Analisis Pengaruh Label Halal dan Aman Produk Pangan Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Di Malang Ade Vera Rosidta Zani 1)*, Panji Deoranto2) dan Mas’ud Effendi2) 1 Alumni Jurusan Teknologi Industri Pertanian – Fakultas Teknologi Pertanian – Universitas Brawijaya 2 Staff Pengajar Jurusan Teknologi Industri Pertanian – Fakultas Teknologi Pertanian – Universitas Brawijaya Penulis Korespondensi : email
[email protected] Abstrak Pada tahun 2010 Malang menempati posisi tertinggi untuk pengeluaran makanan perkapita seJawa Timur. Melihat tingginya konsumsi produk pangan di Malang, maka produsen pangan terus berupaya melakukan inovasi, untuk menarik dan menjaga kesetian konsumen. Konsumen pangan sekarang ini lebih kritis dalam memilih pangan. Hal tersebut disebabkan karena dewasa ini masih dijumpai banyak permasalahan yang berkaitan dengan mutu dan keamanan produk pangan seperti banyak produk yang tidak memenuhi syarat mutu dan keamanan. Hal tersebut disebabkan karena beberapa hal, diantaranya penggunaan zat aditif pangan terlarang, penjualan produk kadaluarsa juga label dan iklan produk yang tidak layak. Untuk menjamin produk yang mereka keluarkan halal dan aman dikonsumsi, maka produsen mencantumkan label halal dan aman produk pangan yang telah mereka dapatkan dari lembaga yang berwenang pada produk yang mereka produksi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh label halal dan aman produk pangan yang terdapat pada kemasan produk pangan terhadap keputusan pembelian konsumen di Malang dan untuk mengetahui berapa informasi yang konsumen baca ketika membeli produk pangan. Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganada untuk menganalisis pengaruh label halal dan aman produk pangangan terhadap keputusan pembelian konsumen. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa sebanyak 22% responden membaca 12 informasi yang terdapat pada kemasan produk pangan dan 80% responden menjawab tidak akan membeli produk tersebut ketika informasi mengenai produk pangan yang dibutuhkan tidak terdapat pada kemasan. Selain itu, hasil uji analisis regresi berganda menunjukkan bahwa sebesar 43% keputusan pembelian oleh responden dipengaruhi oleh label halal dan label aman produk pangan. Kata Kunci: Regresi Berganda, Keputusan Pembelian, Label Halal, Label Aman. Abstract In 2010, Malang is in the highest position for per-capita food expenditures in East Java. Look from the high food consumption in Malang city, the food manufacturer is constantly making innovation to attract and maintain the consumer’s loyalty. Now days, food consumers are more critical in choosing food. It is because there are many problems related to the quality and safety food. For instance, there are products use additive essence, dangerous chemical impurities, microbiology impurities, expired product selling and also inappropriate product advertisement. To ensure their output products are halal and safe to be consumed. The manufacturer puts halal and safe food product label which have been gotten from the authorized institution. This research was conducted to find out the influence of the halal and safe food product label on their products package to the consumers purchasing decisions in Malang and to find out how much information read by consumers when buying food. This research used multiple regression analysis to analyze the influence of halal and safe food product label to consumers purchasing decision. The results of this has show that 22% of respondents read the 12 information the package of food products and 80% of the respondents answer would not by the product when there is no information about food products the packaging in addition, the test needed result of multiple regression analysis showed that 43% respondent purchase decision affected by halal and safe food products label. Key word: Multiple Regression Analysis, Purchasing Decision, Halal Label, Safe food product label
PENDAHULUAN Latar Belakang . Perusahaan pengolahan pangan atau produsen, baik dalam industri kecil maupun besar melihat tingginya konsumsi produk pangan di Malang. Mereka terus berupaya melakukan inovasi dan meningkatkan kreativitas dalam menciptakan suatu diferensiasi produk. Upaya ini bertujuan untuk menarik dan menjaga kesetiaan konsumen dalam membeli suatu produk Keputusan pembelian produk oleh konsumen dipengaruhi oleh perilaku konsumen. Perilaku konsumen adalah proses seorang pelanggan dalam membuat keputusan membeli, juga untuk menggunakan dan mengonsumsi barang-barang dan jasa yang dibeli, termasuk juga faktor-faktor yang memengaruhi keputusan pembelian dan menggunakan produk (Lamb, Hair dan McDaniel (2001) dalam Rangkuti (2009)). Konsumen pangan sekarang ini lebih kritis dalam memilih pangan. Hal tersebut disebabkan karena dewasa ini masih dijumpai banyak permasalahan yang berkaitan dengan mutu dan keamanan produk pangan seperti banyak produk yang tidak memenuhi syarat mutu dan keamanan. Hal tersebut disebabkan karena beberapa hal diantaranya penggunaaan aditif pangan terlarang, cemaran kimia yang berbahaya, cemaran mikrobiologi tinggi, penjualan produk kadaluarsa juga label dan iklan produk yang tidak layak (Legowo, 2003). Untuk memenuhi keinginan konsumen yang kritis, produsen memberikan label yang telah mereka dapatkan dari lembaga yang berwenang pada kemasan produk yang mereka keluarkan. Label digunakan sebagai jaminan bahwa produk mereka layak untuk dikonsumsi. Menurut Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 31 tahun 2011, label pangan adalah setiap keterangan mengenai pangan yang berbentuk gambar, tulisan, kombinasi keduanya, atau bentuk lain yang disertakan pada pangan, dimasukkan ke dalam, ditempelkan pada, atau merupakan bagian pada kemasan. Label jaminan pangan ini terdapat berbagai macam, diantaranya adalah label aman produk pangan dan label Halal. Penelitian ini perlu dilakukan untuk mengetahui pengaruh label yang terdapat pada produk pangan terhadap keputusan pembelian konsumen di Malang dan untuk mengetahui berapa banyak informasi yang dibaca
konsumen ketika membeli produk pangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Metode ini digunakan untuk menghitung besarnya pengaruh dua variabel bebas terhadap satu variabel tergantung dan memprediksi variabel tergantung dengan menggunakan dua variabel bebas (Sarwono, 2010). Koefisien kolerasi yang ada pada analisis regresi berganda dapat diketahui pengaruh variabel independen atau Label Halal dan Aman produk pangan terhadap variabel dependen atau keputusan pembelian konsumen. Model regresi juga dapat menunjukkan perubahan akibat variabel bebas (independen) dalam kaitannya dengan variabel terikat (dependen). Rumusan Masalah Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.Bagaimana pengaruh label halal dan aman produk pangan terhadap keputusan pembelian konsumen? 2.Berapa banyak informasi pada kemasan produk pangan yang lebih sering dibaca ketika konsumen membeli produk pangan? Tujuan Tujuan dari penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1.Untuk mengetahui dan mengalisis pengaruh label halal dan aman produk pangan terhadap keputusan pembelian konsumen. 2.Untuk mengetahui banyaknya informasi pada kemasan produk pangan yang paling sering dibaca konsumen ketika membeli produk pangan. Manfaat Diharapkan penelitian ini mampu memberikan pengetahuan tentang besarnya pengaruh pemberian label halal dan aman produk pangan terhadap keputusan pembelian konsumen. METODE Penelitian ini dilaksanakan mulai Mei sampai Juni 2013. Alur tahapan pelaksanaan penelitian seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1. Batasan Masalah Batasan masalah pada penelitian ini adalah: 1. Pengambilan sampel dilakukan di wilayah Kota Malang.
2. Produk yang dimaksud adalah produk pangan yang terdiri dari makanan dan minuman yang beredar di pasaran. Usia responden yang digunakan dalam peelian ini adalah responden yang berumur 15–64 tahun. Identifikasi Masalah
Perumusan Masalah
di mana: n =ukuran sampel N =jumlah populasi atau penduduk kota malang umur 15-64 tahun (590.689 jiwa) e = error 10% n =
Perumusan Hipotesisi
Studi Literatur
Penentuan Metode Penelitian : Penentuan Populasi dan Sampel Penentuan Metode Pengumpulan Data Penentuan Variabel dan Skala Pengukuran Penentuan Teknik Anilisis Data
n
Pembuatan Kuesioner
Uji Validasi dan Reliabelitas
Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent). Rincian lebih lanjut mengenai variabel penelitian dapat dilihat pada Tabel 1. Penentuan Responden Sampel ditentukan dengan menggunakan rumus pendekatan slovin yaitu sebagai berikut (Sarwono, 2010): N .= ............................. (1)
Tidak
Valid dan Reliabel Ya Pengolahan Data dan Analisis Data
Pembahasan
Kesimpulan
Gambar 1. Tahapan Pelaksanaan Penelitian. Perumusan Hipotesis Hipotesis nol menunjukkan tidak adanya atau adanya sedikit pengaruh label halal dan aman pangan terhadap keputusan pembelian konsumen, sedangkan hipotesis alternatif menunjukkan adanya pengaruh label halal dan aman pangan terhadap keputusan pembelian konsumen. Berikut adalah hipotesis statistikanya: H0 : ρ = 0 H1 : ρ ≠ 0 (ρ menunjukkan kuatnya hubungan label halal dan aman pangan terhadap keputusan pembelian konsumen).
= 99,99 100 Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah accidental sampling dan Quota sampling. Pengambilan sampel dilakukan dengan membagi persentase kuota setiap kecamatan di Kota Malang, Tabel 2 memperlihatkan kuota ukuran sampel dan persentase setiap kecamatan. Persentase kuota sampel tiap kecamatan didapatkan dengan perhitungan menggunakan rumus nomor 2, sedangkan untuk ukuran sampel didapatkan dengan perhitungan menggunakan rumus nomor 3. P = %...................................... (2) Q = P% n ............................... (3) Keterangan: P =persentase kuota setiap kecamatan. M =jumlah penduduk setiap kecamatan. N =jumlah penduduk kota Malang atau populasi. Q =ukuran sampel tiap kecamatan n =ukuran sampel (100). Uji Instrumen Uji Validitas Validitas adalah pernyataan sampai sejauh mana data yang ditampung pada suatu kuesioner dapat mengukur apa yang ingin diukur. Menghitung nilai korelasi antara data pada masing-masing pernyataan dengan skor total memakai rumus teknik korelasi product moment yaitu pada rumus nomor 4 (Umar, 2003). rhitung = ........ (4)
Tabel 1. Variabel Penelitian No Variabel 1 Label Halal (X1)
Atribut Tingkat perhatian Kuantitas pemahaman
Tingkat Kepercayaan Kemampuan mengenali Kemampuan mengingat 2
Label (X2)
Aman
Pangan Tingkat perhatian Kuantitas pemahaman
Tingkat Kepercayaan Kemampuan mengenali
Kemampuan mengingat
3
Pernyataan Selalu melihat label halal ketika membeli produk pangan Dapat memahami lembaga yang mengeluarkan label halal pada produk pangan Percaya terhadap jaminan halal pada produk pangan Mengetahui bentuk dan gambar label halal pada produk pangan Mampu mengingat dangan baik bentuk dan gambar label halal Selalu melihat label aman pangan ketika membeli produk pangan Dapat memahami lembaga yang mengeluarkan label aman pangan pada produk pangan Percaya terhadap jaminan aman pangan pada produk pangan Mengetahui bentuk dan gambar label aman pangan pada produk pangan Mampu mengingat dangan baik bentuk dan gambar label aman pangan Keberadaan label halal dan aman pangan dalam pengaruh pembelian
Keputusan pembelian Keputusan pembelian (Y) Sumber: Sandi, 2011 r11 = ............................... (5) Keterangan: Keterangan : r =nilai korelasi r11 =reliabilitas instrument n =jumlah responden (sampel) k =benyaknnya butir pertanyaan atau X =nilai skor pada masing-masing pertanyaan banyaknya soal Y =total nilai skor tiap responden =jumlah varians butir Tabel 2. Ukuran Sampel Setiap Kecamatan =varians total Jumlah Ukuran Kecamatan
Blimbing Klojen Kedungkandang Sukun Lowokwaru Jumlah
penduduk 120.511 128.721
Perentase 20% 22%
Sampel 20 22
77.457
13%
13
121.138 142.862 590.689
21% 24% 100%
21 24 100
Sumber: Badan Pusat Statistik Malang 2012 Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila alat ukur tersebut digunakan berulang-ulang kali. Pengujian reliabilitas secara instrumen dilakukan dengan menguji skor antar item dengan menggunakan rumus Cronbach yaitu rumus nomor 5 (Umar,2003).
Analisa Data Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui apakah model estimasi telah memenuhi kriteria ekonometrika atau tidak terjadi penyimpangan yang cukup serius dari persamaan regresi yang dihasilkan. Uji asumsi klasik ini meliputi : uji autokorelasi, uji multikoliniritas, uji normalitas dan uji heteroskedatisitas. Analisis Regresi Berganda Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menghitung besarnya pengaruh dua variable bebas (label halal (X1) dan label aman produk pangan (X2)) terhadap satu variabel tergantung (keputusan pembelian (Y)) dan
memprediksi variabel – variabel tergantung dengan menggunakan dua variabel bebas. Kegunaan analisis regresi berganda sama dengan regresi sederhana. Perbedaannya adalah variabel yang digunakan untuk memprediksi berjumlah dua. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah warga Kota Malang yang berumur 15-64 tahun. Hasil rekapitulasi identitas responden menunjukkan bahwa umur responden yang mendominasi penelitian ini adalah responden dengan range umur 15-24 tahun dengan persentase 50%, pekerjaan responden terbanyak adalah pekerja swasta dengan persentase 40%. Sebanyak 59% responden berjenis kelamin perempuan. Responden yang beragama Islam mendominasi penelitian ini dengan persentase 92%. Mayoritas responden pada penelitian ini berpendidikan terakhir SMA yaitu dengan persentase 51%. Responden pada penelitian ini paling banyak memili pendapatan atau uang saku perbulan sebesar < Rp 500.000 dengan besar persentase 37%. Hal ini menunjukkan bahwa responden pada penelitian ini berada dibawah UMR. Alma (2002) dalam Kadir (2011) mengatakan bahwa pendapatan yang dimiliki seorang konsumen menunjukkan tingkat daya beli konsumen dalam membeli suatu produk. Karakteristik, Perilaku dan Sumber Informasi Konsumen Pertanyaan mengenai karakteristik, perilaku dan sumber informasi konsumen diajukan oleh peneliti untuk mengetahui karakteristik dan perilaku konsumen ketika membeli produk pangan, selain itu juga untuk mengetahui informasi mengenai produk pangan yang dibutuhkan oleh konsumen ketika membeli produk pangan. Ketika peneliti menanyakan kepada responden tentang faktor apa saja yang paling mempengaruhi pembelian sebanyak 27% responden menjawab 1 faktor saja yaitu yang terbanyak adalah harga dan sebanyak 27% responden juga menjawab 2 faktor yaitu yang terbannyak adalah harga dan merek. Pada pertanyaan berikutnya, peneliti menanyakan kepada responden mengenai faktor apa yang diperhatikan responden pada kemasan produk pangan sebanyak 37% responden memilih 1 faktor saya yang
diperhatikan yaitu satu faktor terbanyak adalah bentuk kemasan. Sebanyak 22% responden menjawab bahwa mereka membutuh 12 macam informasi yang terdapat pada kemasan produk pangan yaitu nama produk, komposisi bahan (ingredients), berat bersih (netto), nama dan alamat pabrik, nomor pendaftaran, tanggal kadaluarsa, petunjuk penggunaan, petunjuk penyimpanan, informasi gizi, kode produksi, label halal dan label aman produk pangan. Dari 12 faktor tersebut, informasi yang paling tidak diperhatikan responden adalah nama dan alamat pabrik serta nomor pendaftaran. Ketika peneliti menanyaka kepada responden, jika pada kemasan produk tidak terdapat informasi yang dibutuhkan sebanyak 80% responden menjawab tidak akan membeli produk tersebut dengan alasan yang bermacam-macam salah satunya adalah merasa produk tersebut tidak aman untuk dikonsumsi.
a. b. Gambar 2. Label Halal yang Beredar Dipasaran Diantara dua jenis label halal pada Gambar 2 tersebut, sebanyak 83% responden menjawab bahwa label halal (a.) sebagai label yang paling diyakini dalam menjamin kehalalan produk pangan. Ketika peneliti menanyakan kepada responden mengenai label manakah yang menurut responden adalah label aman produk pangan sebanyak 48% responden menjawab 3 macam. 3 macam label terbanyak yaitu BPOM, KEMKES dan tanggal kadaluarsa. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Hasil kuesioner yang telah disebar mempunyai nilai yang valid atau dapat dipercaya. Sanusi (2004) mengatakan bahwa bila r hitung > r tabel , maka nomor pertanyaan tersebut valid atau kuesioner tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur apa yang ingin diukur. Hasil kuesioner juga sudah dinilai reliabel karena mempunyai nilai reliabel masih lebih dari nilai cronbach’s alpha yaitu sebesar 0,6. Ghozali (2005) dalam Indranty (2010) mengemukakan bahwa tingkat reliabitas suatu konstruk atau variabel penelitian dapat dilihat
dari hasil Cronbach’s Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha > 0,600. Semakin nilai alphanya mendekati 1 maka nilai reliabilitas datanya semakin terpercaya. Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Hasil nilai rasio skewness dan kurtosis yang telah didapatkan menunjukkan bahwa data yang diperoleh tidak terdistribusi normal, namun terdistribusi mendekati normal, karena hasil nilai rasionya tidak berada diantara -2 dan +2. Santoso (2000) dalam Setyadharma (2010) yang mengatakan bahwa rasio skewness dan rasio kurtosis dapat dijadikan petunjuk apakah suatu data berdistribusi normal atau tidak. Rasio skewness adalah nilai skewness dibagi dengan standar error skewness, sedang rasio kurtosis adalah nilai kurtosis dibagi dengan standar error kurtosis. Sebagai pedoman, bila rasio kurtosis dan skewness berada diantara -2 hingga +2, maka distribusi data adalah normal. Uji Autokorelasi Hasil uji autokorelasi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa data tidak mengandung autokorelasi serial dengan variabel pengganggu atau tidak ada autokorelasi. Hal ini disebabkan karena nilai Dubin-Watson yang telah didapatkan berada diantara -2 dan +2. Noor (2011) mengatakan bahwa bila nilai uji Dubin–Watson berada di bawah -2 maka ada autokolerasi positif, bila angka Dubin– Watson berada di antara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokolerasi, dan bila Dubin–Watson di atas +2 berarti ada autokolerasi negatif. Uji Multikolinearitas Hasil uji multikolinieritas yang telah dilakukan pada data menunjukkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas pada model regresi yang telah dilakukan. Hal ini disebabkan karena nilai tolerance bernilai lebih dari 0,1 dan VIF (Variance Inflation Factor)nya bernilai kurang dari 10. Santoso (2000) dalam Indrianty (2010) mengatakan bahwa apabila nilai VIF berada dibawah 10 dan nilai tolerancenya mendekati 1 atau diatas 0,1 maka dapat diambil kesimpulan bahwa model regresi tersebut tidak terdapat multikolinieritas atau pada model regresi tidak ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas, karena model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi kolerasi diantara variabel independen. Uji Heteroskedastisitas Grafik memperlihatkan bahwa titik pada kedua grafik scatterplot tidak mempunyai pola penyebaran yang jelas dan titik–titik tersebut menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat gangguan heteroskidastisitas pada model regresi atau model regresi tidak terjadi ketidaksamaan varians residual dari satu pengamatan ke mengamatan yang lain. Gozali (2001) dalam Indrianty 2010 mengatakan bahwa jika titik–titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y tanpa membentuk pola tertentu, maka tidak terjadi heteroskidasitasitas. Uji Analisis Regresi Berganda Hasil uji analisi regresi berganda menunjukkan bahwa nilai pearson correlation untuk label halal sebesar 0,618. Ini menunjukkan bahwa hubungan label halal terhadap keputusan pembelian sebesar 0, 618 artinya label halal memiliki sifat korelasi positif atau bersifat searah terhadap keputusan pembelian. Nilai pearson correlation untuk label aman produk pangan sebesar 0,613. Ini menunjukkan bahwa hubungan label aman produk pangan terhadap keputusan pembelian sebesar 0,613. Artinya label aman produk pangan memiliki sifat korelasi positif dan bersifat searah terhadap keputusan pembelian. Hasil yang telah didapatkan juga menunjukkan bahwa antara varibel dependen (keputusan pembelian) dengan variabel independen (label halal dan aman pangan) memiliki pengaruh secara signifikan jika dilihat dari angka signifikansi (sig) sebesar 0,000. Sarwono (2010) mengatakan bahwa jika angka signifikansi (sig) < 0,050 artinya ada hubungan yang signifikan antara variabel independen dan variabel dependen. Koefisien determinasi yang telah didapatkan digunakan untuk menghitung besarnya pengaruh kedua variabel bebas atau label halal dan aman produk pangan terhadap variabel tergantung atau keputusan pembelian. Nilai R square sebesar 0,430 menunjukkan bahwa angka determinasinya sebesar 0,430 atau sebesar 43% arti angka tersebut adalah keputusan pembelian konsumen sebesar 43% dipengaruhi oleh label halal dan label aman produk pangan. Sedang sisanya, yaitu 57%
(100% – 43%) dipengaruhi oleh faktor lainnya seperti harga, ukuran, merk dan lainnya. Sarwono (2010) mengungkapkan bahwa besarnya R square berkisar antara 0–1 yang berarti semakin kecil besarnya R square, maka hubungan kedua variabel semakin lemah. Sebaliknya jika R square semakin mendekati 1, maka hubungan kedua variabel semakin kuat. Tabel 3. Koefisien Regresi
Konstanta Label Halal Label Aman
Unstandardized Coefficients Std. B Error 0,756 0,441 0,478 0,157 0,399 0,139
t 1,714 3,038 2,863
Sumber: Hasil olahan data primer (2013) Pada Tabel 3 memperlihatkan koefisien regresi, koefisien regresi ini digunakan untuk menggambarkan persamaan regresi untuk mengetahui angka konstanta dan uji hipotesa signifikansi koefisien regresi. Persamaan regresi yang didapatkan adalah : Y = 0,756 + 0,478 X1 + 0,399X2 Di mana: Y = Keputusan pembelian konsumen X1 = Label Halal X2 = Label Aman Pangan Persamaan yang telah didapatkan menunjukkan bahwa nilai Y atau keputusan pembelian konsumen hanya dapat dipengaruhi oleh adanya label halal dan aman produk pangan pada kemasan sebesar 43% dengan tingkat kepercayaan sebesar 90%. Konstanta pada persamaan regresi sebesar 0,756 memiliki arti bahwa ketika pembeli membeli produk pangan dan tidak terpengaruhi oleh tidak adanya label halal dan label aman produk pangan pada kemasan produk, maka keputusan pembelian konsumen sebesar 0,756. Konstanta X1 pada persamaan sebesar 0,478 memiliki arti bahwa ketika ada 1 orang pembeli membeli produk pangan dan terpengaruhi atau menyatakan bahwa harus ada label halal pada kemasan produk ketika membeli produk pangan maka keputusan pembelian konsumen yang terpangaruhi oleh label halal akan bertambah sebanyak 0,478. Konstanta X2 pada persamaan regresi sebesar 0,399 memiliki arti bahwa ketika ada 1 orang pembeli yang menyatakan terpangaruhi atau ketika membeli produk pangan harus ada label aman produk pangan pada kemasan produk, maka keputusan pembelian yang terpengaruhi oleh label aman
produk pangan akan bertambah sebanyak 0,399. Uji hipotesis signifikansi koefisien regresi akan dilakukan dengan uji t. Sarwono (2010) mengemukakan jika t hitung < t tabel maka H0 diterima dan bila t hitung > t tabel maka H0 ditolak. T tabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar untuk label halal 1,984 dan untuk lebel aman produk pangan sebesar 2,863. Nilai t hitung sebesar 3,038 ini menyatakan bahwa t hitung > t tabel maka H0 ditolak dan menerima H1 artinya label halal dan label aman produk pangan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1. Dari hasil uji analisis regresi berganda yang telah dilakukan didapatkan persamaan Y = 0,756 + 0,478 X1 + 0,399 X2 dari persamaan ini menunjukkan bahwa label halal (X1) dan label aman pangan (X2) memiliki hubungan positif searah dengan keputusan pembelian konsumen dan dua variabel independen terhadap variabel dependen tersebut memberikan berpengaruh secara signifikan. Pengaruh label halal dan label aman produk pangan terhadap keputusan pembelian sebesar 43% dan sisanya atau 57%nya dipengaruhi oleh faktor lain seperti harga, ukuran, merek dan lainnya. 2. Hasil rekapitulasi kuesioner yang telah dijawab oleh responden menunjukkan bahwa sebanyak 22% responden membaca 12 macam informasi mengenai produk pangan yang tertera pada kemasannya. Ketika informasi mengenai produk yang dibutuhkan oleh responden tidak terdapat dalam kemasan, sebanyak 83% dari responden tidak akan membeli produk pangan tersebut. DAFTAR PUSTAKA Indrianty, O. R. 2010. Analisis pengaruh tingkat kualitas pelayanan jasa puskesmas terhadap kepuasan pasien. Skripsi. UNDIP. Semarang. Kadir, S. 2011. Peferensi konsumen terhadap hasil olahan daging kuda di Makasar. Agribisnis. 10(3):54–56. Legowo. 2003. Analisis bahaya dan penerapan jaminan mutu komoditi olahan pangan. UNDIP. Semarang.
Noor, A. S. 2011. Analisis faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan telekomunikasi yang go public di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen dan Akutansi. 12 (1):17–19. Rangkuti, F. 2009. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Hal. 91. Sandi, A., S. 2011. Persepsi label halal terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk minuman berenergi. Jurnal Manajemen Bisnis 1(2):140–141.
Sarwono, J. 2010. Riset Akutansi Menggunakan SPSS. Graha Ilmu. Yogyakarta. Hal. 55–102. Setyadharma, A. 2010. Uji asumsi klasik SPSS 16.0. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Semarang. Hal. 1–10. Umar, H. 2003. Metoderiset bisnis panduan mahasiswa untuk melakukan riset dilengkapi contoh proposal dan hasil riset bidang manajemen dan akutansi. Gramedia Pustaka Utama Jakarta. Hal. 101–125.