BUKU PIETUNJUK INDl tentang INFANTERI
-
P I : INF 0l.a
KONFIDENSIAL TENTARA NASIONAL INDONESIA MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT
BUKU PETUNJUK INDUK tentang INFANTERI PI :INF - 0l.a Skep I 58 1 111 I2004
KONFIDENSIAL
TENTARA NASIONAL LNDDNESlA MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT
SURAT KEPUTUSAN Nomor : Skep / 58 / I11 / 2004 tentang PENGESAHAN BERLAKUNYA BUKU PETUNJUK IND TENTANG INFANTEM
KEPALA STAF ANGKATAN DARAT
Meni~nbang
: 1. Kebutuhan peranti lunak berupa Buku Petunjuk ut~tukdigunakan sebagai
pedoman dalarn pelaksanaan tugas bagi Satuan dan sumber ballat1 ajaran bagi Lembaga Pendidikan di lingkungan TNI AD.
Bahwa dalam ha1 ini, untuk memenuhi kebutuhan tersebut perlu dikeluarkan Surat Keputusan mengenai Buku Petunjuk lr~duk terltarig Infanteri.
2.
1:.
Mengingat
Keputusan Kasad Nomor Kept 3 / V / 2000 tanggal 15 Mei 2000 tentang Organisasi dan Tugas Pusat Kesenjataan lnfanteri TNI AD.
: 1.
Surat Keputusan Kasad Nomor Skep / 58 1 111 / 2004 Tanggal 9 Maret 2004
Keputusan Kasad Nomor Kepll8/XII/ 2001 tanggal 1 5 Desember 200 1 tentany Pengesahan Doktrin TNI AD " Kartika Eka Paksi". 2.
Memperhatikan : 1 .
Surat Kasad Nomor Bl 793/ VII 12001 tanggal 27 Juli 2001 tentang
Stratifikasi Doktrin TNI AD.
2.
Surat Kasad Nomor B/857/V111/2001 tanggal 13 Agustus 2001 tentang
Perubahan Tataran Kewenangan Pengesahan dan Penandatanganan Materi DoktrinlBujuk TNI AD.
3. Hasil perumusan tentang Infanteri.
kelompok kerja penyusunan Buku Petunjuk Induk
MEMUTUSKAN
Menetapkan
: 1.
Mengesahkan berlakunya Buku Petunjuk Induk tentang lnfanteri
-
dengan menggunakan kode PI : INF 0l.a sebagai revisi dari Bujukin tentang Infanteri yang telah disahkan dengan Surat Keputusan Kasad Nomor Skep/328/V11/1998 tanggal 28 Juli 1998.
2.
Buku Petunjuk lnduk ini berklasifikasi KONFIDENSIAL.
Komandan Pusat Kesenjataan lnfanteri sebagai Pembina materi Buku Petunjuk Induk ini. 3.
1 4.
Ketentuan . . .
Surat Keputusan Kasad Nomor Skep 1 58 / 111 / 2004 Tanggal 9 Maret 2004
Ketentuan lain yang masih ada tetapi benentangan dengan materi Buku Petunjuk lnduk tentany lnthnteri itii dinyatakan tidak berlaku.
4.
5.
Surat Keputusan ini herlaku seiak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 9
Maret 2004
ANGKATAN DA KEPALA STAF
Kepada Yth. Distribusi B Angkatan Darat Tembusan : I. 2. 3.
4.
Kasum TNI IrjenTNI Asrenum Panglima TNI Dirjenrensishan Dephan
SANTOSO :NDERAL '
KONFIDENSIAL
ii BAB IV PEMBINAAN INFANTERI 18. 19. 20. 21.
Umum .................................................................................................18 Manuver................................................. . ............. . ....................... 18 Pertempuran Jarak Dekat ........................................................................ 32 Tembakan......................................................................... .......... 32 BAB V PENGGUNAAN INFANTERI
22.
23. 24.
Umum ........................................................................................... 35 Penggunaan Dalam Operasi Militer Untuk Perang .............................................. 35 Penggunaan Dalam Operasi Militer Selain Perang .. .................... .... 39
BAB VI TATARAN KEWENANGAN 25. 26. 27. 28. 29.
Umum ................................................................ Wewenang dan Tanggung Jawab Tingkat Mabes TNI AD........ Wewenang dan Tanggung Jawab Pusat Kesenjataan Infanteri........ Wewenang dan Tanggung Jawab Tingkat Kotama ..... Wewenang dan Tanggung Jawab Tingkat Satuan
BAB VII PENUTUP 30. 3 1.
Keberhasilan .... .................................. ........... ......... 43 Penyempumaan .................... %i+".,,.".... ............................. 43 1
Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4
'a%': p&&!&Pm*%t;!~?? -3 J.
Pengertian-pengertian c;t s , d Bk #- -. ,'_ _ Stratifikasi Doktrin Infanteri Skema Aliran Penyusunan Bujukin Infant Daftar Nama Pokja
lh?
I
TI
KONFIDENSIAL DAFTAR IS1 BAB I . PENDAHULUAN 1.
2. 3. 4. 5.
Umum ........................................................................... ............... 1 Maksud d m Tujuan .................................................................................1 Ruang Lingkup dan Tata Umt ..................................................................... 2 Landasan dan Referensi.............................................................................2 Pengertian ............................................................................................. 2
BAB I ' KETENTUAN POKOK PENYELENGGARAAN INFANTERl Umum ................................................................................................. Peran ................................................................................................ Tugas .................................................................................................. Fungsi ................................................................................................. Stratifikasi Doktrin .................................................................................. Azas ................................................................................................... Prinsip ................................................................................................ Ciri ..............................................................................................
KONSEP DASAR PENYELENGGARAAN INFANTERl 14. 15. 16.
17.
Umum ............................................................................................. 9 Kebijakan ............................................................................................9 Strategi ................................................................................................9 Penyelenggaraan Infanteri ....................................................................... 16
KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
TENTARA NASIONAL INDONESIA MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT
BUKU PETUNJUK INDUK tentang
INFANTERI
-
BAB I PENDAHULUAN 1.
Umum. a
TNI AD sebagai bagian integral TNI bertugas melaksanakan tugas-tugas TNI
matra darat dalam menjaga dan melindungi kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, serta kehomtan dan
keselamatan bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. b.
Guna mendukung pelaksanaan tugasnya, TNI AD menyelenggarakan h g s i -
h g s i meliputi b g s i utama, b g s i organik militer, b g s i organik pembinaan, h g s i teknis militer mum, h g s i teknis militer khusus dan b g s i khusus. Salah satu dari h g s i t e h s militer urnum TNI AD adalah Infanteri. c.
Agar b g s i tersebut dapat terselenggara dengan baik dan optimal, maka
diperlukan Buku Petunjuk Induk sebagai pedoman dalam penyelenggaraan fungsi Infanteri.
Mabud dan Tuiuan.
a
Mabud.
Buku Petunjuk Induk ini dimaksudkan untuk membenkan
gambaran dan kejelasan tentang tata cara penyelenggaraan pembinaan dan penggunaan Infanteri dalam mendukung tugas pokok TNI AD.
1 b.
KONFIDENSIAL
Tuiuan .....
KONFIDENSLAL 2
b.
Tuiuan.
Untuk memberikan pedoman bagi satuan Infanteri dalam
penyelenggaraan pembinaan dan penggunaan Infanteri dalam tercapainya tugas pokok TNI AD. 3.
Ruanr Linnku~dan Tata Umt.
a
Ruang Lingkup. Buku Petunjuk Induk ini memuat garis besar hal-ha1 yang
berkaitan dengan ketentuan pokok dan konsep dasar penyelenggaraan h g s i Infanteri.
Tata Umt :
4.
1)
Pendahuluan.
2)
Ketentuan Pokok Penyelenggaraan Infanteri,
3)
Konsep Dasar Penyelenggaraan Infanteri.
4)
Pembinaan Infanteri.
5)
Penggunaan Infanteri.
6)
Tataran Kewenangan.
7)
Penutup.
Landasan dan Referensi. Landasan. Keputusan Kasad Nomor : Kepi18/XII/2001 tanggal 15 Desember 2001 tentane Doktrin TNI AD Karhka Eka Paksi.
b.
1,
k'
Refennsi.
•
Skep Kasad Nomor : Skepl328NIIl1998 tanggal 28 Juli 1998 tentang 1) Buku Pdunjuk Induk Infanteri TNI AD. 2)
Skep Panglima Angkatan Darat Nomor : Kepll 02811011968 tentang
Doktrin Operasi Infanteri.
Peneertian-Peneertian. Larnpiran 2
I BAB I1
KONFIDENSIAL
.....
KONFIDENSIAL
-
BAB I1 KETENTUAN POKOK PENYELENCGARAAN INFANTERI 6.
Umum. Dalam menyelenggarakan h g s i Infanteri, diperlukan ketentuan pokok
sebagai pedornan bagi penyelenggara Ketentuan pokok tersebut meliputi peran, tugas clan fungsi, serta pedornan lain yang diperlukan dalam penyelenggaraan fimgsi Infanten. Peran. -
Infanten, Berperan sebagai pasukan tempur berjalan kaki untuk menyelenggarakan pertempuran jarak dekat dengan menggunakan peralatan dan 7.
perlengkapan ringan dalam rangka mendukung tugas pokok TNI AD. 8.
Tusas.
a. TugasPokok. Infanteri bertugas untuk mencari, mendekati dan rnenghancurkan musuh serta merebut, menguasai dan atau mernpertahankan suatu rnedan. b.
Dalam melaksanakan tugasnya Infanteri melaksanakan operasi tempur daiam
tugas pertahanan negara untuk menghadapi ancaman baik dari luar negeri rnaupun dari dalam negeri, tugas bantuan, tugas kemanusiaan dan tugas perdamaian dunia. 9.
Funesi.
Dalam melaksanakan tugasnya, Infanteri menyelenggarakan fimgsi-
fhgsi sebagai berikut:
a
Manuver.
Menyelenggarakan segala usaha, kegiatan dan pekerjaan
dalam rangka mncari dan mendekati guna menemukan kedudukan musuh di darat, dengan cara bergerak di berbagai bentuk medan dan cuaca baik dengan berjalan kaki maupun rnenggunakan peralatan angkut yang tersedia untuk ntendukung mobilitas pasukan. b.
Pertem~uranJarak Dekat. Menyelenggarakan segala usaha, kegiatan dan
pekerjaan dalam rangka menghancurkan musuh dengan cara pertempuran jarak dekat baik secara perorangan maupun dalam hubungan satuan.
I c. Tembakan . .. .. KONFIDENSIAL
c.
Tembakrm.
Menyelenggarakan tembakan yang dimiliki Infanteri dalam
rangka menghammkan m u h serta mguasai d m atau rnempertahankan medan.
11.
&g. Penyelengguaan Infanteri berdasarkan asas-asas :
1)
Setiap pertempwan harus ditujukan untuk mencapai suatu tujuan.
Tujuan yang harus dicapai ini, akan naenentdcan tugas yang hams dilaksanakan. 2)
Tujuan dari pertempman lnfanteri adalah menghancwkan musuh
secara fisik dan kemudian mendudukifmenguasai medanidaerah tersebut, untuk kemudian dikembangkan.
1)
Tindakan ofensif adalah pa~ting ~
I U Kmencapai
hasil yang
menentukan, ketentuan ini hanya dapat dilaksanakan dengan menyerang. 2)
Tindakan bertahan dilakukan sebagai tindakan sementara, untuk
menantikan kesempatan melakukan tindakan ofensif atau untuk tujuan menghemat kekuatan pada suatu tempat guna memusatkan kekuatan ditempat lain yang menentukan.
1)
Mobilitas yang tinggi akan memperbesar keamanan, mernpertinggi
inisiatifl semangat ofensifl moril dan memperbesar pendadakan. / 2) Faktor ... ..
KONFIDENSIAL
Faktor-fhlctor yang mempengmhi mbilitas antara lain : Komando dan pengendalian. Tingkat latihan satuan. Bantuan administrasi. Pengalaman. Disiplin. Tindakan musuh. Medan.
Iklim dan cuaca d.
Kesatuan Komando. 1)
Komando adalah kegiatan-kegiatan yang menggerakkan organisasi
atau bagigumya yang telah disusun untuk mencapai tujuan tertentu. 2)
Dalam pertempuran, k e a d a a n - k e h yang dihadapi sering sangat
cepat berkembang dan berubah yang sukar diperhitungkan sebelutmya 3)
Dengan adanya kesatuan komando dapat dijarnin adanya kesatuan
usaha dan kegiatan yang sangat diperlukan dalam melaksanakan pertempuran dan dapat pula dihindari duplikasi usaha yang tidak perlu. 4)
e.
Kesatuan
komando
mutlak
diperlukan
dalam
melaksanakan
4~!e
Pemusatan. Kekuatan dan per
a k a n pada daerah operasi dan
sasaran tertentu untuk menjamin penyelesaian tugas dalam ruang dan waktu yang ditentukan, serta melanjutkan tugas pada tahau o~erasiselanjutnya secara bertahap guna memperoleh keunggulan di setiap tahap.
Dalam setiap pertempwan seorang kornandan sering merasakan tidak 1) cukupnya satuan d m sarana yang tersedia bila dibandingkan dengan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan. Penghematan berarti menggunakan kekuatan yang tersedia menurut 2) keperluan dan tidak berlebih-lebihan.
Pendadakan. 1)
Pendadakan adalah suatu kejadian yang diciptakan oleh suatu
keadaan pada waktu dan tempat yang diperhitungkan terhadap musuh yang tidak mempersiapkan diri untuk menghadapinya, sehingga musuh kehilangan keseimbangan pada susunan, sistem k o m d o dan moril.
I
Faktor-faktor yang dapat memperbesar kemungkinan untuk mencapai
2) pendadakan antara lain :
h.
a)
Kerahasiaan.
b)
Kecepatan
c)
Intelijen dan lawan Intelijen.
d)
Variasi dalam taktik dan teknik.
e)
Penggunaan keadaan medan clan cuaca.
f)
Persiapan yang baik.
I
Keentestaan. Untuk memberikan jaminan terhadap keberhilan tugas,
penggunaan kekuatan dilaksanakan secara serasi dan seimbang, sehingga dapat tercapai usaha d m kegiatan yang saling membantu.
KONFIDENSIAL
j. .bunggulan moril merupakan faktor penentu keberhasilan tugas, dilandasi mativasi yang kuat, semangat juang yang pantang memyerah, hubungan atasan dengan bawahan kohesif latihan yang keras, dukungan yang memadai dan prosedur operasional yang jelas. k.
m
malt K d Menvermb. Motivasi dr*m d%anakan tugas untuk secara
term menem berupaya mencapai hasil keberhasilan tanpa menimbulkan korban dan kerugian yang sia-sia 12.
m.Penyelenggaraan Infanteri berpegang teguh pada prinsip-prinsip sebagai
berikut :
a Titik Kua. Yaitu kduatan Satuan InEanteri terletak pada jiwa pengabdian setiap anggota dan jiwa korsa satuan yang bersumber pada tradisi, sejarah dan kepentingan yang berorientasi ke depan serta didukung oleh keterampilan yang memadai. b.
Kebhinekaan.
Yaitu kebbnekaan tradisi Infanteri rnerupakan sumber
inspirasi dan aspirasi guna rnenempcr keekaamya dan merupakan kekuatan dalam menjalankan pejuanpnya c.
.-
Yaitu Satuan Infanteri merupakan salah satu unsur organik
kekuatan dan ketahanan wilayah. d.
Nilai Guna d m Kekuatan Sahan. Yaitu totalitas hasil pernbinaan mental,
ideologi, pemeliharaan tradisi dan jiwa korsa, pembinaan kekuatan dan latihan yang berkualitas, terarab, dan bersumber kepada tradisi perjuangan TNI. e.
Kaderimi K e ~ e m i m ~ i w Yaitu . usaha dan kegiatan untuk rnenyiapkan,
mmbentuk d m mlatih kader pemimpin di masa mendatang.
f. Re-. Yaitu usaha mcncari, menemukan dan mengemhgkan Infanteri dikaitkan dengan aspek ilmu pengetahuan clan teknologi.
KONFIDENSIAL
=m 13.
8
u.Infanteri mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: a
Infanteri dalam melaksanakan tugasnya didukung oleh kemampuan berjalan
kaki dan kernampuan menembaklperkelahian perorangan. b.
Infanteri mampu rnelaksanakan pertempuran jarak dekat di berbagai bentuk
.
medan dan dalam berbagai kondisi cuaca
rprd--
kr,. L~kySlr~
c.
-msl
Infanteri melaksanakan tugasnya dapat b e s z a t a u diperkuat oleh
kesenjataan lain, atau merupakan bagian dari kesatuan yang lebih besar dalarn bentuk gabungan.
d.
Rawan terhadap serangan udara
e.
Dukungan bantuan tempur terbatas.
E
Dukungan administrasi terbatas.
(I
-f
bur
-
1 BAB 111 .....
BAB
- 111
KONSEP DASAR CNGGARAAN INFANTERI 14.
FY
rn
Umum. Konsep dasar penyelenggaraan Infanteri dilaksanakan melalui dua pilar
utama yaitu pembinaan dan penggunaan Infanteri yang satu sama lain tidak dapat dipisahkan, oleh karena itu diperlukan kebijakan dan strategi yang rnencakup dua pilar utama yang dirumuskan berdasarkan kepentingan untuk keberhasilan melaksanakan tugas
IS.
Kebiiakan.
a
Pembinaan
Infanteri
diarahkan
untuk
mewujudkan
PrajuritISatuan
Infanteri yang profesional, efisien d m modern sehingga mampu dan terampil dalam melaksanakan pertempuran jarak dekat di sernua bentuk rnedan dan berbagai kondisi
cwa k
Penggunaan I h t e r i diarahkan untuk menghadapi ancaman terhadap
pertahanan negara, tugas bantuan, tugas kemanusiaan dan tugas internasional dengan menggunakan pola operasi militer untuk perang dan pola operasi rniliter selain
16.
Stra-i.
P'&y=n'ggaiain
lnfanteri untuk menddung pelaksanaan tugas
pokok TNI AD dilaksanalcan secara terpadu melalui pembinaan dan penggunaan kekuatan, kemampuan d m gelar pasukan dihadapkan dmgan ancaman terhadap pertahanan negara, terutama yang menuntut tersedianya kemampuan Infanteri baik dalam operasi militer untuk
* -
perang rnaupun operasi rniliter selain perang, sesuai dengan strategi pembinaan dan parggunaan kekuatan TNl AD yang balaku
I
KONFIDENSIAL
e
-
- ,
--
.-
-. a-
KONFIDENSIAL 8 13.
w.Infanteri mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: a.
Infanteri dalam melaksanakan tugasnya didukung olen liernampuan berjalan
kaki dan kemarnpuan menembaldperkelahian perorangan.
b.
Infanteri nrampu mlaksanakan pertempwan jar& dekat di berbagai bentuk
medan dan dalam berbolgai kondisi cuaca
w I
c.
!pin' .- - 0 -1.-.--a-
"-&A-
..a*.
Infanteri melaksanakan tugasnya dapat berdin sendiri, atau diperkuat oleh
kesenjataan lain, atau merupakan @an
dari kesatuan yang lebih besar dalarn
bentuk gabungan. d.
Rawan terhadap serangan udara.
e.
Dukungan bantuan tempur terbatas. Dukungan administrasi terbatas.
-
/ BAB 111 ... ..
KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
a
Tuiuan.
Untuk mewujudkan PrajuritlSatuan Infanteri yang profesional,
e6sien dan modem sehingga terarnpil dalam pertempuran jarak dekat di semua bentuk medan dan berbagai kondisi cuaca dalam rangka mencegah, menangkal dan
mmindak setiap ancaman yang tirnbul di wilayah darat sebagai bagian dari penggunaan kekuatan TNI AD.
b.
Sasaran.
1)
Sasaran Pembinaan Infanteri. a)
Terciptanya kekuatan satuan Infanteri yang handal sesuai
tuntutan tugas dan prediksi ancaman serta karakteristik daerah operasi. b)
Tenvujudnya kemampuan satuan Infanteri yang optimal
dalam rangka mendukung tugas-tugas TNI AD. c)
Tertatanya gelar satuan Infanteri yang rnampu mendukung
tugas-tugas TNI AD di seluruh wilayah daratan NKRI. 2)
Sasaran Penggunaan Inbteri. Terwujudnya penggunaan Infanteri
guna meslcapai efek tangkal yang optimal untuk meniadakan setiap bentuk ancartlan dan gangguan sesuai dengan kemampuan Infanteri dalam rangka mendukung peran TNI AD sebagai alat pertahanan negara di wilayah darat.
Metoda. 1)
Bidang Pembinaan. Pembinaan kekuatan. (1)
Pembinaan organisasi dilaksanakan dengan cara
obsemasi, uji teori 1 lapangan, pengkajian dan pengembangan serta studi banding. 1 (2) Pembinaan ... ..
KONFIDENSIAL
(2)
Penhiman
personel
dilaksanakan
dengan
cara
(3)
Pembinaan
materiel
dilaksanakan
dengan
cara
~~penpmtm dim penelitian
penilaian, pengujian, pengamatan, analisa, pemeliharaan dan evaluasi. Pembinaan peranti lunak dilaksanakan dengan cam
(4)
pengkqjian dan uji teori serta uji lapangan. Pembinaan pangkalan dilaksanakan dengan cara
(5)
pembangunan, pemelhraan dan rehabilitasi. ~
-
~
m
b) untuk rnewujudkan Sat-
l
~
-
d
m
&
m
.Lem'$i"!w*al
q
' "
emampuan diarahkan
Infanteri yang mmpu melaksanakan tugas
operasi di berbagai bentuk IIledan dan cuaca di wilayah penugasan dengan memililci kemampuan Linud, Mobud, Raider, taktik
bertempur Konvensional dan Non Konvensional yang dilaksanakan melalui siklus pendidikan, latihan dan penugasan.
rasl c)
Pembinaan Gelar. Dilaks-
dengan cara obsewasi,
pengkajian, pengembangan d m penataan. 2)
Bidang Penggunaan. Penggunaan dalam operasi militer untuk perang. Kekuatan a) Infhteri diarahkan mtuk melaksanakan operasi tempur baik bersifat tindakan preventif untuk mnggagakan tindakan permusuhan maupun tindakan represif untuk menghancurkan musuh . Penggunaan dalarn operasi rniliter selain perang. Dilaksanakan b) melalui operasi tempur sesuai bentuk ancaman yang dihadapi dan bentuk operasi lainnya atas permintaan pihak yang dibantu.
/d.
Sarana.....
KONFIDENSIAL
U.
Sarana dan Prasarana.
Sarana dan prasarana disesuaikan dengan skala
prioritas penugasan dengan mempertimbangkan peran, tugas dan fungsi Infanteri sebagai berikut : 1)
Dalarn Pembinaan Kernampuan. a)
Lembaga Pendidikan. Untuk membentuk personel Infanteri
agar memiliki kualifikasi keprajuritan Infanteri yang tinggi, rnaka
dalarn setiap pendidikan Infanteri perlu adanya kurikulum yang dapat meningkatkan kernampuan tempur personel Infanteri, antara lain :
hl
(1)
Taktik dan teknik bertempur.
(2)
Ilmumedan.
(3)
Jasmani militer.
(4)
Menembak.
Fasilitas Latihan. Merupakan komponen pendukung bagi
terselenggaranya realisme latihan, sehingga setiap Satuan Infanteri harus memiliki fasilitas latihan yang dapat mendukung tugas pokok Infanteri, antara lain : Lapangan tembak. Lapangan halang rintang. Lapangan bayonet ban. Menara serba guna Sarana ground training (khusus Satuan Linud). Sarana alat instnrksi (Alin).
Daerah latihan teknis, taktis dan tempur. Rumah ban (khusus Satuan Raider).
Koiarn renang. Menara simulasi heliykopter (khusus Satuan Raider).
1 c)
F-s
.
,
IAL
Peranti .. ..
c)
Peranti Lunak. Merupakan komponen pendukung sebagai
pedornan dan petunjuk d a l m meningkatkan serta mewujudkan prajurit yang profesional, antara lain : (1)
Buku Petunjuk Induk Infmteri, merupakan Bujuk
tertinggi di lingkungm kecabangan Infanteri sebagai jabaran dari Petunjuk Dasar TNI AD yang materinya meliputi pokokpokok pelaksanaan b g s i tekrus militer Infanteri dalarn rangka pembinaan maupun penggunaan kekuatan Infanteri. (2)
Buku Petunjuk Pembinaan Inf'anteri, rnerupakan
jabaran dari Petunjuk Induk Infanteri dengan materi mengenai ketentuan-ketentum,
tata
cara
pelaksanaan
pembinaan
kekuatan Infanteri yang meliputi metode, prosedur dan macm kegiatan yang komponennya antara lain struktur, personel, materiel dan Doktrin Infanteri. (3)
Buku Petunjuk Operasi Infanteri, merupakan jabaran
dari Petunjuk Induk Infanteri dengan materi tata cara pelaksanaan penggunaan kekuatan Infanteri meliputi macammacam taktis dan teknis operasi Infanteri. (4)
Buku Petunjuk Administrasi, merupakan jabaran dari
Petunjuk Pembinaan Infanteri yang berisi tentang tata cara dan atau kegiatan serta administrasi secara rinci dalam rangka pembinaan kemampuan dan kekuatan Infanteri. I
Buku Petunjuk Lapangan, merupakan jabaran dari
Petunjuk Operasi Infanteri berisi tentang tata cara dan kegiatan yang bersifat instruksi secara rinci dalarn rangka pembinaan kemampuan dan kekuatan Infanteri.
/ (6)
KONFIDENSIAL
Buku ... ..
KONFIDENSIAL 14
(6)
Buku Petunjuk Teknik, merupakan jabaran dari
Petunjuk Operasi Infanteri mendukung Petunjuk Pembinaan, Petunjuk Operasi, Petunjuk Administrasi dan Petunjuk Lapangan tentang Infanteri yang menyangkut pelaksanaan suatu
peroranganlkelompok/satuan
kegiatan
dalam
rnelaksanakan tugas tertenty uraiannya meliputi penjelaran dan tata cara rnelaksanakan kegiatanltindakan secara rinci. d)
Pangkalan. Untuk rnemelihara dan rneningkatkan kesiap-
siagaan operasional prajurit Infanteri. Dalam Penggunaan Kekuatan. Tersedianya senjataJperalatan dan perlengkapan Infanteri yang a) bersht ringan, sehingga rnemungkinkan Infanteri rnelaksanakan pertempuran jarak dekat dan gerakan yang dititik beratkan kepada berjalan kaki dalam pencapaian tugas pokok. b)
Tersedianya dukungan alat angkut untuk mobilitas satuan
Infanteri di darat, air dan udara. c)
Tersedianya sarana dan prasarana yang harus dirniliki oleh
satuanlorganik Infanteri untuk rnelaksanakan h g s i Infanteri sebagai berikut : (1)
Manuver.
(a)
'
Infanteri
dalam
pelaksanaan
muvet
tergantung dari keadaan dan jarak yang harus ditempuh, pelaksanaannya dapat dilakukan dengan berjalan kaki, dengan kendaraan bermotor atau angkutan darat -a
ataupun dengan kombinasi dari J a ' . KBWCf]
cara-cara tersebut. /(b)
KONFIDENSIAL
Untuk .....
KONFIDENSIAL
(b)
Untuk
kendaraan
Batalyon
Infanteri
Illinimal rnarnpu
daya
mengangkut
angkut untuk
kekuatan 2 (dua) Komi. (2)
Pertempwan Jarak Dekat. (a)
Senjatalperalatan dan perlengkapan Inf'anteri
hams
bersifat
ringan,
sehingga rnemungkinkan
Infanteri melaksanakan pertempwan jar& dekat dan perkelahian orang lawan orang. Kebutuhan peralatan dan perlengkapan untuk (b) Satuan Infanteri perlu adanya standar perlengkapan bagi perorangan, Regy Peleton, Kompi, Batalyon dan Brigade.
Dalam pemilihan jenis senjata untuk Infanteri (a) perlu diperhatikan faktor daya angkutlgerak Inhteri sebagai peroranganIdalam kelornpok baik dengan ataupun tanpa bantuan alat angkutan serta nilai tempur yang hams dipenuhi oleh Infanteri sesuai dengan ^ungsinya dalam pertempwan. (b)
Dilihat dari segi kaliber, jarak capai, berat
senjata dan kesederhanaan dalam perjalanan rnaka senjata Infanten
dibeda-bedakan dalam senjata
Infanteri ringan, senjata Inf'anteri sedang dan senjata lnfanteri berat. 1 17. KONFIDENSIAL
Penvdenenaraan.. . ..
17.
Penveleneearaan Infanten.
Penyelenggaraan Infanteri dilaksanakan melalui dua
pilar utama, yaitu:
a
Pembinaan Infanten.
Pembinaan Infanteri diselenggarakan untuk
mewujudkan, memelihara, dan meningkatkan kinerja h g s i dalarn mendukung pelaksanaan tugas, sebagai berikut: .. . .
1)
Pembinaan Kekuatan.
Pembinaan ini lebih diarahkan untuk
pembinaan postur Infanteri sesuai dengan tuntutan tugas, melalui pembinaan k o m n e n organisasi, personil, materiel, permti iunak dan pangkalan. :', \ ;I
2)
Pembinaan Kemampuan.
I
.
Dhelengguakan untuk mewujudkan
profesionalisme keprajuritan meliputi Pbmmpuan intelijen, kemampuan tempur, teritorial terbatm dan k e m a m p G dukungan dileanakan melalw
M
pendidikan, latihan dan penugasan. *-.
3)
F'
a
,&
hnd"
Pembinaan Gelar. Diselenggarakan untuk mendukung gelar kekuatan
TNI AD baik yang bersif'at terpusat maupun kewilayahan.
miWn -. '
b.
Penggunaan Infanteri pada hakikatnya addah
untuk operasi militer untuk perang d& operasi militer selain perang, antara lain selxigai berikut: 1)
Operasi Militer Untuk Perang, -
Penggunaan
Infanteri
pada
nakekatnya adalah untuk rnenghadapi ancaman berupa invasi, agresi maupun dapat diwujudkan dalam
infiltrasi dari negara lawm *Dalamp-eladrsarr-a
bentuk operasi tempur bersama-sama dengan penggunaan fungsi-bgsi lainnya dalarn suatu sistem operagi-sesuai dengan sasaran dan tingkat eskdasi ancaman yang dihadapi. - IMam - pelahnaannya dapat diwujudkan dalam
rnacam operasi, yang terdib:dari ':';:.:-.
i7#-:.:-.
. ..
**,--..
..,... - ..
,
a)
Operasi t e q w yang bersifat gabungan.
b)
Operasi tempur yang bersifat matra darat.
c)
Operasi tempur yang bersifat bantuan. 1 2)
KONFIDENSIAL
Operasi... ..
2)
Operasi Militer Selain Perang.
Penggunaan Infanteri pada
hakekatnya adalah untuk menghadapi ancaman yang timbul di dalarn negeri antara lain operasi tempur melawan pemberontak bersenjata gerakan separatis, tugas mengatasi kejahatan lintas negara, tugas bantuan, tugas kemanusiaan dan tugas perdamian dunia. Penggunaan kekuatan Inf'teri dapat berdiri sendiri atau sebagai bagim dari sat-
yang lebih besar yang
disusun dengan sasaran dan tingkat eskalasi ancaman ang dihadapi.
-'A=-
I B A B - IV .....
KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL 18
-
BAB IV PEMBINAAN INFANTERI
a
Pembinaan Infanteri bertujuan untuk dapat mewujudkan b g s i Infanteri
yang mmpu melaksanakan tugas pokok secara berdaya dan berhasil guna serta setiap saat siap operasional baik dalam tugas operasi rmliter untuk perang rnaupun operasi militer selain perang. b.
Pembinaan Infanteri diselenggarakan secara berlanjut dm disesuaikan
dargan pola pembinaan yang berlaku di lmgkungan TNI AD meliputi pembinaan kekuatan, kemampuan clan gelar kekuatan.
1)
Pembinaan Organisasi.
a)
Tujuan. Tercapainya tugas pokok Infanteri secara berhasil dan (1) berdaya g u m (2)
Mewujudkan
organisasi
Infanteri
yang
rnampu
melaksanakan tugas pokok pada berbagai bentuk medan dan cuaca
b)
Pola
Pola pernbinaan kekuatan diwujudkan dalam bentuk
pengorganisasian Satuan Infanteri yang berdasarkan TOP ROI dan Satuan tugas untuk satuan operasional serta DSPP untuk satuan bukan
operasional. / (1) Satuan ... ..
KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
(1)
Satuan Operasional. (a)
Organisasi sesuai TOP ROI. Divisi Infanteri.
I.
i.a
Merupakan
suatu
kornando
operasional yang berdasarkan TOP, terdiri dari satuan-satuan kecabangan Infanten dan kecabangan lain, disusun secara serasi dan organik agar dapat menyelenggarakan tugas-tugas operasi yang bersifat taktis dan strategis, baik dengan
berdiri
sendiri
maupun
gabungan dalam waktu relatif secara berhasil dan berdaya gum. i.b.
Divisi Infanteri bertugas
menyelenggarakan operasi militer yang bersifat
taktislstrategis,
pembinaan
satuan, pembinaan teritorial terbatas dan
menyiapkan
satuan
serta
menyelenggarakan kegiatan 1 perintah/arahan Komando Atas.
ii.
Brigade Infanteri.
ii.a
Merupakan satuan tempur yang
terdiri dari 3 (tiga) Batalyon Infanteri berkedudukan langsung di bawah * yang Divisi Infanteri Kostrad atau Komando GdL
Kewilayahanl Kodarn
KONFIDENSIAL
--
[I
KONFIDENSIAL 20
ii.b.
Brigif
bertugas
pokok
melaksanakan operasi tempur darat baik berdiri sendiri rnaupun dalam hubungan
besar
lebih
yang
dalam
rangka
mendukung tugas pokok Komando Atas. iii.
Batalyon Infanteri. iii.a.
Batalyon adalah satuan tempur
dasar
Infanteri.
Batalyon Brigade
Pada
merupakan Infanteri
Kewilayahan
umumnya
bagian
atau
dari
Komando tingkat
pads
KodadKorem. iii.b.
Batalyon Infhnteri adalah suatu
susunan terdiri
satuan yang dari
Senapan,
unsur-unsur
Kompi
diperlengkapi
semata-mata
Bantuan
dengan
Kornpi dan
unsur-unsur
administrasi.
iv.
Kompi Senapan. iv.a
Kompi Senapan adalah satuan
taktis
terkecil
Infanteri
yang
menyelenggarakan h g s i administrasi. iv,b.
Kornpi Senapan terdiri dari
unsur Peleton Senapan dan Peleton Bantuan. / v.
Peleton.. . ..
v.
Peleton Senapan.
Peleton Senapan
adalah suatu satuan taktis yang terdiri dari Regu-Regu Senapan dan kelompok bantuan. vi.
Regu Senapan. via.
Regu
Senapan adalah suatu
satuan taktis yang terkecil dan tersusun sedemikian
rupa,
sehingga
dapat
melaksanakan tugas tempur secara lengkap
dengan
kekuatan
sendiri
ataupun dalam hubungan satuan yang lebih besar. vi.b.
Untuk melaksanakan tugasnya,
Regu Senapan diperlengkapi dengan senjata-senjata dan alat-alat yang dapat dibawa oleh seorang prajurit . vii.
Kompi Bantuan. Untuk rnemperbesar
daya tembak, maka dalam Batalyon disusun Kiban, yang terdiri dari Peleton Mortir Sedang, Senapan Mesin Sedang dan Peleton Senjata Lawan Tank. viii.
Kompi Markas.
Untuk menyeleng -
garakan bantuan tempur dan administrasi, Batalyon dilengkapi unsur-unsur perawatan, angkutan, komunikasi, pionir dan munisi, kesehatan serta adrmnistrasi yang disusun dalam Kirna.
1 (b)
KONFIDENSIAL
Satuan... ..
(b)
Satuan Tugas. I.
Satuan tugas
adaiah satuan yang
disusun untuk melakukan tugas-tugas tertentu yang bersifat
insidentil dan tidak dapat
dilakukan dengan mernpergunakan organisasi TOP ROI. ii.
Infanteri harus mampu membentuk
suatu satuan tugas, baik secara gabungan dengan kesenjataan dan angkatan lain maupun khusus InEanteri. (2)
Satuan Bukan Operasional. (a)
Satuan Pembinaan. I.
Pusat Kesenjataan Inhteri (Pussenif
TNI AD) merupakan badan pelaksana pusat di tingkat Mabesad dan berkedudukan langsung di bawah
Kasad,
dengan
penyelenggmaan pe*
tugas
pokok
h g s i Infanteri di
hngkungan TNI AD. ii.
Lingkup pembinaan h g s i Inhteri
rneliputi
bgsi
kecabangankesenjataan,
lapangan kekuasaan teknis dan pembinaan korps.
(b)
Lembaga Pendidikan. i.
Pusat Pendidikan Infanteri (Pusdikif)
sebagai lembaga pendidikan kecabangan di lingkungan TNI AD, merupakan
satuan
/ pelaksana. . . ..
jxdaksana pendidikan berkedudukan langsung
di bawah Dankodiklat TNI AD dengan tugas pokok menyelenggarakan kegiatan pendidikan dan pengajaran kwbangan Infanteri.
ii. Lingkup pembinaan fhgsi meliputi finrgsi utanra yang terdiri dari operasi pendidikan clan pengembangan pendidikan serta b g s i organik militer dan h g s i organik
a)
Tujuan.
(1)
Terwujudnya personel Infanteri yang memiliki jati diri prajurit Sapta Marga dengan semangat juang dan jiw
k-yanm-w.
Terwqiudnya personel dalam menyelenggarakan fbngsi teknis militer Infanteri. (2)
(3)
Terwujudnya
disiplin,
kesehatan
-
m
personel
dan
Infanteri
yang
kesemaptaan jasrnani
memiliki
sesuai
-
nomrdstardar yang ditentukan.
Peediaan. Penyediaan personel Inf'anteri dilakukan (1) rnelalui proses penyediaan personel TNI AD clan pengisian ke drdrm kecdmngan Infanteri setelah yang bersangkutan selesai m d h d c a n pendidikan pertama
/ (2)
Pendidikan.. . .
KONFIDENSIAL 24 (2)
Pendidikan.
Pendidikan personel Infanteri bertujuan
untuk membentuk dan mengembangkan personel Infanteri yang profesional di bidang Infanteri serta dilaksanakan
melalui lembaga pendidikan Infanteri.
(1)
Pengembangan
karier
drlaksanakan
berdasarkan
ketentuan yang berlaku di lingkungan TNI AD. Penugasan dapat dilaksanakan di lingkungan TNI AD,
(2)
Mabes TNI dan Dephan. Jabatan. Penempatan dalam jabatan berpedoman pada (a) ketentuan yang- berlaku di lingkungan TNI AD. .Y.p.'1 -.--
(b)
ml Penempatan jabatan bagi Penvira Infanteri
yang
selesai
llvrs ;ray
Selapaif, (Danyonif
mengikuti
Susdanyod, dm
pendidikan Seskoad,
Kasbrig)
dan
Sessarcabif,
Golongan Golongan
V IV
(Danpusdikif, Sekretaris, Direktur di Pussenif TNI AD -A m dan Danbrig) diusulkan oleh pembina kecabangan ' -nrs81 Inhteri kepada Kasad sebagai bahan pertimbangan pengmbilan keputusan. v
~en&i;sri 'jabatan P
j(C)&
4
--kSatui -bad
Infante" dildcukan berdasarkan Keputusan
dan awl atas saran Danpussenif TNI AD.
e
(4)
Kepangkatan.
Pemberian
pangkat
harus
dapat
menunjang tegaknya wewenang dan tanggung jawab jabatan yang diberikan kepada yang bersangkutan. 1 d)
Perawatan.. . ..
d)
Perawatan.
Perawatan diselenggarakan dengan pemberian
rawatan kedinasan kepada setiap prajurit dan keluarganya dengan
berpedoman pada ketentuan yang berlaku di lingkungan TNI AD. e)
Pemisahan.
Pemisahan merupakan tahap akhir dari
p e m b h m personel yang pelaksanaannya dilakukan berdasarkan ketentuan yang berlaku di lingkungan TNI AD. 3)
Pembinaan Materiel. a)
Tujuan. Terwujudnya kesiapan operasionai materiel Infanteri (1) guna menjamin kelancaran tugas pokok Infanteri. (2)
Tersedianya semua jenis materiel sesuai kebutuhan
Infanteri.
b)
Pola (1)
Penyelenggaraan
pembinaan
materiel
Infanteri
berpedoman pada ketentuan yang berlaku di lingkungan TNI
AD serta berdasarkan kebijaksanaan Pimpinan TNI AD. (2)
Penyelenggaraan
pembinaan
materiel
Infanteri
prosesnya dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan Satuan Infanteri, dengan memperhatikan : (a) harus
Senjatalperalatan dan perlengkapan Infanteri bersifat
ringan,
sehingga
rnemungkinkan
Infanteri merniliki mobilitas yang tinggi dengan berjalan kaki, melaksanakan pertempuran jar& dekat dan perkelahian orang lawan orang. / (b)
KONFIDENSIAL
Infanteri.. . ..
(b)
hfkteri
perlenglrapan 1a-
diperlengkapi
alat
dengan
yang @at dipergunakan bagi
kepentingan kelangsungan hidup (survival).
(c)
Persenjataadperalatan
dan
perlengkapan
Lnfanteri h m s merupakan suatu standar perorangan ataupun satuan maka perlu ditentukan rnacam dan jenis senjatalperalatan serta perlengkapan Infanteri. 4)
Pembinaan Peranti Lunak. a)
Tujuan. (1)
Tersedianya semua kebutuhan buku-buku petunjuk
tentang h g s i Infanteri. Terwujudnya kesamaan visi, persepsi dan keterpaduan (2) dalarn pelalcsanaan tugas sesuai kebutuhan Buku Petun..uk Infanteri. b)
Pola. (1)
Peranti lunak dgabarkan dalam bentuk buku-buku
petunjuk Infanteri serta peranti lunak lainnya sesuai dengan pola pembinaan buku-buku petunjuk di hgkungan TNI AD. (2)
Materi peranti lunak dikernbangkan dari jabaran b g s i
yang ada pada Buku Petunjuk Induk Inhteri, dalam rangka pernbinaan rnaupun penggunaan Infanteri. Seluruh materi
mengarah kepada pencapaian tugas pokok dari TNI AD.
hgsi
Pembinaan kedmngan lnfanteri bertanggung jawab (3) atas tersedianya buku-buku petunjuk Inhteri.
KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
5)
Pembinaan Pangkalan. a) Tujuan. Menyediakan fashtas bangunan, sarana dan prasarana agar memudahkan kegiatan pembinaan materiel serta memperlancar pelaksanaan tugas Satuan Infanteri serta terpeliharanya moril dan kesejahteraan bagi seluruh personel dan keluarganya
b)
Pola (1)
Pembinaan pangkalan diselenggarakan melalui fungsi
konstruksi yang mencakup peranti lunak dan peranti keras sesuai kebijaksanaan TNI AD. (2)
Kegiatan pembinaan
rneliputi pembangunan dan
pemeliharaan konstruksi dengan mernanfaatkan sarana dan prasarana yang tersedia di setiap wilayahflokasi. (3)
Pemeliharaan pangkalan harus diselaraskan dengan
upaya pemumian pangkalan secara terus rnenerus sesuai klarifikasi bangunan guna mendukung pencapaian pembinaan satuan secara optimal. (4)
Upaya pemeliharaan pangkalan adalah merupakan
bagian tak terpisahkan dari tugas rutin satuan di sarnping dukungan program dari komando atas guna memperpanjang usia pakai pangkalan serta meninggikan moril prajurit dan keluarganya. (5)
Agar dapat mencapai kesiapsiagaan yang tinggi serta
melaksanakan tugas dengan baik maka Satuan Infanteri dilengkapi dengan saranalprasarana pangkalan sesuai dengan tingkatan serta jenis satuannya, sebagai berikut : (a)
Satuan Infanteri Lintas Medan, antara lain : Sarana perkantoran.
,'A KONFIDENSIAL
1 ii.
Sarana... ..
(b)
u.
Sarana latihan.
iii.
Sarana perbekalan.
iv.
Sarana kesehatan.
v.
Sarana pemeliharaan.
vi.
Sarana perurnahan.
vii.
Sarana ibadah.
viii.
Sarana olah raga Inhteri
Satuan
Lintas
Udara,
saranal
prasarana pangkalan Satuan Lintas Udara pada hakekatnya sama dengan sarandprasarana pangkalan Satuan Lintas Medan, hanya yang membedakan pada sarana latihan ditarnbahkan sarana latihan ground training. I
Satuan Raider, sardprasarana pangkalan
(c)
Satuan Raider
pada
hakekatnya sama dengan
sarandprasarana pangkalan Satuan Lintas Medan, hanya yang
membedakan
ditarnbahkan dengan
pada
sarana latlhan
sarana latihan raid
serta
dilengkapi dengan alat peralatan khusus.
b.
pembinaan Kemam~uan.
Pembinaan kemampuan dilaksanakan guna
mewujudkan Satuan Inhteri agar mampu melaksanakan tugas operasi di berbagai wilayah penugasan di tanah air yang meliputi kemampuan Linud, Mobud, Raider, Konvensional dan non Konvensional. 1)
Pembinaan Kernampuan Lintas Udara. a)
Tujuan.
Mewujudkan
kemampuan
Infanteri
dalarn
pelaksanaan operasi lintas udara untuk merebut dm menduduki sasaran-sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka membentuk turnpuan udara dan atau untuk kepentingan operasi-operasi selanjutnya. / b)
Pola.....
KONFIDENSIAL 29
b)
Pola
Pembinaan kemampuan lintas udara bagi personel
Infanteri terbatas pada satuan lintas udara melalui penataran, pendidikan, latihan dan penugasan.
2)
Pembinaan Kernampuan Mobil Udara
a)
Tujuan.
Mewujudkan
kemampuan
Infanteri
dalam
melaksanakan operasi Mobud sesuai dengan k e m p u a n dan batas kemampuan. b)
Pola
Pernbinaan kemampuan Mobud dilaksanakan melalui
penatman, pendidikan, latihan dan Denutzasan. 3)
Pembinaan Kernampuan Raider.
a)
Tujuan.
Mewujudkan
kemampuan
Infanteri
dalam
melaksanakan pertempuran di darat dan melaksanakan operasi khusus berupa Raid pembebasan tawanan dan Raid penghancuran. Pola. Pembinaan kemampuan Raider bagi personel Infanteri b) terbatas pada kemampuan Raiders melalui penataran, pendidikan, latihan dan penugasan. 4)
Pembinaan Kemarnpuan Perang Konvensional.
a)
Tujuan.
Mewujudkan
kernampuan
Infanteri
dalarn
melaksanakan tugas dalam berbagai bentuk operasi tempur di darat khususnya dalam taktik perang konvensional. b)
Pola. Pembinaan kernampuan tempur dalam taktik perang
konvensional melalui penataran, pendidikan dan latihan. 5)
Pembinaan Kemampuan Perang Non Konvensional. --7
a)
b.7.
-
L
t - p
-
m .
NI:,&\4
,"
Tujuan. Mewujudkan kemampuan Infanteri d am menurnpas
dan menghancurkan musuh dalam taktik perang non konvensional. Pola ... .
KONFIDENSIAL 30
Pola. Pembinaan kemampuan tempur dalam taktik perang non b) konvensional rnelalui pendidikan, latihan dan penugasan.
Pembinaan Gelar Kekuatan. 1)
Tujuan. Mewujudkan penggelaran Satuan Infanteri sebagai bagtan
dari penggelaran kekuatan TNI AD baik yang bersifat terpusat rnaupun kewilayahan, sehingga mampu menjamin tercapainya totahtas efek tangkd dan terbentuknya kekuatan penangkal awal terhadap setiap kemungkinan timbulnya ancarnan baik dari dalam maupun luar negeri. 2)
Pola
Pola pernbinaan gelar kekuatan Infanteri dilaksanakan
menggunakan kewilayahan
baik a-
terhadap
kekuatan
masing-masing
terpusat
memiliki
rnaupun
pola
kekuatan
khusus
dalarn
mengimplernentasikan pembinaannya dan dijabarkan sebagai berikut : a)
Pola Pembinaan Gelar Kekuatan Infanteri Terpusat. Adalah
pola pernbinaan gelar yang diarahkan kepada tersedianya kekuatan Infanteri sebagai bagian integral clan kekuatan Balahanpus sehingga dapat dikerahkan untuk mengatasi 2 TROBLE SPOT dalarn waktu yang bersamaan, guna mewujudkan ha1 tersebut pembinaan dapat dilaksanakan sebagai berikut : (1)
Pembentukan Satuan Baru. Pembentukan satuan baru
dilaksanakan
dengan
pengembangan
kekuatan
rencana
pembentukan
Balahanpus.
Besar
dan
kekuatan
Infanteri yang digelar disesuadcan dengan kebutuhan. (2)
Pengembangan Satuan.
Pengembangan
Saturn
Infanteri yang rnenjadi bagian dari kekuatan Baiahanpls dititik beratkan pula pengembangan kemampuan Alut Sista terutama dari segi teknologi.
KONFIDENSIAL
(3)
Redislokasi Satuan. Redislokasi Satuan Non Inhteri
yang menjadi @an
dari kekuatan Balahanpus disesuaikan
dengan dislokasi dari satuan manuver yang dibantu. b)
Pola Pembinaan Gelar Kekuatan Infanteri Kewilayahan.
Adalah pola pembinaan gelar yang diarahkan kepada tersedianya
kekuatan
Jnfanteri
sehingga
diharapkan
akan
meningkatkan
kemampuan kewilayahan sebagai kompartemen strategis untuk dapat mempertahankan wilayahannya sendiri. Untuk mewujudkan ha1 tersebut, pembinaan dapat dilaksanakan sebiagai berikut :
(I)
Pembentukan Satuan Baru. Pembentukan satuan baru
diarahkan kepada wilayah-wilayah yang belum tersedia kekuatan Infanteri dengan prioritas di wilayah berpotensi rawan konflik d m wilayah perbatasan negara yang memiliki tingkat kerawanan yang cukup tinggi. (2)
Pengembangan Satuan.
Pengembangan t erhadap
satuan yang m p a k a n bagian dari kekuatan kewilayahan dimana dari segi kuantitas rnaupun kualitas dinilai belum mampu untuk melaksanakan tugas pokoknya secara optimal. (3)
Redislokasi. Redislokasi satuan diarahkan kepada
keseimbangan
kekuatan
Infanteri
secara
proporsional
a i h a d a p k a n kepada kemungkinan ancaman atau gangguan yang dihadapi melalui penataan kembali satuan-satuan Infanteri yang keberadaannya di dalam suatu kompartemn strategis dinilai berlebih atau kurang efisien.
KONFIDENSIAL
a
Pembinaau Kekuatan.
' " - P V
A
w,:
.:I
, i,,
t-.,
jar& dekat dengan mencari, mendekati, menghancurkan, meamwan musuh serta merebut, 1) ~~T@&:"er&&-rtempuran la IZ:
menguasai dan atau rnempertahankan rnedan baik berdiri sendiri maupun dalam hubungan yang lebih besar. 2)
Pola
Untuk dapat menyelenggarakan pertempuran jarak dekat
secara berhasil dan berdaya guna, maka Infanteri disusun dan dilengkapi dengan alat peralatan serta senjata ringan dan mengutamakan dengan berjalan kaki.
b.
Pembinaan Kemam~uan. 1) Tujuan. Untuk dapat mewujudkan kemmpuan Infanteri dalam pelaksanaan pertempuran jarak dekat yang berdaya guna dan berhasil guna dalam rnenghadapi setiap bentuk dan rnacarn operasi di berbagai wilayah
daratan Negara Kesatuan Republik Indonesia
2)
Pola
Pola pembinaan kemarnpuan Infanteri dalam pelaksanaan
pertempuran jar& dekat dilaksanakan dengan latihan dan berbagai variasi penugasan. c.
Pembinaan Gelar. Gelar Satuan Infanteri dalam perternpuran jarak dekat
yang disusun dalam Balahanpus dan Balahanwil yang diarahkan bagi terwujudnya totalitas efek tangkal dan tersedianya kekuatan penmgkal awal terhadap setiap ancaman yang diprediksi di wilayah darat Negara Kesatuan Republik Indonesia
21.
Tembakan. Pembinaan Kekuatan. 1)
Tujuan.
Untuk mengorganisir persenjataan yang dirniliki Satuan
Infilnteri agar memildci daya tembak yang tinggi sehingga marnpu menghancurkan kedudukan musuh dengan rnenggunakan jenis-jenis senjata
yang digunakan oleh Satuan Infanteri (senjata Infanteri ringan, senjata Infanten sedang d m senjata Inhteri berat).
2)
Pola.
Pola pembinaan kekuatan persenjataan Infanteri dapat
dilakukan sebagai berikut :
Jenis persenjataan dapat dikelompokkan menjadi dua bagian a) antara lain kelompok senjata lintas datar dan kelompok senjata lintas lengkung.
b)
Penggunaan
persenjataan
disesuaikan
dengan
susunan
organismi personel d m peralatan yang ada di masing-masing satuan Infanteri. c)
Penyelenggarm pembinaan persenjataan berpedoman kepada
Siklus Sisbinmat yang berlaku di lingkungan TNI AD. Setiap jenis senjata disertai dengan buku petunjuk teknik d) tentang pengetahuan senjata dan penggunaannya.
b.
Pembinaan Kemarn~uan. 1)
Tujuan. Mewujudkan kemampuan menembak Satuan Infanteri dalarn
rnenghancurkan musuh pada jarak yang rnaksirnal, antara lain melumpuhkan pasukan Berba musuh, menangkis serangan dari udara secara terbatas,
memindas senjata-senjata kelompok musuh. 2)
Pola Pola pembinaan kemampuan Infanteri yang berorientasi pada
kemmpuan menembak baik lintas datar maupun lintas lengkung dapat dilaksanakan dengan latihan, pendidikan dan variasi penugasan. Dimana dilihat dari segi kenrampuan senjata perlu adanya standar kernarnpuan, sesuai dengan tmglcat satuan : l a ) Senjata .....
a)
Senjata ringan untuk prorangan.
b) c) d)
Senjata lawan tank untuk Peleton dan Kompi.
Mortir untuk Peleton, Kompi, Batalyon dan Brigade. PSU untuk Batalyon, Brigade dan Divisi.
.-
Deagan kemampuan dan batas kemampuan senjata serta ah pendukungnya pada masing-masing tingkat Satuan Infanteri (Regu s.d Divisi), maka pola p e m b k gelar sista diperlukan penentuan secara cermat skala prioritas kelengkapan sista Satuan Infateri dihadapkan dengan besar dan kecilnya ancaman yang dihadapi baik terhadap kekuatan terpusat maupun kekuatan kewilayahan.
c.
IBAB-V .....
PENGGUNAAN INFANTERI 22.
Umum. Penggunaan I h t e r i rnerupakan bagian integral dari perwujudan tarnpilan
TNI AD sebagai komponen kekuatan TNI dalam penyelenggaraan pertahanan darat negara yang ditujukan untuk mencegah, menangkal dan mengatasi ancaman atau gangguan di
*ah
daratan yang membahayakan kedaulatan bangsa, keutuhan wilayah Indonesia dan
kesehatan bangsa
Untuk menghadapi ancaman tersebut, proyeksi penggunaannya
ditujukan kepada operasi militer perang dalam bentuk operasi tempur dan operasi intelijen sangat terbatas. Di sisi lain guna menyikapi perkembangan kondisi lingkungan strategis dalam kehidupan berbangsa dan bemegara, Infanteri dapat diberi peran dalam operasi
militer selain perang yang irnplementasinya ddam bentuk operasi ternpur, operasi bantuan kemanusiaan, operasi bantuan kepada Polri dalam rangka Kamtibmas, operasi bantuan
kepada pemerintah sipil d m operasi perdamaian dunia 23.
Pennrmnaan Dalam O~erasiMiliter Untuk Perang. Infanteri dalarn operasi
militer untuk perang dilibatkan sebagai unsur tempur pada operasi militer yang dilaksanakan TNI AD guna mencegah, menangkal dan mengatasi ancaman dari luar negeri dalam bentuk agresi mulai dari tahap pencegahan, penindakan, perlawanan wilayah, serangan balas sampai dengan pemulihan keamanan. Dalam rangka operasi rniliter perang hi, penggunaan Infanteri adalah sebagai unsur utama di darat dalam mendukung berbagai bentuk operasi baik operasi tempur maupun dalarn operasi intelijen. Agar penggunaan Infhteri dapat terlaksana secara optimal, d c a ditentukan sasara
lenggunaannya sebagai berikut :
a Sasaran. Infanteri secara optimal dalam operasi militer untuk perang sesuai dengan kemmpuan dan batas kemampuannya.
KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL 36
1)
Operasi Tempur. Penggunaan dalarn operasi tempur, Infanteri dapat
dilibatkan dalam operasi gabungan maupun operasi matra darat antara lain : a)
Operasi Gabungan. (1)
Operasi Lintas Udara. Merupakan operasi gabungan
yang dilancarkan melalui udara oleh satuan udara ( TNI AU ) dan satuan pendarat udara dengan cara di tejunkan. Infanteri dalam operasi Lintas udara bertugas merebut, menduduki dan mempertahankan turnpuan udara serta mengembangkan kekuatan melalui penggabungan dengan pasukan lain. (2)
Operasi
Pertahanan
Pantai.
Merupakan
operasi
gabungan yang diselenggarakan oleh satuan laut, satuan udara dan satuan darat. Infanteri dalam operasi pertahanan pantai bertugas untuk melaksanakan pertempuran di darat dalarn rangka mempertahankan daerah pantai tertentu melalui penghancuran atau menetralisir operasi amfibi musuh. (3)
Operasi Amfibi. Merupakan operasi gabungan yang
dilancarkan dari laut oleh satuan laut, satuan udara dan pasukan pendarat yang diangkut dengan kapal laut dan didaratkan di sekitar pantai yang dikuasai musuh. Infanteri dalam operasi amfibi bertugas rnelaksanakan perebutan tumpuan pantai di daerah sasaran amfibi. (4)
Operasi Darat Gabungan. Adalah suatu operasi
gabungan yang diselenggarakan oleh satuan darat, satuan laut dan satuan udara dalam rangka mempertahankan suatu wilayah daratan dan merebut kembali wilayah daratan yang / telah... ..
KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
telah diduduki oleh musuh. Tugas Satuan Infanteri adalah
menghambat, menghdau dan menhancurkan pasukan musuh di darat. (5)
Operasi Pendaratan Adrninistrasi. Merupakan operasi
gabungan yang dilaksanakan antara satuan darat dan satuan laut. Infanteri ddam operasi pendaratan administrasi adalah sebagai bagian dari satuan tugas darat yang di daratkan di suatu pantai tertentu untuk keperluan operasi seianjutnya Selama pentahapan operasi pendaratan administrasi, peran Infanteri sebagai unsur satuan tempur belum dapat dilaksanakan. b)
Operasi Matra Darat . (1)
Operasi Serangan. Infanteri dalam operasi serangan
adalah sebagai unsur utarna bertugas untuk rnenghancurkan musuh dengan cara mencari, mendekati dan rnenghancurkan rnelalui pertempuran jarak dekat. Dalam serangan, Infanteri digunakan "Dalam gerak maju untuk kontak, Pengintaian paksa,
Serangan
yang
dikoordinasikan,
Eksploitasi,
Pengejaran dan Operasi serangan dalam kondisi khusus. (2)
Operasi Pertahanan. Infanteri dalam pertahanan adalah
sebagai unsur utama bertugas untuk mencegah musuh memasuki/rnenduduki
suatu
daerah
tertentu
dan
menghancurkan di depan BDDT pada pertahanan daerah atau di daerah "killing ground'' yang disiapkan ~ a d awrtahanan
mobil. / (3)
KONFIDENSIAL
Operasi... ..
KONFIDENSIAL 38 (3)
Operasi Pemindahan Kebelakang. Infanteri dalam
suatu operasi pernindahan ke belakang merupakan bagian dari satuan yang lebih besar yang melaksanakan pernindahan kebelakang baik karena dipaksa rrrusuh atau atas kemauannya sendiri, melaksanakan pemindahan kebelakang dengan tujuan untuk memperoleh waktu dan menghmdari perternpuran yang menentukan. (4)
Operasi Pergantian. Satuan Infanteri dalam operasi
pergantian dilaksanakan dengan tujuan penghernatan tenaga, pemeliharaan daya tempur dan perneliharm momentum Operasi pergantian dapat dilaksanalcan melalui operasi pergantian dl tempat, operasi lintas ganti dan operasi lepas libat melalui posisi belakang. (5)
Operasi Dalam Kondisi Khusus. Infanteri sebagai
unsur utarna bertugas untuk mencari dan menghancurkan kekuatan bersenjata dan kernarnpuan bertempur musuh yang menduduki sasaran khusus antara lain daerah perkubuan, bangunan, hutan rimba, pegunungan, rawa dan sungai serta pada waktu malam hari. (6)
Operasi Dalam Lingkungan Nubika Operasi dalam
lingkungan Nubika kelnampuan satuan infanteri terbatas hanya untuk melaksanakan tindakan pengamanan terhadap Nubika berupa kegiatan selubung taktis dan penipuan, penyebaran dan tindakan pengarnanan. (7)
Operasi Mobud. Infanteri sebagai unsur tempur darat
dibantu oleh unsur Penerbad, unsur Banpur dan Banmin melaksanakan perternpuran dengan cara di daratkan melalui daerah yang lernah pertahanannya maupun relatif dekat dengan sasaran.
1 (8) Operasi... ..
.
*
KONFIDENSIAL
(8)
Opemi GeriIya
satuan Infanteri dalam operasi
gerilya bertugas untuk rnengikat, melelahkan, mengacaukan dan
merongrong
khcuran
kekuatan
kekuatan
sendiri
musuh
serta
menghmdari
dalam rangka
merubah
perimbangan kekuatan yang lebih menguntungkan kita, dilaksanakan secara berdiri sendiri atau dapat pula membantu operasi konvensional vang memerlukan dukungan rakyat. 2)
Operasi Intelijen. Satuan Infanteri dapat digunakan dalam operasi
Intelijen dengan di BPIBKO ke satuan Intelijen. Tugas satuan Infanteri sebagai badan pengurnpul keterangan dan tugas pengamanan.
24.
Penmnaan Dalam O~erasi Militer Selain Perang. Merupakan kegiatan
pmggunaan kekuatan Infanteri sebagai integral dari penggunaan kekuatan TNI AD beserta
kekuatan pertahanan h n y a yang dilibatkan dalam melaksanakan operasi militer selain
perang yang terdiri dm mengatasi pemberontakan gerakan separatis, bantuan kepada
pemerintahan sipil, bantuan kemanusiaan dan operasi perdamzuan dunia
a
Sasaron.
Terwujudnya pelaksanaan penggunaan Infanteri dalarn operasi
militer selain perang secara o p t d sesuai dengan kernampuan yang dimiliki satuan-
satuan Infanteri dan dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalarn rangka tugas TNI AD.
B.
1)
-.:-q-
& - \ . ..-?,APenggunaan Infanteri dalarn operasi mimer' serm perang adalah
untuk menghadapi pemberontakan bersenjata gerakan separatis, tugas mengatasi kejahatan lintas negara, tugas bantuan untuk menghadapi ancaman
non militer, tugas kemanusiaan dan tugas perdamaim. Dalam hal ini Infanteri dapat digunakan secara m d i r i atau bersama-sama dengan penggunaan fiungsi-msi TNI/TNI AD rnaupun fungsi-hgsi pernerintah, sesuai dengan sasaran dan tingkat eskalasi ancaman yang dhdapi. I 2) Penggunaan.. . ..
KONFIDENSIAL
Penggunaan Inf'anteri d a b operasi militer selain perang dalam bentuk operasi tempur dapat diselenggarakan dengan operasi lawan gerilya
2)
Dalam operasi lawan gerilya, Inhteri dapat ditugaskan sebagai satuan pemukul dan satuan kerangka dengan pentahapan operasi penggiringan, lokalisir dan penghancwan. Dalam mendukung operasi ini diutamakan satman infanteri yang merniliki mobilitas yang cukup tinggi. 3)
Bantuan kepada pemerintah dalarn rangka pembangunan. Bantuan
tersebut diwadahi dalarn kegiatan Bhakti TNI yang dilaksanakan secara gabungan dengan instansi pemerintah daerah serta instansi terkait lainnya dalarn menyusun sasaran, kegiatan serta rnekanisme pelaksanannya Bentuk kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan fisik dan non fisik. 4)
Tugas bantuan perdamaian intemasional sesuai dengan keputusan
politik negara. 1-eri
yang merupakan salah satu h g s i teknis militer
umum TNI AD ditugaskan sebagai pengarnat dan pasukan penjaga
perdamaian dunia yang dikoordinir oleh organisasi PBB guna mengemban tugas negara RepuMik Indonesia baik secara perorangan rnaupun satuan.
IBAB-VI..... KONFIDENSIAL
I
BAB - VI TATARAN KEWENANGAN 25.
Umum.
Guna menjamin kelancaran penyelenggaraan f h g s i Infanteri, perlu diatur
ketentuan tentang tataran kewenangan dan tanggung jawab atas penyelenggaraan h g s i I n h t e r i agar dapat diperoleh hail dan daya guna yang optimal. 26.
Wewenann dan Tanggunp Jawab Tinpkat Mabes TNI AD. Sebagai pembantu
dan pelaksana utama Panglima TNI, Kasad benvenang dan bertanggung jawab menjabarkan pokok-pokok kebijakan Panglima TNI sebagai berikut : a.
Menjabarkan
kebijakan
dan
strategi
pembinaan
Infanteri
sesuai
kewenangannya. b.
Menentukan kebijakan pengembangan kernarn~uan. kekuatan dan gelar
Infanteri. c. 27.
Menyelenggarakan pemoinaan teknis administras~aan liernarnpuan Infanteri.
Wewenann dan Tangeun~Jawab Pusat Keseniataan Infanteri. Wewenang dan
tanggung jawab komando dalam pembinaan kecabangan, Iapangan kekuasaan teknis dan
pembinaan korps yang rneliputi :
a
Menyusun rencana dan program penyelenggaraan kesiapan bagi satuan
Infanteri setelah melalui koordinasi sesuai program dari Komando Atas. b.
Menyelenggarakan pembinaan teknis, supervisi dan pengawasan teknis
Infanteri. c.
Menyelenggarakan
hgsi
Infanteri
melalui
pembinaan
kesenjataan,
pembinaan pendidikan dan latlhan serta pembinaan penelitian dan pengembangan yang berkaitan dengan teknis keinfanterian.
/ 28. Wewenang . . . ..
KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL 42
28.
Wewenann dan Tanemrna Jawab Tinekat Kotama.
Wewenang dan tanggung
jawab Komando Atas penyelenggaraan fbngsi Infanteri berada pada Pangkotama yang meliputi :
a
Menyusun dan merumuskan program penyelenggaraan latihan Satuan
Infanteri.
b.
Memehhara dan mernbina kesiapsiagaan operasional Satuan Infanteri.
c.
Mengendalikan, mengawasi, mengevaluasi dan melaporkan kesiapan Satuan
Inhteri kepada Kasad. d.
Mengkoordinasikan dengan LKT Infanteri dalam rangka pembinaan Satuan
Infanteri. e.
Mengeraban Satuan *ten
sesuai kewenangan yang diberikan oleh
Panglim TNI. 29.
Wewenane dan Tanemrne Jawab Tinnkat Satuan.
Wewenang dan tanggung
jawab Komtlndo dalam pembinaan clan penggunaan Infanteri di tingkat satuan berada di tangan Komandan Satuan yang meliputi :
a
Tingkat Divisi.
Wewenang dan tanggung jawab
Komando atas
penyelenggaraan fungsi Infanteri berada pada Panglirna Divisi. b.
Tingkat Brigade.
Wewenang dan tanggung jawab Komando atas
penyelenggaram h g s i Infanteri berada pada K o m d a n Brigade.
c.
Tingkat Batalyon Wewenang dan tanggung jawab Komando atas
penyelenggaraan h g s i Infanteri berada pada Komandan Batalyon.
-
/ BAB VII ... ..
-
BAB VII
PENUTUP 30.
Keberbasilan.
Disiplin untuk mentaati ketentuan yang ada dalam Buku Petunjuk
lnduk tentang Infanteri oleh para pembina dan pengguna, akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan penyelenggaraan fungsi Infanteri. 31
Hal-ha1 yang dirasakan perlu berkaitan dengan adanya tuntutan kebutuhan untuk penyempurnaan Buku Petunjuk lnduk tentang Infanteri. agar disarankan n -.
kepada Kasad melalui Dankodiklatad
ANGKATAN DARAT
KON FIDENSIAL
KONFIDENSIAL
TENTARA NASIONAL INDONESIA MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT
LAMPIRAN : 1
PENGERTIAN-PENGERTIAN
1.
Infanteli, disingkat INF, aaaan salah satu korps di TNI AD yang merupakan
himpunan para prajurit yang mernilih bidang pengabdiannya sebagai prajurit tempur pejalan kaki. 2.
Infanteli, disingkat IF, adalah salah satu kecabangan di TNI AD yang
rnenyelenggarakan fungsi teknis militer urnurn yaitu pertempuran jarak dekat. 3.
Tugas, adalah suatu pekerjaan dan kegiatan yang bersifat tetap, yang diberrkan
kepada suatu organisasi tertentu untuk hlaksanakan dengan mengguna-kan surnber daya vang dirniliki secara berhasil guna dan berdaya guna 4.
Tugas Pokok, adalah suatu pekerjaan dan kegiatan yang ditetapkan melalui
perencanaan terinci yang diberikan kepada suatu organisasi untuk dilaksanakan dengan sasaran, wakty dan tempat yang telah ditetapkan secara berhasil guna dan berdaya guna 5.
Operasi Militer, adalah kegiatan terencana yang dilaksanakan oleh satuan militer
dengan sasaran, waktu, tempat, dan dukungan administrasi yang telah ditetapkan sebelumnya melalui perencanaan terinci. 6.
Operasi Militer Untuk Perang, adalah operasi militer yang dilaksanakan dalarn
rangka menghadapi ancaman militer dari negara lain dalarn bentuk invasi, agresi dan infiltrasi.
7. .
*
Operasi Militer s e m n Perang, adalah operasi militer yang dilaksanakan dalarn
rangka rnenghadapi dan mengatasi ancaman yang timbul di dalam negeril.
' I
t
/ 8. Lapangan . . . ..
KONFIDENSIAL
TENTARA NASIONAL INDONESIA MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT
LAMPIRAN : 2
STRATIFIKASI DOKTRIN INFANTERI
DOKTRIN TNI AD "KARTIKA EKA PAKSI"
I
,
BUJUKIN INFANTERI
1
-
-
I
BUJUKIN OPEYl
1
BUJUKOPS - lnfanteri
BUJUKBIN - lnfanteri
I
BUJUKLAP
- Binsatif
47 I
BUJUKNIK
- Trakorp If
I
I. Divif Dlm Ops 2. Brigif Dlrn Ops 3. Yonif Dlrn Ops 4. Kipan Dlrn Ops
5. Kiban Dlm Ops
9. Sat Linud 10. Ki Timpur II.KDOL 12. Ton Pandu Udara
6. Kima Dlm Ops 7. Tonpan Dlrn Ops
8. Tonban Dlrn Ops BUJUKNIK I. Sarpur 3. Bakjatpok 2. Bakjatri 4. Litbang If
NGKATAN DARAT
KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
TENTARA NASIONAL TNDONESIA MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT
LAMPIRAN : 3
SKEMA ALIRAN PENYUSUNAN BUJUKIN TENTANG INFANTERI TNI AD
DOKTRlN TNI AD "KARTIKAEKA PAKSI"
BUJUKIN INFANTERI TNI AD
BUJUKOPS ttg INFANTERI TNI AD
BUJUKBlN ttg INFANTERI TNI AD
ODIKLAT
KONFIDENSIAL
"
z.1
i
1
KONFIDENSIAL
Ni 1
DAFTAR NAMA-NAMA POKJA PENYUSUN BUJUKIN INFANTERI
NAMA
PKTICORPSI NRPIN I P
2
3
ORGANIKJABATAN PENUGASAN 5
Asril Hamzah Tanjung, Mayjen TNI S IP
Danpussenif TNI AD
Penanggung Jawab
2
Budi Heriyanto
Brigjen TNI
Wadan Pussenif TNl AD
Penasehat
3.
APJ. Noch Bola
Kolonel Inf 287 1 I
Dirbinsen Pussenif
Ketua Pokja
4
Suratin Budi W
Letkol lnf 30490
Kabag Dokturjuk Sdirbinsen Pussenif
5
Agus Prangarso
Mayor Inf
7
6
1
I
KET -
Wakil Ketua Pokja
Kasi Dok Bag Doktu rjuk Sdirbinsen Pussenif.
Sekretaris
1910030450868 6
lndra Raharto
Mayor Inf 19 10032680669
Kasi Catkar Bag BMC Sdirbinsen Pussenif
Anggota
7
Lambok Sihotang
Mayor Inf 1920025 17 1068
Kasi Turjuk Bagdoktuquk Sdirbinsen Pussenif
Anggota
8
Gun gun Guntara
PNS 1I/a 0302 13036
Operator Bag Doktu rjuk Sdirbinsen Pussenif
Operator
9
Meirlene Milanda
PNS II/a 0302 13384
Operator lnfolahta Pussenif Operator
-I
GKATAN DARAT
t.
J
,
.