, resikonya terlalu besar dan mungkin kita akan membayar jauh lebih mahal, yakni ancaman kemandegan dan kegagalan usaha yang telah dirintis sementara modal dan pengorbanan yang sudah terlanjur besar. c. Kurangnya sarana dan fasilitas usaha. Sarana dan prasarana usaha merupakan faktor pendukung kegiatan usaha, terabaikannya kesiapan fasilitas atau instrumen dalam mendukung suatu usaha berupa modal, alat-alat produksi, lingkungan yang kondusif akan menghambat aspek produksi dan menurunkan daya saing termasuk kinerja para karyawan atau dengan kata lain menjadi faktor penting dan berpengaruh besar dalam mencapai sasaran atau tujuan dari usaha kita d. Kurang
disiplin
atau
tidak
konsisten
dalam
menjalankan
usaha.
Dalam memulai suatu usaha atau untuk mencapai sesuatu harus dilakukan secara totalitas, penuh perhatian dan konsisten terhadap seluruh aspek yang mendukungnya, ketidakkonsistennya terhadap masalah yang dihadapi baik dalam pengambilan keputusan, melihat peluang pasar maupun mutu produk merupakan salah satu penyebab dari kebuntuan dan kegagalan suatu usaha. e. Akibat kondisi tertentu. Terjadinya kondisi yang tidak menentu sehingga iklim usaha sangat sulit baik akibat langkanya bahan dasar, kebijakan perdagangan yang kurang memihak usaha kita, Persaingan yang tidak sehat serta situasi lain yang berakibat pada hilangnya peluang untuk mengembangkan usaha sehingga usaha kita tidak dapat berkembang dan bahkan menjurus kepenutupan usaha. f.
Terjadinya situasi beresiko. Suatu situasi yang memaksa membuat pilihan antara dua alternatif atau lebih, dimana hasilnya tidak bisa diketahui dan harus dinilai secara obyektif. Situasi ini mengandung kegagalan atau sukses
Kondisi-kondisi tersebut merupakan sebagian dari penyebab suatu kemandegan usaha atau justru menimbulkan kegagalan usaha. Kekuatiran terjadinya kebuntuan dan kemandekan usaha merupakan kondisi alamiah yang bisa terjadi kepada siapa saja hendaknya disikapi secara wajar dan berupaya mengetahui permasalahannya untuk dicarikan jalan keluarnya, jiwa entrepreneur yang ada harus ditumbuh kembangkan jangan terkungkung pada kekuatiran tanpa adanya keberanian menjemput tantangan dalam berusaha.
Mengatasi Hambatan Yang Dihadapi Sebagai modal agar kita bisa mengatasi kemandegan usaha, salah satu bekal yang harus dimiliki seorang entrepeneur adalah memiliki kemampuan dalam mengenali pasar potensial sebagai sasaran produknya. Karena bukan hal yang mudah untuk membuat masyarakat yang memiliki beranekaragam selera, gaya hidup, kondisi keuangan, lokasi tempat tinggal dan perbedaan-perbedaan lain, untuk menyukai dan membeli produk yang dihasilkan. Penentuan segmen pasar ini menjadi penting karena dengan hal ini maka usaha akan bisa
4
berjalan dengan lebih efektif (tepat sasaran), efisien (hemat) dan membuat orang akan mengingat perusahaan karena spesialisasi tersebut. Banyak perusahaan menawarkan produk-produk yang baik. Namun produk-produk tadi hanya sedikit saja yang akan terjual, bila wirausaha tidak dapat memanfaatkan peluang pasar. Faktor-faktor yang ada kaitannya dengan menilai peluang-peluang pasar baru meliputi ; riset pasar, pengumpulan data dari berbagai sumber dan memilih lokasi bisnis. •
Riset pasar
•
Riset pasar dapat membuat keputusan pemasaran yang lebih baik dan bertujuan untuk mengumpulkan informasi dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu riset pasar dapat membantu untuk :
•
Menemukan
pasar
yang
menguntungkan,
dalam
arti
dapat
membantu
menemukan pasar baru yang dapat dimasuki, dan menemukan pelanggan baru dalam pasar, sehingga diharapkan dengan melakukan riset pasar dapat mengetahui tentang produk yang mempunyai potensi untuk masa depan. •
Memilih produk yang dapat dijual, dalam arti agar produk dapat terjual tepat sasaran maka produk yang dibuat benar-benar dibutuhkan oleh para konsumen.
•
Menentukan
perubahan
dalam
perilaku
konsumen,
perilaku
konsumen
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu ; budaya, sosial, pribadi dan psikologis. Memahami perilaku konsumen dan mengenal pelanggan bukan masalah yang sederhana. Para pelanggan mungkin menyatakan kebutuhan dan keinginan mereka namun bertindak sebaliknya. Hal ini kemungkinan pelanggan tidak memahami motivasi mereka yang lebih dalam. Untuk memahami motivasi pelanggan maka perusahaan harus mempelajari pelangaan dengan harapan dapat memberikan petunjuk bagi pengembangan produk, harga saluran pemasaran, dan unsur bauran pemasaran lainnya. •
Meningkatkan teknik-teknik pemasaran
•
Merencanakan sasaran-sasaran yang realistik. Pengumpulan data dari berbagai sumber Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan observasi di lingkungan sekitar, dengan memahami trend kita dapat mendapatkan informasi tentang kebutuhan calon konsumen dan tentunya akan didapatkan juga gambaran pasar yang dapat menjadi target produk. Cara lainnya adalah dengan melakukan riset kecil yang didasarkan pada observasi pada pelaku-pelaku usaha lain sehingga dapat dibandingkan antara data dari objek satu dengan lainnya dan dapat ditarik kesimpulan akan kondisi usaha ataupun pasar sehingga wirausahawan dapat menentukan target pasar yang dibidik. Memilih lokasi bisnis Lokasi tempat usaha menjadi pilihan krusial karena akan menentukan apakah bidang usaha yang dipilih daat berkembang dengan baik atau justru akan terpuruk. Produk yang diberikan suatu bidang usaha akan banyak dikenal bahkan diminati konsumen jika lokasi usaha terletak dekat dari lingkungan mereka. Sebagai contoh bidang usaha Rumah Makan dengan target para pekerja kantor akan banyak diminati jika lokasinya dekat dengan gedung perkantoran, atau sebuah Café dengan konsep alam akan diminati jika terletak di tempat berpanorama indah dan berudara cukup sejuk.
5
Untuk usaha franchise, franchisor umumnya menerapkan beberapa strategi lokasi, outlet ditempatkan diantara toko-toko sejenis, serupa tapi tak sama dengan produk yang dijual toko lain, atau franchisor justru tidak mau bersaing langsung tetapi menempatkan outet di tempat lain yang mandiri sehingga konsumen tidak ragu untuk memilih datang kesana. Penentuan lokasi bisnis ditentukan setelah pasar sasaran telah ditentukan agar efektif dan efisien. Ciri lain seorang entrepreneur yang khas dan merupakan sifat khususnya adalah selalu melihat peluang yang dapat dimanfaatkan. Sifat kreatif ini dapat pula diterapkan dalam menganalisis pasar yang berubah. Minat pasar yang berubah, atau adanya potensi pasar yang
baru
menjadi
tantangan
entrepreneur/wirausahawan.
tersendiri
Sebagai
contoh
yang
harus
keberhasilan
diatasi
oleh
entrepreneur
seorang mengatasi
perubahan potensi pasar. Estee Lauder, Maybelline, dan raksasa kosmetika lain mulai mengarahkan sasaran pada kaum Afrika-Amerika dengan lini produk yang khusus dirancang untuk kulit yang lebih gelap. Pada musim gugur 1992, Prescriptives, anak perusahaan Estee Lauder, meluncurkan lini ”All Skins”-nya yang menawarkan 115 warna alas bedak. Eksekutif senior menyatakan bahwa All Skins meningkatkan 45 % penjualan Prescriptives sejak lini baru tersebut diluncurkan. Penjualan Shades of You sari Maybelline, lini kosmetik lain untuk Afrika-Amerika, mencapai $15 juta dalam 10 bulan pertamanya di pasar. Mereka mulai memproduksi kosmetika yang khusus diperuntukkan wanita denga kulit lebih gelap karena melihat peluang baru dari kaum wanita Afrika-Amerika yang secara ekonomi mulai mapan sejak tahun awal 1990-an.
Penutup Dalam mengatasi tantangan lapangan kerja yang belum bisa dipenuhi pemerintah, dibutuhkan entrepreneur-entrepreneur yang mampu memberikan solusi bidang-bidang usaha baru yang dapat menyerap tenaga kerja. Seorang entrepreneur memiliki sifat kreatif dan jeli melihat peluang juga memiliki karakter percaya diri, berorientasi pada hasil, berani mengambil resiko, seorang pemimpin yang baik, originalitas ide yang terjaga, dan memiliki visi masa depan, harus dapat memahami peluang, tantangan dan hambatan yang mungkin dihadapi oleh usaha yang dikembangkannya. Maka dengan memahami hambatan akan dapat mempersiapkan langkah-langkah untuk mengatasinya, salah satunya dengan mengenali segmen pasar yang baru untuk pemasaran produk agar kontinuitas perusahaan tetap terjaga. Untuk mengenali pasar baru dapat dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor ; riset pasar, pengumpulan data dari berbagai sumber dan memilih lokasi bisnis.
Daftar Pustaka
Meredith, Geoffrey G., Nelson, Robert E., Neck, Phllip A.. Kewirausahaan. Teori dan Praktek (The Practice of Entrepreneurship). Penerbit PPM. 2002 Pietra Sarosa. Kiat Praktis Membuka Usaha, Langkah Awal Menjadi Entrepreneur Sukses. Elex Media Komputindo. 2004
6
Mas’ud Machfoedz, Mahmud Machfoedz. Kewirausahaan. Metode, Manajemen dan Implementasi. BPFE-Yogyakarta. 2005 Ryanto Hadi Prayitno. Kewirausahaan. STIA Bagasasi. 2003 Kotler, Phillip. Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol. PT. Prenhallindo. 1997
7