Lampiran Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor: 31/PRT/M/2015 tentang Perubahan Ketiga Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 07/PRT/M/2011 tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi
BUKU PEDOMAN JASA KONSULTANSI (JK)
JDIH Kementerian PUPR
DAFTAR ISI BAB I
KETENTUAN UMUM .................................................................................................................... 2
A. B. C.
PENGERTIAN ISTILAH ........................................................................................................................ 2 TUJUAN................................................................................................................................................... 4 RUANG LINGKUP ................................................................................................................................. 4
BAB II
PENYUSUNAN DOKUMEN PENGADAAN ................................................................................ 6
A. B. C. D. E. F. G.
IDENTIFIKASI DAN PEMILIHAN METODE PENGADAAN ........................................................ 6 PEMAKETAN PEKERJAAN ................................................................................................................ 8 PENYUSUNAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) ................................................................. 8 PENYUSUNAN DOKUMEN TAHUN JAMAK .................................................................................. 9 PERHITUNGAN PENYESUAIAN HARGA...................................................................................... 11 PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK .......................................................................................... 12 PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM .................................................................................................................................................... 14
BAB III
EVALUASI KUALIFIKASI DAN VERIFIKASI/PEMBUKTIAN KUALIFIKASI .............. 15
A. B. C.
UMUM .................................................................................................................................................... 15 PERSIAPAN .......................................................................................................................................... 15 PELAKSANAAN ................................................................................................................................... 16
BAB IV
TATA CARA PENGADAAN DAN EVALUASI PENAWARAN .............................................. 25
A. B. C. D. E. F. G. H.
I. J. K.
TATA CARA PENGADAAN DAN EVALUASI PENAWARAN ...................................................... 25 UNDANGAN/PENGUMUMAN SELEKSI ...................................................................................... 27 PENDAFTARAN DAN PENGAMBILAN DOKUMEN SELEKSI ................................................. 28 PEMBERIAN PENJELASAN DOKUMEN PEMILIHAN .............................................................. 28 PENYAMPULAN DAN PENANDAAN DOKUMEN PENAWARAN............................................. 30 CARA PENYAMPAIAN DOKUMEN PENAWARAN ...................................................................... 31 PEMBUKAAN DOKUMEN PENAWARAN ..................................................................................... 31 EVALUASI DOKUMEN PENAWARAN, PENETAPAN DAN PENGUMUMAN PERINGKAT TEKNIS .................................................................................................................................................. 36 1. KETENTUAN UMUM EVALUASI ....................................................................................... 36 2. METODE EVALUASI KUALITAS ....................................................................................... 37 3. METODE EVALUASI KUALITAS DAN BIAYA ................................................................ 47 4. METODE EVALUASI PAGU ANGGARAN ........................................................................ 56 5. METODE EVALUASI BIAYA TERENDAH ....................................................................... 63 PENETAPAN PEMENANG SELEKSI .............................................................................................. 69 PENGUMUMAN PEMENANG SELEKSI........................................................................................ 73 SANGGAHAN ....................................................................................................................................... 73
BAB V
KLARIFIKASI DAN NEGOSIASI, SERTA PEMBUATAN BAHS ....................................... 75
A. B. C.
UNDANGAN KLARIFIKASI DAN NEGOSIASI TEKNIS DAN BIAYA ...................................... 75 KLARIFIKASI DAN NEGOSIASI TEKNIS DAN BIAYA ............................................................... 75 PEMBUATAN BERITA ACARA HASIL SELEKSI (BAHS) .......................................................... 77
BAB VI
SELEKSI GAGAL DAN TINDAK LANJUT SELEKSI GAGAL ........................................... 79
A. B.
SELEKSI GAGAL ................................................................................................................................. 79 TINDAK LANJUT SELEKSI GAGAL ............................................................................................... 80
BAB VII LAIN-LAIN ..................................................................................................................................... 84 A. B. C.
LARANGAN MEMBERIKAN GANTI RUGI .................................................................................... 84 KEWAJIBAN MENYIMPAN DAN MEMELIHARA DOKUMEN PEMILIHAN ......................... 84 SELEKSI MENDAHULUI PERSETUJUAN DIPA TAHUN ANGGARAN ................................. 84
BAB IX
LAMPIRAN .................................................................................................................................... 85
i
JDIH Kementerian PUPR
BAB I KETENTUAN UMUM
A. PENGERTIAN ISTILAH Dalam pedoman Tata Cara Seleksi Konsultansi, yang dimaksud dengan :
dan
Evaluasi
Penawaran
Jasa
1. Jasa Konsultansi adalah jasa layanan professional yang membutuhkan keahlian tertentu di berbagai bidang keilmuan yang mengutamakan adanya olah pikir (brainware). 2. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran Kementerian/ Lembaga/ Satuan Kerja Perangkat Daerah atau Pejabat yang disamakan pada Institusi Pengguna APBN/APBD. 3. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah pejabat yang ditetapkan oleh PA untuk menggunakan APBN atau ditetapkan oleh Kepala Daerah untuk menggunakan APBD. 4. Unit Layanan Pengadaan yang selanjutnya disebut ULP adalah unit organisasi Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi yang berfungsi melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa yang bersifat permanen, dapat berdiri sendiri atau melekat pada unit yang sudah ada. 5. Kelompok Kerja ULP yang selanjutnya disebut Pokja ULP adalah Kelompok Kerja ULP adalah perangkat dari Unit Layanan Pengadaan (ULP) yang berfungsi untuk melaksanakan Pemilihan Penyedia jasa. 6. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK adalah pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Pengadaan Jasa Konsultansi. 7. Penyedia Jasa adalah badan usaha atau orang Perseorangan yang kegiatan usahanya menyediakan/melaksanakan layanan jasa konsultansi. 8. Pejabat Pengadaan adalah personil yang memiliki Sertifikat Keahlian Pengadaan Barang/Jasa yang melaksanakan Pengadaan Jasa Konsultansi. 9. Peserta seleksi adalah penyedia jasa yang mengikuti seleksi penyedia jasa yang telah lulus prakualifikasi dan masuk dalam daftar pendek konsultan (untuk prakualifikasi) atau mendaftar dan mengambil dokumen seleksi (untuk pascakualifikasi). 10.Kemitraan/KSO adalah kerja sama usaha antar penyedia baik penyedia nasional maupun penyedia asing, yang masing-masing pihak mempunyai hak, kewajiban dan tanggung jawab yang jelas berdasarkan perjanjian tertulis. 11.Dokumen seleksi adalah dokumen yang ditetapkan oleh Pokja ULP yang memuat informasi dan ketentuan yang harus ditaati oleh para pihak dalam proses pengadaan jasa konsultansi. 12.Harga Perkiraan sendiri (HPS) adalah hasil perhitungan seluruh volume pekerjaan dikalikan dengan Harga Satuan ditambah dengan seluruh beban pajak dan keuntungan. 13.Dokumen penawaran adalah surat penawaran dan seluruh dokumen lampirannya termasuk dokumen kualifikasi (untuk pascakualifikasi). 14.Substansi penawaran adalah hal-hal pokok dalam penawaran yang menentukan sah atau tidaknya penawaran yang dinyatakan dalam dokumen seleksi. 2
JDIH Kementerian PUPR
15.Kontrak Jasa Konsultansi yang selanjutnya disebut Kontrak adalah perjanjian tertulis antara PPK dengan penyedia yang mencakup SyaratSyarat Umum Kontrak (SSUK) ini dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK) serta dokumen lain yang merupakan bagian dari kontrak. 16.Kontrak Harga Satuan adalah kontrak pengadaan jasa konsultansi atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu berbasis input, berdasarkan harga satuan yang pasti dan tetap untuk setiap satuan/unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu, yang volume pekerjaannya masih bersifat perkiraan sementara, sedangkan pembayarannya didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa. 17.Kontrak Lump Sum adalah kontrak pengadaan Jasa Konsultansi didasarkan atas produk/keluaran (Output based) yang harus dihasilkan konsultan sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja/TOR untuk menyelesaikan
seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu, dengan jumlah harga yang pasti dan tetap, dan semua resiko yang mungkin terjadi dalam proses penyelesaian pekerjaan sepenuhnya ditanggung oleh penyedia jasa, sedangkan pembayaran berbasis output. 18.Jangka waktu pelaksanaan adalah jangka waktu untuk melaksanakan pekerjaan dihitung berdasarkan SPMK sampai dengan serah terima pertama pekerjaan (100%). 19.Personil inti adalah tenaga yang akan ditempatkan secara penuh sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Dokumen Pemilihan serta posisinya dalam manajemen pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan organisasi pelaksanaan yang diajukan untuk melaksanakan pekerjaan. 20.Tanggal mulai kerja adalah tanggal mulai kerja penyedia yang dinyatakan pada Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), yang diterbitkan oleh PPK. 21.Tanggal penyelesaian pekerjaan adalah tanggal penyerahan pertama pekerjaan selesai, dinyatakan dalam Berita Acara penyerahan pertama pekerjaan yang diterbitkan oleh PPK. 22.Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung sejak tanggal penandatanganan kontrak sampai dengan masa pemeliharaan berakhir. 23.Hari adalah hari kalender untuk proses seleksi secara elektronik dan batas akhir setiap tahapan adalah hari kerja. 24.Klarifikasi adalah kegiatan meminta penjelasan atas substansi penawaran yang kurang jelas dalam rangka evaluasi dokumen penawaran. 25.Konfirmasi adalah kegiatan meminta penegasan terhadap hal-hal yang diperlukan. 26.Negosiasi adalah kegiatan untuk mencapai kesepakatan teknis maupun harga untuk melaksanakan pekerjaan. 27.Kegagalan Konstruksi adalah keadaan hasil pekerjaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi pekerjaan sebagaimana disepakati dalam kontrak baik sebagian maupun keseluruhan sebagai akibat kesalahan pengguna atau penyedia dalam periode pelaksanaan kontrak. 28.Kegagalan Bangunan adalah keadaan bangunan, yang setelah diserahterimakan oleh penyedia kepada PPK dan terlebih dahulu diperiksa serta diterima oleh Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan, menjadi tidak berfungsi, baik secara keseluruhan maupun sebagian dan/atau tidak sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam kontrak, dari segi 3
JDIH Kementerian PUPR
teknis, manfaat, keselamatan dan kesehatan kerja, dan/atau keselamatan umum. 29.Pakta Integritas adalah surat pernyataan yang berisi ikrar untuk mencegah dan tidak melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme dalam Pengadaan Barang/Jasa. 30.Prakualifikasi adalah proses penilaian kualifikasi yang dilakukan sebelum pemasukan penawaran. 31.Pascakualifikasi adalah proses penilaian kualifikasi yang dilakukan setelah pemasukan penawaran. 32.Formulir Isian Kualifikasi adalah isian dari peserta pengadaan barang/jasa dalam proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan tertentu lainnya. 33.Daftar Isian Kualifikasi adalah dokumen yang disampaikan oleh peserta berisi pakta integritas dan formulir isian kualifikasi. 34.Daftar Hitam adalah daftar yang memuat identitas Penyedia Barang/Jasa dan/atau Penerbit Jaminan yang dikenakan sanksi oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran berupa larangan ikut serta dalam proses pengadaan barang/jasa diseluruh Kementerian/ Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/lnstitusi lainnya. B. TUJUAN Pedoman Tata Cara Seleksi dan Evaluasi Penawaran Jasa Konsultansi ini disusun dengan tujuan : 1. Sebagai pedoman Kelompok Kerja (Pokja) ULP dalam melaksanakan evaluasi dokumen penawaran pengadaan pekerjaan jasa konsultansi; 2. Untuk mendapatkan penyedia jasa yang diyakini mampu melaksanakan pekerjaan dengan baik, dengan harga penawaran yang paling menguntungkan negara; 3. Agar pelaksanaan pengadaan dilakukan secara efisien, efektif, terbuka dan bersaing, transparan, adil/tidak diskriminatif, dan akuntabel. C. RUANG LINGKUP 1. Pedoman Penyusunan Dokumen Pengadaan dan Evaluasi Penawaran ini digunakan untuk pelaksanaan seleksi mencakup: a. Pengadaan jasa konsultansi dalam penyelenggaraan jasa konstruksi yang seluruh pembiayaannya bersumber dari anggaran pemerintah (pusat/daerah). b. Pengadaan jasa konsultansi dalam penyelenggaraan jasa konstruksi yang sebagian pembiayaannya bersumber dari anggaran pemerintah (pusat/daerah) dan sebagian bersumber dari pinjaman atau hibah dalam negeri. 2. Pedoman ini digunakan untuk mempermudah/menuntun Pokja ULP dalam pelaksanaan seleksi sesuai dengan yang tercantum dalam standar dokumen pengadaan meliputi: a. Seleksi Umum, Prakualifikasi, Metode Dua Sampul, Evaluasi Sistem Kualitas. b. Seleksi Umum, Prakualifikasi, Metode Dua Sampul, Evaluasi Sistem Kualitas dan Biaya. c. Seleksi Sederhana, Pascakualifikasi, Metode Dua Sampul, Evaluasi Sistem Kualitas dan Biaya. 4
JDIH Kementerian PUPR
d. Seleksi Umum, Prakualifikasi, Metode Satu Sampul Sampul, Evaluasi Sistem Pagu Anggaran. e. Seleksi Sederhana, Pascakualifikasi, Metode Satu Sampul Sampul, Evaluasi Sistem Pagu Anggaran. f. Seleksi Umum, Prakualifikasi, Metode Satu Sampul, Evaluasi Sistem Biaya Terendah. g. Seleksi Sederhana, Pascakualifikasi, Metode Satu Sampul, Evaluasi Sistem Biaya Terendah. h. Seleksi Umum/Sederhana, Pascakualifikasi, Metode Satu Sampul, Evaluasi Sistem Kualitas (Perseorangan)
5
JDIH Kementerian PUPR
BAB II PENYUSUNAN DOKUMEN PENGADAAN Proses Perumusan Persiapan pengadaan jasa konsultansi dimulai dari identifikasi kebutuhan jasa konsultansi sampai dengan pengumuman rencana pengadaan tersebut. Pengumuman dilakukan secara terbuka kepada masyarakat luas melalui website K/L/D/I masing-masing dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat serta Portal Pengadaan Nasional. Dokumen yang diperlukan antara lain: -
Daftar kegiatan meliputi nama kegiatan, sub kegiatan dan paket pekerjaan;
-
Kerangka Acuan Kerja yang didalamnya termasuk spesifikasi teknis pekerjaan konstruksi;
-
Rencana Anggaran Biaya (RAB);
-
Organisasi Pengadaan berikut tugas pokok dan kewenangan masing-masing;
-
Jadwal kegiatan pengadaan pekerjaan konstruksi.
A. IDENTIFIKASI DAN PEMILIHAN METODE PENGADAAN PA/KPA dalam menyusun rencana pengadaan, perlu melakukan identifikasi kebutuhan pekerjaan jasa konsultansi dan menetapkan metode pengadaan, serta wajib memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1. Pekerjaan jasa konsultansi yang dibutuhkan atau yang akan diadakan adalah untuk kegiatan yang ada di dalam Rencana Kerja K/L/D/I yang telah diuraikan dalam Rencana Strategis oleh unit kerja di bawahnya. 2. Dilakukan pemaketan untuk Pekerjaan jasa konsultansi sesuai kebutuhan teknis dengan memberikan kesempatan bagi usaha mikro, usaha kecil dan koperasi kecil tanpa mengabaikan prinsip efisiensi, persaingan sehat, kesatuan sistem konstruksi, kualitas dan kemampuan teknis usaha mikro, usaha kecil dan koperasi kecil. 3. Jadwal kegiatan harus memperhatikan waktu pemilihan penyedia, pelaksanaan pekerjaan tersebut dan batas waktu penyelesaian pekerjaan sehingga dapat difungsikan sesuai rencana. 4. Memperhatikan pelaksanaan Pekerjaan Jasa Konsultansi seperti perencanaan/desain yang diperlukan, kajian, survey, persetujuan kontrak tahun jamak (untuk kontrak tahun jamak) serta dana/biaya yang harus sudah tersedia sebelum dilakukan proses pengadaannya. 5. Pemilihan metode pengadaan dapat dilakukan mengikuti ketentuan di dalam pedoman ini namun tidak terbatas untuk memilih metode pengadaan yang lain sesuai dengan tatacara pengadaan yang berlaku. Pemilihan metode pengadaan dilakukan dengan mempertimbangkan sifat dan kompleksitas pekerjaan antara lain: a. Metode Pemasukan Dokumen Penawaran Dua Sampul: 1). Evaluasi kualitas dengan prakualifikasi. Dilaksanakan untuk pekerjaan jasa konsultansi yang mengutamakan kualitas penawaran teknis sebagai faktor yang menentukan terhadap hasil/manfaat (outcome) secara keseluruhan dan/atau lingkup pekerjaan yang sulit ditetapkan dalam KAK. Sebagai contoh: desain pembuatan pembangkit tenaga nuklir, perencanaan terowongan di bawah laut, dan desain pembangunan bandara internasional. 6
JDIH Kementerian PUPR
2). Evaluasi kualitas dan biaya dengan prakualifikasi. Dilaksanakan untuk pekerjaan jasa konsultansi (dengan nilai pekerjaan > Rp200.000.000,00) yang lingkup, keluaran (output), waktu penugasan dan hal-hal lain dapat diperkirakan dengan baik dalam KAK, dan/atau besarnya biaya dapat ditentukan dengan mudah, jelas dan tepat. Sebagai contoh: desain jaringan irigasi primer, desain jalan, studi kelayakan, konsultansi manajemen, dan supervisi bangunan nongedung. 3). Evaluasi kualitas dan biaya dengan pascakualifikasi. Dilaksanakan untuk pekerjaan jasa konsultansi (dengan nilai pekerjaan ≤ Rp200.000.000,00) yang lingkup, keluaran (output), waktu penugasan dan hal-hal lain dapat diperkirakan dengan baik dalam KAK, dan/atau besarnya biaya dapat ditentukan dengan mudah, jelas dan tepat. Sebagai contoh: desain jaringan irigasi primer, desain jalan, studi kelayakan, konsultansi manajemen, dan supervisi bangunan nongedung. b. Metode Pemasukan Dokumen Penawaran Satu Sampul 1). Evaluasi Pagu Anggaran dengan Prakualifikasi. Dilaksanakan untuk pekerjaan jasa konsultansi (dengan nilai pekerjaan > Rp200.000.000,00) yang sudah ada aturan yang mengatur (standar), dapat dirinci dengan tepat, atau anggarannya tidak melampaui pagu tertentu. Sebagai contoh: pekerjaan disain dan supervisi bangunan gedung serta pekerjaan survei dan pemetaan skala kecil, dan lain-lain yang serupa. 2). Evaluasi Pagu Anggaran dengan Pascakualifikasi. Dilaksanakan untuk pekerjaan jasa konsultansi (dengan nilai pekerjaan ≤ Rp200.000.000,00) yang sudah ada aturan yang mengatur (standar), dapat dirinci dengan tepat, atau anggarannya tidak melampaui pagu tertentu. Sebagai contoh: pekerjaan disain dan supervisi bangunan gedung serta pekerjaan survei dan pemetaan skala kecil, dan lain-lain yang serupa. 3). Evaluasi Biaya Terendah dengan Prakualifikasi. Dilaksanakan untuk pekerjaan jasa konsultansi (dengan nilai pekerjaan > Rp200.000.000,00) yang bersifat sederhana dan standar. Sebagai contoh: desain dan/atau supervisi bangunan sederhana dan pengukuran skala kecil. 4). Evaluasi Biaya Terendah dengan Pascakualifikasi. Dilaksanakan untuk pekerjaan jasa konsultansi (dengan nilai pekerjaan ≤ Rp200.000.000,00) yang bersifat sederhana dan standar. Sebagai contoh: desain dan/atau supervisi bangunan sederhana dan pengukuran skala kecil. 5). Evaluasi Kualitas dengan Pascakualifikasi (Perseorangan) Pekerjaan yang berskala kecil dengan nilai maksimum Rp250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah) dengan ketentuan teknologi sederhana dan/atau resiko kecil, kecuali ditentukan lain. 7
JDIH Kementerian PUPR
B. PEMAKETAN PEKERJAAN PA/KPA dalam melakukan pemaketan pekerjaan jasa konsultansi wajib memperhatikan ketentuan sebagai berikut: 1. Memaksimalkan penggunaan produksi dalam negeri dan memberi kesempatan seluas-luasnya bagi usaha mikro, usaha kecil dan koperasi kecil. 2. Nilai paket pekerjaan sampai dengan Rp. 750.000.000,- diperuntukkan bagi usaha mikro, usaha kecil dan koperasi kecil kecuali untuk pekerjaan jasa konsultansi yang menuntut kompetensi teknis yang tidak dapat dipenuhi oleh usaha mikro, usaha kecil dan koperasi kecil. 3. Menetapkan sebanyak-banyaknya paket pekerjaan jasa konsultansi untuk usaha mikro, usaha kecil dan koperasi kecil tanpa mengabaikan prinsip efisiensi, persaingan sehat, kesatuan sistem, kualitas dan kemampuan teknis usaha mikro, usaha kecil dan koperasi kecil. 4. PA/KPA dilarang memecah paket pengadaan menjadi beberapa paket kecil dengan maksud untuk menghindari seleksi. 5. PA/KPA dilarang menyatukan dan memusatkan beberapa kegiatan yang tersebar di beberapa daerah/lokasi yang menurut sifat pekerjaan dan tingkat efisiensinya seharusnya dilakukan di daerah/lokasi masingmasing. 6. PA/KPA dilarang menyatukan/menggabungkan beberapa paket pengadaan yang menurut sifat dan jenis pekerjaannya dapat dipisahkan dan/atau besaran nilainya yang seharusnya dilakukan oleh usaha mikro, usaha kecil dan koperasi kecil. 7. PA/KPA dilarang menentukan kriteria, persyaratan atau prosedur pengadaan yang diskriminatif dan/atau dengan pertimbangan yang tidak objektif. C. PENYUSUNAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) 1. PPK menetapkan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Barang/Jasa, kecuali untuk Kontes/Sayembara. 2. ULP/Pejabat Pengadaan mengumumkan nilai total HPS berdasarkan HPS yang ditetapkan oleh PPK. 3. Nilai total HPS bersifat terbuka dan tidak rahasia. 4. HPS disusun paling lama 28 (dua puluh delapan) hari kalender sebelum batas akhir pemasukan penawaran pada pemililihan dengan pascakualifikasi; 5. HPS disusun paling lama 28 (dua puluh delapan) hari kalender sebelum batas akhir pemasukan penawaran ditambah dengan waktu lamanya proses prakualifikasi pada pemilihan dengan prakualifikasi; 6. HPS dapat digunakan sebagai acuan untuk negosiasi biaya terkait biaya langsung non personil. 7. Penyusunan HPS didasarkan pada data harga pasar setempat, yang diperoleh berdasarkan hasil survei menjelang dilaksanakannya Pengadaan, dengan mempertimbangkan informasi yang meliputi: a. informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh Badan Pusat Statistik (BPS); b. informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh asosiasi terkait dan sumber data lain yang dapat dipertanggungjawabkan;
8
JDIH Kementerian PUPR
c. daftar biaya/tarif Barang/Jasa pabrikan/distributor tunggal;
yang
dikeluarkan
oleh
d. biaya Kontrak sebelumnya atau yang sedang berjalan dengan mempertimbangkan faktor perubahan biaya; e. inflasi tahun sebelumnya, suku bunga berjalan dan/atau kurs tengah Bank Indonesia; f. hasil perbandingan dengan Kontrak sejenis, baik yang dilakukan dengan instansi lain maupun pihak lain; g. norma indeks; dan/atau h. informasi lain yang dapat dipertanggungjawabkan. i. dalam menyusun HPS telah memperhitungkan: 1). Pajak Pertambahan Nilai (PPN); dan 2). keuntungan dan biaya overhead yang dianggap wajar bagi penyedia maksimal 15% (lima belas perseratus) dari total biaya tidak termasuk PPN. 8. HPS tidak boleh memperhitungkan biaya tak terduga, biaya lain-lain dan Pajak Penghasilan (PPh) penyedia. 9. Riwayat HPS harus didokumentasikan secara baik. D. PENYUSUNAN DOKUMEN TAHUN JAMAK 1. Pokja ULP wajib melakukan penyusunan Dokumen Pengadaan (Tahun Jamak) sebelum melaksanakan proses pengadaan. Dokumen tersebut harus disusun berdasarkan Peraturan Menteri mengenai Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi. 2. Pekerjaan Jasa Konsultansi yang dilaksanakan dengan kontrak tahun jamak (Multi Years Contract) dengan ketentuan sebagai berikut: a. pengadaannya memerlukan waktu lebih dari 1 (satu) tahun anggaran dan sumber dana yang diperlukan untuk pengadaan yang berasal dari rupiah murni (APBN/APBD). b. secara teknis pekerjaan tidak dapat dipecah-pecah dan/atau penyelesaian pekerjaan tersebut membutuhkan waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan dan/atau dalam rangka mengefektifkan pencapaian program sesuai target yang telah ditetapkan. c. sebelum pemilihan Pekerjaan Jasa Konsultansi dimulai, paket Pekerjaan Jasa Konsultansi tersebut sudah mendapatkan persetujuan pelaksanaan kontrak tahun jamak dari Menteri Keuangan (APBN) atau Kepala Daerah (APBD). d. Dalam melaksanakan seleksi kontrak tahun jamak dilakukan sekaligus meliputi keseluruhan biaya pelaksanaan paket pekerjaan sampai dengan selesai, tidak berdasarkan anggaran yang tersedia di tahun pertama (bertahap). 3. Dokumen Pengadaan disusun sesuai jenis kontrak sebagai berikut: a. Kontrak Harga Satuan Dokumen acuan/referensi yang digunakan adalah: 1) Buku JK 04 HS Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi (Badan Usaha) Prakualifikasi, Dua Sampul, Evaluasi Kualitas, Kontrak Harga Satuan (Seleksi Umum)
9
JDIH Kementerian PUPR
2) Buku JK 05 HS Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi (Badan Usaha), Prakualifikasi, Dua Sampul, Evaluasi Kualitas dan Biaya, Kontrak Harga Satuan (Seleksi Umum). 3) Buku JK 06 HS Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi (Badan Usaha) Prakualifikasi, Satu Sampul, Evaluasi Pagu Anggaran, Kontrak Harga Satuan (Seleksi Umum). 4) Buku JK 07 HS Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi (Badan Usaha) Prakualifikasi, Satu Sampul, Evaluasi Biaya Terendah, Kontrak Harga Satuan (Seleksi Umum). 5) Buku JK 08 HS Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi (Badan Usaha) Pascakualifikasi, Satu Sampul, Evaluasi Biaya Terendah, Kontrak Harga Satuan (Seleksi Sederhana). 6) Buku JK 09 HS Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi (Perseorangan) Pascakualifikasi, Satu Sampul, Evaluasi Kualitas, Kontrak Harga Satuan (Seleksi Umum/Seleksi Sederhana). b. Kontrak Lump Sum Dokumen Acuan/Referensi yang digunakan adalah: 1) Buku JK 04 LS Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi (Badan Usaha) Prakualifikasi, Dua Sampul, Evaluasi Kualitas, Kontrak Lump Sum (Seleksi Umum) 2) Buku JK 05 LS Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi (Badan Usaha), Prakualifikasi, Dua Sampul, Evaluasi Kualitas dan Biaya, Kontrak Lump Sum (Seleksi Umum). 3) Buku JK 06 LS Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi (Badan Usaha) Prakualifikasi, Satu Sampul, Evaluasi Pagu Anggaran, Kontrak Lump Sum (Seleksi Umum). 4) Buku JK 07 LS Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi (Badan Usaha) Prakualifikasi, Satu Sampul, Evaluasi Biaya Terendah, Kontrak Lump Sum (Seleksi Umum). c. Hal-hal yang perlu diperhatikan: 1). Undangan/Pengumuman Harus ditambahkan pencantuman sumber pendanaan dan tahun anggaran yang digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut dan Jangka waktu pelaksanaan. 2). Dalam kontrak lump sum tidak dibolehkan adanya Penyesuaian Harga (Price Adjustment).
10
JDIH Kementerian PUPR
E. PERHITUNGAN PENYESUAIAN HARGA 1. Penyesuaian harga (Price Adjustment) dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: a) penyesuaian harga diberlakukan terhadap Kontrak Tahun Jamak berbentuk Kontrak Harga Satuan berdasarkan ketentuan dan persyaratan yang telah tercantum dalam Dokumen Pengadaan dan/atau perubahan Dokumen Pengadaan; b) tata cara perhitungan penyesuaian harga harus dicantumkan dengan jelas dalam Dokumen Pengadaan; c) penyesuaian harga tidak berlaku untuk jenis pekerjaan yang bersifat borongan misalnya pekerjaan Lump Sum. 2. Undangan/Pengumuman Pada undangan/pengumuman harus ditambahkan pencantuman sumber pendanaan dan tahun anggaran yang digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut termasuk perkiraan kebutuhan dana untuk Penyesuaian Harga dan jangka waktu pelaksanaan. 3. Syarat-syarat Umum Kontrak (SSUK) Harus ditambahkan ketentuan Penyesuaian Harga (Price Adjustment) pada SSUK sebagai berikut: “Penyesuaian Harga: a) Harga yang tercantum dalam kontrak dapat berubah akibat adanya penyesuaian harga sesuai dengan peraturan yang berlaku. b) Penyesuaian harga diberlakukan pada Kontrak Tahun Jamak yang masa pelaksanaannya lebih dari 12 (dua belas) bulan dan diberlakukan mulai bulan ke-13 (tiga belas) sejak pelaksanaan pekerjaan. c) Penyesuaian Harga Satuan berlaku bagi seluruh kegiatan/mata pembayaran, kecuali komponen keuntungan, biaya operasional, "at cost", dan jenis pekerjaan Lump Sum. d) Penyesuaian Harga Satuan diberlakukan sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang tercantum dalam kontrak awal/adendum kontrak. Agar diperhatikan pengambilan indeks penyesuaian harga: 1) pada saat pelaksanaan pelaksanaan pekerjaan;
pekerjaan
sesuai
dengan
jadwal
2) pada saat pekerjaan lebih cepat dari jadwal pelaksanaan pekerjaan menggunakan indeks harga pada saat realisasi pelaksanaan pekerjaan; atau 3) Pada saat pekerjaan terlambat karena kesalahan Penyedia penyesuaian harga satuan dan nilai kontrak menggunakan indeks harga sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan yang ditetapkan pada kontrak awal. Kontrak yang terlambat pelaksanaannya disebabkan oleh kesalahan Pengguna diberlakukan penyesuaian harga berdasarkan indeks harga sesuai jadwal realisasi pekerjaan. e) Penyesuaian Harga Satuan bagi komponen pekerjaan yang berasal dari luar negeri, menggunakan indeks penyesuaian harga dari negara asal tersebut. f) Jenis pekerjaan baru dengan Harga Satuan baru sebagai akibat adanya adendum kontrak dapat diberikan penyesuaian harga mulai bulan ke-13 (tiga belas) sejak adendum kontrak tersebut ditandatangani. 11
JDIH Kementerian PUPR
g) Penyesuaian Harga Satuan mempertimbangkan/memperhitungkan biaya langsung personil dan biaya langsung non personil. h) Penetapan koefisien Kontrak pekerjaan dilakukan oleh Pejabat Eselon I Satminkal terkait dan dicantumkan dalam Syarat-syarat Khusus Kontrak. i) Indeks harga yang digunakan bersumber dari penerbitan BPS yang merupakan indeks komponen terbesar dari pekerjaan. j) Dalam hal indeks harga tidak dimuat dalam penerbitan BPS, digunakan indeks harga yang dikeluarkan oleh instansi teknis. k) Pembayaran penyesuaian harga dilakukan oleh PPK, apabila penyedia telah mengajukan tagihan disertai perhitungan dan datadata; l) Penyedia dapat mengajukan penyesuaian harga secara berkala selambat-lambatnya setiap 6 (enam) bulan.” 4. Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK) Harus ditambahkan ketentuan Penyesuaian Harga yaitu penetapan koefisien komponen bahan, tenaga kerja, alat kerja, dan bahan bakar pada SSKK sebagai berikut: “Penyesuaian harga a) Untuk Penyesuaian Harga digunakan adalah indeks dari komponen pekerjaan yang terbesar yang dikeluarkan oleh .................... [diisi BPS atau Instansi Teknis Lainnya (jika indeks harga tidak dimuat dalam penerbitan BPS)]. b) Koefisien komponen bahan, tenaga kerja dan alat kerja ditetapkan sebagai berikut: ......................... [koefisien komponen adalah perbandingan antara nilai bahan, tenaga kerja dan alat kerja terhadap Harga Satuan dari pembobotan HPS, dapat dilakukan sesuai pengelompokan jenis pekerjaan dari HPS]. F. PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK 1. Dalam penyusunan Dokumen Pengadaan secara elektronik perlu memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut : a. Seluruh Satuan Kerja/SNVT di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum wajib menayangkan Rencana Umum Pengadaan sesuai dengan alokasi DIPA pada Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP) segera setelah rencana kerja dan anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat disetujui oleh DPR; b. Rencana Umum Pengadaan berisi seluruh informasi paket kegiatan administrasi umum, swakelola, dan kontraktual. c. Dalam penerapan secara elektronik : 1. Pokja ULP wajib mengunggah (upload) dokumen pengadaan dalam sistem pengadaan secara elektronik (SPSE) dan penyedia wajib mengunduh (download) untuk mengikuti pemilihan penyedia jasa; 2. Pada prinsipnya data kualifikasi dan data penawaran dari peserta disampaikan secara elektronik dan penyerahan dokumen asli (hardcopy) hanya dilakukan terhadap penawaran yang akan diusulkan sebagai calon pemenang (calon pemenang lelang, calon pemenang cadangan 1, dan calon pemenang cadangan 2 apabila ada);
12
JDIH Kementerian PUPR
3. Substansi yang akan dievaluasi (administrasi, teknis, harga, dan kualifikasi) yang disampaikan secara elektronik wajib ditetapkan oleh Pokja ULP dalam dokumen Pengadaan; 4. Isian data kualifikasi yang disampaikan secara elektronik akan dilakukan pembuktian berdasarkan dokumen asli atau copy yang telah dilegalisir oleh yang berwenang; 5. Jaminan penawaran asli dari penyedia yang mengikuti pengadaan secara elektronik wajib disampaikan dan diterima oleh Pokja ULP sebelum batas akhir memasukkan penawaran; 6. Pembukaan dokumen penawaran disaksikan oleh wakil peserta yang hadir dan berita acara ditandatangani oleh Pokja ULP dan dua orang saksi sesuai dengan dokumen pengadaan; 7. Data yang digunakan oleh Pokja dalam evaluasi dokumen penawaran dan penyedia jasa adalah data yang diunggah (upload) pada sistem pengadaan secara elekronik sesuai dengan yang tertulis dalam dokumen pengadaan; 8. Jika suatu paket seleksi setelah seluruh proses ekstraksi berhasil dan terdapat lebih dari satu dokumen elektronik yang tidak rusak, berbeda isinya, dan tidak saling melengkapi serta tidak ada keterangan penggantian dokumen maka dokumen yang digunakan untuk evaluasi adalah dokumen yang diunggah (upload) paling akhir. Tetapi jika waktu diunggahnya (upload) sama maka yang digunakan adalah dokumen yang waktu modifikasinya paling akhir. Dokumen elektronik yang dimaksud adalah dokumen administrasi, teknis, harga, dan dokumen kualifikasi sesuai yang ditentukan dalam dokumen pengadaan; 9. Dokumen elektronik yang rusak (sesudah mendapat klarifikasi dari LSPE (Kemen PU-PR)) akibat kesalahan pengiriman dokumen oleh Penyedia Jasa, yang mengakibatkan dokumen tersebut tidak dapat dilakukan evaluasi oleh Pokja ULP, maka dokumen elektronik tersebut dinyatakan tidak memenuhi syarat; 10. Usahakan Dokumen Pengadaan diunggah secara utuh (lengkap) serta tidak boleh terputus (tidak terjadi jeda) agar tidak menimbulkan salah pengertian bagi penyedia; 11. Setelah dapat dipastikan dokumen telah diunggah seluruhnya secara utuh, Pokja ULP mencantumkan keterangan bahwa dokumen telah diunggah (upload) secara lengkap dengan diberi “tanda khusus dan waktu” misalnya “selesai/lengkap tanggal .... hari .... pukul .....”; 12. Apabila terdapat hambatan teknis yang terkait dengan sistem pengadaan secara elektronik sehingga Pokja ULP tidak dapat mengunggah (upload) dokumen pengadaan secara utuh atau mengunduh (download) pada saat pembukaan penawaran maka segera memberitahukan/menghubungi pihak terkait, dalam hal ini pengelola sistem LPSE, untuk diadakan perubahan/penyesuaian jadwal dengan memperhatikan alokasi waktu yang cukup; 13. Dalam penyusunan dokumen pengadaan agar Pokja ULP menyesuaikan ketentuan yang masih mengatur proses seleksi secara manual (hard copy) menjadi dokumen pengadaan secara elektronik; 14. Ketentuan-ketentuan tersebut di atas dimungkinkan terjadi penyesuaian mengikuti perkembangan teknologi informasi dan diatur dalam ketentuan/peraturan lebih lanjut
13
JDIH Kementerian PUPR
G. PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM Dalam hal pengadaan secara elektronik di Kementerian/Lembaga/ Daerah/Instansi lain (di luar Kementerian Pekerjaan Umum) dapat menggunakan ketentuan pengadaan secara elektronik di Kementerian/ Lembaga/ Daerah/Instansi bersangkutan
14
JDIH Kementerian PUPR
BAB III EVALUASI KUALIFIKASI DAN VERIFIKASI/PEMBUKTIAN KUALIFIKASI A. UMUM 1. Kualifikasi merupakan proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan tertentu lainnya dari Penyedia Barang/Jasa. 2. Prakualifikasi merupakan proses penilaian kualifikasi yang dilakukan sebelum pemasukan penawaran. 3. Dalam proses prakualifikasi, Pokja ULP segera membuka dan mengevaluasi Dokumen Kualifikasi paling lama 2 (dua) hari kalender setelah diterima. 4. Dalam proses Prakualifikasi belum merupakan ajang kompetisi, maka data yang kurang dapat dilengkapi paling lambat sebelum batas akhir pemasukan Dokumen Kualifikasi. 5. Dokumen Kualifikasi dan/atau tambahannya yang masuk setelah batas akhir pemasukan Dokumen Kualifikasi, tidak dapat diterima. 6. Persyaratan prakualifikasi yang ditetapkan harus merupakan persyaratan minimal yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan agar terwujud persaingan yang sehat secara luas 7. Pokja ULP dilarang menambah persyaratan kualifikasi yang bertujuan diskriminatif serta diluar yang telah ditetapkan dalam ketentuan Peraturan Presiden tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang berlaku. 8. Pokja ULP wajib menyederhanakan proses kualifikasi dengan ketentuan: a. meminta Penyedia Barang/Jasa mengisi formulir kualifikasi; dan b. tidak meminta melampirkan seluruh dokumen yang disyaratkan kecuali pada tahap pembuktian kualifikasi. 9. Penilaian Dokumen Kualifikasi hanya berdasarkan Formulir Isian Kualifikasi, yang terdiri dari: a. evaluasi Persyaratan Kualifikasi yang dilakukan dengan Sistem Gugur; dan b. evaluasi Persyaratan Teknis Kualifikasi yang dilakukan dengan Sistem Nilai untuk menghasilkan Calon Daftar Pendek. 10.Proses prakualifikasi menghasilkan Calon daftar pendek Penyedia Jasa Konsultansi. 11.Dalam hal terdapat perusahaan Badan Usaha baru kurang dari 3 (tiga) tahun maka urutan daftar pendek berdasarkan paling baru berdirinya badan usaha. 12.Dalam hal terdapat Perusahaan Badan Usaha Baru kurang dari 3 (tiga) tahun dan perusahaan lebih dari 3 (tiga) tahun, maka urutan daftar pendek dimulai dari Perusahaan lebih dari 3 (tiga) tahun yang memenuhi syarat kemudian disusul oleh Perusahaan Badan Usaha baru. 13.Dalam hal seleksi umum, Pokja ULP menetapkan Daftar Pendek (short list) paling kurang 3 (tiga) dan paling banyak 5 (lima) peserta dari daftar peserta yang telah lulus pembuktian kualifikasi berdasarkan urutan terbaik. B. PERSIAPAN Pokja ULP menyusun dan menetapkan dokumen kualifikasi. 15
JDIH Kementerian PUPR
1. Isi Dokumen Kualifikasi meliputi : a. petunjuk pengisian formulir isian kualifikasi; b. formulir isian kualifikasi; c. instruksi kepada peserta, termasuk tata cara penyampaian Dokumen Kualifikasi; d. lembar data kualifikasi; e. pakta integritas; dan f. tata cara evaluasi kualifikasi. 2. Pokja ULP memeriksa/meneliti persyaratan dan data Formulir Isian Kualifikasi dalam Dokumen Kualifikasi dalam hal: a. kelengkapan Formulir Isian Kualifikasi; dan b. pemenuhan persyaratan kualifikasi. 3. Formulir Isian Kualifikasi yang tidak dibubuhi materai tidak digugurkan, peserta diminta untuk membubuhi materai senilai Rp.12.000,00 (dua belas ribu rupiah). 4. Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka Pokja ULP meminta klarifikasi secara tertulis namun tidak boleh mengubah substansi formulir isian kualifikasi. 5. Diupayakan agar dialokasikan untuk diadaksn penjelasan dokumen prakualifikasi. 6. Di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dengan anggaran dari APBN dari persyaratan kualifikasi dengan nilaia dapat didiskusikan ke Badan Pembinaan Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum. C. PELAKSANAAN 1. Pengumuman Prakualifikasi a. Pokja ULP dalam mengumumkan proses prakualifikasi untuk pekerjaan yang akan dilaksanakan pemilihannya sesuai dengan ketentuan y a n g berkaitan dengan metode pemilihan jasa konsultansi. b. Pokja ULP mengumumkan Seleksi Umum/Seleksi Sederhana Prakualifikasi melalui website LPSE yang bersangkutan dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat serta Portal Pengadaan Nasional melalui LPSE atau jika diperlukan melalui media cetak dan/atau elektronik untuk Seleksi Umum paling kurang 7 (tujuh) hari kalender dan setiap tahapan diakhiri hari kerja. Dan untuk Seleksi Sederhana paling kurang 4 (empat) hari kalender dan setiap tahapan diakhiri hari kerja. c. Pengumuman Seleksi Umum Prakualifikasi paling sedikit memuat: 1). nama dan alamat Pokja ULP yang akan mengadakan seleksi; 2). uraian singkat mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan; 3). nilai total Harga Perkiraan Sendiri (HPS); 4). syarat-syarat peserta seleksi; 5). tempat, hari, tanggal, dan waktu untuk mengambil Dokumen Kualifikasi. d. Dalam pengumuman DILARANG mencantumkan persyaratan: 1). penyedia harus berasal dari provinsi/kabupaten/kota tempat lokasi seleksi; 2). pendaftaran harus dilakukan oleh : 16
JDIH Kementerian PUPR
a) direktur utama/pimpinan perusahaan; b) penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan/kepala cabang yang nama penerima kuasanya tercantum dalam akte pendirian atau perubahannya; c) kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat yang dibuktikan dengan dokumen otentik; atau d) pejabat yang menurut perjanjian kerjasama berhak mewakili perusahaan yang bekerja sama. 3). persyaratan lain yang sifatnya diskriminatif; 4). persyaratan di luar yang sudah ditetapkan dalam Peraturan Presiden tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah kecuali diperintahkan oleh peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi. e. Apabila dari hasil identifikasi ternyata tidak ada penyedia dalam negeri yang mampu mengerjakan, maka pengumuman prakualifikasi dilakukan di website komunitas internasional (seperti www.dgmarket.com, www.undp.org dan lain-lain), serta diberitahukan kepada penyedia yang diyakini mampu mengerjakan. f. Apabila terbukti terjadi kecurangan dalam pengumuman, maka kepada: 1). Pokja ULP dikenakan sanksi administrasi, ganti rugi dan/atau
pidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan/atau 2). penyedia
yang terlibat dimasukkan ke dalam daftar hitam dan/atau dikenakan sanksi pidana sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Pendaftaran dan pengambilan Dokumen Kualifikasi a. Pengambilan Dokumen Kualifikasi untuk prakualifikasi pada hari, tanggal, waktu dan tempat pengambilan yang ditentukan dalam pengumuman. b. Semua penyedia wajib melakukan mengambil Dokumen Kualifikasi.
pendaftaran
sebelum
c. Pada tahap pendaftaran dan pengambilan Dokumen Kualifikasi, Pokja ULP dapat mengunggah (upload) Dokumen Kualifikasi melalui aplikasi sistem pengadaan secara elektronik (SPSE) yang dapat diunduh (download) oleh penyedia jasa. d. Pokja ULP dilarang memungut biaya apapun kepada penyedia jasa. 3. Pemberian penjelasan Dokumen Kualifikasi (apabila diperlukan) a. Untuk memperjelas Dokumen Kualifikasi, Pokja ULP dapat mengadakan pemberian penjelasan (aanwijzing) apabila diperlukan. b. Apabila dilakukan pemberian penjelasan (aanwijzing) Dokumen Kualifikasi maka disusun Berita Acara Pemberian Penjelasan (aanwijzing) Dokumen Kualifikasi. c. Adendum Dokumen Kualifikasi 1). Sebelum batas akhir waktu penyampaian Dokumen Kualifikasi
oleh peserta, Pokja ULP dapat mengubah Dokumen Kualifikasi dengan menetapkan Adendum. Setiap Adendum yang ditetapkan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Dokumen Kualifikasi dan disampaikan kepada semua peserta. 17
JDIH Kementerian PUPR
2). Pokja
ULP dapat mengundurkan batas penyampaian Dokumen Kualifikasi apabila Dokumen Kualifikasi.
akhir waktu ada Adendum
4. Pemasukan dan evaluasi Dokumen Kualifikasi a. Peserta mengisi Formulir Isian Kualifikasi dan melengkapi Pakta Integritas dalam Dokumen Kualifikasi. b. Pemasukan dokumen kualifikasi untuk prakualifikasi dilakukan terpisah dengan pemasukan dokumen penawaran. c. Metode pemasukan dan tata cara pembukaan Dokumen Kualfikasi harus mengikuti ketentuan yang dipersyaratkan dalam Dokumen Kualifikasi. d. Peserta menyampaikan langsung Dokumen Kualifikasi kepada Pokja ULP sesuai jadwal yang ditetapkan dalam Dokumen Kualifikasi. e. Dokumen Kualifikasi dan/atau tambahannya yang masuk setelah batas akhir pemasukan Dokumen Kualifikasi, tidak dapat diterima. f. Tidak diperkenankan mengubah tempat dan waktu batas akhir pemasukan Dokumen Kualifikasi kecuali keadaan kahar. Apabila terpaksa dilakukan perubahan tempat dan waktu penutupan pemasukan Dokumen Kualifikasi maka perubahan tersebut harus dituangkan dalam Adendum Dokumen Kualifikasi dan disampaikan kepada seluruh peserta. g. Pokja ULP segera membuka dan mengevaluasi Dokumen Kualifikasi dimulai paling lama 2 (dua) hari kalender setelah diterima. 5. Penilaian Dokumen Kualifikasi Penilaian Dokumen Kualifikasi berdasarkan Formulir Isian Kualifikasi, yang terdiri dari: a. Evaluasi Persyaratan Kualifikasi Evaluasi Persyaratan Kualifikasi dilakukandengan Sistem Gugur, peserta dinyatakan memenuhi Persyaratan Kualifikasi apabila: 1). formulir isian kualifikasi ditandatangani oleh: a) direktur utama/pimpinan perusahaan; b) penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan yang nama penerima kuasanya tercantum dalam akte pendirian atau perubahannya (dinyatakan dengan surat kuasa); c) kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat yang dibuktikan dengan dokumen otentik; atau d) pejabat yang menurut perjanjian kerja sama berhak mewakili perusahaan yang bekerja sama. 2). memiliki surat izin usaha jasa konsultansi sesuai dengan peraturan perundang-undangan; 3). menyampaikan pernyataan/pengakuan tertulis bahwa badan usaha yang bersangkutan dan manajemennya tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak bangkrut, dan tidak sedang dihentikan kegiatan usahanya; 4). salah satu dan/atau semua pengurus badan usaha tidak masuk dalam Daftar Hitam; 5). memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun pajak terakhir (SPT Tahunan); 18
JDIH Kementerian PUPR
6). memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai penyedia jasa konsultansi dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman subkontrak, kecuali perusahaan yang berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun. 7). memiliki kemampuan pada sub klasifikasi/klasifikasi pekerjaan yang sesuai; 8). menandatangani Pakta Integritas; 9). memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan serta personil yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan; 10).dalam hal peserta akan melakukan kemitraan : a) wajib mempunyai perjanjian Kerja Sama Operasi/kemitraan yang memuat persentase kemitraan dan perusahaan yang mewakili kemitraan tersebut; dan b) penilaian kualifikasi pada angka 1) sampai dengan angka 8) dilakukan terhadap seluruh peserta yang tergabung dalam Kerja Sama Operasi/kemitraan. c) Penilaian angka 9 (Sembilan) dapat digabungkan 11).untuk pekerjaan kompleks dapat memiliki sertifikat manajemen mutu ISO atau persyaratan lain seperti peralatan khusus, tenaga ahli spesialis yang diperlukan, atau pengalaman tertentu. 12).Terhadap peserta yang dinyatakan memenuhi Persyaratan administrasi Kualifikasi dilanjutkan dengan evaluasi Persyaratan Teknis Kualifikasi. b. Evaluasi Persyaratan Teknis Kualifikasi 1). Evaluasi Persyaratan Teknis Kualifikasi dilakukan dengan Sistem Nilai, peserta dinyatakan memenuhi Persyaratan Teknis Kualifikasi, dengan ketentuan sebagai berikut: a) Pengalaman pada pekerjaan sejenis dengan bobot 40-55%; b) Kesesuaian besaran nilai pekerjaan sejenis yang pernah diselesaikan dengan nilai pekerjaan yang akan dikompetisikan dengan bobot 35-45%; c) Pengalaman Pekerjaan pada lokasi yang sama pada tingkat Kabupaten/Kota dengan bobot 5-15%; d) Domisili Perusahaan Induk (tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota, kecuali Provinsi DKI Jakarta) dengan bobot 5%; e) jumlah a), b), c), dan d) sama dengan 100 %. Dalam hal perusahaan baru, maka perusahaan yang bersangkutan mendapat bobot 5% dari 100% dan urutan short list dimulai dari perusahaan yang berdirinya terbaru. 2). Apabila ada dua perusahaan baru atau lebih, maka penentuan peringkat berdasarkan waktu berdirinya perusahaan terbaru. 3). Peserta yang memenuhi Persyaratan Kualifikasi dan evaluasi Persyaratan Teknis Kualifikasi dimasukkan dalam Calon Daftar Pendek untuk kemudian dilakukan pembuktian kualifikasi. 4). Apabila ditemukan hal-hal yang kurang jelas dan/atau data yang kurang jelas maka dilakukan klarifikasi secara tertulis dan ditandatangani oleh Pokja ULP dan peserta, namun tidak boleh mengubah persyaratan kualifikasi. 19
JDIH Kementerian PUPR
5). Prakualifikasi belum merupakan ajang kompetisi, maka data yang kurang masih dapat diminta untuk dilengkapi paling lambat sebelum batas akhir pemasukan Dokumen Kualifikasi. 6). Apabila tidak ada yang lulus kualifikasi, maka prakualifikasi dinyatakan gagal. 7). Detail Evaluasi Persyaratan Teknis Kualifikasi sebagai berikut: a. Pengalaman pada pekerjaan sejenis Dihitung jumlah paket pengalaman perusahaan pada pekerjaan yang sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam Lembar Data Kualifikasi (LDK) Jumlah paket pengalaman perusahaan yang paling banyak dijadikan penyebut untuk mendapatkan nilai. Nilai yang diperoleh dikali dengan bobot yang ditentukan dalam LDK. Rumusan penghitungan sebagai berikut: NP X
JPP X 100 Bobot Sub Unsur JPP tertinggi
Keterangan: X = Nama perusahaan peserta kualifikasi NP = Nilai Pengalaman JPP = Jumah Pengalaman Perusahaan Contoh: Nama Perusahaan
Jumlah Paket Pengalaman Sejenis
Bobot (4055%)
Nilai Pengalaman
1
2
3
4
PT.A
20
40%
20 100 40% 20 40
PT.B
10
40%
10 100 40% 10 40
PT.C
40
40%
40 100 40% 40 40
(tertinggi)
b. Kesesuaian besaran nilai pekerjaan sejenis yang pernah diselesaikan dengan nilai pekerjaan yang akan dikompetisikan, dihitung berdasarkan nilai kontrak tertinggi. Nilai kontrak kontrak tertinggi yang sama degan atau lebih besar dari HPS diberi nilai maksimal dan tetap (dapat dikonversi berdasarkan nilai pada saat pekerjaan dilaksanakan). Nilai kontrak yang kurang dari HPS, diberi nilai dengan cara membandingkan nilai kontrak tersebut dengan nilai HPS paket pekerjaan. Rumusan perhitungan sebagai berikut: 1) Untuk nilai kontrak tertinggi lebih besar atau sama dengan HPS
NKPS Bobot 100 1) Untuk nilai kontrak kurang dari HPS
NKPS
Nilai Kontrak Tertinggi 100 Bobot HPS
Keterangan: 20
JDIH Kementerian PUPR
NKPS = Nilai Kesesuaian Pekerjaan Sejenis Untuk penyedia yang bermitra/KSO, penilaian pengalaman pada pekerjaan sejenis dinilai dari lead firmnya. Contoh: HPS = Rp. 500.000.000,Nama Perusahaan
NPT (Rp)
Bobot (3545%)
NKPS
1
2
3
4
PT.A
1.000.000.000
45%
45
PT.B
550.000.000
45%
45
PT.C
400.000.000
45%
36
c. Pengalaman Pekerjaan pada lokasi yang sama pada tingkat Kabupaten/Kota Dihitung jumlah paket pengalaman perusahaan pada pekerjaan yang sesuai pada tingkat Kabupaten/Kota. Jumlah paket pengalaman perusahaan yang paling banyak pada tingkat Kabupaten/Kota tersebut, dijadikan pembanding untuk mendapatkan nilai. Nilai yang diperoleh dikali dengan bobot yang ditentukan dalam LDK. Rumusan penghitungan sebagai berikut: NPL X
JPPL X 100 Bobot Sub Unsur JPPL Tertinggi
Keterangan: X = Nama perusahaan NPL = Nilai Pengalaman di Lokasi JPPL = Jumlah Pengalaman Perusahaan di Lokasi Contoh: 1)
Lokasi Pekerjaan di Kabupaten X, yang berada di Provinsi Y Jumlah Paket Nama Pengalaman Bobot (5Perusahaan Sejenis pada 15%) Kabupaten/Kota 1
2
3
4
PT.A
10
10%
10 100 10% 10 10
(tertinggi)
2)
Nilai Pengalaman Sejenis pada Kabupaten/Kota (NPL)
PT.B
6
10%
6 100 10% 6 10
PT.C
8
10%
8 100 10% 8 10
Lokasi pekerjaan di wilayah Provinsi DKI Jakarta Untuk jumlah paket pengalaman sejenis di wilayah Provinsi DKI 21
JDIH Kementerian PUPR
Jakarta, tidak bawahnyanya.
dibedakan
wilayah
administrasi
Jumlah Paket Nama Pengalaman Bobot (5Perusahaan Sejenis pada 15%) Kabupaten/Kota
di
Nilai Pengalaman Sejenis pada Kabupaten/Kota (NPL)
1
2
3
4
PT.A
10
10%
10 100 10% 10 10
(tertinggi) PT.B
6
10%
6 100 10% 6 10
PT.C
8
10%
8 100 10% 8 10
d. Domisili Perusahaan Induk (tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota, kecualiProvinsi DKI Jakarta). Contoh: 1)
2)
e.
Lokasi pekerjaan di Kabupaten X, Provinsi Y Nilai Domisili
Nama Perusahaan
Domisili Perusahaan Induk
Bobot (5%)
1
2
3
4
PT.A
Provinsi Y
5%
5
PT.B
Kabupaten X
5%
5
PT.C
Provinsi DKI
5%
0
(Bobotx100)
Lokasi pekerjaan di Kota Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta Nama Perusahaan
NPT (Rp)
Bobot (3545%)
NKPS
1
2
3
4
PT.A
Provinsi Y
5%
0
PT.B
Kabupaten X
5%
0
PT.C
Provinsi DKI
5%
0
Jumlah bobot 1, 2, 3, dan 4 sama dengan 100% Contoh: Nama Perusahaan
Nilai Pengalaman
NKPS
Nilai Pengalaman
Nilai Domisili*)
Total
22
JDIH Kementerian PUPR
Sejenis pada Kabupaten/Kota
Bobot 40%
Bobot 45%
Bobot 10%
Bobot 5%
100%
1
2
3
4
5
6
PT.A
20
45
10
5
80
PT.B
10
45
6
5
66
PT.C
40
36
8
0
84
*) lihat contoh pada angka 4) huruf a) 6. Pembuktian kualifikasi a. Pembuktian kualifikasi dimulai lebih dulu dari nilai terbaik peserta yang masuk dalam Calon Daftar Pendek sampai diperoleh 3 – 5 daftar pendek untuk Seleksi Umum. b. Pembuktian kualifikasi pada proses prakualifikasi dilakukan terhadap peserta yang memenuhi persyaratan kualifikasi dan dilakukan setelah evaluasi kualifikasi sebelum hasil evaluasi diumumkan. c. Pembuktian/verifikasi kualifikasi dilakukan dengan cara memeriksa/meneliti keaslian dokumen dan meminta salinannya. d. Pokja ULP melakukan klarifikasi dan/atau konfirmasi kepada penerbit dokumen, apabila diperlukan. e. Apabila hasil pembuktian kualifikasi ditemukan pemalsuan data, maka peserta digugurkan, badan usaha dan pengurus yang memalsukan, dimasukkan dalam Daftar Hitam. 7. Penetapan Daftar Pendek (short list) hasil kualifikasi a. Pokja ULP menetapkan Daftar Pendek ( 3 – 5 daftar pendek untuk Seleksi Umum) dari daftar peserta yang telah lulus pembuktian kualifikasi berdasarkan urutan terbaik. b. Apabila peserta yang lulus pembuktian kualifikasi kurang dari 3 (tiga) untuk seleksi umum, maka seleksi dinyatakan gagal. 8. Pemberitahuan/pengumuman hasil kualifikasi Pokja ULP memberitahukan/menyampaikan kepada seluruh peserta kualifikasi dan mengumumkan hasil kualifikasi di website LPSE dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat, yang memuat paling sedikit: a. nama dan nilai paket pekerjaan; b. nama dan alamat peserta baik yang lulus maupun tidak lulus kualifikasi beserta alasannya; dan c. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). 9. Undangan kepada peserta yang masuk Daftar Pendek (short list) a. Pokja ULP mengundang semua peserta yang masuk dalam Daftar Pendek (short list) untuk mengambil Dokumen Pemilihan. b. Undangan mencantumkan tempat, pengambilan Dokumen Pemilihan.
hari,
tanggal,
dan
waktu
23
JDIH Kementerian PUPR
c. Peserta yang diundang berhak mengambil Dokumen Pemilihan.
24
JDIH Kementerian PUPR
BAB IV TATA CARA PENGADAAN DAN EVALUASI PENAWARAN A. TATA CARA PENGADAAN DAN EVALUASI PENAWARAN 1. TAHAPAN
SELEKSI DENGAN METODE PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN DUA SAMPUL, EVALUASI KUALITAS (BADAN USAHA) a. Undangan kepada peserta yang masuk dalam daftar pendek b. Pengambilan Dokumen Seleksi c. Pemberian Penjelasan d. Pembuatan Berita Acara Penjelasan (apabila ada adendum/perubahan)
serta Adendum/perubahan
e. Pemasukan Dokumen Penawaran f. Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul I g. Pembuatan Berita Acara Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul I h. Evaluasi Dokumen Penawaran Sampul I 1). Evaluasi Administrasi 2). Evaluasi Teknis
i. Pembuatan Berita Acara Evaluasi Sampul I j. Penetapan Peringkat Teknis k. Pemberitahuan/pengumuman Peringkat Teknis l. Sanggahan m. Undangan pembukaan dokumen sampul II; n. Pembukaan dan evaluasi dokumen sampul II; o. Pembuatan Berita Acara Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul II; p. Evaluasi Dokumen Penawaran Sampul II: Evaluasi Harga Catatan: untuk evaluasi pagu anggaran, peringkat teknis diatas HPS/pagu dana/anggaran dinyatakan gugur
q. Pembuatan Berita Acara Hasil Seleksi r. Undangan klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya; s. Klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya t. Pembuatan Berita Acara Hasil Seleksi 2. TAHAPAN
SELEKSI DENGAN METODE PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN DUA SAMPUL, EVALUASI KUALITAS DAN BIAYA a. Undangan kepada peserta yang masuk dalam daftar pendek b. Pengambilan Dokumen Seleksi c. Pemberian Penjelasan d. Pembuatan Berita Acara Penjelasan (apabila ada adendum/perubahan)
serta Adendum/perubahan
e. Pemasukan Dokumen Penawaran f. Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul I g. Pembuatan Berita Acara Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul I h. Evaluasi Dokumen Penawaran Sampul I 1). Evaluasi Administrasi 25
JDIH Kementerian PUPR
2). Evaluasi Teknis i. Pembuatan Berita Acara Evaluasi Sampul I j. Penetapan Peringkat Teknis k. Pemberitahuan/pengumuman Peringkat Teknis l. Undangan pembukaan dokumen sampul II; m. Pembukaan dan evaluasi dokumen sampul II; n. Pembuatan Berita Acara Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul II; o. Evaluasi Dokumen Penawaran Sampul II: Evaluasi Harga (termasuk kombinasi teknis dan harga/biaya); p. Pembuatan Berita Acara Evaluasi Sampul II; q. Penetapan Pemenang; r. Pengumuman Pemenang; s. Sanggahan; t. Undangan klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya; u. Klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya; v. Pembuatan Berita Acara Klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya; w. Pembuatan Berita Acara Hasil Seleksi 3. TAHAPAN
SELEKSI DENGAN METODE PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN SATU SAMPUL, EVALUASI PAGU ANGGARAN, BIAYA TERENDAH, DAN KUALITAS (PERSEORANGAN) a. Undangan/pengumuman: -
dalam hal pascakualifikasi, diawali dengan Pengumuman
-
dalam hal prakualifikasi, diawali dengan Undangan kepada peserta yang masuk dalam daftar pendek
b. Pendaftaran dan Pengambilan Dokumen Pengadaan/Seleksi: -
dalam hal pascakualifikasi, melakukan Pendaftaran dan Pengambilan Dokumen Pengadaan
-
dalam hal prakualifikasi, melakukan Pengambilan Dokumen Seleksi bagi peserta yang lulus kualifikasi
c. Pemberian Penjelasan d. Pembuatan Berita Acara Penjelasan (apabila ada adendum/perubahan)
serta Adendum/perubahan
e. Pemasukan Dokumen Penawaran f. Pembukaan Dokumen Penawaran g. Pembuatan Berita Acara Pembukaan Dokumen Penawaran h. Evaluasi Dokumen Penawaran 1). Koreksi Aritmatik 2). Evaluasi Administrasi 3). Evaluasi Teknis
i. Evaluasi Harga j. Evaluasi Kualifikasi dan Pembuktian Kualifikasi -
dalam hal pascakualifikasi, terdapat tahapan evaluasi kualifikasi dan pembuktian.
-
dalam hal prakualifikasi sudah dilakukan pada tahapan prakualifikasi.
k. Pembuatan Berita Acara Hasil Evaluasi 26
JDIH Kementerian PUPR
l. Penetapan Pemenang; -
Dalam hal evaluasi pagu anggaran, ditetapkan sebagai pemenang adalah peringkat teknis terbaik di bawah pagu dana/anggaran.
-
Dalam hal evaluasi biaya terendah, ditetapkan sebagai pemenang adalah peserta yang lulus ambang batas dengan harga terendah
-
Dalam hal evaluasi kualitas (Perseorangan), ditetapkan sebagai pemenang adalah peringkat teknis terbaik
m. Pengumuman Pemenang; n. Sanggahan; o. Undangan klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya; p. Klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya; -
Dalam hal evaluasi kualitas (Perseorangan), pemenang dengan penawaran diatas HPS atau pagu anggaran dilakukan negosiasi teknis dan biaya
q. Pembuatan Berita Acara Klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya; r. Pembuatan Berita Acara Hasil Seleksi B. UNDANGAN/PENGUMUMAN SELEKSI 1. Dalam hal prakualifikasi:
a. Pokja ULP mengundang peserta yang lulus kualifikasi dan tercantum dalam penetapan daftar pendek (short list) untuk mengambil Dokumen Pemilihan. b. Undangan mencantumkan hari, pengambilan Dokumen Pemilihan.
tanggal,
waktu
dan
tempat
c. Peserta yang diundang berhak mengambil Dokumen Pemilihan. 2. Dalam
hal pascakualifikasi (Seleksi Umum (Perseorangan)/Seleksi Sederhana):
a. Pokja ULP mengumumkan Seleksi Umum/Seleksi Sederhana dengan Pascakualifikasi melalui website LPSE dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat serta Portal Pengadaan Nasional melalui LPSE atau jika diperlukan melalui media cetak dan/atau elektronik dengan ketentuan :
Paling kurang 7 (tujuh) hari kalender pada Seleksi Umum (Perseorangan). Paling kurang 4 (empat) hari kalender pada Seleksi Sederhana.
b. Pengumuman Seleksi Umum/Seleksi Pascakualifikasi paling sedikit memuat :
Sederhana
dengan
1). nama dan alamat Pokja ULP yang akan mengadakan seleksi; 2). uraian singkat mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan; 3). nilai total Harga Perkiraan Sendiri (HPS); 4). syarat-syarat peserta seleksi; dan 5). tempat, tanggal, hari dan waktu untuk mengambil Dokumen Pengadaan; c. Dalam pengumuman DILARANG mencantumkan persyaratan : 1). peserta harus berasal dari provinsi/kabupaten/kota tempat lokasi seleksi; 2). pendaftaran harus membawa asli dan/atau rekaman/fotocopy/ legalisir ijazah, sertifikat keahlian, surat referensi kerja milik Penyedia jasa, dan/atau dokumen lain yang sejenis; 27
JDIH Kementerian PUPR
3). persyaratan lainnya yang sifatnya diskriminatif; dan persyaratan selain yang sudah ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 04 Tahun 2015 beserta petunjuk teknisnya kecuali diperintahkan oleh peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi. d. Apabila dari hasil identifikasi ternyata tidak ada penyedia dalam negeri yang mampu mengerjakan, maka Seleksi Umum/Seleksi Sederhana diumumkan di website komunitas internasional (seperti www.dgmarket.com, www.undp.org dan lain-lain) serta diberitahukan kepada undangan penyedia yang diyakini mampu mengerjakan. e. Apabila terbukti terjadi kecurangan dalam pengumuman, kepada: 1). Pokja ULP dikenakan sanksi administrasi, ganti rugi dan/atau pidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan/atau 2). peserta yang terlibat dimasukkan ke dalam Daftar Hitam dan/atau dikenakan sanksi pidana sesuai ketentuan peraturan perundangundangan. C. PENDAFTARAN DAN PENGAMBILAN DOKUMEN SELEKSI 1. Penyedia melakukan pendaftaran. 2. Penyedia yang sudah mendaftar dapat mengambil Dokumen Pengadaan sesuai tempat, hari, tanggal, dan waktu pengambilan yang ditentukan dalam undangan/pengumuman. 3. Pada tahap pendaftaran dan Pengadaan/Dokumen Seleksi, Pokja ULP :
pengambilan
Dokumen
a. Meneliti data peserta yang dapat dihubungi, untuk keperluan korespondensi; b. memberikan Dokumen Pengadaan/Dokumen Seleksi dalam bentuk file (softcopy) dan/atau cetakan (hardcopy) kepada peserta yang diundang; dan c. dapat mengunggah (upload) Dokumen Pengadaan/Dokumen Seleksi melalui aplikasi sistem pengadaan secara elektronik (SPSE) yang dapat diunduh (download) oleh peserta. 4. Pokja ULP dilarang memungut biaya apapun kepada peserta. 5. Seseorang dilarang mewakili lebih dari 1 (satu) perusahaan dalam pengambilan Dokumen Pengadaan/Pemilihan. D. PEMBERIAN PENJELASAN DOKUMEN PEMILIHAN 1. Pemberian penjelasan dilakukan di tempat dan pada waktu yang ditentukan, dihadiri oleh para peserta yang terdaftar/diundang. 2. Ketidakhadiran peserta pada saat pemberian penjelasan tidak dapat dijadikan dasar untuk menolak/menggugurkan penawaran. 3. Perwakilan peserta yang hadir pada saat pemberian penjelasan menunjukkan tanda pengenal dan surat tugas kepada Pokja ULP 4. Dalam pemberian penjelasan, harus dijelaskan kepada peserta mengenai: a. Kerangka Acuan Kerja; b. Metode pemilihan; c. Cara penyampaian Dokumen Penawaran; d. Metode pembukaan Dokumen Penawaran; e. Kelengkapan yang harus dilampirkan bersama Dokumen Penawaran; 28
JDIH Kementerian PUPR
f. Jadwal pemasukan dan pembukaan Dokumen Penawaran; g. Metode dan tata cara evaluasi; h. Hal-hal yang menggugurkan penawaran; i. Jenis kontrak yang akan digunakan; j. Ketentuan tentang penyesuaian harga; k. Ketentuan dan cara sub kontrak sebagian pekerjaan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan koperasi kecil; l. Perjanjian kemitraan/kerja sama operasi (apabila diperlukan). m. Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi (RK3K), dan tingkat risiko pekerjaan (tinggi/sedang/kecil), apabila ada; dan n. besaran, masa berlaku dan penjamin yang dapat mengeluarkan jaminan; 5. Pokja ULP harus menjelaskan bahwa dalam menyiapkan penawaran dan isian kualifikasi harus dengan data yang benar. Kebenaran isian kualifikasi akan diminta dan dilakukan pembuktian kualifikasi, apabila memberikan data/keterangan tidak benar maka akan dikenakan sanksi daftar hitam. 6. Apabila dipandang perlu, Pokja ULP dapat memberikan penjelasan lanjutan dengan cara melakukan peninjauan lapangan. 7. Pemberian penjelasan isi Dokumen Pengadaan/Dokumen Seleksi, pertanyaan dari peserta, jawaban dari Pokja ULP, perubahan substansi dokumen, hasil peninjauan lapangan, serta keterangan lain dituangkan dalam Berita Acara Pemberian Penjelasan (BAPP) yang ditandatangani oleh anggota Pokja ULP dan minimal 1 (satu) wakil dari peserta yang hadir dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Dokumen Pengadaan/Dokumen Seleksi. 8. Apabila tidak ada satu pun peserta yang hadir atau yang bersedia menandatangani BAPP maka BAPP cukup ditandatangani oleh anggota Pokja ULP yang hadir. 9. Apabila dalam BAPP sebagaimana dimaksud pada angka 7 terdapat halhal/ketentuan baru atau perubahan penting yang perlu ditampung, maka Pokja ULP menuangkan ke dalam Adendum Dokumen Pengadaan/Dokumen Seleksi yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari Dokumen Pengadaan/Dokumen Seleksi. 10. Perubahan rancangan kontrak dan/atau ruang lingkup kegiatan dan/atau kualifikasi tenaga ahli dan/atau total nilai HPS, harus mendapatkan persetujuan PPK sebelum dituangkan dalam Adendum Dokumen Pengadaaan/Dokumen Seleksi. 11. Apabila PPK tidak sependapat dengan usulan perubahan sebagaimana dimaksud pada angka 10 di atas, maka Pokja ULP menyampaikan keberatan PPK kepada PA/KPA untuk diputuskan, dan : a Jika PA/KPA sependapat dengan PPK, tidak dilakukan perubahan; b Jika PA/KPA sependapat dengan Pokja ULP, PA/KPA memutuskan perubahan dan bersifat final, serta memerintahkan Pokja ULP untuk membuat dan mengesahkan Adendum Dokumen Pemilihan. 12. Apabila ketentuan baru atau perubahan penting tersebut tidak dituangkan dalam Adendum Dokumen Pengadaan/Dokumen Seleksi maka ketentuan baru atau perubahan tersebut dianggap tidak ada dan ketentuan yang berlaku adalah yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan/Dokumen Seleksi awal. 13. Dalam Adendum Dokumen Pengadaan/Dokumen Seleksi, Pokja ULP dapat memberikan tambahan waktu pemasukan Dokumen Penawaran. 29
JDIH Kementerian PUPR
14. Pokja ULP memberitahukan kepada seluruh peserta untuk mengambil salinan Adendum Dokumen Pengadaan/Dokumen Seleksi. 15. Pokja ULP diwajibkan untuk menyediakan salinan BAPP dan Adendum Dokumen Pengadaan/Dokumen Seleksi (apabila ada) dan dapat mengunggah dokumen tersebut melalui aplikasi sistem pengadaan secara elektronik (SPSE) yang dapat diunduh oleh peserta. E. PENYAMPULAN DAN PENANDAAN DOKUMEN PENAWARAN 1. METODE PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN DUA SAMPUL
a. Dokumen Penawaran terdiri atas: 1). Penawaran Administrasi 2). Penawaran Teknis 3). Penawaran Biaya b. Metode pemasukan dokumen penawaran dengan menggunakan metode 2 (dua) sampul. c. Penawaran yang disampaikan oleh peserta terdiri dari 2 (dua) sampul yang memuat Penawaran Administrasi dan Teknis (Sampul I) dan Penawaran Biaya (Sampul II). d. Dokumen Penawaran Sampul I (administrasi dan teknis), meliputi : 1). Surat penawaran yang di dalamnya mencantumkan masa berlaku penawaran dan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan, tetapi tidak mencantumkan penawaran biaya; 2). Surat kuasa dari pemimpin/direktur utama perusahaan kepada penerima kuasa yang namanya tercantum dalam akte pendirian atau perubahannya (apabila dikuasakan); 3). Surat perjanjian kemitraan/kerja sama operasi (apabila bermitra); 4). Dokumen penawaran teknis; 5). RK3K; dan 6). Dokumen lainnya yang dipersyaratkan dalam dokumen seleksi. e. Sampul II (biaya) yang terdiri atas : 1). Surat penawaran biaya yang didalamnya tercantum total biaya penawaran (masa berlaku penawaran biaya sudah tercantum sesuai dengan surat penawaran Sampul I); 2). Rekapitulasi penawaran biaya; 3). Rincian biaya langsung personil (remuneration); 4). Rincian biaya langsung non-personil (direct reimbursable cost); 5). Dokumen lainnya yang dipersyaratkan dalam Dokumen Pengadaan (apabila ada). f. Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis dimasukkan dalam Sampul I dan ditulis “Penawaran Sampul I” sedangkan Dokumen Penawaran Biaya dimasukkan dalam Sampul II dan ditulis “Penawaran Sampul II”.
2. METODE PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN SATU SAMPUL
a. Dokumen Penawaran yang dimasukkan dalam 1 (satu) sampul terdiri atas: 30
JDIH Kementerian PUPR
-
Dalam hal prakualifikasi: Penawaran Administrasi, Teknis, dan Biaya; atau
-
Dalam hal pascakualifikasi: Penawaran Administrasi, Teknis, Biaya, dan dokumen isian kualifikasi.
b. Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis, terdiri atas: 1) Surat Penawaran yang di dalamnya mencantumkan masa berlaku penawaran, tanggal, dan usulan penawaran biaya sesuai dengan ketentuan dalam Dokumen Pengadaaan/Dokumen Seleksi. 2) Surat kuasa dari pimpinan/ direktur utama perusahaan kepada penerima kuasa yang namanya tercantum dalam akte pendirian atau perubahannya (apabila dikuasakan); Catatan: untuk Perseorangan tidak boleh dikuasakan
3) Surat Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi (apabila ada); Catatan: untuk Perseorangan tidak diperkenankan KSO
4) Dokumen penawaran teknis; 5) Dokumen lainnya yang Pengadaan/Dokumen Seleksi.
disyaratkan
dalam
Dokumen
c. Dokumen Penawaran Biaya, terdiri atas: 1) Rekapitulasi Penawaran Biaya; 2) Rincian Biaya Langsung Personil (remuneration); 3) Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct reimbursable cost); d. Dokumen Isian Kualifikasi (khusus untuk pascakualifikasi) terdiri atas: 1) Pakta Integritas; 2) Formulir Isian Kualifikasi F. CARA PENYAMPAIAN DOKUMEN PENAWARAN 1. Cara
penyampaian Dokumen Penawaran sesuai dipersyaratkan dalam Dokumen Pengadaan/Seleksi.
ketentuan
yang
2. Peserta dapat menarik, mengganti, mengubah dan menambah dokumen
penawarannya, sebelum batas akhir waktu pemasukan Dokumen Penawaran. 3. Penarikan,
penggantian, pengubahan atau penambahan Dokumen Penawaran harus diberi tanda dengan penambahan pencantuman “PENARIKAN”, “PENGGANTIAN”, “PENGUBAHAN” atau “PENAMBAHAN”, sesuai dengan isi sampul tanpa mengambil Dokumen Penawaran yang sudah disampaikan sebelumnya.
4. Penawaran harus sudah diterima oleh Pokja ULP paling lambat pada
waktu sebagaimana tercantum dalam Dokumen Pengadaan/Seleksi. 5. Tidak
diperkenankan mengubah tempat dan waktu batas akhir pemasukan penawaran kecuali keadaan kahar. Apabila terpaksa dilakukan perubahan tempat dan waktu penutupan pemasukan penawaran maka perubahan tersebut harus dituangkan dalam Adendum Dokumen Pemilihan dan disampaikan kepada seluruh peserta.
G. PEMBUKAAN DOKUMEN PENAWARAN 1. KETENTUAN UMUM
Dalam melakukan pembukaan penawaran perlu diperhatikan ketentuanketentuan sebagai berikut : 31
JDIH Kementerian PUPR
a. Pembukaan Dokumen Penawaran dilakukan pada hari yang sama
segera setelah batas akhir pemasukan penawaran, yang dihadiri paling kurang 2 (dua) peserta sebagai saksi. b. Apabila penawaran yang masuk kurang dari 3 (tiga) maka seleksi
dilanjutkan dengan klarifikasi teknis dan negosiasi biaya. c. Apabila tidak ada peserta atau hanya ada 1 (satu) peserta sebagai saksi,
maka Pokja ULP menunda pembukaan Dokumen Penawaran selama 2 (dua) jam. d. Apabila setelah ditunda 2 (dua) jam, hanya ada 1 (satu) atau tidak ada
peserta sebagai saksi, maka pembukaan Dokumen Penawaran tetap dilanjutkan dengan menunjuk saksi tambahan di luar Pokja ULP yang ditunjuk oleh Pokja ULP. e. Dokumen Penawaran dibuka dihadapan peserta pada waktu dan
tempat sesuai ketentuan dalam Dokumen Pengadaan/Seleksi. f. Ketidakhadiran peserta pada saat pembukaan Dokumen Penawaran
tidak dapat penawaran.
dijadikan
dasar
untuk
menolak/menggugurkan
g. Perwakilan peserta yang hadir pada saat pembukaan Dokumen
Penawaran menunjukkan tanda pengenal dan surat penugasan kepada Pokja ULP. h. Dokumen
Penawaran bertanda “PENARIKAN”, ”PENGGANTIAN”, ”PENGUBAHAN”, atau ”PENAMBAHAN” harus dibuka dan dibaca terlebih dahulu.
i.
Dokumen Penawaran yang telah masuk tidak dibuka, apabila dokumen dimaksud telah disusuli dokumen dengan sampul bertanda “PENARIKAN”.
j.
Pokja ULP tidak boleh menggugurkan penawaran pada waktu pembukaan kecuali untuk peserta yang terlambat memasukkan penawaran.
k. Pokja ULP harus memastikan bahwa dokumen penawaran yang
disampaikan dan menyatakan sebagai penawaran yang masuk apabila dokumen penawaran pokok/utama terpenuhi sesuai dengan ketentuan yang dimaksud sebagai dokumen penawaran minimal dilengkapi dengan adanya surat penawaran (tidak termasuk sebagai dokumen penawaran seperti surat pengunduran diri, berkas-berkas lain yang dibuat menyerupai dokumen penawaran tetapi sesungguhnya bukan dokumen penawaran) l.
Setelah dibacakan dengan jelas, Berita Acara ditandatangani oleh anggota Pokja ULP yang hadir dan 2 (dua) orang saksi.
m. Salinan Berita Acara disampaikan kepada peserta yang hadir/tidak
hadir. 2. PEMBUKAAN DOKUMEN PENAWARAN (DUA SAMPUL) a. Apabila penawaran yang masuk kurang dari 3 (tiga) peserta maka
seleksi dilanjutkan dengan klarifikasi teknis dan negosiasi biaya. b. Pembukaan Dokumen Penawaran dilakukan pada hari yang sama
segera setelah batas akhir pemasukan penawaran. c. Dokumen Penawaran Sampul I (administrasi dan teknis) 1). Dalam hal terjadi penundaan waktu pembukaan penawaran
Sampul I, maka penyebab penundaan tersebut harus dimuat dengan jelas dalam Berita Acara.
32
JDIH Kementerian PUPR
2). Perwakilan peserta yang hadir pada saat pembukaan Penawaran
administrasi dan teknis menunjukkan tanda pengenal dan surat tugas kepada Pokja ULP. 3). Pokja ULP membuka sampul I di hadapan peserta kemudian
dijadikan lampiran Berita Acara Pembukaan Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis. Sampul II yang berisi data harga tidak boleh dibuka dan sampulnya diparaf oleh Pokja ULP dan wakil peserta seleksi dari perusahaan yang berbeda sebelum disimpan kembali oleh Pokja ULP. 4). Pokja ULP memeriksa dan menunjukkan dihadapan para peserta
mengenai kelengkapan Dokumen Penawaran Sampul I yang meliputi: a) surat penawaran yang didalamnya tercantum masa berlaku penawaran tetapi tidak mencantumkan penawaran biaya; b) surat kuasa dari pemimpin/direktur utama perusahaan kepada penerima kuasa yang namanya tercantum dalam akta pendirian atau perubahannya (apabila dikuasakan); c) surat perjanjian bermitra);
kemitraan/kerja
sama
operasi
(apabila
d) Dokumen Penawaran Teknis; e) RK3K (apabila disyaratkan); dan f) dokumen lain yang dipersyaratkan dalam Dokumen Seleksi. 5). Salah satu anggota Pokja ULP dan saksi wakil peserta dan/atau
saksi tambahan diluar Poka ULP yang ditunjuk oleh Pokja ULP memaraf Dokumen Penawaran asli sampul I dari perusahaan penawar. 6). Pokja ULP membuat Berita Acara Pembukaan Penawaran Sampul
I, paling sedikit memuat: a) jumlah Dokumen Penawaran yang masuk; b) kelainan-kelainan yang dijumpai dalam Dokumen Penawaran Sampul I (apabila ada); c) keterangan lain yang dijumpai dalam Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul I (apabila ada); d) Jumlah Dokumen Penawaran Harga (Dokumen Penawaran Sampul II) yang disimpan oleh Pokja ULP. e) tanggal pembuatan Berita Acara; dan f) tanda tangan anggota Pokja ULP dan wakil peserta yang hadir atau saksi yang ditunjuk oleh Pokja ULP apabila tidak ada saksi dari peserta. 7). Dokumen Penawaran Sampul II yang berisi penawaran harga tidak
boleh dibuka dan pada sampulnya dituliskan identitas perusahaan penawar kemudian diparaf oleh Pokja ULP dan wakil peserta dari perusahaan penawar yang berbeda dan/atau saksi tambahan diluar Poka ULP yang ditunjuk oleh Pokja ULP sebelum disimpan oleh Pokja ULP. 8). Setelah dibacakan dengan jelas, Berita Acara ditandatangani oleh
anggota Pokja ULP yang hadir dan 2 (dua) orang saksi. 9). Berita Acara dilampiri Dokumen Penawaran Sampul I. 10). Salinan Berita Acara dibagikan kepada peserta yang hadir tanpa
dilampiri Dokumen Penawaran Sampul I dan Pokja ULP dapat mengunggah salinan tersebut melalui website LPSE sebagaimana tercantum dalam LDP yang dapat diunduh oleh peserta. 33
JDIH Kementerian PUPR
d. Dokumen Penawaran Sampul II (Harga) 1). Apabila tidak terdapat peserta atau hanya ada 1 (satu) peserta
sebagai saksi, maka Pokja ULP menunda pembukaan Penawaran Sampul II selama 2 (dua) jam. 2). Apabila setelah ditunda selama 2 (dua) jam, hanya ada 1 (satu) atau
tidak ada peserta sebagai saksi, maka pembukaan Penawaran Sampul II tetap dilanjutkan dengan menunjuk saksi tambahan di luar Pokja ULP yang ditunjuk oleh Pokja ULP. 3). Dalam hal terjadi penundaan waktu pembukaan penawaran
Sampul II, maka penyebab penundaan tersebut harus dimuat dengan jelas dalam Berita Acara. 4). Perwakilan peserta yang hadir pada saat pembukaan Penawaran
Sampul II menunjukkan tanda pengenal dan surat tugas kepada Pokja ULP. 5). Pokja ULP membuka Dokumen Penawaran Sampul II dihadapan
para peserta. 6). dibuka di hadapan peserta yang lulus evaluasi sampul I pada waktu
dan tempat sesuai undangan yang dihadiri paling kurang 2 (dua) peserta sebagai saksi. 7). Pokja ULP membuka Dokumen Penawaran Sampul II yang meliputi:
a) Surat penawaran biaya yang didalamnya tercantum total biaya penawaran (masa berlaku penawaran biaya sudah tercantum sesuai dengan surat penawaran Sampul I); b) Rekapitulasi penawaran biaya; c) Rincian biaya langsung personil (remuneration); d) Rincian biaya langsung non-personil (direct reimbursable cost); 8). Salah satu anggota Pokja ULP dan saksi wakil peserta dan/atau
saksi tambahan diluar Poka ULP yang ditunjuk oleh Pokja ULP memaraf Dokumen Penawaran asli sampul II dari perusahaan penawar. 9). Pokja ULP membuat Berita Acara Pembukaan Penawaran Sampul
II yang paling sedikit memuat : a) jumlah Dokumen Penawaran yang masuk; b) harga penawaran masing-masing peserta; c) kelainan-kelainan yang dijumpai dalam Dokumen Penawaran Sampul II; (apabila ada) d) keterangan lain yang dijumpai dalam pembukaan Dokumen Penawaran Sampul II; e) tanggal pembuatan Berita Acara; dan f) tanda tangan anggota Pokja ULP dan wakil peserta yang hadir atau saksi yang ditunjuk oleh Pokja ULP bila tidak ada saksi dari peserta; 10). Setelah dibacakan dengan jelas, Berita Acara ditandatangani oleh
anggota Pokja ULP yang hadir dan 2 (dua) orang saksi. 11). Berita Acara dilampiri Dokumen Penawaran Sampul II. 12). Salinan Berita Acara disampaikan/dibagikan kepada peserta yang
hadir tanpa dilampiri Dokumen Penawaran Sampul II dan Pokja ULP dapat mengunggah salinan tersebut melalui aplikasi sistem pengadaan secara elektonik (SPSE) yang dapat diunduh oleh peserta. 34
JDIH Kementerian PUPR
3. PEMBUKAAN DOKUMEN PENAWARAN (SATU SAMPUL) a. Jika penawaran yang masuk kurang dari 3 (tiga) peserta maka
dilanjutkan dengan klarifikasi teknis dan negosiasi biaya. b. Pembukaan Dokumen Penawaran dilakukan pada hari yang sama
segera setelah batas akhir pemasukan penawaran. c. Dalam hal terjadi penundaan waktu pembukaan dokumen penawaran,
maka penyebab penundaan tersebut harus dimuat dengan jelas dalam Berita Acara. d. Perwakilan peserta yang hadir pada saat pembukaan Dokumen
Penawaran, menunjukkan tanda pengenal dan surat tugas kepada Pokja ULP. e. Pokja ULP membuka dokumen penawaran di hadapan peserta f. Pokja ULP memeriksa dan menunjukkan dihadapan peserta mengenai
kelengkapan Dokumen Penawaran meliputi : 1). Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis, terdiri atas:
a) Surat Penawaran yang di dalamnya mencantumkan masa berlaku penawaran, tanggal, dan usulan penawaran biaya sesuai dengan ketentuan dalam Dokumen Pengadaaan/ Dokumen Seleksi. b) surat kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan kepada penerima kuasa yang namanya tercantum dalam akta pendirian atau perubahannya (apabila dikuasakan); Catatan: untuk Perseorangan tidak boleh dikuasakan
c) surat perjanjian bermitra);
kemitraan/kerja
sama
operasi
(apabila
Catatan: untuk Perseorangan tidak boleh bermitra
d) dokumen penawaran teknis; e) RK3K (apabila disyaratkan); dan f) Dokumen lainnya yang disyaratkan Pengadaan/Dokumen Seleksi.
dalam
Dokumen
2). Dokumen Penawaran Biaya, terdiri atas:
a) Rekapitulasi Penawaran Biaya; b) Rincian Biaya Langsung Personil (remuneration); dan c) Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct reimbursable cost); 3). dokumen isian kualifikasi (khusus untuk pascakualifikasi), terdiri
atas: a) Pakta Integritas; dan b) Isian Kualifikasi g. Pokja ULP segera membuat Berita Acara Pembukaan Dokumen
Penawaran yang paling sedikit memuat : 1). jumlah Dokumen Penawaran yang masuk; 2). harga penawaran masing-masing peserta; 3). kelainan-kelainan yang dijumpai dalam Dokumen Penawaran
(apabila ada); 4). keterangan lain yang dijumpai dalam Pembukaan Dokumen
Penawaran; 5). tanggal pembuatan Berita Acara; dan 35
JDIH Kementerian PUPR
6). tanda tangan anggota pokja ULP dan wakil peserta yang hadir atau
saksi yang ditunjuk oleh Pokja ULP apabila tidak ada saksi dari peserta. h. Berita Acara ditandatangani oleh anggota Pokja ULP yang hadir dan 2
(dua) orang saksi. i.
Berita acara dilampiri Dokumen Penawaran.
j.
Salinan berita acara dibagikan kepada peserta yang hadir tanpa dilampiri Dokumen Penawaran dan Pokja ULP dapat mengunggah salinan tersebut melalui aplikasi sistem pengadaan secara elektronik (SPSE) yang dapat diunduh oleh peserta.
H. EVALUASI DOKUMEN PENAWARAN, PENETAPAN DAN PENGUMUMAN PERINGKAT TEKNIS 1. KETENTUAN UMUM EVALUASI
Dalam melakukan evaluasi penawaran perlu diperhatikan ketentuanketentuan sebagai berikut : a. Informasi yang berhubungan dengan evaluasi, penelitian, klarifikasi,
konfirmasi, dan usulan calon pemenang tidak boleh diberitahukan kepada peserta, atau orang lain yang tidak berkepentingan sampai keputusan pemenang diumumkan. b. Evaluasi terhadap data administrasi hanya dilakukan terhadap hal-hal
yang tidak dinilai pada saat penilaian kualifikasi. c. Pokja
ULP melakukan evaluasi terhadap semua penawaran berdasarkan ketentuan dan kriteria yang telah ditetapkan dalam dokumen pengadaan/seleksi.
d. Pokja ULP DILARANG menambah, mengurangi, mengganti dan/atau
mengubah kriteria dan persyaratan yang telah ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan/Seleksi. e. Evaluasi
dilakukan terhadap kelengkapan data administrasi, penawaran teknis dan penawaran biaya, serta dokumen isian kualifikasi.
f. Pokja
ULP dan/atau peserta dilarang menambah, mengurangi, mengganti dan/atau mengubah isi dokumen penawaran;
g. Penawaran yang memenuhi syarat adalah penawaran yang sesuai
dengan ketentuan, syarat-syarat, dan ruang lingkup serta kualifikasi yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan/Seleksi, tanpa ada penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau penawaran bersyarat; h. Penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau penawaran bersyarat
adalah: 1). Penyimpangan dari dokumen pemilihan yang mempengaruhi
lingkup, kualitas, dan hasil/kinerja pekerjaan; dan/atau 2). Penawaran dari peserta dengan persyaratan tambahan di luar
ketentuan dokumen pemilihan yang akan menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan/atau tidak adil diantara peserta yang memenuhi syarat. i.
Pokja ULP dilarang menggugurkan penawaran dengan alasan: 1). Ketidakhadiran dalam pemberian penjelasan dan/atau pembukaan
penawaran; dan/atau 2). Kesalahan
yang tidak substansial, misalnya warna sampul dan/atau surat penawaran tidak berkop perusahaan;
36
JDIH Kementerian PUPR
j.
Para pihak dilarang mempengaruhi atau melakukan intervensi kepada Pokja ULP selama proses evaluasi;
k. Apabila dalam evaluasi ditemukan bukti adanya persaingan usaha
yang tidak sehat dan/atau terjadi pengaturan bersama (kolusi/ persekongkolan) antara peserta, Pokja ULP dan/atau PPK dengan tujuan untuk memenangkan salah satu peserta, maka: 1). Peserta yang terlibat dimasukan dalam daftar hitam baik badan
usahanya maupun pengurusnya; 2). Anggota pokja ULP dan/atau PPK yang terlibat persekongkolan
diganti dan dikenakan sanksi administrasi dan/atau pidana; 3). Proses evaluasi tetap dilanjutkan dengan menetapkan peserta
lainnya yang tidak terlibat yang mempunyai nilai kualifikasi teknis paling tinggi (apabila ada); 4). Apabila tidak ada peserta lainnya sebagaimana dimaksud pada
angka 3), maka seleksi dinyatakan gagal. l.
Indikasi persekongkolan antar peserta memenuhi sekurang-kurangnya 2 (dua) indikasi di bawah ini: 1). terdapat kesamaan dalam Dokumen Penawaran teknis, antara lain
pada: pengalaman perusahaan, pendekatan dan metodologi, kualifikasi tenaga ahli, dan/atau analisa pendekatan teknis; 2). seluruh penawaran dari Penyedia mendekati HPS atau pagu
anggaran; 3). adanya keikutsertaan beberapa Penyedia Jasa yang berada dalam
1 (satu) kendali; 4). adanya kesamaan/kesalahan isi dokumen penawaran, antara lain
kesamaan/kesalahan pengetikan, susunan, dan format penulisan. 5). terdapat kesamaan kepemilikan Tenaga Ahli Tetap. m. Setiap usaha peserta lelang untuk mencampuri proses evaluasi
dokumen penawaran atau keputusan pemenang akan mengakibatkan ditolaknya penawaran yang bersangkutan. n. Untuk menunjang penelitian dalam evaluasi dokumen penawaran,
Pokja ULP dapat melakukan klarifikasi terhadap hal-hal yang tidak jelas dalam dokumen penawaran. Peserta harus memberikan tanggapan atas klarifikasi. Klarifikasi tidak boleh mengubah substansi dan harga penawaran. Klarifikasi dan tanggapan atas klarifikasi harus dilakukan secara tertulis. o. Terhadap
hal-hal yang diragukan berkaitan dengan dokumen penawaran, Pokja ULP dapat melakukan konfirmasi kebenarannya termasuk peninjauan lapangan (apabila diperlukan) kepada pihakpihak/instansi terkait.
2. METODE EVALUASI KUALITAS
a. EVALUASI ADMINISTRASI 1). Evaluasi terhadap data administrasi hanya dilakukan terhadap
hal-hal yang tidak dinilai pada saat penilaian kualifikasi. 2). Penawaran
dinyatakan memenuhi (gugur/tidak gugur), apabila:
persyaratan
administrasi
a) Syarat-syarat substansial yang diminta berdasarkan Dokumen Pengadaan/Seleksi dipenuhi/dilengkapi, meliputi: (1). Surat penawaran: (2). Surat kuasa (apabila dikuasakan): 37
JDIH Kementerian PUPR
Catatan: Dalam hal Perseorangan, surat kuasa tidak diberlakukan
(3). Surat perjanjian kemitraan/kerja sama operasi (apabila
bermitra); Catatan: Dalam diberlakukan
hal
Perseorangan,
surat
perjanjian
KSO
tidak
(4). Dokumen penawaran teknis; (5). Dokumen Penawaran Biaya (khusus untuk Perseorangan);
dan (6). Dokumen Kualifikasi (khusus untuk Perseorangan)
b) keabsahan/kebenaran dokumen administrasi, meliputi: (1). surat penawaran memenuhi ketentuan apabila: (a). Ditandatangani oleh :
i
Direktur utama/pimpinan perusahaan;
ii Penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan yang nama penerima kuasanya tercantum dalam akte pendirian atau perubahannya; iii Kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat yang dibuktikan dengan dokumen otentik; atau iv Pejabat yang menurut perjanjian kerja sama berhak mewakili perusahaan yang bekerja sama. Catatan: dalam hal Perseorangan yang menandatangani adalah yang bersangkutan
(b). Jangka waktu berlakunya surat penawaran tidak
kurang dari waktu yang ditetapkan dalam Dokumen Seleksi; (c). Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan
tidak melebihi jangka waktu yang ditetapkan dalam Dokumen Seleksi; dan (d). Bertanggal. (2). Surat kuasa: (a). Dari direktur utama/pimpinan perusahaan; (b). Nama
penerima kuasanya tercantum dalam akte pendirian atau perubahannya.
(c). Dalam hal kemitraan, surat kuasa ditandatangani oleh
anggota kemitraan yang diwakili menurut perjanjian kerjasama. Catatan: Dalam hal Perseorangan, surat kuasa tidak diberlakukan
3). Dalam
hal Seleksi Umum, untuk menghindari kesalahankesalahan kecil yang dapat menggugurkan penawaran, maka syarat-syarat lainnya yang diperlukan agar diminta dan dievaluasi pada saat prakualifikasi dan tidak perlu dilampirkan pada dokumen penawaran.
4). Pokja ULP dapat melakukan klarifikasi terhadap hal-hal yang
kurang jelas dan meragukan, sepanjang tidak mengubah substansi penawaran. 5). Untuk dokumentasi Pokja ULP, dokumen asli yang mengakibatkan
gugurnya penawaran disimpan oleh Pokja ULP. 6). Peserta yang memenuhi persyaratan administrasi dilanjutkan
dengan evaluasi teknis. 38
JDIH Kementerian PUPR
7). Apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang memenuhi
persyaratan administrasi, maka evaluasi tetap dilanjutkan dengan evaluasi teknis; dan 8). Apabila
tidak ada peserta yang memenuhi administrasi, maka seleksi dinyatakan gagal.
persyaratan
b. EVALUASI TEKNIS. 1). Evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang memenuhi
persyaratan administrasi. 2). Unsur-unsur yang dievaluasi harus sesuai dengan yang ditetapkan
dalam Dokumen Pengadaan/Seleksi. 3). Evaluasi penawaran teknis dilakukan dengan cara memberikan
nilai angka tertentu pada setiap kriteria yang dinilai dan bobot yang telah ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan/Seleksi, kemudian membandingkan jumlah perolehan nilai dari para peserta, dengan ketentuan : a) Unsur-unsur pokok yang dinilai adalah pengalaman perusahaan, pendekatan dan metodologi, serta kualifikasi tenaga ahli; b) Penilaian dilakukan sesuai pembobotan dari masing-masing unsur yang telah ditentukan dalam Dokumen Pengadaan/Seleksi; c) Acuan yang digunakan untuk pembobotan sebagai berikut : (1). Pengalaman perusahaan (2). Pendekatan dan metodologi
(10 – 20 %)*); (20 – 40 %)*);
(3). Kualifikasi tenaga ahli
(50 – 70 %)*); Jumlah
(100 %);
*) bobot masing-masing unsur sebagaimana yang telah ditetapkan pada kriteria evaluasi dalam Dokumen Pengadaan/Seleksi. Penetapan bobot yang digunakan untuk masing-masing unsur, dalam rentang tersebut di atas didasarkan pada jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan. Catatan: untuk Perseorangan, yang dievaluasi Perseorangan (bukan pengalaman perusahaan)
adalah
pengalaman
d) Untuk jasa studi analisis perlu diberikan penekanan kepada pengalaman perusahaan dan pendekatan metodologi, sedangkan untuk jasa supervisi dan perencanaan teknis, penekanan lebih diberikan kepada kualifikasi tenaga ahli. 4). pengalaman perusahaan, evaluasi dilakukan atas :
a) Pengalaman perusahaan peserta dalam melaksanakan pekerjaan sejenis dengan pekerjaan yang dipersyaratkan dalam kak untuk 10 (sepuluh) tahun terakhir; b) Pengalaman kerja di indonesia dan/atau di lokasi proyek mendapat tambahan nilai; c) Pengalaman tersebut diuraikan secara jelas dengan mencantumkan informasi : nama pekerjaan yang dilaksanakan, lingkup dan data pekerjaan yang dilaksanakan secara singkat, lokasi, pemberi tugas, nilai, dan waktu pelaksanaan (menyebutkan bulan dan tahun);
39
JDIH Kementerian PUPR
d) Penilaian juga dilakukan terhadap jumlah pekerjaan yang sedang dilaksanakan oleh peserta, disamping untuk mengukur pengalamanjuga dapat dipergunakan untuk mengukur kemampuan/kapasitas peserta yang bersangkutan dalam melaksanakan tugasnya; e) Pengalaman perusahaan peserta harus dilengkapi dengan referensi dari pengguna jasa, yang menunjukkan kinerja perusahaan peserta yang bersangkutan selama 10 (sepuluh) tahun terakhir dan dapat diklarifikasi kebenarannya dengan menghubungi penerbit referensi/PPK/pemilik pekerjaan. Sub unsur yang dinilai, antara lain : (1). Pengalaman melaksanakan kegiatan sejenis (bobot 4-10%); (2). Pengalaman melaksanakan di lokasi kegiatan (bobot 2-5%); (3). Pengalaman manajerial dan fasilitas utama (bobot 2-5%); (4). Kapasitas
perusahaan dengan memperhatikan jumlah tenaga ahli tetap (bobot 2-5%).
5). Pendekatan dan metodologi, evaluasi dilakukan atas :
a) Pemahaman perusahaan peserta atas lingkup pekerjaan/jasa layanan yang diminta dalam kak, pemahaman atas sasaran/tujuan, kualitas metodologi, dan hasil kerja, dengan sub unsur yang dinilai antara lain : (1). Pemahaman atas jasa layanan yang tercantum dalam KAK,
penilaian terutama meliputi: pengertian terhadap tujuan proyek/kegiatan, lingkup serta jasa konsultansi yang diperlukan (aspek-aspek utama yang diindikasikan dalam KAK), dan pengenalan lapangan; (2). Kualitas
metodologi, penilaian terutama meliputi : ketepatan menganalisa masalah dan langkah pemecahan yang diusulkan dengan tetap mengacu kepada persyaratan KAK, konsistensi antara metodologi dengan rencana kerja, apresiasi terhadap inovasi, tanggapan terhadap kak khususnya mengenai data yang tersedia, orang bulan (person-month) tenaga ahli, uraian tugas, jangka waktu pelaksanaan laporan-laporan yang disyaratkan, jenis keahlian serta jumlah tenaga ahli yang diperlukan, program kerja, jadwal pekerjaan, jadwal penugasan, organisasi, kebutuhan jumlah orang bulan, dan kebutuhan fasilitas penunjang;
(3). Hasil kerja (deliverable), penilaian meliputi antara lain
analisis, gambar-gambar kerja, spesifikasi perhitungan teknis, dan laporan-laporan;
: teknis,
(4). Fasilitas pendukung dalam melaksanakan pekerjaan yang
diminta dalam KAK. b) Peserta yang mengajukan gagasan baru yang meningkatkan kualitas keluaran yang diinginkan dalam KAK diberikan nilai lebih. 6). Kualifikasi tenaga ahli, penilaian dilakukan atas :
a) Tenaga ahli yang diusulkan untuk melaksanakan pekerjaan dengan memperhatikan jenis keahlian, persyaratan, serta jumlah tenaga yang telah diindikasikan di dalam KAK. Tenaga ahli yang diusulkan hanya untuk satu paket tertentu dalam periode waktu tertentu/ tidak overlapping. b) Sub unsur yang dinilai pada tenaga ahli, antara lain : 40
JDIH Kementerian PUPR
(1). Tingkat pendidikan, yaitu lulusan perguruan tinggi negeri
atau perguruan tinggi swasta yang telah lulus ujian negara atau yang telah diakreditasi, atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi, dibuktikan dengan salinan ijazah; (2). pengalaman kerja profesional seperti yang disyaratkan
dalam KAK, didukung dengan referensi/kontrak sebelumnya. Bagi tenaga ahli yang diusulkan sebagai pemimpin/wakil pemimpin pelaksana pekerjaan (team leader/co team leader) dinilai pula pengalaman sebagai pemimpin/ wakil pemimpin tim. Ketentuan penghitungan pengalaman kerja profesional dilakukan sebagai berikut : (a). tidak boleh terjadi tumpang tindih (overlap), bila terjadi overlap yang dihitung hanya salah satu, (b). apabila terdapat perhitungan bulan menurut Pokja ULP lebih kecil dari yang tertulis dalam penawaran, maka yang diambil adalah perhitungan Pokja ULP. Apabila perhitungan Pokja ULP lebih besar dibandingkan dengan yang tertulis dalam penawaran, maka yang diambil adalah yang tertulis dalam penawaran, (c). apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional ditulis secara lengkap tanggal, bulan, dan tahunnya, maka pengalaman kerja akan dihitung secara penuh (kecuali bila terjadi overlap, maka bulan yang overlap dihitung satu kali), (d). apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional ditulis bulan dan tahunnya saja (tanpa tanggal), maka pengalaman kerja yang dihitung adalah total bulannya dikurangi 1 (satu) bulan, (e). apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional ditulis tahunnya saja (tanpa tanggal dan bulan), maka pengalaman kerja yang dihitung hanya 25 % dari total bulannya, (f). kesesuaian lingkup pekerjaan dan posisi pengalaman kerja profesional dibandingkan dengan yang dipersyaratkan dalam KAK, dinilai dengan kriteria sebagai berikut: i
lingkup pekerjaan:
sesuai
menunjang/terkait
ii posisi:
sesuai
tidak sesuai
iii nilai masing-masing kriteria ditetapkan oleh Pokja ULP berdasarkan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai dengan yang tercantum dalam LDP. (g). bulan kerja profesional yang didapatkan dari butir (c), (d), dan (e) dikalikan dengan nilai kesesuaian lingkup pekerjaan dan posisi yang didapatkan dari butir (f), (h). total seluruh bulan kerja profesional dibagi dengan angka 12 sehingga didapatkan jangka waktu pengalaman kerja profesional seorang tenaga ahli. 41
JDIH Kementerian PUPR
(i). Nilai jangka waktu pengalaman kerja profesional tenaga ahli dicantumkan dalam LDP. (3). Sertifikat keahlian/profesi yang dikeluarkan oleh pihak
yang berwenang mengeluarkan, sesuai dengan keahlian/profesi yang disyaratkan dalam KAK, seperti sertifikat ahli arsitek yang dikeluarkan oleh Ikatan Arsitek Indonesia; (4). apabila sertifikat keahlian/profesi dipersyaratkan, tenaga
ahli yang tidak memiliki sertifikat keahlian/profesi, tidak diberi nilai; (5). Lain-lain : penguasaan bahasa Inggris, bahasa Indonesia
(bagi konsultan Asing), bahasa setempat, aspek pengenalan (familiarity) atas tata-cara, aturan, situasi, dan kondisi (custom) setempat. Personil yang menguasai/memahami aspek-aspek tersebut di atas diberikan nilai secara proporsional. (6). [sub unsur lain yang dinilai dan dipersyaratkan].
c) bobot masing-masing sub unsur ditetapkan oleh Pokja ULP berdasarkan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai dengan yang tercantum dalam LDP. d) Tingkat pendidikan tenaga ahli yang kurang dari tingkat pendidikan yang dipersyaratkan dalam KAK diberi nilai 0 (nol). e) Kualifikasi dari tenaga ahli yang melebihi dari kualifikasi yang dipersyaratkan dalam KAK tidak mendapat tambahan nilai. 7). Hasil evaluasi teknis harus melewati ambang batas total nilai teknis
(passing grade) dan ambang batas masing-masing unsur penilaian yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan/Seleksi. 8). Apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang lulus evaluasi
teknis, maka proses seleksi tetap dilanjutkan. 9). Apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi teknis maka seleksi
dinyatakan gagal. 10). Pokja ULP membuat dan menandatangani Berita Acara Hasil
Evaluasi Sampul I (Administrasi dan Teknis) yang paling sedikit memuat: a) Nama seluruh peserta; b) Hasil evaluasi penawaran administrasi dan teknis termasuk alasan ketidaklulusan peserta; c) Nilai evaluasi teknis diurutkan mulai dari nilai tertinggi; d) ambang batas nilai teknis terdiri dari ambang batas terhadap total nilai teknis dan ambang batas terhadap masing-masing unsur penilaian; e) keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu mengenai pelaksanaan Seleksi; f) jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap tahapan evaluasi; g) tanggal dibuatnya Berita Acara; dan h) pernyataan bahwa seleksi gagal apabila tidak ada penawaran yang memenuhi syarat. Catatan: untuk Perseorangan, tidak ada pembuatan Berita Acara Hasil Evaluasi Sampul I, Berita Acara akan dibuat dan ditandatangani setelah semua tahapan evaluasi (evaluasi administrasi, teknis, biaya dan kualifikasi) selesai dilaksanakan.
42
JDIH Kementerian PUPR
11). Ambang batas/lulus (passing grade)
a) Nilai ambang batas/lulus ditetapkan oleh Pokja ULP dalam dokumen seleksi. b) Bagi penyedia jasa yang nilainya di bawah nilai ambang batas/lulus, dinyatakan gugur. c) Bagi penyedia jasa yang nilainya sama atau di atas nilai ambang batas/lulus, dimasukkan dalam peringkat teknis. c. PENETAPAN DAN PENGUMUMAN PERINGKAT TEKNIS. Dalam hal Perseorangan, tidak pengumuman peringkat teknis.
ada
tahapan
penetapan
dan
1). Pokja
ULP menetapkan urutan peringkat teknis peserta, berdasarkan Berita Acara Hasil Evaluasi Administrasi dan Teknis, untuk nilai sampai dengan Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).
2). PA menetapkan Peringkat Teknis untuk nilai seleksi di atas
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) setelah mendapat usulan dari Pokja ULP, dengan ketentuan: a) usulan penetapan urutan peringkat teknis peserta ditembuskan kepada PPK dan APIP Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi; b) apabila PA tidak setuju dengan usulan Pokja ULP dengan alasan yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan, maka PA secara tertulis memerintahkan evaluasi ulang atau menyatakan seleksi gagal. 3). Penetapan peringkat teknis disusun sesuai dengan urutannya dan
harus memuat : a) Nama paket pekerjaan dan nilai paket pekerjaan; b) Nama peserta serta nilai teknis yang diperoleh; c) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); dan d) Hasil evaluasi penawaran administrasi dan teknis. 4). Data pendukung yang diperlukan untuk menetapkan peringkat
teknis adalah: a) Dokumen Pengadaan/Seleksi beserta adendum (apabila ada); b) BAPP; c) Berita Acara Hasil Evaluasi Sampul I; dan d) Dokumen Penawaran dari peserta dengan peringkat teknis terbaik dan peringkat teknis terbaik ke 2 dan ke 3 yang telah diparaf anggota Pokja ULP dan 2 (dua) wakil peserta. 5). Pokja ULP memberitahukan penetapan peringkat teknis kepada
seluruh peserta, serta diumumkan di website LPSE dan ditempel papan pengumuman resmi untuk masyarakat, yang sekurangkurangnya memuat: a) Nama paket pekerjaan; b) Nama dan alamat peserta; c) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); d) Hasil evaluasi penawaran administrasi dan teknis (kelulusan/ ketidaklulusan disertai penjelasannya); 43
JDIH Kementerian PUPR
e) Nilai teknis; dan f) Ambang batas nilai teknis (ambang batas total dan setiap unsur penilaiannya). 6). Undangan pembukaan sampul II (Penawaran Biaya).
a) Pokja ULP menyampaikan undangan kepada peserta dengan peringkat teknis terbaik yang lulus ambang batas nilai teknis untuk menghadiri acara pembukaan Sampul II dengan ketentuan: (1). tidak ada sanggahan dari peserta; (2). sanggahan terbukti tidak benar; atau (3). masa sanggah dan/atau masa sanggah banding berakhir.
b) Undangan mencantumkan tempat, hari, tanggal, dan waktu pembukaan Sampul II. Catatan: untuk Perseorangan, tidak ada tahapan undangan pembukaan Sampul II
d. EVALUASI PENAWARAN BIAYA (SAMPUL II) 1). Pokja ULP melakukan evaluasi penawaran biaya dalam jangka
waktu yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan/Seleksi. 2). Pokja ULP melakukan Koreksi Aritmatik terhadap penawaran
biaya, dengan ketentuan: a) Untuk kontrak Harga Satuan: (1). Kesalahan hasil pengalian antara volume dengan harga
satuan, harus dilakukan pembetulan, dengan ketentuan harga satuan pekerjaan yang ditawarkan tidak boleh diubah; (2). Jenis pekerjaan yang tidak diberi harga satuan dianggap
sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan yang lain, dan harga satuan pada surat penawaran tetap dibiarkan kosong; b) Untuk kontrak Lump Sum: (1). apabila ada perbedaan penulisan nilai penawaran biaya
antara angka dan huruf, nilai yang diakui adalah nilai dalam tulisan huruf; (2). apabila penawaran dalam angka tertulis dengan jelas
sedangkan dalam huruf tidak jelas, nilai yang diakui adalah nilai dalam tulisan angka; atau (3). apabila penawaran dalam angka dan huruf tidak jelas,
penawaran dinyatakan gugur. 3). Total penawaran biaya terkoreksi yang melebihi pagu anggaran
tidak menggugurkan penawaran sebelum dilakukan negosiasi biaya. 4). Unsur-unsur
yang perlu diteliti dan dinilai dalam evaluasi penawaran biaya dilakukan terhadap: a) Kewajaran biaya pada Rincian Biaya Langsung Personil (remuneration); b) Kewajaran penugasan penawaran teknis;
tenaga
ahli
(man-month)
sesuai
c) Kewajaran penugasan tenaga pendukung (man-month); 44
JDIH Kementerian PUPR
d) Kewajaran biaya pada Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct reimbursable cost). 5). Pembuatan Berita Acara Hasil Evaluasi Sampul II.
a) Pokja ULP membuat dan menandatangani Berita Acara Hasil Evaluasi Sampul II yang sekurang-kurangnya memuat : (1). nama dan alamat peserta; (2). kelengkapan isi Sampul II; (3). besaran usulan biaya dan biaya terkoreksi; (4). kesimpulan tentang kewajaran : (a). biaya
pada Rincian (remuneration);
Biaya
Langsung
Personil
(b). penugasan tenaga ahli; (c). penugasan tenaga pendukung; dan (d). biaya pada Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct
reimbursable cost). (5). tanggal dibuatnya Berita Acara; (6). keterangan lain yang dianggap perlu;
b) Berita Acara Hasil Evaluasi Sampul II dilampiri Dokumen Penawaran Biaya. Catatan: untuk Perseorangan, tidak ada pembuatan Berita Acara Hasil Evaluasi Sampul II, Berita Acara akan dibuat dan ditandatangani setelah semua tahapan evaluasi (evaluasi administrasi, teknis, biaya dan kualifikasi) selesai dilaksanakan.
e. EVALUASI KUALIFIKASI. Khusus untuk jasa konsultansi Perseorangan dilakukan evaluasi kualifikasi. 1). Evaluasi kualifikasi dilakukan terhadap peserta yang lulus ambang
batas nilai teknis dengan peringkat teknis terbaik dan telah dilakukan evaluasi biaya. 2). Evaluasi formulir isian kualifikasi dilakukan dengan sistem gugur. 3). Peserta dinyatakan memenuhi persyaratan kualifikasi, apabila:
a) formulir isian kualifikasi ditandatangani oleh peserta yang mengikuti Seleksi; b) menyampaikan pernyataan/pengakuan tertulis bahwa peserta yang bersangkutan tidak dalam pengawasan pengadilan; c) tidak masuk dalam daftar hitam; d) memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun terakhir (SPT tahunan PPh); e) memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai Penyedia jasa konsultansi dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman subkontrak; f) memiliki kualifikasi pendidikan minimal sama dengan yang disyaratkan dalam Dokumen Pengadaan; g) memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan (apabila dipersyaratkan); 45
JDIH Kementerian PUPR
h) menyampaikan daftar pengalaman pekerjaan dengan sub bidang yang sesuai/sejenis dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. 4). dengan tetap mengedepankan prinsip–prinsip pengadaan dan
kaidah bisnis yang baik, persyaratan bagi Penyedia Jasa asing dikecualikan dari ketentuan huruf d). 5). Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka
dilakukan klarifikasi secara tertulis, namun tidak boleh mengubah substansi formulir isian kualifikasi. 6). Penilaian
kualifikasi dalam proses pascakualifikasi sudah merupakan ajang kompetisi, data yang kurang tidak dapat dilengkapi.
7). Apabila
tidak ada yang lulus penilaian kualifikasi, Seleksi dinyatakan gagal.
f. PEMBUKTIAN KUALIFIKASI. Khusus untuk jasa konsultansi Perseorangan, pembuktian kualifikasi terhadap peserta yang memenuhi persyaratan kualifikasi dilakukan setelah evaluasi kualifikasi. 1). Pembuktian kualifikasi dilakukan dengan cara melihat dokumen
asli atau rekaman yang dilegalisir oleh pihak yang berwenang, dan meminta rekamannya. 2). Pokja ULP melakukan klarifikasi dan/atau verifikasi kepada
penerbit dokumen, apabila diperlukan. 3). Apabila hasil pembuktian kualifikasi ditemukan pemalsuan data,
peserta tersebut digugurkan dan dimasukkan dalam Daftar Hitam. 4). Apabila tidak ada penawaran yang lulus pembuktian kualifikasi,
Seleksi dinyatakan gagal. 5). Pokja ULP membuat dan bersama wakil peserta menandatangani
Berita Acara Pembuktian Kualifikasi. 6). Pokja ULP membuat dan menandatangani Berita Acara Evaluasi
Administrasi, Teknis, Biaya, dan Kualifikasi yang paling kurang memuat: a) nama seluruh peserta; b) nama seluruh peserta; c) hasil evaluasi penawaran administrasi dan teknis termasuk alasan ketidaklulusan peserta; d) nilai evaluasi teknis diurutkan mulai dari nilai tertinggi; e) ambang batas nilai teknis; f) besaran usulan biaya dan biaya terkoreksi untuk peserta yang lulus ambang batas nilai teknis dengan peringkat teknis terbaik; g) kesimpulan tentang kewajaran biaya terkoreksi untuk peserta yang lulus ambang batas nilai teknis dengan peringkat teknis terbaik; h) hasil evaluasi dan pembuktian kualifikasi; i) jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap tahapan evaluasi; j) tanggal dibuatnya Berita Acara; k) keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu mengenai pelaksanaan Seleksi; 46
JDIH Kementerian PUPR
l) pernyataan bahwa Seleksi gagal apabila tidak ada penawaran yang memenuhi syarat. 3. METODE EVALUASI KUALITAS DAN BIAYA
A. EVALUASI ADMINISTRASI DAN TEKNIS (SAMPUL I) a. EVALUASI ADMINISTRASI. 1). Evaluasi terhadap data administrasi hanya dilakukan terhadap hal-hal yang tidak dinilai pada saat penilaian kualifikasi. 2). Penawaran dinyatakan memenuhi (gugur/tidak gugur), apabila :
persyaratan
administrasi
a) Syarat-syarat substansial yang diminta berdasarkan Dokumen Seleksi dipenuhi/dilengkapi, meliputi: (1). Surat penawaran: (2). Surat kuasa (apabila dikuasakan): (3). Surat perjanjian kemitraan/kerja sama operasi (apabila
bermitra); (4). Dokumen penawaran teknis; dan (5). RK3K (apabila disyaratkan).
b) Keabsahan/kebenaran dokumen administrasi, meliputi: (1). surat penawaran memenuhi ketentuan apabila:
(a). Ditandatangani oleh : i
Direktur utama/pimpinan perusahaan;
ii Penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan yang nama penerima kuasanya tercantum dalam akte pendirian atau perubahannya; iii Kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat yang dibuktikan dengan dokumen otentik; atau iv Pejabat yang menurut perjanjian kerja sama berhak mewakili perusahaan yang bekerja sama. (b). Jangka waktu berlakunya surat penawaran tidak kurang dari waktu yang ditetapkan dalam Dokumen Seleksi; (c). Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan tidak melebihi jangka waktu yang ditetapkan dalam Dokumen Seleksi; dan (d). Bertanggal. (2). Surat kuasa:
(a). Dari direktur utama/pimpinan perusahaan; (b). Nama penerima kuasanya tercantum dalam akte pendirian atau perubahannya. (c). Dalam hal kemitraan, surat kuasa ditandatangani oleh anggota kemitraan yang diwakili menurut perjanjian kerjasama. 3). Untuk menghindari kesalahan-kesalahan kecil yang dapat menggugurkan penawaran, maka syarat-syarat lainnya yang diperlukan agar diminta dan dievaluasi pada saat prakualifikasi dan tidak perlu dilampirkan pada dokumen penawaran. 47
JDIH Kementerian PUPR
4). Pokja ULP dapat melakukan klarifikasi terhadap hal-hal yang kurang jelas dan meragukan, sepanjang tidak mengubah substansi penawaran. 5). Untuk dokumentasi Pokja ULP, dokumen asli yang mengakibatkan gugurnya penawaran disimpan oleh Pokja ULP. 6). Peserta yang memenuhi persyaratan administrasi dilanjutkan dengan evaluasi teknis. 7). Apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang memenuhi persyaratan administrasi, maka evaluasi tetap dilanjutkan dengan evaluasi teknis; dan 8). Apabila tidak ada peserta yang memenuhi administrasi, maka seleksi dinyatakan gagal.
persyaratan
b. EVALUASI TEKNIS. 1). Evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang memenuhi persyaratan administrasi. 2). Unsur-unsur yang dievaluasi harus sesuai dengan yang ditetapkan dalam Dokumen Seleksi. 3). Evaluasi penawaran teknis dilakukan dengan cara memberikan nilai angka tertentu pada setiap kriteria yang dinilai dan bobot yang telah ditetapkan dalam Dokumen Seleksi, kemudian membandingkan jumlah perolehan nilai dari para peserta, dengan ketentuan : a) Unsur-unsur pokok yang dinilai adalah pengalaman perusahaan, pendekatan dan metodologi, serta kualifikasi tenaga ahli; b) Penilaian dilakukan sesuai pembobotan dari masing-masing unsur yang telah ditentukan dalam dokumen pemilihan; c) Acuan yang digunakan untuk pembobotan sebagai berikut : (1). Pengalaman perusahaan (2). Pendekatan dan metodologi (3). Kualifikasi tenaga ahli
(10 – 20 %)*); (20 – 40 %)*); (50 – 70 %)*);
Jumlah
(100 %);
*) bobot masing-masing unsur sebagaimana yang telah ditetapkan pada kriteria evaluasi dalam Dokumen Seleksi. Penetapan bobot yang digunakan untuk masing-masing unsur, dalam rentang tersebut di atas didasarkan pada jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan. d) Untuk jasa studi analisis perlu diberikan penekanan kepada pengalaman perusahaan dan pendekatan metodologi, sedangkan untuk jasa supervisi dan perencanaan teknis, penekanan lebih diberikan kepada kualifikasi tenaga ahli. 4). Pengalaman perusahaan, evaluasi dilakukan atas : a) Pengalaman perusahaan peserta dalam melaksanakan pekerjaan sejenis dengan pekerjaan yang dipersyaratkan dalam KAK untuk 10 (sepuluh) tahun terakhir; b) Pengalaman kerja di indonesia dan/atau di lokasi proyek mendapat tambahan nilai; c) Pengalaman tersebut diuraikan secara jelas dengan mencantumkan informasi : nama pekerjaan yang dilaksanakan, 48
JDIH Kementerian PUPR
lingkup dan data pekerjaan yang dilaksanakan secara singkat, lokasi, pemberi tugas, nilai, dan waktu pelaksanaan (menyebutkan bulan dan tahun); d) Penilaian juga dilakukan terhadap jumlah pekerjaan yang sedang dilaksanakan oleh peserta, disamping untuk mengukur pengalamanjuga dapat dipergunakan untuk mengukur kemampuan/kapasitas peserta yang bersangkutan dalam melaksanakan tugasnya; f) Pengalaman perusahaan peserta harus dilengkapi dengan referensi dari pengguna jasa, yang menunjukkan kinerja perusahaan peserta yang bersangkutan selama 10 (sepuluh) tahun terakhir dan dapat diklarifikasi kebenarannya dengan menghubungi penerbit referensi/PPK/pemilik pekerjaan. Sub unsur yang dinilai, antara lain : (1). Pengalaman melaksanakan kegiatan sejenis (bobot 4-10%); (2). Pengalaman melaksanakan di lokasi kegiatan (bobot 2-5%); (3). Pengalaman manajerial dan fasilitas utama (bobot 2-5%); (4). Kapasitas perusahaan dengan tenaga ahli tetap (bobot 2-5%).
memperhatikan
jumlah
5). Pendekatan dan metodologi, evaluasi dilakukan atas : a) Pemahaman perusahaan peserta atas lingkup pekerjaan/jasa layanan yang diminta dalam kak, pemahaman atas sasaran/tujuan, kualitas metodologi, dan hasil kerja, sub unsur yang dinilai antara lain : (1). Pemahaman atas jasa layanan yang tercantum dalam KAK, penilaian terutama meliputi : pengertian terhadap tujuan proyek/kegiatan, lingkup serta jasa konsultansi yang diperlukan (aspek-aspek utama yang diindikasikan dalam KAK), dan pengenalan lapangan; (2). Kualitas metodologi, penilaian terutama meliputi: ketepatan menganalisa masalah dan langkah pemecahan yang diusulkan dengan tetap mengacu kepada persyaratan KAK, konsistensi antara metodologi dengan rencana kerja, apresiasi terhadap inovasi, tanggapan terhadap kak khususnya mengenai data yang tersedia, orang bulan (person-month) tenaga ahli, uraian tugas termasuk pemahaman mengenai RK3K, jangka waktu pelaksanaan laporan-laporan yang disyaratkan, jenis keahlian serta jumlah tenaga ahli yang diperlukan, program kerja, jadwal pekerjaan, jadwal penugasan, organisasi, kebutuhan jumlah orang bulan, dan kebutuhan fasilitas penunjang; (3). Hasil kerja (deliverable), penilaian meliputi antara lain : analisis, gambar-gambar kerja, spesifikasi teknis, perhitungan teknis, dan laporan-laporan; (4). Fasilitas pendukung dalam melaksanakan pekerjaan yang diminta dalam KAK. b) Peserta yang mengajukan gagasan baru yang meningkatkan kualitas keluaran yang diinginkan dalam KAK diberikan nilai lebih. 6). Kualifikasi tenaga ahli, penilaian dilakukan atas : a) Tenaga ahli yang diusulkan untuk melaksanakan pekerjaan dengan memperhatikan jenis keahlian, persyaratan, serta jumlah tenaga yang telah diindikasikan di dalam KAK; 49
JDIH Kementerian PUPR
b) Sub unsur yang dinilai pada tenaga ahli, antara lain : (1). Tingkat pendidikan, yaitu lulusan perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah lulus ujian negara atau yang telah diakreditasi, atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi, dibuktikan dengan salinan ijazah; (2). pengalaman kerja profesional seperti yang disyaratkan dalam KAK, didukung dengan referensi/kontrak sebelumnya. Bagi tenaga ahli yang diusulkan sebagai pemimpin/wakil pemimpin pelaksana pekerjaan (team leader/co team leader) dinilai pula pengalaman sebagai pemimpin/ wakil pemimpin tim. Ketentuan penghitungan pengalaman kerja profesional dilakukan sebagai berikut : (a). tidak boleh terjadi tumpang tindih (overlap), bila terjadi tumpang tindih (overlap) yang dihitung hanya salah satu, (b). apabila terdapat perhitungan bulan menurut Pokja ULP lebih kecil dari yang tertulis dalam penawaran, maka yang diambil adalah perhitungan Pokja ULP. Apabila perhitungan Pokja ULP lebih besar dibandingkan dengan yang tertulis dalam penawaran, maka yang diambil adalah yang tertulis dalam penawaran, (c). apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional ditulis secara lengkap tanggal, bulan, dan tahunnya, maka pengalaman kerja akan dihitung secara penuh (kecuali bila terjadi overlap, maka bulan yang overlap dihitung satu kali), (d). apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional ditulis bulan dan tahunnya saja (tanpa tanggal), maka pengalaman kerja yang dihitung adalah total bulannya dikurangi 1 (satu) bulan, (e). apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional ditulis tahunnya saja (tanpa tanggal dan bulan), maka pengalaman kerja yang dihitung hanya 25 % dari total bulannya, (f). kesesuaian lingkup pekerjaan dan posisi pengalaman kerja profesional dibandingkan dengan yang dipersyaratkan dalam KAK, dinilai dengan kriteria sebagai berikut: i
lingkup pekerjaan:
sesuai
menunjang/terkait
ii posisi:
sesuai
tidak sesuai
iii nilai masing-masing kriteria ditetapkan oleh Pokja ULP berdasarkan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai dengan yang tercantum dalam LDP. (g). bulan kerja profesional yang didapatkan dari butir (c), (d), dan (e) dikalikan dengan nilai kesesuaian lingkup pekerjaan dan posisi yang didapatkan dari butir (f), 50
JDIH Kementerian PUPR
(h). total seluruh bulan kerja profesional dibagi dengan angka 12 sehingga didapatkan jangka waktu pengalaman kerja profesional seorang tenaga ahli. (i). Nilai jangka waktu pengalaman kerja profesional tenaga ahli dicantumkan dalam LDP. (3). Sertifikat keahlian/profesi yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang mengeluarkan, sesuai dengan keahlian/profesi yang disyaratkan dalam KAK, seperti sertifikat ahli arsitek yang dikeluarkan oleh Ikatan Arsitek Indonesia; (4). apabila sertifikat keahlian/profesi dipersyaratkan, tenaga ahli yang tidak memiliki sertifikat keahlian/profesi, tidak diberi nilai; (5). Lain-lain : penguasaan bahasa Inggris, bahasa Indonesia (bagi konsultan Asing), bahasa setempat, aspek pengenalan (familiarity) atas tata-cara, aturan, situasi, dan kondisi (custom) setempat. Personil yang menguasai/memahami aspek-aspek tersebut di atas diberikan nilai secara proporsional. (6). [sub unsur lain yang dinilai dan dipersyaratkan]. c) bobot masing-masing sub unsur ditetapkan oleh Pokja ULP berdasarkan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai dengan yang tercantum dalam LDP. d) Tingkat pendidikan tenaga ahli yang kurang dari tingkat pendidikan yang dipersyaratkan dalam KAK diberi nilai 0 (nol). e) Kualifikasi dari tenaga ahli yang melebihi dari kualifikasi yang dipersyaratkan dalam KAK tidak mendapat tambahan nilai. 7). Hasil evaluasi teknis harus melewati ambang batas total nilai teknis (passing grade) dan ambang batas masing-masing unsur penilaian yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan/Seleksi. 8). Apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang lulus evaluasi teknis, maka proses seleksi tetap dilanjutkan. 9). Apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi teknis maka seleksi dinyatakan gagal. 10). Pokja ULP membuat dan menandatangani Berita Acara Hasil Evaluasi Sampul I (Administrasi dan Teknis) yang paling sedikit memuat: a) Nama seluruh peserta; b) Hasil evaluasi penawaran administrasi dan teknis termasuk alasan ketidaklulusan peserta; c) Nilai evaluasi teknis diurutkan mulai dari nilai tertinggi; d) ambang batas nilai teknis terdiri dari ambang batas terhadap total nilai teknis dan ambang batas terhadap masing-masing unsur penilaian; e) keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu mengenai pelaksanaan Seleksi; f) jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap tahapan evaluasi; g) tanggal dibuatnya Berita Acara; dan h) pernyataan bahwa seleksi gagal apabila tidak ada penawaran yang memenuhi syarat. 51
JDIH Kementerian PUPR
11). Ambang batas/lulus (passing grade) a) Nilai ambang batas/lulus ditetapkan oleh Pokja ULP dalam dokumen seleksi. b) Bagi penyedia jasa yang nilainya di bawah nilai ambang batas/lulus, dinyatakan gugur. c) Bagi penyedia jasa yang nilainya sama atau di atas nilai ambang batas/lulus, dimasukkan dalam peringkat teknis. c. PENETAPAN DAN PENGUMUMAN PERINGKAT TEKNIS. 1). Pokja ULP menetapkan urutan peringkat teknis peserta, berdasarkan Berita Acara Hasil Evaluasi Administrasi dan Teknis, 2). Penetapan peringkat teknis disusun sesuai dengan urutannya dan harus memuat : a) Nama paket pekerjaan dan nilai paket pekerjaan; b) Nama peserta serta nilai teknis yang diperoleh; c) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); dan d) Hasil evaluasi penawaran administrasi dan teknis. 3). Data pendukung yang diperlukan untuk menetapkan peringkat teknis adalah: a) Dokumen Pemilihan beserta adendum (apabila ada); b) BAPP; c) Berita Acara Hasil Evaluasi Sampul I; dan d) Dokumen Penawaran dari peserta dengan peringkat teknis terbaik dan peringkat teknis terbaik ke 2 dan ke 3 yang telah diparaf anggota Pokja ULP dan 2 (dua) wakil peserta. 4). Pokja ULP memberitahukan penetapan peringkat teknis kepada seluruh peserta, serta diumumkan di website LPSE dan ditempel papan pengumuman resmi untuk masyarakat, yang sekurangkurangnya memuat: a) Nama paket pekerjaan; b) Nama dan alamat peserta; c) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); d) Hasil evaluasi penawaran administrasi dan teknis (kelulusan/ ketidaklulusan disertai penjelasannya); e) Nilai teknis; dan f) Ambang batas nilai teknis (ambang batas total dan setiap unsur penilaiannya). 5). Undangan pembukaan sampul II (Penawaran Biaya). a) Pokja ULP menyampaikan undangan kepada peserta yang lulus evaluasi teknis untuk menghadiri acara pembukaan Dokumen Sampul II segera setelah pengumuman peringkat teknis diumumkan: b) Undangan mencantumkan tempat, hari, tanggal, dan waktu pembukaan Sampul II. 6). Tidak ada masa sanggah dalam peringkat teknis.
52
JDIH Kementerian PUPR
B. EVALUASI PENAWARAN BIAYA (SAMPUL II). 1). Pokja ULP melakukan evaluasi penawaran biaya dalam jangka
waktu yang ditetapkan dalam Dokumen Seleksi. 2). Pokja ULP melakukan Koreksi Aritmatik terhadap penawaran
biaya, dengan ketentuan: a) Dalam hal kontrak Harga Satuan: (1). Kesalahan hasil pengalian antara volume dengan harga
satuan, harus dilakukan pembetulan, dengan ketentuan harga satuan pekerjaan yang ditawarkan tidak boleh diubah; (2). Jenis pekerjaan yang tidak diberi harga satuan dianggap
sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan yang lain, dan harga satuan pada surat penawaran tetap dibiarkan kosong; b) Dalam hal kontrak Lump Sum: (1). apabila ada perbedaan penulisan nilai penawaran biaya
antara angka dan huruf, nilai yang diakui adalah nilai dalam tulisan huruf; (2). apabila penawaran dalam angka tertulis dengan jelas
sedangkan dalam huruf tidak jelas, nilai yang diakui adalah nilai dalam tulisan angka; atau (3). apabila penawaran dalam angka dan huruf tidak jelas,
penawaran dinyatakan gugur. 3). Total penawaran biaya terkoreksi yang melebihi pagu anggaran
mengugurkan penawaran. 4). Total penawaran biaya terkoreksi yang melebihi HPS tidak
menggugurkan penawaran sepanjang penawaran biaya tersebut masih dibawah atau sama dengan pagu anggaran. Jika nilai total HPS sama dengan nilai pagu anggaran maka nilai total HPS tersebut dijadikan patokan untuk menggugurkan penawaran biaya terkoreksi apabila melebihi nilai total HPS. 5). Unsur-unsur
yang perlu diteliti dan dinilai dalam evaluasi penawaran biaya dilakukan terhadap: a) Kewajaran biaya pada Rincian Biaya Langsung Personil (remuneration); b) Kewajaran penugasan penawaran teknis;
tenaga
ahli
(man-month)
sesuai
c) Kewajaran penugasan tenaga pendukung (man-month); d) Kewajaran biaya pada Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct reimbursable cost). 6). Pokja ULP melakukan perhitungan kombinasi teknis dan biaya,
dengan ketentuan sebagai berikut: a) menghitung nilai kombinasi antara nilai penawaran teknis dan nilai penawaran biaya terkoreksi dengan cara perhitungan sebagai berikut: NILAI AKHIR = {Nilai/skor Penawaran Teknis x Bobot Penawaran Teknis} + {Nilai/skor Penawaran Biaya Terkoreksi x Bobot Penawaran Biaya}. catatan: pembobotan nilai/skor teknis dan biaya sesuai dengan ketentuan Dokumen Seleksi. Pada saat menyusun Dokumen 53
JDIH Kementerian PUPR
Seleksi, acuan yang digunakan untuk pembobotan sesuai dengan rentang sebagai berikut: -
bobot penawaran teknis antara 0,60 sampai 0,80;
-
bobot penawaran biaya antara 0,20 sampai 0,40.
b) nilai penawaran biaya terendah diberikan nilai/skor tertinggi, sementara itu untuk nilai penawaran biaya yang lain secara proporsional. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: NBt
= (PBt / PBt) x 100
NBn
= (PBt / PBn) x 100
dimana : NBt
= nilai/skor untuk peserta dengan penawaran biaya terendah;
NBn
= nilai/skor untuk peserta dengan penawaran biaya yang di atasnya;
PBt
= penawaran biaya terendah;
PBn
= penawaran biaya di atasnya.
7). Dalam hal terdapat 2 (dua) atau lebih peserta mendapatkan nilai
gabungan penawaran teknis dan penawaran biaya yang sama, maka penentuan peringkat peserta didasarkan pada perolehan nilai teknis yang lebih tinggi, dan hal ini dicatat dalam Berita Acara. 8). Pembuatan Berita Acara Hasil Evaluasi Penawaran Biaya dan
Perhitungan Kombinasi Teknis dan Biaya. Catatan: untuk Seleksi Sederhana, tidak ada pembuatan Berita Acara Hasil Evaluasi Penawaran Biaya dan Perhitungan Kombinasi Teknis dan Biaya, Berita Acara akan dibuat dan ditandatangani setelah evaluasi kualifikasi selesai dilaksanakan.
9). Pokja ULP membuat dan menandatangani Berita Acara Hasil
Evaluasi Penawaran Biaya dan Perhitungan Kombinasi Teknis dan Biaya yang sekurang-kurangnya memuat : a) nama dan alamat peserta; b) besaran usulan biaya dan biaya terkoreksi; c) nilai/skor penawaran: (1). teknis; dan (2). biaya
d) nilai/skor gabungan penawaran teknis dan penawaran biaya; e) kesimpulan tentang kewajaran: (1). biaya pada Rincian Biaya Langsung Personil (remuneration); (2). penugasan tenaga ahli; (3). penugasan tenaga pendukung; dan (4). biaya pada Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct reimbursable cost). f) keterangan lain yang dianggap perlu; g) tanggal pembuatan berita acara; h) tanda tangan anggota Pokja ULP dan wakil peserta. 10). Berita Acara Hasil Evaluasi Penawaran Biaya dan Perhitungan
Kombinasi Teknis dan Biaya dilampiri Dokumen Penawaran Biaya. 54
JDIH Kementerian PUPR
d. EVALUASI KUALIFIKASI. Khusus untuk Seleksi Sederhana dilakukan evaluasi kualifikasi. 1). Evaluasi kualifikasi dilakukan terhadap peserta yang lulus ambang batas nilai teknis dan telah dilakukan evaluasi biaya. 2). Evaluasi formulir isian kualifikasi dilakukan dengan sistem gugur. 3). Peserta dinyatakan memenuhi persyaratan kualifikasi, apabila: a) formulir isian kualifikasi ditandatangani oleh peserta yang mengikuti Seleksi; b) menyampaikan pernyataan/pengakuan tertulis bahwa peserta yang bersangkutan tidak dalam pengawasan pengadilan; c) tidak masuk dalam daftar hitam; d) memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun terakhir (SPT tahunan PPh); e) memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai Penyedia jasa konsultansi dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman subkontrak; f) memiliki kualifikasi pendidikan minimal sama dengan yang disyaratkan dalam Dokumen Pengadaan; g) memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan (apabila dipersyaratkan); h) menyampaikan daftar pengalaman pekerjaan dengan sub bidang yang sesuai/sejenis dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. 4). dengan tetap mengedepankan prinsip–prinsip pengadaan dan kaidah bisnis yang baik, persyaratan bagi Penyedia Jasa asing dikecualikan dari ketentuan huruf d). 5). Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka dilakukan klarifikasi secara tertulis, namun tidak boleh mengubah substansi formulir isian kualifikasi. 6). Penilaian kualifikasi dalam proses pascakualifikasi sudah merupakan ajang kompetisi, data yang kurang tidak dapat dilengkapi. 7). Apabila tidak ada yang lulus penilaian kualifikasi, Seleksi dinyatakan gagal. e. PEMBUKTIAN KUALIFIKASI. Khusus untuk jasa konsultansi Seleksi Sederhana, pembuktian kualifikasi terhadap peserta yang memenuhi persyaratan kualifikasi dilakukan setelah evaluasi kualifikasi. 1). Pembuktian kualifikasi dilakukan dengan cara melihat dokumen asli atau rekaman yang dilegalisir oleh pihak yang berwenang, dan meminta rekamannya. 2). Pokja ULP melakukan klarifikasi dan/atau verifikasi kepada penerbit dokumen, apabila diperlukan. 3). Apabila hasil pembuktian kualifikasi ditemukan pemalsuan data, peserta tersebut digugurkan dan dimasukkan dalam Daftar Hitam. 4). Apabila tidak ada penawaran yang lulus pembuktian kualifikasi, Seleksi dinyatakan gagal. 55
JDIH Kementerian PUPR
5). Pokja ULP membuat dan bersama wakil peserta menandatangani Berita Acara Pembuktian Kualifikasi. 6). Pokja ULP membuat dan menandatangani Berita Acara Evaluasi Administrasi, Teknis, Biaya, dan Kualifikasi yang paling kurang memuat: a) nama dan alamat peserta; b) besaran usulan biaya dan biaya terkoreksi; c) nilai/skor penawaran: (1). teknis; dan (2). biaya d) nilai/skor gabungan penawaran teknis dan penawaran biaya; e) kesimpulan tentang kewajaran: (1). biaya pada Rincian Biaya Langsung Personil (remuneration); (2). penugasan tenaga ahli; (3). penugasan tenaga pendukung; dan (4). biaya pada Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct reimbursable cost). f) hasil evaluasi dan pembuktian kualifikasi; g) jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap tahapan evaluasi; h) tanggal dibuatnya Berita Acara; i) keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu mengenai pelaksanaan Seleksi; j) pernyataan bahwa Seleksi gagal apabila tidak ada penawaran yang memenuhi syarat. 4. METODE EVALUASI PAGU ANGGARAN
a. EVALUASI ADMINISTRASI. Evaluasi administrasi untuk metode evaluasi pagu anggaran mengikuti ketentuan evaluasi administrasi pada metode evaluasi kualitas dan biaya. b. EVALUASI TEKNIS. 1). Evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang memenuhi persyaratan administrasi. 2). Unsur-unsur yang dievaluasi harus sesuai dengan yang ditetapkan dalam Dokumen Seleksi. 3). Evaluasi penawaran teknis dilakukan dengan cara memberikan nilai angka tertentu pada setiap kriteria yang dinilai dan bobot yang telah ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan/Seleksi, kemudian membandingkan jumlah perolehan nilai dari para peserta, dengan ketentuan : a) Unsur-unsur pokok yang dinilai adalah : pengalaman perusahaan, pendekatan dan metodologi, serta kualifikasi tenaga ahli; b) Penilaian dilakukan sesuai pembobotan dari masing-masing unsur yang telah ditentukan dalam dokumen pemilihan; c) Acuan yang digunakan untuk pembobotan sebagai berikut : (1). Pengalaman perusahaan
(10 – 20 %)*); 56
JDIH Kementerian PUPR
(2). Pendekatan dan metodologi (3). Kualifikasi tenaga ahli
(20 – 40 %)*); (50 – 70 %)*);
Jumlah
(100 %);
*) bobot masing-masing unsur sebagaimana yang telah ditetapkan pada kriteria evaluasi dalam Dokumen Seleksi. Penetapan bobot yang digunakan untuk masing-masing unsur, dalam rentang tersebut di atas didasarkan pada jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan. d) Untuk jasa studi analisis perlu diberikan penekanan kepada pengalaman perusahaan dan pendekatan metodologi, sedangkan untuk jasa supervisi dan perencanaan teknis, penekanan lebih diberikan kepada kualifikasi tenaga ahli. 4). Pengalaman perusahaan, evaluasi dilakukan atas : a) Pengalaman perusahaan peserta dalam melaksanakan pekerjaan sejenis dengan pekerjaan yang dipersyaratkan dalam KAK untuk 10 (sepuluh) tahun terakhir; b) Pengalaman kerja di indonesia dan/atau di lokasi proyek mendapat tambahan nilai; c) Pengalaman tersebut diuraikan secara jelas dengan mencantumkan informasi : nama pekerjaan yang dilaksanakan, lingkup dan data pekerjaan yang dilaksanakan secara singkat, lokasi, pemberi tugas, nilai, dan waktu pelaksanaan (menyebutkan bulan dan tahun); d) Penilaian juga dilakukan terhadap jumlah pekerjaan yang sedang dilaksanakan oleh peserta, disamping untuk mengukur pengalamanjuga dapat dipergunakan untuk mengukur kemampuan/kapasitas peserta yang bersangkutan dalam melaksanakan tugasnya; e) Pengalaman perusahaan peserta harus dilengkapi dengan referensi dari pengguna jasa, yang menunjukkan kinerja perusahaan peserta yang bersangkutan selama 10 (sepuluh) tahun terakhir dan dapat diklarifikasi kebenarannya dengan menghubungi penerbit referensi/PPK/pemilik pekerjaan. Sub unsur yang dinilai, antara lain : (1). Pengalaman melaksanakan kegiatan sejenis (bobot 4-10%); (2). Pengalaman melaksanakan di lokasi kegiatan (bobot 2-5%); (3). Pengalaman manajerial dan fasilitas utama (bobot 2-5%); (4). Kapasitas perusahaan dengan tenaga ahli tetap (bobot 2-5%).
memperhatikan
jumlah
5). Pendekatan dan metodologi, evaluasi dilakukan atas : a) Pemahaman perusahaan peserta atas lingkup pekerjaan/jasa layanan yang diminta dalam kak, pemahaman atas sasaran/tujuan, kualitas metodologi, dan hasil kerja, sub unsur yang dinilai antara lain : (1). Pemahaman atas jasa layanan yang tercantum dalam KAK, penilaian terutama meliputi : pengertian terhadap tujuan proyek/kegiatan, lingkup serta jasa konsultansi yang diperlukan (aspek-aspek utama yang diindikasikan dalam KAK), dan pengenalan lapangan; (2). Kualitas metodologi, penilaian terutama meliputi : ketepatan menganalisa masalah dan langkah pemecahan yang diusulkan dengan tetap mengacu kepada persyaratan 57
JDIH Kementerian PUPR
KAK, konsistensi antara metodologi dengan rencana kerja, apresiasi terhadap inovasi, tanggapan terhadap kak khususnya mengenai data yang tersedia, orang bulan (person-month) tenaga ahli, uraian tugas termasuk pemahaman mengenai RK3K, jangka waktu pelaksanaan laporan-laporan yang disyaratkan, jenis keahlian serta jumlah tenaga ahli yang diperlukan, program kerja, jadwal pekerjaan, jadwal penugasan, organisasi, kebutuhan jumlah orang bulan, dan kebutuhan fasilitas penunjang; (3). Hasil kerja (deliverable), penilaian meliputi antara lain : analisis, gambar-gambar kerja, spesifikasi teknis, perhitungan teknis, dan laporan-laporan; (4). Fasilitas pendukung dalam melaksanakan pekerjaan yang diminta dalam KAK. b) Peserta yang mengajukan gagasan baru yang meningkatkan kualitas keluaran yang diinginkan dalam KAK diberikan nilai lebih. 6). Kualifikasi tenaga ahli, penilaian dilakukan atas : a) tenaga ahli yang diusulkan untuk melaksanakan pekerjaan dengan memperhatikan jenis keahlian, persyaratan, serta jumlah tenaga yang telah diindikasikan di dalam KAK Seorang tenaga ahli yang diusulkan hanya untuk satu paket tertentu dalam periode waktu yang sama. b) Sub unsur yang dinilai pada tenaga ahli, antara lain : (1). Tingkat pendidikan, yaitu lulusan perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah lulus ujian negara atau yang telah diakreditasi, atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi, dibuktikan dengan salinan ijazah; (2). pengalaman kerja profesional seperti yang disyaratkan dalam KAK, didukung dengan referensi/kontrak sebelumnya. Bagi tenaga ahli yang diusulkan sebagai pemimpin/wakil pemimpin pelaksana pekerjaan (team leader/co team leader) dinilai pula pengalaman sebagai pemimpin/ wakil pemimpin tim. Ketentuan penghitungan pengalaman kerja profesional dilakukan sebagai berikut : (a). tidak boleh terjadi tumpang tindih (overlap), bila terjadi tumpang tindih (overlap) yang dihitung hanya salah satu, (b). apabila terdapat perhitungan bulan menurut Pokja ULP lebih kecil dari yang tertulis dalam penawaran, maka yang diambil adalah perhitungan Pokja ULP. Apabila perhitungan Pokja ULP lebih besar dibandingkan dengan yang tertulis dalam penawaran, maka yang diambil adalah yang tertulis dalam penawaran, (c). apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional ditulis secara lengkap tanggal, bulan, dan tahunnya, maka pengalaman kerja akan dihitung secara penuh (kecuali bila terjadi overlap, maka bulan yang overlap dihitung satu kali), (d). apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional ditulis bulan dan tahunnya saja (tanpa tanggal), maka pengalaman kerja yang dihitung adalah total bulannya dikurangi 1 (satu) bulan, 58
JDIH Kementerian PUPR
(e). apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional ditulis tahunnya saja (tanpa tanggal dan bulan), maka pengalaman kerja yang dihitung hanya 25 % dari total bulannya, (f). kesesuaian lingkup pekerjaan dan posisi pengalaman kerja profesional dibandingkan dengan yang dipersyaratkan dalam KAK, dinilai dengan kriteria sebagai berikut: i
lingkup pekerjaan:
sesuai
menunjang/terkait
ii posisi:
sesuai
tidak sesuai
iii nilai masing-masing kriteria ditetapkan oleh Pokja ULP berdasarkan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai dengan yang tercantum dalam LDP. (g). bulan kerja profesional yang didapatkan dari butir (c), (d), dan (e) dikalikan dengan nilai kesesuaian lingkup pekerjaan dan posisi yang didapatkan dari butir (f), (h). total seluruh bulan kerja profesional dibagi dengan angka 12 sehingga didapatkan jangka waktu pengalaman kerja profesional seorang tenaga ahli. (i). Nilai jangka waktu pengalaman kerja profesional tenaga ahli dicantumkan dalam LDP. (3). Sertifikat keahlian/profesi yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang mengeluarkan, sesuai dengan keahlian/profesi yang disyaratkan dalam KAK, seperti sertifikat ahli arsitek yang dikeluarkan oleh Ikatan Arsitek Indonesia; (4). apabila sertifikat keahlian/profesi dipersyaratkan, tenaga ahli yang tidak memiliki sertifikat keahlian/profesi, tidak diberi nilai; (5). Lain-lain : penguasaan bahasa Inggris, bahasa Indonesia (bagi konsultan Asing), bahasa setempat, aspek pengenalan (familiarity) atas tata-cara, aturan, situasi, dan kondisi (custom) setempat. Personil yang menguasai/memahami aspek-aspek tersebut di atas diberikan nilai secara proporsional. (6). [sub unsur lain yang dinilai dan dipersyaratkan]. c) bobot masing-masing sub unsur ditetapkan oleh Pokja ULP berdasarkan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai dengan yang tercantum dalam LDP. d) Tingkat pendidikan tenaga ahli yang kurang dari tingkat pendidikan yang dipersyaratkan dalam KAK diberi nilai 0 (nol). e) Kualifikasi dari tenaga ahli yang melebihi dari kualifikasi yang dipersyaratkan dalam KAK tidak mendapat tambahan nilai. 7). Hasil evaluasi teknis harus melewati ambang batas total nilai teknis (passing grade) dan ambang batas masing-masing unsur penilaian yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan/Seleksi. 59
JDIH Kementerian PUPR
8). Apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang lulus evaluasi teknis, maka proses seleksi tetap dilanjutkan. 9). Apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi teknis maka seleksi dinyatakan gagal. 10). Ambang batas/lulus (passing grade) a) Nilai ambang batas/lulus ditetapkan oleh Pokja ULP dalam dokumen seleksi. b) Bagi penyedia jasa yang nilainya di bawah nilai ambang batas/lulus, dinyatakan gugur. c) Bagi penyedia jasa yang nilainya sama atau di atas nilai ambang batas/lulus, dimasukkan dalam peringkat teknis. c. EVALUASI PENAWARAN BIAYA. 1). Pokja ULP melakukan evaluasi penawaran biaya dalam jangka
waktu yang ditetapkan dalam Dokumen Seleksi. 2). Pokja ULP melakukan Koreksi Aritmatik terhadap penawaran
biaya, dengan ketentuan: a) Untuk kontrak Harga Satuan: (1). Kesalahan hasil pengalian antara volume dengan harga
satuan, harus dilakukan pembetulan, dengan ketentuan harga satuan pekerjaan yang ditawarkan tidak boleh diubah; (2). Jenis pekerjaan yang tidak diberi harga satuan dianggap
sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan yang lain, dan harga satuan pada surat penawaran tetap dibiarkan kosong; b) Untuk kontrak Lump Sum: (1). apabila ada perbedaan penulisan nilai penawaran biaya
antara angka dan huruf, nilai yang diakui adalah nilai dalam tulisan huruf; (2). apabila penawaran dalam angka tertulis dengan jelas
sedangkan dalam huruf tidak jelas, nilai yang diakui adalah nilai dalam tulisan angka; atau (3). apabila penawaran dalam angka dan huruf tidak jelas,
penawaran dinyatakan gugur. 3). Total penawaran biaya terkoreksi yang melebihi pagu anggaran
mengugurkan penawaran. 4). Total penawaran biaya terkoreksi yang melebihi HPS tidak
menggugurkan penawaran sepanjang penawaran biaya tersebut masih dibawah atau sama dengan pagu anggaran. Jika nilai total HPS sama dengan nilai pagu anggaran maka nilai total HPS tersebut dijadikan patokan untuk menggugurkan penawaran biaya terkoreksi apabila melebihi nilai total HPS. 5). Unsur-unsur
yang perlu diteliti dan dinilai dalam evaluasi penawaran biaya dilakukan terhadap: a) Kewajaran biaya pada Rincian Biaya Langsung Personil (remuneration); b) Kewajaran penugasan penawaran teknis;
tenaga
ahli
(man-month)
sesuai
c) Kewajaran penugasan tenaga pendukung (man-month); 60
JDIH Kementerian PUPR
d) Kewajaran biaya pada Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct reimbursable cost). 6). Pokja ULP membuat dan menandatangani Berita Acara Evaluasi
Administrasi, Teknis, dan Biaya yang paling kurang memuat: a) nama paket pekerjaan dan pagu anggaran b) nama dan alamat peserta; c) besaran usulan biaya dan biaya terkoreksi; d) hasil evaluasi administrasi; e) nilai hasil evaluasi teknis; f) Ambang Batas Nilai Teknis (Passing Grade); g) kesimpulan tentang kewajaran: (1). biaya pada Rincian Biaya Langsung Personil (remuneration); (2). penugasan tenaga ahli; (3). penugasan tenaga pendukung; dan (4). biaya pada Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct reimbursable cost). h) jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap tahapan evaluasi; i) tanggal dibuatnya Berita Acara; j) keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu mengenai pelaksanaan Seleksi; k) pernyataan bahwa Seleksi gagal apabila tidak ada penawaran yang memenuhi syarat. Catatan: untuk Seleksi Sederhana, tidak ada pembuatan Berita Acara Administrasi, Teknis, dan Biaya. Berita Acara akan dibuat dan ditandatangani setelah evaluasi kualifikasi selesai dilaksanakan.
d. EVALUASI KUALIFIKASI. Khusus untuk Seleksi Sederhana dilakukan evaluasi kualifikasi. 1). Evaluasi kualifikasi dilakukan terhadap peserta yang lulus ambang batas nilai teknis dan telah dilakukan evaluasi biaya. 2). Evaluasi formulir isian kualifikasi dilakukan dengan sistem gugur. 3). Peserta dinyatakan memenuhi persyaratan kualifikasi, apabila: a) formulir isian kualifikasi ditandatangani oleh peserta yang mengikuti Seleksi; b) menyampaikan pernyataan/pengakuan tertulis bahwa peserta yang bersangkutan tidak dalam pengawasan pengadilan; c) tidak masuk dalam daftar hitam; d) memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun terakhir (SPT tahunan PPh); e) memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai Penyedia jasa konsultansi dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman subkontrak; f) memiliki kualifikasi pendidikan minimal sama dengan yang disyaratkan dalam Dokumen Pengadaan;
61
JDIH Kementerian PUPR
g) memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan (apabila dipersyaratkan); h) menyampaikan daftar pengalaman pekerjaan dengan sub bidang yang sesuai/sejenis dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. 4). dengan tetap mengedepankan prinsip–prinsip pengadaan dan kaidah bisnis yang baik, persyaratan bagi Penyedia Jasa asing dikecualikan dari ketentuan huruf d). 5). Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka dilakukan klarifikasi secara tertulis, namun tidak boleh mengubah substansi formulir isian kualifikasi. 6). Penilaian kualifikasi dalam proses pascakualifikasi sudah merupakan ajang kompetisi, data yang kurang tidak dapat dilengkapi. 7). Apabila tidak ada yang lulus penilaian kualifikasi, Seleksi dinyatakan gagal. e. PEMBUKTIAN KUALIFIKASI. Khusus untuk jasa konsultansi Seleksi Sederhana, pembuktian kualifikasi terhadap peserta yang memenuhi persyaratan kualifikasi dilakukan setelah evaluasi kualifikasi. 1). Pembuktian kualifikasi dilakukan dengan cara melihat dokumen asli atau rekaman yang dilegalisir oleh pihak yang berwenang, dan meminta rekamannya. 2). Pokja ULP melakukan klarifikasi dan/atau verifikasi kepada penerbit dokumen, apabila diperlukan. 3). Apabila hasil pembuktian kualifikasi ditemukan pemalsuan data, peserta tersebut digugurkan dan dimasukkan dalam Daftar Hitam. 4). Apabila tidak ada penawaran yang lulus pembuktian kualifikasi, Seleksi dinyatakan gagal. 5). Pokja ULP membuat dan bersama wakil peserta menandatangani Berita Acara Pembuktian Kualifikasi. 6). Pokja ULP membuat dan menandatangani Berita Acara Evaluasi Administrasi, Teknis, Biaya, dan Kualifikasi yang paling kurang memuat: a) nama paket pekerjaan dan pagu anggaran b) nama dan alamat peserta; c) besaran usulan biaya dan biaya terkoreksi; d) hasil evaluasi administrasi; e) nilai hasil evaluasi teknis; f) Ambang Batas Nilai Teknis (Passing Grade); g) kesimpulan tentang kewajaran: (1).biaya pada Rincian Biaya Langsung Personil (remuneration); (2).penugasan tenaga ahli; (3).penugasan tenaga pendukung; dan (4).biaya pada Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct reimbursable cost). h) hasil evaluasi dan pembuktian kualifikasi; 62
JDIH Kementerian PUPR
i) jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap tahapan evaluasi; j) tanggal dibuatnya Berita Acara; k) keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu mengenai pelaksanaan Seleksi; l) pernyataan bahwa Seleksi gagal apabila tidak ada penawaran yang memenuhi syarat.
5. METODE EVALUASI BIAYA TERENDAH
Tidak ada tahapan penetapan dan pengumuman peringkat teknis pada metode evaluasi biaya terendah. a. EVALUASI ADMINISTRASI. Evaluasi administrasi untuk metode evaluasi biaya terendah mengikuti ketentuan evaluasi administrasi pada metode evaluasi kualitas dan biaya. b. EVALUASI TEKNIS. 1). Evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang memenuhi
persyaratan administrasi. 2). Unsur-unsur yang dievaluasi harus sesuai dengan yang ditetapkan
dalam Dokumen Seleksi. 3). Evaluasi penawaran teknis dilakukan dengan cara memberikan
nilai angka tertentu pada setiap kriteria yang dinilai dan bobot yang telah ditetapkan dalam Dokumen Seleksi, kemudian membandingkan jumlah perolehan nilai dari para peserta, dengan ketentuan : a) Unsur-unsur pokok yang dinilai adalah pengalaman perusahaan, pendekatan dan metodologi, serta kualifikasi tenaga ahli; b) Penilaian dilakukan sesuai pembobotan dari masing-masing unsur yang telah ditentukan dalam dokumen pemilihan; c) Acuan yang digunakan untuk pembobotan sebagai berikut : (1). Pengalaman perusahaan (2). Pendekatan dan metodologi (3). Kualifikasi tenaga ahli
(10 – 20 %)*); (20 – 40 %)*); (50 – 70 %)*);
Jumlah
(100 %);
*) bobot masing-masing unsur sebagaimana yang telah ditetapkan pada kriteria evaluasi dalam Dokumen Seleksi. Penetapan bobot yang digunakan untuk masing-masing unsur, dalam rentang tersebut di atas didasarkan pada jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan. d) Untuk jasa studi analisis perlu diberikan penekanan kepada pengalaman perusahaan dan pendekatan metodologi, sedangkan untuk jasa supervisi dan perencanaan teknis, penekanan lebih diberikan kepada kualifikasi tenaga ahli. 4). Pengalaman perusahaan, evaluasi dilakukan atas:
63
JDIH Kementerian PUPR
a) Pengalaman perusahaan peserta dalam melaksanakan pekerjaan sejenis dengan pekerjaan yang dipersyaratkan dalam KAK untuk 10 (sepuluh) tahun terakhir; b) Pengalaman kerja di indonesia dan/atau di lokasi proyek mendapat tambahan nilai; c) Pengalaman tersebut diuraikan secara jelas dengan mencantumkan informasi : nama pekerjaan yang dilaksanakan, lingkup dan data pekerjaan yang dilaksanakan secara singkat, lokasi, pemberi tugas, nilai, dan waktu pelaksanaan (menyebutkan bulan dan tahun); d) Penilaian juga dilakukan terhadap jumlah pekerjaan yang sedang dilaksanakan oleh peserta, disamping untuk mengukur pengalamanjuga dapat dipergunakan untuk mengukur kemampuan/kapasitas peserta yang bersangkutan dalam melaksanakan tugasnya; e) Pengalaman perusahaan peserta harus dilengkapi dengan referensi dari pengguna jasa, yang menunjukkan kinerja perusahaan peserta yang bersangkutan selama 10 (sepuluh) tahun terakhir dan dapat diklarifikasi kebenarannya dengan menghubungi penerbit referensi/PPK/pemilik pekerjaan. Sub unsur yang dinilai, antara lain : (1). Pengalaman melaksanakan kegiatan sejenis (bobot 4-10%); (2). Pengalaman melaksanakan di lokasi kegiatan (bobot 2-5%); (3). Pengalaman manajerial dan fasilitas utama (bobot 2-5%); (4). Kapasitas
perusahaan dengan tenaga ahli tetap (bobot 2-5%).
memperhatikan
jumlah
5). Pendekatan dan metodologi, evaluasi dilakukan atas :
a) Pemahaman perusahaan peserta atas lingkup pekerjaan/jasa layanan yang diminta dalam kak, pemahaman atas sasaran/tujuan, kualitas metodologi, dan hasil kerja, sub unsur yang dinilai antara lain : (1). Pemahaman atas jasa layanan yang tercantum dalam KAK,
penilaian terutama meliputi : pengertian terhadap tujuan proyek/kegiatan, lingkup serta jasa konsultansi yang diperlukan (aspek-aspek utama yang diindikasikan dalam KAK), dan pengenalan lapangan; (2). Kualitas metodologi, penilaian terutama meliputi: ketepatan
menganalisa masalah dan langkah pemecahan yang diusulkan dengan tetap mengacu kepada persyaratan KAK, konsistensi antara metodologi dengan rencana kerja, apresiasi terhadap inovasi, tanggapan terhadap kak khususnya mengenai data yang tersedia, orang bulan (person-month) tenaga ahli, uraian tugas termasuk pemahaman mengenai RK3K, jangka waktu pelaksanaan laporan-laporan yang disyaratkan, jenis keahlian serta jumlah tenaga ahli yang diperlukan, program kerja, jadwal pekerjaan, jadwal penugasan, organisasi, kebutuhan jumlah orang bulan, dan kebutuhan fasilitas penunjang; (3). Hasil kerja (deliverable), penilaian meliputi antara lain
analisis, gambar-gambar kerja, spesifikasi perhitungan teknis, dan laporan-laporan;
: teknis,
(4). Fasilitas pendukung dalam melaksanakan pekerjaan yang
diminta dalam KAK. 64
JDIH Kementerian PUPR
b) Peserta yang mengajukan gagasan baru yang meningkatkan kualitas keluaran yang diinginkan dalam KAK diberikan nilai lebih. 6). Kualifikasi tenaga ahli, penilaian dilakukan atas :
a) Tenaga ahli yang diusulkan untuk melaksanakan pekerjaan dengan memperhatikan jenis keahlian, persyaratan, serta jumlah tenaga yang telah diindikasikan di dalam KAK; b) Sub unsur yang dinilai pada tenaga ahli, antara lain : (1). Tingkat pendidikan, yaitu lulusan perguruan tinggi negeri
atau perguruan tinggi swasta yang telah lulus ujian negara atau yang telah diakreditasi, atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi, dibuktikan dengan salinan ijazah; (2). pengalaman kerja profesional seperti yang disyaratkan
dalam KAK, didukung dengan referensi/kontrak sebelumnya. Bagi tenaga ahli yang diusulkan sebagai pemimpin/wakil pemimpin pelaksana pekerjaan (team leader/co team leader) dinilai pula pengalaman sebagai pemimpin/ wakil pemimpin tim. Ketentuan penghitungan pengalaman kerja profesional dilakukan sebagai berikut : (a). tidak boleh terjadi tumpang tindih (overlap), bila terjadi
overlap yang dihitung hanya salah satu, (b). apabila terdapat perhitungan bulan menurut Pokja ULP
lebih kecil dari yang tertulis dalam penawaran, maka yang diambil adalah perhitungan Pokja ULP. Apabila perhitungan Pokja ULP lebih besar dibandingkan dengan yang tertulis dalam penawaran, maka yang diambil adalah yang tertulis dalam penawaran, (c). apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional
ditulis secara lengkap tanggal, bulan, dan tahunnya, maka pengalaman kerja akan dihitung secara penuh (kecuali bila terjadi overlap, maka bulan yang overlap dihitung satu kali), (d). apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional
ditulis bulan dan tahunnya saja (tanpa tanggal), maka pengalaman kerja yang dihitung adalah total bulannya dikurangi 1 (satu) bulan, (e). apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional
ditulis tahunnya saja (tanpa tanggal dan bulan), maka pengalaman kerja yang dihitung hanya 25 % dari total bulannya, (f). kesesuaian lingkup pekerjaan dan posisi pengalaman
kerja profesional dibandingkan dengan yang dipersyaratkan dalam KAK, dinilai dengan kriteria sebagai berikut: i
lingkup pekerjaan:
sesuai
menunjang/terkait
ii posisi:
sesuai
tidak sesuai
65
JDIH Kementerian PUPR
iii nilai masing-masing kriteria ditetapkan oleh Pokja ULP berdasarkan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai dengan yang tercantum dalam LDP. (g). bulan kerja profesional yang didapatkan dari butir (c),
(d), dan (e) dikalikan dengan nilai kesesuaian lingkup pekerjaan dan posisi yang didapatkan dari butir (f), (h). total seluruh bulan kerja profesional dibagi dengan
angka 12 sehingga didapatkan jangka waktu pengalaman kerja profesional seorang tenaga ahli. (i). Nilai jangka waktu pengalaman kerja profesional tenaga
ahli dicantumkan dalam LDP. (3). Sertifikat keahlian/profesi yang dikeluarkan oleh pihak
yang berwenang mengeluarkan, sesuai dengan keahlian/profesi yang disyaratkan dalam KAK, seperti sertifikat ahli arsitek yang dikeluarkan oleh Ikatan Arsitek Indonesia; (4). apabila sertifikat keahlian/profesi dipersyaratkan, tenaga
ahli yang tidak memiliki sertifikat keahlian/profesi, tidak diberi nilai; (5). Lain-lain : penguasaan bahasa Inggris, bahasa Indonesia
(bagi konsultan Asing), bahasa setempat, aspek pengenalan (familiarity) atas tata-cara, aturan, situasi, dan kondisi (custom) setempat. Personil yang menguasai/memahami aspek-aspek tersebut di atas diberikan nilai secara proporsional. (6). [sub unsur lain yang dinilai dan dipersyaratkan].
c) bobot masing-masing sub unsur ditetapkan oleh Pokja ULP berdasarkan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai dengan yang tercantum dalam LDP. d) Tingkat pendidikan tenaga ahli yang kurang dari tingkat pendidikan yang dipersyaratkan dalam KAK diberi nilai 0 (nol). e) Kualifikasi dari tenaga ahli yang melebihi dari kualifikasi yang dipersyaratkan dalam KAK tidak mendapat tambahan nilai. 7). Hasil evaluasi teknis harus melewati ambang batas total nilai teknis
(passing grade) dan ambang batas masing-masing unsur penilaian yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan/Seleksi. 8). Apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang lulus evaluasi
teknis, maka proses seleksi tetap dilanjutkan. 9). Apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi teknis maka seleksi
dinyatakan gagal. 10). Ambang batas/lulus (passing grade)
a) Nilai ambang batas/lulus ditetapkan oleh Pokja ULP dalam dokumen seleksi. b) Bagi penyedia jasa yang nilainya di bawah nilai ambang batas/lulus, dinyatakan gugur. c) Bagi penyedia jasa yang nilainya sama atau di atas nilai ambang batas/lulus, dimasukkan dalam peringkat teknis. c. EVALUASI PENAWARAN BIAYA. 1). Pokja ULP melakukan evaluasi penawaran biaya dalam jangka
waktu yang ditetapkan dalam Dokumen Seleksi. 66
JDIH Kementerian PUPR
2). Pokja ULP melakukan Koreksi Aritmatik terhadap penawaran
biaya, dengan ketentuan: a) Untuk kontrak Harga Satuan: (1). Kesalahan hasil pengalian antara volume dengan harga
satuan, harus dilakukan pembetulan, dengan ketentuan harga satuan pekerjaan yang ditawarkan tidak boleh diubah; (2). Jenis pekerjaan yang tidak diberi harga satuan dianggap
sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan yang lain, dan harga satuan pada surat penawaran tetap dibiarkan kosong; b) Untuk kontrak Lump Sum: (1). apabila ada perbedaan penulisan nilai penawaran biaya
antara angka dan huruf, nilai yang diakui adalah nilai dalam tulisan huruf; (2). apabila penawaran dalam angka tertulis dengan jelas
sedangkan dalam huruf tidak jelas, nilai yang diakui adalah nilai dalam tulisan angka; atau (3). apabila penawaran dalam angka dan huruf tidak jelas,
penawaran dinyatakan gugur. 3). Total penawaran biaya terkoreksi yang melebihi pagu anggaran
mengugurkan penawaran. 4). Total penawaran biaya terkoreksi yang melebihi HPS tidak
menggugurkan penawaran sepanjang penawaran biaya tersebut masih dibawah atau sama dengan pagu anggaran. Jika nilai total HPS sama dengan nilai pagu anggaran maka nilai total HPS tersebut dijadikan patokan untuk menggugurkan penawaran biaya terkoreksi apabila melebihi nilai total HPS. 5). Unsur-unsur
yang perlu diteliti dan dinilai dalam evaluasi penawaran biaya dilakukan terhadap: a) Kewajaran biaya pada Rincian Biaya Langsung Personil (remuneration); b) Kewajaran penugasan penawaran teknis;
tenaga
ahli
(man-month)
sesuai
c) Kewajaran penugasan tenaga pendukung (man-month); d) Kewajaran biaya pada Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct reimbursable cost). 6). Pokja ULP membuat dan menandatangani Berita Acara Hasil
Evaluasi Administrasi, Teknis dan Biaya yang sekurang-kurangnya memuat: a) Tanggal berita acara; b) nama dan alamat seluruh peserta; c) hasil evaluasi penawaran administrasi; d) nilai evaluasi teknis diurutkan mulai dari nilai tertinggi; e) besaran usulan biaya dan biaya terkoreksi; f) kesimpulan tentang kewajaran: (1). biaya pada Rincian Biaya Langsung Personil (remuneration); (2). penugasan tenaga ahli; (3). penugasan tenaga pendukung; dan 67
JDIH Kementerian PUPR
(4). biaya pada Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct
reimbursable cost). g) jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap tahapan evaluasi; h) Ambang Batas Nilai Teknis (Passing Grade); i) pernyataan bahwa seleksi gagal apabila tidak ada penawaran yang memenuhi syarat. Catatan: untuk Seleksi Sederhana, tidak ada pembuatan Berita Acara Administrasi, Teknis, dan Biaya. Berita Acara akan dibuat dan ditandatangani setelah evaluasi kualifikasi selesai dilaksanakan.
d. EVALUASI KUALIFIKASI. Khusus untuk Seleksi Sederhana dilakukan evaluasi kualifikasi. 1). Evaluasi kualifikasi dilakukan terhadap peserta yang lulus ambang batas nilai teknis dan telah dilakukan evaluasi biaya. 2). Evaluasi formulir isian kualifikasi dilakukan dengan sistem gugur. 3). Peserta dinyatakan memenuhi persyaratan kualifikasi, apabila: a) formulir isian kualifikasi ditandatangani oleh peserta yang mengikuti Seleksi; b) menyampaikan pernyataan/pengakuan tertulis bahwa peserta yang bersangkutan tidak dalam pengawasan pengadilan; c) tidak masuk dalam daftar hitam; d) memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun terakhir (SPT tahunan PPh); e) memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai Penyedia jasa konsultansi dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman subkontrak; f) memiliki kualifikasi pendidikan minimal sama dengan yang disyaratkan dalam Dokumen Pengadaan; g) memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan (apabila dipersyaratkan); h) menyampaikan daftar pengalaman pekerjaan dengan sub bidang yang sesuai/sejenis dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. 4). dengan tetap mengedepankan prinsip–prinsip pengadaan dan kaidah bisnis yang baik, persyaratan bagi Penyedia Jasa asing dikecualikan dari ketentuan huruf d). 5). Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka dilakukan klarifikasi secara tertulis, namun tidak boleh mengubah substansi formulir isian kualifikasi. 6). Penilaian kualifikasi dalam proses pascakualifikasi sudah merupakan ajang kompetisi, data yang kurang tidak dapat dilengkapi. 7). Apabila tidak ada yang lulus penilaian kualifikasi, Seleksi dinyatakan gagal.
68
JDIH Kementerian PUPR
e. PEMBUKTIAN KUALIFIKASI. Khusus untuk jasa konsultansi Seleksi Sederhana, pembuktian kualifikasi terhadap peserta yang memenuhi persyaratan kualifikasi dilakukan setelah evaluasi kualifikasi. 1). Pembuktian kualifikasi dilakukan dengan cara melihat dokumen asli atau rekaman yang dilegalisir oleh pihak yang berwenang, dan meminta rekamannya. 2). Pokja ULP melakukan klarifikasi dan/atau verifikasi kepada penerbit dokumen, apabila diperlukan. 3). Apabila hasil pembuktian kualifikasi ditemukan pemalsuan data, peserta tersebut digugurkan dan dimasukkan dalam Daftar Hitam. 4). Apabila tidak ada penawaran yang lulus pembuktian kualifikasi, Seleksi dinyatakan gagal. 5). Pokja ULP membuat dan bersama wakil peserta menandatangani Berita Acara Pembuktian Kualifikasi. 6). Pokja ULP membuat dan menandatangani Berita Acara Evaluasi Administrasi, Teknis, Biaya, dan Kualifikasi yang paling kurang memuat: a) nama paket pekerjaan dan HPS b) nama dan alamat peserta; c) besaran usulan biaya dan biaya terkoreksi; d) hasil evaluasi administrasi; e) nilai hasil evaluasi teknis; f) Ambang Batas Nilai Teknis (Passing Grade); g) kesimpulan tentang kewajaran: (1).biaya pada Rincian Biaya Langsung Personil (remuneration); (2).penugasan tenaga ahli; (3).penugasan tenaga pendukung; dan (4).biaya pada Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct reimbursable cost). h) hasil evaluasi dan pembuktian kualifikasi; i) jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap tahapan evaluasi; j) tanggal dibuatnya Berita Acara; k) keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu mengenai pelaksanaan Seleksi; l) pernyataan bahwa Seleksi gagal apabila tidak ada penawaran yang memenuhi syarat. I. PENETAPAN PEMENANG SELEKSI 1. METODE EVALUASI KUALITAS
Dalam hal peserta jasa konsultans dari badan usaha (prakualifikasi), maka tidak ada tahapan penetapan pemenang seleksi tetapi terdapat tahapan penetapan peringkat teknis. a. Pokja ULP membuat Surat Penetapan Pemenang Seleksi berdasarkan Berita Acara Hasil Evaluasi, untuk nilai sampai dengan Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah). 69
JDIH Kementerian PUPR
b. Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi membuat Surat Penetapan Pemenang untuk nilai seleksi di atas Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) setelah mendapat usulan dari ULP, dengan ketentuan: 1). usulan
penetapan urutan penetapan pemenang peserta ditembuskan kepada PPK dan APIP Kementerian/Lembaga/ Pemerintah Daerah/Institusi;
2). apabila
Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi tidak setuju dengan usulan ULP, maka Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi secara tertulis memerintahkan evaluasi ulang atau menyatakan seleksi gagal.
c. Penetapan pemenang seleksi disusun sesuai dengan urutannya dan harus memuat: 1). nama paket pekerjaan dan nilai total HPS; 2). nama dan alamat peserta serta nilai teknis yang diperoleh; 3). Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); 4). besaran usulan biaya dan biaya terkoreksi untuk peserta yang lulus ambang batas nilai teknis dengan peringkat teknis terbaik; dan 5). hasil evaluasi penawaran administrasi, teknis, dan biaya. d. Data pendukung yang diperlukan untuk menetapkan pemenang adalah: 1). Dokumen Seleksi beserta adendum (apabila ada); 2). BAPP; 3). Berita Acara Hasil Evaluasi Administrasi, Teknis, Biaya, dan Kualifikasi; dan 4). Dokumen Penawaran dari peserta dengan peringkat teknis terbaik dan peringkat teknis terbaik ke 2 dan ke 3 yang telah diparaf anggota Pokja ULP dan 2 (dua) wakil peserta. e. Apabila terjadi keterlambatan dalam menetapkan pemenang dan mengakibatkan surat penawaran habis masa berlakunya, dilakukan konfirmasi kepada peserta untuk memperpanjang surat penawaran. Calon pemenang yang tidak bersedia memperpanjang surat penawaran dapat mengundurkan diri tanpa dikenakan sanksi. 2. METODE EVALUASI KUALITAS DAN BIAYA
a. Pokja ULP membuat Surat Penetapan Pemenang Seleksi yang memperoleh nilai kombinasi penawaran teknis dan penawaran biaya yang terbesar/tertinggi berdasarkan Berita Acara Evaluasi Penawaran Biaya dan Perhitungan Kombinasi Teknis dan Biaya untuk nilai sampai dengan Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah). b. Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi membuat Surat Penetapan Pemenang untuk nilai seleksi di atas Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) setelah mendapat usulan dari ULP, dengan ketentuan: 1). usulan
penetapan urutan penetapan pemenang peserta ditembuskan kepada PPK dan APIP Kementerian/Lembaga/ Pemerintah Daerah/Institusi;
2). apabila
Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi tidak setuju dengan usulan ULP, maka Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi secara tertulis memerintahkan evaluasi ulang atau menyatakan seleksi gagal. 70
JDIH Kementerian PUPR
c. Penetapan pemenang seleksi terdiri dari 1 (satu) pemenang dan paling banyak 2 (dua) pemenang cadangan yaitu peserta lain yang mendapatkan nilai kombinasi tertinggi berikutnya. d. Penetapan pemenang seleksi disusun sesuai dengan urutannya dan harus memuat: 1). nama paket pekerjaan dan nilai paket pekerjaan; 2). nama dan alamat peserta; 3). Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); 4). penawaran biaya setelah dikoreksi aritmatik; dan 5). nilai gabungan penawaran teknis dan penawaran biaya.
e. Data pendukung yang diperlukan untuk menetapkan pemenang adalah: 1). Dokumen Seleksi beserta adendum (apabila ada); 2). BAPP; 3). Berita
Acara Evaluasi Penawaran Kombinasi Teknis dan Biaya; dan
Biaya
dan
Perhitungan
4). Dokumen
Penawaran dari peserta dengan nilai kombinasi terbesar/tertinggi dan nilai kombinasi terbesar/tertinggi ke 2 dan ke 3 yang telah diparaf anggota pokja ULP dan 2 (dua) wakil peserta.
3. METODE EVALUASI PAGU ANGGARAN a. Pokja ULP menetapkan pemenang seleksi yang memiliki nilai teknis
paling tinggi diantara peserta yang memiliki nilai teknis di atas ambang batas nilai teknis (passing grade) dan penawaran biaya terkoreksinya sama dengan atau lebih kecil dari nilai pagu anggaran untuk nilai sampai dengan Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah). b. Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan Institusi membuat
Surat Penetapan Pemenang untuk nilai seleksi di atas Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) setelah mendapat usulan dari ULP, dengan ketentuan: 1). usulan
penetapan urutan penetapan pemenang ditembuskan kepada PPK dan APIP K/L/D/I;
peserta
2). apabila
Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi tidak setuju dengan usulan ULP, maka Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi secara tertulis memerintahkan evaluasi ulang atau menyatakan seleksi gagal.
c. Penetapan pemenang seleksi terdiri dari 1 (satu) pemenang dan paling
banyak 2 (dua) pemenang cadangan. d. Penetapan pemenang seleksi disusun sesuai dengan urutannya dan
harus memuat: 1). Nama paket pekerjaan; 2). Nama dan alamat peserta; 3). Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); 4). Nilai teknis; 5). penawaran biaya setelah dikoreksi aritmatik; 6). Ambang batas nilai teknis; dan 7). Pagu anggaran dan HPS e. Data pendukung yang diperlukan untuk menetapkan pemenang
adalah: 71
JDIH Kementerian PUPR
1). Dokumen Seleksi beserta adendum (apabila ada); 2). BAPP; 3). Berita Acara Hasil Evaluasi Administrasi, Teknis dan Biaya; dan 4). Dokumen Penawaran dari peserta dengan nilai teknis tertinggi, dan
nilai teknis tertinggi ke 2 dan ke 3 yang penawaran biaya terkoreksinya sama dengan atau lebih kecil dari nilai pagu anggaran dan telah diparaf anggota pokja ULP dan 2 (dua) wakil peserta. 4. METODE EVALUASI BIAYA TERENDAH a. Pokja ULP menetapkan pemenang seleksi yang nilai teknisnya di atas
Ambang Batas Nilai Teknis (Passing Grade) dan penawaran biaya terkoreksinya paling rendah berdasarkan Berita Acara Evaluasi Administrasi, Teknis, dan Biaya untuk nilai sampai dengan Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah). b. Menteri/Kepala
Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi membuat Surat Penetapan Pemenang untuk nilai seleksi di atas Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) setelah mendapat usulan dari ULP, dengan ketentuan: 1). usulan
penetapan urutan penetapan pemenang ditembuskan kepada PPK dan APIP K/L/D/I;
peserta
2). apabila
Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi tidak setuju dengan usulan ULP, maka Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi secara tertulis memerintahkan evaluasi ulang atau menyatakan seleksi gagal.
c. Penetapan pemenang seleksi terdiri dari 1 (satu) pemenang dan paling
banyak 2 (dua) pemenang cadangan. d. Penetapan pemenang seleksi disusun sesuai dengan urutannya dan
harus memuat: 1). Nama paket pekerjaan; 2). Nama dan alamat peserta; 3). Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); 4). Nilai teknis; 5). penawaran biaya setelah dikoreksi aritmatik; 6). Ambang batas nilai teknis; dan 7). Pagu anggaran dan HPS e. Data pendukung yang diperlukan untuk menetapkan pemenang
adalah: 1). Dokumen Seleksi beserta adendum (apabila ada); 2). BAPP; 3). Berita Acara Hasil Evaluasi Administrasi, Teknis dan Biaya; dan 4). Dokumen Penawaran dari peserta dengan nilai penawaran biaya
terkoreksi terendah dan nilai penawaran biaya terkoreksi terendah ke 2 dan ke 3 yang telah diparaf anggota pokja ULP dan 2 (dua) wakil peserta.
72
JDIH Kementerian PUPR
J. PENGUMUMAN PEMENANG SELEKSI 1. METODE EVALUASI KUALITAS
Dalam hal jasa konsultansi badan pengumuman pemenang seleksi.
usaha,
tidak
ada
tahapan
Pokja ULP memberitahukan penetapan pemenang kepada seluruh peserta, serta diumumkan di website LPSE dan ditempel papan pengumuman resmi untuk masyarakat, yang sekurang-kurangnya memuat: a. nama paket pekerjaan dan nilai total HPS; b. nama, NPWP dan alamat Penyedia serta biaya penawaran atau biaya
penawaran terkoreksi; dan c. hasil evaluasi penawaran administrasi, teknis, biaya dan evaluasi
kualifikasi untuk peserta yang dievaluasi. 2. METODE EVALUASI KUALITAS DAN BIAYA, BIAYA TERENDAH, DAN
PAGU ANGGARAN Pokja ULP memberitahukan penetapan pemenang kepada seluruh peserta, serta diumumkan di website LPSE dan ditempel papan pengumuman resmi untuk masyarakat, yang sekurang-kurangnya memuat: a. nama paket pekerjaan dan nilai total HPS; b. nama, NPWP dan alamat Penyedia serta biaya penawaran atau biaya
penawaran terkoreksi; dan c. hasil evaluasi penawaran administrasi, teknis, dan biaya untuk peserta
yang dievaluasi. K. SANGGAHAN 1. Peserta yang memasukkan penawaran dapat menyampaikan sanggahan
secara tertulis atas penetapan pemenang kepada Pokja ULP, disertai bukti terjadinya penyimpangan, dengan tembusan kepada PA/KPA, PPK, dan APIP Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi yang bersangkutan, dengan ketentuan: a. Dalam hal Seleksi Umum, paling lambat 5 (lima) hari kalender kerja
setelah pengumuman pemenang; atau b. Dalam hal Seleksi Sederhana, paling lambat 3 (tiga) hari kalender kerja
setelah pengumuman pemenang. Catatan: dalam hal seleksi jasa konsultansi (badan usaha) menggunakan metode kualitas, sanggahan dilakukan terhadap penetapan peringkat teknis.
2. Sanggahan diajukan oleh peserta baik secara sendiri-sendiri maupun
bersama-sama dengan peserta lain. 3. Sanggahan diajukan oleh peserta baik secara sendiri-sendiri maupun
bersama-sama dengan peserta lain apabila terjadi penyimpangan prosedur meliputi: a. penyimpangan
terhadap ketentuan dan prosedur yang diatur Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 04 Tahun 2015 beserta petunjuk teknisnya dan yang telah ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan/Seleksi;
b. rekayasa tertentu sehingga menghalangi terjadinya persaingan usaha
yang tidak sehat; dan/atau c. penyalahgunaan wewenang oleh Pokja ULP dan/atau pejabat yang
berwenang lainnya. 73
JDIH Kementerian PUPR
4. Pokja ULP wajib memberikan jawaban tertulis atas semua sanggahan,
dengan ketentuan: a. Dalam hal Seleksi Umum, paling lambat 5 (lima) hari kalender setelah
menerima surat sanggahan; atau b. Dalam hal Seleksi Sederhana, paling lambat 3 (tiga) hari kalender
setelah menerima surat sanggahan. 5. Apabila sanggahan dinyatakan benar, Pokja ULP menyatakan Seleksi
gagal. 6. Sanggahan yang diajukan bukan dari peserta atau tidak ditandatangani
sebagaimana dimaksud pada angka 2 atau disampaikan kepada PA/KPA, PPK atau disampaikan dan diterima diluar masa sanggahan, dianggap sebagai pengaduan dan tetap harus ditindaklanjuti serta tidak menghentikan proses seleksi. 7. Peserta dapat menyampaikan sanggahan terhadap seleksi gagal yang
disebabkan karena tidak ada peserta yang lulus evaluasi penawaran.
74
JDIH Kementerian PUPR
BAB V KLARIFIKASI DAN NEGOSIASI, SERTA PEMBUATAN BAHS Apabila seluruh atau sebagian billing rate tenaga ahli yang diusulkan dibawah Kebutuhan Hidup Layak (KHL) setelah dilakukan klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya seluruh atau sebagian billing rate tenaga ahli masih dibawah Kebutuhan Hidup Layak (KHL), maka SPPBJ terhadap perusahaan yang bersangkutan tidak dapat dilaksanakan. A. UNDANGAN KLARIFIKASI DAN NEGOSIASI TEKNIS DAN BIAYA Dalam hal pengadaan jasa konsultansi menggunakan kontrak lump sum, maka Pokja ULP segera mengundang peserta yang ditetapkan sebagai pemenang untuk menghadiri acara klarifikasi teknis. 1. Pokja ULP segera mengundang peserta yang ditetapkan sebagai pemenang
untuk menghadiri acara klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya, dengan ketentuan: a. tidak ada sanggahan dari peserta; b. sanggahan terbukti tidak benar; atau c. masa sanggah berakhir. Catatan: Dalam hal metode evaluasi berdasarkan kualitas (Badan Usaha), Pokja ULP menyampaikan undangan untuk menghadiri acara klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya segera setelah acara pembukaan dan evaluasi sampul II selesai.
2. Undangan mencantumkan tempat, hari, tanggal, dan waktu klarifikasi
dan negosiasi teknis dan biaya. B. KLARIFIKASI DAN NEGOSIASI TEKNIS DAN BIAYA Dalam hal pengadaan jasa konsultansi menggunakan kontrak lump sum, Pokja ULP melakukan klarifikasi teknis kepada pemenang seleksi. Hasil klarifikasi teknis tidak merubah biaya penawaran. Pokja ULP melakukan klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya kepada peserta yang diundang dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya dilakukan oleh Pokja ULP
dengan: a. direktur utama/pimpinan perusahaan; b. penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan yang nama
penerima kuasanya tercantum dalam akte perubahannya (dinyatakan dengan surat kuasa);
pendirian
atau
c. kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat yang
dibuktikan dengan dokumen otentik; atau d. pejabat
yang menurut perjanjian kerja sama berhak mewakili perusahaan yang bekerja sama.
2. Klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya dilakukan untuk: a. meyakinkan kejelasan teknis dan biaya, dengan memperhatikan
kesesuaian antara bobot pekerjaan dengan tenaga ahli dan/atau tenaga pendukung yang ditugaskan, serta mempertimbangkan kebutuhan perangkat/fasilitas pendukung yang proporsional guna pencapaian hasil kerja yang optimal;
75
JDIH Kementerian PUPR
b. memperoleh kesepakatan biaya yang efisien dan efektif dengan tetap
mempertahankan hasil yang ingin dicapai sesuai dengan penawaran teknis yang diajukan peserta. 3. Aspek-aspek teknis yang perlu diklarifikasi dan dinegosiasi terutama: a. lingkup dan sasaran jasa konsultansi; b. cara penanganan pekerjaan dan rencana kerja; c. kualifikasi tenaga ahli; d. organisasi pelaksanaan; e. program alih pengetahuan; f. jadwal pelaksanaan pekerjaan; g. jadwal penugasan personil; dan h. fasilitas penunjang. 4. Aspek-aspek biaya yang perlu diklarifikasi dan dinegosiasi terutama: a. kesesuaian rencana kerja dengan jenis pengeluaran biaya; b. volume kegiatan dan jenis pengeluaran; dan c. biaya satuan dibandingkan dengan biaya yang berlaku di pasaran. 5. Klarifikasi
dan negosiasi terhadap unit biaya personil dilakukan berdasarkan daftar gaji yang telah diaudit dan/atau bukti setor pajak penghasilan tenaga ahli konsultan yang bersangkutan, dengan ketentuan: a. biaya satuan dari biaya langsung personil, maksimum 4,0 (empat koma
nol) kali gaji dasar yang diterima oleh tenaga ahli tetap dan/atau maksimum 2,5 (dua koma lima) kali penghasilan yang diterima oleh tenaga ahli tidak tetap berdasarkan perhitungan dari daftar gaji yang telah diaudit dan/atau bukti setor pajak penghasilan tenaga ahli konsultan yang bersangkutan; b. unit biaya personil dihitung berdasarkan satuan waktu yang dihitung
berdasarkan tingkat kehadiran dengan ketentuan sebagai berikut: 1). 1 (satu) bulan dihitung minimal 22 (dua puluh dua) hari kerja; 2). 1 (satu) hari kerja dihitung minimal 8 (delapan) jam kerja. 6. Klarifikasi dan negosiasi terhadap biaya tenaga pendukung (tenaga teknik
dan penunjang/administrasi), seperti: tenaga survey, sekretaris, atau manajer kantor, dilakukan berdasarkan harga pasar tenaga pendukung tersebut. 7. Negosiasi biaya dilakukan terhadap total penawaran biaya terkoreksi yang
melebihi HPS, agar didapatkan total penawaran biaya hasil negosiasi yang memenuhi HPS, tanpa mengurangi kualitas penawaran teknis. 8. Harga satuan yang dapat dinegosiasikan yaitu Biaya Langsung Non-
Personil yang dapat diganti (direct reimbursable cost) dan/atau Biaya Langsung Personil (remuneration) yang dinilai tidak wajar berdasarkan ketentuan pada angka 5. 9. Apabila hasil evaluasi penawaran biaya serta klarifikasi dan negosiasi
teknis dan biaya tidak ditemukan hal-hal yang tidak wajar, total penawaran biaya dapat diterima sepanjang tidak melebihi pagu anggaran. 10. Apabila
klarifikasi dan negosiasi dengan pemenang Seleksi tidak menghasilkan kesepakatan, Pokja ULP melanjutkan dengan mengundang pemenang cadangan pertama (apabila ada) untuk melakukan proses klarifikasi dan negosiasi sebagaimana diatur dalam angka 1 dan seterusnya. Catatan : Dalam hal seleksi jasa konsultansi (badan usaha) menggunakan metode evaluasi kualitas, apabila klarifikasi dan negosiasi dengan peserta yang memiliki peringkat teknis
76
JDIH Kementerian PUPR
terbaik tidak menghasilkan kesepakatan, Pokja ULP melanjutkan dengan mengundang peserta yang memiliki peringkat teknis kedua dan lulus ambang batas nilai teknis (apabila ada) untuk menghadiri acara pembukaan Sampul II, yang selanjutnya dilakukan proses klarifikasi dan negosiasi sebagaimana diatur dalam angka 1 dan seterusnya.
11. Apabila dalam klarifikasi dan negosiasi dengan pemenang cadangan
pertama tidak menghasilkan kesepakatan, Pokja ULP melanjutkan dengan mengundang pemenang cadangan kedua (apabila ada), yang selanjutnya dilakukan proses klarifikasi dan negosiasi sebagaimana di atur dalam angka 1 dan seterusnya. Catatan: Dalam hal seleksi jasa konsultansi (badan usaha) menggunakan metode evaluasi kualitas, apabila dalam klarifikasi dan negosiasi dengan peringkat teknis kedua tidak menghasilkan kesepakatan, Pokja ULP melanjutkan dengan mengundang peserta yang memiliki peringkat teknis ketiga dan lulus ambang batas nilai teknis (apabila ada) untuk menghadiri acara pembukaan Sampul II, yang selanjutnya dilakukan proses klarifikasi dan negosiasi sebagaimana di atur dalam angka 1 dan seterusnya.
12. Apabila klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya dengan 1 (satu)
pemenang dan 2 (dua) pemenang cadangan tidak menghasilkan kesepakatan, Seleksi dinyatakan gagal. Catatan: Dalam hal seleksi jasa konsultansi (badan usaha) menggunakan metode evaluasi kualitas, apabila klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya dengan peserta yang memiliki peringkat teknis terbaik pertama, kedua, dan ketiga yang lulus ambang batas nilai teknis tidak menghasilkan kesepakatan, Seleksi dinyatakan gagal.
13. Pokja ULP membuat Berita Acara Hasil Klarifikasi dan Negosiasi.
C. PEMBUATAN BERITA ACARA HASIL SELEKSI (BAHS) 1. BAHS merupakan kesimpulan hasil Seleksi yang dibuat oleh Pokja ULP
dan ditandatangani oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota Pokja ULP. Catatan: Dalam hal seleksi menggunakan metode evaluasi kualitas, BAHS ditandatangani oleh paling kurang 1/2 (satu per dua) dari jumlah anggota Pokja ULP
2. BAHS harus memuat hal-hal sebagai berikut: a. nama seluruh peserta Seleksi yang ikut prakualifikasi; Catatan: dalam hal Seleksi Sederhana dengan Pascakualifikasi dan jasa konsultansi Perseorangan, dimuat nama seluruh peserta Seleksi yang ikut pascakualifikasi
b. nama peserta Seleksi yang masuk Daftar Pendek; c. hasil evaluasi penawaran administrasi dan nilai evaluasi teknis; d. biaya penawaran dan biaya penawaran terkoreksi dari peserta Seleksi
yang lulus ambang batas nilai teknis (passing grade); e. hasil perhitungan kombinasi teknis dan biaya (khusus untuk metode
evaluasi kualitas dan biaya);
f. hasil evaluasi dan pembuktian kualifikasi (pada Seleksi Sederhana); g. hasil klarifikasi dan negosiasi; h. pagu anggaran dan HPS; i.
metode evaluasi yang digunakan;
j.
unsur-unsur yang dievaluasi;
k. rumus yang dipergunakan; l.
keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu mengenai hal ikhwal pelaksanaan Seleksi;
m. jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap tahapan
evaluasi; dan n. tanggal dibuatnya Berita Acara.
77
JDIH Kementerian PUPR
78
JDIH Kementerian PUPR
BAB VI SELEKSI GAGAL DAN TINDAK LANJUT SELEKSI GAGAL
A. SELEKSI GAGAL 1. Pokja ULP menyatakan seleksi gagal, apabila: a. jumlah peserta yang lulus kualifikasi pada proses prakualifikasi kurang dari 3 (tiga) untuk Seleksi Umum; b. seluruh peserta yang masuk sebagai Calon Daftar Pendek tidak hadir dalam pembuktian kualifikasi; c. apabila dalam evaluasi penawaran ditemukan bukti/indikasi terjadi persaingan usaha yang tidak sehat; d. seluruh penawaran biaya yang masuk untuk Kontrak Lump Sum diatas Pagu Anggaran; e. tidak ada penawaran yang lulus evaluasi penawaran; f. sanggahan dari peserta yang memasukkan Dokumen Penawaran terhadap hasil Seleksi ternyata benar; g. calon pemenang dan pemenang cadangan 1 dan pemenang cadangan 2, tidak hadir dalam klarifikasi dan negosiasi dengan alasan yang tidak dapat diterima; h. tidak ada peserta yang menyetujui/menyepakati hasil negosiasi teknis dan biaya; atau i. penawaran biaya terkoreksi untuk Kontrak Harga Satuan dan Kontrak gabungan Lump Sum dan Harga Satuan lebih tinggi dari Pagu Anggaran, kecuali yang menggunakan metode evaluasi kualitas. 2. PA/KPA menyatakan Seleksi gagal, apabila: a. PA/KPA sependapat dengan PPK yang tidak bersedia menandatangani SPPBJ karena pelaksanaan Seleksi tidak sesuai Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 04 Tahun 2015 beserta petunjuk teknisnya; b. pengaduan masyarakat adanya dugaan KKN yang melibatkan Pokja ULP dan/atau PPK, ternyata benar; c. dugaan KKN dan/atau pelanggaran persaingan sehat pelaksanaan Seleksi dinyatakan benar oleh pihak berwenang;
dalam
d. sanggahan dari peserta yang memasukan penawaran atas kesalahan prosedur yang tercantum dalam Dokumen Seleksi Penyedia Barang/Jasa ternyata benar; e. Dokumen Seleksi undangan;
tidak
sesuai
dengan
peraturan
perundang-
f. pelaksanaan Seleksi tidak sesuai atau menyimpang dari Dokumen Pengadaan; g. calon pemenang dan pemenang cadangan 1 dan 2 mengundurkan diri; atau h. pelaksanaan Seleksi melanggar Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 04 Tahun 2015 beserta petunjuk teknisnya. 3. Menteri/Pimpinan Lembaga/Institusi Lainnya menyatakan Seleksi gagal, apabila pengaduan masyarakat adanya dugaan KKN yang melibatkan KPA ternyata benar; 79
JDIH Kementerian PUPR
4. Kepala Daerah menyatakan Seleksi gagal, apabila pengaduan masyarakat adanya dugaan KKN yang melibatkan PA dan/atau KPA ternyata benar. 5. Setelah Seleksi dinyatakan gagal, Pokja ULP memberitahukan kepada seluruh peserta. 6. PA/KPA/PPK/ULP dilarang memberikan ganti rugi kepada peserta Seleksi bila penawarannya ditolak atau Seleksi dinyatakan gagal. B. TINDAK LANJUT SELEKSI GAGAL 1. PA/KPA, PPK dan/atau Pokja ULP melakukan evaluasi penyebab
terjadinya Seleksi gagal, antara lain: a. kemungkinan terjadinya persekongkolan; b. adanya persyaratan yang diskriminatif; c. persyaratan kualifikasi perusahaan dan/atau kualifikasi tenaga ahli terlalu tinggi atau mengarah pada Penyedia tertentu; d. nilai total pagu anggaran terlalu rendah; e. nilai dan/atau ruang lingkup pekerjaan terlalu besar; atau f. kecurangan dalam pengumuman. 2. Setelah pemberitahuan adanya Seleksi gagal, Pokja ULP meneliti dan
menganalisis penyebab terjadinya Seleksi gagal, untuk menentukan langkah selanjutnya, yaitu melakukan: a. evaluasi ulang; b. penyampaian ulang Dokumen Penawaran; c. Seleksi ulang; atau d. penghentian proses Seleksi. 3. Apabila
dari hasil evaluasi penyebab terjadinya seleksi gagal, mengharuskan adanya perubahan Dokumen Seleksi, maka dilakukan Seleksi ulang dengan terlebih dahulu memperbaiki Dokumen Seleksi.
4. Pokja ULP menindaklanjuti Seleksi gagal dengan ketentuan sebagai
berikut: a. melakukan pengumuman ulang prakualifikasi apabila: 1). jumlah peserta yang lulus prakualifikasi kurang dari 3 (tiga) untuk
Seleksi Umum. Dilakukan untuk mencari peserta baru selain peserta yang telah lulus penilaian kualifikasi. Peserta yang sudah lulus penilaian kualifikasi tidak perlu dilakukan penilaian kembali, kecuali ada perubahan Dokumen Kualifikasi. b. apabila seluruh peserta yang masuk sebagai Calon Daftar Pendek tidak hadir dalam pembuktian kualifikasi, Pokja ULP: 1). mengundang ulang semua peserta yang tercantum dalam daftar
peserta kecuali peserta yang tidak hadir dalam pembuktian kualifikasi, untuk memasukkan kembali persyaratan kualifikasi; dan/atau 2). melakukan
pengumuman Seleksi ulang untuk mengundang peserta baru.
c. apabila dalam evaluasi penawaran terjadi persaingan usaha yang tidak sehat, maka dilakukan evaluasi ulang atau pengumuman ulang untuk mengundang peserta baru selain peserta yang telah memasukkan penawaran. Peserta yang terlibat dimasukkan dalam Daftar Hitam; d. melakukan Seleksi ulang, apabila:
80
JDIH Kementerian PUPR
1). semua penawaran biaya terkoreksi yang disampaikan peserta
melampaui pagu anggaran, kecuali untuk Metode Evaluasi Kualitas; atau 2). pelaksanaan Seleksi melanggar Peraturan Presiden No. 54 Tahun
2010 yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 04 Tahun 2015 beserta petunjuk teknisnya. e. apabila Seleksi gagal karena sanggahan dari peserta dan/atau pengaduan masyarakat atas terjadinya penyimpangan ketentuan dan prosedur yang diatur dalam Peratuan Presiden ini dan yang telah ditetapkan dalam Dokumen Kualifikasi atau Dokumen Pemilihan ternyata benar, maka dilakukan penggantian pejabat dan/atau anggota Pokja ULP yang terlibat, kemudian Pokja yang baru: 1). mengundang ulang semua peserta untuk mengajukan penawaran
ulang secara lengkap (administrasi, teknis dan biaya); dan 2). PA, KPA, PPK dan/atau anggota Pokja ULP yang terlibat, dikenakan
sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. f. apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi penawaran atau tidak ada peserta yang menyetujui/menyepakati hasil negosiasi teknis dan biaya, maka dilakukan penyampaian ulang Dokumen Penawaran atau Seleksi ulang; g. apabila pelaksanaan evaluasi tidak sesuai dengan ketentuan dalam Dokumen Pengadaan atau sanggahan dari peserta yang memasukan Dokumen Penawaran atas kesalahan evaluasi penawaran ternyata benar, maka dilakukan penyampaian ulang Dokumen Penawaran atau Seleksi ulang dengan mengumumkan kembali dan mengundang peserta baru selain peserta lama yang telah masuk dalam daftar peserta; h. apabila Seleksi gagal karena sanggahan dari peserta terhadap Dokumen Pengadaan yang tidak sesuai dengan Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 04 Tahun 2015 beserta petunjuk teknisnya dan/atau sanggahan dari peserta atas kesalahan substansi Dokumen Pengadaan ternyata benar, maka setelah memperbaiki Dokumen Pengadaan, dilakukan Seleksi ulang dengan mengumumkan kembali dan mengundang peserta baru selain peserta lama yang telah masuk dalam daftar peserta; i. apabila Seleksi gagal karena calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 tidak hadir dalam acara klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya atau mengundurkan diri dari penunjukan pemenang, dilakukan Seleksi ulang dengan cara sebagai berikut: 1). mengundang peserta yang memenuhi syarat untuk menyampaikan
penawaran biaya yang baru, apabila yang memenuhi syarat sama dengan atau lebih dari 3 (tiga) peserta (tidak termasuk yang mengundurkan diri); atau 2). memberikan
sanksi kepada peserta yang tidak hadir/mengundurkan diri dengan alasan yang tidak dapat diterima, dengan cara memasukan ke dalam Daftar Hitam, baik badan usaha beserta pengurusnya.
j. apabila Seleksi gagal karena tidak tercapai kesepakatan dengan pemenang dan pemenang cadangan 1 dan 2 dalam acara klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya, dilakukan Seleksi ulang dengan cara sebagai berikut: 1). mengundang peserta yang memenuhi syarat untuk menyampaikan
penawaran biaya yang baru, apabila yang memenuhi syarat sama dengan atau lebih dari 3 (tiga) peserta (tidak termasuk yang mengundurkan diri); atau 81
JDIH Kementerian PUPR
k. apabila Seleksi gagal karena pengaduan masyarakat atas terjadinya KKN dari pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 ternyata benar, diatur ketentuan sebagai berikut: 1). apabila PA, KPA, PPK dan anggota Pokja ULP tidak terlibat KKN,
Pokja ULP: a) mengundang ulang semua peserta yang tercantum dalam daftar peserta yang tidak terlibat KKN, untuk mengajukan penawaran ulang secara lengkap (administrasi, teknis dan biaya); dan/atau b) melakukan pengumuman Seleksi ulang untuk mengundang peserta baru. 2). apabila PA, KPA, PPK dan/atau anggota Pokja ULP terlibat KKN,
dilakukan penggantian pejabat dan/atau anggota Pokja ULP yang terlibat KKN, kemudian Kelompok Kerja yang baru: a) mengundang ulang semua peserta yang tercantum dalam daftar peserta yang tidak terlibat KKN, untuk mengajukan penawaran ulang secara lengkap (administrasi, teknis dan biaya); dan/atau b) melakukan pengumuman Seleksi ulang untuk mengundang peserta baru. 3). dalam hal Pokja ULP menemukan indikasi kuat adanya KKN
diantara para peserta, Pokja ULP: a) meneliti kewajaran penawaran dengan cara memeriksa rincian Biaya Langsung Personil dan Biaya Langsung Non-Personil serta membandingkan dengan biaya-biaya untuk pekerjaan sejenis yang terdekat; b) memeriksa dokumentasi yang mendukung adanya KKN; dan c) menghentikan proses Seleksi, apabila hasil penelitian dan pemeriksaan mengarah kepada terjadinya KKN. 4). peserta yang terlibat KKN dikenakan sanksi :
a) dimasukkan dalam daftar hitam, baik badan usaha beserta pengurusnya; dan b) pidana sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. 5). PA, KPA, PPK dan/atau anggota Pokja ULP yang terlibat KKN,
dikenakan undangan.
sanksi
sesuai
ketentuan
peraturan
perundang-
5. Apabila dalam Seleksi pesertanya kurang dari 3 (tiga), maka: a. proses Seleksi dilanjutkan dengan melakukan negosiasi biaya, dalam
hal peserta yang memenuhi syarat hanya 2 (dua); atau b. proses Seleksi dilanjutkan seperti proses Penunjukan Langsung, dalam
hal peserta yang memenuhi syarat hanya 1 (satu). 6. Dalam hal Seleksi ulang gagal, Pokja ULP dapat melakukan Penunjukan
Langsung berdasarkan persetujuan PA, dengan tetap memperhatikan prinsip efisiensi, efektifitas dan akuntabilitas, dengan ketentuan: a. hasil pekerjaan tidak dapat ditunda; b. menyangkut kepentingan/keselamatan masyarakat; dan c. tidak
cukup waktu untuk pelaksanaan pekerjaan.
melaksanakan
proses
seleksi
dan
7. Apabila Seleksi ulang mengalami kegagalan dan tidak memenuhi kriteria
yang dimaksud pada angka 6 untuk dilakukan Penunjukan Langsung, maka:
82
JDIH Kementerian PUPR
a. anggaran dikembalikan ke negara dalam hal waktu sudah tidak
mencukupi; b. dapat dilakukan Seleksi kembali dengan terlebih dahulu melakukan
pengkajian ulang Dokumen Pengadaan; atau c. PA/KPA mengusulkan perubahan alokasi dananya (revisi anggaran)
untuk pekerjaan lain.
83
JDIH Kementerian PUPR
BAB VII LAIN-LAIN A. LARANGAN MEMBERIKAN GANTI RUGI PA/KPA/PPK/Pokja ULP dilarang memberikan ganti rugi kepada peserta seleksi bila penawarannya ditolak atau seleksi dinyatakan gagal. B. KEWAJIBAN MENYIMPAN DAN MEMELIHARA DOKUMEN PEMILIHAN PPK maupun Penyedia berkewajiban untuk menyimpan dan memelihara semua dokumen yang digunakan dan terkait dengan pelaksanaan selama umur konstruksi tetapi tidak lebih dari 10 (sepuluh) tahun. C. SELEKSI MENDAHULUI PERSETUJUAN DIPA TAHUN ANGGARAN Dalam hal pengumuman seleksi mendahului persetujuan DIPA Tahun Anggaran maka : 1. Harus dicantumkan dalam Pengumuman/Dokumen Pemilihan bahwa
seleksi ini dilakukan sebelum Dokumen Anggaran disahkan; 2. apabila dana dalam dokumen anggaran yang telah disahkan tidak tersedia
atau tidak cukup tersedia dalam DIPA Tahun Anggaran, maka Pengadaan Pekerjaan Jasa Konsultansi dapat dibatalkan dan Penyedia Jasa tidak dapat menuntut ganti rugi dalam bentuk apapun.
84
JDIH Kementerian PUPR
BAB IX LAMPIRAN
A. CONTOH KRITERIA EVALUASI TEKNIS B. CONTOH EVALUASI TEKNIS KONSULTAN BADAN USAHA 1. PENERAPAN TERHADAP METODE EVALUASI KUALITAS 2. PENERAPAN TERHADAP METODE EVALUASI KUALITAS DAN BIAYA 3. PENERAPAN TERHADAP METODE EVALUASI BIAYA TERENDAH 4. PENERAPAN TERHADAP METODE EVALUASI PAGU ANGGARAN
C. CONTOH FORMAT BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN D. CONTOH FORMAT BERITA ACARA PEMBUKAAN PENAWARAN E. CONTOH BERITA ACARA HASIL SELEKSI
85
JDIH Kementerian PUPR
A. CONTOH KRITERIA EVALUASI TEKNIS
PEKERJAAN PENGADAAN JASA KONSULTANSI : ......................................................................................................
Pokja ULP............................................................. Satuan Kerja.................................................... Tahun Anggaran ……………………………...
86
JDIH Kementerian PUPR
PEKERJAAN PENGADAAN JASA KONSULTANSI: ................................................................................................
1. Maksud dan tujuan
Pedoman ini disusun dalam rangka memberikan panduan kepada Pokja ULP agar dalam melakukan penilaian dan evaluasi usulan teknis pekerjaan jasa konsultansi diperlakukan sama terhadap semua penawar. 2. Cara Evaluasi a. Unsur yang dievaluasi dan persentase bobot masing-masing unsur
ditentukan sebagai berikut : 1). Pengalaman Perusahaan
10%
dengan
ambang
20%
dengan
ambang
batas 60 2). Pendekatan & Metodologi
batas 60 3). Kualifikasi Tenaga Ahli
Jumlah
70% dengan ambang batas 60 100%
b. Nilai ambang batas terhadap total penilaian 60. 3. Kriteria penilaian, rincian sub unsur, dan pembobotan untuk masing-
masing sub unsur ditentukan dalam Lembar Data Pemilihan, seperti contoh sebagai berikut: a. Pengalaman Perusahaan :10% 1). Sub unsur pengalaman melaksanakan kegiatan sejenis*), dengan
bobot sub unsur 40 %, dan ketentuan penilaian sub unsur : a) Memiliki ≥ 20 paket pekerjaan sejenis dalam waktu 10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 100 b) Memiliki 10 s.d 19 paket pekerjaan sejenis dalam waktu 10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 75 c) Memiliki ≤ 9 paket pekerjaan sejenis dalam waktu 10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 50 dari uraian diatas, didapatkan :[nilai yang didapatkan x bobot sub unsur pengalaman melaksanakan kegiatan sejenis = NILAI BOBOT sub unsur pengalaman melaksanakan kegiatan sejenis] *)Kegiatan
yang sejenis adalah :
kegiatan yang hampir sama atau mendekati dengan yang ditentukan dalam KAK, misal : dalam KAK Perencanaan Saluran Tersier, kegiatan yang sejenis adalah : Perencanaan Saluran Drainase, dll. 2). Sub unsur pengalaman melaksanakan di lokasi kegiatan, dengan
bobot sub unsur 20%, dan ketentuan penilaian sub unsur : a) Memiliki ≥ 20 paket pekerjaan di lokasi kegiatan dalam waktu 10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 100 b) Memiliki 5 s.d 19 paket pekerjaan di lokasi kegiatan dalam waktu 10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 75
87
JDIH Kementerian PUPR
c) Memiliki ≤ 9 paket pekerjaan di lokasi kegiatan dalam waktu 10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 50 dari uraian diatas, didapatkan : [nilai yang didapatkan X bobot sub unsurpengalaman melaksanakan di lokasi kegiatan = NILAI BOBOT sub unsur pengalaman melaksanakan di lokasi kegiatan] 3). Sub unsur pengalaman manajerial dan fasilitas utama, dengan
bobot sub unsur 20 %,dan ketentuanpenilaiansub unsur : a) Memiliki ≥ 20 pengalaman manajerial dan fasilitas utama dalam waktu 10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 100 b) Memiliki 10 s.d 19 pengalaman manajerial dan fasilitas utama dalam waktu10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 75 c) Memiliki ≤ 9 pengalaman manajerial dan fasilitas utama dalam waktu 10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 50 dari uraian diatas, didapatkan : [nilai yang didapatkan x bobot sub unsur pengalaman manajerial dan fasilitas utama =NILAI BOBOT sub unsur pengalaman manajerial dan fasilitas utama.] 4). Sub unsur kapasitas perusahaan dengan memperhatikan jumlah
tenaga ahli tetap, dengan bobot sub unsur 20% ,dan ketentuan penilaian sub unsur : a) Memiliki ≥ 20 orang tenaga ahli tetap yang digunakan untuk melakukan pekerjaan sejenis dalam waktu 10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 100 b) memiliki 10 s.d 19 orang tenaga ahli tetap yang digunakan untuk melakukan pekerjaan sejenis dalam waktu 10(sepuluh) tahun diberi nilai : 75 c) Memiliki ≤ 9 orang tenaga ahli tetap yang digunakan untuk melakukan pekerjaan sejenis dalam waktu 10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 50 dari uraian diatas, didapatkan : [nilai yang didapatkan X bobot sub unsur kapasitas perusahaan dengan memperhatikan jumlah tenaga ahli tetap = NILAI BOBOT sub unsur pengalaman manajerial dan fasilitas utama.] Jumlah NILAI BOBOT seluruh sub unsur Pengalaman Perusahaan X bobot unsur Pengalaman Perusahaan = NILAI PENGALAMAN PERUSAHAAN. b. Pendekatan dan Metodologi :20 % 1). Sub unsur pemahaman atas jasa layanan yang tercantum dalam
KAK, dengan bobot sub unsur 40%, dan ketentuan penilaian sub unsur: a) apabila menyajikan dengan baik sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, diberi nilai : 100 b) apabila menyajikan namun dinilai kurang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, diberi nilai : 75 c) apabila menyajikan namun tidak sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, diberi nilai : 50 d) apabila tidak menyajikan, diberi nilai : 0 dari uraian diatas, didapatkan :[nilai yang didapatkan X bobot sub unsur pemahaman atas jasa layanan yang tercantum dalam KAK = NILAI BOBOT sub unsur pemahaman atas jasa layanan yang tercantum dalam KAK.] 88
JDIH Kementerian PUPR
2). Sub unsur kualitas metodologi, dengan bobot sub unsur 20%, dan
ketentuan penilaian sub unsur : a) Apabila menyajikan dengan baik sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, diberi nilai : 100 b) apabila menyajikan namun dinilai kurang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, diberi nilai : 75 c) apabila menyajikan namun tidak sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, diberi nilai : 50 d) apabila tidak menyajikan, diberi nilai : 0 dari uraian diatas, didapatkan :[nilai yang didapatkan X bobot sub unsur kualitas metodologi =NILAI BOBOT sub unsur kualitas metodologi] 3). Sub unsur hasil kerja (deliverable), dengan bobot sub unsur 20
%,dan ketentuan penilaian sub unsur : a) Apabila menyajikan dengan baik sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, diberi nilai : 100 b) apabila menyajikan namun dinilai kurang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, diberi nilai : 75 c) apabila menyajikan namun tidak sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, diberi nilai : 50 d) apabila tidak menyajikan, diberi nilai : 0 dari uraian diatas, didapatkan : [nilai yang didapatkan X bobot sub unsur hasil kerja(deliverable) = NILAI BOBOT sub unsur hasil kerja (deliverable)]. 4). Sub unsur fasilitas pendukung dalam melaksanakan pekerjaan
yang diminta dalam KAK, dengan bobot sub unsur 10 %, dan ketentuan penilaian sub unsur : a) Apabila menyajikan dengan baik sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, diberi nilai : 100 b) apabila menyajikan namun dinilai kurang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, diberi nilai : 75 c) apabila menyajikan namun tidak sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, diberi nilai : 50 d) apabilatidak menyajikan, diberi nilai : 0 dari uraian diatas, didapatkan : [nilai yang didapatkan X bobot sub unsur fasilitas pendukung dalam melaksanakan pekerjaan yang diminta dalam KAK = NILAI BOBOT sub unsur fasilitas pendukung dalam melaksanakan pekerjaan yang diminta dalam KAK.] 5). Sub unsur gagasan baru yang diajukan oleh peserta untuk
meningkatkan kualitas keluaranyang diinginkan dalam KAK, dengan bobot sub unsur 10%, dan ketentuan penilaian sub unsur : a) Apabila menyajikan dengan baik sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, diberi nilai : 100 b) Apabila menyajikan namun dinilai kurang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, diberi nilai : 75 c) apabila menyajikan namun tidak sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, diberi nilai : 50 d) Apabila tidak menyajikan, diberi nilai : 0 89
JDIH Kementerian PUPR
dari uraian diatas, didapatkan : [nilai yang didapatkan X bobot sub unsur gagasan baru yang diajukan oleh peserta untuk meningkatkan kualitas keluaran yang diinginkan dalam KAK = NILAI BOBOT sub unsur gagasan baru yang diajukan oleh peserta untuk meningkatkan kualitas keluaran yang diinginkan dalam KAK.] Jumlah NILAI BOBOT seluruh sub unsur X bobot unsur Pendekatan dan Metodologi = NILAI PENDEKATAN DAN METODOLOGI. c. Unsur Kualifikasi Tenaga Ahli : 70 % 1). Sub unsur tingkat pendidikan, dengan bobot sub unsur 10%, dan
ketentuan penilaian sub unsur : a) ≥ tingkat pendidikan yang disyaratkan dalam KAK, diberi nilai : 100 b) < tingkat pendidikan yang disyaratkan dalam KAK, diberi nilai : 50 [Nilai yang didapatkan X bobot sub unsur tingkat pendidikan = NILAI BOBOT sub unsur tingkat pendidikan]. 2). Sub unsur pengalaman kerja professional seperti yang disyaratkan
dalam KAK, dengan bobot sub unsur 50 %, dan ketentuan penilaian sub unsur : a) Dukungan referensi : (1). apabila
melampirkan referensi dan dapat dibuktikan kebenarannya dengan menghubungi penerbit referensi, maka pengalaman kerja diberikan penilaian,
(2). apabila tidak ada referensi maka tidak diberikan penilaian, (3). apabila melampirkan referensi namun tidak benar, maka
penawaran digugurkan dan peserta dikenakan Daftar Hitam. b) Perhitungan bulan kerja tenaga ahli, yang dihitung berdasarkan ketentuan yang tercantum dalam IKP, c) Lingkup pekerjaan : (1). sesuai, diberi nilai : 100 (2). menunjang, diberi nilai :75 (3). terkait, diberi nilai : 50 (4). lingkup pekerjaan yang : (a). sesuai
adalah :…………[deskripsikan dengan jelas disesuaikan dengan KAK].
(b). Menunjang adalah : …………deskripsikan dengan jelas
menunjang KAK]. (c). Terkait adalah : ………… [deskripsikan dengan jelas
terkait dengan KAK]. d) posisi tenaga ahli yang diusulkan: (1). sesuai, diberi nilai :100 (2). tidak sesuai, diberi nilai :50 (3). posisi yang : (a). sesuai adalah : …………[deskripsikan dengan jelas
disesuaikan dengan KAK]. 90
JDIH Kementerian PUPR
(b). Tidak sesuai adalah
: …………[deskripsikan dengan jelas tidak sesuai dengan KAK].
e) Perhitungan bulan kerja X nilai lingkup pekerjaan X nilai posisi = jumlah bulan kerja professional. f) Nilai total seluruh jumlah bulan kerja professional dibagi angka 12 = jangka waktu pengalaman kerja professional g) Nilai jangka waktu pengalaman kerja profesional : *) (1). memiliki ≥ 5
tahun pengalaman kerja professional diberi
nilai : 100 (2). memiliki 3 < x < 5 tahun pengalaman kerja professional,
diberi nilai :75 (3). Memiliki < 3 Tahun pengalaman kerja professional, diberi
nilai : 50 Nilai jangka waktu pengalaman kerja professional yang didapatkan x bobot sub unsur pengalaman kerja professional seperti yang disyaratkan dalam KAK = NILAI BOBOT sub unsur pengalaman kerja professional seperti yang disyaratkan dalam KAK. 3). Sub
unsur sertifikat keahlian/profesi keteknikan (engineering), dengan bobot sub unsur 30%, dan ketentuan penilaian sub unsur: a) Memiliki dan sesuai, diberi nilai : 100 b) Tidak memiliki/tidak sesuai, diberi nilai : 0 nilai yang didapatkan X bobot sub unsur keahlian/profesi = NILAI BOBOT sub unsur keahlian/profesi.
sertifikat sertifikat
4). Sub unsur lain-lain yang dibutuhkan dalam KAK, dengan bobot
sub unsur 10 %, dan ketentuan penilaian sub unsur : a) Penguasaan bahasa inggris (atau bahasa Indonesia untuk tenaga ahli asing), bobot 40 % (1). Baik, diberi nilai : 100 (2). Kurang, diberi nilai : 50
nilai yang didapatkan X bobot sub sub unsur penguasaan bahasa inggris (atau bahasa Indonesia untuk tenaga ahli asing) = NILAI BOBOT sub sub unsur penguasaan bahasa inggris (atau bahasa Indonesia untuk tenaga ahli asing). b) penguasaan bahasa setempat, Bobot 30 % (1). Baik, diberi nilai : 100 (2). Kurang, diberi nilai : 50
nilai yang didapatkan X bobot sub sub unsur penguasaan bahasa setempat = NILAI BOBOT sub sub unsur penguasaan bahasa setempat. c) Aspek pengenalan (familiarity) atas tata-cara, aturan, situasi, dan kondisi (custom) setempat, bobot 30 % (1). Memahami, diberi nilai : 100 (2). Tidak memahami, diberi nilai : 50
nilai yang didapatkan X bobot sub sub unsur aspek pengenalan (familiarity) atas tata-cara, aturan, situasi, dan kondisi (custom) setempat = NILAI BOBOT sub sub unsur aspek pengenalan (familiarity) atas tata-cara, aturan, situasi, dan kondisi (custom) setempat. 91
JDIH Kementerian PUPR
Total nilai yang didapatkan X bobot sub unsur lain-lain = NILAI BOBOT sub unsur lain-lain. Total NILAI BOBOT seluruh sub unsur ((1)+(2)+(3)+(4))= NILAI 1 (SATU) ORANG TENAGA AHLI. Nilai 1 (Satu) Orang Tenaga Ahli X bobot tenaga ahli = NILAI BOBOT tenaga ahli. 5). [apabila tenaga ahli yang dinilai lebih dari 1(satu) maka setiap
tenaga ahli harus diberi bobot] Bobot tenaga ahli: a) Tenaga Ahli 1 (Team Leader), diberi bobot = 60 b) Tenaga Ahli 2 (Ahli Jalan), diberi bobot = 40 c) dan seterusnya 6). Total NILAI BOBOT seluruh tenaga ahli X bobot unsur Kualifikasi
Tenaga Ahli = NILAI KUALIFIKASI TENAGA AHLI. Nilai Evaluasi Teknis = NILAI PENGALAMAN PERUSAHAAN + NILAI PENDEKATAN DAN METODOLOGI + NILAI KUALIFIKASI TENAGA AHLI
92
JDIH Kementerian PUPR
B. CONTOH EVALUASI TEKNIS KONSULTAN BADAN USAHA Misalnya, ambang batas nilai teknis (passing grade) yang ditentukan dalam Dokumen Pemilihan (terhadap seluruh metode evaluasi kualitas/kualitas dan biaya/biaya terendah/pagu anggaran) adalah : 60 1. Evaluasi Pengalaman Perusahaan (diberi bobot 10%)
pemberian bobot tersebut diambil yang terkecil (antara 10%-20%) atau sesuai ketentuan yang tercantum dalam Instruksi Kepada Peserta (IKP). Sub unsur yang dinilai, meliputi: a. Pengalaman Melaksanakan kegiatan sejenis : bobot nilai 40 % 1). memiliki ≥ 20 paket pekerjaan sejenis dalam waktu 10 (sepuluh)
tahun diberi nilai : 100 maka perhitungan nilai bobot = 100 x 40/100 2). memiliki 10 s.d 19 paket pekerjaan sejenis dalam waktu 10
(sepuluh) tahun diberi nilai : 75 maka perhitungan nilai bobot = 75 x 40/100 3). memiliki < 10 paket pekerjaan sejenis dalam waktu 10 (sepuluh)
tahun diberi nilai : 50 maka perhitungan nilai bobot = 50 x 40/100 b. Pengalaman Melaksanakan di lokasi kegiatan/di Indonesia : bobot nilai
20 % 1). memiliki ≥ 20 paket pekerjaan di lokasi kegiatan dalam waktu 10
(sepuluh) tahun diberi nilai : 100 maka perhitungan nilai bobot = 100 x 20/100 2). memiliki 10 s.d 19 paket pekerjaan di lokasi kegiatan dalam waktu
10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 75 maka perhitungan nilai bobot = 75 x 20 /100 3). memiliki < 10 paket pekerjaan di lokasi kegiatan dalam waktu 10
(sepuluh) tahun diberi nilai : 50 maka perhitungan nilai bobot = 50 x 20/100 c. Pengalaman Manajerial dan Fasilitas Utama : bobot nilai 20 %
(dapat dipilih dan disyaratkan dalam KAK : pengalaman manajerial meliputi pengalaman perusahaan sebagai lead firm dan memiliki fasilitas utama, atau bila tidak sebagai lead firm, pengalaman manajerial diambil dari perolehan pekerjaan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir) 1). memiliki ≥ 20 pengalaman manajerial dan fasilitas utama dalam
waktu 10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 100 maka perhitungan nilai bobot = 100 x 20 /100 2). memiliki 10 s.d 19 pengalaman manajerial dan fasilitas utama
dalam waktu 10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 75 maka perhitungan nilai bobot = 75 x 20 /100 3). memiliki <10 pengalaman manajerial dan fasilitas utama dalam
waktu 10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 50 maka perhitungan nilai bobot = 50 x 20 /100 d. Kapasitas perusahaan dgn memperhatikan jumlah TA tetap : bobot
nilai 20 % 93
JDIH Kementerian PUPR
1). memiliki ≥ 20 orang tenaga ahli tetap yang digunakan untuk
melakukan pekerjaan sejenis dalam waktu 10 diberi nilai : 100
(sepuluh) tahun
maka perhitungan nilai bobot = 100 x 20 /100 2). memiliki 10 s.d 19 tenaga ahli tetap yang digunakan untuk
melakukan pekerjaan sejenis dalam waktu 10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 75 maka perhitungan nilai bobot = 75 x 20/100 3). memiliki < 10 tenaga ahli tetap yang digunakan untuk melakukan
pekerjaan sejenis dalam waktu 10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 50 maka perhitungan nilai bobot = 50 x 20/100 Contoh Perhitungan Pengalaman Perusahaan: PT. XYZ dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir pernah melaksanakan pekerjaan sebagai berikut :
Pengalaman melaksanakan kegiatan sejenis (40%), 30 paket, nilai 100
Pengalaman melaksanakan kegiatan di lokasi kegiatan (20%), 23 paket, nilai 100
Pengalaman manajerial & fasilitas utama (20%), 18 paket, nilai 75 (Dalam contoh perhitungan ini, dipilih dan ditetapkan dalam KAK adalah pengalaman manajerial meliputi pengalaman perusahaan sebagai lead firm dan memiliki fasilitas utama)
Kapasitas perusahaan dengan memperhatikan TA tetap (20%), 20 TA, nilai 100 (Kapasitas perusahaan dengan memperhatikan TA tetap dinilai terhadap TA Tetap yang digunakan/dipakai untuk melaksanakan pekerjaan pada paket kegiatan dalam kurun waktu 10 tahun)
Perolehan nilai pengalaman perusahaan PT. XYZ adalah : (100x40/100) + (100x20/100) + (75x20/100) + (100x 20/100) 40
+
20
+
15
+
20
= 95
Bobot nilai pengalaman perusahaan = 95 x 10% = 9,5 2. Evaluasi Pendekatan dan Metodologi (diberi bobot 20%)
pemberian bobot tersebut diambil yang terkecil (antara 20%-40%) atau sesuai ketentuan yang tercantum dalam Instruksi Kepada Peserta (IKP). Sub unsur yang dinilai, meliputi: a. Pemahaman atas jasa layanan yang tercantum dalam KAK : bobot nilai
40% 1). menyajikan dengan baik sesuai tujuan diberi nilai : 100
maka perhitungan nilai bobot = 100 x 40/100 2). menyajikan kurang sesuai tujuan diberi nilai : 75
maka perhitungan nilai bobot = 75 x 40/100 3). Menyajikan tidak sesuai tujuan diberi nilai : 50
maka perhitungan nilai bobot = 50 x 40/100 4). tidak menyajikan diberi nilai : 0
maka perhitungan nilai bobot = 0 x 40/100 94
JDIH Kementerian PUPR
b. Kualitas metodologi : bobot nilai 20% 1). menyajikan dengan baik sesuai tujuan diberi nilai : 100
maka perhitungan nilai bobot = 100 x 20/100 2). menyajikan kurang sesuai tujuan diberi nilai : 75
maka perhitungan nilai bobot = 75 x 20/100 3). menyajikan tidak sesuai tujuan diberi nilai : 50
maka perhitungan nilai bobot = 50 x 20/100 4). tidak menyajikan diberi nilai : 0
maka perhitungan nilai bobot = 0 x 20/100 c. Hasil kerja (deliverable) = 20% 1). menyajikan dengan baik sesuai tujuan diberi nilai : 100
maka perhitungan nilai bobot = 100 x 20/100 2). menyajikan kurang sesuai tujuan diberi nilai : 50
maka perhitungan nilai bobot = 75 x 20/100 3). menyajikan tidak sesuai tujuan diberi nilai : 50
maka perhitungan nilai bobot = 50 x 20/100 4). tidak menyajikan diberi nilai : 0
maka perhitungan nilai bobot = 0 x 20/100 d. fasilitas pendukung dalam melaksanakan pekerjaan yang diminta
dalam KAK: bobot nilai 10% 1). menyajikan dengan baik sesuai tujuan diberi nilai : 100
maka perhitungan nilai bobot = 100 x 10/100 2). menyajikan kurang sesuai tujuan diberi nilai : 75
maka perhitungan nilai bobot = 75 x 10 /100 3). menyajikan tidak sesuai tujuan diberi nilai : 50
maka perhitungan nilai bobot = 50 x 10 /100 4). tidak menyajikan diberi nilai : 0
maka perhitungan nilai bobot = 0 x 10/100 = 0 e. Gagasan baru yang meningkatkan kualitas keluaran yang diminta
dalam KAK: bobot nilai 10% 1). menyajikan dengan baik sesuai tujuan diberi nilai : 100
maka perhitungan nilai bobot = 100 x 10/100 2). menyajikan kurang sesuai tujuan diberi nilai : 75
maka perhitungan nilai bobot = 75 x 10/100 3). menyajikan tidak sesuai tujuan diberi nilai : 50
maka perhitungan nilai bobot = 50 x 10/100 4). tidak menyajikan diberi nilai : 0
maka perhitungan nilai bobot = 0 x 10/100 Contoh Perhitungan Pendekatan dan Metodologi: PT. XYZ, pendekatan & metodologi atas dokumen seleksi menurut penilaian Pokja ULP, sebagai berikut : 1). Pemahaman atas jasa layanan (40%)
nilai 100 95
JDIH Kementerian PUPR
2). Kualitas Metodologi (20%)
nilai 100
3). Hasil kerja (deliverable) (20%) 4). fasilitas pendukung (10%)
nilai 100 nilai 50
5). Gagasan baru (10%)
nilai 75
Catatan: Penilaian terhadap sub unsur pendekatan dan metodologi dilakukan oleh masing-masing anggota Pokja ULP. Hasil nilai akhir merupakan nilai rata-rata.
Sehingga bobot nilai yang diperoleh adalah : (100x40/100)+(100x20/100)+(100x20/100)+(50x10/100)+(75x10/100) 7,5
40 = 92,5
+
20
+
20
Bobot nilai pendekatan dan metodologi
=
+
5
+
92,5 x 20/100 = 18,5
3. Evaluasi Kualifikasi Tenaga Ahli (diberi bobot 70%)
pemberian bobot tersebut diambil yang terbesar (antara 50%-70%) atau sesuai ketentuan yang tercantum dalam Instruksi Kepada Peserta (IKP). Sub unsur yang dinilai, meliputi: a. Pendidikan : bobot nilai 10%
Pendidikan yang dinilai adalah S1/S2/S3 atau setingkat. Pendidikan dibawah syarat KAK tidak dinilai Penilaian : •
S1/S2/S3 sesuai KAK
= 100
•
S1/S2/S3 tidak sesuai KAK
= 50
b. Pengalaman Tenaga ahli pekerjaan sejenis dgn referensi atau copy
kontrak : bobot nilai 50% Penilaian dilakukan untuk tenaga ahli yang mempunyai referensi. Nilai pengalaman tenaga ahli : 1). Waktu pengalaman :
a) Tidak boleh terjadi tumpang tindih (overlap), bila terjadi overlap yang dihitung hanya salah satu, Contoh perhitungan tenaga ahli Ir. Bilie, S.H., LL.M. dengan data pengalaman sebagai berikut : (1). 1 Maret 1993 – 1 Maret 1996 = 36 bulan
Perhitungan dimulai dari bulan Maret 1993 sampai dengan Maret 1996. (2). 1 Januari 1993 – 1 Mei 1993 = 2 bulan
Perhitungan dimulai dari bulan Januari 1993 sampai dengan Maret 1993 Dari pengalaman (1) dan (2) terjadi overlap selama 3 bulan pada bulan Maret, April, dan Mei 1993. Pengalaman (2) yang diakui hanya 2 bulan. Total pengalaman tenaga ahli Ir. Bilie, S.H., LL.M. = 38 bulan; b) Apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional ditulis secara lengkap tanggal, bulan, dan tahunnya, maka pengalaman kerja akan dihitung secara penuh (kecuali bila terjadi overlap, maka bulan yang overlap dihitung satu kali);
96
JDIH Kementerian PUPR
Contoh perhitungan tenaga ahli Ir. Usman dengan data pengalaman sebagai berikut : Pengalaman dicantumkan bulan 10 Juni 2008 – 10 Desember 2008 Pokja ULP menghitung jumlah bulan secara penuh = 6 bulan karena disebutkan tanggal bulan dan tahun dengan rinci c) Apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional ditulis bulan dan tahunnya saja (tanpa tanggal), maka pengalaman kerja yang dihitung adalah total bulannya dikurangi 1 (satu)bulan; Contoh perhitungan tenaga ahli Ir. Badi, MSc dengan data pengalaman sebagai berikut : Pengalaman hanya dicantumkan bulan Juni 2001 – November 2001 Karena hanya disebutkan bulan tanpa dirinci tanggalnya, maka panitia dapat untuk menghitung jumlah bulan dikurangi 1 (satu) = 6 bulan - 1 = 5 bulan. d) Apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional ditulis tahunnya saja (tanpa tanggal dan bulan), maka pengalaman kerja yang dihitung hanya 25% dari total bulannya. Contoh perhitungan tenaga ahli Ir. Badi, MSc dengan data pengalaman sebagai berikut : Pengalaman hanya dicantumkan tahun 2002 – 2003 Karena hanya disebutkan tahun tanpa dirinci bulannya, maka panitia sepakat untuk menghitung = 25% x 24 bulan = 6 bulan karena tidak sesuai dengan ketentuan dokumen seleksi. Contoh perhitungan tenaga ahli Ir. Paruli dengan data pengalaman sebagai berikut : Pengalaman hanya dicantumkan tahun 1993 – 1993 Karena hanya disebutkan tahun tanpa dirinci bulannya, maka panitia sepakat untuk menghitung = 25% x 12 bulan = 3 bulan karena tidak sesuai dengan ketentuan dokumen seleksi. 2). Kesesuaian lingkup pekerjaan
a) Lingkup sesuai dengan syarat KAK, dinilai
=1
b) Menunjang, dinilai
= 0,50
c) Terkait, dinilai
= 0,25
3). Kesesuaian Posisi /jabatan dalam proyek
a) Sesuai dengan posisi/jabatan sebelumnya, dinilai = 1 b) Tidak sesuai, dinilai
= 0,50
c. Sertifikat keahlian : bobot nilai 30%
Sertifikat keahlian harus memenuhi syarat sesuai dalam KAK untuk yang berpendidikan teknik, sedangkan tenaga ahli diluar teknik tidak disyaratkan SKA. 1). Memiliki dan sesuai, diberi nilai : 100
maka perhitungan nilai bobot = 100 x 30/100 2). Tidak memiliki/tidak sesuai, diberi nilai : 0
maka perhitungan nilai bobot = 0 x 30/100 97
JDIH Kementerian PUPR
d. Lain-lain ( misal penguasaan bahasa Inggris, atas tata cara, aturan,
situasi dan kondisi setempat, dll) : bobot nilai 10% 1). Bahasa Inggris (atau bahasa Indonesia untuk tenaga ahli asing) :
bobot 40% a) Baik
= 100
maka perhitungan nilai bobot sub sub unsur = 100 x 40/100 b) Kurang
= 50
maka perhitungan nilai bobot sub sub unsur = 50 x 40/100 2). penguasaan bahasa setempat : bobot 30%
a) Baik
= 100
maka perhitungan nilai bobot sub sub unsur = 100 x 30/100 b) Kurang
= 50
maka perhitungan nilai bobot sub sub unsur = 50 x 30/100 3). Aspek pengenalan (familiarity) atas tata-cara, aturan, situasi, dan
kondisi (custom) setempat : bobot 30% a) Memahami, diberi nilai : 100 maka perhitungan nilai bobot sub sub unsur = 100 x 30/100 b) Tidak memahami, diberi nilai : 50 maka perhitungan nilai bobot sub sub unsur = 50 x 30/100
98
JDIH Kementerian PUPR
2.
PENILAIAN TEKNIS KONSULTAN PT. XYZ HASIL EVALUASI TEKNIS
PAKET
:
Supervisi Pembangunan Jalan Wilayah I
NAMA PERUSAHAAN
:
PT. XYZ
No.
ITEM
NILAI
BOBOT
NILAI TOTAL
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
95
0,1
9,5
92,5
0,2
18,5
90
0,7
63,0
1
91,0
1.
Pengalaman perusahaan
2.
Pendekatan dan metodologi
3.
Kualifikasi tenaga ahli *) Jumlah
CATATAN *) :
Dalam hal Penilaian teknis terhadap perusahaan yang lulus pasing grade tetapi terhadap penilaian kualifikasi TA dinilai kurang dari yang ditentukan dalam KAK, maka dalam klarifikasi dan negosiasi teknis serta biaya untuk diganti dengan TA yang sesuai KAK atau yang lebih tinggi
99
JDIH Kementerian PUPR
EVALUASI PENGALAMAN PERUSAHAAN PAKET
:
Supervisi Pembangunan Jalan Wilayah I
NAMA PERUSAHAAN
:
PT. XYZ
No.
JENIS PENGALAMAN/ PEKERJAAN
JUMLAH PAKET/TA
NILAI
BOBOT
NILAI TOTAL
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1.
Pengalaman Melaksanakan kegiatan sejenis
30 paket
100
0,35
35
2.
Pengalaman Melaksanakan kegiatan di Indonesia
23 paket
100
0,25
25
3.
Pengalaman Manajerial dan Fasilitas Utama
18 paket
75
0,20
15
4.
Kapasitas perusahaan dgn memperhatikan jumlah TA tetap
20 paket
100
0,20
20
Jumlah
1,00
95
Memenuhi ambang batas terhadap pengalaman perusahaan ≥ 60
100
JDIH Kementerian PUPR
EVALUASI PENDEKATAN DAN METODOLOGI PAKET
:
Supervisi Pembangunan Jalan Wilayah I
NAMA PERUSAHAAN
:
PT. XYZ
No.
JENIS PENGALAMAN/ PEKERJAAN
NILAI
BOBOT
NILAI TOTAL
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1.
Pemahaman atas jasa layanan yang tercantum dalam KAK
100
0,40
40
2.
Kualitas metodologi
100
0,20
20
3.
Hasil kerja (deliverable)
100
0,20
20
4.
fasilitas pendukung dalam melaksanakan pekerjaan yang diminta dalam KAK
50
0,10
5
Gagasan baru yang meningkatkan kualitas keluaran yang diminta dalam KAK
75
0,10
7,5
1,00
92,5
5.
Jumlah
Memenuhi ambang batas terhadap pendekatan dan metodologi ≥ 60
101
JDIH Kementerian PUPR
EVALUASI KUALIFIKASI TENAGA AHLI
PAKET
:
Supervisi Pembangunan Jalan Wilayah I
NAMA PERUSAHAAN
:
PT. XYZ
No.
JENIS PENGALAMAN/ PEKERJAAN
NILAI
BOBOT
NILAI TOTAL
1
2
3
4
5
95
0,60
57
82,5
0,40
33
1.00
90
1.
Ketua Tim
2.
Ahli Jalan dan Jembatan
Jumlah
Memenuhi ambang batas terhadap kualifikasi tenaga ahli ≥ 60
102
JDIH Kementerian PUPR
Pokja ULP Pusat Pembinaan Penyelenggaraan Konstruksi Pengadaan Jasa Konsultansi : Penyusunan/Penyempurnaan/Pengkajian Peraturan Perundang-Undangan Badan Pembinaan Konstruksi Kementerian PU Tahun Anggaran 2011
CONTOH Nama Perusahaan
:
PT XYZ
Nama Personil
:
Ir. Bilie, S.H., LL.M
Posisi yg diusulkan
:
Ketua Tim
A. PENDIDIKAN
:
S2 Sesuai KAK
NILAI
100
B. PENGALAMAN KERJA PROFESIONAL Referensi No.
PERIODE
BLN
POSISI/ JABATAN
LINGKUP
DARI - SAMPAI 1
Pengalaman
JUMLAH
Kerja TA
2
3
4
5
6
7
1
Feb-08
-
Aug-08
6
S
1,0
T
0,5
V
1,0
3
2
10 May-07
-
10 Nov-07
6
S
1,0
T
0,5
V
1,0
3
3
1 Mar-06
-
30 Jun-06
4
S
1,0
T
0,5
V
1,0
2
4
28 Jun-04
-
16 Ags-04
1,6
S
1,0
S
1,0
V
1,0
1,6
5
15 Jul-03
-
25 Ags-03
1,33
S
1,0
S
1,0
V
1,0
1,33
6
2002
-
2003
6
S
1,0
M
0,75
V
1,0
4,5
7
Jun-01
-
Nov-01
5
S
1,0
S
1,0
V
1,0
5
8
Aug-99
-
Jan-00
5
S
1,0
S
1,0
X
0
0
9
Apr-98
-
Nov-98
6
S
1,0
S
1,0
V
1,0
6
10
Jun-97
-
Dec-97
6
TS
0,5
S
1,0
V
1,0
6
11
1 Mar-93
-
1 Mar -96
36
S
1,0
S
1,0
V
1,0
36
12
1 Jan-93
-
1 Mei 93
2
S
1,0
S
1,0
V
1,0
2
PERSYARATAN KAK
5
TAHUN
TOTAL NILAI
Sertifikasi : M/TM URAIAN
Memiliki
100
BAHASA
Baik
NILAI
BOBOT%
NILAI X BOBOT
PENDIDIKAN
100
30%
30
PENGALAMAN
100
50%
50
SERTIFIAT KEAHLIAN
100
10%
10
KEMAMPUAN BAHASA
50
10%
5
100%
95
NILAI TOTAL
=
70,43
BL
5,87
TH
100 50
Keterangan : Posisi : S = sesuai
103
JDIH Kementerian PUPR
TS = tidak sesuai Lingkup : S = sesuai M = menunjang T = terkait Sertifikat : M = Memiliki TM = Tidak memiliki
104
JDIH Kementerian PUPR
Pokja ULP Peningkatan Jalan Nasional Pengadaan Jasa Konsultansi : Supervisi Pembangunan Jalan Wilayah I Kementerian Pekerjaan Umum Tahun Anggaran 2011 CONTOH Nama Perusahaan
: PT XYZ
Nama Personil
: Ir. Usman
Posisi yg diusulkan
: Ahli Jalan dan Jembatan
A. PENDIDIKAN
: S1Sesuai KAK
NILAI
100
B. PENGALAMAN KERJA PROFESIONAL No.
PERIODE
BLN
DARI - SAMPAI 1
2
POSISI/ JABATAN
3
Referensi LINGKUP Pengalaman
JUMLAH
Kerja TA
4
5
6
7
6
S
1,0
T
0,5
V
1,0
3
6
S
1,0
T
0,5
V
1,0
3
4
S
1,0
T
0,5
V
1,0
2
1,6
S
1,0
S
1,0
V
1,0
1,6
1,3
S
1,0
S
1,0
V
1,0
1,3
2002
6
S
1,0
M
0,75
V
1,0
4,5
-
Nov-01
5
S
1,0
S
1,0
V
1,0
5
Aug-98
-
Jan-99
5
S
1,0
S
1,0
X
0
0
9
1 Mar-95
-
1 Mar -96
12
S
1,0
S
1,0
V
1,0
12
10
1 Jan-94
-
1 Mei 95
14
S
1,0
S
1,0
V
1,0
14
11
1993
-
1993
3
S
1,0
S
1,0
X
0
0
1
Mar-09
-
Sep-09
2
10 Jun08
-
10 Des-08
3
1 Feb-07
-
30 Mei-07
4
28 Jul04
-
16 Sep-04
5
15 Jun03
-
25 Jul-03
6
2001
-
7
Jun-00
8
PERSYARATAN KAK
5
TAHUN
TOTAL
=
NILAI Sertifikasi : M/TM
Memiliki
100
BAHASA
46,4 BL 3,87 TH 75
Baik
50 105
JDIH Kementerian PUPR
URAIAN
NILAI
BOBOT%
NILAI X BOBOT
100
30%
30
75
50%
37,5
SERTIFIAT KEAHLIAN
100
10%
10
KEMAMPUAN BAHASA
50
10%
5
100%
82,5
PENDIDIKAN PENGALAMAN
NILAI TOTAL Keterangan : Posisi : S = sesuai TS = tidak sesuai Lingkup : S = sesuai M = menunjang T = terkait Sertifikat : M = Memiliki TM = Tidak memiliki
106
JDIH Kementerian PUPR
1. PENERAPAN TERHADAP METODE EVALUASI KUALITAS a. Perhitungan pada A (Contoh Kriteria Evaluasi Teknis) dan B (Contoh
Evaluasi Teknis Konsultan Badan Usaha), apabila menggunakan metode evaluasi kualitas, maka lulus passing grade/ambang batas 60, diumumkan peringkat teknis terbaik 1, 2 dan 3 setelah menunggu masa sanggahan, diundang peringkat teknis terbaik 1 (misal, PT. XYZ) untuk menghadiri pembukaan penawaran usulan biaya, kemudian dilakukan negosiasi teknis dan biaya, apabila tidak terjadi kesepakatan, maka diundang untuk peringkat teknis terbaik 1 untuk menghadiri pembukaan penawaran usulan biaya, kemudian dilakukan negosiasi teknis dan biaya, dan seterusnya. b. Apabila menggunakan time based (kontrak harga satuan), hasil koreksi
aritmatik diatas pagu, tidak gugur, namun apabila hasil klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya tidak terjadi kesepakatan atau tidak ≤ HPS, maka penawarannya dinyatakan gugur. 2. PENERAPAN TERHADAP METODE EVALUASI KUALITAS DAN BIAYA a. Perhitungan pada A (Contoh Kriteria Evaluasi Teknis) dan B (Contoh
Evaluasi Teknis Konsultan Badan Usaha), apabila menggunakan metode evaluasi kualitas dan biaya, maka lulus passing grade/ambang batas 60, diumumkan seluruh yang lulus passing grade tanpa masa sanggahan, mengundang semua peserta yang lulus passing grade untuk melakukan pembukaan penawaran biaya. b. Apabila dalam KAK ditentukan perbandingan bobot teknis : biaya =
0,75 : 0,25, dan penawaran dari masing-masing peserta misalnya: Bobot teknis : a). PT. XYZ = 91
91 x 0,75 = 68,25
b). PT. ABC = 85*)
85 x 0,75 = 63,75
c). PT. GHI = 80*)
80 x 0,75 = 60,00
*) Cara/langkah penerapan perhitungan PT.ABC dan PT. GHI sama seperti cara/langkah penerapan perhitungan PT. XYZ Nilai usulan biaya ke 3 penawaran adalah: NBt = (PBt / PBt) x 100 NBn = (PBt / PBn) x 100 dimana : NBt = nilai/skor untuk peserta dengan penawaran biaya terendah; NBn = nilai/skor untuk peserta dengan penawaran biaya yang di atasnya; PBt = penawaran biaya terendah; PBn = penawaran biaya di atasnya. a). PT. XYZ = 110 jt Perhitungan: NBn = (PBt / PBn) x 100 = 90/110 x 100 = 81,82 Maka nilai bobot biaya adalah: 81,82 x 0,25 = 20,455 107
JDIH Kementerian PUPR
b). PT. ABC = 100 jt Perhitungan: NBn = (PBt / PBn) x 100 = 90/100 x 100 = 90,00 Maka nilai bobot biaya adalah: 90,00 x 0,25 = 22,50 c). PT. GHI = 90 jt Perhitungan: NBt = (PBt / PBt) x 100 = 90/90 x 100 =100,00 Maka nilai bobot biaya adalah: 100,00 x 0,25 = 25,00 Nilai akhir kombinasi teknis dan biaya adalah: a). PT. XYZ
= 68,175 + 20,455 = 88,63
b). PT. ABC
= 63,75 + 22,50
c). PT. GHI
= 60,00 + 25,00
= 86,25 = 85,00
Usulan untuk penetapan calon pemenang: PT. XYZ sebagai Calon Pemenang, PT. ABC sebagai Calon Pemenang Cadangan I, dan PT. GHI sebagai Calon Pemenang Cadangan II. c. apabila menggunakan time based (kontrak harga satuan), hasil koreksi
aritmatik diatas pagu, penawaran dinyatakan gugur. 3. PENERAPAN TERHADAP METODE EVALUASI BIAYA TERENDAH a. Perhitungan pada A (Contoh Kriteria Evaluasi Teknis) dan B (Contoh
Evaluasi Teknis Konsultan Badan Usaha), apabila menggunakan metode evaluasi biaya terendah, maka lulus passing grade/ambang batas 60, diumumkan pemenang (misal PT. XYZ), pemenang cadangan 1 dan pemenang cadangan 2 dimulai dengan urutan penawaran terendah, kemudian dilakukan klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya kepada pemenang setelah masa sanggahan. Apabila tidak terjadi kesepakatan klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya, maka diundang penawaran terendah berikutnya untuk dilakukan negosiasi teknis dan biaya, dan seterusnya sampai penawaran terendah ke 3. b. Apabila menggunakan time based (kontrak harga satuan), hasil koreksi
aritmatik diatas pagu, penawarannya dinyatakan gugur. 4. PENERAPAN TERHADAP METODE EVALUASI PAGU ANGGARAN
a. Dalam hal menggunakan metode pemasukan penawaran dua sampul: 1). Perhitungan pada A (Contoh Kriteria Evaluasi Teknis) dan B
(Contoh Evaluasi Teknis Konsultan Badan Usaha), apabila menggunakan metode evaluasi pagu anggaran, maka lulus passing grade/ambang batas 60, diumumkan peringkat teknis terbaik 1, 2 dan 3, diundang peringkat teknis yang lulus passing grade untuk menghadiri pembukaan penawaran usulan biaya, kemudian ditetapkan pemenang, pemenang cadangan 1 dan pemenang cadangan 2 berdasarkan peringkat teknis terbaik dibawah pagu, selanjutnya dilakukan negosiasi teknis dan biaya terhadap pemenang, apabila tidak terjadi kesepakatan, maka diundang pemenang cadangan 1 untuk dilakukan negosiasi teknis dan biaya, dan seterusnya sampai pemenang cadangan 2. 2). Apabila menggunakan time based (kontrak harga satuan), hasil
koreksi aritmatik diatas pagu, penawaran dinyatakan gugur
b. Dalam hal menggunakan metode pemasukan penawaran satu sampul: 108
JDIH Kementerian PUPR
1). Perhitungan pada A (Contoh Kriteria Evaluasi Teknis) dan B
(Contoh Evaluasi Teknis Konsultan Badan Usaha), apabila menggunakan metode evaluasi pagu anggaran, maka lulus passing grade/ambang batas 60, diumumkan pemenang (misal PT. XYZ), pemenang cadangan 1 dan pemenang cadangan 2 dimulai dengan urutan peringkat teknis terbaik dibawah pagu anggaran, kemudian dilakukan klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya kepada pemenang setelah masa sanggahan. Apabila tidak terjadi kesepakatan klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya, maka diundang penawaran terendah berikutnya untuk dilakukan negosiasi teknis dan biaya, dan seterusnya sampai penawaran terendah ke 3. 2). Apabila menggunakan time based (kontrak harga satuan), hasil
koreksi aritmatik diatas pagu, penawarannya dinyatakan gugur.
109
JDIH Kementerian PUPR
1.
CONTOH FORMAT BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN SELEKSI (AANWIJZING) Nomor : .........................................
1.
Pada hari ini ....... Tanggal ..... Bulan ...... Tahun...... (.....-.....-............) bertempat di ......................................, Pokja ............... yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Pokja ULP, nomor ............ tanggal ......................., telah mengadakan Rapat Pemberian Penjelasan (Aanwijzing) untuk Paket Pekerjaan sebagai berikut : Nama Paket Pekerjaan : Uraian Singkat Pekerjaan :
2.
Rapat dipimpin oleh : ................................... Peserta Rapat :Daftar Hadir Terlampir Rapat dihadiri oleh : a. Para anggota Pokja ............ b. Wakil-wakil Perusahaan Calon Penyedia Jasa ....................... yang di undang untuk mengikuti penjelasan (Aanwijzing).
3.
Risalah Rapat : a. Rapat dibuka oleh Pokja pada jam .............. b. Panitia membacakan dan menjelaskan tentang isi Dokumen Pemilihan,termasuk di dalamnya antara lain : Metode pemilihan;Cara penyampaian Dokumen Penawaran; …………………..dst. sekaligus diadakan tanya jawab yang akan tercantum dalam Risalah tanya jawab. c. ..................................................................................................... [diisi sesuai dengan hasil rapat penjelasan yang dilakukan Pokja].
4.
Risalah Tanya Jawab : Pertanyaan dari peserta : No
Nama Perusahaan
Pertanyaan
Jawaban
1 2 5.
Perubahan substansi dokumen (jika ada) a. ...................................................................................................... [diisi rincian perubahan substansi dokumen pemilihan (jika ada)] b. Jika terdapat perubahan substansi dokumen, akan dituangkan dalam perubahan/adendum dokumen pemilihan. *)
6.
Selanjutnya Pokja menawarkan kepada peserta siapa yangbersedia sebagai wakil peserta untuk menandatangani Berita Acara Pemberian Penjelasan dan menyepakati bahwa : Nama : ……………………… dari PT/CV …………………………………… dan Nama : ……………………… dari PT/CV ………………….......……………, sebagai wakil peserta untuk menandatangani Berita Acara Pemberian Penjelasan paket .................................................[diisi nama paket pekerjaan] 110
JDIH Kementerian PUPR
7.
Hasil peninjauan lapangan ..............................................................
(jika
diperlukan)
:
8.
Pokja menutup rapat pemberian penjelasan (Aanwijzing) pada jam ........................ Berita Acara serta Adendum akan disampaikan kepada seluruh peserta mulai hari ............, tanggal ................. pukul ......................
9.
Berita Acara Pemberian Penjelasan dapat diambil pada hari ............. tanggal .............. dan dapat juga diunduh dari.
10.
Berita Acara Pemberian Penjelasan untuk paket ............................. dibuat ......(.....) rangkap.
Berita Acara Pemberian Penjelasan (BAPP) ini dibuat dengan penuh rasa tanggung jawab untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. ……………, ……………… Kelompok Kerja (Pokja) ................. 1.
.........................
Ketua
2.
........................
Sekretaris
3.
.........................
Anggota
4.
.........................
Anggota
5.
.........................
Anggota
1…………… 2…………… 3…………… 4…………… 5……………
SAKSI-SAKSI 1.
...................................................................... 1 .....................................
2.
...................................................................... 2 .....................................
Keterangan : *) Adendum (jika ada) dibuat terpisah dari berita acara pemberian penjelasan
2.
CONTOH FORMAT BERITA ACARA PEMBUKAAN DOKUMEN PENAWARAN KOP SURAT SATUAN KERJA 111
JDIH Kementerian PUPR
BERITA ACARA PEMASUKAN DAN PEMBUKAAN DOKUMEN PENAWARAN UNTUK PENGADAAN JASA KONSULTANSI Nomor : ………….. Pada hari ini ………….. tanggal …………..bulan …………..tahun ………….. pukul ………….. bertempat di ………….., Pokja ………….. yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Pokja ULP nomor ………….. tanggal ………….. yang selanjutnya dalam Berita Acara ini disebut Pokja, telah mengadakan acara Pemasukan dan Pembukaan Dokumen Penawaran untuk Pengadaan Jasa Konsultansi…………... Dalam Acara Pemasukan danPembukaan Dokumen Penawaran diperoleh hasil sebagai berikut : 1. Yang memasukkan dokumen penawaran …….. (……………….) penyedia jasa. 2. Jumlah dokumen penawaran yang lengkap ........ (................................) dan jumlah dokumen penawaran yang tidak lengkap ......... ( ...................................). 3. Peserta yang menjadi saksi 2 (dua) orang yaitu dari : PT. ................................................................... ...............................
Nama
:
PT. ................................................................... ...............................
Nama
:
4. Hasil Pembukaan Penawaran Sebagai Berikut :
No
Nama Perusahaan
(1)
(2)
Sampul I Administras i (3)
Teknis
Sampul II*)
Keteranga n
(4)
(5)
(6)
Catatan : Kolom (3),(4), diisi sesuai yang disyaratkan dalam dokumen pemilihan. Kolom (5) tidak dibuka pada saat pembukaan penawaran Sampul I. Acara Pemasukan dan Pembukaan Dokumen Penawaran ditutup pada pukul ............... WIB. Demikian Berita Acara ini dibuat dengan penuh tanggung jawab, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. ……………, ……………… 112
JDIH Kementerian PUPR
PokjaPokja ULP…………………………… 1.
.........................
Ketuamerangkap Anggota
2.
........................
Sekretarismerangkap Anggota
3.
.........................
Anggota
4.
.........................
Anggota
5.
.........................
Anggota
6.
........................
Anggota
7.
........................
Anggota
1…………… 2…………… 3…………… 4…………… 5…………… 6…………… 7……………
WAKIL DARI PENYEDIA JASA No.
Nama
Jabatan
Tanda Tangan
113
JDIH Kementerian PUPR
CONTOH FORMAT BERITA ACARA HASIL SELEKSI UNTUK PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI DENGAN PRAKUALIFIKASI, METODE DUA SAMPUL, SISTEM EVALUASI KUALITAS DAN BIAYA
3.
KOP SURAT POKJA
ERITA ACARA HASIL EVALUASI SELEKSI PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI NOMOR : ……………………
Nama Pekerjaan
……………………… :
Lokasi Pekerjaan
……………………… :
Satminkal
……………………… :
Satuan Kerja
……………………… :
PPK
……………………… :
Kelompok Kerja
……………………… :
Sumber Dana
……………………… :
Tahun Anggaran
……………………… :
Harga Sendiri
Perkiraan
Jangka pelaksanaan
……………………… (termasuk PPN 10%) :
waktu
……………………… :
Metode Pemilihan
Prakualifikasi :
Metode Penyampaian
Dua Sampul :
Metode Evaluasi
Kualitas :
Pada hari ini ………… tanggal ………… bulan ………… tahun ………… kami yang bertanda tangan dibawah ini Pokja ULP berdasarkan Surat Keputusan ULP Nomor : ………… tanggal ………… telah melaksanakan Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi dengan Seleksi Umum Prakualifikasi, Metode Penyampaian Dua Sampul, Metode Evaluasi Kualitas dengan hasil sebagai berikut : 1. Pengumuman Prakualifikasi Pengumuman ………… Nomor : …………, tanggal …………, melalui : 114
JDIH Kementerian PUPR
a. Website LPSEdan Portal Pengadaan Nasional tanggal …………………; b. Papan Pengumuman tanggal………………;
Resmi
……………..,
tanggal………….
s.d.
c. Surat Kabar ……………… tanggal ……… (jika diperlukan, sesuai ketentuan);
2. Pendaftaran dan Pengambilan Dokumen Kualifikasi Pendaftaran dimulai tanggal ………… sampai dengan tanggal ………… [pada tahap pendaftaran, Pokja/Pejabat Pengadaan mencatat nama pendaftar, nama dan alamat perusahaan serta nomor telepon, nomor faksimili dan/atau alamat e-mail pihak yang dapat dihubungi, untuk keperluan korespondensi] Penyedia jasa yang mendaftar sebanyak……(……) perusahaan.
No
danmengambildokumen
ALAMAT, NOMOR TELEPON
NAMA PERUSAHAAN
kualifikasi
KETERANGAN
1 2 .. dst
3. Pemberian Penjelasan (Aanwijzing) Kualifikasi (jika diperlukan) a. Pemberian penjelasan dilaksanakan pada tanggal………… bertempat di ………… b. Jumlah peserta perusahaan.
yang
hadir
sebanyak…………………
(…………)
Berita Acara Penjelasan Kualifikasi (BAPK) nomor ………… tanggal ……… (jika diperlukan). 4. Penyampaian diperlukan)
BAPK
termasuk
Adendum
Dokumen
Kualifikasi
(jika
Salinan BAPK termasuk Adendum Dokumen Kualifikasi(jika diperlukan) dapat diambil oleh peserta pada tanggal ......... melalui website LPSE. 5. Penyampaian/Pemasukan Dokumen Kualifikasi a. Batas akhir pemasukan kualifikasi
waktu Hari ……… Tanggal ………… Jam dokumen : …………
b. Tempat :
website LPSE
c. Peserta yang memasukkan ………… (…………) perusahaan. Dokumen kualifikasi :
115
JDIH Kementerian PUPR
No
Nama Perusahaan
Alamat dan Nomor Telepon
Keterangan
1 2 .. ds t d. Peserta yang terlambat memasukkan dokumen kualifikasi
: ………… (…………) perusahaan.
6. Pembukaan dan Evaluasi Dokumen Kualifikasi a. Evaluasi dilakukan terhadap dokumen kualifikasi, meliputi pakta integritas dan formulir isian kualifikasi. b. Penilaian persyaratan kualifikasi dilakukan terhadap pemenuhan persyaratan kualifikasi, yaitu .................... [diisi sesuai persyaratan kualifikasi yang ditetapkan dalam dokumen kualifikasi]. 1) Jumlah dokumen = …… (......) dokumen kualifikasi, yaitu kualifikasi yang dievaluasi dokumen kualifikasi : 1. PT/CV................... 2. PT/CV................... 3. PT/CV..............dst 2) Jumlah dokumen = …… (......) dokumen kualifikasi, yaitu kualifikasi yang dinyatakan dokumen kualifikasi : gugur/tidak lulus, yaitu : 1. PT/CV................... 2. PT/CV................... 3. PT/CV..............dst 3) Jumlah dokumen …… (......) dokumen kualifikasi, yaitu kualifikasi yang dinyatakan dokumen kualifikasi : = memenuhi syarat/lulus 1. PT/CV................... 2. PT/CV................... 3. PT/CV..............dst 7. Pembuktian Kualifikasi dan Pembuatan Berita Acara Pembuktian Kualifikasi Pembuktian terhadap peserta yang memenuhi persyaratan kualifikasi dilakukan dengan cara melihat keaslian dokumen atau legalisir dan meminta salinannya. Hasil pembuktian kualifikasi untuk tiap peserta dituangkan dalam Berita Acara Pembuktian Kualifikasi (terlampir) Alasan gugur/tidak lulus dan tidak termasuk Daftar Pendek masing-masing peserta adalah sebagai berikut : a. …………………… b. …………………… c. ………………dst 116
JDIH Kementerian PUPR
8. Penetapan Daftar Pendek (short list). Peserta yang dinyatakan masuk dalam Daftar Pendek sebanyak…… (.........) peserta, yaitu : N O
NAMA PERUSAHAAN
NPWP
ALAMAT
1
KETERANGAN min. 5 (lima), maks. 7 (tujuh) peserta
2 .. dst
9. Pengumuman Hasil Kualifikasi Pengumuman Hasil Kualifikasi ………… Nomor : …………, tanggal …………, melalui : a. Website LPSE tanggal …………………… dan Portal Pengadaan Nasional; b. Papan Pengumuman tanggal………………;
Resmi
……………,
tanggal…………
s.d.
10. Sanggahan Kualifikasi [diisi jika ada sanggahan] Masa sanggah hasil tanggal……………
kualifikasi
mulai
tanggal
…………….
s.d.
Jumlah peserta yang keberatan atas penetapan hasil prakualifikasi dan menyampaikan sanggahan ............... (.............) peserta. Sanggahan yang dinyatakan benar = ......... (.........) sanggahan Sanggahan yang dinyatakan tidak benar
=.......... (........) sanggahan
Ringkasan sanggahan sebagai berikut :
No
NAMA PERUSAHAAN
MATERI SANGGAHAN
JAWABAN SANGGAHAN
KETERANGAN
1 2 .. ds t 11. Undangan Pengambilan Dokumen Pemilihan Peserta yang termasuk dalam Daftar Pendek diundang untuk mengambil dokumen pemilihan. Undangan Pengambilan Dokumen Pemilihan disampaikan melalui……………… dengan tanda bukti terlampir. Pengambilan Dokumen Pemilihan dilakukan pada : a. Waktu
Hari ………… : …………
Tanggal
…………
Jam
117
JDIH Kementerian PUPR
b. Tempat
……………………………… :
Peserta yang perusahaan.
mengambil
dokumen
pemilihan
sebanyak………(……)
12. Pemberian Penjelasan (Aanwijzing) a. Pemberian penjelasan dilaksanakan pada tanggal………… bertempat di ………… b. Jumlah peserta perusahaan.
yang
hadir
sebanyak…………………
(…………)
Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (BAPP) No………… tanggal ……… (terlampir). 13. Penyampaian BAPP termasuk Adendum Dokumen Pemilihan (jika ada) Salinan BAPP termasuk Adendum Dokumen Pemilihan (jika ada) dapat diambil oleh peserta pada tanggal ......... melalui website LPSE. 14. Penyampaian/Pemasukan Dokumen Penawaran (Sampul I dan Sampul II) a. Batas waktu pemasukan Hari ………… tanggal ………… Jam Dokumen Penawaran : ………… b. Tempat :
website : LPSE.
c. Peserta yang memasukkan ………… (…………) perusahaan. Dokumen Penawaran :
No
ALAMAT DAN NOMOR TELEPON
NAMA PERUSAHAAN
KETERANGAN
1 2 .. dst
d. Penyedia jasa yang terlambat memasukkan dokumen penawaran
………… (…………) perusahaan. :
15. Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul I (Administrasi dan Teknis) Penawaran dinyatakan ditutup pada Hari ………… tanggal ………… Jam ………… Pembukaan penawaran dilakukan pada : a. Waktu
Hari ………… Tanggal ………… Jam : …………
b. Tempat
………… :
Berita Acara Pembukaan Penawaran No………… tanggal ……… (terlampir).
118
JDIH Kementerian PUPR
16. Evaluasi Dokumen Penawaran Sampul I (Administrasi dan Teknis) Evaluasi penawaran dengan berpedoman pada ketentuan peraturan yang berlaku, dan Dokumen Pemilihan. Hasil evaluasi penawaran sebagai berikut : a. Evaluasi Administrasi Evaluasi administrasi hanya dilakukan pada hal-hal yang tidak dinilai pada penilaian kualifikasi. Unsur-unsur yang dievaluasi meliputi kelengkapan persyaratan yang diminta dalam dokumen pemilihan. 1). Penawaran yang dievaluasi Jumlah dievaluasi
penawaran
yang = …… (.........) penawaran, yaitu penawaran : 1. PT/CV................... 2. PT/CV................... 3. PT/CV..............dst
2). Konfirmasi/Klarifikasi [dilakukan terhadap hal-hal yang kurang jelas dan meragukan, jika diperlukan] (a) Klarifikasi dilakukan kepada PT/CV…………, terkait keraguan terhadap …………. dengan kesimpulan ………… (b) Konfirmasi dilakukan kepada pihak…………, terkait keraguan terhadap …………. dengan kesimpulan........ ………… (c) ............ dst. 3). Penawaran yang memenuhi syarat/lulus Jumlah penawaran yang = …… (........) penawaran, yaitu dinyatakan memenuhi penawaran : syarat/lulus administrasi 1. PT/CV................... 2. PT/CV................... 3. PT/CV................... 4. .................... dst Jumlah penawaran yang = …… (........) penawaran, yaitu dinyatakan gugur/tidak lulus penawaran : 1. PT/CV................... 2. PT/CV................... 3. PT/CV.................. 4. ..................... dst Penjelasan gugur/tidak lulus masing-masing peserta adalah sebagai berikut : (a) PT/CV ………… dinyatakan gugur administrasi karena ………… (b) PT/CV ………… dinyatakan gugur administrasi karena ………… (c) ………… dst Hasil evaluasi administrasi terlampir.
119
JDIH Kementerian PUPR
b. Evaluasi Teknis. Evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang memenuhi persyaratan administrasi. Unsur-unsur yang dievaluasi sesuai dengan yang ditetapkan dalam dokumen pemilihan, meliputi ............................................... 1). Evaluasi teknis dengan sistem nilai : (a) Persyaratan teknis minimal yang harus dipenuhi sesuai dengan yang ditetapkan dalam dokumen pemilihan. (b) Unsur-unsur yang dievaluasi : i. Unsur pengalaman perusahaan, bobot .......... [sesuai yang ditetapkan dalam dokumen pemilihan] ii. Unsur pendekatan dan metodologi, bobot .......[ sesuai yang ditetapkan dalam dokumen pemilihan ] iii. Unsur kualifikasi dan tenaga ahli, bobot ..........[ sesuai yang ditetapkan dalam dokumen pemilihan] (c) Nilai ambang batas lulus persyaratan teknis = ............ [diisi sesuai dengan yang ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan]. 2). Jumlah penawaran dievaluasi
yang =
…… (........) penawaran, yaitu penawaran : 1. PT/CV................... 2. PT/CV................... 3. PT/CV..............dst
3). Konfirmasi/Klarifikasi [dilakukan terhadap hal-hal yang kurang jelas dan meragukan, jika diperlukan] (a) Klarifikasi dilakukan kepada PT/CV…………, terkait keraguan terhadap …………. dengan kesimpulan ………… (b) Konfirmasi dilakukan kepada pihak…………, terkait keraguan terhadap …………. dengan kesimpulan........ ………… (c) ............ dst. 4). Jumlah penawaran yang = …… (........) penawaran, yaitu dinyatakan memenuhi ambang batas lulus penawaran : 1. PT/CV................... 2. PT/CV................... 3. .................... dst 5). Jumlah penawaran yang = …… (........) penawaran, yaitu dinyatakan tidak memenuhi penawaran : ambang batas lulus 1. PT/CV................... 2. PT/CV................... 3. PT/CV.................. 4. ..................... dst Hasil evaluasi teknis terlampir. 120
JDIH Kementerian PUPR
Berita Acara Evaluasi Administrasi dan Teknis terlampir. 17. Pengumuman Peringkat Teknis Pengumuman peringkat Teknis nomor …………, tanggal …………, melalui : a. Website LPSE tanggal …………………… dan Portal Pengadaan Nasional); b. Papan Pengumuman tanggal………………;
Resmi
……………,
tanggal…………
s.d.
Peringkat Teknis adalah sebagai berikut :
No
Nama Perusahaan
Alama t
Hasil Evaluasi Persyarata n Administr asi
NPWP
Nilai tekni s
Amba ng Batas
Peringka t
Keteranga n *)
1 2 .. dst
*) Diisi diundang/ tidak diundang pembukaan harga. 18. Sanggahan Peringkat Teknis [diisi jika ada sanggahan] Masa sanggah peringkat tanggal……………
teknis
mulai
tanggal
…………….
s.d.
Jumlah peserta yang keberatan atas penetapan hasil prakualifikasi dan menyampaikan sanggahan ............... (.............) peserta. Sanggahan yang dinyatakan benar Sanggahan yang dinyatakan tidak benar sanggahan
= ......... (.........) sanggahan =..........
(........)
Ringkasan sanggahan sebagai berikut :
No
Nama Perusahaan
Materi Sanggahan
Jawaban Sanggahan
Keterangan
1 2 .. ds t
19. Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul II (Harga) Pembukaan penawaran Sampul II (Harga) dilakukan pada : a. Waktu
Hari ……… Tanggal ………… Jam ………… :
121
JDIH Kementerian PUPR
b. Tempat
………… :
Berita Acara Pembukaan Penawaran Sampul II (Harga) nomor………… tanggal ……… (terlampir). 20. Evaluasi Dokumen Penawaran Sampul II (Harga). Evaluasi harga dilakukan kepada penawaran dengan peringkat teknis terbaik. a. Koreksi Aritmatik Penawaran Biaya No.
Jenis Pekerjaan
Pada Saat Pembukaan
Setelah Koreksi Aritmatik
Keterangan
1 2 .. dst
b. Unsur-unsur yang dievaluasi yaitu : …………… [diisi sesuai dengan yang ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan, misal : kewajaran biaya pada Rincian Biaya Langsung Personil (remuneration); kewajaran penugasan tenaga ahli; kewajaran penugasan tenaga pendukung (apabila ada); kewajaran biaya pada Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct reimbursable cost)] c. Konfirmasi/Klarifikasi [dilakukan terhadap hal-hal yang kurang jelas dan meragukan, jika diperlukan] (a) Klarifikasi dilakukan kepada PT/CV…………, terhadap …………. dengan kesimpulan …………
terkait
keraguan
(b) Konfirmasi dilakukan kepada pihak…………, terkait terhadap …………. dengan kesimpulan........ …………
keraguan
(c) ............ dst. 21. KESIMPULAN Berdasarkan hasil evaluasi kualifikasi, evaluasi sampul I (administrasi dan teknis) dan evaluasi sampul II (harga), maka Kelompok Kerja (Pokja) ULP berkesimpulan dan memutuskan untuk mengusulkan calon pemenang seleksi berdasarkan peringkat terbaik adalah : CALON PEMENANG Nama Perusahaan
: ……………………
Alamat Perusahaan
: ……………………
NPWP
: ……………………
Harga Penawaran terkoreksi
: Rp. ……………….. (termasuk PPN)
122
JDIH Kementerian PUPR
Demikian Berita Acara Hasil Evaluasi Seleksi ini dibuat dengan penuh rasa tanggung jawab untuk dipergunakan dalam penetapan pemenang sebagaimana mestinya. ……………, ………………
Kelompok Kerja (Pokja) ................. 1.
.........................
Ketua
2.
.........................
Sekretaris
3.
.........................
Anggota
4.
.........................
Anggota
5.
.........................
Anggota
6.
.........................
Anggota
7.
.........................
Anggota
1…………… 2…………… 3…………… 4…………… 5…………… 6…………… 7……………
MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, ttd. M. BASUKI HADIMULJONO
123
JDIH Kementerian PUPR