NOMOR r 09/MY/1999-2000
BUDIDAYA JAMUR KARDUS
DEPARTEMEN PERTANIAN PENELITIAN BADAN DANPENGEMBANGAN PERTANIAN BATAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN UNGARAN PENELITIAN YOGYAKARTA INSTANSI DANPENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BAGIANPROYEKPEMBINAAN DANPENGEMBANGAN PERTANIAN YOGYAKARTA KELEMBAGAAN PENELITIAN
PEMBUATANDAN PEMELIHARAAN
JAMTIRI(ARDUS
DEPARTEMEN PERTANIAN BADAi!PENELITIANDANPENGEivlI]ANGAI.J PEI]TAN IAI.j EALAI PENGKAJ|AN TEKNOLOGI PERTANIA.N UNGARAN Ii.]STALASi PEI'IELITIAI,] DAI'J PEi'JCIii\JiAN ITI{N*OI-OGI PERTAN|AI.J D.IYiGYAK,,qRTA
KATA PENGANTAR Salahsatualternatif budidayayang tidak mengenalmusim dan tidak membutuhkantempat yang luas adalahbudidayajamur. Dapat jamur merang,jamur kardusdanjamur kayu. Jamurkardusdewasa ini banyak dibudidayakanoleh petani di daerahdukuh Jati, untuk tujuan komersial. Hasil panennyaselamaini tidak hanya untuk mencukupikebutuhandalamnegeri,tetapijuga merupakankomoditi ekspor. sebagai media tumbuh dapai drp-a&ailimbah pertanian maupunlimbahindustri. Masakanjamur dewasaini merupakanmasakan"istimewa"di hotel-hotelmewahmaupundi luar nege.i oleh sebabitu budidal,a iamur merupakan alternatif komoditas unggulan di wilayah Indramayu. Tulisanini masihjauh dari sempurna,untukitu kdtik dansaran demi kemajuan sangat penulis harapkan semoga tulisan ini bermanfaatdan terima kasih kami ucapkanpadateman-teman yang telah memberikanide maupundukungansampaiselesainyatulisan ini. Tidak lupa pula kami sampaikanterima kasih pada Kepala _ Instalasi Penelitiandan PengkajianTeknologi pertanian(Ipprp) Yogyakarta y-ang telah berkenan memberikan ararran rlhinggu tercetaknrabukuini.
Yo-e1'akarta, AgustusI 999
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR DAFTARIST ... . .N . . . . . . . . . ...... . . . . . r. PENDAHLJLUA A. LatarBelakang B. KandunganGizi JamurKardus C. Pemeliharaan KARDUS JAMUR II. PEMBUATAN TRADISIONAL A. SyaratLokasi B. Alat danbahan Jamur MediadanPenanaman C. Pembuatan
i ii I I 2 J
SECARA
D. Cara Penanaman E. Panen
III.PEMBUATAN JAMUR KARDUS CARA KONIVENSIONAL TV.BEBERAPATIPMASAKA}IJAN{UR l. TaucoJamur Z. CahJamur 3. SopSo-un PUSTAKA
4 4 5 6 7 l0 l3 l6 l6 16 t7 l8
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur dalam arti luas disebut cendawan (dalam bahasa Indonesia) atau Fungi (dalam bahasa Botani) yang mempunyai ratusanribu j enis/varietas. Sejak datrulu manusia telah mengenaljamur, terutama karena dalam kehidupan sehari-hari sering berhadapan dengan jamur. Makanan yang tersimpan dapat ditumbuhi jamur, pakaian beiamur, ggrabotan rumah tangga termakan jamur, tanaman diserangjamur dan lain-lainnya. Bahkan ada makanan yang harus ditumbuhi jamur terlebih dahulu sepertitempe, tape dan sebagainya. Banyak istilah bagi jamur sehingga awam jadi kacau. Untuk istilah jamur sering disebut-sebut supa (sunda) jamur (awa); ; cendawan (Indonesia); fungi (istilah umum dari ilmu botani) ; muskroom (untuk tanaman jamur yang diusahakan dalam suatu ruangarL yang umumnya jenis Agaricus sp). Jamur adalah tumbuhan berinti, berspora, tidak berklorofil, berupa sel atau benang-benangbercabang. Merarui dinding dari selulose atau dari kitin atau dari keduanyajamur dapat berke*bung biak secaraseksual(kawin) atau aseksual(tidak kawin). Jamur bukanlah tanamanyang manja, tanamanini tidak banyak rnemerlukan penanganan dan perlakuan khusus, serta tidak memerlukan tanah yang istimewa. Media ternpatmenanamnyadapat dibuat dari segalamacam bahan, baik bahan yang berasaldari limbah hasil pgrtanian, seperti jerami, ampas bekas gilingan tebu, daun pisang kering dan sebagainya. Adapula yang menggunakanmedia berasal dari limbah rumah seperti kertas- tcoran, kertas bekas bungkusan,kertas kantor, sampahbukan plastik dan sebagainya . . famur terbagi atas dua jenis /macam, yaitu jamur yang beracun dan tidak beracun, yang tidak beracun dapat menguntungkarimanusia sebab enak ldapat dimakan dan mempunyai nirai gizi tinggi. Jamur
yang dapat dimakan banyak ragam spesiesnyamisalnmya : jamur merang (Volvariella voluaceae), jamur champignon (Agricus bitorguin, Agaricus bisporus), jamur kuping hrtam (Auricularia polytrichea), jamur kuping merah (Auricularia judae), jamur tiram putih (Tremella tucilormls), jamur tiram hitam (Pleurotus balonus), jamur payung shirtoke (Lentinus edodos), jamur nameko (Pholeta nameko\ dan lain-lain. Jamur merang mempunyai nilai ekonomis yang cukup baik, pangsa pasamyapun masih memberikan harapan, serta penanaman dan pemeliharaannyarelatif mudah dan dapat diproduksi pada lahan sempit. Namun karena akhir-akhir ini jeramilmerang mengalami kenaikan harga, maka media jerami/merang diganti dengan kardus yang sudahtidak terpakai lagi. Karena medianya dari kardus dan dari jamur merang adalah lebih murah serta umur p:urennyalebih pendek. B. Kandungan Gizi Jamur kardus ini sekarang merupakan jamur yang paling banyak dibudidayakan oleh petani akhir-akhir ini, karena mempunyai sifat cepatpertumbuhannya,mudah dalam penggarapannyadan biaya yang diperlukan relatif tidak besar, Bahkan bila diusahakan secara serius dan intensif disamping dapat memenuhi kebutuhan gizi keluarga juga membuka peluang untuk pemasaran lokal maupun eksport, sehingga dapat meningkatkan pendapatan. Menurut hasil analisa FAO, jamur segar kaya akan unsur kalium yaitu minimal640 mg setiap 100 gram jamur segar, sangat rendah kadar garamnya yaitu l0 mg per 100gr jamur segar. Menurut hasil Badan Penelitian Biotrop Bogor, kandungan jamur merang/jamur kardus adalah : - Karbohidrat 9,70 0A
-
Protein Lemak Asamlemakbebas Kadarabu Serat
26,49yo 0,69Yo 16-35% 4,05yo 13,400h
Biasanya yang banyak mengkonsumsi jamur merang adalah para vegetarian (pemakan saluran), karena jamur termasuk tanaman perdu atau saluftrn. Dewasa ini jamur merang merupakan menu utama bagi orang lanjut usia dan para penderita penyakit jantung, karenajamur kardus tidak mengandungkolesterol.
C. PemeliharaanJamur Kardus Tanaman jamur kardus dapat diusahakanpada berbagai lahan pekarangan,pada pekaranganyang luas, sedangataupunyang sempit. Dengan melihat beragam luas pekaranganmaka terdapat dua macam cara pemeliharaan. Pertama dengan cara mengupayakanfaktor suhu dan kelembaban yang terkontrol yang disebut cara pengkondisian atau modifikasi (konvensional). Kedua yang banyak dilaksanakan para petani yaitu tidak memperhatikan suhu dan kelembabandisebut dengan cara tradisional. Sesuai dengan keadaan petani pada umumnya> maka akan dibicarakan cara pembuatan jamur kardus secaratradisional dan cara konvensional sederhana.
II. PEMBUATAN JAMUR KARDUS SECARA TRADISIONAL A. Syarat Lokasi Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memulai usaha budidaya jamur ini antara lain adalah : lokasi yang akan digunakan sebagai tempat penanamanjamur, diharapkan memenuhi beberapa syarat, yaitu tidak terkena sinar matahari langsung, tidak tergenang apabila terjadi kelebihan air, air media tumbuh dapat dibuang dengan cepat. Untuk mengusahakanjamur kardus secara intensif, dapat dilakukan pab lokasi terbuka, misalnya di halaman rumalr/ pekarangan. Caranya yaitu dengan meninggikan lokasi sekitar 5 cm kemudian sekelilingnya dibuat saluran pembuanganserta diberi atap dan jerami atau jika keuanganmemungkinkan bisa diberi atap plastik terpal, kemudian untuk penutup dibuat semi permanen. Budidaya jamur kardus juga dapat dilakukan di dalam rumah, Hal ini khususnya bagian yang masih berlantaikan tanah. dimaksudkan untuk mengurangi kelebihan air pada media, melindungi jamur dari sinar matahari langsung serta perubahan lingkungan yang ekstrim (khususnya budidaya di musim kemarau). Dalam gudang perrnanenpundapat diusahakanjamur kardus, ntunun lantainya harus dilapisi dahulu dengan pasir atau bahan lain yang mudah menguap lmelewatkan air sehingga kelebihan air media tidak menggenangi di atas lantai . Genangan air pada lokasi penanaman akan menghambat perfumbuhan bahkan mematikan jamur karena Untuk menanam jamur tidak kelembaban (pH) mendekati jenuh. memerlukan tempat khusus, dapat disamping, di belakang atau di depan rumah. Bila di kebun, sebaiknya di bawah sekeliling pohon yang rindang. Untuk bagian dasar tempat penanamannya dapat dengan menggunakan tanah yang ditinggikan ataupun plesteran semen. Tinggi permukaan dasar sekitar l0 - 20 cm agar terhindar dari genanganair. Disamping itu faktor terpenting adalah perbedaan suhu antara siang dan malam tidak terlalu jauh yang baik untuk "C . pertumbuhanjamur merang antara 30 - 34
B. Alat dan Bahan Alat dan bahanyang diperlukanantaralain : pisau, keranjang jamur, plastik, bambu, tall rafia kardus, kupur, turr"lr, f."t f, p"p"f. pisang, kangkung, abu sekam,bibit jamu;;erang _+JfP,bonggol dll. Bahantersebutmempunyaifung-si masing_masing Vult" , Kardus : sumberselulosa.karbon Kapur : sumberutamaC4 menetralisirpF! meningkatkan untuk merangsang .suhu..pengomposan
Katur
, #;riil*-Tr':,il;;"
Bonggolpisang
pertumbuhan mikro-organisme. : penyuplaiair dan menitralisir pengaruhpanas dari kapur (pisang yang dipakai sebaiknya
rangsangan bagi
tg.il#ijlutT*]",u Kangkung , il:il"* jamurdan zA , ll.illfil'ilil?;" dans'ninuntuk mene_ tralisir racun (asam oxalat) yang dikeluarkan
rsp
, ;:'ffi;?l'nH;
Abusekam
, ilTffiffililirn
Ketan
, Hl,:lt::t"kL.uohiorat
danmerangsang aktivitas o- media jamur supaya dan meranssans
percepatan pertumbuhan tubuhbuah.
Gambar l.
Bonggol pisangyang telah diiris_iris
C. PembuatanMedia dan PenanamanJamur Prosespembuatanmedia adalahsebagaiberikut : l. Kardus dan bahan dari kertas lainnya disobek-sobek lalu dimasukan dan ditebar merata ke dalam bak perendaman. 2. Setelahketinggian kertas/kardus 5 - l0 cm, ditebarkan katul dan tepung ketan secukupnya, kemudian disiram dengan air yang sudahdicampur denganlarutan pupuk. 3. Di atasnyaditumpuk dan ditebar kardus kembali, lalu diinjak-injak sambil ditambahkan air hingga menggenangsedikit ke atas. 4. Perendamankardus tersebutditutup denganplastik selama48 jam. 5. Setelahdirendam selama 48 jam, media kardus siap dipakai untuk media penanamanjamur.
(belumdibuat Gambar2. Mediakardusyangtelahdisobek-sobek kompos
D. Cara Penanaman Tempat penanaman-iamur tidak memerlukan tempat khusus, dapat disamping, di belakang, atau di depan rumah bila di kebun sebaiknya di bawah /sekeliling pohon yang rindang. Untuk bagian dasartempat penanamandapat digunat
Gambar 3. Media kardus yang telah jadi kompos, siap untuk media penanaman.
Gambar4. Bibit Jamur jamur kardusadalahsebagaiberikut : Caramenanam l. Bonggolpisangyangtelahdiiris-irissetebalI - 1,5cm diletakkan dibagi sebanyak3 - 5 irisan sebagai di atastempatpenanaman, alas. 2. Kardus yang telah.siapdiletakkandi atas irisan bonggolpisang setebal8-l0cm. 3. Di atasnyadiletakkanlagi irisanbonggolpisang. 4. Di atas bonggol pisang ini diletakkan kangkung yang telah dipotong. 5. Di atas kangkungditebarkanbibit jamur yang telah dicampur / diadukbersamatepungketan. 6. Setelahitu di atasnyaditutup lagi denganmedia kardus setebal 5 - 6 cm. Di atasnyairisan bonggolpisanglagi, kangkungdan bibit kembaliuntuk lapisankedua. 7. Di ataslapisankemudianditutup denganabu sekamyang sudah tumbuh setebal0,5 - I cm dilarutkanair pupuk dan perangsang dan diratakan. 8. Denganpemakaianabu, berarti prosespenanamanjamur telah selesai,kemudianditutup denganplastik. Kondisi demikiantetap dipertahankansampai5 hari lamanya. 8
9 . Setelah 5 hari, plastik penutup dibuka, lalu disiram denganair leri
t
I
atau cucian beras (1 2 liter). Untuk penyiraman sebaiknyadengan alat sprayer plastik atau semprotannyamuk, setelahpenyiraman I, bedengan ditutup lagi dan tinggikan tutup plastik + 30 cm dari permukaan bedengan. Penyiramanke II atau selanjutnyaselang2 hari seperti perlakuanpenyiramanI (lihat kondisi). l c . Pada umur + 5 hari, pada permukaanarang sekam akan kelihatan mycelium (bintik-bintik putih) yang menimdakan jamur mulai tumbuh. l l . Bila jamur mulai tumbuh, diperlukan perawatan dan perlakuan dengan cara hati-hati, misalnya dalam penyiraman lebih lembut dan sebagainya.
T
I
Gambar5. Penanaman /gundukanjamur.
4 bibir 3 kangkung
=
I honggol
O
c=j-
r---+Plastik tutup
I karclus
00
3 kangkung
Abu sckarn
2 bon_rgolpisang I kirrduskornoos
<_
40 _ 60 cr1 __-___>
Gambar 6. Penampang carapenanamanjamur
Kombinasi media dan tahapan di atas merupakan perhitungan untuk satu paket produksi (setara dengan 100 kg media). Untuk setiap paket produksi dijadikan sekitar 25 gundukan dengan menggunakan satu kantong bibit untuk setiap gundukan. Selain itu disisihkan sedikit bibit yang akan ditebar bersamaabu sekamberguna sebagai pemancing pertumbuhan. Plastik yang digunakan dapat secara manuavterlepas s:una sekali atau dapat juga digunakan selama l0 periode tanam. Pada dasarnya penutup dipLrlukan-untuk menjaga kestabilan suhu dan kelembiban dalam ruangan penarurman. E. Panen Panen pertama hingga masa pertengatran akan menghasilkan jamur yang berukuran besar (sebesar telur ayani) dan makin mengecil hingga akhir masa panen dengan produksi yang bervariasi antara 45 - | l0 kg/paket produksi dalam satu siklus tanam. Selain penanaman hingga 5 hari setelah tanam, usahakan agar selalu tertutup rapat. Hal ini untuk menjaga kestabilan suhu agar dapat bertahan pada kisaran 30 - 35 oC dan kelembaban 75 - gS % sehinggaoptimum untuk pertumbuhan dan perkembanganjamur. l0
Pada hari ke 6 mulai panen pertama (maksimal hari ke 8). Penanaman harus dilakukan secara teratur untuk menjaga kualitas jamur yang dihasilkan. Panen dilakukan dengan menggunakanpisau tajam dan ujung pisau agak runcing agar memudahkan dalam pemotongan umbi /pangkal jamur. Kebersihan dan stprilisasi alat perlu dijaga agar tidak menimbulkan kontaminasi miliroorganisme yang bisa menghambat/mematikanpertumbuhanjamur berikutnya. Jamur yang dipanen harus masih dalam bentuk kuncup, serta pemanenansebaiknyadilakukan pada saatpagi hari. Setelah panen I, untuk menjaga kelembaban bedengan perlu dilakukan penyiraman dengan cara dikucur diberbagaitempat dengan air leri/cucian beras kurang lebih 4 liter. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari /menekankematian pada pertumbuhanmycelium (amur kecil). Biasanyakekuatan mediajamur dari mulai penanamansampai panen terakhir dapat mencapai kurang lebih 30 hari, asal dengan perlakuan yang baik. Apabila masa produksi berakhir, sisa-sisamedia yang mudah mengering dikumpulkan, plastik penutup dibuka, jika menggunakan penutup semi permanen dapat langsung dipindahkan, diusahakan atapnyajuga dibuka (khususnyaplastik terpal) agar memudahkandan mempercepatprosessterilisasi.
Gambar7. Gundukanjamur sebelumditutupsekam ll
Gambar 8. Jamur masih dalam keadaan kuncup.
t2
III.
PEMBUATAI{ JAMUR KARDUS CARA KONVENSIONAL
Disamping uraian seperti di atas, yaitu secara tradisional, beberapa petani telah melaksanakannya secara konvensional yang sederhana, tangkah cara konvensional yang telah dilakukan petani adalah sebagaiberikut : a). Sarana : Beberapasa&mayang perlu dupersiapkanadalah : - Pembuatankubung/kumbring/gubuk, tergantung keperluan dan luas lahan pekarangan. Misalnya untuk panjang 5 m dan lebar 3 m, dapat digunakan 3 jalan, bertingkat 3, akan menjadi 9 bedengan. - Tempat untuk merendam kardus, dapat berupa bak air atau ember plastik/drum bekas. - Pembuatanrak-rak untuk bedengan,ukuran I x I x 0,5 meter. b). Cara membuat bedengan Langkah dalam pembuatanbedenganadalah : - Membuat dasar bedengan. Dapat dari tanah yang dipadatkan atau dari batu bata setinggi 20 - 30 cm . Untuk yang bertingkat dapat menggunakan ka1'u/bambu,kemudian di atasnya diberi tab# bilik/seng. Tinggi bedengan adalah 0,5 m dan jarak bedengandenganrak di atasnyl0,3 m. - Membuat media kardus, seperti pada pembuatanmedia kardus secaratradisional. - Setelah media kardus siap dan dasar bedengan selesai dibuat, dibuat gundukan-gundukan untuk penanaman jamur seoerti pada cara tradisional. c). Pemeliharaandan panen Hal yang perlu mendapat perhatian adalah : - Sebelum panen, sebaiknyabedengandisiram setiap hari, tetapi setelah satu minggu disiram 2 - 3 kali seminggu untuk menghindari adanya kerusakan jamur. Untuk menambah atau menjaga kelembaban dalam gubuk dilakukan dengan menggodogair dengandandangdan kompor.
l3
Perlakuan demikian harus tertutup rapat, sehinggauap air tidak dapat keluar atau sebaliknya. Kelembaban dalam kumbring diharapkansekitar 25 -30'C. Setelah kurang lebih 5 - 6 hari setelah tanam, jamur dapat dipungut hasilnya. Janganterlalu cepat dipungut, karenajamur masih kecil-kecil, juga jangan terlalu lambat sebabjamur sudah membuka. Waktu yang baik keadaan jamur berbentuk meruncing di atas atau berbentuk telur dengan ukuran sebesar telur puyuh (10 gr) sampaisebesartelur itiV bebek (150 gr). Memetik jamur harus dengan pisau tajam dan steril. Untuk mensterilkan pisau cukup dengan air panas saja, jangan menggunakeurdesinfektan. Hal ini untuk menjaga sisa jamur "vang ditinggalkan ataupun jamur yang masih kecil tidak ketularan rnfeksi yang akhirnya dapatmembusuk. Umur bedengan dari mulai tanam sampai dengan tidak menghasilkan, kurang lebih I bulan. Setelah itu harus mulai pembaharuanbedengan lagi. Pada umur jamur 20 hari untuk yang bertingkat perlu membuat bedengan /rak lagi, sehingga panenbisa berlangsungterus menerus.
Gambar9. Tanamanjamur secarakonvensionalsederhana.
l.t
Dengan penanaman jamur kardus, petani dapat lebih meningkatkankesejahteraan, dari 25 gundukanjamur dapatdihitung analisausahataninyasebagaiberikut : No I
2. a
4. 5. 6. 7. 8.
Batran Kardus Kapur tanah Katul ZA TSP Plastik Kangkung Bonggol pisang Tepung ketan
9. 1 0 . Bibit ll Abu sekam 12. Tenasakeria
Jumlah
Jumlatr
Nilai Jumlah (Rp/ke) (RD) 80 ks 500 40.000 l0 ke 250 2.500 l0 ke 500 5.000 lke 1.000 1.000 lke 1.000 1.000 3m 3.000 9.000 25 ikat 200 5.000 5 buah 1 . 5 0 0 7.500 0.5ks 4.000 2.000 27 sak 1.400 37.500 3 sak s00 1 . 5 0 0 20.000 132.000
Produksiyang dihasilkansekitar50 kg denganhargaRp.5.500,-&g Jadihasilyangdiperoleh : 50 kg x Rp.5.500 = Rp. 275.000,Keuntunganyangdiperoleh: - Rp.132.000,= Rp. 143.000,Rp.275.000,perbulan.
l5
IV.
BEBERAPA TIP MASAKAN JAMUR
Dewasa ini jamur banyak dieksport ke Brunei Darusalam, Singapur4 dll. Jamur kardus dari desa Dukuhjati, kecamatan Krangkeng yang diusahakanoleh petani telah dipesanoleh pihak PenerbanganGaruda dan Negara Brunei Darusalam, sehingga pemasarannyatelah terjamin. Permintaanyang terus meningkat, menyebabkanpetani bergairahmengembangkan usahanya. Hampir padasetiaplokasipekarangan jamur kardus. petanimengusahakan jamur besertaresepmasakan: Berikut beberapamacammasakan 1. TaucoJamur Bahan : 5 buah tahu,Yzkg kacangpanjang,I onscabehijau, 3 buahcabe merah,10 buahcaberawit, I onstauco,satubatangsere,4 lembar daun salam,+ 4 gelasair santan,5 butir bawangmerah,I siung bawangputih, 2 buah tomat,jahe sebesaribu jari, lengkuasdua kalinya, 2 onsjamurkardus,vetsindangaramsecukupnya. Cara Pembuatan: Tahu digoreng terlebih dahulu, lalu dipotong kecil-kecil, cabe hijau, cabemerah,bawangputih, bawangmerah,dantomat diiris, kemudianditumissebentar(hinggakeluararoma). Masukantauco dan kacang panjang yang sebelumnyatelah dipotong-potong sebesart 2 cmke dalambumbu dan diaduk merata. Setelahkelihatanmasalqmasukantahu bersama4 gelas santan diaduk meratadan biarkan hingga mendidih. Setelahmendidih jamur yang telah dibelah-belahdimasukanke dalamnya,biarkan beberapasaat,setelahmasaktaucojamur siapuntuk dihidangkan. 2. Cah Jamur Batnn : % kg jamur, 2 ons udang, % kg btnga kol, % jagng muda, I batang daun bawang, 2 batang wortel, I ons kacang kapri, I siungbawangputrh,Yzsendokteh lada, I sendokmakansagu.
l6
Cara Pembuatan : Jamur kardus diberi air panas, agar aimya keluar, baru ditiriskan. Sayuran-sayuran dirajang, bawang putih digoreng dengan mentega, setelah masak, masukan udang dan jamur berikut sayurnya, berikan air sedikit, aduk merata dan biarkan hingga mendidih. Setelahmendidih masukansagu yang telah dicairkan. Masakan Cah Jamur siap dihidangkan. 3. Sop So-un Bahan : I onsjamur kardus, I onsjamur kuping, yrkg ayam, I ons rebung, I butir telur ayam, I ikat kecil soun, I buah cabe meratr, Z sendok paprika powder, % sendok teh cuka, 2 sendok makan minyak wijen atau mentega, I sendokteh sagu, vetsin, garam dan gula secukupnya. Cara Pembuatan : - Jamur kardus disiram air panaslalu ditiriskan. - Jamur kuping direndam kemudian dipotong-potong. - Ayam direbus hingga empuk kemudian dipotong kecil-kecil. air kaldu dimasak hingga mendidih. - Telur dikocok diberi garam dan cuka kemudian masukan ke dalam kaldu yang mendidih tersebut sedikit demi sedikit setelahitu diaduk supayatelumya pecah. - Masukan cabe yang dibuang brjinya dan telah diiris kecil, menyusul rebung, ayam serta soun. - Kemudian masukkanminyak,, mentegadan bumbu lainnya. - Sagu yang telah dicairkan denganair dingin dimasukkanuntuk mengentalkan kuah masakan tersebut. - Aduk dan biarkan beberapa saa! setelah masak diangkat dan sop siap untuk dihidangkan.
t'l
PUSTAKA Anonimus, 1998. Budidayajamur kardus di pondok pesantren alQuraminahDukuhjati. Dwidjosaputro,I 98l. Taksonomitumbuhan. Dadangsugriwo, 1995.Beberapacarapembuatandan pemeiiharaan jamur rnerang(volvari eIla, vol,taceae) GuptaJ.S.1981.Text bookof fungi, sukardiman, i980. Jamur merang dan muskroom. pr. penerbit PenebarSwadaya,Jakarta.
l8
Seri Nomor Oplah SumberDana
Tanaman Pangan 0g/MY/1999-2000 500eksemplar APBN- ARMPIU1999/2()O(t