SISTEM PENGATURAN SUHU & KELEMBABAN PADA BUDIDAYA JAMUR DENGAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535
Nama NPM Jurusan Pembimbing
: Ilham Satrio Pinastiko : 29110992 : Sistem Komputer : Dr. Nur Sultan Salahuddin, S.Kom, MT
UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS ILMU KOMPUTER & TEKNOLOGI INFORMASI 2013
Latar Belakang Tanaman jamur di Indonesia belakangan ini sedang banyak di budidayakan oleh masyarakat. Jamur yang merupakan tanaman yang hidup di daerah dataran tinggi dengan kelembaban dan suhu tertentu, sehingga masyarakat yang tinggal didataran rendah sulit untuk membudidayakan tanaman ini karena kesensitifan jamur tersebut. Dalam kesempatan ini, penulis membuat sebuah alat yang mendukung membudidayakan tanaman jamur di daerah dataran rendah. Alat ini akan memberitahu sang pemilik budidaya jamur apabila kelembaban dan suhu pada tanamannya tidak sesuai dengan semestinya, sehingga sang pemilik dapat mencegah rusaknya tanaman. Pengaturan suhu dan kelembaban dilakukan dengan memasang satu buah sensor SHT11. Penggunaan alat ini diharapkan dapat membantu para pembudidaya jamur untuk tetap menjaga suhu ≤28°C dan kelembaban antara ≥80% untuk pembudidayaan jamur di daerah dataran rendah.
Blok Input Pada blok ini , input dihasilkan dari suhu dan kelembaban yagn sedang terjadi. Suhu dan kelembaban didapatka hasil dari pengukuran SHT11 sebagai media inputan. Dalam proses ini akan yang menerima input terlebih dahulu, dimana SHT11 akan membaca suhu dalam bentuk derajat celcius (°C) dan kelembaban dalam bentuk persen(%.)
Blok Proses Blok ini merupakan blok pengendali yang akan memproses hasil inputan yang diterima dari SHT11, dimana proses yang dijalankan telah di program sebelumnya pada mikrokontroler atmega8535. Mikroprosesor akan menerima inputan dari blok input yang sebelumnya telah dirposes oleh SHT11. Setelah itu akan diteruskan menuju mikrokontroler atmega8535 untuk memproses hasil keluaran SHT11. Apabila atmega8538 sudah menghasilkan keluaran untuk relay, maka proses akan dilanjutkan relay untuk menyalakan kipas angin dan penyemprot air atau output.
Blok Output Pada blok output akan memproses keluaran yang diterima oleh rangakaian relay dan menghasilkan keluaran berupa angin dari kipas angina dan air dari alat penyemprot air apabila suhu dan kelembaban telah mencapai apa yang telah di sesuaikan sebelumnya. atau salah satu keluaran saja yang menyala.
Analisa Rangkaian Secara Flowchart Penjelasan : Algoritma kerja flowchart diatas yaitu pada saat kondisi awal (start) penulis simbolkan dengan lambang terminator, setelah itu masuk ke kondisi “power on” yang penulis lambangkan dengan decision, pda kondisi ini terdapat dua keadaan apabila kondisi “on”(ya) akan memasuki flowchart selanjutnya, apabila tidak maka akan masuk ke flowchart “end” (tidak). Setelah “power on” aktif masuk ke flowchart input yang dilambangkan dengan “input/output”, disini input yaitu SHT11 yang akan mendeteksi suhu dan kelembaban yang anantinya akan masuk ke proses yang dilambangkan dengan “process” . setelah proses masuk ke kondisi, apabila “suhu ≥28°” maka outputnya yang dilambangkan dengan “input/ouput” beruapa “lampu pijar 1” aktif/menyala, apabila tidak maka akan masuk ke kondisi kedua yaitu kondisi kelembaban, apabila kelembaban “≤79%” maka outputnya yang dilambangkan dengan “input/ouput” beruapa “lampu pijar 2” aktif/menyala. Tetapi apabila kedua kondisi tidak terpenuhi, SHT11 akan mendeteksi suhu dan kelembaban secara terus menerus sampai kondisi terpenuhi.
Rangkaian Skematik
Kesimpulan
Dari hasil percobaan dan kajian terhadap bahan penelitian ilmiah ini maka data disimpulkan bahwa : Dengan menggunakan Sensor SHT11 sebagai media pendeteksi suhu dan kelembaban, sehingga ATMEGA8535 dapat mendeteksi suhu dan kelembaban yang tepat untuk proses output yang diinginkan.
Saran Alat ini dapat dikembangkan menjadi peralatan yang lebih baik dan sempurna dalam pengaplikasian di bidang budidaya tanaman selain jamur. Dengan semakin berkembangnya teknologi diharapkan alat ini dapat diciptakan dengan bentuk yang lebih baik, pengukuran suhu dan kelembaban yang sangat cepat dan tepat akan lebih membantu untuk menghasilkan ouput yang lebih baik agar apa yang telah ditanam akan menghasilkan tanaman yang sempurna dan ideal. Pada pembuatan alat disarankan lebih teliti membuat jalur pada rangakaian relay dikarenakan terdapat tegangan AC220volt yang dapat membuat konslet listrik apabila vcc dan ground terhubung. Pada pemilihan mikrokontroler diharapkan bisa dikembangkan memakai arduino, Karena pada pembuatan programnya lebih simple.