DAFTAR PUSTAKA AAK [Aksi Agraris Kanisius]. 1980. Bercocok Tanam Lada. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. AAK [Aksi Agraris Kanisius]. Penerbit Kanisius.
1989. Budidaya Tanaman Kopi. Yogyakarta:
Abdoellah S. 1997. Ancaman Cekaman Air di Musim Kemarau Panjang pada Tanaman Kopi dan Kakao. Warta Pusat Penelitian Kopi dan Kakao. 13(2): 77-82. Abdurahman A, A Sofijah, dan U Kurnia. 1984. Pengelolaan Tanah dan Tanaman untuk Usaha Konservasi Tanah. Pusat Pemberitaan Penelitian Tanah dan Pupuk 3. Bogor. Adnyana MO. 2001. Pengembangan Sistem Usaha Pertanian Berkelanjutan. FAE. Volume 19, No. 2: 38 – 49. Afandi, TK Manik, B Rosadi, M Utomo, M Serge, T Adachi and Y Oki. 2002. Soil Erosion Under Coffee Trees with Different Weed Management in Humid Tropical Hilly Area of Lampung, South Sumatera, Indonesia. J. Jpn. Soc. Soil Phys. 91:3-14. Arsyad S. 2006. Konservasi Tanah dan Air. Edisi Kedua. Bogor: IPB Press. Arsyad S, Priyanto A, dan Nasoetion LI. 1985. Pengembangan DAS. Makalah Pengembangan Program Studi DAS. FPS IPB. Bogor. Badan Pelaksana Proyek Induk Pengembangan Wilayah Sungai Way Seputih Way Sekampung. 2002. Proyek Pembangunan Waduk Batutegi. Badan Planologi Departemen Kehutanan RI. 2003. http://www.walhi.or.id/ kampanye/hutan. [BPS] Badan Pusat Statistik Kabupaten Tanggamus. 2005. Tanggamus dalam Angka 2004/2005. Badan Pusat Statistik Kabupaten Tanggamus. Lampung. [BKKBN] Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Propinsi Lampung. 2002. Survey Sosial Ekonomi Nasional. BKKBN. Bandar Lampung. Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Propinsi Lampung. 2002. Laporan Akhir Review Implementasi Program/Proposal Sekampung Hulu Integrated Watershed Area Development (SHIWAD) dan Up Dating Data SHIWAD. Bandar Lampung. Baver LD. 1959. Soil Physics. New York. USA: John Wiley and Sons Inc. Beasley RPC. 1972. Erosion and Sediment Pollution Control. Ames Iowa : The Iowa State University Press,. Brooks N, Kenneth, Gregersen HM, Lundgren AL, and Quinn RM. 1990. Manual on Watershed Management Project Planning, Monitoring and Evaluation. Asean US Watershed Project. College, Laguna Philippines. 4031.
104 [BRLKT WSS] Balai Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah Wilayah Sungai Way Seputih - Way Sekampung. 2000. Penyusunan Project Plan Rehabilitasi Hutan Lindung di Propinsi Lampung. Buku I. Dirjen RLPS. Bandar Lampung. [BPDAS WSS] Balai Pengelolaan DAS Wilayah Sungai Way Seputih - Way Sekampung. 2003. Master Plan (Rencana Induk) Rehabilitasi Hutan dan Lahan Daerah Lampung tahun 2003-2007. Bandar Lampung. Dana A N C an d F E S i ap n o . 19 9 2 . T h e E ffectiveness of Soil Conservation Structures in Steep Cultivated Mountain Regions of Philippines. IAHS Publ. 209: 399-405. Dariah Ai. 2004. Tingkat Erosi dan Kualitas Tanah pada Lahan Usahatani Berbasis Kopi di Sumber Jaya Lampung Barat [Disertasi]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Darusman D. 1993. Pengelolaan Sumberdaya Alam Hutan Dalam Konteks Pembangunan yang Berkelanjutan: Integrasi Ekonomi dan Ekologi. Makalah Seminar Nasional Integritas Ekologi dan Ekonomi Dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan dan Pengelolan Sumberdaya Alam di ITB. 78 Juni 1993. Bandung. [Dephut] Departemen Kehutanan. 2001. Pedoman Penyelenggaraan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Dirjen RLPS dan RLKT. Jakarta. Departemen Kimpraswil, 2005. Januari 2005.
http://www.republika.co.id.htm. Tanggal 24
Deptan [Departemen Pertanian]. 2006. Pedoman Teknis Pembuatan Rorak dalam Rangka Upaya Konservasi Tanah dan Air. Direktorat Pengelolaan Lahan. Departemen Pertanian. Jakarta. [Ditjen RRL] Direktorat Jenderal Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan Departemen Kehutanan. 1999. Luas Lahan Kritis di Indonesia dan Statistik Dalam Angka. Ditjen RRL Departemen Kehutanan. Dephut. Jakarta. [Ditjen Sumberdaya Air] Direktorat Jenderal Sumberdaya Air Departemen Pertanian. 2004. Sebanyak 65 DAS Dalam Kondisi Semakin Kritis. Harian Kompas tanggal 20 Agustus 2004. hal 15. Jakarta. [Ditjen Perkebunan] Direktorat Jenderal Perkebunan. 2000. Statistik Perkebunan Indonesia 1998-2000. Kopi (Coffee). Departemen Kehutanan dan Perkebunan. Direktorat Jenderal Perkebunan. Jakarta. Djaenudin, D., Marwan, H., H. Subagyo, A. Mulyani dan N. Suharta. 2003. Kriteria Kesesuaian Lahan Untuk Komoditas Pertanian. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. Badan Litbang Pertanian, Bogor. Easter KW, JA Dixon, and MM Hufschmidt. 1986. Watershed Resources Management. Published in Cooperation With The East-West Center, Environment and Policy Institute, Honolulu, Hawai. FAO dan UNEP. 1999. The Future of Our Land Facing the Challenge. Food and Agriculture Organization of the United Nation in Collaboration with the United Nations Environment Programme. Rome.
105 Foth HD. 1978. Fundamentals of Soil Science. Sixth Edition. John Willey and Sons. [FWI/GFW] Forest Watch Indonesia-Global Forest Watch . 2001. Potret Keadaan Hutan Indonesia. Bogor, Indonesia: ISBN : 979-96730-0-3. Forest Watch Indonesia dan Washington D.C.: Global Forest Watch. Gintings A Ng. 1982. Aliran Permukaan dan Erosi dari Tanah yang Tertutup Tanaman Kopi dan Hutan Alam di Sumberjaya-Lampung Barat. Balai Penelitian Hutan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Bogor. Laporan No: 399. Hairiah K, D Suprayogo, Widianto, dan C Prayogo. 2005. Trees that Produce Mulch Layers Which Reduce Run Off and Soil Loss In Coffee Multistrata Systems. F Agus and MV noordwijk (Ed). Alternatives to Slash and Burn In Indonesia: Facilitating the Development of Agroforestry Systems: Phase 3 Synthesis and Summary Report. ISBN 979-3198-18-4. World Agroforestry Centre, Southeast Asia. Bogor. Indonesia. Harianto SP. 2004. Konservasi Sumberdaya Hutan Manfaat Bagi Kehidupan. Pidato Pengukuhan Guru Besar Tetap Ilmu konservasi Sumberdaya Hutan FP Unila. Bandar Lampung: Percetakan Unila. Harijaya O, K Murtilkasono, Sudarmo, dan LM. Rachman. 1991. Hidrologi Pertanian. Jurusan Tanah. Faperta IPB. Bogor. Hudson WW. 1976. Soil Conservation. BT. Batsford Limited. London. Hulupi R. 1999. Bahan Tanam Kopi yang Sesuai untuk Kondisi Agroklimat di Indonesia. Warta Pusat Penelitian Kopi dan Kakao. 15 (1): 64-81. Hutabarat S. 2008. Kebijakan Pengelolaan DAS Terpadu. Dalam KES Manik, L Sitompul, IS Banuwa, A Setiawan, SB Yuwono (Ed). Pembangunan Daerah Berbasis Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS). Prosiding Lokakarya Forum DAS Provinsi Lampung, 13 Desember 2007. ISBN 978-979-175170-4. Bandar Lampung. Jo IS. 1991. Hillslope Farming in Korea. In W.C. Moldenhauer, N.W. Hudson, T.C. Sheng, and San Wei Lee (Ed.). Development of conservation Farming on Hillsopes. Soil and Water Conservation Society. Ankeny Iowa USA in cooperations with World Assoc. of Soil and Water Conservation Society Chinese Soil and Water Conservation Society. National Chung-Hshing Univ. in Taiching City. Kartodihardjo H, K Murtilaksono, dan U Sudadi. 2004. Institusi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (Konsep dan Pengantar Analisis Kebijakan). ISBN 979-9337-17-8. Fakultas Kehutanan IPB. Bogor. Kurniawan P. 1999. Pengalaman Pembinaan Petani Kopi di Propinsi Lampung. Warta Pusat Penelitian Kopi dan Kakao. 15 (1):167-176. Kinnel PIA. 2005. Alternative Approaches for Determining the USLE-M Slope Length Factor for Grid Cells. Soil Sci. Soc. Am. J. 69:674–680.
106 Lal R. 1986. Deforestation and Soil Erosion. In R. Lal, P.A. Sanchez, R.W. Cummings, JR (Ed.) Land Clearing and Development in The Tropics. A.A. Balkemal, Roterdam, Boston. p. 299-316 Lal R. 1994. Soil Erosion by Wind and Water : Problem and Prospects. In Lal, (Ed). Soil Erosion Research Methods. Soil and Water Conservation Society. Florida. p 1-10 Linsley RKJR, MA Kohler, dan JLH Paulus. 1982. Hydrology for Engineers. McGraw-Hill, Inc. Liu BY, MA Nearing, PJ Shi, and ZW Jia. 2000. Slope Length Effects on Soil Loss for Steep Slopes. Soil Sci. Soc. Am. J. 64:1759–1763. Manik KES. 1992. Analisis daya dukung lingkungan berdasarkkan optimasi penggunaan sumberdaya lahan di bagian hulu daerah aliran sungai Way Seputih, Lampung Tengah [Disertasi]. Bogor: Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Marwah S. 2008. Optimalisasi Pengelolaan Sistem Agroforestry Untuk Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Di DAS Konaweha Sulawesi Tenggara [Disertasi]. Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Meyer LD, Chia-Chun Wu and H Grissinger. 1991. Use of Basic Erosion Principles to Indentify Effective Erosion Control Practices . In W.C. Moldenhauer, N.W. Hudson, T.C. Sheng, and San Wei Lee (Ed.). Development of conservation Farming on Hillsopes. Soil and Water Conservation Society. Ankeny Iowa USA in cooperations with World Assoc. of Soil and Water Conservation Society Chinese Soil and Water Conservation Society. National Chung-Hshing Univ. in Taiching City. Mitchell B, B Setiawan, dan DH Rahmi. 1997. Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada Univbersity Press. Morgan RPC. 1979. Soil Erosion. National College of Agricultural Engineering. Bedfordshire, Longman. London and New York. Morgan RPC., and RJ Rickson. 1995. Slope Stabilization and Erosion Control : A Bioengineering Approach. Silsoe College, Cranfield University, UK. Mugnisyah WQ. 2001. Ekofisiologi Tanaman Tropika. Program Pascasarjana IPB. Bogor. Mulyono S. 1991. Operations Research. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Nasendi BD dan A Anwar. 1985. Program Linear dan Variasinya. Jakarta: PT Gramedia. Nippon Koei Co. Ltd. 2003. Studi Kelayakan Proyek Pengembangan Wilayah Hilir Way Sekampung. Way Sekampung Irrigation Project. JBIC Loan No. IP-387. Bandar Lampung. Nur AM. 2000. Dampak La Nina terhadap Produksi Kopi Robusta: Studi Kasus Tahun 1998, Warta Pusat Penelitian Kopi dan Kakao. 16 (I): 50-58.
107 Pimentel D, C Harvey, P Resosudarmo, K Sinclair, D Kurz, M Mc Nair, S Crist, L Shpritz, L Fitton, R Saffouri, and R Blair, 1995. Land Use, Erosion, and Water Resources. College of Agriculture and Life Science, Cornell University, Ithaca, New York. [PMU Lampung] Project Management Unit Lampung, Good Governance In Water Resource Management [GGWRM]. 2005. Integrated River Basin Management Planning for Way Seputih-Sekampung. Volume III-Maps.. Balai PSDA Wilayah Seputi-Sekampung. Dept. Pekerjaan Umum. Indonesia. Pujianto. 1998. Persyaratan Tumbuh Tanaman Kopi Arabika. Warta Pusat Penelitian Kopi dan Kakao. 14 (2): 128-133. Pujianto, A. Wibawa, dan Winaryo. 2001. Pengaruh Teras dan Tanaman Penguat Teras terhadap Erosi dan Produktivitas Kopi Arabika. Pelita Perkebunan. 17 (1): 18-29. Asosiasi Peneliti Perkebunan Indonesia. Radar Lampung. 2006. Catchment Area Batutegi Sangat Kritis. Februaari 2006. Halaman 18. Bandar Lampung.
Kamis 9
Rauf A. 2004. Kajian sistem dan optimasi penggunaan lahan agroforestry di kawasan penyangga Taman Nasional Gunung Leuser [Disertasi]. Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Redaksi Trubus. Swadaya.
2005.
Berkebun Pisang Secara Intensif.
Jakarta: Penebar
Reijntjes C, B Haverkort dan Ann Water-Bayer. 1999. Pertanian Masa Depan. Pengantar untuk Pertanian Berkelanjutan Dengan Input Luar Rendah. Jakarta: Kanisius Roose EJ. 1986. Runoff and Erosion Before and After Clearing Depending on the Type of Crop in Western Africa. p. 317-330. In R. Lai, P.A. Sanchez, R.W. Cummings, JR (Ed.) Land Clearing and Development in The Tropics. A.A, Balkemal Roterdam/Boston. Ruslan.1989. Pola Penggunaan Lahan Optimal Berdasarkan Lingkungan Fisik dan Sosial Ekonomi Daerah Aliran sungai Peusangan Aceh [Disertasi]. Bogor: Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Sajogyo dan P. Sajogyo. 1990. Sosiologi Pedesaan. Jilid 2. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press. Schwab GO, Frevert RK, Edminster TV, and KK Barnes. 1981. Soil and Water Conservation Engineering. New York : John Wiley and sons, Inc. Sinukaban N, Sudarmo, dan K. Murtilaksono. 1989. Pengaruh Penggunaan Mulsa dan Pengolahan Tanah terhadap Aliran Permukaan, Erosi, dan Selektivitas Erosi pada Latosol Kemerahan Darmaga. Laporan Penelitian. Faperta IPB. Bogor. Sinukaban N. 1989. Konservasi Tanah dan Air Di Daerah Transmigrasi. PT. Indeco Duta Utama International Development Consultants Berasosiasi dengan BCEOM. Jakarta.
108 Sinukaban N. 1991. Penerapan Pola Pertanian Konservasi dalam Pembangunan Pertanian Kabupaten Lampung Barat. Makalah pada Seminar ” Sumbang Saran Alumni IPB dalam Perencanaan Pembangunan Pertanian Berkelanjutan di Kabupaten Lampung Barat. Lampung. 9 Nopember 1991. Sinukaban N. 1994. Membangun Pertanian Menjadi Industri yang Lestari Dengan Pertanian Konservasi. Orasi Ilmiah Dalam Penerimaan Jabatan Guru Besar Fakultas Pertanian IPB. Bogor. Sinukaban N. 1999. Sistem Pertanian Konservasi Kunci Pembangunan Pertanian Berkelanjutan. Makalah pada Seminar Sehari “Paradigma Baru Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumberdaya Lahan yang Berkelanjutan”, Dalam Rangka Dies Natalis ke-43 FP USU Medan, 4 Desember 1999. Sinukaban N, H Pasaribu, dan O Siagian. 2001. Pengelolaan Danau Toba : Peluang dan Ancaman Dalam Kebijakan Konservasi Tanah dan Air Dalam Mendukung Pelaksanaan Otonomi Daerah. Prosiding Kongres IV dan Seminar Nasional MKTI tanggal 25 – 27 Mei 2000, Medan. Sinukaban N. 2003. Strategi, Kebijakan dan Kelembagaan Pengelolaan Lahan Kritis. Paper Dalam Studi Strategi, Kebijakan dan Kelembagaan Pengelolaan Lahan Kritis di Departemen Kehutanan. Jakarta. Sinukaban N. 2004. Pengelolaan DAS. Materi Kuliah Pengelolaan DAS. IPB. Bogor. Sinukaban N. 2005. Implikasi Otonomi Daerah pada Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS). Makalah disampaikan pada Seminar dalam rangka Peringatan Satu Abad Lembaga Penelitian Tanah Indonesia pada 28-29 Juni 2005 di Kampus Penelitian Pertanian Cimanggu. Bogor. Sinukaban N. 2007. Membangun Pertanian Menjadi Industri yang Lestari Dengan Pertanian Konservasi dalam Konservasi Tanah dan Air Kunci Pembangunan Berkelanjutan. Jakarta: Direktorat Jenderal RLPS Dept Kehutanan RI. Siregar THS, S Riyadi, dan L Nuraeni. 2006. Budidaya, Pengolahan dan Pemasaran Cokelat. Jakarta: Penebar Swadaya. Siswanto. 1990. Sistem Komputer Manajemen Lindo. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Kelompok Gramedia. Sitorus SRP. 1985. Evaluasi Sumberdaya lahan. Bandung: Tarsito Bandung. Soekartawi. 2002. Analisis Usahatani. Jakarta: Universitas Indonesia Press. Soenardjo. 1975. Pengaruh Penyimpangan Iklim terhadap Produksi Kopi. Menara Perkebunan. 43 (2): 79-91. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao, Jember. Soemarno. 1991. Studi Perencanaan Pengelolaan Lahan di Daerah Aliran Sungai Konto Kabupaten Malang Jawa Timur [Disertasi]. Bogor: Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. Soemarwoto O. 1983. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta: Penerbit Djambatan.
109 Steel PGD, and JH Torrie, 1980. Principles and Procedure of Statistics. New York: Mc. Graw-Hill Book Co. Inc. Tarigan SD dan N Sinukaban. 2000. Peran Sawah Sebagai Filter Sedimen : Studi Kasus di DAS Way Besai, Lampung. Prosiding Seminar Nasional Multifungsi Lahan Sawah. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat bekerjasama dengan MAFF Jepang dan Sekretariat ASEAN. Thrupp LA. 1996. New Pathnerships for Sustainable Agriculture. World Resources Institute. New York. Tondok AR. 1999. Kebijakan Pengembangan Kopi di Indonesia. Warta Pusat Penelitian Kopi dan Kakao 15 (1): 1-21. US Society of Agronomy. 1989. Agronomy News dalam Agriculture, Fertilizers and the Environment. 1999. CABI. Norway. Utomo WH. 1987. Erosi dan Konservasi Tanah. Communications Soil Science Unibraw no. 23. Unibraw Malang. Wood SR, dan FJ Dent. 1983. A Land Evaluation Computer System Methodology. AGOF/INS/78/006. Manual 5 Versi 1. Ministry of Agriculture Govern. of Indonesia in Corporation with UNDP and FAO. Wischmeier WH, dan DD Smith. 1978. Predicting Rainfall-Erosion Losses. A Guide to Conservation Planning. USDA. Agric. Eng. 29 : 458 – 462. Widaningsih DS. 1991. Peranan Sistem Pertanaman Agroforestri Dalam Penggunaan Lahan Kering Pertanian yang Berlereng Curam di DAS Cimanuk Jawa Barat [Disertasi]. Bogor: Program Pascasarjana IPB. Widianto, H Noveras, D Suprayogo, P Purnomosidhi dan M Van Noordwijk. 2002. Konversi Lahan Hutan Menjadi Lahan Pertanian: `Apakah Fungsi Hidrologi Hutan Dapat Digantikan Agroforestry Berbasis Kopi?'. Seminar HITI NTB, Mataram, 27-28 Mei 2002. Winaryo, Pujiyanto, dan A Wibawa. 1999. Pengaruh Teras dan Pemupukan Kopi Arabika terhadap Kualitas Air Limpasan. Pelita Perkebunan. 15 (3): 175187. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao, Jember. Zulfarina. 2000. Studi Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Kelompok Petani Peserta Program Hutan Kemasyarakatan Di Sumberjaya Kabupaten Lampung Barat. Bandar Lampung.
110
LAMPIRAN
111 Lampiran 1 Kriteria klasifikasi kemampuan lahan Kecuraman lereng = 0 sampai 3% (datar) A (l0) B (l1) = 3 sampai 8% (landai atau berombak) = 8 sampai 15% (agak miring atau bergelombang) C (l2) D (l3) = 15 sampai 30% (miring atau berbukit) = 30 sampai 45% ( agak curam) E (l4) = 45 sampai 65% (curam) F (l5) G (l6) = lebih dari 65% (sangat curam) Kepekaan erosi tanah (nilai K) KE1 KE2 KE3 KE4 KE5 KE6
= 0,00 sampai 0,10 (sangat rendah) = 0,11 sampai 0,20 (rendah) = 0,21 sampai 0,32 (sedang) = 0,33 sampai 0,43 (agak tinggi) = 0,44 sampai 0,55 (tinggi) = 0,56 sampai 0,64 (sangat tinggi)
Kerusakan erosi yang telah terjadi e0 e1 e2 e3
= tidak ada erosi = ringan : kurang dari 25% lapisan atas hilang = sedang : 25 sampai 75% lapisan atas hilang = agak berat : lebih dari 75% lapisan atas sampai kurang dari 25% lapisan bawah hilang = berat : lebih dari 25% lapisan bawah hilang = sangat berat : erosi parit
e4 e5
Kedalaman Tanah k0 k1 k2 k3
= lebih dari 90 cm (dalam) = 90 sampai 50 cm (sedang) = 50 sampai 25 cm (dangkal) = kurang dari 25 cm (sangat dangkal)
Tekstur Tanah t1 t2 t3 t4 t5
: tanah bertekstur halus, meliputi tektur liat berpasir, liat berdebu dan liat. : tanah bertekstur agak halus, meliputi tekstur lempung liat berpasir, lempung berliat dan lempung berliat berdebu. : tanah bertekstur sedang, meliputi tekstur lempung, lempung berdebu dan debu. : tanah bertekstur agak kasar, meliputi lempung berpasir, lempung berpasir halus dan lempung berpasir sangat halus. tanah bertekstur kasar, meliputi tekstur pasir berlempung dan pasir. :
Permeabilitas P1 P2
= lambat = agak lambat
: kurang 0,5 cm/jam : 0,5 – 2,0 cm/jam
112 P3 P4 P5
= sedang = agak cepat = cepat
: 2,0 – 6,25 cm/jam : 6,25 – 12,5 cm/jam : lebih dari 12,5 cm/jam
Drainase d0 d1
d2
d3
d4 d5
= berlebihan (excessively drained), air lebih segera keluar dari tanah dan sangat sedikit air yang tahan oleh tanah sehingga tanaman akan segera mengalami kekurangan air. = baik : tanah mempunyai peredaran udara yang baik. Seluruh profil tanah dari atas sampai ke bawah (150 cm) berwarna terang yang seragam dan tidak terdapat bercak-bercak berwarna terang yang seragam dan tidak terdapat bercak-bercak kuning, coklat atau kelabu. = agak baik : tanah mempunyai peredaran udara baik di daerah perakaran. Tidak terdapat bercak-bercak berwarna kuning, coklat atau kelabu pada lapisan atas bagian atas lapisan bawah ( sampai sekitar 60 cm dari permukaan tanah). = agak buruk : lapisan atas tanah mempunyai peredaran udara baik; tidak terdapat bercak-bercak berwarna kuning, kelabu atau coklat. Bercak-bercak terdapat pada seluruh lapisan bagian bawah (sekitar 40 cm dari permukaan tanah). = buruk : bagian bawah lapisan atas (dekat permukaan) terdapat warna atau bercak-bercak berwarna kelabu, coklat dan kekuning. = sangat buruk : seluruh lapisan sampai permukaan tanah berwarna kelabu dan tanah lapisan bawah berwarna kelabu atau terdapat bercak-bercak berwarna kebiruan, atau terdapat air yang menggenang di permukaan tanah dalam waktu yang lama sehingga menghambat pertumbuhan tanaman.
Faktor-faktor Khusus Kerikil b0 b1 b2 b3
= Tidak ada atau sedikit : 0 sampai 15% volume tanah. = Sedang : 15 sampai 50% volume tanah; pengolahan tanah mulai agak sulit dan pertumbuhan tanaman agak terganggu = Banyak : 50% sampai 90% volume tanah. = Sangat banyak : lebih dari 90% volume tanah.
Batuan Kecil b0 b1 b2 b3
= tidak ada atau sedikit : 0 sampai 15% volume tanah. = sedang : 15 sampai 50% volume tanah; pengolahan tanah mulai agak sulit dan pertumbuhan tanaman agak terganggu. = banyak : 50 sampai 90% volume tanah; pengolahan tanah sangat sulit dan pertumbuhan tanaman terganggu. = sangat banyak : lebih dari 90% volume tanah; pengolahan tanah tidak mungkin dilakukan dan pertumbuhan tanaman terganggu.
113 Batuan lepas b0 b1 b2 b3 b4
= tidak ada : kurang dari 0,01% luas areal. = sedikit : 0,01% sampai 3% permukaan tanah tertutup; pengolahan tanah dengan agak terganggu tetapi tidak mengganggu pertumbuhan tanaman. = sedang : 3% sampai 15% permukaan tanah tertutup; pengolahan tanah mulai agak sulit dan luas areal produktif berkurang. = banyak : 15% sampai 90% permukaan tanah tertutup; pengolahan tanah dan penanaman menjadi sangat sulit. = sangat banyak : lebih dari 90% permukaan tanah tertutup; tanah sama sekali tidak dapat digunakan untuk produksi pertanian.
Batuan tersingkap (rock) b0 b1 b2 b3 b4
= tidak ada : kurang dari 2 persen permukaan tanah tertutup. = sedikit : 15% sampai 90% permukaan tanah tertutup; pengolahan tanah dan penanaman agak terganggu. = sedang : 10% sampai 50% permukaan tanah tertutup; pengolahan tanah dan penanaman terganggu. = banyak : 50% sampai 90% permukaan tanah tertutup; pengolahan tanah dan penanaman sangat terganggu. = sangat banyak : lebih dari 90% permukaan tanah tertutup; tanah sama sekali tidak dapat digarap.
Ancaman Banjir/Genangan O0 O1 O2 O3 O4
= tidak pernah : dalam periode satu tahun tanah tidak pernah tertutup banjir untuk waktu lebih dari 24 jam = kadang-kadang : banjir yang menutupi tanah lebih dari 24 jam terjadinya tidak teratur dalam periode kurang dari satu bulan. = selama waktu satu bulan dalam setahun tanah secara teratur tertutup banjir untuk jangka waktu lebih dari 24 jam = selama waktu 2 sampai 5 bulan dalam setahun, secara teratur selalu dilanda banjir yang lamanya lebih dari 24 jam. = selama waktu 6 bulan atau lebih tanah selalu dilanda banjir secara teratur yang lamanya lebih dari 24 jam.
Salinitas g0 g1 g2 g3
= bebas = 0 sampai 0,15% garam larut; 0 sampai 4 (EC x 103) mmhos per cm pada suhu 250C) = terpengaruh sedikit = 0,15 sampai 0,3% garam larut; 4 sampai 8 (EC x 103) mmhos/cm pada suhu 250C). = terpengaruh sedang = 0,35 sedang 0,65% garam larut; 8 sampai 15 (EC x 103) mmhos/cm pada suhu 250C) = terpengaruh hebat = lebih dari 0,65% garam larut; lebih dari 15 (EC x 103) mmhos/cm pada suhu 250C.
114 Lampiran 2 Kriteria klasifikasi kesesuaian lahan beberapa jenis tanaman Kopi Robusta (Coffea sp) Kelas Kesesuaian Lahan
Persyaratan penggunaan/ Karakteristik Lahan Temperatur (tc) Temperatur rerata (0C) Ketersediaan air (wa) Curah Hujan (mm)
Lamanya masa kering (bln) Kelembaban (%)
S1
S2
S3
N
22 – 25
25 – 28
19 – 22 28 – 32
< 19 > 32
2.000 – 3.000
1.750 2.000 3.000 – 3.500 3–5 80-90; 3545
1.500 – 1.750
< 1.500
3.500 – 4.000
> 4.000
5–6 > 90; 30-35
>6 < 30
Baik
Sedang
Agak terhambat, agak cepat
Terhambat, s. terhambat, cepat
Halus, agak halus, sdg. < 15 > 100
-
Agak kasar
15 – 35 75 – 100
35 – 60 50 – 75
Kasar, sangat halus > 60 < 50
< 60 < 140
60 – 140 140 – 200
140 – 200 200 – 400
> 200 > 400
Saprik +
Saprik+, hemik+
hemik, fibrik+
Fibrik
> 16 > 20 5,3 – 6,0 > 0,8
≤ 16 ≤ 20 6,0 – 6,5 5,0 – 5,3 ≤ 0,8
<1
-
1- 2
>2
-
-
-
-
> 175
125 – 175
75 – 125
< 75
<8 Sangat rendah
8 – 16 Rendah – sedang
16-30; 16-50 Berat
> 30; > 50 Sangat berat
F0
F0
F1
> F1
<5 <5
5 – 15 5 - 15
15 – 40 15 – 25
> 40 > 25
2–3 45 – 80
Ketersediaan oksigen (oa) Drainase
Media Perakaran (rc) Tekstur Bahan kasar (%) Kedalaman Tanah (cm) Gambut : Ketebalan (cm) Ketebalan (cm), jika ada sisipan bahan mineral/pengkayaan Kematangan Retensi Hara (nr) KTK liat (cmol) Kejenuhan basa (%) pH H2O C-organik (%) Toksisitas (xc) Salinitas (dS/m) Sodisitas (xn) Alkalinitas/ESP (%) Bahaya Sulfidik (cm) Kedalaman sulfidik (cm) Bahaya Erosi (eh) Lereng (%) Bahaya erosi Bahaya Banjir (fh) Genangan Penyiapan Lahan (lp) Batuan di Permukaan (%) Singkapan batuan (%)
Sumber : Djaenudin et al. (2003)
> 6,5 < 5,3
115 Lampiran 2 Lanjutan Lada (Piper nigrum LINN) Persyaratan penggunaan/ Karakteristik Lahan Temperatur (tc) Temperatur rerata (0C) Ketersediaan air (wa) Curah Hujan (mm) Kelembaban Udara (%) Lamanya masa kering (bln) Ketersediaan oksigen (oa) Drainase Media Perakaran (rc) Tekstur Bahan kasar (%) Kedalaman Tanah (cm) Gambut : Ketebalan (cm) Ketebalan (cm), jika ada sisipan bahan mineral/pengkayaan Kematangan Retensi Hara (nr) KTK liat (cmol) Kejenuhan basa (%) pH H2O C-organik (%) Toksisitas (xc) Salinitas (dS/m) Sodisitas (xn) Alkalinitas/ESP (%) Bahaya Sulfidik (cm) Kedalaman sulfidik (cm) Bahaya Erosi (eh) Lereng (%) Bahaya erosi Bahaya Banjir (fh) Genangan Penyiapan Lahan (lp) Batuan di Permukaan (%) Singkapan batuan (%)
Kelas Kesesuaian Lahan S1
S2
23 – 32
20 – 23 32 – 34
2.000 – 2.500
2.500 – 3.000
60 – 80 <2
S3
N > 34 < 20
3.000 – 4.000
< 1.500
<3
1.500 – 2.000 3–4
> 4.000 < 50, > 100 >5
Baik, sedang
Agak terhambat
Terhambat, agak cepat
S. terhambat, cepat
Agak kasar, sedang, ag. halus, halus < 15 > 75
-
Kasar, sangat halus
Kasar
15 – 35 50 – 75
35 – 55 30 – 50
> 55 < 30
< 60 < 140
60 – 140 140 – 200
140 – 200 200 – 400
> 200 > 400
Saprik+
Saprik, hemik+
Hemik, fibrik+
Fibrik
> 16 > 50 5,0 – 7,0
< 35 < 4,0 > 8,0
> 0,4
≤ 16 35 – 50 4,0 – 5,0 7,0 – 8,0 ≤ 0,4
<5
5–8
8 – 10
> 10
< 10
10 – 15
15 – 20
> 20
> 100
75 – 100
40 – 75
> 40
<8 Sangat rendah
8 – 16 Rendah – sedang
16 – 30 Berat
> 30 Sangat berat
F0
-
F1
> F1
<5 <5
5 – 15 5 – 15
15 – 40 15 - 25
> 40 > 25
116 Lampiran 2 Lanjutan Pisang (Musa sp) Persyaratan penggunaan/ Karakteristik Lahan Temperatur (tc) Temperatur rerata (0C) Ketinggian tempat dpl (m) Ketersediaan air (wa) Curah Hujan (mm) Lamanya masa kering (bln) Kelembaban (%) Ketersediaan oksigen (oa) Drainase
Media Perakaran (rc) Tekstur Bahan kasar (%) Kedalaman Tanah (cm) Gambut : Ketebalan (cm) Ketebalan (cm), jika ada sisipan bahan mineral/pengkayaan Kematangan Retensi Hara (nr) KTK liat (cmol) Kejenuhan basa (%) pH H2O C-organik (%) Toksisitas (xc) Salinitas (dS/m) Sodisitas (xn) Alkalinitas/ESP (%) Bahaya Sulfidik (cm) Kedalaman sulfidik (cm) Bahaya Erosi (eh) Lereng (%) Bahaya erosi Bahaya Banjir (fh) Genangan Penyiapan Lahan (lp) Batuan di Permukaan (%) Singkapan batuan (%)
Kelas Kesesuaian Lahan S1
S2
S3
N
25 - 27
27 - 30 22 - 25 1.200 – 1.500
30 - 35 18 - 22 1.500 – 2.000
> 35 < 18 > 2.000
1.000 – 1.250 3.000 – 4.000
< 1.000 > 4.000
0–3 > 60
1.250 1.500 2.500 – 3.000 3-4 50 - 60
4-6 30 – 50
>6 > 30
Baik, agak terhambat
Agak cepat, sedang
Terhambat
Sangat terhambat, cepat
Halus, agak halus, sedang < 15 > 75
-
Kasar
15 - 35 > 75
Agak kasar, sangat halus 35 – 55 50 – 75
< 60 < 160
60 - 140 140 - 200
140 – 200 200 – 400
> 200 > 400
Saprik+
Saprik, hemik+
Hemik, fibrik+
Fibrik
> 16 > 50 5,6 – 7,5 > 1,5
≤ 16 35 - 50 5,2 – 5,6 7,5 – 8,0 0,8 – 1,5
< 35 < 5,2 > 8,2 < 0,8
<2
2–4
4–6
>6
<4
4–8
8 – 12
> 12
> 100
75 – 100
40 – 75
< 40
<8 Sangat rendah
8 – 16 Rendah – sedang
16 – 30 Berat
> 30 Sangat berat
F0
F1
F2
>F2
<5 <5
5 – 15 5 – 15
15 – 40 15 - 25
> 40 > 25
< 1.200 1.500 2.500
> 55 < 50
117 Lampiran 2 Lanjutan Kakao (Theobromae cacao L.) Persyaratan penggunaan/ Karakteristik Lahan Temperatur (tc) Temperatur rerata (0C) Ketersediaan air (wa) Curah Hujan (mm)
Lamanya masa kering (bln) Kelembaban (%) Ketersediaan oksigen (oa) Drainase
Media Perakaran (rc) Tekstur Bahan kasar (%) Kedalaman Tanah (cm) Gambut : Ketebalan (cm) Ketebalan (cm), jika ada sisipan bahan mineral/pengkayaan Kematangan Retensi Hara (nr) KTK liat (cmol) Kejenuhan basa (%) pH H2O C-organik (%) Toksisitas (xc) Salinitas (dS/m) Sodisitas (xn) Alkalinitas/ESP (%) Bahaya Sulfidik (cm) Kedalaman sulfidik (cm) Bahaya Erosi (eh) Lereng (%) Bahaya erosi Bahaya Banjir (fh) Genangan Penyiapan Lahan (lp) Batuan di Permukaan (%)
Kelas Kesesuaian Lahan S1
S2
S3
N
25 – 28
20 - 25 28 – 32
32 – 35
< 20 > 35
1.500 – 2.500
-
1.250 – 1.500
< 1.250
2.500 – 3.000 2-3 65 – 75 35 – 40
3.000 – 4.000
> 4.000
3–4 75 - 85 30 – 35
>4 > 85 < 30
Baik, sedang
Agak terhambat
Terhambat, agak cepat
Sangat terhambat, cepat
Halus, agak halus, sedang < 15 > 100
-
Agak kasar, sangat halus
Kasar
15 – 35 75 – 100
35 – 55 50 – 75
> 55 < 50
< 60 < 140
60 – 140 140 – 200
140 – 200 200 – 400
> 200 < 400
Saprik+
Saprik, hemik+
Hemik, fibrik+
Fibrik
> 16 > 35 6,0 – 7,0
< 20 < 5,5 > 7,6 < 0,8
-
> 1,5
≤ 16 20 – 35 5,5 – 6,0 7,0 – 7,6 0,8 - 1,5
< 1,1
1,1 – 1,8
1,8-2,2
> 2,2
-
-
-
-
> 125
100 – 125
60 – 100
< 60
<8 Sangat rendah
8 – 16 Rendah – sedang
16 – 30 Berat
> 30 Sangat berat
F0
-
F1
> F1
<5
5 - 15
15 – 40
> 40
1–2 40 – 65
118 Lampiran 3 Penilaian struktur tanah dan permeabilitas tanah Tipe struktur Granular sangat halus (very fine granular) Granular halus (fine granular) Granular sedang dan kasar (medium, coarse granular) Gumpal, lempeng, pejal (blocky, platty, massive)
Kode 1 2 3 4
Kelas Permeabilitas (cm/jam) Cepat (rapid) Sedang sampai cepat (moderate to rapid) Sedang (moderate) Sedang sampai lambat (moderate to slow) Lambat (slow) Sangat lambat (very slow)
Kode 1 2 3 4 5 6
Sumber : Arsyad (2006)
Nilai > 25,4 12,7 – 25,4 6,3 – 12,7 2,0 – 6,3 0,5 – 2,0 < 0,5
119 Lampiran 4 Nilai faktor C Macam Penggunaan *) Nilai Faktor Tanah terbuka/tanpa tanaman 1,0 Sawah 0,01 Tegalan tidak dispesifikasi 0,7 Ubikayu 0,8 Jagung 0,7 Kedelai 0,399 Kentang 0,4 Kacang tanah 0,2 Padi 0,561 Tebu 0,2 Pisang 0,6 Akar wangi (sereh wangi). 0,4 Rumput Bede (tahun pertama) 0,287 Rumput Bede (tahun kedua) 0,002 Kopi dengan penutupan tanah buruk 0,2 Talas 0,85 Kebun campuran : - Kerapatan tinggi 0,1 - Kerapatan sedang 0,2 - Kerapatan rendah 0,5 18 Perladangan 0,4 19 Hutan alam : - Serasah banyak 0,001 - Serasah kurang 0,005 20 Hutan produksi : - Tebang habis 0.5 - Tebang pilih 0,2 21 Semak belukar/padang rumput 0,3 22 Ubikayu + Kedelai 0,181 23 Ubikayu + Kacang tanah 0,195 24 Padi – Sorghum 0,345 25 Padi – Kedelai 0,417 26 Kacang tanah + Gude 0,495 27 Kacang tanah + Kacang tunggak 0,571 28 Kacang tanah + Mulsa jerami 4 ton/ha 0,049 29 Padi + Mulsa jerami 4 ton/ha 0,096 30 Kacang tanah + Mulsa jagung 4 ton/ha 0,128 31 Kacang tanah + Mulsa Crotalaria 0,136 32 Kacang tanah + Mulsa kacang tunggak 0,259 33 Kacang tanah + Mulsa jerami 2 ton/ha 0,377 34 Padi + Mulsa Crotalaria 3 ton/ha 0,387 35 Pola tanam tumpang gilir**) + Mulsa jerami 0,079 36 Pola tanam berurutan ***) + Mulsa sisa tanaman 0,357 37 Alang-alang murni subur 0,001 * ) Data Pusat Penelitian Tanah (1973-1981 tidak dipublikasikan) ** ) Pola tanam tumpang gilir : jagung + padi + ubikayu setelah panen padi ditanami kacang tanah *** ) Pola tanam berurutan : padi – jagung – kacang tanah. No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Sumber : Arsyad (2006)
120 Lampiran 5 Nilai faktor P dan CP No 1
2 3 4 5
6
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Tindakan Konservasi Tanah dan Pengelolaan Tanaman Teras bangku a. sempurna b. sedang c. jelek Teras tradisional Padang rumput a. bagus b. jelek Hill side ditch atau sil pits Contour cropping a. kemiringan 0-8% b. kemiringan 9-20% c. kemiringan > 20% Limbah jerami a. 6 ton/ha/thn b. 3 ton/ha/thn c. 1 ton/ha/thn Tanaman perkebunan a. penutup tanah rapat b. penutup tanah sedang Strip cropping-kacang tanah sisa tanaman dijadikan mulsa Jagung-kedelai, sisa tanaman dijadikan mulsa Jagung-mulsa jerami padi Padi gogo-kedelai, mulsa jerami 4 ton/ha Kacang tanah-kacang hijau Kacang tanah-kacang hijau, mulsa jerami Padi gogo-jagung-kacang tanah + mulsa jerami Jagung+padi gogo+kacang tanah+mulsa (sisa tanaman) Teras gulud : padi-jagung Teras gulud : sorghum-sorghum Teras gulud : ketela pohon Teras gulud : jagung-kacang tanah + mulsa (sisa tanaman) Teras gulud : Kacang tanah – kedelai Teras gulud : padi-jagung-kacang tunggak, kapur 2 ton/ha Teras bangku : jagung-ubi kayu/kedelai Teras bangku : sorghum-sorghum Teras bangku : kacang tanah-kacang tanah Teras bangku : tanpa tanaman Serai wangi Alang-alang Ubi kayu Sorghum-sorghum Padi gogo-jagung Padi gogo-jagung-mulsa jerami Padi gogo-jg-kapur 2 ton/ha. Mulsa/P. kandang 10-20 ton/ha Jagung-padi gogo + ubi kayu-kedelai/kacang tanah
Sumber : Arsyad (2006) dan Abdurahman et al. (1984)
Nilai Faktor 0,04 0,15 0,35 0,40 0,04 0,40 0,40 0,50 0,75 0,90 0,30 0,50 0,80 0,10 0,50 0,05 0,087 0,008 0,193 0,730 0,013 0,267 0,159 0,013 0,041 0,063 0,006 0,105 0,012 0,056 0,026 0,009 0,039 0,537 0,021 0,0461 0,341 0,502 0,083 0,030 0,421
121 Lampiran 6 Rata-rata curah hujan di DAS Sekampung Hulu Tahun
1
2
3
4
5
1997
94,0
160,0
103,0
313,5
277,5
Bulan 6 7 (mm) 0,0 0,0
1998
295,0
225,0
321,0
262,0
111,0
98,0
8
9
10
11
12
Jumlah Hujan (mm)
Bulan Basah
0,0
0,0
0,0
68,0
166,0
1.182,0
5,0
5,0
140,0
160,0
120,0
180,5
293,0
146,0
2.351,5
11,0
0,0
Bulan Kering
1999
613,5
430,5
432,0
331,0
230,5
110,5
194,5
155,5
288,0
351,5
391,5
172,5
3.701,5
12,0
0,0
2000
530,5
155,0
141,0
224,0
156,0
267,0
300,0
90,0
241,0
260,0
591,0
483,0
3.438,5
12,0
0,0
2001
397,0
726,0
481,0
311,0
180,0
60,0
167,5
75,5
312,0
373,5
223,0
244,0
3.550,5
10,0
0,0
2002
383,7
129,0
257,0
327,2
146,0
142,0
218,5
18,0
0,0
10,0
134,0
102,8
1.868,2
9,0
3,0
2003
146,0
316,5
161,0
106,0
168,0
60,0
14,0
62,0
106,8
59,0
152,5
172,5
1.524,3
8,0
2,0
2004
311,0
252,0
227,0
365,0
215,0
74,5
102,0
102,6
135,5
30,0
210,0
361,0
2.385,6
10,0
1,0
2005
440,0
322,0
390,0
179,0
114,0
147,0
86,0
170,0
98,0
170,0
187,0
88,0
2.391,0
9,0
0,0
2006 Ratarata
315,0
328,0
339,0
119,5
92,5
23,0
49,0
0,0
0,0
8,0
22,0
99,0
1.395,0
4,0
6,0
320,6
276,9
285,2
253,8
169,1
98,2
127,2
83,4
130,1
144,3
227,2
203,5
2.378,8
9,0
1,7
Sumber : BPSDA Way Seputih-Sekampung (2007)
121
122 Lampiran 7 Data jumlah hari hujan bulanan di DAS Sekampung Hulu Bulan Tahun 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 Rata-rata
1 4,0 9,0 22,0 21,0 20,0 11,0 11,0 19,0 21,0 17,0 15,5
2 11,0 6,0 19,0 9,0 26,0 8,0 17,0 16,0 21,0 13,0 14,6
3
4
8,0 7,0 18,0 7,0 21,0 8,0 13,0 16,0 17,0 17,0 13,2
14,0 8,0 12,0 11,0 12,0 11,0 6,0 21,0 8,0 9,0 11,2
5 11,0 3,0 14,0 8,0 8,0 5,0 9,0 15,0 7,0 9,0 8,9
6 Hari 0,0 3,0 7,0 13,0 4,0 5,0 5,0 6,0 8,0 4,0 5,5
7 0,0 6,0 8,0 13,0 10,0 9,0 3,0 7,0 4,0 5,0 6,5
8
9 0,0 7,0 8,0 4,0 4,0 3,0 5,0 6,0 8,0 0,0 4,5
0,0 6,0 13,0 11,0 19,0 0,0 6,0 7,0 7,0 0,0 6,9
10 0,0 7,0 13,0 12,0 20,0 1,0 8,0 5,0 10,0 2,0 7,8
11 2,0 14,0 18,0 23,0 11,0 8,0 8,0 14,0 10,0 4,0 11,2
12 6,0 6,0 7,0 22,0 13,0 8,0 14,0 13,0 5,0 11,0 10,5
HH/ Tahun 56,0 82,0 159,0 154,0 168,0 77,0 105,0 145,0 126,0 91,0 116,3
Sumber : BPSDA Way Seputih-Sekampung (2007)
122
123
Lampiran 8 Data jumlah hujan maksimum di DAS Sekampung Hulu Bulan Tahun
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
(mm) 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 Rata-rata
40,0 82,0 85,5 50,0 60,0 98,2 30,0 52,0 74,0 35,0 60,7
30,0 50,0 50,0 30,0 50,0 30,0 54,0 47,0 47,0 44,0 43,2
20,0 90,0 50,0 40,0 60,0 95,0 55,5 42,0 84,0 40,0 57,7
80,0 91,0 110,0 29,0 60,0 69,4 24,0 50,0 39,0 30,0 58,2
70,0 52,0 60,0 31,0 80,0 69,0 48,0 25,0 47,0 21,0 50,3
0,0 62,0 30,0 50,0 20,0 70,0 24,5 20,5 27,0 10,5 31,5
0,0 40,0 50,0 49,0 40,0 50,0 9,0 39,0 40,0 15,0 33,2
0,0 40,0 63,0 50,0 30,0 10,0 35,0 30,0 31,0 0,0 28,9
0,0 40,0 70,0 47,0 50,0 0,0 38,0 55,0 25,0 0,0 32,5
0,0 50,0 90,0 50,0 40,0 10,0 15,0 10,0 35,0 6,0 30,6
48,0 50,5 50,0 60,0 45,0 35,0 85,0 35,0 30,0 7,0 44,6
70,0 40,0 57,0 85,0 38,0 30,0 28,0 46,0 45,0 16,0 45,5
Sumber : BPSDA Way Seputih-Sekampung (2007)
123
124 Lampiran 9 Perhitungan Indeks erosi hujan bulanan No
Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Jumlah
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Rain (cm) 32,06 27,69 28,52 25,38 16,91 9,82 12,72 8,34 13,01 14,43 22,72 20,35 237,88
Days (hari) 15,5 14,6 13,2 11,2 8,9 5,5 6,5 4,5 6,9 7,8 11,2 10,5 116,3
Maxp (cm) 6,07 4,32 5,77 5,82 5,03 3,15 3,32 2,89 3,25 3,06 4,46 4,55
EI30 291,36 209,64 265,44 250,38 157,83 79,97 104,00 68,91 102,83 106,50 189,97 173,29 2.000,12
Keterangan : Perhitungan nilai EI30 menggunakan persamaan penduga Bols (1978 diacu dalam Arsyad 2006): EI30 = 6,119 (Rain)1,21(Days)-0,47 (Maxp)0,53 EI30 = indeks erosi hujan bulanan Rain = curah hujan rata-rata bulanan (cm) Days = jumlah hari hujan rata-rata per bulan Maxp = curah hujan maksimum selama 24 jam dalam bulan bersangkutan (cm) EI30 tahunan adalah jumlah EI30 bulanan
125 Lampiran 10 Rata-rata kelembaban relatif, suhu, kecepatan angin dan lama penyinaran matahari di DAS Sekampung Hulu Jan.
Feb.
Mar.
April
Mei
Juni
Juli
Agus.
Sept.
Okt.
Nov.
Des.
Rata-rata
RH (%)
84,30
83,70
83,48
84,25
83,93
85,67
83,84
81,67
82,02
81,75
81,36
82,55
83,21
T max (°C)
31,91
32,60
32,31
32,40
33,03
33,27
33,13
34,31
34,33
34,47
34,90
34,00
33,39
T min (°C)
19,27
18,77
18,56
19,33
18,93
17,73
17,07
16,00
15,44
17,05
18,53
18,13
17,90
T mean (°C)
24,74
25,08
25,11
25,98
26,12
25,31
24,63
24,79
24,71
25,46
25,77
25,10
25,23
Wind Run (km/day)
27,36
34,84
36,61
34,51
28,19
27,62
23,62
33,83
33,70
39,00
46,68
47,26
34,44
Sunshine (hr)
3,37
3,69
4,73
5,14
5,47
5,00
5,49
7,02
5,93
5,60
4,87
2,98
4,94
Sumber : BPSDA Way Seputih-Sekampung (2007)
125
126
Lampiran 11 Peta Topografi DAS Sekampung Hulu 126
127
Lampiran 12 Peta Kelas Lereng DAS Sekampung Hulu 127
128
Lampiran 13 Peta Geologi DAS Sekampung Hulu 128
129
Lampiran 14 Peta Jenis Tanah DAS Sekampung Hulu 129
130 Lampiran 15 Sifat fisik dan kimia tanah DAS Sekampung Hulu pH Satuan lahan
P (ppm)
Corganik (%)
K
N (%)
Na
Ca
Mg
Tekstur (%) KTK (Cmolc/kg)
KTK Liat (Cmolc/kg)
KB (%)
Permeabilitas (cm/jam)
Bobot Isi (g/cc)
P. S. Halus
Pasir
Debu
Liat
17,15
8,84
17,67
22,98
59,35
Cl
1,09
1,24
9,70
16,10
7,97
15,94
14,92
69,14
Cl
10,13
0,85
7,70
11,24
23,01
8,53
17,06
14,47
68,47
Cl
4,85
1,09
7,75
11,59
24,88
9,99
19,98
13,14
66,87
Cl
7,86
1,01
0,51
7,01
17,41
28,74
18,20
36,41
23,35
40,24
Cl
4,85
1,15
0,81
0,61
10,66
23,63
32,19
17,63
35,26
19,65
45,09
Cl
7,41
1,03
1,21
0,80
9,90
15,18
23,03
8,96
17,92
16,87
65,21
Cl
4,51
1,02
H2O
KCl
(Cmolc/kg)
1
4,32
3,78
0,10
2,50
0,87
0,14
0,13
0,89
0,95
12,30
20,72
2
4,18
3,66
1,50
1,68
0,23
0,16
0,14
0,43
0,35
6,71
3
4,57
3,70
1,48
2,69
0,88
0,11
0,12
0,69
0,71
4
4,34
3,72
1,19
3,42
1,14
0,14
0,22
0,73
0,71
5
4,56
3,92
0,76
1,56
1,46
0,20
0,27
0,66
6
4,52
3,85
0,60
1,86
1,79
0,22
0,27
7
4,63
3,92
1,50
3,82
1,55
0,12
0,15
8
4,73
3,88
0,51
2,35
1,32
0,14
0,09
1,23
0,93
6,53
11,00
40,03
9,43
18,86
21,78
59,37
Cl
11,07
1,05
9
4,65
3,79
0,18
2,09
1,98
0,11
0,09
0,66
0,54
5,14
12,95
27,24
17,85
35,70
24,60
39,70
Cl.L
10,40
1,33
10
4,60
3,84
1,40
1,56
1,88
0,13
0,11
0,68
0,57
5,32
14,38
28,01
18,25
36,50
26,50
37,00
Cl.L
11,20
0,95
11
4,57
3,81
0,16
1,44
1,54
0,20
0,12
0,89
0,69
5,03
13,21
37,51
17,38
34,75
27,20
38,05
Cl.L
8,33
1,39
12
4,51
3,82
0,16
2,32
1,65
0,21
0,14
0,72
0,57
4,88
12,60
33,44
19,85
39,70
21,60
38,70
Cl.L
9,66
1,26
13
4,36
3,90
0,45
2,52
1,17
0,18
0,13
0,60
0,43
5,29
12,72
25,68
18,87
37,75
20,66
41,60
Cl
7,14
1,08
14
4,42
3,73
0,13
1,22
1,13
0,16
0,13
1,27
0,57
5,83
13,28
35,31
16,87
33,74
22,40
43,87
Cl
5,00
1,24
15
4,48
3,77
0,14
1,76
1,31
0,23
0,13
1,52
0,80
5,67
13,76
47,11
16,39
32,79
25,85
41,18
Cl
5,10
1,27
16
5,11
3,74
0,13
2,09
0,92
0,26
0,14
2,01
1,08
7,15
24,32
48,81
19,90
39,80
30,80
29,40
Cl.L
9,81
1,17
17
4,28
3,74
0,14
1,87
0,95
0,17
0,16
0,75
0,39
5,32
10,61
27,63
13,65
27,29
22,55
50,16
Cl
2,63
1,12
18
4,80
3,98
0,11
2,31
1,61
0,11
0,11
1,18
0,60
4,51
13,00
44,35
19,85
39,70
25,60
34,70
Cl.L
2,62
1,35
19
4,69
3,57
0,11
3,23
1,55
0,18
0,16
1,81
0,97
6,51
16,07
47,93
16,90
33,80
25,70
40,50
Cl
6,95
1,08
20
4,57
3,83
3,45
5,78
0,64
0,20
0,24
0,55
0,85
5,35
8,12
34,12
11,43
22,86
11,29
65,86
Cl
7,66
1,21
Sumber : Hasil analisis (2007)
130
131
Kawasan Lindung
Kawasan Budidaya
Lampiran 16 Peta Penggunaan Lahan DAS Sekampung Hulu 131
132
Lampiran 17 Peta Pola Drainase DAS Sekampung Hulu 132
133 Lampiran 18 Debit tahunan DAS Sekampung Hulu Tahun 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005
Debit Rata-rata (m³/dt) 24,6 12,2 21,6 16,1 15,8 7,9 8,3 20,7 15,3 17,4
Debit Maksimum (m³/dt) 139,0 208,0 107,0 64,6 152,0 40,5 19,4 196,8 32,5 82,4
Sumber : BPSDA Way Seputih-Sekampung (2005)
Debit Minimum (m³/dt) 10,6 3,8 4,8 6,3 2,3 3,0 1,2 1,8 1,0 1,8
Debit (m3/dtk)
134
220 210 200 190 180 170 160 150 140 130 120 110 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
Tahun Debit Maks (m3/dtk)
Debit Min (m3/dtk)
Debit rata-rata (m3/dtk)
Lampiran 19 Rata-rata Debit Tahunan DAS Sekampung Hulu 134
135 Lampiran 20 Kemampuan Lahan DAS Sekampung Hulu Faktor penghambat/ Pembatas 1. Lereng Permukaan (%) 2. Kepekaan erosi 3. Tingkat erosi 4. Kedalaman Tanah (cm) 5. Tekstur Lapisan Atas 6. Tekstur Lapisan Bawah 7. Permeabilitas (cm/jam) 8. Drainase 9. Kerikil/batuan 10. Ancaman banjir Kelas kemampuan Lahan
Nilai 3-8% 0,21 ringan >90 halus halus 1,09 baik < 15% tidak P
Satuan Lahan 1 Kelompok B (l1) KE3 e1 k0 t1 t1 P2 d1 b0 O0
Faktor penghambat/ Pembatas 1. Lereng Permukaan (%) 2. Kepekaan erosi 3. Tingkat erosi 4. Kedalaman Tanah (cm) 5. Tekstur Lapisan Atas 6. Tekstur Lapisan Bawah 7. Permeabilitas (cm/jam) 8. Drainase 9. Kerikil/batuan 10. Ancaman banjir Kelas kemampuan Lahan
Nilai 15 - 30% 0,12 sedang >90 halus halus 7,86 baik < 15% tidak P.
Satuan Lahan 4 Kelompok D (l3) KE2 e2 k0 t1 t1 P4 d1 b0 O0
Kelas II II II I I I I I I I II-l1.e1
Satuan Lahan 2 Nilai Kelompok Kelas 15 - 30% D (l3) IV 0,12 KE2 I sedang e2 III >90 k0 I halus t1 I halus t1 I 10,13 P4 III baik d1 I < 15% b0 I tidak P O0 I IV-l3
Satuan Lahan 3 Nilai Kelompok 8 - 15% C (l2) 0,14 KE2 sedang e2 >90 k0 halus t1 halus t1 4,85 P3 baik d1 < 15% b0 tidak P O0
Kelas IV I III I I I III I I I IV-l3
Satuan Lahan 5 Nilai Kelompok Kelas 30 - 45% E (l4) VI 0,28 KE3 II sedang e2 III >90 k0 I halus t1 I halus t1 I 4,85 P3 II baik d1 I < 15% b0 I tidak P. O0 I VI-l4
Satuan Lahan 6 Nilai Kelompok 15 - 30% D (l3) 0,21 KE3 sedang e2 >90 k0 halus t1 halus t1 7,41 P4 baik d1 < 15% b0 tidak P. O0
Kelas III I III I I I II I I I III-l2
Kelas IV II III I I I III I I I IV-l3
135
136 Lampiran 20 Lanjutan Faktor penghambat/ Pembatas 1. Lereng Permukaan (%) 2. Kepekaan erosi 3. Tingkat erosi 4. Kedalaman Tanah (cm) 5. Tekstur Lapisan Atas 6. Tekstur Lapisan Bawah 7. Permeabilitas (cm/jam) 8. Drainase 9. Kerikil/batuan 10. Ancaman banjir Kelas kemampuan Lahan
Nilai 30 - 45% 0,15 sedang >90 halus halus 4,51 baik < 15% tidak P.
Satuan Lahan 7 Kelompok E (l4) KE2 e2 k0 t1 t1 P3 d1 b0 O0
Faktor penghambat/ Pembatas 1. Lereng Permukaan (%) 2. Kepekaan erosi 3. Tingkat erosi 4. Kedalaman Tanah (cm) 5. Tekstur Lapisan Atas 6. Tekstur Lapisan Bawah 7. Permeabilitas (cm/jam) 8. Drainase 9. Kerikil/batuan 10. Ancaman banjir Kelas kemampuan Lahan
Nilai 15 - 30% 0,27 sedang >90 A. halus A. halus 11,20 baik < 15% tidak P.
Satuan Lahan 10 Kelompok D (l3) KE3 e2 k0 t2 t2 P4 d1 b0 O0
Kelas VI I III I I I II I I I VI-l4
Satuan Lahan 8 Nilai Kelompok Kelas 45 - 65% F (l5) VII 0,16 KE2 I sedang e2 III >90 k0 I halus t1 I halus t1 I 11,07 P4 III baik d1 I < 15% b0 I Tidak P. O0 I VII-l5
Satuan Lahan 9 Nilai Kelompok 45 - 65% F (l5) 0,24 KE3 sedang e2 >90 k0 A. halus t2 A. halus t2 10,40 P4 baik d1 < 15% b0 tidak P. O0
Kelas IV II III I II II III I I I IV-l3
Satuan Lahan 11 Nilai Kelompok Kelas 8 - 15% C (l2) III 0,28 KE3 II sedang e2 III >90 k0 I A. halus t2 II A. halus t2 II 8,33 P4 III baik d1 I < 15% b0 I Tidak P. O0 I III-l2
Satuan Lahan 12 Nilai Kelompok 30 - 45% E (l4) 0,25 KE3 sedang e2 >90 k0 A. halus t2 A. halus t2 9,66 P4 baik d1 < 15% b0 tidak P. O0
Kelas VII II III I II II III I I I VII-l5
Kelas VI II III I II II III I I I VI-l4
136
137 Lampiran 20 Lanjutan Faktor penghambat/ Pembatas 1. Lereng Permukaan (%) 2. Kepekaan erosi 3. Tingkat erosi 4. Kedalaman Tanah (cm) 5. Tekstur Lapisan Atas 6. Tekstur Lapisan Bawah 7. Permeabilitas (cm/jam) 8. Drainase 9. Kerikil/batuan 10. Ancaman banjir Kelas kemampuan Lahan
Nilai 30 - 45% 0,25 sedang >90 halus halus 7,14 baik < 15% tidak P.
Satuan Lahan 13 Kelompok E (l4) KE3 e2 k0 t1 t1 P4 d1 b0 O0
Faktor penghambat/ Pembatas 1. Lereng Permukaan (%) 2. Kepekaan erosi 3. Tingkat erosi 4. Kedalaman Tanah (cm) 5. Tekstur Lapisan Atas 6. Tekstur Lapisan Bawah 7. Permeabilitas (cm/jam) 8. Drainase 9. Kerikil/batuan 10. Ancaman banjir Kelas kemampuan Lahan
Nilai 15 - 30% 0,38 sedang >90 A. halus A. halus 9,81 baik < 15% tidak P.
Satuan Lahan 16 Kelompok D (l3) KE4 e2 k0 t2 t2 P4 d1 b0 O0
Kelas VI II III I I I III I I I VI-l4
Satuan Lahan14 Nilai Kelompok Kelas 8 - 15% C (l2) III 0,27 KE3 II sedang e2 III >90 k0 I halus t1 I halus t1 I 5,00 P3 II baik d1 I < 15% b0 I Tidak P. O0 I III-l2
Satuan Lahan 15 Nilai Kelompok 8 - 15% C (l2) 0,26 KE3 sedang e2 >90 k0 halus t1 halus t1 5,10 P3 baik d1 < 15% b0 tidak P. O0
Kelas IV III III I II II III I I I IV-l3
Satuan Lahan 17 Nilai Kelompok Kelas 30 - 45% E (l4) VI 0,23 KE3 II sedang e2 III >90 k0 I halus t1 I halus t1 I 2,63 P3 II baik d1 I < 15% b0 I Tidak P. O0 I VI-l4
Satuan Lahan18 Nilai Kelompok 15 - 30% D (l3) 0,32 KE3 sedang e2 >90 k0 A. halus t2 A. halus t2 2,62 P3 baik d1 < 15% b0 tidak P. O0
Kelas III II III I I I II I I I III-l2
Kelas IV II III I II II II I I I IV-l3
137
138 Lampiran 20 Lanjutan Faktor penghambat/ Pembatas 1. Lereng Permukaan (%) 2. Kepekaan erosi 3. Tingkat erosi 4. Kedalaman Tanah (cm) 5. Tekstur Lapisan Atas 6. Tekstur Lapisan Bawah 7. Permeabilitas (cm/jam) 8. Drainase 9. Kerikil/batuan 10. Ancaman banjir Kelas kemampuan Lahan
Satuan Lahan 19 Nilai Kelompok 30 - 45% E (l4) 0,26 KE3 sedang e2 >90 k0 halus t1 halus t1 6,95 P4 baik < 15% tidak P.
d1 b0 O0
Kelas VI II III I I I III I I I VI-l4
Satuan Lahan 20 Nilai Kelompok Kelas 8 - 15% C (l2) III 0,12 KE2 I sedang e2 III >90 k0 I halus t1 I halus t1 I 7,66 P4 III baik d1 I < 15% b0 I Tidak P. O0 I III-l2
138
139 Lampiran 21 Kesesuaian lahan tanaman kopi di DAS Sekampung Hulu Kualitas Lahan/ Karakteristik Lahan Temperatur (tc) Temperatur rerata (ºC) Ketersediaan air (wa) Curah Hujan (mm) Lamanya masa kering (bln) Kelembaban (%) Ketersediaan oksigen (oa) Drainase Media Perakaran (rc) Tekstur Bahan kasar (%) Kedalaman Tanah (cm) Retensi hara (nr) KTK Liat (Cmolc/kg) Kejenuhan basa (%) pH H2O C-organik (%) Bahaya Erosi (eh) Lereng (%) Bahaya erosi Bahaya Banjir (fh) Genangan Penyiapan Lahan (lp) Batuan di permukaan (%) Batuan singkapan (%) Kelas Kesesuaian Lahan
Satuan Lahan 1 Nilai Kelas
Satuan Lahan 2 Nilai Kelas
Satuan Lahan 3 Nilai Kelas
Satuan Lahan 4 Nilai Kelas
Satuan Lahan 5 Nilai Kelas
25,23
S2
25,23
S2
25,23
S2
25,23
S2
25,23
S2
2.378,81 2 83,21
S1 S1 S2
2.378,81 2 83,21
S1 S1 S2
2.378,81 2 83,21
S1 S1 S2
2.378,81 2 83,21
S1 S1 S2
2.378,81 2 83,21
S1 S1 S2
baik
S1
baik
S1
baik
S1
baik
S1
baik
S1
halus <15% >100
S1 S1 S1
halus <15% >100
S1 S1 S1
halus <15% >100
S1 S1 S1
halus <15% >100
S1 S1 S1
halus <15% >100
S1 S1 S1
20,72 17,15 4,32 0,874
S1 S2 S3 S1
9,70 16,10 4,18 0,233
S2 S2 S3 S2
11,24 23,01 4,57 0,88
S2 S1 S3 S1
11,59 24,88 4,34 1,14
S2 S1 S3 S1
17,41 28,74 4,56 1,46
S1 S1 S3 S1
3 - 8% rendah
S1 S2
15 - 30% sedang
S3 S2
8 - 15% rendah
S2 S2
15 - 30% sedang
S3 S2
30 - 45% sedang
S3 S2
F0
S1
F0
S1
F0
S1
F0
S1
F0
S1
<5% <5%
S1 S1 S3nr
<5% <5%
S1 S1 S3eh.nr
<5% <5%
S1 S1 S3nr
<5% <5%
S1 S1 S3eh.nr
<5% <5%
S1 S1 S3eh.nr
139
140 Lampiran 21 Lampiran Kualitas Lahan/ Karakteristik Lahan Temperatur (tc) Temperatur rerata (ºC) Ketersediaan air (wa) Curah Hujan (mm) Lamanya masa kering (bln) Kelembaban (%) Ketersediaan oksigen (oa) Drainase Media Perakaran (rc) Tekstur Bahan kasar (%) Kedalaman Tanah (cm) Retensi hara (nr) KTK Liat (Cmolc/kg) Kejenuhan basa (%) pH H2O C-organik (%) Bahaya Erosi (eh) Lereng (%) Bahaya erosi Bahaya Banjir (fh) Genangan Penyiapan Lahan (lp) Batuan di permukaan (%) Batuan singkapan (%) Kelas Kesesuaian Lahan
Satuan Lahan 6 Nilai Kelas
Satuan Lahan 7 Nilai Kelas
Satuan Lahan 8 Nilai Kelas
Satuan Lahan 9 Nilai Kelas
Satuan Lahan 10 Nilai Kelas
25,23
S2
25,23
S2
25,23
S2
25,23
S2
25,23
S2
2.378,81 2 83,21
S1 S1 S2
2.378,81 2 83,21
S1 S1 S2
2.378,81 2 83,21
S1 S1 S2
2.378,81 2 83,21
S1 S1 S2
2.378,81 2 83,21
S1 S1 S2
baik
S1
baik
S1
baik
S1
baik
S1
baik
S1
halus <15% >100
S1 S1 S1
halus <15% >100
S1 S1 S1
halus <15% >100
S1 S1 S1
halus <15% >100
S1 S1 S1
halus <15% >100
S1 S1 S1
23,63 32,19 4,52 1,79
S1 S1 S3 S1
15,18 23,03 4,63 1,55
S2 S1 S3 S1
11,00 40,03 4,73 1,32
S2 S1 S3 S1
12,95 27,24 4,65 1,98
S2 S1 S3 S1
14,38 28,01 4,60 1,88
S2 S1 S3 S1
15 - 30% sedang
S3 S2
30 - 45% sedang
S3 S2
45 - 65% sedang
N S2
45 - 65% sedang
N S2
15 - 30% sedang
S3 S2
F0
S1
F0
S1
F0
S1
F0
S1
F0
S1
<5% <5%
S1 S1 S3eh.nr
<5% <5%
S1 S1 S3eh.nr
<5% <5%
S1 S1 Neh
<5% <5%
S1 S1 Neh
<5% <5%
S1 S1 S3eh.nr
140
141 Lampiran 21 Lampiran Kualitas Lahan/ Karakteristik Lahan Temperatur (tc) Temperatur rerata (ºC) Ketersediaan air (wa) Curah Hujan (mm) Lamanya masa kering (bln) Kelembaban (%) Ketersediaan oksigen (oa) Drainase Media Perakaran (rc) Tekstur Bahan kasar (%) Kedalaman Tanah (cm) Retensi hara (nr) KTK Liat (Cmolc/kg) Kejenuhan basa (%) pH H2O C-organik (%) Bahaya Erosi (eh) Lereng (%) Bahaya erosi Bahaya Banjir (fh) Genangan Penyiapan Lahan (lp) Batuan di permukaan (%) Batuan singkapan (%) Kelas Kesesuaian Lahan
Satuan Lahan 11 Nilai Kelas
Satuan Lahan 12 Nilai Kelas
Satuan Lahan 13 Nilai Kelas
Satuan Lahan14 Nilai Kelas
Satuan Lahan 15 Nilai Kelas
25,23
S2
25,23
S2
25,23
S2
25,23
S2
25,23
S2
2.378,81 2 83,21
S1 S1 S2
2.378,81 2 83,21
S1 S1 S2
2.378,81 2 83,21
S1 S1 S2
2.378,81 2 83,21
S1 S1 S2
2.378,81 2 83,21
S1 S1 S2
baik
S1
baik
S1
baik
S1
baik
S1
baik
S1
halus <15% >100
S1 S1 S1
halus <15% >100
S1 S1 S1
halus <15% >100
S1 S1 S1
A. halus <15% >100
S1 S1 S1
A. halus <15% >100
S1 S1 S1
13,21 37,51 4,57 1,54
S2 S1 S3 S1
12,60 33,44 4,51 1,65
S2 S1 S3 S1
12,72 25,68 4,36 1,17
S2 S1 S3 S1
13,28 35,31 4,42 1,13
S2 S1 S3 S1
13,76 47,11 4,48 1,31
S2 S1 S3 S1
8 - 15% sedang
S2 S2
30 - 45% sedang
S3 S2
30 - 45% sedang
S3 S2
8 - 15% sedang
S2 S2
8 - 15% sedang
S2 S2
F0
S1
F0
S1
F0
S1
F0
S1
F0
S1
<5% <5%
S1 S1 S3nr
<5% <5%
S1 S1 S3eh.nr
<5% <5%
S1 S1 S3eh.nr
<5% <5%
S1 S1 S3nr
<5% <5%
S1 S1 S3nr
141
142 Lampiran 21 Lampiran Kualitas Lahan/ Karakteristik Lahan Temperatur (tc) Temperatur rerata (ºC) Ketersediaan air (wa) Curah Hujan (mm) Lamanya masa kering (bln) Kelembaban (%) Ketersediaan oksigen (oa) Drainase Media Perakaran (rc) Tekstur Bahan kasar (%) Kedalaman Tanah (cm) Retensi hara (nr) KTK Liat (Cmolc/kg) Kejenuhan basa (%) pH H2O C-organik (%) Bahaya Erosi (eh) Lereng (%) Bahaya erosi Bahaya Banjir (fh) Genangan Penyiapan Lahan (lp) Batuan di permukaan (%) Batuan singkapan (%) Kelas Kesesuaian Lahan
Satuan Lahan 16 Nilai Kelas
Satuan Lahan 17 Nilai Kelas
Satuan Lahan18 Nilai Kelas
Satuan Lahan 19 Nilai Kelas
Satuan Lahan 20 Nilai Kelas
25,23
S2
25,23
S2
25,23
S2
25,23
S2
25,23
S2
2.378,81 2 83,21
S1 S1 S2
2.378,81 2 83,21
S1 S1 S2
2.378,81 2 83,21
S1 S1 S2
2.378,81 2 83,21
S1 S1 S2
2.378,81 2 83,21
S1 S1 S2
baik
S1
baik
S1
baik
S1
baik
S1
baik
S1
A. halus <15% >100
S1 S1 S1
halus <15% >100
S1 S1 S1
A. halus <15% >100
S1 S1 S1
A. halus <15% >100
S1 S1 S1
A. halus <15% >100
S1 S1 S1
24,32 48,81 5,11 0,92
S1 S1 S3 S1
10,61 27,63 4,28 0,95
S2 S1 S3 S1
13,00 44,35 4,80 1,61
S2 S1 S3 S1
16,07 47,93 4,69 1,55
S1 S1 S3 S1
8,12 34,12 4,57 0,64
S2 S1 S3 S2
15 - 30% sedang
S3 S2
30 - 45% sedang
S3 S2
15 - 30% rendah
S3 S2
30 - 45% sedang
S3 S2
8 - 15% sedang
S2 S2
F0
S1
F0
S1
F0
S1
F0
S1
F0
S1
<5% <5%
S1 S1 S3nr
<5% <5%
S1 S1 S3eh.nr
<5% <5%
S1 S1 S3eh.nr
<5% <5%
S1 S1 S3eh.nr
<5% <5%
S1 S1 S3nr
142
143 Lampiran 22 Kesesuaian lahan tanaman lada di DAS Sekampung Hulu Kualitas Lahan/ Karakteristik Lahan Temperatur (tc) Temperatur rerata (ºC) Ketersediaan air (wa) Curah Hujan (mm) Lamanya masa kering (bln) Kelembaban (%) Ketersediaan oksigen (oa) Drainase Media Perakaran (rc) Tekstur Bahan kasar (%) Kedalaman Tanah (cm) Retensi hara (nr) KTK Liat (Cmolc/kg) Kejenuhan basa (%) pH H2O C-organik (%) Bahaya Erosi (eh) Lereng (%) Bahaya erosi Bahaya Banjir (fh) Genangan Penyiapan Lahan (lp) Batuan di permukaan (%) Batuan singkapan (%) Kelas Kesesuaian Lahan
Satuan Lahan 1 Nilai Kelas
Satuan Lahan 2 Nilai Kelas
Satuan Lahan 3 Nilai Kelas
Satuan Lahan 4 Nilai Kelas
Satuan Lahan 5 Nilai Kelas
25,23
S1
25,23
S1
25,23
S1
25,23
S1
25,23
S1
2.378,81 2 83,21
S1 S2 S2
2.378,81 2 83,21
S1 S2 S2
2.378,81 2 83,21
S1 S2 S2
2.378,81 2 83,21
S1 S2 S2
2.378,81 2 83,21
S1 S2 S2
baik
S1
baik
S1
baik
S1
baik
S1
baik
S1
halus <15% >100
S1 S1 S1
halus <15% >100
S1 S1 S1
halus <15% >100
S1 S1 S1
halus <15% >100
S1 S1 S1
halus <15% >100
S1 S1 S1
20,72 17,15 4,32 0,874
S1 S3 S2 S1
9,70 16,10 4,18 0,233
S2 S3 S2 S2
11,24 23,01 4,57 0,88
S2 S3 S2 S1
11,59 24,88 4,34 1,14
S2 S3 S2 S1
17,41 28,74 4,56 1,46
S1 S3 S2 S1
3 - 8% rendah
S1 S2
15 - 30% sedang
S3 S2
8 - 15% rendah
S2 S2
15 - 30% sedang
S3 S2
30 - 45% sedang
N S2
F0
S1
F0
S1
F0
S1
F0
S1
F0
S1
<5% <5%
S1 S1 S3nr
<5% <5%
S1 S1 S3eh.nr
<5% <5%
S1 S1 S3nr
<5% <5%
S1 S1 S3eh.nr
<5% <5%
S1 S1 Neh
143
144 Lampiran 22 Lanjutan Kualitas Lahan/ Karakteristik Lahan Temperatur (tc) Temperatur rerata (ºC) Ketersediaan air (wa) Curah Hujan (mm) Lamanya masa kering (bln) Kelembaban (%) Ketersediaan oksigen (oa) Drainase Media Perakaran (rc) Tekstur Bahan kasar (%) Kedalaman Tanah (cm) Retensi hara (nr) KTK Liat (Cmolc/kg) Kejenuhan basa (%) pH H2O C-organik (%) Bahaya Erosi (eh) Lereng (%) Bahaya erosi Bahaya Banjir (fh) Genangan Penyiapan Lahan (lp) Batuan di permukaan (%) Batuan singkapan (%) Kelas Kesesuaian Lahan
Satuan Lahan 6 Nilai Kelas
Satuan Lahan 7 Nilai Kelas
Satuan Lahan 8 Nilai Kelas
Satuan Lahan 9 Nilai Kelas
Satuan Lahan 10 Nilai Kelas
25,23
S1
25,23
S1
25,23
S1
25,23
S1
25,23
S1
2.378,81 2 83,21
S1 S2 S2
2.378,81 2 83,21
S1 S2 S2
2.378,81 2 83,21
S1 S2 S2
2.378,81 2 83,21
S1 S2 S2
2.378,81 2 83,21
S1 S2 S2
baik
S1
baik
S1
baik
S1
baik
S1
baik
S1
halus <15% >100
S1 S1 S1
halus <15% >100
S1 S1 S1
halus <15% >100
S1 S1 S1
halus <15% >100
S1 S1 S1
halus <15% >100
S1 S1 S1
23,63 32,19 4,52 1,79
S1 S3 S2 S1
15,18 23,03 4,63 1,55
S2 S3 S2 S1
11,00 40,03 4,73 1,32
S2 S2 S2 S1
12,95 27,24 4,65 1,98
S2 S3 S2 S1
14,38 28,01 4,60 1,88
S2 S3 S2 S1
15 - 30% sedang
S3 S2
30 - 45% sedang
N S2
45 - 65% sedang
N S2
45 - 65% sedang
N S2
15 - 30% sedang
S3 S2
F0
S1
F0
S1
F0
S1
F0
S1
F0
S1
<5% <5%
S1 S1 S3eh.nr
<5% <5%
S1 S1 Neh
<5% <5%
S1 S1 Neh
<5% <5%
S1 S1 Neh
<5% <5%
S1 S1 S3eh.nr
144
145 Lampiran 22 Lanjutan Kualitas Lahan/ Karakteristik Lahan Temperatur (tc) Temperatur rerata (ºC) Ketersediaan air (wa) Curah Hujan (mm) Lamanya masa kering (bln) Kelembaban (%) Ketersediaan oksigen (oa) Drainase Media Perakaran (rc) Tekstur Bahan kasar (%) Kedalaman Tanah (cm) Retensi hara (nr) KTK Liat (Cmolc/kg) Kejenuhan basa (%) pH H2O C-organik (%) Bahaya Erosi (eh) Lereng (%) Bahaya erosi Bahaya Banjir (fh) Genangan Penyiapan Lahan (lp) Batuan di permukaan (%) Batuan singkapan (%) Kelas Kesesuaian Lahan
Satuan Lahan 11 Nilai Kelas
Satuan Lahan 12 Nilai Kelas
Satuan Lahan 13 Nilai Kelas
Satuan Lahan14 Nilai Kelas
Satuan Lahan 15 Nilai Kelas
25,23
S1
25,23
S1
25,23
S1
25,23
S1
25,23
S1
2.378,81 2 83,21
S1 S2 S2
2.378,81 2 83,21
S1 S2 S2
2.378,81 2 83,21
S1 S2 S2
2.378,81 2 83,21
S1 S2 S2
2.378,81 2 83,21
S1 S2 S2
baik
S1
baik
S1
baik
S1
baik
S1
baik
S1
halus <15% >100
S1 S1 S1
halus <15% >100
S1 S1 S1
halus <15% >100
S1 S1 S1
A. halus <15% >100
S1 S1 S1
<15% >100
S1 S1 S1
13,21 37,51 4,57 1,54
S2 S2 S2 S1
12,60 33,44 4,51 1,65
S2 S3 S2 S1
12,72 25,68 4,36 1,17
S2 S3 S2 S1
13,28 35,31 4,42 1,13
S2 S2 S2 S1
13,76 47,11 4,48 1,31
S2 S2 S2 S1
8 - 15% sedang
S2 S2
30 - 45% sedang
N S2
30 - 45% sedang
N S2
8 - 15% sedang
S2 S2
8 - 15% sedang
S2 S2
F0
S1
F0
S1
F0
S1
F0
S1
F0
S1
<5% <5%
S1 S1 S2wa.eh.nr
<5% <5%
S1 S1 Neh
<5% <5%
S1 S1 Neh
<5% <5%
S1 S1 S2wa.eh.nr
<5% <5%
S1 S1 S2wa.eh.nr
145
146 Lampiran 22 Lanjutan Kualitas Lahan/ Karakteristik Lahan Temperatur (tc) Temperatur rerata (ºC) Ketersediaan air (wa) Curah Hujan (mm) Lamanya masa kering (bln) Kelembaban (%) Ketersediaan oksigen (oa) Drainase Media Perakaran (rc) Tekstur Bahan kasar (%) Kedalaman Tanah (cm) Retensi hara (nr) KTK Liat (Cmolc/kg) Kejenuhan basa (%) pH H2O C-organik (%) Bahaya Erosi (eh) Lereng (%) Bahaya erosi Bahaya Banjir (fh) Genangan Penyiapan Lahan (lp) Batuan di permukaan (%) Batuan singkapan (%) Kelas Kesesuaian Lahan
Satuan Lahan 16 Nilai Kelas
Satuan Lahan 17 Nilai Kelas
Satuan Lahan18 Nilai Kelas
Satuan Lahan 19 Nilai Kelas
Satuan Lahan 20 Nilai Kelas
25,23
S1
25,23
S1
25,23
S1
25,23
S1
25,23
S1
2.378,81 2 83,21
S1 S2 S2
2.378,81 2 83,21
S1 S2 S2
2.378,81 2 83,21
S1 S2 S2
2.378,81 2 83,21
S1 S2 S2
2.378,81 2 83,21
S1 S2 S2
baik
S1
baik
S1
baik
S1
baik
S1
baik
S1
A. halus <15% >100
S1 S1 S1
halus <15% >100
S1 S1 S1
A. halus <15% >100
S1 S1 S1
A. halus <15% >100
S1 S1 S1
A. halus <15% >100
S1 S1 S1
24,32 48,81 5,11 0,92
S1 S2 S1 S1
10,61 27,63 4,28 0,95
S2 S3 S2 S1
13,00 44,35 4,80 1,61
S2 S2 S2 S1
16,07 47,93 4,69 1,55
S1 S2 S2 S1
8,12 34,12 4,57 0,64
S2 S3 S2 S1
15 - 30% sedang
S3 S2
30 - 45% sedang
N S2
15 - 30% rendah
S3 S2
30 - 45% sedang
N S2
8 - 15% sedang
S2 S2
F0
S1
F0
S1
F0
S1
F0
S1
F0
S1
<5% <5%
S1 S1 S3eh
<5% <5%
S1 S1 Neh
<5% <5%
S1 S1 S3eh
<5% <5%
S1 S1 Neh
<5% <5%
S1 S1 S3nr
146
147 Lampiran 23 Kesesuaian lahan tanaman pisang di DAS Sekampung Hulu Kualitas Lahan/ Karakteristik Lahan Temperatur (tc) Temperatur rerata (ºC) Ketersediaan air (wa) Curah Hujan (mm) Lamanya masa kering (bln) Kelembaban (%) Ketersediaan oksigen (oa) Drainase Media Perakaran (rc) Tekstur Bahan kasar (%) Kedalaman Tanah (cm) Retensi hara (nr) KTK Liat (Cmolc/kg) Kejenuhan basa (%) pH H2O C-organik (%) Bahaya Erosi (eh) Lereng (%) Bahaya erosi Bahaya Banjir (fh) Genangan Penyiapan Lahan (lp) Batuan di permukaan (%) Batuan singkapan (%) Kelas Kesesuaian Lahan
Satuan Lahan 1 Nilai Kelas
Satuan Lahan 2 Nilai Kelas
Satuan Lahan 3 Nilai Kelas
Satuan Lahan 4 Nilai Kelas
Satuan Lahan 5 Nilai Kelas
25,23
S1
25,23
S1
25,23
S1
25,23
S1
25,23
S1
2.378,81 2 83,21
S1 S1 S1
2.378,81 2 83,21
S1 S1 S1
2.378,81 2 83,21
S1 S1 S1
2.378,81 2 83,21
S1 S1 S1
2.378,81 2 83,21
S1 S1 S1
baik
S1
baik
S1
baik
S1
baik
S1
baik
S1
halus <15% >100
S1 S1 S1
halus <15% >100
S1 S1 S1
halus <15% >100
S1 S1 S1
halus <15% >100
S1 S1 S1
halus <15% >100
S1 S1 S1
20,72 17,15 4,32 0,874
S1 S3 S3 S2
9,70 16,10 4,18 0,233
S2 S3 S3 S2
11,24 23,01 4,57 0,88
S2 S3 S3 S2
11,59 24,88 4,34 1,14
S2 S3 S3 S2
17,41 28,74 4,56 1,46
S1 S3 S3 S2
3 - 8% rendah
S1 S2
15 - 30% sedang
S3 S2
8 - 15% rendah
S2 S2
15 - 30% sedang
S3 S2
30 - 45% sedang
N S2
F0
S1
F0
S1
F0
S1
F0
S1
F0
S1
<5% <5%
S1 S1 S3nr
<5% <5%
S1 S1 S3eh.nr
<5% <5%
S1 S1 S3nr
<5% <5%
S1 S1 S3eh.nr
<5% <5%
S1 S1 Neh
147
148 Lampiran 23 Lanjutan Kualitas Lahan/ Karakteristik Lahan Temperatur (tc) Temperatur rerata (ºC) Ketersediaan air (wa) Curah Hujan (mm) Lamanya masa kering (bln) Kelembaban (%) Ketersediaan oksigen (oa) Drainase Media Perakaran (rc) Tekstur Bahan kasar (%) Kedalaman Tanah (cm) Retensi hara (nr) KTK Liat (Cmolc/kg) Kejenuhan basa (%) pH H2O C-organik (%) Bahaya Erosi (eh) Lereng (%) Bahaya erosi Bahaya Banjir (fh) Genangan Penyiapan Lahan (lp) Batuan di permukaan (%) Batuan singkapan (%) Kelas Kesesuaian Lahan
Satuan Lahan 6 Nilai Kelas
Satuan Lahan 7 Nilai Kelas
Satuan Lahan 8 Nilai Kelas
Satuan Lahan 9 Nilai Kelas
Satuan Lahan 10 Nilai Kelas
25,23
S1
25,23
S1
25,23
S1
25,23
S1
25,23
S1
2.378,81 2 83,21
S1 S1 S1
2.378,81 2 83,21
S1 S1 S1
2.378,81 2 83,21
S1 S1 S1
2.378,81 2 83,21
S1 S1 S1
2.378,81 2 83,21
S1 S1 S1
baik
S1
baik
S1
baik
S1
baik
S1
baik
S1
halus <15% >100
S1 S1 S1
halus <15% >100
S1 S1 S1
halus <15% >100
S1 S1 S1
halus <15% >100
S1 S1 S1
halus <15% >100
S1 S1 S1
23,63 32,19 4,52 1,79
S1 S3 S3 S1
15,18 23,03 4,63 1,55
S2 S3 S3 S1
11,00 40,03 4,73 1,32
S2 S2 S3 S2
12,95 27,24 4,65 1,98
S2 S3 S3 S1
14,38 28,01 4,60 1,88
S2 S3 S3 S1
15 - 30% sedang
S3 S2
30 - 45% sedang
N S2
45 - 65% sedang
N S2
45 - 65% sedang
N S2
15 - 30% sedang
S3 S2
F0
S1
F0
S1
F0
S1
F0
S1
F0
S1
<5% <5%
S1 S1 S3eh.nr
<5% <5%
S1 S1 Neh
<5% <5%
S1 S1 Neh
<5% <5%
S1 S1 Neh
<5% <5%
S1 S1 S3eh.nr
148
149 Lampiran 23 Lanjutan Kualitas Lahan/ Karakteristik Lahan Temperatur (tc) Temperatur rerata (ºC) Ketersediaan air (wa) Curah Hujan (mm) Lamanya masa kering (bln) Kelembaban (%) Ketersediaan oksigen (oa) Drainase Media Perakaran (rc) Tekstur Bahan kasar (%) Kedalaman Tanah (cm) Retensi hara (nr) KTK Liat (Cmolc/kg) Kejenuhan basa (%) pH H2O C-organik (%) Bahaya Erosi (eh) Lereng (%) Bahaya erosi Bahaya Banjir (fh) Genangan Penyiapan Lahan (lp) Batuan di permukaan (%) Batuan singkapan (%) Kelas Kesesuaian Lahan
Satuan Lahan 11 Nilai Kelas
Satuan Lahan 12 Nilai Kelas
Satuan Lahan 13 Nilai Kelas
Satuan Lahan14 Nilai Kelas
Satuan Lahan 15 Nilai Kelas
25,23
S1
25,23
S1
25,23
S1
25,23
S1
25,23
S1
2.378,81 2 83,21
S1 S1 S1
2.378,81 2 83,21
S1 S1 S1
2.378,81 2 83,21
S1 S1 S1
2.378,81 2 83,21
S1 S1 S1
2.378,81 2 83,21
S1 S1 S1
baik
S1
baik
S1
baik
S1
baik
S1
baik
S1
halus <15% >100
S1 S1 S1
halus <15% >100
S1 S1 S1
halus <15% >100
S1 S1 S1
A. halus <15% >100
S1 S1 S1
A. halus <15% >100
S1 S1 S1
13,21 37,51 4,57 1,54
S2 S2 S3 S1
12,60 33,44 4,51 1,65
S2 S3 S3 S1
12,72 25,68 4,36 1,17
S2 S3 S3 S2
13,28 35,31 4,42 1,13
S2 S2 S3 S2
13,76 47,11 4,48 1,31
S2 S2 S3 S2
8 - 15% sedang
S2 S2
30 - 45% sedang
N S2
30 - 45% sedang
N S2
8 - 15% sedang
S2 S2
8 - 15% sedang
S2 S2
F0
S1
F0
S1
F0
S1
F0
S1
F0
S1
<5% <5%
S1 S1 S3nr
<5% <5%
S1 S1 Neh
<5% <5%
S1 S1 Neh
<5% <5%
S1 S1 S3nr
<5% <5%
S1 S1 S3nr
149
150 Lampiran 23 Lanjutan Kualitas Lahan/ Karakteristik Lahan Temperatur (tc) Temperatur rerata (ºC) Ketersediaan air (wa) Curah Hujan (mm) Lamanya masa kering (bln) Kelembaban (%) Ketersediaan oksigen (oa) Drainase Media Perakaran (rc) Tekstur Bahan kasar (%) Kedalaman Tanah (cm) Retensi hara (nr) KTK Liat (Cmolc/kg) Kejenuhan basa (%) pH H2O C-organik (%) Bahaya Erosi (eh) Lereng (%) Bahaya erosi Bahaya Banjir (fh) Genangan Penyiapan Lahan (lp) Batuan di permukaan (%) Batuan singkapan (%) Kelas Kesesuaian Lahan
Satuan Lahan 16 Nilai Kelas
Satuan Lahan 17 Nilai Kelas
Satuan Lahan18 Nilai Kelas
Satuan Lahan 19 Nilai Kelas
Satuan Lahan 20 Nilai Kelas
25,23
S1
25,23
S1
25,23
S1
25,23
S1
25,23
S1
2.378,81 2 83,21
S1 S1 S1
2.378,81 2 83,21
S1 S1 S1
2.378,81 2 83,21
S1 S1 S1
2.378,81 2 83,21
S1 S1 S1
2.378,81 2 83,21
S1 S1 S1
baik
S1
baik
S1
baik
S1
baik
S1
baik
S1
A. halus <15% >100
S1 S1 S1
halus <15% >100
S1 S1 S1
A. halus <15% >100
S1 S1 S1
A. halus <15% >100
S1 S1 S1
A. halus <15% >100
S1 S1 S1
24,32 48,81 5,11 0,92
S1 S2 S3 S2
10,61 27,63 4,28 0,95
S2 S3 S3 S2
13,00 44,35 4,80 1,61
S2 S2 S3 S1
16,07 47,93 4,69 1,55
S1 S2 S3 S1
8,12 34,12 4,57 0,64
S2 S3 S3 S3
15 - 30% sedang
S3 S2
30 - 45% sedang
N S2
15 - 30% rendah
S3 S2
30 - 45% sedang
N S2
8 - 15% sedang
S2 S2
F0
S1
F0
S1
F0
S1
F0
S1
F0
S1
<5% <5%
S1 S1 S3eh.nr
<5% <5%
S1 S1 Neh
<5% <5%
S1 S1 S3eh.nr
<5% <5%
S1 S1 Neh
<5% <5%
S1 S1 S3nr
150
151 Lampiran 24 Kesesuaian lahan tanaman kakao di DAS Sekampung Hulu Kualitas Lahan/ Karakteristik Lahan Temperatur (tc) Temperatur rerata (ºC) Ketersediaan air (wa) Curah Hujan (mm) Lamanya masa kering (bln) Kelembaban (%) Ketersediaan oksigen (oa) Drainase Media Perakaran (rc) Tekstur Bahan kasar (%) Kedalaman Tanah (cm) Retensi hara (nr) KTK Liat (Cmolc/kg) Kejenuhan basa (%) pH H2O C-organik (%) Bahaya Erosi (eh) Lereng (%) Bahaya erosi Bahaya Banjir (fh) Genangan Penyiapan Lahan (lp) Batuan di permukaan (%) Batuan singkapan (%) Kelas Kesesuaian Lahan
Satuan Lahan 1 Nilai Kelas
Satuan Lahan 2 Nilai Kelas
Satuan Lahan 3 Nilai Kelas
Satuan Lahan 4 Nilai Kelas
Satuan Lahan 5 Nilai Kelas
25,23
S1
25,23
S1
25,23
S1
25,23
S1
25,23
S1
2.378,81 2 83,21
S1 S1 S3
2.378,81 2 83,21
S1 S1 S3
2.378,81 2 83,21
S1 S1 S3
2.378,81 2 83,21
S1 S1 S3
2.378,81 2 83,21
S1 S1 S3
baik
S1
baik
S1
baik
S1
baik
S1
baik
S1
halus <15% >100
S1 S1 S1
halus <15% >100
S1 S1 S1
halus <15% >100
S1 S1 S1
halus <15% >100
S1 S1 S1
halus <15% >100
S1 S1 S1
20,72 17,15 4,32 0,874
S1 S3 S3 S2
9,70 16,10 4,18 0,233
S2 S3 S3 S3
11,24 23,01 4,57 0,88
S2 S2 S3 S2
11,59 24,88 4,34 1,14
S2 S2 S3 S2
17,41 28,74 4,56 1,46
S1 S2 S3 S2
3 - 8% rendah
S1 S2
15 - 30% sedang
S3 S2
8 - 15% rendah
S2 S2
15 - 30% sedang
S3 S2
30 - 45% sedang
N S2
F0
S1
F0
S1
F0
S1
F0
S1
F0
S1
<5% <5%
S1 S1 S3wa.nr
<5% <5%
S1 S1 S3wa.eh.nr
<5% <5%
S1 S1 S3wa.nr
<5% <5%
S1 S1 S3wa.eh.nr
<5% <5%
S1 S1 Neh
151
152 Lampiran 24 Lanjutan Kualitas Lahan/ Karakteristik Lahan Temperatur (tc) Temperatur rerata (ºC) Ketersediaan air (wa) Curah Hujan (mm) Lamanya masa kering (bln) Kelembaban (%) Ketersediaan oksigen (oa) Drainase Media Perakaran (rc) Tekstur Bahan kasar (%) Kedalaman Tanah (cm) Retensi hara (nr) KTK Liat (Cmolc/kg) Kejenuhan basa (%) pH H2O C-organik (%) Bahaya Erosi (eh) Lereng (%) Bahaya erosi Bahaya Banjir (fh) Genangan Penyiapan Lahan (lp) Batuan di permukaan (%) Batuan singkapan (%) Kelas Kesesuaian Lahan
Satuan Lahan 6 Nilai Kelas
Satuan Lahan 7 Nilai Kelas
Satuan Lahan 8 Nilai Kelas
Satuan Lahan 9 Nilai Kelas
Satuan Lahan 10 Nilai Kelas
25,23
S1
25,23
S1
25,23
S1
25,23
S1
25,23
S1
2.378,81 2 83,21
S1 S1 S3
2.378,81 2 83,21
S1 S1 S3
2.378,81 2 83,21
S1 S1 S3
2.378,81 2 83,21
S1 S1 S3
2.378,81 2 83,21
S1 S1 S3
baik
S1
baik
S1
baik
S1
baik
S1
baik
S1
halus <15% >100
S1 S1 S1
halus <15% >100
S1 S1 S1
halus <15% >100
S1 S1 S1
halus <15% >100
S1 S1 S1
halus <15% >100
S1 S1 S1
23,63 32,19 4,52 1,79
S1 S2 S3 S1
15,18 23,03 4,63 1,55
S2 S2 S3 S1
11,00 40,03 4,73 1,32
S2 S1 S3 S2
12,95 27,24 4,65 1,98
S2 S2 S3 S1
14,38 28,01 4,60 1,88
S2 S2 S3 S1
15 - 30% sedang
S3 S2
30 - 45% sedang
N S2
45 - 65% sedang
N S2
45 - 65% sedang
N S2
15 - 30% sedang
S3 S2
F0
S1
F0
S1
F0
S1
F0
S1
F0
S1
<5% <5%
S1 S1 S3wa.eh.nr
<5% <5%
S1 S1 Neh
<5% <5%
S1 S1 Neh
<5% <5%
S1 S1 Neh
<5% <5%
S1 S1 S3wa.eh.nr
152
153 Lampiran 24
Lanjutan
Kualitas Lahan/ Karakteristik Lahan Temperatur (tc) Temperatur rerata (ºC) Ketersediaan air (wa) Curah Hujan (mm) Lamanya masa kering (bln) Kelembaban (%) Ketersediaan oksigen (oa) Drainase Media Perakaran (rc) Tekstur Bahan kasar (%) Kedalaman Tanah (cm) Retensi hara (nr) KTK Liat (Cmolc/kg) Kejenuhan basa (%) pH H2O C-organik (%) Bahaya Erosi (eh) Lereng (%) Bahaya erosi Bahaya Banjir (fh) Genangan Penyiapan Lahan (lp) Batuan di permukaan (%) Batuan singkapan (%) Kelas Kesesuaian Lahan
Satuan Lahan 11 Nilai Kelas
Satuan Lahan 12 Nilai Kelas
Satuan Lahan 13 Nilai Kelas
Satuan Lahan14 Nilai Kelas
Satuan Lahan 15 Nilai Kelas
25,23
S1
25,23
S1
25,23
S1
25,23
S1
25,23
S1
2.378,81 2 83,21
S1 S1 S3
2.378,81 2 83,21
S1 S1 S3
2.378,81 2 83,21
S1 S1 S3
2.378,81 2 83,21
S1 S1 S3
2.378,81 2 83,21
S1 S1 S3
baik
S1
baik
S1
baik
S1
baik
S1
baik
S1
halus <15% >100
S1 S1 S1
halus <15% >100
S1 S1 S1
halus <15% >100
S1 S1 S1
A. halus <15% >100
S1 S1 S1
A. halus <15% >100
S1 S1 S1
13,21 37,51 4,57 1,54
S2 S1 S3 S1
12,60 33,44 4,51 1,65
S2 S2 S3 S1
12,72 25,68 4,36 1,17
S2 S2 S3 S2
13,28 35,31 4,42 1,13
S2 S1 S3 S2
13,76 47,11 4,48 1,31
S2 S1 S3 S2
8 - 15% sedang
S2 S2
30 - 45% sedang
N S2
30 - 45% sedang
N S2
8 - 15% sedang
S2 S2
8 - 15% sedang
S2 S2
F0
S1
F0
S1
F0
S1
F0
S1
F0
S1
<5% <5%
S1 S1 S3wa.nr
<5% <5%
S1 S1 Neh
<5% <5%
S1 S1 Neh
<5% <5%
S1 S1 S3wa.nr
<5% <5%
S1 S1 S3wa.nr
153
154 Lampiran 24
Lanjutan
Kualitas Lahan/ Karakteristik Lahan Temperatur (tc) Temperatur rerata (ºC) Ketersediaan air (wa) Curah Hujan (mm) Lamanya masa kering (bln) Kelembaban (%) Ketersediaan oksigen (oa) Drainase Media Perakaran (rc) Tekstur Bahan kasar (%) Kedalaman Tanah (cm) Retensi hara (nr) KTK Liat (Cmolc/kg) Kejenuhan basa (%) pH H2O C-organik (%) Bahaya Erosi (eh) Lereng (%) Bahaya erosi Bahaya Banjir (fh) Genangan Penyiapan Lahan (lp) Batuan di permukaan (%) Batuan singkapan (%) Kelas Kesesuaian Lahan
Satuan Lahan 16 Nilai Kelas
Satuan Lahan 17 Nilai Kelas
Satuan Lahan18 Nilai Kelas
Satuan Lahan 19 Nilai Kelas
Satuan Lahan 20 Nilai Kelas
25,23
S1
25,23
S1
25,23
S1
25,23
S1
25,23
S1
2.378,81 2 83,21
S1 S1 S3
2.378,81 2 83,21
S1 S1 S3
2.378,81 2 83,21
S1 S1 S3
2.378,81 2 83,21
S1 S1 S3
2.378,81 2 83,21
S1 S1 S3
baik
S1
baik
S1
baik
S1
baik
S1
baik
S1
A, halus <15% >100
S1 S1 S1
halus <15% >100
S1 S1 S1
A, halus <15% >100
S1 S1 S1
A, halus <15% >100
S1 S1 S1
A, halus <15% >100
S1 S1 S1
24,32 48,81 5,11 0,92
S1 S1 S3 S2
10,61 27,63 4,28 0,95
S2 S2 S3 S2
13,00 44,35 4,80 1,61
S2 S1 S3 S1
16,07 47,93 4,69 1,55
S1 S1 S3 S1
8,12 34,12 4,57 0,64
S2 S2 S3 S3
15 - 30% sedang
S3 S2
30 - 45% sedang
N S2
15 - 30% rendah
S3 S2
30 - 45% sedang
N S2
8 - 15% sedang
S2 S2
F0
S1
F0
S1
F0
S1
F0
S1
F0
S1
<5% <5%
S1 S1 S3wa.eh.nr
<5% <5%
S1 S1 Neh
<5% <5%
S1 S1 S3wa.eh.nr
<5% <5%
S1 S1 Neh
<5% <5%
S1 S1 S3wa.nr
154
155 Lampiran 25 Tabel perhitungan erosi di DAS Sekampung Hulu Lokasi Satuan Lahan 1
R 2.000,12
Slope
0,200
1 0,988
5 2,209
10 3,125
15 3,827
20 4,419
Erosi Rata-rata (Ton/ha/th) 2,914
0,071
0,200
1,334
2,983
4,218
5,166
5,966
3,933
0,080
0,092
0,200
1,729
3,867
5,468
6,697
7,733
5,099
0,100
0,116
0,200
2,174
4,861
6,875
8,420
9,722
6,410
0,100
0,123
0,142
0,200
2,668
5,966
8,437
10,333
11,932
7,867
0,121
0,148
0,171
0,200
3,212
7,181
10,156
12,439
14,363
9,470
2,017
4,511
6,380
7,814
9,022
5,949 90,214
LS
K
Prediksi Erosi (Ton/ha/th)
3 4
0,210
1 0,012
5 0,026
10 0,037
15 0,046
20 0,053
0,210
0,016
0,036
0,050
0,061
5
0,210
0,021
0,046
0,065
6
0,210
0,026
0,058
0,082
7
0,210
0,032
0,071
8
0,210
0,038
0,085
CP
Rata-rata Satuan Lahan 2
Rata-rata
2.000,12
15
0,120
0,425
0,950
1,344
1,646
1,900
0,300
30,594
68,411
96,748
118,492
136,823
16
0,120
0,464
1,037
1,466
1,795
2,073
0,300
33,380
74,639
105,556
129,279
149,278
98,426
17 18
0,120 0,120
0,503 0,543
1,125 1,215
1,591 1,719
1,949 2,105
2,250 2,430
0,300 0,300
36,226 39,133
81,005 87,503
114,558 123,748
140,304 151,560
162,010 175,006
106,821 115,390
19
0,120
0,585
1,307
1,849
2,264
2,615
0,300
42,096
94,129
133,118
163,036
188,257
124,127
20
0,120
0,627
1,401
1,981
2,427
2,802
0,300
45,114
100,878
142,663
174,725
201,755
133,027
21
0,120
0,669
1,496
2,116
2,592
2,993
0,300
48,185
107,746
152,376
186,621
215,492
142,084
22
0,120
0,713
1,593
2,253
2,760
3,187
0,300
51,309
114,730
162,252
198,717
229,459
151,293
23 24
0,120 0,120
0,757 0,801
1,692 1,792
2,393 2,534
2,930 3,104
3,384 3,584
0,300 0,300
54,482 57,704
121,825 129,030
172,287 182,476
211,008 223,486
243,651 258,060
160,650 170,151
25
0,120
0,847
1,893
2,678
3,280
3,787
0,300
60,973
136,340
192,814
236,148
272,680
179,791
26
0,120
0,893
1,996
2,823
3,458
3,993
0,300
64,289
143,754
203,298
248,989
287,507
189,567
27
0,120
0,940
2,101
2,971
3,639
4,202
0,300
67,649
151,268
213,925
262,003
302,535
199,476
28
0,120
0,987
2,207
3,121
3,822
4,413
0,300
71,053
158,880
224,690
275,188
317,759
209,514
29
0,120
1,035
2,314
3,272
4,007
4,627
0,300
74,500
166,587
235,590
288,538
333,175
219,678
30
0,120
1,083
2,422
3,425
4,195
4,844
0,300
77,989
174,389
246,623
302,050
348,778
229,966
53,417
119,445
168,920
206,884
238,889
157,511
E Satuan Lahan (Ton/th)
32.471,208
68.818,121
155
156 Lampiran 25 Lanjutan Lokasi Satuan Lahan 3
R 2.000,12
15 8,388
20 9,686
Erosi Rata-rata (Ton/ha/th) 6,386
8,113
9,937
11,474
7,565
9,483
11,615
13,412
8,843
7,749
10,959
13,422
15,498
10,219
8,867
12,540
15,358
17,734
11,693
19,842
44,368
62,746
76,847
88,736
58,508
0,200
21,930
49,036
69,348
84,933
98,073
64,664
0,200
24,070
53,823
76,117
93,224
107,646
70,976
10,125
22,641
32,019
39,216
45,282
29,857
20,396
45,608
64,499
78,995
91,215
60,142
0,200
22,253
49,759
70,370
86,186
99,519
65,618
0,200
24,151
54,003
76,372
93,536
108,006
71,214
2,430
0,200
26,088
58,335
82,499
101,040
116,671
76,927
2,264
2,615
0,200
28,064
62,752
88,745
108,690
125,505
82,751
1,981
2,427
2,802
0,200
30,076
67,252
95,108
116,484
134,504
88,685
2,116
2,592
2,993
0,200
32,124
71,831
101,584
124,414
143,661
94,723
1,593
2,253
2,760
3,187
0,200
34,206
76,486
108,168
132,478
152,973
100,862
0,757
1,692
2,393
2,930
3,384
0,200
36,321
81,217
114,858
140,672
162,434
107,100
0,801
1,792
2,534
3,104
3,584
0,200
38,469
86,020
121,650
148,991
172,040
113,434
0,120
0,847
1,893
2,678
3,280
3,787
0,200
40,649
90,893
128,543
157,432
181,787
119,861
0,120
0,893
1,996
2,823
3,458
3,993
0,200
42,859
95,836
135,532
165,992
191,672
126,378
27
0,120
0,940
2,101
2,971
3,639
4,202
0,200
45,099
100,845
142,616
174,669
201,690
132,984
28
0,120
0,987
2,207
3,121
3,822
4,413
0,200
47,369
105,920
149,793
183,458
211,839
139,676
29
0,120
1,035
2,314
3,272
4,007
4,627
0,200
49,667
111,058
157,060
192,359
222,117
146,452
30
0,120
1,083
2,422
3,425
4,195
4,844
0,200
51,993
116,259
164,415
201,367
232,518
153,310
35,611
79,630
112,613
137,923
159,259
105,007
Slope
LS
K
Prediksi Erosi (Ton/ha/th)
8
0,142
1 0,038
5 0,085
10 0,121
15 0,148
20 0,171
9
0,142
0,045
0,101
0,143
0,175
10
0,142
0,053
0,118
0,167
0,205
11
0,142
0,061
0,137
0,193
12
0,142
0,070
0,157
0,221
13
0,142
0,350
0,783
14
0,142
0,387
15
0,142
0,425
15
0,120
16 17
CP 0,200
1 2,166
5 4,843
10 6,849
0,203
0,200
2,566
5,737
0,237
0,200
2,999
6,706
0,237
0,274
0,200
3,465
0,271
0,313
0,200
3,965
1,108
1,357
1,566
0,200
0,866
1,224
1,499
1,731
0,950
1,344
1,646
1,900
0,425
0,950
1,344
1,646
1,900
0,200
0,120
0,464
1,037
1,466
1,795
2,073
0,120
0,503
1,125
1,591
1,949
2,250
18
0,120
0,543
1,215
1,719
2,105
19
0,120
0,585
1,307
1,849
20
0,120
0,627
1,401
21
0,120
0,669
1,496
22
0,120
0,713
23
0,120
24
0,120
25 26
Rata-rata Satuan Lahan 4
Rata-rata
2.000,12
E Satuan Lahan (Ton/th)
486.673,484
591.141,851
156
157 Lampiran 25 Lanjutan Lokasi Satuan Lahan 5
R 2.000,12
0,005
1 3,032
5 6,779
10 9,587
15 11,742
20 13,558
Erosi Ratarata (Ton/ha/th) 8,940
5,063
0,005
3,169
7,086
10,021
12,273
14,172
9,344
5,285
0,005
3,308
7,396
10,460
12,811
14,793
9,753
4,771
5,509
0,005
3,448
7,710
10,904
13,354
15,420
10,167
4,967
5,736
0,005
3,590
8,027
11,352
13,903
16,054
10,585
4,217
5,165
5,964
0,005
3,733
8,347
11,805
14,458
16,695
11,008
3,098
4,381
5,366
6,196
0,005
3,878
8,671
12,263
15,019
17,342
11,434
1,438
3,215
4,546
5,568
6,429
0,005
4,024
8,998
12,725
15,585
17,995
11,865
0,280
1,490
3,332
4,713
5,772
6,665
0,005
4,171
9,328
13,191
16,156
18,655
12,300
0,280
1,543
3,451
4,881
5,978
6,903
0,005
4,320
9,660
13,662
16,732
19,321
12,739
40
0,280
1,597
3,571
5,051
6,186
7,143
0,005
4,471
9,996
14,137
17,314
19,993
13,182
41
0,280
1,651
3,692
5,222
6,395
7,385
0,005
4,622
10,335
14,616
17,901
20,670
13,629
42
0,280
1,706
3,814
5,394
6,607
7,629
0,005
4,775
10,677
15,099
18,493
21,354
14,080
43
0,280
1,761
3,938
5,569
6,820
7,875
0,005
4,929
11,022
15,587
19,090
22,043
14,534
44
0,280
1,816
4,062
5,744
7,035
8,123
0,005
5,084
11,369
16,078
19,692
22,738
14,992
45
0,280
1,872
4,187
5,921
7,252
8,374
0,005
5,241
11,719
16,573
20,298
23,438
15,454
4,112
9,195
13,004
15,926
18,390
12,125
Slope
LS
K
Prediksi Erosi (Ton/ha/th)
30
0,280
1 1,083
5 2,422
10 3,425
15 4,195
20 4,844
31
0,280
1,132
2,532
3,580
4,385
32
0,280
1,182
2,642
3,737
4,577
33
0,280
1,232
2,754
3,895
34
0,280
1,283
2,868
4,056
35
0,280
1,334
2,982
36
0,280
1,385
37
0,280
38 39
CP
Rata-rata Satuan Lahan 6
2.000,12
15
0,208
0,425
0,950
1,344
1,646
1,900
0,005
0,885
1,979
2,799
3,428
3,958
2,610
16
0,208
0,464
1,037
1,466
1,795
2,073
0,005
0,966
2,159
3,053
3,740
4,318
2,847
17
0,208
0,503
1,125
1,591
1,949
2,250
0,005
1,048
2,343
3,314
4,059
4,687
3,090
18
0,208
0,543
1,215
1,719
2,105
2,430
0,005
1,132
2,531
3,580
4,384
5,062
3,338
19
0,208
0,585
1,307
1,849
2,264
2,615
0,005
1,218
2,723
3,851
4,716
5,446
3,591
20
0,208
0,627
1,401
1,981
2,427
2,802
0,005
1,305
2,918
4,127
5,054
5,836
3,848
21
0,208
0,669
1,496
2,116
2,592
2,993
0,005
1,394
3,117
4,408
5,398
6,234
4,110
22
0,208
0,713
1,593
2,253
2,760
3,187
0,005
1,484
3,319
4,694
5,748
6,638
4,377
23
0,208
0,757
1,692
2,393
2,930
3,384
0,005
1,576
3,524
4,984
6,104
7,048
4,647
E Satuan Lahan (Ton/th)
20.709,225
157
158 Lampiran 25 Lanjutan Lokasi
R
Slope
0,005
1 1,669
5 3,732
10 5,279
15 6,465
20 7,465
Erosi Rata-rata (Ton/ha/th) 4,922
3,787
0,005
1,764
3,944
5,578
6,831
7,888
5,201
3,993
0,005
1,860
4,158
5,881
7,203
8,317
5,484
3,639
4,202
0,005
1,957
4,376
6,188
7,579
8,752
5,770
3,822
4,413
0,005
2,055
4,596
6,500
7,960
9,192
6,061
3,272
4,007
4,627
0,005
2,155
4,819
6,815
8,347
9,638
6,355
3,425
4,195
4,844
0,005
2,256
5,045
7,134
8,738
10,089
6,652
1,545
3,455
4,886
5,985
6,910
4,556
LS
K
Prediksi Erosi (Ton/ha/th)
24
0,208
1 0,801
5 1,792
10 2,534
15 3,104
20 3,584
25
0,208
0,847
1,893
2,678
3,280
26
0,208
0,893
1,996
2,823
3,458
27
0,208
0,940
2,101
2,971
28
0,208
0,987
2,207
3,121
29
0,208
1,035
2,314
30
0,208
1,083
2,422
CP
Rata-rata Satuan Lahan 7
Rata-rata
2.000,12
30
0,149
1,083
2,422
3,425
4,195
4,844
0,200
64,385
143,968
203,602
249,360
287,936
189,850
31
0,149
1,132
2,532
3,580
4,385
5,063
0,200
67,299
150,484
212,817
260,646
300,968
198,443
32
0,149
1,182
2,642
3,737
4,577
5,285
0,200
70,246
157,074
222,137
272,061
314,149
207,133
33
0,149
1,232
2,754
3,895
4,771
5,509
0,200
73,225
163,737
231,559
283,601
327,474
215,919
34
0,149
1,283
2,868
4,056
4,967
5,736
0,200
76,237
170,471
241,082
295,264
340,941
224,799
35
0,149
1,334
2,982
4,217
5,165
5,964
0,200
79,279
177,274
250,703
307,047
354,548
233,770
36
0,149
1,385
3,098
4,381
5,366
6,196
0,200
82,352
184,145
260,421
318,949
368,291
242,832
37
0,149
1,438
3,215
4,546
5,568
6,429
0,200
85,456
191,084
270,234
330,968
382,169
251,982
38
0,149
1,490
3,332
4,713
5,772
6,665
0,200
88,588
198,089
280,140
343,100
396,178
261,219
39
0,149
1,543
3,451
4,881
5,978
6,903
0,200
91,750
205,159
290,138
355,345
410,317
270,542
40
0,149
1,597
3,571
5,051
6,186
7,143
0,200
94,940
212,292
300,226
367,701
424,584
279,949
41
0,149
1,651
3,692
5,222
6,395
7,385
0,200
98,158
219,488
310,403
380,165
438,976
289,438
42
0,149
1,706
3,814
5,394
6,607
7,629
0,200
101,404
226,746
320,667
392,735
453,492
299,009
43
0,149
1,761
3,938
5,569
6,820
7,875
0,200
104,677
234,064
331,017
405,411
468,129
308,660
44
0,149
1,816
4,062
5,744
7,035
8,123
0,200
107,976
241,443
341,451
418,191
482,885
318,389
45
0,149
1,872
4,187
5,921
7,252
8,374
0,200
111,302
248,880
351,969
431,072
497,760
328,197
87,330
195,275
276,160
338,226
390,550
257,508
E Satuan Lahan (Ton/th)
4.193,056
185.166,370
158
159 Lampiran 25 Lanjutan Lokasi Satuan Lahan 8
Rata-rata
R 2.000,12
0,200
1 116,502
5 260,505
10 368,410
15 451,209
20 521,011
Erosi Rata-rata (Ton/ha/th) 343,527
8,626
0,200
120,010
268,351
379,505
464,797
536,702
353,873
8,880
0,200
123,546
276,256
390,685
478,490
552,512
364,298
7,912
9,136
0,200
127,107
284,221
401,949
492,285
568,441
374,801
6,642
8,135
9,394
0,200
130,695
292,243
413,295
506,180
584,487
385,380
6,826
8,360
9,654
0,200
134,309
300,324
424,722
520,176
600,647
396,035
4,958
7,011
8,587
9,915
0,200
137,948
308,461
436,229
534,269
616,921
406,766
2,276
5,089
7,197
8,815
10,178
0,200
141,612
316,654
447,816
548,460
633,307
417,570
53
0,156
2,335
5,222
7,385
9,044
10,444
0,200
145,301
324,902
459,481
562,747
649,804
428,447
54
0,156
2,395
5,355
7,573
9,276
10,710
0,200
149,014
333,205
471,223
577,128
666,410
439,396
55
0,156
2,455
5,490
7,763
9,508
10,979
0,200
152,751
341,562
483,042
591,603
683,124
450,416
56 57
0,156 0,156
2,515 2,576
5,625 5,761
7,955 8,147
9,742 9,978
11,249 11,521
0,200 0,200
156,512 160,297
349,972 358,436
494,936 506,904
606,170 620,829
699,945 716,871
461,507 472,667
58
0,156
2,637
5,898
8,340
10,215
11,795
0,200
164,105
366,951
518,947
635,577
733,902
483,896
59
0,156
2,699
6,035
8,535
10,453
12,071
0,200
167,937
375,518
531,062
650,415
751,035
495,193
60
0,156
2,761
6,174
8,731
10,693
12,348
0,200
171,791
384,135
543,249
665,342
768,271
506,557
61
0,156
2,823
6,313
8,928
10,935
12,626
0,200
175,667
392,803
555,508
680,355
785,607
517,988
62 63
0,156 0,156
2,886 2,949
6,453 6,594
9,126 9,325
11,177 11,421
12,906 13,188
0,200 0,200
179,566 183,487
401,521 410,289
567,837 580,236
695,456 710,641
803,043 820,578
529,485 541,046
64
0,156
3,012
6,736
9,526
11,667
13,472
0,200
187,430
419,105
592,704
725,911
838,210
552,672
65
0,156
3,076
6,878
9,727
11,914
13,757
0,200
Slope
LS
K
Prediksi Erosi (Ton/ha/th)
45
0,156
1 1,872
5 4,187
10 5,921
15 7,252
20 8,374
46
0,156
1,929
4,313
6,099
7,470
47 48
0,156
1,986
4,440
6,279
7,690
0,156
2,043
4,568
6,460
49
0,156
2,101
4,697
50
0,156
2,159
4,827
51
0,156
2,217
52
0,156
CP
191,394
427,970
605,241
741,265
855,939
564,362
153,189
342,542
484,428
593,300
685,084
451,709
E Satuan Lahan (Ton/th)
176.392,262
159
160 Lampiran 25 Lanjutan Lokasi Satuan Lahan 9
Rata-rata
R 2.000,12
0,001
1 0,910
5 2,035
10 2,878
15 3,525
20 4,071
Erosi Rata-rata (Ton/ha/th) 2,684
8,626
0,001
0,938
2,097
2,965
3,631
4,193
2,765
8,880
0,001
0,965
2,158
3,052
3,738
4,317
2,846
7,912
9,136
0,001
0,993
2,221
3,140
3,846
4,441
2,928
6,642
8,135
9,394
0,001
1,021
2,283
3,229
3,955
4,566
3,011
6,826
8,360
9,654
0,001
1,049
2,346
3,318
4,064
4,693
3,094
4,958
7,011
8,587
9,915
0,001
1,078
2,410
3,408
4,174
4,820
3,178
2,276
5,089
7,197
8,815
10,178
0,001
1,106
2,474
3,499
4,285
4,948
3,262
53
0,243
2,335
5,222
7,385
9,044
10,444
0,001
1,135
2,538
3,590
4,397
5,077
3,347
54
0,243
2,395
5,355
7,573
9,276
10,710
0,001
1,164
2,603
3,682
4,509
5,206
3,433
55
0,243
2,455
5,490
7,763
9,508
10,979
0,001
1,193
2,669
3,774
4,622
5,337
3,519
56 57
0,243 0,243
2,515 2,576
5,625 5,761
7,955 8,147
9,742 9,978
11,249 11,521
0,001 0,001
1,223 1,252
2,734 2,800
3,867 3,960
4,736 4,850
5,468 5,601
3,606 3,693
58
0,243
2,637
5,898
8,340
10,215
11,795
0,001
1,282
2,867
4,054
4,966
5,734
3,781
59
0,243
2,699
6,035
8,535
10,453
12,071
0,001
1,312
2,934
4,149
5,082
5,868
3,869
60
0,243
2,761
6,174
8,731
10,693
12,348
0,001
1,342
3,001
4,244
5,198
6,002
3,958
61
0,243
2,823
6,313
8,928
10,935
12,626
0,001
1,372
3,069
4,340
5,315
6,138
4,047
62 63
0,243 0,243
2,886 2,949
6,453 6,594
9,126 9,325
11,177 11,421
12,906 13,188
0,001 0,001
1,403 1,434
3,137 3,205
4,436 4,533
5,433 5,552
6,274 6,411
4,137 4,227
64
0,243
3,012
6,736
9,526
11,667
13,472
0,001
1,464
3,274
4,631
5,671
6,549
4,318
65
0,243
3,076
6,878
9,727
11,914
13,757
0,001
Slope
LS
K
Prediksi Erosi (Ton/ha/th)
45
0,243
1 1,872
5 4,187
10 5,921
15 7,252
20 8,374
46
0,243
1,929
4,313
6,099
7,470
47 48
0,243
1,986
4,440
6,279
7,690
0,243
2,043
4,568
6,460
49
0,243
2,101
4,697
50
0,243
2,159
4,827
51
0,243
2,217
52
0,243
CP
1,495
3,344
4,729
5,791
6,687
4,409
1,197
2,676
3,785
4,635
5,352
3,529
E Satuan Lahan (Ton/th)
9.812,601
160
161 Lampiran 25 Lanjutan Lokasi R Satuan Lahan 10
2.000,12
0,001
1 0,228
5 0,509
10 0,720
15 0,881
20 1,018
Erosi Rata-rata (Ton/ha/th) 0,671
2,073
0,001
0,248
0,555
0,785
0,962
1,110
0,732
2,250
0,001
0,269
0,602
0,852
1,044
1,205
0,794
2,105
2,430
0,001
0,291
0,651
0,920
1,127
1,302
0,858
1,849
2,264
2,615
0,001
0,313
0,700
0,990
1,213
1,400
0,923
1,981
2,427
2,802
0,001
0,336
0,750
1,061
1,300
1,501
0,989
1,496
2,116
2,592
2,993
0,001
0,358
0,801
1,133
1,388
1,603
1,057
0,713
1,593
2,253
2,760
3,187
0,001
0,382
0,853
1,207
1,478
1,707
1,125
23
0,268
0,757
1,692
2,393
2,930
3,384
0,001
0,405
0,906
1,281
1,569
1,812
1,195
24
0,268
0,801
1,792
2,534
3,104
3,584
0,001
0,429
0,960
1,357
1,662
1,919
1,266
25
0,268
0,847
1,893
2,678
3,280
3,787
0,001
0,453
1,014
1,434
1,756
2,028
1,337
26
0,268
0,893
1,996
2,823
3,458
3,993
0,001
0,478
1,069
1,512
1,852
2,138
1,410
27
0,268
0,940
2,101
2,971
3,639
4,202
0,001
0,503
1,125
1,591
1,949
2,250
1,484
28
0,268
0,987
2,207
3,121
3,822
4,413
0,001
0,528
1,182
1,671
2,047
2,363
1,558
29
0,268
1,035
2,314
3,272
4,007
4,627
0,001
0,554
1,239
1,752
2,146
2,478
1,634
30
0,268
1,083
2,422
3,425
4,195
4,844
0,001
0,580
1,297
1,834
2,247
2,594
1,710
0,397
0,888
1,256
1,539
1,777
1,171
Slope
LS
K
Prediksi Erosi (Ton/ha/th)
15
0,268
1 0,425
5 0,950
10 1,344
15 1,646
20 1,900
16
0,268
0,464
1,037
1,466
1,795
17
0,268
0,503
1,125
1,591
1,949
18
0,268
0,543
1,215
1,719
19
0,268
0,585
1,307
20
0,268
0,627
1,401
21
0,268
0,669
22
0,268
CP
Rata-rata Satuan Lahan 11
Rata-rata
2.000,12
8
0,276
0,038
0,085
0,121
0,148
0,171
0,001
0,021
0,047
0,067
0,082
0,094
0,062
9
0,276
0,045
0,101
0,143
0,175
0,203
0,001
0,025
0,056
0,079
0,097
0,112
0,074
10
0,276
0,053
0,118
0,167
0,205
0,237
0,001
0,029
0,065
0,093
0,113
0,131
0,086
11
0,276
0,061
0,137
0,193
0,237
0,274
0,001
0,034
0,076
0,107
0,131
0,151
0,100
12
0,276
0,070
0,157
0,221
0,271
0,313
0,001
0,039
0,086
0,122
0,150
0,173
0,114
13
0,276
0,350
0,783
1,108
1,357
1,566
0,001
0,194
0,433
0,612
0,750
0,866
0,571
14
0,276
0,387
0,866
1,224
1,499
1,731
0,001
0,214
0,478
0,676
0,828
0,957
0,631
15
0,276
0,425
0,950
1,344
1,646
1,900
0,001
0,235
0,525
0,742
0,909
1,050
0,692
0,099
0,221
0,312
0,383
0,442
0,291
E Satuan Lahan (Ton/th)
1.689,531
74,644
161
162 Lampiran 25 Lanjutan Lokasi Satuan Lahan 12
R 2.000,12
0,001
1 0,549
5 1,227
10 1,735
15 2,125
20 2,454
Erosi Rata-rata (Ton/ha/th) 1,618
5,063
0,001
0,573
1,282
1,813
2,221
2,565
1,691
5,285
0,001
0,599
1,338
1,893
2,318
2,677
1,765
4,771
5,509
0,001
0,624
1,395
1,973
2,417
2,790
1,840
4,967
5,736
0,001
0,650
1,453
2,054
2,516
2,905
1,916
4,217
5,165
5,964
0,001
0,676
1,511
2,136
2,616
3,021
1,992
3,098
4,381
5,366
6,196
0,001
0,702
1,569
2,219
2,718
3,138
2,069
1,438
3,215
4,546
5,568
6,429
0,001
0,728
1,628
2,303
2,820
3,256
2,147
0,253
1,490
3,332
4,713
5,772
6,665
0,001
0,755
1,688
2,387
2,924
3,376
2,226
0,253
1,543
3,451
4,881
5,978
6,903
0,001
0,782
1,748
2,472
3,028
3,496
2,305
40
0,253
1,597
3,571
5,051
6,186
7,143
0,001
0,809
1,809
2,558
3,133
3,618
2,385
41
0,253
1,651
3,692
5,222
6,395
7,385
0,001
0,836
1,870
2,645
3,239
3,741
2,466
42
0,253
1,706
3,814
5,394
6,607
7,629
0,001
0,864
1,932
2,732
3,346
3,864
2,548
43
0,253
1,761
3,938
5,569
6,820
7,875
0,001
0,892
1,994
2,821
3,455
3,989
2,630
44
0,253
1,816
4,062
5,744
7,035
8,123
0,001
0,920
2,057
2,910
3,563
4,115
2,713
45
0,253
1,872
4,187
5,921
7,252
8,374
0,001
0,948
2,121
2,999
3,673
4,241
2,797
0,744
1,664
2,353
2,882
3,328
2,194
Slope
LS
K
Prediksi Erosi (Ton/ha/th)
30
0,253
1 1,083
5 2,422
10 3,425
15 4,195
20 4,844
31
0,253
1,132
2,532
3,580
4,385
32
0,253
1,182
2,642
3,737
4,577
33
0,253
1,232
2,754
3,895
34
0,253
1,283
2,868
4,056
35
0,253
1,334
2,982
36
0,253
1,385
37
0,253
38 39
CP
Rata-rata Satuan Lahan 13
2.000,12
30
0,253
1,083
2,422
3,425
4,195
4,844
0,300
164,586
368,026
520,467
637,440
736,052
485,314
31
0,253
1,132
2,532
3,580
4,385
5,063
0,300
172,036
384,683
544,024
666,291
769,366
507,280
32
0,253
1,182
2,642
3,737
4,577
5,285
0,300
179,569
401,529
567,848
695,469
803,059
529,495
33
0,253
1,232
2,754
3,895
4,771
5,509
0,300
187,186
418,561
591,935
724,969
837,122
551,954
34
0,253
1,283
2,868
4,056
4,967
5,736
0,300
194,884
435,774
616,278
754,783
871,548
574,653
35
0,253
1,334
2,982
4,217
5,165
5,964
0,300
202,662
453,165
640,873
784,905
906,331
597,587
36
0,253
1,385
3,098
4,381
5,366
6,196
0,300
210,518
470,731
665,715
815,331
941,463
620,752
37
0,253
1,438
3,215
4,546
5,568
6,429
0,300
218,450
488,469
690,800
846,053
976,938
644,142
38
0,253
1,490
3,332
4,713
5,772
6,665
0,300
226,458
506,376
716,123
877,068
1.012,751
667,755
E Satuan Lahan (Ton/th)
1.388,881
162
163 Lampiran 25 Lanjutan Lokasi
R
Slope
0,300
1 234,540
5 524,448
10 741,681
15 908,370
20 1.048,895
Erosi Rata-rata (Ton/ha/th) 691,587
7,143
0,300
242,695
542,683
767,469
939,954
1.085,365
715,633
7,385
0,300
250,922
561,078
793,484
971,815
1.122,156
739,891
6,607
7,629
0,300
259,219
579,631
819,722
1.003,950
1.159,261
764,357
6,820
7,875
0,300
267,585
598,339
846,179
1.036,353
1.196,678
789,027
5,744
7,035
8,123
0,300
276,020
617,200
872,853
1.069,022
1.234,400
813,899
5,921
7,252
8,374
0,300
284,523
636,212
899,739
1.101,951
1.272,424
838,970
223,241
499,182
705,949
864,608
998,363
658,269
LS
K
Prediksi Erosi (Ton/ha/th)
39
0,253
1 1,543
5 3,451
10 4,881
15 5,978
20 6,903
40
0,253
1,597
3,571
5,051
6,186
41
0,253
1,651
3,692
5,222
6,395
42
0,253
1,706
3,814
5,394
43
0,253
1,761
3,938
5,569
44
0,253
1,816
4,062
45
0,253
1,872
4,187
CP
Rata-rata Satuan Lahan 14
2.000,12
8
0,276
0,038
0,085
0,121
0,148
0,171
0,300
6,338
14,171
20,041
24,546
28,343
18,688
9
0,276
0,045
0,101
0,143
0,175
0,203
0,300
7,508
16,788
23,742
29,078
33,576
22,138
10
0,276
0,053
0,118
0,167
0,205
0,237
0,300
8,776
19,623
27,751
33,988
39,246
25,876
11
0,276
0,061
0,137
0,193
0,237
0,274
0,300
10,141
22,676
32,068
39,275
45,351
29,902
12
0,276
0,070
0,157
0,221
0,271
0,313
0,300
11,604
25,947
36,694
44,941
51,893
34,216
13
0,276
0,350
0,783
1,108
1,357
1,566
0,300
58,062
129,831
183,609
224,874
259,663
171,208
14
0,276
0,387
0,866
1,224
1,499
1,731
0,300
64,172
143,492
202,929
248,536
286,985
189,223
15
0,276
0,425
0,950
1,344
1,646
1,900
0,300
70,436
157,500
222,738
272,797
314,999
207,694
29,629
66,253
93,697
114,754
132,507
87,368
Rata-rata Satuan Lahan 15
Rata-rata
2.000,12
8
0,260
0,038
0,085
0,121
0,148
0,171
0,005
0,100
0,222
0,315
0,385
0,445
0,293
9
0,260
0,045
0,101
0,143
0,175
0,203
0,005
0,118
0,264
0,373
0,457
0,527
0,348
10
0,260
0,053
0,118
0,167
0,205
0,237
0,005
0,138
0,308
0,436
0,534
0,616
0,406
11
0,260
0,061
0,137
0,193
0,237
0,274
0,005
0,159
0,356
0,503
0,617
0,712
0,469
12
0,260
0,070
0,157
0,221
0,271
0,313
0,005
0,182
0,407
0,576
0,706
0,815
0,537
13
0,260
0,350
0,783
1,108
1,357
1,566
0,005
0,912
2,038
2,883
3,531
4,077
2,688
14
0,260
0,387
0,866
1,224
1,499
1,731
0,005
1,008
2,253
3,186
3,902
4,506
2,971
15
0,260
0,425
0,950
1,344
1,646
1,900
0,005
1,106
2,473
3,497
4,283
4,946
3,261
0,465
1,040
1,471
1,802
2,080
1,372
E Satuan Lahan (Ton/th)
493.622,391
23.854,124
241,728
163
164 Lampiran 25 Lanjutan Lokasi Satuan Lahan 16
R 2.000,12
0,001
1 0,324
5 0,725
10 1,025
15 1,256
20 1,450
Erosi Rata-rata (Ton/ha/th) 0,956
2,073
0,001
0,354
0,791
1,118
1,370
1,582
1,043
2,250
0,001
0,384
0,858
1,214
1,487
1,717
1,132
2,105
2,430
0,001
0,415
0,927
1,311
1,606
1,854
1,223
2,264
2,615
0,001
0,446
0,997
1,411
1,728
1,995
1,315
1,981
2,427
2,802
0,001
0,478
1,069
1,512
1,851
2,138
1,410
1,496
2,116
2,592
2,993
0,001
0,511
1,142
1,615
1,977
2,283
1,506
0,713
1,593
2,253
2,760
3,187
0,001
0,544
1,216
1,719
2,106
2,431
1,603
0,381
0,757
1,692
2,393
2,930
3,384
0,001
0,577
1,291
1,826
2,236
2,582
1,702
0,381
0,801
1,792
2,534
3,104
3,584
0,001
0,611
1,367
1,934
2,368
2,734
1,803
25
0,381
0,847
1,893
2,678
3,280
3,787
0,001
0,646
1,445
2,043
2,502
2,889
1,905
26
0,381
0,893
1,996
2,823
3,458
3,993
0,001
0,681
1,523
2,154
2,638
3,046
2,009
27
0,381
0,940
2,101
2,971
3,639
4,202
0,001
0,717
1,603
2,267
2,776
3,206
2,114
28
0,381
0,987
2,207
3,121
3,822
4,413
0,001
0,753
1,684
2,381
2,916
3,367
2,220
29
0,381
1,035
2,314
3,272
4,007
4,627
0,001
0,789
1,765
2,496
3,057
3,530
2,328
30
0,381
1,083
2,422
3,425
4,195
4,844
0,001
0,826
1,848
2,613
3,201
3,696
2,437
0,566
1,266
1,790
2,192
2,531
1,669
Slope
LS
K
Prediksi Erosi (Ton/ha/th)
15
0,381
1 0,425
5 0,950
10 1,344
15 1,646
20 1,900
16
0,381
0,464
1,037
1,466
1,795
17
0,381
0,503
1,125
1,591
1,949
18
0,381
0,543
1,215
1,719
19
0,381
0,585
1,307
1,849
20
0,381
0,627
1,401
21
0,381
0,669
22
0,381
23 24
CP
Rata-rata Satuan Lahan 17
2.000,12
30
0,234
1,083
2,422
3,425
4,195
4,844
0,300
152,198
340,324
481,291
589,459
680,648
448,784
31
0,234
1,132
2,532
3,580
4,385
5,063
0,300
159,086
355,727
503,074
616,138
711,455
469,096
32
0,234
1,182
2,642
3,737
4,577
5,285
0,300
166,053
371,306
525,105
643,120
742,611
489,639
33
0,234
1,232
2,754
3,895
4,771
5,509
0,300
173,096
387,055
547,379
670,399
774,110
510,408
34
0,234
1,283
2,868
4,056
4,967
5,736
0,300
180,215
402,973
569,889
697,969
805,945
531,398
35
0,234
1,334
2,982
4,217
5,165
5,964
0,300
187,407
419,055
592,633
725,824
838,110
552,606
36
0,234
1,385
3,098
4,381
5,366
6,196
0,300
194,671
435,299
615,605
753,959
870,597
574,026
37
0,234
1,438
3,215
4,546
5,568
6,429
0,300
202,007
451,701
638,802
782,370
903,402
595,656
38
0,234
1,490
3,332
4,713
5,772
6,665
0,300
209,412
468,260
662,219
811,050
936,519
617,492
E Satuan Lahan (Ton/th)
121,254
164
165 Lampiran 25 Lanjutan Lokasi
R
Slope
0,300
1 216,886
5 484,971
10 685,853
15 839,995
20 969,943
Erosi Rata-rata (Ton/ha/th) 639,530
7,143
0,300
224,427
501,834
709,700
869,202
1.003,668
661,766
7,385
0,300
232,034
518,844
733,757
898,665
1.037,689
684,198
6,607
7,629
0,300
239,707
536,001
758,020
928,381
1.072,002
706,822
6,820
7,875
0,300
247,444
553,301
782,486
958,345
1.106,602
729,635
5,744
7,035
8,123
0,300
255,244
570,742
807,152
988,555
1.141,485
752,635
5,921
7,252
8,374
0,300
263,106
588,323
832,014
1.019,005
1.176,646
775,819
206,437
461,607
652,811
799,527
923,214
608,719
LS
K
Prediksi Erosi (Ton/ha/th)
39
0,234
1 1,543
5 3,451
10 4,881
15 5,978
20 6,903
40
0,234
1,597
3,571
5,051
6,186
41
0,234
1,651
3,692
5,222
6,395
42
0,234
1,706
3,814
5,394
43
0,234
1,761
3,938
5,569
44
0,234
1,816
4,062
45
0,234
1,872
4,187
CP
Rata-rata Satuan Lahan 18
Rata-rata
2.000,12
15
0,316
0,425
0,950
1,344
1,646
1,900
0,300
80,669
180,382
255,098
312,430
360,764
237,869
16
0,316
0,464
1,037
1,466
1,795
2,073
0,300
88,013
196,803
278,321
340,873
393,606
259,523
17
0,316
0,503
1,125
1,591
1,949
2,250
0,300
95,519
213,587
302,058
369,944
427,175
281,657
18
0,316
0,543
1,215
1,719
2,105
2,430
0,300
103,182
230,721
326,289
399,621
461,442
304,251
19
0,316
0,585
1,307
1,849
2,264
2,615
0,300
110,995
248,191
350,996
429,880
496,383
327,289
20
0,316
0,627
1,401
1,981
2,427
2,802
0,300
118,953
265,987
376,162
460,703
531,974
350,756
21
0,316
0,669
1,496
2,116
2,592
2,993
0,300
127,052
284,096
401,773
492,069
568,193
374,637
22
0,316
0,713
1,593
2,253
2,760
3,187
0,300
135,287
302,510
427,814
523,963
605,021
398,919
23
0,316
0,757
1,692
2,393
2,930
3,384
0,300
143,654
321,220
454,273
556,369
642,439
423,591
24
0,316
0,801
1,792
2,534
3,104
3,584
0,300
152,149
340,216
481,138
589,271
680,432
448,641
25
0,316
0,847
1,893
2,678
3,280
3,787
0,300
160,769
359,491
508,398
622,657
718,983
474,060
26
0,316
0,893
1,996
2,823
3,458
3,993
0,300
169,511
379,039
536,042
656,514
758,077
499,837
27
0,316
0,940
2,101
2,971
3,639
4,202
0,300
178,372
398,851
564,060
690,830
797,702
525,963
28
0,316
0,987
2,207
3,121
3,822
4,413
0,300
187,347
418,922
592,445
725,594
837,843
552,430
29
0,316
1,035
2,314
3,272
4,007
4,627
0,300
196,436
439,245
621,186
760,795
878,490
579,230
30
0,316
1,083
2,422
3,425
4,195
4,844
0,300
205,636
459,815
650,277
796,423
919,630
606,356
140,846
314,942
445,396
545,496
629,885
415,313
E Satuan Lahan (Ton/th)
55.850,008
150.102,427
165
166 Lampiran 25 Lanjutan Lokasi Satuan Lahan 19
R 2.000,12
0,200
1 111,029
5 248,269
10 351,106
15 430,015
20 496,539
Erosi Rata-rata (Ton/ha/th) 327,392
5,063
0,200
116,055
259,506
366,997
449,478
519,012
342,210
5,285
0,200
121,137
270,871
383,069
469,162
541,741
357,196
4,771
5,509
0,200
126,275
282,360
399,317
489,062
564,720
372,347
4,967
5,736
0,200
131,468
293,972
415,739
509,175
587,944
387,660
4,217
5,165
5,964
0,200
136,715
305,704
432,331
529,495
611,408
403,131
3,098
4,381
5,366
6,196
0,200
142,015
317,554
449,089
550,020
635,108
418,757
1,438
3,215
4,546
5,568
6,429
0,200
147,366
329,520
466,012
570,745
659,040
434,537
0,256
1,490
3,332
4,713
5,772
6,665
0,200
152,768
341,600
483,095
591,668
683,199
450,466
0,256
1,543
3,451
4,881
5,978
6,903
0,200
158,220
353,791
500,336
612,784
707,582
466,543
40
0,256
1,597
3,571
5,051
6,186
7,143
0,200
163,721
366,092
517,733
634,090
732,184
482,764
41
0,256
1,651
3,692
5,222
6,395
7,385
0,200
169,271
378,502
535,282
655,584
757,003
499,128
42
0,256
1,706
3,814
5,394
6,607
7,629
0,200
174,868
391,017
552,982
677,262
782,035
515,633
43
0,256
1,761
3,938
5,569
6,820
7,875
0,200
180,512
403,638
570,830
699,121
807,276
532,275
44
0,256
1,816
4,062
5,744
7,035
8,123
0,200
186,203
416,362
588,824
721,159
832,723
549,054
45
0,256
1,872
4,187
5,921
7,252
8,374
0,200
191,938
429,187
606,962
743,373
858,374
565,967
150,598
336,747
476,232
583,262
673,493
444,066
Slope
LS
K
Prediksi Erosi (Ton/ha/th)
30
0,256
1 1,083
5 2,422
10 3,425
15 4,195
20 4,844
31
0,256
1,132
2,532
3,580
4,385
32
0,256
1,182
2,642
3,737
4,577
33
0,256
1,232
2,754
3,895
34
0,256
1,283
2,868
4,056
35
0,256
1,334
2,982
36
0,256
1,385
37
0,256
38 39
CP
Rata-rata Satuan Lahan 20
Rata-rata
2.000,12
8
0,123
0,038
0,085
0,121
0,148
0,171
0,200
1,880
4,204
5,945
7,281
8,407
5,543
9
0,123
0,045
0,101
0,143
0,175
0,203
0,200
2,227
4,980
7,042
8,625
9,959
6,567
10
0,123
0,053
0,118
0,167
0,205
0,237
0,200
2,603
5,821
8,231
10,081
11,641
7,675
11
0,123
0,061
0,137
0,193
0,237
0,274
0,200
3,008
6,726
9,512
11,650
13,452
8,870
12
0,123
0,070
0,157
0,221
0,271
0,313
0,200
3,442
7,696
10,884
13,330
15,393
10,149
13
0,123
0,350
0,783
1,108
1,357
1,566
0,200
17,222
38,511
54,462
66,702
77,021
50,784
14
0,123
0,387
0,866
1,224
1,499
1,731
0,200
19,035
42,563
60,193
73,721
85,125
56,127
15
0,123
0,425
0,950
1,344
1,646
1,900
0,200
20,893
46,717
66,069
80,917
93,435
61,606
8,789
19,652
27,792
34,038
39,304
25,915
E Satuan Lahan (Ton/th)
247.535,820
16.188,144
166
167 Lampiran 26 Faktor kedalaman beberapa sub order tanah
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Sub Order Aqualf Udalf Ustalf Aquent Arent Fluvent Orthent Psamment Andept Aquept Tropept Alboll Aquoll Rendoll Udoll Ustoll Aquox Humox Orthox Ustox Aquod Ferrod Humod Orthod Aquult Humult Udult Ustult Udert ustert
Harkat Kemerosotan Sifat Fisika dan Kimia Fisika Kimia Rendah Sedang Rendah Sedang Rendah Sedang Rendah Sedang Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Sedang Rendah Rendah Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Rendah Sedang Rendah Rendah Rendah Rendah Tinggi Rendah Rendah Rendah Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi Rendah Sedang Rendah Rendah Rendah Sedang Rendah Tinggi Sedang Rendah Rendah Tinggi Sedang Tinggi Sedang Rendah Rendah Rendah Rendah
Sumber : Hammer (1981, diacu dalam Arsyad 2006)
Nilai Faktor Kedalaman Tanah 0,90 0,90 0,90 0,90 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 0,95 1,00 0,75 0,90 0,90 1,00 1,00 0,90 1,00 0,90 0,90 0,90 0,95 1,00 0,95 0,80 1,00 0,80 0,80 1,00 1,00
168 Lampiran 27 Kedalaman tanah minimum untuk berbagai jenis tanaman Jenis Tanaman Kacang hijau Kacang tanah Rumput ternak Kedelai Padi ladang Jagung Sorgum Hui Padi sawah Kentang Talas Ubi jalar Tebu Kapas Akasia Cengkeh Eucalyptus Gelam Jeruk Kakao Karet Kelapa Kelapa sawit Kopi Pinus Pisang Teh Agathis Albizia Altingia Jati Leucaina Mahoni Mangga Buncis Kacang panjang Cabe Pare Sawi Terung Semangka Ubikayu Kemiri Sumber : Wood dan Dent (1983)
Kedalaman Minimum (cm) 15 15 15 20 20 24 24 25 25 30 30 30 40 45 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 75 75 75 75 75 75 75 30 30 30 25 25 30 30 50 50
169 Lampiran 28 Rincian biaya usahatani pada masing-masing tipe usahatani No
Komponen Biaya Usahatani
UT1
UT2
UT3
UT4
UT5
Rp/ha/th A 1 2 3
Biaya Tetap Pajak Lahan Iuran Kelompok Lain-lain Jumlah A Biaya Variabel Bibit Pupuk kandang Obat-obatan Alat dan bahan produksi Tenaga kerja Transportasi Jumlah B Total Biaya Usahatani
B 1 2 3 4 5 6 C
45.000,00 50.000,00 51.000,00 146.000,00
45.000,00 70.000,00 178.000,00 293.000,00
45.000,00 70.000,00 183.000,00 298.000,00
45.000,00 70.000,00 185.000,00 300.000,00
45.000,00 70.000,00 190.000,00 305.000,00
750.000,00 100.000,00 150.000,00 25.000,00 200.000,00 75.000,00 1.300.000,00 1.446.000,00
1.125.000,00 200.000,00 275.000,00 180.000,00 420.000,00 175.000,00 2.375.000,00 2.668.000,00
1.205.000,00 200.000,00 250.000,00 175.000,00 415.000,00 170.000,00 2.415.000,00 2.713.000,00
1.325.000,00 175.000,00 275.000,00 180.000,00 410.000,00 185.000,00 2.550.000,00 2.850.000,00
1.405.000,00 175.000,00 250.000,00 170.000,00 415.000,00 185.000,00 2.600.000,00 2.905.000,00
Keterangan : UT1 UT2 UT3 UT4 UT5
= = = = =
Kopi monokultur Kopi dan Lada Kopi, lada, dan Pisang Kopi, lada, dan kakao Kopi, lada, pisang, dan kakao
169
170 Lampiran 29 Data harian aliran permukaan dan erosi Tgl Hujan 2/16/07 2/26/07 2/27/07 4/23/07 Rataan 2/16/07 2/26/07 2/27/07 4/23/07 Rataan 2/16/07 2/26/07 2/27/07 4/23/07 Rataan 2/16/07 2/26/07 2/27/07 4/23/07 Rataan
CH
S
AP (mm) (%) (mm) I 16,96 10 3,39 19,38 10 5,00 27,96 10 6,24 14,97 10 2,81 19,82 4,36 II 16,96 10 3,88 19,38 10 5,80 27,96 10 7,20 14,97 10 3,08 19,82 4,99 I 16,96 20 4,47 19,38 20 6,34 27,96 20 7,35 14,97 20 4,21 19,82 5,59 II 16,96 20 4,27 19,38 20 7,27 27,96 20 8,43 14,97 20 4,93 19,82 6,22 U
P1 P2 % E AP % E Hujan (ton/ha) (mm) Hujan (ton/ha) 20,01 0,11 1,56 9,21 0,07 25,82 1,18 2,35 12,15 0,16 22,30 0,42 2,86 10,24 0,16 18,79 0,19 0,78 5,18 0,03 21,73 0,47 1,89 9,19 0,11 22,87 0,11 2,54 14,98 0,30 29,93 1,02 2,12 10,93 0,22 25,75 0,33 2,43 8,68 0,21 20,57 0,15 0,36 2,39 0,05 24,78 0,40 1,86 9,25 0,19 26,35 0,22 2,21 13,06 0,22 32,74 1,20 2,87 14,80 1,08 26,27 0,90 2,82 10,08 0,25 28,11 0,16 0,46 3,04 0,04 28,37 0,62 2,09 10,24 0,40 25,15 0,20 2,90 17,10 0,27 37,50 1,20 3,50 18,06 1,36 30,15 0,86 2,51 8,96 0,38 32,95 0,14 0,87 5,81 0,03 31,44 0,60 2,44 12,48 0,51
AP (mm) 2,26 2,56 2,21 0,56 1,90 2,54 2,66 1,01 0,30 1,63 1,55 4,28 4,09 2,45 3,09 1,46 2,36 2,40 0,64 1,72
P3 P4 P5 % E AP % E AP % E Hujan (ton/ha) (mm) Hujan (ton/ha) (mm) Hujan (ton/ha) 13,34 0,25 0,91 5,37 0,03 0,51 3,00 0,03 13,23 0,21 1,85 9,52 0,36 0,57 2,92 0,06 7,91 0,15 2,60 9,31 0,10 2,06 7,36 0,04 3,75 0,05 0,26 1,74 0,05 0,94 6,28 0,09 9,56 0,16 1,40 6,48 0,14 1,02 4,89 0,05 14,98 0,10 0,63 3,72 0,03 0,46 2,70 0,07 13,72 0,21 4,71 24,31 0,13 0,70 3,60 0,06 3,60 0,11 1,02 3,66 0,09 2,04 7,28 0,14 2,00 0,09 0,16 1,04 0,08 0,48 3,21 0,03 8,58 0,13 1,63 8,18 0,08 0,92 4,20 0,08 9,15 0,19 2,76 16,27 0,21 0,78 4,58 0,07 22,08 0,30 2,66 13,74 0,20 2,04 10,53 0,15 14,61 0,22 2,74 9,81 0,36 1,15 4,10 0,09 16,36 0,10 0,92 6,12 0,03 0,18 1,23 0,02 15,55 0,20 2,27 11,49 0,20 1,04 5,11 0,08 8,63 0,17 2,63 15,53 0,19 0,34 1,99 0,05 12,15 0,39 2,60 13,39 0,20 1,02 5,24 0,34 8,58 0,27 2,40 8,58 0,31 2,22 7,95 0,10 4,29 0,08 0,29 1,90 0,00 0,43 2,84 0,04 8,42 0,23 1,98 9,85 0,17 1,00 4,51 0,13
Catatan : Jumlah hujan sebesar 79,27 mm
170
171 Lampiran 30 Data aliran permukaan Perlakuan No
AP
Pola UT
Lereng
1
Kopi Monokultur Kopi dan Lada Kopi, lada, dan pisang Kopi, lada, dan kakao Kopi, lada, pisang, dan kakao
10% 10% 10% 10% 10%
mm 4,361 1,889 1,900 1,405 1,018
2
Kopi Monokultur Kopi dan Lada Kopi, lada, dan pisang Kopi, lada, dan kakao Kopi, lada, pisang, dan kakao
20% 20% 20% 20% 20%
5,592 2,089 3,091 2,270 1,037
I % Hujan 21,726 9,193 9,557 6,484 4,889
mm 4,990 1,861 1,627 1,630 0,918
II % Hujan 24,781 9,245 8,577 8,183 4,197
28,367 10,245 15,551 11,485 5,108
6,225 2,444 1,716 1,978 1,001
31,441 12,484 8,416 9,852 4,506
Lampiran 31 Data erosi Perlakuan No
Ulangan I
Erosi Ulangan II -------ton/ha-------
Rataan
Pola Usahatani
Lereng
1
Kopi Monokultur Kopi dan Lada Kopi, lada, dan pisang Kopi, lada, dan kakao Kopi, lada, pisang, dan kakao
10% 10% 10% 10% 10%
0,474 0,106 0,165 0,137 0,053
0,403 0,195 0,127 0,082 0,075
0,439 0,150 0,146 0,109 0,064
2
Kopi Monokultur Kopi dan Lada Kopi, lada, dan pisang Kopi, lada, dan kakao Kopi, lada, pisang, dan kakao
20% 20% 20% 20% 20%
0,619 0,400 0,201 0,200 0,081
0,599 0,509 0,229 0,174 0,133
0,609 0,454 0,215 0,187 0,107
Catatan : Aliran permukaan dan erosi merupakan rata-rata dari 4 kejadian hujan dengan jumlah 79,27 mm
172 Lampiran 32 Data penutupan lahan Perlakuan No
Ulangan I
Penutupan Lahan Ulangan II -------(%)-------
Rataan
Pola Usahatani
Lereng
1
Kopi Monokultur Kopi dan Lada Kopi, lada, dan pisang Kopi, lada, dan kakao Kopi, lada, pisang, dan kakao
10% 10% 10% 10% 10%
30,00 40,00 53,30 56,60 63,30
33,30 43,30 50,00 60,00 66,60
31,65 41,65 51,65 58,30 64,95
2
Kopi Monokultur Kopi dan Lada Kopi, lada, dan pisang Kopi, lada, dan kakao Kopi, lada, pisang, dan kakao
20% 20% 20% 20% 20%
33,30 43,30 53,30 56,60 60,00
36,60 46,60 53,30 53,30 63,30
34,95 44,95 53,30 54,95 61,65
Lampiran 33
Analisis ragam pengaruh pola usahatani campuran berbasis kopi dan kemiringan lereng terhadap aliran permukaan F Tabel 0,05 0,01 5,12 10,56
Sumber Keragaman Kelompok
Derajat Bebas 1
Jumlah Kuadrat 0,0030
Kuadrat Tengah 0,0030
Perlakuan
9
3,8631
0,4292
27,67 **
3,18
5,35
Pola Usahatani
4
3,6781
0,9195
59,27 **
3,63
6,42
Kemiringan Lereng
1
0,1488
0,1488
9,59 *
5,12
10,56
Interaksi
4
0,0363
0,0091
0,58 tn
3,63
6,42
Galat
9
0,1396
0,0155
Total
19
4,0058
Keterangan : tn = Tidak berbeda nyata * = Berbeda nyata ** = Berbeda sangat nyata
F hitung 0,19 tn
Koefisien Keragaman = 8,30 %
173 Lampiran 34
Analisis ragam pengaruh pola usahatani campuran berbasis kopi dan kemiringan lereng terhadap erosi
Sumber
Derajat
Jumlah
Kuadrat
Keragaman
Bebas
Kuadrat
Tengah
Kelompok
1
0,0008
0,0008
Perlakuan
9
0,5595
Pola Usahatani
4
Kemiringan Lereng
F hitung
F Tabel 0,05
0,01
0,33 tn
5,12
10,56
0,0622
27,01 **
3,18
5,35
0,4389
0,1097
47,67 **
3,63
6,42
1
0,0888
0,0888
38,57 **
5,12
10,56
Interaksi
4
0,0319
0,0080
3,46 tn
3,63
6,42
Galat
9
0,0207
0,0023
Total
19
0,1578
Koefisien Keragaman = 10,25 %
Keterangan : tn = Tidak berbeda nyata ** = Berbeda sangat nyata
Lampiran 35. Analisis ragam pengaruh pola usahatani campuran berbasis kopi dan kemiringan lereng terhadap penutupan lahan Sumber
Derajat
Jumlah
Kuadrat
Keragaman
Bebas
Kuadrat
Tengah
Kelompok
1
13,778
13,778
Perlakuan
9
2.248,560
Pola Usahatani
4
Kemiringan Lereng
F hitung
F Tabel 0,05
0,01
3,49 tn
5,12
10,56
249,840
63,23 **
3,18
5,35
2.201,945
550,486
139,32 **
3,63
6,42
1
0,512
0,512
0,13 tn
5,12
10,56
Interaksi
4
46,103
11,526
2,92 tn
3,63
6,42
Galat
9
35,562
3,951
Total
19
2.297,900
Keterangan : tn = Tidak berbeda nyata ** = Berbeda sangat nyata
Koefisien Keragaman = 3,99%
174 Lampiran 36 Optimalisasi lahan usahatani berbasis kopi pada lereng 3 - 8 % dengan agroteknologi pemupukan MIN DA1 + DB2 SUBJECT TO X1 X1 X1 X1 X1
100 1,896 12,104 5,95
+ X2 + X3 + X4 + X5 = 1,0 + 123,38 X2 + 135,51 X3 + 140,18 X4 + 151,23 X5 - X6 <= 300 + 3,118 X2 + 3,163 X3 + 3,300 X4 + 3,355 X5 - X7 <= 3,5 + 19,578 X2 + 19,582 X3 + 18,796 X4 + 19,790 X5 + DA1 - DB1 = 18,000 + 4,46 X2 + 3,73 X3 + 3,73 X4 + 2,98 X5 + DA2 - DB2 = 38,7
END
HASIL OPTIMALISASI VARIABLE DA1 DB2 X2 X3 X4 X5 X6 X7 DB1 DA2
VALUE 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 1,000000 0,000000 0,000000 1,790000 35,720001
REDUCED COST 1,000000 1,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000
RANGES IN WHICH THE BASIS IS UNCHANGED: RIGHTHAND SIDE RANGES ROW 2 3 4 5 6
CURRENT RHS
ALLOWABLE INCREASE
1,000000 300,000000 3,500000 18,000000 38,700001
0,043219 INFINITY INFINITY 1,790000 INFINITY
Keterangan : X1 X2 X3 X4 X5
= = = = =
Kopi monokultur Kopi dan Lada Kopi, lada, dan Pisang Kopi, lada, dan kakao Kopi, lada, pisang, dan kakao
ALLOWABLE DECREASE 0,090450 148,770004 0,145000 INFINITY 35,720001
175 Lampiran 37 Optimalisasi lahan usahatani berbasis kopi pada lereng 8-15% dengan agroteknologi pemupukan MIN DA1 + DB2 SUBJECT TO X1 X1 X1 X1 X1
100 1,896 12,104 27,89
+ X2 + X3 + X4 + X5 = 1,0 + 123,38 X2 + 135,51 X3 + 140,18 X4 + 151,23 X5 - X6 <= 300 + 3,118 X2 + 3,163 X3 + 3,300 X4 + 3,355 X5 - X7 <= 3,5 + 19,578 X2 + 19,582 X3 + 18,796 X4 + 19,790 X5 + DA1 - DB1 = 18,000 + 20,91 X2 + 17,43 X3 + 17,43 X4 + 13,94 X5 + DA2- DB2 = 38,7
END
HASIL OPTIMALISASI VARIABLE DA1 DB2 X2 X3 X4 X5 X6 X7 DB1 DA2
VALUE 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 1,000000 0,000000 0,000000 1,790000 24,760000
REDUCED COST 1,000000 1,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000
RANGES IN WHICH THE BASIS IS UNCHANGED: RIGHTHAND SIDE RANGES ROW 2 3 4 5 6
CURRENT RHS
ALLOWABLE INCREASE
1,000000 300,000000 3,500000 18,000000 38,700000
Keterangan : X1 X2 X3 X4 X5
= = = = =
Kopi monokultur Kopi dan Lada Kopi, lada, dan Pisang Kopi, lada, dan kakao Kopi, lada, pisang, dan kakao
0,043219 INFINITY INFINITY 1,790000 INFINITY
ALLOWABLE DECREASE 0,090450 148,770004 0,145000 INFINITY 24,760000
176 Lampiran 38 Optimalisasi lahan usahatani berbasis kopi seluas 1 ha pada lereng 15-30% dengan agroteknologi pemupukan dan teras tradisional/ rorak MIN DA1 + DB2 SUBJECT TO X1 X1 X1 X1 X1
100 1,896 12,104 42,00
+ X2 + X3 + X4 + X5 = 1,0 + 123,38 X2 + 135,51 X3 + 140,18 X4 + 151,23 X5 - X6 <= 300 + 3,118 X2 + 3,163 X3 + 3,300 X4 + 3,355 X5 - X7 <= 3,5 + 19,578 X2 + 19,582 X3 + 18,796 X4 + 19,790 X5 + DA1 - DB1 = 18,000 + 31,50 X2 + 26,25 X3 + 26,25 X4 + 21,00 X5 + DA2 - DB2 = 38,7
END
HASIL OPTIMALISASI VARIABLE
VALUE
DA1 DB2 X2 X3 X4 X5 X6 X7 DB1 DA2
0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 1,000000 0,000000 0,000000 1,790000 17,700001
REDUCED COST 1,000000 1,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000
RANGES IN WHICH THE BASIS IS UNCHANGED: RIGHTHAND SIDE RANGES ROW 2 3 4 5 6
CURRENT RHS
ALLOWABLE INCREASE
1,000000 300,000000 3,500000 18,000000 38,700000
Keterangan : X1 X2 X3 X4 X5
= = = = =
Kopi monokultur Kopi dan Lada Kopi, lada, dan Pisang Kopi, lada, dan kakao Kopi, lada, pisang, dan kakao
0,043219 INFINITY INFINITY 1,790000 INFINITY
ALLOWABLE DECREASE 0,090450 148,770004 0,145000 INFINITY 17,700000
177 Lampiran 39 Optimalisasi lahan usahatani berbasis kopi pada lereng 30 - 45% dengan agroteknologi pemupukan dan teras tradisional/rorak serta mulsa 6,0 ton/ha MIN DA1 + DB2 SUBJECT TO X1 + X2 + X3 + X4 + X5 160 X1 + 183,38 X2 + 195,51 X3 + 200,18 X4 + 211,23 X5 - X6 1,896 X1 + 3,118 X2 + 3,163 X3 + 3,300 X4 + 3,355 X5 - X7 12,104 X1 + 19,578 X2 + 19,582 X3 + 18,796 X4 + 19,790 X5 + DA1 - DB1 42,09 X1 + 31,57 X2 + 26,31 X3 + 26,31 X4 + 21,05 X5 + DA2 - DB2 END
HASIL OPTIMALISASI VARIABLE
VALUE
DA1 DB2 X2 X3 X4 X5 X6 X7 DB1 DA2
0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 1,000000 0,000000 0,000000 1,790000 17,650000
REDUCED COST 1,000000 1,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000
RANGES IN WHICH THE BASIS IS UNCHANGED: RIGHTHAND SIDE RANGES ROW 2 3 4 5 6
CURRENT RHS
ALLOWABLE INCREASE
ALLOWABLE DECREASE
0,043219 INFINITY INFINITY 1,790000 INFINITY
0,090450 88,769997 0,145000 INFINITY 17,650000
1,000000 300,000000 3,500000 18,000000 38,700000
Keterangan : X1 X2 X3 X4 X5
= = = = =
Kopi monokultur Kopi dan Lada Kopi, lada, dan Pisang Kopi, lada, dan kakao Kopi, lada, pisang, dan kakao
= 1,0 <= 300 <= 3,5 = 18,000 = 38,7
178 Lampiran 40 Optimalisasi lahan usahatani berbasis kopi pada lereng 45 - 65 % dengan agroteknologi pemupukan dan teras tradisional/rorak serta mulsa 6,0 ton/ha MIN DA1 + DB2 SUBJECT TO X1 160 X1 1,896 X1 12,104X1 54,21 X1
+ X2 + X3 + X4 + X5 <= 1,0 + 183,38 X2 + 195,51 X3 + 200,18 X4 + 211,23 X5 - X6 <= 300 + 3,118 X2 + 3,163 X3 + 3,300 X4 + 3,355 X5 - X7 <= 3,5 + 19,578 X2 + 19,582 X3 + 18,796 X4 + 19,790 X5 + DA1 - DB1 = 18,000 + 40,65 X2 + 33,30 X3 + 33,30 X4 + 27,10 X5 + DA2 - DB2 = 38,7
END
HASIL OPTIMALISASI VARIABLE
VALUE
DA1 DB2 X2 X3 X4 X5 X6 X7 DB1 DA2
0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 1,000000 0,000000 0,000000 1,790000 11,600000
REDUCED COST 1,000000 1,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000
RANGES IN WHICH THE BASIS IS UNCHANGED: RIGHTHAND SIDE RANGES ROW 2 3 4 5 6
CURRENT RHS
ALLOWABLE INCREASE
ALLOWABLE DECREASE
0,043219 INFINITY INFINITY 1,790000 INFINITY
0,090450 88,769997 0,145000 INFINITY 11,600000
1,000000 300,000000 3,500000 18,000000 38,700000
Keterangan : X1 X2 X3 X4 X5
= = = = =
Kopi monokultur Kopi dan Lada Kopi, lada, dan Pisang Kopi, lada, dan kakao Kopi, lada, pisang, dan kakao
179 Lampiran 41 Tingkat ketercapaian tujuan optimal lahan usahatani berbasis kopi seluas 1,0 ha di DAS Sekampung Hulu dengan agroteknologi Tingkat Ketercapaian terhadap Tujuan/Target UT1 UT 2 UT 3 UT 4 UT 5 Lahan Usahatani Pada Lereng 3 - 8% dengan Agroteknologi Pemupukan b1: 1 Hektar 1 1 1 1 1 (0) (0) (0) (0) (0) b2 : 300 HOK/th 100 123,38 135,51 140,18 151,23 (-66,67) (-58,87) (-54,83) (-53,27) (-49,59) b3 : Rp 3.500.000/th 1.896.000 3.118.000 3.163.000 3.300.000 3.355.000 (-45,83) (-10,91) (-9,63) (-5,71) (-4,14) b4 : Rp 18.000.000/th 12.104.000 19.578.000 19.582.037 18.796.000 19.790.307 (-32,76) (+8,77) (+8,79) (+4,42) (+9,95) b5 : 38,7 ton/ha/th 5,95 4,46 3,73 3,73 2,98 (-87,41) (-90,58) (-92,12) (-92,12) (-93,71) Lahan Usahatani Pada Lereng 8 - 15% dengan Agroteknologi Pemupukan b1: 1 Hektar 1 1 1 1 1 (0) (0) (0) (0) (0) b2 : 300 HOK/th 100 123,38 135,51 140,18 151,23 (-66,67) (-58,87) (-54,83) (-53,27) (-49,59) b3 : Rp 3.500.000/th 1.896.000 3.118.000 3.163.000 3.300.000 3.355.000 (-45,83) (-10,91) (-9,63) (-5,71) (-4,14) b4 : Rp 18.000.000/th 12.104.000 19.578.000 19.582.037 18.796.000 19.790.307 (-32,76) (+8,77) (+8,79) (+4,42) (+9,95) b5 : 38,7 ton/ha/th 27,89 20,91 17,43 17,43 13,94 (-41,04) (-55,78) (-63,15) (-63,15) (-70,52) Lahan Usahatani Pada Lereng 15 - 30% dengan Agroteknologi Pemupukan dan Konservasi Tanah dan Air Teras Tradisional/Rorak b1: 1 Hektar 1 1 1 1 1 (0) (0) (0) (0) (0) b2 : 300 HOK/th 100 123,38 135,51 140,18 151,23 (-66,67) (-58,87) (-54,83) (-53,27) (-49,59) b3 : Rp 3.500.000/th 1.896.000 3.118.000 3.163.000 3.300.000 3.355.000 (-45,83) (-10,91) (-9,63) (-5,71) (-4,14) b4 : Rp 18.000.000/th 12.104.000 19.578.000 19.582.037 18.796.000 19.790.307 (-32,76) (+8,77) (+8,79) (+4,42) (+9,95) b5 : 38,7 ton/ha/th 42,00 31,50 26,25 26,25 21,00 (-11,20) (-33,40) (-44,50) (-44,50) (-55,60) Lahan Usahatani Pada Lereng 30 - 45% dengan Agroteknologi Pemupukan dan Konservasi Tanah dan Air Teras Tradisional/Rorak + Mulsa 6,0 ton/ha b1: 1 Hektar 1 1 1 1 1 (0) (0) (0) (0) (0) b2 : 300 HOK/th 160 183,38 195,51 200,18 211,23 (-46,67) (-38,87) (-34,83) (-33,27) (-29,59) b3 : Rp 3.500.000/th 1.896.000 3.118.000 3.163.000 3.300.000 3.355.000 (-45,83) (-10,91) (-9,63) (-5,71) (-4,14) b4 : Rp 18.000.000/th 12.104.000 19.578.000 19.582.037 18.796.000 19.790.307 (-32,76) (+8,77) (+8,79) (+4,42) (+9,95) b5 : 38,7 ton/ha/th 42,09 31,57 26,31 26,31 21,05 (-11,01) (-33,25) (-44,38) (-44,38) (-55,50) Ruas Sisi Kanan
180 Lampiran 41 Lanjutan Ruas Sisi Kanan
Tingkat Ketercapaian terhadap Tujuan/Target UT1 UT 2 UT 3 UT 4 UT 5
Lahan Usahatani Pada Lereng 45 - 65% dengan Agroteknologi Pemupukan dan Konservasi Tanah dan Air Teras Tradisional/Rorak + Mulsa 6,0 ton/ha b1: 1 Hektar 1 1 1 1 1 (0) (0) (0) (0) (0) b2 : 300 HOK/th 160 183,38 195,51 200,18 211,23 (-46,67) (-38,87) (-34,83) (-33,27) (-29,59) 1.896.000 3.118.000 3.163.000 3.300.000 3.355.000 b3 : Rp 3.500.000/th (-45,83) (-10,91) (-9,63) (-5,71) (-4,14) 12.104.000 19.578.000 19.582.037 18.796.000 19.790.307 b4 : Rp 18.000.000/th (-32,76) (+8,77) (+8,79) (+4,42) (+9,95) 54,21 40,65 33,30 33,30 27,10 b5 : 38,7 ton/ha/th (14,60) (-14,05) (-29,59) (-29,59) (-42,70)
181 Lampiran 42 Tingkat ketercapaian tujuan optimal lahan usahatani berbasis kopi seluas 1,4 ha di DAS Sekampung Hulu dengan agroteknologi Tingkat Ketercapaian terhadap Tujuan/Target UT1 UT2 UT3 UT4 UT5 Lahan Usahatani Pada Lereng 3 - 8% dengan Agroteknologi Pemupukan b1: 1,4 Hektar 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4 (0) (0) (0) (0) (0) b2 : 300 HOK/th 140 172,73 189,71 196,25 211,72 (-53,33) (-42,42) (-36,76) (-34,58) (-29,43) b3 : Rp 4.900.000/th 2.654.400 4.365.200 4.428.200 4.620.000 4.697.000 (-45,83) (-10,91) (-9,63) (-5,71) (-4,14) b4 : Rp 18.000.000/th 16.945.600 27.409.20027.414.851 26.314.400 27.706.430 (-5,86) (+52,27) (+52,30) (+46,19) (+53,92) b5 : 38,7 ton/ha/th 5,95 4,46 3,73 3,73 2,98 (-87,41) (-90,58) (-92,12) (-92,12) (-93,71) Lahan Usahatani Pada Lereng 8-15% dengan Agroteknologi Pemupukan b1: 1,4 Hektar 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4 (0) (0) (0) (0) (0) b2 : 300 HOK/th 140 172,73 189,71 196,25 211,72 (-53,33) (-42,42) (-36,76) (-34,58) (-29,43) b3 : Rp 4.900.000/th 2.654.400 4.365.200 4.428.200 4.620.000 4.697.000 (-45,83) (-10,91) (-9,63) (-5,71) (-4,14) b4 : Rp 18.000.000/th 16.945.600 27.409.20027.414.851 26.314.400 27.706.430 (-5,86) (+52,27) (+52,30) (+46,19) (+53,92) b5 : 38,7 ton/ha/th 27,89 20,91 17,43 17,43 13,94 (-41,04) (-55,78) (-63,15) (-63,15) (-70,52) Lahan Usahatani Pada Lereng 15-30% dengan Agroteknologi Pemupukan dan Konservasi Tanah dan Air Teras Tradisional/Rorak b1: 1,4 Hektar 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4 (0) (0) (0) (0) (0) b2 : 300 HOK/th 140 172,73 189,71 196,25 211,72 (-53,33) (-42,42) (-36,76) (-34,58) (-29,43) b3 : Rp 4.900.000/th 2.654.400 4.365.200 4.428.200 4.620.000 4.697.000 (-45,83) (-10,91) (-9,63) (-5,71) (-4,14) b4 : Rp 18.000.000/th 16.945.600 27.409.200 27.414.851 26.314.400 27.706.430 (-5,86) (+52,27) (+52,30) (+46,19) (+53,92) b5 : 38,7 ton/ha/th 42,00 31,50 26,25 26,25 21,00 (-11,20) (-33,40) (-44,50) (-44,50) (-55,60) Ruas Sisi Kanan
182 Lampiran 42 Lanjutan Tingkat Ketercapaian terhadap Tujuan/Target UT1 UT2 UT3 UT4 UT5 Lahan Usahatani Pada Lereng 30 - 45% dengan Agroteknologi Pemupukan dan Konservasi Tanah dan Air Teras Tradisional/Rorak + Mulsa 6,0 ton/ha b1: 1,4 Hektar 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4 (0) (0) (0) (0) (0) b2 : 300 HOK/th 224 256,73 273,71 280,25 295,72 (-25,33) (-14,42) (-8,76) (-6,58) (-1,43) b3 : Rp 4.900.000/th 2.654.400 4.365.200 4.428.200 4.620.000 4.697.000 (-45,83) (-10,91) (-9,63) (-5,71) (-4,14) b4 : Rp 18.000.000/th 16.945.600 27.409.200 27.414.851 26.314.400 27.706.430 (-5,86) (+52,27) (+52,30) (+46,19) (+53,92) b5 : 38,7 ton/ha/th 42,09 31,57 26,31 26,31 21,05 (-11,01) (-33,25) (-44,38) (-44,38) (-55,50) Lahan Usahatani Pada Lereng 45 - 65% dengan Agroteknologi Pemupukan dan Konservasi Tanah dan Air Teras Tradisional/Rorak + Mulsa 3,0 ton/ha b1: 1,4 Hektar 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4 (0) (0) (0) (0) (0) b2 : 300 HOK/th 224 256,73 273,71 280,25 295,72 (-25,33) (-14,42) (-8,76) (-6,58) (-1,43) b3 : Rp 4.900.000/th 2.654.400 4.365.200 4.428.200 4.620.000 4.697.000 (-45,83) (-10,91) (-9,63) (-5,71) (-4,14) b4 : Rp 18.000.000/th 16.945.600 27.409.200 27.414.851 26.314.400 27.706.430 (-5,86) (+52,27) (+52,30) (+46,19) (+53,92) 54,21 40,65 33,30 33,30 27,10 b5 : 38,7 ton/ha/th (14,60) (-14,05) (-29,59) (-29,59) (-42,70) Ruas Sisi Kanan
Keterangan : b1 = Kendala sumberdaya lahan, b2 = Kendala sumberdaya tenaga kerja petani, b3 = Kendala sumberdaya modal usahatani, b4 = Kendala tujuan pendapatan Angka dalam ( ) usahatani (KHL), dan b5 = kendala tujuan erosi (Etol). merupakan % penyimpangan untuk mencapai tujuan/target (nilai 0 : tujuan/target telah tercapai, nilai negatif : tujuan/target tidak tercapai, dan nilai positif : tujuan/target terlampaui).