BUKU MANUAL Program Simulasi Energi Spesifik pada Saluran Terbuka
Pembuatan Pengembangan Model Laboratorium Berbasis Multimedia dan Simulasi ini dibiayai oleh Pembinaan Akademik dan Pengembangan Kegiaatan Kemehasiswaan Direktorat Jenndral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Tahun Anggaran 2005
Oleh : Pramudiyanto,S.Pd.T Didik Purwantoro,S.T
PEMBINAAN AKAD3MIK DAN PENGEMBANGAN KEGIATAN KEMAHASISWAAN DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN TINGGI 2005
Kata Pengantar Kemajuan teknologi informasi sangat cepat bahkan lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya.Penggunaan komputer sebagai bagian dari teknologi informasi telah banyak digunakan. Namun penggunaan komputer selama ini masih banyak dalam hal penulisan, presentasi bahan ajar maupun hitungan.Penggunaan komputer sebagai alat untuk visualisasi pengujian / praktikum di laboratorium masih jarang, apalagi untuk laboratorium bidang keairan, lebih khusus lagi untuk hidrolika. Pengadaan alat-alat pengujian di laboratorium dari hari kehari semakin terasa mahal.Di sisi yang lain pengujian di laboratorium sangat membantu mahasiswa dalam memahami konsep yang diajarkan di kelas.Oleh sebab itu perlu dilakukan sebuah terobosan agar proses pemahaman dan pembelajaran dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya dan dari sisi biaya tidak terlalu mahal. Memahami akan hal itu maka penulis berusaha membuat program sederhana tentang konsep Energi Spesifik pada aliran terbuka
yang
divisualisasikan melalui komputer.Dengan program ini diharapkan dapat menggantikan percobaan di laboratorium tentang aliran kritik yang melalui sebuah flume yang mengalami penyempitan maupun pendangkalan dasar. Penulis memahami bahwa program ini masih sangat banyak memiliki keterbatasan oleh sebab itu masukan maupun saran sangat penulis harapkan demi penyempurnaan program ini.
DAFTAR ISI
hal i
Kata pengantar Daftar isi
................................................................................. .............................. .............................................................
BAB I
Sekilas tentang Program Simulasi.......
1
BAB II
Petunjuk Pemakaian............................
2
Daftar Pustaka
ii
Bagian 1 Sekilas Tentang Program
Program Simulasi Energi Spesifik pada saluran terbuka ini merupakan program untuk menggambarkan kondisi aliran pada saluran terbuka yang mengalami penyempitan lebar maupun kenaikan dasar saluran. Perubahan aliran hanya dibatasi satu dimensi yaitu perubahan kedalaman pada bagian yang mengalami perubahan, yaitu penyempitan saluran atau kenaikan dasar saluran. Perubahan kedalaman aliran ini didasarkan pada konsep energi spesifik.Batasan kondisi pada program ini adalah : 1.Aliran adalah permanen dan satu dimensi 2.Pendekatan aliran hanya pada kondisi subkritis (bilangan Froude < 1) 3.Perubahan hanya terjadi satu kondisi, yaitu penyempitan saluran saja atau kenaikan dasar saluran saja dan tidak dapat digunakan untuk kondisi keduaduanya. 4.Dimensi saluran : lebar dan kedalaman didasarkan pada dimensi flume di laboratorium hidrolika dengan lebar flume 10 cm , kedalaman 10 cm sampai dengan 25 cm, dengan kecepatan menyesuaikan yaitu sampai dengan bilangan Froude < 1. 5.Kontraksi aliran akibat perubahan tampang diabaikan. 6.Koefisien koreksi energi dianggap sama dengan 1. Program ini
masih
sangat
sederhana
dan
memiliki
banyak
keterbatasan, oleh sebeb itu masukan maupun saran sangat dibutuhkan demi kesempurnaan program ini.
Bagian 2 Petunjuk Pemakaian Untuk dapat menggunakan program simulasi ini anda disarankan untuk mengikuti langkah-langkah berikut : 1. Settinglah display layar anda ke resolusi tinggi miniumal 1024 x 768 pixel. 2. Masukkan Cd program ke dalam komputer anda. 3.Pilihlah bagian programnya 4. Pilihlah salah satu diantara tiga menu yang tersedia yaitu :
Teori
Kenaikan Dasar Saluran
Penyempitan Badan saluran
Teori berisi tentang teori dasar pada konsep Energi Spesifik. Kenaikan Dasar saluran berisi program simulasi aliran pada kenaikan dasar saluran . Penyempitan badan saluran berisi tentang program simulasi aliran yang mengalkami perubahan akibat dasar saluran yang dinaikkan. 5.Jika anda memilih ”Teori” maka anda akan mendapatkan teori dasar Energi spesifik yang mendasari program ini. 6.Jika anda memilih ”Kenaikan Dasar Saluran ” anda akan menjumpai variabel yang harus anda isi diantaranya :kecepatan aliran, lebar aliran dan kedalaman awal aliran.Isilah sesuai dengan ukuran flume.Setelah itu klik ”execute”s lalu sesuaikan kenaikan dasar saluran sesuai dengan keiinginan anda, yaitu dengan mengklik arah panah (ke kanan berarti kenaikan dasar akan bertambah dan sebaliknya) 7. Jika anda memilih ”Penyempitan badan Saluran ” anda akan menjumpai variabel yang harus anda isi diantaranya :kecepatan aliran, lebar aliran dan kedalaman awal aliran.Isilah sesuai dengan ukuran flume.Setelah iotu klik ”execute”s lalu sesuaikan penyempitan saluran sesuai dengan keiinginan anda, yaitu dengan mengklik arah panah (ke kanan berarti penyempitan akan bertambah dan sebaliknya).
8.Jika anda sudah selesai klik”stop” . 9.Jika anda mau keluar klik”Back to main menu” 10.Jika anda mau keluar klik ” quit”.
Bagian 3. Referensi Teori Dasar 3.1 Aliran melaui saluran terbuka Saluran dimana air yang sedang mengalir tidak sepenuhnya tertutup oleh batas yang kukuh , namun mempunyai permukaan bebas terbuka terhadap tekanan atmosfer dikenal dengan saluran terbuka (open Channel).Saluran terbuka dapat diklasifikasikan sebagai buatan atau alami, tergantung pada apakah penampangnya adalah buatan manusia atau sebaliknya. Sungai dan muara adalah contoh saluran alami sedangkan saluran irigasi adalah contoh saluran buatan.
3.2 Klasifikasi aliran Subkritis dan Super kritis Aliran saluran terbuka dapat diklasifikasikan ke dalam jenis yang berbeda menurut beberapa hal, diantaranya adalah berdasarkan nilai dari bilangan Froude atau Froud Number. Bilangan froude adalah perbandingan antara gaya inersia dengan gaya gravitasi (per satuan volume) dan dapat ditulis sebagai : Fr
U gL
dengan : Fr
: bilangan Froude
U
: kecepatan
g
: gravitasi
L
: panjang spesifik
: rapat massa
Aliran dikatakan kritis apabila bilangan Froude sama dengan satu, aliran disebut subkritis apabila F < 1 dan superkritis apabila F > 1.Aliran subkritis kadangkadang disebut aliran tenang, sedang aliran cepat menyatakan aliran super kritis.
juga digunakan untuk
3.3 Energi Spesifik Energi spesifik aliran pada penampang tertentu sebagai total energi pada penampang yang dihitung dengan menggunakan dasar saluran sebagai titik duga ditentukan dengan : V2 E1 h 1 2g
dengan,
E
= tinggi energi (m)
h
= tinggi muka air (m)
V
= kecepatan aliran (m/det)
g
= kecepatan gravitasi (m/det2)
Konsep energi spesifik dan kedalaman kritis
(1)
dapat digunakan untuk
menyelesaikan beberapa masalah parktek yang penting.Percepatan aliran dapat disebabkan oleh berkurangnya lebar saluran, naiknya ketinggian dasar atau keduanya. Saluran dengan bentuk persegi empat dapat digunakan
untuk
keperluan penyederhanaan.
3.3.1.Pengurangan lebar saluran Misalkan lebar saluran akan dikurangai dari b1 ke b2 (masih lebih besar daripada bc) dan ketinggian dasar dianggap tetap.Karena kehilangan energi pada penampang 1 dan 2 dapat diabaikan, kita dapat menggunakan suatu hubungan debit kedalaman untuk suatu energi spesifik konstan.Apabila aliran yang mendekati adalah subkritis dengan kedalaman sama dengan h1 pada penampng 1, kedalaman pada penampang 2 akan lebih kecil daripada h1 ( tetapi lebih besar daripada hc) dan sama dengan h2.Kita dapat menggunakan persamaan E2 = E1 untuk mendapatkan h2.Apabila b2 sama dengan bc maka yang terjadi pada penampang 2 adalah kedalaman sebesar hc.Dan apabila b2 lebih kecil daripada bc maka yang terjadi pada penampang 2 adalah ĥc dengan diikuti dengan kedalaman pada penampang 1 lebih besar daripada h1 yaitu sebesar ĥ1. Proses perhitungan dilakukan dengan diagram alir berikut :
Langkah Perhitungan : Suatu aliran pada flume dengan lebar 10 cm memiliki kecepatan 20 cm /dt.Kedalaman aliran sebesar 20 cm. Apabila lebar flume dipersempit menjadi 8 cm, berapakah kedalaman aliran pada bagian penyempitan ?
1.Hitunglah
V2 E1 h 1 2g
2.Hitunglah bilangan Froude
Fr
atau
Q2 E1 h 1 2 2g A
U gD
3.Dicek apakah Fr < 1 , jika ok lanjutkan. Jika tidak maka kecepatan dikurangi sampai memenuhi Fr < 1.
4.Hitunglah E2 berdasarkan lebar di penampang 2 dengan persaamaan :
Q2 E 2 h 2 2 2g b2 .h 2 5.Cek apakah E2 sama, kurang atau lebih besar dari E1. 6.JIka E2 < E1 gunakan persamaan E2 = E1 dan selanjutnya hitung h2. 7.Jika E2 = E1 maka terjadi hc dan dihitung dengan persamaan E2. 8.Jika E2 > E1 maka dianggap E1 = E2 dan dihitung h1 dengan persamaan E1 baru dengan h2 sebesar hc.
Gambar 1.Diagram alir perhitungan kedalaman muka air
3.2. Kenaikan ketinggian dasar. Pertimbangkan suatu saluran yang lebarnya konstan. Saluran ini kemudian dinaikkan dasarnya sebesar ΔZ2 pada paenampang 2. Energi pada penampang 2 adalah : E2 = E1 – ΔZ1 Apabila ΔZ1 < ΔZc maka muka air pada penampang 2 akan mengalami penurunan dengan kedalaman baru sebesar h 2. Kedalaman baru h2 ini dapat dihitung dengan menyamakan harga
E2 = E1.Selanjutnya harga E2
digunakan untuk menentukan harga h2dengan persamaan
2 . E 2 h 2 Q 2g.b2.h 2 Selanjutnya dengan Metode Newton Raphson harga h2 dapat ditentukan. Apabila ΔZ1 = ΔZc maka pada penampang 2 kedalamannya akan mencapai kedalaman kritis sebesar hc. Nilai hc dapat dihitung dengan persamaan
Q b 2
2
hc 3
1 . g
Apabila harga ΔZ1 diperbesar sehingga ΔZ1 > ΔZc maka pada penampang 2 kedalaman akan mencapai ĥ2 yang besarnya sama dengan hc dan pada penampang 1 kedalamannya mengalami kenaikan sehingga kedalamannya menjadi ĥ1 yang lebih besar daripada h1.Nilai h1 baru ini didapatkan dengan menyelesaikan persamaan :
Q2 E1 h1 2g.h .b 1 1 Untuk mendapatkan nilai h1 pada persamaan ini dapat dilakukan dengan metode Newton-Raphson.
Daftar Pustaka Ranga Raju,K.G.(1981) Aliran Melalui Saluran Terbuka, Tata McGraw-Hill (terjemahan oleh Penerbit Erlangga).