Cerdas Solusi
Edisi Oktober - Desember 2014
Asian Credit Union Forum 2014 Kembali digelar di Indonesia Menurunkan Persentase Kelalaian, Pasti Bisa! CU Kasih Sejahtera Penguatan Ekonomi Mikro Prima Danarta CU Pemberdayaan dalam Komunitas CU Sauan Sibarrung
Ka lan ga n
Se nd i
ri
Rekomendasi Forum Ketua Pengurus, Ketua Pengawas, Dan Pimpinan Manajemen
4
Turunkan Persentase Kelalaian
Ekonomi Mikro
PersiapanPensiun Sejak Dini
6
10 ASIAN CREDIT UNION FORUM 2014
8
Pemberdayaan dalam komunitas
18
Tamu Pucuk : CU Remaung Kecubung
12
14 Rekomendasi Forum Ketua Pengurus, Ketua Pengawas dan 21
Tamu Pucuk : Suka Duka Menjadi Seorang Auditor
Daftar Isi
Solusi Cerdas Edisi Oktober - Desember |
Salam SCT
Adil Ka' Talino Bacuramin Ka' Saruga Basengat Ka' Jubata Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan YME atas terbitnya Buletin SOLUSI CERDAS. Buletin ini telah lama di tunggu-tunggu sebagai media komunikasi dan informasi antar CU Anggota Puskopdit BKCU Kalimantan. Sebagai media informasi dan komunikasi isinya memuat perkembangan, pengalaman, Pembelajaran, sarana berbagi strategi, ide dan gagasan, tata kelola CU yang sehat dapat menjadi referensi bagi pengelolaan dan pengembangan CU yang profesional. Supaya Buletin ini dapat berlanjut, besar harapan kami semua CU Anggota Puskopdit BKCU Kalimantan dapat aktip berpartisipasi mengisi rubrik yang tersedia.
Salam Solusi Cerdas Terpercaya M. Sunardi, S.Pd. Ketua Pengurus Puskopdit BKCU Kalimantan
Redaksi Solusi Cerdas Damianus Djampi
Penanggung Jawab Redaksi
Frans Laten
Pimpinan Redaksi
Tri Kukuh Tino David
Redaktur Pelaksana
Tony Layout Artist
Alamat Redaksi
Jalan Iman Bonjol Gg. Haji Mursyid I/7-8
Diterbitkan Oleh Puskopdit BKCU Kalimantan
Telp & Fax
Telp : (0561) 765591 (Hunting) Fax : (0561) 769459
www.puskopditbkcukalimantan.org
Website Email
[email protected]
3
4 | Solusi Cerdas Edisi Oktober - Desember
CU Kasih Sejahtera
Menurunkan Persentase kelalaian PASTI BISA!
Kredit Lalai sering kita jumpai, baik dalam skala yang kecil maupun yang besar, perorangan maupun secara lembaga selalu saja ada yang mengalami kredit lalai. Banyak cara yang dilakukan untuk menangani kredit lalai kadang harus diselesaikan melalui jalur hukum.
Akar masalah terjadinya Kredit Lalai adalah ketidakpahaman anggota akan makna hidup ber-CU yang sesungguhnya, pendidikan tidak bermutu, pendampingan tidak berjalan dengan baik, lemahnya kebijakan dan sistim perkreditan, lemahnya pengontrolan pasca pencairan, serta salah dalam menerapkan kebijakan kredit terutama salah dalam memberikan pinjaman kepada anggota. Dengan melihat keadaan diatas maka Credit Union Kasih Sejahtera melakukan penanganan kredit lalai melalui berbagai cara antara lain:
Penanganan secara preventif : • Merevisi dan memperketat penerapan kebijakan kredit dalam pemberian pinjaman • Membuat verifikasi produk simpanan & pinjaman • Melengkapi berkas administrasi kredit & manata pengarsipan berkas kredit • Membentuk komunitas basis anggota CUKS • Melaksanakan Pendidikan dasar sebelum menjadi anggota & pendidikan lainnya (penyegaran, Financial Literacy & kewirausahaan) berbasis komunitas • Penerimaan anggota hanya pada wilayah pelayanan CUKS & dibatasi setiap bulannya • Melakukan evaluasi bersama pengurus, kabag kredit, manajemen, kelompok inti & komite di TP untuk penanganan kredit • Perekrutan Kelompok Inti diwilayah sebaran anggota • Peningkatan kualitas SDM dari semua unsur CUKS melalui diklatdiklat internal • Melaksanakan Monev secara berkala ( 3 kali setahun)
Penanganan secara reprensif : • Melibatkan Kelompok Inti dan komunitas basis dalam urusan kredit anggota (survey, pengontrolan & penagihan) • Manajemen membuat daftar KL yang dibagikan pada kelompok inti & komite pada saat rapat bulanan pokti/komite • Melakukan SMS, telepon & surat pemberitahuan untuk mengingatkan anggota • Melakukan kunjungan secara terus-menerus untuk
Kegiatan Pendidikan & Pelatihan ( Pendas, Penyegaran, FL & Kewirausahaan) mengingatkan dan melakukan penagihan & dicatat pada buku kunjungan oleh staf maupun kelompok Inti • Membentuk tim tagih dan melibatkan anggota potensial yang dianggap mampu di setiap TP • Melakukan pendampingan & evaluasi untuk tim tagih dan dievaluasi setiap bulan dalam rapat kelompok inti
Solusi Cerdas Edisi Oktober - Desember | • Menerapkan kebijakan 10 indikator (Target Anggota, KL, KB, SHU, Sosialisasi, Pendas, Penyegaran, FL, Wirausaha & Kombas) dalam penentuan pemberian tunjangan kepada manajemen. • Mengirimkan SMS perkembangan kepada semua pengurus, pengawas, manajer dan kabag setiap akhir minggu • Membuat laporan perkembangan kredit & dilaporkan ke pengurus setiap bulan (likuiditas,pencairan,belum cair, sedang dlm proses,batal & tdk sesuai standar) • Melakukan perpanjangan jangka waktu pinjaman (Rescheduling) • Melakukan pambaharuan kredit ( Restrukturisasi)
• Melakukan Charge Off & Write Off secara berkala sesuai kebijakan kredit • Melakukan eksekusi barang jaminan
News
Kegiatan Pendidikan & Pelatihan ( Pendas, Penyegaran, FL & Kewirausahaan)
Semuanya ini bisa terjadi jika ada kerjasama yang baik, ada semangat juang yang tinggi dengan tidak meninggalkan makna hidup ber-CU yang sesungguhnya sesuai dengan Visi dan Misi pendiri utama Raiffeissen.
Kegiatan Kombas sebagai fungsi kontrol kredit & Penagihan Tim
Produk dan Pelayanan Credit Union ”Ini adalah pendidikan keuangan yang memungkinkan orang untuk memproses informasi keuangan dan mengubahnya menjadi pengetahuan....dan kebanyakan orang tidak memiliki pendidikan keuangan yang mereka butuhkan untuk mengubah hidup mereka. Kebanyakan orang tidak mengenali tujuan keuangan mereka di setiap tahap kehidupan karena buta tentang keuangan.” Robert Toru Kiyosaki
5
“Sak niki kulo sampun lego, sampun uwal saking abang-abang. Mantun nderek niki , Mpun pokoe entheng lan sekeco sak niki..” [1]
sekarang saya sudah lega, sudah lepas dari abang-abang tukang kredit. Setelah ikut program ini, Pokoknya sekarang ringan dan enak.
EKONOMI MIKRO PENGUATAN
Prima Danarta CU
Ini adalah sepenggal kalimat sederhana yang terucap dari peserta program CUMI pada saat pembekalan kader CUMI Juli 2014 lalu. Tampaknya sangat sederhana, namun dalam keseharian sebagian masyarakat kecil kita, rente bisa dibilang menjadi bagian hidup yang tak terpisahkan, bahkan menempati bagian penting dari rantai kemiskinan, dipuji dan dimaki pada saat yang sama. [1]
Pengembangan program CUMI dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa dari program CU yang dikembangkan masih menyisakan kelompok-kelompok masyarakat yang tidak mampu mengakses CU secara langsung, terutama karena alasan ekonomi dan masih menjamurnya praktek rentenir pada masyarakat tersebut.
Solusi Cerdas Edisi Oktober - Desember |
News
7
CUMI
yang dikembangkan Prima Danarta CU sekarang ini dikembangkan di TP Magelang, dilakukan melalui pendekatan metode kelompok (rata-rata 5-6 orang/kelompok) dan pinjaman tanpa jaminan dengan sistem tanggung renteng yang diberikan bertahap dengan metode 2;3 (tidak diberikan bersamaan). Kemudian untuk monitoring perkembangan kelompok maka pertemuan dilakukan dalam centre meeting yang terdiri minimal dua kelompok, yang dihadiri oleh anggota kelompok dan petugas CUMI. Jumlah peserta program CUMI saat ini 2.395 orang dengan ratarata pinjaman Rp 851.000 dan rata-rata simpanan Rp 314.000. Target Pogram CUMI adalah : 1. 2. 3. 4. 5.
Menyediakan akses keuangan yang mudah dan terjangkau Menurunkan praktik rentenir dan sejenisnya Mendorong peningkatan usaha Meningkatkan kecakapan keuangan dan mendorong simpanan Meningkatkan kemampuan peserta CUMI untuk menjadi anggota CU
VISI MISI BKCU KALIMANTAN Visi
Menjadi Gerakan Credit Union Nusantara Berbasis Komunitas
Misi
1. Memberdayakan anggota melalui pembelajaran, penguatan jejaring dan tata kelola, kaderisasi, entrepeneurship dan teknologi informasi yang berkelanjutan 2. Menyelenggarakan pelayanan keuangan yang cerdas bagi anggota.
Saat ini, hasil dari pendekatan CUMI khususnya pada area-area intensif program, praktek-praktek rente semakin menurun dan menabung mulai berkembang. Tantangannya adalah minimnya kemampuan ekonomi peserta CUMI yang menyebabkan mobilisasi simpanan belum mampu mencukupi kebutuhan pinjaman selain itu penanganan program ini memerlukan waktu, tenaga, dan rasio biaya yang cukup besar.
3. Menyelenggarakan sistem penjaminan dan perlindungan anggota yang kredibel dan transparan
Dalam pengembangannya program CUMI tidak didesain untuk pengembangan usaha sejenis dalam satu kelompok namun lebih untuk mengatasi persoalan-persoalan dasar masyarakat sebagai solusi keuangan bagi usaha kecil. Sedangkan pengembangan Usaha sejenis berkelompok dikembangkan dalam program reguler PRIMA DANARTA CU seperti yang telah dikembangkan seperti kelompok petani jahe merah, kelompok peternak babi, kelompok peternak kambing organik dan lain-lainnya. *
Displin Bersaudara Setia Memberdayakan Ramah Lingkungan
NILAI - NILAI INTI
SLOGAN Solusi Cerdas Terpercaya
Kantor Operasional CUMI kantor dan lapangan
dan Pertemuan Rutin Staff
8 | Solusi Cerdas Edisi Oktober - Desember
Pemberdayaan dalam komunitas Topik
CU Sauan Sibarrung
"Mengembalikan spirit berkelompok pada anggota dan masyarakat lokal, dengan pendampingan dan layanan produk yang berbasis pada komunitas setempat"
S
ejarah Credit Union senyatanya bertumbuh dalam komunitas, dimana anggota saling kenal, percaya, dan mengembangkan kerjasama di antara mereka, untuk keluar dari kesulitan-kesulitan hidup. F.W. Raiffeisen (1818-1888) telah menceritakan kisah itu, yang menjadi cikal bakal lahirnya Credit Union. Credit union lahir di tengah komunitas yang memiliki karakteristik tertentu, punya konteks lokal yang spesifik, pun dengan permasalahan yang riil. Ciri ini membawa Credit Union menjadi gerakan yang berbasis pada komunitas dan kelompok masyarakat dengan intervensi dan desain pelayanan yang khas.
Credit Union Sauan Sibarrung (2006), yang lahir bagi masyarakat di Toraja dan Luwu, Sulawesi Selatan, terus berjuang menempatkan gerakan credit union pada rel komunitas tersebut, sembari terus menyempurnakan strategi dan pelayanan bagi anggota yang tergabung dalam kelompok-kelompok usaha produktif. Sejak tahun 2009, dengan pembelajaran terus menerus, CU Sauan Sibarrung mengembalikan spirit berkelompok pada anggota dan masyarakat lokal, dengan pendampingan dan layanan produk yang berbasis pada komunitas setempat. Dimulai dengan pendampingan Pelaku Usaha Kecil di pasar-pasar tradisional, CU Sauan Sibarrung kemudian melebarkan pelayanan bagi anggota petani padi, petani jagung, peternak babi, penganyam tikar, penenun kain Toraja, petani sayur, dan ibu-ibu pembuat sari jahe. Pendampingan dalam kelompok dan komunitas ini mampu dengan efektif mengubah perilaku konsumtif anggota, dan membuat mereka berdaya dalam kebersamaan dengan anggota kelompok. Hal ini dikarenakan produk dan pelayanan benar-benar ‘muncul’ dari bawah, dan menjawab kesulitankesulitan praksis anggota kelompok.
Solusi Cerdas Edisi Oktober - Desember |
Sebagai contoh, kelompok petani padi. Kesulitan hidup dalam jeratan pengijon dan rentenir, benar-benar membuat petani sekedar ‘gali lubang tutup lubang’. Gabah hasil panen dibeli dengan harga yang sangat murah oleh pengijon. Bahkan, kadang mereka harus nambah hutang untuk biaya hidup, sekolah anak-anak, dan modal untuk turun sawah. Kehadiran CU Sauan Sibarrung di Luwu, memberi asa bagi petani padi, bukan hanya dari segi pembiayaan turun sawah, tetapi lebih dari itu, kerjasama antar petani, transfer ilmu, ikut pelatihan pertanian di CU, hingga tanggung renteng sesama anggota kelompok, telah membuat mereka sadar dan bersemangat untuk mengembangkan hidup mereka lewat CU. Dari sisi bisnis internal CU, kelompok usaha
produktif ini sebenarnya sangat membantu dari segi besaran kredit beredar dan tingkat kelalaian anggota CU. Dengan pasti kelompok ini akan meningkatkan pinjaman usaha produktif setiap musim tanam, dan mereka, lewat pengurus kelompok, akan setia membayar pinjaman mereka setelah hasil tanam mereka terjual. Maka tidak salah jika kredit lalai kelompok akan sangat rendah, bahkan bisa nihil.
Usaha produktif kerajinan
H
ingga Agustus 2014, terdapat 111 kelompok petani padi, 20 kelompok petani jagung, 60 kelompok peternak babi, 4 kelompok industri rumah tangga, kelompok petani sayur1 kelompok dan 36 kelompok pelaku usaha kecil di pasar. Total anggota ada 1.711, yang senyatanya adalah 1.711 keluarga yang tergabung dan didampingi oleh CU Sauan Sibarrung. Angka ini tentu
masih tergolong kecil. Ke depan CU Sauan Sibarrung tetap berkomitmen dan konsisten dengan pemberdayaan komunitas dan mengundang lebih banyak pihak yang berkepentingan: pemerintah, gereja, lembaga swadaya lainnya, untuk turut ambil bagian dalam cita-cita luhur ini.
Anthonius Pararak, M.Si
9
Persiapan Pensiun Sejak Dini
U
ang bukanlah segala-galanya, tapi segala-galanya perlu uang. Kalimat ini bukanlah hal baru bagi kita, sudah sering kali kita mendengarnya. Uang sehelai kertas yang disepakati sebagai alat tukar dengan nilainilai nominal tertentu - memang sangat dibutuhkan oleh manusia sebagai alat untuk baik. peningkatan kualitas hidup, mulai dari bayi sampai usia lanjut.
Semua tahapan hidup manusia membutuhkannya, mulai anda dilahirkan sampai dengan Anda meninggal, dan tentunya bukan hal tabu untuk dibicarakan. Cara pandang anda terhadap uanglah yang akan menentukan uang itu jahat atau baik.
Solusi Cerdas Edisi Oktober - Desember |
Idea
M
emasuki usia pensiun, seorang individu manusia tetap membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Persiapan demi persiapan perlu dilakukan agar diusia tua tidak menjadi beban hidup bagi orang lain. Kalaupun disaat usia pensiun, anda memiliki anak yang mampu menopang kebutuhan hidup, setidaknya dengan dana pensiun yang dimiliki, anda dapat melakukan banyak kegiatan yang disenangi, misalnya
anda dapat melakukan rekreasi kemanapun anda suka. Atau yang lebih mulia lagi anda berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan dengan memberikan waktu dan dana anda untuk kegiatan-kegiatan sosial. Menyenangkan bukan ? Anda semakin melapangkan jalan untuk menuju pintu surga bila saatnya nanti di panggil oleh Pemberi Hidup.
kapan mulai menciptakan dana pensiun ? Oleh : Erowin
Idealnya, pada saat anda mulai memperoleh penghasilan sendiri, maka pada saat itulah seharusnya sudah mulai menciptakan dana pensiun. Semakin cepat mempersiapkan dana pensiun semakin baik.
Bagaimana cara menghitungnya ? Sebagai asumsi – coba anda menghitung kebutuhan dana pensiun. Tetapkanlah acuan berdasarkan pengeluaran anda saat ini dalam sebulan, lalu kalikan setahun, dan hasilnya dikalikan sisa masa pensiun anda.
Contoh: Saat ini Anda berusia 30 tahun, usia pensiun di kantor anda atau masa kerja aktif yang anda inginkan 55 tahun, maka masa pensiun anda masih 25 tahun lagi (sisa masa kerja). Setelah itu, anda harus menghitung sisa masa pensiun, caranya asumsikan usia rata-rata hidup hidup anda berdasarkan pengalaman usia orang tua dan Kakek/nenek anda, misalkan usia ratarata hidup 70 tahun, maka Sisa Masa Pensiun = usia rata-rata hidup – usia pensiun; Sisa Masa Pensiun = 70 tahun – 55 tahun = 15 tahun. Sekarang kita coba menghitung berapa kebutuhan pensiun anda, misalkan pengeluaran bulanan saat ini Rp3.000.000,00, maka biaya pertahun : Rp3.000.000,00 x 12 bulan = Rp36.000.000,00/tahun. Dengan asumsi pengeluaran disaat anda pensiun 70% dari pengeluaran saat ini, maka biaya hidup Anda = (Pengeluaran sekarang x Sisa Masa Pensiun) x 70% = (Rp36.000.000,00 x 15 tahun) x 70% = Rp378.000.000,00. Dengan demikian dapat disumsikan, dana yang anda butuhkan pada saat menjalani sisa masa pensiun (sisa hidup) Rp378.000.000,00. Dengan perhitungan biasa, maka kita harus menghitung lagi berapa yang harus ditabungkan setiap bulannya? Dengan asumsi bahwa sisa masa kerja anda 20 tahun lagi, maka tabungan perbulan untuk menyediakan dana untuk keperluan menjalani masa pensiun anda = (Rp378.000.000,00/(20 x 12 bulan) = Rp1.575.000,00. Dimana anda harus menabung untuk mempersiapkan dana pensiun ? Jawabannya tentu di Credit Union. Karena Credit Union tidak hanya sekedar tempat anda untuk menabung, namun juga sebagai tempat anda membantu orang lain tanpa anda harus kehilangan uang – uang anda semakin bertambah.
11
12 | Solusi Cerdas Edisi Oktober - Desember
ASIAN CREDIT UNION FORUM 2014 KEMBALI DI GELAR DI INDONESIA ASIAN STATISTICS Anggota Perorangan 41.987.000 Credit Unions : 22.325 Assist US$ : 86.913 Juta Negara : 23 Perarakan Bendera, Sebagai penghormatan untuk tuan rumah, Bendera Sang Merah Putih di Arak setelah bendera-bendera dari negara lainnya.
Forum Credit Union Asia 2014 dihadiri oleh 574 peserta dari 24 negara.
M
erupakan pesta akbar Credit Union Se ASIA. Di tahun 2014 Indonesia dipercayakan sebagai tuan rumah penyelenggaan ASIAN CREDIT UNION FORUM yang dilaksanakan di Sanur Paradise Plaza Hotel & Suites Nusa Dua Bali tanggal 18 sampai dengan 20 September 2014. Meskipun demikian pada tanggal 15 s.d. 17 September sudah ada kegiatan Workshop.
D
alam pesta CU se Asia tersebut Indonesia menyertakan peserta sebanyak 117 orang. Jika dilihat dari jumlah pesertanya tuan rumah lebih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah peserta terbanyak Negara Philippines sebanyak 130 orang. Berikut jumlah peserta dari perwakilan negara-negara yang hadir. Beberapa Peserta Asian Credit Union Forum 2014 dari Puskopdit BKCU Kalimantan saat menghadiri Open Forum.
1. Australia (10 Peserta) 2. Bangladesh (40 Peserta) 3. Cambodia (2 Peserta) 4. Canada (6 Pseserta) 5. China (1 Peserta) 6. Hong Kong (7 Peserta) 7. India (2 Peserta) 8. Indonesia (117 Peserta) 9. Korea (23 Peserta) 10. Kenya (1 Peserta) 11. Lao PDR (3 Peserta) 12. Malaysia (20 Peserta) 13. Mauritius (2 Peserta)
14. Mongolia (27 Peserta) 15. Myanmar (3 Peserta) 16. Nepal (79 Peserta) 17. Philippines (130 Peserta) 18. Singapore (22 Peserta) 19. Sri Langka (10 Peserta) 20. Taiwan ROC (5 Peserta) 21. Timor Leste (9 Peserta) 22. Thailand (50 Peserta) 23. United States of Amerika (1 Peserta) 24. Vietnam (4 Peserta)
Solusi Cerdas Edisi Oktober - Desember |
13
Benih Cerdas Dalam rangkaian acara yang sangat padat, hingga pukul 22:00 WITA, Ketua Puskopdit BKCU Kalimantan menyempatkan menyerahkan kenang-kenangan berupa cinderamata kepada Mr. Ranjith Hettiarachchi yang telah berkarya sebagai CEO (Chief Executive Officer) Federasi Credit Union Asia yang sering di singkat ACCU (Asian Confederation of Credit Unions).
Penyerahan Cinderamata sebagai ucapan terima kasih kepada Mr. Ranjith Hettiarachchi yang telah berkarya sebagai CEO ACCU.
Penyerahan Cinderamata kepada Elenita V. San Roque sebagai dukungan karya menjadi CEO ACCU.
International Night Dalam rangkaian kegiatan Workshop, Forum, pelelangan barang-barang dari berbagai negara dan daerah. Tak kalah menarik, pada malam "International Night" digelar acara vision show untuk menampilkan beberapa busana. Sebagai perwakilan busana Indonesia Masius Triyadi dan Yovita yang mengenakan pakaian Dayak (etnis-Red) selalu menjadi kerumunan peserta dari berbagai negara termasuk dari Indonesia juga.
Oleh : Tri Kukuh Tino David
14 | Solusi Cerdas Edisi Oktober - Desember
Radar Solusi
Rekomendasi
Forum Ketua Pengurus, Ketua Pengawas dan Pimpinan Manajemen
DO Wilayah Barat
Batam-Kepulauan Riau, Tanggal 11 s.d. 13 Agustus 2014
1. Melengkapi dokumen self assassment yang belum tersedia di CU masing-masing 2. Melakukan revisi istilah akuntasi dalam pembukuan CU sesuai dengan SAK ETAP 3. Merencanakan pelatihan bagi anggota, manajemen, Pengurus dan Pengawas sesuai dengan jenis diklat yang diselenggarakan di BKCU Kalimantan. 4. Mulai membenahi tata kelola baik internal, eksternal dan individu dalam rangka mempersiapkan pelaksanaan ACCESS Branding 5. Memastikan pinjaman diberikan kepada anggota yang mampu mengembalikan sesuai jumlah dan waktu yang diperjanjikan. 6. Jika setoran pinjaman tidak sesuai dengan perjanjian, maka pinjaman dikategorikan lalai 7. Manajemen memastikan data KL tersedia dengan benar dan cepat 8. Melakukan penanganan KL dengan bermartabat sesuai kebijakan 9. Tidak memberikan pinjaman tambahan kepada anggota yang sedang lalai/bermasalah 10. Jika setoran kurang dari perjanjian, maka seluruh setoran harus didistribusikan untuk angsuran, bunga dan simpanan
19
Perencanaan Diklat untuk tahun 2015
11. Jika usia pinjaman macet diatas 6 bulan, maka perhitungan bunganya dihentikan dan boleh dilakukan charge off. 12. Tiap CU memiliki kebijakan charge off dan melakukan charge off sesuai dengan kebijakan 13. Mengutamakan pemberian pinjaman produktif kepada anggota 14. Setiap CU wajib menyediakan produk simpanan darurat (1 keluarga 1 simpanan, minimal 3 kali biaya kebutuhan hidup bulanan) 15. BKCU merevisi kriteria CU Teladan dan mengirimkannya kepada CU Primer seperti yang telah disepakati dan 10 CU Teladan diumumkan dalam RAT TB 2014 16. Melaksanakan tata kelola eksternal, Internal dan Individual sesuai dengan hasil RAT TB 2012 di Batam. 17. Setiap CU Primer wajib memiliki Kode Etik Pengurus, Pengawas dan Manajemen 18. Setiap CU membuat dan melengkapi Manual Prosedur
Solusi Cerdas Edisi Oktober - Desember |
20
Jadwal kegiatan SP dan BP di CU Primer tahun 2014
DO Wilayah Timur
21. Agenda forum Ketua pengurus, ketua pengawas dan pimpinan Manajemen tahun berikutnya meliputi : a. Mengiventarisir permasalahan yangterjadi di CU primerb. b. Mendiskusikan permasalahan dan mencari solusic. c. Menyikapi regulasi Pemerintah 22. Forum Ketua Pengurus, Ketua Pengawas dan Pimpinan Manajemen tahun 2015 dilaksanakan di Semarang. Kegiatan Forum sebaiknya dilakukan pada hari Rabu s.d. Sabtu.
Kotamobagu-Sulawesi Utara, 20 s.d. 22 Agustus 2014
A. CU Primer 1. Pengurus, men
dan
Pengawas, konsisten
dan
Manajemen
berkomit-
ment, MO Teknologi dan Informasi.
dalam menindaklanjuti rekomen-
8. Semua CU Primer membahas seluruh Manual Op-
dasi pendampingan yang diberikan oleh Puskopdit BKCU
erasional dan hasil keputusan dituangkan dalam surat
Kalimantan. Jika rekomendasi tidak dijalankan, maka
keputusan Pengurus dan manual operasional disosialisasi-
Puskopdit BKCU berhak untuk menegur dan memberikan
kan kepada seluruh Manajemen dan komite.
sanksi kepada CU Primer yang bersangkutan.
9. Semua Pengurus CU Primer di DO Timur wajib mengikuti
2. CU Primer berkomitmen dalam melaksanakan pendidikan dasar kepada anggota. 3. CU
Primer
melaksanakan
berkomitmen
pelatihan CULOC. 10. Pengurus dan Pengawas berkomitmen untuk tidak
dan
konsisten
dalam
pengembangan kapasitas SDM Pengurus,
Pengawas, dan Manajemen, baik dengan mengadakan pendidikan intenal maupun dengan mengikuti pendidikan yang dilaksanakan oleh gerakan.
melakukan intervensi yang bertujuan
mempengaruhi
keputusan kredit yang sudah menolak permohonan pinjaman anggota agar dicairkan. 11. Memprioritaskan pencairan pinjaman produktif kepada anggota.
4. Pengurus, Pengawas, dan Manajemen CU Primer harus
12. Melakukan pendampingan kelompok basis komunitas un-
komitmen dalam menerapkan hasil strategic planning
tuk pengeloalan usaha dan pengawalan pasca pencairan
(SP) dan Business Plan (BP).
pinjaman.
5. 5. CU Primer secara konsisten mengadakan evaluasi se-
13. Berkomitmen dan konsisten dalam penerapan analisis
tiap bulan terhadap pencapaian kinerja dan secara berkala
kredit berbasis 5 C (character, capacity to pay, capital
mengadakan kegiatan monitoring dan evaluasi dan tersedi-
status, callateral, credit condition).
anya dokumen monitoring dan evaluasi. 6. Pengurus, Pengawas, dan Manager yang belum memahami alur monitoring dan evaluasi dapat mengikuti kegiatan Monev dari CU Primer lainnya yang secara rutin sudah melaksanakannya. 7. Pengurus berkomitmen untuk memastikan tersedian-
14. Pengembangan wilayah kerja CU Primer berdasarkan basis komunitas anggota.Menetapkan fokus wilayah pengembangan. 15. Penagihan kredit lalai sudah dilakukan sejak lewat jatuh tempo pinjaman dan kunjungan terhadap anggota paling lambat akhir bulan yang bersangkutan.
ya Manual Operasional yang dibutuhkan oleh Cred-
16. Pengurus CU Primer berkomitmen untuk tidak membuka
it Union, minimal MO Pendidikan dan Pelatihan,
wilayah pengembangan yang baru sampai tahun buku
MO Akuntansi dan Keuangan, MO Member Service, MO
2015.
Kredit, MO Pengawasan, MO Human Resources Manage-
15
16 | Solusi Cerdas Edisi Oktober - Desember
Radar Solusi 17. Memberikan materi dalam pendidikan dasar yang bertujuan untuk membangun jiwa kewirausahaan anggota. 18. CU Primer bersedia saling membantu dalam kegiatan pendampingan terutama untuk CU Primer yang sedang mengalami permasalahan 19. Memperhatikan pemberdayaan kepada anggota dalam struktur organisasi Credit Union, baik dengan membuat bidang pemberdayaan atau uraian tugas tentang pemberdayaan pada bidang diklat 20. Melakukan perubahan pola pikir tentang Misi Sejati CU (berbasis komunitas) melalui sosialisasi dan perbaikan materi Pendidikan Dasar. 21. Magang ke CU Primer yang telah melaksanakan pendampingan anggota melalui kelompok-kelompok binaan. 22. CU Primer menyediakan manual operasional tentang produk dan pelayanan, pengorganisasian kelompok binaan, pendidikan dan pelatihan kelompok binaan. 23. Mengevaluasi rekomendasi Forum Ketua Pengurus, Ketua Pengawas, dan Pimpinan Manajemen di Kotamobagu pada forum tahun berikutnya. 24. Semua CU Primer wajib mengadakan audit internal minimal 2 kali setahun.
25. CU Primer wajib mengirimkan laporan Monev kepada Puskopdit BKCU Kalimantan. 26. CU Primer wajib mengirimkan laporan audit lengkap kepada Puskopdit BKCU Kalimantan. 27. Forum Ketua Pengurus, Ketua Pengawas, dan Manager V bulan 13 – 15 Agustus 2015 di Surabaya dengan tuan rumah CU Prima Danarta.
"Credit Union tidak terbatas pada pemberian pinjaman saja. Tujuan utama credit union seharusnya lebih ditekankan pada mengontrol / mengendalikan penggunaan uang, memperbaiki nilai-nilai moral dan fisik serta mendorong kemauan para anggotanya untuk mandiri."
F.W. Raiffeisen (1818-1888)
B. Puskopdit BKCU Kalimantan 1. Puskopdit BKCU Kalimantan memfasilitasi kegiatan magang untuk pembelajaran: a. Usaha ternak : ayam (kampung dan ras), sapi, dan babi b. Perikanan : lele c. Usaha tani : padi, jagung, jahe, dan jamur d. Pengrajin (home industry) : tenun, anyaman, dan batik 2. Puskopdit BKCU Kalimantan menyediakan manual operasional pengembangan wilayah dan menyiapkan panduan kelompok usaha binaan. 3. BKCU Kalimantan mengadakan pendampingan self assesment untuk CU Primer yang mengalami permasalahan. 4. Mengadakan lokakarya Community Development di tingkat Puskopdit BKCU Kalimantan. 5. BKCU Kalimantan melakukan self-assesment untuk CU yang mempersiapkan diri menuju ACCESS Branding. 6. Rekomendasi terkait pendampingan : a. Pendampingan khusus bagi CU yang bermasalah dan wajib memberikan tanggapan terhadap laporan bulanan CU Primer.
b. BKCU Kalimantan mengirimkan tanggapan atas laporan keuangan setiap 3 bulan. c. BKCU Kalimantan melakukan pendampingan terhadap SP dan BP CU Primer. 7. Rekomendasi terkait audit dan monitoring : a. BKCU mengadakan audit paling lama 2 tahun sekali dengan melibatkan auditor dari CU Primer. b. Monev CU Primer wajib dihadiri BKCU Kalimantan minimal 1 kali setahun. c. BKCU Kalimantan membuat prioritas audit kepada CU-CU yang bermasalah. d. Monitoring wajib BKCU Kalimantan 1 kali setahun ke semua CU Primer. e. BKCU Kalimantan mengadakan audit khusus untuk CU Primer yang mempersiapkan diri untuk ACCESS Branding. f. Melaksanakan pendampingan kepada CU Primer yang baru pertama kali melakukan Monev.
Solusi Cerdas Edisi Oktober - Desember |
17
DO Wilayah Tengah Samarinda-Kalimantan Timur, Tanggal 1 s.d. 3 September A. CU Primer 1. CU Primer membentuk Tim ACCESS Branding dan menyampaikan ke Puskopdit BKCU Kalimantan paling lambat 31 Januari 2015. 2. Tim ACCESS Branding terdiri dari 5 (lima) orang dengan unsur Pengawas 2 (dua) orang, Pengurus 1 (satu) orang, dan Manajemen 2 (dua) orang. 3. Pengurus berkomitmen untuk memastikan tersedianya Manual Operasional yang dibutuhkan oleh Credit Union, minimal MO Pendidikan dan Pelatihan, MO Akuntansi dan Keuangan, MO Member Service, MO Kredit, MO Pengawasan, MO Human Resources Management, MO Teknologi dan Informasi, MO Monitoring dan Evaluasi. 4. Melakukan penyisihan cadangan kerugian piutang setiap bulan.
5. Melakukan charge off secara berkala sesuai manual operasional. 6. Membuat laporan keuangan sesuai standar SAK ETAP. 7. Membuat daftar kredit lalai dan laporan bulanan penanganan kredit lalai. 8. Membentuk kelompok binaan yang disesuaikan dengan potensi anggota di masing-masing Credit Union.
B. Puskopdit BKCU Kalimantan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Puskopdit BKCU Kalimantan membuat edaran tentang jenis perizinan yang wajib dimiliki oleh Credit Union. Puskopdit BKCU Kalimantan membuat surat edaran market rate secara berkala. Puskopdit BKCU Kalimantan membuat edaran tentang penggunaan laman website yang menggunakan coop. Puskopdit BKCU Kalimantan menyelenggarakan pelatihan Teknik Audit ACCESS Branding. Puskopdit BKCU Kalimantan membentuk produk dana pensiun untuk aktivis Credit Union. Melakukan evaluasi penyelenggaraan Training Center untuk staf baru. CU Betang Asi menjadi tuan rumah Forum Ketua Pengurus, Ketua Pengawas, dan Pimpinan Manajemen DO Tengahbertempat di Palangka Raya pada tanggal 1 s.d. 3 September 2015.
Statistik Anggota Credit Union CU Provinsi Kalimantan Barat Khatulistiwa Bakti - 47.605 Stella Maris - 5.749 Pancur Dangeri - 10.757 Sehaq - 3.984 Bina Kasih - 438 Tilung Jaya - 20.589 Muare Pesisir - 3.366 Sabhang Untung - 6.358 Bonaventura - 18.866 Kusapa - 8.823 Sari Intugin - 1.625 Muara Kasih - 412
CU Provinsi Kalimantan Timur Sempekat Ningkah Olo - 5.557 Daya Lestari - 41.671 CU Provinsi Kalimantan Tengah Betang Asi - 36.321 Sumber Rejeki - 25.070 Remaung Kecubung - 12.568 Eka Pambelum Itah - 6.627 CU Provinsi Kalimantan Utara Femung Pebaya - 6.558
CU Provinsi DKI Bererod Gratia - 10.390 CUMI Pelita Sejahtera - 510 CU Provinsi Jawa Timur Prima Danarta - 2.083 Semangat Warga - 1.073 CU Provinsi Jawa Tengah Pangudi Luhur Kasih - 1.921 Deus Providebit - 1.072 Angudi Laras - 642
18 | Solusi Cerdas Edisi Oktober - Desember
DISINI KITA HIDUP BAIKLAH KITA MEMBANGUN SESUATU APA ?
Tamu Pucuk
Sebuah Refleksi 10 Tahun Aktif Dalam Gerakan Ekonomi Kerakyatan (CU REMAUNG KECUBUNG)
K
ita bukan hidup di tanah Jerman, di abat 19, atau di Kanada dan Amerika, atau sebuah negeri terpencil tanpa penghuni. Disini kita hidup di sebuah pulau yang bernama BORNEO, di sebuah Kota, desa/ dusun terpencil yang tak banyak di kenal orang. Disinilah kita berada, berjuang diantara tantangan dan kecemasan bersaing meraih peluang dan harapan untuk sebuah kehidupan bersama yang lain.
RAT Tahun Buku 2013 CU Remaung Kecubung
CREDIT UNION REMAUNG KECUBUNG (CURK) berdiri tanggal 07 Feb 2004, sepuluh tahun yang lalu, atas inisiatif, keinginan, dan semangat dari sekelompok orang yang berkehendak baik. Sebagai kuasa pendiri masih segar dalam ingatan saya bahwa beragam tanggapan, persepsi, opini, mempertanyakan eksistensi CURK apa itu ? Bahwa pengalaman traumatic masyarakat dimasa lalu; “bahwa koperasi hanyalah alat penyaluran proyek, dan dimanfaatkan untuk mencapai tujuan tertentu, mutlak dipikirkan dan dimaknai dalam semangat MOTTO gerakan CURK “TALITAKUM” artinya “Bangkitlah/ bangunlah” Betapa sering kita mengagumi berbagai hal di sekeliling kita. Kita mengagumi ciptaan Tuhan, seperti alam semesta dengan segala isinya : tanpa harus memeliharanya, tak jarang kita mengagumi perjuangan para tokoh yang gigih memperjuangkan keadilan, kesejahteraan dan perdamaian, kita mengagumi karya seni para seniman yang memukau, menakjubkan. Kita juga bahkan mengagumi kesuksesan orang-perorang disekitar kita, tanpa harus menjadi seperti siapa. Dalam CU yang terpenting adalah manusia bukan uang, bahkah uang itu cuma sarana. Manusia paling penting daripada uang. Ingat CU itu kumpulan orang, bukan kumpulan uang. CU tidak ada kalau tidak ada orang-orang. Dalam CU Uang itu hanya alat. Bahkan uang itu abstrak, uang itu gagasan, ide bukan yang utama. Uang sebagai sarana untuk tolong sesama. / diri sendiri Menjadi Agt CU berarti mau membangun diri dan masyarakat, bukan kapitalistik. Inilah inti refleksi, pengalaman dalam mengembangkan CU.
Benar bahwa Manusia sangat berharga, bernilai tinggi, unik, dan sangat indah serta jauh lebih berharga dibandingkan apa pun di dunia ini. Manusia tidak sekedaar terbentuk dari 200 bentuk tulang yang berbeda yang terangkai dan tersusun secara sempurna; dibungkus dengan milyaran serat otot dan dikoordinasikan oleh jaringan syaraf yang panjangnya tidak kurang dari 10 kilometer. Jantung nya tidak sekedar sebuah pompa mekanik yang mengagumkan, yang berdenyut rata-rata 36 juta kali setiap tahunnya sepanjang hidup kita, tanpa pernah beristirahat. Atau otaknya bukan merupakan komputer canggih yang mengendalikan lebih dari seratus tugas (super multi tasking) secara bersamaan dalam sistem tubuh kita. Fakta itulah yang harus mendasari setiap pergumulan dan upaya kita meraih hal-hal terbaik dalam membangun ekonomi kerakyatan. Pernahkah kita menyadari bahwa seorang tukang parkir yang berdiri di samping sebuah mobil Mercy S700, adalah jauh lebih mengagumkan dan luar biasa dibandingkan dengan mobil tersebut. Sang tukang parkir adalah ciptaan Tuhan yang Maha Kuasa, sedangkan mobil mewah adalah ciptaan manusia; tetapi kita justru lebih mengagumi mobil tersebut dibandingkan seorang manusia yang tercipta dalam kesempurnaan ilahi.
Sebagian besar kita berpikir bahwa beramal atau memberi kepada orang lain adalah bentuk dari kepedulian kita kepada orang yang membutuhkan pertolongan kita. Padahal sesungguhnya beramal atau menolong orang lain, bukan hanya bagi kepentingan atau kebutuhan orang yang kita tolong, tetapi justru kitalah yang membutuhkannya. Sehingga beramal haruslah menjadi kebutuhan kita.
Statistik Anggota Credit Union CU Provinsi DIY Cindelaras Tumangkar - 4.619
Dalam arti inilah Friedrich Wilhelm Raiffeisen mengatakan “Kesulitan Si Miskin hanya dapat diatasi dengan jalan mengumpulkan uang dari Si miskin itu sendiri dan kemudian meminjamkan uang itu kepada sesama mereka” Dr. James House dari Pusat Penelitian Universitas Michigan, mempelajari pengaruh dari melakukan pekerjaan sebagai relawan bagi kaum miskin, sakit, dan gelandangan. Para relawan tersebut bekerja dengan penuh kasih dan kehangatan, serta ketulusan selama beberapa bulan bahkan beberapa tahun.
CU Provinsi Sulawesi Selatan Sauan Sibarrung - 27.543 Mekar Kasih - 10.096 CU Provinsi Sulawesi Utara Mototabian - 1.573 CU Provinsi Sulawesi Tengah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerjaan yang penuh pengabdian dan kasih sayang telah menyebabkan peningkatan yang menakjubkan atas daya tahan dan vitalitas para relawan tersebut, serta secara dramatis telah meningkatkan usia harapan hidup mereka. Rasa kasih sayang, amal dan perbuatan baik merupakan penyelamat kehidupan bukan saja bagi mereka yang membutuhkan, tetapi justru bagi diri kita sendiri.
Mosinggani - 578 CU Provinsi Maluku Hati Amboina - 4.836 CU Provinsi Kepulauan Riau
Hal lain yang menarik bila ditanya mengapa kita terus melakukan pengabdiannya, pada masyarakat (anggota CU) mengumpulkan mereka yang miskin, serta memotifasi mereka untukkeluar dari kesulitan keuangan dengan cara aktif menabung dan meminjam, walau kita tahu bahwa masalah tersebut seperti tidak akan pernah ada habisnya, dan bahwa apa yang kita kerjakan hanyalah seperti ‘satu tetes air di lautan’ dibandingkan dengan ribuan bahkan jutaan kaum papa dan hina yang membutuhkan uluran tangan di dunia ini. Ya, hal itu benar sekali. Pekerjaan ini memang seperti ‘sebuah tetesan air di lautan’, tetapi karena tetesan tetesan kecil nyata, maka lautan menjadi lebih besar.” Kita memang tidak perlu memikirkan penyebabnya maupun dampaknya, tetapi kita hanya perlu melihat kebutuhan dari mereka yang memerlukan pertolongan kita. “Charity sees the need, not the cause.” (Peribahasa Jerman). Bahkan dalam semua agama di dunia, amal dan perbuatan baik menolong sesama manusia yang membutuhkan merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan. Dalam Rukun Islam, dinyatakan bahwa Zakat (Charitable Giving) merupakan kewajiban bagi umat muslim. Sedangkan dalam keyakinan Kristiani dinyatakan pula oleh Yesus Kristus bahwa jika kita tidak menolong sesama kita yang paling hina dan menderita, tidak melawat mereka yang sakit dan dipenjara, tidak memberi makan bagi mereka yang kelaparan, serta tidak memberikan perteduhan bagi mereka yang tidak punya
Jembatan Kasih - 7.893 CU Provinsi Nusa Tenggara Timur Bahtera Sejahtera - 3.012 Gerbang Kasih - 2.702 Sinar Saron - 7.356 Kasih Sejahtera - 19.272 Likku Aba - 2.116 CU Provinsi Papua Barat Mambuin - 4.607 Almendo - 2.310 CU Provinsi Papua Sinar Papua Selatan - 3.870 Ndar Sesepok - 1.125 CU Provinsi Sumatera Utara Sohagaini Lahusa-Gomo - 1.112
20 | Solusi Cerdas Edisi Oktober - Desember Betapa luar biasa bahwa Tuhan memberi kita kewajiban menolong sesama, bukan hanya untuk kepentingan kaum miskin dan penderita, tetapi juga sebenarnya untuk kebutuhan diri kita – sendiri. Seperti halnya Tuhan mewajibkan kita untuk sembahyang – berdoa secara rutin dan teratur, bukan untuk kepentingan Tuhan, tetapi justru agar kita dapat senantiasa menurunkan frekuensi gelombang energi otak kita dan menjadi manusia yang lebih efektif dan cerdas, serta agar tubuh kita dapat senantiasa kembali pada kondisi keseimbangan (homeostatis) yang memungkinkan seluruh organ-organ tubuh kita berfungsi normal dan baik. Tony Buzan, penulis buku-buku best seller dalam bidang berpikir kreatif dan pengembangan diri, bahwa amal dan ucapan syukur (Charity and Gratitude) seperti halnya menghirup dan menghembuskan napas. Kedua kegiatan ini merupakan dua sisi dari mata uang. Keduanya merupakan sebuah pernapasan spiritual yang justru kita butuhkan agar kita dapat memelihara kesehatan spiritualitas kita. Ingatlah, bahwa kita adalah makhluk spiritual seperti yang dikatakan oleh filsuf Perancis, Teilhard de Chardin, “we are not human beings having spiritual experience; we are spiritual beings having human experience.” Kita perlu bernapas untuk melanjutkan kehidupan kita. Tanpa melakukan pernapasan spiritual, maka kita akan menjadi lemah secara spiritual dan bahkan secara fisik juga. Justru kitalah yang perlu melakukan pernapasan spiritual tersebut.
M
emberi dan Menjadi Lebih Berkelimpahan Mengucap syukur (Gratitude) merupakan ungkapan yang sering kita ucapkan namun tak terkatakan, selain kata-kata: kasih, sukacita dan damai sejahtera. Hal ini mengingatkan kita betapa pentingnya perbuatan member dalam kehidupan kita untuk menjadi “co-creator” (rekan sekerja Tuhan), untuk menciptakan realitas kehidupan yang kita inginkan. Inilah yang menjadi rahasia mengapa orang-orang sukses seperti Andrew Carnegie, Bill Gates, John Rockefeller, Alfred Nobel, dan sebagainya adalah philanthropist (dermawan) sejati. Mereka memahami benar makna memberi dan mengucap syukur (charity and gratitude).Sesungguhnya proses penciptaan realitas kehidupan kita diawali dengan keyakinan. Cara menunjukkan keyakinan tersebut adalah dengan semangat berbagi, atas kelimpahan berkat yang diberikan (thankfulness in advance – to be grateful before the creation). Berbagi merupakan keharusan yang tidak bisa kita hindari jika kita ingin menciptakan atau memimpikan sesuatu. Seringkali kita justru berpikir kekurangan (statement of lack), padahal justru sebaliknya kita harus berbuat dengan penuh rasa syukur atas segala kemampuan dalam bidang apa kita bisa berkarya (statement of gratitude). Kekurangan (lackness) adalah sesuatu yang tidak ada habis-habisnya. Jika kita senantiasa merasa kekurangan, apa pun yang kita miliki tidak akan pernah cukup. Kondisi mental dari rasa kekurangan akan menjadi semacam afirmasi bagi kita, sehingga kehidupan kita senantiasa berkekurangan. Demikian halnya dengan kelimpahan (prosperity) adalah sesuatu yang juga tidak ada habis-habisnya. Ketika kita mengucap syukur atas segala berkat Tuhan yang kita miliki, maka Dia akan terus menambahkan kelimpahan itu dalam kehidupan kita. Oleh karena itu berhati-hatilah dengan pikiran dan doa-doa kita. beramal (charity) adalah pengungkapan syukur (gratitude) kita atas anugerah terberi, sehingga bawah sadar kita berpikir bahwa kita berkecukupan bahkan berkelimpahan sehingga bisa menolong orang lain. Pesan inilah yang ditangkap alam pikiran bawah sadar kita, menjadi sebuah afirmasi yang jika berulangulang dilakukan, maka kesadarn kita akan mencari jalan untuk mewujudkan kehidupan ekonomi masyarakat yang lebih baik. Pengalaman 10 tahun mengembangkan CURK, tentu tidak sama dengan pengalaman membangun CU di tempat yang lain, dan inilah keunikan, sebuah kekayaan yang tak bisa kita samakan, sebuah upaya yang dirancang atas dasar kearifan local, kekayaan terberi yang mustinya kita bangun, kita jaga, dan lestarian, sebuah tindakan yang kita sadari, rencanakan, untuk belanjut, sebuah amanah undang-undang yang harusnya segera sampai masyarakat kepelosok negri, sebuah titipan dan janji kehidupan sejahtera, adil, makmur padamu Negeri yang sama kita cintai
Oleh : Isang
Solusi Cerdas Edisi Oktober - Desember |
21
Tamu Pucuk
SUKA DUKA MENJADI SEORANG AUDITOR Oleh : Adrianus Alkadri
S
udah hampir 8 (delapan) tahun saya bekerja pada Puskopdit BKCU Kalimantan. Pertama kali menjejakkan kaki di kantor ini, saya merasa sebagai orang yang sangat baru (maklum namanya juga pegawau baru bekerja). Tapi belakangan ini saya sungguh bersyukur telah diberi kesempatan untuk bisa bekerja di lembaga yang besar ini, alasannya antara lain; (1) perlu waktu berbulan-bulan dan butuh kesabaran yang tinggi untuk menunggu panggilan bisa diterima bekerja di kantor ini. (2) Akhirnya saya mendapatkan teman-teman yang menyenangkan yang membuat saya betah bekerja di sini. (3) Saya bukan orang yang pintar apalagi smart jika dibandingkan dengan teman-teman yang lain, sehingga saya harus berusaha, terus belajar, dan mengerti tujuan dari pekerjaan yang saya lakukan agar tidak kalah dari mereka. (4) Belajar untuk sabar dalam Bicara auditor tidak akan pernah luput dari yang namanya angka/number, dan yang pasti tidak akan pernah lepas dari “Working Paper” karena itu yang akan menjadi dasar untuk seorang auditor menyususn laporan atau pengalaman saya sebagai junior auditor sangatlah berharga, walaupun banyak suka dukanya (hidup itu kan tidak selalu berjalan mulus). Ada persepsi yang muncul ketika auditor akan melakukan pekerjaan audit di suatu tempat. Ada yang menganggap auditor adalah sebagai sahabat, tak sedikit juga yang menganggap auditor sebagai musuh.
Ketika akan melakukan audit, tentunya akan dimulai dari pertemuan awal sebagai salah satu bentuk formal tanda dimulainya pekerjaan audit. Seorang auditor akan mulai mendapatkan sense mengenai auditee pada pertemuan awal ini. Akan terlihat mana Credit Union yang memang terbuka atau open jika diaudit, dan mana Credit Union Audit CU Bererod Gratia yang akan tertutup atau akan banyak defense dari audit ini. Parameternya sederhana saja, jika auditee menganggap auditor sebagai sahabat, ia akan melihat audit sebagai proses yang independent dalam melihat kinerja yang ada di organisasinya. Jika ada finding, maka ia menganggap bahwa ada resiko yang belum diidentifikasi sebelumnya sehingga hal tersebut bisa di-improve dari CU-nya. Pengurus justru senang jika ada finding, karena akan semakin mengukuhkan organisasinya menjadi lebih teratur dan profesional. Resiko yang ada akan dikelola sedemikian rupa sehingga tidak memberikan ancaman bagi organisasi. Jika auditee menganggap auditor sebagai sahabat, maka akses informasi dan permintaan data akan lebih cepat diberikan kepada auditor. RAT Tahun Buku 2013 CU Remaung Kecubung
Lalu alasan yang kedua yaitu hasil audit menjadi rating dari performance karyawan atau menjadi salah satu komponen overall performance. Terus terang, saya melihat beberapa manajemen agak sedikit kaku untuk menterjemahkan hasil audit menjadi sebuah implementasi. Tanpa melihat sebab ataupun alasan lainnya, jika hasil audit menemukan suatu finding yang high risk, maka rating Manajemen atau bagian tersebut akan buruk. Alhasil, kenaikan gaji atau bonus jadi terhambat. Tentunya hal ini akan menyebabkan auditor pun menjadi musuh. Seperti kondisi diatas, akses informasi dan permintaan data pun jadi terhambat.
22 | Solusi Cerdas Edisi Oktober - Desember
Tamu Pucuk
A
lasan yang pertama dulu yaitu auditee pernah melakukan sesuatu yang salah atau bahkan sampai fraud. Tentunya jika seseorang melakukan kesalahan ia tidak ingin kesalahan tersebut diketahui. Jika proses audit datang, akan sangat mungkin kesalahan tersebut terungkap. Sehingga ia akan menjadikan auditor sebagai musuh. Ia akan melakukan segala cara agar kesalahannya tersebut tidak diketahui. Sehingga akses informasi dan permintaan data pun jadi terhambat atau bahkan data dimanipulasi dulu untuk mengelabui auditor.
Tim Audit CU Almendo
Untuk yang menganggap auditor sebagai musuh, saya melihat ada 2 penyebab utama yaitu auditee pernah melakukan sesuatu yang salah atau bahkan sampai fraud, dan yang kedua adalah hasil audit menjadi rating dari performance Manajemen. Jika hasil audit buruk, maka buruklah rating performance dari Manajemen atau bahkan bagian yang men-
Pada kesempatan ini saya mau sedikit sharing tentang pengalaman saya setelah melakukan audit di beberapa Credit Union. Misalnya tugas dimulai ketika saya harus menghitung/cek fixed asset yang sebenarnya tidak terlalu ribet. Cuma menghitung saja berapa banyak equipment yang dimiliki oleh Credit Union yang diaudit. Yang tidak pernah ketinggalan kita juga akan cek fisik “Cash on Hand”. Saat cek fisik kas, kita akan menghitung uang yang ada di brankas atau tempat penyimpanan lain yang dimiliki Credit Union. Setelah dihitung, kita akan mencocokan jumlah kas dengan buku besar/GL pada bulan berjalan. Dari situ kita tahu apakah jumlahnya sesuai, atau ada selisih?
N
ah, yang cukup melelahkan biasanya pembuatan working paper, yaitu lembar kerja yang disajikan sebagai pendukung dari laporan atau report yang disajikan diakhir kegiatan. Dari working paper itulah semua adjustment dan reclassification itu terbentuk itu terbentuk dan selanjutnya masuk ke dalam laporan. Itulah yang cukup melelahkan karena untuk membuatnya kita harus menelusuri ke beberapa data lain. Belum lagi kalau data yang dikasih ke kita tidak lengkap, tidak jelas, atau bahkan tidak ada datanya. Dengan semakin seringnya melakukan audit, tentu banyak suka duka yang saya alami, khususnya ketika sedang berada di lapangan. Misalnya sukanya, seorang auditor tentu suka bepergian ke berbagai daerah untuk melihat kondisi Credit Union dampingan. Sehingga selain memang melakukan pekerjaan melakukan audit terhadap Credit Union yang menjadi target, bisa juga dimanfaatkan untuk jalan-jalan sekedar melihat pemandangan alam, adat istiadat/tradisi masyarakat, yang mungkin berbeda jauh dengan daerah dimana kita berada. Selain itu seorang auditor juga memiliki kehidupan yang lebih teratur dibanding staf yang bekerja pada bidang lain. Agak lebih santai saja, dan punya banyak waktu untuk melakukan aktivitas selain kerja. Memiliki pengetahuan yang sangat detail untuk spesifik di lembaga keuangan seperti gerakan Credit Union. Apalagi biasanya cakupan dalam pelaksanan audit lebih mendalam dari hanya sekedar melakukan kunjungan kerja dan monitoring. Biasanya ada peningkatan pendapatan setelah melaksanakan tugas menjadi internal audit (ini yang membuat semangat). Akan tetapi tentunya kalau hasil audit memberikan rating yang buruk ke auditee, jadi dimusuhin banyak orang khususnya akan selalu diingat oleh segenap unsur di Credit Union. Bahkan yang tadinya teman atau bahkan sangat akrab, jadi tidak bisa menjadi teman yang terbuka satu sama lainnya. Belum lagi jika temuan, saran, dan rekomendasi sebagai auditor tidak ditanggapi oleh Credit Union sebagai suatu proses perubahan kearah yang lebih baik, rasanya tidak ada hasilnya pekerjaan yang telah dilakukan. Rekomendasi auditor tidak sedikit yang hanya ditanggapi saat pemaparan awal saja, setelah itu selesai sampai disitu, tidak ada yang dapat dilakukan.