CANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA
Roadmap & Strategi
Cancer Chemoprevention Research Center Menuju
Cancer Chemoprevention Research Institute 2015-2025
CCRI
http://ccrc.farmasi.ugm.ac.id
DASAR ACUAN: PENTAHAPAN CAPAIAN JANGKA PANJANG PEMBANGUNAN INDONESIA DAN PERAN IPTEK
RPJP 4 2020-2025 RPJP 3 2015-2020
RPJP 2 2009-2014
RPJP 1 2005-2009
Menata kembali NKRI, membangun Indonesia yang aman dan damai, yang adil dan demokra s dengan ngkat kesejahteraan yang baik
Memantabkan penataan kembali NKRI, meningkatkan kualitas SDM, Membangun kemampuan IPTEK, memperkuat daya saing perekonomian
Memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan keunggulan kompe f perekonomian yang berbasis SDA yang tersedia, SDM yang berkualitas, serta kemampuan IPTEK
Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur melalui percepatan pembangunan di segala bidang dengan struktur perekonomian yang kokoh berdasarkan keunggulan kompe f
PENGUATAN SISTEM INOVASI NASIONAL UNTUK KEMANDIRIAN BANGSA BERBASIS KEUNGGULAN IPTEK
Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) merupakan bidang yang menjadi komponen pen ng negara. Oleh karena itu, IPTEK menjadi salah satu bagian yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional. Secara eksplisit, pengembangan IPTEK untuk mendorong kemandirian bangsa tertuang dalam RPJP 2009-2019. Untuk dapat mengembangkan IPTEK dengan inovasi unggul, diperlukan dukungan dan komitmen dari berbagai pihak, antara lain ins tusi peneli an, universitas, industri, serta seluruh unsur pemerintahan.
2
SPEKTRUM
DALAM PENGEMBANGAN OBAT MODERN Kimia Analisis
Kimia Medisinal
Biologi Molekuler
Imunologi
Agen Kemoprevensi dan Anti Kanker
Pustaka Molekul: (Small dan Makro Molekul) a. Bahan Alam b. Hipote k c. Sinte k
Target Reseptor
Patofisiologi Molekular
Patogenesis
Fisiologi Sel
Jaringan
Organ
TUBUH MANUSIA
Sel
Terdapat berbagai ilmu pendukung terkait, yaitu biologi sel dan molekuler, kimia medisinal, farmakologi,dan imunologi. Keseluruhan ilmu tersebut membangun dua pustaka besar: (I) pustaka molekul: a. molekul bahan alam b. hipote k Pustaka Reseptor berbasis Biomol c. sinte k dan Imunokimia (ii) pustaka reseptor target yang berbasis biologi molekuler dan imunokimia. Pemahaman menyeluruh terhadap kedua pustaka tersebut pen ng dilakukan untuk mengembangkan agen kemopreven f yang memiliki target spesifik pada kanker, sehingga meningkatkan efikasi dan menurunkan efek samping dari agen kemopreven f/kemoterapi tersebut. Farmakologi
3
POTRET CANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER Cancer Chemopreven on Research Center (CCRC) adalah kelompok peneli an yang berada di dalam lingkungan Fakultas Farmasi UGM. CCRC mengembangkan riset yang berfokus pada eksplorasi agen kemopreven f kanker. Agen kemopreven f yang dikembangkan dapat berupa ekstrak herbal terstandar, molekul kimia kecil (sinte k), dan makro/supramolekul (protein). Kanker, sebagai suatu penyakit yang sangat kompleks, diperlukan pemahaman mengenai patofisiologi hingga aras molekular untuk mengembangkan agen kemopreven f dan terapi yang tepat dan efek f.
4
KONSEP KERJA
CANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER Kimia Analisis
SDM DAN SISTEM UNGGUL LAB AKREDITASI
Kimia Medisinal
MHS UNGGUL
IPTEK INOVATIF UNGGUL BERTARAF INTERNASIONAL
Biologi Sel Molekuler
Imunologi
AKSELERASI PEMBANGUAN KESEHATAN
INOVASI IPTEK KANKER & KEMOPREVENSI PRODUK INOVATIF KOMERSIAL
Sel
DAYA SAING BANGSA TINGGI
MUATAN TEKNOLOGI MAJU
Farmakologi
KEBUTUHAN MASY MODERN
Admin
INPUT
OUTPUT
OUTCOME
5
KONSEP KERJA
CANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER
Peneli an CCRC yang didukung oleh berbagai bidang ilmu (biologi sel dan molekuler, kimia medisinal, farmakologi, dan imunologi) akan menjadi dasar awal mengemban misi inovasi IPTEK obat kanker dan kemoprevensi di Indonesia. Inovasi tersebut selanjutnya menghasilkan dua output, yaitu: 1. IPTEK inova f yang unggul di ngkat internasional, yang ditunjang oleh sumber daya manusia dan mahasiswa yang unggul serta laboratorium yang terakreditasi 2. produk inova f komersial kemopreven f dan kemoterapi kanker, yang ditunjang oleh teknologi maju berbasis pada kebutuhan masyarakat modern. Untuk dapat melakukan misi tersebut, maka diperlukan penguatan kapasitas system dan kelembagaan CCRC. Dalam hal ini, CCRC perlu menjalin hubungan yang kuat dengan berbagai stakeholders dan mitra yang memiliki misi yang sama, antara lain Kementrian Ristek-Dik , Industri, Kementrian Keuangan dan kementraian kesehatan Republik Indonesia. Dengan kinerja yang produk f, efek f, dan efisien, pada akhirnya CCRC dapat turut berperan dalam akselerasi pembangunan kesehatan dan turut meningkatkan daya saing bangsa di ngkat internasional.
6
ROADMAP
CCRC Menuju Visi sebagai CCRI 2022-2025 2019-2022 2015 2- 018 1. Inisiasi pembangunan lab in vitro dan in vivo yang memenuhi GLP 2. Terbentuk jejaring peneli an yang kuat di ngkat regional (Asia) 3. SDM(peneli , asisten peneli , administrasi, dan IT) dengan kompetensi yang terus di ngkatkan 4. Menghasilkan publikasi internasional dengan impact factor nggi (>15)
1. Lab in vitro dan in vivo terakreditasi internasional 2. Terbentuk jejaring peneli an yang kuat di ngkat internasional 3. Menghasilkan publikasi internasional dengan impact factor >20 4. Diperoleh 2-3 prototype obat unggulan nasional
1. Ins tusi peneli an kemoprevensi kanker yang kuat dengan reputasi internasional dan menjadi rujukan lembaga peneli an lain, serta didukung oleh industri yang kuat untuk hilirisasi hasil peneli an yang dilakukan. 2. Produk inova f berbasis IPTEK unggul yang siap dipasarkan
7
ROADMAP
CCRC Menuju Visi sebagai CCRI Untuk mencapai output dan outcome yang telah disebutkan sebelumnya, CCRC memiliki visi untuk berkembang menjadi Cancer Chemopreven on Research Ins tute (CCRI). Oleh karena itu, perlu disusun roadmap sebagai berikut: 1. Periode I (2015-2018), merupakan periode awal untuk membangun fasilitas, sistem, dan jejaring berskala internasional. 2. Periode II (2019-2022), merupakan periode menengah untuk memapankan diri sebagai ins tusi peneli an yang memiliki lab terakreditasi dan menghasilkan hasil peneli an unggulan baik publikasi ilmiah maupun produk obat. 3. Periode III (2023-2025), dengan output berupa ins tusi peneli an kemoprevensi kanker dengan reputasi yang baik di ngkat internasional serta mampu menghasilkan produk inova f berbasis IPTEK unggul yang siap digunakan oleh masyarakat serta menghasilkan periset unggul di bidang cancer chemepreven on berkualifikasi doctor dan post doctoral. Sebagai langkah konkrit dari roadmap tersebut, CCRC merumuskan beberapa strategi, yaitu strategi riset serta strategi penguatan kapasitas dan jejaring ins tusi.
8
STRATEGI RISET
CANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER KEMKES
RISTEK-DIKTI
INDUSTRI
KEMKEU
PENGUATAN LAB DAN SDM a. Lab Prepara ve d. Lab Biomol b. Lab In Vivo e. Lab Klinik c. Lab In Vitro
LABORATORIUM
LUARAN PRODUK RISET UNGGUL
SISTEM MANAJEMEN
LUARAN PRODUK JASA
SISTEM INSENTIF
INPUT RISET
RISTEK DIKTI KEMKEU • INSINAS • RISET DASARKOLABORATIF • DLL
Vaksin Biosimilar Obat Spesifik Diagnostik Kit
Mahasiswa Unggul
ACTION PLAN -1: L • Pengadaan alat laboratorium • Penyusunan proposal riset unggulan • Penyusunan protokol uji • Perbaikan sistem administrasi riset dan pengajaran
9
STRATEGI RISET
CANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER Sebagai implementasi roadmap CCRC menuju CCRI, ditetapkanlah strategi riset CCRC. Untuk itu, diperlukan komitmen dari berbagai pihak terkait pengembangan obat, yaitu : 1. RISTEK, sebagai pendorong dan penyedia dana peneli an 2. Kementrian Keuangan, sebagai penyedia dana peneli an dan regulator terkait dengan penyediaan bahan dan peralatan peneli an 3. Industri farmasi, sebagai partner instansi peneli an untuk proses hilirisasi dan komersialisasi obat hasil peneli an 4. Kementrian Kesehatan, sebagai pengguna dari obat yang dihasilkan oleh peneli an Keempat pihak tersebut diharapkan dapat berkomitmen untuk mendukung penguatan laboratorium dan SDM peneli an. Jika skema tersebut dapat berjalan, CCRC sebagai ins tusi peneli an akan mengalami akselerasi untuk menghasilkan luaran-luaran yang lebih baik, yaitu produk riset unggul seper vaksin, produk biosimilar, obat bertarget spesifik, dan diagnos k kit; serta menghasilkan SDM (mahasiswa) yang unggul. Sebagai langkah konkrit, ac on plan lini pertama yang dicanangkan adalah pengadaan alat laboratorium, penyusunan proposal riset unggulan, penyusunan protokol uji, serta perbaikan sistem administrasi riset dan pengajaran.
10
Technology Readiness Level Dalam pengembangan obat kimiawi dan biologi berdasarkan U.S. Army Medical Departement Technology Readiness Level Pharmaceu cal Drugs/Biologics TRL 1
Studi literatur untuk pengembangan teknologi
TRL 2
Pengembangan ide riset dan protokol
TRL 3
Pengujian hipotesis dan inisiasi proof of concept (PoC) pada pada model in vitro dan in vivo dalam jumlah terbatas
TRL 4
PoC dan keamanan formula kandidat obat didemonstrasikan pada model hewan uji
TRL 5
Studi pre-klinis, termasuk GLP, toksisitas dan keamanan pada hewan untuk mensupport Inves ga onal New Drug
TRL 6
Uji klinik fase I untuk mensupport uji klinik fase II
TRL 7
Uji klinik fase II telah selesai dan rencana uji klinik fase III telah diterima oleh badan otoritas pengawasan obat
TRL 8
Uji klinik fase III telah selesai dan obat diterima oleh badan otoritas pengawasan obat
TRL 9
Studi post-marke ng dan surveillance
Saat ini, capaian riset diukur dengan skala Technology Readiness Level (TRL) yang digunakan untuk mengetahui ngkat kesiapan suatu teknologi. Terdapat 9 level TRL yang memiliki target berkesinambungan sehingga suatu teknologi dapat diaplikasikan di masyarakat. Kementrian Riset dan Teknologi (Ristek) Indonesia pun telah melakukan sosialisasi dan aplikasi TRL untuk menilai kelayakan suatu riset. Sembilan level TRL terbagi dalam 3 kluster, yaitu riset dasar (TRL 13), riset terapan pengembangan (TRL 4-6), serta t a h a p m a n u f a k t u r, d i s e m i n a s i , d a n pemanfaatan iptek (TRL 7-9). CCRC sebagai ke l o m p o k r i s e t p e n g e m b a n g a n a g e n kemoprevensi berupaya untuk menyelaraskan diri dengan ap tahapan TRL agar output peneli an yang dilakukan dapat terukur dan terimplementasi dengan baik. Dalam bidang pengembangan obat, baik kimiawi dan produk biologi, berikut adalah target dari se ap TRL berdasarkan U.S. Army. Medical Department.
11
STRATEGI RISET
CANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER 1. Desain formula obat kanker berbasis herbal dan kurkumin analog sebagai agen kemoprevensi tertarget pada kanker payudara Peneli an yang mengenai herbal dan kurkumin analog ini bekerja sama dengan B2P2TOOT Tawangmangu dan Nara Ins tute of Science and Technology (NAIST), Jepang. Output dari peneli an ini adalah dihasilkannya formula kombinasi herbal atau kurkumin analog yang sinergis untuk menghambat kanker payudara dengan target molekuler spesifik. 2. Pengembangan Protein Farmasetik Recombinant Human Erythropoietin (rhEPO) (kerja sama dengan LIPI Bioteknologi dan Biofarma) Peneli an yang telah melibatkan komponen akademisi, pemerintahan, dan industri ini mulai memasuki TRL 4-5. Pada tahun 2014, CCRC telah melakukan uji toksisitas akut produk rhEPO yang dihasilkanoleh LIPI. Namun, masih diperlukan penguatan pada TRL 1-3 untuk mendapatkan single clone penghasil rhEPO oleh LIPI. Kerja sama dengan Biofarma diharapkan dapat mengakselerasi formulasi, validasi, serta metode produksi rhEPO yang dihasilkan. 3. Pengembangan analog kurkumin sebagai Boron Delivering Agent dalam aplikasi Boron Neutron Captured Therapy (BNCT) untuk terapi kanker (kerja sama dengan BATAN dan Kimia Farma)
Dalam peneli an ini, CCRC memiliki peran dalam riset dasar yaitu sintesis senyawa pembawa boron yang memiliki target spesifik pada sel kanker hingga melakukan kajian mekanisme molekuler. Seluruh peneli an tersebut akan dilanjutkan hingga dapat mengantarkan hasil peneli an hingga minimal TRL 5, yaitu studi pre-klinis dan toksisitas pada hewan uji; serta mendukung persiapan TRL 6-9.
12
STRATEGI RISET
CANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER
13
STRATEGI
PENGUATAN KAPASITAS DAN JEJARING INSTITUSI Dengan ngginya goal riset yang dicanangkan oleh CCRC, penguatan kapasitas dan jejaring kerja sama ins tusi menjadi hal yang mutlak dilakukan oleh CCRC. Penguatan kapasitas ins tusi tersebut tercapai melalui manajemen yang baik di berbagai sektor pendukung ins tusi, yaitu sumber daya manusia (SDM), sarana prasarana, serta sistem teknologi informasi (IT) dan database. Selain penguatan kapasitas internal ins tusi, C C RC juga melakukan penguatan jejaring dengan berbagai ins tusi lain untuk menguatkan posisi CCRC sebagai ins tusi riset. Saat ini, kekuatan jejaring CCRC di ngkat nasional sudah terbuk dengan berbagai kerja sama, baik peneli an maupun penyelenggaraan event-event ilmiah, yang telah dilakukan. Di ngkat nasional, CCRC bersama dengan ins tusi lain telah menginiasi terbentuknya organisasi yang memiliki fokus pada peneli an kemoprevensi, yaitu Indonesian Society for Cancer Chemopreven on (ISCC). Dengan penguatan internal dan eksternal ini, CCRC memiliki goal untuk menjadi pusat unggulan Riset cancer chemopreven on berkelas internasional.
14
STRATEGI
PENGUATAN KAPASITAS DAN JEJARING INSTITUSI
15
TRANSFORMASI CCRC MENUJU CCRI
CCRC 2015
CCRI 2025
CCRI
16
CANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA
Cancer Chemopreven on Research Center (CCRC) Fakultas Farmasi UGM Jl. Sekip Utara Yogyakarta : ccrc.farmasi.ugm.ac.id :
[email protected] atau
[email protected] : (0274) 6492662 atau 081802602749