perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN SEBAGAI PEMEDIASI PENGARUH KARAKTERISTIK PRIBADI WIRAUSAHAWAN PADA KINERJA (Studi pada UKM Fotokopi, Rental Komputer, dan Warnet Di Kotamadya Surakarta)
Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Disusun Oleh FANY AGUSTIAN BAYUTANTRA NIM. F0208066
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
SURAKARTA 2012 ABSTRAK
ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN SEBAGAI PEMEDIASI PENGARUH KARAKTERISTIK PRIBADI WIRAUSAHAWAN PADA KINERJA (Studi pada UKM Fotokopi, Rental Komputer, dan Warnet Di Pemerintah Kota Surakarta) Oleh : Fany Agustian Bayutantra NIM. F0208140 Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh motivasi berprestasi, kebutuhan kognisi, dan orientasi kewirausahaan pada kinerja usaha. Populasi dan sampel pada penelitian ini adalah 100 UKM di Surakarta dan diambil dengan metode convinience sampling . Metode analisis yang digunakan adalah hierarchical regression. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, Motivasi Berprestasi berpengaruh signifikan dan positif pada Kinerja Usaha. Kedua Kebutuhan Kognisi berpengaruh signifikan dan positif pada Kinerja Usaha. Ketiga Orientasi Kewirausahaan memediasi pengaruh Motivasi Berprestasi dan Kebutuhan Kognisi pada Kinerja Usaha. Kata kunci : Motivasi Berprestasi, Kebutuhan Kognisi, Orientasi Kewirausahaan, dan Kinerja Usaha
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN SEBAGAI PEMEDIASI PENGARUH KARAKTERISTIK PRIBADI WIRAUSAHAWAN PADA KINERJA (Studi pada UKM Fotokopi, Rental Komputer, dan Warnet Di Pemerintah Kota Surakarta) Oleh : Fany Agustian Bayutantra NIM. F0208140 The main purpose of this study was to determine the effect of achievement motivation, need for cognition, and entrepreneurial orientation on business performance. Populations and samples in this study were 100 SMEs in Surakarta and retrieved by the method of sampling convinience. The analytical method used was hierarchical regression. The result of this study are as follows. First, Achievement Motivation and a positive significant effect on business performance. Second, requirements have a significant and positive Cognition on Business Performance. Third, Entrepreneurship Orientation mediate the influence of Achievement Motivation and the Need for Cognition on Business Performance Keywords : Achievement Motivation, Need for Cognition, Entrepreunial Orientation, and Business Performance.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Sebuah karya sederhana ini kupersembahkan untuk
à Alloh SWT..Sang Pemilik Kehidupan.. à Orang Tuaku tercinta.. à Adikku tersayang à Keluarga & Sahabat- sahabatku. à Penyemangatku dan Motivasiku à Almamaterku..
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO ..Karena sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan (Q.S Al Insyirah : 5-6)
MAN JADDA WA JADDA, MAN SHABARA ZHAFIRA (Siapa yang bersungguh- sungguh dia akan berhasil, Siapa yang bersabar dia akan beruntung) A. Fuadi_ Negeri 5 Menara & Ranah 3 Warna
Sukses harus memiliki Obsesi, Obsesi diwujudkan dengan Komitmen, Komitmen diwujudkan dengan Kerja Keras (B.J Habibie)
Believe your dream, keep pray, and optimistic (Agustian Soetarto 2012)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb Puji syukur kehadirat Alloh SWT, Tuhan Seru Sekalian Alam, atas segala rahmat dan rahim yang selalu dikaruniakan. Semoga kita termasuk hambaNya yang senantiasa selalu bersyukur atas segala nikmat yang telah Dia berikan dan bersabar ketika menghadapi cobaan. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah memberi suri tauladan kepada umat manusia. Semoga kita termasuk umat yang selalu menjaga sunnah-sunnah beliau. Atas rahmat dan ridho Alloh SWT penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN SEBAGAI PEMEDIASI PENGARUH KARAKTERISTIK PRIBADI WIRAUSAHAWAN PADA KINERJA (Studi pada UKM Fotokopi, Rental Komputer, dan Warnet Di Pemerintah Kota Surakarta)” dengan baik guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Penulis memperoleh banyak sekali arahan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Dr. Wisnu Untoro, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. 2. Dr. Hunik Sri Runing, M.Si., selaku Ketua Jurusan Manajemen FE UNS dan Reza Rahardian, SE, M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Manajemen FE UNS. 3. Drs. M. Amien Gunadi, MP, selaku pembimbing skripsi yang telah berkenan meluangkan waktu, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 4. DR. Muhammad Cholil, MM, selaku ketua penguji yang telah memberikan masukan yang membangun untuk skripsi ini. 5. Sinto Sunaryo, SE, M.Si., yang telah memberikan banyak masukan, saran dan bimbingan selama proses pengerjaan skripsi. 6. Orangtua-ku yang tak pernah berhenti mendoakan anaknya, memberikan kasih sayang dan menjadi sumber motivasi. 7. Venty Gustiranie terima kasih dalam beberapa tahun ini selalu menemaniku, memberi motivasi dan menyemangatiku dalam setiap langkah. 8. Teman – teman We Are Family walaupun kita berjauhan tetapi ikatan persaudaraan kita tetap kuat, sukses buat kita semua!!!.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
9. Seluruh Team Keluarga Besar KGK semoga selalu membuat hiburan yang fresh, pengalaman bersama kalian tak akan terlupakan. 10. Seluruh Keluarga Besar HMJM FE UNS. 11. Teman satu penelitian M. Reza “Ava”, SE yang selama hampir setaun kita berjuang bersama. 12. Terima kasih juga kepada Arif Maulana, SE, Satrio Baskoro J, SE, Mh Yusuf A, SE, yang telah membantu dan memberi masukan. 13. Mahasiswa Jurusan Manajuemen Fakultas Ekonomi UNS angkatan 2008 atas segala bantuan dan doa. 14. Seluruh dosen dan karyawan yang telah membantu dan memfasilitasi proses pembelajaran di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. 15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu penulis dalam menyusun skripsi ini Penulis menyadari bahwa skripsi ini memiliki kekurangan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang berguna dalam perbaikan dan penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
Surakarta, April 2012
Penulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL…………………………………………………….
i
HALAMAN ABSTRAK………………………………………………… ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………….. iv HALAMAN MOTTO……………………………………………………. v KATA PENGANTAR…………………………………………………… vi DAFTAR ISI…………………………………………………………….
x
DAFTAR TABEL………………………………………………………..
xii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………….
viii
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………..
xiv
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah……………………………… 1 B. Perumusan Masalah…………………………………… 7 C. Tujuan Penelitian……………………………………… 7 D. Manfaat Penelitian……………………………………. 8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA A. Wirausaha…..………………………………………
9
B. Karakteristik Personal Wirausahawan..……….. ….
14
C. Orientasi Kewirausahaan……...……………………
21
D. Kinerja Usaha…….. ………………………………
23
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
BAB III
digilib.uns.ac.id
E. Kerangka Pemikiran……………………………….
27
F. Hipotesis…………………………………………..
28
METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian…………………………………..
30
B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling…………...
31
C. Teknik Pengumpulan Data…………………………
33
D. Definisi Operasional Variabel………………………..
34
E. Teknik Analisis Data
BAB IV
BAB V
1. Uji Validitas…………………………………….
36
2. Uji Reliabilitas…………………………………..
36
3. Uji Hipotesis…………………………………….
37
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Obyek Penelitian………………………….
39
B. Analisis Deskriptif…………………………………..
39
C. Uji Validitas…………………………………………
61
D. Uji Reliabilitas………………………………………
62
E. Uji Hipotesis…………………………………………
63
SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan……………………………………………..
71
B. Keterbatasan…………………………………………
72
C. Saran…………………………………………………
72
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
IV.1
Deskripsi Responden Berdasarkan Lokasi UKM…………….
39
IV.2
Deskripsi Responden Jenis UKM…………………….………
40
IV.3
Deskripsi Responden Jenis Kelamin…………………………
41
IV.4
Deskripsi Responden Berdasarkan Masa Usia…………...….. .
42
IV.5
Deskripsi Tanggapan Responden Tingkat Pendidikan.……….
42
IV.6
Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Lama Usaha…………………………………………
IV.7
44
Deskripsi Tanggapan Responden Mengenai Orientasi Kewirausahaan ....................................…………….
46
IV.8
Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Motivasi Berprestasi… 51
IV.9
Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Kebutuhan Kognisi ……………………………………..……….
54
IV.10 Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Kinerja Usaha ………………………………….…………….
commit to user
57
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
IV.11 Hasil Uji Validitas…………………………………………….
61
IV.12 Hasil Uji Reliabilitas……………………………………………
62
IV.13 Hasil Analisis Regresi Motivasi Berprestasi Pada Kinerja Usaha ……………………………………..………
63
IV.14 Hasil Analisis Regresi Orientasi Kewirausahaan Pada Kinerja Usaha ………………… ……….
64
IV.15 Hasil Analisis Regresi Motivasi Berprestasi Pada Orientasi Kewirausahaan ………………………………..………… 65 IV.16 Hasil Analisis Regresi Motivasi Berprestasi dan Orientasi Kewirausahaan Pada Kinerja Usaha ...……………….…. 66 IV.17 Hasil Analisis Regresi Kebutuhan Kognisi Pada Kinerja Usaha…..
67
IV.18 Hasil Analisis Regresi Orientasi Kewirausahaan Pada Kinerja Usaha ……………………………………………….
68
IV. 19 Hasil Analisis Regresi Kebutuhan Kognisi Pada Orientasi Kewirausahaan ………………………………….. ….69 IV. 20 Hasil Analisis Regresi Kebutuhan Kognisi dan Orientasi Kewirausahaan Pada Kinerja Usaha …………………….. 70
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1
Halaman
Model Penelitian…………………………………………….
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Skor Item Pertanyaan Lampiran 2 Statistik Deskriptive Lampiran 3 Uji Validitas Lampiran 4 Uji Reliabilitas Lampiran 5 Uji Hipotesis
commit to user
27
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Munculnya persaingan dalam dunia bisnis merupakan hal yang tidak dapat dihindari. Dengan adanya persaingan, maka perusahaan – perusahaan dihadapkan pada berbagai peluang dan ancaman baik yang berasal dari luar maupun dari dalam negeri. Untuk itu setiap perusahaan dituntut untuk selalu mengerti dan memahami apa yang terjadi di pasar dan apa yang menjadi keinginan konsumen, serta berbagai perubahan yang ada di lingkungan bisnisnya sehingga mampu bersaing dengan perusahaan – perusahaan lainnya. Sudah seharusnya
perusahaan
berupaya
untuk
meminimalisasi
kelemahan
–
kelemahannya dan memaksimalkan kekuatan yang dimilikinya. Dengan demikian perusahaan dituntut untuk memilih dan menetapkan strategi yang dapat digunakan untuk menghadapi persaingan. Tekanan persaingan yang begitu ketat, baik secara langsung maupun tidak langsung, sangat mempengaruhi kinerja organisasi perusahaan termasuk pada usaha skala kecil dan menengah. Dewasa ini, baik dalam hal teknologi, kebutuhan
pelanggan,
maupun
siklus
produk
yang
semakin
pendek
menyebabkan permasalahan serius bagi dunia usaha tak terkecuali usaha kecil dan menengah. Keberadaan pemerintah dalam hal peningkatan kinerja usaha kecil dan menengah sudah sangat serius. Ini terbukti dengan adanya pemberian kredit lunak kepada pemilik usaha untuk dapat meningkatkan kapabilitas mereka dalam meningkatkan kinerja commit perusahaan. to userNamun pemberian kredit oleh
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pemerintah masih kurang merata, dibanding banyaknya usaha kecil dan menengah yang ada di Indonesia. Kecenderungan pemberian kredit adalah pada pengusaha besar daripada pengusaha kecil dan menengah karena alasan kelemahan manajerial pemasaran (Sugiarto, dalam Puji 2009). Sebagian Usaha Kecil Menengah (UKM) masih mempunyai berbagai kelemahan yang bersifat eksternal, seperti kurangnya kemampuan untuk beradaptasi dengan pengaruh lingkungan yang strategis, kurang cekatan dalam peluang – peluang usaha, kurangnya kreativitas dan inovasi dalam mengantisipasi berbagai tantangan sebagai akibat resesi ekonomi yang berkepanjangan. Disamping itu faktor internal dari sebagian UKM yaitu kurangnya kemampuan manajerial dan keterampilan, kurangnya akses terhadap informasi teknologi, permodalan dan pasar. Kelemahan internal ini disebabkan sebagian SDM pengelola UKM kurang berkualitas dalam mengantisipasi berbagai masalah yang sedang dihadapi (Sugiarto, dalam Puji,2009). Peran dari para pemilik usaha atau wirausahawan dalam pengembangan UKM menjadi faktor penentu suksesnya sebuah usaha. Perkembangan suatu UKM sangat tergantung dari peran wirausahawan didalam mengelola usaha. Setiap personal wirausahawan pasti memiliki karakteristik pribadi yang akan memberikan ciri khas bagi suatu UKM dengan usaha lainnya. Zhang dan Bruning (2011) membuktikan bahwa strategi usaha, perilaku dan kinerja sangat dipengaruhi oleh karakteristik demografi dari pemiliknya, hubungan sosial, persepsi terhadap lingkungan dan gaya pengambilan keputusan. Lebih lanjut, Zhang dan Bruning (2011) mengemukakan bukti empiris
yang mendukung
pandangan bahwa karakteristik pribadi wirausahawan dan manajer puncak commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
berpengaruh langsung pada kinerja usaha dan berpengaruh secara tidak langsung pada kinerja melalui mediasi kecepatan pengambilan keputusan, tipe keputusan dan formulasi strategi. Motivasi berprestasi merupakan salah satu karakteristik pribadi wirausahawan yang harus dimiliki dalam menjalankan sebuah usaha. Menurut Robbins dan Coulter (2005) motivasi berprestasi (need for achievement) didefinisikan sebagai motivasi untuk unggul, mampu mencapai standar yang ditetapkan, dan upaya keras untuk berhasil. Menurut Zhang dan Bruning (2011) seorang wirausahawan yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi akan menggunakan orientasi kewirausahaan dengan menambah kepercayaan diri dalam berwirausaha mencari berbagai inovasi dan kreativitas yang tinggi demi keberhasilan tujuan usaha. Dengan kata lain, wirausahawan yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi akan terdorong untuk lebih semangat dalam berwirausaha agar mencapai kinerja usaha yang tinggi sehingga lebih berhasil dan percaya diri dalam menjalankan usaha. Seorang wirausahawan juga sangat dipengaruhi oleh kebutuhan kognisi (need for cognition). Menurut penelitian Morali et, al (2005), individu yang memiliki tingkat kebutuhan kognisi lebih menyukai pencarian informasi yang luas, sedangkan individu dengan tingkat kognisi rendah cenderung bersumber pada informasi interpersonal dan bertindak berdasarkan persepsi dan perasaan. Zhang dan Bruning (2011) berpendapat bahwa wirausahawan dengan tingkat kebutuhan kognisi yang tinggi akan menekankan pada argumen yang logis dan membuat keputusan strategis berdasarkan pada informasi yang mendalam daripada sekedar intuisi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Disamping karakteristik personal wirausahawan Zhang dan Burning (2011) juga menekankan pada Orientasi Strategi Kewirausahaan untuk menciptakan keunggulan bersaing bagi para wirausahawan dalam melakukan pengelolaan manajemen dalam usahanya serta mampu memberikan berbagai inovasi dalam produknya. Keunggulan bersaing dalam sebuah organisasi juga dapat diperoleh dengan memperhatikan nilai superior bagi pelanggan, kebudayaan dan iklim untuk membawa perbaikkan pada efisiensi dan efektivitas. Agar menang dalam suatu persaingan, maka dalam memasarkan produk saat ini produsen tidak hanya berdasarkan pada kualitas produk saja, tetapi juga bergantung pada strategi yang umumnya digunakan perusahaan yaitu orientasi pasar (Never and Slater, 1990) dan inovasi (Wahyono, 2002) serta orientasi kewirausahaan (Weerawerdena, 2003). Menurut Frees (dalam Puji 2009 ) orientasi kewirausahaan adalah kunci untuk meningkatkan kinerja usaha. Perusahaan yang pemimpinnya berorientasi wirausaha memiliki visi yang jelas dan berani untuk menghadapi risiko sehingga mampu menciptakan kinerja yang baik. Dalam konteks perkembangan UKM, pengaruh penting karakteristik personal dan orientasi kewirausahaan menjadi hal yang tidak dapat diabaikan. Selama ini, UKM menunjukkan perkembangan yang signifikan. Dari data Kementrian Perdagangan, pelaku usaha domestik saat ini tercatat 51.2 juta unit usaha, sebanyak 99.99% di antaranya merupakan skala UKM. Menurut Sekretaris Jendral Kementrian Perdagangan, Ardiansyah Parman, usaha mikro, kecil dan menengah memberikan kontribusi yang positif untuk neraca pembayaran Indonesia sejak tahun 1999 sampai 2009 (Kontan Online, 2011). commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kotamadya Surakarta menjadi salah satu wilayah di Indonesia yang mengalami pesatnya perkembangan UKM. Selama ini Kotamadya Surakarta dinilai sangat mendukung terciptanya iklim yang sehat untuk kemajuan UKM. Kondisi ini salah satunya ditunjukkan dengan upaya Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinkop & UKM) Surakarta yang memasang target dapat menumbuhkan 4000 wirausaha atau Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) baru dalam kurun waktu 5 tahun (Solo Pos, 2011). Data Dinkop & UKM menyebutkan bahwa sektor usaha yang bergerak pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Surakarta sebanyak 7000 UMKM. Pesatnya perkembangan UKM di Kotamadya Surakarta tersebut dan dukungan Pemkot memberi arti penting akan keberadaan UKM itu sendiri. UKM diharapkan dapat bertahan dan terus berkembang di tengah ketatnya persaingan dalam dunia usaha. Oleh karena itu dibutuhkan pengelolaan usaha UKM
yang profesional, yang tidak hanya sekedar dijalankan. Hal ini
membutuhkan karakter personal yang kuat dari wirausahawan sebagai pemilik usaha dan penentu jalannya UKM tersebut. Karakter personal itu akan sangat mempengaruhi bagaimana orientasi strategi kewirausahaan yang dipilih dan dijalankan oleh wirausahawan sehingga pada akhirnya akan menentukan keberhasilan usaha. Oleh karena itu kajian ini menarik untuk dilakukan secara mendalam pada konteks perkembangan UKM khususnya di Pemerintah Kota Solo. Penelitian ini merupakan replikasi parsial dari penelitian yang dilakukan oleh Zhang dan Bruning (2011) dengan obyek penelitian UKM
Fotokopi,
Rental Komputer dan Warnet di Pemerintah Kota Surakarta. Obyek penelitian commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ini dipilih karena perkembangan UKM di Kota Surakarta yang sangat pesat dan adanya dukungan Pemkot yang baik selain itu pihak Pemkot juga banyak memberikan fasilitas dan kemudahan bagi para wirausahawan. Adapun UKM dalam bidang usaha fotokopi, rental komputer, dan warnet mulai berkembang pesat seiring dengan perkembangan lembaga pendidikan di Kota Surakarta yang memang akhir – akhir ini berkembang cukup pesat. Perkembangan yang cukup pesat menyebabkan meningkatnya persaingan UKM di bidang usaha Fotokopi, Rental Komputer dan Warnet sebagai usaha penunjang yang terkait dengan lembaga pendidikan di Kota Surakarta. Dengan ketatnya persaingan dibutuhkan pengelolaan usaha yang profesional, yang tidak sekedar dijalankan apa adanya. Hal ini membutuhkan karakteristik pribadi yang kuat dari wirausahawan sebagai pemilik usaha dan penentu jalannya UKM tersebut. Karakteristik pribadi itu akan sangat mempengaruhi bagaimana orientasi strategi kewirausahaan yang dipilih dan dijalankan oleh wirausahawan sehingga pada akhirnya akan meningkatkan kinerja usaha untuk mencapai keberhasilan.
Oleh karena itu
kajian ini menarik untuk dilakukan secara mendalam pada konteks perkembangan usaha Fotokopi, Rental Komputer dan Warnet di Kota Surakarta. Berdasarkan uraian tersebut maka dilakukan penelitian dengan judul “ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN SEBAGAI PEMEDIASI PENGARUH KARAKTERISTIK PRIBADI WIRAUSAHAWAN PADA KINERJA (Studi pada UKM Pemerintah Kota Surakarta)”.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Rumusan Masalah Berdasarkan paparan latar belakang yang telah dikemukakan, masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : 1. Apakah motivasi berprestasi wirausahawan berpengaruh pada kinerja usaha dengan dimediasi oleh orientasi kewirausahaan ? 2. Apakah kebutuhan kognisi wirausahawan berpengaruh pada kinerja usaha dengan dimediasi oleh orientasi kewirausahaan ?
C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini, maka tujuan dari penelitian adalah : 1. Untuk mengkaji pengaruh motivasi berprestasi wirausahawan pada kinerja usaha melalui mediasi orientasi kewirausahaan. 2. Untuk mengkaji pengaruh kebutuhan kognisi wirausahawan pada kinerja usaha melalui mediasi orientasi kewirausahaan. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi wirausahawan dalam pengembangan usahanya dengan mengoptimalkan aspek positif dari karakter personal wirausahawan, yaitu peningkatan motivasi berprestasi, dan peningkatan kebutuhan kognisi. b. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan masukan pada wirausahawan dalam mengoptimalkan orientasi strategi usaha. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Manfaat Akademis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah penelitian mengenai pengembangan kewirausahaan. b. Hasil penelitian juga diharapkan dapat memberi masukan dan menjadi bahan pemikiran bagi penelitian yang lain pada bidang yang sama.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Pustaka 1. Wirausaha Menurut Scarborough dan Zimmerer (2008) seorang wirausaha adalah seorang yang membuat sebuah bisnis baru untuk menghadapi resiko dan ketidakpastian demi tujuan menerima keuntungan dan pertumbuhan dengan mengidentifikasi kesempatan dan merakit sumber-sumber penting untuk dijadikan model pada kesempatan tersebut. Pengertian yang lain dikemukakan oleh Meredith (dalam Puji, 2009) bahwa wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan untuk mendapatkan keuntungan dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan sukses. Wirausaha dapat menciptakan nilai dengan cara mengubah semua tantangan menjadi peluang melalui ide-idenya dan akhirnya menjadi pengendali usaha. Semua tantangan bisa menjadi peluang apabila ada inovasi, misalnya menciptakan permintaan melalui penemuan baru. Dengan penemuan baru para pengusaha
perusahaan
mengendalikan
pasar,
dan
akhirnya
membuat
ketergantungan konsumen kepada produsen. Dengan demikian, produsen tidak ketergantungan kepada konsumen lagi seperti falsafah pemasaran yang konvensional. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Menurut Zimmerer (2008), ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan riil pasar. Ide-ide itu menciptakan nilai potensial di pasar sekaligus menjadi peluang usaha. Dalam mengevaluasi ide untuk menciptakan nilai-nilai potensial (peluang usaha), wirausaha perlu mengidentifkasi dan mengevaluasi risiko yang mungkin terjadi dengan cara : a. Kemungkinan banyaknya risiko dapat dieliminir dengan strategi proaktif. b. Penyebaran risiko pada aspek yang paling mungkin. c. Mengelola risiko yang mendatangkan nilai atau manfaat. Kreativitas sering kali muncul dalam bentuk ide-ide untuk menghasilkan barang dan jasa-jasa baru. Ide itu sendiri bukan peluang dan tidak akan muncul bila wirausaha tidak mengadakan evaluasi dan pengamatan secara terus menerus. Sebagian besar peluang tercipta ketika wirausaha memiliki cara pandang baru terhadap ide yang lama. Menurut Zimmerer (2008) terdapat beberapa cara untuk mengubah ide menjadi peluang, antara lain : 1. Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara/metode yang
lebih
baik
untuk
memuaskan
pelanggan
dalam
memenuhi
kebutuhannya. 2. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru. 3. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi bagaimana pekerjaan dilakukan atau modifikasi cara melakukan suatu pekerjaan. Hasil dari ide-ide tersebut secara keseluruhan adalah perubahan dalam bentuk arahan atau petunjuk bagi perusahaan atau kreasi baru tentang barang commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
yang dihasilkan perusahaan. Banyak wirausaha yang berhasil bukan atas ide sendiri, tetapi hasil dari pengamatan dan penerapan ide-ide orang lain, dan bisa menjadi peluang. Setiap orang memiliki potensi menjadi wirausahawan. Meskipun demikian, ada kelompok-kelompok tertentu yang dapat cepat masuk dalam kegiatan
kewirausahaan.
Walaupun
pemilik
bisnis
biasanya
banyak
mendapatkan keuntungan dan memperoleh banyak peluang, siapapun yang berencana memasuki dunia kewirausahaan harus menyadari potensi-potensi kekurangan jika ia tidak menghayati dirinya sebagai seorang wirausahawan sejati yang seharusnya memiliki kreatifitas yang tinggi dan tidak henti-hentinya berinovasi. Bygrave (1994) menjelaskan bahwa para wirausawan memiliki sifat-sifat terpenting yang dirangkum dalam tabel di bawah ini berupa Sepuluh D : Tabel I Sifat terpenting Wirausahawan 1. Dream
Memiliki visi terhadap masa depan pribadi dan
Mimpi
bisnisnya dan dia mempunyai kemampuan untuk mewujudkan impiannya itu.
2. Decisiveness
Seorang wirausaha adalah orang yang tidak bekerja
Ketegasan
lambat. Mereka membuat keputusan dengan cepat dan tepat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
3. Doers Pelaku
digilib.uns.ac.id
Begitu seorang wirausaha membuat keputusan, maka dia
langsung
menindaklanjutinya.
Mereka
melaksanakan kegiatannya secepat mungkin dan tidak mau
menunda-nunda
kesempatan
yang
dapat
dimanfaatkan. 4. Determination Ketapan hati
Melaksanakan kegiatannya dengan penuh perhatian. Memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi dan tidak mau menyerah, walaupun dihadapkan pada halangan dan rintangan.
5. Dedicatio Dedikasi
Memiliki dedikasi terhadap bisnisnya yang begitu tinggi, kadang-kadang dia mengorbankan hubungan kekeluargaan. Mereka bekerja tidak mengenal lelah dan semua perhatian dipusatkan semata-mata untuk bisnisnya.
6. Devotion
Seorang wirausaha sangat mencintai pekerjaan bisnis
Kesetiaan
dan produk yang dihasilkannya. Hal inilah yang mendorong dia mencapai keberhasilan yang sangat efektif untuk mnjual produk yang ditawarkannya.
7. Details Terperinci 8. Destiny Nasib 9. Dollars Uang
Wirausahawan harus menguasai rincian yang bersifat kritis Mereka ingin bertanggung jawab atas nasib mereka sendiri daripada bergantung kepada seorang atasan Menjadi wirausaha.
kaya
bukanlah
Uang
lebih
motivator berarti
utama
sebagai
bagi ukuran
kesuksesannya. Mereka menganggap bahwa jika mereka sukses mereka akan diberi penghargaan. 10. Distribute
commit to user Wirausahawan mendistribusikan
kepemilikan
perpustakaan.uns.ac.id
Distribusi
digilib.uns.ac.id
bisnisnya kepada karyawan kunci yang merupakan faktor penting bagi kesuksesan bisnisnya.
Sumber : Bygrave, 1994 Menurut Bygrave (1994), faktor-faktor yang membedakan usaha kewirausahaan sukses dari yang lainnya, disebut Nine Fs, yaitu : a. Founders
: tiap usaha baru harus memiliki wirausaha kelas satu.
b. Focused
: usaha kewirausahaan berfokus pada pasar niche (spesialisasi).
c. Fast
: mengambil keputusan dengan cepat dan segera diimplementasikan.
d. Flexible
: Memberikan pikiran, merespon perubahan.
e. Forever-innovating
: inovator yang tak kenal lelah.
f. Flat
: organisasi kewirausahaan mempunyai lapisan manajemen seminim mungkin.
g. Frugal
: dengan menjaga overhead rendah dan produktivitas tinggi, organisasi kewirausahaan menekan biaya menjadi rendah.
h. Friendly
: usaha kewirausahaan ramah terhadap pelanggan, pemasok, dan pekerja.
i. Fun
: menyenangkan diasosiasikan dengan usaha kewirausahaan.
Esensi sukses entrepeneur adalah menciptakan nilai tambah melalui suatu proses dari kombinasi dengan menerapkan kreativitas dan inovasi dalam commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
memecahkan permasalahan dan pada waktu meng-”explore” peluang yang mungkin di dapat setiap hari. Dalam kaitan dengan peluang untuk melakukan eksplorasi, maka peranan infrastruktur sangat menentukan. Semakin baik kualitas infrastruktur seta semakin efektif pemakaiannya, maka semakin banyak kemungkinan peluang yang mungkin dapat ditemukan. Dengan demikian suatu lingkungan dapat disebut kondusif terhadap suburnya entrepeneurial bila terdapat “Managenment responsibility”, yaitu manajemen yang mempunyai fungsi mendorong tumbuhnya kreativitas, mencegah hambatan tumbuhnya kreativitas, serta mengelola proses kreativitas dan inovasi; dan ketersediaan infrastruktur pendukung.
2. Karakteristik Personal Wirausaha Literatur manajemen mengenai karakteristik personal wirausaha telah banyak dibahas. Berdasarkan penelitian Zhang dan Bruning (2011) ada beberapa karakteristik personal wirausaha yang dibutuhkan dalam menjalankan usaha, yaitu : motivasi berprestasi yang tinggi akan mempercepat pengambilan keputusan, visi manajemen dapat mempengaruhi kinerja usaha, tingkat pendidikan
dapat
mempengaruhi
kemampuan
mengembangkan
rencana
strategis, tingkat pemahaman manajerial berperan penting dalam kinerja usaha. Zhang dan Bruning (2011) membuktikan bahwa motivasi berprestasi dan kebutuhan kognisi merupakan karakteristik kritis penentu keberhasilan seorang wirausahawan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a. Motivasi Berprestasi (Need For Achievement) Motivasi berprestasi telah dibahas secara mendalam dalam bidang Psychologi. Motivasi berprestasi merupakan salah satu komponen dalam teori motivasi yang dikemukakan oleh David McClelland. McClelland (1987) mendefinisikan Motivasi Berprestasi sebagai dorongan untuk melebihi, mencapai standar dan berusaha keras untuk berhasil. Chaplin (2001) bahwa motivasi adalah suatu dorongan yang digunakan untuk menimbulkan faktor – faktor tertentu di dalam organisme, yang membangkitkan, mengelola, mempertahankan, dan menyalurkan tingkah laku menuju satu sasaran. McClelland (1987) mengelompokkan tiga kebutuhan yang dapat memunculkan motivasi pada manusia. a). Kebutuhan akan prestasi (Need of Achievement); b) kebutuhan akan afiliasi (Need of Affiliation); dan c) kebutuhan akan kekuatan (Need of Power). Teori motivasi berprestasi (Achievement Motivation) yang pertama kali dikemukakan oleh Murray (dalam Petri & Govern, 2004) yaitu, motif untuk mengatasi rintangan – rintangan, memanipulasi objek fisik, manusia, serta ide dan berusaha melaksanakan secepat dan sebaik mungkin pekerjaan – pekerjaan yang sulit. Robbins (2007) menjelaskan bahwa individu dengan motivasi berprestasi tinggi lebih menyukai situasi pekerjaan yang memiliki tanggung jawab pribadi, umpan balik, dan resiko tingkat menengah. Menurut McClelland (1987) profil orang – orang yang memiliki kebutuhan berprestasi tinggi diantaranya. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a. Tekun dalam mengerjakan tugas Ketekunan adalah kemampuan untuk terus menerus berusaha, bahkan manakala dihadapkan pada kemunduran atau kegagalan. b. Memiliki rasa percaya diri tinggi Rasa percaya diri yang tinggi akan membuat seseorang merasa mampu dan percaya bahwa dengan kemampuan yang dimilikinya maka tugas yang dihadapinya akan dapat diselesaikan sendiri. c. Mengharapkan feedback langsung atas usahanya. Feedback tersebut digunakan untuk membandingkan prestasinya sekarang dengan prestasi yang diperoleh di masa lalu. d. Berpikir realistis. Seseorang yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi dapat menghadapi situasi atau kondisi kehidupan yang dihadapi secara realistik dan rasional. e. Menyukai aktivitas yang melibatkan kompetisi. f. Dalam kehidupan, seseorang akan selalu menghadapi tekanan – tekanan yang muncul dari dalam diri ataupun lingkungan sekitar. Ketika seseorang yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi dihadapkan pada sebuah kompetisi maka akan membangkitkan semangat dan dorongan mereka untuk berprestasi mengungguli kompetitor – kompetitor di lingkungan sekitar mereka. g. Lebih kreatif serta berusaha melakukan sesuatu dengan cara – cara baru. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kreativitas menuntut kemampuan untuk mengatasi kesulitan yang ditimbulkan oleh hal – hal yang tidak pasti. Sehingga orang – orang yang memiliki motivasi berprestasi tinggi akan mampu bertindak kreatif.
Faktor – faktor Motivasi Berprestasi Hurlock ( dalam Yusuf, 2004) menerangkan individu yang memiliki karakteristik kepribadian yang sehat, merupakan individu yang mandiri, dan mempunyai keinginan untuk meraih prestasi yang lebih tinggi. Individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi ketika akan dikondisikan pada sebuah situasi tertentu atau konflik, maka individu tersebut akan menjadi individu – individu yang produktif, mandiri, dan selalu termotivasi untuk berprestasi lebih baik. Lingkungan yang merupakan segala sesuatu yang berada diluar individu yang dalam hal ini meliputi lingkungan keluarga, sekolah, kelompok sebaya (peer group), dan masyarakat secara potensial mempengaruhi dan dipengaruhi oleh perkembangan individu.
3. Kebutuhan Kognisi Kognitif atau kognisi adalah salah satu ranah dalam taksonomi pendidikan. Secara umum kognitif diartikan potensi intelektual yang terdiri dari tahapan : pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehention), penerapan (aplication),
analisa
(analysis),
sintesa
commit to user
(sinthesis),
evaluasi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(evaluation). Kognitif berarti persoalan yang menyangkut kemampuan untuk mengembangkan kemampuan rasional (akal). Menurut Cacioppo dan Petty (dalam Zhang dan Bruning, 2011), kebutuhan kognisi cenderung pada keterlibatan individu dan menikmati proses berpikir tentang sesuatu. Individu yang memiliki kebutuhan kognisi tinggi bersikap positif terhadap rangsangan kompleks yang membutuhkan pemikiran. Menurut Mourali, et.al (2005) individu dengan kebutuhan kognisi yang tinggi juga suka mencari informasi yang luas. Dalam konteks kewirausahaan, manajer dan wirausahawan yang memiliki kebutuhan kognisi tinggi lebih berhasil dalam pembuatan keputusan (Levin, et.al, 2000). Menurut Jean Piaget (1980) ada beberapa faktor yang berpengaruh dalam perkembangan kognitif masing – masing individu, yaitu : 1. Fisik Interaksi antara individu dan dunia luar merupakan sumber pengetahuan baru, tetapi kontak dengan dunia fisik itu tidak cukup untuk mengembangkan pengetahuan kecuali jika intelegensi individu dapat memanfaatkan pengalaman tersebut. 2. Kematangan Kematangan sistem dalam berpikir menjadi penting karena memungkinkan seseorang memperoleh manfaat secara maksimum dari pengalaman fisik. Kematangan membuka kemungkinan untuk perkembangan sedangkan kalau kurang hal itu akan membatasi secara luas prestasi kognitif. Perkembangan berlangsung dengan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kecepatan yang berlainan tergantung pada sifat kontak dengan lingkungan dan kegiatan belajar sendiri. 3. Pengaruh Sosial Lingkungan
sosial
termasuk
peran
bahasa
dan
pendidikan,
pengalaman fisik dapat memacu atau menghambat perkembangan struktur kognitif. 4. Proses pengaturan diri yang disebut ekuilibrasi Proses pengaturan diri dan pengoreksi diri, mengatur interaksi sosial individu dengan lingkungan maupun dengan pengalaman fisik, pengalaman sosial, dan perkembangan jasmani yang menyebabkan perkembangan kognitif berjalan secara terpadu dan tersusun baik. Kognisi juga memiliki beberapa fungsi, antara lain : 1. Atensi dan kesadaran Atensi adalah kecil informasi dari
pemrosesan sejumlah
besar
secara
sadar
informasi
yang
sejumlah tersedia.
Informasi didapatkan dari penginderaan, ingatan dan proses kognitif lainnya. Atensi dibagi menjadi dua, yaitu atensi terpilih (selective attention) dan atensi terbagi (divided attention). Kesadaran meliputi perasaan sadar maupun hal yang disadari yang mungkin merupakan fokus dari atensi. 2. Persepsi Persepsi adalah rangkaian proses pada saat mengenali, mengatur dan memahami sensasi dari panca indera yang diterima dari rangsang commit to user lingkungan. Dalam kognisi rangsang visual memegang peranan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
penting dalam membentuk persepsi. Proses kognif biasanya dimulai dari persepsi yang menyediakan data untuk diolah oleh kognisi. 3. Ingatan Ingatan adalah
saat
manusia
mempertahankan
dan
menggambarkan pengalaman masa lalunya dan menggunakan hal tersebut sebagai sumber informasi saat ini. Proses dari mengingat adalah menyimpan suatu informasi, mempertahankan dan memanggil kembali informasi tersebut. Ingatan terbagi dua menjadi ingatan implisit dan eksplisit. Proses tradisional dari mengingat melalui pendataan penginderaan, ingatan jangka pendek dan ingatan jangka panjang. 4. Bahasa Bahasa adalah menggunakan pemahaman terhadap kombinasi kata dengan tujuan untuk berkomunikasi. Adanya bahasa membantu manusia untuk berkomunikasi dan menggunakan simbol untuk berpikir hal-hal
yang abstrak dan tidak
diperoleh melalui
penginderaan. Dalam mempelajari interaksi pemikiran manusia dan bahasa dikembangkanlah cabang ilmu psikolinguistik 5. Pemecahan masalah dan kreativitas Pemecahan masalah adalah upaya untuk mengatasi hambatan yang menghalangi terselesaikannya suatu masalah atau tugas. Upaya ini melibatkan proses kreativitas yang menghasilkan suatu jalan penyelesaian masalahcommit yang orisinil to userdan berguna.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4. Orientasi Kewirausahaan Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju kesuksesan. Beberapa literatur manajemen memberikan tiga landasan dimensi – dimensi dari kecenderungan organisasional untuk proses manajemen kewirausahaan, yakni kemampuan inovasi, kemampuan mengambil risiko, dan sifat proaktif (Weerawerdeena, 2003). Beberapa hasil penelitian dan literatur kewirausahaan menunjukan bahwa orientasi kewirausahaan menunjukkan bahwa orientasi kewirausahaan lebih signifikan mempunyai kemampuan inovasi daripada yang tidak memiliki kemampuan dalam kewirausahaan (Koh, dalam Puji, 2009). Menurut Lumpkin dan Dess (1996), Orientasi Kewirausahaan terkait dengan proses, praktek dan pembuatan keputusan yang mengarah pada cara-cara baru. Lebih lanjut Lumpkin dan Dess menjelaskan bahwa aspek fundamental dalam Orientasi Kewirausahaan meliputi kesediaan untuk berinovasi dan menghadapi resiko, kecenderungan agresif dalam menghadapi pesaing, dan proaktif mengejar peluang pasar. Weerawardena (2003) mengemukakan bahwa proaktifitas seseorang untuk berusaha berprestasi merupakan petunjuk lain dari aplikasi atas orientasi kewirausahaan secara pribadi. Demikian pula bila suatu perusahaan menekankan proaktifitas dalam kegiatan bisnisnya, maka perusahaan tersebut telah melakukan aktivitas kewirausahaan yang akan secara otomatis mendorong tingginya kinerja. Perusahaan dengan aktivitas kewirausahaan yang tinggi berarti tampak dari tingginya semangat yang tidak pernah padam karena hambatan, rintangan, dan tantangan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sikap aktif dan dinamis adalah kata kuncinya. Sesorang berani mengambil risiko dapat didefinisikan sebagai seseorang yang berorientasi pada peluang dalam ketidakpastian konteks pengambilan keputusan. Hambatan risiko merupakan faktor kunci yang membedakan perusahaan dengan jiwa wirausaha dan tidak. Fungsi utama dari tingginya orientasi kewirausahaan adalah bagaimana melibatkan pengukuran risiko dan pengambilan risiko secara optimal. Peranan berusaha juga sangat memegang peranan penting dalam kemampuan pimpinan, selain tingkat pendidikan dan kemampuan pengambilan risiko, karena dengan pengalaman berusaha yang tinggi maka kemampuan pimpinan untuk melihat keinginan konsumen pada suatu produk juga sangant tinggi (Hadjimanolis, 2000). Sikap berwirausaha dan konsekuensi dari perilaku kepada inovasi sangat dipengaruhi oleh latar belakang pimpinannya yangmenyangkut pengalaman berusaha pimpinannya. Kemampuan pimpinan akan sangat mempengaruhi sikap perusahaan dalam mempengaruhi sikap perusahaan dalam memperhatikan perusahaan pasar, menjadi responsif
terhadap
perusahaan,
kebutuhan
pasar,
seringkali
memerlukan
dirancangnya produk baru untuk menyesuaikan dengan perubahan dan eksploitasi konsumen sehingga tercipta keunggulan bersaing perusahaan.
5. Kinerja Usaha Kinerja adalah merujuk pada tingkat pencapaian atau prestasi dari perusahaan dalam periode waktu tertentu. Kinerja sebuah perusahaan adalah hal yang sangat menentukan dalam perkembangan perusahaan. Tujuan perusahaan yang terdiri dari : tetap berdiri atau eksis (survive), untuk memperoleh laba (benefit) dan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dapat berkembang (growth), dapat tercapai apabila perusahaan tersebut mempunyai performa yang baik. Kinerja (performa) perusahaan dapat dilihat dari tingkat penjualan, tingkat keuntungan, pengembalian modal, tingkat turn over dan pangsa pasar yang diraihnya Jauch dan Glueck, (1988). Jaworski dan Kohli (1993) menyatakan bahwa kinerja merupakan hasil yang diperoleh dari suatu kegiatan usaha dalam kurun tertentu dibandingkan dengan pesaing. Kinerja sebuah usaha merupakan hal yang sangat menentukan dalam perkembangan usaha. Kinerja suatu usaha dapat dilihat dari tingkat pendapatan keseluruhan perusahaan, tingkat penjualan, tingkat laba atas investasi (ROI), dan return on asset (ROA) relatif terhadap pesaing. Sedangkan menurut Thomson dan Strickland (2001) kinerja merupakan tingkat pencapaian atau prestasi dari suatu usaha dalam periode waktu tertentu. Kinerja suatu usaha dilihat dari tingkat penjualan dibandingkan dengan pesaing, tingkat market share usaha dibandingkan pesaing, tingkat inovasi, pendapatan dan tingkat pengembalian modal usaha. Menurut
Mahmudi
(2006)
kinerja
usaha
merupakan
konstruk
multidimensional yang mencakup banyak faktor yang mempengaruhinya. Faktorfaktor yang mempengaruhi kinerja usaha adalah : a. Faktor personal atau individual, meliputi : pengetahuan, ketrampilan (skill), kemampuan, kepercayaan diri, motivasi, dan komitmen yang dimiliki oleh setiap individu. b. Faktor kepemimpinan, meliputi : kualitas dalam memberikan dorongan, semangat, arahan, dan dukungan yang diberikan manajer dan team leader. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Faktor tim, meliputi : kualitas dukungan dan semangat yang diberikan oleh rekan dalam satu tim, kepercayaan terhadap sesama anggota tim, kekompakan dan keeratan anggota tim. d. Faktor sistem, meliputi sistem kerja, fasilitas kerja atau infrastruktur yang diberikan oleh organisasi, proses organisasi, dan kultur kinerja dalam organisasi. e. Faktor kontekstual (situasional), meliputi tekanan dan perubahan lingkungan eksternal dan internal. Peran manajer atau wirausahawan sebagai pemimpin didalam suatu usaha menjadi salah satu faktor penentu kinerja usaha yang unggul (Mahmudi, 2006). E. Penelitian Terdahulu a. Penelitian Zhang dan Bruning (2011) Zhang dan Bruning (2011) meneliti bagaimana wirausahawan menggunakan
ketrampilan
dan
pengalaman
mereka
untuk
memaksimalkan kinerja usahanya. Secara spesifik, Zhang dan Bruning menguji pengaruh karakteristik personal wirausahawan pada orientasi kewirausahaan dan dampaknya terhadap kinerja usaha. Penelitian dilakukan pada UKM yang bergerak di industri manufaktur di Kanada. Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
karakteristik
personal
wirausahawan yang meliputi motivasi berprestasi dan kebutuhan kognisi berpengaruh positif pada kinerja usaha dengan dimediasi oleh orientasi kewirausahaan. b. Penelitian Bonet, et.al (2011) commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Penelitian Bonet, et.al (2011) berusaha mengidentifikasi faktorfaktor
yang
menentukan
keberhasilan
wirausahawan.
Penelitian
dilakukan pada UKM di negara-negara Uni Eropa meliputi Inggris, Prancis, Jerman, Spanyol, Irlandia, Austria, Belgia, Denmark, Finlandia, Italia, Belanda, Swedia, Luxemburg dan Portugal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang sangat dominan mempengaruhi keberhasilan seorang wirausahawan adalah inisiatif dan kepercayaan diri. Di samping itu juga ada faktor-faktor lain yang berperan yaitu dinamisme dan kepemimpinan, kreatifitas, penerimaan terhadap hal-hal baru dan kemampuan berinteraksi dengan orang lain. c. Penelitian Trevelyan (2011) Dalam penelitiannya, berdasarkan Teori Pengaturan Diri (Self Regulatory Theory) Trvelyan mengidentifikasi dua perbedaan individual utama yaitu fokus pengaturan (regulatory focus) dan efikasi diri (self efficacy), yang menentukan upaya wirausahawan melalui keinginan untuk terlibat dalam pekerjaan. Tipe pekerjaan wirausahawan yang berbeda juga memoderasi hubungan upaya wirausahawan dengan pengaturan diri. Hasil penelitian ini semakin memperkuat pentingnya peran karakter individu wirausahawan dalam menentukan keberhasilan usaha.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
F. Kerangka Pemikiran Untuk menggambarkan alur pemikiran hubungan antar variabel yang diteliti, berikut digambarkan kerangka pemikiran penelitian ini :
Motivasi Berprestasi Orientasi
Kinerja
Kewirausahaan n
Usaha
Kebutuhan Kognisi
Gambar 1 Kerangka Pemikiran menurut Zhang dan Burning (2011)
Berdasarkan
kerangka
pemikiran
tersebut,
karakteristik
personal
yang
diproksikan oleh, motivasi berprestasi dan kebutuhan kognisi dapat mempengaruhi kinerja usaha melalui mediasi orientasi kewirausahaan. Wirausahawan yang memiliki motivasi berprestasi tinggi akan cenderung bersifat proaktif, berupaya mencapai keberhasilan yang lebih tinggi dan menghadapi tantangan. Sifat-sifat tersebut erat terkait dengan orientasi kewirausahaan yang menekankan pada kreativitas, inovasi dan penciptaan hal-hal baru. Keterkaitan kedua variabel tersebut yang akhirnya mengarah pada tercapainya kinerja usaha yang unggul. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Karakteristik personal selanjutnya yaitu kebutuhan kognisi juga dapat mempengaruhi kinerja usaha melalui mediasi orientasi kewirausahaan. Wirausahawan yang memiliki kebutuhan kognisi tinggi akan menekankan pada pemikiran yang logis dan membuat keputusan berdasarkan informasi pasar yang valid, bukan sekedar berdasarkan intuisi. Hal ini akan terkait dengan orientasi pemasaran yang menekankan pada pemuasan kebutuhan konsumen dengan memahami pasar sebaik mungkin, sehingga tercapai kinerja usaha yang unggul.
G. Perumusan Hipotesis Jawaban sementara dari masalah penelitian yang akan diuji kebenarannya dirumuskan dalam hipotesis yang didasarkan pada hasil-hasil penelitian terdahulu. a. Pengaruh Motivasi Berprestasi Pada Kinerja Usaha Melalui Mediasi Orientasi Kewirausahaan Lumpkin dan Dess (dalam Zhang dan Bruning, 2011) meneliti hubungan antara motivasi berprestasi dengan orientasi kewirausahaan. Hasil penelitian membuktikan bahwa wirausahawan dan manajer yang memiliki motivasi berprestasi tinggi akan cenderung mengadopsi orientasi kewirausahaan, yang pada gilirannya mengarah pada tercapainya kinerja usaha yang unggul. Penelitian Zhang dan Brunning (2011) sendiri membuktikan bahwa orientasi kewirausahaan memediasi secara parsial pengaruh motivasi berprestasi pada kinerja usaha. Artinya, motivasi berprestasi dapat berpengaruh secara langsung pada kinerja usaha, juga dapat berpengaruh pada kinerja usaha melalui orientasi kewirausahaan.
Berdasarkan
dirumuskan sebagai berikut :
hasil-hasil
penelitian
commit to user
tersebut,
maka
H1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
H1 : Motivasi Berprestasi berpengaruh pada Kinerja Usaha melalui mediasi Orientasi Kewirausahaan b. Pengaruh Kebutuhan Kognisi Pada Kinerja Usaha Melalui Mediasi Orientasi Kewirausahaan Morali et, al (2005) mengemukakan bahwa individu yang memiliki kebutuhan kognisi tinggi menyukai pencarian informasi yang luas, sedangkan individu dengan kebutuhan kognisi rendah cenderung bersumber pada informasi interpersonal dan bertindak berdasarkan persepsi dan perasaan. Hasil penelitian Levin, et.al (2000) menunjukkan bahwa wirausahawan dan manajer dengan kebutuhan kognisi tinggi akan lebih berhasil dalam pembuatan keputusan. Hal ini sangat terkait dengan orientasi pasar yang mendorong wirausahawan untuk mencari informasi pasar yang luas. Informasi pasar sangat kompleks dan membutuhkan kemampuan kognitif tinggi untuk menganalisis dan merespon secara efektif (Zhang dan Bruning, 2011). Hasil penelitian Zhang dan Bruning (2011) membuktikan bahwa orientasi kewirausahaan memediasi penuh pengaruh kebutuhan kognisi pada kinerja usaha. Berdasarkan hasil-hasil penelitian tersebut, maka H2 dirumuskan sebagai berikut : H2 : Kebutuhan Kognisi berpengaruh pada Kinerja Usaha melalui mediasi Orientasi Kewirausahaan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian a. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada UKM Fotokopy, Rental Komputer dan Warnet di Pemerintah Kota Surakarta. Pemilihan objek penelitian dilakukan dengan pertimbangan pesatnya perkembangan usaha Fotokopi, Rental Komputer dan Warnet seiring berkembangnya lembaga pendidikan yang ada di Kota Surakarta. Selain itu karakteristik pribadi seorang wirausahawan juga berperan dalam pengembangan UKM di kota Surakarta. Karena pentingnya peran tersebut maka Pemerintah Kota Surakarta menaruh perhatian pada pengembangan UKM. Hal ini ditunjukkan dengan berbagai kebijakan pemerintah kota untuk mendukung pengembangan UKM (Seputar Indonesia, 2009). b. Desain Penelitian 1. Jenis Riset Penelitian ini merupakan descriptive dan explanatory research. Menurut Jogiyanto (2004), descriptive research merupakan riset yang bertujuan untuk menggambarkan suatu peristiwa, siapa yang terlibat, apa yang dilakukan, kapan dilakukan, di mana dan bagaimana melakukannya. Adapun explanatory research merupakan riset yang mencoba menjelaskan fenomena yang ada. 2. Dimensi Waktu Riset commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dilihat dari dimensi waktunya, penelitian ini adalah penelitian crosssectional. Jogiyanto (2004) mengemukakan bahwa penelitian cross-sectional melibatkan satu waktu tertentu dengan banyak sampel. 3. Setting Riset Berdasarkan setting-nya, penelitian ini melibatkan lingkungan non contrived setting, yaitu lingkungan riil (field setting). 4. Unit Analisis Unit analisis dalam penelitian ini adalah individual, di mana individu responden akan diminta tanggapannya mengenai variabel-variabel yang diteliti. c. Populasi, Sampel Dan Teknik Sampling 1. Populasi Penelitian Populasi adalah kesatuan objek yang ciri-cirinya hendak diduga (Djarwanto, 1996). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh UKM Fotokopi, Warnet, dan Rental Komputer yang ada di Pemerintah Kota Surakarta. Namun jumlah populasi ini tidak dapat diketahui dengan pasti. Dinas Koperasi Dan Usaha Kecil Menengah Kotamadya Surakarta saat ini belum selesai melakukan pemetaan UKM berdasarkan pada bidang usaha, sehingga belum ada validitas data jumlah UKM di Kotamadya Surakarta (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia/APEKSI Online, 2011). 2. Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak di selidiki, dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi (jumlahnya lebih sedikit daripada jumlah populasinya) (Djarwanto, 2000). Dari populasi commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
penelitian akan ditentukan sampel yang akan diteliti lebih lanjut berdasarkan data yang diperoleh. Pada penelitian ini alat analisis yang digunakan adalah Hierarchical Regression. Menurut Hair et. al (2010) ukuran sampel dalam penelitian adalah sebanyak 100 sampai dengan 200 responden. Dalam penelitian ini menggunakan sebanyak 100 responden. 3. Tehnik Sampling Teknik pengambilan sampel/sampling adalah cara atau teknik yang dipergunakan untuk mengambil sampel (Djarwanto, 2000). Teknik sampling yang akan digunakan adalah Convenience Sampling, dimana sampel ditentukan
berdasarkan
kemudahan
dijumpai
dan
kesediaan
untuk
memberikan informasi yang dibutuhkan. Teknik ini dipilih dengan pertimbangan karena populasi penelitian tidak dapat diketahui dengan pasti. d. Jenis Data Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari : 1. Data Primer Data primer, merupakan data yang diperoleh langsung dari objek penelitian dengan mengenakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada objek sebagai sumber informasi yang dicari. Data primer diperoleh dari jawaban kuesioner yang diberikan oleh responden. Responden dalam penelitian ini adalah 130 UKM Kota Surakarta yang terpilih sebagai sampel. Pertanyaan dalam kuesioner meliputi item-item pertanyaan mengenahi motivasi berprestasi, kebutuhan kognisi, orientasi kewirausahaan, dan kinerja usaha. 2. Data Sekunder
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Data sekunder, merupakan data yang diperoleh oleh pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari objek penelitiannya. Data sekunder biasanya berwujud data dokumentasi atau data laporan yang telah tersedia. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif objek penelitian yang meliputi alamat usaha, lama usaha, dan pendapatan usaha. B. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan melalui beberapa cara, yaitu : 1. Kuesioner Yaitu pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan secara tertulis guna memperoleh tentang tanggapan konsumen. Teknik kuesioner yang digunakan mengacu pada Personally Administered Questionaire, yaitu dengan menyampaikan formulir daftar pertanyaan pada responden (Sekaran, 2000). Tipe pertanyaan yang diajukan adalah close ended questions, di mana responden memilih jawaban yang telah tersedia. 2. Wawancara Yaitu proses memperoleh keterangan dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara penanya dengan responden untuk memperoleh data yang diperlukan. Tanya jawab ini dilakukan oleh penulis dengan pemilik UKM yang terpilih sebagai responden. 3. Observasi Observasi yaitu mengamati secara langsung objek yang diteliti. Observasi dapat menambah data-data yang diperlukan didalam penelitian melalui pengamatan kegiatan didalam usaha. Data yang diperoleh dari observasi berupa data-data sekunder yang mendukung penelitian ini. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
C. Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Pengukuran Variabel a. Variabel Independen : Karakterikstik Pribadi meliputi dimensi variabel Motivasi Berprestasi dan Kebutuhan Kognisi. 1. Motivasi Berprestasi Motivasi Berprestasi merupakan motivasi yang timbul dalam diri individu untuk mencapai standar yang ditetapkan dan berupaya keras untuk berhasil. Motivasi Berprestasi dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan
kuesioner
yang
diadaptasi
dari
Need
Assesment
Questionnaire yang dikembangkan oleh Heckert, et.al (1990 dalam Zhang dan Bruning, 2011). Kuesioner ini terdiri dari lima item pertanyaan dengan menggunakan skala Likert. 2. Kebutuhan Kognisi Kebutuhan kognisi terkait dengan tingkatan dalam diri individu menyangkut sejauh mana individu terlibat dan menikmati proses berpikir dan mencari informasi. Kuesioner untuk mengukur Kebutuhan Kognisi mengadaptasi kuesioner yang digunakan dalam penelitian Zhang dan Bruning (2011) terdiri dari empat item pertanyaan dengan skala Likert. b. Variabel mediasi : Orientasi Kewirausahaan Orientasi Kewirausahaan terkait dengan proses, praktek dan pembuatan keputusan yang mengarah pada cara-cara baru. Orientasi Kewirausahaan meliputi kesediaan untuk berinovasi dan menghadapi resiko, kecenderungan agresif dalam menghadapi pesaing, dan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
proaktif mengejar peluang pasar. Kuesioner untuk mengukur orientasi kewirausahaan mengadaptasi kuesioner yang digunakan dalam penelitian Zhang dan Bruning (2011). Kuestioner ini terdiri dari sembilan item pertanyaan. c. Variabel dependen : Kinerja Usaha Kinerja merupakan tingkat pencapaian atau prestasi dari suatu usaha dalam periode waktu tertentu. Kinerja suatu usaha dilihat dari tingkat penjualan dibandingkan dengan pesaing, tingkat market share usaha dibandingkan pesaing, tingkat inovasi, pendapatan, dan tingkat pengembalian modal usaha. Kuesioner untuk mengukur kinerja usaha mengadaptasi kuesioner yang digunakan Thomson dan Strickland (2001). Kuesioner ini terdiri 3 item pertanyaan dengan alternatif jawaban 1= sangat tidak setuju, 2= tidak setuju, 3 = setuju,dan 4 = sangat setuju.
D. Teknik Analisis Data 1. Uji Validitas Uji validitas dalam penelitian ini dijalankan dengan Confirmatory Factor Analysis (CFA). Pada CFA, jika masing-masing indikator pengukur konstruk, maka akan memiliki factor loading yang tinggi. Menurut Hair, et. al (dalam Ghozali, 2004), factor loading lebih besar ± 0.30 dianggap memenuhi level minimal, sangat disarankan besarnya factor loading adalah ± 0.40, jika factor loading mencapai ± 0.50 maka item tersebut sangat penting dalam menginterpretasikan konstruk yang commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
diukur. Pedoman umum untuk analisis faktor adalah nilai lambda atau loading factor ≥ 0.40 (Ferdinand, 2002). 2. Uji Reliabilitas Dalam penelitian ini reliabilitas dilakukan dengan metode one shot, di mana pengukuran hanya sekali dilakukan dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban. Dalam pengukurannya, one shot akan dilakukan dengan analisis Cronbach Alpha (Nunnally, dalam Ghozali, 2004). Menurut Hair et.al (dalam Ghozali, 2004), suatu variabel dinyatakan reliable jika hasil Cronbach Alpha menunjukkan nilai ≥ 0.70. Kriteria Cronbach Alpha yang lain dikemukakan oleh Sekaran (2003) sebagai berikut : (1) Nilai Alpha 0.8 – 1.0 dikategorikan reliabilitas baik (2) Nilai Alpha 0.6 – 0.79 dikategorikan reliabilitas diterima (3) Nilai Alpha ≤ 0.6 dikategorikan reliabilitas kurang baik 3. Uji Hipotesis Untuk menguji hubungan antar variabel yang diteliti digunakan pengujian mediasi dengan menggunakan Analisis Regresi. Analisis Regresi untuk menguji efek mediasi didasarkan pada kerangka kerja Baron dan Kenny (dalam Zhang dan Bruning, 2011). Berdasarkan kerangka tersebut, Analisis Regresi dilakukan untuk menguji : (a) apakah variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel pemediasi; (b) apakah variabel pemediasi berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen; serta (c) apakah pengaruh variabel independen commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
terhadap variabel dependen masih tetap signifikan setelah adanya efek mediasi dalam hubungan tersebut. Untuk menguji Hipotesis 1, model regresi yang dikembangkan adalah sebagai berikut : KU = β * MB KU = β * OK; OK = β * MB KU = β1 * OK + β2 * MB Dimana : KU : Kinerja Usaha MP : Motivasi Prestasi OK : Orientasi Kewirausahaan Untuk menguji Hipotesis 2, model regresi yang dikembangkan adalah sebagai berikut : KU = β * KK KU = β * OK ; OK = β * KK KU = β1 * OK + β2 * KK Dimana : KK : Kebutuhan Kognisi OK : Orientasi Kewirausahaan Untuk mengetahui efek mediasi, mediasi parsial (partially mediated) terjadi ketika variabel independen tetap signifikan setelah diregresikan bersama dengan variabel mediasi dan besarnya pengaruh variabel independen tersebut yang ditunjukkan dengan nilai β yang mengalami penurunan. Adapun mediasi penuh commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(fully mediated) terjadi ketika variabel independen menjadi tidak signifikan ketika diregresikan dengan variabel mediasi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV ANALISIS & PEMBAHASAN Penelitian ini mengkaji motivasi berprestasi, kebutuhan kognisi, orientasi kewirausahaan, dan kinerja usaha. dalam Bab ini akan dijelaskan analisis deskriptif, uji validitas menggunakan confirmatory factor analysis (CFA), uji reliabilitas menggunakan cronbach alpha dan uji hipotesis menggunakan hierarchical regression.
A. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik dan tanggapan responden terhadap item – item pernyataan dalam kuesioner. Responden yang dipakai dalam penelitian ini adalah UKM Foto kopi, rental komputer, dan warnet. Teknik pengambilan sampel menggunakan Convenience Sampling. Pada penelitian ini kuesioner yang disebarkan adalah sebanyak 120 kuesioner. Kuesioner yang kembali sebanyak 112 dan kuestioner yang dapat diolah 100. Tingkat pengembalian kuesioner sebesar 93%. Kuesioner dibagikan langsung kepada UKM Foto kopi, rental komputer, dan warnet yang menjadi responden sebelumnya diberikan penjelasan tentang cara mengisi pertanyaan – pertanyaan yang ada dalam kuestioner 1. Karakteristik Responden a. Lokasi UKM di Kota Solo Tabel IV.1 menggambarkan lokasi responden pada bidang UKM commit to user Fotokopi, Rental Komputer, dan Warnet di Kota Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel IV.1 Deskripsi Lokasi UKM di Kota Surakarta Kecamatan di Surakarta
Jumlah Kuesioner
Jebres
57
Pasar Kliwon
17
Banjarsari
21
Laweyan
14
Serengan
11
Jumlah
120
Sumber: Data Primer Yang Diolah, 2012 Lokasi UKM yang terpilih sebagai obyek tersebar di lima kecamatan di Surakarta yaitu Kecamatan Jebres, Kecamatan Pasar Kliwon, Kecamatan Banjarsari, Kecamatan Laweyan dan Kecamatan Serengan. b. Jenis UKM Tabel IV.2 Deskripsi Jenis UKM di Kota Surakarta Jenis UKM di Kota Surakarta
Jumlah Kuesioner
Fotokopi
55
Rental Komputer
29
Warnet
16 Total Kuesioner
100
Sumber: Data Primer Yang Diolah, 2012 Dari tabel IV.2 diketahui bahwa bidang UKM yang diteliti oleh commit to user peneliti terdiri dari 3 bidang usaha yaitu Fotokopi, Rental Komputer, dan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Warnet. Jumlah responden pada bidang UKM Fotokopi sebanyak 55 responden. Terdapat 29 responden pada jenis UKM Rental Komputer dan 16 responden pada bidang UKM Warnet. c. Jenis Kelamin Responden Dari data yang terkumpul maka diperoleh data distribusi jenis kelamin responden yang dapat dilihat pada tabel IV.3. Tabel IV.3 Deskripsi Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin
Jumlah Pria 73 Wanita 27 Jumlah 100 Sumber: Data Primer Yang Diolah, 2012
Persentase 73% 27% 100%
Dari tabel IV.3 diketahui bahwa dari 100 responden yang menjadi sampel dalam penelitian, responden paling banyak adalah wirausaha pria sebanyak 73 responden atau sebesar 73% daripada wirausaha wanita hanya sebanyak 27 responden atau sebesar 27%. Usia Responden Dari data yang terkumpul maka diperoleh data distribusi usia responden yang dapat dilihat pada tabel IV.4. Tabel IV.4 Deskripsi Usia Responden Usia 20 – 25 tahun 26 – 31 tahun 32 – 37 tahun 38 – 43 tahun >43 tahun Jumlah
Jumlah 9 23 30 20 18 commit to user 100
Persentase 9% 23% 30% 20% 18% 100 %
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sumber: Data Primer Yang Diolah, 2012 Dari tabel IV.4 diketahui bahwa responden yang diteliti memiliki usia 20 sampai 25 tahun memiliki jumlah responden 9 dengan presentase sebesar 9%. Untuk responden berusia 26 sampai 31 tahun memiliki jumlah responden 23 dengan presentase 23%. Responden dengan usia antara 32 sampai 37 tahun adalah 30 responden dengan persentase 30%. Untuk responden berusia 38 sampai 43 tahun memiliki persentase sebesar 20% dengan jumlah responden 20. Responden dengan usia diatas 43 tahun berjumlah 18 responden sebesar 18%. Responden paling banyak berusia antara 32 hingga 37 tahun sebesar 30% yaitu 30 responden. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa rata – rata wirausaha dalam UKM fotokopi, rental komputer, dan warnet yang menjadi responden terbesar berada pada rentang usia 32 sampai 37 tahun. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian wirausahawan adalah usia produktif. d. Tingkat Pendidikan Responden Dari data yang terkumpul maka diperoleh data distribusi usia responden yang dapat dilihat pada tabel IV.5 Tabel IV.5 Deskripsi Tingkat Pendidikan Responden Pendidikan
Jumlah Persentase SD 13 13% SMP 20 20% SMA/ SMK 34 34% Diploma/Akademi 18 18% Sarjana 15 15% Jumlah 100user 100% commit to Sumber: Data Primer Yang Diolah, 2012
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dari tabel IV.5 diketahui bahwa tingkat pendidikan yang paling mendominasi adalah tamatan SMA. Untuk tingkat pendidikan SD terdapat 13 responden dengan persentase sebesar 13%. Jumlah responden dengan tingkat pendidikan SMP sebesar 20% yaitu 20 responden. Responden dengan tingkat pendidikan SMA sejumlah 34 responden dengan persentase sebesar 34%. Untuk tingkat pendidikan Diploma atau Akademi terdapat 18 responden dengan persentase sebesar 18% dan tingkat Sarjana terdapat 15 responden dengan persentase sebesar 15%. e. Lama Usaha Responden Dari data yang terkumpul maka diperoleh data distribusi lama usaha yang dapat dilihat pada tabel IV.6. Tabel IV.6 Deskripsi Lama Usaha Responden Lama Usaha Jumlah Persentase < 1 tahun 12 12% 1-5 tahun 25 25% 5-10 tahun 37 37% > 10 tahun 26 26% Jumlah 100 100% Sumber: Data Primer Yang Diolah, 2012
Dari tabel IV.6 dapat diketahui bahwa lama usaha responden paling banyak antara 5 tahun sampai dengan 10 tahun dengan persentase sebesar 37% yaitu 37 responden. Untuk responden dengan lama usaha kurang dari satu tahun terdapat 12 responden dengan persentase sebesar 12%. Jumlah responden dengan lama usaha 1-5 tahun adalah 25 responden dengan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
persentase 25%. Untuk lama usaha lebih dari 10 tahun terdapat 26 responden dengan persentase 26%.
2. Deskripsi Tanggapan Responden (UKM Fotokopi, Rental Komputer dan Warnet di Kota Surakarta) Dalam analisis ini akan diuraikan mengenai kecenderungan dan tanggapan dari wirausahawan selaku responden dalam penelitian ini. Kuesioner dalam penelitian ini bersifat kualitatif maka data, informasi dan keterangan yang diberikan responden harus diubah dalam bentuk data kuantitatif dengan menggunakan format alternatif jawaban dengan skala likert 4 poin. Berikut ini merupakan pendistribusian jawaban responden dalam persentasi dan jumlah kuantitas yang diklasifikasikan menjadi empat yaitu kategori sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju: a. Tanggapan Responden Mengenai Orientasi Kewirausahaan Deskripsi tanggapan responden sebanyak 100 wirausaha terhadap item pertanyaan orientasi kewirausahaan sebanyak 9 item. Dari data kuesioner yang terdapat pada lampiran dapat dilihat deskripsi tanggapan responden pada setiap item pertanyaan adalah sebagai berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel IV.7 Deskripsi Tanggapan Responden Mengenai Orientasi Kewirausahaan
Kode
Item Pertanyaan
Usaha kami menekan pada pengembangan dan inovasi Usaha kami telah memasarkan OK2 produk dan jasa dalam 5 tahun terakhir Usaha kami melakukan banyak OK3 perubahan dalam produk atau jasa Dalam usaha, kami biasanya OK4 memulai tindakan sebelum pesaing Pada permulaan usaha,kami OK5 melakukan perkenalan produk dan jasa Kami berani dalam menghadapi OK6 persaingan Kami menyukai pekerjaan yang OK7 beresiko tinggi dengan hasil yang sangat besar Kami meningkatkan kemampuan dengan sikap OK8 berani dalam bertindak untuk mencapai tujuan Usaha kami berani dan agresif OK9 memaksimalkan peluang Sumber: Data Primer Yang Diolah, 2012 OK1
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
0 (0%)
12 (12%) 48 (48%)
40 (40%)
0 (0%)
16 (16%) 44 (44%)
40 (40%)
0 (0%)
17 (17%) 37 (37%)
46 (46%)
0 (0%)
18 (18%) 38 (38%)
44 (44%)
0 (0%)
11 (11%) 51 (51%)
38 (38%)
0 (0%)
20 (20%) 36 (36%)
44 (44%)
0 (0%)
22 (22%) 30 (30%)
48 (48%)
0 (0%)
14 (14%) 45 (45%)
41 (41%)
0 (0%)
13 (13%) 37 (37%)
50 (50%)
Dari tabel IV.7 dapat diketahui distribusi jawaban responden mengenai orientasi kewirausahaan yang menunjukkan bahwa: a. Untuk pertanyaan mengenai pengembangan dan inovasi terdapat 40 wirausaha atau 40% responden menjawab sangat setuju pada item pertanyaan tersebut, 48 wirausaha atau 48% responden menjawab setuju, 12 wirausaha commit atau 12% responden menjawab tidak setuju dan to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
tidak ada wirausaha yang menjawab sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar wirausaha dalam bidang usaha Fotokopi, Rental Komputer dan Warnet di Kota Surakarta memiliki perhatian yang tinggi pada pengembangan usaha dan inovasi. b. Untuk pertanyaan mengenai pemasaran produk dan jasa dalam kurun waktu 5 tahun terdapat 40 wirausaha atau 40% responden menjawab sangat setuju pada item pertanyaan tersebut, 44 wirausaha atau 44% responden menjawab setuju, 16 wirausaha
atau 16% responden
menjawab tidak setuju dan tidak ada wirausaha yang menjawab sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar wirausaha dalam bidang usaha Fotokopi, Rental Komputer dan Warnet di Kota Surakarta telah memasarkan produk dan jasa pada pelanggan dalam beberapa tahun. c. Untuk pertanyaan mengenai perubahan dalam produk dan jasa terdapat 46 wirausaha atau 46% responden menjawab sangat setuju pada item pertanyaan tersebut, 37 wirausaha atau 37% responden menjawab setuju, 17 wirausaha atau 17% responden menjawab tidak setuju dan tidak ada wirausaha yang menjawab sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar wirausaha dalam bidang usaha Fotokopi, Rental Komputer dan Warnet di Kota Surakarta telah melakukan perubahan dalam produk atau jasa. d. Untuk pertanyaan mengenai usaha yang dimulai sebelum tindakan dari pesaing terdapat 44 wirausaha atau 44% responden menjawab commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
sangat setuju pada item pertanyaan tersebut, 38 wirausaha atau 38% responden menjawab setuju, 18 wirausaha atau 18% responden menjawab tidak setuju dan tidak ada wirausaha yang menjawab sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar wirausaha dalam bidang usaha Fotokopi, Rental Komputer dan Warnet di Kota Surakarta memiliki perhatian yang tinggi pada tindakan yang dimulai pesaing. e. Untuk pertanyaan mengenai perkenalan produk dan jasa dalam permulaan usaha terdapat 38 wirausaha atau 38% responden menjawab sangat setuju pada item pertanyaan tersebut, 51 wirausaha atau 51% responden menjawab setuju, 11 wirausaha atau 11% responden menjawab tidak setuju dan tidak ada wirausaha yang menjawab sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar wirausaha dalam bidang usaha Fotokopi, Rental Komputer dan Warnet di Kota Surakarta memulai perkenalan produk dan jasa dalam memulai awal usaha. f. Untuk pertanyaan siap menghadapi persaingan terdapat 44 wirausaha atau 44% responden menjawab sangat setuju pada item pertanyaan tersebut, 36 wirausaha atau 36% responden menjawab setuju, 20 wirausaha atau 20% responden menjawab tidak setuju dan tidak ada wirausaha yang menjawab sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar wirausaha dalam bidang usaha Fotokopi, Rental Komputer dan Warnet di Kota Surakarta siap menghadapi persaingan dengan kompetitor. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
g. Untuk pertanyaan mengenai pekerjaan yang beresiko tinggi dengan hasil yang sangat besar terdapat 48 wirausaha atau 48% responden menjawab sangat setuju pada item pertanyaan tersebut, 30 wirausaha atau 30% responden menjawab setuju, 22 wirausaha atau 22% responden menjawab tidak setuju dan tidak ada wirausaha yang menjawab sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar wirausaha dalam bidang usaha Fotokopi, Rental Komputer dan Warnet di Kota Surakarta memilih pekerjaan yang beresiko tinggi dengan hasil yang sangat besar. h. Untuk pertanyaan mengenai meningkatkan kemampuan dengan sikap berani terdapat 41 wirausaha atau 41% responden menjawab sangat setuju pada item pertanyaan tersebut, 45 wirausaha atau 45% responden menjawab setuju, 14 wirausaha atau 14% responden menjawab tidak setuju dan tidak ada wirausaha yang menjawab sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar wirausaha dalam bidang usaha Fotokopi, Rental Komputer dan Warnet di Kota Surakarta memiliki sikap berani dalam meningkatkan kemampuan. i. Untuk pertanyaan mengenai berani memaksimalkan peluang terdapat 50 wirausaha atau 50% responden menjawab sangat setuju pada item pertanyaan tersebut, 37 wirausaha atau 37% responden menjawab setuju, 13 wirausaha atau 13% responden menjawab tidak setuju dan tidak ada wirausaha yang menjawab sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar wirausaha dalam commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
bidang usaha Fotokopi, Rental Komputer dan Warnet di Kota Surakarta didalam usahanya berani memaksimalkan peluang.
Berdasarkan analisis deskriptif tanggapan responden mengenai orientasi pasar secara umum dapat dikatakan bahwa wirausaha dalam bidang usaha Fotokopi, Rental Komputer dan Warnet di Kota Surakarta telah menerapkan orientasi pasar yang tinggi didalam menjalankan usaha.
b. Tanggapan Responden Mengenai Motivasi Berprestasi Deskripsi tanggapan responden sebanyak 100 wirausaha terhadap item pertanyaan motivasi berprestasi sebanyak 5 item. Dari data kuesioner yang terdapat pada lampiran dapat dilihat deskripsi tanggapan responden pada setiap item pertanyaan adalah sebagai berikut: Tabel IV.8 Deskripsi Tanggapan Responden Mengenai Motivasi Berprestasi
Item Pertanyaan
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
MB1
Kami berusaha menjadi yang terbaik
0 (0%)
6 (6%)
50 (50%)
44 (44%)
MB2
Kami selalu bekerja keras
0 (0%)
6 (6%)
55 (55%)
39 (39%)
MB3
Kami menyediakan produk dan layanan yang terbaik
0 (0%)
6 (6%)
48 (48%)
46 (46%)
MB4
Kami berusaha dapat melebihi pencapaian saat ini
0 (0%)
5 (5%)
52 (52%)
43 (43%)
56 (56%)
37 (37%)
Kode
MB5
Kami selalu berusaha keras 0 (0%) 7 (7%) meningkatkan kinerja commit to user Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2012
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dari tabel IV.8 dapat diketahui distribusi jawaban responden mengenai motivasi berprestasi yang menunjukkan bahwa: a. Untuk pertanyaan mengenai usaha wirausaha untuk menjadi yang terbaik terdapat 50 wirausaha atau 50% responden menjawab setuju pada item pertanyaan tersebut, 44 wirausaha atau 44% responden menjawab sangat setuju, 6 wirausaha atau 6% responden menjawab tidak setuju dan tidak ada wirausaha yang menjawab sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar wirausaha dalam bidang usaha Fotokopi, Rental Komputer dan Warnet di Kota Surakarta memiliki motivasi yang cukup tinggi untuk menjadi usaha yang terbaik. b. Untuk pertanyaan mengenai kerja keras didalam usaha terdapat 39 wirausaha atau 39% responden menjawab sangat setuju pada item pertanyaan tersebut, 55 wirausaha atau 55% responden menjawab setuju, 6 wirausaha atau 6% responden menjawab tidak setuju dan tidak ada wirausaha yang menjawab sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar wirausaha dalam bidang usaha Fotokopi, Rental Komputer dan Warnet di Kota Surakarta memiliki motivasi untuk bekerja keras yang cukup tinggi di dalam usaha. c. Untuk pertanyaan mengenai penyediaan produk dan layanan yang terbaik bagi pelanggan oleh usaha terdapat 46 wirausaha atau 46% responden menjawab sangat setuju pada item pertanyaan tersebut, 48 wirausaha atau 48% responden menjawab setuju, 6 wirausaha atau 6% commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
responden menjawab tidak setuju dan tidak ada wirausaha yang menjawab sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar wirausaha dalam bidang usaha Fotokopi, Rental Komputer dan Warnet di Kota Surakarta memiliki motivasi yang cukup tinggi untuk menyediakan produk dan layanan yang terbaik bagi pelanggan. d. Untuk pertanyaan mengenai usaha untuk dapat melebihi pencapaian saat ini oleh wirausaha terdapat 43 wirausaha atau 43% responden menjawab sangat setuju pada item pertanyaan tersebut, 52 wirausaha atau 52% responden menjawab setuju, 5 wirausaha atau 5% responden menjawab tidak setuju dan tidak ada wirausaha yang menjawab sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar wirausaha dalam bidang usaha Fotokopi, Rental Komputer dan Warnet di Kota Surakarta memiliki motivasi yang cukup tinggi untuk dapat melebihi pencapaian saat ini. e. Untuk
pertanyaan
mengenai
kerja
keras
karyawan
untuk
meningkatkan kinerja terdapat 37 wirausaha atau 37% menjawab sangat setuju pada item pertanyaan tersebut, 56 wirausaha atau 56% responden menjawab setuju, 7 wirausaha atau 7% responden menjawab tidak setuju dan tidak ada wirausaha yang menjawab sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar wirausaha dalam bidang usaha Fotokopi, Rental Komputer dan Warnet di Kota Surakarta memiliki karyawan dengan motivasi bekerja keras yang cukup tinggi untuk meningkatkan kinerja dalam usaha. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Berdasarkan analisis deskriptif tanggapan responden mengenai motivasi berprestasi secara umum dapat dikatakan bahwa wirausaha dalam bidang usaha Fotokopi, Rental Komputer dan Warnet di Kota Surakarta telah memiliki motivasi berprestasi yang cukup tinggi didalam menjalankan usaha.
c. Tanggapan Responden Mengenai Kebutuhan Kognisi Deskripsi tanggapan responden sebanyak 100 wirausaha terhadap item pertanyaan kebutuhan kognisi sebanyak 4 item. Dari data kuesioner yang terdapat pada lampiran dapat dilihat deskripsi tanggapan responden pada setiap item pertanyaan adalah sebagai berikut: Tabel IV.9 Deskripsi Tanggapan Responden Mengenai Kebutuhan Kognisi
Kode KK1
KK2
KK3 KK4
Item pertanyaan
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Kami mengutamakan permasalahan yang membutuhkan solusi baru
0 (0%)
8 (8%)
37 (37%)
55 (55%)
Pemikiran kami berkembang ketika menghadapi masalah yang sulit
0 (0%)
7 (7%)
50 (50%)
43 (43%)
Kami peduli bagaimana suatu pekerjaan diselesaikan
0 (0%)
3 (3%)
50 (50%)
47 (47%)
Kami mengembangkan kemampuan dalam bekerja
0 (0%)
6 (6%)
54 (54%)
40 (40%)
Sumber: Data Primer Yang Diolah, 2012 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dari tabel IV.9 dapat diketahui distribusi jawaban responden mengenai kebutuhan kognisi yang menunjukkan bahwa : a. Untuk
pertanyaan
mengenai
perhatian
karyawan
terhadap
permasalahan yang membutuhkan solusi baru terdapat 55 wirausaha atau 55% responden menjawab sangat setuju pada item pertanyaan tersebut, 37 wirausaha atau 37% responden menjawab setuju, 8 wirausaha atau 8% menjawab tidak setuju dan tidak ada wirausaha yang menjawab sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar wirausaha dalam bidang usaha Fotokopi, Rental Komputer dan Warnet di Kota Surakarta memiliki karyawan dengan perhatian tinggi terhadap permasalahan yang membutuhkan solusi baru. b. Untuk pertanyaan mengenai pemikiran karyawan didalam usaha berkembang ketika menghadapi masalah yang sulit terdapat
43
wirausaha atau 43% responden menjawab sangat setuju pada item pertanyaan tersebut, 50 wirausaha atau 50% responden menjawab setuju, 7 wirausaha atau 7% responden menjawab tidak setuju dan tidak ada wirausaha yang menjawab sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar wirausaha dalam bidang usaha Fotokopi, Rental Komputer dan Warnet di Kota Surakarta
memiliki
karyawan
dengan
tingkat
perkembangan
pemikiran yang tinggi didalam usaha ketika menghadapi masalah yang sulit. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Untuk pertanyaan mengenai kepedulian karyawan tentang cara penyelesaian suatu pekerjaan terdapat 47 wirausaha atau 47% responden menjawab sangat setuju pada item pertanyaan tersebut, atau 50 wirausaha 50% responden menjawab setuju, 3 wirausaha atau 3% responden menjawab tidak setuju dan tidak ada wirausaha yang menjawab sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar wirausaha dalam bidang usaha Fotokopi, Rental Komputer dan Warnet di Kota Surakarta memiliki karyawan dengan tingkat kepedulian yang tinggi tentang cara penyelesaian suatu pekerjaan. d. Untuk pertanyaan mengenai kemampuan karyawan yang berkembang dalam bekerja terdapat 40 wirausaha atau 40% responden menjawab sangat setuju pada item pertanyaan tersebut, 54 wirausaha atau 54% responden menjawab setuju, 6 wirausaha atau 6% responden menjawab tidak setuju dan tidak ada wirausaha yang menjawab sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar wirausaha dalam bidang usaha Fotokopi, Rental Komputer dan Warnet di Kota Surakarta memiliki karyawan dengan kemampuan untuk berkembang yang tinggi dalam bekerja. Berdasarkan analisis deskriptif tanggapan responden mengenai kebutuhan kognisi secara umum dapat dikatakan bahwa wirausaha dalam bidang usaha Fotokopi, Rental Komputer dan Warnet di Kota Surakarta memiliki kebutuhan kognisi yang tinggi didalam menjalankan usaha. commit toKinerja user Usaha d. Tanggapan Responden Mengenai
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Deskripsi tanggapan responden sebanyak 100 wirausaha terhadap item pertanyaan kinerja usaha sebanyak 5 item. Dari data kuesioner yang terdapat pada lampiran dapat dilihat deskripsi tanggapan responden pada setiap item pertanyaan adalah sebagai berikut: Tabel IV.10 Deskripsi Tanggapan Responden Mengenai Kinerja Usaha Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Penguasaan pangsa pasar pada usaha kami tinggi dibandingkan dengan usaha sejenis
0 (0%)
2 (2%)
66 (66%)
32 (32%)
Tingkat volume penjualan pada usaha kami tinggi dibandingkan dengan usaha sejenis
0 (0%)
7 (7%)
64 (64%)
29 (29%)
KU3
Kemampuan berinovasi usaha kami tinggi
0 (0%)
4 (4%)
63 (63%)
33 (33%)
KU4
Pendapatan meningkat
0 (0%)
6 (6%)
65 (65%)
29 (29%)
KU5
Tingkat pengembalian usaha baik
0 (0%)
5 (5%)
71 (71%)
24 (24%)
Kode KU1
KU2
Item pertanyaan
usaha
pertahun modal
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2012 Dari tabel IV.10 dapat diketahui distribusi jawaban responden mengenai kinerja usaha yang menunjukkan bahwa: a. Untuk pertanyaan mengenai penguasaan pangsa pasar pada usaha lebih tinggi dibandingkan dengan usaha sejenis terdapat 32 wirausaha atau 32% responden menjawab sangat setuju pada item pertanyaan tersebut, 66 wirausaha atau 66% responden menjawab setuju, 2 wirausaha atau 2% responden menjawab tidak setuju dan tidak ada commit to user wirausaha yang menjawab sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
disimpulkan bahwa sebagian besar wirausaha dalam bidang usaha Fotokopi, Rental Komputer dan Warnet di Kota Surakarta memiliki penguasaan pangsa pasar yang cukup tinggi dibanding usaha sejenis. b. Untuk pertanyaan mengenai tingkat volume penjualan pada usaha lebih tinggi dibandingkan dengan usaha sejenis terdapat 29 wirausaha atau 29% responden menjawab sangat setuju pada item pertanyaan tersebut, 64 wirausaha atau 64% responden menjawab setuju, 7 wirausaha atau 7% responden menjawab tidak setuju dan tidak ada wirausaha yang menjawab sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar wirausaha dalam bidang usaha Fotokopi, Rental Komputer dan Warnet di Kota Surakarta memiliki tingkat volume penjualan yang cukup tinggi dibandingkan dengan usaha sejenis. c. Untuk pertanyaan mengenai kemampuan berinovasi usaha lebih tinggi terdapat 33 wirausaha atau 33% responden menjawab sangat setuju pada item pertanyaan tersebut, 63 wirausaha atau 63% responden menjawab setuju, 4 wirausaha atau 4% responden menjawab tidak setuju dan tidak ada wirausaha yang menjawab sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar wirausaha dalam bidang usaha Fotokopi, Rental Komputer dan Warnet di Kota Surakarta memiliki kemampuan berinovasi yang cukup tinggi didalam usaha. d. Untuk pertanyaan mengenai peningkatan pendapatan usaha pertahun terdapat 29 wirausaha atau 29% menjawab sangat setuju pada item commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pertanyaan tersebut, 65 wirausaha atau 65% responden menjawab setuju, 6 wirausaha atau 6% responden menjawab tidak setuju dan tidak ada wirausaha yang menjawab sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar wirausaha dalam bidang usaha Fotokopi, Rental Komputer dan Warnet di Kota Surakarta mengalami peningkatan pendapatan usaha pertahun yang cukup tinggi. e. Untuk pertanyaan mengenai tingkat pengembalian modal usaha terdapat 24 wirausaha atau 24% responden menjawab sangat setuju pada item pertanyaan tersebut, 71 wirausaha atau 71% responden menjawab setuju, 5 wirausaha atau 5% responden menjawab tidak setuju dan tidak ada wirausaha yang menjawab sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar wirausaha dalam bidang usaha Fotokopi, Rental Komputer dan Warnet di Kota Surakarta memiliki tingkat pengembalian modal usaha yang cukup tinggi.
Berdasarkan analisis deskriptif tanggapan responden mengenai kinerja usaha secara umum dapat dikatakan bahwa wirausaha dalam bidang usaha Fotokopi, Rental Komputer dan Warnet di Kota Surakarta telah memiliki kinerja usaha yang cukup tinggi didalam menjalankan usaha.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Uji Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2005). Penelitian ini menggunakan analisis faktor untuk mengetahui validitas instrumen penelitian. Tinggi rendahnya validitas suatu instrument kuesioner dapat dilihat melalui factor loading dengan bantuan program SPSS 11.5. Factor loading adalah korelasi item-item pertanyaan dengan konstruk yang diukurnya. Menurut Hair et. al. (2010), factor loading lebih besar ± 0.30 dianggap memenuhi level minimal, sangat disarankan besarnya factor loading adalah ± 0.40, jika factor loading suatu item pertanyaan mencapai ± 0.50 atau lebih besar maka item tersebut sangat penting dalam menginterpretasikan konstruk yang diukurnya. Berdasarkan hal tersebut, peneliti menetapkan nilai factor loading yang signifikan adalah lebih dari ± 0.40. Untuk dapat dilakukan analisis faktor maka harus dipenuhi syarat yaitu nilai Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy (KMO MSA) harus lebih dari 0.5 dan Bartlets Tes memiliki signifikansi 0.000 (Ghozali, 2005).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Hasil Uji Validitas Table IV.11 Rotated Component Matrix(a)
1 ,667 ,775 ,763 ,708 ,719 ,758 ,831 ,728 ,664
OK1 OK2 OK3 OK4 OK5 OK6 OK7 OK8 OK9 MB1 MB2 MB3 MB4 MB5 KK1 KK2 KK3 KK4 KU1 KU2 KU3 KU4 KU5 Extraction Method: Principal Component Kaiser Normalization. a Rotation converged in 5 iterations. Sumber : output pengolahan spss 11.5
Component 2 3
4
,733 ,766 ,799 ,799 ,682 ,516 ,616 ,810 ,752 ,698 ,719 ,801 ,745 ,615 Analysis. Rotation Method: Varimax with
Berdasarkan hasil pengolahan Uji Validitas diatas data sudah mengelompok dan terekstrak sempurna. Sehingga ini dapat dikatakan lolos Uji Validitas. 2. Uji Realibilitas Setelah pengujian validitas, maka tahap selanjutnya adalah pengujian reliabilitas. Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana suatu commit to user alat ukur dapat digunakan, dipercaya, dan diandalkan untuk meneliti suatu
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
objek. Dalam penelitian ini dilakukan uji reliabilitas terhadap kuesioner dengan maksud untuk mengetahui sejauh mana kuesioner tersebut dapat digunakan, dipercaya, dan diandalkan. Teknik yang digunakan untuk menguji reliabilitas adalah koefisien Cronbach’s Alpha. Koefisien Cronbach’s Alpha yang mendekati satu menandakan reliabilitas konsistensi yang tinggi. Dari hasil pengujian reliabilitas variabel dengan menggunakan bantuan SPSS didapatkan nilai Cronbach’s Alpha masing-masing variabel adalah sebagai berikut Tabel IV.12 Uji Reliabilitas Cronbach’s Alpha Orientasi Kewirausahaan (OK) 0.9007 Motivasi Berprestasi (MB) 0.8317 Kebutuhan Kognisi (KK) 0.6468 Kinerja Usaha (KU) 0.7991 Sumber: Data Primer Yang Diolah, 2012 Variabel
Keterangan Realibilitas baik Realibilitas baik Realibilitas diterima Realibilitas baik
Berdasarkan tabel IV.17 dapat diketahui bahwa semua variabel memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0.6.
C. Analisis Regresi Hierarchical Setelah pengujian instrumen pengukuran melalui uji validitas dan reliabilitas, tahap selanjutnya adalah pengujian hubungan antar variabel. Dalam penelitian ini analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah Hierarchical Regression. Analisis ini digunakan untuk menguji pengaruh mediasi dalam hubungan antar variabel yang diteliti. Pemediasi yang diuji commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
adalah Orientasi Kewirausahaan dalam hubungannya dengan Motivasi Berprestasi, Kebutuhan Kognisi dan Kinerja Usaha. 1. Orientasi Kewirausahaan memediasi Pengaruh Motivasi Berprestasi Pada Kinerja Usaha Pada tahap ini dilakukan uji Orientasi Kewirausahaan sebagai pemediasi pengaruh Motivasi Berprestasi pada Kinerja Usaha. Langkah pertama dilakukan regresi antara Motivasi Berprestasi dengan Kinerja Usaha. Hasil analisis regresi sebagai berikut : Tabel IV.13 Hasil Analisis Regresi Motivasi Berprestasi Pada Kinerja Usaha Coefficients (a)
Model
Unstandardized Coefficients
B Std. Error 1 (Constant) 2,276 ,277 ZMB ,288 ,082 a Dependent Variable: ZKU Sumber: Data Primer Yang Diolah, 2012
Standardized Coefficients
t
Sig.
Beta ,335
8,212 3,519
,000 ,001
Berdasarkan tabel IV.13 diketahui bahwa Motivasi Berprestasi berpengaruh signifikan dan positif pada Kinerja Usaha, dengan koefisien regresi 0.335 pada signifikansi (p<0.05) 0.001. Maka dapat disimpulkan bahwa tingginya motivasi berprestasi dapat meningkatkan kinerja usaha seorang wirausahawan. Langkah ke dua dalam analisis adalah melakukan regresi antara Orientasi Kewirausahaan dengan Kinerja Usaha, dengan hasil analisis sebagai berikut : commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel IV.14 Hasil Analisis Regresi Orientasi Kewirausahaan Pada Kinerja Usaha Coefficients (a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
B Std. Error 2,627 ,238 ,188 ,072
1
t
Sig.
Beta
(Constant) ZOK a Dependent Variable: ZKU Sumber : Data Primer Yang diolah, 2012
,256
11,052 2,622
,000 ,010
Berdasarkan tabel IV.14 diketahui bahwa Orientasi Kewirausahaan berpengaruh signifikan dan positif pada Kinerja Usaha, dengan koefisien regresi 0.256 pada signifikansi (p<0.05) 0.010. Hal ini berarti semakin tinggi orientasi kewirausahaan seseorang yang ditandai dengan niat dan minat usaha yang tinggi maka akan berdampak pada peningkatan kinerja usaha yang dilakukan oleh seorang wirausahawan. Langkah ke tiga dalam analisis adalah melakukan regresi antara Motivasi Berprestasi dan Orientasi Kewirausahaan, dengan hasil analisis sebagai berikut : Tabel IV.15 Hasil Analisis Regresi Motivasi Berprestasi Pada Orientasi Kewirausahaan Coefficients (a) Unstandardized Coefficients Model 1
B
Standardized Coefficients
Std. Error
(Constan 2,479 ,393 t) ZMB ,237 ,116 a Dependent Variable: ZOK Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2012 commit to user
Beta
t
,203
Sig.
6,312
,000
2,047
,043
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Berdasarkan tabel IV.15 diketahui bahwa Motivasi Berprestasi berpengaruh signifikan dan positif pada Orientasi Kewirausahaan, dengan koefisien regresi 0.203 pada signifikansi (p<0.05) 0.043. Hal ini mengindikasikan bahwa seorang wirausahawan yang memiliki Motivasi Berprestasi tinggi akan lebih berhasil mengembangkan usahanya karena cenderung menggunakan orientasi kewirausahaan yang ada dalam dirinya untuk mengembangkan usahanya. Pada tahap terakhir dilakukan regresi antara Motivasi Berprestasi dan Orientasi Kewirausahaan dengan Kinerja Usaha. Hasil regresi sebagai berikut Tabel IV.16 Hasil Analisis Regresi Motivasi Berprestasi dan Orientasi Kewirausahaan Pada Kinerja Usaha Coefficients(a) Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
(Constan 1,919 ,323 t) ZMB ,254 ,082 ZOK ,144 ,070 a Dependent Variable: ZKU Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2012
Standardized Coefficients Beta
t
,295 ,196
Sig.
5,934
,000
3,086 2,052
,003 ,043
Pada tabel IV.16 diketahui hasil Motivasi Berprestasi 0,003 dan hasil Orientasi Kewirausahaan 0,043. Kedua variabel tersebut memenuhi syarat (p<0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan kedua variabel tersebut memiliki nilai yang signifikan pada variabel dependent Kinerja Usaha. Variabel Orientasi Kewirausahaan dengan nilai tersebut menunjukkan posisinya sebagai variabel mediasi. Jadi, dengan melihat hasil nilai signifikansi pada tabel IV.16 dapat disimpulkan bahwa Hipotesis 1 didukung. to oleh user Zhang dan Burning (2011). Hasil ini sesuai dengan penelitian yang commit dilakukan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Seorang wirausahawan membutuhkan motivasi berprestasi dan orientasi kewirausahaan untuk meningkatkan kinerja usahanya. Hal ini selaras dengan temuan Zhang dan Bruning (2011) yang menyatakan bahwa karakteristik personal wirausahawan yang meliputi motivasi berprestasi dan kebutuhan kognisi berpengaruh positif pada kinerja usaha dengan dimediasi oleh orientasi kewirausahaan. Pernyataan tersebut sesuai dengan penelitian ini yang ditunjukkan pada hasil penelitian tabel IV.16. 2. Orientasi Kewirausahaan Memediasi Pengaruh Kebutuhan Kognisi Pada Kinerja Usaha Pada tahap ini dilakukan uji Orientasi Kewirausahaan sebagai pemediasi pengaruh Kebutuhan Kognisi pada Kinerja Usaha. Langkah pertama dilakukan regresi antara Kebutuhan Kognisi dengan Kinerja Usaha. Hasil analisis regresi sebagai berikut: Tabel IV.17 Hasil Analisis Regresi Kebutuhan Kognisi Pada Kinerja Usaha Coefficients(a) Unstandardized Coefficients Model 1
B
Standardized Coefficients
Std. Error
(Constant 2,397 ,315 ) ZKK ,248 ,092 a Dependent Variable: ZKU Sumber: Data Primer Yang Diolah, 2012 Berdasarkan
tabel
IV.17
diketahui
Beta
,263
bahwa
T
Sig.
7,604
,000
2,699
,008
Kebutuhan
Kognisi
berpengaruh signifikan dan positif pada Kinerja Usaha, dengan koefisien regresi 0.263 pada signifikansi (p<0.05) 0.008. Hal ini berarti semakin tinggi kebutuhan kognisi seseorang yang ditandai oleh kecenderungannya untuk selalu mencari commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
informasi yang luas, akan berdampak positif pada kinerja usaha yang dilakukannya. Langkah ke dua dalam analisis adalah melakukan regresi antara Orientasi Kewirausahaan dengan Kinerja Usaha, dengan hasil analisis sebagai berikut:
Tabel IV.18 Hasil Analisis Regresi Orientasi Kewirausahaan Pada Kinerja Usaha Coefficients(a) Unstandardized Coefficients Model 1
B
Standardized Coefficients
Std. Error
(Constan 2,627 ,238 t) ZOK ,188 ,072 a Dependent Variable: ZKU Sumber: Data Primer Yang Diolah, 2012
Beta
T
,256
Sig.
11,052
,000
2,622
,010
Berdasarkan tabel IV.18 diketahui bahwa Orientasi Kewirausahaan berpengaruh signifikan dan positif pada Kinerja Usaha, dengan koefisien regresi 0.256 pada signifikansi (p<0.05) 0.010. Hal ini berarti semakin tinggi orientasi kewirausahaan seseorang yang ditandai dengan niat dan minat usaha yang tinggi maka akan berdampak pada peningkatan kinerja usaha yang dilakukan oleh seorang wirausahawan. Langkah ke tiga adalah melakukan regresi antara Kebutuhan Kognisi dengan Orientasi Kewirausahaan, dengan hasil analisis dipaparkan sebagai berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel IV.19 Hasil Analisis Regresi Kebutuhan Kognisi Pada Orientasi Kewirausahaan Coefficients(a) Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
(Constant 2,221 ) ZKK ,310 a Dependent Variable: ZOK Sumber: Data Primer Yang Diolah, 2012 Berdasarkan
tabel
Standardized Coefficients
IV.19
Beta
T
,432 ,126
diketahui
,241
bahwa
Sig.
5,135
,000
2,457
,016
Kebutuhan
Kognisi
berpengaruh signifikan dan positif pada Orientasi Kewirausahaan, dengan koefisien regresi 0.241 pada signifikansi (p<0.05) 0.016. Hal ini berarti kebutuhan kognisi dapat meningkatkan orientasi kewirausahaan seorang wirausahawan. Semakin tinggi kebutuhan kognisi maka semakin tinggi pula seseorang wirausahawan untuk selalu bersikap positif, pekerja keras ,dan selalu mencari informasi yang luas untuk mengembangkan usahanya. Pada tahap terakhir dilakukan regresi antara Kebutuhan Kognisi dan Orientasi Kewirausahaan dengan Kinerja Usaha. Hasil regresi sebagai berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel IV.20 Hasil Analisis Regresi Kebutuhan Kognisi dan Orientasi Kewirausahaan Pada Kinerja Usaha Coefficients(a) Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
Standardized Coefficients Beta
(Constan 2,064 ,349 t) ZKK ,202 ,093 ZOK ,150 ,072 a Dependent Variable: ZKU Sumber: Data Primer Yang Diolah, 2012
t
,214 ,205
Sig.
5,909
,000
2,164 2,071
,033 ,041
Pada tabel IV.20 diketahui hasil Kebutuhan Kognisi 0,033 dan hasil Orientasi Kewirausahaan 0,041. Kedua variabel tersebut memenuhi syarat (p<0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan kedua variabel tersebut memiliki nilai yang signifikan pada variabel dependent Kinerja Usaha. Variabel Orientasi Kewirausahaan dengan nilai tersebut menunjukkan posisinya sebagai variabel mediasi. Jadi, dengan melihat hasil nilai signifikansi pada tabel IV.20 dapat disimpulkan bahwa Hipotesis 2 didukung. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Zhang dan Burning (2011). Seorang wirausahawan membutuhkan kebutuhan kognisi dan orientasi kewirausahaan untuk meningkatkan kinerja usahanya hal ini selaras dengan temuan Zhang dan Bruning (2011) yang menyatakan bahwa karakteristik personal wirausahawan yang meliputi motivasi berprestasi dan kebutuhan kognisi berpengaruh positif pada kinerja usaha dengan dimediasi oleh orientasi kewirausahaan. Pernyataan tersebut sesuai dengan penelitian ini yang ditunjukkan pada hasil penelitian tabel IV.20.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan Analisis Hierarchical Regression yang telah dilakukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan berikut: 1. Orientasi Kewirausahaan berpengaruh signifikan dan positif pada Kinerja Usaha. Hal ini mengindikasikan apabila orientasi kewirausahaan naik akan diikuti pula naiknya kinerja usaha. 2. Motivasi Berprestasi berpengaruh signifikan dan positif pada Kinerja Usaha. Hal ini mengindikasikan apabila motivasi berprestasi naik akan diikuti pula naiknya kinerja usahanya. 3. Kebutuhan Kognisi berpengaruh signifikan dan positif pada Orientasi Kewirausahaan. Hal ini mengindikasikan apabila kebutuhan kognisi naik akan diikuti pula naiknya orientasi kewirausahaan. 4. Kebutuhan Kognisi berpengaruh signifikan dan positif pada Kinerja Usaha. Hal ini mengindikasikan apabila kebutuhan kognisi naik akan diikuti pula naiknya kinerja usaha. 5. Orientasi Kewirausahaan memediasi pengaruh Motivasi Berprestasi dan Kebutuhan Kognisi pada Kinerja Usaha. Jadi motivasi berprestasi dan kebutuhan kognisi meningkat, dapat meningkatkan pula orientasi kewirausahaan yang pada akhirnya juga dapat meningkatkan kinerja usaha.
B. Keterbatasan Penelitian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1. Informasi yang diperoleh dalam penelitian ini cenderung berasal dari informasi melalui kuesioner. Wawancara yang dilakukan tidak bisa menyeluruh pada semua responden dan tidak bisa dilakukan indepth interview karena keterbatasan waktu dan tenaga baik dari peneliti maupun responden. 2. Masih sedikit penelitian yang mengkaji variabel Kebutuhan Kognisi pada Orientasi Kewirausahaan.
C. Saran a. Saran Akademis 1. Apabila dimungkinkan penelitian selanjutnya akan lebih baik jika dapat melakukan indepth interview sehingga informasi yang tergali dapat semakin dalam. 2. Untuk penelitian selanjutnya dalam pengisian questioner sebaiknya responden didampingi hingga selesai. 3. Untuk penelitian selanjutnya menekankan pada aspek – aspek motivasional dalam memulai tahap kewirausahaan, selain itu penekanan pada proses implementasi strategi kewirausahaan. b. Saran Praktis 1. Untuk meningkatkan minat wirausaha seorang wirausahawan yang ingin memulai usaha diharapkan memiliki motivasi tinggi dan rasa percaya diri dalam berekspekatasi untuk kemajuan usaha. Hal ini dapat ditingkatkan dengan beberapa cara diantaranya adalah mematok target income/ pendapatan yang ingin dicapai, memacu diri untuk meningkatkan kreativitas guna mempertahankan posisi di dalam pasar. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Mengadakan pelatihan untuk pengusaha atau calon pengusaha UKM.
commit to user