BUKU MANUAL SKALA PEMINATAN (Alat Identifikasi Kecenderungan Arah Peminatan)
Oleh Eko Susanto
LABORATORIUM BIMBINGAN DAN KONSELING PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO 2014 0
SELAYANG PANDANG SKALA PEMINATAN
A. Konsep dan Konstruk Skala Peminatan dikembangakan mengacu pada konsep minat menurut Crow dan Crow (dalam Djaali, 2007), Doyles Fryer (dalam Nurkencana, 1993), dan Sukardi (1994), yang menjelaskan bahwa, minat merupakan gejala psikis atau dorongan pada diri individu dalam melakukan tindakan yang cenderung didasari oleh perasaan senang-tidak senang atau sukatidak suka terhadap suatu objek tertentu. Objek yang dimaksudkan disini bisa orang, benda, kegiatan, atau pengalaman dan lain-lain. Dari penjelasan tersebut kemudian dikembangkan menjadi aspek-aspek minat yang akan diukur. Karena skala peminatan ini diarahkan khusus pada program peminatan disekolah maka dibuatlah 14 aspek peminatan di SMA/MA dan SMK/MAK sesuai dengan peminatan yang dimaksudkan pada kurikulum 2013. Dari setiap aspek itu dijabarkan menjadi 9 butir item pernyataan kegiatan. Sehingga secara keseluruhan terdapat 126 butir item. Pernyataan disajikan dengan tipe jawaban skala model Likert, dengan penskalaan 0 s.d. 4. Butir item pada skala peminatan diadaptasi dari beberapa instrumen yang sudah ada sebelumnya yakni instrumen penelusuran minat milik Dr. Mamat Supriatna, M.Pd., Dr. Nandang Budiman, M.Si., yang diposting pada blog milik Pak Akhmad Sudrajat dan instrumen yang diposting Hadi Pranoto, S.Pd., dan Hanik Mukaromah, S.Psi. Kemudian dilakukan review, revisi, dan penambahan dari beberapa instrumen tersebut kemudian diberi nama Skala Peminatan. Sampai saat ini masih terus dikembangkan dan dilakukan ujicoba publik. Oleh karena itu masukan dan komentar yang membangun dapat disampaikan untuk penyempurnaan lebih lanjut. Berikut penjelasan saya tentang hasil review, revisi dan penambahan yang saya lakukan: 1. Aspek Instrumen; tetap mengacu instrumen asli yang terdiri dari 14 aspek yang akan diukur, diberi kode sama dengan yang asli hanya sedikit revisi deskripsi, sebagai berikut: Kode A B C D E F G H I J K L M N
Deskripsi asli Keagamaan Matematika IPA IPS Bahasa dan budaya Teknologi dan Teknologi dan ilmu komunikasi Kesehatan Agro bisnis dan agro teknologi Perikanan dan kelautan Bisnis dan manajemen Pariwisata Seni dan kerajinan Keolahragaan
Deskripsi revisi Keagamaan Matematika IPA IPS Bahasa dan budaya Teknologi dan rekayasa Teknologi informasi dan komunikasi Kesehatan Agribisnis dan agroteknologi Perikanan dan kelautan Bisnis dan manajemen Pariwisata Seni pertunjukkan dan kerajinan Keolahragaan
1
Perubahan dilakukan atas dasar kesesuaian istilah yang ada pada struktur kurikulum. Hal ini dilakukan hanya untuk mempermudah memahami istilah yang nantinya akan digunakan pada peminatan disekolah. Saat ditanya landasan teori dari aspek diatas yang dikembangkan menjadi banyak pernyataan, saya hanya bisa menjawab; bahwa instrumen dikembangkan menggunakan pendekatan rasional empirisme, berdasarkan kebutuhan, dan keadaan dilapangan serta kesesuaian dengan maksud peminatan yang tertuang pada kurikulum 2013. Walaupun saya belum mengetahui teori yang spesifik yang melandasi pengembangan instrumen, namun demikian pendekatan ini juga pernah dilakukan oleh ahli-ahli terdahulu. Saya hanya mencoba berkontribusi meneruskan agar instrumen peminatan ini dapat segera digunakan secara luas. 2. Proporsi item pernyataan; item pernyataan sebagian masih menggunakan pernyataan dari instrumen asli dan sebagian saya tambahkan. Proporsi atau jumlah pernyataan awalnya tidak seimbang, saya menambahkan dan mengurangi pada beberapa bagian sehingga proporsinya seimbang. Hal ini dilakukan hanya untuk mempermudah dalam penskoran, jika proporsinya sama maka dapat menggunaka satu formula untuk semua aspek. Berikut penjelasannya jumlah item asli dan revisi: Kode A B C D E F G H I J K L M N
Jumlah item asli 9 8 9 6 8 9 6 7 10 9 9 8 7 5
Deskripsi revisi Keagamaan Matematika IPA IPS Bahasa dan budaya Teknologi dan rekayasa Teknologi informasi dan komunikasi Kesehatan Agribisnis dan agroteknologi Perikanan dan kelautan Bisnis dan manajemen Pariwisata Seni pertunjukkan dan kerajinan Keolahragaan
Jumlah item revisi 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9
3. Tipe jawaban, instrumen yang asli menggunakan tipe jawaban “YA” dan “TIDAK”. Saya merubahnya dengan tipe jawaban skala Model Likert menjadi sebagai berikut: Suka Sekali disingkat (SS) =4 Suka disingkat (S) =3 Biasa Saja disingkat (BS) =2 Kurang Suka disingkat (KS) = 1 Tidak Suka disingkat (TS) =0 Menurut Azwar (2013), tipe jawaban model likert memiliki bentuk respon jawaban yang lebih berdimensi. Senada dengan itu berdasarkan laporan penelitian yang dilakukan Setiawati (2012) menyatakan penggunaan tipe jawaban model skala Likert memiliki reliabilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan tipe jawaban Ya dan Tidak. 2
4. Petunjuk penyajian: Instrumen yang asli tidak menyediakan petunjuk penyajian, pada kesempatan ini saya menyediakan petunjuk penyajian bagi Guru BK/Konselor yang dapat digunakan untuk memandu pelaksanaan secara klasikal. 5. Aplikasi: Pengembangan lebih lanjut akan dilakukan penyempurnaan pada aplikasi program komputer. Aplikasi yang asli masih sangat sederhana belum begitu kompleks dan tidak menyediakan profil individual. Revisi menghasilkan tampilan profil yang lebih lengkap dan lembar rekomendasi juga include didalam aplikasi program komputer. 6. Susunan item pernyataan; susunan item yang asli pernyataan dikelompokkan dalam satu aspek dan diberi nomor secara berurutan. Perubahan dilakukan dengan membuat kelompok pernyataan yang diwakili setiap aspek. Sehingga pernyataan pada setiap aspek akan diberi nomor tidak berurutan. Berikut contoh perubahannya: Susunan Revisi
Susunan Asli A1.
Suka mempelajari kisah teladan tokoh agama
A1
Mempelajari kisah teladan tokoh agama
A2.
Suka mendengarkan lagu-lagu religi
B1
Menjadi ahli matematika
A3.
Suka mempelajari kitab suci Suka mengisi waktu luang dengan membaca buku keagamaan
C1
Mengamati kejadian alam
D1
Mempelajari peta dan permukaan bumi
A4. A5.
Tertarik untuk menyimak ceramah agama
E1
Mendengarkan cerita
A6.
Suka mempelajari do'a-do'a
F1
Menggambar bangunan
A7.
Suka mendalami makna ibadah
G1
Membuat desain grafis website
A8.
Suka mengikuti kegiatan di tempat ibadah
H1
Melakukan kegiatan P3K
A9.
Suka menyampaikan pesan-pesan keagamaan
I1
Mempelajari teknik bercocok tanam
Perubahan dilakukan untuk menghindari terjadinya facking yang dapat menyebabkan bias pengukuran. Perubahan ini juga dilakukan agar siswa tidak mudah menebak aspek yang akan diukur dari suatu kelompok pernyataan. Jika siswa tahu bahwa item dengan kode A akan mengukur minat tertentu maka siswa akan memberi jawaban yang palsu. 7. Lembar jawaban; dengan tipe jawaban yang berubah maka lembar jawaban pun disesuaikan dengan tipe jawaban. Pada sisi kanan lembar jawaban juga saya sertakan kolom untuk skoring.
REVISI
ASLI 3
B. Hasil Ujicoba Instrumen Ujicoba instrumen dilakukan pada siswa SMP Negeri 2 Metro, dengan jumlah responden sebanyak 82 siswa. Dari data yang diperoleh kemudian dilanjutkan dengan analisis koefisien korelasi item total untuk mengetahui validitas butir item dan analisis koefisien konsistensi internal untuk mengetahui tingkat kepercayaan butir item pada pengukuran. Hasil analisis validitas item dari 126 butir item hampir keseluruhan item memiliki fungsi ukur yang baik dengan koefisien memiliki Corrected Item-Total Correlation diatas 0,250. Hanya terseleksi 9 butir item yang memiliki Corrected Item-Total Correlation dibawah 0,250 hal ini menunjukkan 9 butir item ini memiliki validitas item yang rendah (Azwar, 2013). Sehingga tersisa 117 item yang memiliki validitas yang tinggi. Hasil analisis reliabilitas dari 126 butir item diperoleh koefisien alpha sebesar 0,969. Setelah item diseleksi menjadi 117 item diperoleh koefisien reliabilitas 0,970. Dengan koefisien konsitensi ≥ 0,950 maka skala peminatan ini dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan individual untuk merekomendasikan arah peminatan siswa (Azwar, 2013). C. Penutup Kesimpulan; Skala Peminatan sampai saat ini sudah dapat digunakan untuk membantu mengindentifikasi arah peminatan siswa di SMP/MTs. Skala peminatan ini juga dapat digunakan di SMA/MA/SMK/MAK untuk tujuan yang sama. Jika digunakan di SMP/MTs rekomendasinya bisa digunakan oleh wali kelas dan guru BK/konselor untuk membantu mengarahkan minat siswa sejak dini. Sehingga ketika siswa masuk di SMA/MA/SMK/MAK mereka berada pada peminatan yang sesuai. Saran; Dalam menggunakan hasil skala peminatan ini sangat direkomendasikan untuk dipadukan dengan hasil asesmen lain, misalnya hasil belajar, harapan orang tua, dan lain sebagainya. Keputusan yang diambil akan lebih baik kualitasnya jika didasarkan pada data yang komprehensif. Demikian sedikit kontribusi yang dapat penulis lakukan untuk kemajuan Bimbingan dan Konseling ke depan. Semoga Bermanfaat. Demikian yang dapat saya lakukan semoga bisa memberi manfaat bagi Guru BK/Konselor di sekolah khususnya dan Pengembangan BK di Indonesia pada umumnya. Saran dan kritik yang membangun dapat disampaikan secara langsung kepada saya melalui kontak berikut: HP : 0813 6914 9853 Email :
[email protected] FB : Konselor Eko Susanto
4
DAFTAR RUJUKAN Azwar, Saifuddin. 2013. Penyusunan Skala Psikologi (Edisi 2). Yogyakarta: Pustaka Pelajar Djaali, H. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Sukardi, Dewa Ketut. 1994. Tes Dalam Konseling Karir. Surabaya: Usaha Nasional Nurkancana, W. & Sumartana, P. 1986. Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional Farida Agus Setiawati. 2012. Penskalaan Multiple Intelligences Sebagai Salah satu Alternatif Instrumen untuk Mengukur Karakter Bangsa yang Cerdas. Artikel disajikan pada Konferensi HEPI di Unesa. Hadi Pranoto. 2011. Tes Minat. Diakses 5 Agustus 2013, dari http://hadipranoto.guruindonesia.net/artikel_detail-41338.html
5
PETUNJUK PENYAJIAN SKALA PEMINATAN
A. Petunjuk Umum 1. Tuliskan identitas diri Anda pada bagian atas lembar jawaban; 2. Bacalah satu persatu pernyataan dengan teliti, kemudian jawablah dengan jujur, Perlu diingat, bahwa tidak ada jawaban benar atau salah, semua jawaban benar apabila sesuai dengan keadaan diri Anda, jadi tidak perlu ikut-ikutan jawaban teman Anda; 3. Tuliskan jawaban dengan memberi tanda silang ( X ) pada kolom yang tersedia pada lembar jawaban; 4. Jawaban Anda tidak akan berpengaruh terhadap nilai hasil belajar pada mata pelajaran apapun; B. Waktu Penyajian Untuk menyelesaikan pengisian lembar jawaban Skala Peminatan siswa diberi waktu kurang lebih 45 menit, jika waktu ini dirasa kurang maka siswa diberi waktu tambahan untuk menyelesaikan pengisian lembar jawaban. C. Kata Motivasi Ingatlah tes ini bukan menguji kemampuan Anda menjawab soal dengan benar seperti menjawab soal ujian sekolah. Tes ini berguna untuk membantu mengetahui minat Anda yang sesungguhnya. D. Petunjuk Khusus Pada buku ini terdapat pernyataan tentang minat, silanglah ( X ) angka pada lembar jawaban dengan ketentuan sbb: Jika Anda; Suka Sekali disingkat (SS) : silanglah angka 4 Suka disingkat (S) : silanglah angka 3 Biasa Saja disingkat (BS) : silanglah angka 2 Kurang Suka disingkat (KS) : silanglah angka 1 Tidak Suka disingkat (TS) : silanglah angka 0 Jangan pedulikan besar atau kecilnya angka yang Anda silang, angka disini hanya digunakan sebagai kode dari jawaban Anda, hal ini dilakukan untuk mempermudah proses pemeriksaan. E. Contoh 1. Mempelajari kisah teladan tokoh agama Pada lembar jawaban Anda beri tanda silang seperti berikut:
SELAMAT MENGERJAKAN 6
PETUNJUK SKORING & INTERPRETASI SKALA PEMINATAN
A. SKORING Skoring pada skala peminatan dapat dilakukan secara manual dapat pula dilakukan menggunakan aplikasi program komputer yang sudah dikembangkan, berikut ini penjelasan skoring pada skala peminatan: 1. Jumlahkan semua skor pada setiap baris kemudian tuliskan pada kolom skoring di sebelah kanan lembar jawaban. 2. Sebelum skor total dituliskan, kenakan formula persentase berikut ini: Keterangan : p skor total skor ideal
=
100
= persentase = jumlah seluruh angka yang disilang oleh siswa = skor idealnya adalah 36 diperoleh dari (skor tertinggi x jumlah item) ( 4 x 9 = 36 ) 3. Persentase yang diperoleh dari formula diatas tuliskan pada kolom skoring; contoh simulasi skoring sbb: skoring pada baris A jumlahkan semua angka yang disilang oleh siswa pada nomor 1, 15, 29, 43, 57, 71, 85, 99, dan 113. Setelah dijumlahkan kenakan formula seperti dijelaskan pada poin 2 diatas. Hasilnya tuliskan pada kolom skoring, setelah semua dituliskan teruskan dengan membuat “Range” atau peringkat. Persentase yang paling tinggi diberi peringkat 1, berikutnya 2, 3 dan seterusnya. Lihat gambar berikut ;
7
B. INTERPRETASI 1. Huruf pada baris yang ada dikolom skoring pada lembar jawaban merupakan kode arah peminatan. Keterangan dari huruf pada setiap baris adalah sebagai berikut:
SMK/MAK Peminatan Akademik dan Vokasi
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Kode A B C D E F G H I J K L M N
Keterangan KEAGAMAAN MATEMATIKA IPA IPS BAHASA DAN BUDAYA TEKNOLOGI DAN REKAYASA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI KESEHATAN AGRIBISNIS DAN AGROTEKNOLOGI PERIKANAN DAN KELAUTAN BISNIS DAN MANAJEMEN PARIWISATA SENI PERTUNJUKKAN DAN KERAJINAN KEOLAHRAGAAN
SMA/MA Peminatan Akademik
2. Jika siswa berminat masuk SMA gunakan peringkat pada huruf A, B, C,D, dan E, dan jika siswa berminat masuk SMK gunakan peringkat pada huruf F, G,H, I, J, K, L, M, dan N. 3. Untuk menentukan kecenderungan arah peminatan siswa, hasil skala peminatan harus dipadukan dengan hasil asesmen yang lain misalnya hasil tes psikologi dan hasil belajar pada mata pelajaran. 4. Kecenderungan arah peminatan dibuat dalam 3 rekomendasi diambil dari peringkat tertinggi. Contoh: a. Jika siswa ingin masuk SMA/MA maka rekomendasi peminatannya diambil dari peringkat tertinggi pertama, kedua atau ketiga yang ada pada baris huruf A, B, C,D, dan E. b. Jika siswa ingin masuk SMK/MAK maka rekomendasi peminatannya diambil dari peringkat tertinggi pertama, kedua atau ketiga yang ada pada baris huruf F, G,H, I, J, K, L, M, dan N. 5. Skala Peminatan ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi kecenderungan arah peminatan siswa. Kategori bidang peminatan dijelaskan sebagai berikut: a. Peminatan Matematika dan Iilmu-Ilmu Alam (SMA/MA) Skor pada bidang peminatan ini diperoleh dari skor B + skor C dibagi 2, kemudian dibandingkan dengan skor rata-rata seluruh aspek peminatan SMA/MA dan SMK/MAK. b. Peminatan Iilmu-Ilmu Sosial (SMA/MA) Skor pada bidang peminatan ini diperoleh dari skor D + skor K dibagi 2, kemudian dibandingkan dengan skor rata-rata seluruh aspek peminatan SMA/MA dan SMK/MAK. c. Peminatan Iilmu-Ilmu Bahasa dan Budaya (SMA/MA) Skor pada bidang peminatan ini diperoleh dari skor E + skor L + skor M dibagi 3, kemudian dibandingkan dengan skor rata-rata seluruh aspek peminatan SMA/MA dan SMK/MAK. d. Keagamaan (MA) Skor pada bidang peminatan ini diperoleh dari skor A, kemudian dibandingkan dengan skor rata-rata seluruh aspek peminatan SMA/MA dan SMK/MAK. e. Peminatanan Akademik dan Vokasi (SMK/MAK) Skor pada bidang peminatan ini diperoleh dari jumlah skor F, G, H, I, J, K, L, M, dan N dibagi 9, kemudian dibandingkan dengan skor rata-rata seluruh aspek peminatan SMA/MA dan SMK/MAK.
8