P
SINFONIA CLUTCHES AND BRAKES
PARTICLE
CLUTCHES/ BRAKES Clutch dan brake kami digunakan di berbagai jenis
peralatan termasuk peralatan industri, peralatan informasi, dan fasilitas rekreasi memainkan part penting dalam sistem otomatisasi dan kontrol gerak
SINFONIA TECHNOLOGY CO., LTD. mendeklarasikan slogan ‘ECOing’ di Jepang, yaitu merupakan kombinasi kata eco dan ing, dalam rangka mempromosikan pembangunan dan perakitan teknologi ramah lingkungan (eco-friendly). Aktivitas ekologi kami tidak hanya melingkupi wilayah Jepang saja tapi juga di banyak Negara. ■
PERHATIAN
■
Sebelum menggunakan, bacalah panduan instrsuksi dengan saksama untuk memastikan pengoperasian yang aman. Jangan tempatkan di lingkungan yang basah, lembab, berdebu atau berasap. Hal ini dapat menyebabkan kebakaran, kerusakan atau tersetrum listrik.
Nama perusahaan berubah dari SHINKO ELECTRIC CO., LTD.
Shiba NBF Tower, Shibadaimon 1-1-30, Minatoku, Tokyo 105-8564 Jepang TEL: +81-3-5473-1864 Kontak
www.sinfo-t.jp/id
Graha Paramita 8th Floor Suite E Jl. Denpasar Raya Block D2 KAV. 8 Kuningan, Jakarta 12940 Indonesia TEL: 021-252-3606 FAX: 021-252-3608 CODE
ID75-120
SINFONIA TECHNOLOGY CO., LTD. Terus memutakhirkan dan meningkatkan produk-produknya. Fitur-fitur dan spesifikasi sebenarnya mungkin sedikit berbeda dengan yang dijelaskan dalam katalog ini.
Sebelumnya SHINKO ELECTRIC CO., LTD.
Particle Clutches/Brakes
Seri tipe partikel
Kami menggunakan bubuk magnetic khusus untuk mengirim dan mengkontrol torsi pada seri clutche/brake ini. Bubuk asli dan desain struktur canggih menghasilkan performa yang tidak tertandingi dalam kontrol torsi dan penggunaan slip. Material unik dan ahli manufaktur kami menghasilkan kualitas tinggi, bubuk yang hampir bulat, yang secara signifikan meningkatkan performa dan ketahanan dari produk kami, yang membuat benda ini menjadi bubuk clutch/brake ideal
Daftar model Clutch Tipe
Tipe shaft POC
Tipe hollow tengah
Didinginkan secara natural
PHC-R
Tipe mikro PMC
Self-ventilating
Didinginkan secara natural
Features 1. Torsi presisi tinggiatas berbagai nilai
4. Tanpa-goncangan, linkage dan brake mulus
Dengan menggunakan sirkuit magnetic efisien, torsi yang dikirim dapat divariasikan antara 3% dan 100% dari torsi terukur maksimal
Mencapai efek buffer sempurna dengan torsi konstan dan torsi slip mulus
Tampilan
Brake Tipe
Tipe shaft
Tipe hollow tengah
POB
PHB
Tipe hollow tengah PRB-H
Didinginkan secara natural Didinginkan secara natural
Didinginkan secara natural
(Dengan fin samping)
Tipe shaft PTB
Didinginkan dengan pipa panas
2. Torsi stabil dan umur pemakaian panjang Bubuk bundar ideal menghasilkan torsi stabil dan operasi slip yang mulus
5. Bubuk tanpa-abrasi dan operasi hening Tidak seperti clutche/brake abrasive yang tidak ada bubuk wearing dan operasi hening memungkinkan karena tidak ada suara linkage
Tampilan
Nama model
3. Kemmapuan radiasi panas tinggi
Menggunakan bubuk penahan panas, dan struktur dengan kemampuan radiasi panas tinggi, alat kami mampu melakukan operasi slip berat secara kontinyu. Operasi slip. Bubuk pipa panas brake mempunyai kemampuan radiasi panas yang sangat baik yang mengalahkan performa model water-cooled
1
6. Respon cepat
POB-10
Fluks magnetic yang dihasilkanberoperasi secara instan seperti fluks efektif, menghasilkan repson torsi yang cepatrapid torque response.
Nomor nominal Simbol model
POC: Tipe shaft / Didinginkan secara natural clutch PHC: Tipe hollow tengah / Self-ventilating clutch PMC: Tipe mikro / Didinginkan secara natural clutch POB: Tipe shaft / Didinginkan secara natural brake PHB: Tipe hollow tengah / Didinginkan secara natural brake PRB-H: Tipe hollow tengah / Didinginkan secara natural brake (dengan fin samping) PTB: Tipe shaft / Didinginkan dengan pipa panas brake
2
Struktur Desain dan operasi
Ketika lilitan dihubungkan dengan arus langsung dari sumber listrik, fluks magnetic, seperti digambarkan pada gambar dibawah, dihasilkan. Partikel yang terlah termagnetisasi yang ada diantara dua part berputar (rotor dan silinder) dipadatkan menjadi konfigurasi seperti rantai, yang mengikat kuat dua putaran
Komponen utama dari clutch/brake adalah bidang eektromagnetik (part stationary) yang mengandung lilitan, part-gerak dari clutch (silinder dan shaft masukan) dan part-yang digerakkan dari clutch (shaft keluaran dan rotor). Ruang silinder antara silinder dan rotor diisi dengan partikel magnetic kering. Silinder adalh tipe nonsaturasi menggabungkan ring barrier fluks-nonmagnetik di tengah rim. Hasilnya, hal tersebut membuat karakteristik menjadi sangat baik.
POC Yoke
Lilitan
Silinder Shaft masukan
Masukan daya listrik (D.C.) Part stationary dari clutch
Jalur fluks magnetik
Rotor
Bidang lilitan
Ring barrier fluks nonmagnetik
Partikel magnetic kering
Part gerak dari clutch (rotor dan shaft keluaran)
Part gerak dari clutch (silinder dan shaft masukan)
Pengunci
Shaft keluaran Serbuk
Shaft keluaran
Shaft masukan
Bracket
POB
Prinsip dasar dari pipa panas:
Pipa panas pertama kali dibuat oleh NASA untuk mengatasi pijaran atau kapal luar angkasa dan pelepasan panas dari alat komunikasi, teklnologi bari dengan jumlah panas besar dapat dikirim secara cepat. Fitur berbeda tersebut tersebar luas dalam berbagai bidang termasuk bidang peralatan listrik Masukan panas
Kontainer
Wick
Yoke Lilitan Silinder
Keluaran panas
Rotor fix Aliran uap
Braket fix
Arus balik dari bagian operasi cairan abiabatic Bagian penerima panas
Bagian pelepas panas
Shaft masukan Serbuk Braket sisi masukan
3
4
PHC-R
PMC Yoke
Kipas
Yoke Lilitan
Lilitan
Braket sisi masukan
Shaft keluaran
Silinder
Silinder
Rotor Inti keluaran
Rotor
Inti masukan Inti masukan
Serbuk
Serbuk Braket sisi keluaran
PHB
PRB-H
Yoke
Silinder
Lilitan
Rotor fix
Braket sisi masukan
Braket fix Sisi plat A
Yoke
Lilitan Rotor
Sisi plat B
Serbuk
Serbuk
Inti
5
6
Panduan pemilihan clutch atau brake 1. Untuk digunakan dalam kondisi slip kontinu
2. Untuk membuat kontrol tegangan
Untuk digunakan pada kondisi slip kontinu dengan torsi konstan dan rpm konstan untuk kontrol tengangan dari beban dummy dan start up brake winding, daya slip kontinu dihitung dengan formula berikut. Memungkinkan untuk menggunakan torsi brake yang dibtuhkan dengan mengatur torsi terukur pada range 3~100%
Untuk membuat kontrol tegangan konstan dengan slip kontinu menggunakan start up brake winding, perhitungan dibuat menggunakan formula berikut : Data pokok dimensi dari kondisi penggunaan dibutuhkan untuk pemeriksaan : 1. Kecepatan line : Vmax maksimal. Vmin minimal (m/menit) 2. Start up winding dia : Dmax maksimal. Dmin minimal (mm ø) 3. Set tegangan : Fmax maksimal, Fmin Minimal (N)
Ps=0.103xTxn (W) T: Set torsi dari brake (Nm) n: rpm of brake shah (r/min) Contoh (kondisi) Set torsi dari brake : T=35 (Nm) rpm dari brake : n=65(r/min) Pilih brake untuk kondisi diatas
(1) Torsi brake yang dibutuhkan (T) pada start up dan rpm dari brake (N) T= Fmax×Dmax ×10–3(Nm) 2 Vmax N= ×103(r/menit) π×Dmax
(3) Tipe dapat dipilih dari diagram daya slip yang dibolehkan : Untuk tipe shaft, daya slip yang dibolehkan dari POB-10 adalah 270W(234W<270W). oleh karena itu, POB-10 dapat digunakan
(2) Torsi brake yang dibutuhkan (T) pada tahap final dan rpm dari brake (N) T= Fmin×Dmin ×10 (Nm) 2 N= Vmin ×103(r/menit) π×Dmin –3
(4) Tabel pemilihan simple dibawah dengan memperhitungkan daya slip kontinu berdasarkan rpm sebesar 1000r/menit). Oleh karena itu, dibutuhkan untuk menentukan kemungkinan penggunaan pada rpm ini dengan diagram daya slip yang dibolehkan
(3) rpm maksimal (Nmax) Nmax=
Tabel pemilihan simple dengan memperhitungkan daya slip
12
25
POC
system pendingin natural
84
130
180
290 450
800 1900
POB
system pendingin natural
84
130
180
290 450
800 1900
50
100
200
Nmin=
400
Vmin ×103(r/min) π×Dmin
(5) Torsi brake minimal(Tmin) Tmin= Fmin×Dmin ×10–3(Nm) 2 (6) Torsi brake maksimal(Tmax) Tmax= Fmax×Dmax ×10–3(Nm) 2 (7) Daya slip maksimal (Pmax)
Model
saya slip yang dibolehkan (W)
Vmax ×103(r/min) π×Dmin
(4) rpm minimal(Nmin)
(1000 r/min)
6
Fmax×Dmin ×10–3(Nm) 2 Ns= Vmax ×103(r/min) π×Dmin
T=
T= Fmax×Dmax ×10–3(Nm) 2 Vmax Ns= ×103(r/menit) π×Dmax
Detector
Kontroler
(2) hitung daya slip. Ps=0.103×35×65≠234W Dibutuhkan Tipe yang mempunyai daya slip lebih besar dari 234W
system pendinginan
(1) Torsi clutch yang dibutuhkan (T) pada startup dan rpm dari shaft keluaran (Ns)
(2) Torsi clutch yang dibutuhkan pada tahap final dan rpm dari shaft keluaran (Ns)
1) Untuk startup winding brake Untuk memmbuat kontrol start up winding memnggunakan serbuk electromagnet brake, poin berikut harus diperiksa :
(1) Sementara pilih salah satu yang mempunyai torsi terukur 50Nm dari set torsi 35Nm
torsi terukur (Nm)
1) Untuk startup winding brake Untuk membuat kontrol winding startup menggunakan serbuk electromagnet clutch, poin berikut harus diperiksa :
(Contoh) [Kondisi] 1. Kecepatan line: Vmax maksimal=160m/menit Vmin minimal=85m/menit2.startup winding dia: Dmax maksimal=ø900mm Dmin minimal=ø150mm 3. Set tegangan: F=140(N)konstan Pilih brake untuk kondisi diatas
Pmax= 0.0164×Fmax×Vmax (W)
(3) rpm maksimal(Nmax) Nmax=
(1) Torsi brak yang dibutuhkan (T) pada startup dan rpm dari brake
(4) rpm minimal(Nmin)
140×900 ×10–3=63(Nm) 2 160 N= ×103=56.6(r/min) π×900 T=
Nmin=
T= 140×150 ×10–3=10.5(Nm) 2 160 N= ×103=339.5(r/min) π×150
(
(3) rpm maksimal(Nmax) 160 π×150
×103=339.5(r/min)
85 π×900
×103=30.1(r/min)
(5) Torsi brake minimal(TMin) Tmin= 140×150 ×10–3=10.5(Nm) 2 (6) Torsi brake maksimal(Tmax) Tmax= 140×900 ×10–3=63(Nm) 2 (7) Daya slip maksimal(Pmax)
(1) Torsi clutch yang dibutuhkan (T) pada startup dan rpm dari shaft keluaran(Ns)
Pmax= 0.0164×140×160=367 (W)
120×150 ×10–3=9(Nm) 2 30 Ns= ×103=64(r/menit) π×150 T=
Daya slip sebesar 367W atau lebih dan torsi sebesar 63Nm atau lebih mungkin dibutuhkan (8) Daya slip yang dibolehkan dari POB-20 adalah 430W(367W<430W), 63NM<200Nm) sesuai dengan diagram daya slip yang dibolehkan (lihat halaman 234), POB-20 dapat digunakan 7
)
(Kontoh) [kondisi] 1. Kecepatan line : Vmax maksima=30m/menit Dmax maksimal=ø650mm Dmin minimal=ø150mm 3. Set tegangan : F=120(N)konstan Pilih clutch dari kondisi diatas
(4) rpm minimal(Nmin) Nmin=
Vmin ×103(r/menit) π×Dmin
(5) Torsi clutch minimal(Tmin) Tmin= Fmin×Dmin ×10–3(Nm) 2 (6) Torsi clutch maksimal(Tmax) Tmax= Fmax×Dmax ×10–3(Nm) 2 (7) Daya slip maksimal (Pmax) N0 × Dmax –1 (W) Pmax= 0.0164×Fmax×Vmax× Dmin Nmax N0 : rpm dari clutch shaft masukan
(2) Torsi brake yang dibutuhkan(T) pada tahap final dan rpm dari brake
Nmax=
Vmax ×103(r/menit) π×Dmin
8
3) Digunakan untuk pembatas torsi Untuk mencegah overload dari motor atau power engine begitu pula kerusakan ke mesin/produk, clutch slip dengan menggunakan karakteristik torsi konstan dari partikel elektromagnetik clutch ketika torsi melebihi nilai yag ditentukan diaplikasikan. Perhitungan dibuat menggunakan rumus berikut:
120×650 ×10–3=39(Nm) 2 30 Ns= ×103=14.7(r/menit) π×650 T=
(3) rpm maksimal (Nmax) Nmax=
30 π×150
×103=64(r/menit)
Persamaan daya slip
(4) rpm minimal (Nmin) Nmin=
30 π×650
Pave=
×103=14.7(r/menit)
Pmax= 0.0164×30×120×
(
Ps ×t1 (W) t
)
94 × 650 –1 =317(W) 64 150
Rasio pengurangan 1 Jumlah teeth: 50 10
M
R
1800r/min
Serbuk clutch
Daya slip sebesar 317W atau lebih dan torsi sebesar 39Nm atau lebih dibutuhkan
Sekrup pengencang Torsi pengencangan 12 Nm
Jumlah teeth: 55
Cycle: 10 sec. (slip for 1 sec. only, motor stop for 9 sec.)
(8) Daya slip yang dibolehkan dari POC-20 adalah 430W(317W<430W, 39Nm<200Nm) sesuai pada diagram daya slip yang dibolehkan (lihat halaman 11), sehingga POC-20 tersedia
1400
T= 9550×P ×Kt (Nm) n
(2) Pemilihan kapasitas brake
(Kondisi)
T= 9550×P ×B (Nm) n B : Rata-rata brake -80% atau 150% biasanya digunakan (3) Menarik nilai energy atau mengerem nilai energy ketika menggunakan untuk starting dan stopping mesin, frekuensi penarikan harus ditentukan dan nilai energy penarikan atau pengereman energy harus diperiksa
1200 1100
POC_40
1000 900 800
POC_20
700 600 500 400
POC_10
300
POC_5A
200
150
POC_2.5A POC_1.2A
50
(Nilai energy penarikan)
POC_0.6A
POC_0.3
2 Tc × N (W) E= J×ni × Tc – Tℓ 60 182
0
500
1000
Kecepatan masukan (r/menit)
(Nilai energy pengereman) 2 Tc × N (W) E= J×ni × Tc + Tℓ 60 182
T=12× 1 × 50 =1.1 (Nm) 10 55
(2) Persamaan daya slip (Pave) Ps=0.103×1.1×1800=204 (W) (204)2×1 =64.5(W) 10
(3) Daya slip yang dibolehkan dari POC-0.6A adalah 84W(64.5W<84W, range kontrol dari POC-0.6A adalah 0.18 sampai 6 Nm, <3-100%), sehingga POS-0.6A tersedia
9
1300
100
(1) Mengubah torsi ke shaft clutch (T)
Pave=
POC_80
1500
2
Contoh
0.75kW 4P
1600
Kt : Koefisien safety ketika menggunakan clutch
Ps=0.103×Tc×ni (W) t 1 : Waktu slip selama 1 cycle (S) t : Waktu 1 cycle (S) Tc: Set torsi dari clutch (Nm) n i : rpm relative (r/menit)
(5) Torsi clutch minimal (Tmin) Tmin= 120×150 ×10–3=9(Nm) 2 (6) Torsi clutch maksimal (Tmax) Tmax= 120×650 ×10–3=39(Nm) 2 (7) Daya slip maksimal (Pmax) Karena rpm relative melebihi 30r/menit dari rpm maksimal dibutuhkan untuk rpm shaft masukan clutch No, No langsung di set sebesar 94 r/menit (64+30).
Karakteristik nilai energy penarikan yang dibolehkan
4) Untuk penggunaan ON-OFF sederhana (1) Pemilihan kapasitas clutch Ketika memilih electromotor yang cocok, pilih satu yang ukurannya cukup untuk nilai torsi. Shaft clutch harus diatur dari 3 sampai 100% dengan mengkontrol arus yang ada.
Nilai energy penarikan yang dibolehkan (W)
(2) Torsi clutch yang dibutuhkan (T) pada tahap final dan rpm dari shaft keluaran
10
1500
1800
Karakteristik 1. Karakteristik daya slip yang dibolehkan • PHC-R Tipe hollow tengah / Self-ventilating 6000
4000
4000
POC/POB-80
2000
POC/POB-40
1000
POC/POB-20 POC/POB-10 POC/POB-5A POC/POB-2.5A 100
POC/POB-0.6A POC/POB-0.3
0
500
1000
100
2000
PHC-20R
1000
PHC-10R PHC-5R PHC-2.5R
1500 1800
0
Kecepatan masukan (r/menit)
PMC-40A3 50
PMC-20A3 PMC-10A3
PHC-1.2R 100
POC/POB-1.2A
• PMC Tipe mikro / Didinginkan secara natural
Daya slip yang dibolehkan (W)
6000
Daya slip yang dibolehkan (W)
Daya slip yang dibolehkan (W)
• POC/POB Tipe shaft/didinginkan secara natural
0
PHC-0.6R 500
500
1000
1500
1800
Kecepatan masukan (r/menit)
1000 1500 1800
Kecepatan masukan (r/menit)
• PTB Tipe shaft / Pipa panas yang didinginkan 10000
• PRB-H Tipe hollow tengah / Didinginkan secara natural
• PHB Tipe hollow tengah / Didinginkan secara natural
(dengan fin samping)
2000
Daya slip yang dibolehkan (W)
Daya slip yang dibolehkan (W)
4000
PHB-20
1000
PHB-10 PHB-5 PHB-2.5 PHB-1.2 100
0
800 700 600 500 400 300
PTB-20BL3
PTB-40BL3
5000
PTB-10BL3
PRB-20H PRB-10H
200
PRB-5H PRB-2.5H
100
PRB-1.2H
90
Daya slip yang dibolehkan (W)
6000
PTB-5BL3 PTB-2.5BL3
1000
PHB-0.6 500
1000 1500 1800
0
Kecepatan masukan (r/menit)
500
1000 1500 1800
Kecepatan masukan (r/menit)
11
100
0
500
1000 Kecepatan masukan (r/menit)
12
1500
1800
2. Karakteristik torsi slip yang dibolehkan • POC/POB Tipe shaft / Didinginkan secara natural POC/ POB-40 POC/ POB-20
200
POC/
Torsi slip yang dibolehkan (Nm)
100 POB-10 80 POC/ 60 POB-5 40
POC/ POB-2.5
20
POC/POB-1.2
10 8 6 POC/POB-0.6 4
PHC20R 200 PHC10R
20
PHC-2.5R PHC-1.2R
10 8 PHC-0.6R 6 4 2 1 0.8 0.6 0.4
POC/POB-0.3
2
100
1000
2000
10
100
PRB-2.5H PRB-1.2H
10 8 6 4 2 1 0.8 0.6
10
100
1000
2000
rpm relative(r/menit)
• PMC Tipe mikro / Didinginkan natural
• PTB Tipe shaft / Pipa panas yang didinginkan
10
400 PTB-40BL3
200 PHB-20
4
Torsi slip yang dibolehkan (Nm)
Torsi slip yang dibolehkan (Nm)
1000
rpm relative(r/menit)
1000 800 600 400
20
PRB-5H
0.2
rpm relative(r/menit)
• PHB Tipe hollow tengah / Didinginkan natural
40
PRB-10H
0.4
0.2
1 10
PHB-10
100 80 60 PHB-5 40 20
100 80 60
100 80 60 PHC-5R 40
PRB-20H
200
PHB-2.5 PHB-1.2
10 8 PHB-0.6 6 4 2 1 0.8 0.6 0.4
10
200
PMC-20A3
100 1
0.1 30
0.2
PMC-40A3
PMC-10A3
100
200
400
rpm relative(r/menit) 100
1000
2000
Torsi slip yang dibolehkan (Nm)
Torsi slip yang dibolehkan (Nm)
1000 800 600 400
POC/POB-80
400
• PRB-H Tipe hollow tengah / Didinginkan natural(dengan fin samping)
Torsi slip yang dibolehkan (Nm)
1000 800 600
• PHC-R Tipe hollow tengah / Self-ventilating
PTB-20BL3
PTB-10BL3
PTB-5BL3
PTB-2.5BL3
10 6
1000
rpm relative(r/menit)
10
100
1000
rpm relative(r/menit)
13
14
2000
Karakteristik torsi drag
Karakteristik arus pembangkit - Torsi
Disebabkan oleh torsi drag, efek bearing clutch hilang, gesekan part segel hilang, windage hilang, atau diperkirakan terjadi magnetic residual. Torsi drag tidak mmempunyai efek saat operasi slip kontinu, tetapi torsi drag besar menggunakan efek berbalik seperti drag beban saat aplikasi ON/OFF. SINFONIA TECHNOLOGY CO., LTD. mengurangi torsi drag menjadi sekitar 1% dari torsi terukur pada pertimmbanfan dari diatas. (karena nilai torsi drag bervariasi tergantung pada model, hubungi kami secara terpisah)
14
Tipe: POC-0.6A kecepatan: 1000r/min tegangan terukur: DC-24V arus terukur: 0.792A
12
10
Torsi(Nm)
8
6
4
2
0
Arus pembangkit
0.6321 0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Waktu
Arus pembangkit(A)
Lilitan konstan
Karakteristik rpm relative - Torsi 100
0.8TR
Tipe: POC-5A Tegangan terukur: DC-24V Arus terukur: 1.875A
Arus pembangkit 80
0.368Tmax
0.1TR
125%
Waktu
100% Torsi saturasi konstan
60
Torsi(Nm)
Torsi drag
Torsi saturasi Tmax
0.632Tmax
75%
40
Waktu start torsi 80%
50%
20
0
Waktu keluar torsi
25%
0
500
1000
1500
2000
rpm relative(r/menit)
15
16
Karakteristik arus - Torsi • POC-0.6A
• POB-0.3
• POC-1.2A
5
5
15
15
5
0.55 0
1.2
0.5
Arus (A)
0.5
0
1.0
Torsi (Nm)
Torsi (Nm)
50
100
40
10 2.0
1.97
0
Arus (A)
1.0
0
Torsi (Nm)
Torsi (Nm)
20
150
60 50
100
40
50
20
0
10
1.0
Arus (A)
2.0
1.97
0
1.0
2.0
• POB-40
1200
• POB-80
300
1200
15
100
600
100
400
5
200
2.75 0
0.5 1.0
1.5
2.0 2.5 3.0
0
1
2
Arus (A)
3
4
Arus (A)
17
5
6
0
2
4
Arus (A)
10
2.75 6
0
0.5 1.0
1.5
2.0 2.5 3.0
0
600
200
3.83 3.5 4.0
800
400
5
4.58
3.83 3.5 4.0
200
Torsi (Nm)
800
Torsi (Nm)
1000
Torsi (Nm)
Torsi (Nm)
Torsi (Nm)
Torsi (Nm)
1000
10
0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0
1400
15
200
0
Arus (A)
1400 300
2.20
Arus (A)
• POB-20
• POC-80
1.0
Arus (A)
30
Arus (A)
• POC-40
0.5
• POB-10
70
1.12
0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0
Arus (A)
• POC-20
• POB-5A
2.20
2.0
0
1.0
Arus (A)
10
50
20
1.0
0.5
0.85
80
30
0
0
1.2
30
60
1.12
0.9
• POB-2.5A
150
70
10
0.6
0.8
Arus (A)
• POC-10
80
20
0.3
Arus (A)
• POC-5A
30
Torsi (Nm)
0
Arus (A)
• POC-2.5A
5
0.55
0.85 1.0
10
5
0.8 0.9
2
10
Torsi (Nm)
0.6
3
1
Torsi (Nm)
0.3
10
5
1
0
Torsi (Nm)
Torsi (Nm)
Torsi (Nm)
Torsi (Nm)
10
15
4
15
4
2
• POB-1.2A 20
20
3
• POB-0.6A
Torsi (Nm)
• POC-0.3
1
2
Arus (A)
3
4
Arus (A)
18
5
6
0
4.58 2
4
Arus (A)
6
• PMC-10A3
• MC-20A3
1.5
• PRB-2.5H
• PRB-1.2H
• PRB-5H
40
40
100
30
30
75
3
• POB-1.2A
0.5
20
Torsi (Nm)
Torsi (Nm)
Torsi (Nm)
Torsi (Nm)
2
Torsi (Nm)
1
20
50
1 10
0.56 0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.62
0.6
0
Arus (A)
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
25
10
0.63
0.7
0
Arus (A)
0.5
0.77 1.0
0
Arus (A)
0.5
1.02 1.0
0
0.5
1.0
1.5
Arus (A)
Arus (A)
• PMC-40A3 • PRB-20H
• PRB-10H
250
250 5
200
200
150
Torsi (Nm)
150
Torsi (Nm)
Torsi (Nm)
4
3
100
100
2
50
50
1
1.33
1.58
0.75 0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0
0.8
0.5
1.0
0
1.5
19
1.0
Arus (A)
Arus (A)
Arus (A)
0.5
20
1.5
2.0
rpm maksimal momen inertia • PTB-2.5BL3
• POC Tipe shaft / Didinginkan natural
• PTB-5BL3
Tipe
Torsi (Nm)
Torsi (Nm)
30
20
1800
5.40×10–4
70
POC-0.6A
60
POC-1.2A
1800
POC-2.5A
50
POC-5A POC-10
40
POC-20 POC-40
20
POC-80
10
1.0
2.0
1.0
Arus (A)
Tipe PHC-0.6R PHC-1.2R
• PTB-20BL3
PHC-2.5R PHC-5R
Torsi (Nm)
Torsi (Nm)
PHC-10R
300
100
50
PHC-20R
200
Tipe 100
0.5
1.0
1.5
2.0
2.5
PMC-10A3 PMC-20A3 PMC-40A3
2.75 3.0
0
Arus (A)
POB-0.3
7.30×10–4
2.40×10–4
POB-0.6A
1800
1.28×10
–3
4.40×10
POB-1.2A
1800
4.10×10
–3
1.63×10
POB-2.5A
1800
1.05×10
–2
4.80×10
1800
4.40×10
–2
–2
1800
0.54×10–3
1800
7.30×10–4
1800
1.28×10–3
1800
4.10×10–3
POB-5A
1800
1.05×10–2
1.84×10
POB-10
4.40×10–2
9.40×10–2
5.00×10–2
POB-20
1800
9.40×10–2
1800
2.50×10
1.30×10
POB-40
1800
–1
1800
2.50×10–1
1500
9.90×10–1
6.40×10–1
POB-80
1500
9.90×10–1
–4 –3 –3
–1
Kecepatan maksimal(r/menit)
• PHB Tipe hollow / Didinginkan natural
J(kgm ) 2
Sisi masukan
Sisi keluaran
0.5
1.0
1.5
2.0
2.5
3.0
3.00×10–4
PHB-0.6
–4
7.20×10
PHB-1.2
1800
9.40×10
1800
1.65×10
–3
1800
5.30×10–3
2.08×10–3
PHB-2.5
1800
1.36×10
–2
5.80×10
1500
6.00×10
–2
1500
1.27×10
–2
7.50×10–4
1800
1.33×10–3
1800
4.50×10–3
PHB-5
1800
1.07×10–2
2.60×10
PHB-10
3.70×10–2
5.50×10
PHB-20
1800 1800
9.40×10–2
–3 –2 –2
• PRB-H Tipe hollow tengah / Didinginkan natural(dengan fin samping)
J(kgm2)
Kecepatan maksimal(r/menit)
Sisi masukan
1800
0.700
8.50×10–2
PRB-1.2H
1800
1.210
2.20×10
1800
3.350
Sisi keluaran –1
1.090
3.5
Kecepatan maksimal(r/menit)
J(kgm2) 1.10×10–3
PRB-2.5H
1800 1800
1.70×10–3
PRB-5H
1800
4.78×10–2
PRB-10H
1800
1.59×10–2
1800
4.70×10–2
Tipe
PRB-20H
Arus (A)
• PTB Tipe shaft / Pipa panas didinginkan
400
Tipe
Kecepatan maksimal(r/menit)
J(kgm2)
PTB-2.5BL3
1800
4.10×10–3
PTB-5BL3
1800
1.05×10–2
PTB-10BL3
1800
4.40×10–2
1800
9.40×10–2
1800
2.50×10–1
PTB-20BL3 PTB-40BL3 200
3.83 1.0
2.0
J(kgm2) Kecepatan maksimal(r/menit) Sisi masukan 1800
600
Torsi (Nm)
Tipe
–4
• PTB-40BL3
0
J(kgm2) Kecepatan maksimal(r/menit) Sisi masukan 1800
• PMC Tipe mikro / Didinginkan natural
2.2 0
2.01×10–4
• PHC-R Tipe hollow tengah / Self-ventilating
2.0
Arus (A)
150
Sisi keluaran
Tipe
2.25
0
• PTB-10BL3
Sisi masukan
POC-0.3
10
0
J(kgm )
80
30
1.25
Kecepatan maksimal(r/menit)
• POB Tipe shaft / Didinginkan natural 2
3.0
4.0
5.0
6.0
Arus (A)
21
22
Cautions for handling Sebelum penggunaan (1)hati hati untuk tida membuat kawat timah rusak, dan hati hati terhadap blok terminal, karena terbuat dari resin
Beban overhand yang dibolehkan Untuk menghubungkan clutch/brake melalui pulley atau sprocket, batasi beban overhang dalam overhang yang dibolehkan dari beban shaft masukan atau shaft keluaran (lihat Gambar 1, Tabel 2 dan 3). Beban overhang secara praktik didapatkan dengan rumus berikut
(2)serbuk yang dimasukkan terkadang mengendap di distribusi tidak rata pada bawah dari tempat unit, dengan menyebabkan guncangan dari perpindahan, membuat putaran menjadi sulit. Pada kasus ini, unit bias saja terbalik dan tap bagian luar secara pelan untuk memperbaikinya rect it.
F= 2Tf (N) D Dimana, F : beban (N) {kgf} T : torsi transfer (Nm) {kgf} D : pitch dia. (m) dari pulley dan sprocket f : koefisien beban(2-4 untuk belt. 1.2-1.5 untuk sprocket)
Nomor putaran (r/menit) 50 100 200 400 600 800
Koefisien kecepatan 2.74 2.18 1.72 1.37 1.20 1.09
Nomor putaran (r/menit) 1000 1200 1400 1600 1800 –
Koefisien kecepatan 1.00 0.95 0.89 0.86 0.82 –
Table 3. Koefisien yang digunakan Penggunaan Instrumen dan perlatan yang tidak membutuhkan putaran sepanjang waktu
Contoh penggunaan
Koefisien yang digunakan
Alat pintu terbuka, dll
3.00
Mesin yang digunakan dalam waktu Alat winding pabrik sebentar atau sesaat, tidak umum, hard winder berpengaruh serius bahkan jika umum, dll berhenti secara tidak sengaja
1.50
(4)hati hati untuk tidak merusak dudukan terminal dan blower elektrik
Mesin yang tidak digunakan kontinu Alat konveyor, cargo crane umum, elevator, tetapi dibutuhkan operasi positif dll
1.22
Pada saat pemasangan (1)saat pemasangan, jangan berikan gaya berlebih terutama pada shaft
Mesin yang beroperasi 24 jam sehari tetapi tidak membutuhkan operasi penuh regular
Motor pabrik, gearring umum, dll
1.00
Mesin yang beroperasi penuh secara regular 8 hari perjam
Crane yang dioperasi regular, blower, dll
0.89
Mesin yang beroperasi secara kontinu dalam 24 jam sehari
Kompresor, pompa, mesin rolling, konveyor roller, dan lain lain
0.65
Mesin yang beroperasi selama 24 jam sehari dan dimana berhenti karena tidak sengaja sama sekali tidak diperbolehkan
Mesin pembuat pape, mesin produksi kimia, dll
0.51
R
(3)jangan meninggalkan unit pada tempat yang sangat lembap untuk waktu yang lama
P
(2)ketika tipe shaft dihubungkan langsung dengan mating shaft, gunakan coupling fleksibel secara pasti. Concenctricity dan perpendicularity harus dalam toleransi dari coupling yang digunakan
Table 1. Beban overhand yang dibolehkan R (mm)
P (N)
R (mm)
P (N)
POC/POB-0.3
10
134
13
125
23
100
POC/POB-0.6A
10
205
13
190
26
130
POC/POB-1.2A
10
235
17
200
34.5
140
POC/POB-2.5A PTB-2.5BL3
10
400
21.5
315
43
220
10
930
28.5
615
57
420
10
1425 33.5 1065
67
720
POC/POB-20 PTB-20BL3
10
1730 35.5 1200
71
900
POC/POB-40
10
2640
46
1960
92
1470
POC/POB-80
10
3910
55
2940
110
2260
Tipe
(3)ketika menghubungkan kawat timah pada blok terminal, gunakan terminal lug amp secara pasti dan ikat seara pasti, dan jangan membuka porsi yang diganti. Hati hati untuk tidak membiarkan kawat timah kontak dengan part yang berputar
(4)hati hati untuk tidak menggaggu dengan jendela ventilasi dengan dudukan pemasngan (5)untuk dudukan pemasangan yang lebih besar dari ukuran 5, pasang pada kedua sisi dari masukan dan keluaran(mengacu padaprosedur pemasangan berikut)
POC/POB-5A PTB-5BL3 POC/POB-10 PTB-10BL3
(6)sediakan ruang disekitar blower elektrik sehingga tidak mengahalangi udara pendinginan
(7)ketika blower elektrik berhenti atau ventilasi dari blower elektrik tidak cukup, suhu brake akan naik menyebabkan bahaya kebakaran. Oleh karena itu, hubungkan switch suhu ketika operasi (8)hati hati guncangan berlebih tidak terjadi pada blower elektrik
R P (mm) (N)
(Catatan) 1. Tabel ini berdasarkan pada 1000r/menit, dan umur bearing 6000jam 2. Kalikan nilai dengan koefisien yang ditunjukkan pada table bergantung kecepatan dan gunakan koefisien, ditunjukkan sebagai koefisien kecepatan pada Tabel 2, Gunakan koefisien pada Tabel 3 3. Tabel ini menunjukkan kasus dimana tidak dipakai beban thrust
23
Sebelum operasi (1)setelah menyelesaikan pemasangan, pastikan baik sirkuit kontrol berfungsi secara normal dan tegangan pembangkit set dalam nilai yang dispesifikasikan atau tidak. Pada waktu ini, jangan putar clutch atau brake dan buat arus pembangkit ke ON-OFF. Dan juga beri porsi lain dari mesin beroperasi secara mulus?
Table2. Koefiisen kecepatan
(2)jika tidak ada eror, operasikan sesuai dengan prosedur berikut. Karena serbuk yang dimasukkan terkadang mengendap pada bagian dalam clutch atau brake, dengan memnyebabkan guncangan pada pengirim, buat operasi adaptasi untuk konsentrasi sebruk pada gap operasi • Prosedur operasi persiapan A)pada kondisi unit non eksitasi, setelah berputar selama 1 menit setinggi mungkin(1000r/menit.Maksimal), arus pembangkit harus diset pada 1/4-1/5 arus terukur, dan operasi ON dan OFF yag dalam 1 cycle mengalami 5 detik OnN dan 10 detik OFF harus diulang 20 cycle saat putaran B)ketika clutch atau brake baru dipasang, atau peralatan dipasang dengan clutch atau brake dikirim ke tmpat lain, setelah melakukan operasi persiapan secara yakin, operasi regular dapat dilakukan
C)jika operasi persiapan buruk, torsi menjadi lebih rendah atau tidak stabil, tetapi jika operasi persiapan dilakukan secara baik, serbuk (serbuk magnetic) secara rata didistribusikan ke unit, dan torsi dihasilkan dalam proporsi ke arus pembangkit (3) Jumlah serbuk yang disegel mengikuti tabel berikut
Pemasangan sumbu horizontal Spesifikasi dari clutch/brake adalah performa dalam benda dari kondisi dari pemasangan sumbu horizontal, dan mohon untuk menggunakannya untuk sumbu stabil dalam prinsip rpm selative Karena rpm relative melebihi 30r/menit, dan harap konsultasikan dengan kami ketika sama atau kurang dari nilai tersebut Range torsi Atur torsi terukur pada range 3~100%
24
ukuran
0.3
0.6
1.2
2.5
5
10
20
40
Jumlah yang disegel (g)
6.5
10
15
30
60
90
160 270
Contoh pemasangan Maintenance 1. Suhu permukaan pada kondisi operasi normal ditunjukkan pada tabel berikut
4. Dalam penggunaan, jika kegagalan berikut dideteksi, periksa bearing bola dan jika ada masalah, ganti bearing bola baru. Ditunjukkan pada Tabel 6 berikut. • Putaran berat • Torsi bervariasi pada setiap putaran • Noise dihasilkan dari bearing
Table 5. Suhu maksimal yang dibolehkan Tipe POC/POB PHC-R PTB-BL3
System pendinginan
Tata nama pembagian
Didinginkan natural Permukaan yoke Self-ventilated
Suhu maksimal yang dibolehkan 80°C Max.
Permukaan yoke
80°C Max.
Pipa panas dengan Permukaan yoke motor kipas
90°C Max.
Table 6. Daftar bearing yang digunakan Size
2. Jika serbuk menyerap kelembapan, karakteristik unit terhalang. Hati hati agar tidak membiarkan air atau minyak masuk ke bagian dalam clutch/brake. Terutama dalam kasus dari pemasangan unit berdampingan dengan gear box, saat minyak memasuki unit, mediasi shaft, segel minyak harus diselesaikan secara sempurna 3. Pastikan baut untuk pemasangan clutch/brake, dudukan pemasangan dan coupling longgar atau tidak
POC/POB
PHC-R
POC
Baut kepala heksagon & Spring washer Flexible coupling
Coupling fleksibel
PTB-BL3
0.3
6202
–
–
0.6
6202/6002
6908/6905
–
1.2
6003
6908/6904
6003
2.5
6005
6012/6007
6005
5
6206
6015/6010
6206
10
6308/6307
6018/6012
6308/6307
20
6309/6308
6022/6015
6309/6308
40
6311/6310
–
–
80
6314/6315
–
–
Dudukan fixing
Baut kepala heksagon
(Catatan) minyak tertutup adalah Andoc 260, pengunci karet non-contacting (2NK)
5. Torsi dapat berkurang ketika clutch atau brake pada penggunaan jangka panjang dibawah kondisi kerja tertentu. Pada kasus tersebut, mengganti serbuk akan mengembalikan torsi. Mengacu pada prosedur selanjutnya dari mengganti serbuk
PHC-R Nut heksagon Pulley Baut kepala heksagon
Sekrup kepala penutup soket heksagon
Pulley
Blok bantalan
Dudukan fixing
25
26
PMC
POB
Sekrup kepala penutup soket heksagon & Spring washer Inti masukan
Shaft keluaran
Timing pulley Sekrup kepala penutup soket heksagon & Spring washer
Coupling fleksibel
Baut kepala heksagon & Spring washer
Coupling fleksibel
Shaft keluaran Coupling fleksibel
Sekrup kepala penutup soket heksagon
Dudukan fixing
Baut kepala heksagon
Dudukan fixing
PMC (Brake use) Sekrup kepala penutup soket heksagon & Spring washer
Set screw
PTB Baut kepala heksagon
Pipa panas
Inti masukan Coupling fleksibel
Timing pulley Sekrup kepala penutup soket heksagon & Spring washer Shaft keluaran
Dudukan
Sekrup kepala penutup soket heksagon
Hexagon socket head cap screw
Dudukan fixing
Blower elektrik satu fasa 200V
Baut kepala heksagon
Dudukan fixing
27
28
POC-0.3, 0.6A, 1.2A, 2.5A, 5A, 10, 20, 40 Model POC-0.3 POC-0.6A POC-1.2A POC-2.5A POC-5A POC-10 POC-20 POC-40
POC-80
Torsi gesekan statis (Nm) Tegangan terukur (DC-V) Konsumsi daya pada75℃(W) 3 24 13.3 6 24 19.2 12 24 20.4 25 24 26.8 50 24 47.3 100 24 52.8 200 24 66 400 24 92
Kawat timah 300 (Tipe10,20)
Berat(kg) 2.5 3.5 5.5 10 16.5 35 58 100
Model POC-80
Blok terminal (Tipe0.3, 40)
Torsi gesekan statis (Nm) Tegangan terukur (DC-V) Konsumsi daya pada75℃(W) 800 24 110
Blok terminal
Set sekrup 6-YJ (Tipe under 20) 8-YJ (Tipe40)
Shaft masukan
Shaft keluaran
Shaft keluaran
Kawat timah 300 Set sekrup 6-YJ
Shaft masukan
Shaft keluaran
Model POC-0.3 POC-0.6A POC-1.2A POC-2.5A POC-5A POC-10 POC-20 POC-40
Arah diameter D 120 134 152 182 219 290 335 395
D1 42 42 42 55 74 100 110 130
Arah shuft L 147 151 178 215 274 348 382 490
M 87 86 96 111.5 141 192 216 278
X1 5.8 7 9 9 8 7.5 10.5 22.5
Y 11 8 8 9 18 25 25 33
Berat(kg) 250
Tambahan YJ P.C.D Tap 64 M5×10 64 M5×11 M6×13 64 M6×13 78 100 M6×13 140 M10×18 150 M10×18 200 M12×20
29
Ujung shaft Q 23 26 34.5 43 57 67 71 92
QK 20 22 27 35 47 56 60 80
d 10 12 15 20 25 30 35 45
b 4 4 5 5 7 7 10 12
h 4 4 5 5 7 7 8 8
t 2.5 2.5 3 3 4 4 4.5 4.5
30
Shaft masukan
PHC-0.6, 1.2, 2.5, 5, 10, 20R Model PHC-0.6R PHC-1.2R PHC-2.5R PHC-5R PHC-10R PHC-20R
PMC-10, 20A3
Torsi gesekan statis (Nm) Tegangan terukur (DC-V) Konsumsi daya pada75℃(W) 6 24 22.5 12 24 23 25 24 30 50 24 54 100 24 52.8 200 24 66
Berat(kg) 4.2 5.7 10 17 43 70
Torsi gesekan statis (Nm) Tegangan terukur (DC-V) Konsumsi daya pada75℃(W) 1 24 13.5 2 24 15
Model PMC-10A3 PMC-20A3
Berat(kg) 0.90 1.34
Kawat timah 300 Hub masukan Set sekrup
Set sekrup 4-YJ
Kawat timah 300
Set sekrup
Hub masukan
6-YJ2
Set sekrup 6-YJ1 Shaft keluaran
Shaft keluaran
Model POC-0.6R POC-1.2R POC-2.5R POC-5R POC-10R POC-20R
Arah diameter B 89 89 140 165 190 220
D 134 152 182 219 290 335
D2 50 45 70 87 105 130
Arah shuft D1 L Q 50 93 42 70 96 46 70 132 42 87 148 68 110 183.5 63.5 130 222 69
R 25.5 25 45 40 60 75
Y1 4 4 4 4 4 4
31
Y2 4 4 5 4 6 9
Tambahan YJ1 YJ2 P.C.D Tap P.C.D Tap 60 M4×6 60 M4×6 80 M4×8 55 M5×6 80 M6×9 80 M6×10 102 M8×10 102 M8×10 140 M8×10 120 M10×13 150 M10×13.5 150 M10×13.5
Lubang shuft d 12 15 25 35 45 55
b 4 5 7 10 12 15
t 13.5 17 28 38.5 48.5 60
Model PMC-10A3 PMC-20A3
Arah diameter C 76 92
C1 58 69
C2 30 35
D1 58 69
Arah shuft D2 54 54
L 85 116
M 27 47
M1 15 22
N 4 4
32
O 39 32
S 51 51
Y 6 6
Tambahan Ujung shaft YJ1 YJ2 P.C.D Lubang P.C.D Tap Q1 Q2 QK 68 4.5 46 M4×6 11 12 10 82 4.5 46 M4×6 24 25 20
POB-0.3, 0.6A, 1.2A, 2.5A, 5A, 10, 20, 40
PMC-40A3 Model PMC-40A3
Torsi gesekan statis (Nm) Tegangan terukur (DC-V) Konsumsi daya pada75℃(W) 4 24 18
Berat(kg) 2.5
Model POB-0.3 POB-0.6A POB-1.2A POB-2.5A POB-5A POB-10 POB-20 POB-40
Torsi gesekan statis (Nm) Tegangan terukur (DC-V) Konsumsi daya pada75℃(W) 3 24 13.3 6 24 19.2 12 24 20.4 25 24 26.8 50 24 47.3 100 24 52.8 200 24 66 400 24 92
Set sekrup
Kawat timah 300
Berat(kg) 2.5 3.3 4.9 9 15.5 33 48 80
Kawat timah 300 (Tipe10,20)
Blok terminal (Tipe0.3, 40)
6-YJ (Tipe under 20) 8-YJ (Tipe40)
Hub masukan
Kawat timah 300 Set sekrup 6-YJ
Shaft keluaran
Model POB-0.3 POB-0.6A POB-1.2A POB-2.5A POB-5A POB-10 POB-20 POB-40
33
Arah diameter D 120 134 152 182 219 290 335 395
D1 42 42 42 55 74 100 110 130
Arah shuft L M X 105 75 8.6 103.5 71 – 120 79 – 145.5 94 – 181 114.5 – 233.5 155.5 7.5 263.5 180.5 9.5 330 224 16.1
X1 11 7 9 9 8 7.5 10.5 22.5
Y 11 8 8 9 18 25 25 33
34
Tambahan YJ P.C.D Tap Q 64 M5×10 23 64 M5×11 26 64 M6×13 34.5 78 M6×13 43 100 M6×13 57 140 M10×18 67 150 M10×18 71 200 M12×20 92
Ujung shaft QK 20 22 27 35 47 56 60 80
d 10 12 15 20 25 30 35 45
b 4 4 5 5 7 7 10 12
h 4 4 5 5 7 7 8 8
t 2.5 2.5 3 3 4 4 4.5 4.5
POB-80 Model POB-80
PHB-0.6, 1.2, 2.5, 5, 10, 20 Torsi gesekan statis (Nm) Tegangan terukur (DC-V) Konsumsi daya pada75℃(W) 800 24 110
Berat(kg) 260
Model PHB-0.6 PHB-1.2 PHB-2.5 PHB-5 PHB-10 PHB-20
Torsi gesekan statis (Nm) Tegangan terukur (DC-V) Konsumsi daya pada75℃(W) 6 24 22.5 12 24 23 25 24 30 50 24 54 100 24 52.8 200 24 66
Berat(kg) 4.0 5.0 9.0 15 38 48
Kawat timah 300
Blok terminal Set sekrup 6-YJ
Model PHB-0.6 PHB-1.2 PHB-2.5 PHB-5 PHB-10 PHB-20
35
Arah diameter B 90 102 129 157 210 244
B1 45 45 70 85 100 120
D 134 152 182 219 290 335
Arah shuft D1 70 75 102 128 160 190
L 82.3 85 116 133 160 188
R 59.5 59 87 95.5 114 130
Q 18 21 19.5 35.5 28.5 50
36
S 2 5 5 6.5 5 5
Y 3 4 4 5 5 5
X 4.8 5.5 5.5 5.5 7.5 11
Tambahan K K KJ 80 M5×12 88 M6×10 115 M6×12 140 M6×15 180 M8×20 220 M10×20
Lubang shuft d 12 15 25 32 42 55
b 4 5 7 10 12 15
t 13.5 17 28 35.5 45.5 60
PRB-1.2, 2.5, 5, 10, 20H Model PRB-1.2H PRB-2.5H PRB-5H PRB-10H PRB-20H
PTB-2.5, 5, 10, 20, 40BL3
Torsi gesekan statis (Nm) Tegangan terukur (DC-V) Konsumsi daya pada75℃(W) 12 24 15 25 24 18.5 50 24 24.5 100 24 32 200 24 36
Berat(kg) 4 5.2 10 20 36
Model PTB-2.5BL3 PTB-5BL3 PTB-10BL3 PTB-20BL3 PTB-40BL3
Torsi gesekan statis (Nm) Tegangan terukur (DC-V) Konsumsi daya pada75℃(W) 25 24 30 50 24 54 100 24 52.8 200 24 66 400 24 92
Berat(kg) 11 17 34.5 51.5 85
Blok terminal Set sekrup
Kawat timah 300
Set sekrup
6-DJ (Tipe under 5) 8-DJ (Tipe over 10)
blower elektrik satu fasa 200V
Blok terminal
Set sekrup
blower elektrik satu fasa 200V
Model PRB-1.2H PRB-2.5H PRB-5H PRB-10H PRB-20H
Arah diameter C 109 124 149 188 234
D 136 160 195 250 305
D1 136 160 195 250 305
Arah shuft L 63 73 84.5 104 128.5
M 42 47 57 68 80
O 5.5 6.5 5 5 7.5
37
P 53 60 67 78 95
Y 7 7.5 8 8.5 12
Tambahan DJ P.C.D Tap 125 M5×10 148 M5×10 181 M6×12 233 M6×12 282 M8×12
Lubang shuft d 15 20 30 30 40
b 5 5 7 7 10
t 17 22 33 33 43.5
Model PTB-2.5BL3 PTB-5BL3 PTB-10BL3 PTB-20BL3 PTB-40BL3
Arah diameter D 182 219 290 335 395
D1 55 74 100 110 130
Arah shuft
I L M N 120 221.5 169.5 43 ø150 274.5 208 61.5 ø150 335 257 61.5 ø150 352.5 269.5 61.5 ø268 482 376 68
Y 15 23 25 25 33
38
Tambahan YJ P.C.D Tap 78 M6×13 100 M6×13 140 M10×18 150 M10×18 200 M12×20
Ujung shaft Q 43 57 67 71 92
QK 38 47 56 60 80
d 20 25 30 35 45
b 5 7 7 10 12
h 5 7 7 8 8
t 3 4 4 4.5 4.5