Cerita ttGagapnyatt Regime Reformasi
1
Dampak Pengrrasaan Bidang Startegis Terhadap Buruh dan Petani Masih Ada Inisiatif Keluar dari Belenggu Neoliberalisme
Koesnadi Wirasapoetra 2
Satu cerita jauh di negeri sebrang sana yang membutuhkan bahan baku makanan untuk konsumsi, bahan baku migas untuk industri dan otomodtif, bahan baku bubur kayu untuk membuat tisu dimana untuk membersihkan kotorannya para konsumen, membutuhkan bahan baku rempah-rempah.......sementara di negeri sini, membutuhkan pertumbuhan ekonomi...yang mengirim lah (eksport) bahan mentah ke negerl sebrang. Atau, piniam dana untuk bangun jalan-jalan, perkantoran mewah, industri padat modal dlsb. Dana padat modal juga meniadi satu masalah baru bagi penduduk, ketika dana itu dibangun sebuah waduk untuk PLTA di Bili-bili Sulawesi Selatan. Tetapi semua itu hanya memberikan mimpi buruk rakyat atas kekuasaan para pemodal untuk mengeruk sebesar-besarnya kekayaan alam dan sumberdaya manusia di ekspoitasi. Regime Orde Baru telah memberikan ilustrasi dan cerita yang membuat rakyat lndonesia berada dibawah bayang-bayang ketakutan dan penindasan. Regime Dewa Pembangunan ini telah menancapkan kakinya untuk berkuasa atas semua kekayaan alam Indnesia. Akibatnya Regime ini, tumbang pada tahun 1998. Orde Reformasi salah satu ialan untuk memperbaiki kondisi Bangsa Indonesia yang berada dalam bayang-bayang regime Orde Baru. Sepuluh tahun sudah berjalan, Orde reformasi, bukan memperbaiki kondisi Bangsa yang sedang terpuruk, malah sebaliknya. Rakyat semakin di "kuliti" hak-hak atas sumbersumber strategis yang pernah di milikinya, kini sudah bukan miliknya lagi.
Cerita Satu: Pahitnya Reformasi Bagi Buruh dan Petani Apa yang masih dimiliki oleh buruh dan petani saatini? Semuamulai dari hilir sampaihulu sudahdi kuasaipara pemodalasing yang berlindungdi "balik" kebijakandan layananbirokrat dan para politisi senayanyang juga dibesarkanoleh para pemodal, untuk memudahkandan membuatkanjalan penguasaanaset-asetbangsadan rakyat Indonesia.Mulai dari teknologi, aksesinformasi,modal dan pasar,semuasudahtertutupjalan bagi petanidan buruh. Mulai dari pupuk,bibit, sampaitanahpetani.Mulai dari hak sampaiinovasiburuh sudahtidak adalagi yang bisa di agungkan.Lalu mau kemanalangkahburuh dan petani,bila sudahdibawahbayangtfuani demokrasi? modal dan kekuasaanyang mengatasnamakan Perjalanan Rezime Soeharto telah diakhiri 1998, berganti dengan regime Reformasi, yang menjanjikansebuahperubahanlebih baik dari rezimesebelumnya.Tetapi,sayamemiliki firasat lain denganregimereformasi.Kenapa?Saatregimeini dimulai,proyek-proyekdemokrasimulai di "gelontorkan" ke semua arah, baik ke pemerintah,ke legislatif, masyarakatdi pedesaan sampaikelompokOrganisasiNon Pemerintah.Pertamayang sayaingat adalah,sebuahseminar di KalimantanTimur yang bertemaDesentralisasipengelolaanSumberdayaAlam. Tema ini merupakanantisipasidari sebuahkebijakan "kompromi politik" atas pusat daerahmelalui I Disampaikan Bidang'bidang Penguasaan sesiDampak padaKonferensi Tirani Modal" dalam di bawah "Demokrasi Indonesia JawaBarat. 2008,di FISIPUl Depok 4,5 dan6 Agustus Tanggal Hidup". Terhadap Masyarakat danLingkungan Strategis 2Bergiat - Ekonomi (SHl)tinggal di Bogor. HilauIndonesia BiroPolitik di Sarekat
Otonomi Daerah(OTDA) dalam tuntutan"merdeka". Kemudianberkembanglahproyek Otda di semuadaerahdenganberagaminstrumentkunci melalui issu-issustrategismisalnya;partisipasi, Hak-Hak Azasi Manusia(HAM), Gender,Akuntabilitas,Korupsi, demokratisasi,transparansi, dlsb yang memiliki sebuahbenangmerah atas regime reformasi yang di Goodgovernance, dorongkuat oleh regimeglobalberkuasa. Dalam kurun waktu 5 tahun, sekitar2003, sudahbisa ditebakjalan reformasiyang diskenario oleh kekuatanregime global dengandalih kesejahteraab.Pada titik awal rakyat yang lama di bungkam, menjadi bergerak maju dalam segala hal. Walaupun dengan keterbatasanyang dipahami, rakyat bergerak disemua daerahmenuntut perubahandisegalabidang. Sudah pasti, beberapainstitusi pemerintahmenjadi sasarantembak kemarahanrakyat yang mendapatsedikit dan terbatasinformasi tentangapa itu reformasi dengansemuainstrument yang di gelontorkan kesemuapenjuru. Rakyat bergerakdenganberaninyaturun kejalan menyuarakanhak-hakrakyat. pemerintah(BUMN) masukdalam Alhasil, beberapaaset-asetnegarayang dikelola perusahaan daftarprivatisasi.MisalnyaTelkom, Air bersih,Listrik, Bulog dlsb. Hasil ini bukan merupakan bidang-bidangstrategisrakyat telahdi kuasaioleh suksesnya rakyatbergerak,tetapi,sebenarnya pemodalasing.Instrumentini tidak berjalansendiriandi tengaharusreformasi.Instrumentini berjalan dengan dukungan legalitas kebijakan yang merupakan produk hukum berbentuk undang-undangyang di sahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat RI (DPR RI), kemudian reformasi diterjemahkanoleh DPRD dibanyakdaerahataspayungOtda. Situasiini, sebenarnya yang dimandatkan rakyat aset-aset menguasai para memilik modal untuk memperkuat untuk rakyatnya.Yang lebih parah lagi, kepadanegarauntuk dikelola dalam menuju kesejahteraan disponsorioleh Bank Dunia untuk intrumentreformasiini memperluasprivatisasitanah-tanah, wujudkan dalampemeberianijin penguasaan ini di Bentuk nyata dikuasaiasingseluasluasnya. perkebunanskalabesarkelapa tanahdalambentukHak GunaUsaha(HGU) kepadaperusahaan sawit mencapai diatas 20.000 hektar per unit perusahaan.Sementara,petani atau rakyat Indonesiauntuk mendapatkanhak atastanah 2 hektar saja harus berhadapandenganpenguasa baik di daerahmaupun di pusat. Walaupundiberikan dalam bentuk kebun sawit, tetapi mereka Dan (rakyat- petani)telah membelitanah(miliknya) dan pohon sawit itu kepadaperusahaan. para kepala wasiat dan surat-surat ketentuanini telah diatur dalamsebuahper undang-undangan daerahsampaikepalanegararepubliknyayang bersekongkoldengananggotalesgilatif dimana tangandari parapemilik modal. kepanjangan Tentunyasituasi ini semakinmempersulitkondisi rakyat Indonesiadan memperlemahposisi negaraatas sumber-sumberkekayaanbangsanya.Dampak ini juga membawapada buruknya kondisiburuh yang semakinmenjadi"sapi perah"parapemodal,dengankerja tanpabatas,upah minim, hak-hak buruh di kebiri, buruh harian lepas dan lain sebagainya,yang kesemuaitu di dukung oleh produk kebijakan dikeluarkanoleh pemerintahatas seijin Dewan Perwakilan Rakyat. Cerita lainnya dari petani, dalam kenyataanyang ada petani di jawa hanya memiliki hektar,dan masih banyakpetani yang tidak tanahsekitar0,25 hektar artinyahanyaseperempat memiliki tanah - sementaratanah-tanahdikuasaioleh pemodaluntuk menghasilkanberagam minyak sawit sampaibahanpanganuntuk memenuhi bahanmentahmulai dari rempah-rempah, kebutuhanpara "tuan-tuan" di Eropa dan Amerika. Kondisi ini terusbergeserdari Pulau Jawake Sumatera,Kalimantan,SulawesidanTanahPapua. RakyatIndonesiabetapapunbesarjumlahnya,tidak akanpernahmenjadimiskin, bila distribusi tanahdan asetsumberdayaalam Indonesiadilakukansecaraadil dan berdaulatatasbangsanya
di abad 15, maka,abad19 menjadisatukomoditasperdagangan sendiri.Ketika, rempah-rempah dan 20, komoditasperdaganganmasih tidak bergeser.Dimana Bangsa Indonesiamerupakan Negara"anak manis" menyediabahanmentahbagi tuan-tuandi Eropa, Amerika sampaidaratan Jepang.Mulai dari akar wangi, teh, kopi, coklat,karet,minyak sawit sampaikomoditi strategis minyak bumi sudahmenjadi baranglangka bagi negeri ini untuk berdaulat.Semuakekayaan negeriini sudahmenjadimilik asingyang bersekongkoldenganpara elit politik dimanadalam bergerakdi sokong oleh para "tuan-tuan" asing yang tidak pernah tidur dalam meninabobokan parapenguasanegeriIndonesia. Ketika, sebuahtanah ditemukan oleh bangsaasing, maka, bangsaini sudah menjadi penguasa atas bangsalainnya. Bisa juga disebut tanah temuan ini disebut Koloni. Watak koloni ini memiliki kedudukanyang sangatberkuasaatastanah temuannya,dimana disokongoleh satu paksaanataskekuasaannegarayang sistemekonomi yang padatmodal dikerjakanberdasarkan dijajah (imprialisme). Wataknyaberorientasipadabahanmentahyang di kuras untuk kebutuhan negarapenjajah,dimanacarakerjanyadi dukungoleh padatkarya menggunakantenaga-tenaga kerja yang murah,menindas(kerja paksa).Kondis ini terusberjalan,untuk tidak merusaksatu sistemkoloni yang memiliki watakekonomikapitalisme,maka,sokonganbirokrasidan legislasi untuk melegalkan semua bentuk pekerjaanini dikeluarkan oleh para elit politik di parlemen mulai dari pusatsampaidaerah. Menurut Puslitbangtanak2}AZ,dari total luas daratan di Indonesiahampir l9l juta ha, sebagian besar (66,16 persen) merupakan kawasan hutan, sedangkan untuk pertanian dengan berbagai agroekologi (sawah, tegalan, dan perkebunan)adalah36,35 juta ha (18,72 persen). Perluasan lahan pefianian di Indonesia berkembangagak lambat. Perbandinganantara dua titik waktu tahun 1986 dan tahun 1999, lahan sawah berkembang dari 7,75 menjadi8,70juta ha, sedangkanlahankering lebih lambat lagi yaitu dari 1I,27 menjadi 12,23juta ha. Hanyaperkebunanyang cepatberkembang,yaitu dari 8,05 menjadilebih dari 17 }u;taha padakurun waktu tersebut.Dari sisi peluang pemanfaatanlahan, berdasarkan Atlas Arahan Tata Ruang Pertanian Indonesia skala 1:1.000.000 (Puslitbangtanak,2001), luas potensi lahan basah di Indonesia masih tiga kali lipat yaitu 24,5 juta ha. Lahanyangluas tersebutterutamaberadadi wilayah Papua,Sumatera,dan Kalimantan.
A1llA5-il{0". BiSAKI[{BAI?
IAD|$ARAI{6
PIilYAhlUII
lebih ProyekPPLG1 jutahektar,mengorbankan jiwapenduduk kehilangan mata dari800.000 yangtersebar pencahariannya di 70desa,3 (kapuas, PulangPisau,Barito Kabupaten rakyat Kerugian selatan) danKotapalangkaraya. ditaksirlebihdari2trilyun,ataskebunrotan, hutanadat,kolamikanyangdigusurolehproyek dalamwaktu6 bulankeria. gagaluntuk Saatini proyekdinyatakan Pangan. Kondisihutan membangun Lumbung gambutdanasetsumberproduksi rakyatrusak. kondisi memulihkan Saatini rakyatberswadaya sumberdaya alamyangrusak.Tetapiproyek pemulihan lebihbanyak di daripemerintah probadiparapeiabat keuntungan simpangkan daripusatsampaidesa.
Dari luas perkebunankelapa sawit di Indonesiasampaitahun 2006 mencapai6,7 juta hektar (Sawit Wacth 2007).Hampir semuaperkebunansekitar70Vodimihki oleh investasiasing.Yang padaumumnyadari NegaraMalaysia.Dari luasini, hanyasebagiankecil sajaperkebunanrakyat yang terdapatdi Sumateradan Kalimantansebagiankecil. Indonesiasendirisampaitahun2015 akanmentargetluas kebun sawit mencapai20juta hektar,artinyaperluasanperkebunankelapa sawit akan terus dilakukandiluar PulauJawa,pilihannyaSumatera,Kalimantan,Sulawesidan Papua. Artinya perluasanperkebunanskala besar ini akan memberikan dampak pada kondisi petanilocal dan buruh di perkebunan(lihat box 1-2). Dalam satucerita yang terjadipadaawal tahun 1980 sampai 1990,ketika sebuahperusahaanperkebunankelapa sawit sekalabesarhadir di Kalimantan Timur, sebut saja PTPN XIII yang beroperasidi KabupatenPaser.Dimana perusahaanini dibiayai oleh Bank Dunia. Melalui mendapatrekomendasidan perijinan dari Surat KeputusanMenteri, Gubernurdan Bupati, masyarakatlokal diminta menyerahkantanahtanahadatnyauntuk dijadikankebunkelapasawit seluas+ 40.000hektar.Dengantekananyang begitu luar biasa, masyarakat lokal menyerahkantanah-tanahnyadi bawah tekanan aparut keamanan.Masyarakatlokal yang menyerahkantanahakanmendapatkansebuahkapling (kebun sawit) sebanyak2 hektar.Sebelumitu terjadi,adasekitarlebih 30.000Kepalakeluarga(KK) di 3 Kecamatan,kehilangantanahnya
Perkebunan "Buruh" di Industri Box1:Konflik Menciptakan lingkungan selainbencana perkebunan menuai bencana, sawitdi lndonesia banyak kelapa Pembangunan pihak masyarakat dengan memincu konflik antara sawit sering hidup,kerusakan hutan.Kebun (hutan) pembukaan kebun. Lahanpenetapan menjadi perusahaan. HGU, lahan dari terjadi Konflik dimulai yangdikelola masyarakat merupakan tanah,hutandankebun-kebun lahanhutanmenjadi kebunbiasanya secara adatistiadat. hutanmenjadikebun,ini titik muasal dariproses:konversi Perjalanan konflikdi kebunsawitbermula tanahadatvs tanah hutan,hutanadatvs hutanNegara, konflik,kepemilikan dan modelpengelolaan proses pengusaha. ini konversi hutanuntuk Dalam olehkepentingan Kondisiini dimanfaatkan Negara. memandang hutan. dalam negara masyarakat adat dan antara kebunsawitbiasanya akanberhadapan 'semu'ataukurangberimbang (tebarjanji),intimidasi dan pembebasan lahan;informasi Padatahapan dan aparat aparatkeamanan pemaksaan yang dilakukanoleh perusahaan denganmenggunakan tokohadatyangmudahdi pemerintah, pendekatan tokoh-tokoh agama, adanya ke tokohkunciseperti; jugadi perparah pembukaan padasaattahapan taklukan modaltakpunyatanah.Konflik olehparapemilik membakar/membuldozer seperti; pembakaran, Biasanya kegiatan inidilakukan lahanmelalui landclearing. pemiliklahan,kebun,hutanmasyarakat adat, negosiasi dengan barumelakukan lahanmilikmasyarakat produksi; terdapat hamabaruyang tanamsebelum melalui sub.kontrak dantokohkunci.Padatahapan penduduk kebunsawit,teriadi disekitar pohonsawitmaupun ladang-ladang mengganggu mengganggu yangdapatmemicu karyawan pendatang lokalataupun buruhdengan diskriminasi antara danmasyarakat plasma perawatan dengan inti,lahansulit antara diskriminasi upahburuhyangrendah, konflikhorizontal, penundaan diakses, akadkredit,konfliklahanmulaimenjadi-jadi. tanahadat,hutanadat,kebunkaret,kebunrotandanlainsebagainya, Masyarakat lokalyangtergusur pembangunan penghambat akandi tuduhsebagai hak-haknya, sudahdapatdipastikan berupaya menuntut yang telah memberikan ini akandilakukan oleh Pemerintah Prosespenyelesaian dan provokator. Penyelesaian tentara,. biasanya perusahaan dan pada kepolisian dibantu olehaparat dengan rekomendasi keamanan pemerintah sertaaparat danperusahaan masyarakat, konllikinidengan duduksatumejaantara DPRDsetempat. Jalan yangdiikutijugaolehanggota melaluiMusyawarah Pimpinan daerah(Muspida) di kebunsawit lokaluntukbergabung masyarakat caramenawarkan keluarnya sudahbisaditebak dengan kebunsawitPlasma. a kemitraan dalambentuk
Dari cerita yang ada,regime ini telah mengalamipergantianpemimpin sebanyak4 kali presiden. Dan sebanyak3 kali telahmenaikanhargaBahanBakarMinyak (BBM), telahmencabutbanyak aset-asetvital subsidirakyat untuk pendidikan,BBM, kesehatansertagagal mempertahankan pada buruh dan petani. terkena yang privatisasi. ini, adalah dampaknya Negara telah di Semua Semakin banyak anak petani tidak mampu menyekolahkananaknya,tidak mampu membiayai kesehatandan memenuhikebutuhanbahanmakananyangbergizi. Semuabahanpokok makanan naik melambung,sementaraupahburuh masih dibawahstandarhidup layak, begitujuga harga saran kebutuhan pertanian meningkat pesat naiknya, tetapi, harga gabah, hasil petani tidak pernah naik, bahkan cenderung turun. Kemiskinan semakin meningkat dan terjadi konflik dimanamana.
Box 3: SawitPlasmaPraktekTanamPaksaJamanReformasi (intiplasma). Luaskebun (petani) bagiandariperusahaan Kebunsawityangdikelola olehmasyarakat programkelapasawit yangmengikuti (2 hektar)per KepalaKeluarga sawitbiasanya1 KAPLING 1 KAMPLING, "kemitraan" modelatauistilahSawitPlasmaini. Luaskebunsawitmendapat dengann melaluimekanisme modal)pembayarannya merupakan UTANGpetanikepadapihakBank(pemberi adalah:SawitKeluarga, modelkebunSawitPlasma koperasi danbank.Adabeberapa ke perusahaan (KKPA). selama10- 15 KreditPrimesAnggota JangkaKreditSawitPlasma SawitPIRLokal,Koperasi pohon, pupulqracun, (lahan, petani buahdakandipotong UTANG menjual tahunyangdibayarkan setiap jalan pembuatan pembinaan, angkutan). transportasi, danmenyerahkan padamasyarakat Masyarakat menyetuiui yangdiberikan dengan syarat. KebunPLASMA jugamenyetujui hari. Dan masyarakat perusahaan menuntut dikemudian kebun sawit tanpa tanahkepada tanpagantirugi, pabrikpengolah pembangunan BuahSawitdi tanahmasyarakat PabrikCPOsebagai pada yangsudahdi berikanpemerintah karenasemuatanahkebun,pabrikadalahTANAHNEGARA perusahaan ijin. melalui telah sebagaimana TanahGRATIS, akanmendapatkan; Plasmaini, perusahaan Praktek kerjaProgram - yangbekeria di kebun-kebun Tenaga Kerja(Buruh) GRATIS mendapatkan diserahkan olehmasyarakat, yangkerjadi kebunPLASMA dantidak SawitPlasma, mulaidariBapak,anak,istri,cucu,keponakan oleh buahmurahdari petanisawit,denganhargapatokanyangditetapkan dibayar,mendapatkan (TBS) BuahSegar tataniagaTandan perusahaan daerah, untukalasan olehpemerintah dandirekomendasi yangdisimpan dalam di kasPerusahaan secara tidaklangsung Petani BungaKBEDIT danmendapatkan jual cicilan. bentukharga buahdanpengembalian ini: apadariprogram Kemudian Petani mendapatkan dari yangdikerjakan adalah UTANG (1 olehmasyarakat Kampling) hektar 1. Kebunkelapa seluas 2 sawit Rp54s/d sebesar KreditPrimer Anggota) atauKKPA(Koperasi Perusahaan Bankmelalui mekanisme tahundarihasilpanen harusdi cicil15-20 development PalmOilPlantation)yang 60juta,(costfinacial buahsetiap bulan. hargabuahsawitRp dengan Rp600.000/bln 2. Pendapatan setiapbulandarihasilkebunsawit(2hektar) 2006). (renteeconomic convertion analisys Palmoilplantation 500/kg kehidupan sungai tercemar, sungai-sungai 3. Tanahadat,hutanadat,kebunkaret,kebunrotanhilang, rumah tangga. untukmandi, cuci,minum matidanairsungai tidakbisadimanfaatkan yanghanya2 hektar,bagianakkeluarga kebunPLASMA 4. KonllikKeluarga soaltanahdanrebutan dikemudian hari hakwarisatastanah. Dan perusahaanhanya mampu menyeraptenagakerja sebanyak5.000 tenagakerja, artinya, ada Satuhal sekitar25.000orangkehilanganpekedaanakibattanahnyadi serahkanke perusahaan. membagikankebunsawit kepadawarga,hanyadibagikankepada5.000 lagi, ketika, perusahaan
kepalakeluarga,denganstatuskebunsawit tersebutadalahutangyang harusdilunasiselama15 - 20 tahunmelaluimekanismepenjualanbuahsawit. Setidaknya,cerita ini memberikangambaranyang cukup jelas, bahwa, rakyat kehilangan pekerjaan bukan karena di desa tidak ada pekerjaan. Kebun-kebun rotan, kebun buah, perladangan,hutan adat tempat menghasilkanhasil hutan non kayu, berburu dan budidaya tanamanlainnya hilang, kemudianlari ke kota untuk mencari kerja, tetapi, tanah-tanahrakyat di rampas dengan paksa, dan kemudian tidak memiliki pekerjaan. Walaupun mereka diberikan kebun sawit, tetapi harusmembayarutangkredit di tanahnyasendiri. Gambaranlain dari cerita ini, adalahbahwa, rakyat yang mendapatkankebun sawit (sawit plasma),memiliki rangkaianyang sangatmemprihatinkan,ketika, plasmasawit di bagi, maka, mendapatkan perusahaan telah mengerukkeuntunganyang berlipat ganda,pertama;perusahaan tanah gratis, kedua perusahaanmendapatburuh gratis, ketiga perusahaanmendapatkanbuah sawit murah, karena harga buah sawit di tentukan sepihak oleh perusahaandan mendapat persetujuan dari pemerintah daerah berupa Surat Keputusan Bupati, keempat perusahaan kredit petanisawit (lihat box 3). mendapatkan keuntunganbungadari pengembalian
Cerita Tiga: Buruh Perempuan, murah dilingkaran racun pembunuh! Kasus pembangunanperkebunankelapa sawit sekala besar telah berlangsungsejak jaman sektorperkebunandi kolonial Belandasekitarabad18. Padaawal tahun 1980an,pengembangan sawit di Indonesia luas kebun Indonesiamengarahpada Kelapa sawit, sampai tahun 2006, mencapai 6,7 juta hektar terkonsentrasidi Sumatera dan kalimantan. Dan masih akan dikembangkanmencapai 20 juta hektar sampaitahun 2015, yang akan didistribusikandi 4 pulau besarsepertiSumatera,Kalimantan,Sulawesi,dan Papua.Industri perkebunanini akanbenyak menyeraptenaga kerja, tetapi juga akan menciptakanpenangguranbaru jauh lebih besar dari peneyerapannya. Di Pulau Kalimantan pertamakali dikembangkandi Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur dengantenagakerja (buruh) murah di Indonesia.Model PIR Trans dikembangkandi biayai oleh perkebunansekalabesarkelapasawit ini, kemudian Bank Dunia. Melihat dari prosessuksesnya dilakukan perluasan melalui keterlibatan pihak swasta nasional dan asing. Di wilayah KalimantanTimur, ada sekitar 80 unit perusahaanperkebunandenganluas lahan dari 4.000 hektar sampaidengan20.000 hektar. Kebijakan Gubernurdi Kalimantan Timur dengansawit 1 tenaga juta hektarmemacuperluasankebuntanpamelihatkondisidampaksosialdanpenyerapan perkebunan, di perusahaan kerja. Dari sekian banyak perusahaan,ada beberapacontoph kasus misalnyaPT. Nunukan JayaLestari (PT. NJL) milik pengusahaMalaysiadi wilayah perbatasan buruh perkebunanberasaldari masyarakatsekitar. Malindo KabupatenNunukan, menggunakan Upah buruh lakilaki perhari RM$ 8.00/per hari, setara dengan Rp 20.800, upah buruh perempauanRM$ 7.00/ per hari setaradenganRp 18.200per hari. Jam kerja mulai jam 07.00 wita pagi sampaijam 02.00wita siangterkadanglebih, sebanyak8 jam kerja setiaphari. Contoh kasuslainnya,upahBuruh padaperkebunankelapasawit padaPT. Asra Group, Buruh laki-laki Rp 17.500/per hari, dan Buruh perempuanRp 15.000per hari, kerja mulai jam 08.00wita pagi sampaijam 16.00 wita sore,hampir 9 jarn kerja. Keadaanini mendapatperhatiandari pihak pemerinta atas desakandari beberapaaktivis buruh. Tahun 2008, upah buruh di naikan kondisi lapangansetelahBBm Naik, bagi buruh perempuansebesarRp 30.000/hari, berdasarkan
buruh laki-laki sebesarRp 35.000ftrari.Tetapi degan biaya hidup yang cukup tinggi, buruh harian lepasini tidak mendapatkan^pa-apadari pekerjaannya. Lain lagi cerita Normah (15 tahun), anak pendudukasli Dayak Paserdi KalimantanTimur, berusahamengais rejeki untuk membantukebutuhankeluarganyayang tidak lagi memiliki pendapatan,lantarankebun, hutan dan sawahnyatergusuroleh pembangunanperkebunankelapa sawit. Normah bekerja berangkat jam 07.00, dan kawan-kawan perempuan lainnya harus bekerja. Tetapi kawan-kawan perempuansebayaNormah ada yang tinggal di Barak (camp buruh). PekerjaanNormah adalah merawat pohon-pohonkelapa sawit berumur 1 - 2 tahun. Perawatanyang dilakukan Normah bagi banyakburuh perempuanadalahmembersihkanrumput rumput yang Normah dan kawan buruh lain yang tumbuh di sekitarpohon sawit. Pembersihan herbisida'. racunrumput lakukanmenggunakan pengamanyanglengkapsepertisepatuBot, sarungtangan,penutuphidung, Tanpamenggunakan mulut dan mata, Normah dan buruh lainnya bekerja. Suatu ketika terjadi peristiwa buruh perempuan keracunan, sekitar tahun 1993, di Kabupaten Paser, sebanyak 7 orang buruh perempuankeracunanherbisida.Padasaat itu, setelahbekerja disiang hari, tiba-tiba saja buruh tersebutmual-mual dan muntah, setelahbekerja melakukanperawatandenganracun herbisida. Setelahdibawa ke klinik kesehatanterdekat(puskesmas)buruh tersebutdapatditolong. Temuan kasuslainnya seorangburuh lagi-lagi di DesaMendik, lumpuh akibat setiaphari terpaparracun herbisida.Menurut keteranganburuh lainnya,bahwa,penyakitdideritanyapertamamengalami mual dan muntah,lalu kalau banguntidur sukakejang-kejangdan gemetaran,begitujuga bila mau berdiri harus dibantu, karenabadan gemetaran,dan, kondisi ini tidak mendapatperawatan Lama kelamaan,mengalamilumpuh total. Pada kesehatanyang baik dari pihak perusahaan. Barat, menemukan kasus keracunan buruh di Kalimantan sekitar bulan Mei 2008, Walhi juga, keracunanburuh perempuandan lakilaki di kasus-kasus perkebunankelapasawit. Begitu sektor perkebunankelapa sawit diperkuat oleh temuan PADI Indonesia,pada tahun 1993 dan tahun 2007. Dalam studi dan monitoring buruh perempuan dan penggunaan racun pada perkebunankelapasawit,jumlah respondensebanyak29 buruh perempuan,menurutpengakuan buruh sebesar95,87oracun yang digunakanadalahherbisida,sedangkansisanya4,2Voadalah hormon. Merk pestisidayang digunakanRound-up dan Paracoll (berbahanaktif paraquat). herbisida,dalamsetiaphektardigunakansebanyak1 - 1,5 liter. Buruh Dalam dosispenggunaan perempuanbisanyamenghabiskanherbisidasetiaphari antaraI - 3 liter. Dalam setiapbulan, denganluasanlahan 1.000hektar,herbisidayang digunakansebesarantara1.000- 1.500liter. Kalau,perkebunankelapasawit seluasI juta hektar,berartiherbisidayang digunakansebanyak I - 1,5 juta liter. Tentunya,racun ini tidak hanyamengancamkaum buruh perempuantetapi, mengancamlingkunganhidup sekitarnya.Denganluas eksistingkebun sawit di Indonesia6,7 juta hektar,maka sudahdipastikan,racunyangtelahdisiramkanke bumi ini sebanyaklebih dari 15 juta liter. Dampak racun ini tidak langsungmembunuh,tetapi semua wilayah daratan Indonesiaterutamadi sekitarperkebunanterpaparracunrumputherbisida.
3 Berbahaya racun Bahanaktifini merupakan jenisracunrumput yangmemiliki bahanaktifparaquat. l!!! Herbisida adalah pemakaiannya sudahdilarang kedalam DirtyDozen pembunuh yangtidakadapenawarnya. WHO,Paraquat termasuk Menurut pori'pori kulit,selangkangan mata,mulut, hidung, bisamelalui DDT). Dayapaparnya luasdi Dunia(termasuk didalamnya secara tidakberfungsi, gugurkandungan, lumpuh,reproduksi bisamenimbulkan, Paraquat ketiakdan kaki.Akibatkeracunan paraquat sangat pada mencemari tanah, impotensi laki-laki. Selain, danbisaberakibat fungsihati,kejang-kejang terganggunya airyangadadisekelilingnya. sungai-sungai atausumber berpontensi mencemari
Cerita Tiga: Pabrik Bangkrut, Kayu Lari ke Malaysia dan Buruh di PHK !!! Gambaranlainnya pada industri kehutanandi Kalimantan,terjadi kebangkrutandi antaratahun 2003 - 2004. Padapertengahanbulan Juli 2003, PHK masal dari sektor kehutananmencapai 196.000orang tenaga kerja. Jumlah ini di seluruh Kalimantan (Timur, Selatan,Barat dan HPH dan 143.000orangdari unit industri Tengah)terdiri dari 53.000orangdari unit perusahaan hutantanpa perkayuan melakukanpenebangan kayu olahan.Kasusini terjadi,karenaperusahaan jumlah ini, di KalimantanTimur menanamkembali, ini sduahterjadi hampir 20 tahunlebih. Dari sebanyak30 unit perusahaanHPH, di KalimantanSelatan- Tengah35 unit perusahaanHPH dan Kalbar sebanyak10 unit perusahaanHPH. Jumlah secararinci diperkirakan PHK masal terjadi HPH, 50.000pegawaiindustrikayu olahan,untuk KalimantanBarat 20.000pegawaiperusahaan kayu olahan. HPH serta12.000dari perusahaan 6.000dari perusahaan Untuk provinsi Kalimantan Timur saja, PHK masal terjadi sepanjangtahun 2003 secara bertahap,jumlah PHK yang terjadi mencapaipuluhan ribu pekerja. Latar belakang PHK ini adalah kurangnya bahan baku kayu dan industri kayu. Menurut laporan monitoring PADI Indonesiatahun 2003 -2004, PHK masalini menjadi bebanbagi pemerintahdaerahKalimantan Timur, setidaknya priode tahun 2003 - 2004, terjadi PHK mencapai + 40.000 pekerja dari perusahaanHPH dan pengolahankayu (sawmill, plywood dslb). Saat ini, perusahaanHPH Kaltim sebanyak 60 unit perusahaanHPH dari jumlah sebelumnya sebanyak 101 unit yang telah tutup tidak diperpanjangijin operasionalnya. perusahaan,hampir 40Voperusahaan perusahaan HPH di KalimantanTimur, terjadi pula PHK pada sektorTutupnyalebih 40 unit sektor lainnya yang mendukungproduksi perusahaanHPH di Kalimantan Timur, misalnya dlsb. perusahaan kayu olahan,kontraktortransportasi Pada sektor industri pengolahankayu di pulp and paper di Kalimantan Timur, mulai dari perusahaanHPH dan HTI sebagaipenyuplai bahan baku ke pabrik kertas PT. Kiani Kertas di Berau, terjadi 11 kali gejolak buruh yang melakukanprotes atas upaya PHK, gaji terlambat, tersebutdibawahpayung PT. Kiani Kertas perusahaankesulitandana,bangkrutdlsb. Perusahaan dan TanjungRedepHutani sertaKarangJoangHijau Lestari. PHK bukan merupakanpilihan bagi pekerja,tetapimimpi buruk bagi kondisi buruh di industri kayu. Banyak buruh yang bekerja di perusahaanini merupakanwarga masyarakatyang tanah dan hutan adatnyadi klaim (dirampas)oleh perusahaanHPH, HTI, IUPHH yang mendapat perijinan dari pemerintahpusat dan daerah. Tetapi, kelangkaanbahanbaku, bukan karenakayu tidak ada,melainkan,hampir lebih dari 60 - 707okayu tebangandi selundupkanke negerijiran Malaysia sejak 10 tahun terakhir tanpamendapatkontrol dan pengawasandari pejabatdan aparat keamananyang adadi Kalimantan.Hargakayu yang cukup tinggi di negerimalaysia,sehingga, banyak perusahaandan pemain kayu ikut ambil bagian bisnis kayu haram, yang kemudian keuntungannyadi larikan pada investasilainnya, seperti Proferty, dan industri lainnya atau kelapasawit (lihat Box 3) Keberadaanburuh di sebagianbesardi agroindustri,terdapatjuga di industri kebun kayu (Hutan TanamanIndustriAITI) yang mempekerjakanburuh dibawahumur yang kebanyakanperempuan. Dalam industri Kebun Kayu, biasanyaburuh lebih banyak di bagian penanamandan perawatan tanaman.Mereka tinggal di barak-baraksebuahtenda sederhana,dengansanitasidan kesehatan yang sangatminim, air bersihsulit dan rawangangguanpenyakitmalariadan Demamberdarah.
BHL di industri kebun kayu, biasanyamereka dalam satu keluarga ikut bekerja, karena tanah kebunkayu. merakatelahdirampasoleh perusahaan
Sawit Box3: BuruhAnakdi Perkebunan perkebunan kelapa sawitsekalabesar (16thn)adalah disebuat salahsatugadisdesayangbekerja Normah pohonsawit perawatan dibagian usianya bekerja di Kalimantan Timur.Normah bersama 3 rekandibawah mulai rumput. yangberhubungan JamkerjaNormah, herbisida untukpengendalian dengan bahanberacun perhari,Normah pukul07.00 menjadi buruhharianlepas(BHL). 25.000 16.00, dengan upahsebesar sampai perusahaan, sehingga korbanpenggusuran terpaksa bekerja karena keduaorangtuanyamenjadi Normah perusahaan gusur ganti rugi, karena pertanian, tanpa di lahan kebunbuah,rotandanlainsebagainya tanah-tanah Padahal adalahtanahnegara. olehpemerintah mengklaim bahwasemualokasiyangdiijinkan telahdi kerjakan Timuryanagsejakturuntemurun tersbutadalahtanahadatDayakPaserdi kalimantan sebanyak kelapasawitterserap DataBPSKaltim,padatahun2005,tenagakerjadi perkebunan bersama. jumlahburuhanakmencapai orang 36.000 228.662 orangtenagakerja.TetapiBPSKaltimmenyebutkan di seluruh sawittersebar lebihdari 15.000 oranganakdi perkebunan di perkirakan untukmultisektor, jiwapenduduk. penduduk 2.928.654 Kaltimpadatahunyangsamamencapai Kabupaten, darijumlah kelapa sawitpadaanakusiadari14s/d17 di sektorperkebunan buruhterlibatbekerja Angkapenyerapan anak' keluarga, ekonomi Dengan alasan buruhperempuan. tahuncukupbesar.Padakondisiinikebanyakan tanah' perusahaan merampas telah tersebut, dulu, Padahal di perkebunan. anakmereka terpaksa bekerja Lepas BuruhHarian menjadi kehilangan tanahdanpekerjaan, mereka sendiri.Mereka tanah,kebun-kebun penampungan tinggal di barak-barak kebanyakan (BHL)adalahterpaksa mereka danbiasanya dilakukan, Barak danlaki-laki. yangkurang bagiburuhpelempuan mengutungkan kondisi sanitasi lingkungan dengan pelecehan tetiadinya sering menimbulkan perempaun ini bisa dan letaknya tidak berjauhan, danlakilaki kebun. mandor antarburuh. dan seksual
Cerita Empat: "Demokrasi Membangun Jalan Perluasan Modal" Cerita satu,dua, tiga merupakangambaranyang paling nyatadari kehadiransebuahmodal yang di sokongoleh kebijakanyang dilahirkandari produkpolitik antarapemerintahdan DewanPerwakilan modalnya,biasanyamerekamendapatkan Rakyat. Ketika, seorangpengusahaakan menanamkan perijinandari pemerintahdan anggotadewan.Denganalasanpenciptaanlapangankerja, pertumbuhan Padaputaranpestademokrasi, rakyat,ijin akandiberikankepadaperusahaan. ekonomidankesejahteraan calon-calonyangakanmaju.Dengan parapengusaha danauntukmenyumbang biasanyamengeluarkan tersebut. imbalan,paracalonini akanmelindungibisnisparapengusaa Dari situasi yang berkembangdi era globalisasiantarahubungannegaradunia ketiga dengan negaramaju. Pasokanbahan-bahanbaku industri untuk kebutuhanakan barang-barangproduksi terus meningkat. Semakin meningkatkan barang-barang yang dibutuhkan, maka semakin meningkatjuga kebutuhanakan lahan perkebunanuntuk komoditaskelapa sawit. Suka tidak suka mau tidak mau, kebijakanpemerintahuntuk membangunkebun kelapa sawit merupakan pilihan dari proses ketergantunganpemerintahatas investasi sektor-sektorswastaperkebunan, sementara,sektorperkebunanrakyat tidak pernahmenjadi perhatianpemerintahbaik dari sisi kebijakan, kemudahankeuangansampai perlindungankomoditas rakyat seperti; rotan, karet, kopi, coklat,sertahasil hutannon kayu. Untuk menentukanpilihan ataskomoditaspadasituasipolitik dan ekonomiIndonesiadan daerah atas keberlanjutansistem ekonomi politik rakyat. Artinya, daripadamenebangipohon-pohon produktif dari lahankebun(karet,kopi, rotandlsb) yangtelahdi budidayakansejaklama sebagai
10
penopang kehidupan masyarakat,lebih baik mengembangkansistem perekonomianyang berbasissumber-sumberalam sebagaiasetproduksi yang sudahada dan berjalan lama, daripada menanampohonsawit dan mengorbankan sumberproduktifmasyarakatyang sekarangada.
Box3: KayuHarammenjadiHalal Berdasarkan Laporan DinasKehutanan Kalimantan Timur,dalamkurunwaktu2001- 2003,kerusakan hutanmencapai lebihdari3 jutahektardisebabkan Perambahan Hutan Kebakaran Hutan, lllegalLogging, yangtidakmengikuti danPengusaha lndustriKehutanan hutan.Sementara, menurut azaskelestarian datayangdihimpun Perkebunan kelapasawityang olehPadiIndonesiar, adasekitar82 Perusahaan mendapatkan lahanmelalui luaslahan1.148.585 konsesi IPK(ljinPemanfaatan Kayu)perkebunan dengan perkebunan hektar, tidakdiketahui nasibnya kelapa sawit,tetapiluaslahantersebut atasijinpengelolaan papanpartikel, hanyadiambilkayunya bubur untukdipasokke Industri-lndustri kayuseperti:Ply,urood, kertasdlsbdi Kalimantan Timur,Kalimantan Malaysia Timur,Sumatera danPulauJawadalam Selatan, jadi.Artinya,kerusakan bentukLogdankayusetengah hutandisumbang olehPelakuIndustriKehutanan yangmemiliki perkebunan Hutan), kelapa sawit, konsesi HPH(HakPengusahaan HGU(HakGunaUsaha) IPKuntukperkebunan kelapasawit.Perusahaan-perusahaan besarIndustriKehutanan di Kalimantan Group, Timurjugadiindikasikan kuatmenampung kayu-kayu hasiltebangan lPK,seperti:PT.Sumalindo 2004,3 PadaBulanSeptember PT.KianiKertas, PT.IntacaTarakan, PT.SuryaDumaiGroup(PT.SDG). (tiga)Bupati(Malinau, Nunukan dan Bulungan) di tambahBupatiBeraudan BupatiKutaiTimur, menandatangani kontrakkerjasama denganInvestorAsia Land Berhandasal Malaysia,untuk pembangunan hektar. kebunsawitseluas 500.000 perkebunan lahan- hutan,kayudi tebang, kelapasawit,tetapi,ketikamendapat membangun Berkedok perbatasan bagianKalimantan lndonesia Malaysia initerjadidi wilayah lahantidakditanam sawit.Praktek yangdikumpulkan kasus llegal berbagai PadiIndonesia, TimurdanBarat.Daridatahasilmonitoring - TawauMalaysia jeniskayulogdanbantalan tahun2000,jeniskayubulatsebesar ke Sabah logging, (gergajian) 17.896 meterkubikPadatahun2001,ienis sebesar 673.020 meterkubik,ieniskayubantalan menurunan meterkubik.Teriadi sebesar 3.390,44 meterkubik,kayugergajian kayubulatsebesar 3.190,65 pasokan kayutahun2000,di barengidengan pasokan kayudaritahun2000ke tahun2001.Besarnya Kelapa perusahaan-perusahaan Perkebunan prosespemberian kepada lPK,IPPK,IUPHHK dimulainya perusahaan penebangan baru di denganmembuat waktu HPHyangmemperpanjang sawit,Perusahaan Timur. danBerauKalimantan wilavah Mali Nunukan,
Cerita Lima: Bili-Bili Tak Mampu Sejahterakan Rakyatnya mengunjungiwilayahSulawesiSelatanuntuk satuurusan Akhir tahun2007, sayaberkesempatan dalam melihat dampak pembangunanwaduk Bili-bili disana.PembangunanWaduk Bili-bili yang dimulai tahun 1990,atasdanapinjamandari ODA, memiliki manfaatyang cukup baik bagi kota Makasar,tetapi, bendunganini membawabencanakerusakanlingkungan yang muncul secarajangka panjang. Selain pembangunanmemakankorban penggusuran,bendunganini memberikan kontribusi yang cukup pada dampak lingkungan di wilayah pesisir, misalnya instrusiair laut yang setiaptahunterusmeluasdan mengancamlahan-lahanpertanianpenduduk di wilayah Galesong,Makasardan Gowa sendiri. Selainitu kesulitan air bersih terjadi di wilayah tapakproyekbendungandan wilayahpesisirpantai. 4 Data sementarayangdihimpunoleh PadiIndonesiadiambildari sumber-sumber dan resmi pemerintah(tahun2000- 20O4)Provinsi Kabupatensertabeberapadiantaranyadilakukan ceklapangan.
l1
pada tahun 2004 yang membawadampak Kejadian longsor di daerahHulu DAS Jeneberang pada 20 dan 2 Desa wilayah longsor.Longsor Terjadi di sekitar kurang lebih Desa di kerugian Gunung Bawakaraeng7 kilometer dari Malino di Dusun Langkeseedan Desa Manimbahoi. Korban 2 orangmeninggall,35 orang hilang, 2.250 orang mengungsi,sekitar300 ekor ternak sapi mati, ratusanrumah dan fasilitasi desahancur,kerugian ditaksir sekitar Rp 22 M (Tribun Timur 27103/2004).Lumpur, batu dan pasir lainnya longsoranmelibas desa-desadi bawahnya serta menimpa sawah-sawahpenduduk sepanjang DAS diwilayah Kecamatan Malino, KecamatanParangloe,KecamatanPattallasang.Menurut keteranganpenduduk lebih dari 5.000 hektar sawahtidak bisa ditanami selamahampir 3 tahun terakhir setelahpsaka longsor. Selain 4.000ha hutandi hulu DAS. longsor,kebakaranterjaditahun1996-1997yangmenghanguskan PenggunaanEnergi Untuk Rumah Tangga: padaumumnyabergantungpadasumur-sumur, Sumberair pendudukyang dilakukan assessment air sungai, hanya sedikit sekali yang menggunakanPDAM. Fasilitasi PDAM terbataskarena penduduktidak mampu membiayai.Ada juga fasilitasi air bersih yang dibantu oleh pemerintah dan jumlahnya terbatas. Penduduk Lembana membiayai secara swadaya untuk membuat pipanisasiair bersih dari pegununganke rumah-rumah.Untuk air irigasi pertaniandianadalkan dari irigasi yang terbatas,tadahhujan.Padamusim kemaraupanjanagbiasanyapetanitidak bisa kebagian air, tetapi pada musim hujan terkadangmenimbulkan banjir. Untuk kebutuhankayu bakar, mayoritaspendudukdi Malino - Lembana,Galesongdan Bili-bili menggunakankayu bakar.Kayu diambil di kebundan tegalansekitarrumahataudesa,selainitu pendudukmenanam kayu untuk keperluankayu bakar dan bangunanrumah. PendapatMasyarakat tentang Climate Changedan Kemiskinan: Padaumumnya,masyarakatpetani, nelayandan miskin kota tidak mengerti secarajelas tentang apa yang disebutisu perubahaniklim. Walaupun,sebagiankecil mengetahuikarenainformasi yang sepotong-sepotong didapatdari diskusilepasdenganpadaaktivis sertakebetulanmenonton tentangperubahaniklim yang terjadi hanyadirasakanbukan di Pengetahuan masyarakat televisi. pahami. Misalkan terjadinyainstrusi air laut yang terus meluas ke lahan pertanian,musim tangkapikan semakinterbatas,daerahtangkapansemakinjauh ke lautanlepas,sulit air bersih, dan pendapatanpetani, nelayan tidak pernahmencukupi untuk kebutuhanhidup, karenahargaharga barang,pendidikan,kesehatanterus naik dari tahun ketahun.Sementarapendudukmasih banyak yang menggunakankayu bakar untuk memasak,air sumur dan sungai untuk kebutuhan sehari-harirumah tangga.Tingkat pendapatanyang tidak mencukupi kebutuhanhidup, karena dipengaruhioleh sistemekonomi lokal yang masih dikuasaioleh para tengkulakdan cukong. Dalam komunitasnelayandikenal denganPenggawa(tengkulak- cukong).Lembagaekonomi yang dibentukoleh pemerintahtidak berjalan,dan yang lebih berjalanadalahpararenteniryang "koperasi".Padasisi lain, pengaruhkuat adalahtata gunalahan,tataproduksi mengatasnamakan kelautanyang masihdikuasaioleh segelintirorangkaya danparapemodal.Praktekdi pesisirdan laut, dibuktikandenganmenguasaitanah,praktekpengebomanikan, sianidayang tidak pernah di jerat oleh hukum. Sementarasituasi kebijakan pemerintahdalam melayani masyarakatkorban tidak pernahserius dilakukan, justru, proyek-proyek pembangunandalam penanggulangankemiskinan dan perbaikan lingkungan hidup di sekitar DAS menjadi arena korupsi para pejabat secara berjamaah,mulai dari tingkattinggi sampaiDesa.
t2
Cerita Enam: Saatnya Keluar Dari Belenggu Tirani Modal ? Tidak banyak inisiatif rakyat (buruh dan petani) yang mendapatapresiasidari sebuahproses perlawananatasketidak adilan sistemyang dibangunoleh tirani modal untuk menguasaisumbersumberkekayaanalam Indonesiamelalui instrumentdemokrasiyang sedangdibangun.Ketika, sebuahpemilihan kepala daerahlangsung (pilkada) dilakukan, maka, sudah dapat dipastikan, semuapara pemilik modal akan menyokongcalon-calonkepala daerahbaik Gubernur maupun Bupati. Untuk pilkada putarankeduadi KalimantanTimur dibutuhkandana sebesar300 milliar, begitu juga pilkada di jawa timur pemerintahharus merogoh anggaransebesarlebih dari 200 miliar untuk satu putaran pilkada. Begitu juga pada Pemilu 2009, pesta demokrasi yang berlimpah anggarandana sementaradimana-manarakyat masih jatuh miskin, gedung-gedung masih tidak memadai,sarana sekolahbanyak yang ambruk dan rusak, puskesmas-puskesmas penyediaan buku pelajaran masih dibawah standar, penggusuranterjadi dimana mana menciptakan pengangguranbaru. Korupsi tetap meraja lela sampai gedung yang terhormat dihuni wakil rakyat. Artinya, pada saat menjadi calon, mengeluarkanbiaya yang tidak sedikit, sehingga, ketika jadi, calon legislatif maupun eksekutif akan mengejar "setoran" untuk mengembalikandanayang telah dipakainyaselamapencalonan. Hiruk pikuk pesta demokrasi pada putaran Pilkada Kalimantan Timur Juli lalu, suara di Jawa Timur suara Golput dimenangkan oleh suara Golput mencapai 30 Vo, ser:rrafitara mencapai40Volebih. Disisi lain, petani di perkebunankelapa sawit, sudahberinisiatif untuk melakukanpenguatanterhadapdirinya sendiridenganjalan membangunorganisasipetanikelapa sawit. Contohdi KalimantanBarat dan Timur, organisasipetanisawit telah terbangundan terus kedaulatanpetaniatashak-haknyayang telah di rampasoleh para bekerjauntuk mengembalikan pemilik modal. Begitujuga di sektorburuh.Upayaini telahdi lakukanjuga di beberapatempat, seperti Jambi, Riau. Pada sisi lain, petani penanam pohon akasia di Kabupaten Berau Kalimantan Timur sejak panen pertama tahun 2005 - 2006, petani tidak mau lagi menanam pohon akasiauntuk bahanbaku pabrik bubur kertasPT. Kiani, tetapi petani lebih memilih untuk menanamtanamancoklat yang memiliki keunggulanekonomisertapdouksiyang terusmenerus para tanpamemulai dari awal lagi (lihat Box 4). Upayaini untuk menghindardari penguasaan lahan sawah juga, yang mengelola padi telah petani dibanyaktempat, pemilik modal. Begitu lahansawahnyauntuk dijadikanperluasanperkebunan tetapmempertahankan secarasederhana, kelapasawit dan kayu akasiauntukpabrikkertas. Cerita lainnya di Kalimantan Tengah, pada kawasanlahan gambut 1 juta hektar, masyarakat lokal atau dayak ngaju, lebih memilih untuk membangunpersawahanpadi secarasederhana dengansekalakecil bertahap,daripadamembiarkanhutan-hutanrawa gambutnyadi babat habis oleh proyek Pengembanganlahan gambut 1 juta hektar. Sambil mengembangkansawah tradisionalpasangsurut di rawa gambut,pendudukjuga melakukanbudidayatanamankaret, ikan air tawarsecaraswadayamandiri.Dengandidukungoleh lembaga rotan dan pengembangan ekonomi lokal yang berbentukkoperasi,masyarakatmembangunsatu sistem yang telah berjalan secaratradisionaldenganmemodifikasidengansistemadminsitrasiyang rapi dan ter organisir antarkampung.Begitujuga di wilayahDanauSembuluhKabupatenSampitKalteng,masyarakat mengupayakanuntuk membangunkebun nilam dengan membangunpabriknya yang dikelola sacaraswadayamandiri. Selain tanamannilam, mereka menanampohon hutan, karet dan budidaya ikan keramba tanamanbuah-buahan.Disamping itu, merekajuga mengembangkan terapungdi danausembuluh.
l3
Box 4: Petani beralih tanamcoklat. Petanitanaman kayuataudisebutHutanTanaman Industri(HTl)di wilayahhamparan PT.Kiani pabrikbuburkertas Lestari, untukmemasok petani di berau. Jumlah ini ada60kelompok tani yangdi koordinasikan pertanaman pohon Luas olehPemerintah daerah untukmenanam akasia. petani padapanentahunpertama, mencapau lebihdari3.000 hektar tanaman akasia. Tetapi, pohoncoklat, tidakmaumenanm lagipohonakasia, tetapiyangdi tanam karet.Kedua adalah yangcukuptinggidantidakmenanam komoditas ini memilikinilaiekonomi setiap6 - 7 tahun sekali.Cukupmenanaml sepanjang kalidalam15 20tahunkeatas. Petani cukupmerawat jualnya jauhlebihbaikketimbang yang tahunberproduksi. hargakayuakasia itu,harga Selain petanidi Berau,maka, hanyadihargaisebesar 150per ton. Dengan modelperlawanan perushaan saatinikekurangan bahan baku. sumberdaya Ceritawaragayang terkenadampakwadukbili-bili lain lagi. Merekamemanfaatkan waduk untuk pengembanganbudidayaikan air tawar, ini dilakukan pada wargadi tapakproyek. Padawargayangberadadi wilayahhulu sungaijanaberangmasihbelum memiliki alternatiflain, ketika wilayahnya harusmenjadi dari hutan lindung, akibatnya,mereka tidak lagi bertani untuk mememnuhi kebutuhanekonomi dan sosial budaya. Tetapi jalan yang ditempuh warga adalah tetapmengelolatanahpertaniannya,tidak mau pindah dari wilayah yang telah ditetapkanoleh pemerintahsebagaidaerahhutanlindung. Pasalnya,merekasudahtinggal lama disanasebelum IndonesiaMerdeka. Sementaradi daerahpesisir pantai tetap melakukanaktivitas kelaut, di karena,lahan sawahkekeringantak wilayah perkotaan,banyak warga menjadi pengangguran mampu ditanami palawija, akhirnya alternatif lain mereka menjadi buruh bangunandi kota Makasar.Ada juga yang mengadunasibke luar Makasar,atau sekedarbertahanhidup mereka manrik becak. Pada cerita kelima ini sebenarnya, inisiatif rakyat baik petani maupun buruh sedang mengupayakansecarabaik untuk membangunkekuatanmelalui sistemkelernbagaanlokal yang modern guna menjawab kompetisi pengembanganekonomi kerakyatan (yang tidak berwajah kolonialisme dan imprialisme) yang berdaulat,adil dan lestari, dimulai dari rakyat, oleh rakyat untuk kesejahteraanrakyat. Cerita ini juga sebenarnyasedang mengupayakanproteksi atau melindungi areal-areal sumber-sumberproduksi sebagai aset berharga rakyat untuk di koordinasikan bersamaditingkat individu, tingkat Kampung, antar Kampung dan Kabupaten sebagai kekuatan sumber produksi rakyat dalam menjalankan sistem ekonomi kerakyatan produksimilik rakyat. berbasissumber-sumber Cerita kelima juga memiliki pesankuat rakyat kepada panapelayan rakyat ditingkat aparatur pemerintah untuk memberikan jaminan perlindungan dan memberikan regulasi ekonomi (kemudahanpengembangan ekonomi yang tidak berwajahkolonialismedan imprialisme)atas sumber-sumberaset produksi rakyat di tingkat kampung,antar kampung sebagaibagian dari pengembangan ekonomi kerakyatanberbasissumberdayaalam dan teknologi lokal yang tepat guna, lestari dan berkelanjutan.Mendoronglaju pertumbuhanekonomi lokal yang sehatguna mendayagunakanpendapatanasli daerah (PAD) yang benar-benardari usaha yang tidak menyengsarakanrakyat sekitarnya,adil, lestari dan bermartabatsebagaibangsayang merdeka dan Berdaulat.HanyadenganPersatuandan KesatuanRakyat - Kolonialismedan Imprialisme mudahdi kalahkandi bumi MerdekaIndonesiatercintaini.