Bulan Juni 2017
JULI 2017
Ringkasan Eksekutif Utang Pemerintah Pusat sampai dengan bulan Juni 2017 sebesar Rp3.706,52 triliun, terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp2.979,50 triliun (80,4%) dan pinjaman sebesar Rp727,02 triliun (19,6%). Penambahan utang neto selama bulan Juni 2017 sebesar Rp34,19 triliun berasal dari penerbitan SBN (neto) sebesar Rp35,77 triliun dan pelunasan pinjaman (neto) sebesar Rp1,59 triliun. Tambahan pembiayaan utang memungkinkan kenaikan belanja produktif di bidang pendidikan, infrastruktur, kesehatan, transfer ke daerah dan dana desa, serta belanja sosial. Selama bulan Juni 2017, telah dilakukan lelang penerbitan SBN dengan total penerbitan (bruto) mencapai Rp48,57 triliun, sedangkan penarikan pinjaman (bruto) sebesar Rp4,76 triliun. Minat investor terhadap SBN masih cukup tinggi dimana penawaran yang dimenangkan lebih kecil dari yang penawaran yang masuk (ratarata bid to cover ratio lelang penerbitan SBN bulan Juni sebesar 2,37). Pembayaran kewajiban utang di bulan Juni 2017 mencapai sebesar Rp26,89 triliun, terdiri dari pembayaran pokok utang yang jatuh tempo sebesar Rp18,91 triliun dan pembayaran bunga utang sebesar Rp7,98 triliun. Pembayaran kewajiban utang merupakan komitmen Pemerintah secara berkesinambungan sebagai konsekuensi pembiayaan defisit APBN tahun berjalan dan periode sebelumnya. Indikator risiko utang Pemerintah masih cukup terkendali, dimana untuk bulan Juni 2017 tingkat variable rate ratio berada level 11,2 dan refixing rate di level 19,3. Sedangkan indikator jatuh tempo utang dengan tenor hingga 5 tahun naik dari 38,6% menjadi 39,1% dari total outstanding. Pemerintah tetap berupaya mengelola risiko utang dengan baik, termasuk risiko pembiayaan kembali, risiko tingkat bunga, dan risiko nilai tukar. Dibanding bulan sebelumnya, rata-rata perdagangan SBN di pasar sekunder bulan Juni 2017 turun. Porsi kepemilikan oleh asing atas SBN yang dapat diperdagangkan di bulan Juni 2017 mencapai 39,47%. Mayoritas investor asing masih memegang SBN dengan jangka menengah-panjang (diatas 5 tahun). Meskipun perdagangan SBN pada bulan Juni cenderung rendah bertepatan dengan suasana Ramadhan dan Idul Fitri, namun kepercayaan investor asing terhadap SBN meningkat dibanding posisi bulan lalu. Kementerian Keuangan
Daftar Isi Bagian 1 Latar Belakang, Tujuan & Kebijakan Utang, Jenis-jenis Utang, Landasan Hukum 1. Latar Belakang (1) 2. Latar Belakang (2) 3. Tujuan dan Kebijakan Pengelolaan Utang 4. Jenis-jenis Utang (1) 5. Jenis-jenis Utang (2) 6. Landasan Hukum Pengelolaan Utang
17.
Bagian 3 Portofolio Utang (Outstanding Utang, Profil Jatuh Tempo Utang, Perkembangan SBN dan Pinjaman) 18. Posisi Utang Pemerintah Pusat 2012-2017 19.
Posisi Utang Pemerintah Pusat 2012-2017 (Grafik)
20.
Profil Jatuh Tempo Utang Pemerintah Pusat per 30 Juni 2017
21.
Posisi Surat Berharga Negara 2012 – 2017
22.
Posisi Utang Pemerintah Pusat Berdasarkan Kreditur (1)
23.
Posisi Utang Pemerintah Pusat Berdasarkan Kreditur (2)
24.
Posisi Utang Pemerintah Pusat Berdasarkan Kreditur (Grafik)
25.
Posisi Pinjaman Berdasarkan Sektor Ekonomi
26.
Posisi Utang Pemerintah Pusat Berdasarkan Beberapa Mata Uang Utama
27.
Posisi Utang Pemerintah Pusat Berdasarkan Mata Uang Lainnya
Bagian 2 APBN, Pembiayaan APBN dan Perkembangan Defisit 7. APBN 2012-2017 8. Cashflow Pembiayaan 2012-2017 9. Defisit dan Pembiayaan APBN 2012-2017 10. Defisit Anggaran di Berbagai Negara 2012-2017 11. Pagu dan Realisasi Belanja dan Pembiayaan Utang Tahun 2017 12. Realisasi Penerbitan SBN 2017 13. Ringkasan Hasil Penerbitan SBN Tahun 2017 14. Penarikan Pinjaman Berdasarkan Jenis Pembiayaan, 2012-2017 15. Pinjaman Tunai APBN 2017 16. Pembiayaan Pinjaman Luar Negeri 2011 – 2016
Penarikan Pinjaman Pembiayaan Proyek 2017
Kementerian Keuangan
Daftar Isi Isi Daftar 28.
Posisi Utang Pemerintah Pusat Beberapa Mata Uang Utama (Grafik)
29.
Posisi Pinjaman Berdasarkan Status & Jumlah Loan
30.
Proporsi Penarikan Pinjaman Berdasarkan Jenis Pinjaman
Bagian 4 Kinerja Pengelolaan Portofolio Utang (Berbagai Rasio Utang dan Perbandingan Antar Negara, Pemanfaatan Pinjaman, Reprofiling Struktur Jatuh Tempo SUN) 31. Perkembangan Rasio Utang Indonesia terhadap PDB 32. Rasio Utang terhadap PDB Indonesia dan berbagai Negara 33. Perubahan Rasio Utang terhadap PDB di Berbagai Negara Tahun 2007-2017 34. Jatuh Tempo SBN Tradable 30 Juni 2017 35. Program Debt Switch dan Buyback SBN 36. Pengurangan Utang melalui Skema Debt Swap 37. Pemanfaatan Pinjaman 38. Rasio Kewajiban Pinjaman Luar Negeri terhadap Cadangan Devisa 39. Utang per Kapita di Berbagai Negara Tahun 2007 – 2017 40. Indikator Risiko Utang 2012-2017
Bagian 5 Biaya-Biaya Berbagai Instrumen Utang (Realisasi Pembayaran Utang, Rasio Biaya Utang, Yield Curve, Biaya Pinjaman Luar Negeri) 41.
Realisasi Pembayaran Utang Pemerintah Pusat Tahun Anggaran 2016 dan 2017
42.
Realisasi Pembayaran Utang Pemerintah Pusat Tahun Anggaran 2017 (Grafik)
43.
Realisasi Pembayaran Utang Denominasi TA 2016 dan 2017
44.
Rasio Pembayaran Bunga Utang Neto
45.
Realisasi Pembayaran Bunga Utang Neto
46.
Biaya Pinjaman dari Kreditur Multilateral
47.
Biaya Pinjaman dari Kreditur Bilateral (Jepang)
48.
Kurva Imbal Hasil SUN Rupiah
49.
Kurva Imbal Hasil SUN Valas (dlm denominasi USD)
Pemerintah
Per
Bagian 6 Kinerja Pasar Sekunder SBN (Aktivitas Perdagangan, Kepemilikan SBN oleh Investor) 50.
Perdagangan Rata-Rata Harian SUN Rupiah di Pasar Sekunder
51.
Perdagangan Rata-Rata Harian SBSN Rupiah di Pasar Sekunder Kementerian Keuangan
Daftar Isi 52.
Posisi Kepemilikan SBN Rupiah Yang Diperdagangkan (Grafik)
66.
Posisi Alokasi Anggaran Kewajiban Penjaminan Dalam APBN
53.
Posisi Kepemilikan SBN Rupiah Yang Diperdagangkan
67.
Posisi Pengelolaan Kewajiban Penjaminan
54.
Posisi Kepemilikan SBN Rupiah Yang Diperdagangkan (dalam %)
68.
Komposisi Kewajiban Penjaminan Pemerintah (per 31 Maret 2017)
55.
Kepemilikan SBN Rupiah Yang Diperdagangkan oleh Non Residen (Asing) berdasarkan Tenor
69.
Maturity Profile Penjaminan Kredit yang Dijamin Pemerintah (per 31 Maret 2017)
56.
Spread terhadap UST- Jan 27
70.
57.
Spread terhadap UST- Feb 47
Realisasi dan Proyeksi Outstanding Kredit yang Dijamin Pemerintah (per 31 Maret 2017)
58.
Spread terhadap 7Y Euro Midswap
59.
Spread terhadap 10Y Euro Midswap
60.
Rangkuman Penerbitan SBN Valas Terkini (1)
61.
Rangkuman Penerbitan SBN Valas Terkini (2)
Bagian 7 Penjaminan Pemerintah 62.
Definisi Kewajiban Penjaminan
63.
Landasan Hukum Pemberian Penjaminan Pemerintah
64. 65.
Bagian 8 Rating, Opini BPK, Kesimpulan 71. Rating Indonesia 72. Perkembangan Credit Rating Indonesia (1) 73. Perkembangan Credit Rating Indonesia (2) 74. Performa Sovereign Rating Indonesia (1) 75. Performa Sovereign Rating Indonesia (2) 76. Opini BPK tentang Laporan Keuangan 77. Kesimpulan
Bagian 9 Pengelolaan Kewajiban Penjaminan, Batas Maksimal Ekstra Slide Penjaminan (BMP) dan Jenis Potensi Default 78. Utang Luar Negeri Indonesia Program Penjaminan Pemerintah 2008 s.d. saat ini
Kementerian Keuangan
Bagian 1 Latar Belakang, Tujuan & Kebijakan Utang, Jenis-jenis Utang, Landasan Hukum
Kementerian Keuangan
Latar Belakang (1) Utang merupakan bagian dari Kebijakan Fiskal (APBN) yang menjadi bagian dari Kebijakan Pengelolaan
Ekonomi secara keseluruhan. Tujuan Pengelolaan Ekonomi adalah:
Menciptakan kemakmuran rakyat dalam bentuk: Penciptaan kesempatan kerja; Penurunan angka kemiskinan; Penguatan pertumbuhan ekonomi. Menciptakan keamanan.
Utang terutama merupakan konsekuensi dari postur APBN (yang mengalami defisit), dimana
Pendapatan Negara lebih kecil daripada Belanja Negara. Pembiayaan defisit APBN merupakan keputusan politik antara Pemerintah dan DPR-RI antara lain
untuk: Menjaga stimulus fiskal misalnya melalui pembangunan infrastruktur; misalnya pembangunan jalan, bandara, Bendungan, Sanitasi dan Air Bersih, Jalur Kereta Api, Irigasi dan Perumahan Meningkatkan kesejahteraan masyarakat misalnya Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU), BOS, Raskin, PKH, Subsidi; Mendukung pemulihan dunia usaha termasuk misalnya insentif pajak; Mempertahankan anggaran pendidikan 20% dan anggaran kesehatan 5 %; Meningkatkan anggaran Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista); Kementerian Keuangan
Latar Belakang (2) Pembiayaan APBN melalui utang merupakan bagian dari pengelolaan keuangan negara yang
lazim dilakukan oleh suatu negara: Utang merupakan instrumen utama pembiayaan APBN untuk menutup defisit APBN, dan untuk membayar kembali utang yang jatuh tempo (debt refinancing); Refinancing dilakukan dengan terms & conditions (biaya dan risiko) utang baru yang lebih baik. Kenaikan jumlah nominal utang Pemerintah berasal dari:
Akumulasi utang di masa lalu (legacy debts) yang memerlukan refinancing yang cukup besar; Dampak krisis ekonomi tahun 1997/1998:
Depresiasi Rupiah terhadap mata uang asing; BLBI dan Rekapitalisasi Perbankan; Sebagian setoran BPPN dari asset-recovery digunakan untuk APBN selain untuk melunasi utang/obligasi rekap.
Pembiayaan defisit APBN
Kementerian Keuangan
Tujuan dan Kebijakan Pengelolaan Utang Tujuan Memenuhi kebutuhan pembiayaan, termasuk pembiayaan kembali utang jatuh tempo, dengan biaya yang optimal dan risiko yang terkendali; Mendukung pengembangan pasar SBN domestik untuk mendukung terciptanya pasar SBN yang dalam, aktif, dan likuid yang berdampak pada peningkatan efisiensi pengelolaan utang dalam jangka panjang; Meningkatkan akuntabilitas publik sebagai bagian dari pengelolaan utang Pemerintah yang transparan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik.
Kebijakan
Mengendalikan rasio utang terhadap PDB pada level yang aman; Mengupayakan peningkatan efisiensi biaya utang dalam jangka panjang untuk mendukung kesinambungan fiskal; Mengoptimalkan bauran mata uang (currency mix) dalam penerbitan SBN dengan mengutamakan penerbitan dalam mata uang Rupiah, sedangkan penerbitan SBN valas dilakukan sebagai komplementer; Mengoptimalkan peran serta masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pembiayaan dan melakukan pendalaman pasar SBN domestik; Melakukan pengelolaan portofolio utang secara aktif antara lain melalui cash buyback dan debt switch untuk mengingkatkan likuiditas dan stabilitas pasar serta implementasi Asset Liability Management (ALM) dalam upaya untuk menjaga keseimbangan makro; Mengarahkan pemanfaatan utang untuk kegiatan produktif antara lain melalui pengadaan pinjaman kegiatan dan penerbitan sukuk yang berbasis proyek dengan tetap mempertimbangkan kebutuhan pendanaan pembangunan dalam jangka menengah; Mengoptimalkan penggunaan pinjaman untuk mendukung pembiayaan belanja modal APBN dan pemanfaatan pinjaman sebagai alternatif instrumen pembiayaan. Kementerian Keuangan
Jenis-jenis Utang (1) Pinjaman terdiri dari pinjaman luar negeri dan pinjaman dalam negeri :
Pinjaman Luar Negeri World Bank, Asian Development Bank, Islamic Development Bank dan kreditor bilateral (Jepang, Jerman, Perancis dll), serta Kredit Ekspor.
Pinjaman Tunai: Untuk budget support dan pencairannya dikaitkan dengan pemenuhan Policy Matrix di bidang kegiatan untuk mencapai SDGs (pengentasan kemiskinan, pendidikan, ketahanan pangan, kesejahteraan masyarakat), pemberdayaan masyarakat, policy terkait dengan climate change dan infrastruktur. Pinjaman Kegiatan: Untuk pembiayaan proyek infrastruktur di berbagai sektor (perhubungan, energi, dll); proyekproyek dalam rangka pengentasan kemiskinan (PNPM).
Pinjaman Dalam Negeri
Peraturan Pemerintah (PP) No.: 54 Tahun 2008 Tentang Tata Cara Pengadaan dan Penerusan Pinjaman Dalam Negeri oleh Pemerintah ; Berasal dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN); Pemerintah Daerah,dan Perusahaan Daerah; Untuk membiayai kegiatan dalam rangka pemberdayaan industri dalam negeri dan pembangunan infrastruktur untuk pelayanan umum; kegiatan investasi yang menghasilkan penerimaan.
Kementerian Keuangan
Jenis-jenis Utang (2) Surat Berharga Negara (SBN) dalam Rupiah dan valuta asing, tradable & non-
tradable, fixed & variable :
Surat Utang Negara (SUN) Surat Perbendaharaan Negara (SPN/T-Bills): SUN jangka pendek Obligasi Negara (> 1 thn)
(s.d.12 bln);
Coupon Bond Tradable: Obligasi Negara Ritel (ORI), FR/VR bond, SUN Valas Domestik , Global bond, Euro denominated Bonds, Samurai Bonds. Non tradable: Saving Bonds Ritel (SBR), SRBI untuk BLBI, dan Surat Utang/SU ke BI untuk penyehatan dan restrukturisasi perbankan Zero coupon
Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)/ Sukuk Negara dalam Rupiah dan valuta asing dengan berbagai struktur, misalnya Ijarah Sale and Leased Back, Ijarah Assets to be Leased, Ijarah Alkhadamat dan Wakalah. SBSN jangka pendek: Surat Perbendaharaan Negara Syariah (SPN-S/Islamic T-Bills); SBSN jangka panjang : SBSN Ritel (Sukuk Ritel/SR); Ijarah Fixed Rate (IFR); Global Sukuk (SNI); Sukuk Dana Haji Indonesia (SDHI); Project Based Sukuk (PBS) terdiri dari Project Underlying Sukuk dan Project Financing Sukuk.
Kementerian Keuangan
Landasan Hukum Pengelolaan Utang Ketentuan Perundang-undangan:
Undang-Undang No 24/2002 tentang Surat Utang Negara; Undang-Undang No 17/2003 tentang Keuangan Negara; Undang-Undang No 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara; Undang-Undang No 15/2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara; Undang-Undang No 19/2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara; Peraturan Pemerintah No. 23/2003 tentang Pengendalian Jumlah Kumulatif Defisit APBN dan APBD, serta Jumlah Kumulatif Pinjaman Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; Peraturan Pemerintah No 54/2008 tentang Tata Cara Pengadaan dan Penerusan Pinjaman Dalam Negeri oleh Pemerintah; Peraturan Pemerintah No 10/2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah; Peraturan Presiden No 82/2015 tentang Jaminan Pemerintah Pusat atas Pembiayaan Infrastruktur melalui Pinjaman Langsung dari Lembaga Keuangan Internasional kepada BUMN
Mengatur a.l, prinsip-prinsip good governance:
Pengadaan/penerbitan utang melalui mekanisme APBN/mendapatkan persetujuan DPR; Koordinasi Pemerintah (Kementerian Keuangan, Kementerian PPN/Bappenas), dan BI dalam perencanaan dan pengelolaan utang; Pengawasan perdagangan SBN di pasar sekunder oleh otoritas pasar modal; Pertanggungjawaban pengelolaan utang dan publikasi data & informasi utang. Kementerian Keuangan
Bagian 2 APBN, Pembiayaan APBN dan Perkembangan Defisit
APBN 2012–2017 [ Triliun Rupiah ]
A. Pendapatan Negara dan Hibah I. Penerimaan Dalam Negeri 1. Penerimaan Perpajakan 2. Penerimaan Bukan Pajak /II. Hibah B. Belanja Negara I. Belanja Pemerintah Pusat a. Bunga Utang - Dalam Negeri - Luar negeri b. Subsidi II. Transfer ke Daerah dan Dana Desa / III. Suspend C. / Keseimbangan Primer D. Surplus / (Defisit) Anggaran (A-B) /Rasio Defisit APBN thd PDB (%) E. Pembiayaan I. Pembiayaan Utang II. Pembiayaan Non Utang Kelebihan (Kekurangan) Pembiayaan
2012 1,338.1 1,332.3 980.5 351.8 5.8 1,491.4 1,010.6 100.5 70.2 30.3 346.4 480.6 0.2 (52.8) (153.3) (1.9) 175.2 137.0 38.1 21.9
LKPP / Audited 2013 2014 1,438.9 1,550.5 1,432.1 1,545.5 1,077.3 1,146.9 354.8 398.6 6.8 5.0 1,650.6 1,777.2 1,137.2 1,203.6 113.0 133.4 98.7 118.8 14.3 14.6 355.0 392.0 513.3 573.7 0.1 (0.1) (98.6) (93.3) (211.7) (226.7) (2.3) (2.3) 237.4 248.9 219.3 253.2 18.1 (4.3) 25.7 22.2
2015 1,508.0 1,496.0 1,240.4 255.6 12.0 1,806.5 1,183.3 156.0 141.9 14.1 186.0 623.1 0.1 (142.5) (298.5) (2.6) 323.1 378.3 (55.2) 24.6
2016 1,555.9 1,546.9 1,285.0 262.0 9.0 1,864.3 1,154.0 182.8 167.8 15.0 710.3 (125.6) (308.3) (2.5) 334.5 403.0 (68.5) 26.2
APBN 2017 1,750.3 1,748.9 1,498.9 250.0 1.4 2,080.5 1,315.5 221.2 205.5 15.7 160.1 764.9 (109.0) (330.2) (2.4) 330.2 384.7 (54.5) 0.0
Sumber: - LKPP (DJPBN-Kemenkeu) - APBN / APBN-P (DJA-Kemenkeu)
Kementerian Keuangan
Cashflow Pembiayaan 2012-2017 [ Dalam Miliar Rupiah ] LKPP
APBN
2012
2013
2014
(357,337)
(393,596)
(475,561)
(606,896)
(725,739)
(648,128)
Defisit
(153,301)
(211,673)
(226,692)
(298,495)
(308,341)
(330,168)
Pembayaran Utang
Kebutuhan Pembiayaan
2015
2016
2017
(174,421)
(160,421)
(237,030)
(226,261)
(322,549)
(263,138)
Jatuh Tempo dan Buyback Surat Berharga Negara
(123,193)
(103,075)
(174,468)
(160,125)
(253,540)
(197,042)
Pembayaran Cicilan Pokok Pinjaman Luar Negeri
(51,115)
(57,204)
(62,421)
(65,995)
(68,726)
(65,082)
(113)
(141)
(141)
(141)
(283)
(1,013)
(29,616)
(21,502)
(11,839)
(82,140)
(94,849)
(54,823)
379,195
419,317
497,762
631,509
751,902
648,128
315,214
383,643
492,762
607,177
725,558
647,828
282,897
327,748
439,097
522,382
660,799
597,035
227,174
269,013
353,093
409,361
518,353
477,335
55,724
58,735
86,003
113,021
142,446
119,700
Pinjaman Program
31,403 15,003
55,280 18,426
52,575 17,777
83,821 55,085
63,424 35,325
48,293 13,300
Pinjaman Proyek Pemerintah Pusat
16,400
36,853
34,798
28,737
28,099
34,993
Pembayaran Cicilan Pokok Pinjaman Dalam Negeri Pembiayaan Non Utang Sumber Pembiayaan Utang Penerbitan SBN, Bruto Penerbitan SBN Domestik Penerbitan SBN Valas Penarikan Pinjaman Luar Negeri
Penarikan Pinjaman Dalam Negeri
913
616
1,091
974
1,335
2,500
63,981
35,674
4,999
24,331
26,343
300
21,858
25,722
22,201
24,613
26,162
0
Net / Cash Flow Pembiayaan
175,158
237,395
248,893
323,108
334,503
330,168
Utang Neto
140,793
223,222
255,732
380,916
403,009
384,690
159,704
224,673
264,629
362,257
407,259
399,993
800
474
950
832
1,052
1,487
34,366
14,172
Non Utang Kelebihan / (Kekurangan) Pembiayaan
Surat Berharga Negara Pinjaman Dalam Negeri Non Utang Neto
(6,840)
(57,808)
(68,506)
(54,523)
Sumber: *) LKPP (DJPBN-Kemenkeu), APBN-P (DJA-Kemenkeu) **) Untuk tahun 2012-2017 terdapat reklasifikasi pengelompokkan Penerusan Pinjaman dari Pembiayaan Utang menjadi Pembiayaan Non Utang
Kementerian Keuangan
Defisit dan Pembiayaan APBN 2012-2017 [ Triliun Rupiah ] 460 440 420 400 380 360 340 320 300 280 260 240 220 200 180 160 140 120 100 80 60 40 20 0 (20) (40) (60) (80) (100) (120) (140) (160) (180) (200) (220) (240) (260) (280) (300) (320) (340) (360) (380)
Sejak tahun 2005 SBN menjadi instrumen utama pembiayaan APBN Kenaikan SBN periode 2011-2016, antara lain untuk refinancing utang lama yang jatuh tempo, dan refinancing dilakukan dengan utang baru yang mempunyai terms & conditions yang lebih baik.
[ % thd. PDB ] 4
407
400
362 3 265
2
225 160
1
34
(153)
(19)
19
14 (212)
(1)
(9)
-
(7) (227)
(298)
(58)
(308)
(4)
(69)
(330)
(15)
(55)
(2.3)
(1)
(2)
(1.9) (2.3) (2.6)
(2.5)
(2.4) (3)
(4)
2012 SBN (neto)
2013 Pinjaman DN & LN (neto)
2014 Non-Utang (neto)
2015 Surplus (Defisit) APBN
2016
2017* Rasio Defisit APBN thd. PDB (RHS)
Sumber: *) LKPP (DJPBN-Kemenkeu), APBN-P (DJA-Kemenkeu) **) Untuk tahun 2012-2017 terdapat reklasifikasi pengelompokkan Penerusan Pinjaman dari Pembiayaan Utang menjadi Pembiayaan Non Utang
Kementerian Keuangan
Defisit Anggaran di berbagai Negara 2012-2017
Sumber : IMF - World Economic Outlook Database, April 2017 & Kementerian Keuangan, diolah Keterangan : - Nominal dalam % terhadap PDB - Khusus untuk Indonesia, Tahun 2012 – 2016 menggunakan data LKPP dan 2017 menggunakan data APBN
Defisit anggaran Indonesia relatif lebih rendah dibandingkan dengan defisit di negara lain.
UU No 17/2003 ttg Keuangan Negara membatasi defisit nasional 3% dari PDB, dengan demikian tambahan utang untuk pembiayaan defisit juga dibatasi. Kementerian Keuangan
Pagu dan Realisasi Belanja dan Pembiayaan Utang Tahun 2017 (miliar Rp)
No.
Uraian
APBN
(1)
(2)
(3)
Realisasi s.d. tgl 30 Juni 2017 Nominal % (4)
Sisa dari Pagu
(5) = (4) : (3)
Nominal
%
(6) = (3) - (4)
(7) = (6) : (3)
A. Belanja Utang
221,194.6
106,841.9
48.3
114,352.73
51.7
1 Bunga Utang Dalam Negeri
205,479.4
98,708.4
48.0
106,771.00
52.0
2 Bunga Utang Luar Negeri *) B. Pembiayaan Utang I Surat Berharga Negara (Neto)
15,715.2 384,690.5 399,992.6
8,133.5 230,972.2 247,889.0
51.8 60.0 62.0
7,581.73 153,718.32 152,103.56
48.2 40.0 38.0
II Pinjaman (Neto)
(15,302.1)
(16,916.8)
110.6
1,614.76
(10.6)
1,486.8
50.8
3.4
1,435.97
96.6
2,500.0
379.2
15.2
2,120.79
84.8
(1,013.2)
(328.4)
32.4
(684.82)
67.6
(16,788.9)
(16,967.7)
101.1
178.79
(1.1)
48,293.2
14,900.6
30.9
33,392.60
69.1
i. Pinjaman Tunai
13,300.0
7,623.7
57.3
5,676.33
42.7
ii. Pinjaman Kegiatan
34,993.2
7,276.9
20.8
27,716.28
79.2
(65,082.1)
(31,868.3)
49.0
(33,213.82)
51.0
1. Pinjaman Dalam Negeri (Neto) A. Penarikan Pinjaman Dalam Negeri (Bruto) B. Pembayaran Cicilan Pokok PDN
2. Pinjaman Luar Negeri (Neto) A. Penarikan Pinjaman Luar Negeri (Bruto)
B. Pembayaran Cicilan Pokok PLN
Catatan: *) Termasuk realisasi Commitment Fee sebesar Rp 72,75 Miliar Kementerian Keuangan
Realisasi Penerbitan SBN 2017 (dalam juta Rupiah)
Uraian
Target APBN
Nominal Realisasi (30 Juni 2017)
% Realisasi (Target APBN)
SBN Netto*
399,992,586
247,889,038
61.97%
SBN Jatuh Tempo 2017
284,842,264 3,000,000
147,204,317
51.68% 0.00%
684,835,850
395,093,355
57.69%
- Rencana Buyback Kebutuhan Penerbitan 2017 (Gross)** SUN SUN Domestik - ON - SPN - Private Placement - SUN RITEL SUN Valas - SUN Valas USD - SUN Valas Domestik - SUN Valas Yen - SUN Valas EUR
273,214,088 213,173,000 107,130,000 105,650,000 393,000
SBSN
121,879,267
SBSN Domestik SBSN Valas
60,041,088 47,197,500 726,008 12,117,580
81,910,267 39,969,000
*) SBN Netto tidak termasuk utang bunga **) Kebutuhan penerbitan menyesuaikan realisasi cash management dan debt switch
Kementerian Keuangan
Ringkasan Hasil Penerbitan SBN Tahun 2017 Nominal Dalam Juta Rupiah Tanggal Lelang/ Pricing Date
Tanggal Metode Setelm en/Settl Penerbitan/ em ent Date Issuance Method
Jatuh Kupon/Im bala Tem po/Maturity n - Coupon Date
Seri/Series
Low est Incom ing Yield/Price
Highest Incom ing Yield/Price
WAY Aw arded
Highest Aw arded Yield/Price
G r a n d T o t a l s.d. 31 Mei 2017 30-May-17
2-Jun-17
Lelang
31-May-17
2-Jun-17 8-Jun-17
Private Placement Bookbuilding
8-Jun-17
Lelang
906,409,535
346,522,775
Diskonto
5.28125%
6.50000%
5.35313%
4,976,000
2,000,000
2.49
PBS013
15-May-19
6.25000%
6.81250%
7.21875%
6.83962%
3,390,000
550,000
6.16
PBS014
15-May-21
6.50000%
7.00000%
7.25000%
7.05961%
1,208,000
680,000
1.78
PBS011
15-Aug-23
8.75000%
7.15625%
7.71875%
7.24977%
566,000
395,000
1.43
PBS012
15-Nov-31
8.87500%
7.59375%
8.15625%
7.87946%
928,000
455,000
2.04
11,068,000
4,080,000
PBS009
25-Jan-18
7.75000%
300,000
300,000
RIJPY0620
Total 8-Jun-20
0.65000%
0.65000%
300,000 JPY40.000.000.000
300,000 JPY40.000.000.000
4,847,032
4,847,032
RIJPY0622
8-Jun-22
0.89000%
0.89000%
JPY50.000.000.000
JPY50.000.000.000
6,058,790
6,058,790
RIJPY0624
7-Jun-24
1.04000%
1.04000%
JPY10.000.000.000
JPY10.000.000.000
9-Jun-17
Private Placement
15-Jun-17
Lelang
22-Jun-17
Lelang
1.00 1.00
07-Sep-17
Diskonto
4.89000%
5.09000%
4.95300%
5.00000%
5,825,000
5,000,000
1.17
07-Jun-18
Diskonto
5.80000%
6.17000%
5.82984%
5.85000%
8,475,000
2,550,000
3.32
FR0061
15-May-22
7.00000%
6.64000%
6.80000%
6.66981%
6.68000%
6,936,000
2,200,000
3.15
FR0059
15-May-27
7.00000%
6.90000%
7.05000%
6.92990%
6.94000%
6,872,700
2,050,000
3.35
FR0074
15-Aug-32
7.50000%
7.35000%
7.52000%
7.38672%
7.40000%
5,488,700
2,200,000
2.49
33,597,400
14,000,000
393,000
393,000
393,000
393,000
FR0065
15-May-33
6.62500%
1.00
SPNS01122017
01-Dec-17
Diskonto
5.25000%
7.00000%
5.35563%
4,935,000
2,500,000
PBS013
15-May-19
6.25000%
6.78125%
7.03125%
6.80000%
2,270,000
250,000
PBS014
15-May-21
6.50000%
7.03125%
7.25000%
-
340,000
PBS011
15-Aug-23
8.75000%
7.18750%
7.37500%
7.26500%
312,000
PBS012
15-Nov-31
8.87500%
7.87500%
8.00000%
-
791,000 8,648,000
3,030,000
SPN03170921
21-Sep-17
Diskonto
4.94000%
5.03000%
4.95751%
4.99000%
2,992,000
1,150,000
2.60
SPN12180301
01-Mar-18
Diskonto
5.50000%
6.25000%
5.59522%
5.65000%
3,180,000
900,000
3.53
FR0061
15-May-22
7.00000%
6.60000%
6.90000%
6.62973%
6.65000%
5,067,000
3,550,000
1.43
FR0074
15-Aug-32
7.50000%
7.30000%
7.43000%
7.33942%
7.36000%
5,651,900
4,600,000
1.23
FR0072
15-May-36
8.25000%
7.48000%
7.70000%
7.51596%
7.54000%
5,370,300
4,450,000
1.21
22,261,200 88,385,180 994,794,715
14,650,000 48,570,580 395,093,355
Total 20-Jun-17
1,211,758 12,117,580
1.00
SPN12180607
Total 13-Jun-17
1,211,758 12,117,580
1.00
SPN03170907
Total 7-Jun-17
Bid to cover ratio
01-Dec-17
Total 6-Jun-17
Total Penaw aran Diterim a/ Aw arded Bid
SPNS01122017
Total 30-May-17
Total Penaw aran/ Incom ing Bid
Total G r a n d T o t a l bulan Juni 2017 G r a n d T o t a l s.d. 30 Juni 2017
-
1.97 9.08 -
280,000 -
1.11 -
Informasi lebih lanjut dapat melalui website: http://www.djppr.kemenkeu.go.id/page/load/1449
Kementerian Keuangan
Penarikan Pinjaman Berdasarkan Jenis Pembiayaan, 2012-2017 [triliun rupiah] LKBA 999.01 JENIS PEMBIAYAAN
2012
2013
2014
2017 2015
2016*)
APBN
Realisasi Per Juni Nominal
TOTAL
%
32.32
50.05
52.62
82.66
61.99
50.79
15.28
3.34
4.51
4.28
5.95
4.66
3.82
1.14
15.00
18.39
17.77
55.08
35.32
13.30
7.62
equivalent dlm miliar USD
1.55
1.55
1.48
3.89
2.65
1.00
0.57
a. World Bank b. A D B
8.62 5.81
9.60 4.90
9.22 4.86
30.22 19.29
14.73 13.28
-
5.34 -
0.0% 0.0%
-
3.89 -
1.24
2.15
1.40
-
2.28
0.0% 0.0%
e. I D B f. GERMANY
0.57 -
-
2.44
3.42
5.91
-
-
0.0% 0.0%
2. Pinjaman Proyek
16.40
31.12
33.76
26.80
25.41
34.99
7.28
20.8%
1.70
2.91
2.71
2.00
1.91
2.63
0.55
0.91
0.54
1.09
0.78
1.26
2.50
0.38
0.09
0.05
0.09
0.06
0.09
0.19
0.03
equivalent dlm miliar USD 1. Pinjaman Program
c. JAPAN d. FRANCE
equivalent dlm miliar USD 3. Pinjaman Dalam Negeri equivalent dlm miliar USD Sumber/Catatan: *) Angka Sementara -) APBN (DJA-Kemenkeu)
Kementerian Keuangan
30.1% 57.3%
15.2%
Pinjaman Tunai APBN 2017 (Juta USD)
Lender/Program
Nominal Loan
Realisasi
I
World Bank
400.00
400.00
-
First Indonesia Logistics Reform Development Policy Loan
400.00
400.00
223.50
167.52
223.50
-
167.52
167.52
167.52
167.52
IV Lainnya
208.88
-
-
Masih dalam proses Penjajakan
208.88
-
Total
999.90
567.52
II KfW -
First Indonesia Logistics Reform Development Policy Loan (Sub-program I) *)
III AFD -
First Indonesia Logistics Reform Development Policy Loan **)
*) Nilai original dalam EUR adalah EUR 200 juta **) Nilai original dalam EUR adalah EUR 150 juta Kementerian Keuangan
Pembiayaan Pinjaman Luar Negeri 2011 - 2016 2011
2012
2013
2014
2015
2016
90
83.8
70
[ triliun Rupiah ]
50
55.3 33.7
63.4
52.6
31.4
30 10
15.3
-10 -30 -50
-5.8 -17.8 -47.3
-10.4
-12.4
-23.5 -51.1
-57.2
-70
-62.4
-66.0
-68.7
-90 Penarikan Pinjaman LN, bruto
Pembayaran Pokok Pinjaman LN
Pembiayaan Pinjaman LN, neto
[ triliun Rupiah ] 2011
2012
2013
2014
2015
2016
Penarikan Pinjaman LN, bruto
33.75
31.40
55.28
52.58
83.82
63.42
Pembayaran Pokok Pinjaman LN
(47.32)
(51.12)
(57.20)
(62.42)
(65.99)
(68.73)
Pembiayaan Pinjaman LN, neto
(17.80)
(23.46)
(5.81)
(12.35)
15.25
(10.42)
Keterangan: - Angka LKPP- sumber DJPBN Kementerian Keuangan
Penarikan Pinjaman Pembiayaan Proyek 2017 APBN NEGARA Organisasi Internasional
Juta USD
Miliar IDR
Realisasi per 30 Juni 2017 Juta USD Miliar IDR
%
688.24
9,153.56
211.90
2,822.69
38.8%
311.11
4,137.70
84.93
1,131.16
15.5%
ADB
125.36
1,667.22
30.22
402.57
5.5%
IDB
210.19
2,795.59
74.24
988.55
13.6%
IFAD
23.79
316.47
8.01
106.63
1.5%
AIIB
17.79
236.58
14.50
193.78
1,942.83
25,839.61
334.76
4,454.23
61.2%
JAPAN
591.59
7,868.09
48.56
642.63
8.8%
CHINA
263.19
3,500.49
65.00
866.66
11.9%
FRANCE
194.07
2,581.16
43.76
582.97
8.0%
KOREA
105.82
1,407.40
21.64
286.89
3.9%
GERMANY
24.25
322.53
1.48
19.72
0.3%
SPAIN
21.22
282.24
16.83
224.63
3.1%
SINGAPORE
267.97
3,564.02
59.25
789.19
10.8%
Negara Lainnya
474.71
6,313.68
78.24
1,041.53
14.3%
2,631.07
34,993.17
546.66
7,276.92
100.0%
WORLD BANK (IBRD & IDA)
Creditor Country
TOTAL
Kementerian Keuangan
Bagian 3 Portofolio Utang (Outstanding Utang, Profil Jatuh Tempo Utang, Perkembangan SBN dan Pinjaman)
Kementerian Keuangan
Posisi Utang Pemerintah Pusat, 2012-2017 2013
2014
2015
2016 #)
1,977.71
2,375.50
2,608.78
3,165.13
3,515.46
3,672.33
3,706.52
100.0%
616.61
714.44
677.56
755.12
734.85
728.60
727.02
19.6%
614.81
712.17
674.33
751.04
729.71
723.44
721.83
19.5%
359.80
383.53
334.62
340.63
315.07
312.18
310.92
8.4%
230.23
288.29
292.33
360.04
368.92
367.08
367.33
9.9%
24.37
40.00
47.15
50.20
45.61
43.40
42.73
1.2%
Mei
Angka dalam Triliun Rupiah
Total Utang Pemerintah Pusat a. Pinjaman 1). Pinjaman Luar Negeri Bilateral *) Multilateral **) Komersial ***) Suppliers ***) 2). Pinjaman Dalam Negeri b. Surat Berharga Negara ##
Denominasi Valas ) Denominasi Rupiah
2017 Juni
2012
###)
Nominal
%
0.41
0.35
0.24
0.17
0.10
0.78
0.85
0.0%
1.80
2.27
3.22
4.08
5.13
5.17
5.18
0.1%
1,361.10
1,661.05
1,931.22
2,410.01
2,780.61
2,943.73
2,979.50
80.4%
264.91
399.40
456.62
658.92
766.58
780.18
792.06
21.4%
1,096.19
1,261.65
1,474.60
1,751.09
2,014.03
2,163.55
2,187.44
59.0%
204.52
194.89
209.71
229.44
261.64
275.68
278.29
100.0%
63.76
58.61
54.47
54.74
54.69
54.70
54.58
19.6%
63.58
58.43
54.21
54.44
54.31
54.31
54.20
19.5%
37.21
31.47
26.90
24.69
23.45
23.44
23.34
8.4%
23.81
23.65
23.50
26.10
27.46
27.56
27.58
9.9%
2.52
3.28
3.79
3.64
3.39
3.26
3.21
1.2%
0.04
0.03
0.02
0.01
0.01
0.06
0.06
0.0%
0.19
0.19
0.26
0.30
0.38
0.39
0.39
0.1%
140.76
136.27
155.24
174.70
206.95
220.98
223.70
80.4%
Angka dalam Miliar US Dolar
Total Utang Pemerintah Pusat a. Pinjaman 1). Pinjaman Luar Negeri Bilateral *) Multilateral **) Komersial ***) Suppliers ***) 2). Pinjaman Dalam Negeri b. Surat Berharga Negara ##
Denominasi Valas ) Denominasi Rupiah Nilai Tukar Rupiah (IDR thd US$1)
Catatan : * Termasuk semi commercial ** Beberapa termasuk semi concessional *** Seluruhnya termasuk commercial
27.39
32.77
36.71
47.76
57.05
58.57
59.47
21.4%
113.36
103.51
118.54
126.94
149.90
162.42
164.23
59.0%
9,670
12,189
12,440
13,795
13,436
13,321
13,319
#)
Angka LKPP Audited Termasuk SUN Valas Domestik ###) Tidak Termasuk Accrued Interest sebesar Rp 54,66 triliun ##)
Kementerian Keuangan
Posisi Utang Pemerintah Pusat, 2012-2017 (Grafik) [ Triliun Rupiah ] 727 3,200
735
755
2,700
678
2,200
714 1,700
617
2,980
2,781 2,410
1,200 1,931 1,661
700
1,361
200 2012
2013
2014
2015
SBN
2016#)
2017*)
Pinjaman
[ triliun Rupiah dan % ] Tahun Pinjaman
2012
2013
2014
2016#)
2015
2017*)
617
31%
714
30%
678
26%
755
24%
735
21%
727
20%
SBN
1,361
69%
1,661
70%
1,931
74%
2,410
76%
2,781
79%
2,980
80%
Total Utang Pemerintah Pusat
1,978
100%
2,375
100%
2,609
100%
3,165
100%
3,515
100%
3,707
100%
Catatan: #) Angka LKPP Audited *) Angka Sementara
Kementerian Keuangan
Profil Jatuh Tempo Utang Pemerintah Pusat per 30 Juni 2017 [triliun Rupiah]
Proyeksi Sbn
Proyeksi Pinjaman
Realisasi Sbn
Realisasi Pinjaman
350 300
32 70
79
250 200
8
41
64 58
153
32
77 50
28 37
75
100
124 20
16 72
29
97
2034
2033
2032
2031
2030
2029
2028
2027
2026
2025
2024
2023
2022
2021
2020
2019
2018
-
2017
94 7 26
52
3
2
42
49
2 7
1 15
2041-2055
17
145
123
100
24
5
2040
182 154
12
2039
157
237
21
216 189
2038
203
100 50
18
247
2037
245
2036
33
2035
150
Tahun
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
2025
2026
2027
2028
2029
Pinjaman SBN
25% 75%
22% 78%
24% 76%
33% 67%
24% 76%
24% 76%
24% 76%
16% 84%
23% 77%
15% 85%
16% 84%
24% 76%
18% 82%
Tahun Pinjaman SBN
2030 42% 58%
2031 13% 87%
2032 19% 81%
2033 24% 76%
2034 11% 89%
2035 22% 78%
2036 5% 95%
2037 7% 93%
2038 3% 97%
2039 18% 82%
2040 8% 92%
2041-55 3% 97%
Kementerian Keuangan
Posisi Surat Berharga Negara 2012 – 2017 SURAT BERHARGA NEGARA A. Dapat Diperdagangkan 1. Denominasi Rupiah a. Surat Utang Negara (SUN) 1) Surat Perbendaharan Negara 2) Obligasi Negara Tanpa Kupon 3) Obligasi Negara Fixed Rate +) 4) Obligasi Negara Variable Rate b. Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) 1) Surat Berharga Syariah Negara Fixed Rate ++) 2) Surat Perbendaharaan Negara-Syariah 2. Denominasi Valuta Asing a. SUN Valas Global (dalam juta US$) b. SUN Valas Domestik (dalam juta US$) c. SBSN Valas (dalam juta US$) d. SUN Valas (dalam juta JPY) e. SUN Valas (dalam juta EUR) B. Tidak Dapat Diperdagangkan a. Surat Utang kepada Bank Indonesia b. Surat Perbendaharaan Negara/ Private Placement c. Surat Berharga Syariah Negara/ SDHI d. SPNS/ Private Placement e. SBR002 TOTAL SURAT BERHARGA NEGARA (A +B) - Asumsi Kurs (IDR/US$1) - Asumsi Kurs (IDR/JPY1) - Asumsi Kurs (IDR/EUR1)
Dec'12
Dec'13
Des'14
Des'15
1,085,173
1,394,652
1,666,576
2,120,762
820,266
995,252
1,209,960
757,231 22,820 1,263 610,393 122,755
908,078 34,050 751,273 122,755
63,035 62,840 195 264,907 22,950 2,650 155,000
87,174 78,541 8,633 399,400 26,950 190 4,150 155,000
-
30-Apr-17
31-May-17
30-Jun-17
2,542,692
2,696,849
2,709,296
2,746,883
1,461,846
1,775,864
1,904,624
1,929,116
1,954,819
1,099,257 39,950 945,963 113,344
1,302,610 42,950 1,162,916 96,743
1,527,570 41,040 1,407,456 79,075
1,622,117 83,050 1,469,902 69,165
1,636,517 81,600 1,485,752 69,165
1,654,810 80,450 1,505,195 69,165
-
110,704 99,969 10,735 456,616 28,650 540 5,000 155,000 1,000
159,236 150,221 9,015 658,917 35,150 1,040 7,000 255,000 2,250
248,294 240,594 7,700 766,829 37,750 1,240 9,500 355,000 5,250
282,507 265,957 16,550 792,225 36,750 1,240 12,500 355,000 5,300
292,599 272,049 20,550 780,180 36,750 200 12,500 355,000 5,300
300,009 274,959 25,050 792,064 36,750 200 12,500 455,000 5,300
275,927
266,403
264,642
289,248
238,163
235,845
234,431
232,617
240,144
234,870
229,054
222,642
197,547
195,229
193,815
192,121
35,783
31,533
33,197 2,391
22,434 36,697 5,084 2,391
36,697 3,919
36,697 3,919
36,697 3,919
36,697 3,799
-
Dec-2016
1,361,101
1,661,055
1,931,218
2,410,011
2,780,855
2,932,694
2,943,727
2,979,500
9,670 111.97
12,189 116.17
12,440.000 104.25 15,133.27
13,795.000 114.52 15,069.68
13,436.000 115.40 14,161.55
13,327.000 119.91 14,486.50
13,321.000 119.89 14,886.23
13,319.000 120.01 14,874.67
Kementerian Keuangan
Posisi Utang Pemerintah Pusat Berdasarkan Kreditur (1) [ triliun IDR ]
NEGARA A. PINJAMAN
2012
2013
2014
2015
2016#)
Per Juni 2017 *) Nominal
% Total
616.70
714.44
677.56
755.12
734.85
727.02
19.6%
614.90
712.17
674.33
751.04
729.71
721.83
19.5%
1. BILATERAL
359.80
383.53
334.62
340.63
315.07
310.92
8.4%
a. Japan
256.10
254.71
212.78
215.28
197.62
194.58
5.2%
b. France
21.30
25.94
24.63
26.22
24.50
26.25
0.7%
c. Germany
20.00
23.71
21.34
22.29
24.72
24.44
0.7%
d. South Korea
6.59
12.21
15.16
19.76
19.73
19.17
0.5%
e. Tiongkok/China
7.56
10.77
11.60
13.01
13.56
13.62
0.4%
13.85
15.14
13.04
11.83
9.02
8.21
0.2%
g. Australia
8.03
9.19
8.31
8.06
7.06
6.91
0.2%
h. Spain
3.83
4.55
4.20
4.04
3.50
3.37
0.1%
i. Russia
1.36
3.20
3.55
3.78
3.46
3.30
0.1%
5.78
6.31
4.89
3.61
2.05
1.89
0.1%
15.40
17.80
15.12
12.75
9.86
9.18
0.2%
230.23
288.29
292.33
360.04
368.92
367.33
9.9%
a. Bank Dunia
122.53
163.77
175.03
221.78
231.93
234.48
6.3%
b. ADB
100.37
114.58
107.35
126.95
124.44
119.21
3.2%
c. IDB
5.09
7.22
7.35
8.62
9.88
10.67
0.3%
d. IFAD
1.26
1.80
1.85
2.08
2.22
2.37
0.1%
e. EIB
0.57
0.60
0.48
0.38
0.30
0.25
0.0%
f. NIB
0.31
0.34
0.27
0.23
0.16
0.15
0.0%
0.19
0.0%
- Pinjaman Luar Negeri
f. United States
*) j. United Kingdom k. Others 2. MULTILATERAL
g. AIIB
Catatan: #) Angka LKPP Audited *) Angka Sementara
Kementerian Keuangan
Posisi Utang Pemerintah Pusat Berdasarkan Kreditur (2) [ triliun IDR ]
NEGARA
2012
2013
2014
2015
#
2016 )
Per Juni 2017 *) Nominal % Total
3. KOMERSIAL BANK
24.46
40.00
47.15
50.20
45.61
42.73
1.2%
a. United States
1.38
4.78
6.81
9.41
10.37
10.25
0.3%
b. Singapore
2.17
2.39
7.41
8.70
7.77
7.37
0.2%
c. France
2.80
5.54
7.41
7.48
8.40
7.39
0.2%
d. Netherlands
6.66
8.42
8.08
7.60
5.58
5.51
0.1%
e. Austria
7.79
9.12
6.98
5.84
4.60
4.39
0.1%
f. Russia
0.00
4.81
4.99
5.57
4.07
3.36
0.1%
g. United Kingdom
1.18
1.24
0.87
1.05
1.32
1.29
0.0%
h. Japan
0.10
0.33
0.66
0.96
0.59
0.41
0.0%
i. Taiwan
0.07
0.20
0.56
0.70
0.68
0.64
0.0%
*) j. Germany
0.11
0.49
0.68
0.66
0.56
0.53
0.0%
k. Others
2.19
2.69
2.70
2.24
1.67
1.60
0.0%
4. SUPPLIERS
0.41
0.35
0.24
0.17
0.10
0.85
0.0%
1.80
2.27
3.22
4.08
5.13
5.18
0.1%
B. SURAT UTANG NEGARA
1,361.10
1,661.05
1,931.22
2,410.01
2,780.61
2,979.50
80.4%
Denominasi Valas **)
264.91
399.40
456.62
658.92
766.58
792.06
21.4%
1,096.19
1,261.65
1,474.60
1,751.09
2,014.03
2,187.44
59.0%
1,977.80
2,375.50
2,608.78
3,165.13
3,515.46
3,706.52
100.0%
- Pinjaman Dalam Negeri
Denominasi Rupiah TOTAL UTANG
Catatan: *) Angka sementara. **) Termasuk SUN Valas Domestik #) Angka LKPP Audited Kementerian Keuangan
Posisi Pinjaman Pemerintah Pusat Berdasarkan Kreditur (Grafik) 100% 90% 80%
16%
16%
17%
17%
16%
29%
32%
32%
31%
29%
27%
27%
2014
2015
2016 #)
May-17
16%
70% 60%
20% 23%
50%
26%
40% 30% 20%
42%
36%
10%
0%
2012
Jepang Bilateral lainnya IDB SUPPLIERS
2013
Perancis Bank Dunia Multilateral lainnya Pinjaman Dalam Negeri
Jerman ADB KOMERSIAL
Pinjaman Luar Negeri dari multilateral (WB, ADB) dan bilateral (Jepang) merupakan alternatif sumber pembiayaan yang relatif murah dan jangka panjang Kementerian Keuangan
Posisi Pinjaman Berdasarkan Sektor Ekonomi [ miliar IDR ]
2012 Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan
2013
2014
2015
#
2016 )
2017 *)
17,369
19,124
17,352
17,973
15,991
15,941
7,052
7,138
6,081
6,165
5,861
5,884
Industri Pengolahan
14,916
14,027
11,004
10,211
8,485
7,891
Listrik, Gas & Air Bersih
49,532
51,488
44,840
46,490
46,736
46,868
112,227
122,628
110,010
113,530
104,742
102,652
5,276
4,801
3,671
3,155
2,383
2,087
Pengangkutan & Komunikasi
20,176
20,764
17,735
18,794
17,894
17,766
Keuangan, Persewaan & Jasa Keuangan
98,963
127,770
134,589
194,955
214,885
217,597
Jasa-jasa
168,519
214,405
223,140
243,825
234,585
230,426
Sektor Lain
122,575
132,295
109,136
100,022
83,285
79,904
616,605
714,441
677,557
755,119
734,846
727,015
Pertambangan & Penggalian
Bangunan Perdagangan, Hotel & Restoran
TOTAL Sumber: Kementerian Keuangan RI & Bank Indonesia
Catatan: *) Data per tanggal 30 Juni 2017 - Pengelompokan Sektor Ekonomi didasarkan pada standar yg digunakan oleh Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik - Angka Sektor Keuangan didominasi oleh Pinjaman Program - #) Angka LKPP Audited Kementerian Keuangan
Posisi Utang Pemerintah Pusat Berdasarkan Beberapa Mata Uang Utama #
2012
2013
2014
2015
2016 )
2017 ***
1,097.99
1,263.93
1,477.83
1,755.18
2,019.16
2,192.62
49.83
56.77
60.98
73.16
80.45
81.19
2,511.84
2,395.29
2,223.12
2,143.43
2,063.13
2,071.65
EUR**)
4.49
4.23
5.13
6.13
8.94
8.97
SDR**)
2.17
2.07
1.94
1.79
1.55
1.52
AUD**)
0.40
0.45
0.47
0.49
0.49
0.48
dalam mata uang asli IDR*) USD**) JPY**)
Mata Uang Lainnya
-------------------------- Berbagai Mata Uang --------------------------
equivalent dlm triliun Rupiah IDR
1,097.99
1,263.93
1,477.83
1,755.18
2,019.16
2,192.62
USD
481.86
691.97
758.64
1,009.24
1,081.11
1,081.34
JPY
281.23
278.26
231.76
245.47
238.09
248.61
EUR
57.54
71.11
77.68
92.39
126.53
133.48
SDR
32.41
38.93
35.01
34.37
27.90
27.88
AUD
4.03 22.65 1,977.71
4.85 26.45 2,375.50
4.82 23.04 2,608.78
4.91 23.58 3,165.13
4.72 17.94 3,515.46
4.86 17.72 3,706.52
Kurs Tengah IDR thd USD
9,670.00
12,189.00
12,440.00
13,795.00
13,436.00
13,319.00
Kurs Tengah IDR thd JPY
111.96
116.17
104.25
114.52
115.40
120.01
Kurs Tengah IDR thd EUR
12,809.86
16,821.44
15,133.27
15,069.67
14,161.55
14,874.67
Mata Uang Lainnya Total
Catatan: *) Nominal IDR dalam Triliun Rupiah, **) Nominal dalam Miliar, ***) Per 30 Juni 2017, #) Angka LKPP Audited Kementerian Keuangan
Posisi Utang Pemerintah Pusat Berdasarkan Mata Uang Lainnya 2012
2013
2014
2015
#
2017 **
2016 )
dalam mata uang asli ACU*) ADB*) CAD*) CHF*) CNY*) DKK*) GBP*) KRW*) KWD*) SAR*) WBD*)
0.34 0.11 0.14 0.24 1.55 0.04 0.36 213.32 0.01
0.38 0.09 0.45 0.21 1.55 0.04 0.31 219.57 0.01
0.41 0.07 0.12 0.17 1.55 0.03 0.25 217.27 0.01
0.39 0.06 0.11 0.28 1.47 0.03 0.18 225.62 0.00
0.31 0.05 0.10 0.21 1.32 0.02 0.13 225.03 0.00
0.41 0.05 0.09 0.08 1.24 0.02 0.12 222.93 0.00
0.10 0.21
0.09 0.10
0.11 0.03
0.13 0.01
0.14 0.00
0.13 0.00
5.09 1.06 1.35 2.55 2.38 0.07 5.66
7.22 1.09 1.48 2.92 3.10 0.08 6.19
7.35 0.83 1.27 2.18 3.15 0.06 4.77
7.47 0.83 1.08 3.94 3.13 0.05 3.68
5.51 0.69 0.98 2.86 2.55 0.04 2.16
7.44 0.64 0.93 1.09 2.42 0.04 1.99
1.93 0.30 0.26 1.99 22.65
2.53 0.32 0.29 1.23 26.45
2.48 0.25 0.36 0.33 23.04
2.64 0.21 0.47 0.07 23.58
2.51 0.14 0.49 0.00 17.94
2.60 0.11 0.46 0.00 17.72
equivalent dlm triliun Rupiah ACU ADB CAD CHF CNY DKK GBP KRW KWD SAR WBD TOTAL
Catatan: *) Nominal dalam Miliar, **) Per 30 Juni 2017, #) Angka LKPP Audited Kementerian Keuangan
Posisi Utang Pemerintah Pusat Berdasarkan Beberapa Mata Uang Utama (Grafik) 100%
3% 90%
1%
1%
14%
2%
1%
1%
2%
3%
3% 12%
1%
3%
1% 1%
4%
0% 1%
4%
9%
8%
7%
7%
29%
32%
31%
29%
57%
55%
57%
59%
2014
2015
2016 #)
2017*)
80% 70%
24%
29%
56%
53%
2012
2013
60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
IDR
USD
Catatan: *) Data per tanggal 30 Juni 2017, #) Angka LKPP Audited
JPY
EUR
SDR
AUD
Lainnya
1%
Posisi Pinjaman Berdasarkan Status dan Jumlah Loan ACTIVE NEGARA PINJAMAN LUAR NEGERI
Jml Loan
FULLY DISBURSED
Outstanding Jml Loan (dlm Milyar IDR)
180
129,930
104
a. Jepang b. Perancis
1. NEGARA
TOTAL
Outstanding Jml Loan (dlm Milyar IDR)
%
1207
592,094
1386
721,832
99.3%
73,288
890
280,263
994
353,551
48.6%
27
20,222
282
174,841
309
195,064
26.8%
15
10,290
97
24,129
112
34,419
4.7%
18,774
71
24,969
3.4%
18,455
2.5%
7,840
1.1%
c. Jerman
5
6,195
66
d. Amerika Serikat
6
9,614
136
8,841
142
e. Belanda
2
3,890
21
3,949
23
f. Negara lainnya
Outstanding (dlm Milyar IDR)
49
23,076
288
49,730
337
72,806
10.0%
76
56,642
317
311,831
392
368,281
50.7%
a. Bank Dunia
25
37,283
127
198,347
152
235,631
32.4%
b. ADB
12
10,888
151
108,322
163
119,211
16.4%
c. IDB
34
6,759
29
10,670
1.5%
d. IFAD
4
1,519
5
848
9
2,367
0.3%
e. EIB
0
-
1
254
1
254
0.0%
f. NIB
0
-
4
148
4
148
0.0%
g. AIIB
1
193
0
-
1
193
0.0%
144
3,203
213
5,183
0.7%
727,015
100.0%
2. ORGANISASI INTERNASIONAL
PINJAMAN DALAM NEGERI TOTAL
69 249
1,980 131,911
1351
3,911
595,298
63
1599
Catatan: *) Data per tanggal 30 Juni 2017
Kementerian Keuangan
Proporsi Penarikan Pinjaman Berdasarkan Jenis Pinjaman [ Triliun Rupiah ] 60
70% 60%
50
50%
40
40% 30
-
2011
2012
2013
2014
PINJAMAN PROGRAM PINJAMAN DLM NEGERI % PINJ. PROYEK (RHS)
2015
1.33
28.10
35.32
0.97
28.74
55.08
20%
17.77
18.43
16.40
15.00
18.48
10
15.27
20
34.80
36.85
30%
10% 0%
2016
PINJAMAN PROYEK % PINJ. PROGRAM (RHS) % PINJ. DLM. NEGERI (RHS)
[Triliun Rupiah]
JENIS PINJAMAN
2011
%
2012
%
2013
%
2014
%
2015
%
2016
%
PINJAMAN PROGRAM
15.27 44%
15.00 46%
18.43 33%
17.77 33%
55.08 65%
35.32 55%
PINJAMAN PROYEK
18.48 54%
16.40 51%
36.85 66%
34.80 65%
28.74 34%
28.10 43%
PINJAMAN DALAM NEGERI TOTAL
0.62 34.37
2%
0.91 32.32
3%
0.62 55.90
1%
1.09 53.66
2%
0.97 84.79
1%
1.33 64.76
Keterangan: - Angka LKPP- sumber DJPBN Kementerian Keuangan
2%
Bagian 4 Kinerja Pengelolaan Portofolio Utang (Berbagai Rasio Utang dan Perbandingan Antar Negara, Pemanfaatan Pinjaman, Reprofiling Struktur Jatuh Tempo SUN)
Kementerian Keuangan
Perkembangan Rasio Utang Indonesia terhadap PDB [ Triliun Rupiah]
12,000
100% 90%
10,000
80% 70%
8,000
60% 6,000
50% 40%
28.1%
4,000
23.0%
24.9%
24.7%
27.4%
28.3%
30% 20%
2,000
10% 0
0%
2012 Pinjaman
2013 SBN
2014 PDB
2015
2016
2017*)
Rasio Total Utang thd. PDB (RHS)
[ Triliun Rupiah ]
Pinjaman SBN Total Utang PDB
2012 617 1,361 1,978 8,616
2013 710 1,661 2,371 9,525
2014 678 1,931 2,609 10,543
2015 755 2,410 3,165 11,541
2016 735 2,781 3,515 12,407
2017*) 718 3,134 3,852 13,717
Catatan : *) Proyeksi posisi akhir tahun dengan menggunakan asumsi PDB APBN 2017 Kementerian Keuangan
Rasio Utang terhadap PDB Indonesia dan berbagai Negara
Sumber : IMF - World Economic Outlook Database, April 2017 & Kementerian Keuangan, diolah
Keterangan: - Nominal dalam % terhadap PDB
Kementerian Keuangan
Perubahan Rasio Utang terhadap PDB di Berbagai Negara Tahun 2007-2017 Debt to GDP ratio Indonesia relatif rendah dengan pengurangan yang tercepat/terbesar dibandingkan dengan negara lain
Sumber : IMF - World Economic Outlook Database, April 2017 & Kementerian Keuangan, diolah
Keterangan: - Nominal dalam % terhadap PDB Kementerian Keuangan
Jatuh Tempo SBN Tradable 30 Juni 2017 [Trilliun Rupiah]
Kementerian Keuangan
Program Debt Switch dan Buyback SBN Debt Switching : program pengelolaan utang yang bertujuan untuk mengurangi refinancing risk Tenor Seri Yang Hendak Ditukar
Tenor Seri Penukar
Vol. Yang Diterima (milliar Rupiah) 664
Tahun
Frekuensi Lelang
2011
4
s.d. 4 tahun
15 tahun
2012
4
s.d. 5 tahun
10 s.d. 15 tahun
11,859
2013
5
s.d. 9 tahun
5 s.d. 15 tahun
1,976
2014
4
s.d. 5 tahun
5 s.d. 20 tahun
5,944
2015
2
s.d. 4 tahun
10 s.d. 20 tahun
3,005
2016
2
s.d. 3 tahun
15 s.d. 20 tahun
472
2017*
1
s.d. 4 tahun
5 s.d. 15 tahun
1,253
Total
25,173
Buyback : program pengelolaan utang yang bertujuan untuk stabilisasi pasar, pengelolaan portofolio utang dan mengurangi outstanding utang yang diterbitkan dengan kupon tinggi Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017*
Frekuensi (Lelang dan Transaksi Langsung) 10 6 5 3 3 2
Tenor Seri Yang Dibeli Kembali s.d. 20 tahun s.d. 9 tahun s.d. 25 tahun s.d 14 tahun s.d. 4 tahun s.d. 2 tahun
Total
Vol. Dibeli Kembali (milliar Rupiah) 3,500 1,138 1,551 1,351 1,401 500 9,441
*) Data Lelang Debtswitch dan Buyback sampai dengan bulan Juni 2017
Kementerian Keuangan
Pengurangan Utang melalui Skema Debt Swap [ Dalam Juta] Proyek Negara
Debt Swap
1
2
Germany Debt Swap I
Pembatalan
Nama
Jumlah
3
Komitmen
Realisasi
5
6
4
Elementary Education
EUR
12.8 EUR
25.6 EUR
25.6
Debt Swap II
Junior Secondary Education
EUR
11.5 EUR
23.0 EUR
23.0
Debt Swap IIIa
Financial Assistance for Environmental Investements EUR for Micro and Small Enterprises Project
6.3 EUR
12.5 EUR
12.2
Debt Swap IIIb
Strengthening the Development of National Parks in Fragile Ecosystems
EUR
6.3 EUR
12.5 EUR
0.0
Debt Swap IV
School Reconstruction and Rehabilitation in Earthquake Area in Yogyakarta and Central Java
EUR
10.0 EUR
20.0 EUR
20.0
Debt Swap V
Global Fund to Fight AIDS, Tubercolosis and Malaria EUR (GFATM)
25.0 EUR
50.0 EUR
50.0
Debt Swap VII
Indonesian - German Scholarship Program
EUR
9.4 EUR
18.8 EUR
18.8
Italy
Debt Swap I
Housing and Setlement
EUR
5.7 EUR
5.7 EUR
5.7
USA
Debt Development Swap Tropical Forest Conservation Act/TFCA
USD
20.0 USD
29.9 USD
29.7
Debt Development Swap Tropical Forest Conservation Act/TFCA II
USD
23.8 USD
29.5 USD
25.1
Debt Development Swap Tropical Forest Conservation Act/TFCA III**)
USD
12.7 USD
12.7 USD
5.1
AUD
37.5 AUD
75.0 AUD
57.2
EUR
87.0 EUR
168.1 EUR
155.3
USD
56.4 USD
72.1 USD
59.9
AUD
37.5 AUD
75.0 AUD
57.2
Australia Debt Swap
Debt2Health
TOTAL
TOTAL Equivalent juta USD
181.6
315.8
276.1
Keterangan: *) untuk TFCA
Jumlah kontribusi dari GoI sebesar USD 20 juta Jumlah kontribusi dari NGO Conservation Int'l Foundation & Yayasan Kehati sebesar USD 2 juta Jumlah yang akan dicancel dikemudian hari sebesar USD 29,921,500 (principal + interest) **) Terdapat penambahan komitmen sebesar USD 12.684.814,6 untuk menambah pendanaan untuk kegiatan di wilayah yang sama pada DNS TFCA I
Kementerian Keuangan
*)
Pemanfaatan Pinjaman No.
Executing Agency
Komitmen Pinjaman
Penarikan
Belum Tertarik
Availability Period
Kegiatan Pada Kementerian/Lembaga 14,537.81 6,130.62 8,407.19 2001-2023 1 Badan Informasi Geospasial 57.42 55.92 1.51 2007-2017 2 Bappenas 176.40 129.18 47.22 2011-2023 3 BP Batam 50.00 10.70 39.30 2014-2019 4 BPKP 57.75 42.41 15.34 2012-2018 5 BPS 8.46 8.46 2011-2018 6 Kemenag 123.75 0.61 123.14 2011-2017 7 kemenaker 32.21 3.27 28.93 2013-2017 8 Kemendikbud 21.22 21.02 0.20 2011-2016 9 KemenDPDTT 707.95 571.87 136.08 2008-2018 10 Kemenhan 3,321.60 2,057.71 1,263.89 2010-2020 11 Kemenhub 2,201.03 540.13 1,660.90 2001-2022 12 Kemenkominfo 53.61 52.67 0.94 2014-2018 13 KemenPUPERA 6,018.50 1,989.09 4,029.41 2005-2023 14 Kemenristek Dikti 918.91 327.36 591.55 2007-2020 15 Kementan 121.78 87.59 34.18 2011-2019 16 KKP 151.80 81.21 70.59 2012-2019 17 LIPI 8.21 8.21 2011-2016 18 POLRI 507.21 143.20 364.01 2011-2019 Penerusan Pinjaman 4,224.24 859.07 3,365.17 2006-2025 1 PT PERTAMINA 542.97 250.99 291.98 2011-2019 2 PT PII 29.60 2.74 26.86 2012-2018 3 PT PLN 3,251.67 605.34 2,646.32 2006-2025 4 PT SMI 400.00 400.00 2017-2022 Sub Total (K/L+BUMN) 18,762.05 6,989.69 11,772.36 *Availability period : periode sejak pinjaman ditandatangani hingga batas akhir penarikan dana *Aktif : Pinjaman yang masih dalam periode penarikan komitmen pinjaman
Nama Pinjaman Tunai
No.
Komitmen Pinjaman
Penarikan
Belum Tertarik
Pinjaman Tunai World Bank
900.00
652.54
247.46
1
Local Government Decentralization Project II
500.00
252.54
247.46
2
First Indonesia Logistics Reform Development Policy Loan
400.00
400.00
-
440.00
440.00
-
KfW 1
Stepping Up Investments for Growth Acceleration Program (2)-Subprograme 2
220.00
220.00
-
2
Fiscal and Public Expendicture Management Programme - Subprogramme 1
220.00
220.00
-
167.62
167.62
-
167.62
167.62
-
1,507.62
1,260.16
247.46
20,269.67
8,249.85
12,019.82
AFD First Indonesia Logistics Reform Development Policy Loan Total Pinjaman Tunai 1
Grand Total (K/L+BUMN+Program loan)
- Data per 30 Juni 2017; angka dalam Juta US Dolar
Kementerian Keuangan
Rasio Kewajiban Pinjaman Luar Negeri terhadap Cadangan Devisa 9.0% 8.0% 7.9% 7.0%
7.1%
6.0%
5.7%
5.0%
5.4%
5.6% 4.9%
4.0% 3.0% 2.0%
1.0% 0.0%
2012
2013
2014
2015
2016
2017*
Catatan: Pembayaran kewajiban pinjaman= Pembayaran Bunga dan Pokok Pinjaman *) Angka Sementara, APBN 2016 - Data Per 30 Juni 2017
Kementerian Keuangan
Utang per Kapita di Berbagai Negara Tahun 2007-2017 Utang per kapita Indonesia termasuk paling rendah dengan perubahan yang tidak signifikan dibandingkan negara lain Dalam USD
Sumber: IMF - World Economic Outlook , April 2017 & CEIC
Kementerian Keuangan
Indikator Risiko Utang 2012-2017 Exchange Rate Risk
Interest Rate Risk 22.5 16.2
23.2
21.0
17.8
16.0
14.8
13.7
46.7
44.4
20.7
12.3
2013
2014
Variable rate ratio [%]
2015
2016
11.7
Jun-2017
2013
2012
12.2
10.7
2014
FX Debt to GDP ratio (%) *)
Refixing rate [%]
40.8
11.7
2015
11.0
2016
Jun-2017
FX Debt to total debt ratio (%)
Debt Maturing
Average Time To Maturity 9.7
41.8
11.2 10.2
2012
44.5
43.4
19.3
9.7 9.6 9.4
32.4 9.0
21.5
21.8
20.1
21.4
7.7
8.4
39.1
36.5
34.7
33.9
33.4
23.0
23.5
8.9 7.2
2012
2013
2014
2015
2016
Jun-2017
2012
8.6
2013 in < 1 year (%)
2014
2015
in < 3 year (%)
9.1
6.6
2016
Jun-2017
in < 5 year (%)
ATM (in years)
Catatan: *) Menggunakan asumsi PDB pada APBN 2017
Kementerian Keuangan
Bagian 5 Biaya-Biaya Berbagai Instrumen Utang (Realisasi Pembayaran Utang, Rasio Biaya Utang, Yield Curve, Biaya Pinjaman Luar Negeri)
Kementerian Keuangan
Realisasi Pembayaran Utang Pemerintah Pusat Tahun Anggaran 2016 dan 2017 [ miliar Rupiah ]
Pagu APBNP 2016 I. POKOK
Realisasi 2016
% thd APBNP
Pagu APBN 2017
Realisasi Pembayaran 2017 *) Q-1
April
Mei
Juni
Q-2
Total
% thd Pagu APBN
295,384
322,611
109.2%
293,338
87,543
38,457
39,889
18,910
97,256
184,798
63.00%
69,232
69,007
99.7%
66,095
9,424
7,523
8,903
6,347
22,772
32,197
48.71%
a. Pinjaman Dalam Negeri b. Pinjaman Luar Negeri
448 68,784
283 68,724
63.2% 99.9%
1,013 65,082
9,424
237 7,286
8,903
91 6,255
328 22,444
328 31,868
32.41% 48.97%
B. SURAT BERHARGA NEGARA
226,152
253,603
112.1%
227,242
78,118
30,934
30,986
12,563
74,483
152,602
67.15%
209,642 153,344 56,298 16,510 16,510 -
241,106 177,554 63,552 12,497 12,497 -
115.0% 115.8% 112.9% 75.7% 75.7% 0.0%
196,110 161,739 34,371 31,132 31,132 -
64,745 36,961 27,784 13,373 13,373 -
30,934 28,434 2,500 -
17,112 16,520 592 13,874 13,874 -
12,563 12,563 -
60,610 57,518 3,092 13,874 13,874 -
125,355 94,479 30,876 27,247 27,247 -
63.92% 58.41% 89.83% 87.52% 87.52% 0.00%
184,940
182,768
98.8%
221,195
65,136
10,773
22,957
7,976
41,706
106,842
48.30%
A. PINJAMAN
1. SBN Rupiah a. SUN b. SBSN 2. SBN Valas a. SUN b. SBSN II. BUNGA A. PINJAMAN
16,826
15,419
91.6%
16,132
2,969
2,456
1,790
1,130
5,375
8,345
51.73%
a. Pinjaman Dalam Negeri b. Pinjaman Luar Negeri
396 16,430
405 15,014
102.2% 91.4%
417 15,715
2 2,967
138 2,318
1,790
71 1,059
209 5,166
211 8,133
50.61% 51.76%
B. SURAT BERHARGA NEGARA
168,115
167,350
99.5%
205,062
62,167
8,318
21,167
6,846
36,331
98,497
48.03%
130,678 116,737 13,941 37,437 31,902 5,535
132,718 115,137 17,582 34,631 29,676 4,955
101.6% 98.6% 126.1% 92.5% 93.0% 89.5%
164,560 140,545 24,015 40,502 35,169 5,333
49,695 41,550 8,145 12,472 10,693 1,779
5,761 4,594 1,167 2,557 2,557 0
18,952 16,653 2,299 2,215 1,153 1,062
5,296 4,450 846 1,550 1,550 -
30,009 25,696 4,313 6,322 5,260 1,062
79,704 67,246 12,458 18,794 15,952 2,841
48.43% 47.85% 51.87% 46.40% 45.36% 53.28%
480,324
505,379
105.2%
514,532
152,678
49,230
62,845
26,886
138,962
291,640
56.68%
1. SBN Rupiah a. SUN b. SBSN 2. SBN Valas a. SUN b. SBSN III. TOTAL POKOK + BUNGA
Catatan : *) Angka sementara, realisasi per 30 Juni 2017
Kementerian Keuangan
Realisasi Pembayaran Utang Pemerintah Pusat Tahun Anggaran 2017 (Grafik) 250,000
80% 227,242 67%
70%
205,062
200,000 60% 52%
Miliar Rupiah
49%
152,602
48%
150,000
50%
40% 98,497
100,000
50,000
30%
20%
66,095 32,197
10% 16,132
8,345
-
0% A. PINJAMAN
B. SBN
A. PINJAMAN
POKOK
Pagu
B. SBN BUNGA
Realisasi *)
% thd Pagu (RHS)
Catatan : *) Angka sementara, realisasi per 30 Juni 2017
Kementerian Keuangan
Realisasi Pembayaran Utang Pemerintah Pusat Per Denominasi TA 2016 dan 2017 [ miliar Rupiah ]
Pagu APBNP 2016 A. Denominasi Rupiah
Realisasi 2016
% thd APBNP
Pagu APBN 2017
Realisasi Pembayaran 2017 *) Q-1
April
Mei
Juni
Q-2
Total
% thd Pagu APBN
341,164
374,512
109.8%
362,100
114,442
37,070
36,064
18,022
91,156
205,598
56.78%
210,090
241,389
114.9%
197,123
64,745
31,171
17,112
12,655
60,938
125,683
63.76%
448
283
63.2%
1,013
91
328
328
32.41%
209,642
241,106
115.0%
196,110
64,745
30,934
17,112
12,563
60,610
125,355
63.92%
131,074
133,123
101.6%
164,977
49,697
5,899
18,952
5,367
30,218
79,915
48.44%
396
405
102.2%
417
2
138
-
71
209
211
50.61%
b. SBN Rupiah
130,678
132,718
101.6%
164,560
49,695
5,761
18,952
5,296
30,009
79,704
48.43%
B. Denominasi Valas
139,160
130,867
94.0%
152,432
38,236
12,160
26,781
8,864
47,806
86,042
56.45%
85,294
81,222
95.2%
96,214
22,797
7,286
22,776
6,255
36,318
59,115
61.44%
a. Pinjaman Luar Negeri
68,784
68,724
99.9%
65,082
9,424
7,286
8,903
6,255
22,444
31,868
48.97%
b. SBN Valas
16,510
12,497
75.7%
31,132
13,373
-
13,874
-
13,874
27,247
87.52%
53,866
49,645
92.2%
56,218
15,439
4,874
4,005
2,609
11,488
26,927
47.90%
a. Pinjaman Luar Negeri
16,430
15,014
91.4%
15,715
2,967
2,318
1,790
1,059
5,166
8,133
51.76%
b. SBN Valas
37,437
34,631
92.5%
40,502
12,472
2,557
2,215
1,550
6,322
18,794
46.40%
480,324
505,379
105.2%
514,532
152,678
49,230
62,845
26,886
138,962
291,640
56.68%
1. POKOK a. Pinjaman Dalam Negeri b. SBN Rupiah 2. BUNGA a. Pinjaman Dalam Negeri
1. POKOK
2. BUNGA
TOTAL
-
237
-
Catatan : *) Angka sementara, realisasi per 30 Juni 2017
Kementerian Keuangan
Rasio Pembayaran Bunga Utang Neto 14% 12% 10% 8% 6% 4% 2% 0% 2011
2012
terhadap Pendapatan Negara & Hibah terhadap Jumlah Utang rata-rata
terhadap terhadap terhadap terhadap terhadap terhadap
Pendapatan Negara & Hibah Penerimaan Perpajakan Belanja PDB Jumlah Utang rata-rata Jumlah Utang akhir periode
2013
2014
terhadap Penerimaan Perpajakan terhadap PDB
2011 7.5% 10.4% 7.0% 1.2% 5.2% 5.0%
2012 6.9% 9.4% 6.2% 1.1% 4.9% 4.7%
2013 7.7% 10.2% 6.7% 1.2% 5.1% 4.6%
2015
2016*)
terhadap Belanja
2014 8.4% 11.4% 7.4% 1.2% 5.3% 5.0%
2015 9.9% 12.1% 8.3% 1.3% 5.2% 4.7%
2016*) 10.7% 12.9% 8.9% 1.3% 5.0% 4.7%
- Pembayaran bunga utang neto adalah nominal biaya yang dikeluarkan untuk membayar bunga utang setelah memperhitungkan premium/gain. - Outstanding rata-rata adalah rata-rata antara outstanding akhir tahun (T) berkenaan dan akhir tahun sebelumnya (T-1) - Angka Bunga Utang 2012 masuk pembayaran Imbalan Bunga Pajak *) Angka menggunakan data LKPP Audited 2016
Kementerian Keuangan
Realisasi Pembayaran Bunga Utang Neto 100.0% 90.0% 80.0%
70.0% 60.0%
70.8%
67.1% 87.0%
88.8%
90.6%
91.0%
13.0%
11.2%
9.4%
9.0%
2013
2014
2015*
2016*
50.0% 40.0% 30.0% 20.0% 10.0%
29.2%
32.9%
0.0%
2011
2012
Pembayaran Bunga Utang DN
Pembayaran Bunga Utang LN
[triliun Rupiah ]
2011
2012
2013
2014
2015
2016*
Pembayaran Bunga Utang Neto
Nml % Nml % Nml % Nml % Nml % 90.53 100.00 92.08 100.00 110.32 100.00 130.95 100.00 149.58 100.00
Nml 166.40
% 100.00
a. Pembayaran Bunga Utang DN b. Pembayaran Bunga Utang LN
64.10 26.43
151.39 15.01
90.98 9.02
70.81 29.19
61.79 30.29
67.10 32.90
96.00 14.32
87.02 116.35 12.98 14.60
88.85 135.47 11.15 14.11
90.57 9.43
Keterangan: - Angka LKPP- sumber DJPBN *) Angka LKPP 2016 Audited Kementerian Keuangan
Profil Pinjaman dari Kreditur Multilateral Multilateral
Description
IFAD
AIIB
IDB
ADB-OCR
15-18 years
16,5 years
15-20 years
up to 32 years
3 years
7 years
3-5 years
up to 8 years
12 years
9,5 years
11-15 years
5-27 years
Commitment Charge
-
0.25%
-
0.15%
Front End Fee
-
0.25%
-
-
Service Charge
-
-
-
-
IFAD Referenc e Rate ****)
USD LIBOR + Lending Spread ********)
LIBOR (swap) + 1.35%
LIBOR + 0,50%*)
Loan Maturity Grace Period Repayment Period
Interest Rate/Mark-up ***)
ALM ≤ 13 years = Nil **) 13 years< ALM ≤ 16 years = 0.10 % p.a **)
Maturity Premium
16 years < ALM <= 19 years = 0.20% p.a **)
Average Maturity (years) USD Lendi ng Ra tes
AM < 8
8< AM <= 10
10 < AM <= 12 12< AM <= 15 15 < AM <= 18 18 < AM <= 20
IBRD-WB (Variable Spread) ******) LIBOR + 0.33%
LIBOR + 0.43%
LIBOR + 0.53%
LIBOR + 0.63%
LIBOR + 0.73%
LIBOR + 0.83%
LIBOR + 1.25%
LIBOR + 1.35%
IBRD-WB (Fixed Spread) ******) USD Lendi ng Ra tes
LIBOR + 0.6%
LIBOR + 0.75%
LIBOR + 0.85%
Front-End Fee
0.25%
Commitment Fee
0.25%
DPL DDO Fees
LIBOR + 1.05%
0.25% Front-End Fee; 0.5% Stand-By Fee
*) Untuk Negosiasi yang dilaksanakan pada dan/atau setelah 1 Januari 2014 **) Untuk Negosiasi yang dilaksanakan pada atau setelah 1 April 2012 ***) Mark-up = margin (khusus Loan IDB) ****) LIBOR + weighted average variable rate IBRD *****) untuk loan yang undangan untuk melakukan negosiasinya setelah 30 Juni 2014 ******) untuk pinjaman yang disetujui paling lambat 30 September 2014 atau yang Undangan untuk melakukan Negosiasinya diterbitkan paling lambat 30 Juni 2014 ALM = Average Loan Maturity
Kementerian Keuangan
Profil Pinjaman dari Kreditur Bilateral (Jepang) Bilateral Japan (JICA)
Description Loan Maturity
Grace Period
Repayment Period Front End Fee
General terms Prefential terms Fixed/Vari able Standard O ption1 O ption2 O ption3 Standard O ption1 O ption2 O ption3 Fixed
32 years 26 years
20 years
-
Variable
40 years 32 years
26 years
20 years
Fixed
7 years
6 years
5 years
-
Variable
10 years
7 years
6 years
5 years
Fixed
25 years 20 years
15 years
-
Variable
30 years 25 years
20 years
15 years
50 years 40 years
10 years
10 years
40 years 30 years
O ption4
26 years
20 years
-
6 years
5 years
-
7 years
6 years
5 years
20 years
15 years
-
25 years
20 years
15 years
Fixed
Standard
50 years
10 years
40 years
0,2%
Fixed
1,40%
Variable
JPY JPY LIBOR+ LIBOR+ 15bp 10bp
Interest Rate
STEP
0,95%
0,80% JPY LIBOR+ 5bp
JPY LIBOR
0,30%
0,25%
0,20%
0,15%
-
JPY LIBOR95bp
JPY LIBOR105bp
JPY LIBOR110bp
JPY LIBOR115bp JPY LIBOR- 120bp
0,10%
Kementerian Keuangan
Kurva Imbal Hasil SUN Rupiah [%]
Tenor
Jun-17
Dec-16 Dec-15
Jul-14
Dec-13 Dec '12
1Y
5.73
6.44
7.45
6.52
6.67
4.35
2Y
6.39
7.19
8.42
7.11
7.43
4.92
3Y
6.61
7.46
8.71
7.45
7.63
5.22
4Y
6.67
7.61
8.74
7.67
7.84
5.24
5Y
6.69
7.50
8.75
7.80
7.91
5.35
6Y
6.73
7.76
8.87
7.93
8.02
5.45
7Y
6.79
7.94
8.87
7.96
8.20
5.83
10Y
7.05
7.91
8.69
8.00
8.38
5.96
15Y
7.45
7.88
8.93
8.45
8.89
6.56
20Y
7.71
8.14
8.91
8.64
8.97
7.02
30Y
7.90
8.54
9.22
8.90
9.21
7.26
Source : IDMA, Bloomberg | Mid Level Kementerian Keuangan
Kurva Imbal Hasil SUN Valas (dalam denominasi US Dollar) Tenor 1Y 2Y 3Y 4Y 5Y 6Y 7Y 8Y 9Y 10Y 20 Y 25 Y 30 Y
Jun-17 Dec-16 Dec-15 Dec-14 Dec-13 Dec-12 1.732 1.703 1.663 1.164 1.677 1.416 1.963 2.149 2.332 1.868 2.212 1.421 2.241 2.693 2.989 2.386 2.991 1.647 2.761 3.235 3.551 3.146 3.556 1.965 3.103 3.501 4.060 3.517 4.249 2.141 3.244 3.684 4.439 3.738 4.720 2.448 3.417 3.967 4.492 3.911 4.960 2.666 3.595 3.981 4.746 4.058 5.213 4.088 5.337 2.826 3.672 4.055 4.703 5.404 2.902 4.716 5.154 6.259 5.290 6.634 4.268 4.653 5.064 5.939 5.151 6.623 4.297 4.739 5.116 5.778 5.148 6.098 4.235
[%]
Source : Bloomberg | Mid Level Kementerian Keuangan
Bagian 6 Kinerja Pasar Sekunder SBN (Aktivitas Perdagangan, Kepemilikan SBN oleh Investor)
Kementerian Keuangan
Perdagangan Rata-Rata Harian SUN Rupiah di Pasar Sekunder
*) Hanya Seri FR dan VR Source: BI-SSSS, data diolah
Kementerian Keuangan
Perdagangan Rata-Rata Harian SBSN Rupiah di Pasar Sekunder (dalam Miliar Rp) 2,500 OUTRIGHT
REPO BI & BANK
REPO ANTAR BANK
2,000
1,500
1,000
500
-
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
Jan-17
Feb-17
Mar-17
Apr-17
May-17
Jun-17
Rata-rata s.d. Juni 17
REPO ANTAR BANK
-
-
-
1.63
21.63
70.52
36.44
16.31
61.00
-
-
-
-
-
20.33
REPO BI & BANK
-
-
0.85
4.76
38.23
95.04
92.57
335.11
422.55
540.72
721.99
740.22
1,019.9
633.25
561.75
42.21
113.43
164.49
365.67
497.01
635.54
1,052.5 1,144.3
813.25
462.51
995.24
1,097.7 1,046.6
911.26
757.00
OUTRIGHT
Kementerian Keuangan
Posisi Kepemilikan SBN Rupiah Yang Diperdagangkan Trend peningkatan kepemilikan oleh asing menunjukkan menariknya return di pasar
SBN domestik.
Catatan: - Non-Bank termasuk Institusi Pemerintah - Source: BI-SSSS, data diolah
Kementerian Keuangan
Posisi Kepemilikan SBN Rupiah Yang Diperdagangkan (dalam Triliun Rupiah) INSTITUSI BANK* Bank Konvensional Bank Syariah Institusi Negara Bank Indonesia (net, tidak termasuk SBN yang digunakan dalam operasi moneter dengan Bank) - Bank Indonesia (gross) - SBN yang digunakan dalam operasi moneter dengan Bank NON-BANK Reksadana Asuransi Non Residen - Termasuk Pemerintah & Bank Sentral Negara Asing Dana Pensiun Individu Lain-lain TOTAL
SUN 370.07 370.07 59.16
May-17 SBSN 137.91 108.95 28.96 4.30
TOTAL 507.99 479.02 28.96 63.46
SUN 261.24 261.24 165.44
Jun-17 SBSN 137.95 109.31 28.64 10.45
69.98
59.16
4.30
63.46
165.44
10.45
8.71
176.63
169.30
10.63
179.92
167.41
12.88
99.60
7.05
106.65
110.13
6.33
116.47
1.96
2.43
1,201.62 76.57 196.76 728.72
144.06 13.54 54.20 17.10
1,345.68 90.11 250.96 745.82
1,212.28 76.60 197.18 737.12
147.81 13.91 55.59 19.03
1,360.09 90.51 252.77 756.15
1,228.13 77.34 198.11 751.29
149.02 14.23 56.10 19.26
129.41
5.80
135.21
126.34
6.03
132.37
125.91
6.03
73.46 36.95 89.16 1,627.67
13.95 25.39 19.88 279.92
87.41 62.34 109.04 1,907.59
74.67 36.73 89.98 1,641.52
14.23 24.82 20.22 290.01
88.90 61.55 110.21 1,931.53
74.82 36.14 90.44 1,654.81
14.29 24.35 20.79 297.42
SUN 357.73 357.73 68.32
Apr-17 SBSN 134.20 106.02 28.18 1.66
TOTAL 491.93 463.75 28.18 69.98
68.32
1.66
167.92
INSTITUTION TOTAL 399.19 BANK* 370.55 Conventional Bank 28.64 Islamic Bank 175.89 Government Institution Bank Indonesia 175.89 (net, excluding gov't securities used in monetary operation with Banks) - Bank Indonesia (gross) 180.28 - Gov't securities used in monetary 4.39 operation with Banks 1,377.15 NON-BANK 91.56 Mutual Fund 254.21 Insurance 770.55 Non Resident - incl. Foreign Government(s) & 131.94 Central Bank(s) 89.11 Pension Fund 60.49 Individual 111.23 Others 1,952.23 TOTAL
Catatan: 1) Non Residen terdiri dari Private Bank, Fund/Asset Manager, Perusahaan Sekuritas, Asuransi, Dana Pensiun. 2) Lain-lain diantaranya Perusahaan Sekuritas, Korporasi, dan Yayasan. *) termasuk SBN yang digunakan dalam operasi moneter dengan Bank Indonesia. Source: BI-SSSS, data diolah
Kementerian Keuangan
Posisi Kepemilikan SBN Rupiah Yang Diperdagangkan (dalam %) INSTITUSI BANK* Bank Konvensional Bank Syariah Institusi Negara Bank Indonesia (net, tidak termasuk SBN yang digunakan dalam operasi moneter dengan Bank) - Bank Indonesia (gross) - SBN yang digunakan dalam operasi moneter dengan Bank NON-BANK Reksadana Asuransi Non Residen - Termasuk Pemerintah & Bank Sentral Negara Asing Dana Pensiun Individu Lain-lain TOTAL
SUN 21.98 21.98 4.20
Apr-17 SBSN 47.94 37.87 10.07 0.59
SUN 22.54 22.54 3.60
May-17 SBSN 47.55 37.57 9.99 1.48
TOTAL 26.30 24.80 1.50 3.29
SUN 15.79 15.79 10.00
Jun-17 SBSN 46.38 36.75 9.63 3.51
TOTAL 25.79 24.31 1.48 3.67
4.20
0.59
3.67
3.60
1.48
3.29
10.00
3.51
10.32
3.11
9.26
10.31
3.66
9.32
10.12
4.33
6.12
2.52
5.59
6.71
2.18
6.03
0.12
0.82
73.82 4.70 12.09 44.77
51.47 4.84 19.36 6.11
70.54 4.72 13.16 39.10
73.85 4.67 12.01 44.90
50.96 4.80 19.17 6.56
70.41 4.69 13.09 39.15
74.22 4.67 11.97 45.40
50.10 4.78 18.86 6.48
7.95
2.07
7.09
7.70
2.08
6.85
7.61
2.03
4.51 2.27 5.48 100.00
4.98 9.07 7.10 100.00
4.58 3.27 5.72 100.00
4.55 2.24 5.48 100.00
4.91 8.56 6.97 100.00
4.60 3.19 5.71 100.00
4.52 2.18 5.47 100.00
4.81 8.19 6.99 100.00
INSTITUTION TOTAL 20.45 BANK* 18.98 Conventional Bank 1.47 Islamic Bank 9.01 Government Institution Bank Indonesia 9.01 (net, excluding gov't securities used in monetary operation with Banks) 9.23 - Bank Indonesia (gross) - Gov't securities used in monetary 0.22 operation with Banks 70.54 NON-BANK 4.69 Mutual Fund 13.02 Insurance 39.47 Non Resident - incl. Foreign Government(s) & 6.76 Central Bank(s) 4.56 Pension Fund 3.10 Individual 5.70 Others 100.00 TOTAL
Catatan: 1) Non Residen terdiri dari Private Bank, Fund/Asset Manager, Perusahaan Sekuritas, Asuransi, Dana Pensiun. 2) Lain-lain diantaranya Perusahaan Sekuritas, Korporasi, dan Yayasan. *) termasuk SBN yang digunakan dalam operasi moneter dengan Bank Indonesia. Source: BI-SSSS, data diolah
Kementerian Keuangan
Kepemilikan SBN Rupiah Yang Diperdagangkan oleh Non Residen (Asing) berdasarkan Tenor
Sumber: BI-SSSS, data diolah Kementerian Keuangan
Spread terhadap UST- Jan 27 DATE Jan-17 Feb-17 Mar-17 Apr-17 May-17 29-Jun-17 30-Jun-17
PHIL 26
TURK 27
BRA 26
INDO 27
3.21 3.02 3.16 3.04 3.01 2.83 2.86
5.87 5.66 5.47 5.08 5.01 5.10 5.13
5.02 4.84 4.78 4.65 4.78 4.87 4.87
4.16 3.86 3.88 3.80 3.72 3.70 3.75
MEX 27
RUSS 26
3.92 3.81 3.74 3.68 3.68
4.30 4.11 4.15 4.00 4.02 4.14 4.13
ARGEN 26 SOUTH AFR 26 6.84 6.80 6.55 6.07 5.94 6.30 6.35
4.76 4.48 4.78 4.72 4.55 4.75 4.82
UST 27 2.45 2.39 2.39 2.28 2.21 2.27 2.31
[bps]
Source : Bloomberg | Mid Level Kementerian Keuangan
Spread terhadap UST- Feb 47 [bps]
DATE Aug-16 Sep-16 Oct-16 Nov-16 Dec-16 Jan-17 Feb-17 Mar-17 Apr-17 May-17 29-Jun-17 30-Jun-17
INDO 47
5.22 5.08 4.82 4.74 4.76 4.66 4.62 4.684
MEX 47 4.15 4.41 4.65 5.48 5.29 5.24 5.02 4.83 4.82 4.76 4.71 4.707
BRAZ 47 5.53 5.66 5.83 6.61 6.47 6.06 5.95 5.79 4.82 5.82 5.95 5.949
TURK 47
5.675 5.768 5.861 5.887
SOUTHAFR 46 4.965 5.188 5.574 5.518 5.356 5.229 5.328 5.352 5.276 5.470 5.507
UST 47 2.236 2.31 2.568 3.058 3.066 3.062 2.996 3.010 2.952 2.866 2.815 2.836
Source : Bloomberg | Mid Level Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Kementerian Keuangan
Spread terhadap 7Y Euro Midswap [bps]
Date 26/06/2017 27/06/2017 28/06/2017 29/06/2017 30/06/2017
7Y Euro Mexico 21 Turkey 21 Brazil 21 Indo 21 Midswap EuroBond EuroBond EuroBond EuroBond 0.3747 0.565 2.261 1.9 0.972 0.4671 0.564 2.284 2.104 0.982 0.4595 0.563 2.301 2.035 0.999 0.5172 0.591 2.304 2.068 1.011 0.5323 0.622 2.323 2.102 1.03
Source : Bloomberg | Mid Level Kementerian Keuangan
Spread terhadap 10Y Euro Midswap [bps] Date 26/06/2017 27/06/2017 28/06/2017 29/06/2017 30/06/2017
10Y Euro Mexico 24 Turkey 23 Indo 25 SouthAfr 26 Midswap EuroBond EuroBond EuroBond EuroBond 0.719 1.408 2.669 2.038 3.234 0.818 1.447 2.683 2.035 3.234 0.807 1.466 2.708 2.042 3.233 0.886 1.486 2.731 2.054 3.233 0.905 1.486 2.75 2.104 3.233
Source : Bloomberg | Mid Level Kementerian Keuangan
Rangkuman Penerbitan SBN Valas Terkini (1) Summary Terms of Offering
RIJPY0619
Issuer
RIJPY0621
RI0122
RI0127
RI0147
Republic of Indonesia
Republic of Indonesia
Issuer Ratings
Baa3(Moody's) / BBB- (Fitch) / BBB- (R&I)
Baa3 Stable (Moody’s), BBB- Stable (Fitch)
Issue Ratings
Baa3(Moody's) / BBB- (Fitch) / BBB- (R&I)
Baa3 Stable (Moody’s), BBB- Stable (Fitch)
Issue Size Pricing / Settlement Date Maturity Coupon Reoffer Yield / Price Yen Swap Offer Format Listing Total Book Order
Distribution
Investor Type
JPY fixed rate JPY fixed rate JPY62 bilion JPY38 bilion 15 June/ 21 June 2016 15 June/ 21 June 2016 21 June 2019 21 June 2021 0.83% 1.16% 100% 100% 95 bps over JP 3yr Swap 125 bps over JP 5yr Swap Private Placement
USD fixed rate USD0.75 billion 1 December / 8 December 2016 5 years due 8 January 2022 3.700% payable semi annually 3.750% / 99.767%
USD fixed rate USD1.25 billion 1 December / 8 December 2016 10 years due 8 January 2027 4.350% payable semi annually 4.400% / 99.592%
USD fixed rate USD1.50 billion 1 December / 8 December 2016 30 years due 8 January 2047 5.250% payable semi annually 5.300% / 99.246%
-
-
-
USD3.30 billion Indonesia 1%, Asia 58%, Europe 12%, USA 29%
JPY62 billion
JPY38 billion
USD5.20 billion
Rule 144A / Reg S SGX-ST & Frankfurt Stock Exchange USD3.50 billion
Asia 100%
Asia 100%
Indonesia 3%, Asia 22%, Europe 27%, USA 48%
Indonesia 18%, Asia 26%, Europe 18%, USA 38%
-
City Bank 10.5%, Public Funds 25.0%, Life Insurance 4.8%, City Bank 52.6%, Public Funds Asset Managers 11.3%, Regional 25.8%, Regional Banks 9.2%, Banks 4.8%, Shinkins 3.6%, and Shinkins 2.6%, and Others 9.8% Others 40.0%
Fund / Asset Managers 53%, Banks Fund / Asset Managers 27%, Banks Fund / Asset Managers 74%, Banks 22%, Insurance / Pension Funds 18%, 2%, Insurance / Pension Funds 62%, 12%, Private Banks 9%, SWF 5% Private Banks 2%, SWF 5% Private Banks 3%, SWF 6%
Kementerian Keuangan
Rangkuman Penerbitan SBN Valas Terkini (2) Summary Terms of Offering
SNI0322
Issuer
SNI0327
RIJPY0620
RIJPY0622
RIJPY0624
Perusahaan Penerbit SBSN Indonesia III
Republic of Indonesia
Issuer Ratings
Baa3 Stable (Moody’s), BB+ Positive (S&P), BBB- Stable (Fitch)
Baa3(Moody's) / BBB- (Fitch) / BBB- (R&I)
Issue Ratings
Baa3 Stable (Moody’s), BBB- Stable (Fitch)
Baa3(Moody's) / BBB- (Fitch) / BBB- (R&I)
Issue Size Pricing / Settlement Date Maturity Coupon Reoffer Yield / Price Yen Swap Offer Format Listing Total Book Order
USD fixed rate USD1 billion 22 March 2017/ 29 March 2017 5 years due 29 March 2022 3.400% payable semi annually 3.400% / 100%
USD2 billion 22 March 2017 / 29 March 2017 10 years due 29 March 2027 4.150% payable semi annually 4.150% / 100%
-
-
JPY fixed rate JPY40 bilion 31 May/ 8 June 2017 8 June 2020 0.65% 100% 55 bps over JP 3yr Swap
Rule 144A / Reg S SGX-ST & Nasdaq Dubai USD4.87 billion
JPY fixed rate JPY50 bilion 31 May/ 8 June 2017 8 June 2022 0.89% 100% 75 bps over JP 5yr Swap Public Offering
JPY fixed rate JPY10 bilion 31 May/ 8 June 2017 7 June 2024 1.04% 100% 85 bps over JP 7yr Swap
-
USD5.97 billion
JPY40 bilion
JPY50 bilion
JPY10 bilion
Asia 100%
Asia 100%
Asia 100%
Distribution
Islamic Investors (Middle East and Islamic investors (Middle East and Malaysia) 27%, Asia (excluding Indonesia Malaysia) 29%, Asia (excluding Indonesia and Malaysia) 28%, Indonesia 10%, and Malaysia) 23%, Indonesia 10%, Europe Europe 14%, USA 21% 9%, USA 29%
Investor Type
City Banks 25.0%, Trust Banks Funds Managers 43%, Bank 40%, Central Funds Managers 48%, Bank 39%, Central 11.3%, Specialized Banks 2.0%, Trust Banks 18.0%, Life Insurance Life Insurance 20.0%, Asset Banks & Sovereign Wealth Funds 12%, Banks & Sovereign Wealth Funds 8%, Life Insurance 15.8%, Asset 24.6%, Asset Managers 23.4%, Managers 8.0%, Regional Banks Insurance companies and Pension funds Insurance companies and Pension funds Managers 9.3%, Regional Banks Regional Banks 8.8%, Shinkins 5.0%, Shinkins 15.0%, and Others 3%, Private Banks 2% 4%, Private Bank 1% 4.0%, Shinkins 6.8%, and Others 1.8%, and Others 23.4% 52.0% 26.0% Kementerian Keuangan
Bagian 7 Penjaminan Pemerintah
Kementerian Keuangan
Definisi Kewajiban Penjaminan • Kewajiban yang secara potensial menjadi beban Pemerintah akibat pemberian jaminan kepada Kementerian Negara/lembaga, Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam hal Kementerian Negara/lembaga, Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dimaksud tidak dapat membayar kewajibannya kepada kreditur dan/atau badan usaha sesuai perjanjian pinjaman atau perjanjian kerjasama (UndangUndang nomor 18 tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2017) • Potensi kewajiban yang tidak tentu tetapi mengakui bahwa pengeluaran yang akan datang mungkin muncul jika persyaratan tertentu terpenuhi atau peristiwa tertentu terjadi (Glossary, The Scottish Public Finance Manual). • Kewajiban yang muncul dari kejadian-kejadian khusus, tidak terduga yang mungkin atau tidak mungkin terjadi. Kewajiban kontingensi dapat berupa eksplisit dan implisit (IMF, External Debt Statistics, Guide For Compilers And Users, 2003). Kewajiban eksplisit didefinisikan sebagai pengaturan kontrak-kontrak keuangan yang memberikan persyaratanpersyaratan tertentu yaitu persyaratan-persyaratan akan menjadi efektif jika salah satu atau lebih persyaratan yang ditentukan muncul untuk melakukan pembayaran dari nilai ekonomi atau dengan kata lain kewajiban kontingensi eksplisit muncul dari suatu pengaturan hukum atau kontrak (IMF, External Debt Statistics, Guide For Compilers and Users, 2003, hal 83). Kewajiban implisit tidak muncul dari suatu sumber hukum atau kontrak tetapi akan diketahui setelah kondisi suatu kejadian terealisir.
Kementerian Keuangan
Landasan Hukum Pemberian Penjaminan Pemerintah 1. Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2006 tentang Pemberian Jaminan Pemerintah Untuk Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik Yang Menggunakan Batubara, sebagaimana diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2007; 2. Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2010 tentang Penugasan Kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Untuk Melakukan Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik Yang Menggunakan Energi Terbarukan, Batubara dan Gas, sebagaimana diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 194 Tahun 2014; 3. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pemberian Jaminan dan Subsidi Bunga oleh Pemerintah Pusat Dalam Rangka Percepatan Penyediaan Air Minum;
4. Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2010 tentang Penjaminan Infrastruktur Dalam Proyek Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha Yang Dilakukan Melalui Badan Usaha Penjaminan Infrastruktur; 5. Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2015 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur; 6. Peraturan Presiden Nomor 100 tahun 2014 tentang Percepatan Pembangunan Jalan Tol di Sumatera, sebagaimana diubah dengan Peraturan Presiden nomor 117 tahun 2015; 7. Peraturan Presiden Nomor 82 tahun 2015 tentang Jaminan Pemerintah Pusat atas Pembiayaan Infrastruktur melalui Pinjaman Langsung dari Lembaga Keuangan Internasional kepada Badan Usaha Milik Negara; 8. Peraturan Presiden Nomor 3 tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional, sebagaimana diubah dengan Peraturan Presiden nomor 58 tahun 2017; 9. Peraturan Presiden Nomor 4 tahun 2016 tentang Percepatan Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan.
Kementerian Keuangan
Pengelolaan Kewajiban Penjaminan, Batas Maksimal Penjaminan (BMP) dan Jenis Potensi Default
Kementerian Keuangan
Program Penjaminan Pemerintah (2008 s.d. saat ini)
Kementerian Keuangan
Posisi Alokasi Anggaran Kewajiban Penjaminan Dalam APBN Rincian Program Penjaminan No. Penugasan Percepatan Pembangunan Infrastruktur Nasional Percepatan Pembangunan Pembangkit 1 . Tenaga Listrik Yang Menggunakan Batubara (Proyek 10.000 MW Tahap I) 2 . Percepatan Penyediaan Air Minum Pembiayaan Infrastruktur melalui Pinjaman 3 . Langsung dari Lembaga Keuangan Internasional kepada BUMN 4.
Percepatan Pembangunan Jalan Tol di Sumatera
Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik Yang Menggunakan Energi 5. Terbarukan, Batubara dan Gas (Proyek 10.000 MW Tahap 2 ) Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) yang dilakukan melalui Badan Usaha 6. Penjaminan Infrastruktur (Proyek infrastruktur dengan skema KPBU) Penugasan Penyediaan Pembiayaan 7. Infrastruktur Daerah kepada BUMN Total
Alokasi Anggaran Kewajiban Penjaminan (miliar rupiah) LKPP 2008 (Audited) IDR 283.00
LKPP 2009 (Audited) IDR 1,000.00
LKPP 2010 (Audited)
LKPP 2011 (Audited)
LKPP 2012 (Audited)
LKPP 2013 (Audited)
LKPP 2014 (Audited)
LKPP 2015 (Audited)
LKPP 2016 (Audited)
APBN 2017
IDR 1,000.00
IDR 889.00
IDR 623.30
IDR 611.22
IDR 913.65
IDR 792.00
IDR 570.53
IDR 449.68
IDR 50.00
IDR 15.00
IDR 10.00
IDR 35.00
IDR 2.23
IDR 1.80
IDR 0.59
IDR 1.14
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
IDR 21.07
-
-
-
-
-
-
-
-
-
IDR 39.37
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
IDR 283.00
IDR 1,000.00
IDR 1,050.00
• Anggaran kewajiban penjaminan di alokasikan sejak APBN TA 2008 (menyesuaikan penerbitan penjaminan untuk setiap program) • Anggaran kewajiban penjaminan dalam APBN TA 2017 telah disetujui DPR sebesar Rp924,1 miliar: Program Infrastruktur Nasional Rp721,1 miliar (Proyek FTP1, PDAM, Direct Lending, Jalan Tol Sumatera, dan KPBU), dan Program penugasan penyediaan pembiayaan infrastruktur daerah kepada BUMN/Dana talangan Infrastruktur Daerah Rp203 miliar) • Alokasi anggaran untuk program penjaminan FTP2 diberikan dalam bentuk alokasi belanja subsidi dan PMN.
IDR 904.00
IDR 633.30
IDR 59.82
IDR 706.04
IDR 48.18
IDR 964.07
IDR 49.70
-
IDR 80.56
-
IDR 843.50
IDR 651.67
-
IDR 209.87
IDR 203.00 IDR 924.12
• Mulai tahun 2013, sesuai dengan ketentuan dalam PMK 30 tahun 2012 tentang Tata Cara Pengelolaan Dana Cadangan Penjaminan Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Kewajiban Penjaminan Pemerintah, alokasi anggaran kewajiban penjaminan Pemerintah yang tidak terealisasi sampai dengan akhir triwulan III dapat dipindahbukukan ke dalam rekening dana cadangan penjaminan Pemerintah. • Posisi saldo rekening dana cadangan penjaminan Pemerintah sebesar Rp2.321,78 miliar (akumulasi alokasi APBN 2013, 2014 dan 2016 (alokasi TA 2015 tidak dapat dipindahbukukan karena kebutuhan kapasitas fiskal APBN).
Kementerian Keuangan
Posisi Pengelolaan Kewajiban Penjaminan
Kementerian Keuangan
Komposisi Kewajiban Penjaminan Pemerintah (per 30 Juni 2017)
Kementerian Keuangan
Maturity Profile Penjaminan Kredit yang Dijamin Pemerintah (per 30 Juni 2017)
Kementerian Keuangan
Realisasi dan Proyeksi Oustanding Kredit yang Dijamin Pemerintah (per 30 Juni 2017)
Kementerian Keuangan
Bagian 8 Rating, Opini BPK, Kesimpulan
Kementerian Keuangan
Rating Indonesia Faktor Penentu Perbaikan Rating
Ketahanan Perekonomian Indonesia dalam menghadapi krisis global 2007-2008
Kestabilan politik dan perbaikan law enforcement
Pengelolaan utang pemerintah yang prudent: Penurunan rasio utang terhadap PDB Ketepatan waktu pembayaran kewajiban utang Meningkatnya kepercayaan investor/ kreditor
Sovereign Credit Rating (Fitch, Moody’s, S&P)
Peningkatan rating 1 notch berpotensi menurunkan yield SBN valas baru sekitar 75115bps
Country Risk Classification (CRC)
Pengukuran risiko kredit suatu negara oleh negara-negara anggota OECD
Rentang 0 (berisiko rendah) sampai dengan 7 (berisiko tinggi)
Penurunan 1 level CRC berpotensi menurunkan biaya pinjaman luar negeri khususnya fasilitas kredit ekspor baru sekitar 130-150bps Kementerian Keuangan
Perkembangan Credit Rating Indonesia (1) S&P: Tanggal 19 Mei 2017 menaikkan peringkat kredit Indonesia dari BB+ menjadi BBB-.
Perkembangan Rating Indonesia 1999 - 2017
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
S&P CCC+ BCCC CCC+ B B+ B+ BBBBBBBBBB BB+ BB+ BB+
Fitch BBBB B+ B+ BBBBBBBB BB BB+ BBBBBBBBB-
Rating Moody's R&I B3 BB3 BB3 BB3 BB2 BB2 B B2 BBB1 BBB a3 BB+ B a3 BB+ B a2 BB+ B a2 BB+ B a1 BB+ B aa3 BBBB aa3 BBB-
2014 2015 2016 2017
BB+ BB+ BB+ BBB-
BBBBBBBBBBBB-
B aa3 B aa3 B aa3 B aa3
Tahun
BBBBBBBBBBBB-
JCR B B B+ B+ BBBB BB BB+ BBBBBBBBBBBB-
CRC 6 6 6 6 6 6 5 5 5 5 5 4 4 3 3
BBBBBBBBBBBB-
3 3 3 3
R&I: Tanggal 5 April 2017 memperbaiki Outlook Sovereign Credit Rating Indonesia dari stable menjadi BBB/positive JCRA: Tanggal 7 Maret 2017 memperbaiki Outlook Sovereign Credit Rating Indonesia dari stable menjadi BBB-/positive Moody’s: Tanggal 8 Februari 2017 memperbaiki outlook sovereign credit rating Indonesia dari stable menjadi positive dan mengafirmasi rating pada Baa3 (Investment Grade) Fitch Ratings: Tanggal 21 Desember 2016 meningkatkan outlook dari stable menjadi positive dan mengafirmasi rating pada BBB- (Investment Grade). OECD: Tanggal 30 Maret 2012 menaikkan peringkat CRC Indonesia dari klasifikasi 4 menjadi klasifikasi 3 Kementerian Keuangan
Rekapitalisasi Perbankan
Reprofiling VR & HB, AssetLelang penerbitan SUN Bond Swap, & penerbitan secara reguler, program SUN Buyback jk panjang
Lelang penerbitan SUN secara reguler, program Buyback, & Debt Swtiching
Lelang penerbitan SUN secara reguler, program Buyback, Debt Swtiching, & diversivikasi instrumen
Moodys’s menaikan rating ke Ba1 per 17 Januari 2011
Non Investment grade
Non Investment grade
Krisis ekonomi 1998
Investment grade
Investment grade
Perkembangan Credit Rating Indonesia (2)
S&P’s menaikan rating ke BBBper 19 Mei 2017
Moodys’s menaikan rating ke Baa3 per 18 Januari 2012 S&P sempat menurunkan rating ke Selective Default namun direvisi kembali 2 hari kemudian
S&P’s menaikan rating ke BB+ per 8 April 2011
Fitch’s menaikan rating ke BBBper 15 Desember 2011
2017
Fitch’s
S&P’s
Moody’s
Kementerian Keuangan
Performa Sovereign Rating Indonesia Pada tanggal 19 Mei 2017, lembaga pemeringkat Standard and Poor's (S&P) menaikkan peringkat
rating Indonesia dari BBB-/positif menjadi level BBB-/stable.S&P menyatakan keputusan tersebut didasari oleh berkurangnya risiko fiskal seiring kebijakan anggaran Pemerintah yang lebih realistis sehingga membatasi kemungkinan pemburukan defisit ke depan secara signifikan. Langkah ini juga dapat mengurangi risiko peningkatan rasio utang Pemerintah terhadap PDB dan beban pembayaran bunga. Di sisi lain, S&P juga memproyeksikan perbaikan penerimaan negara sebagai dampak lanjutan dari perolehan data program tax amnesty serta pengelolaan pengeluaran fiskal yang lebih terkendali. Selain itu, Indonesia dinilai telah menunjukkan perumusan kebijakan yang efektif untuk mendukung keuangan pemerintah yang berkesinambungan dan pertumbuhan ekonomi yang berimbang. Pada tanggal 5 April 2017, Rating and Investment Information (R&I) merevisi outlook peringkat kredit pemerintah Indonesia dari stable menjadi positive, serta mengafirmasi rating pada BBB-. Peningkatan ini didasarkan pada beberapa faktor yaitu stabilitas makroekonomi Indonesia, posisi eksternal Indonesia, penyempitan defisit neraca berjalan, peningkatan cadangan devisa, posisi utang luar negeri swasta yang stabil serta defisit anggaran yang tetap terkendali. Hal ini merupakan hasil dari pengelolaan kebijakan fiskal dan moneter yang berfokus pada stabilitas serta didukung adanya kebijakan deregulasi dalam meningkatkan iklim investasi. Pada tanggal 7 Maret 2017, Japan Credit Rating Agency, Ltd (JCRA) memperbaiki Outlook Sovereign Credit Rating Republik Indonesia dari Stable menjadi Positive, sekaligus mengafirmasi rating pada BBB- (Investment Grade). Dua faktor kunci yang mendukung perbaikan outlook Sovereign Credit Rating Indonesia yaitu perbaikan iklim investasi yang didorong oleh berbagai Paket Kebijakan Ekonomi dan perlambatan utang luar negeri swasta seiring dengan diimplementasikannya prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan utang luar negeri korporasi non-Bank yang diatur oleh Bank Indonesia. Kementerian Keuangan
Performa Sovereign Rating Indonesia (2) Pada tanggal 8 Februari 2017, lembaga pemeringkat Moody’s Investors Service (Moody’s) memperbaiki
Outlook Sovereign Credit Rating Indonesia dari Stable menjadi Positive, sekaligus mengafirmasi rating pada Baa3 (Investment Grade). Faktor-faktor kunci yang mendukung perbaikan tersebut yaitu penurunan kerentanan sektor eksternal yang diperkirakan akan terus berlanjut sebagai dampak dari kebijakan otoritas dan perbaikan kelembagaan melalui peningkatan efektivitas kebijakan.
Pada tanggal 21 Desember 2016 Fitch Ratings (Fitch) meningkatkan Outlook Sovereign Credit
Rating Indonesia dari Stable menjadi Positive, sekaligus mengafirmasi rating pada BBB- (Investment Grade). Faktor kunci yang mendukung perbaikan tersebut, yaitu track record stabilitas makroekonomi yang dapat dijaga dengan baik oleh otoritas dalam beberapa tahun terakhir di tengah tantangan ekonomi global, kebijakan moneter dan nilai tukar yang ditempuh BI telah efektif meredam gejolak di pasar keuangan, serta dorongan reformasi struktural yang kuat sejak September 2015 yang mampu memperbaiki iklim investasi secara bertahap dan diperkirakan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dalam jangka menengah.
Pada tanggal 30 Maret 2012, OECD menaikkan peringkat CRC (Country Risk Classification)
Indonesia dari klasifikasi 4 menjadi klasifikasi 3. Saat ini Indonesia berada dalam kelompok yang sama dengan negara-negara seperti Thailand, Uruguay, Afrika Selatan, Rusia, India, Brasil dan Peru.
Kementerian Keuangan
Opini BPK tentang Laporan Keuangan
Tahun 2012 Laporan Keuangan BA-999.01 Pengelolaan Utang
mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Tahun 2013, 2014, 2015 dan 2016 BPK tidak memberikan opini
terhadap BA-999.01 namun hanya memberikan opini atas Laporan Keuangan BA-999 Bendahara Umum Negara (BUN) dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Pada 2016 tidak terdapat temuan yang material yang mempengaruhi opini atas Laporan Keuangan BA-999 Bendahara Umum Negara (BUN) tersebut. Akuntabilitas kinerja pengelolaan utang membaik Sistem Pengendalian Internal (SPI) Kepatuhan terhadap peraturan dan ketentuan yang berlaku
Kementerian Keuangan
Kesimpulan Utang Pemerintah diperlukan untuk membiayai defisit APBN, penyediaan arus kas jangka
pendek, dan refinancing utang lama. Meskipun utang nominal mengalami peningkatan, namun rasio terhadap PDB cenderung menurun dan saat ini telah mencapai batas yang aman Pengelolaan utang pemerintah diarahkan untuk mendapatkan sumber pembiayaan dengan biaya dan risiko rendah, jangka panjang, dan tidak ada ikatan politik. Pengelolaan fiskal & utang Indonesia relatif semakin baik: Berbagai rasio utang dan rasio biaya utang menunjukkan trend yang membaik dan bahkan dibandingkan rasio-rasio yang sama di negara lain, termasuk negara maju
Kegiatan pengelolaan didasarkan pada ketentuan perundang-undangan yang menjamin transparasi dan akuntabilitas publik
LK BA-999.01 Pengelolaan Utang Tahun 2008 s.d. 2012, dinilai Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) oleh Badan Pemeriksa Keuangan
Perbaikan credit rating Indonesia terutama terjadi mulai tahun 2005. Pada tahun 2011 S&P telah menaikkan rating Indonesia dari BB menjadi BB+, sedangkan JCRA, Fitch, Moody's dan R&I telah memasukkan Indonesia kedalam kategori negara Investment Grade Kementerian Keuangan
Bagian 9 Ekstra Slide
Kementerian Keuangan
Profil Utang Indonesia (Pemerintah, Bank Indonesia, Sektor Publik dan Swasta) Triliun Rupiah
Jenis Utang
PUPP
SULNI
Utang Dalam Negeri/Residen
2,145.57
Utang Luar Negeri / Non Residen
1,521.84
2,135.04
2,623.60
Total
3,667.41
2,135.04
7,741.48
-
SUSPI 5,117.89
Berbeda dengan Buku Saku Profil Utang Pemerintah
Pusat, dalam menentukan Utang Luar Negeri SULNI dan SUSPI memakai konsep resident – non resident yaitu
penduduk (resident) dan bukan penduduk (non resident).
PUPP (Profil Utang Pemerintah Pusat) : Data Utang Pemerintah Pusat.
SUSPI
SULNI (Statistik Utang Luar Negeri Indonesia) : Utang Luar Negeri Pemerintah Pusat, Bank Indonesia dan Swasta
SULNI
SUSPI (Statistik Utang Sektor Publik Indonesia) : Utang Pemerintah Pusat, Bank Indonesia dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
utang yang didasarkan pada kepemilikan
PUPP
7,741
2,135
3,667
Triliun Rupiah
Catatan : - Angka posisi utang Buku Saku dan SULNI per 30 April 2017 - Angka posisi utang SUSPI per 30 Maret 2017
Kementerian Keuangan