BULETIN
MAY 2013
Syalom... Tak terasa sebentar lagi kita akan memperingati sebuah peristiwa istimewa bagi orang – orang Kristen, salah satu peristiwa yang mendasari iman dan harapan bagi kita semua, peristiwa ini tidak lain adalah pentakosta. Pentakosta merupakan peristiwa bahagia dan merupakan peristiwa awal dari evangelisasi kristiani, pada saat pentakosta terjadi, Roh Kudus dicurahkan ke para rasul dalam bentuk lidah api dan seketika itu juga Roh Kudus bekerja memberikan keberanian dan kewibawaan bagi para rasul sehingga mereka berani menceritakan kesaksian mereka tentang Yesus yang wafat bagi dosa kita dan yang bangkit dan menang melawan kematian itu sendiri, tercatat 3000 orang seketika itu juga menyerahkan diri mereka untuk dibaptis, sungguh luar biasa karya Tuhan yang maha agung. Tetapi sebuah pertanyaan terlintas, apakah peristiwa pentakosta itu bisa terjadi dimasa ini? Ya, peristiwa pentakosta terus terjadi setiap saat, Api Roh Kudus selalu dicurahkan kepada orang – orang yang mau percaya dan taat kepada Tuhan.
01
Yang perlu kita pahami adalah Tuhan sangat mencintai kita semua, Tuhan telah menjanjikan untuk memberikan penghibur dan penolong, dan Dia selalu menepati janji Nya. Tuhan telah menyiapkan karunia – karunia yang diberikan melalui Roh Kudus untuk bekal diri kita menuju kekudusan, karunia – karunia itu antara lain adalah kebijaksanaan, pengertian, nasihat, keperkasaan, pengenalan, kesalehan, dan rasa takut kepada Allah, tetapi apakah kita memahami dan menghayati karunia – karunia tersebut sehingga dapat secara optimal membantu kita menuju kekudusan, itu yang perlu kita tanyakan pada diri kita masing – masing. Mari kita renungkan peristiwa pentakosta ini lebih mendalam supaya api Roh Kudus yang sudah menyala tidak redup dan padam tetapi semakin membara sehingga membawa semangat baru dalam kehidupan evangelisasi kita semua. Tuhan Memberkati kita semua Salam, Redaksi Buletin KKIHS
MEDIA KOMUNIKASI INTERNAL PD
SANTO AGUSTINUS Aurelius Agustinus atau Agustinus Hippo (lahir 13 November 354 – meninggal 28 Agustus 430 pada umur 75 tahun) adalah seorang santo dan Doktor Gereja yang terkenal menurut Katolik Roma. Ia diakui sebagai salah satu tokoh terpenting dalam perkembangan Kekristenan Barat. Dalam Gereja Ortodoks Timur, yang tidak menerima semua ajarannya, dia biasanya dipanggil “Augustinus Terberkati”. Banyak orang Protestan juga menganggap dia sebagai salah satu sumber pemikiran teologis ajaran Reformasi tentang keselamatan dan anugerah. Martin Luther, tokoh gerakan Reformasi, banyak dipengaruhi oleh Agustinus (Luther dilatih sebagai biarawan Augustinian), dan dalam fokus umum Protestanisme, mengikuti Agustinus, dalam dosa asal yang menuntun ke penilaian pesimis dari sebab dan aksi manusia terpisah dari Tuhan. Tulisan-tulisannya termasuk Pengakuanpengakuan Agustinus, yang seringkali disebut sebagai otobiografi Barat yang pertama - masih dibaca luas oleh orang-orang Kristen di seluruh dunia. Agustinus merupakan anak tertua dari Santa Monika. Ia dilahirkan pada 354 di Tagaste, sebuah kota di algeria Afrika utara yang merupakan wilayah Romawi saat itu. Ia dibesarkan dan dididik di Karthago, dan dibaptiskan di Italia. Ibunya, Monika, adalah seorang Katolik 1 yang saleh, sementara ayahnya, Patricius seorang kafir, namun Agustinus mengikuti agama Manikean yang kontroversial, sehingga ibunya sangat cemas dan takut. Pada masa mudanya, Agustinus hidup dengan gaya hedonistik untuk sementara waktu. Di Karthago ia menjalin hubungan dengan seorang perempuan muda yang selama lebih dari sepuluh tahun dijadikannya sebagai istri gelapnya, yang kemudian melahirkan seorang anak laki-laki baginya. Pendidikan dan karier awalnya ditempuhnya dalam filsafat dan retorika, seni persuasi dan bicara di depan publik. Ia mengajar di Tagaste dan Karthago,
02
(Courtesy of Caricature Artist) namun ia ingin pergi ke Roma karena yakin bahwa di sanalah para ahli retorika yang terbaik dan paling cerdas berlatih (belakangan ia menyadari bahwa orang-orang di Roma menolak untuk membiayainya). Namun demikian Agustinus kemudian kecewa dengan sekolah-sekolah di Roma, yang dirasakannya menyedihkan. Sahabat-sahabatnya yang beragama Manikeanis memperkenalkannya kepada kepala kota Roma, Simakhus, yang telah diminta untuk menyediakan seorang dosen retorika untuk istana kerajaan di Milano. Pemuda dari desa ini mendapatkan pekerjaan itu dan berangkat ke utara untuk menerima jabatan itu pada akhir tahun 384. Pada usia 30 tahun, Agustinus mendapatkan kedudukan akademik yang paling menonjol di dunia Latin, pada saat ketika kedudukan demikian memberikan akses ke jabatan-jabatan politik. Namun demikian,
MEDIA KOMUNIKASI INTERNAL PD
Agustinus merasakan ketegangan dalam kehidupan di istana kerajaan. Suatu hari ia mengeluh ketika sedang duduk di keretanya untuk menyampaikan sebuah pidato penting di hadapan kaisar, bahwa
Sebuah pengalaman penting yang mempengaruhi pertobatannya ini adalah suara dari seorang gadis kecil yang didengarnya pada suatu hari menyampaikan pesan kepadanya melalui sebuah
seorang pengemis mabuk yang dilewatinya di jalan ternyata hidupnya tidak begitu diliputi kecemasan dibandingkan dirinya. Monika, ibunya, mendesaknya agar ia menjadi seorang Katolik, namun uskup Milano, Ambrosiuslah, yang mempunyai pengaruh yang paling mendalam terhadap hidupnya. Ambrosius adalah seorang jagoan retorika seperti Agustinus sendiri, namun lebih tua dan lebih berpengalaman. Sebagian karena khotbah-khotbah Ambrosius, dan studi-studinya yang lain, termasuk suatu pertemuan yang mengecewakannya dengan seorang tokoh teologi Manikean, Agustinus beralih dari Manikeanisme. Namun bukannya menjadi Katolik seperti Ambrosius dan Monika, ia malah mengambil pendekatan Neoplatonis kafir terhadap kebenaran, dan mengatakan bahwa selama beberapa waktu ia merasakan bahwa ia benar-benar mengalami kemajuan di dalam pencariannya, meskipun pada akhirnya ia justru menjadi seorang skeptik. Ibunda Agustinus menyusulnya ke Milano dan ia membiarkan ibunya mengatur sebuah pernikahan
nyanyian kecil untuk “Mengambil dan membaca” Alkitab. Pada saat itu ia membuka Alkitab dengan sembarangan dan menemukan sebuah ayat dari Paulus. Ia menceritakan perjalanan rohaninya dalam bukunya yang terkenal Pengakuan-pengakuan Agustinus yang kemudian menjadi sebuah buku klasik dalam teologi Kristen maupun sastra dunia. Ambrosius membaptiskan Agustinus pada hari Paskah pada 387, dan tak lama sesudah itu pada 388 ia kembali ke Afrika. Dalam perjalanan ke Afrika ibunya meninggal, dan tak lama kemudian anak laki-lakinya, sehingga ia praktis sendirian di dunia tanpa keluarga. Setelah kembali ke Afrika utara, ia membangun sebuah biara di Tagaste untuk dirinya sendiri dan sekelompok temannya. Pada 391 ia ditahbiskan menjadi seorang imam di Hippo Regius, (kini Annaba, di Aljazair). Ia menjadi seorang pengkhotbah terkenal (lebih dari 350 khotbahnya yang terlestarikan diyakini otentik), dan dicatat karena melawan ajaran sesat Manikeanisme, yang pernah dianutnya.
untuknya. Untuk itu ia meninggalkan istri gelapnya. (Namun ia harus menunggu dua tahun hingga tunangannya cukup umur, sementara itu ia menjalin hubungan dengan seorang perempuan lain). Pada masa itulah Agustinus dari Hippo mengucapkan doanya yang terkenal, “Berikanlah daku kemurnian dan penguasaan diri, tapi jangan dulu” [da mihi castitatem et continentiam, sed noli modo]. Pada musim panas tahun 386, setelah membaca kitab Roma yang sangat memukaunya, Agustinus mengalami suatu krisis pribadi yang mendalam dan memutuskan untuk menjadi seorang Kristen. Ia meninggalkan kariernya dalam retorika, melepaskan jabatannya sebagai seorang profesor di Milano, dan gagasannya untuk menikah (hal ini menyebabkan ibunya sangat terperanjat), dan mengabdikan dirinya sepenuhnya untuk melayani Allah dan praktik imamat, termasuk selibat.
Pada 396 ia diangkat menjadi pendamping uskup di Hippo (pembantu dengan hak untuk menggantikan apabila uskup yang menjabat meninggal dunia), dan tetap sebagai uskup di Hippo hingga kematiannya pada 430. Ia meninggalkan biaranya, namun tetap menjalani kehidupan biara di kediaman resminya sebagai uskup. Ia meninggalkan sebuah Buku Aturan (bahasa Latin Regula) untuk biaranya yang membuat ia digelari sebagai “santo pelindung dari rohaniwan biasa,” artinya, imam praja yang hidup dengan aturan-aturan biara. Agustinus dikanonisasi oleh pengakuan populer dan dikenal sebagai Doktor Gereja pada 1303 oleh Paus Bonifatius VIII. Hari perayaannya adalah 28 Agustus, hari dimana diperkirakan dia meninggal. Dia dianggap sebagai santo pelindung dari pembuat bir, pencetak, teolog, mata yang bengkak, dan sejumlah kota dan keuskupan.
03
MEDIA KOMUNIKASI INTERNAL PD
RENUNGAN Menurut
Pentecost
para murid, mereka akan mengalami banyak siksaan
merupakan peringatan pemberian 10 Perintah Allah kepada bangsa Yahudi. Setelah Yesus naik ke surga, 10 hari kemudian, Roh Kudus turun ke atas para murid / pengikut Jesus, dan peristiwa itu kita sebut pula dengan Pentecost. Tentu saja ada alasan kenapa peristiwa turunnya Roh Kudus disebut dengan Pentecost. Di sini saya akan mencoba untuk mensharingkan mengenai 3 hal, yang pertama adalah kenapa Jesus tinggal bersama para murid dan pengikut-pengikutNya selama 40 hari sesudah kebangkitanNya, yang kedua mengenai Pentecost dan yang ketiga mengenai Roh Kudus yang turun pada hari Pentecost tersebut. Mengapa Jesus harus tetap tinggal bersama para murid selama 40 hari? Atau sebenarnya yang mau ditanyakan, mengapa Jesus harus tinggal cukup lama bersama para muridnya sesudah kebangkitanNya? Tidak cukupkah selama beberapa hari Jesus menampakkan diri kepada para murid, kemudian balik ke surga? Kita lihat dalam Injil Yohanes 20:21 Jesus mengatakan “Sama seperti Bapa mengutus
dan penganiayaan. Kalau ada sedikitpun keraguan, maka para murid akan melepaskan iman mereka (give up their faith) kalau mengalami penganiayaan. Dia menampakkan diri dan berkumpul dengan para murid, supaya mereka semua yakin akan Jesus yang telah bangkit. Inilah saatnya Jesus memastikan bahwa semua muridNya mendapatkan bekal yang cukup. Bekal untuk perutusan! (Renungan tambahan : Jesus telah bangkit dengan tubuhNya yang mulia (in His glorious body), betul? Tetapi tubuh mulia Jesus masih ada banyak lubang bekas luka paku salib (cucukkanlah tanganmu, Thomas ke dalam bekas lukaKu), dan sisinya masih ada luka terbuka (yang bisa dimasuki tangan) bekas tusukan tombak prajurit Romawi. Pertanyaannya – kenapa tubuh mulia Jesus masih banyak “cacat”nya? Kalau misalkan manusia meninggal dalam kecelakaan, dan kehilangan anggota tubuh seperti kaki, apakah nanti tubuh mulia manusia itu juga kehilangan kaki?) Pentecost pada jaman Musa adalah pemberian perintah Allah kepada bangsa Yahudi. Perintah Allah ini sering disebut sebagai Law (taurat). Sumber
Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu”. Di utus untuk apa? Kita tahu “perutusan agung” yang diberikan Jesus sebelum Dia diangkat ke surga (Mat 28:18-20). Kita diutus untuk menjadi saksi-saksiNya dan mengajarkan semua yang diperintahkan Jesus. Maka pada saat sesudah Dia bangkit, Jesus akan memberikan “gemblengan” terakhir. Memberi pengertian dan pengajaran supaya semua orang mempunyai bekal yang benar. Jesus membuka pikiran mereka pula akan semua yang tertulis dalam Kitab (Old Covenant / Perjanjian Lama) – seperti terhadap murid di Emaus. Bukan hanya itu, Jesus menghendaki para murid menjadi saksi bahwa Jesus benar-benar bangkit (inti semua iman kristiani), dan karena para murid yang akan menjadi saksi, maka mereka harus BENAR-BENAR YAKIN, tanpa keragu-raguan sedikitpun bahwa Jesus telah bangkit. Jesus tahu dalam kesaksian
kita adalah darii buku midrash bangsa Yahudi. Midrash adalah buku yang berisi cerita-cerita yang menjelaskan ayat-ayat yang sulit dipahami dalam kitab-kitab (perjanjian lama) bangsa Yahudi. Dalam kata lain, midrash itu kurang lebih adalah book of commentary untuk bible study. Midrash sudah dipakai pada jaman raja Daud (2 Tawarikh 13:22). Menurut Midrash, pemberian hukum taurat (torah) di Gunung Sinai itu disertai dengan beberapa mukjijat lainnya. Kita hanya akan melihat dua di antaranya : Yang pertama : “On the occasion of the giving of the Torah, the Children of Israel not only heard the LORD’s Voice, but actually saw the sound waves as they emerged from the LORD’s mouth. They visualized them as a fiery substance. Each commandment that left the LORD’s mouth traveled around the entire camp and then came back to every
04
tradisi
bangsa
Yahudi,
MEDIA KOMUNIKASI INTERNAL PD
Jew individually.” (The Midrash Says. Shemot) Jadi setiap perintah Allah (suara yang keluar dari mulut Allah) sebagai LIDAH-LIDAH API. Dan lidahlidah api itu turun ke atas SETIAP orang bangsa
seperti : Musa (Kitab Keluaran 3:10-12), Gideon (Hakim-Hakim 6:14-18) dan Yoshua (Bilangan 13:3233; Yoshua 1:4-6, 9) semuanya pada “menolak secara halus” dengan berbagai macam alasan. Kita ambil
Yahudi. Bandingkan dengan peristiwa Pentecost di Kisah Para Rasul Bab 2. Dan mukjijat yang kedua : Dalam adat bangsa Israel, dikatakan (pada saat itu) ada 70 bahasa di dunia. “It says, “And all the people witnessed the thunderings.” (Exodus 20:15) Note that it does not say “the thunder,” but “the thunderings”; wherefore R. Yochanan said that God’s voice, as it was uttered, split up into seventy voices, in seventy languages, so that all the nations should understand.” (Shemot Midrash Rabbah 5:9) Pada saat bangsa Israel keluar dari Mesir, dikatakan bahwa budak bangsa lain (non-Israel) ikut bersama mereka. Dan dikatakan di sini bahwa semua orang mendengar perintah Allah DALAM BAHASA MEREKA MASING-MASING. Bandingkan dengan peristiwa Pentecost di Kisah Para Rasul Bab 2. Pentecost di Kisah Para Rasul Bab 2 ini merupakan peristiwa yang sama dengan Pentecost di atas Gunung Sinai. Di atas Gunung Sinai Tuhan memberikan hukumNya di atas dua loh batu, dan bangsa Israel diminta untuk hidup menurut hukumNya itu. Pada kejadian Pentecost di
contoh Musa, dia menganggap dirinya tidak layak, karena dia tidak pandai berbicara (Musa gagap) – apakah Tuhan bilang “oke deh, Musa, engkau ikut kursus berbicara dengan mantap, baru nanti engkau kuutus” atau “Musa, kemarilah, aku akan memberikan engkau kepintaran berbicara, aku akan menghilangkan your speech impediment (gagap)”? Tidak! Kalau kita baca lagi semua perutusan di atas tadi, maka hanya satu yang dijanjikan Tuhan – “I will be with you”. Dan ini sudah cukup! Demikian pula kali ini kita diberikan Roh Kudus, yang adalah KEHADIRAN TUHAN SENDIRI. Ini dapat kita lihat dalam tugas perutusan sendiri (Mat 28:18-20), Jesus mengatakan “Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman”. AMIN! Renungan by Ko Jo
Kisah Para Raul, di mana hukum / perintah Tuhan? Di Yeremia 31:33 dikatakan bahwa “Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka ...” Kali ini hukum Tuhan tidak ditulis di atas loh batu, dan kita lihat di Ezekiel 36:27 “I will put My Spirit within you and cause you to walk in My statutes, and you will be careful to observe My ordinances.” Jadi kita diberikan Roh Kudus, dan Roh Kudus ini YANG AKAN MEMBIMBING KITA untuk melakukan semua perintah Tuhan. Jadi Roh Kudus membimbing kita supaya kita hidup sesuai dengan kehendak Tuhan, supaya kita bisa melaksanakan tugas perutusan kita. Tadi kita sudah membahas di atas Jesus memberikan bekal yang cukup (pengajaran dan kesaksian), tetapi bagaimana kalau kita merasa semua bekal itu masih belum cukup? Seperti tokoh-tokoh Perjanjian Lama, kita lihat semua yang diberikan tugas (mission)
03
MEDIA KOMUNIKASI INTERNAL PD
?
TIPS
Mengapa kita berdoa? “Prayer is the raising of one’s mind and heart to God or the requesting of good things from God.” But when we pray, do we speak from the height of our pride and will, or “out of the depths” of a humble and contrite heart? He who humbles himself will be exalted; humility is the foundation of prayer. Only when we humbly acknowledge that “we do not know how to pray as we ought,” are we ready to receive freely the gift of prayer. “Man is a beggar before God.” (CCC, 2559) KGK 2559 “Doa adalah pengangkatan jiwa kepada Tuhan, atau satu permohonan kepada Tuhan demi hal-hal yang baik”. Dari mana kita berbicara, kalau kita berdoa? Dari ketinggian kesombongan dan kehendak kita ke bawah atau “dari jurang” (Mzm 130:1) hati yang rendah dan penuh sesal? Siapa yang merendahkan diri akan ditinggikan (Bdk. Luk 18:914). Kerendahan hati adalah dasar doa, karena “kita tidak tahu bagaimana sebenarnya harus berdoa” (Rm 8:26). Supaya mendapat anugerah doa, kita
tim katolisitas.org dengan para pengunjung umat katolik di Jakarta, saya menyinggung perihal berdoa secara benar dan katolik. Sudah banyak kali saya mendengarkan orang Katolik berdoa tidak sesuai dengan iman Katolik. Doanya mengambang, intensi
harus bersikap rendah hati: Di depan Allah, manusia adalah seorang pengemis. Itulah sebuah pemahaman tentang arti doa dari ajaran Gereja Katolik. Berdoa adalah getaran hati suara nurani yang menyapa Allah. Suatu permohonan dan syukur kepada Allah. Oleh karena itu tidaklah dapat dipungkiri bahwa berdoa merupakan suatu bagian penting bagi orang beriman. Tanpa doa iman kita akan lemah tanpa daya, kering dan tidak berbobot, tapi dengan berdoa iman kita dikuatkan, diteguhkan, ditopang hingga kokoh kuat tak tergoyahkan. Maka kebiasaan berdoa bagi umat Katolik sangatlah penting mulai dari anak-anak hingga orang tua dan kakek nenek tak terkecuali wajib berdoa. Namun berdoa macam mana yang benar secara Katolik? Itulah yang menjadi pokok persoalan kita. Kemarin pada tgl 7 Desember 2010 ketika terjadi pertemuan darat
tidak berisi dan kesulitan dalam mengakhiri doanya. Lalu bagaimana berdoa secara benar dan Katolik? Menurut pengalaman rohani dari St Theresa dari Lisieux doa adalah: “For me, prayer is a surge of the heart; it is a simple look turned toward heaven, it is a cry of recognition and of love, embracing both trial and joy” (suatu gelora, sentakan dalam hati, sebuah penglihatan kembali untuk ke depan menuju tahta surgawi, sebuah jeritan pengetahuan akalbudi dan cinta yang memeluk keduanya dalam suatu cobaan dan sukacita (bdk. St. Therese of Lisieux, Manuscrits autobiographiques, C 25r.). Berdoalah menurut pola ”Doa Bapa Kami”. Dalam doa Bapa Kami ada 3 pokok penting yang mendapat perhatian saat kita hendak doa: 1). Menyebut nama Allah dengan atributnya (kemahakuasaan Allah). Menyapa Allah sebagai
04
MEDIA KOMUNIKASI INTERNAL PD
Bapa yang sungguh dekat di hati manusia. Dia yang tidak jauh namun ada dan tinggal di anatara kita sebagai Bapa kita. Memohon datangnya kerajaanNya di dunia. 2). Intensi (permohonan) kita kepada Allah Bapa yakni rezeki setiap hari, kesehatan jiwa dan badan. 3) Menutup doa dengan memohon agar dikuatkan iman kita sehingga tidak jatuh dalam pencobaan. Terakhir setiap doa yang benar dan katolik ditutup dengan rumusan panjang lengkap bersifat trinitaris Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus, atau rumusan pendek kristologis, yaitu “…. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami.” Pola doa Bapa Kami juga memberikan contoh kepada kita untuk berdoa secara benar dan sungguh Katolik (di bawah artikel ini diberikan contoh yang benar).
Sifat-sifat yang menyertai doa yang benar: Berdoalah dengan tekun “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.“ (Matius 7:7). Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu.
Berdoalah secara tersembunyi dengan rendah hati “Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu..” (Matius 6:6) Tempat tersembunyi yang dimaksudkan dalam sabda Tuhan ini adalah di dalam hati. Hati adalah tempat kita berjumpa dengan Tuhan. Kerendahan hati adalah dasar dari doa yang benar. Berdoalah dengan rendah hati dan dengan pertobatan. Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: “Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.” (Lukas 18:13)
03
Berdoalah dengan tidak bertele-tele “Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan.” (Matius 6:7) Ia berkata kepada mereka: “Berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan” (Lukas22:40).
Berdoalah dalam pribadi Tuhan Yesus “Dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.” (Yohanes 14:13-14) “Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firmanKu tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya” (Yohanes 15:7)
Berdoalah dengan kuasa dari Roh Kudus. “Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepadaNya.” (Lukas 11:13)
Berdoa itu mempersatukan umat beriman dengan Allah Bapa Hal ini ditekankan oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Efesus 3:18-21: “Aku berdoa supaya kamu bersama-sama dengan semua orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih itu yang melampaui segala pengetahuan.”
Sumber katolisitas.org
MEDIA KOMUNIKASI INTERNAL PD
?
04
AKTIVITAS
MEDIA KOMUNIKASI INTERNAL PD
POEM Love yourself because your Father in heaven has loved you first When you were just a speck of dust And have only just been created He has loved you then When you were just a child Who cried over broken toys Or a wounded knee He has loved you then When you were a teenager And rebelled against your parents Or left God when you have another love He loves you then When your heart was broken And you asked Him in anger,”WHY!!??” When you threw insults at Him He still loves you then… When you keep falling over and over into the same cold darkness of sin When you keep running away from Him He still faithfully loves you For every time you hammered Him into the cross with your words And scratch His flesh open with each betrayal He will love you until you come back to Him And will never stop loving you. So love yourself now because He loves you always.
05
by M.I.A This kind of feeling, I don’t have a name for it There’s no use for defining, I just want to enjoy it. Call it as you may...i feel that kind of peace The peace that only My Father can give Each and every time I see His face He looks at me with a love... So great that I am captured in His presence He told me that I’m precious to Him Like a drop of pearl in the ocean And when He embraces me I never want to let go… I want time and everyone around me to stop So I could stay in that peace forever Because I realized, that you can never define What are the things that have happened between you and Him… You just know that you are really LOVED.
MEDIA KOMUNIKASI INTERNAL PD
!
PENGUMUMAN
1) Misa berbahasa Indonesia akan diadakan pada hari Minggu,5 May 2013 pukul 15.30 di ruang Kapel, Lt. 2 Gereja Holy Spirit. 2) PD Siang setiap hari Kamis pukul 14.30, di ruang 03-02, Gereja Holy Spirit 3) Sel Group PD Siang: - Sel Sharon (City) setiap hari Selasa pertama tiap bulan, pukul 10.30, hubungi Tanty (9389-3403) - Sel Sinai (Pagi) setiap hari Selasa, pukul 10.00, hubungi Diana (9026-4649) - Sel Sina (Siang) setiap hari Selasa, pukul 14.00, hubungi Dede (9178-1644) - Sel Beatitude (East) setiap hari Selasa, pukul 10.00, hubungi Mariwati (9424-9449) - Sel Keluarga setiap Minggu ketiga setiap bulan, pukul 16.30, hubungi Abdi (9671-0472) 4) Tim Choir KKIHS akan melayani di misa paroki SVDP (in English) hari minggu jam 18.00, setiap minggu ketiga. Latihan dimulai pukul 15.00 di gereja SVDP. Bagi kalian yang berminat untuk bergabung dalam tim choir KKIHS, hubungi Erlie (90110159). 5) PD spesial 7 Karunia Roh Kudus: - Karunia Kebijaksanaan (Wisdom) 26 April 2013 - Karunia pengertian (understanding) 10 May 2013 - Karunia Nasihat (Counsel) 31 May 2013 - Karunia Keperkasaan (Fortitude) 14 June 2013 - Karunia pengenalan (knowledge) 28 Juni 2013 - Karunia Kesalehan (Piety) 12 July 2013 - Karunia Takut akan Tuhan (Fear of the Lord) + Healing Rally 27 July 2013 6) Spriritual Outbond 8-10 Agustus 2013, oleh Romo Yohanes Lulus Widodo Pr dan George Ancello Ganda
Mari kita berdevosi doa Rosario di bulan Maria ini! MARI BERPARTISIPASI! Mau sharing pengalaman iman / punya artikel / renungan yang menyegarkan rohani atau mau tanya seputar ajaran Katolik? Kirimkan karya tulis / pertanyaan Anda ke
[email protected] Kiriman yang menarik akan diterbitkan pada bulletin KKIHS berikutnya.
06
MEDIA KOMUNIKASI INTERNAL PD