Bulan Keluarga GKJ Gandaria
1
2
Bulan Keluarga GKJ Gandaria
BULAN KELUARGA GKJ GANDARIA
Membangun Gereja Kecilku
Bulan Keluarga GKJ Gandaria
3
4
Bulan Keluarga GKJ Gandaria
DAFTAR ISI
Sambutan Majelis.................................................................................................................7 Ibadah Pembukaan Bulan Keluarga..............................................................................9 Pengantar............................................................................................................................. 13 Keluarga Pilar Gereja........................................................................................................ 15 Membangun Gereja Kecilku.......................................................................................... 17 Keluargaku Dibentuk Allah, Bagi Allah...................................................................... 30 Keluargaku: Penuh Cinta................................................................................................ 34 Keluargaku: Ada Untukku.............................................................................................. 37 Keluargaku: Pencerita...................................................................................................... 41 Keluargaku: Pelayan......................................................................................................... 45 Keluargaku: Pembawa Damai....................................................................................... 49 Bersukacita Menjawab Panggilan Tuhan.................................................................. 54 Bukan Formalitas............................................................................................................... 58 Membunuh Ayah Demi Membela Ibu....................................................................... 60
Bulan Keluarga GKJ Gandaria
5
6
Bulan Keluarga GKJ Gandaria
Sambutan Majelis
Sambutan Majelis
S
aya atas nama Majelis dan Jemaat GKJ Gandaria menyambut baik upaya Bidang Ibadah/Ministerium dan Pdt. Didik Christian Adi Cahyono untuk menyusun program Bulan Keluarga secara berkesinambungan dengan tema besar untuk 3 tahun (2011, 2012 dan 2013) “Keluarga Pilar Gereja” dengan tema tahun 2011 “Membangun Gereja Kecilku”. Melalaui program Bulan Keluarga kita diajak untuk melihat kembali hakikat kelurga kita masing-masing dengan 3 pertanyaan mendasar. Apakah keluarga kita telah menjadi Komunitas Cinta Kasih, Komunitas Hidup dan Komunitas Keselamatan? Apa yang kita harapkan dari Program Bulan Keluarga 2011 ? Program Bulan Keluarga 2011 diharapkan menjadi pemicu bagi masingmasing keluarga untuk mengubah cara pandang bahwa sebenarnya keluarga-lah yang menjadi pilar gereja. Agar pilar gereja kuat maka keluarga harus kuat. Dengan waktu yang hanya 1 bulan rasanya tidak mungkin Program Bulan Keluarga ini dapat menjadi jawaban atas setiap masalah yang dihadapi dalam membangun keluarga. Namun diharapkan keluarga dapat mengenali fungsi-fungsi utama yang harus ada dalam keluarga kristen dan memeriksa kembali apakah fungsi-fungsi tersebut sudah berjalan. Majelis dan Jemaat juga mengucapkan terima kasih kepada Komisi Warga Dewasa yang untuk kedua kalinya menajdi panitia pelaksana program Bulan Keluarga. Selamat Membangun Gereja Kecilku. Jakarta, Oktober 2011 Pnt. Hardianto Bulan Keluarga GKJ Gandaria
7
8
Bulan Keluarga GKJ Gandaria
Ibadah Pembukaan
IBADAH PEMBUKAAN BULAN KELUARGA “Bersukacita Menjawab Panggilan Tuhan” GKJ Gandaria
PF: Pelayan Firman, PL: Pemimpin Liturgi, L: Lektor, M : Majelis, U : Umat, Lk: Laki-laki, Pr: Perempuan, Br: Bersama
Prosesi
• Umat mempersiapkan diri memasuki ibadah, Pelayan Firman dan Majelis berdoa di konsistori. • Penjelasan tata ibadah • Penyalaan lilin ibadah lalu lonceng dibunyikan, umat berdiri, untuk mengikuti prosesi masuk Pelayan Firman dan Majelis • Setelah Pelayan Firman dan Majelis berada pada posisinya, umat menyanyikan lagu NKB 217 : 1 – 2 SEMUA YANG TERCIPTA
Ibadah
LITURGI PEMBUKA Votum dan Salam PF : Pertolongan kita adalah dalam Nama Tuhan yang menjadikan langit dan bumi, yang kasih setia-Nya tetap untuk selama-lamanya, dan tidak pernah meninggalkan perbuatan tangan-Nya. U : Menyanyikan Kidung Jemaat 478 a Amin, Amin, Amin. PF : Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus, menyertai saudara sekalian. U : Juga menyertai saudara. ( Umat duduk ) Kidung Umat Umat menyanyikan Pelengkap Kidung Jemaat 286:1-3 KELUARGA YANG DAMAI bait 1 : Perempuan , bait 2 : Laki-laki, bait 3 : Bersama Bulan Keluarga GKJ Gandaria
9
Ibadah Pembukaan
PENGAKUAN DOSA PL : Membaca Ulangan 6 : 4 – 9 Ya, Tuhan, ampuni kesalahan kami yang seringkali melupakan perintahMu, dan yang kurang memperhatikan peringatanMu, Tuhan. Kami lebih suka memuaskan keinginan kami sendiri, kurang peduli terhadap sesama kami. Atas kelalaian itu, kami memohon kepadaMu Tuhan, ampunilah dosa kami. Lk : Ya, Tuhan, Engkau mengenal celaku, maluku dan nodaku, kepadaMu sajalah kami berserah. Pr : Kiranya Tuhan melepaskan kami dari dalam lumpur dosa Br : Kiranya Tuhan mengasihani kami dan memberkati kami. Terpujilah Tuhan. Umat menyanyikan Kidung Penyesalan NKB 140 : 1 – 3 BILA ‘KU BERDOA PENGAMPUNAN DOSA PF : Roma 8 : 28 – 30 Terima kasih Tuhan, sebab Engkau baik dan suka mengampuni, Lk : Terima kasih Tuhan, sebab Engkau telah memilih dan memulihkan hidup kami Pr : Terima kasih Tuhan, sebab Engkau telah memperbaharui hidup kami Br : Terima kasih Tuhan, atas kasih yang Engkau nyatakan atas kami. Terpujilah Tuhan. Umat berdiri, menyanyikan Kidung Kesanggupan dari NKB 197 : 1 – 2 BESARLAH UNTUNGKU LITURGI SABDA Doa Epiklese (PF) Bacaan Alkitab I Mazmur Tanggapan Bacaan Alkitab II 10
: Yesaya 25 : 1 - 9 : Mazmur 106 : 1 – 6; 19 - 23 : Filipi 4 : 1 - 9
Bulan Keluarga GKJ Gandaria
Ibadah Pembukaan
Bacaan Injil : Matius 22 : 1 - 14 Pembacaan Alkitab diakhiri dengan seruan: “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan Firman Tuhan, memelihara di dalam hati dan melakukan dalam kehidupannya. Haleluya!” Umat menyambut dengan menyayikan Kidung Jemaat 472 Haleluya Khotbah Saat Hening PENGAKUAN IMAN RASULI ( Umat berdiri ) Umat menyanyi Kidung Jemaat 280 : 1 – 3 AKU PERCAYA DOA SYAFAAT ( Umat duduk ) LITURGI SYUKUR • M membacakan Ayat Pengantar : 1 Tawarikh 29 : 13 - 14 • Umat menyanyikan NKB 208 : 1 – 3 TABUR WAKTU PAGI. Bait 1-2 dinyanyikan terlebih dahulu. Pengumpulan persembahan diiringi dengan instrumentalia. Setelah selesai pengumpulan persembahan, umat berdiri menyanyikan bait 3. • Doa Persembahan diakhiri dengan Doa Bapa Kami. Bagian doksologi dinyanyikan dengan Kidung Jemaat 475 KAR’NA ENGKAULAH LITURGI PENUTUP Kidung Pengutusan Umat berdiri menyanyikan Pelengkap Kidung Jemaat 289 : 1 dan 3 KELUARGA HIDUP INDAH Berkat PF : Karena Engkaulah yang membuat pelita kami bercahaya, yang menerangi jalan hidup kami. Engkau menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung padaMu Bulan Keluarga GKJ Gandaria
11
Ibadah Pembukaan
U : Sungguh Engkau telah menjadi pertolongan kami, dan dalam naungan sayap-Mu kami bersorak-sorai. PF : Sekarang arahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan terimalah berkatNya : “TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau; TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia; TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera. Amin. U : Menyanyikan Nyanyikanlah Kidung Baru 226 Amin, Haleluya! Ibadah Selesai
12
Bulan Keluarga GKJ Gandaria
Pengantar
PENGANTAR KOMUNITAS BASIS Gereja adalah suatu kehidupan bersama religius yang berpusat pada Yesus Kristus. Kehidupan bersama itu menjadi manifestasi bukti penyelamatan Allah dan respon manusia atas penyelamatan itu. 1 Pengertian di atas dengan jelas dan tegas menyebut bahwa gereja tidak sekedar organisasi semata, melainkan suatu organisme. Sebagai sesuatu yang hidup, gereja mengupayakan keterlibatan aktif setiap anggotanya dalam hidup menggereja dan memasyarakat. Sebagai sebuah organisme, gereja memiliki banyak sel yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya. Salah satu sel yang menentukan “wajah” gereja adalah keluarga. Bagimana “rupa” gereja, bisa dilihat dari bagaimana “rupa” keluarga-keluarga yang ada di dalamnya. Itu sebabnya, keluarga bisa disebut sebagai komunitas basis yang membentuk gereja. Komunitas basis dipahami sebagai “sebuah persekutuan kecil umat beriman pada level akar rumput; anggotanya bertemu secara rutin untuk mendengarkan Sabda, berbagi pengalaman atau masalah kehidupan dalam terang Kitab Suci; suatu persekutuan yang saling mengenal dan berbagi rasa; suatu persekutuan yang terlibat dalam hidup bersama yang menjadikan Firman Allah sebagai pusat dan ekaristi sebagai puncak perayaan jemaat dan etika partisipasi sebagai bingkai seluruh pertemuan.”2 Istilah komunitas basis awalnya dipakai untuk menyebut kelompok persekutuan kecil dari sebuah umat di paroki atau wilayah tertentu. Ada yang memakai istilah sub-kelompok, atau grup sel. Namun, mengingat persekutuan terkecil dalam gereja ada di dalam diri keluarga, maka tidak keliru bila kita mengenakan istilah komunitas basis pada entitas keluarga. 1 2
Pokok-pokok Ajaran Gereja Kristen Jawa. Tanya-jawab no. 75, p. 29. Yanuarius Seran, Pr., Pengembangan Komunitas Basis. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama, 2007, p. 85. Bulan Keluarga GKJ Gandaria
13
Pengantar
TANTANGAN Sebagai komunitas basis yang menentukan warna gereja, keluarga mengemban tanggungjawab yang tidak ringan. Selain memikul tanggungjawab untuk “menghidupi” anggotanya sendiri, keluarga juga bertanggungjawab untuk melakukan tugas dan panggilan gereja, yaitu berfungsi di dalam karya penyelamatan Allah.3 Belum lagi kalau dilihat berbagai situasi dan kondisi yang menjadi habitat keberadaan keluarga, yang juga menjadi tantangan yang tidak mudah. Mulai masalah ekologi; perubahan iklim yang ekstrim sebagai dampak pemanasan global, masalah ekonomi; pengangguran, inflasi, tingginya kebutuhan hidup, masalah politik; dari skandal bail out bank Century hingga korupsi wisma atlet, masalah sosial sosial; semakin suburnya budaya kekerasan hingga ketidakhadiran negara melndungi warganya; juga masalah-masalah klasik yang seolah menjadi duri dalam daging, seperti relasi yang tidak sehat hingga konflik-konflik baik personal maupun komunal. Menyadari kenyataan di atas, maka sangat penting untuk melihat dan menghayati kembali hakikat keluarga, lengkap dengan peran dan fungsinya dalam rangka membangun kehidupan yang lebih baik. RELASI TIMBAL BALIK Sebagai organ terkecil dalam gereja, keluarga memiliki fungsi yang sangat penting. Kekuatan gereja akan tampak bila organ-organ di dalamnya dalam keaadaan baik dan menjalankan peran sebagaimana mestinya. Sebaliknya, organ-organ di dalam gereja akan berjalan dengan baik bila gereja dalam kondisi sehat! Dengan demikian tepatlah bila dikatakan bahwa “keluarga sehat, gereja kuat” dan sebaliknya “gereja sehat, keluarga kuat”. Dalam kerangka relasi interdependensi ini, Bulan Keluarga menjadi satu mementum yang vital untuk sekaligus mengingat kembali posisi dan peran keluarga dalam pola relasi tersebut. Bulan Keluarga tahun ini dilaksanakan dibawah tema besar: 3
14
Scn. 1, p. 31. Bulan Keluarga GKJ Gandaria
Pengantar
“KELUARGA PILAR GEREJA” Tema di atas akan dijabarkan dalam tema-tema tahunan dari sebagai berikut: Tahun 2011: Membangun Gereja Kecilku. Dasar Pemikiran Sebagai komunitas basis, keluarga adalah gereja kecil. Sebagai gereja kecil, maka keluarga harus bisa menunjukkan fungsinya. Agar bisa berfungsi dengan baik, maka keluarga perlu diberdayakan untuk bisa memahami identitasnya, tugas dan fungsinya, serta hal-hal apa saja yang diperlukan agar keluarga dapat sungguh-sungguh menjadi perwujudan gereja. Berdasarkan pemikiran ini, maka tahun 2011 ini pelaksanaan Bulan Keluarga akan menekankan pada hal-hal: • Penghayatan akan identitas keluarga Kristen. • Pembangunan spiritualitas keluarga. • Pengenalan transformasi konflik dalam keluarga. • Pembangunan pola komunikasi yang sehat dalam keluarga. • Pendidikan seksualitas dalam keluarga. Tema Tahun 2012: Dari Keluarga Untuk Gereja Dasar Pemikiran Gereja dipahami sebagai kumpulan organ-organ hidup yang kita sebut keluarga. Setelah keluarga memahami jatidiri dan panggilannya, kini saatnya keluarga menunjukkan sumbangsih nyata bagi kehidupan gereja. Berdasarkan pemikiran ini, maka pelaksanaan Bulan Keluarga tahun 2012 akan menekankan pada pemikiran mengenai: • Menghayati panggilan dan membangun spirit melayani dalam keluarga. • Peran keluarga dalam membangun kehidupan pelayanan di gereja. • Pelayan gereja adalah bentuk persembahan terbaik dari keluarga kepada gereja. Bulan Keluarga GKJ Gandaria
15
Pengantar
• •
Mengembangkan spirit keluarga sebagai “part of solution” dalam kehidupan pelayanan. Membangun kerjasama antar keluarga untuk mewujudkan kehidupan gereja yang lebih baik.
Tema Tahun 2013: Keluarga Sehat, Gereja Kuat; Gereja Sehat, Keluarga Kuat Dasar Pemikiran Penekanan pada tahun ketiga ini adalah membangun relasi interdependensi antara keluarga dan gereja. Gereja tidak dapat hidup tanpa keluarga, demikian juga sebaliknya, keluarga membutuhkan peran serta gereja untuk dapat tumbuh dan berfungsi. Berdasarkan pemikiran ini, maka Bulan Keluarga tahun 2013 akan mempergumulkan persoalan-persoalan, antara lain: • Bagaimana membangun “simbiosis mutualisma” antara keluarga dan gereja. • Bagaimana membangun gereja sebagai persekutuan yang dibutuhkan dan menghidupkan • Penjabaran tema-tema tahunan di atas bertujuan untuk: • Mengembangkan keluarga sebagai komunitas basis yang menjadi pilar kehidupan bergereja. • Mengejawantahkan tugas dan panggilan gereja dalam sendi-sendi kehidupan berkeluarga. • Membangun kedewasaan dan kemandirian gereja melalui kedewasaan dan kemandirian keluarga. MARI MEMULAI Semua perjalanan panjang dimulai dari langkah pertama. Tanpa banyak kata dan komentar lagi, kini saatnya kita bersama-sama memulai langkah pertama kita. Jakarta, dalam penantian akan datangnya hujan, Pdt. Didik Christian Adi Cahyono. 16
Bulan Keluarga GKJ Gandaria
Pengantar
MEMBANGUN GEREJA KECILKU Mengubah Paradigma “Gereja adalah keluarga.” Saya yakin semua pasti setuju dengan ungkapan ini. Kita semua merasa diikat dalam satu persaudaraan yang kuat karena samasama bergereja, atau paling tidak bergereja di tempat yang sama. Ikatan ini sangat positif. Di dalamnya kita bisa bertumbuh bersama, bergumul bersama. Namun, seiring dengan kebersamaan, tumbuh pula semacam “kelalaian yang tak disengaja.” Kebersamaan sering dipakai sebagai tempat “persembunyian” bagi tugas-tugas personal. Di dalam kebersamaan, kelalaian individu seolah tak nampak. Di dalam kebersamaan, kadang tanggungjawab individu tertutupi. Orang salah bisa saja merasa nyaman karena banyak teman. Semua hal ini yang akhirnya semakin mengukuhkan kebenaran adagium di atas, bahwa everybody task is always nobody task.. Sekarang bagaimana kalau paradigmanya kita ubah. Bukan gereja sebagai keluarga, tetapi “keluarga sebagai gereja.” Lingkupnya kita persempit, jumlah personalnya kita batasi. Keluarga adalah komunitas yang terbatas. Baik yang disebut sebagai nuclear family (keluarga inti; ibu, ayah, anak) maupun extended family (keluarga batih atau trah). Komunitas ini tidak seluas dan sebanyak komunitas gereja. Konsekuensi dari pemahaman keluarga adalah gereja yaitu bahwa keluargalah yang harus mengemban tugas dan panggilan gereja. Dalam hal ini keluarga dipanggil untuk mencerminkan dan mewujudkan kehidupan yang ada di dalam gereja. Keluarga adalah komunitas religius yang paling mendasar.4 Ingat juga bahwa pendidikan kristiani yang paling tua juga lahir di dalam keluarga, seperti ditulis dalam Ulangan 6:6-7: “Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau 4
Maurice Eminyan, SJ, Teologi Keluarga. Yogyakarta: Kanisius, 2001, hal. 208. Bulan Keluarga GKJ Gandaria
17
Pengantar
sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.” Dengan membalik paradigma di atas, setiap individu dalam keluarga memiliki tanggungjawab masing-masing. Tidak ada lagi tempat untuk “sembunyi” karena pasti akan terlihat. Keluarga: Komunitas Basis Gereja Pemahaman keluarga sebagai gereja membawa konsekuensi yang tidak ringan. Pemahaman ini menjadikan keluarga sebagai titik pusat kehidupan, baik kehidupan fisik, mental maupun spiritual. Itulah sebabnya Maurice Eminyan, SJ menyebut keluarga sebagai komunitas religius yang paling mendasar.5 Hal ini selaras dengan konsep bahwa keluarga adalah komunitas basis gereja. Sebagai komunitas basis gereja, maka ada hal-hal yang harus dipegang (Jawa: diugemi) dengan benar. Beberapa hal itu adalah: 1. Identitas Keluarga Kristen Berbicara soal identitas keluarga Kristen, kita akan dibawa pada satu konsep yang telah diungkapkan oleh Maurice Eminyan, SJ.6 Menurutnya, identitas keluarga Kristen ada tiga; pertama, keluarga Kristen adalah komunitas cinta kasih. Cinta suami-istri, yang menunjukkan pemberian diri secara total serta tidak dapat ditarik kembali antara pria dan wanita dalam ikatan perkawinan adalah cinta yang paling sempurna. Cinta inilah yang melahirkan keluarga.7 Dalam cinta yang total, lahir komitmen yang total. Kedua, keluarga Kristen adalah komunitas hidup. Seluruh siklus kehidupan terangkai dalam perjalanan keluarga. Proses pertumbuhan dan perkembangan setiap individu ada di sana. Paus Yohanes Paulus II menyebutkan bahwa manusia tidak dapat menemukan diri sepenuhnya tanpa tulus memberikan dirinya.8 Di dalam pemberian diri ada wujud 5 6 7 8
18
Sda. Sda. Scn. 4, p. 23. Gaudium et Spes, Konsili Vatikan II, Konstitusi Pastoral tentang Gereja di Zaman Modern no. 24, sebagaimana dikutip oleh dalam Familiaris Consortio, Anjuran Apostolik Paus Yohanes Paulus II Bulan Keluarga GKJ Gandaria
Pengantar
dukungan. Di dalam dukungan terwujud rasa aman. Di dalam rasa aman, ada proses penyembuhan. Memberikan diri secara utuh berarti menyemai relasi dan pertumbuhan. Di dalam pertumbuhan itulah kehidupan terjadi. Dan yang ketiga, keluarga Kristen adalah komunitas keselamatan. Paulus, dalam Efesus 5:22-33 memakai gambaran relasi suami-istri sebagai metafor relasi Tuhan dengan umat-Nya. Gambaran ini menegaskan bahwa keluarga bukan hanya sekedar kontrak sosial antaar dua orang manusia. Keluarga adalah komunitas dimana keselamatan diteguhkan. Oleh karena itu tepatlah bila keluarga disebut sebagai “gereja kecil”, tempat Roh Kudus hadir dan Kerajaan Allah diwujudkan. Persatuan suami-istri ini diangkat sampai ke martabat suatu simbol rahasia besar, yaitu persatuan antara Kristus dengan Gereja-Nya.9 2. Peran dan Fungsi Keluarga Kristen Untuk dapat mewujud gereja kecil, maka keluarga Kristen dipanggil untuk menunjukkan peran dan fungsinya di dalam kehidupan. Terkait dengan upaya pembangunan gereja kecil ini, beberapa peran dan fungsi yang semestinya ada di dalam keluarga Kristen adalah:10 • Keluarga sebagai Pusat Pembentukan. • Keluarga sebagai Bejana Tanah Liat. • Keluarga sebagai Tempat Bernaung yang Kudus. • Keluarga sebagai Pencerita. • Keluarga sebagai Pelayan. Peran dan fungsi keluarga tersebut tidak dimaksudkan untuk menambah beban keluarga yang sudah dirasa berat. Penegasan peran dan fungsi seperti di atas diharapkan sebagai upaya pengingatan dan penghayatan kembali keberadaan anggota keluarga untuk menjadi tubuh Kristus di dalam rumah tangga: menjadi tempat kasih dan penerimaan tanpa syarat; saling mempelajari dan berbagi ritual, lambang dan cerita iman; mengakui dan 9 10
tentang Peranan Keluarga Kristiani dalam Dunia Modern, 1981, no. 22. Scn. 4, p. 227. Marjorie L. Thompson, Keluarga sebagai Pusat Pembentukan. Jakarta: Gunung Mulia, 2000. Bulan Keluarga GKJ Gandaria
19
Pengantar
menyatakan talenta bagi orang lain.11 sebagai perwujudan tubuh Kristus di dunia. ubi caritas et amor deus ibi est Pdt. Didik Christian Adi Cahyono 11
Sda. p. 142.
20
Bulan Keluarga GKJ Gandaria
Tema Kebaktian Keluarga 1. Keluargaku: Dibentuk Allah, Bagi Allah 2. Keluargaku: Penuh Cinta 3. Keluargaku: Ada Untukku 4. Keluargaku: Pencerita 5. Keluargaku: Pelayan 6. Keluargaku: Pembawa Damai
Tema Pemahaman Alkitab Dewasa 1. Bersukacita Menjawab Panggilan Tuhan 2. Bukan Formalitas
Tema Pemahaman Alkitab Remaja-Pemuda 1. Membunuh Ayah Demi Membela Ibu
Bulan Keluarga GKJ Gandaria
21
Kebaktian Keluarga
KELUARGAKU DIBENTUK ALLAH, BAGI ALLAH Bahan Alkitab : Efesus 5:22-33 Perlengkapan yang dibutuhkan: 1. Alkitab dan buku nyanyian. 2. Kertas dan alat tulis. Metode: refleksi dan aktifitas 1. Mulailah dengan menyanyikan lagu pujian. Bisa dipilih dari KJ, PKJ, NKB atau lagu yang lain. 2. Berdoa memohon tuntunan Roh Kudus. 3. Bagikanlah kertas dan alat tulis kepada setiap peserta kebaktian. 4. Pemimpin kebaktian memandu peserta kebaktian yang lain untuk menjawab pertanyaan atau melakukan perintah. 5. Panduan pertanyaan/perintah: Tuliskan 5 (lima) hal yang saudara ketahui mengenai keluarga! Tuliskan 5 (lima) hal yang saudara lakukan sampai akhirnya keluarga saudara terbentuk! Tuliskan 5 (lima) hal yang dilakukan Tuhan sampai akhirnya keluarga saudara terbentuk! 6. Pemimpin mengajak peserta untuk membaca dan mencermati renungan.
Renungan
Keluarga: Dari Penciptaan sampai Paulus Keluarga adalah lembaga terkecil dan tertua di dunia. Berawal dari inisiatif Tuhan yang ingin membuat manusia memiliki penolong yang sepadan, diciptakanlah Hawa. Secara naratif,1 kitab Kejadian membawa kita larut 1
22
Menurut Teori Sumber, kisah penciptaan terdiri dari dua cerita yang terpisah. Kisah pertama (pasal 1-2:4a) ditulis berdasarkan sumber P (codex Priest) yang berasal dari abad ke - 5 SM. Kisah kedua (pasal 2:4b-25) berasal dari sumber J (codex Jahwis). Ciri yang membedakan adalah cara penyebutan nama Tuhan. Dalam sumber P, Tuhan ditulis dengan “TUHAN” sementara sumber J Bulan Keluarga GKJ Gandaria
Kebaktian Keluarga
dalam dinamika prosesi penciptaan dunia. Dari pasal 1, “...bahwa semuanya itu baik” selalu menjadi ekspresi Allah atas hasil ciptaan-Nya. Namun, hal itu seolah “diralat” pada pasal 2:18, “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” Jelas bahwa Allah menghendaki agar dengan hadirnya penolong yang sepadan, namusia menjadi satu tim untuk mencipta kehidupan yang lebih baik. Peresmian keluarga itu ada pada pasal 1:28 dan pasal 2:24-25. Allah memberkati mereka (laki-laki dan perempuan), sekaligus memberikan mandat untuk mengelola bumi dan berkuasa atas ciptaan yang lain. Ketika Hawa melahirkan anaknya, peran sebagai rekan sekerja Allah dalam mencipta generasi manusia dibuktikan (pasal 4:1). Mandat Allah bagi manusia semakin ditegaskan saat Ia memilih keluarga Nuh untuk menjadi “benih baru” setelah seluruh kehidupan musnah akibat air bah (pasal 9:117). Proses itu terus berlanjut saat Allah memilih Abraham untuk menjadi satu tonggak sejarah keselamatan manusia. Mulai dari pengutusan Abraham menuju tanah perjanjian (pasal 12), sejarah terbentuknya bangsa Israel, hingga peristiwa eksodus dari Mesir, sampai pada peristiwa dan lakon hidup Yesus. Sampai pada titik ini kita bisa melihat adanya suatu makna dari rangkaian peristiwa-peristiwa di atas. Sejak semua Allah telah menetapkan suatu rencana bagi ciptaan-Nya. Ia memilih mengikutsertakan manusia di dalam rencana besar-Nya. Yang menarik adalah bahwa manusia itu tidak dibiarkan sendirian dalam berkarya sebagai partner Allah. Allah menyiapkan partner juga bagi manusia, serta membentuk satu tim untuk memastikan rencananya berjalan. Ya.... tim itu adalah keluarga! Dalam suratnya kepada jemaat di Efesus, Paulus menegaskan fungsi keluarga sebagai metafor relasi antara Yesus dengan umat-Nya (pasal 5:22memakai nama “Allah.” Robert Davidson, Genesis 1-11. Cambridge: Cambridge University Press, 1973, p. 5-14. Bulan Keluarga GKJ Gandaria
23
Kebaktian Keluarga
33). Relasi Yesus dengan karya, pengabdian dan pengorbanan-Nya bagi umat disimbolkan dengan relasi suami-istri. Suami mengasihi istri seperti Yesus mengasihi umat dan sebaliknya istri tunduk kepada suami seperti umat kepada Kristus.2 Meski Paulus sendiri adalah orang yang melakukan selibat, namun ternyata ia sangat menghargai lembaga keluarga. Dengan kata lain, kita bisa mendapatkan gambaran bahwa Paulus berharap relasi antara Kristus dengan umat-Nya juga terdapat dalam relasi dalam keluarga. Dibentuk untuk Suatu Tujuan Berbicara soal rencana Allah akan membawa kita pada pemahaman bahwa segala sesuatu yang dibuat Allah pasti memiliki tujuan. Kita telah memahami bahwa keluarga adalah bentukan Allah. Dengan demikian, pasti ada maksud dan tujuan yang hendak dicapai dalam pembentukan itu. Marjorie L. Thompson menyebutkan bahwa keluarga adalah pusat pembentukan. Di dalam keluarga, anak-anak belajar semua hal dari pengamatan dan pengalaman mereka. Bahkan bisa dikatakan bahwa keluarga memainkan peran kunci dalam pembentukan karakter seseorang.3 Dalam peran kunci sebagai wahana pembentukan inilah keluarga menjalankan fungsinya sebagai rekan sekerja Allah. Sebagai wahana pembentukan, maka keluarga memiliki beberapa tugas. Pertama, keluarga dipanggil untuk menjadi bejana tanah liat yang siap untuk dibentuk bagi terwujudnya karya dan kehendak Tuhan. Menjadi bejana tanah liat berarti keluarga menjalankan dua peran sekaligus: dibentuk Tuhan, sekaligus sebagai alat bagi pembentukan anggotanya di dalam segala aspek, baik fisik, mental dan spiritual, juga dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. 2
3
24
Frase “tunduklah kepada suamimu” seolah menggambarkan relasi yang subordinatif (tidak setara). NRSV (New Revised Standard Version) memakai kata “be subject to your husband” (under the authority of your husband). Hal ini bisa dipahami karena konteks pada saat itu kental dengan tradisi patriakal, dimana perempuan dianggap lebih rendah daripada laki-laki. Namun itu tidak dapat diartikan bahwa Paulus tidak setuju konsep kesetaraan laki-laki dan perempuan. Marjorie L. Thompson, Keluarga sebagai Pusat Pembentukan. Jakarta: Gunung Mulia, 2000, p. 10-22. Bulan Keluarga GKJ Gandaria
Kebaktian Keluarga
Kedua, untuk bisa menjadi pusat pembentukan, maka keluarga harus bisa menjadi “tempat bernaung” yang baik sekaligus menyediakan “iklim” yang sehat bagi semua anggotanya. Di saat kondisi sosial di sekeliling terlihat begitu mengerikan, maka mau tidak mau keluarga harus bisa menjadi oase di tengah situasi yang ada. Ketika kekerasan, individualisme, pornografi, sektarianisme serta berbagai budaya negatif lain sedemikian mudahnya masuk ke dalam ruang keluarga kita melalui bebagai media, maka keluarga harus berperan menjadi filter bagi anggotanya. Dan yang ketiga, keluarga harus menjadi miniatur gereja, lengkap dengan tugas dan panggilan yang harus diembannya. Dikatakan harus, sebab keluargalah yang dalam tataran real langsung bersinggungan dengan masyarakat dan problematika sosial yang dihadapinya. Mulai Mewarnai Sudah cukup jelas bahwa sejak awal Allah membentuk keluarga untuk berperan dalam karya-Nya. Pertanyaan yang harus kita jawab sekarang adalah: peran apa yang bisa kita lakukan?*** 1. Setelah membaca dan mencerna renungan di atas, kini tulislah 5 (lima) peran yang akan kita lakukan dalam hidup saudara! 2. Bacakanlah peran yang akan saudara lakukan! 3. Setelah semua peserta membacakan apa peran yang akan dilakukan, beri kesempatan masing-masing peserta untuk mendoakan peran yang akan dilakukan! 4. Setelah semua selesai berdoa, pemimpin kebaktian mengakhiri dengan doa. 5. Menyanyikan pujian penutup. [dcac]
Bulan Keluarga GKJ Gandaria
25
Kebaktian Keluarga
KELUARGAKU: PENUH CINTA Bahan Alkitab: Filipi 1:3-11 Perlengkapan yang dibutuhkan: 1. Alkitab dan buku nyanyian. 2. Kertas dan alat tulis. Metode: refleksi dan ungkapan kreatif Kegiatan: 1. Mulailah dengan menyanyikan lagu pujian. Bisa dipilih dari KJ, PKJ, NKB atau lagu yang lain. 2. Berdoa memohon tuntunan Roh Kudus. 3. Bacalah perikop secara bergantian. 4. Pemimpin kebaktian mengajak peserta kebaktian untuk membaca dan mencermati renungan. Renungan Ketika orang jatuh cinta, semuanya terasa indah. Ibarat tahi kucing pun terasa coklat. Namun bagaimana cinta itu sudah menghambar dan memudar? Dulu loyang sekarang besi, dulu sayang sekarang benci. Bahkan kadang sampai pada titik kencana katon wingka.1 Coba sejenak berdiam diri. Lalu tataplah wajah pasangan saudara. Cermati dan rasakan tatapan matanya. Apa yang saudara rasakan? Apakah dia masih tetap permata bagi saudara, atau sudah berubah menjadi wingka? Apa yang dituliskan Paulus untuk orang-orang Kristen di Filipi sungguh menarik. Setelah sapaan salamnya yang khas, Paulus mengawali suratnya dengan ucapan syukur yang dalam. ”Aku mengucap syukur kepada Allah 1
26
Peribahasa Jawa, artinya: Kalau permata terlihat bagai pecahan genting (atap rumah dari bahan tanah liat yang dibakar). Bulan Keluarga GKJ Gandaria
Kebaktian Keluarga
setiap kali aku mengingatmu.” Tergambar dengan jelas bagaimana relasi yang terbangun diantara hamba Tuhan dan jemaat di Eropa itu. Filipi, yang terletak di Makedonia, sebuah provinsi kerajaan Roma, adalah jemaat pertama yang didirikan Paulus di Eropa. Nama “Filipi” diambil dari nama Filipus II, ayah dari Alexander Agung. Paulus menuliskan surat ini saat ia berada di penjara yang tidak disebutkan namanya. Ia merasa perlu untuk menyampaikan terima kasih pada jemaat Filipi yang telah menolongnya dengan pemberian dan doa (1:5, 4:1019). Hatinya pada saat itu cemas karena ada pekerja-pekerja Kristen yang menentangnya. Juga karena di dalam jemaat di Filipi itu ada orang-orang yang mengajarkan ajaran-ajaran yang menyesatkan. Meskipun demikian surat Paulus ini bernada gembira dan penuh harapan, karena Paulus percaya sekali kepada Kristus dan kualitas kehidupan jemaat Filipi. Ciri khas surat ini ialah tekanannya pada kegembiraan, keteguhan hati, kesatuan, dan ketabahan orang Kristen dalam mempertahankan percayanya kepada Kristus dan dalam menjalani hidup sebagai orang Kristen. Surat ini menunjukkan juga betapa cintanya Paulus kepada jemaat di Filipi itu. Inilah yang membuat Paulus diliputi rasa syukur kepada Allah setiap kali ia mengingat keberadaan jemaat Filipi. Tidak berlebihan kalau kemudian kita menyebut surat Filipi sebagai surat cinta Paulus kepada jemaat yang dibangunnya. Sekarang, cobalah sejenak merenung dan merasakan; apakah saudara juga merasa bersyukur kepada Tuhan setiap kali saudara mengingat pasangan saudara? Apakah perasaan seperti yang dirasakan Paulus saat mengingat jemaat Filipi juga muncul ketika kita mengingat keberadaan keluarga kita? Atau justru sebaliknya? Apakah keberadaan keluarga kita membawa kita semakin menghayati kasih Allah, atau justru menutup mata kita dari kebaikan dan anugerah Tuhan? Apakah keluarga kita tetap menjadi permata, atau sudah kita anggap menurun kualitasnya bak pecahan genting?*** 1. Bagikan kepada semua peserta masing-masing satu lembar kertas, amplop dan alat tulis. Bulan Keluarga GKJ Gandaria
27
Kebaktian Keluarga
2. Buatlah satu surat cinta pada pasangan saudara. Bagi peserta anakanak, buatlah surat cinta pada orangtua saudara. 3. Setelah semua selesai, berikan kesempatan masing-masing untuk membacakan surat cintanya. Atau bisa juga, berikan surat yang ditulis kepada pasangan dan biarkan pasangan membacanya. 4. Akhiri dengan bersama-sama berdoa. [dcac]
28
Bulan Keluarga GKJ Gandaria
Kebaktian Keluarga
KELUARGAKU: ADA UNTUKKU Bahan Alkitab: Kejadian 3 Perlengkapan yang dibutuhkan: 1. Alkitab dan buku nyanyian. 2 . Kertas dan alat tulis. Masing-masing peserta kebaktian mendapat 2 (dua) lembar kertas. Tuliskan tanda “plus” (+) di sisi atas satu kertas dan tanda “minus” (-) pada kertas yang lain. 3. Asbak dari keramik atau apapun yang bisa dipakai untuk wadah pembakaran. 4. Korek api. Metode: role play reflektif. Kegiatan: 1. Mulailah dengan menyanyikan lagu pujian. Bisa dipilih dari KJ, PKJ, NKB atau lagu yang lain. 2 . Berdoa memohon tuntunan Roh Kudus. 3. Bacalah perikop dengan pembagian peran, misalnya ayah membaca kata-kata Adam, ibu membaca kata-kata Hawa, anak membaca katakata Tuhan, bagian narator dibaca bersamaan. Bisa juga dibaca dengan cara lain, disesuaikan dengan jumlah peserta kebaktian. 4. Pemimpin kebaktian mengajak peserta kebaktian untuk memasuki dunia narasi teks Alkitab, memerankan tokoh-tokoh yang ada dalam cerita dan mengekspresikan perasaan-perasaan yang dirasakan dengan menjawab secara spontan pertanyaan-pertanyaan berikut. Beri kesempatan sampai semua peserta kebaktian mendapat kesempatan untuk berbicara. Pertanyaan-pertanyaan panduan: “Anda menjadi Hawa. Apa yang anda rasakan ketika bercakap-cakap dengan ular? Katakan apa yang anda rasakan!” Bulan Keluarga GKJ Gandaria
29
Kebaktian Keluarga
“Anda menjadi Adam. Apa yang anda rasakan ketika Hawa memberikan buah tentang pengetahuan yang baik dan yang jahat kepada Anda? Ungkapkan apa yang anda rasakan!” “Anda menjadi Adam dan Hawa setelah makan buah tentang pengetahuan yang baik dan yang jahat kepada. Bagaimana perasaan Anda setelah makan buah itu? Tuliskan dalam kertas bertanda “minus” (-) lima perasaan yang muncul bila Anda melakukan kesalahan. “Anda menjadi Hawa. Apa yang anda rasakan ketika Adam menyalahkan anda karena memberikan buah tentang pengetahuan yang baik dan yang jahat kepadanya? Tuliskan dalam kertas bertanda “minus” (-) lima perasaan yang muncul dalam diri Anda setelah mendengar bahwa Adam menyalahkan Anda!” “Anda menjadi Hawa. Bagaimana perasaan Anda saat Anda mengetahui bahwa Tuhan memberikan hukuman pada Adam? Katakan apa yang Anda rasakan!” “Anda menjadi Adam. Apa yang Anda rasakan setelah Anda menyalahkan Hawa yang memberikan buah tentang pengetahuan yang baik dan yang jahat kepada Anda. Ungkapkan perasaan anda!” “Anda menjadi Adam. Bagaimana perasaan Anda saat Anda mengetahui bahwa Tuhan memberikan hukuman juga pada Hawa? Katakan apa yang Anda rasakan!” “Anda sebagai Adam. Apa yang akan Anda lakukan untuk memperbaiki hubungan Anda dengan Hawa? Tuliskan pada kertas bertanda “plus” (+) lima langkah yang akan Anda lakukan untuk memperbaiki hubungan Anda dengan Hawa!” “Anda sebagai Hawa. Apa yang akan Anda lakukan untuk memperbaiki hubungan Anda dengan Adam? Tuliskan pada kertas bertanda “plus” (+) lima langkah yang akan Anda lakukan untuk memperbaiki hubungan Anda dengan Adam!” “Anda menjadi diri Anda sendiri. Cobalah tuliskan pada kertas bertanda “minus” (-) lima sikap yang tidak Anda sukai dari masingmasing peserta kebaktian!” 30
Bulan Keluarga GKJ Gandaria
Kebaktian Keluarga
“Anda menjadi diri Anda sendiri. Sekarang coba tuliskan pada pada kertas bertanda “plus” (+) lima sikap yang Anda sukai dari masingmasing peserta kebaktian!” “Sekarang, coba ceritakan apa yang Anda tuliskan kepada semua peserta kebaktian, dimulai dengan kertas yang bertanda “minus” (-) lalu dilanjutkan dengan kertas bertanda “plus” (+)!” “Bagaimana perasaan Anda? Mana yang lebih mudah Anda lakukan; membaca lembar kertas bertanda “minus” (-) atau yang bertanda “plus” (+)? Mengapa? Jelaskan alasan Anda!” “Menurut Anda, mana yang lebih mudah; mengungkapkan perasaan Anda tentang seseorang melalui tulisan, atau secara langsung?” Mengapa? Jelaskan alasan Anda!” 5. Setelah semua peserta selesai menjelaskan jawabannya, pemimpin kebaktian memberikan mengajak peserta kebaktian untuk kembali merenungkan teks melalui sebuah puisi di bawah ini: AKU HAWA, TAK PUNYA KATA Aku tak punya kata, hanya tetes air mata Aku tak punya kata, perih pedih datang menghamba Aku tak punya kata, batin merintih mendekap asa Aku tak punya kata, hanya nafas masih terjaga Akulah tulang dari tulangmu Akulah daging dari dagingmu Aku ada dicipta untukmu Aku ada sempurna dirimu Untukmu kuberikan semua Untukmu kulakukan semua Agar rencana-Nya nyata Menata diri penuhi bumi Salahkah aku, jika aku berbagi? Salahkah aku, jika ingin memberi? Ini karyaku untuk suami Bulan Keluarga GKJ Gandaria
31
Kebaktian Keluarga
Ini tindakku agar tetap sehati Nikmat memang hanya sesaat Indah terasa melayang Kini beban menghimpit erat Jerih dan juang di depan membayang Di mana dirimu, saat aku terjatuh? Di mana dirimu, saat aku butuh peneduh? Di mana engkau, tatkala aku mengaduh? Di mana engkau, ketika dosa berlabuh? Teriakmu lantang, menghunjam kalbu bak sembilu: “Perempuan yang Kau tempatkan di sisiku, dialah yang memberi aku buah itu...!” Aku Hawa, tak punya kata, Gagap rasa dalam perih dan luka *** 1. Ajaklah peserta kebaktian untuk mengungkapkan responnya atas puisi di atas. 2. Mintalah setiap peserta menuliskan komitmen mereka untuk keluarga dalam kertas yang bertanda “plus” (+) berdasarkan pembelajaran yang didapat dari kebaktian ini. 3. Setelah semua selesai menuliskannya, ajak semua peserta untuk berdiri dengan memegang kertas bertanda “minus” (-). 4. Lalu diawali dengan pemimpin kebaktian, membacakan komitmen. Setelah komitmen dibacakan, kertas bertanda “minus” (-) dirobek. Begitu seterusnya sampai semua peserta kebaktian selesai membacakan komitmen dan merobek kertas bertanda “minus” (-).Hasil robekan kertas tadi lalu dikumpulkan dan dibakar bersama-sama. Ini menjadi tindakan simbolik bagi kita untuk membuang semua perasaan negatif yang ada dalam diri kita. 5. Akhiri dengan doa bersama. [dcac] 32
Bulan Keluarga GKJ Gandaria
Kebaktian Keluarga
KELUARGAKU: PENCERITA Bahan Alkitab: Ulangan 6:1-9 Perlengkapan yang dibutuhkan: 1. Alkitab dan buku nyanyian. 2 . Kertas dan alat tulis. Metode: story telling dan refleksi. Kegiatan: 1. Mulailah dengan menyanyikan lagu pujian. Bisa dipilih dari KJ, PKJ, NKB atau lagu yang lain. 2 . Berdoa memohon tuntunan Roh Kudus. 3. Berikan waktu 5-10 menit bagi peserta untuk memikirkan atau menuliskan: Siapa tokoh favorit anda dalam PL? Mengapa anda memilih tokoh tersebut? Jelaskan! Sebutkan 5 (lima) kelebihan dari tokoh tersebut! Sebutkan 5 (lima) kekurangan dari tokoh tersebut! Siapa tokoh favorit anda dalam PB? Mengapa anda memilih tokoh tersebut? Jelaskan! Sebutkan 5 (lima) kelebihan dari tokoh tersebut! Sebutkan 5 (lima) kekurangan dari tokoh tersebut! Siapa tokoh dunia yang menjadi favorit anda? Mengapa anda memilih tokoh tersebut? Jelaskan! Sebutkan 5 (lima) kelebihan dari tokoh tersebut! Sebutkan 5 (lima) kekurangan dari tokoh tersebut! 4. Setelah semua peserta selesai, kini saatnya masing-masing peserta menceritakan hasil pemikirannya di atas. Beri kesempatan sampai semua peserta mendapat kesempatan untuk bercerita. Bulan Keluarga GKJ Gandaria
33
Kebaktian Keluarga
5. Setelah semua bercerita, sekarang bermusyawarahlah untuk menentukan: Siapakah tokoh PL favorit keluarga? Mengapa memilih tokoh tersebut? Siapakah tokoh PB favorit keluarga? Mengapa memilih tokoh tersebut? Siapakah tokoh dunia favorit keluarga? Mengapa memilih tokoh tersebut? 6. Cobalah gali dari peserta kebaktian, mengenai bagaimana perasaaan mereka ketika saling mendengarkan dan bercerita mengenai tokoh pilihannya. 7. Setelah selesai berdiskusi, ajak semua peserta untuk membaca Ulangan 6:1-9. Renungan Kitab Ulangan berisi penyampaian kembali atau pembaruan hukum dari hukum-hukum yang sudah diberikan Tuhan kepad Musa di Sinai. Kitab Ulangan ini menduduki posisi penting dalam PL sebagai akhir dari Taurat (Taurat = pengajaran). Kitab ini disajikan sebagai perkataan terakhir Musa kepada generasi Israel yang siap memasuki tanah Kanaan. Perkataanperkataan Musa dalam kitab ini dibagi menjadi empat bagian. Pidato bagian pertama (1:6-4:43), Musa mengulas soal kejadian di masa lampau. Pidato bagian kedua (4:44-29:1), Musa menyampaikan tuntutan Tuhan atas umatNya. Bagian ketiga (29:2-30:20), Musa mengingatkan bahwa Israel harus memelihara perjanjiannya dengan Tuhan. Bagian keempat merupakan pidato terakhir dan kematian Musa (31:1-34:12). Perikop kita saat ini adalah bagian dari pidato kedua Musa dengan penekanan mengenai kasih kepada Allah sebagai dasar kehidupan. Ayat keempat dalam tradisi Yahudi disebut sebagai Sema (dengarlah). Ini disebut juga sebagai pengakuan iman kepada Tuhan, Allah yang esa. Pengakuan ini berisikan perintah untuk mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa 34
Bulan Keluarga GKJ Gandaria
Kebaktian Keluarga
dan kekuatan. Biasanya, oleh orang Yahudi, pengakuan ini diulang dua kali dalam sehari.1 Kasih yang dinyatakan dalam seluruh keberadaan diri ini dipakai menjadi semacam formula yang harus dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Ayat keenam menjadi setting dimana formula tersebut dilakukan. Pemakaian kata kerja yang diulang “mengajarkannya” dan “membicarakannya” (ayat 7) menunjukkan betapa serius hal ini ditekankan. Siapa yang diajar dan yang diajak bicara? Anak-anak! Menarik untuk dicermati bahwa pemberlakuan formula tersebut diletakkan dalam konteks keluarga, dengan orangtua sebagai “pengajar” dan anak-anak sebagai “yang diajar”. Ditambah lagi, percakapan dan pengajaran itu harus dilakukan dalam berbagai macam keadaan, baik saat sedang duduk di rumah, dalam perjalanan, saat berbaring, saat bangun. Intinya adalah dalam segala suasana (ayat 6-7). Tidak hanya dibicarakan dan diajarkan, perintah untuk mengasihi Tuhan itu dijadikan sebagai simbol (ayat 8-9). Sebagian orang Yahudi menaruh ayatayat itu di dalam kantung-kantung kulit kecil. Kantong ini diikatkan pada lengan dan dahi mereka. Ini disebut sebagai Mezuza.2 Dari uraian di atas kita mendapatkan gambaran bahwa sejatinya, sejak jaman Israel, keluargalah adalah pemegang kunci penting mengenai pendidikan Kristiani pada anak-anak. Bangsa Israel menjadikan kasih kepada Allah sebagai objek utama percakapan dalam keluarga. Bagaimana dengan keluarga kita? Apa yang menjadi objek percakapan keluarga kita? Seiring dengan perkembangan jaman, ruang dialog dalam keluarga kita justru dipenuhi dengan hal-hal lain. Bukan lagi orangtua yang bercerita kepad anak, namun televisi yang sekarang menjadi pencerita. Bukan dialog mengenai kasih kepada Tuhan sebagai hal dominan dalam percakapan dalam 1 2
Alkitab Edisi Studi, p. 294. Sda. Bulan Keluarga GKJ Gandaria
35
Kebaktian Keluarga
ruang keluarga kita, melainkan kita membiarkan otak kita dalam posisi idle untuk dimasuki ide-ide dari layar televisi. Istilah kerennya, bukan orangtua yang “memuridkan” anak-anak, tetapi justru televisi yang “memuridkan” anak-anak, bahkan keluarga kita. Mari kita mengambil kembali hak kita untuk menjadi pencerita bagi anakanak dan keluarga kita.*** 1. Ajak peserta untuk merefleksikan renungan di atas. 2. jak peserta untuk menentukan komitmen yang akan dilakukan sesuai dengan tema kebaktian saat ini. 3. Ajak peserta untuk berdoa bersama. [dcac]
36
Bulan Keluarga GKJ Gandaria
Kebaktian Keluarga
KELUARGAKU: PELAYAN Bahan Alkitab: Yohanes 2:1-11 Perlengkapan yang dibutuhkan: 1. Alkitab dan buku nyanyian. 2. Kertas dan alat tulis Metode: refleksi dan diskusi Kegiatan: 1. Mulailah dengan menyanyikan lagu pujian. Bisa dipilih dari KJ, PKJ, NKB atau lagu yang lain. 2. Berdoa memohon tuntunan Roh Kudus. 3. Pemimpin kebaktian membagikan kertas dan alat tulis, lalu memandu peserta untuk menjawab beberapa pertanyaan di bawah ini: Tuliskan 5 (lima) hal yang anda ketahui mengenai pelayan! Tuliskan 5 (lima) hal tentang sisi positif dari pelayan! Tuliskan 5 (lima) hal tentang sisi negatif dari pelayan! 4. Diskusikanlah jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di atas! 5. Bacalah perikop dengan pembagian peran, misalnya ayah membaca kata-kata Yesus, ibu membaca kata-kata Maria, anak membaca kata-kata pemimpin pesta, bagian narator dibaca bersamaan. Bisa juga dibaca dengan cara lain, disesuaikan dengan jumlah peserta kebaktian. 6. Pemimpin kebaktian mengajak peserta kebaktian untuk memasuki narasi dengan membaca dan mecermati renungan di bawah ini. Renungan Secara umum perikop dipahami sebagai mujizat pertama yang dilakukan Yesus. Dalam konteks Injil Yohanes, pemahaman di atas benar. 1 Dalam kisah 1
Konsep mujizat pertama adalah air jadi anggur di perkawinan di Kana adalah ciri khas Injil Bulan Keluarga GKJ Gandaria
37
Kebaktian Keluarga
ini, Yesus diundang untuk hadir dalam perjamuan kawin di Kana. Di tengah pesta, anggur yang disajikan habis. Maria, ibu Yesus merespon kondisi ini lalu bercakap dengan Yesus (ayat 3). Yesus menjawab dengan menanyakan apa maksud ibunya, sekaligus menegaskan bahwa saat-Nya belum tiba (ayat 4).2 Namun Maria tetap meminta pada pelayan agar apapun nanti yang dikatakan Yesus, mereka harus melakukannya (ayat 6). Yesus kemudian menyuruh pelayan-pelayan itu untuk mengisi tempayantempayan3 dengan air dan mencedoknya untuk dibawa kepada pemimpin pesta (ayat 7-8). Saat pemimpin pesta mencicipi air yang dibawa oleh pelayan, ia terkejut dan memanggil mempelai laki-laki dan memuji karena menyediakan anggur yang baik terus.4 Namun, saat ini yang hendak menjadi pusat perhatian kita bukanlah kisah mujizat Yesus dalam perjamuan itu, melainkan mengenai keberadaan para pelayan yang diperintah oleh Yesus. Perjamuan perkawinan Yahudi biasanya dilaksanakan di rumah mempelai laki-laki. Keluarga mempelai laki-laki yang menyiapkan ubarampe pesta. Penanggungjawab pesta itu adalah pemimpin pesta. Di dalam pesta, dibutuhkan banyak orang yang bertugas untuk mengantarkan makanan dan minuman kepada para tamu. Inilah yang dalam perikop kita disebut sebagai pelayan. Berbicara soal pelayan, dalam bahasa Yunani paling tidak ada dua istilah yang dipakai. Yang pertama: “doulos”. Doulos secara literal berarti “hamba yang terikat”. Kata ini berasal dari akar kata kerja “deo” yang berarti “mengikat”. 2 3
4
38
Yohanes. Injil Sinoptik yang lain (Matius, Markus dan Lukas) tidak mencantumkannya. Frase “saat-Ku belum tiba” mengacu pada saat kematian dan kebangkitan-Nya, ketika kemuliaanNya yang sejati sebagai Anak Allah diakui. Alkitab Edisi Studi, p. 1727. Dalam tradisi Yahudi, selalu disediakan tempayan yang berisi air yang dipergunakan untuk pembasuhan. Hal ini sesuai dengan hukum Taurat; bahwa orang harus membasuh tangan mereka sebelum makan. Bila pembasuhan tidak dilaksanakan, maka makanan apapun yang mereka sentuh akan menjadi najis. Alkitab Edisi Studi, p. 1727. Dalam pesta biasanya yang disajikan adalah anggur dengan kualitas baik lebih dahulu. Sesudah tamu meminum banyak anggur, tuan rumah menyajikan anggur dengan kualitas di bawahnya, dengan alasan bahwa para tamu sudah sulit membedakan kualitas keduanya. Bulan Keluarga GKJ Gandaria
Kebaktian Keluarga
Seorang doulos adalah seorang hamba yang terikat melayani tuannya seumur hidup. Kata doulos adalah juga kata yang berasal dari “douleuo” yang dalam Yunani modern berarti “bekerja, dan bekerja keras”. Dengan kata lain, doulos = budak. Yang kedua: “diakonos.” Dalam standard bahasa Yunani kuno, diakonos berarti “hamba, ” “menteri,” atau “utusan.” Bisa juga diartikan sebagai orang yang menjalankan tugas khusus, peduli kepada kaum miskin.5 Atau lebih jelasnya adalah seseorang yang mengerjakan tugas hamba. Yang menarik, perikop di atas memakai kata yang kedua; diakonoi dari akar kata diakonos, sama dengan kata yang dipakai untuk menyebut tujuh orang yang dipilih untuk melakukan pelayanan khusus dalam Kisah Para rasul 6. Artinya mereka adalah orang-orang bebas (bukan budak) yang mekakukan pekerjaan budak. Dari pemakaian kata di atas, kita bisa menduga bahwa bisa jadi pekerjaan mereka bukan sebagai pelayan, namun pada saat perjamuan itu, mereka menjalankan fungsinya sebagai pelayan. Dalam pemahaman ini kita bisa menyebut Yesus pun menjalankan fungsinya sebagai pelayan, karena Dia berfungsi sebagai penyedia hidangan pesta (anggur), padahal status Dia dalam pesta tersebut adalah undangan yang berhak menerima pelayanan (ayat 2). Dari uraian di atas kita bisa belajar mengenai spritualitas pelayan. Ia bukan budak, tetapi melakukan pekerjaan budak. Statusnya sesungguhnya lebih tinggi, namun mau melakukan pekerjaan rendahan. Tidak memandang statusnya sebagai priviledge, melainkan justru mau merendahkan diri dan mengutamakan orang lain. Hal ini senada dengan apa yang dituliskan oleh Paulus dalam Filipi 2:5-7.6 Bagaimana dengan diri kita? Bagaimana dengan keluarga kita?*** 1. Ajaklah peserta kebaktian untuk mengungkapkan responnya atas renungan di atas. Beri kesempatan sampai semua peserta kebaktian mengemukakan responnya. 5 6
Bandingkan dengan Kisah Para Rasul 6:1-6. Konsep “kenosis” atau pengosongan diri. Menghilangkan keakuan (ego) dan mengarahkan orientasi pada terwujudnya rencana dan kehendak Allah. Bulan Keluarga GKJ Gandaria
39
Kebaktian Keluarga
2. Setelah semuanya mendapat kesempatan untuk berbicara, berdasarkan pembelajaran yang didapat dari kebaktian ini, mintalah setiap peserta menuliskan komitmen mereka untuk: Diri sendiri.... Keluarga.... Gereja.... 3. Setelah selesai, ajaklah semua peserta untuk berdiri. Lalu diawali dengan pemimpin kebaktian, membacakan komitmen yang telah dibuat. 4. Akhiri dengan doa bersama. [dcac]
40
Bulan Keluarga GKJ Gandaria
Kebaktian Keluarga
KELUARGAKU: PEMBAWA DAMAI Bahan Alkitab: Kejadian 50:15-21 Perlengkapan yang dibutuhkan: 1. Alkitab dan buku nyanyian. 2. Kertas dan alat tulis. Metode: kuis dan refleksi Kegiatan: 1. Mulailah dengan menyanyikan lagu pujian. Bisa dipilih dari KJ, PKJ, NKB atau lagu yang lain. 2. Berdoa memohon tuntunan Roh Kudus. 3. Pemimpin kebaktian mengajak peserta kebaktian untuk mengisi kuis PROFILKU di bawah ini dengan memberikan tanda check () pada kolom jawaban. PROFILKU NO
JAWABAN
PERNYATAAN
YA
1
Saya mudah memaafkan
2
Saya mudah mengalami luka batin
3
Saya mudah melupakan kesalahan orang lain Saya mudah untuk memperbaiki relasi bila mengalami konflik dengan orang lain Saya mudah mendoakan orang yang melukai hati saya Saya mudah “menyamaratakan” (membuat generalisasi) orang lain
4 5 6
TIDAK
Bulan Keluarga GKJ Gandaria
41
Kebaktian Keluarga
8
Saya mudah merasa terbeban untuk menolong bila ada permasalahan yang menimpa orang lain Saya mudah bangkit setelah mengalami masalah
9
Saya mudah membangun pikiran positif
10
Saya mudah mengendalikan rasa marah
11
13
Saya memiliki tujuan hidup yang kuat Saya memiliki pengharapan yang besar dalam menjalani hidup Saya memiliki kemauan untuk berubah
14
Saya memiliki sikap/attitude yang berkualitas
15
Saya memiliki jiwa yang berani
16
19
Saya menerima keberadaan diri sendiri Saya menerima kegagalan dan menganggapnya sebagai pelajaran yang berharga Saya menghargai kegagalan sebagai proses pembangunan karakter Saya bisa menerima perlakuan negatif orang lain
20
Saya bisa bersyukur atas semua yang terjadi di dalam hidup
7
12
17 18
4. Setelah semua mengisi, ajaklah peserta kebaktian untuk berdiskusi tentang hasil isian kuis di atas. Untuk diskusi, bisa dipandu dengan pertanyaan-pertanyaan antara lain: • Manakah yang lebih banyak; jawaban “YA” atau jawaban “TIDAK”? • Mengapa jawaban itu yang lebih banyak? • Siapa yang paling banyak menjawab “YA”? • Siapa yang paling sedikit menjawab “TIDAK”? 5. Sekarang, ajaklah peserta kebaktian untuk saling bertukar jawaban kuis di atas. Mintalah masing-masing peserta untuk memberikan koreksi atas jawaban peserta lain. Inti dari tahap ini adalah menguji apakah 42
Bulan Keluarga GKJ Gandaria
Kebaktian Keluarga
penilaian kita atas profil kita sama (atau berbeda) dengan penilaian orang lain atas profil kita. Berikan waktu agar semua peserta memiliki waktu untuk mengoreksi dan dikoreksi. 6. Diskusikanlah hasil koreksi di atas. • Apakah profil kita menurut kita dan profil kita menurut orang lain sama? Berikan tanda pada jawaban yang sama! • Manakah yang lebih banyak; bagian yang sama atau yang berbeda? • Apakah ada hal dalam diri anda yang ingin anda ubah? Bila ada, sebutkan! Bila tidak ada, jelaskan! . Setelah semua peserta selesai menjelaskan jawabannya, pemimpin kebaktian memberikan mengajak peserta kebaktian untuk membaca renungan di bawah ini. “Namaku Nick Vujicic (dibaca: Voy – a – chich). Umurku 27 tahun. Aku terlahir tanpa lengan dan tungkai, tetapi aku tak terbatas dengan keterbatasanku itu. Aku berkeliling dunia untuk memberikan semangat kepada jutaan orang supaya mereka menaklukkan penderitaan dengan keyakinan, harapan dan keberanian sehingga mereka dapat mengejar impian-impian mereka.”1 Nick Vujicic adalah seorang yang terlahir dengan sindrom Phocamelia.2 Ibunya yang berprofesi sebagai perawat bahkan sempat tidak bisa menerima kenyataan bahwa anaknya terlahir seperti itu. Dilahirkan dari tradisi keluarga Kristen yang taat di bagian Yugoslavia yang sekarang menjadi negara Serbia, ternyata tidak memudahkan keluarga ini menerima kenyataan yang terjadi. Ayah dan ibunya mengungkapkan bahwa mereka mengalami semua ketakutan dan mimpi buruk setelah Nick lahir. Namun seiring berjalannya waktu, tumbuh kesadaran dalam diri mereka bahwa merekalah yang harus bertanggungjawab membesarkan Nick. Ayah-ibu itu berduka, tetapi kemudian bangkit untuk merawat dan membesarkan anaknya. Sikap inilah 1 2
Nick Vujicic, Life Without Limits:Tanpa Lengan dan Tungkai Aku bisa Menaklukkan Dunia. Jakarta: Gramedia, 2011, p. vii. Bayi yang dilahirkan dengan tubuh tidak sempurna, atau ada lengan atau tungkai yang hilang. Sda. p. 5. Bulan Keluarga GKJ Gandaria
43
Kebaktian Keluarga
yang turut membantu Nick keluar dari keterpurukannya. Nick tumbuh di dalam dekapan mesra orangtuanya. Meski ibunya selalu membantunya, namun Nick terus berkeras agar bisa melakukan sendiri. Ia mengalami hal-hal berat dalam pertumbuhannya. Bahkan para sepupunya ikut andil dalam mengejek dia. Nick sempat dikata-katai sebagai “anak alien yang naik kursi roda.” Tetpi Nick bersyukur, karena dia dikuatkan oleh ejekanejekan yang diterima. Ia sempat protes kepada Tuhan. Ia pernah berdoa untuk meminta tangan. Saat memasuki kehidupan remaja, interaksinya dengan teman-temannya membuka jalan bagi dirinya. Dari sekedar menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul, seperti “Bagaimana kamu menghadapi dunia ini tanpa lengan dan kaki?” Penjelasan Nick membawa pencerahan bagi dirinya sendiri. Tumbuh dalam dirinya kesadaran bahwa setiap manusia memiliki anugerah tertentu, keahlian tertentu, bakat tertentu. Kemungkinan terbesar adalah kebahagiaan juga terkandaung dalam anugerah itu. Nick mulai berani berbicara, dari sekedar menjelaskan bagaimana ia menjalani hidupnya, sampai akhirnya ia berkesempatan berbicara di depan publik. Inilah yang kemudian meneguhkan Nick mengenai apa yang harus dia kerjakan. Dia disadarkan bahwa apa yang dia bicarakan dapat menolong orang lain. Semenjak itulah Nick semakin meyakini bahwa Tuhan memakainya untuk menolong dan menguatkan banyak orang. Nick membuka mata banyak orang dengan membantunya membangun kesadaran betapa berharganya orang-orang itu. Nick bisa melampaui keterbatasannya. Ia berhasil membongkar tembok yang sering dimiliki banyak orang: mengasihani diri sendiri! Nick bisa berdamai dengan diri sendiri dan masa lalunya! Ia bisa menerima kondisinya, bahkan bersyukur atasnya! Inilah yang membuat ia bisa “terbang” melampaui banyak hal. Yesus mengajarkan “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah” (Matius 5:9). Untuk bisa menjadi pembawa damai, maka terlebih dahulu orang harus mampu berdamai 44
Bulan Keluarga GKJ Gandaria
Kebaktian Keluarga
dengan diri dan masa lalunya. Ini adalah langkah pertama dan utama. Berdamai dengan diri sendiri berarti bisa menerima segala keberadaan diri apa adanya dengan penuh syukur, sekaligus membuat diri kita berguna bagi terwujudnya rencana Tuhan. Seandainya Yusuf memiliki dendam pada saudara-saudaranya, mungkin rencana besar Tuhan bagi keturunan Yakub tidak terwujud. Ia menerima semua perlakuan buruk kakak-kakaknya dan meyakini bahwa itu adalah bagian dari rencana Tuhan (Kejadian 50:20). Dia bisa berdamai dengan dirinya, masa lalunya yang pahit, dan mengampuni saudara-saudaranya. Bagaimana profil kita? Bagaimana profil keluarga kita? Apakah keluarga kita menjadi lahan subur bagi tumbuhnya karakter pendamai dan pengampun, atau justru sebaliknya?*** 1. Setelah membaca dan mencerna renungan di atas, ajaklah setiap peserta kebaktian untuk mengambil saat teduh. 2. Mintalah setiap peserta menuliskan komitmen mereka untuk pekerjaan/ pelayanan perdamaian yang akan dilakukan dalam kurun waktu sampai dengan akhir tahun ini. 3. Setelah semua selesai menuliskannya, ajak semua peserta untuk berdiri. Lalu masing-masing membacakan komitmennya diawali oleh pemimpin kebaktian. 4. Akhiri dengan doa bersama. [dcac]
Bulan Keluarga GKJ Gandaria
45
Penelaahan Alkitab Dewasa
BERSUKACITA MENJAWAB PANGGILAN TUHAN Bacaan : Matius 22:1-14. Tujuan : 1. Umat dapat memahami bahwa panggilan Tuhan diberikan kepada semua orang. 2. Umat dapat menghayati bahwa panggilan Tuhan adalah anugerah. 3. Umat dapat menjawab panggilan Tuhan dengan tindakan nyata. Penjelasan Teks Ayat 1-2 Perikop ini masih meneruskan pembicaraan Yesus dengan imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi yang mendatangi Yesus saat Ia mengajar di Bait Allah (Matius 21:23). Kepada mereka inilah Yesus menyampaikan ajaran dengan memakai perumpamaan tentang seorang raja yang yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya. Dalam perjamuan kawin orang Yahudi, keluarga dan para sahabat mempelai laki-laki dan perempuan masing-masing berkumpul di tempat yang berbeda, kemudian mereka berarak menuju tempat yang ditentukan. Perarakan itu diiringi musik dan tari-tarian. Perjamuan kawin berlangsung di rumah mempelai laki-laki. Ayat 3-7 Raja kemudian menyuruh para hambanya untuk untuk memanggil orangorang yang telah diundangnya, namun para undangan itu tidak mau datang. Hamba-hamba lainnya diutus kembali untuk memanggil para tamu undangan, akan tetapi mereka tidak mengindahkan undangan raja. Ada yang terus bekerja, bahkan ada juga yang menangkap, menyiksa dan 46
Bulan Keluarga GKJ Gandaria
Penelaahan Alkitab Dewasa
membunuh hamba-hamba utusan raja itu. Mendengar bahwa undangannya diabaikan dan utusannya dianiaya dan dibunuh, sang raja lalu murka. Melalui pasukannya, ia membinasakan para pembunuh utusannya dan membakar kota mereka. Ketika Yesus menyampaikan perumpamaan ini kepada imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi, mereka pasti memahami bahwa merekalah yang dimaksudkan dalam perumpamaan itu. Para undangan itu adalah orangorang yang dipillih raja untuk hadir dalam perjamuan. Sayangnya orang pilihan itu menolak untuk ikut serta dalam perjamuan sang raja. Ini menjadi satu potret hidup imam-imam kepala dan tua-tua Yahudi yang menolak kemesiasan Yesus sebagai utusan Tuhan.1 Ayat 8-10 Sang raja kemudian mengubah daftar tamu undangannya. Ia menyuruh hamba-hambanya untuk mengajak orang-orang yang tadinya tidak masuk dalam hitungan sebagai undangan. Siapapun yang ditemui di persimpangan jalan diajak untuk ikut dalam pesta. Undangan ini menjadi berkat bagi siapapun yang mau menerimanya. Ini menjadi perumpamaan bahwa yang semula bukan merupakan orang pilihan, justru datang dan merespon undangan Tuhan (bandingkan dengan Matius 21:28-32). Tuhan memanggil semua orang, baik yang jahat maupun yang baik untuk mengalami karya kasih-Nya. Ayat 11-14 Kisah ini berlanjut dengan situasi di dalam ruang pesta. Saat raja masuk ke dalam ruangan, didapatinya seorang yang tidak berpakaian pesta. Ia 1
Apabila orang Yahudi mendengar suatu perumpamaan raja dan anaknya, maka mereka bisa langsung memahami bahwa raja dalam perumpamaan tersebut adalah metafor untuk Allah (Mazmur 97:1), sementara anak adalah metafor untuk Mesias (Mazmur 2:7). Perjamuan juga menjadi gambaran kedatangan Mesias yang membawa sukacita. Sukacita ini dipahami sebagai kebebasan dari penindasan bangsa asing, hidup kecukupan, sejahtera, dll. Yang pasti, bila mereka mendengar tentang “siapa yang diundang” dalam perjamuan itu, mereka yakin bahwa bangsa Israellah yang akan diundang. Dian Penuntun Edisi 12 tahun 2011 hal. 224-225. Bulan Keluarga GKJ Gandaria
47
Penelaahan Alkitab Dewasa
menegur dan bertanya mengapa ia tidak datang ke pesta tanpa berpakaian pesta. Tamu itu diam. Raja lalu memerintahkan para hambanya untuk menghukum tamu itu. Mungkin perlakuan raja tadi terasa aneh. Bukankah tamu-tamu yang sekarang hadir dalam pesta adalah orang-orang yang ditemui hambanya di persimpangan-persimpangan jalan? Jadi wajarlah kalau mereka tidak berpakaian pesta, karena memang awalnya tidak berniat untuk ikut dalam pesta. Dalam tradisi Yahudi, untuk acara pesta perkawinan, para tamu undangan biasanya memakai pakaian yang terbaik. Dimungkinkan ada kebiasaan ayah mempelai laki-laki menyediakan pakaian pesta bagi tamu yang tidak berpakaian layak. Jika sang tamu ini tidak menerima pakaian yang disediakan oleh tuan rumah, tuan rumah itu akan merasa sangat terhina. Dalam konteks ini, kegusaran dan kemarahan raja itu bisa kita pahami. Sekalipun yang datang ke pesta adalah orang yang ditemui di persimpangan jalan, namun tidak berarti bahwa mereka bisa masuk dalam ruang pesta dengan pakaian sekedarnya. Di sinilah pelajaran yang Yesus sampaikan. Panggilan Tuhan adalah berkat. Seseorang yang menerima berkat harus menyiapkan diri agar tidak menerima berkat itu dengan seenaknya. Dalam berkat itu terkandung suatu tuntutan untuk meresponnya dengan bertindak benar. Diskusi 1. Masuk dalam kategori manakah saudara; kelompok tamu undangan yang pertama (ayat 3-6), kelompok tamu undangan yang kedua (ayat 9), atau tamu undangan yang ketiga (ayat 11)? Jelaskan pendapat saudara! 2. Berdasarkan perikop di atas, apakah yang saudara pahami tentang panggilan Tuhan? Jelaskan dengan contoh-contoh konkret dalam pengalaman hidup kita! 3. Buatlah komitmen tentang panggilan Tuhan bagi saudara untuk: Diri saudara sendiri... 48
Bulan Keluarga GKJ Gandaria
Penelaahan Alkitab Dewasa
Keluarga saudara... Kelompok saudara... Gereja saudara... 4. Ambillah waktu sesaat untuk mendoakan komitmen-komitmen saudara!
Ubi caritas et amor, Deus ibi est
Bulan Keluarga GKJ Gandaria
49
Penelaahan Alkitab Dewasa
BUKAN FORMALITAS Bahan Alkitab : Matius 25 : 31 – 46 Tujuan : 1. Umat dapat memahami makna dari peduli terhadap sesama manusia 2. Umat melakukan suatu tindakan kongkrit terhadap sesama manusia dalam kehidupan sehari-hari Matius 25:31-46 ini seringkali dijadikan landasan atau dasar rujukan dalam mengingatkan dan mendorong orang kristen untuk melaksanakan perintah agung Tuhan Yesus yang kedua yakni mengasihi sesama manusia (Mat. 22:39). Orang Kristen mempunyai kewajiban untuk menunjukkan kepedulian sosialnya terhadap kaum yang kurang beruntung secara sosial dan ekonomi. Mereka yang berstatus sosial rendah karena dibelenggu oleh kemiskinan, berpendidikan minim sebab tidak ada biaya untuk membayar uang sekolah, kekurangan makanan dan minuman, yang hidup di gubuk reyot atau tuna wisma, menjadi pengangguran karena tidak ada kesempatan kerja, dan berbagai kondisi sosial mengenaskan lainnya adalah objek yang patut untuk merasakan kehangatan kasih kristiani secara konkret. Di manakah mereka? Ada dekat di sekitar kita! Namun kerapkali terlupakan dan terlewatkan oleh lawatan kasih para pengikut Kristus. Secara lebih spesifik, ayat yang dipakai untuk menggugah kesadaran sosial dan mengetuk pintu nurani orang kristen supaya tergerak melakukan tindakan kasih ialah ayat 40 yang berbunyi, “...sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku” (lihat juga ayat 45). Perkataan Kristus inilah yang menjadi titik tolak lahirnya penafsiran dari perspektif sosial. Di sini terbaca dengan jelas bahwa Tuhan Yesus mengidentikkan diri-Nya dengan mereka yang dililit oleh kekurangan. Bahkan realita yang lebih menggetarkan 50
Bulan Keluarga GKJ Gandaria
Penelaahan Alkitab Dewasa
hati adalah kaum miskin ini telah diterima dan diakui sebagai saudara oleh Kristus sendiri. Pada saat sekarang ini, Tuhan Yesus adalah satu pribadi yang tidak terlihat secara lahiriah oleh mata jasmani kita. Tetapi itu tidak berarti Ia absen dalam dunia ini. Kristus tetap hadir, dan terlebih penting lagi Ia telah menampilkan kehadiran-Nya di dalam dan melalui keberadaan rakyat jelata yang hidupnya jauh berada di bawah garis kecukupan. Pertanyaan diskusi : 1. Ketika Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya, Anda ingin disebelah kanan-Nya atau sebelah kiri-Nya ? 2. Apakah yang Anda pahami tentang konsekuensi yang harus Anda lakukan atas keinginan Anda tersebut ? 3. Apa tantangan yang Anda hadapi ketika melakukan konsekuensi tersebut ? 4. Apa tindakan kongkrit Anda sebagai wujud nyata melaksanakan perkataan Yesus pada ayat 40, “... sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku” ? 5. Buatlah komitmen untuk melakukan suatu tindakan kongkrit terhadap sesama manusia dalam kehidupan sehari-hari !
Bulan Keluarga GKJ Gandaria
51
Penelaahan Alkitab Pemuda Remaja
Bacaan Alkitab : Efesus 6 : 1 – 3 Tujuan : 1. Pemuda-remaja memahami makna menghormati orang tua 2. Pemuda-remaja menghormati orangtua sebagai bentuk ucapan syukur kepada Tuhan Sebuah artikel dari Koran KOMPAS, Jumat, 2 September 2011
MEMBUNUH AYAH DEMI MEMBELA IBU Wajah IM (20) tampak tenang ketika remaja itu dibawa polisi masuk ke Kantor Kepolisian Sektor Metropolitan Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (1/9) sore. Bekas darah kering masih menempel di wajah, tangan, dan kaki, serta di baju dan celana pendek yang dia kenakan, sore itu. IM ditangkap karena dia membunuh ayahnya, M Syahri (50), di rumah kontrakan mereka di Jalan Dewa, Kelurahan Ciracas, Jakarta Timur, Kamis siang. Syahri tewas di dalam rumahnya dengan sejumlah luka tusuk senjata tajam di badan, kaki, dan kepala. Sementara IM mengalami luka robek di tangan kirinya. Beberapa senjata tajam, diantaranya golok dan pisau, disita polisi sebagai barang bukti terkait perkara itu. Jenazah Syahri juga sudah dipindahkan dari rumah kontrakan mereka. Bentangan pita garis polisi di pasang di depan pintu rumah petak tersebut. Seusai menjawab sejumlah pertanyaan polisi terkait peristiwa berdarah itu, IM kembali dibawa pergi polisi. Saat dikawal keluar, Im sempat menyatakan bahwa dirinya menyesal karena telah membunuh ayah kandungnya. Perkara yang menyeret IM ke polisi hari Kamis itu diperkirakan tidak lepas dari perilaku Syahri, yang kerap mengasari istrinya, Maryam dan anak-anak mereka. Terlebih lagi ketika Syahri menganggur, tidak lagi bekerja sebagai 52
Bulan Keluarga GKJ Gandaria
Penelaahan Alkitab Pemuda Remaja
sopir mobil angkot penumpang umum lantaran jatuh sakit. Perilaku Syahri itu sudah diketahui tetangga di sekitar rumah kontrakannya di Jalan dewa, Ciracas. Sejumlah ibu pun menyatakan , mereka merasa terganggu dengan perilaku Syahri. Namun tetangga keluarga Syahri tidak menyangka dan merasa terkejut setelah mengetahui peristiwa berdarah itu, yang akhirnya membawa IM harus berurusan dengan polisi. Mereka menyatakan prihatin terhadap nasib IM. “Anak itu anak baik,” kata Suryani, salah seorang tetangga keluarga Syahri, menilai IM. “Sejak ayahnya sakit, dia dan ibunya yang mencari duit buat keluarga,”ujar Suryani lagi. Kejadian tragis ini bermula pada Kamis pagi. Saat itu, Syahri kembali memarahi istrinya. Keributan antara suami dan istri itu membuat beberapa tetangga, termasuk Suryani, resah dan memilih menjauh dari rumah kontrakan itu. Pertengkaran dengan sang suami kemudian diadukan Maryam kepada IM. IM pun menemui ayahnya. “Saya bilang baik-baik kepda Bapak, tolong jangan kasari Ibu, kasihan Ibu,” kata IM. Permintaan IM ditanggapi dengan kemarahan Syahri. Ayah dan anak pun terlibat pertengkaran sampai keduanya berkelahi di dalam rumah. Syahri akhirnya roboh di tangan putranya sendiri. “Saya tidak tahan lagi. Bapak sudah sering kasar terhadap ibu dan adik-adik saya,” ujarnya. Pertanyaan diskusi : 1. Apa makna dari menghormati orang tua pada bacaan Efesus 6 : 1 – 3 ? 2. Apa makna dari menghormati orang tua menurut diri Anda ? 3. Berikan contoh kongkret dari menghormati orang tua dalam kehidupan sehari-hari ! 4. Menurut Anda, apakah tindakan IM terhadap ayahnya dapat dibenarkan? 5. Apakah tindakkan buruk seorang suami kepada istri dan anaknya seperti yang dilakukan Syahri, itu bisa dijadikan dasar seorang anak untuk tidak menghormati bapaknya sendiri ? 6. Mengapa IM yang menurut tetangganya seorang anak yang baik, dapat Bulan Keluarga GKJ Gandaria
53
Penelaahan Alkitab Pemuda Remaja
melakukan tindakan pembunuhan ayahnya sendiri ? Menurut Anda faktor apa yang membuat itu dapat terjadi ? 7. Buatlah sebuah komitmen dalam diri yang menyatakan akan menghormati orang tua dalam hidup ini sebagai bentuk ucapan syukur kepada Tuhan ! = si TS =
54
Bulan Keluarga GKJ Gandaria
RENCANA KEGIATAN BULAN KELUARGA 2011 1. Proyek Ketaatan Keluarga • Kebaktian Keluarga Dilaksanakan di tiap-tiap keluarga. • Keluarga Pembaca Alkitab Dilaksanakan di tiap-tiap keluarga. 2. Pemahaman Alkitab Kelompok (2 kali) • Dilaksanakan di kelompok. 3. Kebaktian Hari Minggu • Dilaksanakan di GKJ Gandaria Komp YonMek 201 dan Pepanthan Cawang. 4. Sarasehan • Dilasanakan pada hari Sabtu, tanggal 15 Oktober 2011 pukul 10.00 wib di Pepanthan Cawang oleh Dr Naek L Tobing. 5. Pembaruan Janji Perkawinan • Dilasanakan pada hari Sabtu, tanggal 29 Oktober 2011 pukul 16.00 wib di Pepanthan Cawang. 6. Retraite Keluarga • Dilasanakan pada hari Sabtu dan Minggu, tanggal 12-13 November 2011 di Wisma PGI, Cisarua.
Ibu – Bapak yang dikasihi Tuhan Dalam rangka mendukung kegiatan BULAN KELUARGA, PANTIA menyediakan rekening khusus untuk mendukung seluruh rangkaian kegiatan ke rekening bendahara Majelis GKJ GANDARIA a.n. Pnt. Andreas Kusyadiantoko
BANK MANDIRI NO. REK 129-00-0975378-7 a.n ANDREAS KUSYADIANTOKO Setelah Ibu-Bapak mentransfer persembahannya, mohon bukti transfer bisa diberikan ke Bendahara PANITIA BULAN KELUARGA : 1. Ibu. Didin Oktavia Prihadini ( Kota Wisata ) 2. Bp. Wielli Santana ( Pepanthan Cawang ) Bulan Keluarga GKJ Gandaria
55
LEMBAR PROYEK KETAATAN KELUARGA KEBAKTIAN KELUARGA Keluargaku: Dibentuk Allah, Bagi Allah Hari/Tanggal : ................................................................................................................................................................. Bacaan Alkitab : ................................................................................................................................................................. Tema : ................................................................................................................................................................. Poin Pembelajaran : 1. .......................................................................................................................................................... 2. .......................................................................................................................................................... 3. .......................................................................................................................................................... Komitmen : 1. .......................................................................................................................................................... 2. .......................................................................................................................................................... 3. .......................................................................................................................................................... Pokok Doa
: .................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ...................................................................................................................................................................................................................................
Mohon setelah “Kebaktian Keluarga” : Lembar ini bisa di robek dan diberikan ke PANITIA BULAN KELUARGA/MAJELIS SETEMPAT
56
Bulan Keluarga GKJ Gandaria
LEMBAR PROYEK KETAATAN KELUARGA KEBAKTIAN KELUARGA Keluargaku: Penuh Cinta Hari/Tanggal : ................................................................................................................................................................. Bacaan Alkitab : ................................................................................................................................................................. Tema : ................................................................................................................................................................. Poin Pembelajaran : 1. .......................................................................................................................................................... 2. .......................................................................................................................................................... 3. .......................................................................................................................................................... Komitmen : 1. .......................................................................................................................................................... 2. .......................................................................................................................................................... 3. .......................................................................................................................................................... Pokok Doa
: .................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ...................................................................................................................................................................................................................................
Mohon setelah “Kebaktian Keluarga” : Lembar ini bisa di robek dan diberikan ke PANITIA BULAN KELUARGA/MAJELIS SETEMPAT Bulan Keluarga GKJ Gandaria
57
LEMBAR PROYEK KETAATAN KELUARGA KEBAKTIAN KELUARGA Keluargaku: Ada Untukku Hari/Tanggal : ................................................................................................................................................................. Bacaan Alkitab : ................................................................................................................................................................. Tema : ................................................................................................................................................................. Poin Pembelajaran : 1. .......................................................................................................................................................... 2. .......................................................................................................................................................... 3. .......................................................................................................................................................... Komitmen : 1. .......................................................................................................................................................... 2. .......................................................................................................................................................... 3. .......................................................................................................................................................... Pokok Doa
: .................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ...................................................................................................................................................................................................................................
Mohon setelah “Kebaktian Keluarga” : Lembar ini bisa di robek dan diberikan ke PANITIA BULAN KELUARGA/MAJELIS SETEMPAT
58
Bulan Keluarga GKJ Gandaria
LEMBAR PROYEK KETAATAN KELUARGA KEBAKTIAN KELUARGA Keluargaku: Pencerita Hari/Tanggal : ................................................................................................................................................................. Bacaan Alkitab : ................................................................................................................................................................. Tema : ................................................................................................................................................................. Poin Pembelajaran : 1. .......................................................................................................................................................... 2. .......................................................................................................................................................... 3. .......................................................................................................................................................... Komitmen : 1. .......................................................................................................................................................... 2. .......................................................................................................................................................... 3. .......................................................................................................................................................... Pokok Doa
: .................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ...................................................................................................................................................................................................................................
Mohon setelah “Kebaktian Keluarga” : Lembar ini bisa di robek dan diberikan ke PANITIA BULAN KELUARGA/MAJELIS SETEMPAT Bulan Keluarga GKJ Gandaria
59
LEMBAR PROYEK KETAATAN KELUARGA KEBAKTIAN KELUARGA Keluargaku: Pelayan Hari/Tanggal : ................................................................................................................................................................. Bacaan Alkitab : ................................................................................................................................................................. Tema : ................................................................................................................................................................. Poin Pembelajaran : 1. .......................................................................................................................................................... 2. .......................................................................................................................................................... 3. .......................................................................................................................................................... Komitmen : 1. .......................................................................................................................................................... 2. .......................................................................................................................................................... 3. .......................................................................................................................................................... Pokok Doa
: .................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ...................................................................................................................................................................................................................................
Mohon setelah “Kebaktian Keluarga” : Lembar ini bisa di robek dan diberikan ke PANITIA BULAN KELUARGA/MAJELIS SETEMPAT
60
Bulan Keluarga GKJ Gandaria
LEMBAR PROYEK KETAATAN KELUARGA KEBAKTIAN KELUARGA Keluargaku: Pembawa Damai Hari/Tanggal : ................................................................................................................................................................. Bacaan Alkitab : ................................................................................................................................................................. Tema : ................................................................................................................................................................. Poin Pembelajaran : 1. .......................................................................................................................................................... 2. .......................................................................................................................................................... 3. .......................................................................................................................................................... Komitmen : 1. .......................................................................................................................................................... 2. .......................................................................................................................................................... 3. .......................................................................................................................................................... Pokok Doa
: .................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ...................................................................................................................................................................................................................................
Mohon setelah “Kebaktian Keluarga” : Lembar ini bisa di robek dan diberikan ke PANITIA BULAN KELUARGA/MAJELIS SETEMPAT Bulan Keluarga GKJ Gandaria
61
LEMBAR PROYEK KETAATAN KELUARGA KELUARGA PEMBACA ALKITAB PERJANJIAN LAMA Komitmen membaca satu hari ........................................................................................................ ayat/pasal. Mulai Membaca : ..................................................................................................................................................................... Selesai Membaca : ..................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... .
PERJANJIAN BARU Komitmen membaca satu hari........................................................................................................ayat/pasal. Mulai Membaca : ..................................................................................................................................................................... Selesai Membaca : ..................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ...................................................................................................................................................................................................................................
Mohon setelah seluruh rangkaianan kegiatan Bulan Keluarga seleseai: Lembar ini bisa di potong dan diberikan ke PANITIA BULAN KELUARGA/MAJELIS SETEMPAT
62
Bulan Keluarga GKJ Gandaria
LEMBAR EVALUASI PELAKSANAAN BULAN KELUARGA 1. Materi yang berkesan :.................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ...................................................................................................................................................................................................................................
2. Materi yang perlu diperbaiki :.............................................................................................................................. ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ...................................................................................................................................................................................................................................
3. Pesan dan kesan :................................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ...................................................................................................................................................................................................................................
4. Masukan untuk tahun depan :............................................................................................................................. ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................... ...................................................................................................................................................................................................................................
Mohon setelah lembar ini di isi : Lembar ini bisa di potong dan diberikan ke PANITIA BULAN KELUARGA/MAJELIS SETEMPAT Bulan Keluarga GKJ Gandaria
63
64
Bulan Keluarga GKJ Gandaria
Bulan Keluarga GKJ Gandaria
65
66
Bulan Keluarga GKJ Gandaria