CARA LAIN PEMBUKTIAN TEOEMA ARZELA-ASCOLI DAN HUBUNGANNYA DENGAN EKSISTENSI PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL (SUATU KAJIAN TEORITIS)
Sufri Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jambi Kampus Pinang Masak Jl. Raya Jambi-Ma.Bulian KM.15 Mendalo Darat Jambi 36361
ABSTRAK Tujuan utama dari tulisan ini adalah untuk mengetahui cara lain dalam membuktikan teorema Arzela– Ascoli sehingga memudahkan untuk memahami substansi dari teorema tersebut. Teorema Azela-Ascoli dapat dijadikan dasar untuk memahami tentang eksistensi penyelesaian suatu persamaan diferensial. Teorema AzelaAscoli berbunyi sebagai berikut : Misalkan K ruang metrik kompak, fn fungsi bernilai nyata (real) kontinu pada K, dan fn barisan terbatas titik demi titik dan ekuikontinu pada K, maka (i). fn terbatas seragam pada K, (ii). fn memuat sub-barisan yang konvergen seragam pada K. Dalam tulisan ini akan dibuktikan bagian (i) dan (ii). Khusus bagian (ii) akan dibuktikan dengan cara lain setelah dibuktikan dengan cara yang konvensional. Selanjutnya teorema ini akan dikaitkan dengan teorema Peano dengan tujuan untuk memahami peranan kedua teorema tersebut terhadap eksistensi penyelesaian persamaan diferensial. Kata-kata kunci :
Ruang Metrik Kompak, Terbatas titik demi titik, Ekuikontinu, Terbatas seragam, dan konvergen seragam
Melalui pengintegralan persamaan (3) ekuivalen
I. PENDAHULUAN
dengan, Teorema Arzela-Ascoli merupakan salah satu teorema penting dalam matematika analisis. Teorema
Arzela-Ascoli
bersama-sama
dengan
teorema Peano sering dikaitkan dengan eksistensi penyelesaian persamaan diferensial biasa.
persamaan diferensial yang berbentuk :
(4)
dengan batas atas dan bawah integrasi berturut-turut adalah x dan xo. pertanyaan tentang eksistensi dari penyelesaian persamaan (1) dan (2) apakah ekuivalen dengan
(1)
dengan syarat awal y(xo) = yo ..................................................
dengan x – xo ......................................
Berdasarkan uraian di atas muncul suatu
Banyak pemasalahan dalam penyelesaian
dy/dx = f(x,y) .............................................
g(x) = yo + f t , g(t) dt,
(2)
dengan f fungsi bernilai nyata (real) yang terdefinisi pada R2. Penyelesaian persamaan (1) dengan syarat awal persamaan (2) dimaksudkan adalah suatu
eksistensi suatu fungsi, katakan g yang memenuhi persamaan (4) untuk suatu nilai . Sekarang akan dicari syarat kecukupan bagi fungsi f yang menjamin adanya (eksistensi) dan ketunggalan dari fungsi g yang memenuhi persamaan (4).
fungsi, katakan g dengan domain memuat suatu interval xo - , xo + , sehingga g(xo) = yo dan g’(x) = f x , g(x), dengan x – xo
(3)
1
Pembahasan dalam penelitian ini akan
II. LANDASAN TEORI Pada
bagian
ini
terlebih
dahulu
dimulai
dikemukakan beberapa pengertian tentang berbagai
berikut.
istilah yang berkaitan dengan fokus pembahasan.
Teorema 1 :
Definisi 1 :
Keluarga fungsi yang memuat fungsi-fungsi
Misalkan keluarga fungsi yang memuat fungsi fi ;
kontinu fi ; i = 1,2,3, ... terdefinisi pada interval a ,
i = 1,2,3,4,5, ... terdefinisi pada interval a , b
b kompak relatif dalam ruang metrik C a , b
dikatakan terbatas seragam, jika
dengan
membuktikan
teorema-teorema
jika dan hanya jika terbatas seragam dan
terdapat suatu
bilangan B 0, sedemikian hingga fi (x) B,
ekuikontinu.
untuk setiap x a , b
(Goldberg, 1976 dan Rudin 1976)
Bukti : Misalkan keluarga fungsi itu dan fi adalah
Definisi 2 :
fungsi kontinu dan terdefinisi pada a , b untuk
Misalkan keluarga fungsi yang memuat fungsi fi ;
setiap i, akan dibuktikan kompak relatif dalam C
i = 1,2,3, ... terdefinisi pada interval tertutup a , b
a , b, jika dan hanya jika terbatas seragam dan
disebut ekuikontinu pada a , b, jika diberi 0,
ekuikontinu.
terdapat 0, sehingga untuk setiap i, fi dan x, y
(i). Dibuktikan syarat perlu yaitu, jika kompak
a , b dengan x – y , berlaku f(x) – f(y) .
relatif dalam C a , b maka terbatas seragam dan
(Royden, 1989 dan Apostol, 1974 )
ekuikontinu.
Definisi 3 :
Misalkan kompak relatif dalam C a , b, maka
Ruang Metrik M , dikatakan kompak jika M ,
untuk setiap 0 terdapat - net berhingga fi ; i =
lengkap dan terbatas total. (Goldberg, 1976 dan
1,2,3, ..., n dalam . Karena adalah keluarga
Soemantri, 1988)
fungsi kontinu dan terdefinisi pada a , b maka
Definisi 4 :
untuk setiap i, fi terbatas pada a , b, artinya
Misalkan himpunan A subset dari ruang metrik M ,
terdapat Bi 0 sedemikian hingga fi (x ) Bi untuk
dan 0. Suatu himpunan berhingga X = {x1, x2,
setiap x a , b. Berdasarkan - net jika diberikan
x3, ..., xn } disebut suatu jaringan epsilon ( - net)
sembarang f , maka terdapat sekurang-
untuk himpunan X, jika untuk setiap titik a A,
kurangnya satu g , sedemikian hingga :
dan untuk setiap i.
d(f , g) = maksimum f (x ) – g(x) /3,
terdapat x’ X, sedemikian hingga d(a , x’) . (Simon, 1963)
untuk setiap x a , b
Definisi 5 :
Karena f (x ) – g(x) f (x ) – g(x) /3, M ,
maka f (x ) g(x) + /3 Bi + /3 B, dengan
disebut terbatas seragam, jika A memiliki jaringan
B = maksimum {B1, B2, B3, ..., Bn } + /3. Dengan
epsilon ( - net) untuk setiap 0. (Simon, 1963)
demikian diperoleh pernyataan berikut, “terdapat B
Himpunan A subset dari ruang metrik
0, sehingga untuk setiap x a , b dan untuk Kelima definisi di atas akan digunakan sebagai dasar untuk membuktikan teorema-teorema yang berkaitan dengan fokus penelitian. III. PEMBAHASAN
setiap fi
berlaku
f (x ) B”. Ini
menunjukkan terbatas seragam. Selanjutnya berikut ini akan ditunjukkan ekukontinu sebagai berikut, karena untuk setiap fi ( i
2
= 1, 2, 3, ..., n ) dalam - net kontinu pada a , b,
ditulis, a = xo x1 x2 ... xn = b. Melalui titik-
maka fi kontinu seragam pada a , b, ini berarti jika
titik ini dilukis garis-garis vertikal yang sejajar
diberikan 0 maka terdapat i 0 dan untuk
sumbu Y. Dengan jalan yang sama interval -k , k
setiap x1, x2 a , b dengan x1 – x2 i berlaku
pada sumbu Y dibagi menjadi p subinterval yang
fi (x1) – fi (x2) /3. Selanjutnya jika diberikan
panjang setiap subinterval lebih kecil dari /5. Sebut
sembarang f , maka dapat dipilih fi sedemikian
titik-titik ujung subinterval dengan yo , y1 , y2 , ... , yp
hingga d (f , fi ) /3 dan jika x1 – x2 dengan
sehingga dapat ditulis, -k = yo y1 y2 ... yp = k.
= minimum (1, 2, 3, ..., n ), maka akan diperoleh
Melalui titik-titik ini dilukis garis-garis horizontal
ketidaksamaan berikut, f (x1) – f (x2) f (x1) – fi
yang sejajar sumbu X. Dengan proses ini persegi
(x1) + fi (x1) – fi (x2) + fi (x2) – f (x2) /3 + /3 + /3 = . Hasil terakhir ini menunjukkan keluarga fungsi ekuikontinu pada a , b. (ii). Dibuktikan syarat cukup, yaitu jika keluarga
panjang a x b , -k y k terpartisi menjadi np sel dengan sisi horizontalnya dan sisi vertikalnya /5, seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini,
fungsi tebatas seragam dan ekuikontinu pada a , b maka keluarga fungsi kompak relatif dalam C a , b. Misalkan keluagra fungsi terbatas seragam dan ekuikontinu pada a , b, menurut teorema untuk membuktikan keluarga fungsi kompak relatif dalam m C a , b cukup ditunjukkan keluarga fungsi terbatas total pada a , b, artinya harus dapat ditunjukkan, apabila diberi
0, maka terdapat -
net yang berhingga untuk keluarga fungsi dalam C a , b. Karena keluagra fungsi tebatas seragam dan ekuikontinu pada a , b maka diperoleh, 1. Terdapat k 0, sehingga untuk setiap x a , b dan f berlaku f (x) k. 2. Untuk setiap 0 maka terdapat 0, sehingga untuk setiap x1 , x2 a , b dan untuk setiap f dengan x1 – x2 berlaku f (x1) – f (x2) /5. Untuk menunjukkan eksistensi jaringan epsilon ( - net) berhingga untuk keluarga fungsi dalam Ca , b, interval a , b dibagi sepanjang sumbu X menjadi n subinterval yang panjngan setiap subinterval lebih kecil dari . Sebut titik-titik ujung subinterval dengan xo , x1 , x2 , ..., xn sehingga dapat
3
Y
y = f(x)
y = u(x)
k = yp /5
X x0
xk
xn
-k = y0
Setiap fungsi f dikaitkan dengan suatu garis
/5 + /5 + 3/5 = 5/5 =
poligon y = u(x), dengan y = u(x) berpuncak di titik-
Ini menunjukkan himpunan garis-garis poligon y =
titik yang berbentuk (xk , xl ) dan di setiap titik xk
u(x) membentuk -net bagi keluarga fungsi .
a , b berlaku f (xk) – u (xk) /5. Dengan
Karena setiap u nilainya ditentukan di (n+1) titik-
demikian dapat ditulis,
titik xo , x1 , x2 , ..., xn , maka dengan demikian
(i). f (xk) – u (xk) /5
terdapat sejumlah berhingga garis-garis poligon y =
(ii). f (xk + 1) – u (xk + 1) /5
u(x). Selanjutnya untuk setiap i, u(xi) harus
(iii). f (xk) – u (xk + 1) /5
merupakan salah satu dari (p+1) bilangan-bilangan
Dengan mengkontruksi ketiga pertidaksamaan di
yo , y1 , y2 , ... , yp. Oleh karena itu terdapat paling
atas diperoleh,
banyak (p+1)
u (xk) – u (xk + 1) u (xk) – f (xk) + f (xk) – f (xk +
sejumlah berhingga cakram V(u ,/5) yang masing-
+ f (xk + 1) – u (xk + 1) /5 + /5 + /5 = 3/5.
masing berdiameter lebih kecil dari , dan gabungan
Karena y = u(x) linier di antara titik-titik xk dan xk + 1
semua cakram ini pasti memuat keluarga fungsi .
, maka untuk setiap x xk , xk + 1 akan berlaku u
Ini menunjukkan keluarga fungsi terbatas total
(xk) – u (x) 3/5.
pada a , b, dengan kata lain keluarga fungsi
Misalkan x a , b dan xk pada sub interval yang
kompak relatif dalam Ca , b.
1)
n + 1
fungsi u. Artinya terdapat
paling dekat ke x dari kiri, maka dapat ditulis, f (xk) – u (x) f (x) – f (xk) + f (xk) –
Teorema 2 (Arzela-Ascoli)
u (xk ) + u (xk) –
Jika K ruang metrik kompak, fn fungsi bernilai riil
u (x)
kontinu pada K, fn barisan terbatas titik demi titik dan ekuikontinu pada K, maka (i). fn terbatas seragam pada K, (ii). fn memuat sub-barisan yang konvergen seragam pada K.
4
Guna
Bukti (i). Diberikan 0, karena fn ekuikontinu pada K, maka terdapat 0, sehingga untuk semua x dan y
sebut fn
k
memudahkan
penulisan
= hk. untuk membuktikan subbarisan hk
di dalam K dengan d(x,y) dan untuk semua n
konvergen seragam pada K dapat ditunjukkan
N berlaku,
dengan argumentasi berikut. Karena hk konvergen
fn (x ) – fn (x) .........................................
(1)
Karena K kompak maka terdapat titik-titik yang cacahnya berhingga, katakan p1 , p2 , p3 , ... , pr yang
di setiap titik anggota E, maka masing-masing barisan bilangan hk (x1) , hk (x2) , hk (x3) , ... , hk (xn) adalah konvergen. Menurut kriteria Cauchy
semuanya dalam K, sehingga dapat ditulis, K N (pi), dengan N (pi) = {x d(pi , x) }, i = 1, 2, 3, ... ,r. i=1
Karena fn terbatas titik demi titik pada K, maka terdapat bilangan riil Mi sehinggafn (pi ) Mi untuk semua n N. Ambil M = maksimum { M1, M2 , M3 , …, Mr } dan untuk sebarang x K terdapat suatu i dengan 1 i r sehingga xN (pi). Jadi berdasarkan (1) berlaku fn (x ) – fn (pi) untuk semua n N. Dengan demikian untuk sembarang x K dan sembarang n N berlaku, fn (x ) – fn (pi) fn (x ) – fn (pi) fn (x ) fn (pi) + M + .
sesuai dengan 0 di atas terdapat P, sehingga untuk n P dan m P, berlaku hn (xj ) – hm (xj) ., untuk j = 1, 2, 3, ... , s ..... (3) Berdasarkan (2) untuk sembarang x K terdapat suatu q dengan 1 q s, sehingga x N (xq), juga
berdasarkan (1)
dan karena hk
adalah suatu fungsi anggota barisan fn tentu berlaku, hk (x ) – hk (xq) .,
untuk setiap k N
(4)
Jika n p dan m p dan dengan memperhatikan (3) dan (4) diperoleh, hn (x ) – hm (x) hn (x ) – hn (xq) + hn (xq ) – hm (xq) + hm (xq ) – hm (x) + + = 3. Dengan
Pertidaksamaan terakhir ini menunjukkan fn terbatas seragam pada K, artinya (i) terbukti.
demikian dapat dikatakan, untuk setiap 0 yang diberikan terdapat p sedemikian hingga untuk setiap
(ii). Karena K ruang metrik kompak, maka K
n p, m p, dan x K berlaku, hn (x ) – hm (x)
memuat subhimpunan terbilang yang rapat (dense)
3. Hal ini menunjukkan barisan fn k = h k
pada K. Karena fn terbatas titik demi titik pada K dan E subhimpunan terbilang di dalam K maka fn memuat suatu subbarisan, katakan fn k sehingga fn k (x) konvergen di setiap x E.
Bukti lain dari (ii) Diberikan 0, Karena K kompak, maka terdapat subhimpunan terbilang katakan E yang rapat
Misalkan 0 dan ambil 0, karena E rapat dalam himpunan kompak K, maka terdapat titik-titik anggota E yang cacahnya berhingga, sebut
dalam K (E K). Oleh karena itu terdapat x1 , x2 , x3 , ... , xs E, sehingga dapat ditulis K ∪ N (xi) ; i = 1, 2, 3, ... , s.
saja dengan x1 , x2 , ... , xs, sehingga dapat ditulis, K N (xi) ...................................................
konvergen seragam pada K.
Karena E K, K kompak, dan barisan fn (2)
terbatas titik demi titik pada K, akibatnya fn juga terbatas titik demi titik pada E. Selanjutnya karena E
5
himpunan terbilang maka E dapat disajikan dalam
subbarisan dari S = fn yang konvergen di setiap
bentuk E = p1 , p2 , p3 , ... . Dengan demikian fn
titik anggota E.
(p1) adalah barisan bilangan terbatas pada R
Selanjutnya akan dibuktikan Z konvergen
(himpunan bilangan nyata) atau di R2 ( bidang
seragam pada K. Sebut Z = gk ; k N subbarisan
Kartesius), jadi fn (p1) pasti memuat subbarisan
dari fn . Karena fn ekuikontinu pada K, maka
yang konvergen, sebut barisan itu f 1 n (p1) ; n N
barisan Z = gk ekuikontinu pada K, berarti untuk
(himpunan bilangan asli). Demikian juga f
setiap x,y K, dengan d (x,y) dan untuk setiap k
adalah barisan terbatas, berarti f
1 n
1n
(p2)
(p2) memuat
N berlaku,
subbarisan yang konvergen, sebut barisan itu dengan
gk(x ) – gk (y) /3 ......................................
f
(p2) , demikian seterusnya proses ini
Z = gk konvergen di x1 , x2 , x3 , ... , xs E, maka
dikerjakan sehingga dapat disajikan dalam bentuk
terdapat p N sehingga untuk setiap k dan l yang
berikut.
lebih besar dari p (k p dan l p) berlaku,
2 n
S:
f1
f2
f2
f3
f4
f5
...
S1 :
f11
f12
f13
f14
f15
f16
… konvergen di p1
S2 :
f21
f22
f25
f26
… konvergen di p2
S3 : f35
f31 f36
f32 f33 f34 … konvergen di p3
.(2)
Ambil sembarang x K, maka terdapat m dengan 1
f23
m s, sedemikian hingga x N (xm), akibatnya d (x , xm) , sehingga berlaku
f24
Sn – 1 : fn – 1 1 fn – 1 5 fn - 1 6 Sn : fn 1
fn – 1 2 fn – 1 3 fn – 1 … konvergen di pn - 1 fn 2 fn 3 fn
fn 5
…
fn 6
gk(xi ) – gl (xi) /3 ....................................
(1)
gm (x ) – gm (xm) /3 ..................................
(3)
Berdasarkan (1) , (2), dan (3) dan untuk setiap k p dan l p diperoleh, 4
gk(x ) – gl (x) = gk(x ) – gk (xm) + gk (xm) - gl (x m)
+ gl (x m) - gl (x)
4
konvergen di pn
Perhatikan bahwa barisan-barisan S, S1 , S2 , S3 , ... , Sn – 1 , Sn di atas bersifat S1 adalah subbarisan S, S2 subbarisan dari S1, S3 subbarisan S2 dan Sn subbarisan Sn – 1 untuk setiap n = 2, 3, 4, ... dengan
gk(x ) – gk (xm) + gk (xm) - gl (x m) + gl (x m) - gl (x) /3 + /3 + /3 = Jadi dapat disimpulkan jika diberi 0, tedapat p sehingga untuk setiap k p, l p, dan untuk setiap x
Sn konvergen di pn. Sebut barisan f11 , f22 , f33 , f33 ,
K berlaku gk(x ) – gl (x) . Ini menunjukkan
… dengan Z, sehingga dapat ditulis, Z : f11 , f22 , f33 ,
barisan Z = gk konvergen seragam pada K.
f33 , … . Jelas Z adalah subbarisan dari S = fn ,
Teorema 3 :
kecuali mungkin (n-1) suku pertama dari Z. Jadi
Misalkan f(x,y) terdefinisi dan kontinu pada suatu
suku-suku dari Z merupakan subbarisan dari Sn ,
domain
berarti fn n , fn + 1,n + 1 , fn
, fn 4 3,n + 3 , ... adalah
terdapat satu kurva integral (kurva penyelesaian) dari
subbarisan dari Sn dengan demikian semuanya
persamaan diferensial dy/dx = f(x,y) lewat melalui
konvergen di pn. Akibatnya Z juga konvergen di pn ;
setiap titik (x0 , y0) pada G.
+ 2,n + 2
n = 1, 2, 3, .... Karena E = p1 , p2 , p3 , ... , maka Z konvergen pada
E.
Jadi telah ditemukan
Z
bidang
G.
Maka
sekurang-kurangnya
Dengan kata lain teorema ini mengatakan, jika diberikan sebarang titik (x0,y0) dapat dibuat himpunan kompak G’ G sedemikian hingga (x0 ,
6
y0) G’ G, maka terdapat paling sedikit satu
di atas misalkan n adalah suatu fungsi dengan
kurva penyelesaian dari persamaan diferensial dy/dx
grafik Qn. Ini berarti Qn terdefinisi pada a , b.
= f(x,y) lewat melalui titik (x0 , y0) G’ G.
Karena persamaan garis yang melalui (x0 , y0)
Bukti :
dengan kemiringan K adalah y = K(x –xo) + yo, Diberikan sebarang himpunan kompak G’
dengan mengambil M = maksimum K(a – xo) +
G dan sebarang titik (x0 , y0) G’, karena f
yo , K(b – xo) + yo, maka untuk setiap x a , b
kontinu pada G, maka f terbatas pada G’ G. Oleh
dan untuk setiap n N berlaku, n M. Ini
karena itu terdapat bilangan K > 0, sehingga untuk
menunjukkan n terbatas seragam pada a , b,
setiap (x , y) G’ berlaku f(x,y) K.
akibatnya n juga terbatas titik demi titik pada a ,
Pada bidang G lukis garis-garis dengan
b.
koefisien arah K dan –K yang keduanya melalui titik
Selanjutnya
akan
ditunjukkan
n
(x0 , y0). Lukis garis-garis x = a dan x = b (a < x0 <
ekuikontinu pada a , b dengan cara sebagai berikut.
b), sehingga dengan cara ini akan terlukis dua
Ambil sembarang n dan x’, x” a , b,
segitiga sama kaki yang salah satu titik sudutnya
dengan d (x’, x”) , untuk x x’ x” atau x” x’
bersekutu di titik (x0 , y0). Selanjutnya dikontruksi suatu keluarga garis-garis poligon disebut garis Euler (Rudin, 1976) yang bersesuaian dengan persamaan diferensial dy/dx = f(x,y) dengan cara sebagai berikut. a. Lukis garis melalui titik (x0 , y0) dengan kemiringan f(x0 , y0). Pada garis ini ambil sembarang
x, berarti (x’) dan (x”) bernilai paling besar atau terletak paling jauh pada daerah segitiga yang sebangun di atas sebab kemiringannya K. Karena d (x’, x”) , maka dapat ditulis (i). x” – x’K atau x” – x’ /K. (ii). x’ xo x” dengan x” – x’ , akibatnya x” – xo dan xo – x’ . Berdasakan (i) dan (ii) diperoleh ktidaksamaan
titik (x1,y1) dengan x1 a , b. b. Lukis garis yang melalui titik (x1,y1) dengan
berikut,(x”) – (x’) (x”) – (xo)+(xo) –
kemiringan f(x1,y1). Pada garis ini ambil titik (x2,x2),
(x’) /2K + /2K = 2/2K =/K . Jadi untuk
dengan x2 a , b.
setiap 0 dapat diambil = /2K, sedemikian
c. Demikian seterusnya proses ini dilanjutkan sampai
hingga untuk semua x,y a , b, dengan d (x’, x”)
tak berhingga kali.
, berlaku ,n (x) – n (y) , untuk semua n N
Selanjutnya dikontruksi suatu barisan yang terdiri dari garis-garis Euler tersebut yang melalui
(himpunan bilangan asli)). Ini menunjukkan barisan fungsi n ekuikontinu pada a , b.
titik (x0 , y0). Sebut barisan ini dengan Qn, jelas
Karena barisan fungsi n terbatas titik
untuk setiap n, Qn pasti berada di dalam daerah
demi titik dan ekuikontinu pada a , b, maka
segitiga yang terbentuk, karena kemiringan masing-
menurut teorema Arzela-Ascoli, barisan n passti
masing segmen garis pembangun Qn tidak akan
memuat subbarisan katakan
melebihi K dan tidak akan kurang dari –K.
seragam ke suatu fungsi katakan (x) pada a , b.
Dari
keluarga
garis-garis
Euler
yang
terbentuk di atas, dibuat barisan garis-garis Euler dengan sifat ”ukuran terpanjang” dari segmen garis yang membangun Qn mendekati nol (0), apabila n
Misalkan (x) = lim
(n)
yang konvwergen
untuk n mendekati tak
(n)
berhingga, ini berarti y = (x) melalui titik (xo,yo) G’ G.
mendekati tak berhingga (n ). Dengan prinsip
7
(x)
Selanjutnya akan ditunjukkan kurva y =
Berdasarkan (4), persamaan (3) dapat ditulis, B -
memenuhi
C A - B + A - C + = 2, ini
persamaan
diferensial
dy f ( x, y ) pada interval (a,b), artinya harus dx
membuktikan (1) (2)
ditunjukkan > 0 dan sembarang titik x’, x” (a
Telah diketahui bahwa B - A ; B - C
, b) dan x” – x’ cukup kecil maka berlaku,
, bedasarkan dua pernyataan ini dapat ditulis A -
( x") ( x' ) x" x'
b. (2) (1)
C A - B + B - C + = 2, ini
f ( x' , ( x' )) <,.
........
(1)
membuktikan (2) (1).
untuk n yang cukup besar dan x” – x’ cukup kecil
Berdasarkan (a) dan (b) disimpulkan persamaan (1)
pernyataan (1) ekuivalen dengan ,
ekuivalen dengan persamaan (2). Selanjutnya misalkan y’ =
9 n ) ( x") ( n ) ( x' ) x" x'
f ( x' , ( x' )) <, .... (2)
Sebelum membuktikan kurva y = (x)
dy f ( x, y ) dx
memenuhi persamaan diferensial
(x’),
karena
fungsi f kontinu maka untuk setiap > 0 terdapat
> 0, sedemikian hingga f(x,y) – f(x’,y’) < atau f(x’,y’) - < f(x,y) < f(x’,y’) + , asalkan x – x’< 2
dan
y
–
4K .
y’<
...........................................................................
(5)
pada interval (a,b), terlebih dahuli akan dibuktikan
Perhatikan bahwa himpunan titik-titik (x,y) yang
keekuivalenan persamaan (1) dan (2).
memenhi pertidaksamaan (5) adalah suatu persegi
Bukti :
panjang, sebut persegi panjang itu dengan Q.
a. (1) (2) Misalkan
Misalkan N cukup besar, sehingga untuk
( x) ( x ) , 9n)
lim
n
( x") ( x' ) ( x)
(n)
maka
( x") ( x' )
lim
n
semua n > N, panjang maksimum segmen garis yang membangun Ln < dan ( x)
( n)
( x) <
, ini berarti
K . Ini berati semua garis-garis Euler Ln dengan n
tuk sembarang > 0 terdapat p N, sehingga untuk semua n P berlaku,
> N akan terletak dalam persegi panjang Q, sebab Ln
x" x'
x" x'
( x ) ( x") ( n ) ( x' ) ( x") ( x' ) x" x'
.
x" x'
< untuk setiap n> N, dengan 0 < < 2 , seperti yang diilustrasikan dalam gambar berikut.
................................... ......... (3)
Y y+4K
Q
untuk menyederhanakan, sebut A
( x") ( x' )
( x ) ( x" ) ( n ) ( x' ) x" x'
x" x'
kurvy =
y’ ,
B
y=)
=
, dan C = f(x’ , (x’))
(x)+K
y=
kurv y =
(x)
(x)-K
y-4K
Q ............................. (4)
X 0
x-2
x’
x+2
8
Andaikan titik (a0,b0) , (a1,b1) , (a2,b2) , ….,
(ak+1 , bk+1), adalah titik-titik puncak segemen-
( x ) ( x" ) ( n ) ( x' ) x" x'
- f(x’ ,
segmen garis pembangun Ln, dengan a0 x’ < a1 < a2
(x’)) <
< .... < ak < x” ak+1, maka dapat ditulis,
................................................. (8)
( a1) - ( x’) = (a1 – x’) f(a0 , b0)
Jelas terlihat bahwa bentuk
(n ) ( a2) - (n ) ( a1) = (a2 – a1) f(a1 , b1)
pertidaksamaan (8) ekuivalen
(n )
(n )
dengan bentuk pertidaksamaan (2). ......................................... .
(6)
Dengan demikian terbukti bahwa y
(n ) ( aI+1) - (n ) ( ai) = (ai=1 – ai) f(ai , bi)
=
(n ) ( x”) - (n ) ( ak) = (x” – ak) f(ak , bk)
persamaan diferensial
dy f(x,y). dx
dengan i = 1,2, ..., (k-1). Dari (5) dan (6) dan jika x” – x’ < akan diperoleh, [f(x’,y’)-](a1-x’)<
(n ) (a1) - (n ) (x’) <
IV. KESIMPULAN
[f(x’,y’)+](a1-x’) [f(x’,y’)-](a2-a1) <
Berdasarkan pembahasan di atas secara
(n )
(a2) -
(n )
(a1) <
[f(x’,y’)+](a2-a1) [f(x’,y’)-](a3-a2) <
(x) merupakan penyelesaian
(n ) (a3) - (n ) (a2) <
[f(x’,y’)+](a3-a2) [f(x’,y’)-](ai+1-ai) <
1.Teorema Azela-Ascoli dapat dijadikan dasar untuk memahami
teorema
eksistensi
tentang
penyelesaian suatu persamaan diferensial.
(n ) (a1+1) - (n ) (ai) <
2. Dengan teorema Arzela-Ascoli dan teorema Peano
[f(x’,y’)+](a1+1-ai) [f(x’,y’)-](x”-ak) <
umum dapat disimpulkan bahwa,
(n ) (x”) - (n ) (ak) <
dapat
dipahami
tentang
eksistensi
penyelesaian suatu persamaan diferensial.
[f(x’,y’)+](x”-ak) Jika seluruh pertidaksamaan ini dijumlahkan, dan x” – x’ < maka akan diperoleh, [f(x’,y’)-](x”-x’) <
(n ) (x”) - (n ) (x’) <
[f(x’,y’)+](x”-x’). .............................. krena y’ =
(7)
(x’), maka bentuk persamaan (7) dapat
Daftar Pustaka Apostol, L., 1974, Mathematical Analysis. AddisonWesley Publishing Company, Massachusetts Goldberg, R., 1976, Methods of Real Analysis, John Wiley & Sons, New York
ditulis menjadi, f(x’,y’) - <
( x" ) ( x' ) ( x)
Royden, H.L., 1989, Real Analysis, Macmillan
(n)
x" x'
Publishing Company, New York
< f(x’,y’) +
f(x’ , (x’)) - <
( x ) ( x" ) ( n ) ( x' ) x" x'
< f(x’ ,
Rudin, W., 1976, Principles of Mathematical Analysis, McGraw-Hill International Book Company, Ltd, Singapore
(x’)) +
9
Simmon, G.F., 1963, Introduction to Topology and Modern Analysis, McGraw-Hill Kogakusha, Ltd, Tokyo
Soemantri, R., 1988, Analisis Real I, Penerbit Karunika Jakarta, Universitas terbuka, Jakarta
10