CAMPUR KODE BAHASA SUNDA DI PASAR REBO KAMPUNG RAMBUTAN JAKARTA TIMUR STUDI KASUS: KELUARGA BU IIS MAISAROH Delfia Fitri1), Syofiani2), Romi Isnanda2) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sasra Indonesia 2) Dosen Program Studi Bahasa Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia Falkutas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Email:
[email protected]
1)
ABSTRACT This research aim to for the description of mix form of code, mix type of code, and mix cause of code in conversation of Sunda case study family; Ma family of Iis Maisaroh in everyday life. Theory taken as reference in this research is theory of Nababan and of Suwito. This Research represent descriptive research qualitative. Data collecting done/conducted with recording conversation of Ma family of Iis Maisaroh during three-day day. done/conducted by Data analysis is research is as follows: ( 1) analysing to mingle code that happened pursuant to its type, ( 2) analysing the happening of mingling code, ( 3) classification mothod data, ( 4) concluding obtained analysis. Pursuant to result of research can be concluded that is. First of mix type of code that is mingling code into counted 346 data and mingle code out counted 20 data. Both, mix form of code which in finding that is morphology of 256 data, frase counted 49 data, and clause counted 37 data. Third, mix cause of code is identifying manner and identify desire to explain and interpret. Pursuant to result of research hence can be concluded that mingling code happened at conversation of Ma family of Iis Maisaroh because fished by opponent say and so that/ to be communications that happened among/between Ma family member of Iis Maisaroh more easy going and is communicative. Situation like that very pushing the happening of mingling code.. Keyword: Mix, Code, Family, Sunda juga
PENDAHULUAN Bahasa penting
merupakan
bagi
alat
manusia
yang dalam
dengan
Kedwibahasaan sepenuhnya
kedwibahasaan.
merupakan
atas
dua
bahasa
hingga
dua
bahasa
berkomunikasi dengan sesamanya. Sebagai
pengetahuan
alat
(Khushartanti dkk; 2005: 58).
interaksi
paling
sempurna
yang
pengusaan
minimal
dimiliki manusia, bahasa dapat dikaji
Berapa jauh penguasaan seeorang
secara internal maupun eksternal (Chaer
atas dua bahasa bergantung pada sering
dan Leoni, 2004:01).
tidaknya ia menggunakan bahasa kedua
Di dunia ini banyak masyarakat
itu. Pengusaan atas dua bahasa itu sedikit
yang bertemu, hidup bersama-sama, dan
banyak akan berpengaruh pada dirinya
berpengaruh terhadap masyarakat bahasa
waktu dia berbicara. Kelancaran bertutur
lain,
dalam
sehingga
masyarakat
itu
dapat
menguasai dua bahasa atau lebih, disebut
tiap-tiap
bahasa
menentukan
kesiapan untuk memakai bahasa-bahasa
situasi
yang dikuasi secara bergantian.
pencampuran bahasa.
Indonesia
mempunyai
berbahasa
itu
yang
menuntut
beraneka
Campur kode biasanya dilakukan
ragam bahasa. Pada umumnya masyarakat
dalam situasi tidak resmi. Tetapi tidak
Indonesia sering menggunakan dua bahasa
menutup
atau lebih. Selain bahasa Indonesia sebagai
formal, campur kode juga bisa terjadi
bahasa
juga
(Nababan, 1991: 32). Di sini dapat kita
menguasai bahasa daerahnya, dan ada juga
lihat kesamaan yang ada antara campur
yang menguasai bahasa daerah lain serta
kode dan alih kode yaitu digunakan dua
bahasa asing.
bahasa atau lebih atau dua varian dari
nasional,
Berdasarkan
masyarakat
dalam
situasi
bahasa
sebuah bahasa dalam suatu masyarakat.
Indonesia sering dipakai dalam situasi
Salah satunya dalam keluarga Bu Iis
formal (resmi), sedangkan dalam situasi
Maisaroh Pasar Rebo Kampung Rambutan
santai
Jakarta Timur.
(nonformal),
situasi
kemungkinan
masyarakat
bebas
memakai bahasa yang dikuasi (bahasa
Di dalam keluarga sering terjadi
Indonesia, bahasa daerah, bahasa asing).
pembicaraan antara ayah dan ibu, anak dan
Kebanyakan
Indonesia
orang tua. Dari informasi yang diperoleh
menggunakan bahasa Indonesia sebagai
dari salah satu keluarga Bu Iis Maisaroh,
bahasa kedua, dan menggunakan bahasa
terdapat dua keluarga yang tinggal di
daerah sebagai bahasa pertama (Chaer,
rumah Bu Iis.
masyarakat
1994: 61).
Campur
Istilah alih kode dan campur kode merupakan
istilah
yang
kode
dilakukan
oleh
seluruh anggota keluarga Bu Iis yang
sama-sama
tinggal di rumah Bu Iis. Di dalam keluarga
menggunakan dua bahasa, dalam suatu
Bu Iis sering melakukan campur kode.
peristiwa tindak tutur. Campur kode
Bahasa yang digunakan di dalam keluarga
merupakan bagian dari alih kode. Alih
Bu Iis adalah bahasa Sunda. Kebanyakan
kode adalah peralihan penggunaan dari
mereka sering menggunakan lebih dari
suatu bahasa atau dialek ke bahasa atau
satu
dialek lain.
diperkirakan terjadi campur kode dalam
Sementara itu, campur kode adalah
bahasa
(dwibahasawan)
maka
bahasa sehari-hari.
bilamana orang mencampur dua atau lebih
Pasar Rebo Kampung Rambutan
bahasa atau ragam bahasa dalam suatu
merupakan suatu daerah yang terletak di
tindak bahasa tanapa ada sesuatu dalam
Jakarta
Timur,
yang
penduduknya
kebanyakan berasal dari berbagai suku
bangsa. Ada yang berasal dari Jawa,
METODOLOGI PENELITIAN
Sumatera, pribumi dan daerah lainnya.
Jenis penelitian yang digunakan
Pribumi merupakan penduduk asli daerah
dalam penelitian ini adalah penelitian
tersebut,
yang
kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor
merupakan penduduk asli Jakarta menikah
(dalam Moleong, 2010: 04) penelitian
dengan suku bangsa lain, sehingga di
kualitatif
dalam keluarga tersebut banyak terdapat
menghasilkan data deskriptif berupa data-
campur kode dalam berkomunikasi.
data tertulis atau lisan dari orang-orang dan
yaitu
orang
Betawi
merupakan
penelitian
yang
Salah satu adalah keluarga Bu Iis
perilaku yang diamati. Untuk mendukung
Maisaroh yang bersuku bangsa Sunda
penelitian ini maka digunakan metode
menikah dengan pribumi di Pasar Rebo
deskriptif.
Kampung Rambutan. Dalam keluarga Bu
Penelitian
dilakukan
dalam
Iis Maisroh banyak terdapat campur kode,
keluarga Bu Iis Maisaroh Pasar Rebo
campur kode antara bahasa Sunda dengan
Kampung Rambutan Jakarta Timur. Entri
bahasa Betawi, campur kode bahasa Sunda
yang diteliti campur kode dalam tuturan
dengan bahasa Indonesia dan campur kode
keluarga di rumah Bu Iis Maisaroh.
bahasa betawai dengan bahasa Indonesia.
Penulis terlibat langsung dalam proses
Berdasarkan uraian tersebut, maka
pengumpulan data.
penulis tertarik untuk meneliti tentang
Objek penelitian dalam penelitian
campur kode bahasa sunda di dalam
ini adalah campur kode yang terdapat
keluarga Bu Iis Maisaroh. Dalam hal ini
dalam tuturan keluaraga Bu Iis Maisaroh.
campur kode bahasa sunda di dalam
Campur kode yang diteliti yaitu jenis-jenis
keluarga Bu Iis Maisaroh yang akan diteliti
campur kode, unsur-unsur kebahasaan dan
yaitu jenis campur kode, bentuk campur
penyebab terjadi campur kode yang terjadi
kode, dan penyebab campur kode.
dalam keluarga Bu Iis Maisaroh Pasar
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendiskripsikan jenis campur kode yang
Rebo Kampung Rambutan Jakarta Timur. Informan
dalam
penelitian
ini
terjadi dalam keluarga Bu Iis Maisaroh. (2)
adalah semua anggota keluarga yang
mendiskripsikan
kode
berbicara dalam rumah Bu Iis Maisaroh
berdasarkan unsur-unsur kebahasaan yang
yaitu Ahsa, aa Dedy, Anis, Bintang, Ica,
terjadi dalam keluarga Bu Iis Maisaroh. (3)
teh Heny, dan teh Hety.
mendiskripsikan
bentuk
campur
penyebab
terjadinya
Instrumen yang digunakan dalam
campur kode yang dilakukan penutur
penelitian ini adalah peneliti sendiri, alat
dalam keluarga Bu Iis Maisaroh.
rekaman suara dan video yang digunakan
untuk merekam dan melihat langsung
peranan, identifikasi ragam, dan keinginan
tuturan dalam keluarga Bu Iis Maisaroh.
menafsirkan dan menjelaskan.
Teknik pengumpulan data pada
Keseluruhan data berjumlah 246
penelitian ini adalah dengan menggunakan
buah di kelompokkan. Data 1 sampai 109
teknik
merupakan data pertama yang diambil dari
sadap.
Mahsun
mengemukakan
bahwa
(2005:90) sadap
rekaman tuturan keluarga Bu Iis Maisaroh
disebut sebagai teknik dasar dalam metode
di Pasar Rebo Kampung Rambutan Jakarta
simak,
hakikatnya
Timur, dengan situasi informan Bu Iis
dengan
Maisaroh dan keluarga bersama anak, cucu
Mahsun
dan tamu sedang berada di ruang keluarga
karena
penyimakan
pada diwujudkan
penyadapan. (2005:91),
teknik
Lebih
lanjut,
menyatakan
bahwa
dalam
sedang
menonton
televisi.
Anggota
praktiknya teknik sadap diikuti dengan
keluarga Bu Iis Maisaroh, mama Aura, teh
teknik lanjutan yang berupa teknik simak
Heny, teh Hety, Fitri, Anis, dan Ahsa.
libat cakap dan teknik libat bebas cakap. Data melalui
yang
alat
telah rekaman
dikumpulkan
data kedua yang diambil dari data rekaman
kemudian
tuturan keluarga Bu Iis Maisaroh di Pasar
dikelompokkan, selanjutnya dianalisis. Teknik
Data 110 sampai 190 merupakan
Rebo Kampung Rambutan, dengan situasi
yang digunakan dalam
informan Bu Iis Maisaroh sedang duduk di
menguji keabsahan data adalah triangulasi.
ruang tamu bersama anak, menantu, cucu,
Menurut Moleong (2010: 330) triangulasi
peneliti
adalah teknik pemeriksaan keabsahan data
makanan ringan. Anggota keluarga yang
yang memanfaatkan sesuatu yang lain dari
dimaksud adalah Bintang, Ega, aa Dedy,
luar data itu untuk keperluan pengecekan
Teh Hety, Bu Iis, Fitri, dan Anis.
atau sebagai perbanding terhadap data itu.
dan
tamu
sambil
memakan
Sedangkan data 191 sampai 246
HASIL PENELITIAN
merupakan data ketiga yang diambil dari
Deskripsi Data
data rekaman tuturan keluarga Bu Iis
Data yang dituturkan oleh ayah,
Maisaroh
di
Pasar
Rebo
Kampung
ibu, anak dan cucu dalam interaksi
Rambutan Jakarta Timur, dengan situasi
kehidupan sehari-hari dapat dilihat dalam
informan Bu Iis Maisaroh sedang berada di
situasi yang berbeda yaitu pagi, siang dan
ruang keluarga bersama anak, cucu dan
sore hari. Data berupa (1) campur kode
peneliti
berupa kata, frase dan klausa, (2) penyebab
mengerjakan PR. Anggota keluarga yang
terjadinya campur kode berupa identifikasi
dimaksud adalah Bu Iis, teh Heny, Ahsa,
sambil
Fitri, dan Ica.
menyuruh
cucunya
Penelitan dilakukan di Pasar Rebo
Rambutan
Jakarta
Kampung Rambutan Jakarta Timur studi
identifikasi
ragam
kasus
keinginan
keluarga
Bu
Iis
Maisaroh.
Timur dan
untuk
adalah
identifikasi
menjelaskan
Sejalan
Pengumpulan data dilakukan melalui tiga
menafsirkan.
tahapan yaitu pagi, siang, dan sore dalam
tersebut,
situasi yang berbeda. Berikut transkripsi
unsur-unsur
data percakapan keluarga Bu Iis Maisaroh.
tuturannya karena terpancing oleh lawan
Pembahasan
tutur.
alasan
dengan
dan
penutur
bahasa
uraian
menyisipkan
daerah
dalam
Berdasarkan hasil analisis data
Di samping itu, agar komunikasi
ditemukan tuturan percakapan keluarga Bu
yang terbentuk antara ayah, ibu, anak dan
Iis Maisaroh sebagai subjek penelitian.
cucu
Tuturan tersebut terdiri atas arah campur
Sementara itu, keluarga Bu Iis Maisaroh
kode,bentuk campur kode, dan penyebab
tidak
terjadinya campur kode.
dalam menggunakan bahasa Sunda dalam
Campur
terjadi
ingin
komunikatif
dan
menghilangkan
santai.
kebiasaan
karena
kehidupan sehari-hari serta anak dan
terdapatnya campuran dua bahasa atau
cucunya dapat memahami bahasa Sunda
lebih
tersebut meskipun mereka berada dalam
yang
kode
lebih
dilakukan
oleh
anggota
keluarga Bu Iis Maisaroh. Hal tersebut
lingkungan orang Betawi.
ditemukan berdasarkan hasil analisis yang
Sejalan
dengan
itu
09)
ukuran
menggunakan teori Nababan (1991; 32).
(Suwito,
Terjadinya campur kode ke dalam yang
identifikasi peranan yaitu sosial, registal
dilakukan oleh anggota keluarga Bu Iis
dan
Maisaroh karena Bu Iis berasal dari Sunda
ditentukan oleh bahasa di mana seorang
sedangkan suaminya berasal dari Betawi
penutur melakukan campur kode yang
dan mereka menetap di Jakarta.
akan menafsirkan dia di dalam hirarki
Bu Iis menggunankan dialek Sunda di
kehidupan
sehari-hari
agar
1983:
menurut
edukasional.
Identifikasi
untuk
ragam
status social. Semantara keinginan untuk
setiap
menjelaskan dan menafsirkan, Nampak
anggota keluarga Bu Iis bisa berbahasa
karena campur kode menandai sikap dan
Sunda walaupun mereka tinggal di Jakarta
hubungannya terhadap orang lain serta
yang kebanyakan memakai dialek Betawi
sikap
dan dialek Jakarta.
terhadapnya.
dan
hubungan
orang
lain
Berdasarkan pengidentifikasi data
Jika dibandingkan dengan peneltian
penyebab terjadinya campur kode tuturan
sebelumnya yang dilakukan oleh Mira
percakapan Bu Iis di Pasar Rebo Kampung
Andika (2013) dengan judul ”Campur
Kode dalam Acara Simpony Malam di
keinginan
untuk
Radio Arbes FM Padang” dapat di
menafsirkan.
menjelaskan
dan
simpulkan campur kode terjadi dalam
Sejalan dengan uraian tersebut,
acara Simpony Malam karena keinginan
alasan penutur menyisipkan unsur-unsur
penyiar dan pendengar untuk menciptakan
bahasa daerah dalam tuturannya karena
suasana yang lebih santai dan komunikatif.
terpancing oleh lawan tutur.
Sama
halnya
dengan
penelitian
ini,
Di samping itu, agar komunikasi
keluarga Bu Iis Maisaroh menggunakan
yang terbentuk antara ayah, ibu dan anak
campur kode karena keinginan untuk
lebih komunikatif dan santai. Sementara
menciptakan suasana yang santai dan
itu, keluarga Bu Iis Maisaroh tidak ingin
komunikatif dalam berkomunikasi dalam
menghilangkan
kehidupan sehari-hari.
menggunakan
PENUTUP
kehidupan sehari-hari serta anak dan
Kesimpulan
cucunya dapat memahami bahasa Sunda
Berdasarkan deskripsi data, analisis
tersebut
kebiasaanya bahasa
meskipun
dalam
Sunda
mereka
dalam
dalam
data dan pembahasan yang diuraikan pada
lingkungan orang Betawi yang merupakan
bab IV dapat disimpulkan bahwa.
penduduk asli Jakarta.
Pertama, jenis campur kode dalam
Saran
penelitian ini adalah campur kode ke
Berdasarkan kesimpulan tersebut
dalam (bahasa Indonesia dengan dialek
penulis menyarankan beberapa hal sebagai
Jakarta,bahasa Indonesia dengan dialek
berikut; (1) Bagi guru bidang studi bahasa
Betawi, dan bahasa Indonesia dengan
Indonesia dan sastra Indonesia, di sarankan
dialek
agar dapat sebagai acuan dalam proses
Sunda)
sebanyak
342
data,
sedangkan campur kode keluar ditemukan
pembelajaran
sebanyak 20 data.
sosiolingiuistik, (2) Bagi dunia pendidikan
Kedua, bentuk campur kode yang
dalam
bidang
diharapkan agar hasil penelitian ini dapat
ditemukan dalam penelitian ini terdiri dari
di
kata sebanyak 256 data, frase sebanyak 48
pengetahuan dibidang sosiolinguistik, (3)
data dan klausa sebanyak 37 data.
Bagi penelitian lain, diharapkan agar hasil
Ketiga,
masukan
dan
menambah
terjadinya
penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam
campur kode tuturan percakapan Bu Iis
penelitian campur kode dari aspek yang
Maisaroh
berbeda.
di
penyebab
jadikan
Pasar
Rambutan
Jakarta
identifikasi
ragam
Rebo
Kampung
Timur dan
adalah
identifikasi
DAFTAR PUSTAKA Andika, Mira. 2013.” Campur Kode dalam Siaran Simpony Malam di Radio Arbes FM Padang”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Idonesia Padang: Universitas Bung Hatta. Akhadiah, Sabarti dkk.1988. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlengga. Alwasih, A. Chaedar. 1993. Pengantar Sosiologi Bahasa. Bandung: Angkasa Alwi, Hasan dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Chaer, Abdul dan Leoni A. 1995. Sosiolinguistik Suatu Pengantar. Jakarta: Rineka Cipta. Chaer, Abdul dan Leoni A. 2004. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta. Chaer, Abdul. 1994. Lingustik Umum. Jakarta: Rineka Cipta. Keraf, Gorys. 1984. Tata Bahasa Indonesia. Jakarta: Grasindo. Kridalaksana, Harimurti. 1993. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia. Kushartanti dkk. 2005. Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami Linguistik. Jakarta: Gramedia. Mahsun. 2012. Metode Penelitian Bahasa.Jakarta: Rajawali Pers. Moleong, Lexy J. 2010. Metode Penelitian Kualitatuf. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Multiviana, Venti. 2011.” Campur Kode dalam Persidangan di Pengadilan Agama Koto Baru Kabupaten Solok”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Padang: Universitas Bung Hatta. Nababan, P.W.J. 1991. Sosiolinguistik Suatu Pengantar. Jakarta. Gramedia. Nursaid. 2002. Sosiolingistik; Buku Ajar. Padang: Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia UNP. Putrayasa, Ida Bagus. 2007. Analisis Kalimat (Fungsi, Kategori dan Peranan). Bandung: Refika Aditama. Susanti, Dewi. 2007.” Campur Kode dalam Rubik “Peristiwa” Surat Kabar Harian Pagi Posmetro Padang”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Padang: Universitas Bung Hatta. Suwito. 1983. Sosiolinguistik pengantar Awal Edisi Ketiga. Surakarta: Henary Offset.